Gejala Kahat (Kekurangan) Hara Pada Kahat Nitrogen (N...

4
Gejala Kahat (Kekurangan) Hara Pada Tanaman jagung Banyak metode untuk mengevaluasi kesuburan tanah di dasarkan pada observasi atau pengukuran parameter pertumbuhan tanaman yang sedang tumbuh. Metode- metode seperti ini mempunyai banyak keunggulan karena tanaman berfungsi sebagai indikator dari semua faktor pertumbuhan dan merupakan produk yang dituju oleh petani penanamnya. Gejala kahat hara yang timbul disebabkan karena kebutuhan hara tidak terpenuhi baik dari tanah maupun dari pemberian pupuk. Tanaman kekurangan unsur hara tertentu, maka gejala defisiensi yang spesifik akan muncul. Metode visual ini sangat unik karena tidak memerlukan perlengkapan yang mahal dan banyak serta dapat digunakan sebagai penunjang informasi yang sangat penting untuk perencanaan pemupukan pada musim berikutnya bagi teknik- teknik diagnostik lainnya. Kahat hara yang dapat di deteksi dini dapat diatasi dengan penambahan pupuk. Kahat Nitrogen (N) Pada tanaman masih muda seluruh permukaan daun berwarna hijau kekuningan. Daun berwarna kuning pada ujung daun dan melebar menuju tulang daun. Warna kuning membentuk huruf V. Gejala nampak pada daun bagian bawah, karena N sifatnya mobil dalam tanaman, gejala kahat N ini berangsur-angsur akan merambah ke daun-daun di atasnya. Daun tua akan mati dan tanaman yang kekurangan N akan tumbuh kerdil, pembungaan terlambat, dan pertumbuhan akar terbatas sehingga produksi rendah. IDENTIFIKASI GEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA PADA TANAMAN JAGUNG KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT 2010 Gejala kahat N : Warna kuning membentuk huruf V disekitar tulang daun, terutama daun bagian bawah

Transcript of Gejala Kahat (Kekurangan) Hara Pada Kahat Nitrogen (N...

Page 1: Gejala Kahat (Kekurangan) Hara Pada Kahat Nitrogen (N ...ntb.litbang.pertanian.go.id/pub/tam/fjagung.pdf · BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI

Gejala Kahat (Kekurangan) Hara Pada

Tanaman jagung

Banyak metode untuk mengevaluasi

kesuburan tanah di dasarkan pada observasi

atau pengukuran parameter pertumbuhan

tanaman yang sedang tumbuh. Metode-

metode seperti ini mempunyai banyak

keunggulan karena tanaman berfungsi

sebagai indikator dari semua faktor

pertumbuhan dan merupakan produk yang

dituju oleh petani penanamnya.

Gejala kahat hara yang timbul disebabkan

karena kebutuhan hara tidak terpenuhi baik

dari tanah maupun dari pemberian pupuk.

Tanaman kekurangan unsur hara tertentu,

maka gejala defisiensi yang spesifik akan

muncul. Metode visual ini sangat unik karena

tidak memerlukan perlengkapan yang mahal

dan banyak serta dapat digunakan sebagai

penunjang informasi yang sangat penting

untuk perencanaan pemupukan pada musim

berikutnya bagi teknik- teknik diagnostik

lainnya. Kahat hara yang dapat di deteksi dini

dapat diatasi dengan penambahan pupuk.

Kahat Nitrogen (N) Pada tanaman masih muda seluruh

permukaan daun berwarna hijau

kekuningan. Daun berwarna kuning pada

ujung daun dan melebar menuju tulang

daun. Warna kuning membentuk huruf V.

Gejala nampak pada daun bagian bawah,

karena N sifatnya mobil dalam tanaman,

gejala kahat N ini berangsur-angsur akan

merambah ke daun-daun di atasnya. Daun

tua akan mati dan tanaman yang

kekurangan N akan tumbuh kerdil,

pembungaan terlambat, dan pertumbuhan

akar terbatas sehingga produksi rendah.

IDENTIFIKASI GEJALA

KEKURANGAN UNSUR HARA

PADA TANAMAN JAGUNG

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN

NUSA TENGGARA BARAT

2010

Gejala kahat N : Warna kuning membentuk huruf V disekitar tulang daun, terutama daun bagian bawah

Page 2: Gejala Kahat (Kekurangan) Hara Pada Kahat Nitrogen (N ...ntb.litbang.pertanian.go.id/pub/tam/fjagung.pdf · BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI

Kahat Fosfor (P) Kahat fosfor umunya sudah tampak waktu

tanaman masih muda. Gejala awal dimulai

dengan daun yang berwarna ungu-kemerahan.

Hasil tongkol menunjukkan tongkolnya kecil

dengan ujung janggel melengkung. Suhu tinggi

dan udara kering dapat menyebabkan kahat P,

meskipun P dalam tanah cukup. Kahat P

menyebabkan pemasakan biji menjadi lambat

dan produksi rendah.

Kahat Kalium (K)

Kahat kalium dimulai dengan warna

kuning atau kecoklatan sepanjang pinggir

daun pada daun tua. Warna tersebut akan

berkembang kearah tulang daun utama dan

pada daun-daun di atasnya. Gejala umum

kahat K lainnya adalah warna coklat tua pada

buku batang bagian dalam dan dapat

diketahui dengan mengiris batang secara

memanjang. Ukuran tongkol kadang-kadang

tidak terlalu dipengaruhi seperti halnya pada

kahat N dan P, tetapi biji-biji pada jagung

tidak berkembang dan tongkol jagung

memiliki banyak klobot dengan biji sedikit

sebagai akibat kahat K.

Kahat Belerang (S)

Kahat belerang tampak pada daun muda

yang bewarna hijau muda dengan

pertumbuhan yang terhambat. Sering

dijumpai pada tanah berpasir atau tanah

dengan bahan organik rendah.

Kahat Magnesium (Mg)

Kahat magnesium menyebabkan

timbulnya warna keputihan sepanjang kanan

kiri tulang daun pada daun tua dengan warna

merah keunguan sepanjang pinggir daun.

Gejala ini dapat merupakan indikasi bahwa

tanah tersebut masam, terutama timbul pada

tanaman muda dengan pengolahan tanah

yang kurang intensif. Pemberian dolomit

dapat mengatasi masalah kahat Mg ini pada

tahun-tahun berikutnya.

Disusun oleh : B. Tri Ratna Erawati

No : 02/APBN/2010

Oplaag : 500 Ekspl. Informasi Lebih Lanjut Hubungi : BPTP NTB Jln. Raya Peninjauan Narmada

Telp. (0370)671312; fax )0370)671620

E-mail : bptp [email protected]

TIDAK DIPERDAGANGKAN

Gejala Kahat K : Warna kuning membentuk huruf V terbalik pada pinggir daun, terutama daun bagian bawah

Gajala Kahat S : Pangkal daun berwarna kuning nampak pada daun yang terletak dekat pucuk

Gajala Kahat Mg : Warna keputihan sepanjang tulang daun pada daun tua dengan warna merah keunguan sepanjang

pinggir daun

Gajala Kahat P : Pinggir daun berwarna unggu

kemerahan mulai dari ujung ke pangkal daun,

terutama nampak pada daun bagian bawah

Page 3: Gejala Kahat (Kekurangan) Hara Pada Kahat Nitrogen (N ...ntb.litbang.pertanian.go.id/pub/tam/fjagung.pdf · BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI

Pengantar

Ayam buras atau ayam kampung sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas. Daging dan telurnya disukai karena kandungan lemaknya yang relatif rendah.

Memasarkan ayam buras tidak sulit, baik telur maupun dagingnya biasanya dijual dalam keadaan hidup. Harga dipasaran relatif tinggi, ayam dewasa mencapai harga Rp. 25.000 - 50.000 tergantung besar badannya dan jenis kelaminnya. Kita ketahui bahwa usaha ternak ayam buras sebagian besar merupakan usaha sampingan (tabungan hidup) yang dipelihara secara ekstensif atau tradisional. Agar produktivitas-nya meningkat dan biaya produksi yang murah, maka kita harus bisa mengatasi masalah dan kelemahan

yang dimilikinya antara lain :

Daya tumbuh lambat, Produksi telur yang rendah Angka kematian yang tinggi pada anak ayam

salah satu bentuk kandang

sederhana pada pekaran-gan yang sempit, yang bisa menampung 10-15 ekor ayam

Keunggulan Ayam Buras

1. Menghasilkan telur anatara 12-18 butir per satu masa bertelur,

2. Rata-rata berat telur 35-50 gr, 3. Pertama kali bertelur umur 250 hari, 4. Setahun bisa bertelur2-3 kali, 5. Lama mengasuh anak 27-107 hari, 6. Kembali bertelur setelah 8-23 hari anaknya dipisah, 7. berat rata-rata anak umur 90 hari adalah 425 gr.

Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan

Pemilihan Bibit Untuk mengatasi masalah pertumbuhan lambat adalah dengan melakukan seleksi atau memilih bibit yang baik. Usahakan agar memilih bibit yang :

Diketahui berasal dari keturunan ayam pertumbu-hannya cepat, telurnya banyak, dll.

Tahan terhadap penyakit Untuk calon induk pilih yang berumur 6 bulan – 1 tahun.

Memilih Betina Ciri-ciri ayam betina petelur yang baik :

Tidak cacat, Kepalanya halus, matanya terang/jernih Muka sedang, paruh pendek dan kuat Jengger dan pial tidak keriput Badan cukup besar dan perut lebar

Jarak antara tulang dada dan tulang belakang + 4 jari. Jarak antara tulang pubis +

2 jari.

Memilih Pejantan Ciri-ciri ayam jantan yang

baik :

Tidak cacat, Badan kuat dan agak panjang, Sayap kuat dan bulu-bulu teratur rapi, Paruh bersih Mata tajam, jernih,

Kaki dan kuku bersih serta sisik-sisk teratur, Terdapat taji, baik yang runcing /bulat

Memeilih Anak Ayam Ciri-ciri anak ayam yang

baik : Tidak cacat

Bulu kering Dubur harus kering, bersih Lincah, sehat Mata bulat dan terang bercahaya Kaki kuat berdiri tegak.

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGANPERTANIAN

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN

NUSA TENGGARA BARAT

2010

Page 4: Gejala Kahat (Kekurangan) Hara Pada Kahat Nitrogen (N ...ntb.litbang.pertanian.go.id/pub/tam/fjagung.pdf · BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI

Pemisahan anak dari induknya

Untuk mengatasi angka kematian tinggi pada anak

ayam terutama saat musim penyakit (Agustus-

September) ada beberapa cara :

Lakukan vaksinasi pada anak-anak ayam

Kalau memiliki kandang indukan sebaiknya anak

dipelihara terpisah dari induknya

Ini dilakukan agar mudah pengawasan terhadap

kesehatan.

Pencegahan Penyakit

Kematian tertinggi disebabkan oleh penyakit ND

(New Castle Deasease) atau disebut tetelo. Biasanya

menyerang pada saat pergantian musim. Penyakit ini

tidak bisa diobati tetapi hanya bisa dilakukan

pencegahan dengan vaksinasi teratur. Waktu vaksinasi

adalah saat ayam umur 4 hari, selanjutnya vaksin

kedua umur 4 minggu dan ke tiga umur 4 bulan. Agar

lebih efisien jika melakukan vaksinasi secara bersama-

sama dengan peternak lainnya (misalkan tetangga)

karena 1 ampul vaksin dapat digunakan untuk 50 – 100

ekor ayam.

Perkandangan

Disediakan tempat bernaung atau berlindung

khususnya pada saat malam hari. Sebaiknya dibuatkan

pula tempat bertelur.

Apabila ingin mendapatkan penghasilan yang lebih

baik, maka buatkan kandang sederhana yaitu terbuat

dari bahan bambu atau kayu. Dengan ukuran kandang 1

m2 untuk 10-15 ekor ayam dewasa. Khususnya untuk

pembesaran anak ayam, pembuatan kandang

dimaksudkan agar lebih cepat dijual yaitu :

Ayam dipelihara mulai umur 1-2 bulan,

Dibesarkan dan digemukkan selama 2-3 bulan,

Diberikan makanan yang baik (dedak 70%, Jagung

25% dan tepung ikan 5%).

Pemberian Pakan

Kebutuhan nutrisi atau gizi ayam buras yaitu

protein sekitar 14%, dengan energi 2.600 Kkal/kg

ransum. Ayam yang diumbar tidak mampu untuk

memperoleh persediaan makanan yang berenergi dan

mengandung jumlah protein yang cukup, sehingga

perlu diberikan pakan tambahan bisa bermacam

bahan asalkan harganya murah.

Ransum ayam (buras) harus mengandung bahan-

bahan :

Bahan yang sumber energi, dedak, jagung dan

bahan lainnya dengan porsi 50-70%.

Bahan sumber protein nabati : kedelai, kacang

hijau, bungkil kelapa, dengan porsi

20- 40%.

Bahan sumber protein hewani seperti : tepung

ikan, dengan porsi 6-10%. Tepung ikan bisa dibuat

sendiri dari ikan yang sudah dikeringkan kemudian

digiling menjadi butiran halus.

Memilih bahan harus mempertimbangkan hal-hal

sebagai berikut :

Bahan-bahan tersedia di daerah setempat

Disenangi oleh ayam

Murah harganya dan berkualitas

Contoh pemberian pakan yang bisa

digunakan perbandingannya yaitu :

Dedak : Jagung : Tepung ikan = 5 : 4 : 1

Dedak : Jagung : Tepung ikan = 7 : 2½ : ½

Disusun oleh : Sasongko WR, Luh Astiti

No : 02/APBN/2010

Oplaag : 500 Ekspl. Informasi Lebih Lanjut Hubungi : BPTP NTB Jln. Raya Peninjauan Narmada

Telp. (0370)671312; fax )0370)671620

E-mail : bptp [email protected]

TIDAK DIPERDAGANGKAN