General Anestesia Sat

32
GENERAL ANESTHESIA Kepaniteraan Klinik Bagian Anestesiologi Rumah Sakit Islam Pondok kopi jakarta timur Universitas Muhammadiyah Jakarta Oleh : Mohammad Satrio Akbar REFRESHING  

Transcript of General Anestesia Sat

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 1/32

GENERAL

ANESTHESIA

Kepaniteraan Klinik Bagian Anestesiologi

Rumah Sakit Islam Pondok kopi jakarta timur 

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Oleh : 

Mohammad Satrio Akbar

REFRESHING 

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 2/32

PENDAHULUAN

Defenisi Anestesi umum :

Tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan bersifat pulih

kembali (reversibel) 

Komponen Anestesi :

- hipnotik

- analgesia

- Relaksasi otot

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 3/32

 

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 4/32

Metode Anetesia Umum CaraPemberian Obat

Perenteral

- intravena (IV)

- intramuskular (IM)

biasanya untuk tindakan yang singkat

Perektal

kebanyakan dipakai pd anak, t.u untuk induksi anastesiaatau tindakan yg singkat

Perinhalasi, melalui pernafasan. ialah anastesi dengan menggunakan gas atau cairananastetikan yg mudah menguap (volatile agent ) sbg zatanastetika melalui udara pernafasan.

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 5/32

ANESTESIA UMUM

Penilaian & persiapan pra anastesia 

penilaian pra bedah

Induksi dan rumatan anastesia Tatalaksana jalan napas

 Anastesia intravena

Anastetik inhalasi 

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 6/32

Perjalanan anestesi umum tdr dari 6 bagian : 

Premedikasi

Induksi Pemeliharaan

Pengembalian

Pemulihan

Masa pasca operasi

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 7/32

PREMEDIKASI

Kecemasan diazepam peroral 10 – 15 mg bbrp jam sblminduksi

Nyeri karena penyakitnya opioid ; pethidin 50 mg IM

Cairan lambung 25 ml dng pH 2,5 dpt menyebabkan pneumonitisasam antagonis reseptor H2 histamin ; oral simetidin 600 mg atau oral ranitidin (zantac) 150 mg (1 – 2 jam sblm operasi)

Mengurangi mual dan muntah pasca bedah (dewasa)

droperidol 2,5 – 5 mg IM atau odansentron 2 – 4 mg (zofran,narfoz)

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 8/32

 

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 9/32

INDUKSIANESTESIA

Tindakan untuk membuat pasien dari sadar 

menjadi tidak sadar, sehingga memungkinkan

dimulainya anastesia dan pembedahan.

Cara untuk induksi anastesi :

Intravena

Rektal Intramuskular 

inhalasi

P i i d k i t i

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 10/32

Persiapan induksi anestesi STATICS :

S = Scope    stetoskop, untuk mendengarkan suara paru dan jantung. Laringo-scope. Pilih bilah atau daun (blade) yg sesuaidengan usia pasien. Lampu harus cukup terang.

T = Tubes    pipa trakea. Pilih sesuai usia. Usia < 5 th tanpabalon, dan > 5 th dengan balon (cuffed )

A = Ai rway   pipa mulut-faring (guedel ), atau pipa hidung-faring (naso-tracheal airway)

T = Tape    plester untuk fiksasi pipa

I = Intr od uc er    Mandrin atau stilet dari kawat dibungkusplastik yg mudah dibengkokkan.

C = Conn ector   Penyambung antara pipa dan peralatananastesi

S = Suct io n 

penyedot lendir, ludah, dll

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 11/32

Induksi Intravena

No Jenis Obat Dosis Keterangan

1 Tiopental (tiopenton®,

pentotal®)

3 – 7

mg/kgBB

-IV dng kepekatan 2,5 %

-Menyebabkan nyeri

2 Propofol (recopol®,diprivan®)

2 – 3 mg/kgBB

-IV dng kepekatan 1 %

-Nyeri  1’ sblmnya biasanya

diberi lidokain 1 mg/kgBB IV

3 Ketamin (ketalar®) 1 – 2mg/kgBB

-- pasca anastesi halusinasidianjurkan sblmnya

menggunakan sedatif 

;midazolam(dormicum)

-Tidak dianjurkan pd pasien TD

tinggi (> 160 mmHg)

-Pasien tidak sadar, mataterbuka

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 12/32

Induksi Muskular (IM)

Sampai sekarang hanya Ketamin

(ketalar  ® ) yang dapat diberikan secara IM

Dosis : 5 – 7 mg/kgBB

Setelah 3 – 5 menit pasien tidur  

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 13/32

Induksi Inhalasi

Hanya dikerjakan dengan halotan (Fluotan) atau Sevofluran.

Cara induksi ini dikerjakan pada anak-anak atau dewasa yg takutsuntikan

Halotan : membutuhkan gas pendorong O2 atau campuran O2 danN2O.

Dimulai dng aliran O2 > 4 L/mnt atau campuran NO2 : O2 = 3 : 1aliran > 4L/mnt. Dimulai dengan halotan 0,5 % sampai kadar yg

dibutuhkan pasien.

Induksi Sevofluran lebih disenangi karena pasien jrg batuk.

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 14/32

Induksi Per Rektal

Cara ini hanya untuk akan

atau bayi denganmenggunakan Tiopental

atau midazolam.

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 15/32

Pemeliharaan (maintanance )

Dapat dikerjakan dengan scr intravena (IV) atau inhalasi ataudengan campuran keduanya

Rumatan IV : mis dengan opioid dosis tinggi, fentanil 10 –50

μg/kgBB

Untuk mengembangkan paru + O2 atau N2O + O2

Rumatan inhalasi : campuran N2O dan O2 = 3 : 1 ditambah ; Halotan 0,5 – 2 vol %, atau

Enfluran 2 – 4 vol %, atau Isofluran 2-4 vol %, atau

Sevofluran, 2-4 %.

(bergantung apakan pasien bernapas spontan, dibantu atau dikendalikan.

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 16/32

ANESTESIINHALASI

Ialah anestesi dengan menggunakan gas atau

cairan anastetika yg mudah menguap (volatile

agent ) sbg zat anastetika melalui udara

pernafasan.

Zat anestetika  suatu campuran gas (dengan O2)

dan konsentrasi zat tsb tergantung dari tekananparsialnya. 

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 17/32

Jenis Anestetik Inhalasi yg Umumdigunakan sekarang :

N2O

Halotan Isofluran

Desfluran

Sevofluran

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 18/32

Obat yg sudah tidak digunakan --- efek sampingnya :

No Jenis Obat Efek samping

1 Eter kebakaran, peledakan, sekresi bronkus

berlebihan, mual-muntah, kerusakan hepar,

baunya merangsang

2 Kloroform Aritmia, hepatotoksik

3 Etil-klorida Kebakaran, peledakan, depresi jantung,

indeks terapi sempit, dirusak kapur soda

4 Triklor-etilen Dirusak kapur soda, bradi-aritmia,

mutagenik?

5 Metoksifluran Toksis thd ginjal, kerusakan hepar, dan

kebakaran

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 19/32

Mekanisme Kerja ObatAnestetik:

Unknown

 Ambilan alveolus gas atau uap

anastetik inhalasi ditentukan oleh sifat

fisiknya :

1. Ambilan oleh paru

2. Difusi gas dari paru ke darah

3. Distribusi dari darah ke otak dan

organ lainnya.

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 20/32

Perbedaan Anestetik Inhalasi

N2O

- nama lain : gas gelak, laughing gas, nitrous oxide, dinitrogenmonoksida

- NH4NO3 ---> 2 H2O + N2O (dipanaskan 2400 C)

- pemberian N2O harus disertai O2 minimal 25 %.

- bersifat anastetik lemah tetapi analgesik kuat

- jarang digunakan scr tunggal, tapi di kombinasikan dengan cairananastetik lainnya spt halotan dsb.

- pd akhir anastesi stlh N2O dihentikan berikan O2 100 % selama 5 – 10’ untuk menghindari tjdnya hipoksia difusi. 

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 21/32

Halotan (fluotan)

-Turunan etan

- Sering digunakan sbg induksi anastesia kombinasi dengan N2O

- Dapat jg untuk laringoskopi intubasi.

- Tdk disukai untuk bedah otak sebab menyebabkan vasodilatasi serebral ,meninggikan aliran darah otak, yg sulit dikendalikan dengan teknik anastesiahiperventilasi .

- Kelebihan dosis depresi napas, menurunnya tonus simpatis, tjd hipotensi,

bradikardi, vasodilatasi perifer, depresi vasomotor, depresi miokard, daninhibisi refleks baroreseptor.

- Andrenalin dianjurkan dengan pengenceran 1 : 200.000 (5ug/ml) maks 2ug/kg.

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 22/32

- Pada bedah cesar  halotan dibatasi maks

1 vol %

- Halotan menghambat pelepasan insulin,meninggikan kadar gula darah.

- kontraindikasi pd pasien gangguan hepar,riwayat mendapat halotan < 3 bln, obesitas.

- pasca pemberian halotan pasien

menggigil

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 23/32

Enfluran (etran, aliran)

- Merupakan halogenasi eter 

- pd EEG tanda-tanda epileptik,apalagi disertai hipokapnia o.k hindari pdpasien epilepsi

- kombinasi dng adrenalin lebih aman3 x dari halotan

- efek depresi napas lebih kuat dibandinghalotan dan enfluran lebih iritatif dibanding halotan.

- efek relaksasi thd otot lurik lebih baikdibanding halotan

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 24/32

Isofluran (foran, aeran)

- isofluran banyak digunakan untuk bedah otak

- efek thd depresi jantung dan curah jantung minimal shgdigemari untuk anastesia teknik hipotensi dan banyakdigunakan untuk pasien dng gangguan koroner 

- dosis pelumpuh otot dpt dikurangi sampai 1/3 dosis biasa jika manggunanakan isofluran

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 25/32

Desfluran (suprane)

- efek klinisnya mirip isofluran

- sangat mudah menguap vaporizer khusus (TEC-6)

- potensinya rendah (MAC 6,0 %)

- bersifat simpatomimetik menyebabkan takikardia dan

hipertensi

- desfluran merangsang jalan napas atas shg tidakdigunakan untuk induksi anastesia.

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 26/32

Sevofluran (ultane)

- halogenasi eter 

- induksi dan pulih lebih cepat dari isofluran

- bau tidak menyengat dan tidak merangsang jln napas

 banyak digemari untuk induksi anastesia inhalasi disampinghalotan

- efek thd kardiovaskular cukup stabil

- efek thd SSP spt isofluran

- setelah pemberian dihentikan sevofluran cepat keluar daritubuh.

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 27/32

 

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 28/32

 

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 29/32

STADIUM ANESTESI eter

Stadium I : Analgesia

Stadium II : eksitasi,

delirium Stadium III : Anastesia

bedah

Stadium IV : Intoksikasi

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 30/32

 

T k ik M b i A t i

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 31/32

Teknik Memberi AnestesiUmum

Teknik anestesi nafas spontan dengansungkup muka

Teknik napas spontan dengan pipaendotrakea

Teknik anestesi dengan pipa endotrakeadan nafas kendali

7/27/2019 General Anestesia Sat

http://slidepdf.com/reader/full/general-anestesia-sat 32/32

DAFTAR PUSTAKA

Latief, Said A. Dkk Petunjuk Praktis Anestesiologi. Edisi kedua.Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif. Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia. Jakarta, 2007.

Muhiman, Muhardi. Dkk Anestesiologi. Bagian Anestesiologi dan

Terapi Intensif. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta,1989.

Lunn, John N. Catatan Kuliah Anestesi, Edisi keempat. Penerbit BukuKedokteran. EGC. 2005.

Dobson, Michael B. Penuntun Praktis Anestesi. World HealthOrganization. Penerbit Buku Kedokteran. ECG

General anesthesia available at www.emedicine.com