Resiko & Komplikasi Anestesia

22
RISIKO DAN KOMPLIKASI ANESTESIA PEMBIMBING : Dr. Nazarudin Harun Sp.An Oleh : Yuli Ermawati NIM: 2007730130 FKK UMJ

Transcript of Resiko & Komplikasi Anestesia

Page 1: Resiko & Komplikasi Anestesia

RISIKO DAN KOMPLIKASI ANESTESIA

PEMBIMBING :

Dr. Nazarudin Harun Sp.An

Oleh : Yuli Ermawati NIM: 2007730130 FKK UMJ

Page 2: Resiko & Komplikasi Anestesia

RISIKO ANESTESIA

• Risiko anestesia dapat berupa morbiditas atau mortalitas

• Kematian dapat bersifat– Primer anestesia murni– Sekunder akibat sumbangan anestesia.

Page 3: Resiko & Komplikasi Anestesia

Risiko Terhadap Pasien

• Usia– Usia paling dini dengan/tanpa kelainan

kongenital neonatus – infant – pediatri – Usia lanjut dengan penuaan efek fisiologis.

• Operasi darurat dengan persiapan kurang.

• Kondisi/ keadaan pasien.

Page 4: Resiko & Komplikasi Anestesia

Risiko Terhadap Anestetis

• Berisiko menghadapi masalah– medikolegal (hukum) dan – masalah non-medikolegal

• Tertular penyakit pasien• Terpapar polusi gas bius dan sebagainya.

Page 5: Resiko & Komplikasi Anestesia

KOMPLIKASI ANESTESIA

• Komplikasi yang terjadi pada periode perioperatif dapat dicetuskan oleh tindakan anestesia sendiri dan/atau kondisi pasien.

• Komplikasi anestesia dapat berakhir dengan kematian atau cacat menetap jika tidak dideteksi dan ditolong segera dengan tepat.

• Gejala-gejala komplikasi kadang-kadang datangnya tidak diduga kendatipun tindakan anestesi sudah dilaksanakan dengan baik.

Page 6: Resiko & Komplikasi Anestesia

• Komplikasi anestesia :1. Kardivaskular

2. Respirasi

3. Mata

4. Perubahan cairan tubuh

5. Neurologi

6. Lain-lain

Page 7: Resiko & Komplikasi Anestesia

• Dapat diakibatkan karena salah urus ventilasi.

• Posisi pasien sangat ekstrem kepala lebih rendah dari tungkai atau sebaliknya, dapat menyebabkan penurunan curah jantung, penurunan resistensi perifer, hipotensi dan bradikardia.

• Penyebab lain bisa karena salah pilih obat, terapi cairan tidak adekuat, anestesi terlalu dalam atau terlalu dangkal.

Komplikasi Kardiovaskular

Page 8: Resiko & Komplikasi Anestesia

• Hipotensi– Sistole < 70 mmHg atau turun 25% dari nilai sebelumnya.– Atasi dengan infus cairan kristaloid/ koloid dipercepat, bila

perlu vasopresor.• Hipertensi

– Karena anestesia tidak adekuat, dosis anestetika ditambah.– Karena kesakitan setelah anestesia, berikan analgesik.– Bila persisten, berikan penghambat beta adrenergik

(propanolol) atau obat vasodilator (nitrogliserin).• Aritmia jantung

– Karena hipoksia, hiperkapnia, tindakan intubasi, ggn elektrolit dsb. Terapi bervariasi.

• Payah jantung– Karena pemberian cairan berlebihan dengan gejala

hipotensi, sesak napas, ronki basah pada kedua paru. Terapi dengan restriksi cairan, diuretika, digitalis, pernapasan dgn tek. Positif.

Page 9: Resiko & Komplikasi Anestesia

• Terjadi akibat salah pilih obat, salah sirkuit anestesi, tidak terdeteksi adanya diskoneksi alat, intubasi esofagus, intubasi bronkhial, ekstubasi terlalu dini, ventilasi buatan kurang adekuat dsb.

Komplikasi Respirasi

Page 10: Resiko & Komplikasi Anestesia

• Obstruksi jalan napas

• Intubasi endotrakheal

• Batuk• Cekukan (hiccup)

• Apnea• Atelektasis• Pneumotoraks• Muntah &

regurgitasi

Page 11: Resiko & Komplikasi Anestesia

Muntah & Regurgitasi

• Etiologi– Masih terjadi sisa makanan dalam lambung atau

esofagus, disebabkan:• puasa terlalu singkat, obstruksi pilorus, rangsangan

peritonium (peritonitis) dan ileus obstruktif.

– Pengosongan lambung terlambat, terjadi pada:• Wanita hamil, trauma kepala, pasien ketakutan atau

kesakitan.

Page 12: Resiko & Komplikasi Anestesia

• Bahaya muntah dan regurgitasi– Isi lambung padat dapat menyumbat jalan napas

dgn akibat asfiksia, hipoksia, dan hiperkapnia.– Asam lambung masuk dalam bronkus

menyebabkan refleks depresi jantung.– Asam lambung akan merusak jaringan paru dan

menyebabkan pneumonia aspirasi (sindroma Mendelson), dengan gejala:

• Sesak napas, syok, sianosis, ronki basah kedua paru,edema paru.

• Biasanya pasien meninggal karena gagal jantung dan napas.

Page 13: Resiko & Komplikasi Anestesia

• Pencegahan muntah & regurgitasi– Puasa 6-8 jam untuk dewasa dan 4-6 jam

untuk bayi dan anak-anak.– Pengosongan lambung secara aktif dengan

penghisapan melalui pipa lambung atau sengaja membuat muntah dgn rangsangan faring atau obat apomorfin.

– Berikan antasid untuk mentralisir asam lambung.

Page 14: Resiko & Komplikasi Anestesia

• Tindakan pengobatan komplikasi muntah dan regurgitasi:– Posisi miring kepala atau seluruh badan.– Posisi Trendelenburg– Segera lakukan penghisapan melalui pipa

endotrakea.– Berikan O2 100%– Suntikan hidrokortison 500-1000 mg intravena.– Pemberian antibiotika– Bila perlu dilakukan bronkoskopi.

Page 15: Resiko & Komplikasi Anestesia

• Obat-obat pencegah muntah pasca bedah:– Obat antikolinergik

• Atropin 0,5-1 mg; Hiosin 0,4-0,6 mg

– Antihistamin• prometazin 50 mg

– Golongan fenitiazin• klorpromazin 25 mg

– Golongan buterofenon• dehidrobenzperidol 5-10 mg

– Lain-lain seperti primperan.

Page 16: Resiko & Komplikasi Anestesia

Komplikasi Mata

• Kekeringan kornea• Laserasi kornea• Iritasi dari obat-obatan atau alat yang digunakan

selama anestesi.• Penekanan bola mata terlalu kuat

– Kebutaan (aliran darah tertekan)– Merangsang refleks okulokardiak (rangsangan vagal

bradikardia, syok & henti jantung).

• Pencegahan komplikasi ini selama operasi mata ditutup dengan plester atau dibasahi dengan garam fisiologis atau diberi salep.

Page 17: Resiko & Komplikasi Anestesia

Perubahan Cairan Tubuh

• Hipovolemia– Atasi dengan pemberian infus atau bila perlu

dipantau dengan CVP (central venous pressure).– Bila perdarahan harus diganti dengan transfusi.

• anak > 10% volume darah (8 cc/kgbb)• dewasa > 20% volume darah

• Hipervolemia– Gejalanya: takikardi, hipertensi, pelebaran vena-

vena leher, muka bengkak, paru berkrepitasi, – Atasi dengan restriksi cairan, diuretika, dan obat

inotropik.

Page 18: Resiko & Komplikasi Anestesia

Komplikasi Neurologi

• Konvulsi– Berikan obat antikonvulsi (diazepam, tiopental)– Hentikan pemberian eter atau enfluran, kemudian

O2 ditinggikan.

• Terlambat sadar– Terjadi pada dosis premedikasi atau anetesia

berlebih, hipoglikemia, hipoksia.

• Cedera saraf perifer

Page 19: Resiko & Komplikasi Anestesia

Komplikasi Lain-lain

• Menggigil– Terapi dengan pasang selimut tebal, petidin 15-25

mg i.v, dan klorpromazin 5-10 mg i.v• Gelisah setelah anestesia

– Terapi dengan analgetik/narkotik.• Mimpi buruk

– Dapat dicegah dengan pemberian diazepam, dehidrobenzperiodol.

• Sadar selama operasi– Terjadi bila obat hipnotik kurang.

Page 20: Resiko & Komplikasi Anestesia

• Kenaikan suhu tubuh– Demam (suhu > 37,5oC)– Hipertermia/ hiperpireksia (suhu > 40oC)– Hipertermia maligna (peningkatan suhu > 2oC dalam 1 jam).– Terapi:

• hentikan obat anestetika dan berikan O2 100%• Analisa gas darah, koreksi asidosis dgn natrium bikarbonat• koreksi hiperkalemia dengan glukosa dan insulin.• Oradekson dosis tinggi• Hipertensi maligna : dantrolene iv 1-2 mg/kgbb tiap 5-10 menit.

Page 21: Resiko & Komplikasi Anestesia

• Hipersensivitas– Gejala : kulit kemerahan dan timbul urtikaria, muka

menjadi sembab, vasodilatasi (nadi kecil hingga tak teraba), bronkospasme, sakit perut, mual dan muntah.

– Terapi:• Hentikan obat anestetika• Bila henti jantung, lakukan napas buatan dan kompresi

jantung luar.• Adrenalin 0,3-0,5 cc intravena atau intratrakea.• Cairan infus kristaloid dipercepat• Operasi dihentikan sampai gejala-gejala hilang.

Page 22: Resiko & Komplikasi Anestesia

REFERENSI

1. Muhinan et al : Anestesiologi. Staf Pengajar Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif. Jakarta : FKUI, 1989.

2. Latief et al : Petunjuk Praktis Anestesiologi Edisi Kedua. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif. Jakarta : FKUI, 2007.

3. Lunn, John N : Catatan Kuliah Anestesi Edisi 4. Balai Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta : EGC, 2004.