Gejala miksi urologi.docx
Click here to load reader
-
Upload
melia-wardhani -
Category
Documents
-
view
85 -
download
9
Transcript of Gejala miksi urologi.docx
IV. GEJALA MIKSI
1. Prequency (Polakis ia)
- Yaitu bila kencing setiap kurang dari 2 jam
- Keluhan paling sering
- Bila terjadi siang hari disebut, bila malam disebut (lebih 2 kali malam hari).
Etiologi
a. Buli kecil, misal karena alrofi akibat sistitis kronika, atau buli tertukar oleh tumor di
luar buli atau kehamilan.
b. Volume urine tambah misalnya pada diabetes atau banyak minum.
c. Sistitis (bacterial / nou bacterial). Keadaan ini menyebabkan iritasi pada detrusor
sehingga mudah berkontraksi sehingga sering kencing.
d. Adanya reud urina (sisa air kencing), keadaan ini mengakibatkan sebentar-sebentar
buli penuh kembali sehingga timbul miksi. Keadaan ini terjadi misalnya pada
abstruksi intra vesikal (intra vesikal obstruction) yang bisa di sebabkan prostur
hiperplusia, karsinoma prostal selerosis lehur buli dan lain-lain.
e. Psikogenik
Pada wanita adanya proses psikis misalnya ansitas (kecantum) atau stress psikis bisa
menimbulkan polakisuria.
f. Minum terlalu banyak, mengakibatkan produksi ADH (Anti Diuretic Hormon) turun,
sehingga terjadi polakisuria.
g. Pemberian deuretika, akan mengakibatkan reabsorbri air di lubulus proksimal / distal
berkurang, sehingga terjadi polakisuria.
2. Poliuria
Yaitu suatu keadaan dimana jumlah Vvolume urin bertambah setap kali miksi. Keadaan
ini misalnya terjadi pada diabetes mellitus dan diabetes insipidas serta pada faso
penyembuhan dari gagal ginjal. Berdasarkan golongan urin maka dalam keadaan normal
frekuensi dan jumlah volume air kencing per 24 jam berbeda. Seperti dapat kita lihat dari
table di bawah ini.
3. Oliguria
Yaitu antara keadaan dijauna volume urine kurang dari normal. Hal ini terjadi pada orang
yang kurang ini atau produksi ADH berlebihan. Dilakukan oliguria apabila volume urine
kurang dari 600 ml per 24 jam. Pada gagal ginjal pada faso tertentu terjadi oliguria. tetapi
pada faso lain bisa …………….
4. Urgency
Dalah suatu keadaan dimana orang tidak dapat menahan kencing sehingga bila timbul
keinginan mikri, sering kencing keluar sebelum mencapai toilet. Penyebab uirgenci
adalah hiperaktifitas dan iritabilitas dinding buli yang disebabkan oleh obstruksi infra
vesikal pengadaan maupun netrogenic bladder.
5. Hasitancy
ADalah keadaan dimana penderita tahu sulit untuk mulai sehingga ada jarak waktu antara
penularan proses kencing dimana penderita mulai mengejan sampai kencing keluar.
Keadaan ini biasanya gejala awal iti adanya obstruksi intra vestikal paling sering pada
prostal hyperplasia atau .
6. Straning
Yaitu keadaan dimana penderita mengejan agar tekanan intra vesikal naik supaya air
kencing bisa keluar. keadaan ini sering diikuti kekuatan aliran urine turun (loss of force)
dan merasa ada sisa air kencing di dalamnya (sense of residual urine).
7. Loss of force (pancaran lemah)
ADalah kekuatan pancaran air kencing yang menurun. disebut juga slowing of strean
(aliran lumbat).
8. Docrease of caliber of the streum
Yaitu caliber aliran kencing mengecil. Gejala pancaran lemah dan caliber yang kecil bisa
diperiksa dengan adanya penurunan urine flow rate yang dalam keadaan normal sekitar
20 ml/ menit. Cara memeriksa flow rate yaitu penderita disuruh minum banyak sehingga
buli penuh kemudian disuruh kencing dan ditampung urine tamping yang 5 detik pertama
dibuah dan yang 5 detik kedua dihitung. Misalnya dalam 5 detik kedua didapat 60 ml,
maka flow rate nya 12 ml perdetik.
9. Dysuria
Yaitu kencing merasa sakit, bisa terjadi pada sistitis, maupunbalu buli. Pada radang buli
(sistitis) maka rasa sakit bisa terjadi waktu buli terisi penua urine maupun waktu miksi.
Sedang pada batu buli rasa sakit akan terjadi pada akhir kencing, tetapi bila batunya kecil
dan terdapat di interna atau di dalam unterna, maka rasa sakit terjadi selama proses miksi.
Selain itu disuria bisa terjadi pada korsinoma buli yang infiltrasi ke sekitarnya.
10. Stranguria
Yaitu timbul rasa panas waktu kencing, disertai volume kencingnya hanya sedikit
keadaan ini terjadi misalnya pada sistitis maupun urethritis.
11. Forking atau spraying
Yaitu kencing yang terbelah / bercabang atau menyebar hal ini terjadi misalnya adanya
obstruksi partial / sriktur utera di utera.
12. Penumateria.
Kencing yang keluar berbuih atau berhenti sebentar lagi, karena terdapat udara /
bercampur dalam air kencing. ini terjadi bila terdapat vesiko internal fistula dengan
lubang kecil.
13. Fecahuria
Yaitu air kencing yang keruh dari bercampur makanan (msalnya serat sayuran). Keadaan
ini bisa terjadi bersama penemuanria tetapi lubang fisula veico-intensinalnya cukup
besar. Yang sering terjadi misalnya pada vesico-appendix fistula akibat appendicitis
akutta yang tidak mendapat pengobatan adekuat.
14. Inkontinensia Urine
a. Urgency incocntinence
Kalau penderita merasa ingin kencing maka akan segara keluar tanpa dapat mencapai
toilet. Penyebabnya bisa sistitis bacterial akut atau humor buli / dari luar buli yang
intitis dinding buli.
b. Stress Incontineuco
Adalah keluarnya urine dengan peningkatan sedikit tekanan intra vesikal misalnya
pada :
- Membekukan banyak
- Meningkat suatu
- Tertawa naik tangga
- Hubungan seksual
- Dileksi
Bila penderita berdiri maka makanan ultra vesika 2 kali lebih tinggi daripada posisi
penderita tiduran oleh kaena itu biasanya waktu tidur penderita tidak ngompol
c. Over flow Incontineuco (Paradocal Incontineuco)
Gejala pertamanya berupa ngompol pada malam hari dan lama-lama urine keluar
terus-menerus. Hal ini terjadi pada relensio krenik misalnya eh karena prostal
hiperpasia dan buli terisi banyak sekali urine (Bisa lebih dari 1 liter) Bila tekanan
bertambah terus. maka tahanan spinder uretha tidak bisa menahan lagi. sehingga
keluar terus urinenya.
d. True Incontineuco
Penderita mengeluarkan kencing tanpa pengetahuan sebelumnya. bsa eriodik atau
terus menerus. Contoh buli epispadia vesiko-vaginal fisula dan Maura uteter ektepil.
Bisa juga karena kerusakan. ephineter akibat operasi atau congenital dan kerusakan
saraf pada metrogenic
15. Pyuria
Yaitu adanya pus di dabun urine yang dapat dilihat kencing keruh seperti tercampur susu,
Pada penderita sedimea urine terdapat lebih dari 5 leksit per lapangan pandangan kecil
(lebih dari 8000 lekosit per ml urine). Bila urin sangat basa maka banyak lekosit yang
lisis, sangat walau urine keruh.
16. Chyluria
Adalah terdapatnya dalam info atau chilous di dalam urine karena terdapat fistulasi antara
system limfatik trankus urinarius. Hal ini karena penuhnya system limfo akibat obstruksi.
sebagai besar karena fislariasis, tetapi dapat juga karena triguna TBC maupun tumor.
17. Emurosis
Adalah keluarnya kencing yang berulang-ulang pada waktu tidak sadar (tidur). disebut
juga ngompol biasanya waktu tidur malam. Normal ngomol biasa terjadi pada bayi
sampai umur 2 – 4 tahun : menurut penelitian 10-15% berumur 4- 12 tahun masih
ngompol waktu tidur malam. Biologinya sebagian besar disebabkan kelemahan otot.
Spinder sekitar 10 ngompol disebabkan obstruksi infra vesical bisa karena lain. Hal ini
menyebabkan gejala tritasi pada buli yaitu nyeri. nokturja. dan disurai penyebab positif
bisa juga berakibat fatal misalnya aes psikis cemas dan lain-lain.
Pengobatan anoretis :
1. Terapa kausal
2. psikoterapi
3. Beri intipramin HCL tablet
18. Hematuria
Adalah terdapatnya entritrosit di dalam urine lebih dari dua per lapangan pendangan kecil
pada sedmen urine atau lebih 2000 entrosit permil urine.
Pembagian hematuria :
A. Berdasar warna
1. Gross hematuria : kencing berwarna merah tua/kehitaman
2. Mikroskopik Hematuria : kencing berwarna kuning dengan terdapat eritrosit lebih
dari 2 / LPK pada sediman urine.
B. Berdasar waktu keluarnya :
1. Initial hematuria : darah keluar pada awal kencing, misalnya perdarahan dari
utera.
2. Terminal hemarutia : darah keluar pada akhir kencing yaitu perdarahan dari leher
buli
3. Total hematuria darah terdapat pada seluruh kencing asal darah dari tempat lain di
Lisi eritrosit
Pada BJ (Bernal jania) urine yang rendah (urine hipotonik) yaitu BJ < 1,008 maka
hamper 100 % seritrusit lisis. sehingga tidak ditemukan pada sedimen urine, tetapi
dengan pemeriksaan dipstick hasilnya positif/ Juga pada urine : lebih dari 7 (urine
alkasis) sebagian besar lisis.
Yaitu kencing berwarna merah tetapi pada pemeriksaan mitroskopik eritrositnya tidak
ada, dan juga pada dipstick hasilnya negative Contoh penyebab :
1. Autosianin yang terdapat pada dam buah betri.
2. Piridian obat mauk mengurangi rasa sakit/ panas pada waktu miksi
3. kadar urat yang tinggi dalam urin
4. RHodamin B zat penawaran makanan
5. infeksi trukus oleh sertalia
- Infeksi Iraklus urikisa4. wanita 40-69 : - Infeksi Iraktus urinarias akut
- Batu
- Tumor buli5. Lelaki > 60 th : - proshi biperplasia
- Karsinoma oroslal
- Tumor buli
- Infeksi laiktus urinarius6. Wanita > 60 th : - Tumor buli
- Infeksi laiktus urinarius
Pada gross hemanuria kemungkinan penyebab tumor 21,5% (2/3 nya tumor buli). Pada mikrokospik hematuria kemungkinan tumor hanya 2 %.
19. AnuriaYaitu keadaan dimana penderita tidak mengeluarkan kencing sama sekali atau ada juga yang menyebut produksi kencingnya kurang dari 100 ml per 24 jamPenyebab :1. Gagal ginjal
Gagal ginjal akut misalnya akibat intoksikasi obat/makanan maupun akibat syock yang berkepanjangan/anafilaktik, hipevolemik dan lain-lain.Gagal ginjal kronik misalnya akibat glomerulonephritis, pielonefritis kronika dll
2. Obstruksi bilateral ureterMisalnya batu ureter bilateralTumor yang menutup muara ureter/ misalnya karsinoma buli atau yang menginfiltras kedua ureter / menekan ureter dari luar kamen (misalnya tumor ginekologi, tumor abdomen).
3. Jatrogenik ( cidera )Cedera ureter bilateral yang bias menimbulkan anturia yaitu kedua ureter terikat seligingga aliran urine ke distal terhenti sama sekali. Tetapi bias juga ureter kanan/kiri terpotong keduannya sehingga urine yang terjadi masuk ke dalam intenperitoneal urine.
20. Retensio urinaePada retensio urine, orang tidak dapat kencing, tetapi produksi urine tersimpan di dalam vesika urinaria. Keadaan ini menimbulkan vesika urinario penuh jadi berbeda dengan sunuria dimana buli kosong.Retensio urinae dibagi menjadi 2 :1. RU total : penderita sama sekali tidak kencing2. RU partial : penderita kencing sedikit tidak bias habis, sehingga selalu ada urin tersisa
( residual uria)
Penyebab retensio urinae :
1. Sebab mekanik Yaitu adanya obstruksi infra vesieal, bias karena batu, tumor striktua, stenosis, nimpur ureira atau pendesakan dari luar lumen ureira.
2. Sebab miogenik Terjadi karena ketidak mampuan kontraksi otot detrusor misalnya bekas meregang terlalu kuat ( over distended ) atau bias juga setelah trauma.
3. Sebab neurogenicYaitu kerusakan pusat reflek maksi di medulla spinalis S 2-4 ( bias karena trauma tumor atau infeksi ). Medulla spinalis S 2-4 terletak setinggi kolumna verlebalis Th XII – LI. Sehingga misalnya terjadi kompresi fraktur tulang tersebut, akan menimbulkan retensio urinae dan alvi disamping para plegia/para parase karena terjadi kerusakan LMN ( Lower Motor Neuron ). Bila kerusakannya lebih prosimal/atas keadaan ini menimbulkan kerusakan UMN ( Upper Motor Neuron) dimana pusat-pusat reflek miksi masih baik, sehingga disebut seflektone bladder yaitu penderita begitu ada rangsangan ingin kencing ( isi buli 150 ml kurang ) penderita langsung miksi tanpa dapat ditaha sebentarpun.
4. Sebab psikogenikAdanya kelainan psikis ( cemas, depresi dll ) dapat menyebabkan retensio urinae hal ini lebih banak terjadi pada wanita.
5. Sebab obat-obatan.