GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab...

24
11 BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Perusahaan dan Perkembangannya Sejalan dengan rencana dan anjuran pemerintah, untuk mengembalikan industri kantong plastik dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, maka pada tahun 1979 didirikanlah perusahaan plastik dengan nama PT. Metropoly Jaya Nusa (Perseroan). Perusahaan ini didirikan pertama kali pada tanggal 15 Februari 1979 oleh Bapak Hendra Jouna, berlokasi di Jl. Kapuk Kamal Raya No 8, Jakarta Barat dan memulai operasinya untuk menghasilkan produk kantong plastik. Awal mulanya, perusahaan ini bernamakan PT. Metropoly Jaya saja, kemudian diganti menjadi PT. Metropoly Jaya Nusa pada tahun 2001. Perseroan ini dibangun sesuai dengan ketentuan Direktorat Jendral Pengawasan Departemen Industri Republik Indonesia. Berdirinya perusahaan ini dipengaruhi dan didorong oleh semangat dan jiwa berdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi dalam memajukan industri kantong plastik, yang tentunya dalam hal ini dapat meningkatkan produksi dalam negeri untuk pasaran lokal. Seperti halnya perusahaan lain, kunci keberhasilan PT. Metropoly Jaya Nusa sangat tergantung pada kecerdasan manajemen perusahaan dalam mengkoordinasi sumber daya yang ada, untuk melaksanakan proses produksi dan mengadakan pemasaran hasil produksi serta pelaksanaan yang tepat dan cermat dalam bidang pengawasan hasil produk yang dihasilkan.

Transcript of GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab...

Page 1: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

11

BAB 2

GAMBARAN UMUM OBJEK

2.1 Sejarah Perusahaan dan Perkembangannya

Sejalan dengan rencana dan anjuran pemerintah, untuk mengembalikan industri

kantong plastik dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, maka pada tahun 1979

didirikanlah perusahaan plastik dengan nama PT. Metropoly Jaya Nusa (Perseroan).

Perusahaan ini didirikan pertama kali pada tanggal 15 Februari 1979 oleh Bapak Hendra

Jouna, berlokasi di Jl. Kapuk Kamal Raya No 8, Jakarta Barat dan memulai operasinya

untuk menghasilkan produk kantong plastik. Awal mulanya, perusahaan ini bernamakan

PT. Metropoly Jaya saja, kemudian diganti menjadi PT. Metropoly Jaya Nusa pada

tahun 2001. Perseroan ini dibangun sesuai dengan ketentuan Direktorat Jendral

Pengawasan Departemen Industri Republik Indonesia.

Berdirinya perusahaan ini dipengaruhi dan didorong oleh semangat dan jiwa

berdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

dalam memajukan industri kantong plastik, yang tentunya dalam hal ini dapat

meningkatkan produksi dalam negeri untuk pasaran lokal. Seperti halnya perusahaan

lain, kunci keberhasilan PT. Metropoly Jaya Nusa sangat tergantung pada kecerdasan

manajemen perusahaan dalam mengkoordinasi sumber daya yang ada, untuk

melaksanakan proses produksi dan mengadakan pemasaran hasil produksi serta

pelaksanaan yang tepat dan cermat dalam bidang pengawasan hasil produk yang

dihasilkan.

Page 2: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

12

Berdirinya PT. Metropoly Jaya Nusa di Jakarta ini merupakan kemajuan yang

telah dicapai oleh seorang pengusaha nasional dalam menghasilkan industri kantong

plastik dan juga membantu terlaksananya program pemerintah pusat maupun dalam

bidang industri. Hingga saat ini, perusahaan industri plastik PT. Metro Poly Jaya Nusa

merupakan perusahaan yang cukup berhasil dalam rangka memproduksi kantong plastik

dan mampu mengatasi persaingan mutu/kualitas kantong plastik di Indonesia. Dalam hal

ini, PT. Metropoly Jaya Nusa membuat kantong plastik dengan jenis HD (High Density)

dan PE (Poly Ester).

PT. Metropoly Jaya Nusa menyadari sepenuhnya bahwa produk berkualitas

tinggi tidak hanya ditentukan oleh teknis pencampuran bahan bijih plastik, akan tetapi

juga kualitas mesin dan pemeliharaan mesin yang ada. Oleh karena itu, PT. Metropoly

Jaya Nusa menggunakan mesin-mesin buatan China, Taiwan, Jerman, dan mesin buatan

Jepang yang sudah cukup dikenal dan dapat menghasilkan produk kantong plastik

dengan kualitas yang tinggi. Demikian pula sampai saat ini, perusahaan tetap berusaha

untuk meningkatkan kualitas dengan berbagai cara dalam rangka meningkatkan

kepuasan pelanggan.

Page 3: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

13

2.2 Kebijakan perusahaan

PT. Metropoly Jaya Nusa memiliki kebijakan mutu. Kebijakan mutu PT.

Metropoly Jaya Nusa adalah “ Kami, manajemen dan segenap karyawan PT. Metropoly

Jaya Nusa mempunyai komitmen untuk menghasilkan produk kantong plastik dengan

mutu terbaik dan terpercaya sehingga dapat memuaskan kebutuhan pelanggan.

Hal ini sesuai dengan visi Perseroan yang senantiasa menjadi : “Sebuah

perusahaan industri yang mempunyai komitmen kuat dalam mengembangkan produk

lembaran plastik yang bermutu, serta dipasarkan secara nasional dengan mengutamakan

kepada kepuasan dan kebutuhan pelanggan”. Di samping itu juga sejalan dengan misi

Perseroan yaitu sebagai : “Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri yang

menghasilkan produk lembaran plastik, dengan harga terjangkau, dan mudah diperoleh”.

PT. Metropoly Jaya Nusa merasa perlu untuk memberikan suatu kebijaksaan

bagi karyawan dan pekerjanya untuk dapat lebih meningkatkan kesejahteraan hidup

tenaga kerjanya. Adapun butir-butir kebijaksaan yang dikeluarkan oleh PT. Metropoly

Jaya Nusa adalah sebagai berikut:

a. Uang insentif bagi karyawan yang rajin (setiap bulan diumumkan).

b. Cuti tahunan selama 2 minggu (terutama saat Lebaran)

c. Uang bonus yang nilainya berbeda-beda, dimana perusahaan menilai kinerja

masing-masing karyawan.

Page 4: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

14

2.3 Manajemen Perusahaan

2.3.1 Tenaga Kerja dan Hari kerja

PT. Metropoly Jaya Nusa mempekerjakan hanya ada karyawan tetap. Bentuk

perusahaan PT. Metropoly Jaya Nusa adalah Perseroan Terbatas Tertutup, karena

pemilikan saham hanya diperuntukan bagi pihak keluarga dari pendiri perusahaan saja.

Jumlah tenaga kerja PT. Metropoly Jaya Nusa hingga saat ini adalah 85 orang.

Pembagiannya adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris = 1 orang

Direktur utama = 1 orang

Manajer = 3 orang

Bagian Keuangan = 3 orang

Bagian marketing = 3 orang

Bagian Produksi = 69 orang

Satpam, kurir dan sopir = 5 orang

Hari kerja di PT. Metropoly Jaya Nusa adalah Senin – Jumat dengan pembagian waktu

kerja sebagai berikut :

Karyawan kantor

Jam kerja : 08.00 – 17.00 WIB

Jam Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB

Karyawan Lantai produksi

Shift I : 07.00 – 15.00 WIB

Shift II : 15.00 – 23.00 WIB

Jam Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB

Page 5: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

15

Penambahan shift lembur bagian produksi

Shift I : 07.00 – 19.00 WIB

Shift II : 19.00 – 07.00 WIB

2.3.2 Struktur Organisasi PT. Metropoly Jaya Nusa

DEWAN KOMISARISDEWAN KOMISARIS

DIREKTUR UTAMADIREKTUR UTAMA

ManajerMarketing

ManagerKeuangan

ManagerProduksi

BagianFinance

BagianAccounting

BagianAdministrasi

BagianQuality Control

BagianMaintenance

Mesin

BagianPurchasing

BagianPenjualan

BagianPPIC

BagianGudang

BagianPengiriman

Barang

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Metropoly Jaya Nusa

Page 6: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

16

Struktur organisasi perusahaan ini adalah line organization yaitu pelaksanaan

perintah berjalan secara vertikal mengikuti garis intruksi dari atas ke bawah di mana

wewenang dan perintah dari atasan langsung ke bawahan dan sebaliknya tanggung

jawabnya dari bawahan kepada atasan langsung hingga ke pimpinan perusahaan PT.

Metropoly Jaya Nusa yang dipimpin oleh seorang direktur utama yang bertanggung

jawab terhadap dewan komisaris. Dalam pelaksanaannya, direktur yang membawahi 3

departemen di mana setiap departemen dipimpin oleh seorang manager. Struktur

organisasi ini erat kaitannya dengan manajemen sumber daya manusia yang ada karena

dengan adanya struktur organisasi dari perusahaan, baru bisa menggambarkan adanya

pembagian pekerjaan yang jelas antara pekerjanya.

Dengan adanya suatu organisasi yang baik, maka memungkinkan

terselenggaranya suatu kelancaran dalam proses usaha yang dilakukan oleh perusahaan

dikarenakan dalam organisasi tersebut sudah ditetapkan dengan jelas mengenai

wewenang, tugas, dan tanggung jawab seseorang. Berikut ini merupakan perincian tugas

dan wewenang kegiatan dari masing-masing jabatan yang ada di PT. Metropoly Jaya

Nusa adalah sebagai berikut:

a. Direktur

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

- Mempimpin dan mengawasi masing-masing departemen yang ada

- Merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi kebijakan perusahaan

- Memelihara hubungan kerja sama yang baik secara internal maupun eksternal

- Memeriksa laporan manajemen

Page 7: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

17

b. Manager Marketing

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

- Memimpin tugas pemasaran sesuai perencanaan yang ada

- Menentukan prosedur pemasaran sesuai kebijakan perusahaan

- Menanggapi kritik dan saran dari konsumen

- Bertanggung jawab atas pembelian bahan baku, penjualan hasil produksi, dan

pengiriman barang jadi kepada buyer.

c. Manager Keuangan

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

- Menentukan prosedur keuangan sesuai kebijakan perusahaan

- Mengatur keuangan dan menyediakan dana untuk anggaran pemasukan

maupun pengeluaran

- Memeriksa laporan keuangan dari pencatatan staf accounting

- Bertanggung jawab terhadap pembayaran kepada supplier (tanggal jatuh

tempo dan jadwal pembayaran).

d. Manager Production

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

- Mengatur dan mengawasi jalannya produksi di lapangan

- Menentukan tugas apa saja yang harus dilakukan oleh tenaga kerja produksi.

- Menentukan perencanaan produksi

- Menerima laporan penggunaan bahan baku, laporan persediaan barang jadi

dan bagian gudang.

- Bertanggung jawab mengawasi produk agar selalu memenuhi standar

kualitas produk yang telah ditetapkan perusahaan.

Page 8: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

18

2.3.3 Sistem Penggajian

PT. Metropoly Jaya Nusa memberikan gaji pokok kepada karyawannya, baik itu

karyawan kantor maupun karyawan pabrik sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan

oleh pemerintah berdasarkan ketetapan undang-undang tenaga kerja yang berlaku, yaitu

UMR (Upah Minumum Regional). Sistem penggajian disesuaikan dengan tugas dan

tanggung jawab jabatan. Semakin tinggi tingkat jabatannya, maka gaji yang akan

diperoleh juga akan semakin besar. Misalnya saja gaji manager produksi pasti akan lebih

tinggi dibandingkan gaji operator. Selain itu Perusahaan juga memberikan tunjangan

seperti THR (Tunjangan Hari Raya) pada karyawannya.

2.3.4 Kesejahteraan Tenaga Kerja

Untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja yang ada di PT. Metropoly Jaya

Nusa, diberikannya beberapa jaminan antara lain jaminan kesehatan (JAMSOSTEK) dan

poliklinik (pengobatan gratis) apabila ada karyawan bagian produksi, terutama operator

mesin yang terluka.

Page 9: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

19

2.4 Sistem Kerja Bagian Produksi

Sistem kerja bagian produksi PT. Metropoly Jaya Nusa adalah sebagai berikut:

Proses Produksi yang dilakukan adalah proses produksi terus-menerus

(continuous process) disebabkan karena:

- Produk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar dengan dengan dua

jenis saja, yaitu jenis HD (High Density) & PE (Poly Ester). Variasi

hanya dilakukan pada ukuran potongan kantong plastik, ketebalan

kantong plastik, warna dan printing (cetakan dengan tulisan).

- Mesin-mesin yang digunakan adalah mesin-mesin yang bersifat

otomatis, maka pengaruh individual operator terhadap produk tidak

begitu besar. Begitu juga dengan mesin potongnya, diset dengan

digital oleh operator sehingga pemotongan dilakukan secara akurat.

Data produksi yang ditetapkan adalah 150 ton/bulan dan dalam 1 hari bisa

menghasilkan ± 1 ton . Kapasitas produksi dibagi menjadi 2 shift, dimana

masing-masing pembagiannya menjadi 12 jam/shift.

Kapasitas produksi (kemampuan mesin) bisa menghasilkan ± 3 ton/hari

untuk satu jenis mesinnya.

Perusahaan menetapkan prioritas dalam operasi manufakturnya dengan

metode Earliest Due Date (EDD) dimana penentuan urutan pekerjaan

didasarkan pada waktu penyerahan dari setiap pesanan dengan waktu

penyerahan paling awal yang akan dikerjakan terlebih dahulu dan pesanan

dengan waktu penyerahan paling akhir akan dikerjakan belakangan.

Page 10: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

20

2.5 Proses Produksi

2.5.1 Proses Produksi Secara Umum

Pada umumnya, proses produksi pada PT. Metropoly Jaya Nusa terbuat dari

bahan mentah bijih plastik, kemudian diproses melalui mesin masak HD/PE dan

membentuk lembaran plastik (gulungan). Apabila kantong plastik masih dalam keadaan

bagus (tidak cacat), maka akan ditujukan ke bagian gudang. Selanjutnya akan dikirim

barangnya. Akan tetapi apabila kantong plastik tidak bagus/cacat (ditandai dengan warna

kekuning-kuningan), maka akan ditujukan ke area proses daur ulang agar menjadi bijih

plastik untuk diproduksi kembali. 1 set mesin daur ulang ini terdiri dari 1 mesin

penghancur bekuan, 1 penghancur daun, 1 pemasak dan 1 pencetak.

RawMaterial Produksi Proses

bagus?

Proses DaurUlang Bijih

plastik

Packing /Gudang

PengirimanBarang

Ya

Tidak

Diagram 2.1 Control Chart Bagian Produksi

Page 11: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

21

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam produksi kantong plastik adalah sebagai berikut:

a. Bahan Awal (Bijih Plastik)

Semua bahan awal di perusahaan ini harus memenuhi spesifikasi yang telah

ditentukan berdasarkan prosedur yang telah dibuat dengan analisa bahan awal

maupun dengan pemeriksaan sendiri oleh bagian QC. Semua pemasukan,

pengeluaran dan sisa bahan harus dicatat oleh petugas yang berwenang agar

menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Pada penerimaan bahan awal, harus dilakukan pemeriksaan secara visual oleh

bagian QC. Setelah lulus uji oleh bagian bagian QC, baru disimpan di gudang

bahan awal berdasarkan sifatnya terhadap suhu dan kelembaban ruangan. Untuk

bahan awal yang tidak memenuhi syarat/ditolak oleh bagian QC, barang tersebut

harus diberikan tanda khusus dan disimpan di tempat terpisah agar bisa

dikembalikan kepada supplier.

b. Penimbangan dan Penyerahan Bahan

Metode penimbangan pada perusahaan ini dilakukan berdasarkan prosedur yang

ada, diperiksa kembali dan ditandatangani oleh supervisor produksi sebelum

diserahkan ke bagian produksi. Pada saat penimbangan, sangat perlu

diperhatikan kapasitas, ketepatan dan ketelitian alat timbang yang dipakai.

Jumlah bahan yang ditimbang harus sesuai dengan yang diperlukan.

c. Pengolahan Bahan Menjadi Produk Jadi

Semua bahan, mesin dan peralatan yang dipakai dalam proses pengolahan harus

diperiksa terlebih dahulu, sebelum digunakan agar memenuhi syarat yang layak

diproduksi.

Page 12: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

22

d. Penyimpanan Bahan Awal sampai Produk Jadi.

Semua bahan ditata dengan teratur untuk memudahkan pemeriksaan,

pengambilan dan pemeliharaan. Jarak penyimpanan bahan harus diperhatikan

antara jenis bahan yang satu dengan jenis bahan yang lain agar tidak terjadi

pembauran yang nanti akibatnya proses pengolahan bijih plastik tidak seperti

yang diinginkan.

2.5.2 Proses Produksi Berbagai Jenis Plastik

Pada umumnya, proses produksi pada perusahaan ini dilakukan dengan

menggunakan mesin otomatis. Alur proses produksi dapat dilihat pada diagram 2.2. Ada

2 jenis plastik yang diproduksi oleh PT. Metropoly Jaya Nusa, yaitu: plastik jenis HD

(High Density) dan plastik jenis PE (Poly Ester). Proses produksinya HD maupun PE

hampirlah sama. Yang membedakannya bisa dilihat dari ciri-ciri masing jenis.

Ciri-ciri HD :

- Lebih tahan panas dan warnanya lebih buram (butek)

- Jikalau ditarik sobek dan bunyinya kresek

- Contohnya : plastik belanjaan HERO

Ciri-ciri PE :

- Kurang tahan panas dan warnyanya lebih cerah

- Jikalau ditarik akan melar karena lebih elastis dan bunyinya tidak kresek

- Contohnya : plastik laundry baju yang transparan, plastik kantong gula, dll.

Page 13: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

23

a. Tahapan Proses Produksi Plastik HD

Gudang Bahan Baku

Pengambilan bahan baku dari gudang disesuaikan komposisi plastik yang

diperlukan. Penentuan pemakaian jenis bahan yang akan dipakai, ditentukan

berdasarkan bagian pemasaran yang telah mengetahui kriteria apa sajakah

yang diinginkan oleh konsumen dari ukuran, warna, ketebalan, dan tulisan.

Penimbangan

Bahan baku yang telah diambil dari gudang bahan baku ditimbang secara

akurat sesuai dengan kebutuhan plastik yang diperlukan untuk diproduksi

(berapa ton yang akan diproduksi).

Pemanasan

Setelah melalui proses penimbangan bahan baku, seluruh bahan baku yang

diperlukan, dicampur menjadi satu dengan alat penyedot yang akan

dipanaskan oleh mesin extruder selama 6 jam dengan suhu sekitar 2500C,

yang akan diolah menjadi cairan.

Peniupan

Setelah menjadi cairan, cairan panas ini akan didorong oleh mesin baller

(AS) dalam spiral dengan ulir jenis HD yang akan ditiup menjadi balon besar

oleh mesin blower.

Penggulungan

Balon akan ditarik oleh rol jepit yang akhirnya menjadi lembaran plastik

panjang yang akan digulung oleh mesin gulung. Plastik ini masih dalam

keadaan barang setengah jadi.

Page 14: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

24

Pemotongan

Setelah digulung, dilakukan pemotongan oleh mesin pemotong yang sudah

otomatis dimana operator bisa menset ukuran yang diinginkan konsumen.

Pencetakan (printing)

Setelah tahap pemotongan, dilakukan pencetakan warna tulisan maupun

gambar dengan mesin printing, Mesin printing ini bisa mencetak 2 warna

bahkan 4 warna sekaligus.

b. Tahapan Proses Produksi Plastik PE (Polyester)

Gudang Bahan Baku

Pengambilan bahan baku dari gudang disesuaikan komposisi plastik yang

diperlukan. Penentuan pemakaian jenis bahan yang akan dipakai, ditentukan

berdasarkan bagian pemasaran yang telah mengetahui kriteria apa sajakah

yang diinginkan oleh konsumen dari ukuran, warna, ketebalan, dan tulisan.

Penimbangan

Bahan baku yang telah diambil dari gudang bahan baku ditimbang secara

akurat sesuai dengan kebutuhan plastik yang diperlukan untuk diproduksi

(berapa ton yang akan diproduksi).

Pemanasan

Setelah melalui proses penimbangan bahan baku, seluruh bahan baku yang

diperlukan, dicampur menjadi satu dengan alat penyedot yang akan

dipanaskan oleh mesin extruder selama 6 jam dengan suhu sekitar 2500C,

yang akan diolah menjadi cairan.

Page 15: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

25

Peniupan

Setelah menjadi cairan, cairan panas ini akan didorong oleh mesin baller

(AS) dalam spiral dengan ulir jenis PE yang akan ditiup menjadi balon besar

oleh mesin blower.

Penggulungan

Balon akan ditarik oleh rol jepit yang akhirnya menjadi lembaran plastik

panjang yang akan digulung oleh mesin gulung. Plastik ini masih dalam

keadaan barang setengah jadi.

Pemotongan

Setelah digulung, dilakukan pemotongan oleh mesin pemotong yang sudah

otomatis dimana operator bisa menset ukuran yang diinginkan konsumen.

Pencetakan (printing)

Setelah tahap pemotongan, dilakukan pencetakan warna tulisan maupun

gambar dengan mesin printing, Mesin printing ini bisa mencetak 2 warna

bahkan 4 warna sekaligus.

Jadi, yang membedakan proses produksi HD dengan PE hanyalah jenis ulir yang

akan dipakai. Bisa juga memproduksi plastik jenis HD dan PE secara bersamaan,

dimana permukaan depannya HD, permukaan belakangnya PE sehingga dipakai jenis

ulirnya 2 (2AS/2)

Page 16: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

26

2.5.3 Pemesanan Barang dari Buyer

Buyer melakukan order barang di bagian marketing. Dari bagian marketing, akan

dilaporkan ke manager marketing untuk memutuskan pemakaian jenis bahan dan harga

barang. Untuk penentuan pemakaian jenis bahan yang ada, akan dilapor ke bagian

gudang bahan terlebih dahulu. Kemudian manager marketing melihat apakah order jadi

atau batal. Jikalau batal, maka tidak dilakukannya proses produksi. Jikalau order jadi,

maka akan diteruskan ke pihak manager produksi yang akan membuat perencanaan dan

keputusan produksi. Selanjutnya akan diproses ke bagian produksi untuk dilihat apakah

barang sudah memenuhi kualitas dengan bahan yang ada. Apabila plastik ingin dipesan

dalam keadaan gulungan (barang setengah jadi), maka akan dikemas langsung. Tetapi

jikalau plastik ingin dipesan dengan keadaan dipotong (barang jadi) sesuai ukuran yang

diinginkan buyer, maka akan dipotong oleh mesin pemotong dahulu, baru di-packing

dan ditaruh bagian gudang yang sudah menjadi stok barang jadi. Bagian gudang akan

memberitahu ke bagian administrasi berapa banyaknya bahan yang telah terpakai dan

diserahkan ke accounting untuk disesuaikan dengan PO (purchase order) yang ada.

Setelah itu, akan dikirim barangnya.

Page 17: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

27

BUYER

ORDER

MARKETING

PenentuanHarga Barang

KeputusanProduksi

PRODUKSI

QC + BAHAN

ManagerProduksi

ManagerMarketing

GudangBahan

PenentuanPemakaian Jenis

Bahan

STOP

Brg jadi atau1/2 jadi?

Y

N

Order jadiatau tidak?

Mesin potong

Gudang

Stok BarangJadi ACCOUNT

ADMDELIVERY

Pengiriman

PackingY

N

Diagram 2.2 Alur Proses Produksi Pembuatan Kantong Plastik dari Buyer Hingga Delivery

Page 18: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

27

2.5.4 List Raw Material (Bahan Baku)

Jenis bahan baku yang biasa dipakai PT. Metropoly Jaya Nusa :

HD+BS

TITAN

HD HITAM

HD POLOS

PETLINE

LLD BENING

TITAN + 5302

LLD HITAM

BMP

OG BSA

PS BIRU

HD 5302 + TITAN

SENTRA

ASRENE

ELITE + 1810 T

DOW

HD PSS

BC

MKP

TIPLENE/DOW

ABS

KW

Page 19: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

29

2.5.5 Customer Complaint

Apabila ditemui ada kecacatan barang atau ukuran plastik yang tidak tepat

maupun ketebalan plastik tidak sesuai dengan harapan, maka konsumen berhak

mengajukan complaint ke bagian QC/QA. Apabila keluhan diterima oleh bagian QC,

maka bagian pengendalian kualitas akan mengambil keputusan untuk ganti barang yang

ada atau dipotong biayanya sesuai dengan surat jalan yang ada. Akan tetapi, jika

keluhan tidak diterima, maka bagian QC akan membuat surat keterangan yang disertai

bukti-bukti yang ada.

CustomerComplaint

Proses QC +QA

PengambilanKeputusan

(Ganti / potongsurat jalan)

Complaint Diterima?

Ya

Tidak

Dengan Keterangan & Bukti-bukti

Diagram 2.3 Alur Proses Customer Complaint

Page 20: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

30

2.6 Mesin yang Digunakan dalam Proses Produksi

Tabel 2.1 Nama-nama Mesin Produksi

No Nama mesin Merk Buatan 1 HD/PE-100 Kwang Xing Taiwan 2 HD/PE-120 Kwang Xing Taiwan 3 HD/PE-140 Kwang Xing Taiwan 4 HD/PE-160 Kwang Xing Taiwan 5 HD/PE-180 Reifenhauser Jerman 6 HD/PE-200 Reifenhauser Jerman 7 HD/PE-220 Reifenhauser Jerman 8 HD/PE-240 Plato Jepang 9 HD/PE-260 Plato Jepang 10 HD/PE-280 Plato Jepang 11 HD/PE-300 Plato Jepang 12 Mesin Potong Kecil - PK 1 Schaeffer Jerman 13 Mesin Potong Kecil - PK 2 Schaeffer Jerman 14 Mesin Potong Kecil - PK 3 Schaeffer Jerman 15 Mesin Potong Kecil - PK 4 Schaeffer Jerman 16 Mesin Potong Kecil - PK 5 Schaeffer Jerman 17 Mesin Potong Kecil - PK 6 Schaeffer Jerman 18 Mesin Potong Kecil - PK 7 Schaeffer Jerman 19 Mesin Potong Kecil - PK 8 Schaeffer Jerman 20 Mesin Potong Besar - PB 1 Schaeffer Jerman 21 Mesin Potong Besar - PB 2 Schaeffer Jerman 22 Mesin Potong Besar - PB 3 Schaeffer Jerman 23 Mesin Potong Besar - PB 4 Schaeffer Jerman 24 Mesin Gulung Standar - G 1 Breker Fuji Indonesia 25 Mesin Gulung Standar - G 2 Breker Fuji Indonesia 26 Mesin Gulung Standar - G 3 Breker Fuji Indonesia 27 Mesin Gulung Standar - G 4 Breker Fuji Indonesia 28 Mesin Printing - C1 Queen China 29 Mesin Printing - C2 Queen China 30 Mesin Printing - C3 Queen China

Page 21: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

31

HD/PEHD/PE HD/PE

HD/PE-120HD/PE

HD/PE HD/PE

HD/PEHD/PE

HD/PE

operator operator operator

operator

operator

operator

operatoroperator

operator

Mesin yang dibahasKeterangan :

Gambar 2.2 Tata Letak Mesin HD/PE

Page 22: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

32

2.7 Kondisi Tempat Kerja

Secara keseluruhan, kondisi tempat kerja perusahaan ini cukup baik. Letak mesin-

mesin produksi sudah baik dan tempat penempatan mesin-mesin sudah tetap. Hanya saja

tidak dibedakannya antara gudang bahan baku dengan gudang barang yang jadi. Tempat

kerja di perusahaan ini mempunyai ventilasi udara yang cukup baik dan kebersihan

lantai produksi cukup diperhatikan (terlihat dari bijih plastik yang disusun rapi dalam

drum dan tidak bercecer-ceceran). Tetapi suhu lantai produksi yang kurang nyaman

untuk bekerja karena pengaruh dari panas dan suara bising yang berasal dari mesin

HD/PE. Namun secara keseluruhan, perusahaan cukup memperhatikan lingkungan

tempat kerja.

Keseluruhan mesin ditempatkan dalam ruangan yang cukup besar. Dalam hal ini,

pencahayaan pada ruangan produksi cukup baik karena ruangan mengambil cahaya pada

siang hari. Sedangkan pada malam harinya, baru dinyalakan lampu. Bagian kantor dan

pabrik dijadikan satu.

2.8 Supplier dan Buyer PT. Metropoly Jaya Nusa

Dalam usahanya untuk memperlancar industri kantong plastik ini, PT. Metropoly

Jaya Nusa mengadakan hubungan kerja sama yang baik dengan pemasok (supplier)

untuk bijih plastiknya dan menyalurkan hasil produksinya ke beberapa buyer.

Berikut nama-nama supplier yang ada, yaitu:

Petronas (Petrokimia)

Akinowahana

Chandra Asri.

Page 23: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

33

Berikut nama-nama buyer yang bisa melakukan transaksi dengan PT. Metropoly

Jaya Nusa, yaitu:

Sinar Mas

Polypack

Taysu

Toyota

Mulia Glass

Bintang Terang

Apotik

Mulia Keramik

Bima Sakti

Sentra

Viva

Tri Tunggal

Abadi

Embos

Nusantara

Graha

Starindo

Nusantara

Eiwa Plastik

Tifico

Union Plastik

Page 24: GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00584-TISI_Bab 2.pdfberdikari yang dituntut dari diri penerus Jouna ”Hendra Jouna” untuk dapat berpatisipasi

34

2.9 Sistem Perawatan Bagian Maintenance

Sistem perawatan yang ada diperusahaan saat ini masih kurang baik. Perusahaan

tidak melakukan perawatan secara rutin, melainkan hanya melakukan tindakan corective

maintenance, yang artinya perbaikan mesin hanya dilakukan jika mesin mengalami

gangguan kerusakan sehingga tidak bisa beroperasi secara normal atau bahkan tidak

dapat berfungsi sama sekali. Jadi, tidak ada prosedur yang pasti dalam perawatan mesin.

Data perawatan mesin di perusahaan ini belum dilakukan secara baik, hanya

pencatatan secara manual oleh bagian teknisi. Data historis kerusakan mesin hanya ada

untuk jangka waktu 3 bulan terakhir, yaitu awal Januari sampai Maret 2006. Hal inilah

yang dapat menimbulkan permasalahan yang cukup signifikan bagi perusahaan.

Dan biasanya tindakan preventive mesin hanya dilakukan seperti pembersihan

scrap yang ada di mesin, penambahan oli pada mesin setelah beberapa jam produksi,

dan pemanasan mesin sebelum dipakai. Prosedur perawatan mesin yang sedang

dilakukan oleh perusahaan ini adalah apabila ada keluhan dari operator mesin mengenai

gangguan mesin yang ditanganinya, maka operator akan memberitahu bagian teknisi.

Teknisi akan mengecek gangguan mesin tersebut. Apabila benar terdapat masalah pada

mesin tersebut, akan dilaporkan kepada bagian manager bagian produksi mengenai

kerusakan yang terjadi dan akan memberi konfirmasi tindakan perbaikan apa yang akan

dilakukan. Jika disetujui, maka tindakan perbaikan akan dilakukan. Perbaikan bisa

dilakukan dengan mendatangkan teknisi dari luar perusahaan.