Glaukoma Sekunder
-
Upload
viharadewi -
Category
Documents
-
view
42 -
download
2
description
Transcript of Glaukoma Sekunder
Glaukoma Sekunder oleh :
Vihara Dewi Mahendra201310401011051
Pembimbing : dr. Fatin Hamamah, Sp.M
SMF ILMU PENYAKIT MATARSUD JOMBANG/FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG2014
Pendahuluan
Pengertian Glaukoma
Prevalensi Glaukoma
Klasifikasi Glaukoma
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi fisiologi Humor Aqueous
Glaukoma Sekunder
• Glaukoma Sekunder Sudut Terbuka
• Glaukoma Sekunder Sudut Tertutup
Glaukoma Sekunder Sudut Terbuka
• Pre trabekular • Trabekular • Post Trabekular
Glaukoma Sekunder Sudut Tertutup
• Posterior forces • Anterior forces
Neovascular Glaucoma (NVG)
• Neovascular glaucoma adalah salah glaukoma sekunder sudut terbuka yang ditandai dengan pembentukan pembuluh darah baru (neovaskularisasi) pada sudut akibat hipoksia retina
Etiologi
Pathogenesis
• Hipoksia Retina• Pembentukan VEGF• Neovaskularisasi
Gejala Klinis
Diagniosis
• Anamnesis• Pemeriksaan segmen anterior• Pemeriksaan segmen posterior• Tonometer• Visual Field• Gonioskopi
Histopatologi
Therapy
• Rubeosis iridis • Panretinal photocoagulation : jika dilakukan pada fase awal
maka akan efektif untuk regresi pembuluh darah baru dan menghambat progresifitas glaukoma
• Retinal Surgery : Retinal Surgery dilakukan jika rubeosis berkembang atau tetap meskipun dilakukan vitrectomy pada pasien diabetes dg residual ablasio retina
• Anti VEGF terapi (bevacizumab)
• Secondary open angle glaucoma • Atropine 1% dan steroid topikal untuk
mengurangi inflamasi dan untuk kenyamanan pasien.
• Panretinal Photocoagulation : meskipun TIO terkontrol dg baik tetap harus dilakukan Panretinal Photocoagulation meskipun hal ini tidak mempengaruhi komponen fibrosa pada membran fibrovaskular.
• Anti VEGF terapi (bevacizumab)
• Secondary angle closure glaucoma • Prognosis untuk meningkatkan fungsi penglihatan
buruk sehingga terapi dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri.
• Topical dan sistemik hypotensive agent, topical atropin dan steroid dapat menurunkan efek inflamasi dan mata lebih nyaman serta congestif berkurang . Topical beta-blockers, topical and oral carbonic anhydrase inhibitors, alpha-2-adrenergic agonists.
• Trabeculectomy• Pars plana vitrectomy• Tube-shunt surgery• Anti VEGF terapi (bevacizumab)
Pseudoexfoliation Glaucoma
• Pseudoexfoliative Syndrome (PEX) Merupakan suatu age-related systemic disease yang bermanifestasi terutama pada mata dimana mempunyai karakteristik berupa akumulasi dari mikroskopik granular amyloid seperti serat protein
Pathogenesis
• Pada PEX terdapat akumulasi pada kapsula anterior lensa,zonula,badan siliar,iris, trabekulum, permukaan vitreous, dan konjungtiva berupa material matriks yang berwarna putih keabuan, fibrogranular mirip seperti amyloid. Adanya glaukoma sekunder diduga akibat sumbatan pada trabekulum oleh material pseudoexfoliative atau pigmen yang dikeluarkan oleh iris. Material ini diproduksi oleh membrana basement abnormal pada sel epitel yang tua pada trabekulum, equator kapsula lensa , iris dan badan siliar
Gejala
Phacolytic Glaucoma
• Phacolytic glaukoma merupakan glaukoma sekunder sudut terbuka yang berhubungan dengan katarak hipermatur dimana material lensa masuk ke dalam bilik mata depan melalui kapsul lensa yang intak namun permeable
Pathogenesis
Gejala Klinis
Therapy
• Steroid topikal• Siklopegi• Operasi ECCE /
Phacoemulsifikasi
Uveitic Glaucoma
• Glaukoma akibat uveitis dimana terjadi peningkatan TIO, atrofi nervus optikus dan perubahan lapang pandang
Pathogenesis
• Obstruksi trabekulum • Trabekulitis akut• Prostaglandin
Therapy
Steroid Induced Glaucoma
• Glaukoma sekunder sudut terbuka akibat efek samping pemakaian steroid jangka panjang.
Administrasi Obat
Pathogenesis• Steroid sbg stabilisasi membran• steroid meningkatkan produksi
kolagen, elastin dan fibronectin pada trabekular meshwork dan merangsang produksi sialoglycoprotein.
• steroid menghambat fagositosis pada sel endotel
• steroid meningkatkan sintesis dari prostaglandin
Gejala klinis
• Mata kabur• Nyeri
• Objektif :• Peningkatan TIO
• Mydriasis• Peningkatan ketebalan kornea
• Ptosis• Atrophy eyelid
• Penurunan daya sembuh• Nekrosis konjungtiva
• Ulkus kornea
Glaucoma Complicating Hyphema
• Hyphema adalah adanaya sel darah merah pada COA dan biasanya berhubungan dengan glaukoma. Traumatik hyphema terjadi akibat robeknya permukaan anterior pada badan siliar dimana robekan tersebut mengenai arteri mayor pada iris,cabang arteri pada badan siliar.
Pathogenesis
• obstruksi trabekular meshwork oleh eritrosit dan produk ddarah yang lainnya selain itu jika ukuran hyphema besar dapat mengakibatkan blok pupil dan peningkatan TIO
Diagnosis
• Anamnesis : Riwayat Trauma• Pemeriksaan segmen anterior dg slit
lamp : terdapat eritrosit dalam COA, periksa bagian anterior adakah ruptur atau luka akibat trauma, corneal blood staining.
• Pemeriksaan segmen posterior : untuk melihat pendarahan vitreous, ablasio retina, dislokasi lensa posterior
• Tonometer aplanasi / goldman : peningkatan TIO
• Visual Acuity• Gonioskopi: untuk mendeteksi angle
recession, cyclodyalisis atau trabekular dialysis
• Plain X ray
Therapy
• Resorpsi Hyphema : mengurangi aktivitas dan menggunakan pelindung, bed rest total, hyperosmotic agents (manitol), methylprednisolon, sistemik asetazolamide, topikal atropin dan pilokarpin.
• Mencegah rebleeding : antifibrinolitik : asam aminocaproic dan asam traneksamat.
• Peningkatan TIO :beta bloker, α2- agonist• Irigasi dg parasintesis dalam 5 hari tidak resorpsi atau
masih terdapat rebleeding• Trabeculectomy with getle irrigation : jika
medikamentosa dan paracintesis tidak berhasil
Phacomorphic Glaucoma
• Merupakan glaukoma sekunder sudut tertutup yang ditandai dengan peningkatan TIO akibat peningkatan ketebalan lensa dan mengakibatkan blok pupil dan iris bombae
Pathogenesis
• Pada katarak intumesen terjadi pembengkakan lensa akibat lensa yang degeneratif menyerap air. Masuknya air ke dalam celah lensa mengakibatkan lensa menjadi bengkak dan besar yang akan mengakibatkan blok pupil dan iris bombae sehingga sudut menjadi lebih dangkal
Gejala Klinis
Therapy
• Oral dan topical asetazolamid• Topikal Beta blockers dan alpha agonist• Topikal steroid• Hypertonic saline• Hyperosmolar agent (pre op untuk
mengontrol TIO)• Pro Operasi Laser Iridotomy (setelah TIO
terkontrol)