Gangguan Pada Kehamilan Muda

download Gangguan Pada Kehamilan Muda

of 45

Transcript of Gangguan Pada Kehamilan Muda

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    1/45

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    2/45

    • !erdarahan per vaginam masi/, kadang kadang keluar gumpalan

    darah.

    •  yeri perut bagian ba"ah seperti kejang karena kontraksi rahim

    kuat.

    • &erviks sering melebar sebagian akibat kontraksi.. Abortus incom"!ete #keguguran tidak lengkap$ adalah &ebagian dari

     buah kehamilan telah dilahirkan tetapi sebagian #biasanya jaringan

     plasenta$ masih tertinggal di rahim.

    +anda dan ejala*

    • !erdarahan per vaginam berlangsung terus "alaupun jaringan telah

    keluar.•  yeri perut ba"ah mirip kejang.

    • ilatasi serviks akibat masih adanya hasil konsepsi di dalam uterus

    yang dianggap sebagai orpus allienum.

    • eluarnya hasil konsepsi #seperti potongan kulit dan hati$.

    d. Abortus com"!etus  #keguguran lengkap$ adalah &eluruh buah

    kehamilan telah dilahirkan lengkap. ontraksi rahim dan perdarahan

    mereda setelah hasil konsepsi keluar.

    +anda dan ejala*

    • &erviks menutup.

    • ahim lebih keil dari periode yang ditunjukkan amenorea.

    • ejala kehamilan tidak ada.

    • 3ji kehamilan negati/.

    e. Missed abortion #keguguran tertunda$ adalah Missed abortion ialah

    keadaan dimana janin telah mati sebelum minggu ke 22 tetapi tertahan

    di dalam rahim selama 2 bulan atau lebih setelah janin mati.

    +anda dan ejala*

    • ahim tidak membesar, malahan mengeil karena absorpsi air 

    ketuban dan maerasi janin.

    • 4uah dada mengeil kembali.

    • ejala kehamilan tidak ada, hanya amenorea terus berlangsung.

    /. Abortus #abitua!is #keguguran berulang ulang$ adalah abortus yang

    telah berulang dan berturut turut terjadi sekurang kurangnya kali

     berturut turut.

    g. Abortus febri!is adalah Abortus inompletus atau abortus inipiens

    yang disertai in/eksi.

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    3/45

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    4/45

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    5/45

    serviks sebelumnya, ri"ayat edera serviks, pajanan pada dietilstilbestrol, dan

    abnormalitas anatomi pada serviks.1

    &ebelum kehamilan atau pada kehamilan trimester pertama, tidak ada metoda

    yang bisa digunakan untuk mengetahui bila serviks akan inkompeten namun, setelah

    1;-16 minggu, 3& baru dapat digunakan untuk menilai anatomi segmen uterus

     bahagian ba"ah dan serviks untuk melihat pendataran dan pemendekan abnormal

    serviks yang sesuai dengan inkompeten serviks.1

    III.) &a'tor endo'rin

    ?vulasi, impantasi dan kehamilan dini sangat bergantung pada koordinasi

    sistem pengaturan hormonal martenal yang baik. !erhatian langsung pada sistem

    humoral seara keseluruhan, /ase luteal, dan gambaran hormon setelah konsepsi

    terutamanya kadar progesteron sangat penting dalam mengantisipasi abortus.

    !ada diabetes mellitus, perempuan dengan kadar @bA1 yang tinggi pada

    trimester yang pertama akan berisiko untuk mengalami abortus dan mal/ormasi janin.

    %M dengan kontrol yang tidak adekuat berisiko 2- kali lipat untuk abortus.

    adar progesteron yang rendah juga mempengaruhi reseptivitas endometrium

    terhadap impantasi embrio. adar progenteron yang rendah diketahui dapat

    mengakibatkan abortus terutamanya pada kehamilan ) minggu di mana tro/oblast

    harus menghasilkan ukup steroid untuk menunjang kehamilan. !engangkatan

    korpus luteum pada usia ) minggu akan berakibat abortus dan jika diberikan

     progesteron pada pada pasien ini, maka kehamilan dapat diselamatkan.

    !enelitian pada perempuan yang mengalami abortus berulang, didapatkan

    1)( kejadian de/ek luteal iaitu kurangnya progesteron pada /ase luteal. amum pada

    saat ini, masih belum ada metode yang bisa terperaya untuk mendiagnosa kelainan

    ini. 

    aktor humoral terhadap imunitas desidua juga berperan pada kelangsungankehamilan. !erubahan endometrium menjadi desidua mengubah semua sel pada

    mukosa uterus. !erubahan mor/ologi dan /ungsional ini mendukung proses

    implantasi, proses migrasi tro/oblas, dan menegah invasi yang berlebihan pada

     jaringan ibu. i sini interaksi antara tro/oblas ekstravillus dan in/iltrasi leukosit pada

    mukosa uterus berperan penting di mana sebahagian besar leukosit adalah large

    granular ell, dan makro/ag dengan sedikit sel + dan sel 4. &el dijumpai dalam

     jumlah yang banyak terutama pada endometrium yang terpapar progesteron.

    !erannya adalah pada trimester 1 adalah akan terjadi peningkatan sel untuk 

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    6/45

    membunuh sel target dengan sedikit atau tiada ekspresi @A. +ro/oblast

    ekstravillous tidak bisa dihanurkan oleh sel kerana si/atnya yang epat

    menghasilkan @A1 sehingga terjadinya invasi optimal untuk plasentasi yang

    optimal oleh tro/oblas e9travillous.  Maka, gangguan pada sistem ini akan

     berpengaruh pada kelangsungan kehamilan.

    &elain itu, hipotiroidisme, hipoprolaktinemia, dan sindrom polikistik ovarium

    dapat merupakan /aktor kontribusi pada keguguran dengan menggangu balans

    humoral yang penting pada kelangsungan kehamilan.6

    III.* &a'tor infe'si

    Ada pelbagai teori untuk menjelaskan keterkaitan in/eksi dengan kejadian

    abortus. Antaranya adalah adanya metabolik toksik, endotoksin, eksotoksin, dan

    sitokin yang berdampak langsung pada janin dan unit /etoplasenta.   %n/eksi janin

    yang bisa berakibat kematian janin dan aat berat sehingga janin sulit untuk 

     bertahan hidup.

    %n/eksi plasenta akan berakibat insu/isiensi plasenta dan bisa berlanjut

    kematian janin. %n/eksi kronis endometrium dari penyebaran kuman genetalia ba"ah

    yang bisa mengganggu proses impantasi. Amnionitis oleh kuman gram positi/ dan

    gram negati/ juga bisa mengakibatkan abortus.

    %n/eki virus pada kehamilan a"al

    dapat mengakibatkan perubahan genetik dan anatonik embrio misalnya pada in/eksi

    rubela, parvovirus, BMC, @&C, koksakie virus, dan varisella Doster.

    i sini adalah beberapa jenis organisme yang bisa berdampak pada kejadian abortus

    - 4akteria* listeria monositogenes, klamidia trakomatis, ureaplasma

    urealitikum, mikoplasma hominis, bakterial vaginosis.

    - Cirus* BMC, @&C, @%C dan parvovirus.

    - !arasit* toksoplasma gondii, plasmodium /alsi/arum.

    - &pirokaeta* treponema pallidum.

    III.+ &a'tor imuno!o%i

    4eberapa penyakit berhubungan erat dengan kejadian abortus. Antaranya adalah

    &8 dan Antiphospholipid Antibodies #a!A$. ApA adalah antibodi spesi/ik yang ditemukan

     pada ibu yang menderita &8. !eluang terjadinya pengakhiran kehamilan pada trimester 2

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    7/45

    dan pada &8 adalah )5(.   Menurut penelitian, sebahagian besar abortus berhubungan

    dengan adanya a!A yang merupakan antibodi yang akan berikatan dengan sisi negati/ dari

     phos/olipid. &elain &8, antiphos/olipid syndrome #A!&$ dapat ditemukan pada

     preeklamsia, %3, dan prematuritas. ari international onsensus "orkshop pada tahun

    1EE7, klasi/ikasi A!& adalah*

    - trombosis vaskular #satu atau lebih episode trombosis arteri, venosa atau kapiler 

    yang dibuktikan dengan gambaran oppler, dan histopatologi$

    - komplikasi kehamilan # atau lebih abortus dengan sebab yang tidak jelas, tanpa

    kelainan anatomik, genetik atau hormonalF satu atau lebih kematian janin di mana

    gambaran sonogra/i normal satu atau lebih persalinan prematur dengan gambaran

     janin normal dan berhubungan dengan preeklamsia berat,atau insu/isiensi plasenta

    yang berat$

    - kriteria laboratorium #%g dan atau %gM dengan kadar yang sedang atau tinggi pada

    2 kali atau lebih dengan pemeriksaan jarak lebih dari 1 atau sama dengan 6 minggu$

    - antobodi /os/olipid #pemanjangan koagulasi /os/olipid, a!++, !+, dan B+, kegagalan

    untuk memperbaikinya dengan pertambahan dengan plasma platlet normal dan

    adanya perbaikan nilai tes dengan pertambahan /os/olipid$

    a!A ditemukan 20( pada perempuan yang mengalami abortus dan lebih dari (

     pada perempuan yang mengalami &8. !ada kejadian abotus berulang, ditemukan in/ark 

     plasenta yang luas akibat adanya atherosis dan oklusi vaskular.

    III. &a'tor trauma+rauma abdominal yang berat dapat menyebabkan terjadinya abortus yang yang

    diakibatkan karena adanya perdarahan, gangguan sirkulasi maternoplasental, dan in/eksi.

     amun seara statistik, hanya sedikit insiden abortus yang disebabkan karena trauma .1

    III.- &a'tor nutrisi dan !in%'un%aniperkirakan 1-10( mal/ormasi janin adalah akibat dari paparan obat, bahan kimia

    atau radiasi yang umumnya akan berakhir dengan abortus.6  /aktor-/aktor yang terbukti

     berhubungan dengan peningkatan insiden abortus adalah merokok, alkohol dan ka/ein.

    Merokok telah dipastikan dapat meningkatkan risiko abortus euploid.1 !ada "anita

    yang merokok lebih dari 1; batang ber hari, risiko abortus adalah 2 kali lipat dari risiko pada

    "anita yang tidak merokok.1 okok mengandung ratusan unsur toksik antara lain nikotin

    yang mempunyai si/at vasoakti/ sehingga menghambat sirkulasi uteroplasenta.6  arbon

    monoksida juga menurukan pasokan oksigen ibu dan janin dan dapat memau neurotoksin. 6

    Meminum alkohol pada 7 minggu pertama kehamilan dapat meningkatkan risiko abortus

    spontan dan anomali /etus.1  adar abortus meningkat 2 kali lipat pada "anita yang

    mengkonsumsi alkohol 2 kali seminggu dan kali lipat pada konsumsi tiap-tiap hari

    dibandingkan dengan "anita yang tidak minum.1

    !engambilan ka/eine sekurangnya 5 gelas kopi perhari atau 500 mg a//eine satu

    hari dapat sedikit menambah risiko abortus dan pada mereka yang meminum lebih dari ini,

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    8/45

    risikonya meningkat seara linier dengan tiap jumlah tambahan gelas kopi. 1 !ada penelitian

    lain, "anita hamil yang mempunyai level para9antine #metabolit ka/ine$ yang tinggi, risiko

    abortus spontan adalah 2 kali lipat daripada kontrol.1

    III. &a'tor 'ontrase"si berencanaontrasepsi oral atau agen spermiidal yang digunakan pada salep dan jeli

    kontrasepsi tidak berhubungan dengan risiko abortus.1 amun, jika pada kontrasepsi yang

    menggunakan %3, intrauterine devie gagal untuk menegah kehamilan, risiko aborsi

    khususnya aborsi septik akan meningkat dengan signi/ikan.1

    I/. E"idemio!o%i

    Angka kejadian abortus sukar ditentukan karena abortus provokatus banyak 

    yang tidak dilaporkan, keuali bila sudah terjadi komplikasi. Abortus spontan

    dan tidak jelas umur kehamilannya, hanya sedikit memberikan gejala atau

    tanda sehingga biasanya ibu tidak melapor atau berobat. &ementara itu, dari

    kejadian yang diketahui,15-20( merupakan abortus spontan atau kehamilan

    ektopik. &ekitar 5( dari pasangan yang menoba hamil akan mengalami 2

    keguguran yang berurutan dan sekitar 1( dari pasangan mengalami atau

    lebih keguguran yang berurutan.

    ata-rata terjadi 11; kasus abortus per jam. &ebagian besar studi menyatakan

    kejadian abortus spontan antara 15-20( dari semua kehamilan. alau dikaji lebih jauh

    kejadian abortus sebenarnya bisa mendekati 505. @al ini dikarenakan tingginya angka

    hemial pregnany loss yang tidak bisa diketahui 2-; minggu setelah konsepsi. &ebagian

     besar kegagalan kehamilan ini dikarenakan kegagalan gamet #misalnya sperma dan dis/ungsi

    oosit$. >ilo9 dan ka"an-ka"an melakukan studi terhadap 221 perempuan yang diikuti

    selama )0) siklus haid total. idapatkan total 1E7 kehamilan, dimana ; #22(0 mengalami

    abortus sebelum saat haid berikutnya.

    Abortus habitualis adalah abortus yang terjadi berulang tiga kali seara bertutut-

     berturut. ejadiaanya sekitar -5(. ata dari beberapa studi menunjukkan bah"a setelah 1

    kali abortus spontan, pasangan punya resiko 15( untuk mengalami keguguran lagi,

    sedangkan bila pernah 2 kali, resikonya akan meningkat 25(. 4eberapa studi meramalkan

     bah"a resiko abortus setelah abortus berurutan 0-;5(.

    /. Patofisio!o%i

    Abortus dimulai dari perdarahan ke dalam deidua basalis yang diikuti

    dengan nekrosis jaringan disekitar perdarahan.1 Gika terjadi lebih a"al, maka ovum

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    9/45

    akan tertinggal dan mengakibatkan kontraksi uterin yang akan berakir dengan

    ekspulsi #mendorong keluar$ karena dianggap sebagai benda asing oleh tubuh.1

    Apabila kandung gestasi dibuka, biasanya ditemukan /etus maserasi yang keil atau

    tidak adanya /etus sama sekali dan hal ini disebut blighted ovum.1 

    !ada abortus yang terjadi lama, beberapa kemungkinan boleh terjadi. Gika /etus

    yang tertinggal mengalami maserasi, yang mana tulang kranial kolaps, abdomen

    dipenuhi dengan airan yang mengandung darah, dan degenerasi organ internal. 1

    ulit akan tertanggal di dalam uterus atau dengan sentuhan yang sangat minimal.1

    4isa juga apabila airan amniotik diserap, /etus akan dikompress dan mengalami

    desikasi, yang akan membentuk /etus ompressus.1 adang-kadang, /etus boleh juga

    menjadi sangat kering dan dikompres sehingga menyerupai kertas yang disebut /etus

     papyraeous.1

    !ada kehamilan di ba"ah 7 minggu, hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya,

    karena vili korialis belum menembus desidua terlalu dalamH sedangkan pada

    kehamilan 7-1; minggu, vili korialis telah masuk agak dalam, sehingga sebagian

    keluar dan sebagian lagi akan tertinggal.6  !erdarahan yang banyak terjadi karena

    hilangnya kontraksi yang dihasilkan dari aktivitas kontraksi dan retraksi

    miometrium.6

    /I. Pemeri'saan &isi' 

    4erak darah diperhatikan banyak, sedang atau sedikit.;  !alpasi abdomen

    dapat memberikan idea keberadaan hasil konsepsi dalam abdomen dengan

     pemeriksaan bimanual. Iang dinilai adalah uterus membesar sesuai usia gestasi, dan

    konsistensinya.  !ada pemeriksaan pelvis, dengan menggunakan spekulum keadaan

    serviks dapat dinilai samaada terbuka atau tertutup , ditemukan atau tidak sisa hasilkonsepsi di dalam uterus yang dapat menonjol keluar, atau didapatkan di liang

    vagina.

    !emeriksaan /isik pada kehamilan muda dapat dilihat dari table di ba"ah ini  ;

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    10/45

    /II. Pemeri'saan Penunan%

    !emeriksaan penunjang ini diperlukan dalam keadaan abortus imminens, abortus

    habitualis dan missed abortion *

    1. !emeriksaan ultrasonographi atau oppler untuk menentukan apakah janin masih

    hidup atau tidak, serta menentukan prognosis.

    2. !emeriksaan kadar /ibrinogen pada missed abortion.

    . +es kehamilan.

    ;. !emeriksaan lain sesuai dengan keadaan dan diagnosis pasien.

    /III. Penata!a'sanaan

    7.1 Abortus Imminens.;

    - +irah baring- +idak perlu terapi hormonal #estrogen atau progestin$ atau tokolitik 

    #salbutamol atau indometasin$ karena obat ini tidak dapat menegah abortus.- Anjurkan untuk tidak melakukan akti/itas /isik seara berlebihan atau

    melakukan hubungan seksual- 4ila reaksi kehamilan 29 berturut-turut negative, maka sebaiknya uterus

    dikosongkan #kuret$

    7.2 Abortus insi"iens.;

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    11/45

    - 4ila kehamilan J 16 minggu dapat dilakukan evakuasi uterus dengan Aspirasi

    Cakum Manual #ACM$.- Gika evakuasi tidak dapat dilakukan segera lakukan *- 4erikan ergometrin 0,2 mg %.M yang diulangi 15 menit kemudian jika perlu

    A+A3 Misoprostol ;00 mg per oral dan bila masih diperlukan dapat diulang

    setelah ; jam jika perlu- &egera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus.- 4ila kehamilan K 16 minggu tunggu ekspulsi spontan kemudian dilakukan

    evakuasi uterus dengan Aspirasi Cakum Manual #ACM$.- Gika evakuasi tidak dapat dilakukan segera lakukan *- %nduksi o'sitosin 20 unit dalam 500 ml & atau mulai 7 tetes sampai ;0

    tetesF menit, sesuai kondisi kontraksi uterus sampai terjadi pengeluaran hasil

    konsepsi- &egera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus.- akukan !emantauan !asa Abortus

    .

    7. Abortus in'om"!it.;

    -@asil konsepsi yang terperangkap pada serviks yg disertai perdarahan, dapat

    dikeluarkan seara digital, atau unam ovum kemudian dievakuasi

    1. 4ila perdarahan berhenti diberi ergometrine 0,2 mg %.M atau

    misoprostol ;00 mg per oral

    2. 4ila perdarahan terus berlangsung, evakuasi sisa konsepsi dengan kuret

    vakum #C$

    -4ila tidak ada tanda-tanda in/eksi, antibiotika prophilaksis

    -4ila terjadi in/eksi beri Ampiillin 1 gr dan MetronidaDol 500 mg setiap 7 jam

    -4ila anemia terapi dengan e kalau perlu trans/usi darah7.; Abortus 'om"!it.;

    - +idak perlu evakuasi lagi- ?bservasi untuk melihat perdarahan banyakFtidak.- akukan !emantauan !asa Abortus- Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sul/as /errosus 600mgFhari

    selama 2 minggu, jika anemia berat berikan tran/usi darah.

    7.5 Abortus infe'sius.

    - 4ila perdarahan banyak, berikan trans/usi darah dan airan yang ukup

    - 4erikan antibiotika yang ukup dan tepat #buat pemeriksaan pembiakan

    da uji kepekaan obat$

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    12/45

    o 4erikan suntikan penisilin 1 juta satuan tiap 6

     jam

    o 4erikan suntikan streptomisin 500mg setiap 12

     jam

    o Atau antibiotika spektrum luas lainnya.- 4ila tetap terjadi perdarahan banyak setelah 1-2 hari lakukan dilatasi

    dan kuretase untuk mengeluarkan hasil konsepsi.7.6 Abortus Habitua!is*

    - !ada serviks inkompeten terapinya operati/ &@%?A atau MB ?A

    #cervical cerclage$.

    - Merokok dan minum alohol sebaiknya dikurangi atau dihentikan.

    - !engobatan pada kelainan endometrium pada abortus habitualis lebih besar 

    hasilnya jika dilakukan sebelum ada konsepsi daripada sesudahnya

    7.) Pemantauan "asca abortus.;

    &ebelum ibu diperbolehkan pulang, diberitahu bah"a abortus spontan hal yang

     biasa terjadi dan terjadi pada paling sedikit 15( dari seluruh kehamilan yang

    diketahui seara klinis. emungkinan keberhasilan untuk kehamilan berikutnya

    adalah erah keuali jika terdapat sepsis atau adanya penyebab abortus yang dapat

    mempunyai e/ek samping pada kehamilan berikut.6 

    &emua pasien abortus disuntik vaksin serap tetanus 0,5 %M. 3mumnya setelah

    tindakan kuretase pasien abortus dapat segera pulang ke rumah. euali bila ada

    komplikasi seperti perdarahan banyak yang menyebabkan anemia berat atau in/eksi.

    !asien dianjurkan istirahat selama 1 sampai 2 hari. !asien dianjurkan kembali ke

    dokter bila pasien mengalami kram demam yang memburuk atau nyeri setelah

     perdarahan baru yang ringan atau gejala yang lebih berat. +ujuan pera"atan untuk 

    mengatasi anemia dan in/eksi. &ebelum dilakukan kuretase keluarga terdekat pasien

    menandatangani surat persetujuan tindakan.

    I0. om"!i'asi

    1. !erdarahan #hemorrhage$

    2. !er/orasi * sering terjadi se"aktu dilatasi dan kuretase yang dilakukan oleh

    tenaga yang tidak ahli seperti bidan dan dukun.

    . %n/eksi dan tetanus

    ;. !ayah ginjal akut

    5. &yok, pada abortus dapat disebabkan oleh*

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    13/45

    - !erdarahan yang banyak disebut syok hemoragik - %n/eksi berat atau sepsis disebut syok septik atau endoseptik.)

    0. Pro%nosis

    eberhasilan kehamilan tergantung dari etiologi aborsi spontan sebelumnya.

    !erbaikan endokrin yang abnormal pada "anita dengan abotus yang rekuren

    mempunyai prognosis yang baik sekitar KE0 (. !ada "anita keguguran dengan

    etiologi yang tidak diketahui, kemungkinan keberhasilan kehamilan sekitar ;0-70 (.

    &ekitar )) ( angka kelahiran hidup setelah pemeriksaan aktivitas jantung janin pada

    kehamilan 5 sampai 6 minggu pada "anita dengan 2 atau lebih aborsi spontan yang

    tidak jelas.),7

    (. e#ami!an E'to"i' Ter%an%%u

    I. Definisi

    !engertian yang biasanya munul ialah kehamilan di luar kavum uteri.

    ehamilan ektopik sebenarnya merupakan istilah yang lebih luas daripada

    kehamilan ekstrauterin, karena istilah ini menakup gestasi pada pars

    interstisialis tuba, kehamilan kornu #gestasi pada kornu uteri yang rudimenter$,

    dan kehamilan servikalis, dan juga kehamilan abdominal, kehamilan ovarial, dan

    kehamilan tuba.E,10

    II. !asifi'asi

    Menurut lokasinya, kehamilan ektopik dapat dibagi dalam beberapa golongan,

    yaituH

    1. +uba allopii #E5(-E7( dari seluruh kehamilan ektopik$, yaitu pada*

    - !ars interstisialis #2($

    - %stmus #25($

    - Ampulla #55($

    - %n/undibulum #1($

    - imbria #1)($2. 3terus, yaitu pada *

    - analis servikalis

    - ornu

    . ?varium

    ;. %ntraligamenter

    5. Abdominal

    - !rimer  

    - &ekunder  

    6. ehamilan heterotopik 

    Merupakan kehamilan ganda dimana satu janin berada di kavum uteri

    sedangkan yang lain merupakan kehamilan ektopik.E

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    14/45

    III. Etio!o%i

    !enyebab paling utama gangguan transportasi hasil konsepsi pada tuba

    adalah *

    1. %n/eksi alat genitalia interna, khususnya tuba /alopiia. %n/eksi &+ akibat makin meningkatnya hubungan se9ual pranikah.

     b. %n/eksi asendens akibat penggunaan %3.

    . 4akteri khusus yang menyebabkan gangguan tuba alopii adalah

    Chlamydia trachomatis yang menyebabkan peyempitan lumen tuba.

    2. +erdapat desakan dari luar tuba

    a. ista ovarium atau mioma subserosa sehingga pada bagian tertentu,

    lumen tuba /alopii menyempit, akibatnya hasil konsepsi tidak dapat le"at

    sehingga tumbuh dan berkembang setempat.

     b. 8ndometriosis menimbulkan perlekatan dengan sekitarnya sehinggaterjadi penyempitan tuba /alopii.

    . ?perasi pada tuba /alopii

    a. ?perasi rekonstruksi tuba /alopii, tetapi lumennya tidak selebar semula

    sehingga hasil konsepsi tersangkut dan tumbuh kembang di dalamnya.

     b. ekanalisasi spontan dari sterilisasi tuba, dengan pembukaan lumen ynag

    tidak sempurna dan terjadi penyempitan. Akibatnya hasil konsepsi

    tersangkut dan terjadi kehamilan ektopik.

    ;. elainan kongenital alat reproduksi interna

    a. +uba /alopii memanjang sehingga dalam perjalanan blastula terpaksa

    melakukan implantasi dan menimbulkan kehamilan ektopik.

     b. +erdapat divertikulum dalam tuba /alopii, sehingga hasil konsepsi dapat

    melakukan implantasi dan terjadi kehamilan ektopik.

    5. kegagalan kontrasepsi

    engan bentuk kontrasepsi apa pun, jumlah kehamilan ektopik sebenarnya

    menurun karena kehamilan akan lebih jarang terjadi, namun, pada beberapa

    kegagalan kontrasepsi , terjadi peningkatan insiden kehamilan ektopik 

    dibandingkan dengan kehamilan intrauterine. arena terjadi perubahanmotilitas tuba dapat terjadi setelah terdapat perubahan kadar estrogen dan

     progestron serum.E,12

    I/. E"idemio!o%i

    %nsidensi kehamilan ektopik telah meningkat seara dramatis selama dua

    dekade terakhir di Amerika &erikat menjadi K 1*100 kehamilan #dari kira-kira 1*500$.

    !eningkatan ini, paling jelas pada "anita kulit putih, disebabkan oleh in/eksi tuba,

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    15/45

    endometriosis dan peningkatan kemungkinan kehamilan ektopik setelah ligasi tuba

    laparoskopik gagal.

    ehamilan ektopik merupakan penyebab utama kematian ibu terutama karena

     perdarahan yang tidak terkendali dan syok #0,1( - 0,2( di Amerika &erikat tetapi

    angka ini lebih tinggi di negara-negara berkembang$. ematian janin pada kehamilan

    ektopik hampir sama.1

    /. Patofisio!o%i

    e#ami!an tuba Menurut tempat nidasi maka terjadi kehamilan ampula, ismus,

    interstisial, /imbrie.dari bentuk diatas seara sekunder dapat terjadi kehamilan tuba

    abdominal, tuba ovarial, atau kehamilan dalam ligamentum latum.. kehamilan yang

     paling sering adalah di ampula.%mplantasi telur dapat bersi/at kolumnar ialah implantasi pada punak lipatan

    selaput tuba dan telur terletak dalam lipatan selaput lendir, bila kehamilan peah, akan

     peah ke dalam lumen tuba #abortus tuba$.

    +elur dapat pula menembus epitel dan berimplantasi interkolumner, terletak dalam

    lipatan selaput lendir, yaitu telur masuk ke dalam lapisan otot tuba. 4ila kehamilan peah

    , hasil konsepsi akan masuk ke rongga peritoneum # rupture tuba$ . "alaupun kehamilan

    terjadi di luar kehamilan . rahim membesar juga karena hipertro/i dari otot nya, yang

    disebabkan pengaruh hormone- hormone yang dihasilkan tro/iblas, begitu pula

    endometrium berubah menjadi desidua vera. &etelah janin mati, desidua ini mengalami

    degenerasi dan dikeluarkan sepotong demi sepotong. Akan tetapi , kadang- kadang lahir 

    seara keseluruhan sehingga merupakan etakan dari kavum uteri# desidual ast$.

    !elepasan desidua ini disertai perdarahan dan kejadian ini menrangkan gejala perdarahan

     per vaginam pada kehamilan ektopik yang terganggu.

    ehamilan tuba tidak dapat menapai ukup bulan, biasanya berakir pada minggu

    ke 6-12, Iang paling sering antara minggu 6-7.

    Abortus tuba oleh karena telur membesar menembus endosalping , masuk ke lumentuba dan dikeluarkan kea rah in/undibulum. @al ini terutama terjadi kalau tellur 

     berimpalntasi di daerah ampula tuba.disini biasanya telur tertanam kolumnar karena

    lipatan- lipatan selaput lendir tinggi dan banyak. agi pula disini, rongga tuba agak besar 

    hingga telur mudah tumbuh kea rah rongga tuba dan lebih mudah menembus desidua

    kapsularis yang tipis dari lapisan otot tuba. !endarahan yang timbul karena abortus

    keluar dari ujung tubadan mengisi kavum douglasi, terjadi hemotokel retrouterin. Ada

    kalanya ujung tuba tertutup karena perlengketan hingga darah terkumpul di dalam tuba

    dan menggembungkan tuba disebut hematosalping.

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    16/45

    upture tuba terutama terjadi kalau implantasi telur dalam istmus tuba, telut

    menembus lapisan otot kea rah kavum peritoneum.pada peristi"a ini, lipatan lipatan

    selaput lendir tidak seberapa, jadi besar kemungkinan implantasi interkolumnar.

    +ro/oblas epat sampai ke lapisan otot tuba dan kemungkinan pertumbuhan kea rah

    rongga tuba keil karena rongga tuba sempit. ?leh karena itu , telur menembus dinding

    tuba kea rah rongga perut atau peritoneum. upture pada istmus tuba terjadi sebelum

    minggu ke 12 karena dinding tuba disini tipis , tetapi rupture pada pars interstisialis

    terjadi lambat kadang kadang baru pada bulan ke ; karena disini lapisan otot tebal.

    !ada rupture tuba seluruh telur dapat melalui robekan dan masuk ke dalam kavum

     peritoneum , telur yang keluar dari tuba itu sudah mati. 4ila hanya janin yang melalui

    robekan dan plasenta tetap melekat pada dasarnya, kehamilan dapat berlangsung terus

    dan berkembang sebagai kehamilan abdominal. ?leh karena pada a"alnya merupakan

    kehamilan tuba dan baru kemudian menjadi kehamilan abdominal, disebur kehamilan

    abdominal sekunder. !lasentanya kemudian dapat meluas ke dinding belakang uterus,

    ligamentum latum, omentum dan usus. Gika insersi dari telur pada dinding ba"ah tuba,

    rupture terjadi ke dalam ligamentum latum. elanjutan dari kejadian ini ialah telur mati

    dan terbentuknya hematom di dalam ligamentum latum atau kehamilan berlangsung

    terus di dalam ligamentum latum

    e#ami!an abdomina!

    ehamilan abdominal ada 2 maam yaitu*• ehamilan abdominal primer* terjadi bila telur dari a"al mengadakan

    implantasi dalam rongga perut.

    • ehamilan abdominal sekunder* berasal dari kehamilan tuba dan setelah

    rupture baru menjadi kehamilan abdominal.

    ebanyakan kehamilan abdominal adalah kehamilan abdominal sekunder. 4iasanya

     plasenta terjadi di daerah tuba, permukaan belakang rahim dan ligamentum latum.

    >alaupun ada kalanya kehamilan abdominal menapai umur ukup bulan, hal ini

     jarang terjadi , laDim nya ialah bah"a janin mati sebelum ukup bulan # bulan ke 5

    atau 6$ karena pengambilan makanan kurang sempurna . pada janin dapat tumbuh

    sampai ukup bulan , prognosis janin kurang baik, banyak yang mati setelah

    dilahirkan dan kelainan ongenital lebih dibandingkan kehamilan intrauterine.

     asib janin yang mati di abdominal sebagai berkut*

    • +erjadi pernanahan sehingga kantong kehamilan menjadi abses yang dapat

     peah melalui dinding perut atau ke dalam usus atau kandung kening .

    dengan nanah keluar bagian bagian janin seperti tulang tulang , potongan

    kulit, dan rambut.

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    17/45

    • +erjadi pengapuran # kalsi/ikasi$ * anak yang mati mengapur menjadi keras

    karena endapan endapan garam kapur hingga beubah menjadi anak batu F

    lothopedion.

    • +erjadi perlemakan * janin beubah menjadi Dat kuning seperti minyak 

    kental F adipoere.

    alau kehamilan sampai ukup bulan , akan timbul his, artinya pasien menrasa

    nyeri dengan teratur seperti pada persalinan biasa, akan tetapi , kalau kita periksa

    dengan teliti , tumor yang mengandung anak tidak pernah mengerasF 4ra9ton

    hiks.10

    /I. Gea!a !inis

    !ada kehamilan ektopik belum terganggu kadang menimbulkan kesulitan

    diagnosis karena biasanya penderita menyampaikan keluhan yang tidak khas.

    Iang penting dalam pembuatan diagnosis kehamilan ektopik adalah supaya pada

     pemeriksaan penderita selalu "aspada terhadap kemungkinan kehamilan ini.

    ejala-gejala yang perlu diperhatikan adalah *a. N2eri "erut, merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu

    !ada kehamilan ektopik yang terganggu rasa nyeri perut ba"ah bertambah

    sering dan keras. asa nyeri mungkin unilateral atau bilateral pada abdomen

     bagian ba"ah atau pada seluruh abdomen. engan adanya perdarahan

    intraperitoneum yang ukup banyak , rasa nyeri di leher dan bahu terutama

    saat inspirasi akibat iritasi dia/ragma bisa dialami pasien. b. Perdara#an. angguan kehamilan sedikit saja sudah dapat menimbulkan

     perdarahan yang berasal dari uterus. !erdarahan dapat berlangsung kontinyu

    dan biasanya ber"arna hitam. &elama /ungsi endokrin plasenta masih

     bertahan, perdarahan uterus biasanya tidak ditemukan, tetapi bila dukungan

    endokrin dari endometrium sudah tidak memadai lagi, mukosa uterus akan

    mengalami perdarahan. !erdarahan tersebut biasanya sedikit-sedikit, ber"arna oklat gelap dan dapat terputus-putus atau terus menerus.

    Meskipun perdarahan vaginal yang masi/ lebih menunjukkan kemungkinan

    abortus inkompletus intrauteri daripada kehamilan ektopik, tetapi

     perdarahan semaam ini bisa terjadi pada kehamilan tuba.. Adan2a Amenorea,  amenorea sering ditemukan "alau hanya pendek 

    sebelum diikuti perdarahan, malah kadang-kadang tidak amenorea. +idak 

    ada ri"ayat haid yang terlambat bukan berarti kemungkinan kehamilan tuba

    dapat disingkirkan. &alah satu sebabnya adalah karena pasien menganggap

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    18/45

     perdarahan pervaginam sebagai periode menstruasi yang normal, dengan

    demikian memberikan tanggal haid yang keliru.d. eadaan 3mum,  tergantung dari banyaknya darah yang keluar dari tuba,

    keadaan umum ialah kurang lebih normal sampai ga"at dengan syok berat

    dan anemia. @b dan hematokrit perlu diperiksa pada dugaan kehamilan

    ektopik terganggu.e. Perut, pada abortus tuba terdapat nyeri tekan di perut bagian ba"ah di sisi

    uterus. @ematokel retrouterina dapat ditemukan. !ada ruptur tuba perut

    menegang dan nyeri tekan, dan dapat ditemukan airan bebas dalam rongga

     peritoneum.

    !ada pemeriksaan dalam didapatkan kavum ouglas menonjol karena darah

    yang terkumpul di tempat tersebut. 4aik pada abortus tuba maupun pada

    ruptur bila serviks digerakan akan terasa nyeri sekali #slinger pain$.

    /. Peruba#an uterus, meskipun minimal pada a"alnya, uterus kemudian dapat

    terdorong ke salah satu sisi oleh masa ektopik. 3terus juga mungkin

    membesar akibat rangsangan hormone. +etapi pada umumnya sedikit lebih

    keil dibandingkan dengan uterus pada kehamilan intrauterine yang sama

    umurnya.2,

    /II. Pemeri'saan Penunan%

    a. Laboratorium*

    !emeriksaan @b serial menunjukkan penurunan kadar @b, &etelah

     perdarahan, volume darah yang berkurang akan dipulihkan kearah normal

    dengan hemodilusi dalam 1 hari ato lebih. 4ahkan setelah perdarahan yang

    ukup banyak, hemoglobin ato hematokrit mungkin pada a"alnya hanya

    memperlihatkan penurunan ringan. arena itu, setelah perdarahan akut,

     penurunan kadar hemoglobin atau hematokrit setelah bebereapa jam

    merupakan indeks yang lebih berman/aat daripada kadar a"al. isertai

    dengan leukositosis.

     b. Tes Kehamilan* penentuan kehamilan seara tepat dan akurat sangat penting

    dalam mengevaluasi "anita dengan keluhan yang mengarah kepada

    kehamilan ektopik, uji kehamilan serum dan urin menggunakan metoded

    enDyme linked immunosorbent assays#8%&A$ untuk b hg ukup sensitive

    untuk kadar 10 -20 m%3Fml dan positi/ lebih dari EE( kehamilan ektopik.

    .  Progestron serum,  pengukuran progestron serum 19 sudah dapat digunakan

    untuk menetapkan bah"a kehamilan berkembang normal dengan tingkat

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    19/45

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    20/45

    kehamilan uterus berikutnya tetapi menyebabkan peningkatan angka

     persistensi /ungsi tro/oblas.

    Sa!"in%ostomi. +indakan ini digunakan untuk mengangkat kehamilan keil

    yang panjangnya biasanya kurang dari 2 m dan terletak di 1F distal tuba

    uterine . dibuat sebuah insisi linier 10 -15 dengan kauter jarum unipolar di

    tepi antimesenterik di atas kehamilan. @asil kehamilan biasanya akan

    menyembul dari insisi dan mudah dikeluarkan atau dibilas

    denganmenggunakan irigasi tekanan tinggi yang menghilangkan jaringan

    tro/oblastik seara lebih bersih, pendarahan ringan dikontrol dengan

    elektrokoagulasi atau laser, dan insisi dibiarkan tidak dijahit agar sembuh

    dengan seondary intention.

    Sa!"in%otomi. %nsisi ditutup dengan jahitan dengan benang yang lambat

    serap.

    Sa!"in%e'tomi . reseksi tuba mungkin dilakukan untuk kehamilan ektopik 

    rupture atau tidak rupture.11

    2. emoterapi

    !enatalaksanaan medis dengan Metotre9ate. Antagonis asam /olat ini sangat

    e/ekti/ terhadap tro/oblas yang epat berproli/erasi dan telah digunakan

    selama lebih dari ;0 tahun untuk mengobati penyakit tro/oblastik gestasional.

    ?bat ini juga digunakan untuk mengakhiri kehamilan dini. Methotre9ate

    a"alnya pernah digunakan untuk mengobati kehamilan interstisium, dan

    sejak itu obat ini berhasil digunakan untuk berbagai variasi kehamilan

    ektopik.

    !erdarahan intra-abdomen akti/ adalah kontraindikasi untuk kemoterapi.

    ontraindikasi mutlak lain adalah kehamilan intrauterus, menyusui,

    imunode/isiensi, alkoholisme, penyakit hati, ginjal, atau paru kronik,

    diskrasia darah, dan penyakit tukak peptik.

    Tabe! 1. Tera"i Met#otre4ate untu' Pen%obatan Primer e#ami!an E'to"i'  5

    6e%imen Sur$ei!ans

    Dosis tun%%a!

    Met#otre4ate, +7 m%8m( IM

    3kur kadar L-hB pada hari ke-; dan )

    - Gika perbedaan 15(, ulangi setiap

    minggu sampai tidak terdeteksi

    -Gika perbedaan J 15( antara hari ke-

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    21/45

    ; dan ke-), ulangi dosis methotre9ate

    dan mulai hari ke-1 yang baru

    - Gika terdapat aktivitas jantung janin

     pada hari ke-) , ulangi dosis

    methotre9ate, mulai hari ke-1 yang

     baru

    - +erapi bedah jika kadar L-hB tidak 

    menurun atau aktivitas jantung janin

    menetap setelah tiga dosis

    methotre9ate

     

    Dua dosis

    Met#otre4ate +7 m%8m(

      IM, #ari7,*

    !emantauan seperti regimen untuk dosis

    tunggal

    Dosis ber$ariasi 9#in%%a em"at

    dosis:;

    Met#otre4ate 1m%8'% IM #ari

    1,),+,-

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    22/45

    !enyakit tro/oblas gestasional atau Gestational trophoblastic disease #+$

    merupakan sebuah spektrum tumor-tumor plasenta terkait kehamilan, termasuk mola

    hidatidosa, mola invasi/,  placentalsite trophoblastic tumor   dan koriokarsinoma,

    yang memiliki berbagai variasi lokal invasi dan metastasis.Menurut %?,2006

    istilah Gestational trophoblastic neoplasia  #+$ atau !enyakit tropoblas ganas

    #!+$ menggantikan istilah istilah yang meliputi horioadenoma destruens,

    metastasi!ing mole, mola invasi/ dan koriokarsinoma.1

    Molahidatidosa, berdasarkan mor/ologi, histopatologi dan kariotyping

    dibedakan menjadi molahidatidosa komplet dan molahidatidosa parsial.&ejumlah 15-

    27( molahidatidosa mengalami degenerasi keganasan menjadi !+.  iagnosis !+

    dapat ditegakkan berdasarkan diagnosis klinik dengan atau tanpa histologi.iagnosis

    !+ ditetapkan dengan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan kadar L @B. 4anyak 

    kriteria diagnosis untuk menegakkan !+. !emeriksaan histologi seringkali tidak 

    dimungkinkan karena penderita pada umumnya berusia muda yang masih

    membutuhkan /ungsi organ reproduksi.

    &taging klinik menurut @ammond  menyatakan !+ terbagi 2 yaitu !+ tidak 

     bermetastasis dan !+ bermetastasis. !+ bermetastasis terbagi risiko rendah dan

    risiko tinggi. aktor risiko tinggi bila kadar @B urin K100.000 uFml atau kadar 

    @B serum K;0.000 uFml, interval lebih dari ; bulan, bermestastasis ke otak atau

    hati, kegagalan kemoterapi sebelumnya, kehamilan sebelumnya adalah kehamilan

    aterm.

    &edangkan menurut The "nternational #ederation of Gynecology and $ncology

    #%?$ menetapkan beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mendiagnosis

    !+ yaitu*2

    1. Menetapnya kadar 4eta @B pada empat kali penilaian dalam minggu

    atau lebih #misalnya hari 1,), 1; dan 21$

    2. adar 4eta @B meningkat K10( pada tiga pengukuran berturut-turut

    setiap minggu atau lebih #misalnya hari 1,) dan 1;$

    . +etap terdeteksinya kadar 4eta @B sampai 6 bulan atau lebih

    ;. riteria histologist untuk korioarsinoma

    &eara histopatologis pembakuan istilah yang dianjurkan >@? adalah sebagai

     berikut*2

    1. Molahidatidosa * terbagi menjadi molahidatidosa komplit dan parsial

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    23/45

    2. Mola invasi/ * berupa gambaran hyperplasia tro/oblas dan gambaran yang

    menyerupai jaringan plasenta. !ada pemeriksaan imnuhistokimia dapat

    diketahui bah"a mayoritas adalah sel tro/oblas intermediet.Mola invasi/ 

    dibedakan dari koriokarsinoma dari adanya gambaran vili.

    . oriokarsinoma gestasional * arsinoma yang berasal dari jaringan tro/oblas

    dengan elemen sitotro/oblas dan tro/olas.

    ;. !laental site trophoblasti tumor #!&&+$ *4erasal dari tempat melekatnya

     plasenta dan mayoritas adalah sel tropoblas intermediet. 

    Stadium dan S'orin% Pro%nosis

    !embagian staging %? 1E72 bersi/at sederhana, mengau pada hasil pemeriksaan

    klinis dan penitraan, misalnya /oto thorak.

    +abel % * &taging klinis menurut %?

    &tadium 1 +umor tro/oblastik gestasional terbatas pada korpus uteri

    &tadium %% +umor tro/oblastik gestasional meluas ke adneksa atau vagina,

    namun terbatas pada struktur genitalia.

    &tadium %%% +umor tro/oblastik gestasional bermetastasis ke paru, dengan

    atau tanpa metastasis di genitalia interna.

    &tadium %C 4ermetastasis ke tempat lain

    Ada beberapa sistem yang digunakan untuk mengkategorikan penyakit tro/oblas

    ganas. &emua sistem mengkorelasikan antar gejala klinik pasien dan risiko kegagalan

     pada kemoterapi. &istem &koring %? tahun 2000 merupakan modi/ikasi sistem

    skoring >@?. !erhitungang /aktor prognosti dengan skor 0-6 dianggap sebagai

     pasien dengan resiko rendah, sedangkan dengan skor K) maka dianggap sebagai

     beresiko tinggi.16,1)

    +abel %% * &koring /aktor risiko menurut %? #>@?$ dengan staging %?

    &kor /aktor risiko menurut

    %? #>@?$ dengan staging

    %?

     0 1 2 ;

    3sia J ;0 KN;0 - -

    ehamilan sebelumnya Mola Abortus Aterm -

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    24/45

    %nterval dengan kehamilan

    tersebut #bulan$

      J; ;-6 )-12 K12

    adar hB sebelum terapi

    #m%3Fm$

      J 10   10-10;   K10;-105   K105

    3kuran tumor terbesar,

    termasuk uterus

    - -; K 5 m -

    okasi metastasis, termasuk 

    uterus

    !aru-paru impa,

    ginjal

    +raktus

    gastrointestinal

    ?tak, hepar 

    Gumlah metastasis yang

    diidenti/ikasi

    - 1-; 5-7 K7

    egagalan kemoterapi

    sebelumnya

    - - Agen tunggal Agen multipel

    II. E"idemio!o%i

    %nsidensi dan /aktor-/aktor etiologi yang mempengaruhi perkembangan penyakit

    tro/oblas gestasional sulit dikarakteristik. Masalahnya terdapat pada kesulitan

    mengumpulkan data epidemiologi yang terperaya, akibat adanya beberapa /aktor 

    yaitu de/inisi kasus yang tidak konsisten, ketidakmampuan menentukan populasiyang berisiko, tidak adanya pengumpulan data yang terpusat, kekurangan kelompok 

    kontrol terhadap kelompok yang berisiko, dan kelangkaan penyakit.1)

    !enelitian epidemiologi melaporkan variasi yang luas mengenai insidensi mola

    hodatidosa. i Amerika 3tara, Australia, &elandia 4aru, dan 8ropa menunjukkan

    insidensi mola hidatidosa antara 0,5)-1,1 per 1000 kehamilan, sedangkan penelitian

    di Asia +enggara dan Gepang menunjukkan insidensi yang lebih besar yaitu 2,0 per 

    1000 kehamilan. %nvestigasi terhadap perbedaan insidensi antar etnik dan ras

    menunjukkan adanya peningkatan insidensi mola hidatidosa pada %ndian Amerika,

    8skimo, &panyol, dan A/rika Amerika. 1)

    ata mengenai insidensi khoriokarsinoma lebih terbatas. eterbatasan data

    mengenai insidensi khoriokarsinoma bukan hanya karena alasan seperti pada mola

    hidatidosa tetapi juga karena kelangkaan penyakit dan kesulitan untuk membedakan

    seara klinis antara khoriokarsinoma postmolar dengan mola invasi/. i 8ropa dan

    Amerika 3tara, khoriokarsinoma mengenai 1 dari ;0.000 kehamilan dan 1 dari ;0

    mola hidatidosa, sedangkan di Asia +enggara dan Gepang khoriokarsinoma mengenai

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    25/45

    E,2 dan , per ;0.000 kehamilan. %nsidensi mola hidatidosa dan khoriokarsinoma

    menurun dalam 0 tahun belakangan.1)

    4eberapa /aktor risiko yang berpotensi sebagai etiologi mola hidatidosa parsial

    dan komplit telah dievaluasi. ua /aktor risiko yang telah ditetapkan adalah usia

    maternal yang ekstrim dan kehamilan mola sebelumnya. 3sia maternal yang lanjut

    atau sangat muda berkorelasi dengan peningkatan kejadian mola hidatidosa komplit.

    ibandingkan dengan "anita usia 21-5 tahun, risiko mola komplit 1,E kali lebih

    tinggi pada "anita usia K5 tahun dan J21 tahun serta ),5 kali lebih tinggi pada

    "anita usia K;0 tahun. ehamilan mola sebelumnya merupakan /aktor predisposisi

    untuk terjadinya kehamilan mola berikutnya. isiko pengulangan kehamilan mola

    setelah satu kali mola adalah 1(, atau sekitar 10-20 kali pada populasi umum.1)

    elompok /amilial biparental mola hidatidosa komplit berhubungan denganmutasi gen missense !) pada kromosom 1EO. isiko obstetrik lain yang telah

    dilaporkan adalah ri"ayat abortus spontan, 2- kali meningkatan risiko terjadinya

    kehamilan mola dibandingkan dengan "anita tanpa ri"ayat keguguran. Meskipun

     beberapa kemungkinan /aktor lingkungan yang mempengaruhi mola komplit sudah

     banyak diteliti, hubungan yang konsisten adalah hubungan terbalik antara beta

    karoten dan lemak he"ani dengan insidensi kehamilan mola. %nduksi ovulasi untuk 

    /ertilitas dapat pula berhubungan dengan peningkatan kehamilan yang mengandung

    sebuah /etus normal, beberapa /etus dan kehamilan mola.1)

    aktor risiko khoriokarsinoma meliputi mola hidatidosa komplit sebelumnya,

    etnik, dan usia maternal lanjut. horiokarsinoma mengenai hampir 1000 kali mola

    komplit sebelumnya dibandingkan dengan kejadian kehamilan lainnya. isiko

    meningkat pada "anita Asia dan %ndian Amerika dan menurun pada A/rika Amerika.

    &ama halnya dengan kehamilan mola, median usia "anita dengan khoriokarsinoma

    lebih tinggi daripada kehamilan normal. +erdapat pula peningkatan risiko

    khoriokarsinoma pada "anita dengan penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang

    dan golongan darah A.1)

    III. Pato!o%i

    ehamilan mola dan neoplasma tro/oblastik gestasional semuanya berasal dari

    tro/oblas plasenta. +ro/oblas normal tersusun dari sitotro/oblas, sinsitiotro/oblas, dan

    tro/oblas intermediet. &insitiotro/oblas menginvasi stroma endometrium dengan

    implantasi dari blastokista dan merupakan sebuah tipe sel yang memproduksi human

    chorionic gonadotropin  #hB$. ungsi sitotro/oblas adalah untuk menyuplai

    sinsitium dengan sel-sel sebagai tambahan untuk pembentukan kantong luar yang

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    26/45

    menjadi vili korion sebagai pelindung kantung korion. Cili korion berbatasan dengan

    endometrium dan lamina basalis dari endometrium membentuk plasenta /ungsional

    untuk nutrisi /etal-maternal dan membuang sisa-sisa metabolisme. +ro/oblas

    intermediet terletak di dalam vili, tempat implantasi, dan kantong korion. &emua tipe

    dari tro/oblas dapat mengakibatkan penyakit tro/oblas gestasional ketika mereka

     berproli/erasi.1)

    ambaran linikopatologi ari !enyakit +ro/oblastik estasional

    Pen2a'it trofob!as

    %estasiona!

    Gambaran Pato!o%i Gambaran !inis

    Mola hidatidosa

    komplit

    ;6, :: #terutama$ ;6, :I

    etusF8mbrio #-$!embengkakan vili di/usa

    @yperplasia tro/oblas di/usa

    15-20( gejala sisa

    hB K 100.000m3Fmkomplikasi medis

    Mola hidatidosa

     parsial

    +riploid #6E, ::IH 6E, :IIH

    6E, :::$

    etusF8mbrio abnormal

    !embengkakan vili /okal

    @yperplasia tro/oblas /okal

    J15( gejala sisa tro/oblas

    hB J 100.000m3Fm

    komplikasi medis jarang

    Mola invasi/ %nvasi myometrium

    Cili membengkak 

    +ro/oblast hiperplasia

    15( metastasis ke paruFvagina

    &ering didiagnosis seara klinis,

     jarang diagnosis patologihoriokarsinoma @iperplasia dan anaplasia

    tro/oblast abnormal

    Cili #-$

    !erdarahan dan nekrosis

    !enyebaran vasular ke tempat

     jauhP paruFotakFliver 

    !enyakit ganas

    !&++ &el-sel tumor mengin/iltrasi

    myometrium melalui invasi

    vasularFlim/atik 

    &el-sel intermedietFvilli #-$

    urang perdarahanFnekrosis!engeatan sel tumor positi/ 

    untuk h!

    &angat jarang

    adar hB kurang terperaya

    sebagai indikator 

    emoresistensi relati/ 

    !engobatan * pembedahan

    Mo!a Hidatidosa

    Mola hidatidosa mengau pada kehamilan abnormal yang ditandai dengan

     berbagai tingkat proli/erasi tro/oblas #sitotro/oblas dan sinsitiotro/oblas$ dan

     pembengkakan vesikuler dari vili plasenta yang berhubungan dengan ketidakadaan

    atau abnormalitas /etusFembrio. ua sindrom dari mola hidatidosa telah diuraikan

     berdasarkan pada kriteria mor/ologi dan sitogenetik.1)

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    27/45

     Mola hidatidosa komplit menjalani pembesaran hidatidosa a"al yang seragam

    dari vili dengan tidak adanya /etus atau embrio yang pasti, tro/oblas seara konsisten

    hiperplastik dengan berbagai tingkat atipia, dan vili kapiler tidak ada. @ampir E0(

    dari mola hidatidosa komplit adalah ;6, ::, berasal dari duplikasi kromosom dari

    sperma haploid setelah /ertilisasi telur dimana kromosom maternal inakti/ atau

    absen.1)

    10( dari mola hidatidosa adalah ;6, :I, atau ;6, ::, sebagai hasil dari /ertilisasi

    ovum kosong oleh 2 sperma #dispermi$. eoplasia tro/oblastik #mola invasi/ atau

    koriokarsinoma$ mengikuti mola hidatidosa komplit pada 15-20( kasus. Mola

    hidatidosa parsial menunjukkan jaringan /etal atau embrionik yang teridenti/ikasi,

    vili korion dengan edema /okal yang bervariasi dalam bentuk dan ukuran, scalloping 

    dan inklusi stroma tro/oblastik yang menonjol, sirkulasi vili yang ber/ungsi,

    sebagaimana hiperplasia tro/oblastik /okal dengan hanya atipia ringan.1)

    ambar 1. Mola hidatidosa komplit

    Mola

    hidatidosa komplit

    dengan hydropic

    villi, tidak adanya

     pembuluh darah villi, dan proli/erasi dari hiperplastik sitotro/oblas dan

    sinsitiotro/oblas

    &ebagian mola parsial memiliki kariotipe triplet #biasanya 6E, ::I$, sebagai

    hasil dari /ertilisasi ovum normal oleh 2 sperma. urang dari 5( mola parsial akan

     berkembang menjadi  postmola GT% H metastasis jarang terjadi dan diagnosis

    histopatologi dari koriokarsinoma belum pernah dikon/irmasi setelah mola parsial1)

    ambar2. Mola @idatidosa !arsial

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    28/45

    Mola

    hidatidosa

     parsial dengan

    vili korionik  

    dengan ukuran bervariasi dari ukuran dan bentuk dengan edema /okal dan

     scalloping, stroma tro/oblastik.

    Mo!a in$asif 

    Mola invasi/ adalah tumor jinak yang timbul dari invasi myometrial terhadap

    mola hidatidosa melalui perluasan langsung menembus jaringan atau saluran vena.

    &ekitar 10-1)( dari mola hidatidosa akan menyebabkan mola invasi/, dan sekitar 

    15( dari jumlah ini akan bermetastasis ke paru atau vagina. Mola invasi/ lebih

    sering didiagnosis seara klinis daripada patologi berdasarkan kenaikan hB yang

    menetap setelah evakuasi mola dan lebih sering diobati dengan kemoterapi tanpa

    diagnosis histopatologi.6 

    ambar . Mola %nvasi/ 

    Mola

    invasive

    dengan

    ekstensi

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    29/45

    langsung jaringan mola, termasuk hydropic vili, dan hiperplastik tro/oblas yang

    meliputi myometrium.

    orio'arsinoma

    oriokarsinoma adalah suatu penyakit keganasan yang ditandai dengan

    hiperplasia tro/oblastik abnormal dan anaplasia, ketidakadaan vili korion,

     perdarahan, dan nekrosis, dengan invasi langsung ke miometrium dan invasi vaskular 

    yang mengakibatkan penyebaran ke tempat-tempat yang jauh, paling sering ke paru,

    otak, hati, pelvis dan vagina, ginjal, usus, dan limpa. oriokarsinoma telah

    dilaporkan berhubungan dengan setiap kejadian kehamilan, &ekitar 25( dari kasus

    diikuti aborsi atau kehamilan tuba. 25( berhubungan dengan kehamilan preterm atau

    aterm, dan 50( lainnya timbul dari mola hidatidosa, meskipun hanya 2-( dari

    mola hidatidosa yang berkembang menjadi koriokarsinoma.1)

    ambar ;. oriokarsinoma

    oriokarsinoma terdiri dari sitotro/oblas dan sinsitiotro/oblas abnormal, dengan

    hyperplasia dan anaplasia, tidak ada vili korionik, pendarahan, dan nerosis.

     Placental site trophoblastic tumor 

    !&++ adalah suatu penyakit yang sangat jarang yang timbul dari tempat

    implantasi plasenta dan terutama terdiri dari tro/oblas mononuklear intermediet tanpa

    in/iltrasi vili korion di dalam lembaran-lembaran atau tali-tali antara serat-serat

    myometrial. !&++ berhubungan dengan invasi vaskular yang kurang, nekrosis, dan

     perdarahan yang lebih dari koriokarsinoma, dan memiliki keenderungan untuk 

     bermetastase ke sistem lim/atik. !e"arnaan imunohistokimia memperlihatkan

    adanya sitokeratin yang di/us dan laktogen plasenta manusia, dimana hB hanyalah

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    30/45

    /okal. &tudi sitogenik telah memperlihatkan bah"a !&++ lebih sering diploid

    daripada aneuploid . &ebagian besar !&++ mengikuti kehamilan nonmola.1)

    ambar 5.  Placental site trophoblastic tumor 

     Placental site trophoblastic tumor   dengan lembaran mononulear intermediate

    trophoblast ells tanpa horioni villi yang mengin/iltrasi diantara serat myometrial.

     Epithelioid trophoblastic tumor (ETT)

     &pithelioid trophoblastic tumor #8++$ adalah varian jarang dari !&++ yang

    menstimulasi karsinoma. 4erdasarkan si/at mor/ologi dan histokimia, kelihatannya

    ini berkembang dari trans/ormasi neoplastik tro/oblas intermediet tipe korionik.

    &ebagian besar 8++ timbul beberapa tahun setelah persalinan aterm.1)

    I/. Presentasi !inis

    Mo!a #idatidosa 'om"!it

    Mola hidatidosa komplit terutama menunjukkan gejala perdarahan pervaginam,

    70-E0( kasus terjadi pada 6-16 minggu gestasi. ejala dan tanda klinis klasik lain

    seperti pembesaran uterus lebih dari usia gestasi yang diperkirakan #27($,

    hiperemesis #7($, dan hipertensi yang diinduksi kehamilan pada trimester pertama

    dan kedua #1($, jarang terjadi pada beberapa tahun belakangan karena dapat

    didiagnosis lebih a"al sebagai akibat dari meluasnya penggunaan ultrasonogra/i dan

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    31/45

    tes hB yang akurat. !embesaran kista teka lutein ovarium bilateral terjadi pada

    sekitar 15( kasus, kadar hB sering K 100.000 m%3Fm, dan detak jantung /etus

    tidak ada. &elain itu tanda dan gejala dari hipertiroidisme dapat munul akibat

    stimulasi kelenjar tiroid oleh kadar sirkulasi hB atau oleh substansi penstimulasi

    tiroid #seperti, tirotropin$ yang tinggi yang diproduksi oleh tro/oblas.1),17

    Mo!a "arsia!

    Mani/estasi klinis mola parsial tidak sama dengan mola komplit. ebih dari E0(

     pasien dengan mola parsial mempunyai gejala seperti abortus inkomplit atau missed 

    abortion, dan diagnosis dibuat setelah pemeriksaan histologi post kuretase. ejala

    utama mola parsial adalah perdarahan pervaginam, yang terjadi pada sekitar )5(

     pasien. !embesaran uterus berlebihan, hiperemesis, hipertensi yang diinduksi

    kehamilan, hipertiroidisme, dan yang jarang adalah adanya kista teka lutein. adar hB peevakuasi mola K100.000m%3Fm pada J10( pasien dengan mola parsial.1)

    Neo"!asia Trofob!as Gestasiona!

    Mani/estasi neoplasia tro/oblas gestasional bervariasi tergantung pada kehamilan

    sebelumnya, derajat penyakit, dan histopatologi. eoplasia tro/oblas gestasional

     postmola #mola invasi/ atau khoriokarsinoma$ sebagian besar menunjukkan

     perdarahan ireguler setelah evakuasi mola hidatidosa. +anda yang menunjukkan

    neoplasia tro/oblas gestasional postmolar adalah pembesaran ireguler uterus dan

     pembesaran ovarium bilateral persisten. esi metastasis ke vagina dapat terlihat saat

    evakuasi, kerusakan lesi tersebut dapat menyebabkan perdarahan yang tak 

    terkontrol.1)

    orioarsinoma yang berhubungan dengan kehamilan non mola tidak mempunyai

    karakteristik gejala dan tanda, dimana hal ini berhubungan dengan invasi tumor ke

    uterus atau tempat metastasis. !ada pasien dengan perdarahan uterus pospartum dan

    subinvolusi, neoplasia tro/oblas gestasional harus dipertimbangkan dengan penyebab

    lainnya, seperti retensi hasil-hasil konsepsi atau endomyometritis, tumor primer atau

    metastase ke sistem organ atau kehamilan lainnya yang terjadi sesaat setelah yang

     pertama. !erdarahan karena per/orasi uterus atau lesi metastasis dapat menyebabkan

    nyeri abdomen, hemoptisis, melena, atau adanya peningkatan tekanan intraranial

    dari perdarahan intraserebral menyebabkabkan sakit kepala, kejang atau hemiplegia.

    !asien mungkin juga dapat menunjukkan gejala pulmonal seperti dipsnea, batuk, dan

    nyeri dada, yang disebabkan metastasis ke paru.1)

    !&&+ dan 8++ hampir selalu menyebabkan perdarahan uterus ireguler sering jauh

    dari kehamilan mola sebelumnya, dan jarang virilisasi dan sindrom ne/rotik. 3terus

     biasanya membesar seara simetris, dan kadar hB serum hanya sedikit meningkat.1)

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    32/45

    /. Dia%nosis

    3!trasono%rafi

    3ltrasonogra/i memegang peran penting dalam diagnosis mola komplit dan

     parsial. arena vili korion dari mola komplit menunjukkan pembengkakan hidropik 

    di/usa, karakteristik vesiular pola ultrasonogra/i dapat diamati, terdiri dari multiple

    echo #lubang$ di dalam massa plasenta dan biasanya tidak ada /etus. 3ltrasonogra/i

    mem/asilitasi diagnosis dini dari mola parsial dengan menunjukkan daerah kistik 

    /okal di dalam plasenta dan terdapat sebuah peningkatan diameter transversal

    kantong gestasi.

    ambar 6. 3ltrasound pelvis dari mola hidatidosa komplit

    3ltrasonogra/i pelvis dari mola hidatidosa komplit dengan karakteristik gambaran

    vesikuler dari ehoes multiple, lubang pada massa plasenta, dan tidak ada /etus.

    Human =#orionic Gonadotro"in

    hB merupakan penanda spesi/ik tumor yang diproduksi oleh mola hidatidosa

    dan neoplasma tro/oblastik gestasional. @al ini seara mudah diukur seara

    kuantitati/ di urin dan darah, dan kadar hB menunjukkan korelasi dengan berat

     penyakit. hB adalah glikoprotein yang terdiri dari 2 subunit yang tidak sama,

    subunit Q yang mirip dengan hormon pituitari dan subunit L yang khas diproduksi

     plasenta. 4eberapa bentuk hB yang ada, termasuk setidaknya 6 variasi mayor yang

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    33/45

    dapat dideteksi di serum* hyperglycosilated , nicked , non B-terminal subunit L,

    subunit L bebas, nicked subunit L bebas, dan subunit Q bebas. Molekul hB pada

     penyakit tro/oblas gestasional lebih heterogen daripada kehamilan normal, dengan

    demikian pemeriksaan yang dapat mendeteksi bentuk hB dan /ragmen-/ragmen

    gandanya harus di pantau pada pasien penyakit tro/oblas kehamilan. &ebagian besar 

    institusi menggunakan penilaian berlapis antibodi monolonal yang otomatis, epat,

    dan radiolabeled  yang dapat mengukur perbedaan ampuran molekul terkait hB.1)

    Mola hidatidosa biasanya berhubungan dengan peningkatan kadar hB diatas

    kehamilan normal. &ekitar 50( pasien dengan mola komplit mempunyai kadar hB

     preevakuasi K100.000 m%3Fm. !enentuan hB sendiri jarang dapat membantu

    membedakan mola komplit dengan kehamilan intrauterin normal, kehamilan ganda,

    atau kehamilan dengan komplikasi penyakit seperti eritroblastosis /etalis atau in/eksi

    intrauterin yang berhubungan dengan pembesaran plasenta, karena kadar hB yang

     paling tinggi terdapat pada akhir trimester pertama kehamilan, disaat bersamaan

    diagnosis mola biasanya ditegakkan. Mola parsial, di lain pihak, sering sulit

    dibedakan apabila terjadi peningkatan kadar hB K100.000 m%3Fm pada J10(

     pasien mola parsial.1)

    iagnosis klinis neoplasma tro/oblas gestasional posmolar sering dibuat dengan

    adanya peningkatan atau plateau kadar hB setelah evakuasi mola hidatidosa.

    horiokarsinoma biasanya didiagnosis dengan adanya peningkatan kadar hB,

    sering bersamaan dengan adanya metastasis setelah ada kehamilan sebelumnya.

    !&++ dan 8++ biasanya berhubungan dengan sedikit peningkatan kadar hB.1)

    Meskipun akurasi pengukuran kadar hB tinggi pada diagnosis dan pemantauan

    lanjut penyakit tro/oblas gestasional, beberapa penilaian laboratorium memberikan

    hasil positi/ palsu. @al tersebut disebut hasil hB palsu, dengan kadar yang

    dilaporkan sebesar 700 m%3Fm, menyebabkan pasien sehat mendapatkan

     pembedahan atau kemoterapi yang tidak berguna. !enyebab hasil positi/ palsu ini

    adalah enDim proteolitik yang diproduksi ampuran protein nonspesi/ik dan antibodi

    hetero/il #human antimouse$. Antibodi ini ditemukan ada -;( orang sehat dan dapat

    menyerupai imunoreaktivitas hB dengan berikatan dan menangkap tracer mouse

     "gG' 1)

    +erdapat ara untuk menentukan apakah hasil hB positi/ palsu, yaitu * #1$

    Menentukan kadar hB urin, yang harus negari/ karena substansi terkait tidak 

    diekskresikan di urin #2$ membutuhkan pengeneran serial serum, yang seharusnya

    tidak menunjukkan penurunan paralel dengan pengeneranH #$ kirim serum dan urin

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    34/45

     pasien ke laboratorium rujukan hB. &ebagai tambahan, terdapat reaktivitas silang

    hB dengan @ #luteini!ing hormone$, yang dapat mengarah ke peningkatan palsu

    kadar hB yang rendah. !engukuran @ untuk mengidenti/ikasi kemungkinan ini

    dan supresi @ dengan pil kontrasepsi oral akan menegah masalah ini.1)

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    35/45

    etika diagnosis mengarah ke kehamilan mola dengan anamnesis, pemeriksaan

    /isik, kadar hB, dan temuan ultrasonogra/i, pasien harus dievaluasi terhadap adanya

    komplikasi medis #anemia, preeklamsia, hipertiroidisme$ dengan memeriksa tanda

    vital dan laboratorium, seperti hitung sel darah lengkap, kimia dasar, /ungsi tiroid

    dan hepar, urinalisa, dan ontgen. 8valuasi preoperati/ harus juga termasuk tipe

    darah dan uji silang, kadar hB serum, dan elektrokardiogram apabila sesuai.

    &etelah diagnosis dikon/irmasi dan hemodinamik pasien stabil, metode yang tepat

    untuk mengevakuasi mola harus diputuskan.1)

    8vakuasi hisap dan kuretase adalah metode terpilih untuk mengevakuasi mola

    hidatidosa, tidak tergantung ukuran uterus, bagi pasien yang masih mengharapkan

    /ertilitasnya. &etelah anestesi dilakukan, erviks didilatasi sehingga dapat dile"ati

    kanul hisap ukuran 12-1; mm untuk menapai segmen ba"ah rahim. anula diputar 

    untuk mengeluarkan isi uterus. irekomendasikan pemberian in/us oksitosin dimulai

    saat onset kuretase hisap dan dilanjutkan sampai beberapa jam post operasi untuk 

    meningkatkan kontraktilitas uterus. 8vakuasi hisap harus diikuti dengan kuretase

    tajam seara lembut. arena risiko perdarahan meningkat seiring meningkatnya

    ukuran uterus, sedikitnya 2 3 darah harus tersedia segera ketika uterus K16 minggu

    kehamilan. !erhatian terhadap darah dan penggantian kristaloid menurunkan

    komplikasi pulmonal. engan menggunakan peralatan yang tepat dengan bijaksana,

    akses terhadap produk darah, pemantauan intraoperati/ yang hati-hati, dan antisipasi

    a"al terhadap komplikasi. !asien yang h negati/ harus mendapat globulin imun h

     pada saat evakuasi, karena /aktor h diekspresikan pada sl-sel tro/oblas.1)

    @isterektomi adalah alternati/ dari kuretase bila sudah tidak mau mempunyai

    anak. Adneksa dapat ditinggalkan lengkap "alau terdapat kista teka lutein. 3ntuk 

    mengevakuasi kehamilan mola, histerektomi berperan dalam sterilisasi permanen dan

    mengeliminasi risiko invasi myometrium sebagai penyebab persistensi penyakit.

    Masih terdapat potensi untuk metastasis "alaupun telah dilakukan histerektomi pada

    neoplasia tro/oblas gestasional postmola sekitar -5(, oleh karenanya membutuhkan

     pemantauan yang berkelanjutan. 1)

    %nduksi medis persalinan dan histerektomi tidak direkomendasikan pada evakuasi

    mola. Metode ini meningkatkan morbiditas maternal, seperti kehilangan darah,

    evakuasi inkomplit membutuhkan dilatasi dan kuretase, dan membutuhan persalinan

    esaria pada kehamilan selanjutnya. @al ini juga meningkatkan penyebaran dan

     perkembangan neoplasia tro/oblas gestasional postmola yang membutuhkan

    kemoterapi. 1)

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    36/45

    ehamilan ganda yang terdiri dari mola komplit dan /etus normal, diperkirakan

    terjadi 1 dari 22.000-100.000 kehamilan. @al ini harus dibedakan dari mola parsial.

    #kehamilan triploid dengan /etus$. iagnosis dapat ditegakkan dengan ultrasonogra/i,

    tapi sitogenetik dapat digunakan untuk membedakan antara kromosom normal /etus

    yang berpotensi dapat hidup dan /etus triploid yang tidak dapat hidup. !asien dengan

    /etus normal kembar atau kehamilan mola komplit harus diperhatikan kemungkinan

    adanya peningkatan risiko perdarahan dan komplikasi medis seiring dengan

     perkembangan neoplasia tro/oblas gestasional. 8vakuasi hisap dan kuretase di ruang

    operasi direkomendasikan untuk terminasi kehamilan, perdarahan, dan komplikasi,

     bagaimanapun, hingga ;0( dari kehamilan ini akan menghasilkan /etus normal yang

    dapat hidup jika diteruskan.1)

    !emberian pro/ilaksis kemoterapi metrotreksat atau atinomisin pada saat atau

    sesaat setelah evakuasi mola hidatidosa berhubungan dengan penurunan insiden

    neoplasia tro/oblas gestasional postmola, dari 15-20( menjadi -7(. !enggunaan

    kemoterapi pro/ilaksis harus dibatasi, keuali pada situasi khusus seperti risiko

    neoplasia tro/oblas gestasional postmola lebih besar dari normal atau pemantauan

    kadar hB yang adekuat tidak dapat dilakukan, yang terpenting adalah semua pasien

    yang dipantau kadar hB serial setelah evakuassi mola dan ditemukan neoplasia

    tro/oblas gestasional persisten dapat diobati dengan kemoterapi yang sesuai.1)

    Tinda' !anut sete!a# e$a'uasi mo!a

    +indak lanjut setelah evakuasi mola hidatidosa adalah sangat penting untuk 

    mendeteksi gejala sisa tro/oblastik #mola invasi/ atau koriokarsinoma$, yang munul

     pada hampir 15-20( mola komplit dan 1-5( mola parsial. +emuan klinis dari

    involusi uterus yang tepat, regresi kista ovarium, dan penghentian perdarahan adalah

    semua tanda-tanda meyakinkan, meskipun begitu, tindak lanjut de/initi/ 

    membutuhkan pengukuran serum hB kuantitati/ serial setiap 1-2 minggu sampai

    tes berturut-turut menunjukkan hasil yang normal, setelah itu level hB harus

    ditentukan pada interval bulan untuk 6 bulan setelah seara spontan kembali ke

    normal. ebih dari setengah pasien akan memiliki regresi komplit hB menuju

    normal dalam 2 bulan setelah evakuasi. ontrasepsi direkomendasikan pada 6 bulan

    setelah hasil hB normal pertama, untuk membedakan peningkatan hB yang

    diakibatkan penyakit berulang atau menetap dari peningkatan hB yang

     berhubungan dengan kehamilan subsekuen. !enggunaan kontrasepsi oral lebih

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    37/45

    disukai karena mempunyai keuntungan menekan @ endogen, yang dapat

    mengganggu pengukuran hB pada level rendah dan studi telah menunjukkan bah"a

    kontrasepsi oral tidak meningkatkan neoplasia tro/oblastik postmolar. !emeriksaan

     patologi dari plasenta dan semua produk konsepsi sama halnya dengan pemeriksaan

    level hB 6 minggu potspartum direkomendasikan untuk semua kehamilan

     berikutnya.1)

    emungkinan penyakit persisten berkembang setelah evakuasi mola komplit

    meningkat dengan bukti pertumbuhan tro/oblas yang ditandai, seperti evakuasi level

    hB K 100.000 m%3Fm, pertumbuhan uterine yang berlebihan #ukuran K20

    minggu $, dan diameter kista lutein teka K 6 m. !asien dengan 1 dari tanda-tanda

    tersebut memiliki sekitar ;0( dari insiden postmolar GT%  dibandingkan dengan ;(

    dari mereka yang tidak memiliki tanda-tanda tersebut. !asien dengan usia K ;0

    tahun, kehamilan mola berulang, mola aneuploid, dan komplikasi medis dari

    kehamilan mola, seperti toksemia, hipertiroidisme, dan embolisasi tro/oblastik, juga

    meningkatkan risiko untuk kejadian postmolar GT% .1)

    /II. Penata!a'sanaan Gestastional Trophoblastic Neoplasia / Gestastional 

    Trophoblastic Tumor 

    emotera"i "rofi!a'sis.

    4eberapa peneliti melaporkan bah"a kemoterapi pro/ilaksis pada saat evakuasi

    molar mengurangi /rekuensi tumor postmolar. im dan rekan melaporkan dalam uji

    oba seara aak prospekti/ bah"a pro/ilaksis M+: mengurangi kejadian tumor 

     postmolar dari ;)( menjadi 1;( pada pasien dengan risiko tinggi dengan mola

    komplit. kemoterapi pro/ilaksis

    mungkin sangat berman/aat pada pasien dengan risiko tinggi dengan mola komplit

    ketika /ollo" up hormonal tidak tersedia atau tidak dapat diandalkan.16

    Hormona! &o!!o>?u". &emua pasien harus diikuti dengan pengukuran hB setelah evakuasi molar 

    untuk memastikan remisi. !asien diperiksa nilai-nilai hB mingguan sampai tidak 

    terdeteksi selama minggu dan kemudian pemeriksaan hB bulanan sampai tidak 

    terdeteksi selama 6 bulan.16

    !asien dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi yang dapat diandalkan

    selama interval /ollo" up hormonal. &ementara insiden postmolar tumor telah

    dilaporkan meningkat pada pasien yang menggunakan kontrasepsi oral, tetapi data

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    38/45

    dari yneologi ?nology roup dan enter kami menunjukkan bah"a kontrasepsi

    oral tidak mempengaruhi risiko postmolar ++.16

    GTT

    Manajemen optimal ++ memerlukan evaluasi menyeluruh dari luasnya

     penyakit sebelum pengobatan #ambar 116,;$. !enyelidikan Metastasis harus

    menakup roentgenogram dada, ultrasonogra/i dari perut dan panggul, dan omputed

    tomography #B+$ atau magneti resonane imaging #M%$ kepala.

    &ementara pengukuran hB dalam airan erebrospinal #B&$ mungkin

    menyarankan keterlibatan otak, rasio satu pengukuran hB plasma dan B&

    mungkin menyesatkan karena perubahan yang epat kadar hB dalam plasma

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    39/45

    mungkin tidak segera terermin dalam B&. &elanjutnya, eterlibatan dari otak dan

    hati jarang terjadi dalam ketiadaan metastasis vagina dan F atau paru.16

    Tera"i stadium 1 ;Tera"i "rimer stadium 1 GTT

    !emilihan terapi utama stadium % ++ didasarkan pada keinginan pasien

    untuk mempertahankan kesuburan. Gika pasien tidak lagi ingin mempertahankan

    kesuburan, histerektomi dengan ajuvan agen kemoterapi tunggal mungkin dilakukan

    sebagai pengobatan utama. emoterapi ajuvan diberikan untuk mengobati metastasis

    occult yang mungkin sudah hadir. Metastasis occult   paru terdeteksi oleh B+ san

     pada ;0( pasien dengan dugaan nonmetastati disease. &ingle-agen kemoterapi baik 

    dengan M+: atau at- adalah pengobatan pilihan pada pasien dengan stadium% ++ yang ingin mempertahankan kesuburan.16 

     onmetastati !&++ harus ditangani dengan histerektomi karena respon yang

     buruk terhadap hemotherapy. +erdapat beberapa  survivor  jangka panjang !&++

    metastasis dengan hemotherapy intensi/.16

    Tera"i stadium 1 ;Tera"i se'under stadium 1 GTT

    !asien dengan resistensi terhadap kemoterapi agen tunggal ditanganu dengan

    kombinasi kemoterapi dengan M+:, at-, dan siklo/os/amide #MAB$H atau

    C!. #8MA-B?$ etoposid, M+:, at-, siklo/os/amid, dan ?novin vinristine

    #+abel 116.2$H atau terapi bedah #histerektomi atau lokal reseksi$. 16

    MAB disukai sebagai kombinasi kemoterapi a"al pada pasien ini karena

    etoposid dikaitkan dengan peningkatan risiko untuk tumor kedua. Gika penyakit ini

    resisten terhadap kedua agen kemoterapi tunggal dan kombinasi, dan jika pasien

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    40/45

    ingin mempertahankan kesuburan, reseksi rahim lokal dapat dipertimbangkan. 3&,

    M%, dan F atau arteriogra/i dapat mengidenti/ikasi lokasi tumor rahim yang resisten

    ketika reseksi lokal direnanakan.16

    Tera"i stadium II dan III

    !asien stadium %% dan %%% ++ dengan risiko rendah #skor prognostik R )$

    diterapi dengan pengobatan primer menggunakan single agent kemoterapi dengan

    M+: atau at-, sedangkan pasien dengan risiko tinggi dikelola dengan kemoterapi

    kombinasi primer  

    8MA-B?. !asien dengan penyakit resisten terhadap kemoterapi agen tunggal

    diobati dengan 8MA-B?. !asien dengan penyakit resisten terhadap 8MA-B? dapat

    diobati dengan memodi/ikasi rejimen bah"a dengan menggantikan isplatin dan

    etoposide pada hari ke-7, dan meningkatkan dosis M+: in/us menjadi 1 gFm2#8MA-B8$ #+abel 116.$ .16

    Tera"i stadium I/ &emua pasien dengan stadium %C ++ dikelola dengan kombinasi

    kemoterapi primer dengan 8MA-B?. Gika ditemukannya metastasis otak, dosis M+:

    di in/us ditingkatkan menjadi 1 gFm2. !asien dengan penyakit resisten terhadap

    8MA-B? mungkin kemudian diobati dengan 8MA-B8. 16

    &o!!o> u" GTT

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    41/45

    &emua pasien dengan ++ stadium %, %%, dan %%% harus diikuti dengan

     pemeriksaan hB mingguan sampai tidak terdeteksi selama minggu, dan kemudian

     pemeriksaan bulanan sampai tidak terdeteksi selama 12 bulan. !asien dengan

    stadium %C ++ diikuti pemeriksaaan bulanan selama 2; bulan karena pada stadium

    ini lebih besar risiko untuk terjadi late relapse. &emua pasien harus didorong untuk 

    menggunakan kontrasepsi yang e/ekti/ selama seluruh interval monitoring.16

    Tera"i "embeda#an "ada GTT.

    !embedahan dilakukan sebagai pengobatan dari ++ terutama baik untuk 

    mengobati komplikasi penyakit maupun e9ise dari tumor yang resisten.

    @isterektomi dapat dilakukan untuk mengontrol perdarahan uterus atau sepsis atau

    untuk mengurangi beban tumor dan membatasi kebutuhan untuk 

    kemoterapi. !endarahan dari metastasis vagina dapat dikelola dengan, eksisi lokalluas, atau arteriographi embolisasi arteri hipogastrikus.16

    Tera"i radiasi "ada GTT.

    Gika metastasis otak terdeteksi, iradiasi seluruh otak segera direnanakan di sebagian

     besar pusat di Amerika &erikat. isiko pendarahan otak spontan mungkin dikurangi

    dengan penggunaan bersamaan iradiasi otak dan kemoterapi.Iordan Gr dan rekan

    melaporkan bah"a kematian akibat keterlibatan serebral terjadi pada 11 #;;($ dari

    25 pasien yang diobati dengan kemoterapi saja tetapi tidak satu pun terjadi dari 17

     pasien yang diobati dengan radiasi otak dan hemotherapy.16

    Administrasi emotera"i. emotera"i Sin%!e?A%en.

    emoterapi agen tunggal baik dengan M+: atau at- memiliki penapaian

    tingkat remisi baik dan sebanding pada kedua nonmetastati dan ++ dengan lo)

    risk metastatic. 4eberapa protokol menggunakan M+: dan at- e/ekti/ dalam

     pengobatan ++, tapi tidak ada penelitian yang membandingkan regimen ini #+abel

    116,; dan 116,5$. kemoterapi &ingle-agent diberikan baik pada interval "aktu yang

    tetap atau berdasarkan kurva regresi hB. !ada center kami, setelah course pertama

    kemoterapi agen tunggal, kemoterapi lanjutan tidak diberikan selama kadar hB

    menurun progresi/. Course kedua kemoterapi diberikan pada kondisi berikut* kadar 

    hB mendatar selama lebih dari minggu berturut-turut atau meningkat kembali,

    atau tingkat hB tidak menurun 1 log dalam 17 hari setelah menyelesaikan  first 

    course.17

    M+: dengan asam /olini #M+:-A$ telah menjadi  single agent regiment 

     pilihan utama pada center   kami. M+:-A menghasilkan remisi lengkap di 1;)

    #E0,2($ dari 16 pasien dengan stadium % ++ dan 15 #67,2($ dari 22 pasien ++

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    42/45

    stadium %%-%%% risiko rendah. $ne course  dari M+:-A menghasilkan remisi pada

    12 #71,5($ dari pasien tersebut. +rombositopenia #+rombosit J100.000 F mm$,

    granuloytopenia #>4B J 1.500 F mm$, dan hepatotoksisitas #&?+K 50 unit$

    terjadi hanya pada #1,6($, 11 #5,E($, dan 26 #1;,1($ pasien dari masing-masing

    stadium.17

    emotera"i ombinasi.

    +riple terapi dengan M+:, at-, dan siklo/os/amid tidak memadai sebagai

     pengobatan utama untuk pasien dengan metastasis ++ dan pasien dengan skore

    high risk . +erapi triple menghasilkan remisi hanya pada setengah dari pasien dengan

    metastasis dan risiko tinggi. 4agsha"e, 4olis, dan ka"an ka"an melaporkan bah"a

    8MA-B? menghasilkan remisi lengkap pada 7( dan )6( dari pasien dengan

    metastase dan pasien dengan skor berisiko tinggi. ejimen obat kombinasi yangoptimal kemungkinan besar termasuk etoposid, M+:, at-, dan mungkin agen

    lainnya yang diberikan dengan dosis paling intensi/.1E

    ombinasi kemoterapi diberikan sampai tidak terdeteksinya kadar hB pada

    tiga pemeriksaan berturut-turut. &etelah nilai hB tidak terdeteksi terapai,

    setidaknya dua course kemoterapi diberikan untuk mengurangi risiko kekambuhan.1E

    BAB III

    ESIMP3

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    43/45

    dari abortus ini terbagi lagi. &ehingga ada banyak bentuk-bentuk yang abortus yang

    kita temui. Ada banyak /ator yang mempengaruhi abortus dalam kehamilan baik itu

    dari /ator ibu,bapak, janin dan /ator-/aktor yang lain yang menjadi penyebab

    terjadinya abortus atau kehamilan yang tidak dapat dipertahankan. &elain itu,

     penyakit seperti kehamilan ektopik terganggu yang keluhannya terutama adalah nyeri

     perut dan perdarahan pervaginam juga memerlukan perhatian yang ekstra dan

    tatalaksana yang ukup rumit sehingga perlu diperhatikan dengan seksama.

    !enyebab lain adalah !enyakit tro/oblastik gestasional. !enyakit tro/oblastik 

    gestasional #!+$ adalah suatu spektrum dari dua kondisi premaligna yaituH partial

    mola hidatidosa dan omplete mola hidatidosa, hingga tiga kondisi tumor ganas

    yaituH invasive mola, koriokarsinoma gestasional, dan  placental site hrophoblastic

    tumor #!&++$  yang nantinya ketiga keadaan ini lebih dikenal dengan neoplasia

    tro/oblastik gestasional.

    Garingan tro/oblastik gestasional terbentuk dari sel peri/er blastokista beberapa

    hari setelah konsepsi. Garingan tersebut dibagi menjadi 2 lapisan yaituH lapisan luar 

    sinsitiotro/oblas yang dibentuk oleh sel-sel besar multinucleated  dan lapisan dalam

    dari sel mononuclated   yang membentuk sitotro/oblas. &insitiotro/oblas menginvasi

    endometrium seara agresi/ membentuk suatu hubungan antara /etus dan ibu yang

    dikenal sebagai plasenta. ormalnya pertumbuhan tro/oblas diatur seara ketat oleh

    mekanisme yang belum bisa ditentukan untuk menegah perkembangan metastasis

    lebih lanjut. !enyakit tro/oblastik gestasional ganas munul ketika mekanisme

     pengontrol ini gagal, menghasilkan invasi dari jaringan tro/oblas yang menapai

    miometrium, yang mengiDinkan penyebaran seara hematogan dan pembentukan

    emboli tumor.

    !emeriksaan pada penyakit tro/oblas gestasional meliputi pemeriksaan 3&,

    kadar hB, dan diagnosis patologi. !enatalaksanaan dari penyakit tro/oblas

    gestasional meliputi terapi pembedahan, kemoterapi, dan terkadang membutuhkan

    radioterapi pada penyakit tro/oblastik neoplasia.

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    44/45

  • 8/16/2019 Gangguan Pada Kehamilan Muda

    45/45

    6. Abortus %nomplete. Available at http*FF""".jevuska.omF200)F0;F11Fabortus-

    inkomplit aessed on on 15 Guli 201

    ). au/berg , Abortion +reatened, Available at

    http*FFemediine.medsape.omFartileF)E55E-overvie"  ,aessed on 15 Guli

    201

    7. au/berg , Abortion &epti, Available at

    http*FFemediine.medsape.omFartileF)E5;E-overvie"  ,aessed on on 15

    Guli 201

    E. !ra"irohardjo &. %lmu ebidanan . 8disi ke -;. 2010H h. ;);-7).

    10. >irakusumah . ?bstetri !atologi. Gakarta *8B. 8disi ke 2. 200;H h. 16-2)

    11. Bunningham , eveno G, 4loom &, @auth GB, ouse G, &pong BI.

    ?bstetri >iliams. 8disi ke -2. 2010H h. 251-6).

    12. >ijaya &, !rimarianti &&, esmisari +. 4uku saku obstetrik dan ginekologi.

    8disi kesembilan. Gakarta* 8B, 200E.h.05-1

    1. enny , &ekl GM. Treatments for gestational trophoblastic disease. iunduh

    dari * http*FFmedsape.omFvie"artileF)17)5 , 2 Mei 2010

    1;. Bunnigham ., ant ., eveno .G, ilstrap %%% .B, @auth G.B, >enstrom

    . >illiams ?bstetris 2rd ed. 2010. 3&A * +he Mra"-@ill Bompanies.

    15. 4angun +!, Agus &, editor. %lmu kandungan sar"ono pra"irohardjo. 8disi ke-

    2. Gakarta* !+ 4ina !ustaka &ar"ono !ra"irohardjoH200E.

    16. @ernandeD 8. Gestational trophoblastic neoplasia' iunduh dari *

    http*FFemediine.medsape.omFartileF2)E116-overvie", ) ?ktober 201.1). 4erko"its &, oldstein !. Gestational trophoblastic disease' iunduh dari*

    """.sribd.om, 1 ?ktober 201.

    17. urain G. Gestational trophoblastic disease "* epidemiology, pathology,

    clinical presentation and diagnosis of gestational trophoblastic disease, and 

    management of hydatidiform mole' iunduh dari* """.sribd.om, 2E

    &eptember 201.

    1E. Moore 8, @uh >.  +ola idatidiform' iunduh dari *

    http*FFemediine.medsape.omFartileF25;65)-overvie"Ssho"all,   0 Ganuari2012.

    http://emedicine.medscape.com/article/795359-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/795439-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/279116-overviewhttp://www.scribd.com/http://www.scribd.com/http://emedicine.medscape.com/article/254657-overview#showallhttp://emedicine.medscape.com/article/795359-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/795439-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/279116-overviewhttp://www.scribd.com/http://www.scribd.com/http://emedicine.medscape.com/article/254657-overview#showall