gangguan tumbuh kembang
-
Upload
ramdani-witia -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
description
Transcript of gangguan tumbuh kembang
Diagnosis Kerja
1. Perkembangan anak terlambat
– perkembangan motorik terlambat
– perkembangan bicara dan bahasa terlambat
– perkembangan intelegensi terlambat
– perkembangan mental terlambat
akibat stimulasi dan motivasi dari keluarga yang kurang dalam membantu perkembangan anak
baik untuk memenuhi kebutuhan gizi maupun stimulasi, maupun akibat dari masa gestasi seperti
prematuritas wajar terjadi.
2. Gangguan Tumbuh Kembang anak
– Gangguan bicara/bahasa
– Cerebral palsy
– Sindrom Down
– Perawakan pendek
– Gangguan autisme
– Retardasi mental
– Gangguan pemusatan perhatian dan hyperaktifitas(GPPH)
Akibat kelainan congenital, genetic, maupun trauma.
Terapi perkembangan anak terhambat
Pengaruh Nutrisi terhadap Perkembangan Otak.
Perkembangan otak sangat sensitive terhadap gizi terutama antara pertengahan kehamilan
sampai 2 tahun pertama kehidupan, Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik untuk otak anak,
ASI mengandung kolesterol tinggi yang diperlukan untuk mielinisasi, demikian juga kadar
AAdan DHA juga tinggi pada ASI. Dengan menyusu bayi juga mendapat stimulasi mental yang
komprehensif, konsisten dan teratur pada ibunya. Pada masa 2 tahun pertama, anak juga perlu
makanan yang mengandung lemak tinggi yaitu sekitar 50% dari seluruh kalori terutama AA dan
DHA untuk pertumbuhan otaknya dan mielinisasi. Setelah umur 2 tahun komposisi lemak dalam
dientnya sekitar 30% saja.
Pengaruh Stimulasi terhadap Perkembangan Anak
Stimulasi yang diberikan kepada anak harus proporsional, baik dalam kualitas maupun
kuantitas dan sesuai dengan tingkat maturasi saraf anak.
Macam-macam stimulasi :
Sensorik : taktil, audiotori, visual, bau, rasa
Motorik (locomotion) : motorik kasar halus dan vestibular
Kongnitif, intelegensi, kreativitas
Menolong diri sendiri
Emosi, social, kerja sama dan kepemimpinan
Moral-spiritual (sopan santun/etika, moral/budi pekerti, agama)
Multi modal (semua aspek perkembangan)
Macam-macam Intelegensi yang siap untuk distimulasi:
Verbal linguistic (berbicara, kalimat, bahasa, cerita)
Logical mathematical (pemecahan masalah, berhitung)
Visual spatial (berpikir/ruang 3 dimensi, stereometris)
Bodily-kinesthetic (gerak tubuh, tari, olahraga)
Musical (suara, bunyi, nada, irama, music, lagu)
Intrapersonal (memahami dan control diri sendiri, kemandirian)
Interpersonal (memahami orang lain, bergaul, kerja sama, menyeseuaikan diri,
kepemimpinan)
Naturalis (menikmati, memanfaatkan dan menjaga lingkungan)
Prinsip-prinsip Stimulasi
Memberikan lingkungan emosional yang positif
Memberikan makanan yang bergizi dan perawatan kesehatan
Memberikan stimulasi pada semua aspek perkembangan
Memberikan suasana yang kondusif
Memberikan stimulasi bertahap dan berkesinambungan
Memberikan kebebasan pada anak untuk aktif melakukan interaksi social
Memacu keterampilan dan minat anak dalam perkembangan mentl, fisik, estetika, dan
emosional.
Berkan stimulasi setiap saat
Koreksi kalau anak belum mampu melakukan bukan mencela
Kenali temprement anak dlam memberikan stimulasi
Memberi kesempatan pada anak untuk aktif memilih berbagai macam kegiatan sendiri
yang bermanfaat.
Bila diperlukan berikan alat bantu stimulasi
Harus diperhatikan rentang intensitas stimulasi.
Harus peka terhadap reaksi anak yang tidak ingin melanjutkan stimulasi
o Matanya melihat kea rah lain
o Memalingkan muka
o Menutup matanya
o Mata mulai tampak sayu/tidak bersinar
o Anak tampak lesuh tidak bergairah
o Menangis
o Pada anak yang lebih besar, dapat menunjukkan tanda-tanda yang lebih jelas, baik
dengan bahasa verbal maupun non verbal.
Alat bantu stimulasi:
Pertumbuhan fisik/motorik kasar : sepeda roda tiga/dua, bola, mainan yang ditarik
dan didorong, Tali.
Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin
Kecerdasan/kongnitif : buku gambar, buku cerita, puzzle, lego, boneka,
pensil warna, radio
Bahasa : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape,
TV/Video.
Menolong diri sendiri :gelas, piring plastic, sendok, baju, sepatu, kaos kaki
Tingkah laku social : alat permainan yang dapat dipakai bersama :
congklak, kotak pasir, bola, tali.
Karena keterlambatan dapat menghilang dan anak yang normal mungkin juga terlambat
perkembangannya, sebaiknya anak dipantau sebelum mengatakan bahwa anak ini spastik atau
terbelakang. Bila terdapat keraguan sebaiknya tidak mengatakan sesuatu sampaipemeriksaan
diulangi.
Bila sudah jelas terlambat, maka anak diperiksa dengan teliti, apakah keterlambatan ini
besifat fungsional yang tidak berbahaya atau merupakan tanda adanya gangguan di susunan saraf
pusat atau saraf tepi, seperti palsi serebral atau atrofi muskular spinal. DI samping itu juga harus
dipikirkan kemungkinan terdapatnya kelainan yang progresif, seperti kelainan metabolik.
Penanganan anak dengan keterlambatan perkembangan membutuhkan kerjasama
berbagai bidang keahlian, seperti dokter anak, dokter saraf anak, ahli terapi okupasi, ahli
fisioterapi, ahli ortopedi, dan berbagai bidang yang berkaitan dengan gangguan lain yang
menyertai.
Referensi : Nelson. 2012. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC