Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

41
1 BAB I PENDAHULUAN Di negara maju, kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama kematian pada usia antara 2–44 tahun, dimana 70% di antaranya mengalami trauma kapitis. Trauma kapitis dapat menyebabkan cedera pada otak karena adanya aselerasi, deselerasi dan rotasi dari kepala dan isinya. Kerusakan jaringan otak dapat terjadi di tempat benturan (coup), maupun di tempat yang berlawanan (countre coup). Diduga countre coup terjadi karena gelombang tekanan dari sisi benturan (sisi coup) dijalarkan di dalam jaringan otak ke arah yang berlawanan, teoritis pada sisi countre coup ini terjadi tekanan y ang paling rendah, bahkan sering kali negatif hingga timbul kavitasi dengan robekan jaringan. Selain itu, kemungkinan gerakan rotasi isi tengkorak pada setiap trauma merupakan penyebab utama terjadi nya countre coup, akibat benturan-benturan otak dengan bagian dalam tengkorak maupun tarikan dan pergeseran antara j aringan dalam tengkorak. Daerah pada otak y ang seringkali menderita kerusakan- kerusakan ini adalah pada daerah lobus temporalis, frontalis dan oksipitalis. 1 Trauma kapitis merupakan salah satu kasus yang paling sering dijumpai di ruang gawat darurat rumah sakit. Suatu rumah sakit yang melayani daerah yang berpenduduk sekitar 250.000 orang bisa menerima sampai 5.000 kasus trauma kapitis setiap tahun dan ini merupakan 10% dari semua kasus yang datang. 2 Pencitraan diagnostik pada trauma kapitis adalah seperti foto polos kepala, tomografi komputer, pencitraan resonansi magnetik dan angiografi serebral. Tomografi komputer merupakan pencitraan diagnostik gold standard  pada semua kasus trauma kapitis dan harus dilakukan pada pasien dengan penurunan kesadaran akibat trauma. 3, 4 Skala Koma Glasgow (SKG) merupakan tolok ukur klinis yang digunakan untuk menilai derajat beratnya suatu trauma kapitis. Skor awal Skala Koma Glasgow adalah salah satu indikator dini yang penting dalam memprediksi prognosis pasien trauma kapitis. Prognosis pada trauma kapitis ringan (SKG 13-15) umumnya baik dan penderita dengan trauma kapitis berat (SKG 3-8) biasanya mempunyai prognosa yang buruk. 4

Transcript of Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

Page 1: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 141

1

BAB I

PENDAHULUAN

Di negara maju kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama kematian pada usia

antara 2ndash44 tahun dimana 70 di antaranya mengalami trauma kapitis Trauma kapitis dapat

menyebabkan cedera pada otak karena adanya aselerasi deselerasi dan rotasi dari kepala dan

isinya Kerusakan jaringan otak dapat terjadi di tempat benturan (coup) maupun di tempat

yang berlawanan (countre coup) Diduga countre coup terjadi karena gelombang tekanan dari

sisi benturan (sisi coup) dijalarkan di dalam jaringan otak ke arah yang berlawanan

teoritis pada sisi countre coup ini terjadi tekanan yang paling rendah bahkan sering kali

negatif hingga timbul kavitasi dengan robekan jaringan Selain itu kemungkinan gerakan

rotasi isi tengkorak pada setiap trauma merupakan penyebab utama terjadinya countre coup

akibat benturan-benturan otak dengan bagian dalam tengkorak maupun tarikan dan pergeseran

antara jaringan dalam tengkorak Daerah pada otak yang seringkali menderita kerusakan-

kerusakan ini adalah pada daerah lobus temporalis frontalis dan oksipitalis1

Trauma kapitis merupakan salah satu kasus yang paling sering dijumpai di ruang

gawat darurat rumah sakit Suatu rumah sakit yang melayani daerah yang berpenduduk sekitar

250000 orang bisa menerima sampai 5000 kasus trauma kapitis setiap tahun dan ini

merupakan 10 dari semua kasus yang datang2

Pencitraan diagnostik pada trauma kapitis adalah seperti foto polos kepala tomografi

komputer pencitraan resonansi magnetik dan angiografi serebral Tomografi komputer

merupakan pencitraan diagnostik gold standard pada semua kasus trauma kapitis dan harus

dilakukan pada pasien dengan penurunan kesadaran akibat trauma3 4

Skala Koma Glasgow (SKG) merupakan tolok ukur klinis yang digunakan untuk

menilai derajat beratnya suatu trauma kapitis Skor awal Skala Koma Glasgow adalah salah

satu indikator dini yang penting dalam memprediksi prognosis pasien trauma kapitis

Prognosis pada trauma kapitis ringan (SKG 13-15) umumnya baik dan penderita dengan

trauma kapitis berat (SKG 3-8) biasanya mempunyai prognosa yang buruk4

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 241

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II1 Definisi

Trauma kapitis juga disebut acquired brain injury atau hanya cedera kepala hal ini

tejadi bila trauma tersebut berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan pada otak

Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau difus (melibatkan

lebih dari satu area dari otak) Trauma kapitis dapat terjadi akibat cedera kepala tertutup

(closed head injury) atau luka penetrasi cedera kepala Closed head injury terjadi ketika

kepala secara tiba-tiba dan keras menghentammelanggar obyek tapi obyek tidak menembus

tengkorak Cedera penetrasi pula terjadi ketika obyek menembus tengkorak dan memasuki

jaringan otak5

II2 Epidemiologi

Di Amerika Serikat misalnya setiap tahun sekitar 16 juta orang mengalami cedera

otak traumatis di antaranya 800000 menerima perawatan rawat jalan dan 270000

membutuhkan perawatan rawat inap Setiap tahun sekitar 52000 orang tewas dan 80000

pasien permanen cacat neurologis parah akibat cedera otak traumatis Di seluruh dunia

trauma kapitis adalah penyebab terbesar jumlah cacat dan kematian Di negara berkembang

seperti Indonesia seiring dengan kemajuan teknologi dan pembangunan frekuensi trauma

kapitis cenderung makin meningkat5 6

II3 Etiologi

Separuh dari semua trauma kapitis adalah karena kecelakaan di jalan raya yang

melibatkan mobil sepeda motor sepeda dan pejalan kaki Kecelakaan ini adalah penyebab

utama dari trauma kapitis pada orang di bawah usia 75 tahun Bagi mereka berusia 75 tahun

ke atas mayoritis mengalami trauma kapitis karena jatuh Sekitar 20 dari trauma kapitis

adalah karena kekerasan seperti senjata api dan serangan kekerasan terhadap anak dan

sekitar 3 adalah karena cedera olahraga Selain itu setengah dari insiden trauma kapitis

melibatkan penggunaan alkohol Penyebab trauma kapitis berperan dalam menentukan hasil

pasien6

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 341

3

II4 Patofisiologi

Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat dipenuhi

Energi yang dihasilkan di dalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi Otak

tidak mempunyai cadangan oksigen jadi kekurangan aliran darah ke otak walaupun sebentar

akan menyebabkan gangguan fungsi Demikian pula dengan kebutuhan glukosa sebagai bahan

bakar metabolisme otak tidak boleh kurang dari 20 mg karena akan menimbulkan koma

Kebutuhan glukosa sebanyak 25 dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh sehingga bila kadar

glukosa plasma turun sampai 70 akan terjadi gejala-gejala permulaan disfungsi serebral7 8

II5 Klasifikasi

Trauma kapitis dibagi menjadi trauma kapitis primer dan trauma kapitis sekunder

Trauma kapitis primer merupakan cedera yang terjadi saat atau bersamaan dengan kejadian

cedera dan ini merupakan suatu fenomena mekanik Cedera ini umumnya menimbulkan lesi

permanen Tidak banyak yang dapat dilakukan kecuali menstabilkan kondisi pasien sehingga

sel-sel yang sakit dapat menjalani proses penyembuhan yang optimal Trauma kapitis primer

pula dibahagikan kepada trauma kapitis terbuka dan trauma kapitis tertutup7 8

Trauma kapitis sekunder merupakan proses lanjutan dari trauma kapitis primer dan

lebih merupakan fenomena metabolik Pada penderita trauma kapitis berat pencegahan

trauma kapitis sekunder dapat mempengaruhi tingkat penyembuhan pasien Penyebab trauma

kapitis sekunder antara lain penyebab sistemik (hipotensi hipoksemia hipo atau hiperkapnea

hipertermia dan hiponatremia) dan penyebab intrakranial (tekanan intrakranial meningkat

hematoma edema pergeseran otak (brain shift ) vasospasme kejang dan infeksi)7 8

Trauma Kapitis

Primer Sekunder

Terbuka Tertutup Sistemik Intrakranial

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 441

4

II6 Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis trauma kapitis terbuka adalah seperti berikut

Trauma kapitis ini menyebabkan fraktur tulang tengkorak dan laserasi duramater

Kerusakan otak dapat terjadi bila tulang tengkorak menusuk otak Fraktur longitudinal sering

menyebabkan kerusakan pada meatus akustikus interna foramen jugularis dan tuba

eustachius Setelah 2-3 hari akan tampak battle sign (warna biru atau ekhimosis dibelakang

telinga diatas os mastoid) dan otorrhoe (cairan serebrospinal keluar dari telinga) Perdarahan

dari telinga dengan trauma kapitis hampir selalu disebabkan oleh retak tulang dasar

tengkorak Fraktur basis tengkorak tidak selalu dapat dideteksi oleh foto rontgen karena

terjadi sangat dasar Tanda-tanda klinis yang dapat membantu mendiagnosa adalah 6

i Battle sign (warna biru atau ekhimosis dibelakang telinga di atas os mastoid)

ii Hemotimpanum (perdarahan di daerah membran timpani telinga)

iii Periorbital ecchymosis (mata berwarna hitam tanpa trauma langsung)

iv Rhinorrhoe (cairan serebrospinal keluar dari hidung)

v Otorrhoe (cairan serebrospinal keluar dari telinga)

Manifestasi klinis trauma kapitis tertutup

i Komusio serebri (Gegar otak)

Merupakan bentuk trauma kapitis ringan dimana terjadi pingsan (kurang dari

10 menit) Gejala lain yang mungkin terjadi adalah pusing dan noda-noda

didepan mata6

ii Kontusio serebri (Memar otak)

Merupakan perdarahan kecilptechie pada jaringan otak akibat pecahnya

pembuluh darah kapiler Hal ini bersama-sama dengan rusaknya jaringan saraf

atau otak yang akan menimbulkan edema jaringan otak di daerah sekitarnya6

Berdasarkan lokasi benturan lesi dibedakan atas coup kontusio dimana lesi

terjadi pada sisi benturan dan tempat benturan Pada kepala yang relatif diam

biasanya terjadi lesi coup sedang bila kepala dalam keadaan bebas bergerak

akan terjadi kontra coup6

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 541

5

Gejala perdarahan epidural yang klasik atau temporal berupa kesadaran yang

semakin menurun disertai oleh anisokor dan mungkin terjadi hemiparese

kontralateral Sedangkan perdarahan epidural di daerah frontal dan parietal atas

tidak memberikan manifestasi klinis yang khas selain penurunan kesadaran

(biasanya somnolen) yang tidak membaik setelah beberapa hari6

iii Perdarahan Subdural

Merupakan perdarahan antara duramater dan arakhnoid yang biasanya

meliputi perdarahan vena Perdarahan subdural dibedakan atas akut subakut

dan kronis7

Perdarahan subdural akut sering dihubungkan dengan cedera otak dasar dan

cedera batang otak Manifestasi klinisnya adalah sakit kepala perasaan

mengantuk kebingungan respon yang lambat dan gelisah Keadaan kritis

terlihat apabila adanya perlambatan reaksi ipsilateral pupil7

Perdarahan subdural subakut biasanya terjadi 7 sampai 10 hari setelah cedera

dan dihubungkan dengan kontusio serebri yang agak berat Tekanan serebral

yang terus-menerus menyebabkan penurunan tingkat kesadaran yang dalam7

Perdarahan subdural kronik terjadi karena luka ringan Bermula dengan

perdarahan kecil yang memasuki ruang subdural Beberapa minggu kemudian

menumpuk di sekitar membran vaskuler dan secara perlahan meluas

Manifestasi klinis ini mungkin tidak tampak dalam beberapa mingggu atau

bulan Pada proses berkelanjutan dapat terjadi penurunan reaksi pupil dan

motorik7

iv Perdarahan Intraserebral

Merupakan penumpukan darah pada jaringan otak Perdarahan mungkin

disertai contra coup phenomenon Pendarahan ini sering pada kasus kontusio

dan terjadi pada area frontal dan temporal Akibat adanya substansi darah

dalam jaringan otak akan menimbulkan edema otak Manifestasi neurologik

tergantung pada ukuran dan lokasi perdarahan7 8

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 641

6

II7 Pemeriksaan Radiologi

A Foto Polos Kepala

Foto polos kepala pernah merupakan pemeriksaan penting dalam mengevaluasi trauma

kapitis sekarang telah digantikan dengan tomografi komputer dan jarang digunakan lagi pada

pasien dengan trauma kapitis tertutup Kadang-kadang foto polos kepala digunakan pada

pasien dengan luka tembak di kepala untuk menentukan ada tidaknya fragmen peluru

intrakranial yang tertinggal Pemeriksaan ini dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur

tulang tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial9

Jenis-jenis fraktur pada tengkorak dapat berupa fraktur impresi fraktur linear dan

fraktur diastasis Fraktur impresi biasanya disertai kerusakan jaringan otak dan pada foto

terlihat sebagai garis atau dua garis sejajar dengan densitas tinggi pada tulang tengkorak

Fraktur linear harus dibedakan dari sutura dan pembuluh darah Pada foto fraktur ini terlihat

sebagai garis radiolusen paling sering di daerah parietal Garis fraktur biasanya lebih

radiolusen daripada pembuluh darah dan arahnya tidak teratur Fraktur pada dasar tengkorak

seringkali sukar dilihat Adanya bayangan cairan (air-fluid level ) dalam sinus sfenoid

menunjukkan adanya fraktus basis kranii Fraktur diastasis lebih sering pada anak-anak dan

terlihat sebagai pelebaran sutura9

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 1 amp 2 Gambaran foto polos kepala lateral menunjukkan dua jenis fraktur tengkorak

Gambar 1 Menunjukkan fraktur linear (panah hitam)10

Gambar 2 Menunjukkan fraktur impresi (panah hitam)10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 741

7

B Tomografi Komputer (TK)

Tomografi Komputer adalah satu pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus sinar-x

di mana sumber sinar-x dan detektor berputar di sekitar objek kemudian informasi yang

diperoleh dapat digunakan untuk menghasilkan gambaran cross-sectional oleh komputer

Foto tomografi komputernakan tampak sebagai penampang-penampang melintang dari

objeknya Tomografi Komputer adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat pada dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan edema

yang jelas baik bentuk maupun ukurannya Melalui pemeriksaan ini dapat dilihat seluruh

struktur anatomis kepala dan merupakan alat yang paling baik untuk mengetahui dan

menentukan lokasi serta ukuran dari perdarahan intrakranial Indikasi pemeriksaan tomografi

komputer pada kasus trauma kapitis adalah seperti berikut 11

Trauma kapitis sedang dan berat

Trauma kapitis ringan yang disertai fraktur tengkorak

Adanya kecurigaan dan tanda terjadinya fraktur basis kranii

Adanya defisit neurologi seperti kejang dan penurunan gangguan kesadaran

Sakit kepala yang berat

Adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial atau herniasi jaringan

otak

Kesulitan dalam mengeliminasi kemungkinan perdarahan intraserebral

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 841

8

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Dewasa

Pasien dewasa yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 21 perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 21NO RESIKO

1 Skor SKG lt 13 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan buat pertama kali

2 Skor SKG lt 15 selepas 2 jam berlakunya trauma kapitis sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan buat pertama kali

3 Suspek trauma kapitis dengan fraktur terbuka amp depresi tulang tengkorak

4 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

5 Terjadinya kejang post-trauma

6 Penurunan fokal neurologis

7 Muntah 1 kali atau lebih

8 Amnesia gt 30 menit

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Dewasa dengan penurunan kesadaran dan

amnesia

Pasien dewasa yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 22 dan hilang kasadaran serta amnesia serta merta setelah kecelakaan lalu

lintas (KLL) perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 22

NO RESIKO

1 Usia lebih dari 65 tahun

2 Koagulopati (riwayat perdarahan gangguan pembekuan saat ini pengobatan dengan

warfarin)

3 Mekanisme KLL yang terlalu berbahaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 941

9

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Anak-anak

Pasien anak-anak yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 23 perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 23NO RESIKO

1 Hilang kasadaran lebih dari 5 menit

2 Amnesia (antegrade atau retrograde) lebih dari 5 menit

3 Pening yang abnormal

4 Muntah 3 kali atau lebih

5 Suspek klinis mungkin telah terjadi cedea tanpa KLL

6 Kejang post-trauma tanpa ada riwayat epilepsi

7 SKG lt 14 anak bayi lt 1 tahun SKG (Pediatrik) lt 15 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali

8 Suspek trauma kapitis dengan trauma terbuka depresi tulang tengkorak atau

9 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

10 Penurunan fokal neurologis

11 Usia lt 1 tahun adanya memar bengkak atau laserasi lebih dari 5 cm di kepala

12 Mekanisme KLL yang terlalu berbahaya

Kepentingan dilakukan pemeriksaan TK dengan segera

Kepentingan untuk melakukan pemeriksaan TK (serta pembacaan) dalam masa 1 jam

berdasarkan resiko tabel 2412

Tabel 24

NO RESIKO

1 SKG lt 13 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali

2 SKG lt 15 2 jam setelah trauma kapitis

3 Suspek trauma kapitis dengan fraktur terbuka amp depresi tulang tengkorak

4 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

5 Muntah 1 kali atau lebih untuk pasien dewasa muntah 3 kali atau lebih untuk anak-anak

6 Kejang post-trauma

7 Koagulopati (riwayat perdarahan gangguan pembekuan saat ini pengobatan denganwarfarin) + penurunan kesadaran dan amnesia Pasien saat ini dengan pengobatan

antiplatelet mungkin akan mengalami resiko yang lebih tinggi untuk perdarahanintrakranial

8 Penurunan fokal neurologis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1041

10

Gambaran Tomografi Komputer pada Trauma Kapitis

i Komosio Serebri

Secara definisi komosio serebri adalah gangguan fungsi otak tanpa adanya kerusakan

anatomi jaringan otak akibat adanya cedera kepala Sedangkan secara klinis didapatkan

penderita pernah atau sedang tidak sadar selama kurang dari 15 menit disertai sakit kepala

pusing mual-muntah adanya amnesia retrograde atau antegrade Pada pemeriksaan

radiologis tomografi komputer tidak didapatkan adanya kelainan13

ii Kontusio Serebri

Secara definisi kontusio serebri didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak akibat

adanya kerusakan jaringan otak secara klinis didapatkan pasien pernah atau sedang tidak

sadar selama lebih dari 15 menit atau didapatkan adanya kelainan neurologis akibat kerusakan

jaringan otak seperti hemipareseplegi afaasia disertai gejala mual-muntah pusing sakit

kepala amnesia retrograde atau antegrade pada pemeriksaan tomografi komputer didapatkan

daerah hiperdens di jaringan otak sedangkan istilah laserasi serebri menunjukkan bahwa

terjadi robekan membran pia-arakhnoid pada daerah yang mengalami contusio serebri yang

gambaran pada tomografi komputer disebut ldquo Pulp brainrdquo13

Gambaran TK akut awalnya menunjukkan isodens kontusio yang menjadi lebih jelas

pada tindak lanjut pemindaian TK Gambaran TK seperti terlihat di bawah sering

menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu dalam ukuran dan jumlah kontusio dan

jumlah perdarahan dalam kontusio Awalnya temuan gambaran TK boleh normal atau

minimal abnormal karena volume parsial antara microhemorrhages padat dan edema

hipodens dapat menyebabkan kontusio isodens relatif terhadap jaringan otak sekitarnya14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1141

11

Gambar 3

Gambar 3 Gambaran kontusi serebri akut pada temporal kortikal kanan Gliding contusion

disebabkan oleh percepatan sudut sagital dengan peregangan dan robeknya pembuluh darah

parasagittal Gliding contusion sering hemoragik tidak hanya dari gerak diferensial struktur

subkortikal (sering disebut sebagai cedera geser) tetapi juga dari robeknya vena parasagittal

Ketika otak tiba-tiba bergeser pada saat dampak jaringan subkortikal meluncur lebih dari

korteks Para Convexities dari setiap belahan yang berlabuh ke dura secara granulasi

arakhnoid Gliding contusion juga cenderung bilateral14

Gambar 4

Gambar 4 Gambaran acute gliding contusions

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1241

12

iii Hematoma Epidural

Tomografi komputer adalah pemeriksaan pilihan jika dicuriga adanya hematoma

epidural intrakranial15-19

Namun karena volume rata-rata berada dengan tulang yang

berdekatan hematoma epidural yang kecil dapat menjadi sulit untuk dideteksi dengan

tomografi komputer20

Hematoma epidural biasanya dapat dibedakan dari hematoma subdural dengan adanya

bentuk biconvex dibandingkan dengan bentuk bulan sabit dari hematoma subdural Selain itu

tidak seperti hematoma subdural hematoma epidural biasanya tidak melewati sutura20

Dengan bentuk biconvex yang khas elips ekstra-aksial koleksi cairan penampilan hematoma

epidural pada tomografi komputer tergantung pada sumber perdarahan waktu berlalu sejak

cedera tingkat keparahan perdarahan dan tingkat organisasi gumpalan dan pemecahan21 22

Gambar 5

Gambar 5 Gambaran Hematoma Epidural

Akut atau tipe 1 hematoma epidural mungkin mengandung hyperdense clot dan

swirling lucency Temuan ini diyakini merupakan campuran dari perdarahan aktif dan serum

yang tersisa setelah pembentukan gumpalan sebelumnya Subakut atau tipe 2 hematoma

epidural menjadi hiperdens homogen dengan adanya perdarahan aktif berhenti dan bentuk

gumpalan terorganisir Kronis atau tipe 3 hematoma epidural mengandung setidaknya

sebagian hipodens dengan gumpalan mengalami kerusakan dan resorpsi Peningkatan

pembentukan membran mungkin hasil dari neovascularitas dan pembentukan jaringan

granulasi di dura pengungsi selama proses gumpalan-resorpsi23

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1341

13

Gambar 6

Gambar 6 Gambaran Hematoma Epidural Akut

Meskipun tomografi komputer merupakan pemeriksaan pilihan dalam mengevaluasi

hematoma epidural intrakranial modalitas ini terbatas dalam mengevaluasi hematoma

epidural tulang belakang karena kesulitan dalam memeriksa segmen tulang belakang yang

panjang dengan gambar aksial tomografi komputer dan karena atenuasi rendah subakut atau

hematoma epidural kronis23

iv Hematoma Subdural

Perdarahan terjadi di antara duramater dan arakhoid yang disebabkan robekan vena-

vena di daerah korteks serebri atau bridging vein oleh suatu trauma Lokalisasi terutama di

daerah frontoparietotemperoral Hematoma subdural dibagikan dalam tiga jenis akut subakut

dan kronik24

Pada gambaran TK subdural hematoma akut dapat ditemukan area hiperdens tipis

merata berbentuk semilunar atau bulan sabit (crescentic appearance) di antara tabula dan

parenkim otak Pada minggu kedua dan ketiga (fase subakut) subdural hematoma menjadi

isodense terhadap otak dan sering menjadi bentuk lensa sehingga dapat membingung dengan

epidural hematoma Setelah beberapa minggu kemudian akan timbul hematoma subdural

kronik pada gambaran TK yang ditemukan area hipodens isodens atau sedikit hiperdens dan

berbentuk bikonveks yang berbatas tegas23

Seringkali hematoma subdural kronis muncul

sebagai lesi heterogen padat dengan fluid level antara (hipodens) komponen akut dan

(hiperdens) komponen kronis hematoma24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1441

14

Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9

Gambar 7 Menunjukkan Hematoma subdural akut Gambaran TK ditemukan hiperdens

diantara duramater dan araknoid umumnya akibatkan robekan dari briging vein Gambaran

seperti bulan sabit disertai mildline shift

Gambar 8 Menunujukkan Hematoma subdural subakut Gambaran hematoma berbentuk

bulan sabit yang kurang densitas berbanding daripada gambaran TK hematoma subdural akut

Gambar 9 Menunjukkan gambaran TK Hematoma subdural kronik dan disertai midline shift

Gambar 10

Gambar 10 Kronis subdural hematoma (SDH) umumnya bilateral dan memiliki area

perdarahan akut yang mengakibatkan densitas yang heterogen Tampak kurangnya

pergeseran garis tengah karena adanya hematoma bilateral24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1541

15

v Perdarahan Subarakhoid (SAH)

Perdarahan subarakhnoid yang terjadi karena trauma biasanya terletak di atas gyri

pada konveksitas otak SAH yang disebabkan oleh pecahnya aneurisma otak biasanya terletak

di cisterns subarakhnoid pada dasar otak SAH dapat terjadi sendiri atau dalam hubungan

dengan hematoma intraserebral atau ekstraserebral lainnya Pada gambaran TK SAH terlihat

mengisi ruangan subaraknoid yang biasanya terlihat gelap dan terisi cairan serebrospinal di

sekitar otak Rongga subaraknoid yang biasanya hitam mungkin tampak putih di perdarahan

akut Temuan ini paling jelas terlihat dalam rongga subaraknoid yang besar Jika pemeriksaan

TK dilakukan beberapa hari atau minggu setelah perdarahan awal temuan akan tampak lebih

halus Gambaran putih darah dan bekuan cenderung menurun dan tampak sebagai abu-abu

SAH dapat menyebabkan hidrosefalus dan konfusi akibat trauma pecahnya pembuluh darah

arteri (aneurisme) atau malformasi arteriovenosa (AVM) Selain menentukan SAH gambaran

TK juga dapat digunakan untuk melokalisir sumber perdarahan24 25

Gambar 11 Gambar 12

Gambar 11 Menunujukkan perdarahan subarachoid Gambaran TK kepala ditemukan

adanya perdarahan di ruang subarakhoid (tanda panah hitam)

Gambar 12 Menunjukkan pasien mengalami hematoma esktradural di sebelah kanan dan

perdarahan subarakhnoid di sebelah kiri

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1641

16

vi Hematoma Intraserebral

Hematoma intraserebral adalah perdarahan parenkhim otak disebabkan pecahnya

pembuluh darah sehingga timbulnya hematom intraparenkim sesudah 30 menit hingga 6 jam

trauma Hematom ini boleh timbul di daerah kontralateral (contrecoup) Pada gambaran TK

sesudah beberapa jam akan tampak daerah hematom (hiperdens) dan tepi yang tidak rata5 26

Gambar 13

Gambar 13 Hematoma intraserebral Gambaran TK ditemukan perdarahan parenkim otak

dengan adanya gambaran lesi hiperdens (panah putih) jaringan di sekitar tampak densitasnya

lebih rendah akibat infark atau edema

vii Perdarahan Intraventrikular

Sebelum ketersediaan ultrasonografi tomografi komputer digunakan untuk diagnosis

dan tindak lanjut Tomografi komputer tidak lagi digunakan untuk diagnosis dan tindak lanjut

mengingat keamanan dan efektivitas biaya sonografi10

Gambar 14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1741

17

C Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan medan

magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk mengambil gambar kepala Dalam banyak

kasus MRI memberikan informasi yang tidak dapat dilihat pada X-ray USG atau Tomografi

Komputer (TK) Untuk MRI kepala pasien berbaring dengan kepala di dalam sebuah mesin

khusus ( scanner ) yang memiliki magnet kuat MRI dapat menunjukkan kerusakan jaringan

atau penyakit seperti infeksi radang atau tumor Informasi dari MRI dapat disimpan dalam

komputer untuk studi yang lebih lanjut Foto-foto atau film pandangan tertentu juga dapat

dibuat Selain itu gambaran stroke dan kejang dapat dilihat dari pemeriksaan MRI Dalam

beberapa kasus pewarnaan (bahan kontras) dapat digunakan ketika dilakukan pemeriksaan

MRI untuk menampilkan gambaran struktur yang lebih jelas Cairan tersebut dapat membantu

menunjukkan aliran darah mencari beberapa jenis tumor dan menunjukkan area

peradangan27

MRI saat ini tidak digunakan pada trauma kapitis akut tetapi berperan penting ketika

tidak ada informasi atau gambaran yang jelas untuk menentukan diagnosis pada trauma

subakut atau kronis Tujuan dari pemeriksaan MRI dalam mengevaluasi perdarahan

intrakranial adalah sebagai berikut28

Untuk melihat ada atau tidaknya perdarahan

Untuk mengetahui lokasi dan membedakan perdarahan (ekstra-aksial

dibandingkan intra-aksial) ekstra-aksial untuk membedakan perdarahan

subarakhnoid (SAH) hematoma subdural (SDH) dan hematoma epidural

(EDH) dan intra-aksial untuk menemukan lokasi spesifik dari neuroanatomi

Untuk menentukan sudah berapa lama perdarahan terjadi

Untuk mengetahui etiologi

Untuk membantu penatalaksanaan perdarahan dan menentukan prognosis

pasien

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1841

18

Perdarahan Intraserebral Berdasarkan Waktu

1 Perdarahan Hiperakut

Gambar 15

Gambar 15 Magnetic Resonance Imaging aksial menunjukkan hematoma hiperakut dalam

kapsul eksternal yang tepat dan korteks insular pada pasien hipertensi T1 aksial menunjukkan

isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal kanan yang hiperintens pada T2 dan

dengan kecenderungan tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada gradien-

echo (GRE) Sebuah lingkaran kecil edema vasogenik mengelilingi hematoma28

2 Perdarahan Akut

Gambar 16

Gambar 16 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma akut pada daerah frontal

kiri T1 aksial dan T2 menunjukkan hematoma yang hipointens Sebuah lingkaran kecil

edema vasogenik mengelilingi hematoma terlihat di T228

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 2: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 241

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II1 Definisi

Trauma kapitis juga disebut acquired brain injury atau hanya cedera kepala hal ini

tejadi bila trauma tersebut berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan pada otak

Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau difus (melibatkan

lebih dari satu area dari otak) Trauma kapitis dapat terjadi akibat cedera kepala tertutup

(closed head injury) atau luka penetrasi cedera kepala Closed head injury terjadi ketika

kepala secara tiba-tiba dan keras menghentammelanggar obyek tapi obyek tidak menembus

tengkorak Cedera penetrasi pula terjadi ketika obyek menembus tengkorak dan memasuki

jaringan otak5

II2 Epidemiologi

Di Amerika Serikat misalnya setiap tahun sekitar 16 juta orang mengalami cedera

otak traumatis di antaranya 800000 menerima perawatan rawat jalan dan 270000

membutuhkan perawatan rawat inap Setiap tahun sekitar 52000 orang tewas dan 80000

pasien permanen cacat neurologis parah akibat cedera otak traumatis Di seluruh dunia

trauma kapitis adalah penyebab terbesar jumlah cacat dan kematian Di negara berkembang

seperti Indonesia seiring dengan kemajuan teknologi dan pembangunan frekuensi trauma

kapitis cenderung makin meningkat5 6

II3 Etiologi

Separuh dari semua trauma kapitis adalah karena kecelakaan di jalan raya yang

melibatkan mobil sepeda motor sepeda dan pejalan kaki Kecelakaan ini adalah penyebab

utama dari trauma kapitis pada orang di bawah usia 75 tahun Bagi mereka berusia 75 tahun

ke atas mayoritis mengalami trauma kapitis karena jatuh Sekitar 20 dari trauma kapitis

adalah karena kekerasan seperti senjata api dan serangan kekerasan terhadap anak dan

sekitar 3 adalah karena cedera olahraga Selain itu setengah dari insiden trauma kapitis

melibatkan penggunaan alkohol Penyebab trauma kapitis berperan dalam menentukan hasil

pasien6

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 341

3

II4 Patofisiologi

Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat dipenuhi

Energi yang dihasilkan di dalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi Otak

tidak mempunyai cadangan oksigen jadi kekurangan aliran darah ke otak walaupun sebentar

akan menyebabkan gangguan fungsi Demikian pula dengan kebutuhan glukosa sebagai bahan

bakar metabolisme otak tidak boleh kurang dari 20 mg karena akan menimbulkan koma

Kebutuhan glukosa sebanyak 25 dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh sehingga bila kadar

glukosa plasma turun sampai 70 akan terjadi gejala-gejala permulaan disfungsi serebral7 8

II5 Klasifikasi

Trauma kapitis dibagi menjadi trauma kapitis primer dan trauma kapitis sekunder

Trauma kapitis primer merupakan cedera yang terjadi saat atau bersamaan dengan kejadian

cedera dan ini merupakan suatu fenomena mekanik Cedera ini umumnya menimbulkan lesi

permanen Tidak banyak yang dapat dilakukan kecuali menstabilkan kondisi pasien sehingga

sel-sel yang sakit dapat menjalani proses penyembuhan yang optimal Trauma kapitis primer

pula dibahagikan kepada trauma kapitis terbuka dan trauma kapitis tertutup7 8

Trauma kapitis sekunder merupakan proses lanjutan dari trauma kapitis primer dan

lebih merupakan fenomena metabolik Pada penderita trauma kapitis berat pencegahan

trauma kapitis sekunder dapat mempengaruhi tingkat penyembuhan pasien Penyebab trauma

kapitis sekunder antara lain penyebab sistemik (hipotensi hipoksemia hipo atau hiperkapnea

hipertermia dan hiponatremia) dan penyebab intrakranial (tekanan intrakranial meningkat

hematoma edema pergeseran otak (brain shift ) vasospasme kejang dan infeksi)7 8

Trauma Kapitis

Primer Sekunder

Terbuka Tertutup Sistemik Intrakranial

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 441

4

II6 Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis trauma kapitis terbuka adalah seperti berikut

Trauma kapitis ini menyebabkan fraktur tulang tengkorak dan laserasi duramater

Kerusakan otak dapat terjadi bila tulang tengkorak menusuk otak Fraktur longitudinal sering

menyebabkan kerusakan pada meatus akustikus interna foramen jugularis dan tuba

eustachius Setelah 2-3 hari akan tampak battle sign (warna biru atau ekhimosis dibelakang

telinga diatas os mastoid) dan otorrhoe (cairan serebrospinal keluar dari telinga) Perdarahan

dari telinga dengan trauma kapitis hampir selalu disebabkan oleh retak tulang dasar

tengkorak Fraktur basis tengkorak tidak selalu dapat dideteksi oleh foto rontgen karena

terjadi sangat dasar Tanda-tanda klinis yang dapat membantu mendiagnosa adalah 6

i Battle sign (warna biru atau ekhimosis dibelakang telinga di atas os mastoid)

ii Hemotimpanum (perdarahan di daerah membran timpani telinga)

iii Periorbital ecchymosis (mata berwarna hitam tanpa trauma langsung)

iv Rhinorrhoe (cairan serebrospinal keluar dari hidung)

v Otorrhoe (cairan serebrospinal keluar dari telinga)

Manifestasi klinis trauma kapitis tertutup

i Komusio serebri (Gegar otak)

Merupakan bentuk trauma kapitis ringan dimana terjadi pingsan (kurang dari

10 menit) Gejala lain yang mungkin terjadi adalah pusing dan noda-noda

didepan mata6

ii Kontusio serebri (Memar otak)

Merupakan perdarahan kecilptechie pada jaringan otak akibat pecahnya

pembuluh darah kapiler Hal ini bersama-sama dengan rusaknya jaringan saraf

atau otak yang akan menimbulkan edema jaringan otak di daerah sekitarnya6

Berdasarkan lokasi benturan lesi dibedakan atas coup kontusio dimana lesi

terjadi pada sisi benturan dan tempat benturan Pada kepala yang relatif diam

biasanya terjadi lesi coup sedang bila kepala dalam keadaan bebas bergerak

akan terjadi kontra coup6

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 541

5

Gejala perdarahan epidural yang klasik atau temporal berupa kesadaran yang

semakin menurun disertai oleh anisokor dan mungkin terjadi hemiparese

kontralateral Sedangkan perdarahan epidural di daerah frontal dan parietal atas

tidak memberikan manifestasi klinis yang khas selain penurunan kesadaran

(biasanya somnolen) yang tidak membaik setelah beberapa hari6

iii Perdarahan Subdural

Merupakan perdarahan antara duramater dan arakhnoid yang biasanya

meliputi perdarahan vena Perdarahan subdural dibedakan atas akut subakut

dan kronis7

Perdarahan subdural akut sering dihubungkan dengan cedera otak dasar dan

cedera batang otak Manifestasi klinisnya adalah sakit kepala perasaan

mengantuk kebingungan respon yang lambat dan gelisah Keadaan kritis

terlihat apabila adanya perlambatan reaksi ipsilateral pupil7

Perdarahan subdural subakut biasanya terjadi 7 sampai 10 hari setelah cedera

dan dihubungkan dengan kontusio serebri yang agak berat Tekanan serebral

yang terus-menerus menyebabkan penurunan tingkat kesadaran yang dalam7

Perdarahan subdural kronik terjadi karena luka ringan Bermula dengan

perdarahan kecil yang memasuki ruang subdural Beberapa minggu kemudian

menumpuk di sekitar membran vaskuler dan secara perlahan meluas

Manifestasi klinis ini mungkin tidak tampak dalam beberapa mingggu atau

bulan Pada proses berkelanjutan dapat terjadi penurunan reaksi pupil dan

motorik7

iv Perdarahan Intraserebral

Merupakan penumpukan darah pada jaringan otak Perdarahan mungkin

disertai contra coup phenomenon Pendarahan ini sering pada kasus kontusio

dan terjadi pada area frontal dan temporal Akibat adanya substansi darah

dalam jaringan otak akan menimbulkan edema otak Manifestasi neurologik

tergantung pada ukuran dan lokasi perdarahan7 8

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 641

6

II7 Pemeriksaan Radiologi

A Foto Polos Kepala

Foto polos kepala pernah merupakan pemeriksaan penting dalam mengevaluasi trauma

kapitis sekarang telah digantikan dengan tomografi komputer dan jarang digunakan lagi pada

pasien dengan trauma kapitis tertutup Kadang-kadang foto polos kepala digunakan pada

pasien dengan luka tembak di kepala untuk menentukan ada tidaknya fragmen peluru

intrakranial yang tertinggal Pemeriksaan ini dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur

tulang tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial9

Jenis-jenis fraktur pada tengkorak dapat berupa fraktur impresi fraktur linear dan

fraktur diastasis Fraktur impresi biasanya disertai kerusakan jaringan otak dan pada foto

terlihat sebagai garis atau dua garis sejajar dengan densitas tinggi pada tulang tengkorak

Fraktur linear harus dibedakan dari sutura dan pembuluh darah Pada foto fraktur ini terlihat

sebagai garis radiolusen paling sering di daerah parietal Garis fraktur biasanya lebih

radiolusen daripada pembuluh darah dan arahnya tidak teratur Fraktur pada dasar tengkorak

seringkali sukar dilihat Adanya bayangan cairan (air-fluid level ) dalam sinus sfenoid

menunjukkan adanya fraktus basis kranii Fraktur diastasis lebih sering pada anak-anak dan

terlihat sebagai pelebaran sutura9

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 1 amp 2 Gambaran foto polos kepala lateral menunjukkan dua jenis fraktur tengkorak

Gambar 1 Menunjukkan fraktur linear (panah hitam)10

Gambar 2 Menunjukkan fraktur impresi (panah hitam)10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 741

7

B Tomografi Komputer (TK)

Tomografi Komputer adalah satu pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus sinar-x

di mana sumber sinar-x dan detektor berputar di sekitar objek kemudian informasi yang

diperoleh dapat digunakan untuk menghasilkan gambaran cross-sectional oleh komputer

Foto tomografi komputernakan tampak sebagai penampang-penampang melintang dari

objeknya Tomografi Komputer adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat pada dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan edema

yang jelas baik bentuk maupun ukurannya Melalui pemeriksaan ini dapat dilihat seluruh

struktur anatomis kepala dan merupakan alat yang paling baik untuk mengetahui dan

menentukan lokasi serta ukuran dari perdarahan intrakranial Indikasi pemeriksaan tomografi

komputer pada kasus trauma kapitis adalah seperti berikut 11

Trauma kapitis sedang dan berat

Trauma kapitis ringan yang disertai fraktur tengkorak

Adanya kecurigaan dan tanda terjadinya fraktur basis kranii

Adanya defisit neurologi seperti kejang dan penurunan gangguan kesadaran

Sakit kepala yang berat

Adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial atau herniasi jaringan

otak

Kesulitan dalam mengeliminasi kemungkinan perdarahan intraserebral

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 841

8

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Dewasa

Pasien dewasa yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 21 perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 21NO RESIKO

1 Skor SKG lt 13 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan buat pertama kali

2 Skor SKG lt 15 selepas 2 jam berlakunya trauma kapitis sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan buat pertama kali

3 Suspek trauma kapitis dengan fraktur terbuka amp depresi tulang tengkorak

4 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

5 Terjadinya kejang post-trauma

6 Penurunan fokal neurologis

7 Muntah 1 kali atau lebih

8 Amnesia gt 30 menit

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Dewasa dengan penurunan kesadaran dan

amnesia

Pasien dewasa yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 22 dan hilang kasadaran serta amnesia serta merta setelah kecelakaan lalu

lintas (KLL) perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 22

NO RESIKO

1 Usia lebih dari 65 tahun

2 Koagulopati (riwayat perdarahan gangguan pembekuan saat ini pengobatan dengan

warfarin)

3 Mekanisme KLL yang terlalu berbahaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 941

9

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Anak-anak

Pasien anak-anak yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 23 perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 23NO RESIKO

1 Hilang kasadaran lebih dari 5 menit

2 Amnesia (antegrade atau retrograde) lebih dari 5 menit

3 Pening yang abnormal

4 Muntah 3 kali atau lebih

5 Suspek klinis mungkin telah terjadi cedea tanpa KLL

6 Kejang post-trauma tanpa ada riwayat epilepsi

7 SKG lt 14 anak bayi lt 1 tahun SKG (Pediatrik) lt 15 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali

8 Suspek trauma kapitis dengan trauma terbuka depresi tulang tengkorak atau

9 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

10 Penurunan fokal neurologis

11 Usia lt 1 tahun adanya memar bengkak atau laserasi lebih dari 5 cm di kepala

12 Mekanisme KLL yang terlalu berbahaya

Kepentingan dilakukan pemeriksaan TK dengan segera

Kepentingan untuk melakukan pemeriksaan TK (serta pembacaan) dalam masa 1 jam

berdasarkan resiko tabel 2412

Tabel 24

NO RESIKO

1 SKG lt 13 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali

2 SKG lt 15 2 jam setelah trauma kapitis

3 Suspek trauma kapitis dengan fraktur terbuka amp depresi tulang tengkorak

4 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

5 Muntah 1 kali atau lebih untuk pasien dewasa muntah 3 kali atau lebih untuk anak-anak

6 Kejang post-trauma

7 Koagulopati (riwayat perdarahan gangguan pembekuan saat ini pengobatan denganwarfarin) + penurunan kesadaran dan amnesia Pasien saat ini dengan pengobatan

antiplatelet mungkin akan mengalami resiko yang lebih tinggi untuk perdarahanintrakranial

8 Penurunan fokal neurologis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1041

10

Gambaran Tomografi Komputer pada Trauma Kapitis

i Komosio Serebri

Secara definisi komosio serebri adalah gangguan fungsi otak tanpa adanya kerusakan

anatomi jaringan otak akibat adanya cedera kepala Sedangkan secara klinis didapatkan

penderita pernah atau sedang tidak sadar selama kurang dari 15 menit disertai sakit kepala

pusing mual-muntah adanya amnesia retrograde atau antegrade Pada pemeriksaan

radiologis tomografi komputer tidak didapatkan adanya kelainan13

ii Kontusio Serebri

Secara definisi kontusio serebri didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak akibat

adanya kerusakan jaringan otak secara klinis didapatkan pasien pernah atau sedang tidak

sadar selama lebih dari 15 menit atau didapatkan adanya kelainan neurologis akibat kerusakan

jaringan otak seperti hemipareseplegi afaasia disertai gejala mual-muntah pusing sakit

kepala amnesia retrograde atau antegrade pada pemeriksaan tomografi komputer didapatkan

daerah hiperdens di jaringan otak sedangkan istilah laserasi serebri menunjukkan bahwa

terjadi robekan membran pia-arakhnoid pada daerah yang mengalami contusio serebri yang

gambaran pada tomografi komputer disebut ldquo Pulp brainrdquo13

Gambaran TK akut awalnya menunjukkan isodens kontusio yang menjadi lebih jelas

pada tindak lanjut pemindaian TK Gambaran TK seperti terlihat di bawah sering

menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu dalam ukuran dan jumlah kontusio dan

jumlah perdarahan dalam kontusio Awalnya temuan gambaran TK boleh normal atau

minimal abnormal karena volume parsial antara microhemorrhages padat dan edema

hipodens dapat menyebabkan kontusio isodens relatif terhadap jaringan otak sekitarnya14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1141

11

Gambar 3

Gambar 3 Gambaran kontusi serebri akut pada temporal kortikal kanan Gliding contusion

disebabkan oleh percepatan sudut sagital dengan peregangan dan robeknya pembuluh darah

parasagittal Gliding contusion sering hemoragik tidak hanya dari gerak diferensial struktur

subkortikal (sering disebut sebagai cedera geser) tetapi juga dari robeknya vena parasagittal

Ketika otak tiba-tiba bergeser pada saat dampak jaringan subkortikal meluncur lebih dari

korteks Para Convexities dari setiap belahan yang berlabuh ke dura secara granulasi

arakhnoid Gliding contusion juga cenderung bilateral14

Gambar 4

Gambar 4 Gambaran acute gliding contusions

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1241

12

iii Hematoma Epidural

Tomografi komputer adalah pemeriksaan pilihan jika dicuriga adanya hematoma

epidural intrakranial15-19

Namun karena volume rata-rata berada dengan tulang yang

berdekatan hematoma epidural yang kecil dapat menjadi sulit untuk dideteksi dengan

tomografi komputer20

Hematoma epidural biasanya dapat dibedakan dari hematoma subdural dengan adanya

bentuk biconvex dibandingkan dengan bentuk bulan sabit dari hematoma subdural Selain itu

tidak seperti hematoma subdural hematoma epidural biasanya tidak melewati sutura20

Dengan bentuk biconvex yang khas elips ekstra-aksial koleksi cairan penampilan hematoma

epidural pada tomografi komputer tergantung pada sumber perdarahan waktu berlalu sejak

cedera tingkat keparahan perdarahan dan tingkat organisasi gumpalan dan pemecahan21 22

Gambar 5

Gambar 5 Gambaran Hematoma Epidural

Akut atau tipe 1 hematoma epidural mungkin mengandung hyperdense clot dan

swirling lucency Temuan ini diyakini merupakan campuran dari perdarahan aktif dan serum

yang tersisa setelah pembentukan gumpalan sebelumnya Subakut atau tipe 2 hematoma

epidural menjadi hiperdens homogen dengan adanya perdarahan aktif berhenti dan bentuk

gumpalan terorganisir Kronis atau tipe 3 hematoma epidural mengandung setidaknya

sebagian hipodens dengan gumpalan mengalami kerusakan dan resorpsi Peningkatan

pembentukan membran mungkin hasil dari neovascularitas dan pembentukan jaringan

granulasi di dura pengungsi selama proses gumpalan-resorpsi23

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1341

13

Gambar 6

Gambar 6 Gambaran Hematoma Epidural Akut

Meskipun tomografi komputer merupakan pemeriksaan pilihan dalam mengevaluasi

hematoma epidural intrakranial modalitas ini terbatas dalam mengevaluasi hematoma

epidural tulang belakang karena kesulitan dalam memeriksa segmen tulang belakang yang

panjang dengan gambar aksial tomografi komputer dan karena atenuasi rendah subakut atau

hematoma epidural kronis23

iv Hematoma Subdural

Perdarahan terjadi di antara duramater dan arakhoid yang disebabkan robekan vena-

vena di daerah korteks serebri atau bridging vein oleh suatu trauma Lokalisasi terutama di

daerah frontoparietotemperoral Hematoma subdural dibagikan dalam tiga jenis akut subakut

dan kronik24

Pada gambaran TK subdural hematoma akut dapat ditemukan area hiperdens tipis

merata berbentuk semilunar atau bulan sabit (crescentic appearance) di antara tabula dan

parenkim otak Pada minggu kedua dan ketiga (fase subakut) subdural hematoma menjadi

isodense terhadap otak dan sering menjadi bentuk lensa sehingga dapat membingung dengan

epidural hematoma Setelah beberapa minggu kemudian akan timbul hematoma subdural

kronik pada gambaran TK yang ditemukan area hipodens isodens atau sedikit hiperdens dan

berbentuk bikonveks yang berbatas tegas23

Seringkali hematoma subdural kronis muncul

sebagai lesi heterogen padat dengan fluid level antara (hipodens) komponen akut dan

(hiperdens) komponen kronis hematoma24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1441

14

Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9

Gambar 7 Menunjukkan Hematoma subdural akut Gambaran TK ditemukan hiperdens

diantara duramater dan araknoid umumnya akibatkan robekan dari briging vein Gambaran

seperti bulan sabit disertai mildline shift

Gambar 8 Menunujukkan Hematoma subdural subakut Gambaran hematoma berbentuk

bulan sabit yang kurang densitas berbanding daripada gambaran TK hematoma subdural akut

Gambar 9 Menunjukkan gambaran TK Hematoma subdural kronik dan disertai midline shift

Gambar 10

Gambar 10 Kronis subdural hematoma (SDH) umumnya bilateral dan memiliki area

perdarahan akut yang mengakibatkan densitas yang heterogen Tampak kurangnya

pergeseran garis tengah karena adanya hematoma bilateral24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1541

15

v Perdarahan Subarakhoid (SAH)

Perdarahan subarakhnoid yang terjadi karena trauma biasanya terletak di atas gyri

pada konveksitas otak SAH yang disebabkan oleh pecahnya aneurisma otak biasanya terletak

di cisterns subarakhnoid pada dasar otak SAH dapat terjadi sendiri atau dalam hubungan

dengan hematoma intraserebral atau ekstraserebral lainnya Pada gambaran TK SAH terlihat

mengisi ruangan subaraknoid yang biasanya terlihat gelap dan terisi cairan serebrospinal di

sekitar otak Rongga subaraknoid yang biasanya hitam mungkin tampak putih di perdarahan

akut Temuan ini paling jelas terlihat dalam rongga subaraknoid yang besar Jika pemeriksaan

TK dilakukan beberapa hari atau minggu setelah perdarahan awal temuan akan tampak lebih

halus Gambaran putih darah dan bekuan cenderung menurun dan tampak sebagai abu-abu

SAH dapat menyebabkan hidrosefalus dan konfusi akibat trauma pecahnya pembuluh darah

arteri (aneurisme) atau malformasi arteriovenosa (AVM) Selain menentukan SAH gambaran

TK juga dapat digunakan untuk melokalisir sumber perdarahan24 25

Gambar 11 Gambar 12

Gambar 11 Menunujukkan perdarahan subarachoid Gambaran TK kepala ditemukan

adanya perdarahan di ruang subarakhoid (tanda panah hitam)

Gambar 12 Menunjukkan pasien mengalami hematoma esktradural di sebelah kanan dan

perdarahan subarakhnoid di sebelah kiri

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1641

16

vi Hematoma Intraserebral

Hematoma intraserebral adalah perdarahan parenkhim otak disebabkan pecahnya

pembuluh darah sehingga timbulnya hematom intraparenkim sesudah 30 menit hingga 6 jam

trauma Hematom ini boleh timbul di daerah kontralateral (contrecoup) Pada gambaran TK

sesudah beberapa jam akan tampak daerah hematom (hiperdens) dan tepi yang tidak rata5 26

Gambar 13

Gambar 13 Hematoma intraserebral Gambaran TK ditemukan perdarahan parenkim otak

dengan adanya gambaran lesi hiperdens (panah putih) jaringan di sekitar tampak densitasnya

lebih rendah akibat infark atau edema

vii Perdarahan Intraventrikular

Sebelum ketersediaan ultrasonografi tomografi komputer digunakan untuk diagnosis

dan tindak lanjut Tomografi komputer tidak lagi digunakan untuk diagnosis dan tindak lanjut

mengingat keamanan dan efektivitas biaya sonografi10

Gambar 14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1741

17

C Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan medan

magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk mengambil gambar kepala Dalam banyak

kasus MRI memberikan informasi yang tidak dapat dilihat pada X-ray USG atau Tomografi

Komputer (TK) Untuk MRI kepala pasien berbaring dengan kepala di dalam sebuah mesin

khusus ( scanner ) yang memiliki magnet kuat MRI dapat menunjukkan kerusakan jaringan

atau penyakit seperti infeksi radang atau tumor Informasi dari MRI dapat disimpan dalam

komputer untuk studi yang lebih lanjut Foto-foto atau film pandangan tertentu juga dapat

dibuat Selain itu gambaran stroke dan kejang dapat dilihat dari pemeriksaan MRI Dalam

beberapa kasus pewarnaan (bahan kontras) dapat digunakan ketika dilakukan pemeriksaan

MRI untuk menampilkan gambaran struktur yang lebih jelas Cairan tersebut dapat membantu

menunjukkan aliran darah mencari beberapa jenis tumor dan menunjukkan area

peradangan27

MRI saat ini tidak digunakan pada trauma kapitis akut tetapi berperan penting ketika

tidak ada informasi atau gambaran yang jelas untuk menentukan diagnosis pada trauma

subakut atau kronis Tujuan dari pemeriksaan MRI dalam mengevaluasi perdarahan

intrakranial adalah sebagai berikut28

Untuk melihat ada atau tidaknya perdarahan

Untuk mengetahui lokasi dan membedakan perdarahan (ekstra-aksial

dibandingkan intra-aksial) ekstra-aksial untuk membedakan perdarahan

subarakhnoid (SAH) hematoma subdural (SDH) dan hematoma epidural

(EDH) dan intra-aksial untuk menemukan lokasi spesifik dari neuroanatomi

Untuk menentukan sudah berapa lama perdarahan terjadi

Untuk mengetahui etiologi

Untuk membantu penatalaksanaan perdarahan dan menentukan prognosis

pasien

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1841

18

Perdarahan Intraserebral Berdasarkan Waktu

1 Perdarahan Hiperakut

Gambar 15

Gambar 15 Magnetic Resonance Imaging aksial menunjukkan hematoma hiperakut dalam

kapsul eksternal yang tepat dan korteks insular pada pasien hipertensi T1 aksial menunjukkan

isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal kanan yang hiperintens pada T2 dan

dengan kecenderungan tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada gradien-

echo (GRE) Sebuah lingkaran kecil edema vasogenik mengelilingi hematoma28

2 Perdarahan Akut

Gambar 16

Gambar 16 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma akut pada daerah frontal

kiri T1 aksial dan T2 menunjukkan hematoma yang hipointens Sebuah lingkaran kecil

edema vasogenik mengelilingi hematoma terlihat di T228

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 3: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 341

3

II4 Patofisiologi

Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat dipenuhi

Energi yang dihasilkan di dalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi Otak

tidak mempunyai cadangan oksigen jadi kekurangan aliran darah ke otak walaupun sebentar

akan menyebabkan gangguan fungsi Demikian pula dengan kebutuhan glukosa sebagai bahan

bakar metabolisme otak tidak boleh kurang dari 20 mg karena akan menimbulkan koma

Kebutuhan glukosa sebanyak 25 dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh sehingga bila kadar

glukosa plasma turun sampai 70 akan terjadi gejala-gejala permulaan disfungsi serebral7 8

II5 Klasifikasi

Trauma kapitis dibagi menjadi trauma kapitis primer dan trauma kapitis sekunder

Trauma kapitis primer merupakan cedera yang terjadi saat atau bersamaan dengan kejadian

cedera dan ini merupakan suatu fenomena mekanik Cedera ini umumnya menimbulkan lesi

permanen Tidak banyak yang dapat dilakukan kecuali menstabilkan kondisi pasien sehingga

sel-sel yang sakit dapat menjalani proses penyembuhan yang optimal Trauma kapitis primer

pula dibahagikan kepada trauma kapitis terbuka dan trauma kapitis tertutup7 8

Trauma kapitis sekunder merupakan proses lanjutan dari trauma kapitis primer dan

lebih merupakan fenomena metabolik Pada penderita trauma kapitis berat pencegahan

trauma kapitis sekunder dapat mempengaruhi tingkat penyembuhan pasien Penyebab trauma

kapitis sekunder antara lain penyebab sistemik (hipotensi hipoksemia hipo atau hiperkapnea

hipertermia dan hiponatremia) dan penyebab intrakranial (tekanan intrakranial meningkat

hematoma edema pergeseran otak (brain shift ) vasospasme kejang dan infeksi)7 8

Trauma Kapitis

Primer Sekunder

Terbuka Tertutup Sistemik Intrakranial

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 441

4

II6 Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis trauma kapitis terbuka adalah seperti berikut

Trauma kapitis ini menyebabkan fraktur tulang tengkorak dan laserasi duramater

Kerusakan otak dapat terjadi bila tulang tengkorak menusuk otak Fraktur longitudinal sering

menyebabkan kerusakan pada meatus akustikus interna foramen jugularis dan tuba

eustachius Setelah 2-3 hari akan tampak battle sign (warna biru atau ekhimosis dibelakang

telinga diatas os mastoid) dan otorrhoe (cairan serebrospinal keluar dari telinga) Perdarahan

dari telinga dengan trauma kapitis hampir selalu disebabkan oleh retak tulang dasar

tengkorak Fraktur basis tengkorak tidak selalu dapat dideteksi oleh foto rontgen karena

terjadi sangat dasar Tanda-tanda klinis yang dapat membantu mendiagnosa adalah 6

i Battle sign (warna biru atau ekhimosis dibelakang telinga di atas os mastoid)

ii Hemotimpanum (perdarahan di daerah membran timpani telinga)

iii Periorbital ecchymosis (mata berwarna hitam tanpa trauma langsung)

iv Rhinorrhoe (cairan serebrospinal keluar dari hidung)

v Otorrhoe (cairan serebrospinal keluar dari telinga)

Manifestasi klinis trauma kapitis tertutup

i Komusio serebri (Gegar otak)

Merupakan bentuk trauma kapitis ringan dimana terjadi pingsan (kurang dari

10 menit) Gejala lain yang mungkin terjadi adalah pusing dan noda-noda

didepan mata6

ii Kontusio serebri (Memar otak)

Merupakan perdarahan kecilptechie pada jaringan otak akibat pecahnya

pembuluh darah kapiler Hal ini bersama-sama dengan rusaknya jaringan saraf

atau otak yang akan menimbulkan edema jaringan otak di daerah sekitarnya6

Berdasarkan lokasi benturan lesi dibedakan atas coup kontusio dimana lesi

terjadi pada sisi benturan dan tempat benturan Pada kepala yang relatif diam

biasanya terjadi lesi coup sedang bila kepala dalam keadaan bebas bergerak

akan terjadi kontra coup6

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 541

5

Gejala perdarahan epidural yang klasik atau temporal berupa kesadaran yang

semakin menurun disertai oleh anisokor dan mungkin terjadi hemiparese

kontralateral Sedangkan perdarahan epidural di daerah frontal dan parietal atas

tidak memberikan manifestasi klinis yang khas selain penurunan kesadaran

(biasanya somnolen) yang tidak membaik setelah beberapa hari6

iii Perdarahan Subdural

Merupakan perdarahan antara duramater dan arakhnoid yang biasanya

meliputi perdarahan vena Perdarahan subdural dibedakan atas akut subakut

dan kronis7

Perdarahan subdural akut sering dihubungkan dengan cedera otak dasar dan

cedera batang otak Manifestasi klinisnya adalah sakit kepala perasaan

mengantuk kebingungan respon yang lambat dan gelisah Keadaan kritis

terlihat apabila adanya perlambatan reaksi ipsilateral pupil7

Perdarahan subdural subakut biasanya terjadi 7 sampai 10 hari setelah cedera

dan dihubungkan dengan kontusio serebri yang agak berat Tekanan serebral

yang terus-menerus menyebabkan penurunan tingkat kesadaran yang dalam7

Perdarahan subdural kronik terjadi karena luka ringan Bermula dengan

perdarahan kecil yang memasuki ruang subdural Beberapa minggu kemudian

menumpuk di sekitar membran vaskuler dan secara perlahan meluas

Manifestasi klinis ini mungkin tidak tampak dalam beberapa mingggu atau

bulan Pada proses berkelanjutan dapat terjadi penurunan reaksi pupil dan

motorik7

iv Perdarahan Intraserebral

Merupakan penumpukan darah pada jaringan otak Perdarahan mungkin

disertai contra coup phenomenon Pendarahan ini sering pada kasus kontusio

dan terjadi pada area frontal dan temporal Akibat adanya substansi darah

dalam jaringan otak akan menimbulkan edema otak Manifestasi neurologik

tergantung pada ukuran dan lokasi perdarahan7 8

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 641

6

II7 Pemeriksaan Radiologi

A Foto Polos Kepala

Foto polos kepala pernah merupakan pemeriksaan penting dalam mengevaluasi trauma

kapitis sekarang telah digantikan dengan tomografi komputer dan jarang digunakan lagi pada

pasien dengan trauma kapitis tertutup Kadang-kadang foto polos kepala digunakan pada

pasien dengan luka tembak di kepala untuk menentukan ada tidaknya fragmen peluru

intrakranial yang tertinggal Pemeriksaan ini dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur

tulang tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial9

Jenis-jenis fraktur pada tengkorak dapat berupa fraktur impresi fraktur linear dan

fraktur diastasis Fraktur impresi biasanya disertai kerusakan jaringan otak dan pada foto

terlihat sebagai garis atau dua garis sejajar dengan densitas tinggi pada tulang tengkorak

Fraktur linear harus dibedakan dari sutura dan pembuluh darah Pada foto fraktur ini terlihat

sebagai garis radiolusen paling sering di daerah parietal Garis fraktur biasanya lebih

radiolusen daripada pembuluh darah dan arahnya tidak teratur Fraktur pada dasar tengkorak

seringkali sukar dilihat Adanya bayangan cairan (air-fluid level ) dalam sinus sfenoid

menunjukkan adanya fraktus basis kranii Fraktur diastasis lebih sering pada anak-anak dan

terlihat sebagai pelebaran sutura9

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 1 amp 2 Gambaran foto polos kepala lateral menunjukkan dua jenis fraktur tengkorak

Gambar 1 Menunjukkan fraktur linear (panah hitam)10

Gambar 2 Menunjukkan fraktur impresi (panah hitam)10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 741

7

B Tomografi Komputer (TK)

Tomografi Komputer adalah satu pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus sinar-x

di mana sumber sinar-x dan detektor berputar di sekitar objek kemudian informasi yang

diperoleh dapat digunakan untuk menghasilkan gambaran cross-sectional oleh komputer

Foto tomografi komputernakan tampak sebagai penampang-penampang melintang dari

objeknya Tomografi Komputer adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat pada dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan edema

yang jelas baik bentuk maupun ukurannya Melalui pemeriksaan ini dapat dilihat seluruh

struktur anatomis kepala dan merupakan alat yang paling baik untuk mengetahui dan

menentukan lokasi serta ukuran dari perdarahan intrakranial Indikasi pemeriksaan tomografi

komputer pada kasus trauma kapitis adalah seperti berikut 11

Trauma kapitis sedang dan berat

Trauma kapitis ringan yang disertai fraktur tengkorak

Adanya kecurigaan dan tanda terjadinya fraktur basis kranii

Adanya defisit neurologi seperti kejang dan penurunan gangguan kesadaran

Sakit kepala yang berat

Adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial atau herniasi jaringan

otak

Kesulitan dalam mengeliminasi kemungkinan perdarahan intraserebral

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 841

8

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Dewasa

Pasien dewasa yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 21 perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 21NO RESIKO

1 Skor SKG lt 13 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan buat pertama kali

2 Skor SKG lt 15 selepas 2 jam berlakunya trauma kapitis sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan buat pertama kali

3 Suspek trauma kapitis dengan fraktur terbuka amp depresi tulang tengkorak

4 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

5 Terjadinya kejang post-trauma

6 Penurunan fokal neurologis

7 Muntah 1 kali atau lebih

8 Amnesia gt 30 menit

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Dewasa dengan penurunan kesadaran dan

amnesia

Pasien dewasa yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 22 dan hilang kasadaran serta amnesia serta merta setelah kecelakaan lalu

lintas (KLL) perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 22

NO RESIKO

1 Usia lebih dari 65 tahun

2 Koagulopati (riwayat perdarahan gangguan pembekuan saat ini pengobatan dengan

warfarin)

3 Mekanisme KLL yang terlalu berbahaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 941

9

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Anak-anak

Pasien anak-anak yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 23 perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 23NO RESIKO

1 Hilang kasadaran lebih dari 5 menit

2 Amnesia (antegrade atau retrograde) lebih dari 5 menit

3 Pening yang abnormal

4 Muntah 3 kali atau lebih

5 Suspek klinis mungkin telah terjadi cedea tanpa KLL

6 Kejang post-trauma tanpa ada riwayat epilepsi

7 SKG lt 14 anak bayi lt 1 tahun SKG (Pediatrik) lt 15 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali

8 Suspek trauma kapitis dengan trauma terbuka depresi tulang tengkorak atau

9 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

10 Penurunan fokal neurologis

11 Usia lt 1 tahun adanya memar bengkak atau laserasi lebih dari 5 cm di kepala

12 Mekanisme KLL yang terlalu berbahaya

Kepentingan dilakukan pemeriksaan TK dengan segera

Kepentingan untuk melakukan pemeriksaan TK (serta pembacaan) dalam masa 1 jam

berdasarkan resiko tabel 2412

Tabel 24

NO RESIKO

1 SKG lt 13 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali

2 SKG lt 15 2 jam setelah trauma kapitis

3 Suspek trauma kapitis dengan fraktur terbuka amp depresi tulang tengkorak

4 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

5 Muntah 1 kali atau lebih untuk pasien dewasa muntah 3 kali atau lebih untuk anak-anak

6 Kejang post-trauma

7 Koagulopati (riwayat perdarahan gangguan pembekuan saat ini pengobatan denganwarfarin) + penurunan kesadaran dan amnesia Pasien saat ini dengan pengobatan

antiplatelet mungkin akan mengalami resiko yang lebih tinggi untuk perdarahanintrakranial

8 Penurunan fokal neurologis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1041

10

Gambaran Tomografi Komputer pada Trauma Kapitis

i Komosio Serebri

Secara definisi komosio serebri adalah gangguan fungsi otak tanpa adanya kerusakan

anatomi jaringan otak akibat adanya cedera kepala Sedangkan secara klinis didapatkan

penderita pernah atau sedang tidak sadar selama kurang dari 15 menit disertai sakit kepala

pusing mual-muntah adanya amnesia retrograde atau antegrade Pada pemeriksaan

radiologis tomografi komputer tidak didapatkan adanya kelainan13

ii Kontusio Serebri

Secara definisi kontusio serebri didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak akibat

adanya kerusakan jaringan otak secara klinis didapatkan pasien pernah atau sedang tidak

sadar selama lebih dari 15 menit atau didapatkan adanya kelainan neurologis akibat kerusakan

jaringan otak seperti hemipareseplegi afaasia disertai gejala mual-muntah pusing sakit

kepala amnesia retrograde atau antegrade pada pemeriksaan tomografi komputer didapatkan

daerah hiperdens di jaringan otak sedangkan istilah laserasi serebri menunjukkan bahwa

terjadi robekan membran pia-arakhnoid pada daerah yang mengalami contusio serebri yang

gambaran pada tomografi komputer disebut ldquo Pulp brainrdquo13

Gambaran TK akut awalnya menunjukkan isodens kontusio yang menjadi lebih jelas

pada tindak lanjut pemindaian TK Gambaran TK seperti terlihat di bawah sering

menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu dalam ukuran dan jumlah kontusio dan

jumlah perdarahan dalam kontusio Awalnya temuan gambaran TK boleh normal atau

minimal abnormal karena volume parsial antara microhemorrhages padat dan edema

hipodens dapat menyebabkan kontusio isodens relatif terhadap jaringan otak sekitarnya14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1141

11

Gambar 3

Gambar 3 Gambaran kontusi serebri akut pada temporal kortikal kanan Gliding contusion

disebabkan oleh percepatan sudut sagital dengan peregangan dan robeknya pembuluh darah

parasagittal Gliding contusion sering hemoragik tidak hanya dari gerak diferensial struktur

subkortikal (sering disebut sebagai cedera geser) tetapi juga dari robeknya vena parasagittal

Ketika otak tiba-tiba bergeser pada saat dampak jaringan subkortikal meluncur lebih dari

korteks Para Convexities dari setiap belahan yang berlabuh ke dura secara granulasi

arakhnoid Gliding contusion juga cenderung bilateral14

Gambar 4

Gambar 4 Gambaran acute gliding contusions

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1241

12

iii Hematoma Epidural

Tomografi komputer adalah pemeriksaan pilihan jika dicuriga adanya hematoma

epidural intrakranial15-19

Namun karena volume rata-rata berada dengan tulang yang

berdekatan hematoma epidural yang kecil dapat menjadi sulit untuk dideteksi dengan

tomografi komputer20

Hematoma epidural biasanya dapat dibedakan dari hematoma subdural dengan adanya

bentuk biconvex dibandingkan dengan bentuk bulan sabit dari hematoma subdural Selain itu

tidak seperti hematoma subdural hematoma epidural biasanya tidak melewati sutura20

Dengan bentuk biconvex yang khas elips ekstra-aksial koleksi cairan penampilan hematoma

epidural pada tomografi komputer tergantung pada sumber perdarahan waktu berlalu sejak

cedera tingkat keparahan perdarahan dan tingkat organisasi gumpalan dan pemecahan21 22

Gambar 5

Gambar 5 Gambaran Hematoma Epidural

Akut atau tipe 1 hematoma epidural mungkin mengandung hyperdense clot dan

swirling lucency Temuan ini diyakini merupakan campuran dari perdarahan aktif dan serum

yang tersisa setelah pembentukan gumpalan sebelumnya Subakut atau tipe 2 hematoma

epidural menjadi hiperdens homogen dengan adanya perdarahan aktif berhenti dan bentuk

gumpalan terorganisir Kronis atau tipe 3 hematoma epidural mengandung setidaknya

sebagian hipodens dengan gumpalan mengalami kerusakan dan resorpsi Peningkatan

pembentukan membran mungkin hasil dari neovascularitas dan pembentukan jaringan

granulasi di dura pengungsi selama proses gumpalan-resorpsi23

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1341

13

Gambar 6

Gambar 6 Gambaran Hematoma Epidural Akut

Meskipun tomografi komputer merupakan pemeriksaan pilihan dalam mengevaluasi

hematoma epidural intrakranial modalitas ini terbatas dalam mengevaluasi hematoma

epidural tulang belakang karena kesulitan dalam memeriksa segmen tulang belakang yang

panjang dengan gambar aksial tomografi komputer dan karena atenuasi rendah subakut atau

hematoma epidural kronis23

iv Hematoma Subdural

Perdarahan terjadi di antara duramater dan arakhoid yang disebabkan robekan vena-

vena di daerah korteks serebri atau bridging vein oleh suatu trauma Lokalisasi terutama di

daerah frontoparietotemperoral Hematoma subdural dibagikan dalam tiga jenis akut subakut

dan kronik24

Pada gambaran TK subdural hematoma akut dapat ditemukan area hiperdens tipis

merata berbentuk semilunar atau bulan sabit (crescentic appearance) di antara tabula dan

parenkim otak Pada minggu kedua dan ketiga (fase subakut) subdural hematoma menjadi

isodense terhadap otak dan sering menjadi bentuk lensa sehingga dapat membingung dengan

epidural hematoma Setelah beberapa minggu kemudian akan timbul hematoma subdural

kronik pada gambaran TK yang ditemukan area hipodens isodens atau sedikit hiperdens dan

berbentuk bikonveks yang berbatas tegas23

Seringkali hematoma subdural kronis muncul

sebagai lesi heterogen padat dengan fluid level antara (hipodens) komponen akut dan

(hiperdens) komponen kronis hematoma24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1441

14

Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9

Gambar 7 Menunjukkan Hematoma subdural akut Gambaran TK ditemukan hiperdens

diantara duramater dan araknoid umumnya akibatkan robekan dari briging vein Gambaran

seperti bulan sabit disertai mildline shift

Gambar 8 Menunujukkan Hematoma subdural subakut Gambaran hematoma berbentuk

bulan sabit yang kurang densitas berbanding daripada gambaran TK hematoma subdural akut

Gambar 9 Menunjukkan gambaran TK Hematoma subdural kronik dan disertai midline shift

Gambar 10

Gambar 10 Kronis subdural hematoma (SDH) umumnya bilateral dan memiliki area

perdarahan akut yang mengakibatkan densitas yang heterogen Tampak kurangnya

pergeseran garis tengah karena adanya hematoma bilateral24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1541

15

v Perdarahan Subarakhoid (SAH)

Perdarahan subarakhnoid yang terjadi karena trauma biasanya terletak di atas gyri

pada konveksitas otak SAH yang disebabkan oleh pecahnya aneurisma otak biasanya terletak

di cisterns subarakhnoid pada dasar otak SAH dapat terjadi sendiri atau dalam hubungan

dengan hematoma intraserebral atau ekstraserebral lainnya Pada gambaran TK SAH terlihat

mengisi ruangan subaraknoid yang biasanya terlihat gelap dan terisi cairan serebrospinal di

sekitar otak Rongga subaraknoid yang biasanya hitam mungkin tampak putih di perdarahan

akut Temuan ini paling jelas terlihat dalam rongga subaraknoid yang besar Jika pemeriksaan

TK dilakukan beberapa hari atau minggu setelah perdarahan awal temuan akan tampak lebih

halus Gambaran putih darah dan bekuan cenderung menurun dan tampak sebagai abu-abu

SAH dapat menyebabkan hidrosefalus dan konfusi akibat trauma pecahnya pembuluh darah

arteri (aneurisme) atau malformasi arteriovenosa (AVM) Selain menentukan SAH gambaran

TK juga dapat digunakan untuk melokalisir sumber perdarahan24 25

Gambar 11 Gambar 12

Gambar 11 Menunujukkan perdarahan subarachoid Gambaran TK kepala ditemukan

adanya perdarahan di ruang subarakhoid (tanda panah hitam)

Gambar 12 Menunjukkan pasien mengalami hematoma esktradural di sebelah kanan dan

perdarahan subarakhnoid di sebelah kiri

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1641

16

vi Hematoma Intraserebral

Hematoma intraserebral adalah perdarahan parenkhim otak disebabkan pecahnya

pembuluh darah sehingga timbulnya hematom intraparenkim sesudah 30 menit hingga 6 jam

trauma Hematom ini boleh timbul di daerah kontralateral (contrecoup) Pada gambaran TK

sesudah beberapa jam akan tampak daerah hematom (hiperdens) dan tepi yang tidak rata5 26

Gambar 13

Gambar 13 Hematoma intraserebral Gambaran TK ditemukan perdarahan parenkim otak

dengan adanya gambaran lesi hiperdens (panah putih) jaringan di sekitar tampak densitasnya

lebih rendah akibat infark atau edema

vii Perdarahan Intraventrikular

Sebelum ketersediaan ultrasonografi tomografi komputer digunakan untuk diagnosis

dan tindak lanjut Tomografi komputer tidak lagi digunakan untuk diagnosis dan tindak lanjut

mengingat keamanan dan efektivitas biaya sonografi10

Gambar 14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1741

17

C Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan medan

magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk mengambil gambar kepala Dalam banyak

kasus MRI memberikan informasi yang tidak dapat dilihat pada X-ray USG atau Tomografi

Komputer (TK) Untuk MRI kepala pasien berbaring dengan kepala di dalam sebuah mesin

khusus ( scanner ) yang memiliki magnet kuat MRI dapat menunjukkan kerusakan jaringan

atau penyakit seperti infeksi radang atau tumor Informasi dari MRI dapat disimpan dalam

komputer untuk studi yang lebih lanjut Foto-foto atau film pandangan tertentu juga dapat

dibuat Selain itu gambaran stroke dan kejang dapat dilihat dari pemeriksaan MRI Dalam

beberapa kasus pewarnaan (bahan kontras) dapat digunakan ketika dilakukan pemeriksaan

MRI untuk menampilkan gambaran struktur yang lebih jelas Cairan tersebut dapat membantu

menunjukkan aliran darah mencari beberapa jenis tumor dan menunjukkan area

peradangan27

MRI saat ini tidak digunakan pada trauma kapitis akut tetapi berperan penting ketika

tidak ada informasi atau gambaran yang jelas untuk menentukan diagnosis pada trauma

subakut atau kronis Tujuan dari pemeriksaan MRI dalam mengevaluasi perdarahan

intrakranial adalah sebagai berikut28

Untuk melihat ada atau tidaknya perdarahan

Untuk mengetahui lokasi dan membedakan perdarahan (ekstra-aksial

dibandingkan intra-aksial) ekstra-aksial untuk membedakan perdarahan

subarakhnoid (SAH) hematoma subdural (SDH) dan hematoma epidural

(EDH) dan intra-aksial untuk menemukan lokasi spesifik dari neuroanatomi

Untuk menentukan sudah berapa lama perdarahan terjadi

Untuk mengetahui etiologi

Untuk membantu penatalaksanaan perdarahan dan menentukan prognosis

pasien

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1841

18

Perdarahan Intraserebral Berdasarkan Waktu

1 Perdarahan Hiperakut

Gambar 15

Gambar 15 Magnetic Resonance Imaging aksial menunjukkan hematoma hiperakut dalam

kapsul eksternal yang tepat dan korteks insular pada pasien hipertensi T1 aksial menunjukkan

isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal kanan yang hiperintens pada T2 dan

dengan kecenderungan tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada gradien-

echo (GRE) Sebuah lingkaran kecil edema vasogenik mengelilingi hematoma28

2 Perdarahan Akut

Gambar 16

Gambar 16 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma akut pada daerah frontal

kiri T1 aksial dan T2 menunjukkan hematoma yang hipointens Sebuah lingkaran kecil

edema vasogenik mengelilingi hematoma terlihat di T228

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 4: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 441

4

II6 Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis trauma kapitis terbuka adalah seperti berikut

Trauma kapitis ini menyebabkan fraktur tulang tengkorak dan laserasi duramater

Kerusakan otak dapat terjadi bila tulang tengkorak menusuk otak Fraktur longitudinal sering

menyebabkan kerusakan pada meatus akustikus interna foramen jugularis dan tuba

eustachius Setelah 2-3 hari akan tampak battle sign (warna biru atau ekhimosis dibelakang

telinga diatas os mastoid) dan otorrhoe (cairan serebrospinal keluar dari telinga) Perdarahan

dari telinga dengan trauma kapitis hampir selalu disebabkan oleh retak tulang dasar

tengkorak Fraktur basis tengkorak tidak selalu dapat dideteksi oleh foto rontgen karena

terjadi sangat dasar Tanda-tanda klinis yang dapat membantu mendiagnosa adalah 6

i Battle sign (warna biru atau ekhimosis dibelakang telinga di atas os mastoid)

ii Hemotimpanum (perdarahan di daerah membran timpani telinga)

iii Periorbital ecchymosis (mata berwarna hitam tanpa trauma langsung)

iv Rhinorrhoe (cairan serebrospinal keluar dari hidung)

v Otorrhoe (cairan serebrospinal keluar dari telinga)

Manifestasi klinis trauma kapitis tertutup

i Komusio serebri (Gegar otak)

Merupakan bentuk trauma kapitis ringan dimana terjadi pingsan (kurang dari

10 menit) Gejala lain yang mungkin terjadi adalah pusing dan noda-noda

didepan mata6

ii Kontusio serebri (Memar otak)

Merupakan perdarahan kecilptechie pada jaringan otak akibat pecahnya

pembuluh darah kapiler Hal ini bersama-sama dengan rusaknya jaringan saraf

atau otak yang akan menimbulkan edema jaringan otak di daerah sekitarnya6

Berdasarkan lokasi benturan lesi dibedakan atas coup kontusio dimana lesi

terjadi pada sisi benturan dan tempat benturan Pada kepala yang relatif diam

biasanya terjadi lesi coup sedang bila kepala dalam keadaan bebas bergerak

akan terjadi kontra coup6

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 541

5

Gejala perdarahan epidural yang klasik atau temporal berupa kesadaran yang

semakin menurun disertai oleh anisokor dan mungkin terjadi hemiparese

kontralateral Sedangkan perdarahan epidural di daerah frontal dan parietal atas

tidak memberikan manifestasi klinis yang khas selain penurunan kesadaran

(biasanya somnolen) yang tidak membaik setelah beberapa hari6

iii Perdarahan Subdural

Merupakan perdarahan antara duramater dan arakhnoid yang biasanya

meliputi perdarahan vena Perdarahan subdural dibedakan atas akut subakut

dan kronis7

Perdarahan subdural akut sering dihubungkan dengan cedera otak dasar dan

cedera batang otak Manifestasi klinisnya adalah sakit kepala perasaan

mengantuk kebingungan respon yang lambat dan gelisah Keadaan kritis

terlihat apabila adanya perlambatan reaksi ipsilateral pupil7

Perdarahan subdural subakut biasanya terjadi 7 sampai 10 hari setelah cedera

dan dihubungkan dengan kontusio serebri yang agak berat Tekanan serebral

yang terus-menerus menyebabkan penurunan tingkat kesadaran yang dalam7

Perdarahan subdural kronik terjadi karena luka ringan Bermula dengan

perdarahan kecil yang memasuki ruang subdural Beberapa minggu kemudian

menumpuk di sekitar membran vaskuler dan secara perlahan meluas

Manifestasi klinis ini mungkin tidak tampak dalam beberapa mingggu atau

bulan Pada proses berkelanjutan dapat terjadi penurunan reaksi pupil dan

motorik7

iv Perdarahan Intraserebral

Merupakan penumpukan darah pada jaringan otak Perdarahan mungkin

disertai contra coup phenomenon Pendarahan ini sering pada kasus kontusio

dan terjadi pada area frontal dan temporal Akibat adanya substansi darah

dalam jaringan otak akan menimbulkan edema otak Manifestasi neurologik

tergantung pada ukuran dan lokasi perdarahan7 8

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 641

6

II7 Pemeriksaan Radiologi

A Foto Polos Kepala

Foto polos kepala pernah merupakan pemeriksaan penting dalam mengevaluasi trauma

kapitis sekarang telah digantikan dengan tomografi komputer dan jarang digunakan lagi pada

pasien dengan trauma kapitis tertutup Kadang-kadang foto polos kepala digunakan pada

pasien dengan luka tembak di kepala untuk menentukan ada tidaknya fragmen peluru

intrakranial yang tertinggal Pemeriksaan ini dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur

tulang tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial9

Jenis-jenis fraktur pada tengkorak dapat berupa fraktur impresi fraktur linear dan

fraktur diastasis Fraktur impresi biasanya disertai kerusakan jaringan otak dan pada foto

terlihat sebagai garis atau dua garis sejajar dengan densitas tinggi pada tulang tengkorak

Fraktur linear harus dibedakan dari sutura dan pembuluh darah Pada foto fraktur ini terlihat

sebagai garis radiolusen paling sering di daerah parietal Garis fraktur biasanya lebih

radiolusen daripada pembuluh darah dan arahnya tidak teratur Fraktur pada dasar tengkorak

seringkali sukar dilihat Adanya bayangan cairan (air-fluid level ) dalam sinus sfenoid

menunjukkan adanya fraktus basis kranii Fraktur diastasis lebih sering pada anak-anak dan

terlihat sebagai pelebaran sutura9

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 1 amp 2 Gambaran foto polos kepala lateral menunjukkan dua jenis fraktur tengkorak

Gambar 1 Menunjukkan fraktur linear (panah hitam)10

Gambar 2 Menunjukkan fraktur impresi (panah hitam)10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 741

7

B Tomografi Komputer (TK)

Tomografi Komputer adalah satu pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus sinar-x

di mana sumber sinar-x dan detektor berputar di sekitar objek kemudian informasi yang

diperoleh dapat digunakan untuk menghasilkan gambaran cross-sectional oleh komputer

Foto tomografi komputernakan tampak sebagai penampang-penampang melintang dari

objeknya Tomografi Komputer adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat pada dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan edema

yang jelas baik bentuk maupun ukurannya Melalui pemeriksaan ini dapat dilihat seluruh

struktur anatomis kepala dan merupakan alat yang paling baik untuk mengetahui dan

menentukan lokasi serta ukuran dari perdarahan intrakranial Indikasi pemeriksaan tomografi

komputer pada kasus trauma kapitis adalah seperti berikut 11

Trauma kapitis sedang dan berat

Trauma kapitis ringan yang disertai fraktur tengkorak

Adanya kecurigaan dan tanda terjadinya fraktur basis kranii

Adanya defisit neurologi seperti kejang dan penurunan gangguan kesadaran

Sakit kepala yang berat

Adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial atau herniasi jaringan

otak

Kesulitan dalam mengeliminasi kemungkinan perdarahan intraserebral

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 841

8

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Dewasa

Pasien dewasa yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 21 perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 21NO RESIKO

1 Skor SKG lt 13 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan buat pertama kali

2 Skor SKG lt 15 selepas 2 jam berlakunya trauma kapitis sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan buat pertama kali

3 Suspek trauma kapitis dengan fraktur terbuka amp depresi tulang tengkorak

4 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

5 Terjadinya kejang post-trauma

6 Penurunan fokal neurologis

7 Muntah 1 kali atau lebih

8 Amnesia gt 30 menit

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Dewasa dengan penurunan kesadaran dan

amnesia

Pasien dewasa yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 22 dan hilang kasadaran serta amnesia serta merta setelah kecelakaan lalu

lintas (KLL) perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 22

NO RESIKO

1 Usia lebih dari 65 tahun

2 Koagulopati (riwayat perdarahan gangguan pembekuan saat ini pengobatan dengan

warfarin)

3 Mekanisme KLL yang terlalu berbahaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 941

9

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Anak-anak

Pasien anak-anak yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 23 perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 23NO RESIKO

1 Hilang kasadaran lebih dari 5 menit

2 Amnesia (antegrade atau retrograde) lebih dari 5 menit

3 Pening yang abnormal

4 Muntah 3 kali atau lebih

5 Suspek klinis mungkin telah terjadi cedea tanpa KLL

6 Kejang post-trauma tanpa ada riwayat epilepsi

7 SKG lt 14 anak bayi lt 1 tahun SKG (Pediatrik) lt 15 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali

8 Suspek trauma kapitis dengan trauma terbuka depresi tulang tengkorak atau

9 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

10 Penurunan fokal neurologis

11 Usia lt 1 tahun adanya memar bengkak atau laserasi lebih dari 5 cm di kepala

12 Mekanisme KLL yang terlalu berbahaya

Kepentingan dilakukan pemeriksaan TK dengan segera

Kepentingan untuk melakukan pemeriksaan TK (serta pembacaan) dalam masa 1 jam

berdasarkan resiko tabel 2412

Tabel 24

NO RESIKO

1 SKG lt 13 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali

2 SKG lt 15 2 jam setelah trauma kapitis

3 Suspek trauma kapitis dengan fraktur terbuka amp depresi tulang tengkorak

4 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

5 Muntah 1 kali atau lebih untuk pasien dewasa muntah 3 kali atau lebih untuk anak-anak

6 Kejang post-trauma

7 Koagulopati (riwayat perdarahan gangguan pembekuan saat ini pengobatan denganwarfarin) + penurunan kesadaran dan amnesia Pasien saat ini dengan pengobatan

antiplatelet mungkin akan mengalami resiko yang lebih tinggi untuk perdarahanintrakranial

8 Penurunan fokal neurologis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1041

10

Gambaran Tomografi Komputer pada Trauma Kapitis

i Komosio Serebri

Secara definisi komosio serebri adalah gangguan fungsi otak tanpa adanya kerusakan

anatomi jaringan otak akibat adanya cedera kepala Sedangkan secara klinis didapatkan

penderita pernah atau sedang tidak sadar selama kurang dari 15 menit disertai sakit kepala

pusing mual-muntah adanya amnesia retrograde atau antegrade Pada pemeriksaan

radiologis tomografi komputer tidak didapatkan adanya kelainan13

ii Kontusio Serebri

Secara definisi kontusio serebri didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak akibat

adanya kerusakan jaringan otak secara klinis didapatkan pasien pernah atau sedang tidak

sadar selama lebih dari 15 menit atau didapatkan adanya kelainan neurologis akibat kerusakan

jaringan otak seperti hemipareseplegi afaasia disertai gejala mual-muntah pusing sakit

kepala amnesia retrograde atau antegrade pada pemeriksaan tomografi komputer didapatkan

daerah hiperdens di jaringan otak sedangkan istilah laserasi serebri menunjukkan bahwa

terjadi robekan membran pia-arakhnoid pada daerah yang mengalami contusio serebri yang

gambaran pada tomografi komputer disebut ldquo Pulp brainrdquo13

Gambaran TK akut awalnya menunjukkan isodens kontusio yang menjadi lebih jelas

pada tindak lanjut pemindaian TK Gambaran TK seperti terlihat di bawah sering

menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu dalam ukuran dan jumlah kontusio dan

jumlah perdarahan dalam kontusio Awalnya temuan gambaran TK boleh normal atau

minimal abnormal karena volume parsial antara microhemorrhages padat dan edema

hipodens dapat menyebabkan kontusio isodens relatif terhadap jaringan otak sekitarnya14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1141

11

Gambar 3

Gambar 3 Gambaran kontusi serebri akut pada temporal kortikal kanan Gliding contusion

disebabkan oleh percepatan sudut sagital dengan peregangan dan robeknya pembuluh darah

parasagittal Gliding contusion sering hemoragik tidak hanya dari gerak diferensial struktur

subkortikal (sering disebut sebagai cedera geser) tetapi juga dari robeknya vena parasagittal

Ketika otak tiba-tiba bergeser pada saat dampak jaringan subkortikal meluncur lebih dari

korteks Para Convexities dari setiap belahan yang berlabuh ke dura secara granulasi

arakhnoid Gliding contusion juga cenderung bilateral14

Gambar 4

Gambar 4 Gambaran acute gliding contusions

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1241

12

iii Hematoma Epidural

Tomografi komputer adalah pemeriksaan pilihan jika dicuriga adanya hematoma

epidural intrakranial15-19

Namun karena volume rata-rata berada dengan tulang yang

berdekatan hematoma epidural yang kecil dapat menjadi sulit untuk dideteksi dengan

tomografi komputer20

Hematoma epidural biasanya dapat dibedakan dari hematoma subdural dengan adanya

bentuk biconvex dibandingkan dengan bentuk bulan sabit dari hematoma subdural Selain itu

tidak seperti hematoma subdural hematoma epidural biasanya tidak melewati sutura20

Dengan bentuk biconvex yang khas elips ekstra-aksial koleksi cairan penampilan hematoma

epidural pada tomografi komputer tergantung pada sumber perdarahan waktu berlalu sejak

cedera tingkat keparahan perdarahan dan tingkat organisasi gumpalan dan pemecahan21 22

Gambar 5

Gambar 5 Gambaran Hematoma Epidural

Akut atau tipe 1 hematoma epidural mungkin mengandung hyperdense clot dan

swirling lucency Temuan ini diyakini merupakan campuran dari perdarahan aktif dan serum

yang tersisa setelah pembentukan gumpalan sebelumnya Subakut atau tipe 2 hematoma

epidural menjadi hiperdens homogen dengan adanya perdarahan aktif berhenti dan bentuk

gumpalan terorganisir Kronis atau tipe 3 hematoma epidural mengandung setidaknya

sebagian hipodens dengan gumpalan mengalami kerusakan dan resorpsi Peningkatan

pembentukan membran mungkin hasil dari neovascularitas dan pembentukan jaringan

granulasi di dura pengungsi selama proses gumpalan-resorpsi23

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1341

13

Gambar 6

Gambar 6 Gambaran Hematoma Epidural Akut

Meskipun tomografi komputer merupakan pemeriksaan pilihan dalam mengevaluasi

hematoma epidural intrakranial modalitas ini terbatas dalam mengevaluasi hematoma

epidural tulang belakang karena kesulitan dalam memeriksa segmen tulang belakang yang

panjang dengan gambar aksial tomografi komputer dan karena atenuasi rendah subakut atau

hematoma epidural kronis23

iv Hematoma Subdural

Perdarahan terjadi di antara duramater dan arakhoid yang disebabkan robekan vena-

vena di daerah korteks serebri atau bridging vein oleh suatu trauma Lokalisasi terutama di

daerah frontoparietotemperoral Hematoma subdural dibagikan dalam tiga jenis akut subakut

dan kronik24

Pada gambaran TK subdural hematoma akut dapat ditemukan area hiperdens tipis

merata berbentuk semilunar atau bulan sabit (crescentic appearance) di antara tabula dan

parenkim otak Pada minggu kedua dan ketiga (fase subakut) subdural hematoma menjadi

isodense terhadap otak dan sering menjadi bentuk lensa sehingga dapat membingung dengan

epidural hematoma Setelah beberapa minggu kemudian akan timbul hematoma subdural

kronik pada gambaran TK yang ditemukan area hipodens isodens atau sedikit hiperdens dan

berbentuk bikonveks yang berbatas tegas23

Seringkali hematoma subdural kronis muncul

sebagai lesi heterogen padat dengan fluid level antara (hipodens) komponen akut dan

(hiperdens) komponen kronis hematoma24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1441

14

Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9

Gambar 7 Menunjukkan Hematoma subdural akut Gambaran TK ditemukan hiperdens

diantara duramater dan araknoid umumnya akibatkan robekan dari briging vein Gambaran

seperti bulan sabit disertai mildline shift

Gambar 8 Menunujukkan Hematoma subdural subakut Gambaran hematoma berbentuk

bulan sabit yang kurang densitas berbanding daripada gambaran TK hematoma subdural akut

Gambar 9 Menunjukkan gambaran TK Hematoma subdural kronik dan disertai midline shift

Gambar 10

Gambar 10 Kronis subdural hematoma (SDH) umumnya bilateral dan memiliki area

perdarahan akut yang mengakibatkan densitas yang heterogen Tampak kurangnya

pergeseran garis tengah karena adanya hematoma bilateral24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1541

15

v Perdarahan Subarakhoid (SAH)

Perdarahan subarakhnoid yang terjadi karena trauma biasanya terletak di atas gyri

pada konveksitas otak SAH yang disebabkan oleh pecahnya aneurisma otak biasanya terletak

di cisterns subarakhnoid pada dasar otak SAH dapat terjadi sendiri atau dalam hubungan

dengan hematoma intraserebral atau ekstraserebral lainnya Pada gambaran TK SAH terlihat

mengisi ruangan subaraknoid yang biasanya terlihat gelap dan terisi cairan serebrospinal di

sekitar otak Rongga subaraknoid yang biasanya hitam mungkin tampak putih di perdarahan

akut Temuan ini paling jelas terlihat dalam rongga subaraknoid yang besar Jika pemeriksaan

TK dilakukan beberapa hari atau minggu setelah perdarahan awal temuan akan tampak lebih

halus Gambaran putih darah dan bekuan cenderung menurun dan tampak sebagai abu-abu

SAH dapat menyebabkan hidrosefalus dan konfusi akibat trauma pecahnya pembuluh darah

arteri (aneurisme) atau malformasi arteriovenosa (AVM) Selain menentukan SAH gambaran

TK juga dapat digunakan untuk melokalisir sumber perdarahan24 25

Gambar 11 Gambar 12

Gambar 11 Menunujukkan perdarahan subarachoid Gambaran TK kepala ditemukan

adanya perdarahan di ruang subarakhoid (tanda panah hitam)

Gambar 12 Menunjukkan pasien mengalami hematoma esktradural di sebelah kanan dan

perdarahan subarakhnoid di sebelah kiri

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1641

16

vi Hematoma Intraserebral

Hematoma intraserebral adalah perdarahan parenkhim otak disebabkan pecahnya

pembuluh darah sehingga timbulnya hematom intraparenkim sesudah 30 menit hingga 6 jam

trauma Hematom ini boleh timbul di daerah kontralateral (contrecoup) Pada gambaran TK

sesudah beberapa jam akan tampak daerah hematom (hiperdens) dan tepi yang tidak rata5 26

Gambar 13

Gambar 13 Hematoma intraserebral Gambaran TK ditemukan perdarahan parenkim otak

dengan adanya gambaran lesi hiperdens (panah putih) jaringan di sekitar tampak densitasnya

lebih rendah akibat infark atau edema

vii Perdarahan Intraventrikular

Sebelum ketersediaan ultrasonografi tomografi komputer digunakan untuk diagnosis

dan tindak lanjut Tomografi komputer tidak lagi digunakan untuk diagnosis dan tindak lanjut

mengingat keamanan dan efektivitas biaya sonografi10

Gambar 14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1741

17

C Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan medan

magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk mengambil gambar kepala Dalam banyak

kasus MRI memberikan informasi yang tidak dapat dilihat pada X-ray USG atau Tomografi

Komputer (TK) Untuk MRI kepala pasien berbaring dengan kepala di dalam sebuah mesin

khusus ( scanner ) yang memiliki magnet kuat MRI dapat menunjukkan kerusakan jaringan

atau penyakit seperti infeksi radang atau tumor Informasi dari MRI dapat disimpan dalam

komputer untuk studi yang lebih lanjut Foto-foto atau film pandangan tertentu juga dapat

dibuat Selain itu gambaran stroke dan kejang dapat dilihat dari pemeriksaan MRI Dalam

beberapa kasus pewarnaan (bahan kontras) dapat digunakan ketika dilakukan pemeriksaan

MRI untuk menampilkan gambaran struktur yang lebih jelas Cairan tersebut dapat membantu

menunjukkan aliran darah mencari beberapa jenis tumor dan menunjukkan area

peradangan27

MRI saat ini tidak digunakan pada trauma kapitis akut tetapi berperan penting ketika

tidak ada informasi atau gambaran yang jelas untuk menentukan diagnosis pada trauma

subakut atau kronis Tujuan dari pemeriksaan MRI dalam mengevaluasi perdarahan

intrakranial adalah sebagai berikut28

Untuk melihat ada atau tidaknya perdarahan

Untuk mengetahui lokasi dan membedakan perdarahan (ekstra-aksial

dibandingkan intra-aksial) ekstra-aksial untuk membedakan perdarahan

subarakhnoid (SAH) hematoma subdural (SDH) dan hematoma epidural

(EDH) dan intra-aksial untuk menemukan lokasi spesifik dari neuroanatomi

Untuk menentukan sudah berapa lama perdarahan terjadi

Untuk mengetahui etiologi

Untuk membantu penatalaksanaan perdarahan dan menentukan prognosis

pasien

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1841

18

Perdarahan Intraserebral Berdasarkan Waktu

1 Perdarahan Hiperakut

Gambar 15

Gambar 15 Magnetic Resonance Imaging aksial menunjukkan hematoma hiperakut dalam

kapsul eksternal yang tepat dan korteks insular pada pasien hipertensi T1 aksial menunjukkan

isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal kanan yang hiperintens pada T2 dan

dengan kecenderungan tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada gradien-

echo (GRE) Sebuah lingkaran kecil edema vasogenik mengelilingi hematoma28

2 Perdarahan Akut

Gambar 16

Gambar 16 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma akut pada daerah frontal

kiri T1 aksial dan T2 menunjukkan hematoma yang hipointens Sebuah lingkaran kecil

edema vasogenik mengelilingi hematoma terlihat di T228

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 5: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 541

5

Gejala perdarahan epidural yang klasik atau temporal berupa kesadaran yang

semakin menurun disertai oleh anisokor dan mungkin terjadi hemiparese

kontralateral Sedangkan perdarahan epidural di daerah frontal dan parietal atas

tidak memberikan manifestasi klinis yang khas selain penurunan kesadaran

(biasanya somnolen) yang tidak membaik setelah beberapa hari6

iii Perdarahan Subdural

Merupakan perdarahan antara duramater dan arakhnoid yang biasanya

meliputi perdarahan vena Perdarahan subdural dibedakan atas akut subakut

dan kronis7

Perdarahan subdural akut sering dihubungkan dengan cedera otak dasar dan

cedera batang otak Manifestasi klinisnya adalah sakit kepala perasaan

mengantuk kebingungan respon yang lambat dan gelisah Keadaan kritis

terlihat apabila adanya perlambatan reaksi ipsilateral pupil7

Perdarahan subdural subakut biasanya terjadi 7 sampai 10 hari setelah cedera

dan dihubungkan dengan kontusio serebri yang agak berat Tekanan serebral

yang terus-menerus menyebabkan penurunan tingkat kesadaran yang dalam7

Perdarahan subdural kronik terjadi karena luka ringan Bermula dengan

perdarahan kecil yang memasuki ruang subdural Beberapa minggu kemudian

menumpuk di sekitar membran vaskuler dan secara perlahan meluas

Manifestasi klinis ini mungkin tidak tampak dalam beberapa mingggu atau

bulan Pada proses berkelanjutan dapat terjadi penurunan reaksi pupil dan

motorik7

iv Perdarahan Intraserebral

Merupakan penumpukan darah pada jaringan otak Perdarahan mungkin

disertai contra coup phenomenon Pendarahan ini sering pada kasus kontusio

dan terjadi pada area frontal dan temporal Akibat adanya substansi darah

dalam jaringan otak akan menimbulkan edema otak Manifestasi neurologik

tergantung pada ukuran dan lokasi perdarahan7 8

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 641

6

II7 Pemeriksaan Radiologi

A Foto Polos Kepala

Foto polos kepala pernah merupakan pemeriksaan penting dalam mengevaluasi trauma

kapitis sekarang telah digantikan dengan tomografi komputer dan jarang digunakan lagi pada

pasien dengan trauma kapitis tertutup Kadang-kadang foto polos kepala digunakan pada

pasien dengan luka tembak di kepala untuk menentukan ada tidaknya fragmen peluru

intrakranial yang tertinggal Pemeriksaan ini dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur

tulang tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial9

Jenis-jenis fraktur pada tengkorak dapat berupa fraktur impresi fraktur linear dan

fraktur diastasis Fraktur impresi biasanya disertai kerusakan jaringan otak dan pada foto

terlihat sebagai garis atau dua garis sejajar dengan densitas tinggi pada tulang tengkorak

Fraktur linear harus dibedakan dari sutura dan pembuluh darah Pada foto fraktur ini terlihat

sebagai garis radiolusen paling sering di daerah parietal Garis fraktur biasanya lebih

radiolusen daripada pembuluh darah dan arahnya tidak teratur Fraktur pada dasar tengkorak

seringkali sukar dilihat Adanya bayangan cairan (air-fluid level ) dalam sinus sfenoid

menunjukkan adanya fraktus basis kranii Fraktur diastasis lebih sering pada anak-anak dan

terlihat sebagai pelebaran sutura9

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 1 amp 2 Gambaran foto polos kepala lateral menunjukkan dua jenis fraktur tengkorak

Gambar 1 Menunjukkan fraktur linear (panah hitam)10

Gambar 2 Menunjukkan fraktur impresi (panah hitam)10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 741

7

B Tomografi Komputer (TK)

Tomografi Komputer adalah satu pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus sinar-x

di mana sumber sinar-x dan detektor berputar di sekitar objek kemudian informasi yang

diperoleh dapat digunakan untuk menghasilkan gambaran cross-sectional oleh komputer

Foto tomografi komputernakan tampak sebagai penampang-penampang melintang dari

objeknya Tomografi Komputer adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat pada dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan edema

yang jelas baik bentuk maupun ukurannya Melalui pemeriksaan ini dapat dilihat seluruh

struktur anatomis kepala dan merupakan alat yang paling baik untuk mengetahui dan

menentukan lokasi serta ukuran dari perdarahan intrakranial Indikasi pemeriksaan tomografi

komputer pada kasus trauma kapitis adalah seperti berikut 11

Trauma kapitis sedang dan berat

Trauma kapitis ringan yang disertai fraktur tengkorak

Adanya kecurigaan dan tanda terjadinya fraktur basis kranii

Adanya defisit neurologi seperti kejang dan penurunan gangguan kesadaran

Sakit kepala yang berat

Adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial atau herniasi jaringan

otak

Kesulitan dalam mengeliminasi kemungkinan perdarahan intraserebral

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 841

8

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Dewasa

Pasien dewasa yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 21 perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 21NO RESIKO

1 Skor SKG lt 13 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan buat pertama kali

2 Skor SKG lt 15 selepas 2 jam berlakunya trauma kapitis sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan buat pertama kali

3 Suspek trauma kapitis dengan fraktur terbuka amp depresi tulang tengkorak

4 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

5 Terjadinya kejang post-trauma

6 Penurunan fokal neurologis

7 Muntah 1 kali atau lebih

8 Amnesia gt 30 menit

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Dewasa dengan penurunan kesadaran dan

amnesia

Pasien dewasa yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 22 dan hilang kasadaran serta amnesia serta merta setelah kecelakaan lalu

lintas (KLL) perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 22

NO RESIKO

1 Usia lebih dari 65 tahun

2 Koagulopati (riwayat perdarahan gangguan pembekuan saat ini pengobatan dengan

warfarin)

3 Mekanisme KLL yang terlalu berbahaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 941

9

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Anak-anak

Pasien anak-anak yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 23 perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 23NO RESIKO

1 Hilang kasadaran lebih dari 5 menit

2 Amnesia (antegrade atau retrograde) lebih dari 5 menit

3 Pening yang abnormal

4 Muntah 3 kali atau lebih

5 Suspek klinis mungkin telah terjadi cedea tanpa KLL

6 Kejang post-trauma tanpa ada riwayat epilepsi

7 SKG lt 14 anak bayi lt 1 tahun SKG (Pediatrik) lt 15 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali

8 Suspek trauma kapitis dengan trauma terbuka depresi tulang tengkorak atau

9 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

10 Penurunan fokal neurologis

11 Usia lt 1 tahun adanya memar bengkak atau laserasi lebih dari 5 cm di kepala

12 Mekanisme KLL yang terlalu berbahaya

Kepentingan dilakukan pemeriksaan TK dengan segera

Kepentingan untuk melakukan pemeriksaan TK (serta pembacaan) dalam masa 1 jam

berdasarkan resiko tabel 2412

Tabel 24

NO RESIKO

1 SKG lt 13 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali

2 SKG lt 15 2 jam setelah trauma kapitis

3 Suspek trauma kapitis dengan fraktur terbuka amp depresi tulang tengkorak

4 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

5 Muntah 1 kali atau lebih untuk pasien dewasa muntah 3 kali atau lebih untuk anak-anak

6 Kejang post-trauma

7 Koagulopati (riwayat perdarahan gangguan pembekuan saat ini pengobatan denganwarfarin) + penurunan kesadaran dan amnesia Pasien saat ini dengan pengobatan

antiplatelet mungkin akan mengalami resiko yang lebih tinggi untuk perdarahanintrakranial

8 Penurunan fokal neurologis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1041

10

Gambaran Tomografi Komputer pada Trauma Kapitis

i Komosio Serebri

Secara definisi komosio serebri adalah gangguan fungsi otak tanpa adanya kerusakan

anatomi jaringan otak akibat adanya cedera kepala Sedangkan secara klinis didapatkan

penderita pernah atau sedang tidak sadar selama kurang dari 15 menit disertai sakit kepala

pusing mual-muntah adanya amnesia retrograde atau antegrade Pada pemeriksaan

radiologis tomografi komputer tidak didapatkan adanya kelainan13

ii Kontusio Serebri

Secara definisi kontusio serebri didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak akibat

adanya kerusakan jaringan otak secara klinis didapatkan pasien pernah atau sedang tidak

sadar selama lebih dari 15 menit atau didapatkan adanya kelainan neurologis akibat kerusakan

jaringan otak seperti hemipareseplegi afaasia disertai gejala mual-muntah pusing sakit

kepala amnesia retrograde atau antegrade pada pemeriksaan tomografi komputer didapatkan

daerah hiperdens di jaringan otak sedangkan istilah laserasi serebri menunjukkan bahwa

terjadi robekan membran pia-arakhnoid pada daerah yang mengalami contusio serebri yang

gambaran pada tomografi komputer disebut ldquo Pulp brainrdquo13

Gambaran TK akut awalnya menunjukkan isodens kontusio yang menjadi lebih jelas

pada tindak lanjut pemindaian TK Gambaran TK seperti terlihat di bawah sering

menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu dalam ukuran dan jumlah kontusio dan

jumlah perdarahan dalam kontusio Awalnya temuan gambaran TK boleh normal atau

minimal abnormal karena volume parsial antara microhemorrhages padat dan edema

hipodens dapat menyebabkan kontusio isodens relatif terhadap jaringan otak sekitarnya14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1141

11

Gambar 3

Gambar 3 Gambaran kontusi serebri akut pada temporal kortikal kanan Gliding contusion

disebabkan oleh percepatan sudut sagital dengan peregangan dan robeknya pembuluh darah

parasagittal Gliding contusion sering hemoragik tidak hanya dari gerak diferensial struktur

subkortikal (sering disebut sebagai cedera geser) tetapi juga dari robeknya vena parasagittal

Ketika otak tiba-tiba bergeser pada saat dampak jaringan subkortikal meluncur lebih dari

korteks Para Convexities dari setiap belahan yang berlabuh ke dura secara granulasi

arakhnoid Gliding contusion juga cenderung bilateral14

Gambar 4

Gambar 4 Gambaran acute gliding contusions

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1241

12

iii Hematoma Epidural

Tomografi komputer adalah pemeriksaan pilihan jika dicuriga adanya hematoma

epidural intrakranial15-19

Namun karena volume rata-rata berada dengan tulang yang

berdekatan hematoma epidural yang kecil dapat menjadi sulit untuk dideteksi dengan

tomografi komputer20

Hematoma epidural biasanya dapat dibedakan dari hematoma subdural dengan adanya

bentuk biconvex dibandingkan dengan bentuk bulan sabit dari hematoma subdural Selain itu

tidak seperti hematoma subdural hematoma epidural biasanya tidak melewati sutura20

Dengan bentuk biconvex yang khas elips ekstra-aksial koleksi cairan penampilan hematoma

epidural pada tomografi komputer tergantung pada sumber perdarahan waktu berlalu sejak

cedera tingkat keparahan perdarahan dan tingkat organisasi gumpalan dan pemecahan21 22

Gambar 5

Gambar 5 Gambaran Hematoma Epidural

Akut atau tipe 1 hematoma epidural mungkin mengandung hyperdense clot dan

swirling lucency Temuan ini diyakini merupakan campuran dari perdarahan aktif dan serum

yang tersisa setelah pembentukan gumpalan sebelumnya Subakut atau tipe 2 hematoma

epidural menjadi hiperdens homogen dengan adanya perdarahan aktif berhenti dan bentuk

gumpalan terorganisir Kronis atau tipe 3 hematoma epidural mengandung setidaknya

sebagian hipodens dengan gumpalan mengalami kerusakan dan resorpsi Peningkatan

pembentukan membran mungkin hasil dari neovascularitas dan pembentukan jaringan

granulasi di dura pengungsi selama proses gumpalan-resorpsi23

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1341

13

Gambar 6

Gambar 6 Gambaran Hematoma Epidural Akut

Meskipun tomografi komputer merupakan pemeriksaan pilihan dalam mengevaluasi

hematoma epidural intrakranial modalitas ini terbatas dalam mengevaluasi hematoma

epidural tulang belakang karena kesulitan dalam memeriksa segmen tulang belakang yang

panjang dengan gambar aksial tomografi komputer dan karena atenuasi rendah subakut atau

hematoma epidural kronis23

iv Hematoma Subdural

Perdarahan terjadi di antara duramater dan arakhoid yang disebabkan robekan vena-

vena di daerah korteks serebri atau bridging vein oleh suatu trauma Lokalisasi terutama di

daerah frontoparietotemperoral Hematoma subdural dibagikan dalam tiga jenis akut subakut

dan kronik24

Pada gambaran TK subdural hematoma akut dapat ditemukan area hiperdens tipis

merata berbentuk semilunar atau bulan sabit (crescentic appearance) di antara tabula dan

parenkim otak Pada minggu kedua dan ketiga (fase subakut) subdural hematoma menjadi

isodense terhadap otak dan sering menjadi bentuk lensa sehingga dapat membingung dengan

epidural hematoma Setelah beberapa minggu kemudian akan timbul hematoma subdural

kronik pada gambaran TK yang ditemukan area hipodens isodens atau sedikit hiperdens dan

berbentuk bikonveks yang berbatas tegas23

Seringkali hematoma subdural kronis muncul

sebagai lesi heterogen padat dengan fluid level antara (hipodens) komponen akut dan

(hiperdens) komponen kronis hematoma24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1441

14

Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9

Gambar 7 Menunjukkan Hematoma subdural akut Gambaran TK ditemukan hiperdens

diantara duramater dan araknoid umumnya akibatkan robekan dari briging vein Gambaran

seperti bulan sabit disertai mildline shift

Gambar 8 Menunujukkan Hematoma subdural subakut Gambaran hematoma berbentuk

bulan sabit yang kurang densitas berbanding daripada gambaran TK hematoma subdural akut

Gambar 9 Menunjukkan gambaran TK Hematoma subdural kronik dan disertai midline shift

Gambar 10

Gambar 10 Kronis subdural hematoma (SDH) umumnya bilateral dan memiliki area

perdarahan akut yang mengakibatkan densitas yang heterogen Tampak kurangnya

pergeseran garis tengah karena adanya hematoma bilateral24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1541

15

v Perdarahan Subarakhoid (SAH)

Perdarahan subarakhnoid yang terjadi karena trauma biasanya terletak di atas gyri

pada konveksitas otak SAH yang disebabkan oleh pecahnya aneurisma otak biasanya terletak

di cisterns subarakhnoid pada dasar otak SAH dapat terjadi sendiri atau dalam hubungan

dengan hematoma intraserebral atau ekstraserebral lainnya Pada gambaran TK SAH terlihat

mengisi ruangan subaraknoid yang biasanya terlihat gelap dan terisi cairan serebrospinal di

sekitar otak Rongga subaraknoid yang biasanya hitam mungkin tampak putih di perdarahan

akut Temuan ini paling jelas terlihat dalam rongga subaraknoid yang besar Jika pemeriksaan

TK dilakukan beberapa hari atau minggu setelah perdarahan awal temuan akan tampak lebih

halus Gambaran putih darah dan bekuan cenderung menurun dan tampak sebagai abu-abu

SAH dapat menyebabkan hidrosefalus dan konfusi akibat trauma pecahnya pembuluh darah

arteri (aneurisme) atau malformasi arteriovenosa (AVM) Selain menentukan SAH gambaran

TK juga dapat digunakan untuk melokalisir sumber perdarahan24 25

Gambar 11 Gambar 12

Gambar 11 Menunujukkan perdarahan subarachoid Gambaran TK kepala ditemukan

adanya perdarahan di ruang subarakhoid (tanda panah hitam)

Gambar 12 Menunjukkan pasien mengalami hematoma esktradural di sebelah kanan dan

perdarahan subarakhnoid di sebelah kiri

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1641

16

vi Hematoma Intraserebral

Hematoma intraserebral adalah perdarahan parenkhim otak disebabkan pecahnya

pembuluh darah sehingga timbulnya hematom intraparenkim sesudah 30 menit hingga 6 jam

trauma Hematom ini boleh timbul di daerah kontralateral (contrecoup) Pada gambaran TK

sesudah beberapa jam akan tampak daerah hematom (hiperdens) dan tepi yang tidak rata5 26

Gambar 13

Gambar 13 Hematoma intraserebral Gambaran TK ditemukan perdarahan parenkim otak

dengan adanya gambaran lesi hiperdens (panah putih) jaringan di sekitar tampak densitasnya

lebih rendah akibat infark atau edema

vii Perdarahan Intraventrikular

Sebelum ketersediaan ultrasonografi tomografi komputer digunakan untuk diagnosis

dan tindak lanjut Tomografi komputer tidak lagi digunakan untuk diagnosis dan tindak lanjut

mengingat keamanan dan efektivitas biaya sonografi10

Gambar 14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1741

17

C Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan medan

magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk mengambil gambar kepala Dalam banyak

kasus MRI memberikan informasi yang tidak dapat dilihat pada X-ray USG atau Tomografi

Komputer (TK) Untuk MRI kepala pasien berbaring dengan kepala di dalam sebuah mesin

khusus ( scanner ) yang memiliki magnet kuat MRI dapat menunjukkan kerusakan jaringan

atau penyakit seperti infeksi radang atau tumor Informasi dari MRI dapat disimpan dalam

komputer untuk studi yang lebih lanjut Foto-foto atau film pandangan tertentu juga dapat

dibuat Selain itu gambaran stroke dan kejang dapat dilihat dari pemeriksaan MRI Dalam

beberapa kasus pewarnaan (bahan kontras) dapat digunakan ketika dilakukan pemeriksaan

MRI untuk menampilkan gambaran struktur yang lebih jelas Cairan tersebut dapat membantu

menunjukkan aliran darah mencari beberapa jenis tumor dan menunjukkan area

peradangan27

MRI saat ini tidak digunakan pada trauma kapitis akut tetapi berperan penting ketika

tidak ada informasi atau gambaran yang jelas untuk menentukan diagnosis pada trauma

subakut atau kronis Tujuan dari pemeriksaan MRI dalam mengevaluasi perdarahan

intrakranial adalah sebagai berikut28

Untuk melihat ada atau tidaknya perdarahan

Untuk mengetahui lokasi dan membedakan perdarahan (ekstra-aksial

dibandingkan intra-aksial) ekstra-aksial untuk membedakan perdarahan

subarakhnoid (SAH) hematoma subdural (SDH) dan hematoma epidural

(EDH) dan intra-aksial untuk menemukan lokasi spesifik dari neuroanatomi

Untuk menentukan sudah berapa lama perdarahan terjadi

Untuk mengetahui etiologi

Untuk membantu penatalaksanaan perdarahan dan menentukan prognosis

pasien

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1841

18

Perdarahan Intraserebral Berdasarkan Waktu

1 Perdarahan Hiperakut

Gambar 15

Gambar 15 Magnetic Resonance Imaging aksial menunjukkan hematoma hiperakut dalam

kapsul eksternal yang tepat dan korteks insular pada pasien hipertensi T1 aksial menunjukkan

isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal kanan yang hiperintens pada T2 dan

dengan kecenderungan tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada gradien-

echo (GRE) Sebuah lingkaran kecil edema vasogenik mengelilingi hematoma28

2 Perdarahan Akut

Gambar 16

Gambar 16 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma akut pada daerah frontal

kiri T1 aksial dan T2 menunjukkan hematoma yang hipointens Sebuah lingkaran kecil

edema vasogenik mengelilingi hematoma terlihat di T228

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 6: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 641

6

II7 Pemeriksaan Radiologi

A Foto Polos Kepala

Foto polos kepala pernah merupakan pemeriksaan penting dalam mengevaluasi trauma

kapitis sekarang telah digantikan dengan tomografi komputer dan jarang digunakan lagi pada

pasien dengan trauma kapitis tertutup Kadang-kadang foto polos kepala digunakan pada

pasien dengan luka tembak di kepala untuk menentukan ada tidaknya fragmen peluru

intrakranial yang tertinggal Pemeriksaan ini dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur

tulang tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial9

Jenis-jenis fraktur pada tengkorak dapat berupa fraktur impresi fraktur linear dan

fraktur diastasis Fraktur impresi biasanya disertai kerusakan jaringan otak dan pada foto

terlihat sebagai garis atau dua garis sejajar dengan densitas tinggi pada tulang tengkorak

Fraktur linear harus dibedakan dari sutura dan pembuluh darah Pada foto fraktur ini terlihat

sebagai garis radiolusen paling sering di daerah parietal Garis fraktur biasanya lebih

radiolusen daripada pembuluh darah dan arahnya tidak teratur Fraktur pada dasar tengkorak

seringkali sukar dilihat Adanya bayangan cairan (air-fluid level ) dalam sinus sfenoid

menunjukkan adanya fraktus basis kranii Fraktur diastasis lebih sering pada anak-anak dan

terlihat sebagai pelebaran sutura9

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 1 amp 2 Gambaran foto polos kepala lateral menunjukkan dua jenis fraktur tengkorak

Gambar 1 Menunjukkan fraktur linear (panah hitam)10

Gambar 2 Menunjukkan fraktur impresi (panah hitam)10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 741

7

B Tomografi Komputer (TK)

Tomografi Komputer adalah satu pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus sinar-x

di mana sumber sinar-x dan detektor berputar di sekitar objek kemudian informasi yang

diperoleh dapat digunakan untuk menghasilkan gambaran cross-sectional oleh komputer

Foto tomografi komputernakan tampak sebagai penampang-penampang melintang dari

objeknya Tomografi Komputer adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat pada dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan edema

yang jelas baik bentuk maupun ukurannya Melalui pemeriksaan ini dapat dilihat seluruh

struktur anatomis kepala dan merupakan alat yang paling baik untuk mengetahui dan

menentukan lokasi serta ukuran dari perdarahan intrakranial Indikasi pemeriksaan tomografi

komputer pada kasus trauma kapitis adalah seperti berikut 11

Trauma kapitis sedang dan berat

Trauma kapitis ringan yang disertai fraktur tengkorak

Adanya kecurigaan dan tanda terjadinya fraktur basis kranii

Adanya defisit neurologi seperti kejang dan penurunan gangguan kesadaran

Sakit kepala yang berat

Adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial atau herniasi jaringan

otak

Kesulitan dalam mengeliminasi kemungkinan perdarahan intraserebral

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 841

8

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Dewasa

Pasien dewasa yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 21 perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 21NO RESIKO

1 Skor SKG lt 13 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan buat pertama kali

2 Skor SKG lt 15 selepas 2 jam berlakunya trauma kapitis sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan buat pertama kali

3 Suspek trauma kapitis dengan fraktur terbuka amp depresi tulang tengkorak

4 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

5 Terjadinya kejang post-trauma

6 Penurunan fokal neurologis

7 Muntah 1 kali atau lebih

8 Amnesia gt 30 menit

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Dewasa dengan penurunan kesadaran dan

amnesia

Pasien dewasa yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 22 dan hilang kasadaran serta amnesia serta merta setelah kecelakaan lalu

lintas (KLL) perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 22

NO RESIKO

1 Usia lebih dari 65 tahun

2 Koagulopati (riwayat perdarahan gangguan pembekuan saat ini pengobatan dengan

warfarin)

3 Mekanisme KLL yang terlalu berbahaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 941

9

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Anak-anak

Pasien anak-anak yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 23 perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 23NO RESIKO

1 Hilang kasadaran lebih dari 5 menit

2 Amnesia (antegrade atau retrograde) lebih dari 5 menit

3 Pening yang abnormal

4 Muntah 3 kali atau lebih

5 Suspek klinis mungkin telah terjadi cedea tanpa KLL

6 Kejang post-trauma tanpa ada riwayat epilepsi

7 SKG lt 14 anak bayi lt 1 tahun SKG (Pediatrik) lt 15 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali

8 Suspek trauma kapitis dengan trauma terbuka depresi tulang tengkorak atau

9 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

10 Penurunan fokal neurologis

11 Usia lt 1 tahun adanya memar bengkak atau laserasi lebih dari 5 cm di kepala

12 Mekanisme KLL yang terlalu berbahaya

Kepentingan dilakukan pemeriksaan TK dengan segera

Kepentingan untuk melakukan pemeriksaan TK (serta pembacaan) dalam masa 1 jam

berdasarkan resiko tabel 2412

Tabel 24

NO RESIKO

1 SKG lt 13 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali

2 SKG lt 15 2 jam setelah trauma kapitis

3 Suspek trauma kapitis dengan fraktur terbuka amp depresi tulang tengkorak

4 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

5 Muntah 1 kali atau lebih untuk pasien dewasa muntah 3 kali atau lebih untuk anak-anak

6 Kejang post-trauma

7 Koagulopati (riwayat perdarahan gangguan pembekuan saat ini pengobatan denganwarfarin) + penurunan kesadaran dan amnesia Pasien saat ini dengan pengobatan

antiplatelet mungkin akan mengalami resiko yang lebih tinggi untuk perdarahanintrakranial

8 Penurunan fokal neurologis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1041

10

Gambaran Tomografi Komputer pada Trauma Kapitis

i Komosio Serebri

Secara definisi komosio serebri adalah gangguan fungsi otak tanpa adanya kerusakan

anatomi jaringan otak akibat adanya cedera kepala Sedangkan secara klinis didapatkan

penderita pernah atau sedang tidak sadar selama kurang dari 15 menit disertai sakit kepala

pusing mual-muntah adanya amnesia retrograde atau antegrade Pada pemeriksaan

radiologis tomografi komputer tidak didapatkan adanya kelainan13

ii Kontusio Serebri

Secara definisi kontusio serebri didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak akibat

adanya kerusakan jaringan otak secara klinis didapatkan pasien pernah atau sedang tidak

sadar selama lebih dari 15 menit atau didapatkan adanya kelainan neurologis akibat kerusakan

jaringan otak seperti hemipareseplegi afaasia disertai gejala mual-muntah pusing sakit

kepala amnesia retrograde atau antegrade pada pemeriksaan tomografi komputer didapatkan

daerah hiperdens di jaringan otak sedangkan istilah laserasi serebri menunjukkan bahwa

terjadi robekan membran pia-arakhnoid pada daerah yang mengalami contusio serebri yang

gambaran pada tomografi komputer disebut ldquo Pulp brainrdquo13

Gambaran TK akut awalnya menunjukkan isodens kontusio yang menjadi lebih jelas

pada tindak lanjut pemindaian TK Gambaran TK seperti terlihat di bawah sering

menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu dalam ukuran dan jumlah kontusio dan

jumlah perdarahan dalam kontusio Awalnya temuan gambaran TK boleh normal atau

minimal abnormal karena volume parsial antara microhemorrhages padat dan edema

hipodens dapat menyebabkan kontusio isodens relatif terhadap jaringan otak sekitarnya14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1141

11

Gambar 3

Gambar 3 Gambaran kontusi serebri akut pada temporal kortikal kanan Gliding contusion

disebabkan oleh percepatan sudut sagital dengan peregangan dan robeknya pembuluh darah

parasagittal Gliding contusion sering hemoragik tidak hanya dari gerak diferensial struktur

subkortikal (sering disebut sebagai cedera geser) tetapi juga dari robeknya vena parasagittal

Ketika otak tiba-tiba bergeser pada saat dampak jaringan subkortikal meluncur lebih dari

korteks Para Convexities dari setiap belahan yang berlabuh ke dura secara granulasi

arakhnoid Gliding contusion juga cenderung bilateral14

Gambar 4

Gambar 4 Gambaran acute gliding contusions

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1241

12

iii Hematoma Epidural

Tomografi komputer adalah pemeriksaan pilihan jika dicuriga adanya hematoma

epidural intrakranial15-19

Namun karena volume rata-rata berada dengan tulang yang

berdekatan hematoma epidural yang kecil dapat menjadi sulit untuk dideteksi dengan

tomografi komputer20

Hematoma epidural biasanya dapat dibedakan dari hematoma subdural dengan adanya

bentuk biconvex dibandingkan dengan bentuk bulan sabit dari hematoma subdural Selain itu

tidak seperti hematoma subdural hematoma epidural biasanya tidak melewati sutura20

Dengan bentuk biconvex yang khas elips ekstra-aksial koleksi cairan penampilan hematoma

epidural pada tomografi komputer tergantung pada sumber perdarahan waktu berlalu sejak

cedera tingkat keparahan perdarahan dan tingkat organisasi gumpalan dan pemecahan21 22

Gambar 5

Gambar 5 Gambaran Hematoma Epidural

Akut atau tipe 1 hematoma epidural mungkin mengandung hyperdense clot dan

swirling lucency Temuan ini diyakini merupakan campuran dari perdarahan aktif dan serum

yang tersisa setelah pembentukan gumpalan sebelumnya Subakut atau tipe 2 hematoma

epidural menjadi hiperdens homogen dengan adanya perdarahan aktif berhenti dan bentuk

gumpalan terorganisir Kronis atau tipe 3 hematoma epidural mengandung setidaknya

sebagian hipodens dengan gumpalan mengalami kerusakan dan resorpsi Peningkatan

pembentukan membran mungkin hasil dari neovascularitas dan pembentukan jaringan

granulasi di dura pengungsi selama proses gumpalan-resorpsi23

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1341

13

Gambar 6

Gambar 6 Gambaran Hematoma Epidural Akut

Meskipun tomografi komputer merupakan pemeriksaan pilihan dalam mengevaluasi

hematoma epidural intrakranial modalitas ini terbatas dalam mengevaluasi hematoma

epidural tulang belakang karena kesulitan dalam memeriksa segmen tulang belakang yang

panjang dengan gambar aksial tomografi komputer dan karena atenuasi rendah subakut atau

hematoma epidural kronis23

iv Hematoma Subdural

Perdarahan terjadi di antara duramater dan arakhoid yang disebabkan robekan vena-

vena di daerah korteks serebri atau bridging vein oleh suatu trauma Lokalisasi terutama di

daerah frontoparietotemperoral Hematoma subdural dibagikan dalam tiga jenis akut subakut

dan kronik24

Pada gambaran TK subdural hematoma akut dapat ditemukan area hiperdens tipis

merata berbentuk semilunar atau bulan sabit (crescentic appearance) di antara tabula dan

parenkim otak Pada minggu kedua dan ketiga (fase subakut) subdural hematoma menjadi

isodense terhadap otak dan sering menjadi bentuk lensa sehingga dapat membingung dengan

epidural hematoma Setelah beberapa minggu kemudian akan timbul hematoma subdural

kronik pada gambaran TK yang ditemukan area hipodens isodens atau sedikit hiperdens dan

berbentuk bikonveks yang berbatas tegas23

Seringkali hematoma subdural kronis muncul

sebagai lesi heterogen padat dengan fluid level antara (hipodens) komponen akut dan

(hiperdens) komponen kronis hematoma24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1441

14

Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9

Gambar 7 Menunjukkan Hematoma subdural akut Gambaran TK ditemukan hiperdens

diantara duramater dan araknoid umumnya akibatkan robekan dari briging vein Gambaran

seperti bulan sabit disertai mildline shift

Gambar 8 Menunujukkan Hematoma subdural subakut Gambaran hematoma berbentuk

bulan sabit yang kurang densitas berbanding daripada gambaran TK hematoma subdural akut

Gambar 9 Menunjukkan gambaran TK Hematoma subdural kronik dan disertai midline shift

Gambar 10

Gambar 10 Kronis subdural hematoma (SDH) umumnya bilateral dan memiliki area

perdarahan akut yang mengakibatkan densitas yang heterogen Tampak kurangnya

pergeseran garis tengah karena adanya hematoma bilateral24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1541

15

v Perdarahan Subarakhoid (SAH)

Perdarahan subarakhnoid yang terjadi karena trauma biasanya terletak di atas gyri

pada konveksitas otak SAH yang disebabkan oleh pecahnya aneurisma otak biasanya terletak

di cisterns subarakhnoid pada dasar otak SAH dapat terjadi sendiri atau dalam hubungan

dengan hematoma intraserebral atau ekstraserebral lainnya Pada gambaran TK SAH terlihat

mengisi ruangan subaraknoid yang biasanya terlihat gelap dan terisi cairan serebrospinal di

sekitar otak Rongga subaraknoid yang biasanya hitam mungkin tampak putih di perdarahan

akut Temuan ini paling jelas terlihat dalam rongga subaraknoid yang besar Jika pemeriksaan

TK dilakukan beberapa hari atau minggu setelah perdarahan awal temuan akan tampak lebih

halus Gambaran putih darah dan bekuan cenderung menurun dan tampak sebagai abu-abu

SAH dapat menyebabkan hidrosefalus dan konfusi akibat trauma pecahnya pembuluh darah

arteri (aneurisme) atau malformasi arteriovenosa (AVM) Selain menentukan SAH gambaran

TK juga dapat digunakan untuk melokalisir sumber perdarahan24 25

Gambar 11 Gambar 12

Gambar 11 Menunujukkan perdarahan subarachoid Gambaran TK kepala ditemukan

adanya perdarahan di ruang subarakhoid (tanda panah hitam)

Gambar 12 Menunjukkan pasien mengalami hematoma esktradural di sebelah kanan dan

perdarahan subarakhnoid di sebelah kiri

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1641

16

vi Hematoma Intraserebral

Hematoma intraserebral adalah perdarahan parenkhim otak disebabkan pecahnya

pembuluh darah sehingga timbulnya hematom intraparenkim sesudah 30 menit hingga 6 jam

trauma Hematom ini boleh timbul di daerah kontralateral (contrecoup) Pada gambaran TK

sesudah beberapa jam akan tampak daerah hematom (hiperdens) dan tepi yang tidak rata5 26

Gambar 13

Gambar 13 Hematoma intraserebral Gambaran TK ditemukan perdarahan parenkim otak

dengan adanya gambaran lesi hiperdens (panah putih) jaringan di sekitar tampak densitasnya

lebih rendah akibat infark atau edema

vii Perdarahan Intraventrikular

Sebelum ketersediaan ultrasonografi tomografi komputer digunakan untuk diagnosis

dan tindak lanjut Tomografi komputer tidak lagi digunakan untuk diagnosis dan tindak lanjut

mengingat keamanan dan efektivitas biaya sonografi10

Gambar 14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1741

17

C Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan medan

magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk mengambil gambar kepala Dalam banyak

kasus MRI memberikan informasi yang tidak dapat dilihat pada X-ray USG atau Tomografi

Komputer (TK) Untuk MRI kepala pasien berbaring dengan kepala di dalam sebuah mesin

khusus ( scanner ) yang memiliki magnet kuat MRI dapat menunjukkan kerusakan jaringan

atau penyakit seperti infeksi radang atau tumor Informasi dari MRI dapat disimpan dalam

komputer untuk studi yang lebih lanjut Foto-foto atau film pandangan tertentu juga dapat

dibuat Selain itu gambaran stroke dan kejang dapat dilihat dari pemeriksaan MRI Dalam

beberapa kasus pewarnaan (bahan kontras) dapat digunakan ketika dilakukan pemeriksaan

MRI untuk menampilkan gambaran struktur yang lebih jelas Cairan tersebut dapat membantu

menunjukkan aliran darah mencari beberapa jenis tumor dan menunjukkan area

peradangan27

MRI saat ini tidak digunakan pada trauma kapitis akut tetapi berperan penting ketika

tidak ada informasi atau gambaran yang jelas untuk menentukan diagnosis pada trauma

subakut atau kronis Tujuan dari pemeriksaan MRI dalam mengevaluasi perdarahan

intrakranial adalah sebagai berikut28

Untuk melihat ada atau tidaknya perdarahan

Untuk mengetahui lokasi dan membedakan perdarahan (ekstra-aksial

dibandingkan intra-aksial) ekstra-aksial untuk membedakan perdarahan

subarakhnoid (SAH) hematoma subdural (SDH) dan hematoma epidural

(EDH) dan intra-aksial untuk menemukan lokasi spesifik dari neuroanatomi

Untuk menentukan sudah berapa lama perdarahan terjadi

Untuk mengetahui etiologi

Untuk membantu penatalaksanaan perdarahan dan menentukan prognosis

pasien

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1841

18

Perdarahan Intraserebral Berdasarkan Waktu

1 Perdarahan Hiperakut

Gambar 15

Gambar 15 Magnetic Resonance Imaging aksial menunjukkan hematoma hiperakut dalam

kapsul eksternal yang tepat dan korteks insular pada pasien hipertensi T1 aksial menunjukkan

isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal kanan yang hiperintens pada T2 dan

dengan kecenderungan tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada gradien-

echo (GRE) Sebuah lingkaran kecil edema vasogenik mengelilingi hematoma28

2 Perdarahan Akut

Gambar 16

Gambar 16 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma akut pada daerah frontal

kiri T1 aksial dan T2 menunjukkan hematoma yang hipointens Sebuah lingkaran kecil

edema vasogenik mengelilingi hematoma terlihat di T228

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 7: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 741

7

B Tomografi Komputer (TK)

Tomografi Komputer adalah satu pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus sinar-x

di mana sumber sinar-x dan detektor berputar di sekitar objek kemudian informasi yang

diperoleh dapat digunakan untuk menghasilkan gambaran cross-sectional oleh komputer

Foto tomografi komputernakan tampak sebagai penampang-penampang melintang dari

objeknya Tomografi Komputer adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat pada dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan edema

yang jelas baik bentuk maupun ukurannya Melalui pemeriksaan ini dapat dilihat seluruh

struktur anatomis kepala dan merupakan alat yang paling baik untuk mengetahui dan

menentukan lokasi serta ukuran dari perdarahan intrakranial Indikasi pemeriksaan tomografi

komputer pada kasus trauma kapitis adalah seperti berikut 11

Trauma kapitis sedang dan berat

Trauma kapitis ringan yang disertai fraktur tengkorak

Adanya kecurigaan dan tanda terjadinya fraktur basis kranii

Adanya defisit neurologi seperti kejang dan penurunan gangguan kesadaran

Sakit kepala yang berat

Adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial atau herniasi jaringan

otak

Kesulitan dalam mengeliminasi kemungkinan perdarahan intraserebral

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 841

8

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Dewasa

Pasien dewasa yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 21 perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 21NO RESIKO

1 Skor SKG lt 13 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan buat pertama kali

2 Skor SKG lt 15 selepas 2 jam berlakunya trauma kapitis sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan buat pertama kali

3 Suspek trauma kapitis dengan fraktur terbuka amp depresi tulang tengkorak

4 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

5 Terjadinya kejang post-trauma

6 Penurunan fokal neurologis

7 Muntah 1 kali atau lebih

8 Amnesia gt 30 menit

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Dewasa dengan penurunan kesadaran dan

amnesia

Pasien dewasa yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 22 dan hilang kasadaran serta amnesia serta merta setelah kecelakaan lalu

lintas (KLL) perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 22

NO RESIKO

1 Usia lebih dari 65 tahun

2 Koagulopati (riwayat perdarahan gangguan pembekuan saat ini pengobatan dengan

warfarin)

3 Mekanisme KLL yang terlalu berbahaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 941

9

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Anak-anak

Pasien anak-anak yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 23 perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 23NO RESIKO

1 Hilang kasadaran lebih dari 5 menit

2 Amnesia (antegrade atau retrograde) lebih dari 5 menit

3 Pening yang abnormal

4 Muntah 3 kali atau lebih

5 Suspek klinis mungkin telah terjadi cedea tanpa KLL

6 Kejang post-trauma tanpa ada riwayat epilepsi

7 SKG lt 14 anak bayi lt 1 tahun SKG (Pediatrik) lt 15 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali

8 Suspek trauma kapitis dengan trauma terbuka depresi tulang tengkorak atau

9 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

10 Penurunan fokal neurologis

11 Usia lt 1 tahun adanya memar bengkak atau laserasi lebih dari 5 cm di kepala

12 Mekanisme KLL yang terlalu berbahaya

Kepentingan dilakukan pemeriksaan TK dengan segera

Kepentingan untuk melakukan pemeriksaan TK (serta pembacaan) dalam masa 1 jam

berdasarkan resiko tabel 2412

Tabel 24

NO RESIKO

1 SKG lt 13 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali

2 SKG lt 15 2 jam setelah trauma kapitis

3 Suspek trauma kapitis dengan fraktur terbuka amp depresi tulang tengkorak

4 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

5 Muntah 1 kali atau lebih untuk pasien dewasa muntah 3 kali atau lebih untuk anak-anak

6 Kejang post-trauma

7 Koagulopati (riwayat perdarahan gangguan pembekuan saat ini pengobatan denganwarfarin) + penurunan kesadaran dan amnesia Pasien saat ini dengan pengobatan

antiplatelet mungkin akan mengalami resiko yang lebih tinggi untuk perdarahanintrakranial

8 Penurunan fokal neurologis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1041

10

Gambaran Tomografi Komputer pada Trauma Kapitis

i Komosio Serebri

Secara definisi komosio serebri adalah gangguan fungsi otak tanpa adanya kerusakan

anatomi jaringan otak akibat adanya cedera kepala Sedangkan secara klinis didapatkan

penderita pernah atau sedang tidak sadar selama kurang dari 15 menit disertai sakit kepala

pusing mual-muntah adanya amnesia retrograde atau antegrade Pada pemeriksaan

radiologis tomografi komputer tidak didapatkan adanya kelainan13

ii Kontusio Serebri

Secara definisi kontusio serebri didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak akibat

adanya kerusakan jaringan otak secara klinis didapatkan pasien pernah atau sedang tidak

sadar selama lebih dari 15 menit atau didapatkan adanya kelainan neurologis akibat kerusakan

jaringan otak seperti hemipareseplegi afaasia disertai gejala mual-muntah pusing sakit

kepala amnesia retrograde atau antegrade pada pemeriksaan tomografi komputer didapatkan

daerah hiperdens di jaringan otak sedangkan istilah laserasi serebri menunjukkan bahwa

terjadi robekan membran pia-arakhnoid pada daerah yang mengalami contusio serebri yang

gambaran pada tomografi komputer disebut ldquo Pulp brainrdquo13

Gambaran TK akut awalnya menunjukkan isodens kontusio yang menjadi lebih jelas

pada tindak lanjut pemindaian TK Gambaran TK seperti terlihat di bawah sering

menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu dalam ukuran dan jumlah kontusio dan

jumlah perdarahan dalam kontusio Awalnya temuan gambaran TK boleh normal atau

minimal abnormal karena volume parsial antara microhemorrhages padat dan edema

hipodens dapat menyebabkan kontusio isodens relatif terhadap jaringan otak sekitarnya14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1141

11

Gambar 3

Gambar 3 Gambaran kontusi serebri akut pada temporal kortikal kanan Gliding contusion

disebabkan oleh percepatan sudut sagital dengan peregangan dan robeknya pembuluh darah

parasagittal Gliding contusion sering hemoragik tidak hanya dari gerak diferensial struktur

subkortikal (sering disebut sebagai cedera geser) tetapi juga dari robeknya vena parasagittal

Ketika otak tiba-tiba bergeser pada saat dampak jaringan subkortikal meluncur lebih dari

korteks Para Convexities dari setiap belahan yang berlabuh ke dura secara granulasi

arakhnoid Gliding contusion juga cenderung bilateral14

Gambar 4

Gambar 4 Gambaran acute gliding contusions

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1241

12

iii Hematoma Epidural

Tomografi komputer adalah pemeriksaan pilihan jika dicuriga adanya hematoma

epidural intrakranial15-19

Namun karena volume rata-rata berada dengan tulang yang

berdekatan hematoma epidural yang kecil dapat menjadi sulit untuk dideteksi dengan

tomografi komputer20

Hematoma epidural biasanya dapat dibedakan dari hematoma subdural dengan adanya

bentuk biconvex dibandingkan dengan bentuk bulan sabit dari hematoma subdural Selain itu

tidak seperti hematoma subdural hematoma epidural biasanya tidak melewati sutura20

Dengan bentuk biconvex yang khas elips ekstra-aksial koleksi cairan penampilan hematoma

epidural pada tomografi komputer tergantung pada sumber perdarahan waktu berlalu sejak

cedera tingkat keparahan perdarahan dan tingkat organisasi gumpalan dan pemecahan21 22

Gambar 5

Gambar 5 Gambaran Hematoma Epidural

Akut atau tipe 1 hematoma epidural mungkin mengandung hyperdense clot dan

swirling lucency Temuan ini diyakini merupakan campuran dari perdarahan aktif dan serum

yang tersisa setelah pembentukan gumpalan sebelumnya Subakut atau tipe 2 hematoma

epidural menjadi hiperdens homogen dengan adanya perdarahan aktif berhenti dan bentuk

gumpalan terorganisir Kronis atau tipe 3 hematoma epidural mengandung setidaknya

sebagian hipodens dengan gumpalan mengalami kerusakan dan resorpsi Peningkatan

pembentukan membran mungkin hasil dari neovascularitas dan pembentukan jaringan

granulasi di dura pengungsi selama proses gumpalan-resorpsi23

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1341

13

Gambar 6

Gambar 6 Gambaran Hematoma Epidural Akut

Meskipun tomografi komputer merupakan pemeriksaan pilihan dalam mengevaluasi

hematoma epidural intrakranial modalitas ini terbatas dalam mengevaluasi hematoma

epidural tulang belakang karena kesulitan dalam memeriksa segmen tulang belakang yang

panjang dengan gambar aksial tomografi komputer dan karena atenuasi rendah subakut atau

hematoma epidural kronis23

iv Hematoma Subdural

Perdarahan terjadi di antara duramater dan arakhoid yang disebabkan robekan vena-

vena di daerah korteks serebri atau bridging vein oleh suatu trauma Lokalisasi terutama di

daerah frontoparietotemperoral Hematoma subdural dibagikan dalam tiga jenis akut subakut

dan kronik24

Pada gambaran TK subdural hematoma akut dapat ditemukan area hiperdens tipis

merata berbentuk semilunar atau bulan sabit (crescentic appearance) di antara tabula dan

parenkim otak Pada minggu kedua dan ketiga (fase subakut) subdural hematoma menjadi

isodense terhadap otak dan sering menjadi bentuk lensa sehingga dapat membingung dengan

epidural hematoma Setelah beberapa minggu kemudian akan timbul hematoma subdural

kronik pada gambaran TK yang ditemukan area hipodens isodens atau sedikit hiperdens dan

berbentuk bikonveks yang berbatas tegas23

Seringkali hematoma subdural kronis muncul

sebagai lesi heterogen padat dengan fluid level antara (hipodens) komponen akut dan

(hiperdens) komponen kronis hematoma24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1441

14

Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9

Gambar 7 Menunjukkan Hematoma subdural akut Gambaran TK ditemukan hiperdens

diantara duramater dan araknoid umumnya akibatkan robekan dari briging vein Gambaran

seperti bulan sabit disertai mildline shift

Gambar 8 Menunujukkan Hematoma subdural subakut Gambaran hematoma berbentuk

bulan sabit yang kurang densitas berbanding daripada gambaran TK hematoma subdural akut

Gambar 9 Menunjukkan gambaran TK Hematoma subdural kronik dan disertai midline shift

Gambar 10

Gambar 10 Kronis subdural hematoma (SDH) umumnya bilateral dan memiliki area

perdarahan akut yang mengakibatkan densitas yang heterogen Tampak kurangnya

pergeseran garis tengah karena adanya hematoma bilateral24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1541

15

v Perdarahan Subarakhoid (SAH)

Perdarahan subarakhnoid yang terjadi karena trauma biasanya terletak di atas gyri

pada konveksitas otak SAH yang disebabkan oleh pecahnya aneurisma otak biasanya terletak

di cisterns subarakhnoid pada dasar otak SAH dapat terjadi sendiri atau dalam hubungan

dengan hematoma intraserebral atau ekstraserebral lainnya Pada gambaran TK SAH terlihat

mengisi ruangan subaraknoid yang biasanya terlihat gelap dan terisi cairan serebrospinal di

sekitar otak Rongga subaraknoid yang biasanya hitam mungkin tampak putih di perdarahan

akut Temuan ini paling jelas terlihat dalam rongga subaraknoid yang besar Jika pemeriksaan

TK dilakukan beberapa hari atau minggu setelah perdarahan awal temuan akan tampak lebih

halus Gambaran putih darah dan bekuan cenderung menurun dan tampak sebagai abu-abu

SAH dapat menyebabkan hidrosefalus dan konfusi akibat trauma pecahnya pembuluh darah

arteri (aneurisme) atau malformasi arteriovenosa (AVM) Selain menentukan SAH gambaran

TK juga dapat digunakan untuk melokalisir sumber perdarahan24 25

Gambar 11 Gambar 12

Gambar 11 Menunujukkan perdarahan subarachoid Gambaran TK kepala ditemukan

adanya perdarahan di ruang subarakhoid (tanda panah hitam)

Gambar 12 Menunjukkan pasien mengalami hematoma esktradural di sebelah kanan dan

perdarahan subarakhnoid di sebelah kiri

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1641

16

vi Hematoma Intraserebral

Hematoma intraserebral adalah perdarahan parenkhim otak disebabkan pecahnya

pembuluh darah sehingga timbulnya hematom intraparenkim sesudah 30 menit hingga 6 jam

trauma Hematom ini boleh timbul di daerah kontralateral (contrecoup) Pada gambaran TK

sesudah beberapa jam akan tampak daerah hematom (hiperdens) dan tepi yang tidak rata5 26

Gambar 13

Gambar 13 Hematoma intraserebral Gambaran TK ditemukan perdarahan parenkim otak

dengan adanya gambaran lesi hiperdens (panah putih) jaringan di sekitar tampak densitasnya

lebih rendah akibat infark atau edema

vii Perdarahan Intraventrikular

Sebelum ketersediaan ultrasonografi tomografi komputer digunakan untuk diagnosis

dan tindak lanjut Tomografi komputer tidak lagi digunakan untuk diagnosis dan tindak lanjut

mengingat keamanan dan efektivitas biaya sonografi10

Gambar 14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1741

17

C Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan medan

magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk mengambil gambar kepala Dalam banyak

kasus MRI memberikan informasi yang tidak dapat dilihat pada X-ray USG atau Tomografi

Komputer (TK) Untuk MRI kepala pasien berbaring dengan kepala di dalam sebuah mesin

khusus ( scanner ) yang memiliki magnet kuat MRI dapat menunjukkan kerusakan jaringan

atau penyakit seperti infeksi radang atau tumor Informasi dari MRI dapat disimpan dalam

komputer untuk studi yang lebih lanjut Foto-foto atau film pandangan tertentu juga dapat

dibuat Selain itu gambaran stroke dan kejang dapat dilihat dari pemeriksaan MRI Dalam

beberapa kasus pewarnaan (bahan kontras) dapat digunakan ketika dilakukan pemeriksaan

MRI untuk menampilkan gambaran struktur yang lebih jelas Cairan tersebut dapat membantu

menunjukkan aliran darah mencari beberapa jenis tumor dan menunjukkan area

peradangan27

MRI saat ini tidak digunakan pada trauma kapitis akut tetapi berperan penting ketika

tidak ada informasi atau gambaran yang jelas untuk menentukan diagnosis pada trauma

subakut atau kronis Tujuan dari pemeriksaan MRI dalam mengevaluasi perdarahan

intrakranial adalah sebagai berikut28

Untuk melihat ada atau tidaknya perdarahan

Untuk mengetahui lokasi dan membedakan perdarahan (ekstra-aksial

dibandingkan intra-aksial) ekstra-aksial untuk membedakan perdarahan

subarakhnoid (SAH) hematoma subdural (SDH) dan hematoma epidural

(EDH) dan intra-aksial untuk menemukan lokasi spesifik dari neuroanatomi

Untuk menentukan sudah berapa lama perdarahan terjadi

Untuk mengetahui etiologi

Untuk membantu penatalaksanaan perdarahan dan menentukan prognosis

pasien

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1841

18

Perdarahan Intraserebral Berdasarkan Waktu

1 Perdarahan Hiperakut

Gambar 15

Gambar 15 Magnetic Resonance Imaging aksial menunjukkan hematoma hiperakut dalam

kapsul eksternal yang tepat dan korteks insular pada pasien hipertensi T1 aksial menunjukkan

isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal kanan yang hiperintens pada T2 dan

dengan kecenderungan tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada gradien-

echo (GRE) Sebuah lingkaran kecil edema vasogenik mengelilingi hematoma28

2 Perdarahan Akut

Gambar 16

Gambar 16 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma akut pada daerah frontal

kiri T1 aksial dan T2 menunjukkan hematoma yang hipointens Sebuah lingkaran kecil

edema vasogenik mengelilingi hematoma terlihat di T228

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 8: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 841

8

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Dewasa

Pasien dewasa yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 21 perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 21NO RESIKO

1 Skor SKG lt 13 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan buat pertama kali

2 Skor SKG lt 15 selepas 2 jam berlakunya trauma kapitis sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan buat pertama kali

3 Suspek trauma kapitis dengan fraktur terbuka amp depresi tulang tengkorak

4 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

5 Terjadinya kejang post-trauma

6 Penurunan fokal neurologis

7 Muntah 1 kali atau lebih

8 Amnesia gt 30 menit

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Dewasa dengan penurunan kesadaran dan

amnesia

Pasien dewasa yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 22 dan hilang kasadaran serta amnesia serta merta setelah kecelakaan lalu

lintas (KLL) perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 22

NO RESIKO

1 Usia lebih dari 65 tahun

2 Koagulopati (riwayat perdarahan gangguan pembekuan saat ini pengobatan dengan

warfarin)

3 Mekanisme KLL yang terlalu berbahaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 941

9

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Anak-anak

Pasien anak-anak yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 23 perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 23NO RESIKO

1 Hilang kasadaran lebih dari 5 menit

2 Amnesia (antegrade atau retrograde) lebih dari 5 menit

3 Pening yang abnormal

4 Muntah 3 kali atau lebih

5 Suspek klinis mungkin telah terjadi cedea tanpa KLL

6 Kejang post-trauma tanpa ada riwayat epilepsi

7 SKG lt 14 anak bayi lt 1 tahun SKG (Pediatrik) lt 15 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali

8 Suspek trauma kapitis dengan trauma terbuka depresi tulang tengkorak atau

9 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

10 Penurunan fokal neurologis

11 Usia lt 1 tahun adanya memar bengkak atau laserasi lebih dari 5 cm di kepala

12 Mekanisme KLL yang terlalu berbahaya

Kepentingan dilakukan pemeriksaan TK dengan segera

Kepentingan untuk melakukan pemeriksaan TK (serta pembacaan) dalam masa 1 jam

berdasarkan resiko tabel 2412

Tabel 24

NO RESIKO

1 SKG lt 13 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali

2 SKG lt 15 2 jam setelah trauma kapitis

3 Suspek trauma kapitis dengan fraktur terbuka amp depresi tulang tengkorak

4 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

5 Muntah 1 kali atau lebih untuk pasien dewasa muntah 3 kali atau lebih untuk anak-anak

6 Kejang post-trauma

7 Koagulopati (riwayat perdarahan gangguan pembekuan saat ini pengobatan denganwarfarin) + penurunan kesadaran dan amnesia Pasien saat ini dengan pengobatan

antiplatelet mungkin akan mengalami resiko yang lebih tinggi untuk perdarahanintrakranial

8 Penurunan fokal neurologis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1041

10

Gambaran Tomografi Komputer pada Trauma Kapitis

i Komosio Serebri

Secara definisi komosio serebri adalah gangguan fungsi otak tanpa adanya kerusakan

anatomi jaringan otak akibat adanya cedera kepala Sedangkan secara klinis didapatkan

penderita pernah atau sedang tidak sadar selama kurang dari 15 menit disertai sakit kepala

pusing mual-muntah adanya amnesia retrograde atau antegrade Pada pemeriksaan

radiologis tomografi komputer tidak didapatkan adanya kelainan13

ii Kontusio Serebri

Secara definisi kontusio serebri didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak akibat

adanya kerusakan jaringan otak secara klinis didapatkan pasien pernah atau sedang tidak

sadar selama lebih dari 15 menit atau didapatkan adanya kelainan neurologis akibat kerusakan

jaringan otak seperti hemipareseplegi afaasia disertai gejala mual-muntah pusing sakit

kepala amnesia retrograde atau antegrade pada pemeriksaan tomografi komputer didapatkan

daerah hiperdens di jaringan otak sedangkan istilah laserasi serebri menunjukkan bahwa

terjadi robekan membran pia-arakhnoid pada daerah yang mengalami contusio serebri yang

gambaran pada tomografi komputer disebut ldquo Pulp brainrdquo13

Gambaran TK akut awalnya menunjukkan isodens kontusio yang menjadi lebih jelas

pada tindak lanjut pemindaian TK Gambaran TK seperti terlihat di bawah sering

menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu dalam ukuran dan jumlah kontusio dan

jumlah perdarahan dalam kontusio Awalnya temuan gambaran TK boleh normal atau

minimal abnormal karena volume parsial antara microhemorrhages padat dan edema

hipodens dapat menyebabkan kontusio isodens relatif terhadap jaringan otak sekitarnya14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1141

11

Gambar 3

Gambar 3 Gambaran kontusi serebri akut pada temporal kortikal kanan Gliding contusion

disebabkan oleh percepatan sudut sagital dengan peregangan dan robeknya pembuluh darah

parasagittal Gliding contusion sering hemoragik tidak hanya dari gerak diferensial struktur

subkortikal (sering disebut sebagai cedera geser) tetapi juga dari robeknya vena parasagittal

Ketika otak tiba-tiba bergeser pada saat dampak jaringan subkortikal meluncur lebih dari

korteks Para Convexities dari setiap belahan yang berlabuh ke dura secara granulasi

arakhnoid Gliding contusion juga cenderung bilateral14

Gambar 4

Gambar 4 Gambaran acute gliding contusions

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1241

12

iii Hematoma Epidural

Tomografi komputer adalah pemeriksaan pilihan jika dicuriga adanya hematoma

epidural intrakranial15-19

Namun karena volume rata-rata berada dengan tulang yang

berdekatan hematoma epidural yang kecil dapat menjadi sulit untuk dideteksi dengan

tomografi komputer20

Hematoma epidural biasanya dapat dibedakan dari hematoma subdural dengan adanya

bentuk biconvex dibandingkan dengan bentuk bulan sabit dari hematoma subdural Selain itu

tidak seperti hematoma subdural hematoma epidural biasanya tidak melewati sutura20

Dengan bentuk biconvex yang khas elips ekstra-aksial koleksi cairan penampilan hematoma

epidural pada tomografi komputer tergantung pada sumber perdarahan waktu berlalu sejak

cedera tingkat keparahan perdarahan dan tingkat organisasi gumpalan dan pemecahan21 22

Gambar 5

Gambar 5 Gambaran Hematoma Epidural

Akut atau tipe 1 hematoma epidural mungkin mengandung hyperdense clot dan

swirling lucency Temuan ini diyakini merupakan campuran dari perdarahan aktif dan serum

yang tersisa setelah pembentukan gumpalan sebelumnya Subakut atau tipe 2 hematoma

epidural menjadi hiperdens homogen dengan adanya perdarahan aktif berhenti dan bentuk

gumpalan terorganisir Kronis atau tipe 3 hematoma epidural mengandung setidaknya

sebagian hipodens dengan gumpalan mengalami kerusakan dan resorpsi Peningkatan

pembentukan membran mungkin hasil dari neovascularitas dan pembentukan jaringan

granulasi di dura pengungsi selama proses gumpalan-resorpsi23

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1341

13

Gambar 6

Gambar 6 Gambaran Hematoma Epidural Akut

Meskipun tomografi komputer merupakan pemeriksaan pilihan dalam mengevaluasi

hematoma epidural intrakranial modalitas ini terbatas dalam mengevaluasi hematoma

epidural tulang belakang karena kesulitan dalam memeriksa segmen tulang belakang yang

panjang dengan gambar aksial tomografi komputer dan karena atenuasi rendah subakut atau

hematoma epidural kronis23

iv Hematoma Subdural

Perdarahan terjadi di antara duramater dan arakhoid yang disebabkan robekan vena-

vena di daerah korteks serebri atau bridging vein oleh suatu trauma Lokalisasi terutama di

daerah frontoparietotemperoral Hematoma subdural dibagikan dalam tiga jenis akut subakut

dan kronik24

Pada gambaran TK subdural hematoma akut dapat ditemukan area hiperdens tipis

merata berbentuk semilunar atau bulan sabit (crescentic appearance) di antara tabula dan

parenkim otak Pada minggu kedua dan ketiga (fase subakut) subdural hematoma menjadi

isodense terhadap otak dan sering menjadi bentuk lensa sehingga dapat membingung dengan

epidural hematoma Setelah beberapa minggu kemudian akan timbul hematoma subdural

kronik pada gambaran TK yang ditemukan area hipodens isodens atau sedikit hiperdens dan

berbentuk bikonveks yang berbatas tegas23

Seringkali hematoma subdural kronis muncul

sebagai lesi heterogen padat dengan fluid level antara (hipodens) komponen akut dan

(hiperdens) komponen kronis hematoma24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1441

14

Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9

Gambar 7 Menunjukkan Hematoma subdural akut Gambaran TK ditemukan hiperdens

diantara duramater dan araknoid umumnya akibatkan robekan dari briging vein Gambaran

seperti bulan sabit disertai mildline shift

Gambar 8 Menunujukkan Hematoma subdural subakut Gambaran hematoma berbentuk

bulan sabit yang kurang densitas berbanding daripada gambaran TK hematoma subdural akut

Gambar 9 Menunjukkan gambaran TK Hematoma subdural kronik dan disertai midline shift

Gambar 10

Gambar 10 Kronis subdural hematoma (SDH) umumnya bilateral dan memiliki area

perdarahan akut yang mengakibatkan densitas yang heterogen Tampak kurangnya

pergeseran garis tengah karena adanya hematoma bilateral24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1541

15

v Perdarahan Subarakhoid (SAH)

Perdarahan subarakhnoid yang terjadi karena trauma biasanya terletak di atas gyri

pada konveksitas otak SAH yang disebabkan oleh pecahnya aneurisma otak biasanya terletak

di cisterns subarakhnoid pada dasar otak SAH dapat terjadi sendiri atau dalam hubungan

dengan hematoma intraserebral atau ekstraserebral lainnya Pada gambaran TK SAH terlihat

mengisi ruangan subaraknoid yang biasanya terlihat gelap dan terisi cairan serebrospinal di

sekitar otak Rongga subaraknoid yang biasanya hitam mungkin tampak putih di perdarahan

akut Temuan ini paling jelas terlihat dalam rongga subaraknoid yang besar Jika pemeriksaan

TK dilakukan beberapa hari atau minggu setelah perdarahan awal temuan akan tampak lebih

halus Gambaran putih darah dan bekuan cenderung menurun dan tampak sebagai abu-abu

SAH dapat menyebabkan hidrosefalus dan konfusi akibat trauma pecahnya pembuluh darah

arteri (aneurisme) atau malformasi arteriovenosa (AVM) Selain menentukan SAH gambaran

TK juga dapat digunakan untuk melokalisir sumber perdarahan24 25

Gambar 11 Gambar 12

Gambar 11 Menunujukkan perdarahan subarachoid Gambaran TK kepala ditemukan

adanya perdarahan di ruang subarakhoid (tanda panah hitam)

Gambar 12 Menunjukkan pasien mengalami hematoma esktradural di sebelah kanan dan

perdarahan subarakhnoid di sebelah kiri

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1641

16

vi Hematoma Intraserebral

Hematoma intraserebral adalah perdarahan parenkhim otak disebabkan pecahnya

pembuluh darah sehingga timbulnya hematom intraparenkim sesudah 30 menit hingga 6 jam

trauma Hematom ini boleh timbul di daerah kontralateral (contrecoup) Pada gambaran TK

sesudah beberapa jam akan tampak daerah hematom (hiperdens) dan tepi yang tidak rata5 26

Gambar 13

Gambar 13 Hematoma intraserebral Gambaran TK ditemukan perdarahan parenkim otak

dengan adanya gambaran lesi hiperdens (panah putih) jaringan di sekitar tampak densitasnya

lebih rendah akibat infark atau edema

vii Perdarahan Intraventrikular

Sebelum ketersediaan ultrasonografi tomografi komputer digunakan untuk diagnosis

dan tindak lanjut Tomografi komputer tidak lagi digunakan untuk diagnosis dan tindak lanjut

mengingat keamanan dan efektivitas biaya sonografi10

Gambar 14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1741

17

C Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan medan

magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk mengambil gambar kepala Dalam banyak

kasus MRI memberikan informasi yang tidak dapat dilihat pada X-ray USG atau Tomografi

Komputer (TK) Untuk MRI kepala pasien berbaring dengan kepala di dalam sebuah mesin

khusus ( scanner ) yang memiliki magnet kuat MRI dapat menunjukkan kerusakan jaringan

atau penyakit seperti infeksi radang atau tumor Informasi dari MRI dapat disimpan dalam

komputer untuk studi yang lebih lanjut Foto-foto atau film pandangan tertentu juga dapat

dibuat Selain itu gambaran stroke dan kejang dapat dilihat dari pemeriksaan MRI Dalam

beberapa kasus pewarnaan (bahan kontras) dapat digunakan ketika dilakukan pemeriksaan

MRI untuk menampilkan gambaran struktur yang lebih jelas Cairan tersebut dapat membantu

menunjukkan aliran darah mencari beberapa jenis tumor dan menunjukkan area

peradangan27

MRI saat ini tidak digunakan pada trauma kapitis akut tetapi berperan penting ketika

tidak ada informasi atau gambaran yang jelas untuk menentukan diagnosis pada trauma

subakut atau kronis Tujuan dari pemeriksaan MRI dalam mengevaluasi perdarahan

intrakranial adalah sebagai berikut28

Untuk melihat ada atau tidaknya perdarahan

Untuk mengetahui lokasi dan membedakan perdarahan (ekstra-aksial

dibandingkan intra-aksial) ekstra-aksial untuk membedakan perdarahan

subarakhnoid (SAH) hematoma subdural (SDH) dan hematoma epidural

(EDH) dan intra-aksial untuk menemukan lokasi spesifik dari neuroanatomi

Untuk menentukan sudah berapa lama perdarahan terjadi

Untuk mengetahui etiologi

Untuk membantu penatalaksanaan perdarahan dan menentukan prognosis

pasien

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1841

18

Perdarahan Intraserebral Berdasarkan Waktu

1 Perdarahan Hiperakut

Gambar 15

Gambar 15 Magnetic Resonance Imaging aksial menunjukkan hematoma hiperakut dalam

kapsul eksternal yang tepat dan korteks insular pada pasien hipertensi T1 aksial menunjukkan

isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal kanan yang hiperintens pada T2 dan

dengan kecenderungan tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada gradien-

echo (GRE) Sebuah lingkaran kecil edema vasogenik mengelilingi hematoma28

2 Perdarahan Akut

Gambar 16

Gambar 16 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma akut pada daerah frontal

kiri T1 aksial dan T2 menunjukkan hematoma yang hipointens Sebuah lingkaran kecil

edema vasogenik mengelilingi hematoma terlihat di T228

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 9: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 941

9

Indikasi Pemeriksaan TK untuk Pasien Anak-anak

Pasien anak-anak yang mengalami trauma kapitis dan mempunyai satu atau lebih dari resiko

berdasarkan Tabel 23 perlu dilakukan pemeriksaan TK dengan segera12

Tabel 23NO RESIKO

1 Hilang kasadaran lebih dari 5 menit

2 Amnesia (antegrade atau retrograde) lebih dari 5 menit

3 Pening yang abnormal

4 Muntah 3 kali atau lebih

5 Suspek klinis mungkin telah terjadi cedea tanpa KLL

6 Kejang post-trauma tanpa ada riwayat epilepsi

7 SKG lt 14 anak bayi lt 1 tahun SKG (Pediatrik) lt 15 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali

8 Suspek trauma kapitis dengan trauma terbuka depresi tulang tengkorak atau

9 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

10 Penurunan fokal neurologis

11 Usia lt 1 tahun adanya memar bengkak atau laserasi lebih dari 5 cm di kepala

12 Mekanisme KLL yang terlalu berbahaya

Kepentingan dilakukan pemeriksaan TK dengan segera

Kepentingan untuk melakukan pemeriksaan TK (serta pembacaan) dalam masa 1 jam

berdasarkan resiko tabel 2412

Tabel 24

NO RESIKO

1 SKG lt 13 sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali

2 SKG lt 15 2 jam setelah trauma kapitis

3 Suspek trauma kapitis dengan fraktur terbuka amp depresi tulang tengkorak

4 Tanda-tanda fraktur basal tengkorak (haemotympanum racoon eyes kebocoran cairancerebrospinal melalui telinga dan hidung Battlersquos sign)

5 Muntah 1 kali atau lebih untuk pasien dewasa muntah 3 kali atau lebih untuk anak-anak

6 Kejang post-trauma

7 Koagulopati (riwayat perdarahan gangguan pembekuan saat ini pengobatan denganwarfarin) + penurunan kesadaran dan amnesia Pasien saat ini dengan pengobatan

antiplatelet mungkin akan mengalami resiko yang lebih tinggi untuk perdarahanintrakranial

8 Penurunan fokal neurologis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1041

10

Gambaran Tomografi Komputer pada Trauma Kapitis

i Komosio Serebri

Secara definisi komosio serebri adalah gangguan fungsi otak tanpa adanya kerusakan

anatomi jaringan otak akibat adanya cedera kepala Sedangkan secara klinis didapatkan

penderita pernah atau sedang tidak sadar selama kurang dari 15 menit disertai sakit kepala

pusing mual-muntah adanya amnesia retrograde atau antegrade Pada pemeriksaan

radiologis tomografi komputer tidak didapatkan adanya kelainan13

ii Kontusio Serebri

Secara definisi kontusio serebri didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak akibat

adanya kerusakan jaringan otak secara klinis didapatkan pasien pernah atau sedang tidak

sadar selama lebih dari 15 menit atau didapatkan adanya kelainan neurologis akibat kerusakan

jaringan otak seperti hemipareseplegi afaasia disertai gejala mual-muntah pusing sakit

kepala amnesia retrograde atau antegrade pada pemeriksaan tomografi komputer didapatkan

daerah hiperdens di jaringan otak sedangkan istilah laserasi serebri menunjukkan bahwa

terjadi robekan membran pia-arakhnoid pada daerah yang mengalami contusio serebri yang

gambaran pada tomografi komputer disebut ldquo Pulp brainrdquo13

Gambaran TK akut awalnya menunjukkan isodens kontusio yang menjadi lebih jelas

pada tindak lanjut pemindaian TK Gambaran TK seperti terlihat di bawah sering

menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu dalam ukuran dan jumlah kontusio dan

jumlah perdarahan dalam kontusio Awalnya temuan gambaran TK boleh normal atau

minimal abnormal karena volume parsial antara microhemorrhages padat dan edema

hipodens dapat menyebabkan kontusio isodens relatif terhadap jaringan otak sekitarnya14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1141

11

Gambar 3

Gambar 3 Gambaran kontusi serebri akut pada temporal kortikal kanan Gliding contusion

disebabkan oleh percepatan sudut sagital dengan peregangan dan robeknya pembuluh darah

parasagittal Gliding contusion sering hemoragik tidak hanya dari gerak diferensial struktur

subkortikal (sering disebut sebagai cedera geser) tetapi juga dari robeknya vena parasagittal

Ketika otak tiba-tiba bergeser pada saat dampak jaringan subkortikal meluncur lebih dari

korteks Para Convexities dari setiap belahan yang berlabuh ke dura secara granulasi

arakhnoid Gliding contusion juga cenderung bilateral14

Gambar 4

Gambar 4 Gambaran acute gliding contusions

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1241

12

iii Hematoma Epidural

Tomografi komputer adalah pemeriksaan pilihan jika dicuriga adanya hematoma

epidural intrakranial15-19

Namun karena volume rata-rata berada dengan tulang yang

berdekatan hematoma epidural yang kecil dapat menjadi sulit untuk dideteksi dengan

tomografi komputer20

Hematoma epidural biasanya dapat dibedakan dari hematoma subdural dengan adanya

bentuk biconvex dibandingkan dengan bentuk bulan sabit dari hematoma subdural Selain itu

tidak seperti hematoma subdural hematoma epidural biasanya tidak melewati sutura20

Dengan bentuk biconvex yang khas elips ekstra-aksial koleksi cairan penampilan hematoma

epidural pada tomografi komputer tergantung pada sumber perdarahan waktu berlalu sejak

cedera tingkat keparahan perdarahan dan tingkat organisasi gumpalan dan pemecahan21 22

Gambar 5

Gambar 5 Gambaran Hematoma Epidural

Akut atau tipe 1 hematoma epidural mungkin mengandung hyperdense clot dan

swirling lucency Temuan ini diyakini merupakan campuran dari perdarahan aktif dan serum

yang tersisa setelah pembentukan gumpalan sebelumnya Subakut atau tipe 2 hematoma

epidural menjadi hiperdens homogen dengan adanya perdarahan aktif berhenti dan bentuk

gumpalan terorganisir Kronis atau tipe 3 hematoma epidural mengandung setidaknya

sebagian hipodens dengan gumpalan mengalami kerusakan dan resorpsi Peningkatan

pembentukan membran mungkin hasil dari neovascularitas dan pembentukan jaringan

granulasi di dura pengungsi selama proses gumpalan-resorpsi23

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1341

13

Gambar 6

Gambar 6 Gambaran Hematoma Epidural Akut

Meskipun tomografi komputer merupakan pemeriksaan pilihan dalam mengevaluasi

hematoma epidural intrakranial modalitas ini terbatas dalam mengevaluasi hematoma

epidural tulang belakang karena kesulitan dalam memeriksa segmen tulang belakang yang

panjang dengan gambar aksial tomografi komputer dan karena atenuasi rendah subakut atau

hematoma epidural kronis23

iv Hematoma Subdural

Perdarahan terjadi di antara duramater dan arakhoid yang disebabkan robekan vena-

vena di daerah korteks serebri atau bridging vein oleh suatu trauma Lokalisasi terutama di

daerah frontoparietotemperoral Hematoma subdural dibagikan dalam tiga jenis akut subakut

dan kronik24

Pada gambaran TK subdural hematoma akut dapat ditemukan area hiperdens tipis

merata berbentuk semilunar atau bulan sabit (crescentic appearance) di antara tabula dan

parenkim otak Pada minggu kedua dan ketiga (fase subakut) subdural hematoma menjadi

isodense terhadap otak dan sering menjadi bentuk lensa sehingga dapat membingung dengan

epidural hematoma Setelah beberapa minggu kemudian akan timbul hematoma subdural

kronik pada gambaran TK yang ditemukan area hipodens isodens atau sedikit hiperdens dan

berbentuk bikonveks yang berbatas tegas23

Seringkali hematoma subdural kronis muncul

sebagai lesi heterogen padat dengan fluid level antara (hipodens) komponen akut dan

(hiperdens) komponen kronis hematoma24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1441

14

Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9

Gambar 7 Menunjukkan Hematoma subdural akut Gambaran TK ditemukan hiperdens

diantara duramater dan araknoid umumnya akibatkan robekan dari briging vein Gambaran

seperti bulan sabit disertai mildline shift

Gambar 8 Menunujukkan Hematoma subdural subakut Gambaran hematoma berbentuk

bulan sabit yang kurang densitas berbanding daripada gambaran TK hematoma subdural akut

Gambar 9 Menunjukkan gambaran TK Hematoma subdural kronik dan disertai midline shift

Gambar 10

Gambar 10 Kronis subdural hematoma (SDH) umumnya bilateral dan memiliki area

perdarahan akut yang mengakibatkan densitas yang heterogen Tampak kurangnya

pergeseran garis tengah karena adanya hematoma bilateral24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1541

15

v Perdarahan Subarakhoid (SAH)

Perdarahan subarakhnoid yang terjadi karena trauma biasanya terletak di atas gyri

pada konveksitas otak SAH yang disebabkan oleh pecahnya aneurisma otak biasanya terletak

di cisterns subarakhnoid pada dasar otak SAH dapat terjadi sendiri atau dalam hubungan

dengan hematoma intraserebral atau ekstraserebral lainnya Pada gambaran TK SAH terlihat

mengisi ruangan subaraknoid yang biasanya terlihat gelap dan terisi cairan serebrospinal di

sekitar otak Rongga subaraknoid yang biasanya hitam mungkin tampak putih di perdarahan

akut Temuan ini paling jelas terlihat dalam rongga subaraknoid yang besar Jika pemeriksaan

TK dilakukan beberapa hari atau minggu setelah perdarahan awal temuan akan tampak lebih

halus Gambaran putih darah dan bekuan cenderung menurun dan tampak sebagai abu-abu

SAH dapat menyebabkan hidrosefalus dan konfusi akibat trauma pecahnya pembuluh darah

arteri (aneurisme) atau malformasi arteriovenosa (AVM) Selain menentukan SAH gambaran

TK juga dapat digunakan untuk melokalisir sumber perdarahan24 25

Gambar 11 Gambar 12

Gambar 11 Menunujukkan perdarahan subarachoid Gambaran TK kepala ditemukan

adanya perdarahan di ruang subarakhoid (tanda panah hitam)

Gambar 12 Menunjukkan pasien mengalami hematoma esktradural di sebelah kanan dan

perdarahan subarakhnoid di sebelah kiri

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1641

16

vi Hematoma Intraserebral

Hematoma intraserebral adalah perdarahan parenkhim otak disebabkan pecahnya

pembuluh darah sehingga timbulnya hematom intraparenkim sesudah 30 menit hingga 6 jam

trauma Hematom ini boleh timbul di daerah kontralateral (contrecoup) Pada gambaran TK

sesudah beberapa jam akan tampak daerah hematom (hiperdens) dan tepi yang tidak rata5 26

Gambar 13

Gambar 13 Hematoma intraserebral Gambaran TK ditemukan perdarahan parenkim otak

dengan adanya gambaran lesi hiperdens (panah putih) jaringan di sekitar tampak densitasnya

lebih rendah akibat infark atau edema

vii Perdarahan Intraventrikular

Sebelum ketersediaan ultrasonografi tomografi komputer digunakan untuk diagnosis

dan tindak lanjut Tomografi komputer tidak lagi digunakan untuk diagnosis dan tindak lanjut

mengingat keamanan dan efektivitas biaya sonografi10

Gambar 14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1741

17

C Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan medan

magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk mengambil gambar kepala Dalam banyak

kasus MRI memberikan informasi yang tidak dapat dilihat pada X-ray USG atau Tomografi

Komputer (TK) Untuk MRI kepala pasien berbaring dengan kepala di dalam sebuah mesin

khusus ( scanner ) yang memiliki magnet kuat MRI dapat menunjukkan kerusakan jaringan

atau penyakit seperti infeksi radang atau tumor Informasi dari MRI dapat disimpan dalam

komputer untuk studi yang lebih lanjut Foto-foto atau film pandangan tertentu juga dapat

dibuat Selain itu gambaran stroke dan kejang dapat dilihat dari pemeriksaan MRI Dalam

beberapa kasus pewarnaan (bahan kontras) dapat digunakan ketika dilakukan pemeriksaan

MRI untuk menampilkan gambaran struktur yang lebih jelas Cairan tersebut dapat membantu

menunjukkan aliran darah mencari beberapa jenis tumor dan menunjukkan area

peradangan27

MRI saat ini tidak digunakan pada trauma kapitis akut tetapi berperan penting ketika

tidak ada informasi atau gambaran yang jelas untuk menentukan diagnosis pada trauma

subakut atau kronis Tujuan dari pemeriksaan MRI dalam mengevaluasi perdarahan

intrakranial adalah sebagai berikut28

Untuk melihat ada atau tidaknya perdarahan

Untuk mengetahui lokasi dan membedakan perdarahan (ekstra-aksial

dibandingkan intra-aksial) ekstra-aksial untuk membedakan perdarahan

subarakhnoid (SAH) hematoma subdural (SDH) dan hematoma epidural

(EDH) dan intra-aksial untuk menemukan lokasi spesifik dari neuroanatomi

Untuk menentukan sudah berapa lama perdarahan terjadi

Untuk mengetahui etiologi

Untuk membantu penatalaksanaan perdarahan dan menentukan prognosis

pasien

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1841

18

Perdarahan Intraserebral Berdasarkan Waktu

1 Perdarahan Hiperakut

Gambar 15

Gambar 15 Magnetic Resonance Imaging aksial menunjukkan hematoma hiperakut dalam

kapsul eksternal yang tepat dan korteks insular pada pasien hipertensi T1 aksial menunjukkan

isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal kanan yang hiperintens pada T2 dan

dengan kecenderungan tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada gradien-

echo (GRE) Sebuah lingkaran kecil edema vasogenik mengelilingi hematoma28

2 Perdarahan Akut

Gambar 16

Gambar 16 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma akut pada daerah frontal

kiri T1 aksial dan T2 menunjukkan hematoma yang hipointens Sebuah lingkaran kecil

edema vasogenik mengelilingi hematoma terlihat di T228

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 10: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1041

10

Gambaran Tomografi Komputer pada Trauma Kapitis

i Komosio Serebri

Secara definisi komosio serebri adalah gangguan fungsi otak tanpa adanya kerusakan

anatomi jaringan otak akibat adanya cedera kepala Sedangkan secara klinis didapatkan

penderita pernah atau sedang tidak sadar selama kurang dari 15 menit disertai sakit kepala

pusing mual-muntah adanya amnesia retrograde atau antegrade Pada pemeriksaan

radiologis tomografi komputer tidak didapatkan adanya kelainan13

ii Kontusio Serebri

Secara definisi kontusio serebri didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak akibat

adanya kerusakan jaringan otak secara klinis didapatkan pasien pernah atau sedang tidak

sadar selama lebih dari 15 menit atau didapatkan adanya kelainan neurologis akibat kerusakan

jaringan otak seperti hemipareseplegi afaasia disertai gejala mual-muntah pusing sakit

kepala amnesia retrograde atau antegrade pada pemeriksaan tomografi komputer didapatkan

daerah hiperdens di jaringan otak sedangkan istilah laserasi serebri menunjukkan bahwa

terjadi robekan membran pia-arakhnoid pada daerah yang mengalami contusio serebri yang

gambaran pada tomografi komputer disebut ldquo Pulp brainrdquo13

Gambaran TK akut awalnya menunjukkan isodens kontusio yang menjadi lebih jelas

pada tindak lanjut pemindaian TK Gambaran TK seperti terlihat di bawah sering

menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu dalam ukuran dan jumlah kontusio dan

jumlah perdarahan dalam kontusio Awalnya temuan gambaran TK boleh normal atau

minimal abnormal karena volume parsial antara microhemorrhages padat dan edema

hipodens dapat menyebabkan kontusio isodens relatif terhadap jaringan otak sekitarnya14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1141

11

Gambar 3

Gambar 3 Gambaran kontusi serebri akut pada temporal kortikal kanan Gliding contusion

disebabkan oleh percepatan sudut sagital dengan peregangan dan robeknya pembuluh darah

parasagittal Gliding contusion sering hemoragik tidak hanya dari gerak diferensial struktur

subkortikal (sering disebut sebagai cedera geser) tetapi juga dari robeknya vena parasagittal

Ketika otak tiba-tiba bergeser pada saat dampak jaringan subkortikal meluncur lebih dari

korteks Para Convexities dari setiap belahan yang berlabuh ke dura secara granulasi

arakhnoid Gliding contusion juga cenderung bilateral14

Gambar 4

Gambar 4 Gambaran acute gliding contusions

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1241

12

iii Hematoma Epidural

Tomografi komputer adalah pemeriksaan pilihan jika dicuriga adanya hematoma

epidural intrakranial15-19

Namun karena volume rata-rata berada dengan tulang yang

berdekatan hematoma epidural yang kecil dapat menjadi sulit untuk dideteksi dengan

tomografi komputer20

Hematoma epidural biasanya dapat dibedakan dari hematoma subdural dengan adanya

bentuk biconvex dibandingkan dengan bentuk bulan sabit dari hematoma subdural Selain itu

tidak seperti hematoma subdural hematoma epidural biasanya tidak melewati sutura20

Dengan bentuk biconvex yang khas elips ekstra-aksial koleksi cairan penampilan hematoma

epidural pada tomografi komputer tergantung pada sumber perdarahan waktu berlalu sejak

cedera tingkat keparahan perdarahan dan tingkat organisasi gumpalan dan pemecahan21 22

Gambar 5

Gambar 5 Gambaran Hematoma Epidural

Akut atau tipe 1 hematoma epidural mungkin mengandung hyperdense clot dan

swirling lucency Temuan ini diyakini merupakan campuran dari perdarahan aktif dan serum

yang tersisa setelah pembentukan gumpalan sebelumnya Subakut atau tipe 2 hematoma

epidural menjadi hiperdens homogen dengan adanya perdarahan aktif berhenti dan bentuk

gumpalan terorganisir Kronis atau tipe 3 hematoma epidural mengandung setidaknya

sebagian hipodens dengan gumpalan mengalami kerusakan dan resorpsi Peningkatan

pembentukan membran mungkin hasil dari neovascularitas dan pembentukan jaringan

granulasi di dura pengungsi selama proses gumpalan-resorpsi23

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1341

13

Gambar 6

Gambar 6 Gambaran Hematoma Epidural Akut

Meskipun tomografi komputer merupakan pemeriksaan pilihan dalam mengevaluasi

hematoma epidural intrakranial modalitas ini terbatas dalam mengevaluasi hematoma

epidural tulang belakang karena kesulitan dalam memeriksa segmen tulang belakang yang

panjang dengan gambar aksial tomografi komputer dan karena atenuasi rendah subakut atau

hematoma epidural kronis23

iv Hematoma Subdural

Perdarahan terjadi di antara duramater dan arakhoid yang disebabkan robekan vena-

vena di daerah korteks serebri atau bridging vein oleh suatu trauma Lokalisasi terutama di

daerah frontoparietotemperoral Hematoma subdural dibagikan dalam tiga jenis akut subakut

dan kronik24

Pada gambaran TK subdural hematoma akut dapat ditemukan area hiperdens tipis

merata berbentuk semilunar atau bulan sabit (crescentic appearance) di antara tabula dan

parenkim otak Pada minggu kedua dan ketiga (fase subakut) subdural hematoma menjadi

isodense terhadap otak dan sering menjadi bentuk lensa sehingga dapat membingung dengan

epidural hematoma Setelah beberapa minggu kemudian akan timbul hematoma subdural

kronik pada gambaran TK yang ditemukan area hipodens isodens atau sedikit hiperdens dan

berbentuk bikonveks yang berbatas tegas23

Seringkali hematoma subdural kronis muncul

sebagai lesi heterogen padat dengan fluid level antara (hipodens) komponen akut dan

(hiperdens) komponen kronis hematoma24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1441

14

Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9

Gambar 7 Menunjukkan Hematoma subdural akut Gambaran TK ditemukan hiperdens

diantara duramater dan araknoid umumnya akibatkan robekan dari briging vein Gambaran

seperti bulan sabit disertai mildline shift

Gambar 8 Menunujukkan Hematoma subdural subakut Gambaran hematoma berbentuk

bulan sabit yang kurang densitas berbanding daripada gambaran TK hematoma subdural akut

Gambar 9 Menunjukkan gambaran TK Hematoma subdural kronik dan disertai midline shift

Gambar 10

Gambar 10 Kronis subdural hematoma (SDH) umumnya bilateral dan memiliki area

perdarahan akut yang mengakibatkan densitas yang heterogen Tampak kurangnya

pergeseran garis tengah karena adanya hematoma bilateral24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1541

15

v Perdarahan Subarakhoid (SAH)

Perdarahan subarakhnoid yang terjadi karena trauma biasanya terletak di atas gyri

pada konveksitas otak SAH yang disebabkan oleh pecahnya aneurisma otak biasanya terletak

di cisterns subarakhnoid pada dasar otak SAH dapat terjadi sendiri atau dalam hubungan

dengan hematoma intraserebral atau ekstraserebral lainnya Pada gambaran TK SAH terlihat

mengisi ruangan subaraknoid yang biasanya terlihat gelap dan terisi cairan serebrospinal di

sekitar otak Rongga subaraknoid yang biasanya hitam mungkin tampak putih di perdarahan

akut Temuan ini paling jelas terlihat dalam rongga subaraknoid yang besar Jika pemeriksaan

TK dilakukan beberapa hari atau minggu setelah perdarahan awal temuan akan tampak lebih

halus Gambaran putih darah dan bekuan cenderung menurun dan tampak sebagai abu-abu

SAH dapat menyebabkan hidrosefalus dan konfusi akibat trauma pecahnya pembuluh darah

arteri (aneurisme) atau malformasi arteriovenosa (AVM) Selain menentukan SAH gambaran

TK juga dapat digunakan untuk melokalisir sumber perdarahan24 25

Gambar 11 Gambar 12

Gambar 11 Menunujukkan perdarahan subarachoid Gambaran TK kepala ditemukan

adanya perdarahan di ruang subarakhoid (tanda panah hitam)

Gambar 12 Menunjukkan pasien mengalami hematoma esktradural di sebelah kanan dan

perdarahan subarakhnoid di sebelah kiri

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1641

16

vi Hematoma Intraserebral

Hematoma intraserebral adalah perdarahan parenkhim otak disebabkan pecahnya

pembuluh darah sehingga timbulnya hematom intraparenkim sesudah 30 menit hingga 6 jam

trauma Hematom ini boleh timbul di daerah kontralateral (contrecoup) Pada gambaran TK

sesudah beberapa jam akan tampak daerah hematom (hiperdens) dan tepi yang tidak rata5 26

Gambar 13

Gambar 13 Hematoma intraserebral Gambaran TK ditemukan perdarahan parenkim otak

dengan adanya gambaran lesi hiperdens (panah putih) jaringan di sekitar tampak densitasnya

lebih rendah akibat infark atau edema

vii Perdarahan Intraventrikular

Sebelum ketersediaan ultrasonografi tomografi komputer digunakan untuk diagnosis

dan tindak lanjut Tomografi komputer tidak lagi digunakan untuk diagnosis dan tindak lanjut

mengingat keamanan dan efektivitas biaya sonografi10

Gambar 14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1741

17

C Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan medan

magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk mengambil gambar kepala Dalam banyak

kasus MRI memberikan informasi yang tidak dapat dilihat pada X-ray USG atau Tomografi

Komputer (TK) Untuk MRI kepala pasien berbaring dengan kepala di dalam sebuah mesin

khusus ( scanner ) yang memiliki magnet kuat MRI dapat menunjukkan kerusakan jaringan

atau penyakit seperti infeksi radang atau tumor Informasi dari MRI dapat disimpan dalam

komputer untuk studi yang lebih lanjut Foto-foto atau film pandangan tertentu juga dapat

dibuat Selain itu gambaran stroke dan kejang dapat dilihat dari pemeriksaan MRI Dalam

beberapa kasus pewarnaan (bahan kontras) dapat digunakan ketika dilakukan pemeriksaan

MRI untuk menampilkan gambaran struktur yang lebih jelas Cairan tersebut dapat membantu

menunjukkan aliran darah mencari beberapa jenis tumor dan menunjukkan area

peradangan27

MRI saat ini tidak digunakan pada trauma kapitis akut tetapi berperan penting ketika

tidak ada informasi atau gambaran yang jelas untuk menentukan diagnosis pada trauma

subakut atau kronis Tujuan dari pemeriksaan MRI dalam mengevaluasi perdarahan

intrakranial adalah sebagai berikut28

Untuk melihat ada atau tidaknya perdarahan

Untuk mengetahui lokasi dan membedakan perdarahan (ekstra-aksial

dibandingkan intra-aksial) ekstra-aksial untuk membedakan perdarahan

subarakhnoid (SAH) hematoma subdural (SDH) dan hematoma epidural

(EDH) dan intra-aksial untuk menemukan lokasi spesifik dari neuroanatomi

Untuk menentukan sudah berapa lama perdarahan terjadi

Untuk mengetahui etiologi

Untuk membantu penatalaksanaan perdarahan dan menentukan prognosis

pasien

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1841

18

Perdarahan Intraserebral Berdasarkan Waktu

1 Perdarahan Hiperakut

Gambar 15

Gambar 15 Magnetic Resonance Imaging aksial menunjukkan hematoma hiperakut dalam

kapsul eksternal yang tepat dan korteks insular pada pasien hipertensi T1 aksial menunjukkan

isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal kanan yang hiperintens pada T2 dan

dengan kecenderungan tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada gradien-

echo (GRE) Sebuah lingkaran kecil edema vasogenik mengelilingi hematoma28

2 Perdarahan Akut

Gambar 16

Gambar 16 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma akut pada daerah frontal

kiri T1 aksial dan T2 menunjukkan hematoma yang hipointens Sebuah lingkaran kecil

edema vasogenik mengelilingi hematoma terlihat di T228

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 11: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1141

11

Gambar 3

Gambar 3 Gambaran kontusi serebri akut pada temporal kortikal kanan Gliding contusion

disebabkan oleh percepatan sudut sagital dengan peregangan dan robeknya pembuluh darah

parasagittal Gliding contusion sering hemoragik tidak hanya dari gerak diferensial struktur

subkortikal (sering disebut sebagai cedera geser) tetapi juga dari robeknya vena parasagittal

Ketika otak tiba-tiba bergeser pada saat dampak jaringan subkortikal meluncur lebih dari

korteks Para Convexities dari setiap belahan yang berlabuh ke dura secara granulasi

arakhnoid Gliding contusion juga cenderung bilateral14

Gambar 4

Gambar 4 Gambaran acute gliding contusions

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1241

12

iii Hematoma Epidural

Tomografi komputer adalah pemeriksaan pilihan jika dicuriga adanya hematoma

epidural intrakranial15-19

Namun karena volume rata-rata berada dengan tulang yang

berdekatan hematoma epidural yang kecil dapat menjadi sulit untuk dideteksi dengan

tomografi komputer20

Hematoma epidural biasanya dapat dibedakan dari hematoma subdural dengan adanya

bentuk biconvex dibandingkan dengan bentuk bulan sabit dari hematoma subdural Selain itu

tidak seperti hematoma subdural hematoma epidural biasanya tidak melewati sutura20

Dengan bentuk biconvex yang khas elips ekstra-aksial koleksi cairan penampilan hematoma

epidural pada tomografi komputer tergantung pada sumber perdarahan waktu berlalu sejak

cedera tingkat keparahan perdarahan dan tingkat organisasi gumpalan dan pemecahan21 22

Gambar 5

Gambar 5 Gambaran Hematoma Epidural

Akut atau tipe 1 hematoma epidural mungkin mengandung hyperdense clot dan

swirling lucency Temuan ini diyakini merupakan campuran dari perdarahan aktif dan serum

yang tersisa setelah pembentukan gumpalan sebelumnya Subakut atau tipe 2 hematoma

epidural menjadi hiperdens homogen dengan adanya perdarahan aktif berhenti dan bentuk

gumpalan terorganisir Kronis atau tipe 3 hematoma epidural mengandung setidaknya

sebagian hipodens dengan gumpalan mengalami kerusakan dan resorpsi Peningkatan

pembentukan membran mungkin hasil dari neovascularitas dan pembentukan jaringan

granulasi di dura pengungsi selama proses gumpalan-resorpsi23

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1341

13

Gambar 6

Gambar 6 Gambaran Hematoma Epidural Akut

Meskipun tomografi komputer merupakan pemeriksaan pilihan dalam mengevaluasi

hematoma epidural intrakranial modalitas ini terbatas dalam mengevaluasi hematoma

epidural tulang belakang karena kesulitan dalam memeriksa segmen tulang belakang yang

panjang dengan gambar aksial tomografi komputer dan karena atenuasi rendah subakut atau

hematoma epidural kronis23

iv Hematoma Subdural

Perdarahan terjadi di antara duramater dan arakhoid yang disebabkan robekan vena-

vena di daerah korteks serebri atau bridging vein oleh suatu trauma Lokalisasi terutama di

daerah frontoparietotemperoral Hematoma subdural dibagikan dalam tiga jenis akut subakut

dan kronik24

Pada gambaran TK subdural hematoma akut dapat ditemukan area hiperdens tipis

merata berbentuk semilunar atau bulan sabit (crescentic appearance) di antara tabula dan

parenkim otak Pada minggu kedua dan ketiga (fase subakut) subdural hematoma menjadi

isodense terhadap otak dan sering menjadi bentuk lensa sehingga dapat membingung dengan

epidural hematoma Setelah beberapa minggu kemudian akan timbul hematoma subdural

kronik pada gambaran TK yang ditemukan area hipodens isodens atau sedikit hiperdens dan

berbentuk bikonveks yang berbatas tegas23

Seringkali hematoma subdural kronis muncul

sebagai lesi heterogen padat dengan fluid level antara (hipodens) komponen akut dan

(hiperdens) komponen kronis hematoma24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1441

14

Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9

Gambar 7 Menunjukkan Hematoma subdural akut Gambaran TK ditemukan hiperdens

diantara duramater dan araknoid umumnya akibatkan robekan dari briging vein Gambaran

seperti bulan sabit disertai mildline shift

Gambar 8 Menunujukkan Hematoma subdural subakut Gambaran hematoma berbentuk

bulan sabit yang kurang densitas berbanding daripada gambaran TK hematoma subdural akut

Gambar 9 Menunjukkan gambaran TK Hematoma subdural kronik dan disertai midline shift

Gambar 10

Gambar 10 Kronis subdural hematoma (SDH) umumnya bilateral dan memiliki area

perdarahan akut yang mengakibatkan densitas yang heterogen Tampak kurangnya

pergeseran garis tengah karena adanya hematoma bilateral24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1541

15

v Perdarahan Subarakhoid (SAH)

Perdarahan subarakhnoid yang terjadi karena trauma biasanya terletak di atas gyri

pada konveksitas otak SAH yang disebabkan oleh pecahnya aneurisma otak biasanya terletak

di cisterns subarakhnoid pada dasar otak SAH dapat terjadi sendiri atau dalam hubungan

dengan hematoma intraserebral atau ekstraserebral lainnya Pada gambaran TK SAH terlihat

mengisi ruangan subaraknoid yang biasanya terlihat gelap dan terisi cairan serebrospinal di

sekitar otak Rongga subaraknoid yang biasanya hitam mungkin tampak putih di perdarahan

akut Temuan ini paling jelas terlihat dalam rongga subaraknoid yang besar Jika pemeriksaan

TK dilakukan beberapa hari atau minggu setelah perdarahan awal temuan akan tampak lebih

halus Gambaran putih darah dan bekuan cenderung menurun dan tampak sebagai abu-abu

SAH dapat menyebabkan hidrosefalus dan konfusi akibat trauma pecahnya pembuluh darah

arteri (aneurisme) atau malformasi arteriovenosa (AVM) Selain menentukan SAH gambaran

TK juga dapat digunakan untuk melokalisir sumber perdarahan24 25

Gambar 11 Gambar 12

Gambar 11 Menunujukkan perdarahan subarachoid Gambaran TK kepala ditemukan

adanya perdarahan di ruang subarakhoid (tanda panah hitam)

Gambar 12 Menunjukkan pasien mengalami hematoma esktradural di sebelah kanan dan

perdarahan subarakhnoid di sebelah kiri

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1641

16

vi Hematoma Intraserebral

Hematoma intraserebral adalah perdarahan parenkhim otak disebabkan pecahnya

pembuluh darah sehingga timbulnya hematom intraparenkim sesudah 30 menit hingga 6 jam

trauma Hematom ini boleh timbul di daerah kontralateral (contrecoup) Pada gambaran TK

sesudah beberapa jam akan tampak daerah hematom (hiperdens) dan tepi yang tidak rata5 26

Gambar 13

Gambar 13 Hematoma intraserebral Gambaran TK ditemukan perdarahan parenkim otak

dengan adanya gambaran lesi hiperdens (panah putih) jaringan di sekitar tampak densitasnya

lebih rendah akibat infark atau edema

vii Perdarahan Intraventrikular

Sebelum ketersediaan ultrasonografi tomografi komputer digunakan untuk diagnosis

dan tindak lanjut Tomografi komputer tidak lagi digunakan untuk diagnosis dan tindak lanjut

mengingat keamanan dan efektivitas biaya sonografi10

Gambar 14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1741

17

C Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan medan

magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk mengambil gambar kepala Dalam banyak

kasus MRI memberikan informasi yang tidak dapat dilihat pada X-ray USG atau Tomografi

Komputer (TK) Untuk MRI kepala pasien berbaring dengan kepala di dalam sebuah mesin

khusus ( scanner ) yang memiliki magnet kuat MRI dapat menunjukkan kerusakan jaringan

atau penyakit seperti infeksi radang atau tumor Informasi dari MRI dapat disimpan dalam

komputer untuk studi yang lebih lanjut Foto-foto atau film pandangan tertentu juga dapat

dibuat Selain itu gambaran stroke dan kejang dapat dilihat dari pemeriksaan MRI Dalam

beberapa kasus pewarnaan (bahan kontras) dapat digunakan ketika dilakukan pemeriksaan

MRI untuk menampilkan gambaran struktur yang lebih jelas Cairan tersebut dapat membantu

menunjukkan aliran darah mencari beberapa jenis tumor dan menunjukkan area

peradangan27

MRI saat ini tidak digunakan pada trauma kapitis akut tetapi berperan penting ketika

tidak ada informasi atau gambaran yang jelas untuk menentukan diagnosis pada trauma

subakut atau kronis Tujuan dari pemeriksaan MRI dalam mengevaluasi perdarahan

intrakranial adalah sebagai berikut28

Untuk melihat ada atau tidaknya perdarahan

Untuk mengetahui lokasi dan membedakan perdarahan (ekstra-aksial

dibandingkan intra-aksial) ekstra-aksial untuk membedakan perdarahan

subarakhnoid (SAH) hematoma subdural (SDH) dan hematoma epidural

(EDH) dan intra-aksial untuk menemukan lokasi spesifik dari neuroanatomi

Untuk menentukan sudah berapa lama perdarahan terjadi

Untuk mengetahui etiologi

Untuk membantu penatalaksanaan perdarahan dan menentukan prognosis

pasien

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1841

18

Perdarahan Intraserebral Berdasarkan Waktu

1 Perdarahan Hiperakut

Gambar 15

Gambar 15 Magnetic Resonance Imaging aksial menunjukkan hematoma hiperakut dalam

kapsul eksternal yang tepat dan korteks insular pada pasien hipertensi T1 aksial menunjukkan

isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal kanan yang hiperintens pada T2 dan

dengan kecenderungan tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada gradien-

echo (GRE) Sebuah lingkaran kecil edema vasogenik mengelilingi hematoma28

2 Perdarahan Akut

Gambar 16

Gambar 16 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma akut pada daerah frontal

kiri T1 aksial dan T2 menunjukkan hematoma yang hipointens Sebuah lingkaran kecil

edema vasogenik mengelilingi hematoma terlihat di T228

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 12: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1241

12

iii Hematoma Epidural

Tomografi komputer adalah pemeriksaan pilihan jika dicuriga adanya hematoma

epidural intrakranial15-19

Namun karena volume rata-rata berada dengan tulang yang

berdekatan hematoma epidural yang kecil dapat menjadi sulit untuk dideteksi dengan

tomografi komputer20

Hematoma epidural biasanya dapat dibedakan dari hematoma subdural dengan adanya

bentuk biconvex dibandingkan dengan bentuk bulan sabit dari hematoma subdural Selain itu

tidak seperti hematoma subdural hematoma epidural biasanya tidak melewati sutura20

Dengan bentuk biconvex yang khas elips ekstra-aksial koleksi cairan penampilan hematoma

epidural pada tomografi komputer tergantung pada sumber perdarahan waktu berlalu sejak

cedera tingkat keparahan perdarahan dan tingkat organisasi gumpalan dan pemecahan21 22

Gambar 5

Gambar 5 Gambaran Hematoma Epidural

Akut atau tipe 1 hematoma epidural mungkin mengandung hyperdense clot dan

swirling lucency Temuan ini diyakini merupakan campuran dari perdarahan aktif dan serum

yang tersisa setelah pembentukan gumpalan sebelumnya Subakut atau tipe 2 hematoma

epidural menjadi hiperdens homogen dengan adanya perdarahan aktif berhenti dan bentuk

gumpalan terorganisir Kronis atau tipe 3 hematoma epidural mengandung setidaknya

sebagian hipodens dengan gumpalan mengalami kerusakan dan resorpsi Peningkatan

pembentukan membran mungkin hasil dari neovascularitas dan pembentukan jaringan

granulasi di dura pengungsi selama proses gumpalan-resorpsi23

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1341

13

Gambar 6

Gambar 6 Gambaran Hematoma Epidural Akut

Meskipun tomografi komputer merupakan pemeriksaan pilihan dalam mengevaluasi

hematoma epidural intrakranial modalitas ini terbatas dalam mengevaluasi hematoma

epidural tulang belakang karena kesulitan dalam memeriksa segmen tulang belakang yang

panjang dengan gambar aksial tomografi komputer dan karena atenuasi rendah subakut atau

hematoma epidural kronis23

iv Hematoma Subdural

Perdarahan terjadi di antara duramater dan arakhoid yang disebabkan robekan vena-

vena di daerah korteks serebri atau bridging vein oleh suatu trauma Lokalisasi terutama di

daerah frontoparietotemperoral Hematoma subdural dibagikan dalam tiga jenis akut subakut

dan kronik24

Pada gambaran TK subdural hematoma akut dapat ditemukan area hiperdens tipis

merata berbentuk semilunar atau bulan sabit (crescentic appearance) di antara tabula dan

parenkim otak Pada minggu kedua dan ketiga (fase subakut) subdural hematoma menjadi

isodense terhadap otak dan sering menjadi bentuk lensa sehingga dapat membingung dengan

epidural hematoma Setelah beberapa minggu kemudian akan timbul hematoma subdural

kronik pada gambaran TK yang ditemukan area hipodens isodens atau sedikit hiperdens dan

berbentuk bikonveks yang berbatas tegas23

Seringkali hematoma subdural kronis muncul

sebagai lesi heterogen padat dengan fluid level antara (hipodens) komponen akut dan

(hiperdens) komponen kronis hematoma24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1441

14

Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9

Gambar 7 Menunjukkan Hematoma subdural akut Gambaran TK ditemukan hiperdens

diantara duramater dan araknoid umumnya akibatkan robekan dari briging vein Gambaran

seperti bulan sabit disertai mildline shift

Gambar 8 Menunujukkan Hematoma subdural subakut Gambaran hematoma berbentuk

bulan sabit yang kurang densitas berbanding daripada gambaran TK hematoma subdural akut

Gambar 9 Menunjukkan gambaran TK Hematoma subdural kronik dan disertai midline shift

Gambar 10

Gambar 10 Kronis subdural hematoma (SDH) umumnya bilateral dan memiliki area

perdarahan akut yang mengakibatkan densitas yang heterogen Tampak kurangnya

pergeseran garis tengah karena adanya hematoma bilateral24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1541

15

v Perdarahan Subarakhoid (SAH)

Perdarahan subarakhnoid yang terjadi karena trauma biasanya terletak di atas gyri

pada konveksitas otak SAH yang disebabkan oleh pecahnya aneurisma otak biasanya terletak

di cisterns subarakhnoid pada dasar otak SAH dapat terjadi sendiri atau dalam hubungan

dengan hematoma intraserebral atau ekstraserebral lainnya Pada gambaran TK SAH terlihat

mengisi ruangan subaraknoid yang biasanya terlihat gelap dan terisi cairan serebrospinal di

sekitar otak Rongga subaraknoid yang biasanya hitam mungkin tampak putih di perdarahan

akut Temuan ini paling jelas terlihat dalam rongga subaraknoid yang besar Jika pemeriksaan

TK dilakukan beberapa hari atau minggu setelah perdarahan awal temuan akan tampak lebih

halus Gambaran putih darah dan bekuan cenderung menurun dan tampak sebagai abu-abu

SAH dapat menyebabkan hidrosefalus dan konfusi akibat trauma pecahnya pembuluh darah

arteri (aneurisme) atau malformasi arteriovenosa (AVM) Selain menentukan SAH gambaran

TK juga dapat digunakan untuk melokalisir sumber perdarahan24 25

Gambar 11 Gambar 12

Gambar 11 Menunujukkan perdarahan subarachoid Gambaran TK kepala ditemukan

adanya perdarahan di ruang subarakhoid (tanda panah hitam)

Gambar 12 Menunjukkan pasien mengalami hematoma esktradural di sebelah kanan dan

perdarahan subarakhnoid di sebelah kiri

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1641

16

vi Hematoma Intraserebral

Hematoma intraserebral adalah perdarahan parenkhim otak disebabkan pecahnya

pembuluh darah sehingga timbulnya hematom intraparenkim sesudah 30 menit hingga 6 jam

trauma Hematom ini boleh timbul di daerah kontralateral (contrecoup) Pada gambaran TK

sesudah beberapa jam akan tampak daerah hematom (hiperdens) dan tepi yang tidak rata5 26

Gambar 13

Gambar 13 Hematoma intraserebral Gambaran TK ditemukan perdarahan parenkim otak

dengan adanya gambaran lesi hiperdens (panah putih) jaringan di sekitar tampak densitasnya

lebih rendah akibat infark atau edema

vii Perdarahan Intraventrikular

Sebelum ketersediaan ultrasonografi tomografi komputer digunakan untuk diagnosis

dan tindak lanjut Tomografi komputer tidak lagi digunakan untuk diagnosis dan tindak lanjut

mengingat keamanan dan efektivitas biaya sonografi10

Gambar 14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1741

17

C Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan medan

magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk mengambil gambar kepala Dalam banyak

kasus MRI memberikan informasi yang tidak dapat dilihat pada X-ray USG atau Tomografi

Komputer (TK) Untuk MRI kepala pasien berbaring dengan kepala di dalam sebuah mesin

khusus ( scanner ) yang memiliki magnet kuat MRI dapat menunjukkan kerusakan jaringan

atau penyakit seperti infeksi radang atau tumor Informasi dari MRI dapat disimpan dalam

komputer untuk studi yang lebih lanjut Foto-foto atau film pandangan tertentu juga dapat

dibuat Selain itu gambaran stroke dan kejang dapat dilihat dari pemeriksaan MRI Dalam

beberapa kasus pewarnaan (bahan kontras) dapat digunakan ketika dilakukan pemeriksaan

MRI untuk menampilkan gambaran struktur yang lebih jelas Cairan tersebut dapat membantu

menunjukkan aliran darah mencari beberapa jenis tumor dan menunjukkan area

peradangan27

MRI saat ini tidak digunakan pada trauma kapitis akut tetapi berperan penting ketika

tidak ada informasi atau gambaran yang jelas untuk menentukan diagnosis pada trauma

subakut atau kronis Tujuan dari pemeriksaan MRI dalam mengevaluasi perdarahan

intrakranial adalah sebagai berikut28

Untuk melihat ada atau tidaknya perdarahan

Untuk mengetahui lokasi dan membedakan perdarahan (ekstra-aksial

dibandingkan intra-aksial) ekstra-aksial untuk membedakan perdarahan

subarakhnoid (SAH) hematoma subdural (SDH) dan hematoma epidural

(EDH) dan intra-aksial untuk menemukan lokasi spesifik dari neuroanatomi

Untuk menentukan sudah berapa lama perdarahan terjadi

Untuk mengetahui etiologi

Untuk membantu penatalaksanaan perdarahan dan menentukan prognosis

pasien

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1841

18

Perdarahan Intraserebral Berdasarkan Waktu

1 Perdarahan Hiperakut

Gambar 15

Gambar 15 Magnetic Resonance Imaging aksial menunjukkan hematoma hiperakut dalam

kapsul eksternal yang tepat dan korteks insular pada pasien hipertensi T1 aksial menunjukkan

isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal kanan yang hiperintens pada T2 dan

dengan kecenderungan tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada gradien-

echo (GRE) Sebuah lingkaran kecil edema vasogenik mengelilingi hematoma28

2 Perdarahan Akut

Gambar 16

Gambar 16 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma akut pada daerah frontal

kiri T1 aksial dan T2 menunjukkan hematoma yang hipointens Sebuah lingkaran kecil

edema vasogenik mengelilingi hematoma terlihat di T228

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 13: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1341

13

Gambar 6

Gambar 6 Gambaran Hematoma Epidural Akut

Meskipun tomografi komputer merupakan pemeriksaan pilihan dalam mengevaluasi

hematoma epidural intrakranial modalitas ini terbatas dalam mengevaluasi hematoma

epidural tulang belakang karena kesulitan dalam memeriksa segmen tulang belakang yang

panjang dengan gambar aksial tomografi komputer dan karena atenuasi rendah subakut atau

hematoma epidural kronis23

iv Hematoma Subdural

Perdarahan terjadi di antara duramater dan arakhoid yang disebabkan robekan vena-

vena di daerah korteks serebri atau bridging vein oleh suatu trauma Lokalisasi terutama di

daerah frontoparietotemperoral Hematoma subdural dibagikan dalam tiga jenis akut subakut

dan kronik24

Pada gambaran TK subdural hematoma akut dapat ditemukan area hiperdens tipis

merata berbentuk semilunar atau bulan sabit (crescentic appearance) di antara tabula dan

parenkim otak Pada minggu kedua dan ketiga (fase subakut) subdural hematoma menjadi

isodense terhadap otak dan sering menjadi bentuk lensa sehingga dapat membingung dengan

epidural hematoma Setelah beberapa minggu kemudian akan timbul hematoma subdural

kronik pada gambaran TK yang ditemukan area hipodens isodens atau sedikit hiperdens dan

berbentuk bikonveks yang berbatas tegas23

Seringkali hematoma subdural kronis muncul

sebagai lesi heterogen padat dengan fluid level antara (hipodens) komponen akut dan

(hiperdens) komponen kronis hematoma24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1441

14

Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9

Gambar 7 Menunjukkan Hematoma subdural akut Gambaran TK ditemukan hiperdens

diantara duramater dan araknoid umumnya akibatkan robekan dari briging vein Gambaran

seperti bulan sabit disertai mildline shift

Gambar 8 Menunujukkan Hematoma subdural subakut Gambaran hematoma berbentuk

bulan sabit yang kurang densitas berbanding daripada gambaran TK hematoma subdural akut

Gambar 9 Menunjukkan gambaran TK Hematoma subdural kronik dan disertai midline shift

Gambar 10

Gambar 10 Kronis subdural hematoma (SDH) umumnya bilateral dan memiliki area

perdarahan akut yang mengakibatkan densitas yang heterogen Tampak kurangnya

pergeseran garis tengah karena adanya hematoma bilateral24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1541

15

v Perdarahan Subarakhoid (SAH)

Perdarahan subarakhnoid yang terjadi karena trauma biasanya terletak di atas gyri

pada konveksitas otak SAH yang disebabkan oleh pecahnya aneurisma otak biasanya terletak

di cisterns subarakhnoid pada dasar otak SAH dapat terjadi sendiri atau dalam hubungan

dengan hematoma intraserebral atau ekstraserebral lainnya Pada gambaran TK SAH terlihat

mengisi ruangan subaraknoid yang biasanya terlihat gelap dan terisi cairan serebrospinal di

sekitar otak Rongga subaraknoid yang biasanya hitam mungkin tampak putih di perdarahan

akut Temuan ini paling jelas terlihat dalam rongga subaraknoid yang besar Jika pemeriksaan

TK dilakukan beberapa hari atau minggu setelah perdarahan awal temuan akan tampak lebih

halus Gambaran putih darah dan bekuan cenderung menurun dan tampak sebagai abu-abu

SAH dapat menyebabkan hidrosefalus dan konfusi akibat trauma pecahnya pembuluh darah

arteri (aneurisme) atau malformasi arteriovenosa (AVM) Selain menentukan SAH gambaran

TK juga dapat digunakan untuk melokalisir sumber perdarahan24 25

Gambar 11 Gambar 12

Gambar 11 Menunujukkan perdarahan subarachoid Gambaran TK kepala ditemukan

adanya perdarahan di ruang subarakhoid (tanda panah hitam)

Gambar 12 Menunjukkan pasien mengalami hematoma esktradural di sebelah kanan dan

perdarahan subarakhnoid di sebelah kiri

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1641

16

vi Hematoma Intraserebral

Hematoma intraserebral adalah perdarahan parenkhim otak disebabkan pecahnya

pembuluh darah sehingga timbulnya hematom intraparenkim sesudah 30 menit hingga 6 jam

trauma Hematom ini boleh timbul di daerah kontralateral (contrecoup) Pada gambaran TK

sesudah beberapa jam akan tampak daerah hematom (hiperdens) dan tepi yang tidak rata5 26

Gambar 13

Gambar 13 Hematoma intraserebral Gambaran TK ditemukan perdarahan parenkim otak

dengan adanya gambaran lesi hiperdens (panah putih) jaringan di sekitar tampak densitasnya

lebih rendah akibat infark atau edema

vii Perdarahan Intraventrikular

Sebelum ketersediaan ultrasonografi tomografi komputer digunakan untuk diagnosis

dan tindak lanjut Tomografi komputer tidak lagi digunakan untuk diagnosis dan tindak lanjut

mengingat keamanan dan efektivitas biaya sonografi10

Gambar 14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1741

17

C Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan medan

magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk mengambil gambar kepala Dalam banyak

kasus MRI memberikan informasi yang tidak dapat dilihat pada X-ray USG atau Tomografi

Komputer (TK) Untuk MRI kepala pasien berbaring dengan kepala di dalam sebuah mesin

khusus ( scanner ) yang memiliki magnet kuat MRI dapat menunjukkan kerusakan jaringan

atau penyakit seperti infeksi radang atau tumor Informasi dari MRI dapat disimpan dalam

komputer untuk studi yang lebih lanjut Foto-foto atau film pandangan tertentu juga dapat

dibuat Selain itu gambaran stroke dan kejang dapat dilihat dari pemeriksaan MRI Dalam

beberapa kasus pewarnaan (bahan kontras) dapat digunakan ketika dilakukan pemeriksaan

MRI untuk menampilkan gambaran struktur yang lebih jelas Cairan tersebut dapat membantu

menunjukkan aliran darah mencari beberapa jenis tumor dan menunjukkan area

peradangan27

MRI saat ini tidak digunakan pada trauma kapitis akut tetapi berperan penting ketika

tidak ada informasi atau gambaran yang jelas untuk menentukan diagnosis pada trauma

subakut atau kronis Tujuan dari pemeriksaan MRI dalam mengevaluasi perdarahan

intrakranial adalah sebagai berikut28

Untuk melihat ada atau tidaknya perdarahan

Untuk mengetahui lokasi dan membedakan perdarahan (ekstra-aksial

dibandingkan intra-aksial) ekstra-aksial untuk membedakan perdarahan

subarakhnoid (SAH) hematoma subdural (SDH) dan hematoma epidural

(EDH) dan intra-aksial untuk menemukan lokasi spesifik dari neuroanatomi

Untuk menentukan sudah berapa lama perdarahan terjadi

Untuk mengetahui etiologi

Untuk membantu penatalaksanaan perdarahan dan menentukan prognosis

pasien

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1841

18

Perdarahan Intraserebral Berdasarkan Waktu

1 Perdarahan Hiperakut

Gambar 15

Gambar 15 Magnetic Resonance Imaging aksial menunjukkan hematoma hiperakut dalam

kapsul eksternal yang tepat dan korteks insular pada pasien hipertensi T1 aksial menunjukkan

isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal kanan yang hiperintens pada T2 dan

dengan kecenderungan tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada gradien-

echo (GRE) Sebuah lingkaran kecil edema vasogenik mengelilingi hematoma28

2 Perdarahan Akut

Gambar 16

Gambar 16 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma akut pada daerah frontal

kiri T1 aksial dan T2 menunjukkan hematoma yang hipointens Sebuah lingkaran kecil

edema vasogenik mengelilingi hematoma terlihat di T228

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 14: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1441

14

Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9

Gambar 7 Menunjukkan Hematoma subdural akut Gambaran TK ditemukan hiperdens

diantara duramater dan araknoid umumnya akibatkan robekan dari briging vein Gambaran

seperti bulan sabit disertai mildline shift

Gambar 8 Menunujukkan Hematoma subdural subakut Gambaran hematoma berbentuk

bulan sabit yang kurang densitas berbanding daripada gambaran TK hematoma subdural akut

Gambar 9 Menunjukkan gambaran TK Hematoma subdural kronik dan disertai midline shift

Gambar 10

Gambar 10 Kronis subdural hematoma (SDH) umumnya bilateral dan memiliki area

perdarahan akut yang mengakibatkan densitas yang heterogen Tampak kurangnya

pergeseran garis tengah karena adanya hematoma bilateral24 25

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1541

15

v Perdarahan Subarakhoid (SAH)

Perdarahan subarakhnoid yang terjadi karena trauma biasanya terletak di atas gyri

pada konveksitas otak SAH yang disebabkan oleh pecahnya aneurisma otak biasanya terletak

di cisterns subarakhnoid pada dasar otak SAH dapat terjadi sendiri atau dalam hubungan

dengan hematoma intraserebral atau ekstraserebral lainnya Pada gambaran TK SAH terlihat

mengisi ruangan subaraknoid yang biasanya terlihat gelap dan terisi cairan serebrospinal di

sekitar otak Rongga subaraknoid yang biasanya hitam mungkin tampak putih di perdarahan

akut Temuan ini paling jelas terlihat dalam rongga subaraknoid yang besar Jika pemeriksaan

TK dilakukan beberapa hari atau minggu setelah perdarahan awal temuan akan tampak lebih

halus Gambaran putih darah dan bekuan cenderung menurun dan tampak sebagai abu-abu

SAH dapat menyebabkan hidrosefalus dan konfusi akibat trauma pecahnya pembuluh darah

arteri (aneurisme) atau malformasi arteriovenosa (AVM) Selain menentukan SAH gambaran

TK juga dapat digunakan untuk melokalisir sumber perdarahan24 25

Gambar 11 Gambar 12

Gambar 11 Menunujukkan perdarahan subarachoid Gambaran TK kepala ditemukan

adanya perdarahan di ruang subarakhoid (tanda panah hitam)

Gambar 12 Menunjukkan pasien mengalami hematoma esktradural di sebelah kanan dan

perdarahan subarakhnoid di sebelah kiri

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1641

16

vi Hematoma Intraserebral

Hematoma intraserebral adalah perdarahan parenkhim otak disebabkan pecahnya

pembuluh darah sehingga timbulnya hematom intraparenkim sesudah 30 menit hingga 6 jam

trauma Hematom ini boleh timbul di daerah kontralateral (contrecoup) Pada gambaran TK

sesudah beberapa jam akan tampak daerah hematom (hiperdens) dan tepi yang tidak rata5 26

Gambar 13

Gambar 13 Hematoma intraserebral Gambaran TK ditemukan perdarahan parenkim otak

dengan adanya gambaran lesi hiperdens (panah putih) jaringan di sekitar tampak densitasnya

lebih rendah akibat infark atau edema

vii Perdarahan Intraventrikular

Sebelum ketersediaan ultrasonografi tomografi komputer digunakan untuk diagnosis

dan tindak lanjut Tomografi komputer tidak lagi digunakan untuk diagnosis dan tindak lanjut

mengingat keamanan dan efektivitas biaya sonografi10

Gambar 14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1741

17

C Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan medan

magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk mengambil gambar kepala Dalam banyak

kasus MRI memberikan informasi yang tidak dapat dilihat pada X-ray USG atau Tomografi

Komputer (TK) Untuk MRI kepala pasien berbaring dengan kepala di dalam sebuah mesin

khusus ( scanner ) yang memiliki magnet kuat MRI dapat menunjukkan kerusakan jaringan

atau penyakit seperti infeksi radang atau tumor Informasi dari MRI dapat disimpan dalam

komputer untuk studi yang lebih lanjut Foto-foto atau film pandangan tertentu juga dapat

dibuat Selain itu gambaran stroke dan kejang dapat dilihat dari pemeriksaan MRI Dalam

beberapa kasus pewarnaan (bahan kontras) dapat digunakan ketika dilakukan pemeriksaan

MRI untuk menampilkan gambaran struktur yang lebih jelas Cairan tersebut dapat membantu

menunjukkan aliran darah mencari beberapa jenis tumor dan menunjukkan area

peradangan27

MRI saat ini tidak digunakan pada trauma kapitis akut tetapi berperan penting ketika

tidak ada informasi atau gambaran yang jelas untuk menentukan diagnosis pada trauma

subakut atau kronis Tujuan dari pemeriksaan MRI dalam mengevaluasi perdarahan

intrakranial adalah sebagai berikut28

Untuk melihat ada atau tidaknya perdarahan

Untuk mengetahui lokasi dan membedakan perdarahan (ekstra-aksial

dibandingkan intra-aksial) ekstra-aksial untuk membedakan perdarahan

subarakhnoid (SAH) hematoma subdural (SDH) dan hematoma epidural

(EDH) dan intra-aksial untuk menemukan lokasi spesifik dari neuroanatomi

Untuk menentukan sudah berapa lama perdarahan terjadi

Untuk mengetahui etiologi

Untuk membantu penatalaksanaan perdarahan dan menentukan prognosis

pasien

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1841

18

Perdarahan Intraserebral Berdasarkan Waktu

1 Perdarahan Hiperakut

Gambar 15

Gambar 15 Magnetic Resonance Imaging aksial menunjukkan hematoma hiperakut dalam

kapsul eksternal yang tepat dan korteks insular pada pasien hipertensi T1 aksial menunjukkan

isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal kanan yang hiperintens pada T2 dan

dengan kecenderungan tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada gradien-

echo (GRE) Sebuah lingkaran kecil edema vasogenik mengelilingi hematoma28

2 Perdarahan Akut

Gambar 16

Gambar 16 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma akut pada daerah frontal

kiri T1 aksial dan T2 menunjukkan hematoma yang hipointens Sebuah lingkaran kecil

edema vasogenik mengelilingi hematoma terlihat di T228

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 15: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1541

15

v Perdarahan Subarakhoid (SAH)

Perdarahan subarakhnoid yang terjadi karena trauma biasanya terletak di atas gyri

pada konveksitas otak SAH yang disebabkan oleh pecahnya aneurisma otak biasanya terletak

di cisterns subarakhnoid pada dasar otak SAH dapat terjadi sendiri atau dalam hubungan

dengan hematoma intraserebral atau ekstraserebral lainnya Pada gambaran TK SAH terlihat

mengisi ruangan subaraknoid yang biasanya terlihat gelap dan terisi cairan serebrospinal di

sekitar otak Rongga subaraknoid yang biasanya hitam mungkin tampak putih di perdarahan

akut Temuan ini paling jelas terlihat dalam rongga subaraknoid yang besar Jika pemeriksaan

TK dilakukan beberapa hari atau minggu setelah perdarahan awal temuan akan tampak lebih

halus Gambaran putih darah dan bekuan cenderung menurun dan tampak sebagai abu-abu

SAH dapat menyebabkan hidrosefalus dan konfusi akibat trauma pecahnya pembuluh darah

arteri (aneurisme) atau malformasi arteriovenosa (AVM) Selain menentukan SAH gambaran

TK juga dapat digunakan untuk melokalisir sumber perdarahan24 25

Gambar 11 Gambar 12

Gambar 11 Menunujukkan perdarahan subarachoid Gambaran TK kepala ditemukan

adanya perdarahan di ruang subarakhoid (tanda panah hitam)

Gambar 12 Menunjukkan pasien mengalami hematoma esktradural di sebelah kanan dan

perdarahan subarakhnoid di sebelah kiri

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1641

16

vi Hematoma Intraserebral

Hematoma intraserebral adalah perdarahan parenkhim otak disebabkan pecahnya

pembuluh darah sehingga timbulnya hematom intraparenkim sesudah 30 menit hingga 6 jam

trauma Hematom ini boleh timbul di daerah kontralateral (contrecoup) Pada gambaran TK

sesudah beberapa jam akan tampak daerah hematom (hiperdens) dan tepi yang tidak rata5 26

Gambar 13

Gambar 13 Hematoma intraserebral Gambaran TK ditemukan perdarahan parenkim otak

dengan adanya gambaran lesi hiperdens (panah putih) jaringan di sekitar tampak densitasnya

lebih rendah akibat infark atau edema

vii Perdarahan Intraventrikular

Sebelum ketersediaan ultrasonografi tomografi komputer digunakan untuk diagnosis

dan tindak lanjut Tomografi komputer tidak lagi digunakan untuk diagnosis dan tindak lanjut

mengingat keamanan dan efektivitas biaya sonografi10

Gambar 14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1741

17

C Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan medan

magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk mengambil gambar kepala Dalam banyak

kasus MRI memberikan informasi yang tidak dapat dilihat pada X-ray USG atau Tomografi

Komputer (TK) Untuk MRI kepala pasien berbaring dengan kepala di dalam sebuah mesin

khusus ( scanner ) yang memiliki magnet kuat MRI dapat menunjukkan kerusakan jaringan

atau penyakit seperti infeksi radang atau tumor Informasi dari MRI dapat disimpan dalam

komputer untuk studi yang lebih lanjut Foto-foto atau film pandangan tertentu juga dapat

dibuat Selain itu gambaran stroke dan kejang dapat dilihat dari pemeriksaan MRI Dalam

beberapa kasus pewarnaan (bahan kontras) dapat digunakan ketika dilakukan pemeriksaan

MRI untuk menampilkan gambaran struktur yang lebih jelas Cairan tersebut dapat membantu

menunjukkan aliran darah mencari beberapa jenis tumor dan menunjukkan area

peradangan27

MRI saat ini tidak digunakan pada trauma kapitis akut tetapi berperan penting ketika

tidak ada informasi atau gambaran yang jelas untuk menentukan diagnosis pada trauma

subakut atau kronis Tujuan dari pemeriksaan MRI dalam mengevaluasi perdarahan

intrakranial adalah sebagai berikut28

Untuk melihat ada atau tidaknya perdarahan

Untuk mengetahui lokasi dan membedakan perdarahan (ekstra-aksial

dibandingkan intra-aksial) ekstra-aksial untuk membedakan perdarahan

subarakhnoid (SAH) hematoma subdural (SDH) dan hematoma epidural

(EDH) dan intra-aksial untuk menemukan lokasi spesifik dari neuroanatomi

Untuk menentukan sudah berapa lama perdarahan terjadi

Untuk mengetahui etiologi

Untuk membantu penatalaksanaan perdarahan dan menentukan prognosis

pasien

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1841

18

Perdarahan Intraserebral Berdasarkan Waktu

1 Perdarahan Hiperakut

Gambar 15

Gambar 15 Magnetic Resonance Imaging aksial menunjukkan hematoma hiperakut dalam

kapsul eksternal yang tepat dan korteks insular pada pasien hipertensi T1 aksial menunjukkan

isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal kanan yang hiperintens pada T2 dan

dengan kecenderungan tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada gradien-

echo (GRE) Sebuah lingkaran kecil edema vasogenik mengelilingi hematoma28

2 Perdarahan Akut

Gambar 16

Gambar 16 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma akut pada daerah frontal

kiri T1 aksial dan T2 menunjukkan hematoma yang hipointens Sebuah lingkaran kecil

edema vasogenik mengelilingi hematoma terlihat di T228

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 16: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1641

16

vi Hematoma Intraserebral

Hematoma intraserebral adalah perdarahan parenkhim otak disebabkan pecahnya

pembuluh darah sehingga timbulnya hematom intraparenkim sesudah 30 menit hingga 6 jam

trauma Hematom ini boleh timbul di daerah kontralateral (contrecoup) Pada gambaran TK

sesudah beberapa jam akan tampak daerah hematom (hiperdens) dan tepi yang tidak rata5 26

Gambar 13

Gambar 13 Hematoma intraserebral Gambaran TK ditemukan perdarahan parenkim otak

dengan adanya gambaran lesi hiperdens (panah putih) jaringan di sekitar tampak densitasnya

lebih rendah akibat infark atau edema

vii Perdarahan Intraventrikular

Sebelum ketersediaan ultrasonografi tomografi komputer digunakan untuk diagnosis

dan tindak lanjut Tomografi komputer tidak lagi digunakan untuk diagnosis dan tindak lanjut

mengingat keamanan dan efektivitas biaya sonografi10

Gambar 14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1741

17

C Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan medan

magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk mengambil gambar kepala Dalam banyak

kasus MRI memberikan informasi yang tidak dapat dilihat pada X-ray USG atau Tomografi

Komputer (TK) Untuk MRI kepala pasien berbaring dengan kepala di dalam sebuah mesin

khusus ( scanner ) yang memiliki magnet kuat MRI dapat menunjukkan kerusakan jaringan

atau penyakit seperti infeksi radang atau tumor Informasi dari MRI dapat disimpan dalam

komputer untuk studi yang lebih lanjut Foto-foto atau film pandangan tertentu juga dapat

dibuat Selain itu gambaran stroke dan kejang dapat dilihat dari pemeriksaan MRI Dalam

beberapa kasus pewarnaan (bahan kontras) dapat digunakan ketika dilakukan pemeriksaan

MRI untuk menampilkan gambaran struktur yang lebih jelas Cairan tersebut dapat membantu

menunjukkan aliran darah mencari beberapa jenis tumor dan menunjukkan area

peradangan27

MRI saat ini tidak digunakan pada trauma kapitis akut tetapi berperan penting ketika

tidak ada informasi atau gambaran yang jelas untuk menentukan diagnosis pada trauma

subakut atau kronis Tujuan dari pemeriksaan MRI dalam mengevaluasi perdarahan

intrakranial adalah sebagai berikut28

Untuk melihat ada atau tidaknya perdarahan

Untuk mengetahui lokasi dan membedakan perdarahan (ekstra-aksial

dibandingkan intra-aksial) ekstra-aksial untuk membedakan perdarahan

subarakhnoid (SAH) hematoma subdural (SDH) dan hematoma epidural

(EDH) dan intra-aksial untuk menemukan lokasi spesifik dari neuroanatomi

Untuk menentukan sudah berapa lama perdarahan terjadi

Untuk mengetahui etiologi

Untuk membantu penatalaksanaan perdarahan dan menentukan prognosis

pasien

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1841

18

Perdarahan Intraserebral Berdasarkan Waktu

1 Perdarahan Hiperakut

Gambar 15

Gambar 15 Magnetic Resonance Imaging aksial menunjukkan hematoma hiperakut dalam

kapsul eksternal yang tepat dan korteks insular pada pasien hipertensi T1 aksial menunjukkan

isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal kanan yang hiperintens pada T2 dan

dengan kecenderungan tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada gradien-

echo (GRE) Sebuah lingkaran kecil edema vasogenik mengelilingi hematoma28

2 Perdarahan Akut

Gambar 16

Gambar 16 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma akut pada daerah frontal

kiri T1 aksial dan T2 menunjukkan hematoma yang hipointens Sebuah lingkaran kecil

edema vasogenik mengelilingi hematoma terlihat di T228

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 17: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1741

17

C Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan medan

magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk mengambil gambar kepala Dalam banyak

kasus MRI memberikan informasi yang tidak dapat dilihat pada X-ray USG atau Tomografi

Komputer (TK) Untuk MRI kepala pasien berbaring dengan kepala di dalam sebuah mesin

khusus ( scanner ) yang memiliki magnet kuat MRI dapat menunjukkan kerusakan jaringan

atau penyakit seperti infeksi radang atau tumor Informasi dari MRI dapat disimpan dalam

komputer untuk studi yang lebih lanjut Foto-foto atau film pandangan tertentu juga dapat

dibuat Selain itu gambaran stroke dan kejang dapat dilihat dari pemeriksaan MRI Dalam

beberapa kasus pewarnaan (bahan kontras) dapat digunakan ketika dilakukan pemeriksaan

MRI untuk menampilkan gambaran struktur yang lebih jelas Cairan tersebut dapat membantu

menunjukkan aliran darah mencari beberapa jenis tumor dan menunjukkan area

peradangan27

MRI saat ini tidak digunakan pada trauma kapitis akut tetapi berperan penting ketika

tidak ada informasi atau gambaran yang jelas untuk menentukan diagnosis pada trauma

subakut atau kronis Tujuan dari pemeriksaan MRI dalam mengevaluasi perdarahan

intrakranial adalah sebagai berikut28

Untuk melihat ada atau tidaknya perdarahan

Untuk mengetahui lokasi dan membedakan perdarahan (ekstra-aksial

dibandingkan intra-aksial) ekstra-aksial untuk membedakan perdarahan

subarakhnoid (SAH) hematoma subdural (SDH) dan hematoma epidural

(EDH) dan intra-aksial untuk menemukan lokasi spesifik dari neuroanatomi

Untuk menentukan sudah berapa lama perdarahan terjadi

Untuk mengetahui etiologi

Untuk membantu penatalaksanaan perdarahan dan menentukan prognosis

pasien

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1841

18

Perdarahan Intraserebral Berdasarkan Waktu

1 Perdarahan Hiperakut

Gambar 15

Gambar 15 Magnetic Resonance Imaging aksial menunjukkan hematoma hiperakut dalam

kapsul eksternal yang tepat dan korteks insular pada pasien hipertensi T1 aksial menunjukkan

isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal kanan yang hiperintens pada T2 dan

dengan kecenderungan tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada gradien-

echo (GRE) Sebuah lingkaran kecil edema vasogenik mengelilingi hematoma28

2 Perdarahan Akut

Gambar 16

Gambar 16 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma akut pada daerah frontal

kiri T1 aksial dan T2 menunjukkan hematoma yang hipointens Sebuah lingkaran kecil

edema vasogenik mengelilingi hematoma terlihat di T228

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 18: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1841

18

Perdarahan Intraserebral Berdasarkan Waktu

1 Perdarahan Hiperakut

Gambar 15

Gambar 15 Magnetic Resonance Imaging aksial menunjukkan hematoma hiperakut dalam

kapsul eksternal yang tepat dan korteks insular pada pasien hipertensi T1 aksial menunjukkan

isointens untuk lesi hipointens di daerah temporoparietal kanan yang hiperintens pada T2 dan

dengan kecenderungan tampak sebagai intensitas sinyal rendah karena darah pada gradien-

echo (GRE) Sebuah lingkaran kecil edema vasogenik mengelilingi hematoma28

2 Perdarahan Akut

Gambar 16

Gambar 16 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma akut pada daerah frontal

kiri T1 aksial dan T2 menunjukkan hematoma yang hipointens Sebuah lingkaran kecil

edema vasogenik mengelilingi hematoma terlihat di T228

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 19: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 1941

19

3 Perdarahan Subakut Awal ( Early Subacute Hemorrhage)

Gambar 17

Gambar 17 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma subakut awal di daerah

oksipital kiri Lesi terlihat hiperintens pada T1 dan hipointens pada T2 ditandai dengan

kecenderungan disebabkan oleh hematoma pada gradien-echo (GRE) Hematoma

intraventrikular juga terlihat jelas sebagai sinyal rendah pada GRE28

4 Perdarahan Subakut Akhir ( Late subacute hemorrhage)

Gambar 18

Gambar 18 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan perdarahan subakut akhir di kedua

daerah thalamus pada pasien malaria cerebral T1 T2 dan gradient-echo (GRE) menunjukkan

hematoma hiperintens T2 dan GRE menunjukkan lingkaran kecil hipointens yang disebabkan

hemosiderin28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 20: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2041

20

5 Perdarahan Kronik

Gambar 19

Gambar 19 Magnetic Resonance Imaging menunjukkan hematoma kronik sebagai space-

occupying lesion pada fossa posterior kanan Perdarahan terlihat sebagai gambaran hipointens

di T1 dan T2 Hipointensitas diperjelas oleh efek darah pada GRE28

6 Subdural Hematoma dan Epidural Hematoma

Seperti perdarahan intraserebral subdural hematoma (SDH) memiliki 5 tahap yang

berbeda evolusinya oleh karena itu terdapat 5 penampilan di MRI Dura tervaskularisasi

dengan baik dan mempunyai tekanan oksigen yang agar tinggi mengakibatkan perkembangan

dari satu tahap ke tahap lainnya menjadi lebih lambat di dalam lesi daripada di dalam otak 4

tahapan yang pertama itu adalah sama dengan yang untuk hematoma parenkim dengan

karakteristik yang sama pada T1-WI dan T2-WI Tahap kronis ditandai dengan denaturasi

oksidatif methemoglobin yang terus-menerus terjadi pembentukan hemochromates

nonparamagnetic Selain itu tidak ada pinggiran hemosiderin dan jaringan makrofag terlihat

di sekitarnya hematoma Apabila terjadinya perdarahan rekuren di SDH akan terlihat lesi

dengan gambaran intensitas sinyal yang berbeda pada MRI29

Perkembangan epidural hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH) adalah

sangat mirip EDH berbentuk bikonveks klasik dan dengan dasar dura mater yang

berintensitas manakala SDH berbentuk konkave29

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 21: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2141

21

Gambar 20

Gambar 20 Hematoma subdural subakut pada frontoparietal KT menunjukkan isodens ndash

hipodens subdural hematoma Pada MRI T1 dan T2 terlihat gambaran intensitas sinyal tinggi

menunjukkan perdarahan subakut akhir29

Gambar 21

Gambar 21 Pada MRI T1 menunjukkan subdural hematoma subakut bilateral dengan

intensitas sinyal yang meningkat Daerah intensitas yang intermediate menunjukkan

perdarahan akut pada perdarahan subakut29

Meskipun MRI sangat sensitif dalam mengevaluasi SEDH ( spinal epidural

hematoma) MRI jarang menjadi modalitas awal pilihan untuk menilai hematoma epidural

intrakranial yang dikarenakan oleh tahap akut dan tingkat keparahan hematoma epidural

Gerak artefak pada pasien tidak sadar dan tidak adanya unit MRI tersedia di luar daerah

perkotaan juga membatasi kegunaannya MRI menunjukkan massa bikonveks dipisahkan dari

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 22: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2241

22

dura atasnya oleh pelek tipis serum diekstrusi terletak di antara gumpalan dan dura Garis ini

hyperintense pada kedua gambar T1-W dan T2-W23

Hematoma epidural akut adalah isointense untuk minimal hipointense pada gambar

T1-W dan nyata hipointense pada gambar T2-W penampilan ini sesuai dengan fase

deoxyhemoglobin Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar T1-W

karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin Pada gambar T1-W dura dapat

dilihat sebagai garis tipis hipointense bahwa hematoma tersebut berpindah menuju ke

dalam23

MRI juga dapat menunjukkan fraktur dengan cairan antara margin fraktur Modalitas

ini dapat membantu dalam menunjukkan oklusi sinus dural dalam kasus flap fraktur akibat

intimal berhubungan dengan vena sinus hematoma epidural23

Gambar 22

Gambar 22 Gambaran Hematoma Epidural Akut

MRI biasanya menunjukkan kontusio otak dari timbulnya cedera MRI adalah sensitif

terhadap hiperakut kontusio hemoragik (lt12 jam) Pada MRI kontusio adalah isointense ke

hyperintense pada T1-W dan hyperintense pada gambar T2-W Gradient-echo MRI dapat

mengungkapkan hipointensitas yang sangat penting untuk deteksi dan deliniasi kontusio14

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 23: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2341

23

Gambar 23

Gambar 23 Gambaran MRI pada kontusio serebri

7 Perdarahan Subarachnoid (SAH) dan Perdarahan intraventricular (IVH)

Perdarahan subarachnoid (SAH) dan perdarahan intraventricular (IVH) berbeda dari

perdarahan intraparenchymal subdural hematoma (SDH) dan epidural hematoma (EDH)

dimana mereka dicampur dengan cairan serebrospinal Seperti EDH dan SDH SAH memiliki

kadar oksigen yang tinggi sehingga mereka menua lebih lambat daripada hematoma

parenkim yang lakukan28

Gambar 24Gambar 24 MRI menunjukkan perdarahan subarachnoid (SAH) SAH muncul hyperintense

pada T2 dan fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) images Isointense - hipointense

pada gambar T1 Marked blooming diamati pada gambar echo gradient (GRE) Gambaran

menunjukkan perdarahan hiperakut atau akut28

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 24: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2441

24

Gambar 25

Gambar 25 Perdarahan subarachnoid tampak hiperintense pada gambar T2 hipointense pada

FLAIR dan tampak marked blooming pada gradien echo-(GRE) gambar di celah Sylvian

pada basal cisterns dan sepanjang folia serebellar karena darah Gambaran ini menunjukkan

perdarahan subarachnoid kronis dan atau siderosis superfisia28

D Angiografi Serebral

Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat

kontras Sejak perkembangan TK di pertengahan 1970-an kebutuhan angiografi serebral pada

trauma kapitis telah menurun secara dramatis Angiografi serebral berperan dalam

menunjukkan dan mengelola cedera vaskuler yang traumatis Cedera vaskuler biasanya

disebabkan oleh trauma tajam (misalnya luka tembak atau tusuk) fraktur tulang tengkorak

basal atau trauma leher Namun pemeriksaan ini bermanfaat bila alat tomografi komputer tidak disediakan Pemeriksaan angiografi serebral pada trauma kapitis dapat memperlihatkan

adanya hematoma subdural dan hematoma epidural Bila ada kelainan di dalam otak akan

terlihat adanya pergeseran pembuluh darah9 30

Pada pemeriksaan angiografi serebral hematoma subdural menunjukkan pendesakan

arteri dan vena berbentuk konveks sesuai dengan lengkung hemisfer serebri Sesuai dengan

lokalisasi perdarahan akan tampak pendesakan arteri serebri anterior arteri serebri media

maupun deep vein Kadang-kadang ditemukan lesi yang luas tetapi pendesakan arteri serebri

anterior arteri serebri media dan vena serebri interna sangat sedikit (tidak seimbang) maka

harus dilakukan angiografi sisi kontralateral karena kemungkinan adanya hematoma subdural

di sisi kontralateral tersebut Membedakan hematoma epidural dan hematoma subdural pada

angiogram sering sulit Jika arteri meningea media terdesak ke arah median (ke dalam) maka

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 25: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2541

25

diagnosis hematoma epidural dapat ditegakkan Jika hematoma epidural masuk ke dalam

sinus venosus maka sinus venosus ini akan terpisah dari tabula interna9

Gambar 26 Gambar 27 Gambar 28

Gambar 26 Menunjukkan gambaran Bilateral subdural hematoma Tampak depresi

permukaan hemisfera serebral (panah hitam)31

Gambar 27 Hematoma subdural di bagian parietal kiri9

Gambar 28 Hematoma epidural di daerah temporal kiri9

Sebelum perkembangan TK angiografi serebral sering digunakan pada trauma kapitis

akut untuk membedakan hematoma ekstra-aksial daripada hematoma intra-aksial10

Gambar 29 Gambar 30

Gambar 29 Menunjukkan Massa ekstra-aksial (hematoma subdural akut) tampak

pemisahan antara permukaan otak (panah padat) dan tengkorak (panah terbuka)10

Gambar 30 Menunjukkan ekstravasi bahan kontras (panah hitam) dari arteri meningeal

medial (tanda panah melengkung) ke dalam hematoma epidural Tampak garis fraktur (panah

terbuka) meluas di meningeal groove dan bahan kontras memenuhi alur sepanjang

meningeal10

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 26: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2641

26

E PET dan SPECT

Positron emission tomography (PET) dan technetium 99m-hexa-

methylpropyleneamineoxime single photon emission computed tomography (SPECT) dapat

menunjukkan abnormalitas pada stadium akut dan kronis apabila pemeriksaan lain tidak

menunjukkan kelainan Hasil normal yang ditemukan pada pemeriksaan SPECT yang dapat

dilakukan dalam waktu 1-4 minggu untuk kasus trauma kapitis ringan dan sedang untuk

memprediksi prognosis untuk 1 tahun mendatang Namun tidak direkommendasikan pada

stadium awal kasus trauma kapitis32

F Pemeriksaan Biokimia Marker Trauma Kapitis ( Biochemical Markers of

Traumatic Brain Injury)

Otak memproduksi protein yang spesifik yaitu S100B dan neur ndash one ndash specific

enolase dimana ia akan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah setelah terjadinya suatu trauma

kapitis Kadar serum S100B adalah lebih tinggi pada pasien dengan kelainan patologi

intrakranial serta kadarnya berkolerasi sesuai klinisnya dan sesuai dengan tahap keparahan

kasus trauma kapitis primer dan sekunder32

G Kedokteran Nuklir

1 Radiofarmaka

Untuk menilai keadaan tubuh misalnya hati maka organ tersebut harus dijadikan

sumber radiasi Apabila hanya organ tersebut saja yang menangkap unsur radioaktif

sedangkan sekitar organ tersebut tidak maka pemeriksaan organ tersebut sebagai sumber

radiasi dapat dilakukan Untuk maksud tersebut diperlukan suatu senyawa yang mengandung

radioaktif yang dapat ditangkap oleh organ tubuh secara selektif Senyawa tersebut adalah

radiofarmaka yang diberi batasan sebagai suatu senyawa aktif yang dimasukkan ke dalam

tubuh penderita (ditelan atau disuntik) untuk menegakkan diagnosis atau pangobatan dan

tidak tertutup kedap (ikut metabolisme tubuh)9

Radiofarmaka terdiri atas dua komponen radioaktif dan komponen pembawa materi

dapat ditandai (dilabel) oleh lebih dari satu bahan radioaktif sebaliknya satu komponen

radioaktif dapat menandai lebih dari satu pembawa materi Komponen pembawa materi akan

membawa bahan radioaktif ke organ tubuh tertentu yang dapat ditempati atau dapat

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 27: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2741

27

menangkap pembawa materi tersebut sehingga bahan radioaktif akan berada di organ tersebut

dan menjadi sumber radiasi Apabila sebagian atau seluruh organ tersebut gagal

ditempatimenangkap radiofarmaka atau sebaliknya terlalu banyakterlalu aktif menangkap

radiofarmaka maka peta energi organ tersebut akan berubah misalnya abses di hati

menimbulkan gambaran cold area karena kegagalan sel hati di daerah abses untuk menangkap

radiofarmaka9

2 Kedokteran Nuklir Sebagai Pencitraan Diagnostik

Kedokteran nuklir yang memberikan data pencitraan (imaging ) organ merupakan

pemeriksaan in vivo karena menjadikan organ tubuh sebagai sumber radiasi Peta energi

sumber radiasi tersebut dapat diamati untuk menentukan besar bentuk dan letak organ serta

kelainan-kelainannya Sedangkan kegunaan kedokteran nuklir lainnya terhadap penderita

yang tidak diberikan radiofarmaka tetapi radioaktif dimaanfaatkan untuk menghitung

konsentrasi hormon atau obat dalam darah dengan mengambil sampel plasma penderita dan

direaksikan dengan radioaktif yang telah ditetapkan baik reaksi kompetitif maupun reaksi

immunologis menghasilkan ketepatan yang cukup baik misalnya reaksi radioimmunoassay

(RIA) untuk menghitung hormon T3 dan T49

3 Skrining Otak

Kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier ) yang dapat diakibatkan oleh trauma

(kontusi) daerah iskemi karena stroke dapat menyebabkan masuknya materi dari kapiler

darah ke jaringan ekstraseluler otak Bila radioaktif disuntikkan ke dalam darah radioaktif ini

juga akan berada di daerah ekstraseluler otak tersebut dengan konsentrasi yang tinggi dan

menimbulkan hot spot Kerusakan blood brain barrier juga dapat diakibatkan oleh abses

keganasan sebaliknya hot spot pada citra otak dapat pula terjadi pada aneurisma dan

malformasi arteriovenosis Sejak berkembangnya TK kepala pemeriksaan scanning otak

dengan isotop jarang dilakukan di Indonesia9

Radiofarmaka yang sering dipakai adalah 99mTc-HMPAO yang cukup representatif

dibandingkan radiofarmaka lainnya karena in vivo stabil distribusi cepat tidak retensi lama

relatif tidak begitu mahal9

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 28: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2841

28

Indikasi pemeriksaan pencitraan perfusi cerebral dengan 99mTc-HMPAO adalah seperti

berikut9

Penyakit cerebro-vaskuler

Gangguan kejiwaan

Kelainan kejangkonvulsi

Trauma

Degeneratif ndash Dementia ndash Alzheimer

II8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kasus trauma kapitis termasuklah33

Pemeriksaan darah lengkap dan platelet

Kadar elektrolit urea dan urin

Kadar glukosa darah

Koagulasi darah PT TT aPTT INR

II9 Komplikasi

Komplikasi trauma kapitis biasanya berlaku secara langsung setelah terjadinya trauma

kapitis Komplikasi yang terjadi bukan merupakan contoh-contoh trauma kapitis tetapi adalah

masalah medis yang terjadi akibat trauma kapitis Walaupun komplikasi jarang terjadi namun

resiko komplikasi bertambah dengan beratnya trauma kapitis Antara komplikasi yang dapat

terjadi adalah kejang hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-trauma kebocoran cairan

serebrospinal infeksi cedera pembuluh darah cedera saraf kranial nyeri luka

kegagalan multiple organ pada pasien tidak sadar dan politrauma (trauma ke bagian lain dari

tubuh selain kepala)34

Sebanyak 25 pasien dengan cedera kepala atau hematoma dan sekitar 50 pasien

dengan luka tembus kepala akan langsung mengalami kejang dan kejang berlaku dalam

waktu 24 jam pertama setelah trauma kapitis Hidrosefalus atau pembesaran ventrikel pasca-

trauma terjadi ketika cairan serebrospinal terakumulasi di otak yang mengakibatkan pelebaran

ventrikel otak (rongga otak yang diisi dengan cairan serebrospinal) dan peningkatan tekanan

intrakranial Kondisi ini dapat berkembang selama tahap akut akibat trauma kapitis dan

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 29: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 2941

29

mungkin tidak dapat dideteksi pada peringkat awalnya Umumnya terjadi dalam tahun

pertama dari cedera dan ditandai oleh memburuknya keadaan neurologis gangguan

kesadaran perubahan perilaku ataksia (kurangnya koordinasi atau keseimbangan)

inkontinensia atau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial yang tinggi Kondisi ini

dapat berkembang sebagai akibat dari meningitis perdarahan subarachnoid hematoma

intrakranial atau cedera lainnya34

Fraktur tulang tengkorak dapat merobek selaput pelindung otak menyebabkan

kebocoran cairan serebrospinal Robekan antara dura dan selaput arakhnoid yang disebut

fistula cairan serebrospinal dapat menyebabkan cairan serebrospinal bocor keluar dari ruang

subarakhnoid ke ruang subdural ini disebut hygroma subdural Cairan serebrospinal juga

dapat keluar melalui hidung dan telinga Robekan ini yang memungkinkan cairan

serebrospinal keluar dari rongga otak juga dapat memungkinkan udara dan bakteri ke dalam

rongga sehingga menyebabkan infeksi seperti meningitis Pneumocephalus terjadi ketika

udara masuk ke rongga intrakranial dan terperangkap dalam ruangan subarachnoid Infeksi

dalam rongga intrakranial merupakan komplikasi berbahaya dari trauma kapitis Infeksi

mungkin terjadi di luar dura di bawah dura di bawah arakhnoid (meningitis) atau dalam

ruang otak sendiri (abses) Sebagian besar cedera ini berkembang dalam beberapa minggu

trauma awal hasil dari fraktur tulang tengkorak atau luka tembus Komplikasi meningitis

sangat berbahaya dengan potensi untuk menyebar ke seluruh sistem otak dan saraf Setiap

kerusakan pada kepala atau otak biasanya menghasilkan beberapa kerusakan pada sistem

pembuluh darah yang menyuplai darah ke sel-sel otak34

Sistem kekebalan tubuh dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah kecil tetapi

kerusakan pada arteri yang lebih besar dapat mengakibatkan komplikasi yang serius

Kerusakan salah satu arteri utama yang mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke baik

melalui perdarahan dari arteri (stroke hemoragik) atau melalui pembentukan bekuan di lokasi

yang cedera disebut trombus atau trombosis menghalangi aliran darah ke otak (stroke

iskemik) Gumpalan darah juga dapat berkembang di bagian lain dari kepala Gejala seperti

sakit kepala muntah kejang kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan semiconsciousness

berkembang dalam beberapa hari setelah cedera kepala yang disebabkan oleh gumpalan darah

yang terbentuk di jaringan dari salah satu sinus atau kavitas berdekatan dengan otak34

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 30: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3041

30

Fraktur tulang tengkorak terutama di dasar tengkorak dapat menyebabkan cedera

saraf kranial yang menghasilkan tekanan kranial neuropati Semua kecuali tiga dari 12 saraf

kranial memproyeksikan keluar dari batang otak ke kepala dan wajah Saraf kranial ketujuh

disebut saraf fasialis adalah saraf kranial yang paling sering terluka dalam trauma kapitis dan

kerusakan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan otot wajah34

Nyeri adalah gejala yang umum dari trauma kapitis dan dapat menjadi komplikasi

yang signifikan bagi pasien sadar setelah trauma kepala Sakit kepala adalah bentuk paling

umum dari sakit yang dialami oleh pasien trauma kapitis Komplikasi yang serius bagi pasien

yang tidak sadar koma atau dalam keadaan vegetatif termasuk luka atau tekanan pada kulit

infeksi kandung kemih berulang pneumonia atau infeksi yang mengancam jiwa dan

kegagalan multiple organ yang progresif34

II10 Penatalaksanaan

Berdasarkan Advanced Trauma Life Support guidelines pasien yang mengalami

trauma pada kepala harus dievaluasi untuk trauma bedah (EL frac14 III) ( American College of

Surgeons Committeee on Trauma 1997) Triase yang tepat meliputi penilaian saluran udara

pernapasan dan sirkulasi dan juga tulang servikal Pemeriksaan neurologis adalah wajib dan

harus meliputi tingkat kesadaran adanya amnesia anterograde atau retrograde dan atau

disorientasi fungsi kognitif tinggi adanya defisit neurologis fokal (asimetris motor refleks

atau reaksi paresis unilateral atau defisit saraf kranial) respon pupil tekanan darah dan

denyut nadi32

Selain itu adanya tanda-tanda lobus frontal gejala atau defisit sensorik cerebellar

harus diperiksa sentiasa Rekomendasi yang dianjurkan adalah semua pasien dengan cedera

kepala harus menjalani pemeriksaan neurologis selain pemeriksaan bedah Selanjutnya

mendapatkan sejarah yang akurat (termasuk riwayat pengobatan) sebaiknya dengan informasi

yang diperoleh dari saksi dari kecelakaan atau personil yang terlibat dalam prosedur

pertolongan pertama di luar rumah sakit adalah penting untuk memastikan keadaan di mana

kecelakaan itu terjadi dan untuk menilai durasi dari hilang kesadaran dan amnesia32

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 31: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3141

31

II11 Prognosis

Indikator awal (dalam waktu 24 jam dari trauma kapitis) prognosis pasien trauma

kapitis berguna supaya dapat dilakukan konseling kepada ahli keluarga Berdasarkan

penelitian terkini mengenai nilai prognostik suatu kasus trauma kapitis setelah dilakukan

resusitasi adalah berdasarkan Skor SKG antara 3ndash9 yaitu trauma kapitis berat prognosisnya

adalah kematianvegetatif stage atau penurunan refleks neurologis yang berat5

Selain itu usia pasien juga membantu prognosis suatu kasus trauma kapitis Usia

lanjut mempunyai nilai prognostik yang kurang dan prognosis berkurang sebanyak dua kali

lipat dengan usia 60 tahun ke atas Keadaan hipotensi saat masuk ke rumah sakit mempunyai

resiko dua kali lipat kematian Demikian pula mata yang dilatasi lebih dari 4 mm mempunyai

resiko kematian sebanyak 905

Biasanya cisterns di sekitar otak tengah akan terlihat tetapi dengan pembengkakkan

otak dan herniasi ruangan tersebut tersumbat dan tidak lagi terlihat dan merupakan prediktor

signifikan untuk prognosis yang buruk Perdarahan subarakhnoid di sekitar dasar otak

meningkatkan kemungkinan vasospasme perfusi buruk dan selanjutnya kematian atau cacat

yang signifikan Pergeseran garis tengah otak adalah akibat memar atau perdarahan dalam

kebanyakan kasus merupakan indikator prognostik buruk5

Tabel 25

Klinis Trauma Kapitis Ringan Sedang Berat

Skor GSC gt 12 9 ndash 12 lt 9 dalam 48 jam

setelah trauma kapitis

Hilang Kasadaran lt 30 menit gt 30 menit gt 24 jam

Abnormalitas TK Tidak tampak abnormalitis

Tampak abnormalitas Tampak abnormalitas

Lesi Operatif Tidak ada Ada lesi operatif intrakranial

Ada

Jangka waktu di RS lt 48 jam 48 jam (Tergantung prognosis)

Post traumatic Amnesia lt 1 jam 1 ndash 24 jam gt 7 hari

Mual Muntah ampPening

Ada - -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 32: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3241

32

BAB III

KESIMPULAN

1 Trauma kapitis tejadi bila trauma berlaku secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan

pada otak Kerusakan dapat terjadi secara fokal (terbatas pada satu daerah otak) atau

difus (melibatkan lebih dari satu area dari otak)

2 Skor SKG penting untuk menilai tingkat kesadaran dan berat ringannya trauma

kapitis Berdasarkan Skala Koma Glasgow trauma kapitis dibagi atas trauma kapitis

ringan (SKG 13-15) sedang (SKG 9-12) dan berat (SKG 3-8)

3 Pemeriksaan foto polos kepala dapat melihat pergeseran (displacement ) fraktur tulang

tengkorak tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan intrakranial

Sekarang pemeriksaan foto polos kepala telah digantikan oleh TK dan jarang

digunakan lagi pada pasien dengan trauma kapitis tertutup

4 Tomografi Komputer (TK) adalah modalitas alat pencitraan utama yang digunakan

dalam keadaan akut dan sangat bermanfaat dalam menegakkan serta menentukan tipe

trauma kapitis karena kemampuannya memberikan gambaran fraktur hematoma dan

edema yang jelas baik bentuk maupun ukurannya

5 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan informasi yang tidak

dapat dilihat pada sinar-X atau tomografi komputer (TK)

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 33: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3341

33

DAFTAR PUSTAKA

1 Leksmono PR Hafid A Sajid DM 1984 Cedera Otak dan Dasar-dasar

Pengelolaannya Cermin Dunia Kedokteran 34 32 ndash 38

2 Budi Riyanto W 1992 Penatalaksanaan Fase Akut Cedera Kepala Cermin Dunia

Kedokteran 77 52 ndash 55

3 Eastern Association for the Surgery of Trauma 2001 Practice Management

Guidelines for the Management of Mild Traumatic Brain Injury

4 Toyama Y et al 2005 CT for Acute Stage of Closed Head Injury Radiation

Medicine 23 (5) 309ndash316

5 Ghajar J (2000) Traumatic brain injury Brain Trauma Foundation and Weill Medical

College of Cornell University New York The Lancet Vol 356 928

6 VitalM 2002 Traumatic Brain Injury National Institute of Neurological Disorders

amp Stroke National Institute of Health Maryland NIH Publication 1-34

7 Yate D Robb P 2007 Head Injury NICE Clinical guildelines 56 National

Callaborating Centre for Acute Care 5

8 Facts about Concussion and Brain Injury US Department of Health amp Human

Services Centre for Disease Control amp Prevention 5-10 Diunduh dari

wwwcdcgovTraumaticBrainInjury [12 April 2012]

9 Rasad S 2005 Radiologi Diagnostik Balai Penerbit FK UI Jakarta Edisi Kedua

349-591

10 Robert M Quencer 2002 Neuroimaging and Head Injury AJR 150

11 Irwan O 2006 Trauma kapitis Universitas Riau Diunduh dari

httpwwwyayanakhyarconr [12 April 2012]

12 National Institute for Health and Clinical Excellence (NHS) Head Injury Triage

assessment investigation and early management of head injury in infants children

and adults 2007 NICE clinical guideline 56 Developed by the National

Collaborating Centre for Acute Care 22-26

13 Bajamal AH 1999 Penatalaksanaan Cedera Otak karena Trauma Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf Surabaya

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 34: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3441

34

14 Denise L Morales MD Brain Contusion Imaging Diunduh

darihttpemedicinemedscapecomarticle337782-overviewa20 [14 April 2012]

15 Atlas SW Magnetic Resonance Imaging of the Brain and Spine New York Raven

1991

16 Lee SH Rao K Zimmerman RA Cranial MRI and CT 4th ed New York McGraw-

Hill 1999

17 Ramsey RG Neuroradiology Philadelphia PA WB Saunders Co 1987 151

18 Runge VM Clinical MRI Philadelphia PA WB Saunders Co 2002

19 Zimmerman R Gibby A Carmody R Neuroimaging Clinical and Physical

Principles New York NY Springer-Verlag 2000

20 Huisman TA Tschirch FT Epidural hematoma in children Do cranial sutures act as

a barrier J Neuroradiol 2009 36(2)93-7

21 Yuh EL Gean AD Manley GT Callen AL Wintermark M Computer-aided

assessment of head computed tomography (CT) studies in patients with suspected

traumatic brain injury J Neurotrauma 2008 25(10)1163-72 (ISSN 0897-7151)

22 Paci GM Sise MJ Sise CB Sack DI Swanson SM Holbrook TL et al The need for

immediate computed tomography scan after emergency craniotomy for head injury J

Trauma 2008 64(2)326-33 discussion 333-4 (ISSN 1529-8809)

23 Douglas K McDonald MD Imaging in Epidural Hematoma Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle340527-overviewshowall [14 April 2012]

24 Allan H R 2008 Concussion and Other Head Injuries Harrisonrsquos Principle of

Internal Medicine 17th

Edition Volume 2 Mc Graw Hill 2596-2601

25 Richard J M Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle1137207-workupa0756 [12 April 2012]

26 Abner Gershon 2011 Imaging in Subarachnoid Hematoma USA Medscape

Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344342 [12 April 2012]

27 Magnetic Resonance Imaging (MRI) of The Head Diunduh dari

httpwwwwebmdcombrainmagnetic-resonance-imaging-mri-of-the-head [6 April

2012]

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 35: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3541

35

28 Ashtekar JL Naul LG Intracranial Hemorrhage Evaluation with MRI USA

Medscape 2011 Diunduh dari httpemedicinemedscapecomarticle344973-

overview [25 Maret 2012]

29 Andrew LW Imaging in Subdural Hematoma USA Medscape 2011 Diunduh dari

httpemedicinemedscapecomarticle344482 [10 April 2012]

30 David J Ted R 2011 Intracaranial Hemorrhage Workup USA Medscape Diunduh

dari httpemedicinemedscapecomarticle1163977-workup [12 April 2012]

31 Gaskill-Shipley MF Tomsick TA Angiography in the evaluation of head and neck

trauma Neuroimaging Clin N Am 1996 6(3)607-624

32 P E Vos et al (2002) EFNS Guideline on Mild Traumatic Brain Injury Report of an

EFNS task force European Journal of Neurology 9 210ndash216

33 BMJ Publishing Group Limited 2011 Assessment of traumatic brain injury acute

Best Practice Diunduh dari httpbestpracticebmjcombest-

practicemonograph515diagnosishtml [10 April 2012]

34 Traumatic Brain Injury 2001 National Institute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) 13ndash16

35 Lingsma HF amp et al 2010 Early prognosis in traumatic brain injury from

prophecies to predictions Lancet Neurol 9 543ndash54

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 36: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3641

36

LAMPIRAN

36

36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 37: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3741

37

Tabel Karakteristik Klinis dan Prognosis Trauma Kapitis

Trauma Axonal Difus

Komusio

ringan

Kontusio

serebral

Ringan Sedang Berat

Kehilangan kesadaran Tiada Segera Segera Segera Segera

Jangka waktu kehilangan

kesadaran

Tiada lt 6 jam 6-24 jam gt 24 jam Beberapahari-mingg

Decerebrate posturing Tiada Tiada Jarang Kadang-kadang

Ada

Amnesia pasca trauma Beberapadetik

Beberapamenit-jam

BeberapaJam

BeberapaHari

Beberapaminggu

Defisit memori Tiada Ringan Ringan-Sedang

Ringan-Sedang

Berat

Defisit motorik Tiada Tiada Tiada Ringan Berat

Prognosis setelah 3 bulan

()

Baik 100 95 63 38 15

Defisit sedang 0 5 15 21 13

Defisit berat 0 0 6 12 14

Vegetatif 0 0 1 5 7

Kematian 0 0 15 24 51

Tabel Gambaran Perdarahan Intrakranial Berdasarkan Waktu

Fase Waktu Hemoglobin Lokasi

Kesan

T1 T2

Hiperakut lt 24 h Oxyhemoglobin intraseluler Isointens atau

hipointens

Hiperintens

Akut 1-3 d Deoxyhemoglobin intraseluler Hipointens Hipointens

Sub akut awal gt3 d Methemoglobin intraseluler Hiperintens Hipointens

Sub akut

akhir

gt7 d Methemoglobin extraseluler Hiperintens Hiperintens

Kronik gt14 d Ferritin dan hemosiderin

extraseluler

Hipointens Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 38: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3841

38

Table Gambaran Radiologi Trauma Kapitis

Tomografi

Komputer

MRI Angiografi

Komosio Serebri N N -

Kontusio Serebri Hiperdensiti

inhomogen

isointensities to

hyperintensitiesspasme

Hematoma

Epidural

Bentuk bikonveks

yang khas elips

ekstra-aksial koleksi

cairan tidak melewati

sutura

Massa bikonveks

dipisahkan dari dura

atasnya oleh pelek

tipis serum diekstrusi

terletak di antara

gumpalan dan dura

Garis ini hiperintense

pada kedua gambar

T1-dan T2-W MRI

juga dapat

menunjukkan fraktur

dengan cairan antaramargin fraktur

vena serebral dan

arteri meningealnya

terlihat menuju ke

dalam

a) Akut mengandung

hyperdense clot dan

swirling lucency

T1-W isointense ke

hipointense minimal

T2-W nyata

hipointense

-

b) Subakut homogeneously

hyperdense

T1-W hiperintense

-

c) Kronis Sebagian hipodense

dengan gumpalan

mengalami kerusakan

dan resorpsi

- -

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 39: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 3941

39

SDH

Akut Subakut Kronik

Lokasi perdarahan - Di antara duramater dan arackhoid robekan

- robekan bringing vein vena-vena di daerah korteks serebri

Onset jam ndash 72 jam 3 ndash 14 hari gt 14 hari

CT-Scan - Crescent shape concave bulan sabit

- Dapat melewati garis suture

- Dapat menyebabkan mildline shift

Hiperdens Isodens Hipodens isodens

sedikit hiperdensLesi heterogen

(campuran dari

komponen akut dan

kronik)

MRI Hiperakut Akut Subakut

(awal)

Subakut

(akhir)

Kronik

T1W ndash

hipointens

isointens

T2W ndash

hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hipointens

T1W ndash

Hiperintens

T2W ndash

Hiperintens

T1W ndash

Hipointens

T2W ndash

Hipointens

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 40: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4041

40

Gambar 31

Gambar 31 Menunjukkan komponen-komponen yang menjadi patokan dalam prognosis

suatu kasus trauma kapitis 36

Gambar 32 Gambar 33

Gambar 32 Merupakan Rotterdam prognostic CT score 36

Gambar 33 Merupakan kriteria untuk penurunan neurologis (neuroworsening )36

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC

Page 41: Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

7162019 Gambaran Radiologi Pada Pasien Trauma Kapitis

httpslidepdfcomreaderfullgambaran-radiologi-pada-pasien-trauma-kapitis 4141

Type of

Patient

Anatomic

Location

CT Findings Common

Cause

Classic

Symptoms

Epidural Young

rare in

elderly

and those

aged lt 2

years

Potential

space

between skull

and dura

mater

Biconvex

football

shaped

hematoma

Skull fracture

with tear of

the middle

meningeal

artery

Immediate

LOC with a

ldquolucidrdquo period

or to

deterioration

(only occurs in

about 20)

Subdural More risk

in the

elderly

and

alcoholic

patients

Space

between dura

mater and

arachnoid

Crescent-or

sickle-shaped

hematoma

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of

bringing vein

Acute rapid

LOC lucid

period possible

Chronic

altered mental

state and

behavior with

gradual

decrease in

consciousness

Subarachnoid Any age

group

after blunt

trauma

Subrachnoid Blood in the

basilar

cisterns and

hemisphericsulci and

fissures

Acceleration-

deceleration

with the

tearing of subarachnoid

vessels

Mild

moderate or

severe

traumatic braininjury with

meningeal

signs and

symptoms

ContusionIntracerebral

hematoma

Any age

group

after blunt

trauma

Usually

anterior

temporal or

posterior

frontal lobe

May be

normal

initially with

delayed

bleeding

Severe or

penetrating

trauma

shaken baby

syndrome

Symptoms

range from

normal to LOC