Gung Ho
-
Upload
ratna-ekawati -
Category
Documents
-
view
44 -
download
0
description
Transcript of Gung Ho
Kepuasan Kerja dan Keterlibatan Kerja
Karyawan Amerika
Kepuasan kerja di film Gung Ho tergambarkan terdapat dua model pola kerja yaitu American
dan Jepang, Kepuasan kerja karyawan sangat dipengaruhi dari karakter personal karyawan yang
mempengaruhi sikap karyawan dalam bekerja. Orang amerika mampu mempengaruhi dan
mendapatkan kepercayaan orang lain dengan mudah. Selain itu, Harga diri tinggi dan keteguhan Hal
ini terlihat saat mereka mendapat tantangan untuk memproduksi mobil sebanyak 15.000 mobil.
Walau mereka dibohongi oleh Hunt, yang mengatakan memproduksi 13.000 sudah cukup. Mereka
berusaha keras mencapai target tersebut, karena mereka tidak mau dipermalukan oleh orang-orang
Jepang.
Namun, karyawan memiliki Perilaku negatif yang tidak disiplin sehingga berakibat terjadinya
kesalahan dalam kerja, layanan yang tidak baik, kualitas produk yang memiliki defect bahkan sampai
pada tataran sabotase karyawan yang menuntut kesejahteraan tanpa sesuai dengan output yang
dihasilkan.
Selain itu, masalah absensi karyawan amerika memiliki masalah berangkat terlambat dan pulang
awal, hal ini merupakan indikator bahwa kepuasan kerja tidak tercapai pada tahap ini. Hal yang
menyebabkan masalah ini berkaitan dengan kewajiban perusahaan yang kurang sesuai dengan
harapan pegawai.
Keterlibatan kerja karyawan amerika didasari oleh bagaimana timbal balik yang didapatkan
harus sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu, mereka menginginkan suasana kerja yang sesuai
dengan kulturnya dengan nyaman. Komitmen karyawan bertipe Behavioral ( continuance) karena
lebih dipengaruhi oleh perhitungan keuntungan jika tetap tinggal di organisasi tersebut dan
tergantung dari perilaku atasan yang dapat memotivasi karyawan sehingga mereka terdorong
melakukan pekerjaannya.
Karyawan Jepang
Kepuasan kerja karyawan yang berasal dari jepang memiliki komitmen yang sangat tinggi dan
totalitas terhadap tempat dimana ia bekerja. Hal ini tercermin dari karakter karyawan sebagai
berikut :
Disiplin. Hal ini terlihat, bahwa pekerja mengunakan waktunya dengan efisien. Mereka datang
lebih pagi dan pulang lebih larut. Mereka tidak mentolerir kesalahan.
Loyal terhadap perusahaan. Hal ini, dibuktikan saat Kazuhiro mengatakan bahwa pekerja
jepang akan merasa malu jika hasil produksi mereka menurun ataupun jika mobil hasil produksi
mereka ada yang cacat. Selain itu, pada saat adegan pertandingan baseball persahabatan, para
pekerja jepang memakai kaos perusahaan dan merasa bangga olehnya.
Pekerja keras. Mereka bekerja keras untuk menghasilkan produk yang memuaskan. Mereka
bahkan berkenan untuk bekerja lembur untuk mencapai target produksi dengan kualitas tinggi.
Bertanggung jawab dan jujur. Mereka tidak mentolerir adanya cacat sekecilpun pada hasil
produksi mereka. Mereka tidak ingin membohongi konsumen mereka. Selain itu mereka
bertanggung jawab atas cacat yang mereka buat. Mereka akan bekerja lembur untuk
memperbaikinya.
Teliti. Dapat terlihat pada adegan pegawai Jepang yang menegur pekerja Amerika untuk
meng-las pada titik-titik tertentu saja. Selian itu, terlihat juga pada saan Pimpinan tertinggi Assan
Motor mengecek target produksi sesuai perjanjian. Dia tidak hanya melihat bentuk fisiknya, namun
semua detil dari tiap mobil.
Namun, dalam segi psikologis karyawan merasakan tekanan atas lingkungan kerja yang dihadapi
apalagi saat bergabung dengan karyawan amerika. Mereka merasakan lag yang amat sangat dan
menjadikan masalah ketidakpuasan atas hasil yang diharapkan oleh karyawan. Mereka mempunyai
karakter yang all out terhadap perusahaan dimana dia bekerja dan komitmen kerja bersifat afektif
yang mengidentifikasikan diri dengan organisasi , menginternalisasi tata nilai dan mengikuti
tuntutan organisasi.
Struktur Organisasional
Birokrasi
Perusahaan Assan Motor yang berasal dari jepang memiliki karakter sesuai dengan pola kerja orang
jepang. Birokrasi yang ada dalam perusahaan negeri jepang ini sangatlah ketat dengan keinginan
manajer dan tuntutan target organisasi. Pola ini menyebabkan pola kerja karyawan yang harus
mematuhi segala kehendak dari top manajemen perusahaan. Birokrasi yang ditentukan oleh
perusahaan ini mengharapkan agar tercipta suasana yang efisien dan efektif serta hubungan vertikal
maupun horizontal yang jelas.
Manajemen Partisipasi
Keadaan partisipasi dari karyawan di perusahaan Assan Motor sangat dipengaruhi oleh kultur
organisasi. Human relation dalam organisasi ini tumbuh ketika manajer jepang melihat pola kerja
dan tuntutan karyawan amerika yang mengharapkan keadilan dalam bekerja. Sebelumnya faktor ini
tidak terlalu diperhatikan karena orang jepang menganggap bahwa hasil yang berkualitas adalah
segalanya.
Human resources dalam organisasi ini didominasi oleh karyawan amerika yang menjadi ujung
tombak produksi perusahaan. Namun dalam pelaksanaannya mereka hanyalah karyawan dan
manajemen tidak berurusan dengan karyawan dalam mengambil keputusan. Mereka mengambil
keputusan demi tujuan organisasi. Pada akhir film diceritakan bahwa manajer yang di boikot oleh
karyawan akhirnya berusaha keras dalam bekerja menggantikan posisi karyawan dan akhirnya
karyawan termotivasi untuk mencapai target produksi perusahaan.
Budaya Organisasi
Adanya saling pengertian antara dua bangsa, yang berakibat meningkatnya kekompakan. Dan
akan melengkapi kekurangan masing-masing. Hal ini terlihat saat mereka bersama bekerja
menyelesaikan sisa produksi. Adanya kompromi. Selain menimbulkan kekompakan, hal ini
meningkatkan sikap koorperatif dari para pekerja. Yakni terlihat mereka pekerja amerika yang mau
melakukan senam pagi bersama. Hal ini merupakan sisi positif dari adanya multicultural organisasi
sehingga karyawan belajar bagaimana kultur masing masing budaya dan dapat pula
mengembangkan budaya baru ataupun dapat mengevaluasi kekurangan kultur masing-masing.
Namun, Meleburnya budaya asli. Jika tidak cukup kuat untuk mempertahankannya, sisi negatif
dari budaya lawan akan mulai manyatu dengan budaya terlihat pada keluarga Kazuhiro. Istrinya
mulai menyukai masakan beku hasil produksi Amerika, padahal makanan tersebut kuarng baik bagi
kesehatan. Selain itu, putra Kazuhiro yang menirukan tokoh film Amerika sehingga bertindak tidak
sopan pada pimpinan tertinggi Assan Motor yang berkunjung ke kediaman Kazuhiro.
Perbedaan adat yang sangat mencolok menimbulkan salah pengertian dan ketegangan
hubungan antara kedua belah pihak. Sehingga sering timbul keluhan dan konflik di antara keduanya.
Cara mengatasinya antara lain seperti cara yang dilakukan oleh Hunt Stevenson dalam film. Yakni
dengan mengajak ke dua belah melakukan suatu kegiatan yang menyenangkan bersama. Dan mulai
menghilangkan rasa superioritas atas suatu bangsa. Misalnya mencoba merasakan kegiatan yang
sering dilakukan oleh pihak lawan.
Serikat Pekerja
Film ini memberikan gambaran bagaimana serikat pekerja terbentuk atas solidaritas antar karyawan
yang tinggi. Hal ini diakibatkan oleh kesamaan nasib yang dihadapi oleh karyawan sehingga mereka
bersatu padu untuk memperjuangkan hal yang diinginkan. Pada film ini, Hunt mampu menempatkan
diri sebagai manajer sekaligus orator karyawan sehingga dapat menyelaraskan keinginan karyawan
dengan keinginan organisasi. Namun dalam pelaksanaannya Hunt mengalami dilema untuk
memutuskan win-win solution sehingga akhirnya dia berada dalam masalah besar yang menyangkut
nasib organisasi yang diboikot oleh karyawan sehingga mengalami pailit. Namun dengan
semangatnya yang tinggi dia mampu membalikkan persepsi karyawan untuk dapat mencapai target
yang disepakati antara Hunt sebagai manajer dengan perusahaan Assan Motor untuk mencapai
target produksi 15000 unit mobil.