Gung Ho

5
Kepuasan Kerja dan Keterlibatan Kerja Karyawan Amerika Kepuasan kerja di film Gung Ho tergambarkan terdapat dua model pola kerja yaitu American dan Jepang, Kepuasan kerja karyawan sangat dipengaruhi dari karakter personal karyawan yang mempengaruhi sikap karyawan dalam bekerja. Orang amerika mampu mempengaruhi dan mendapatkan kepercayaan orang lain dengan mudah. Selain itu, Harga diri tinggi dan keteguhan Hal ini terlihat saat mereka mendapat tantangan untuk memproduksi mobil sebanyak 15.000 mobil. Walau mereka dibohongi oleh Hunt, yang mengatakan memproduks i 13.000 sudah cukup. Mereka berusaha keras mencapai target tersebut, karena mereka tidak mau dipermalukan oleh orang-orang Jepang. Namun, karyawan memiliki Perilaku negatif yang tidak disiplin sehingga berakibat terjadinya kesalahan dalam kerja, layanan yang tidak baik, kualitas produk yang memiliki defect bahkan sampai pada tataran sabotase karyawan yang menuntut kesejahteraan tanpa sesuai dengan output yang dihasilkan. Selain itu, masalah absensi karyawan amerika memiliki masalah berangkat terlambat dan pulang awal, hal ini merupakan indikator bahwa kepuasan kerja tidak tercapai pada tahap ini. Hal yang menyebabkan masalah ini berkaitan dengan kewajiban perusahaan yang kurang sesuai dengan harapan pegawai. Keterlibatan kerja karyawan amerika didasari oleh bagaimana timbal balik yang didapatkan harus sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu, mereka menginginkan suasana kerja yang sesuai dengan kulturnya dengan nyaman. Komitmen karyawan bertipe Behavioral ( continuance) karena lebih dipengaruhi oleh perhitungan keuntungan jika tetap tinggal di organisasi tersebut dan tergantung dari

description

lalallaa onelele

Transcript of Gung Ho

Page 1: Gung Ho

Kepuasan Kerja dan Keterlibatan Kerja

Karyawan Amerika

Kepuasan kerja di film Gung Ho tergambarkan terdapat dua model pola kerja yaitu American

dan Jepang, Kepuasan kerja karyawan sangat dipengaruhi dari karakter personal karyawan yang

mempengaruhi sikap karyawan dalam bekerja. Orang amerika mampu mempengaruhi dan

mendapatkan kepercayaan orang lain dengan mudah. Selain itu, Harga diri tinggi dan keteguhan Hal

ini terlihat saat mereka mendapat tantangan untuk memproduksi mobil sebanyak 15.000 mobil.

Walau mereka dibohongi oleh Hunt, yang mengatakan memproduksi 13.000 sudah cukup. Mereka

berusaha keras mencapai target tersebut, karena mereka tidak mau dipermalukan oleh orang-orang

Jepang.

Namun, karyawan memiliki Perilaku negatif yang tidak disiplin sehingga berakibat terjadinya

kesalahan dalam kerja, layanan yang tidak baik, kualitas produk yang memiliki defect bahkan sampai

pada tataran sabotase karyawan yang menuntut kesejahteraan tanpa sesuai dengan output yang

dihasilkan.

Selain itu, masalah absensi karyawan amerika memiliki masalah berangkat terlambat dan pulang

awal, hal ini merupakan indikator bahwa kepuasan kerja tidak tercapai pada tahap ini. Hal yang

menyebabkan masalah ini berkaitan dengan kewajiban perusahaan yang kurang sesuai dengan

harapan pegawai.

Keterlibatan kerja karyawan amerika didasari oleh bagaimana timbal balik yang didapatkan

harus sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu, mereka menginginkan suasana kerja yang sesuai

dengan kulturnya dengan nyaman. Komitmen karyawan bertipe Behavioral ( continuance) karena

lebih dipengaruhi oleh perhitungan keuntungan jika tetap tinggal di organisasi tersebut dan

tergantung dari perilaku atasan yang dapat memotivasi karyawan sehingga mereka terdorong

melakukan pekerjaannya.

Karyawan Jepang

Kepuasan kerja karyawan yang berasal dari jepang memiliki komitmen yang sangat tinggi dan

totalitas terhadap tempat dimana ia bekerja. Hal ini tercermin dari karakter karyawan sebagai

berikut :

Disiplin. Hal ini terlihat, bahwa pekerja mengunakan waktunya dengan efisien. Mereka datang

lebih pagi dan pulang lebih larut. Mereka tidak mentolerir kesalahan.

Loyal terhadap perusahaan. Hal ini, dibuktikan saat Kazuhiro mengatakan bahwa pekerja

jepang akan merasa malu jika hasil produksi mereka menurun ataupun jika mobil hasil produksi

Page 2: Gung Ho

mereka ada yang cacat. Selain itu, pada saat adegan pertandingan baseball persahabatan, para

pekerja jepang memakai kaos perusahaan dan merasa bangga olehnya.

Pekerja keras. Mereka bekerja keras untuk menghasilkan produk yang memuaskan. Mereka

bahkan berkenan untuk bekerja lembur untuk mencapai target produksi dengan kualitas tinggi.

Bertanggung jawab dan jujur. Mereka tidak mentolerir adanya cacat sekecilpun pada hasil

produksi mereka. Mereka tidak ingin membohongi konsumen mereka. Selain itu mereka

bertanggung jawab atas cacat yang mereka buat. Mereka akan bekerja lembur untuk

memperbaikinya.

Teliti. Dapat terlihat pada adegan pegawai Jepang yang menegur pekerja Amerika untuk

meng-las pada titik-titik tertentu saja. Selian itu, terlihat juga pada saan Pimpinan tertinggi Assan

Motor mengecek target produksi sesuai perjanjian. Dia tidak hanya melihat bentuk fisiknya, namun

semua detil dari tiap mobil.

Namun, dalam segi psikologis karyawan merasakan tekanan atas lingkungan kerja yang dihadapi

apalagi saat bergabung dengan karyawan amerika. Mereka merasakan lag yang amat sangat dan

menjadikan masalah ketidakpuasan atas hasil yang diharapkan oleh karyawan. Mereka mempunyai

karakter yang all out terhadap perusahaan dimana dia bekerja dan komitmen kerja bersifat afektif

yang mengidentifikasikan diri dengan organisasi , menginternalisasi tata nilai dan mengikuti

tuntutan organisasi.

Struktur Organisasional

Birokrasi

Perusahaan Assan Motor yang berasal dari jepang memiliki karakter sesuai dengan pola kerja orang

jepang. Birokrasi yang ada dalam perusahaan negeri jepang ini sangatlah ketat dengan keinginan

manajer dan tuntutan target organisasi. Pola ini menyebabkan pola kerja karyawan yang harus

mematuhi segala kehendak dari top manajemen perusahaan. Birokrasi yang ditentukan oleh

perusahaan ini mengharapkan agar tercipta suasana yang efisien dan efektif serta hubungan vertikal

maupun horizontal yang jelas.

Manajemen Partisipasi

Keadaan partisipasi dari karyawan di perusahaan Assan Motor sangat dipengaruhi oleh kultur

organisasi. Human relation dalam organisasi ini tumbuh ketika manajer jepang melihat pola kerja

dan tuntutan karyawan amerika yang mengharapkan keadilan dalam bekerja. Sebelumnya faktor ini

tidak terlalu diperhatikan karena orang jepang menganggap bahwa hasil yang berkualitas adalah

segalanya.

Page 3: Gung Ho

Human resources dalam organisasi ini didominasi oleh karyawan amerika yang menjadi ujung

tombak produksi perusahaan. Namun dalam pelaksanaannya mereka hanyalah karyawan dan

manajemen tidak berurusan dengan karyawan dalam mengambil keputusan. Mereka mengambil

keputusan demi tujuan organisasi. Pada akhir film diceritakan bahwa manajer yang di boikot oleh

karyawan akhirnya berusaha keras dalam bekerja menggantikan posisi karyawan dan akhirnya

karyawan termotivasi untuk mencapai target produksi perusahaan.

Budaya Organisasi

Adanya saling pengertian antara dua bangsa, yang berakibat meningkatnya kekompakan. Dan

akan melengkapi kekurangan masing-masing. Hal ini terlihat saat mereka bersama bekerja

menyelesaikan sisa produksi. Adanya kompromi. Selain menimbulkan kekompakan, hal ini

meningkatkan sikap koorperatif dari para pekerja. Yakni terlihat mereka pekerja amerika yang mau

melakukan senam pagi bersama. Hal ini merupakan sisi positif dari adanya multicultural organisasi

sehingga karyawan belajar bagaimana kultur masing masing budaya dan dapat pula

mengembangkan budaya baru ataupun dapat mengevaluasi kekurangan kultur masing-masing.

Namun, Meleburnya budaya asli. Jika tidak cukup kuat untuk mempertahankannya, sisi negatif

dari budaya lawan akan mulai manyatu dengan budaya terlihat pada keluarga Kazuhiro. Istrinya

mulai menyukai masakan beku hasil produksi Amerika, padahal makanan tersebut kuarng baik bagi

kesehatan. Selain itu, putra Kazuhiro yang menirukan tokoh film Amerika sehingga bertindak tidak

sopan pada pimpinan tertinggi Assan Motor yang berkunjung ke kediaman Kazuhiro.

Perbedaan adat yang sangat mencolok menimbulkan salah pengertian dan ketegangan

hubungan antara kedua belah pihak. Sehingga sering timbul keluhan dan konflik di antara keduanya.

Cara mengatasinya antara lain seperti cara yang dilakukan oleh Hunt Stevenson dalam film. Yakni

dengan mengajak ke dua belah melakukan suatu kegiatan yang menyenangkan bersama. Dan mulai

menghilangkan rasa superioritas atas suatu bangsa. Misalnya mencoba merasakan kegiatan yang

sering dilakukan oleh pihak lawan.

Serikat Pekerja

Film ini memberikan gambaran bagaimana serikat pekerja terbentuk atas solidaritas antar karyawan

yang tinggi. Hal ini diakibatkan oleh kesamaan nasib yang dihadapi oleh karyawan sehingga mereka

bersatu padu untuk memperjuangkan hal yang diinginkan. Pada film ini, Hunt mampu menempatkan

diri sebagai manajer sekaligus orator karyawan sehingga dapat menyelaraskan keinginan karyawan

dengan keinginan organisasi. Namun dalam pelaksanaannya Hunt mengalami dilema untuk

Page 4: Gung Ho

memutuskan win-win solution sehingga akhirnya dia berada dalam masalah besar yang menyangkut

nasib organisasi yang diboikot oleh karyawan sehingga mengalami pailit. Namun dengan

semangatnya yang tinggi dia mampu membalikkan persepsi karyawan untuk dapat mencapai target

yang disepakati antara Hunt sebagai manajer dengan perusahaan Assan Motor untuk mencapai

target produksi 15000 unit mobil.