Skenario 3 Gangguan Tumbuh Kembang

download Skenario 3 Gangguan Tumbuh Kembang

of 34

Transcript of Skenario 3 Gangguan Tumbuh Kembang

TUMBUH KEMBANG (GANGGUAN TUMBUH) Bayi laki laki 11 bulan dibawa ibunya karena ia sering batuk pilek dan diare. Bayi lahir di bidan. Berat lahir 2,6 gram, tidak langsung menangis, setelah 5 menit baru menangis lemah. Sampai dengan usia 8 bulan tumbuh kembang normal, namun penimbangan selama 3 bulan terakhir berat badannya hanya 8 kg (BB tidak naik). Riwayat perkembangan : bayi sudah bisa tengkurap bolak bali, belum bisa duduk dan berdiri sendiri. Bayi mengoceh kadang-kadang, tangan belum bisa memegang kerincingan. Anak ini tidak diberikan kerincingan sesuai ajaran Islam. Mulai usia 3 bulan sudah diberi susu formula, pisang dan bubur bayi karena sering menangis. Sekarang makan sayur sop, mie atau tahu tempe kadang kadang telur. Riwayat imunisasi : tidak dilakukan imunisasi BCG, polio 2 kali, hepatitis B tidak diberikan, DPT umur 4 bulan dan 6 bulan. Pada pemeriksaan fisik, rambut halus kemerahan, rontok, tulang pipi menonjol, kelopak mata cekung, konjungtiva pucat. Bayi ini anak ke 3 dari 3 bersaudara.

1

STEP 1 LO 1. Memahami dan menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan anak 1.1. Memahami faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan anak 1.2. Memahami pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak 1.3. Memahami peran nutrisi dalam pertumbuhan dan perkembangan anak LO 2. Memahami dan menjelaskan ASI 2.1. Memahami komposisi ASI 2.2. Memahami macam-macam ASI 2.3. Memahami manfaat ASI 2.4. Memahami cara pemberian ASI LO 3. Memahami dan menjelaskan imunisasi LO 4. Memahami dan menjelaskan gangguan perkembangan anak LO 5. Memehami dan menjelaskan ASI dalam Islam

2

STEP 2

3

STEP 3 1. Pertumbuhan dan perkembangan anak 1.1. Memahami faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan

Perkembangan bayi Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang anak antara lain: Faktor dalam Ras/etnik atau bangsa : Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memilki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya Keluarga: Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk atau kurus Umur : Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah masa prenatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja. Jenis kelamin : fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki.. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat Genetik : adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil. Kelainan kromosom : Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhanseperti pada sindroma Down's dan sindroma Turner's. Faktor luar Faktor prenatal Gizi : Nutrisi ibu hamil terutama dalam trisemester akhir kehamilan akan mempengaruhipertumbuhan janin Mekanis : Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kongenital seperti club foot Toksi/zat kimia :beberapa obat-obatan dapat menyebabkan kelainan kongenital. Radiasi Paparan radium dan sinar rontgen dapat kelainan pada janin seperti deformitas anggota gerak Infeksi : Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh virus TORCH dapat menyebabkan kalainan pada janin, katarak, bisu tuli, retasdasi mental dam kelainan jantung. Kelainan imunologi : Adanya perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan kerusakan jaringan otak Psikologi ibu : Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakukan salah/kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain Faktor persalinan Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan keruskaan jaringan otak 4

Faktor pascasalin Gizi : untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat Penyakit kronis/kelainan kongenital : tuberkolosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani Lingkukan fisis dan kimia : Lingkungan sebagai tempat anak hidup berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu mempunya dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak. Psikologis Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertetkan, akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya Sosio-ekonomi Kemisikinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak. Lingkungan pengasuhan Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak Stimulasi Pertumbuhan memerlukan rangsang/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak. Obat-obatan Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghamba pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan Saat bayi berumur 1 bulan Ia akan melakukan gerakan-gerakan yang merupakan refleks, seperti membuka mulut, mencari puting susu, menghisap, dan menelan. Jika pipinya disentuh, maka ia akan menggerakkan kepalanya ke arah yang sama. Ia sudah dapat tersenyum. Matanya diarahkan ke arah tertentu seperti tembok atau jendela, karena belum dapat melihat benda-benda yang terletak jauh dengan jelas. Ia sering kali memasukkan tinju dan jarinya ke dalam mulut. Ia memegang jari yang disodorkan pada telapak tangannya. Ia akan menangis jika merasa lapar. Jika ditidurkan dalam keadaan tengkurap, ia akan menggerakan kepalanya ke sisi. Tidur secara terus menerus, dan hanya bangun untuk disusui atau mendapat botol untuk dihisap. Saat bayi berumur 2 bulan Ia sudah bisa miring ke kanan dan ke kiri. Ia sudah dapat membedakan muka dan suara. Dengan matanya, ia dapat mengikuti gerakan benda yang terletak di dekat matanya. Ia dapat memegang benda yang diberikan selama beberapa detik, dan melepaskannya kembali. Ia dapat meminta perhatian dengan menggerakkan lengan dan kakinya. Dan ia akan menghisap setiap benda yang dipegangnya. 5

Saat bayi berumur 3 bulan Ia dapat mengangkat kepala dan tubuhnya jika diletakkan dalam posisi tengkurap. Memegang mainan dengan kedua tangannya. Ia melihat kesana-kemari, dan ia akan mencoba mencari suara atau musik jika mendengarnya. Ia dapat duduk dalam beberapa waktu jika ditunjang. Ia menegakkan kepalanya ketika didudukkan, dan menangis jika ditinggal. Saat bayi berumur 4 bulan Ia sudah dapat memegang benda yang diletakkan di tangannya. Ia dapat menggeser tubuhnya untuk mencapai dan memegang benda. Memasukkan benda dalam mulutnya. Jika diangkat dalam posisi berdiri akan menginjak dengan kedua kakinya. Ia mulai mengoceh, dan tertawa. Senang main dengan mainan yang ada. Saat bayi berumur 5 bulan Ia akan berhenti menangis jika mendengar suara ibunya, menangis jika mainannya diambil. Dapat memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan lainnya. Ia meniru gerakan orang lain yang dilihatnya. Membawa kakinya ke mulut dan menghisap jari kakinya. Senyum dan ngoceh untuk mendapat perhatian. Ia dapat tertawa di hadapan cermin. Saat bayi berumur 6 bulan Berbalik dari posisi telentang menjadi posisi tengkupan, atau sebaliknya. Bila didudukkan sapat duduk sendiri tanpa ditunjang. Ia suka menjatuhkan mainan yang diberikan, dan meminta untuk diambilkan kembali. Ia senang bermain dengan kakak-kakaknya. Senang jika didirikan, serta suda mulai banyak mengeluarkan suara. Saat bayi berumur 7 bulan Dapat mengangkat badannya dengan tangan dan lutut. Menggeser badannya ke belakang (mundur) atau ke depan (maju). Membawa mainan yang ia sukai terus menerus dan marah jika mainannya diambil. Mencoba untuk berdiri, suka membuat suara dengan mengetuk atau mengocok benda yang ada dalam genggamannya. Menarik-narik rambut dan telinganya, bermain dengan kakinya. Saat bayi berumur 8 bulan Ia sudah dapat merangkak, duduk tanpa bantuan, mengangkat badan dengan bantuan box, atau kursi hingga dalam posisi berdiri. Memegang botol dan minum sendiri. Mendorong benda yang tidak ia sukai. Mengambil benda-benda kecil, berteriak memanggil orang lain. Saat bayi berumur 9 tahun Ia dapat berdiri untuk sementara saat tangannya dipegangi. Dapat duduk sendiri dan berputar-putar. Memasukkan jari-jarinya ke dalam lubang. Mengerti satu dua kata dan bereaksi jika diperintah. Saat bayi berumur 10 bulan Ia sudah dapat duduk sendiri tanpa bantuan. Merangkak dengan baik, naik di kursi atau tangga rumah, berjalan dengan bantuan, mengangkat kakinya jika Anda sedang memakaikannya celana. Meniru suara terbatuk-batuk. Mengatakan papa, mama, senang bermain dengan mainan tertentu, memegang kue dan memakannya. Mengerti yang diperintahkan dan melakukannya, mulai takut terhadap orang yang tidak dikenal. Saat bayi berumur 11 bulan 6

Berdiri lama tanpa bantuan. Berjalan jika dipegangi satu atau dua tangannya. Mengubah posisi berdiri menjadi duduk tanpa bantuan. Dapat memegang benda-benda kecil dengan ibu jari dan telunjuknya. Ia dapat menelanbeberapa kali secara berturut-turut jika diberikan minum melalui cangkir. Menggunakan kedua tangannya secara bersama-sama untuk melakukan fungsi yang berbeda, seperti mengambil benda dari tangan kanannya dan mengangkat badan dengan tangan kirinya. Takut bila didekati orang yang tidak dikenal, akan tetapi senang dengan anak lain. Mengerti lebih banyak kata yang diucapkan. Saat bayi berumur 12 bulan Banyak berjalan meski langkahnya belum stabil, banyak merangkak, banyak bermain dengan mainan yang ia senangi, senang membuka pakaiannya, merasa takut pada orang yang tidak ia kenal dan keadaan yang tidak biasa. Memegang pensil dan kapur untuk membuat coret-coretan. Untuk mengambil mainan, menghisap jempol dan memasukkan makanan dalam mulutnya lebih sering menggunakan tangan tertentu (kanan atau kiri). Menolak jika ditidurkan, dapat berbicara 2 hingga 3 kata. 1.2 Memahami pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak Parameter penilaian pertumbuhan fisik 1. Ukuran antropometik Untuk menilai pertumbuhan fisik anak, sering di gunakan ukuran ukuran antropometik Yang dibedakan menjadi 2 kelompok yang meliputi : A. Tergantung umur ( age dependence ) Berat badan ( bb ) terhadap umur Tinggi / panjang badan ( tb ) terhadap umur Lingkaran kepala ( lk ) terhadap umur Lingkaran lengan atas ( lla ) terhadap umur Kesulitan menggunakan cara ini adalah menetapkan umur anak yang tepat, karena tidak semua anak mempunyai catatan mengenai tanggal lahirnya. B. Tidak tergantung umur BB terhadap TB Lla terhadap TB ( quac stick = quacker arm circumference measuring stick ) Lain lain : lla dibandingkan dengan standar / baku, lipatan kulit pada trisep, subskapuler, abdominal dibandingkan dengan baku. Kemudian hasil pengukuran antropometik tersebut dibandingkan dengan suatu buku tertentu, misalnya baku haevad, nchs, atau baku nasional. Disamping itu masih ada ukuran antropometik lainnya, yang dipakai untuk keperluan khusus, misalnya pada kass kasus denagn kelainan bawaan atau untuk menentukan jenis perawatan, antara lain adalah : 1. Lingkran dada, lingkaran perut dan lingkaran leher 2. Panjang jarak antara 2 titik tubuh, seperti biakkrominal untuk leher bahu, bitrokanterik untuk lebar pinggul, bitemporal untuk leher kepala, dll. 7

Berat badan Berat badan merupakan ukuran antropometik yang terpenting, dipakai pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. Berat badan merupakan hasil peningkatan / penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, antara lain tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lain lainnya. Berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik pada saat ini untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak, sensitif terhadap perubahan sedikit saja, pengukuran obyektif dan dapat di ulangi, dapat digunakan timbangan apa saja yang relatif murah, mudah, dan tidak memerlukan banyak waktu. Kerugiannya, indikator berat badan ini tidak sensitif terhadap propensi tubuh, misalnua pendek gemuk atau tinggi kurus. Perlu diketahui, bahwa terdapat fluktuasi wajar dalam sehari sebagai akibat masukan ( intake ) makanan dan minuman, dengan keluaran ( output ) melalui urin, feses, keringat, dan bernafas. Besarnya fluktuasi tergantung pada kelompok umur dan bersifat sangat individual, yang berkisar antara 100 200 gram, sampai 500 1000 gram bahkan lebih, sehingga adpat mempengaruhi hasil penilaian. Indikator berat badan dimanfaatkan dalam klinik itu : a. Bahan informasi untuk menilai keadaan gizi baik yang akut maupun yang kronis, tumbuh kembang dan kesehatan. b. Memonitor keadaan kesehatan, misalnya pada pengobatan penyakit. c. Dasar perhitungan dosis obat dan makanan yang perlu di berikan. Tinggi badan Tinggi badan merupakan ukuran antropometik kedua yang terpenting, keistimewaannya adalah bahwa ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan meningkat terus sampai tinggi maksimal dicapai. Walaupun kenaikan tinggi badan ini berfluktuasi, dimana tinggi badan meningkat pesat pada masa bayi, kemudian melambat, dan menjadi pesat kembali ( pacu tumbuh adolensen ), selanjutnya melambat lagi dan akhirnya berhenti pada umur 18 20 tahun. Tulang tulang anggota berhenti bertambah panjang, tetapi ruas ruas tulang belakang berlanjut tumbuh sampai umur 30 tahun, dengan pengisian tulangpada ujung atas dan bawah korpus korpus ruas ruas tulang belakang, sehingga tinggi badan sedikit bertambah yaitu sekitar 3 5 mm. Antara umur 30 45 tahun tinggi badan tetap statis, kemudian menyusut. Keuntungan indikator tb ini adalah pengukurannya obyektif dan daptat diulang, alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa, merupakan indikator yang baik untuk gangguan pertumbuhan fisik yang sudah lewat ( stunting ), sebagai perbandingan terhadap perubahan perubahan relatif, seperti terhadap nilai bb dan lla. Kerugiannya, adalah perubahan tingggi badan relatif pelan, sukar pengukur tinggi badan yang tepat, dan kadang kadang diperlukan lebih seorang tenaga. Disamping itu dibutuhkan 2 macam teknik pengukuran, pada anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisi berdiri. Panjang supinasi pada umumnya 1 cm lebih panjang, dari pada tinggi berdirioada anak yang sama meski diukur dengan teknik pengukuran yang terbaik dan secara cermat. Peningkatan nilai rata rata tb orang dewasa suatu bangsa merupakan indikator peningkatan kesejahteraan / kemakmuran (perbaikan gizi, perawatan kesehatan dan keadaan sosial ekonomi), jika potensi genetik belum tercapai secara 8

optimal. Demikian pula perkawinan sebagai akibat meluasnya kebagian bagian lain di suatu negri maupun di dunia, kemungkinan besar mempunyai andil pula pada perubahan sekular tb ini Lingkaran kepala Lingkaran kepala mencerminkan volume intrakranial. Dipakai untuk menaksir pertumbuhan otak. Apabila otak tidak tumbuh normal maka kelapa akan kecil. Sehingga pada lingkar kelapa ( LK ) yang lebih kecil dari normal ( mikrosefali ), maka menunjukan adanya retardasi mental. Sebaliknya kalau ada penyumbatan pada aliran cairan serebrospinal pada hidrosefalus akan meningkatkan volume kepala, sehingga lk lebih besar dari normal. Sampai saat ini yang di pakai sebagai acuhan untuk lk ini adalah kurve LK dari Nellhaus yang diperoleh dari 14 penelitian di dunia, dimana tidak terdapat perbedaan yang bermakna terhadap suku bangsa, ras, maupun secara geografi. Sehingga kurve LK Nellhaus ( 1968 ) tersebut dapat di gunakan juga di indonesia. Pertumbuhan lk yang paling pesat adalah pada 6 bulan pertama kehidupan, yaitu Dari 34 cm pada waktu lahir menjadi 44 cm pada umur 6 bulan. Sedangkan pada umur 1 tahun 47 cm, 2 tahun 49 cm dan dewasa 54 cm. Oleh karena itu manfaat pengukuran lk terbatas pada 6 bulan pertama sampai umur 2 tahun karena pertumbuhan otak yang pesat, kecuali diperlukan seperti pada kasus hidrosefalus. Lk kepala yang kecil pada umumnya sebagai : - Variasi normal - Bayi kecil - Keturunan - Retardasi mental - Kraniostenosis Lingkaran lengan atas Lingkaran lengan atas ( lla ) mencerminkan tumbuh kembang jeringan lemak otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat badan. Lla dapat dipakai untuk menilai keadaan gizo/tumbuh pada kelompok umur persekola. Laja tumbuh lamat, dari 11 cm pada saat lahir menjadi 16 cm pada umur satu tahun. Selanjutnya tidak banyak berubah selama 1-3 tahun. Keuntungan penggunaan lla ini adalah alatnya murah bisa dibuat sendiri, mudah dibawa, cepat penggunaannya, dan dapat digunakan oleh tenaga yang tidak terdidik. Sedangkan kerugiaannya adalah lla hanya untuk identifikasi anak dengan gangguan gizi/pertumbuhan yang berat, sukar menentukan pertengahan lla tanpa menekan jaringan, dan hanya untuk anak umur 1-3 tahun, walaupun ada yang mengatakan dapat untuk anak mulai umur 6 bulan s/d 5/6 tahun. Liputan kulit Tebalnya lipatan kulit pada derah triseps dan subskapuler merupakan refleksi tumbuh kembang jaringan lemak dibawah kulit, yang mencerminkan kecukupan energi. Dalam keadaan defisiensi, lipatan kulit menipis dan sebaiknya menebal jika masukan energi berlebihan. Tebal lipatan kulit dimanfaatkan untuk menilai terdapatnya keadaan gizi lebih, khususnya pada kasus obesitas. 9

Ukuran antropometik yang lain Ukuran antropometik yang lain, dimanfaatkan untuk menilai perawakan (somato type). a. Menurut hippocrates - Habitus phthisicus/perawakan tinggi kurus - Habitus apoplekticus/perawakan gemuk pendek b. Menurut kretschmer terdapat 3 jenis perawakan, yaitu : - Piknikus - Atletikus - Astenikus c. Menurut sheldon - Endomorfi - Mesomorfi - Ektomorfi, untuk perawatan yang sesuai dengan klasifikasi dari kretschmer Penilaian mengenai jenis perawakan pada mulanya digunakan untuk meramalkan sifat ( karakter ) dan kepekaan terhadap beberapa penyakit. Pada anak, jenis perawatan tersebut pada kasus tertentu diperhitungkan, walaupun tidak terlalu berpengaruh. 2. Gejala/tanda pada pemeriksaan fisik a. Keseluruhan fisik Dilihat bentuk tubuh, perbandingan bagian kepala, tubuh dan anggota. Juga Diperhatikan apa ada edema/tidak. b. Jaringan otot Pertumbuhan otot diperiksa pada lengan atas, pantat, dan paha dengan cara cubitan Tebal. c. Jeringan lemak Jeringan lemak diperiksa pada kulit dibawah triseps dan subskapuler dengan vara Cubitan tipis. d. Rambut Pada rambut yang di periksa hdala pertumbuhannya, warna, diameter ( tabal atau Tipis ) , sifat (kering atau lupus) , dan akar rambut ( mudah dicabut/ tidak ). e. Gigi geligi Saat erupsi gigi susu, saat tanggal, san erupsi gigi hermanen. 3. Gejala/tanda pada pemeriksaan laboratorium Terutama pemeriksaandarah, yaitu antara lain kadar hb, serum protein ( albumin dan globulin ), hormon, dll. 4. Gejala/tanda pada pemeriksaan radiologis Pemeriksaan radiologis terutama untuk menilai umur biologis yaitu umur tulang ( bone age ), biasanya dilakukan kalau ada kecurigaan adanya gangguan pertumbuhan. Sehingga untuk menentukan fisik anak, kita perlu melakukan seperti kita membuat diagnosis penyakit, yaitu : a. Anamnesis Untuk memperoleh informasi tentang tubuh kembang anak selama dalam kandungan, keadaan waktu lahir termasuk bb dan tb, kecukupan makanan, 10

penyakit/kelainan yang diderita, keadaan fisik kedua orang tuannya termasuk bb dan tb nya. b. Pemeriksaan fisik Untuk memperoleh kesan klinis tumbuh kembang anak dengan informasi tentang gejala/tandatumbuh kembang. Misalnya apakah ada gejala klinik yang mengarah ke statu sidrom tertentu, apa ada edema, dll. c. Pemeriksaan penunjang Terdiri atas : - Pemeriksaan antropomentri - Pemeriksaan laboratorium - Pemeriksaan radiologik sesuai dengan keperluannya. Baku patokan ( reference standard ) 1. Pola tumbuh kembang Terdapat 3 macam cara untuk menunjukan variasi normal, disusun dalam bentuk tabel atau dalam kartu pertumbuhan ( geowth chart ), yaitu : a. Menggunakan Mean dan SD Mean hdala nilai rata rata usuran anak yang di anggap normal, dengan cara ini seorang anak dapat ditentukan posisinya, yaitu : - Mean + 1 sd mencakup 66,6% - Mean + 2 sd mencakup 95% - Mean + 3 sd mencakup 97,7% b. Menggunakan persentil Besarnya persentil menunjukan posisi statu hasil pengukuran dalam urutan yang khas, yaitu dari yang terkecil sampai yang terbesar, dari 100 hasil pengukuran ( 100% ). Persentil ke 10 berarti bahwa anak tersebut berada pada posisi anak ke 10 dari bawah. c. Menggunakan persentasi Besarnya variasi normal berada diantara persentasi tertentu, terhadap statu nilai patokan yang di anggap 100%. Misalnya pada lokakarnya antropomentri gizo dep.kes. 1975 bahwa : - Nilai 100% untuk berat adalah nilai persentil ke 50 dari buku harvard. - Variasi normal berada antara 80-100% 2. Baku antropomenti gizi terdiri dari a. Baku boston atau harvard b. Baku tanner c. Baku NCHS ( national center for health statistic ) d. Hasil penelitian di indonesia Interpretasi hasil pemeriksaan Keadaan pertumbuhan anak dinilai dalam 4 aspek, yaitu : 1. Corak/pola pertumbuhan Pada umumnya pada pemeriksaan fisik dapat dinilai corak/pola pertumbuhan yaitu : - Corak yang normal - Corak yang tidak normal, misalnya : - Kelainan kepala : mikro/makro sefali - Kelainan anggota gerak : kelumpuhan akibat polio

11

- Akibat penyakit metabolik/endokrin/kelainan bawaan lainnya seperti : kretin, akondroplasi, dll. 2. Proses pertumbuhan Proses pertumbuha kembang lebih banyak dinilai pada pemeriksaan antropomentik secara berkala. Anak yang normal mengikuti kurva pertumbuhan secara mantap. Suatu penyimpangan dari arah kurva yang normal, adalah suatu indikator terhadap kelainan akibat penyakit/hormonal/gizi kurang. - Penyimpanan menuju kebawah/lintas sentil kebawah/doenward centile crossing untuk berat badan, adalah indikator gagal tumbuh ( failure to thrive ), yaitu jika bb terhadap tb kurang dari persentil ke 10 dalam 56 hari untuk bayi kurang dari 5 bulan, atau selama 3 bulan untuk bayi yang lebih tua - Penyimpanan menuju keatas/lintas sentil ke atas/upward centile crossing merupakan tanda baik keadaan kejar tumbuh ( catch up growth ) 3. Hasil pertumbuhan pada suatu waktu Menunjukan posisi anak pada suatu saat, yaitu pada persentil ke berapa untuk suatu ukuran antropometik pertumbuhannya, sehingga dapat ditentukan apakah anak tersebut terletak pada variasi normal atau tidak. Selain itu juga dapat ditentukan corak/pola pertumbuhannya. 4. Keadaan/status gizi Keadaan gizi merupakan bagian dari pertumbuhan anak. Pada pemeriksaan di lapangan dipakai cara penelitian yang disepakati bersama untuk keseragaman, baik dalam caranya maupun baku patokan yang menjadi bahan pertimbangannya. Sedangkan dalam klinik atau dalam menangani suatu kasus, tidak cukup hanya berdasarkan pemeriksaan antropometrik saja, tetapi diperlukan anamnesis yang baik, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya. Sehingga kita dapat mendeteksi secara dini adanya kelainan/gangguan pertumbuhan, selanjutnya mencari penyebabnya dan mengusahakan pemulihannya. 1.3 Kebutuhan gizi bayi dan balita Energi merupakan kemampuan atau tenaga untuk melakukan kerja yang diperoleh dari zat-zat gizi penghasil energi. Energi diperlukan untuk berlangsungnya proses-proses yang mendasari kehidupan. Berdasarkan hasil Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (2004) angka kecukupan energi untuk anak berusia 1-3 tahun adalah sebesar 1000 kkal/orang/hari, sedangkan untuk anak berusia 4-6 tahun adalah sebesar 1550 1000 kkal/orang/hari Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia yang harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Untuk mencukupi kebutuhan energi dianjurkan sekitar 60-70% dari energi total berasal dari karbohidrat. Protein bergantung pada kemudahannya untuk dicerna dan diserap serta komposisi asam amino di dalamnya. Jika asupan asam amino kurang, pertumbuhan jaringan dan organ, berat dan tinggi badan serta lingkar kepala akan terpengaruh. besarnya kebutuhan protein berdasarkan berat badan adalah 1. 2.2 g/kg BB/hari pada usia 1 tahun : 200.000 SI/kali * umur 6 12 bulan : 100.000 SI/kali * umur 0 5 bulan : 50.000 SI/kali Bila ada ulkus dimata diberikan : Tetes mata khloramfenikol atau salep mata tetrasiklin, setiap 2-3 jam selama 7-10 hari Teteskan tetes mata atropin, 1 tetes 3 kali sehari selama 3-5 hari Tutup mata dengan kasa yang dibasahi larutan garam faali 2. Dermatosis Dermatosis ditandai adanya : hipo/hiperpigmentasi, deskwamasi (kulit mengelupas), lesi ulcerasi eksudatif, menyerupai luka bakar, sering disertai infeksi sekunder, antara lain oleh Candida. Tatalaksana : 30

kompres bagian kulit yang terkena dengan larutan KmnO4 (Kpermanganat) 1% selama 10 menit 2. beri salep atau krim (Zn dengan minyak kastor) 3. usahakan agar daerah perineum tetap kering 4. umumnya terdapat defisiensi seng (Zn) : beri preparat Zn peroral 3. Parasit/cacing Beri Mebendasol 100 mg oral, 2 kali sehari selama 3 hari, atau preparat antihelmintik lain. 4. Diare melanjut Diobati bila hanya diare berlanjut dan tidak ada perbaikan keadaan umum. Berikan formula bebas/rendah lactosa. Sering kerusakan mukosa usus dan Giardiasis merupakan penyebab lain dari melanjutnya diare. Bila mungkin, lakukan pemeriksaan tinja mikroskopik. Beri : Metronidasol 7.5 mg/kgBB setiap 8 jam selama 7 hari. 5. Tuberkulosis Pada setiap kasus gizi buruk, lakukan tes tuberkulin/Mantoux (seringkali alergi) dan Ro-foto toraks. Bila positip atau sangat mungkin TB, diobati sesuai pedoman pengobatan TB. 3. Tindakan kegawatan 1. Syok (renjatan) Syok karena dehidrasi atau sepsis sering menyertai KEP berat dan sulit membedakan keduanya secara klinis saja. Syok karena dehidrasi akan membaik dengan cepat pada pemberian cairan intravena, sedangkan pada sepsis tanpa dehidrasi tidak. Hati-hati terhadap terjadinya overhidrasi. Pedoman pemberian cairan : Berikan larutan Dekstrosa 5% : NaCl 0.9% (1:1) atau larutan Ringer dengan kadar dekstrosa 5% sebanyak 15 ml/KgBB dalam satu jam pertama. Evaluasi setelah 1 jam : Bila ada perbaikan klinis (kesadaran, frekuensi nadi dan pernapasan) dan status hidrasi syok disebabkan dehidrasi. Ulangi pemberian cairan seperti di atas untuk 1 jam berikutnya, kemudian lanjutkan dengan pemberian Resomal/pengganti, per oral/nasogastrik, 10 ml/kgBB/jam selama 10 jam, selanjutnya mulai berikan formula khusus (F75/pengganti). Bila tidak ada perbaikan klinis anak menderita syok septik. Dalam hal ini, berikan cairan rumat sebanyak 4 ml/kgBB/jam dan berikan transfusi darah sebanyak 10 ml/kgBB secara perlahan-lahan (dalam 3 jam). Kemudian mulailah pemberian formula (F-75/pengganti) 2. Anemia berat Transfusi darah diperlukan bila : Hb < 4 g/dl Hb 4-6 g/dl disertai distress pernapasan atau tanda gagal jantung Transfusi darah : Berikan darah segar 10 ml/kgBB dalam 3 jam. Bila ada tanda gagal jantung, gunakan packed red cells untuk transfusi dengan jumlah yang sama. Beri furosemid 1 mg/kgBB secara i.v pada saat transfusi dimulai.

1.

31

Perhatikan adanya reaksi transfusi (demam, gatal, Hb-uria, syok). Bila pada anak dengan distres napas setelah transfusi Hb tetap < 4 g/dl atau antara 4-6 g/dl, jangan diulangi pemberian darah. 5. ASI menurut pandangan Islam Menyusui anak berumur di bawah dua tahun Para ulama sepakat bahwa anak kecil yang berumur dua tahun ke bawah, jika menyusu kepada seorang perempuan, maka susuan tersebut menjadikannya sebagai anak susuan dari perempuan tersebut. Karena air susu pada umur tersebut akan menjadi daging dan tulangnya. Adapun perempuan yang menyusui laki-laki dewasa yang bukan mahramnya apakah keduanya akan menjadi mahram dengan susuan tersebut? Para ulama dalam masalah ini berbeda pendapat: Pendapat pertama: bahwa menyusui waktu besar tidak bisa menjadikan mahram. Ini adalah pendapat istri-istri rasullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan mayoritas ulama dari kalangan para sahabat, tabiin, dan pendapat dari madzhab malikiyah, syafiyah serta hanabilah. (az zailai, tabyinu al haqaiq : 2/182 , al kasynawi, ashalu al madarik : 2/ 213, as syafii, al umm : 5/ 48 , al bahuti, ar raudh al murabbi, hlm : 515) Mereka berdalil dengan firman allah subhanahu wa ta'ala: "para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan." (qs. Al-baqarah: 223) Ayat di atas menunjukkan bahwa batasan maksimal menyusui adalah dua tahun, sehingga susuan yang terjadi setelah dua tahun tidak bisa menyebabkan terjadinya mahram. Begitu hadits aisyah radliyallahu 'anha, bahwasanya ia berkata: "nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku dan saat itu disampingku ada seorang pemuda. Beliau bertanya: "wahai aisyah, siapakah orang ini?" aku menjawab: "ia saudara sesusuanku". Beliau bersabda: "wahai aisyah teliti lagi, siapa sebenarnya yang menjadi saudara-saudara kalian yang sebenarnya, karena sesusuan itu terjadi karena kelaparan." (hr. Bukhari no: 2453) Hadist di atas menunjukkan bahwa susuan yang menyebabkan seseorang menjadi mahram adalah susuan dikarenakan lapar (majaah) yaitu pada waktu kecil. (ibnu al atsir (544 h-606 h), al nihayah fi gharib al hadist wa al atsar, mekkah, dar al baaz: 1/316) oleh karenanya, rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak senang melihat aisyah bersama laki-laki yang barangkali bukan satu susuan waktu kecil. (ibnu qayyim, zaad al maad: 5/516) Dikuatkan juga dengan hadist ummu salamah radliyallahu 'anha, bahwasanya rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "persusuan tidak bisa menjadikan mahram, kecuali (susuan) yang mengenyangkan dan terjadi sebelum disapih." (hr. Tirmidzi, dan beliau berkata, "ini merupakan hadits hasan sahih dan diamalkan para ulama dari kalangan sahabat nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan yang lainnya; bahwa persusuan tidak menjadikan mahram kecuali pada bayi di bawah dua tahun.") 32

Hadist di atas menunjukkan bahwa susuan tidaklah menjadikan seseorang menjadi mahram bagi yang menyusuinya kecuali jika susu tersebut bisa membuka usus anak yang masih kecil, sehingga bisa menumbuhkan daging dan membesarkan tulang. Dan ini terjadi ketika anak masih kecil, yaitu ketika belum disapih. Lafadh ats tsadyi (puting payu dara) tidak dimaksudkan bahwa menyusui tersebut harus dengan cara manual sebagaimana lazimnya seorang bayi menyusu dengan menghisap puting payudara ibunya, tetapi maksudnya adalah umur ketika anak sedang menyusui. Sebagaimana orang arab sering mengatakan: fulan meninggal di puting payudara, artinya meninggal waktu kecil, pada umur menyusu. Dari situ, bisa dikatakan bahwa jika seorang bayi minum susu seorang perempuan dari botol, maka bayi tersebut telah menjadi anak susuannya secara sah. (ibnu al- arabi, aridhatu al ahwadzi : 5/ 97, al mubarkufuri, tuhfatu al ahwadzi, beirut, daar al kutub al ilmiyah, 1990, cet ke 1, juz : 4/ 263) Pendapat kedua: bahwa menyusui waktu besar menyebabkan terjadinya mahram. Ini adalah pendapat aisyah radliyallahu 'anha, dan madzhab ad dhahiriyah (ibnu hazm, al muhalla : 10/ 17-20) Mereka berdalil dengan hadist aisyah radliyallah 'anha bahwasanya ia berkata: "sahlah binti suhail datang menemui nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; "wahai rasulullah, sesungguhnya saya melihat di wajah abu hudzaifah (ada sesuatu) karena keluar masuknya salim ke rumah, padahal dia adalah pelayannya." maka nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "susuilah dia." dia (sahlah) berkata; "bagaimana mungkin saya menyusuinya, padahal dia telah dewasa?" maka rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum sambil bersabda: "sungguh saya telah mengetahuinya kalau dia telah dewasa. (hr. Muslim , no : 2636) Di dalam riwayat lain disebutkan: "susuilah dia, maka dia akan menjadi mahrammu." (hr. Muslim, no. 2638) Hadist di atas menunjukkan secara jelas bahwa susuan walaupun waktu dewasa bisa menjadikan seseorang mahram dengan yang menyusuinya. Pendapat ketiga: menyatakan bahwa yang menyebabkan mahram adalah menyusui di waktu kecil, adapun menyusui di waktu besar hanya menyebabkan dibolehkannya berkhalwat. Ini adalah pendapat ibnu taimiyah, ibnu qayim, shanani, dan syaukani. (ibnu taimiyah, majmu al fatawa :34/ 60, as syaukani, nail al authar, riyadh, dar al nafais, juz : 6/ 353, as shonani, subulu as salam,beirut, dar al kutub al ilmiyah, 1988, cet ke -1, juz 3/ 407). Mereka berdalil bahwa abu hudzifah dan sahlah binti suhail sudah menganggap salim adalah anaknya sendiri, ketika allah mengharamkan adopsi anak, maka salim secara otomatis berubah menjadi orang asing dan tidak boleh masuk lagi ke rumah abu khudaifah dan sahlah, keduanya merasa keberatan dan melapor kepada rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau menyuruhnya untuk menyusui salim supaya bisa masuk ke dalam rumah mereka kembali sebagaimana anaknya sendiri. Dan ini berlaku bagi salim dan orang-orang sepertinya. Kesimpulan: Pendapat yang benar dari tiga pendapat di atas adalah pendapat pertama yang menyatakan bahwa menyusui di waktu besar tidak akan merubah status seseorang

33

yang bukan mahram menjadi mahram dari orang yang menyusuinya, sebagaimana yang dipegang oleh mayoritas ulama. Adapun dalil-dalil yang menguatkan pendapat ini, selain yang telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut: Pertama: bahwa hadits aisyah radliyallahu 'anha yang menyebutkan perintah rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada sahlah binti suhail untuk menyusui salim yang sudah dewasa tersebut hanya khusus untuk salim saja, dan tidak boleh diterapkan kepada yang lain. Dalilnya bahwa semua istri-istri rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menolak pendapat aisyah, sebagaimana yang dikatakan oleh ummu salamah radliyallahu 'anha: "para istri nabi shallallahu 'alaihi wasallam enggan memberi kebebasan masuk rumah mereka bagi anak-anak yang telah dijadikan mahram karena susuan. Dan kami berkata kepada aisyah; demi allah kami tidak melihat hal ini, kecuali hanya sekedar keringanan yang diberikan oleh rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam khusus untuk salim, oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang mahram kerena susuan yang boleh masuk ke rumah kami dan melihat kami. (hr. Muslim, no. 2641) Selain pernyataan ummu salamah di atas, kekhususan hadist salim ini bisa diambil dari firman allah subhanahu wa ta'ala dalam qs. Al baqarah: 223, dan kedua hadist aisyah dan ummu salamah tentang batasan anak yang menyusu ibunya, sebagaimana telah disebutkan oleh mayoritas ulama. Kedua: pendapat yang mengatakan bahwa hadist salim bersifat umum, sehingga membolehkan bagi siapa saja untuk melakukan seperti apa yang dilakukan salim, akan menimbulkan kerusakan dan fitnah, khususnya pada zaman sekarang, karena bisa saja dengan dalih hadist ini setiap perempuan yang senang kepada seorang laki-laki, dia akan menyusuinya, lalu kedua berkholwat di dalam rumah dan di tempat lain, tentunya hal seperti itu, tidak kita inginkan terjadi di masyarakat kita. Wallahu alam. (purwd/voa-islam.com)

34