Gangguan Jiwa Pada Lansia

18
Gangguan Jiwa pada Lansia Proses menua (aging) adalah pr oses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fsik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum mau pun kesehatan jiwa secara khusus pad a lansia. Masalah kesehatan jiwa lansia termasuk jug a dalam masalah kesehatan yang dibahas pad a pas ien -pa sien eriatri dan Psik oge riatri yang merupakan bagian dari erontologi, yaitu ilmu yang mempelajari segala aspek dan masalah lansia, meliputi aspek fsiologis, psikologis, sosial, kultural, ek onomi dan lain-lain. !imbu lnya perhatian pada orang- orang usia lanjut dikarenakan adanya si"at-si"at atau "aktor-"aktor khusus yang mempengaruhi kehidupan pada usia lanjut. #ansia mer upa kan salah satu "ase kehid upa n yang dialami oleh indi$idu yang berumur panj ang. #ansia tidak hanya melip uti as pek biolog is, tetapi juga psiko logis dan sosial. Perub ahan yang terjad i pada lansia dapat disebut sebagai perubahan %senesens% dan perubahan &senilitas'. Per ubahan %sene sens' adalah perub ahan- perub ahan normal dan fsiologik akibat usia lanjut. Perubalian &senilitas' adalah perubahan- perubahan patologik permanent dan disertai dengan makin memburuknya

Transcript of Gangguan Jiwa Pada Lansia

8/8/2019 Gangguan Jiwa Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-jiwa-pada-lansia 1/18

Gangguan Jiwa pada Lansia

Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya

penurunan kondisi fsik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi

satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah

kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada

lansia. Masalah kesehatan jiwa lansia termasuk juga dalam masalah

kesehatan yang dibahas pada pasien-pasien eriatri dan Psikogeriatri

yang merupakan bagian dari erontologi, yaitu ilmu yang mempelajari

segala aspek dan masalah lansia, meliputi aspek fsiologis, psikologis,

sosial, kultural, ekonomi dan lain-lain. !imbulnya perhatian pada orang-

orang usia lanjut dikarenakan adanya si"at-si"at atau "aktor-"aktor khusus

yang mempengaruhi kehidupan pada usia lanjut.#ansia merupakan salah satu "ase kehidupan yang dialami oleh

indi$idu yang berumur panjang. #ansia tidak hanya meliputi aspek

biologis, tetapi juga psikologis dan sosial. Perubahan yang terjadi pada

lansia dapat disebut sebagai perubahan %senesens% dan perubahan

&senilitas'. Perubahan %senesens' adalah perubahan-perubahan normal

dan fsiologik akibat usia lanjut. Perubalian &senilitas' adalah perubahan-

perubahan patologik permanent dan disertai dengan makin memburuknya

8/8/2019 Gangguan Jiwa Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-jiwa-pada-lansia 2/18

kondisi badan pada usia lanjut. ementara itu, perubahan yang dihadapi

lansia pada amumnya adalah pada bidang klinik, kesehatan jiwa dan

problema bidang sosio ekonomi. leh karma itu lansia adalah kelompok

dengan resiko tinggi terhadap problema fsik dan mental.Proses menua pada manusia merupakan "enomena yang tidak

dapat dihindarkan. einakin baik pelayanan kesehatan sebuah bangsa

makin tinggi pula harapan hidup masyarakatnya dan padan gilirannya

makin tinggi pula jumlah penduduknya yang berusia lanjut. *emikian pula

di +ndonesia.*alam pendekatan pelayanan kesehatan pada kelompok lansia

sangat perlu ditekankan pendekatan yang dapat mencakup sehat fsik,

psikologis, spiritual dan sosial. al tersebut karena pendekatan dari satuaspek saja tidak akan menunjang pelayanan kesehatan pada lansia yang

membutuhkan suatu pelayanan yang komprehensi".sia lansia bukan hanya dihadapkan pada permasalahan kesehatan

jasmaniah saja, tapi juga permasalahan gangguan mental dalam

menghadapi usia senja. #ansia sebagai tahap akhir dari siklus kehidupan

manusia, sering diwarnai dengan kondisi hidup yang tidak sesuai dengan

harapan. anyak "aktor yang menyebabkan seorang mengalami

gangguan mental seperti depresi.

A. Defnisi Lanjut Usia#ansia adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan

kemampuan jaringan untuk mempertahankan struktur dan "ungsi

normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk

in"eksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita. ( /ahyu, 0112)Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya

penurunan kondisi fsik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksisatu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah

kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada

lansia.Psikogeriatri adalah cabang ilmu kedokteran jiwa yang mempelajari

masalah kesehatan jiwa pada lansia yang menyangkut aspek promoto",

pre$enti", kurati" dan rehabilitati" serta psikososial yang menyertai

kehidupan lansia. *iperkirakan +ndonesia mulai tahun 3221 hingga 0104lansia (umur 51 ke atas) akan meningkat hingga 63,6 7 (geriatric and

8/8/2019 Gangguan Jiwa Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-jiwa-pada-lansia 3/18

psychigeriatric workshop training "or trainers, 0118) masalah yang paling

banyak adalah demensia, delerium, depresi, paranoid dan ansietas.9dapun tugas perkembangan lansia adalah sebagai berikut

3. Menyesuaikan diri terhadap ketahanan dan kesehatan yang berkurang.

0.

Menyesuaikan diri terhadap masa pensiun dan berkurangnyapendapatan.

4. Menyesuaikan diri terhadap kemungkinan ditinggalkan pasangan hidup6. Mempertahankan kehidupan yang memuaskan dan mencari makna

hidup.:. Menjaga hubungan baik dengan anak5. Membina hubungan dengan teman sebaya dan berperan serta dalam

organisasi sosial

B. Batasan Umur pada Lanjut Usia*;PK; <+ membagi #ansia sebagai berikut=

3. Kelompok menjelang usia lanjut (6: - :6 tahun).0. Kelompok usia lanjut (:: - 56 tahun).4. Kelompok usia lanjut (5: tahun lebih ). (>arida, 0131)

edangkan / membagi lansia menjadi 4 kategori, yaitu=

3. sia lanjut = 51 - ?6 tahun0. sia !ua = ?: - 82 tahun4. sia sangat lanjut = @ 21 tahun

C. Penyebab Gangguan Jiwa pada Lansia3. Masalah keluarga0. Masalah interpersonal4. Penyakit6. Masalah sosial. (>arida, 0131)

D. Masalah Psi !s!sial yang Mun"ul pada Lansia3. *epresi

a.

!anda dan gejala>rekuensi tampak bertambah sesuai usia, meski laju relaps, yaitu

waktu antara dua episod depresi tampak berkurang. >rekuensi bunuh diri

juga naik tajam dengan penuaan. Aamun ada bukti baik bahwa ciri

tertentu depresi, yaitu gangguan obsesional dan "obik berkurang dengan

penuaan.tudi epidemiologik depresi pada manula diganggu oleh kebingungan

antara depresi dan demensia. 9nggota keluarga pasien demensia sering

membawa pasien dengan keluhan utama depresi tanpa adanya gangguan

8/8/2019 Gangguan Jiwa Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-jiwa-pada-lansia 4/18

mood sejati apapun. Psikiater harus mengenali kurangnya bicara,

melambatnya gait (cara berjalan), mendatarnya a"ek dan turunnya minat

dalam dan keterlibatan dengan akti$itas sosial dan personal, yang

semuanya menunjukkan depresi pada pasien muda, bila tanpa dis"oria jelas, pertanda demensia dini pada pasien tua. Penentuan kogniti" yang

akan menentukan defsit pada demensia, bila sesuai, dapat membuat

lebih jelas diagnosa demensia.*epresi dapat terjadi bersamaan dengan demensia dan merupakan

konkomitan sering dari stadium awal penyakit 9lBheimer (stadium 4-:

pada lobal *eterioration cale). ila depresi terjadi dalam konteks

penyakit 9lBheimer, gejala tersering adalah berlinang air mata, yang

sering disertai tanda awal gangguan tidur khas, kecurigaan, cemas, dan

agitasi, yang membentuk sindrom perilaku dari penyakit 9lBheimer. ejala

lain, yang mengingatkan pada depresi dalam konteks lain, dapat terjadi

pada sindrom depresi" dari penyakit 9lBheimer, termasuk keluhan somatik

dan perilaku obsesi". *is"oria per$asi" relati$e jarang sekali dan pasien

9lBheimer dengan depresi sangat jarang menunjukkan perilaku bunuh diri.

Pernyataan maneristik seperti &saya berharap saya mati,' sering

ditemukan pada penyakit 9lBheimer, tapi pernyataan itu tidak disertai

rencana bunuh diri, sikap atau tindakan kea arah itu.erbeda dengan psikosis, depresi tampak tak pernah terjadi pada

stadium lebih lanjut dari penyakit 9lBheimer, meski sering merupakan

mani"estasi paling awal dari penyakit itu dan dapat mendahului gejala

kogniti" sejauh banyak bulan atau tahun.*epresi juga sering terjadi bersama in"ark atau cidera otak lain,

dengan atau tanpa demensia serentak. Patologi yang menimpa regio otak

"rontal dipercayai khususnya terkait dengan simtomatologi a"ekti". *epresi

berkaitan dengan in"ark otak secara khas berkaitan dengan inkontinensia

emosional, yaitu episod mendadak menangis tanpa dis"oria per$asi$e,

konsisten, atau a"ekti".elain demensia dan trauma otak jelas, depresi pada manula sering

disebabkan oleh patologi fsik dengan etiologi beraneka. Misal, gangguan

elektrolit akibat diuretik saja atau bersamaan dengan obat lain dapat

menyebabkan presentasi gangguan mood, juga defsiensi $itamin 30

8/8/2019 Gangguan Jiwa Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-jiwa-pada-lansia 5/18

akibat malabsorpsi yang mungkin berkaitan dengan operasi saluran

cerna.b. !erapi

Penyakit depresi primer (idiopatik) pada manula bersi"at serius dan dalam

banyak hal merupakan keadaaan yang mengancam nyawa. Cara terapiyang harus diberikan prioritas meliputi antidepresan, ;C!, dan M9 -

inhibitor. ( arold, 3226)3) 9nti-depresan

emakin luas jenisnya, semuanya berpotensi berguna bagi manula.

*iantaranya paling disukai untuk manula adalah amina sekunder,

termasuk desipramin dan nortriptilin, sebagian karena mareka kurang

menimbulkan hipotensi dari pada amina tersier. *esipramin sangat

rendah e"ek samping antikolinergiknya dibandingkan antidepresan lain

umumnya, ini menguntungkan karena manula diketahui kurang akti"

"ungsi neurotransmitter kolinergik dan dipercaya khususnya peka

terhadap e"ek samping antikolinergik. Aortriptilin jgua sering di anggap

obat terpilih untuk manula karena mampu dipantau jendela terapeutik

berupa kadar darah berhubungan dengan reaksi klinis. >luoDetin dan

bupropion dapat berguna khususnya pada manula karena bere"ek

samping antikolenergik minimal. ( arold, 3226)0) ;C!

*apat menjadi terapi terpilih untuk depresi pada manula, khususnya

jika "aktor jantung membatasi atau memustahilkan obat antidepresen

atau jika penolakan makan merupakan ancaman akut bahkan masalah

mengancam jiwa. <isiko ;C! sangat rendah dan sering kurang dari

"armakoterapi. etiap risiko terapi harus dipertimbangkan terhadap risiko

depresi, terhadap status mental pasien dan setiap resiko bunuh diri.

( arold, 3226)4) M9 +

9man untuk manula bila diberikan dengan kewaspadaan laBim. Pada

manula, terapi depresi akibat penyakit lain tidak berbeda jauh dari terapi

depresi idiopatik kecuali bahwa terapi gangguan yang mendasari, jika

mungkin, dapat mendahului atau mengesampingkan perlunya menterapi

gejala a"ekti"nya secara lebih langsung. ila depresi dan demensia terjadi

bersamaan, terapi depresi mungkin dapat atau tidak mengakibatkanresolusi gangguan kogniti". Meski jika gangguan kogniti" remisi

8/8/2019 Gangguan Jiwa Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-jiwa-pada-lansia 6/18

seluruhnya, pada sekitar separuh kasus itu, gejala dini kehilangan kogniti"

akan jelas lagi dalam sekitar 0-4 tahun. ( arold, 3226)

0. angguan mania dan bipolar

9ngka relaps mania dan gangguan bipolar bertambah dengan usia.Panjang rata-rata episode morbid minimal sama pada pasien tua

dibandingkan yang lebih muda. Kebanyakan kasus penyakit bipolar mulai

sebelum usia :1, kemunculan sesudah usia 5: dianggap tak laBim. ila

suatu episode manik terjadi untuk pertama kalinya sesudah usia 5:, harus

dicurigai adanya patofsiologik (organik) etiologik mencolok. Kemungkinan

etiologi termasuk e"ek samping obat atau demensia konkomitan.

Pemakaian litium pada manula lebih berbahaya karena seringtimbulnya morbiditas berkaitan dengan usia dan perubahan "aali. #itium

diekskesi oleh ren dan bersihan renal yang menurun dan E atau penyakit

renal dapat menaikkan resiko keracunan. *iuretik tiaBid menurunkan

bersihan renal terhadap litium dan akibatnya pemakaian serentak obat-

obat itu dapat memerlukan penyesuaian dosis litium. bat lain dapat juga

mengganggu bersihan litium. #itium dapat menimbulkan e"ek P yang

mungkin lebih peka bagi manula. Karena "aktor-"aktor ini, pemantauankadar serum yang lebih sering dianjurkan bagi manula. ( arold, 3226)

4. kiBo"renia, status paranoid, dan psikosis kehidupan lanjut lain

a. !anda dan gejalaPemasukan awal ke rumah sakit jiwa untuk skiBo"ren memuncak dari

usia 0: hingga 46 dan relati" jarang sesudah usia 5:. Psikosis paranoid

dari aneka etiologi umumnya timbul pada pasien tua, termasuk banyak

pasien tua tanpa riwayat psikopatologi berarti pramorbid. *efsit sensorik

tampak merupakan predisposisi terhadap psikosis paranoid pada sebagian

pasien manula.Pada yang lainnya, CF* atau demensia berkaitan dengan munculnya

patologi. bat atau kausa patofsiologik lain harus digali dengan hati-hati

pada semua kasus. !emuan mutakhir menunjukkan bahwa paranoid dan

psikosis delusional pada kasus tertentu mungkin menjadi sebab demensia

degenerati" primer tipe 9lBheimer. Pada kasus lain, status ini mungkin

8/8/2019 Gangguan Jiwa Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-jiwa-pada-lansia 7/18

berkaitan dengan "aktor serebro$askular yang tidak selalu jelas

berdasarkan temuan klinis atau neuroimaging. Perubahan

neurotransmitter berkaitan dengan penuaan dapat juga menjadi

predisposisi psikosis pada manula.ecara lebih spesifk, pada manula penurunan aneka sistem

neurotransmitter telah ditunjukkan secara meyakinkan. Misalnya terdapat

penurunan "ungsi dopaminergik berkaitan dengan kehilangan sel

berkaitan usia pada substansia nigra, dengan atau tanpa gejala

parkinsonian jelas. Guga terdapat perubahan berkaitan usia pada "ungsi

noradrenergik berkaitan dengan bukti fsik kehilangan sel di lokus

seruleus. *emikian juga, perubahan sistem neurotransmitter kolinergik

berkaitan-usia terjadi berkaitan dengan turunnya akti$itas enBim

asetiltrans"erase kolin. ecara keseluruhan, perubahan neurokimia P ini

semua mengakibatkan penetapan ulang imbangan (resetting)

neurotransmitter P, dan dalam banyak hal perubahan itu dapat menjadi

predisposisi bagi psikosis pada manula. ( arold, 3226)b. !erapi

Perubahan system neurotransmitter P manula tampak berperan

besar, baik dalam etiologi maupun terapi psikosis. Pada umumnya psikosis

pada manula sering bereaksi terhadap dosis obat yang jauh lebih rendah

dibandingkan psikosis pada pasien lebih muda. Manula juga jauh lebih

peka terhadap banyak e"ek samping obat antipsikotik dibandingkan

pasien lebih muda. ( arold, 3226)

6. angguan ingatan berkaitan usia, penyakit 9lBheimer, dan gangguan

demensia lain.Perubahan kognisi adalah termasuk yang paling sering dan penting

(dalam hal morbiditas, mortalitas dan dampak terhadap anggota keluarga

dan masyarakat umumnya) daripada kondisi medis berkaitan dengan usia.

( arold, 3226)a. Penyakit 9lBheimer

Perubahan kognisi pada penuaan normal dan pada penyakit

9lBheimer progresi" terjadi dalam kesinambungan.3). tadium satu = normal = tanpa bukti objekti" atau subjekti" penurunan

kogniti".

8/8/2019 Gangguan Jiwa Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-jiwa-pada-lansia 8/18

0). tadium dua = normal untuk usia = keluhan subjekti" penurunan kogniti".

mumnya klien lebih dari 5: mengeluh subjekti" tak mengingat hal

seperti nama dan lokasi objek seperti halnya :-31 tahun silam.4). tadium tiga = kompatibel dengan penyakit alBheimer insipien = bukti

samar penurunan objekti" dalam tugas sosial atau pekerjaan kompleks.6). tadium empat = penyakit alBheimer ringan = defsit muncul jelas pada

wawancara klinis yang cermat.:). tadium lima = penyakit alBheimer sedang = defsit cukup berat hingga

pasien tak lagi dapat hidup lebih lama tanpa bantuan.5). tadium enam = penyakit alBheimer berat sedang = defsit cukup besar

hingga butuh bantuan dalam hal akti$itas kehidupan dasar sehari-hari.?). tadium tujuh = penyakit alBheimer berat = defsit cukup berat hingga

butuh bantuan terus menerus dalam akti$itas sehari-hari.!9 +A > A + A9# *9A P< <; + P9*9 P;A 99A A <M9# *9A

P;AH9K+! 9#I;+M;<

tadium

penilaia

n

"ungsio

nal

Karakteristik *iagnosis klinis

Perkiraan

lamanya

penyakit

alBeimer

3

0

4

6

:

5a

b

c

d

e

?a

b

!anpa penurunan

*efsit subjekti" dalam pencarian

kata

*efsit ditemukan dalam tugas

menuntut perhatian besar

Perlu bantuan dalam tugas

kompleks

Perlu bantuan dalam memilih

pakaian yang tepat

Perlu bantuan dalam berpakaian

Perlu bantuan untuk mandi dengan

benar

Perlu bantuan dengan mekanika

toilet

+nkonteninsia uri

*ewasa normal

*ewasa tua normal

esuai dengan

penyakit alBeimer

insipien

Penyakit alBeimer

ringan

Penyakit alBeimer

sedang

Penyakit alBeimer

berat sedang

Penyakit alBeimer

? tahun

0 tahun

38 bulan

: bulan

: bulan

: bulan

6 bulan

31 bulan

30 bulan

38 bulan

8/8/2019 Gangguan Jiwa Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-jiwa-pada-lansia 9/18

c

d

e"

+nkontinensia $okal

Kemampuan bicara terbatas

kepada sekitar enam kata

KhaBanah kata yang dapatdimengerti terbatas pada satu kata

Kemampuan ambulasi hilang

Kemampuian duduk tegak hilang

Kemampuan terseenyum hilang

Kemampuan mempertahankan

kepala tegak hilang

berat

30 bulan

30 bulan

38 bulan30 bulan

atau lebih

lama

b. *emensia multi in"ark+ni mrupakan sebab utama kedua dari demensia pada manula. +tu

paling sering terjadi bersamaan dengan penyakit 9lBheimer. tudi patologi

klasik menunjukkan sekitar :17 kasus demensia yang di autopsi

berkaitan dengan penyakit 9lBheimer saja, 0:7 dengan penyakit

9lBheimer berkaitan dengan "aktor serebro$askular, dan 3:7 dengan

demensia multi in"ark tanpa bukti neuropatologik penyakit 9lBheimer.

c. angguan demensia lain dan diagnosis banding demensiaKausa demensia lain termasuk penyakit pick, penyakit creutB"eldt-

jakob, korea huntington, demensia terkait alkohol (demensia KorsakoJ),

hidrose"alus tekanan normal, dan demensia akibat aneka gangguan "aali.3) Penyakit pick adalah demensia degenerati" yang sulit dibedakan secara

klinis dari penyakit alBeimer. ecara neuropatologis, itu berbeda karena

hasil pemeriksaan autopsi otak menunjukan badan pick dan bukan

karakteristik berkas neurofbrilar, plakat senil, atau degenerasi

granulo$askular dari penyakit alBeimer. Penyakit pick juga cenderungmengenai regio "rontal otak, sedang alBeimer jauh lebih di"us. Penyakit

pick berdistribusi usia lebih muda daripada alBheimer, menimbulkan jauh

lebih banyak demensia pada dekade keenam. ecara klinis, penyakit pick

tampak di tandai gambaran yang lebih ke lobus "rontal daripada penyakit

alBheimer. !ak ada terapi untuk penyakit pick.0) Penyakit creutB"eldt-jakob adalah kondisi yang langka menimpa sekitar

satu per sejuta orang ber$ariasi dan akut. eringkali penyakit ini

8/8/2019 Gangguan Jiwa Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-jiwa-pada-lansia 10/18

dibedakan dari penyakit alBhemier yang mungkin lebih cepat

perjalannanya atau berdasarkan patologi neural, $okal dan terlokaliasasi.4) Korea-huntington dapat tampil dengan ganguan demensia sebelum

munculnmya patologi korei"orm.6) idrose"alus tekanan normal ditandai oleh gangguan berjalan

inkontinensi uri, temuan neuro radiologi dan timbulnya relati" dini.:) *emensia akibat gangguan "aali beragam. !emuan positi" dari salah satu

studi ini harus di interpretasi oleh klinisi mereka mungkin menunjukan

suatu etiologi primer demensia yang mungkin dapat diobati, mereka

mungkin pertanda tambahan rudapaksa dalam konteks demenseia

degenerati". ( arold, 3226)

#. $a t!r%$a t!r yang Mempengaruhi &esehatan Jiwa Lansia9da beberapa "aktor yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan

jiwa lansia. >aktor-"aktor tersebut hendaklah disikapi secara bijak

sehingga para lansia dapat menikmati hari tua mereka dengan bahagia.9dapun beberapa "aktor yang dihadapi para lansia yang sangat

mempengaruhi kesehatan jiwa mereka adalah sebagai berikut=3. Penurunan Kondisi >isik

etelah orang memasuki masa lansia umumnya mulai dihinggapi

adanya kondisi fsik yang bersi"at patologis berganda (multiple pathology),

misalnya tenaga berkurang, energi menurun, kulit makin keriput, gigi

makin rontok, tulang makin rapuh, dan sebagainya. ecara umum kondisi

fsik seseorang yang sudah memasuki masa lansia mengalami penurunan

secara berlipat ganda. al ini semua dapat menimbulkan gangguan atau

kelainan "ungsi fsik, psikologik maupun sosial, yang selanjutnya dapat

menyebabkan suatu keadaan ketergantungan kepada orang lain.*alam kehidupan lansia agar dapat tetap menjaga kondisi fsik yang

sehat, maka perlu menyelaraskan kebutuhan-kebutuhan fsik dengankondisi psikologik maupun sosial, sehingga mau tidak mau harus ada

usaha untuk mengurangi kegiatan yang bersi"at mem"orsir fsiknya.

eorang lansia harus mampu mengatur cara hidupnya dengan baik,

misalnya makan, tidur, istirahat dan bekerja secara seimbang.0. Penurunan >ungsi dan Potensi eksual

Penurunan "ungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali

berhubungan dengan berbagai gangguan fsik seperti = angguan jantung,

gangguan metabolisme, misal diabetes millitus, $aginitis, baru selesai

8/8/2019 Gangguan Jiwa Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-jiwa-pada-lansia 11/18

operasi = misalnya prostatektomi, kekurangan giBi, karena pencernaan

kurang sempurna atau na"su makan sangat kurang, penggunaan obat-

obat tertentu, seperti antihipertensi, golongan steroid, tran uiliBer. >aktor

psikologis yang menyertai lansia antara lain =a. <asa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada

lansiab. ikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat

oleh tradisi dan budaya .c. Kelelahan atau kebosanan karena kurang $ariasi dalam kehidupannya .d. Pasangan hidup telah meninggal .e. *is"ungsi seksual karena perubahan hormonal atau masalah kesehatan

jiwa lainnya misalnya cemas, depresi, pikun dan sebagainya.4. Perubahan 9spek Psikososial

Pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami

penurunan "ungsi kogniti" dan psikomotor. >ungsi kogniti" meliputi proses

belajar, persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain

sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi makin lambat.

ementara "ungsi psikomotorik (konati") meliputi hal-hal yang

berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan,

koordinasi, yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan.

*engan adanya penurunan kedua "ungsi tersebut, lansia jugamengalami perubahan aspek psikososial yang berkaitan dengan keadaan

kepribadian lansia.6. Perubahan yang erkaitan *engan Pekerjaan

Pada umumnya perubahan ini diawali ketika masa pensiun.

Meskipun tujuan ideal pensiun adalah agar para lansia dapat menikmati

hari tua atau jaminan hari tua, namun dalam kenyataannya sering

diartikan sebaliknya, karena pensiun sering diartikan sebagai kehilangan

penghasilan, kedudukan, jabatan, peran, kegiatan, status dan harga diri.<eaksi setelah orang memasuki masa pensiun lebih tergantung dari

model kepribadiannya seperti yang telah diuraikan pada point tiga di atas.Makin meningkatnya jumlah manula dalam masyarakat telah

melahirkan sejumlah penelitian psikologis tentang kemampuan orang

lanjut usia. Penelitian ini telah mengukuhkan bahwa orang lanjut usia

cenderung lebih lamban dalam pemahaman mental dan kurang mampu

melakukan tugas-tugas yang menuntut ia mempelajari hal-hal baru.

8/8/2019 Gangguan Jiwa Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-jiwa-pada-lansia 12/18

$. Gangguan Jiwa pada Usia Lanjut3. *elirium.

Merupakan indrom tak rganik ( ), yang ditandai dengan

Luktuasi kesadaran, apatis, somnolen, spoor, koma, sensiti", gangguan

proses berpikir. Konsentrasi pada lanjut usia akan mengalamikebingungan dan persepsi halusinasi $isual (pada umumnya). Psikomotor

akan mengikuti gangguan berpikir dan halusinasi0. Psikosa pada lansia

ejala gejala = awalnya idea of reference , waham, terkadang

sebagai penyerta demensia, premorbid, schiBo"renia4. 9buse pada lansia

!indakan yang disengaja atau kelalaian terhadap lansia baik dalam

bentuk malnutrisi, fsikEtenaga atau luka fsik, psikologis oleh orang lain

yang disebabkan adanya kegagalan pemberian asuhan nutrisi, pakaian,

pengawasan, pelayanan medis, rehabilitasi, dan perlindungan yang

dibutuhkan. Abuse, suatu tindakan kekerasan yang disengaja seperti kekerasan

fsik, mental dan psikologi, serta jenis penyiksaan lainnya yang tidak

dibenarkanNeglect, suatu keadaan di ana lansia yang tidak mampu untuk

memenuhi kebutuhan sendiri tidak mendapatkan bantuan dari keluargamaupun pemberi asuhan (caregi$er)

!indakan-tindakan yang dapat dilakukan sebagai berikuta. primer = pendekatan kepada komunitasElingkunganpeberi dukungan pada

lansia, memperkuat koping indi$idu dan keluarga, pola sehat lingkungan,

melihat tanda-tanda risiko tinggi.b. sekunder = diskusi,komunikasi yang e"ekti" dengan keluargac. tersier = tidak menoleransi kekerasan, mengharagai dan peduli pada

anggota keluarga, memprioritaskan kepada keamanan, tulus secara utuh

dan pendayagunaan. (>arida, 0131)6. angguan demensia

>aktor resiko demensia yang sudah diketahui adalah usia, riwayat

keluarga, dan jenis kelamin wanita. Perubahan khas pada demensia

terjadi pada kognisi, memori, bahasa, dan kemampuan $isuospasial, tapi

gangguan perilaku juga sering ditemui, termasuk agitasi, restlessness,

wandering, kemarahan, kekerasan, suka berteriak, impulsi", gangguan

tidur, dan waham.:. angguan depresi

8/8/2019 Gangguan Jiwa Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-jiwa-pada-lansia 13/18

ejala yang sering muncul pada gangguan depresi" adalah

menurunnya konsentrasi dan fsik, gangguan tidur (khususnya bangun

pagi terlalu cepat dan sering terbangun (multiple awakenings), na"su

makan menurun, penurunan berat badan, dan masalah-masalah padatubuh.

5. angguan kecemasan !ermasuk gangguan panik, ketakutan ("obia), gangguan obsesi"-

kompulsi", gangguan kecemasan yang menyeluruh, gangguan stres akut,

dan gangguan stres pasca trauma. !anda dan gejala ketakutan ("obia) pada lansia tidak seberat

daripada yang lebih muda, tetapi e"eknya sama. angguan kecemasan

mulai muncul pada masa remaja awal atau pertengahan, tetapi beberapa

dapat muncul pertama kali setelah usia 51 tahun.Pengobatan harus disesuaikan dengan penderita dan harus

diperhitungkan pengaruh biopsikososial yang menghasilkan gangguan.

>armakoterapi dan psikoterapi dibutuhkan.

G. Pende atan Perawatan Lanjut Usia3. Pendekatan fsik

Perawatan yang memperhatikan kesehatan obyekti", kebutuhan,

kejadian-kejadian yang dialami klien lanjut usia semasa hidupnya,perubahan fsik pada organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bias di

capai dan dikembangkan, dan penyakit yang yang dapat dicegah atau

ditekan progresiftasnya. Perawatan fsik secara umum bagi klien lanjut

usia dapat dibagi atas dua bagian yaitu=a. Klien lanjut usia yang masih akti", yang keadaan fsiknya masih mampu

bergerak tanpa bantuan orang lain sehingga untuk kebutuhannya sehari-

hari masih mampu melakukan sendiri. b. Klien lanjut usia yang pasi" atau yang tidak dapat bangun, yang keadaan

fsiknya mengalami kelumpuhan atau sakit. Perawat harus mengetahui

dasar perawatan klien usia lanjut ini terutama tentang hal-hal yang

berhubungan dengan keberhasilan perorangan untuk mempertahankan

kesehatannya.

Kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha mencegah

timbulnya peradangan, mengingat sumber in"eksi dapat timbul bila

keberhasilan kurang mendapat perhatian.

8/8/2019 Gangguan Jiwa Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-jiwa-pada-lansia 14/18

*isamping itu kemunduran kondisi fsik akibat proses penuaan, dapat

mempengaruhi ketahanan tubuh terhadap gangguan atau serangan

in"eksi dari luar. ntuk klien lanjut usia yang masih akti" dapat diberikan

bimbingan mengenai kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit danbadan, kebersihan rambut dan kuku, kebersihan tempat tidur serta posisi

tidurnya, hal makanan, cara memakan obat, dan cara pindahdari tempat

tidur ke kursi atau sebaliknya. al ini penting meskipun tidak selalu

keluhan-keluhan yang dikemukakan atau gejala yang ditemukan

memerlukan perawatan, tidak jarang pada klien lanjut usia dihadapkan

pada dokter dalam keadaan gawat yang memerlukan tindakan darurat

dan intensi", misalnya gangguan serebro$askuler mendadak, trauma,

intoksikasi dan kejang-kejang, untuk itu perlu pengamatan secermat

mungkin.

9dapun komponen pendekatan fsik yang lebuh mendasar adalah

memperhatikan atau membantu para klien lanjut usia untuk berna"as

dengan lancar, makan, minum, melakukan eliminasi, tidur, menjaga sikap

tubuh waktu berjalan, tidur, menjaga sikap, tubuh waktu berjalan, duduk,

merubah posisi tiduran, beristirahat, kebersihan tubuh, memakai dan

menukar pakaian, mempertahankan suhu badan melindungi kulit dan

kecelakaan.!oleransi terhadap kakurangan 0 sangat menurun pada klien

lanjut usia, untuk itu kekurangan 0 yang mendadak harus disegah

dengan posisi bersandar pada beberapa bantal, jangan melakukan gerak

badan yang berlebihan.

eorang perawat harus mampu memoti$asi para klien lanjut usia agar

mau dan menerima makanan yang disajikan. Kurangnya kemampuan

mengunyah sering dapat menyebabkan hilangnya na"su makan. ntuk

mengatasi masalah ini adalah dengan menghidangkan makanan agak

lunak atau memakai gigi palsu. /aktu makan yang teratur, menu

ber$ariasi dan bergiBi, makanan yang serasi dan suasana yang

menyenangkan dapat menambah selera makan, bila ada penyakit

tertentu perawat harus mengatur makanan mereka sesuai dengan diet

yang dianjurkan.

8/8/2019 Gangguan Jiwa Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-jiwa-pada-lansia 15/18

Kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha mencegah

timbulnya peradangan, mengingat sumber in"eksi bisa saja timbul bila

kebersihan kurang mendapat perhatian. leh karena itu, kebersihan

badan, tempat tidur, kebersihan rambut, kuku dan mulut atau gigi perlumendapat perhatian perawatan karena semua itu akan mempengaruhi

kesehatan klien lanjut usia.

Perawat perlu mengadakan pemeriksaan kesehatan, hal ini harus

dilakukan kepada klien lanjut usia yang diduga menderita penyakit

tertentu atau secara berkala bila memperlihatkan kelainan, misalnya=

batuk, pilek, dsb. Perawat perlu memberikan penjelasan dan penyuluhan

kesehatan, jika ada keluhan insomnia, harus dicari penyebabnya,

kemudian mengkomunikasikan dengan mereka tentang cara

pemecahannya. Perawat harus mendekatkan diri dengan klien lanjut usia

membimbing dengan sabar dan ramah, sambil bertanya apa keluhan yang

dirasakan, bagaimana tentang tidur, makan, apakah obat sudah

dimminum, apakah mereka bisa melaksanakan ibadah dsb. entuhan

(misalnya genggaman tangan) terkadang sangat berarti buat mereka.

0. Pendekatan psikis*isini perawat mempunyai peranan penting untuk mengadakan

pendekatan edukati" pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan

sebagai supporter , interpreter terhadap segala sesuatu yang asing,

sebagai penampung rahasia yang pribadi dan sebagai sahabat yang

akrab. Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan ketelitian dalam

memberikan kesempatan dan waktu yang cukup banyak untuk menerima

berbagai bentuk keluhan agar para lanjut usia merasa puas. Perawat

harus selalu memegang prinsip !ripple , yaitu sabar, simpatik danser$ice.

Pada dasarnya klien lanjut usia membutuhkan rasa aman dan cinta

kasih sayang dari lingkungan, termasuk perawat yang memberikan

perawatan.. ntuk itu perawat harus selalu menciptakan suasana yang

aman , tidak gaduh, membiarkan mereka melakukan kegiatan dalam

batas kemampuan dan hobi yang dimilikinya.Perawat harus membangkitkan semangat dan kreasi klien lanjut

usia dalam memecahkan dan mengurangi rasa putus asa , rendah diri,

8/8/2019 Gangguan Jiwa Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-jiwa-pada-lansia 16/18

rasa keterbatasan sebagai akibat dari ketidakmampuan fsik, dan kelainan

yang dideritanya.al itu perlu dilakukan karena perubahan psikologi terjadi karena

bersama dengan semakin lanjutnya usia. Perubahan-perubahan ini

meliputi gejala-gejala, seperti menurunnya daya ingat untuk peristiwa

yang baru terjadi, berkurangnya kegairahan atau keinginan, peningkatan

kewaspadaan , perubahan pola tidur dengan suatu kecenderungan untuk

tiduran diwaktu siang, dan pergeseran libido.Perawat harus sabar mendengarkan cerita dari masa lampau yang

membosankan, jangan menertawakan atau memarahi klien lanjut usia bila

lupa melakukan kesalahan . arus diingat kemunduran ingatan jangan

diman"aatkan untuk tujuan tertentu.ila perawat ingin merubah tingkah laku dan pandangan mereka

terhadap kesehatan, perawat bila melakukannya secara perlahan Nlahan

dan bertahap, perawat harus dapat mendukung mental mereka kearah

pemuasan pribadi sehinga seluruh pengalaman yang dilaluinya tidak

menambah beban, bila perlu diusahakan agar di masa lanjut usia ini

mereka puas dan bahagia.4. Pendekatan sosial

Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salahsatu upaya perawat dalam pendekatan social. Memberi kesempatan untuk

berkumpul bersama dengan sesama klien usia berarti menciptakan

sosialisasi mereka. Gadi pendekatan social ini merupakan suatu pegangan

bagi perawat bahwa orang yang dihadapinya adalah makhluk sosial yang

membutuhkan orang lain.Penyakit memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para

lanjut usia untuk mengadakan konunikasi dan melakukan rekreasi, misal

jalan pagi, nonton flm, atau hiburan lain. !idak sedikit klien tidak tidur

terasa, stress memikirkan penyakitnya, biaya hidup, keluarga yang

dirumah sehingga menimbulkan kekecewaan, ketakutan atau

kekhawatiran, dan rasa kecemasan. !idak jarang terjadi pertengkaran dan perkelahian diantara lanjut

usia, hal ini dapat diatasi dengan berbagai cara yaitu mengadakan hak

dan kewajiban bersama. *engan demikian perawat tetap mempunyai

hubungan komunikasi baik sesama mereka maupun terhadap petugas

8/8/2019 Gangguan Jiwa Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-jiwa-pada-lansia 17/18

yang secara langsung berkaitan dengan pelayanan kesejahteraan sosial

bagi lanjut usia di Panti /erda.6. Pendekatan spiritual

Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin

dalam hubungannya dengan !uhan atau agama yang dianutnua dalamkedaan sakit atau mendeteksi kematian.

ehubungan dengan pendekatan spiritual bagi klien lanjut usia yang

menghadapi kematian, *<. !ony styobuhi mengemukakan bahwa maut

sering kali menggugah rasa takut. <asa semacam ini didasari oleh

berbagai macam "actor, seperti ketidak pastian akan pengalaman

selanjutnya, adanya rasa sakit dan kegelisahan kumpul lagi bengan

keluatga dan lingkungan sekitarnya. *alam menghadapi kematian setiap

klien lanjut usia akan memberikan reaksi yang berbeda, tergantung dari

kepribadian dan cara dalam mengahadapi hidup ini. 9dapun kegelisahan

yang timbul diakibatkan oleh persoalan keluarga perawat harus dapat

meyakinkan lanjut usia bahwa kalaupun kelurga tadi di tinggalkan , masih

ada orang lain yang mengurus mereka. edangkan rasa bersalah selalu

menghantui pikiran lanjut usia.mumnya pada waktu kematian akan datang agama atau

kepercayaan seseorang merupakan "actor yang penting sekali. Pada

waktu inilah kelahiran seorang iman sangat perlu untuk melapangkan

dada klien lanjut usia.*engan demikian pendekatan perawat pada klien lanjut usia bukan

hanya terhadap fsik saja, melainkan perawat lebih dituntut menemukan

pribadi klien lanjut usia melalui agama mereka.

8/8/2019 Gangguan Jiwa Pada Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-jiwa-pada-lansia 18/18

'e(erensi )Kaplan, arold + O enjamin G. adock. 3226. Buku Saku Psikiatri Klinik. Gakarta=

inapura 9ksara.Kusumawati, >arida O Hudi artono. 0133. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Gakarta=

alemba Medika.*amaiyanti, Mukhripah O +skandar. 0130. Asuhan Keperawatn Jiwa. andung=

<efka 9ditama.Maramis, /.>. 3226. Il u Kedokteran Jiwa. urabaya= 9irlangga ni$ersity Press.Maryam, <. iti. 0118. !engenal "sia #anjut dan Perawatann$a. Gakarta= alemba

Medika.Purwaningsih, /ahyu O +na Karlina. 0112. Asuhan Keperawatan Jiwa . Hogyakartaa

= Auha Medika