GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri...

67
GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA PETUGAS KEBERSIHAN YANG BEKERJA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan OLEH : RITA ANGGRIANI THAMRIN P00320013130 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2016

Transcript of GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri...

Page 1: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA

PETUGAS KEBERSIHAN YANG BEKERJA

DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KOTA KENDARI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Analis Kesehatan

OLEH :

RITA ANGGRIANI THAMRIN

P00320013130

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2016

Page 2: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03
Page 3: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03
Page 4: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03
Page 5: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

v

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Rita Anggriani Thamrin

NIM : P00320013130

Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03 September 1996

Suku/Bangsa :Bugis / Indonesia

Jenis Kelamin :Perempuan

Agama : Islam

B. Pendidikan

1.SD Negeri 1 Atula, tamat tahun 2007

2.SMP Negeri 2 Ladongi, tamat tahun 2010

3.SMA Negeri 1 Ladongi, tamat tahun 2013

4. Sejaktahun 2013 melanjutkan pendidikan di Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan

Page 6: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

vi

MOTTO

Jaga Cita-cita!!!

Kalau cita-citamu penting, tidak peduli berat atau ringan,cepat atau lama,

Terus jaga dan maju terus!

Selalu tanyakan kedirimu, seberapa penting cita-citamu,

Setiap kamu mau menyerah,

Orang sukses juga pernah malas, bodoh, dan gagal

Tapi mereka tetap terus bergerak dan mencoba

Kupersembahkann kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta,

Agama, Bangsa, negara, dan almamaterku

Page 7: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

vii

ABSTRAK

Rita Anggriani Thamrin (P00320013130) Gambaran Hepatitis B Surface

Antigen (HBsAg) pada Petugas Kebersihan yang Bekerja di Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Kendari. Dibimbing oleh Bapak Petrus, dan Reni

Yunus. Petugas Kebersihan adalah orang-orang yang dalam tugasnya memelihara

kebersihan dan memberikan pelayanan kebersihan di suatu tempat, kantor atau

instansi bersih dengan menyediakan layanan bersih. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui gambaran Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) pada petugas

kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Rumusan

masalah yaitu bagaimana gambaran hepatitis B surface antigen (HBsAg) pada

petugas kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Kendari.penelitian ini dimulai pada tanggal 22 Juni 2016-13 Juli 2016 dan

bertempat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Populasi pada penelitian

ini berjumlah 30 orang. Sampel yang digunakan adalah seluruh populasi.

Variabel penelitian yaitu petugas kebersihan dan HBsAg. Pada penelitian ini

sampel di ambil dengan menggunsksn metode total sampling. Padapemeriksaan

Hepatitis B Surface Antigen HBsAg hasil positif dinyatakan apabila terdapat garis

merah muncul pada area Control (C) dan area Test (T), dan hasil negative

dinyatakan hanya terdapat garis merah pada area Contol (C). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan HBsAg pada petugas kebersihan diperoleh

28 orang (93,33%) yang negatif dan diperoleh 2 orang (6,66%) yang positif . Hal

ini dikarenakan kurangnya kesadaran dari petugas kebersihan itu sendiri seperti

tidak memakai (alat pelindung diri) ketika bekerja serta kurangnya pengetahuan

tentang kesehatan dan keselamatan kerja ketika bekerja. Oleh karena itu

disarankan agar pada petugas kebersihan yang terinfeksi virus hepatitis B agar

melakukan pengobatan, dan senantiasa menjaga kebersihan dan keselamatan

kerja, dan untuk penelitian selanjutnya agar dilakukan pemeriksaan pada petugas

medis maupun non medis yang bekerja di Rumah Sakit.

Kata Kunci : Petugas Kebersihan, HbsAg

Daftar Pustaka : 15 (2002-2015)

Page 8: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian

dengan judul“ Gambaran Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) pada Petugas

Kebersihan yang Bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari”.

Penelitian ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) pada Politeknik

Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan.

Rasa hormat, terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada

Ayahanda dan Ibunda tercinta atas semua bantuan moril maupun materil,

motivasi, dukungan dan cinta kasih yang tulus serta doanya demi kesuksesan

studi yang penulis jalani selama menutut ilmu sampai selesainya Karya Tulis

ini.

Proses penulisan karya tulis ini telah melewati perjalanan panjang, dan

penulis banyak mendapatkan petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu kesempatan ini penulis juga menghaturkan rasa terima kasih

kepada Bapak Petrus, SKM.,M.Kes selaku pembimbing I dan Ibu Reni

Yunus, S.Si.,M.Sc selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbangan,

kesabaran dalam membimbing dan atas segala pengorbanan waktu dan

pikiran selama menyusun Karya Tulis ini. Ucapan terima kasih penulis juga

tujukan kepada :

1. Bapak Petrus, SKM.,M.Kes. Selaku Direktur Poltekkes Kemenkes

Kendari

2. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

3. Ibu Ruth Mongan, B.Sc.,S.Pd.,M.Pd selaku Ketua Jurusan Analis

Kesehatan

4. Bapak Muhaimin Saranani, S.Kep.,Ners.,M.Sc selaku Penguji I, Ibu Ruth

Mongan, B.Sc.,S.Pd.,M.Pd selaku penguji II dan Ibu Satya

Page 9: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

ix

Darmayani.S.Si.,M.Eng selaku Penguji III, yang telah memberikan

masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Analis

Kesehatan serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan

pelayanan akademik yang diberikan selama penulis menuntut ilmu

6. Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasihkepada Orang

tuaku tercinta, Ayahanda Muh. Thamrin dan Ibunda Aminah Sulba yang

selama ini telah banyak berkorban baik materi maupun non materi demi

kesuksesan penulis. Serta untuk Adikku tersayang M.AmirulAdly, yang

tidakhenti-hentinya memberikan dukungan kepada penulis sehingga

sampai saat ini penulis dapat membuat Karya Tulis Ilmiah.

7. Seluruh teman-teman mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan angkatan

tahun 2013 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih 3 tahunini,

satuhal yang membanggakan telah mengenal kalian semua.

8. Seluruh teman-teman di luar kampus yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu ,terima kasih atas doa dan dukungan yang kalian berikan.

Penulis menyadari sepenuhnya dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang

ada, sehingga bentuk dan isi Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan

dan masih terdapat kekeliruan, dan kekurangan. Oleh karena itu dengan

kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis ini.

Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua

khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya.

Karya ini merupakan tugas akhir yang wajib dilewati dari masa studi yang telah

penulis tempuh, semoga menjadi awal yang baik bagi penulis Amin.

Kendari, Juli 2016

Penulis

Page 10: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS .................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iv

RIWAYAT HIDUP ................................................................................. .v

MOTTO .................................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ .x

DAFTAR TABEL .................................................................................... .xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Hepatitis .................................................... 5

B. Tinjauan Umum Hepatitis B .............................................................. 11

C. Tinjauan Umum HBsAg .................................................................... 16

D. Tinjauan Umum Petugas Kebersihan ................................................. 17

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Teori Kerangka Konsep ..................................................................... 20

B. Kerangka Konsep ............................................................................... 21

C. Variabel Penelitian ............................................................................. 22

D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ........................................ 22

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 23

B. Tempat dan waktu penelitian ............................................................. 23

C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 23

Page 11: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

xi

D. Jenis Data ........................................................................................... 23

E. Instrument Penelitian ......................................................................... 23

F. Cara Pengambilan Data...................................................................... 24

G. Pengolahan Data ................................................................................ 26

H. Analisa Data ....................................................................................... 26

I. Penyajian Data ................................................................................... 26

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 27

B. Pembahasan........................................................................................ 33

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 37

B. Saran .................................................................................................. 37

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 : Distribusi frekuensi berdasarkan umur pada petugas kebersihan

yang bekerja di rumah sakit umum daerah kota kendari

Tabel 5.2 : Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin pada petugas

kebersihan yang bekerja di rumah sakit umum daerah kota

kendari

Tabel 5.3 : Pemeriksaan Hepatitis B Surface Antigen pada Petugas

Kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah

Kota Kendari menggunakan metode Immunochromatografy

Tabel 5.4 : Pemeriksaan Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) pada

Petugas Kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit Umum

Daerak Kota Kendari

Tabel 5.5 : Tabulasi frekuensi hasil pemeriksaan HBsAg pada petugas

kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah

Kota Kendari

Page 13: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Informed Concent

Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes Kendari

Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 4 : Surat Keterangan telah melakukan Penelitian

Lampiran 5 : Surat Bebas Pustaka

Lampiran 6 : Lembar Hasil Pemeriksaan

Lampiran 7 : Lampiran Umur

Lampiran 8 : Master Tabel

Lampiran 9 : Dokumentasi Penelitian

Page 14: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

v

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hati merupakan pusat metabolisme tubuh yang mempunyai banyak fungsi

dan penting untuk mempertahkan hidup. Kapasitas cadangannya sangat besar,

hanya dengan 10-20% jaringan hati yang masih berfungsi ternyata sudah cukup

untuk mempertahankan tubuh pemiliknya. Kemampuan mengganti jaringan mati

dengan yang baru (regenerasi) pada hati pun cukup besar. Itulah sebabnya

pengangkatan sebagian jaringan hati yang rusak akibat penyakit akan cepat

digantikan dengan jaringan baru. Ada 4 macam fungsi hati, yakni untuk

pembentukan dan ekskresi empedu, metabolisme zat-zat penting bagi tubuh,

pertahanan tubuh, serta fungsi vascular (Dalimartha S, 2006).

Ada banyak penyebab yang dapat merusak organ hati. Bahan kimia alami

atau sintesis yang beracun pada hati (hepatotoksik), penyakit non-alkolik

skatohepatitis (NASH) yang bias menyebabkan sirosis dan kanker hati, dan dari

infeksi virus hepatitis B dan C yang dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati

(Dalimartha S, 2006).

Hepatitis adalah suatu peradangan jaringan hati dengan gejala klinis

yang berbeda, gejala yang didapat bias ringan sampai sangat berat (fulminan).

Gejala klinis antara lain anoreksia, lemah, nyeri sendi, mual muntah, nyeri

perut bagian atas, dan ikterus (Sulaiman A, 2007).

Virus hepatitis tersebar di seluruh dunia dan menyerang semua suku

bangsa. Kejadian di Amerika Serikat diperkirakan 24,2 per 100.000 penduduk

pertahun, di Inggris 36 per 100.000 penduduk pertahun, di Israel Tengah 68

per 10.000 penduduk pertahun(Hadi S, 2002).

Penyakit hepatitis terbanyak disebabkan oleh virus.Maka saat ini sudah

sudah dideteksi 5 macam virus sebagai penyebabnya. Kelima macam virus itu

adalah virus hepatitis A (VHA), virus hepatitis B (VHB), virus hepatitis C

(VHC atau Non-A Non-B parental), virus hepatitis D (VHD), dan virus

hepatitis E (VHE atau Non-A Non-B enterik) (Dalimartha S, 2006).

Page 15: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

2

Gejala klinik yang disebabkan oleh setiap jenis virus ini dapat berbeda

bergantung pada beratnya kerusakan hati, mulai dari tanpa gejala klinik

disertai kelainan faal hati yang minimal, hingga hepatitis fulminan disertai

gangguan faal hati berat yang berakibat fatal dan ada tidaknya ko-infeksi

dengan virus lain (Boedina S, 2007).

Indonesia merupakan Negara dengan endemisitas tinggi Hepatitis B,

terbesar kedua di Negara South East Asian Region (SEAR) setelah Myanmar.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), studi dan uji saring

darah donor PMI maka diperkirakan 1di antara 100 orang Indonesia, 10 di

antaranya telah terinfeksi Hepatitis B atau C. Sehingga saat ini diperkirakan

terdapat 28 juta penduduk Indonesia yang terinfeksi Hepatitis B dan C, 14

juta di antaranya berpotensi untk menjadi kronis, dan dari yang kronis

tersebut 1,4 juta orang berpotensi untuk menderita kanker hati (Kemenkes RI

, 2014)

Kasus Hepatitis B di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008-2012

berfluktuatif namun ada kecenderungan menurun. Berdasarkan Profil Dinas

Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara kasus Hepatitis B tahun 2008

berjumlah 53 kasus yang terjadi di 2 kabupaten (2 kasus di Kabupaten Kolaka

dan 51 Kasus di Kabupaten Bombana). Tahun 2009 tidak ada kasus yang

dilaporkan, tahun 2010 dilaporkan 13 kasus, seluruhnya ditemukan di

Kabupaten Bombana. Pada tahun 2011 ditemukan 4 kasus di Kota Kendari

dan Tahun 2012 dilaporkan 14 kasus yang keseluruhannya ditemukan di

Kabupaten Kolaka (Profil kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara,2012).

Kasus Hepatitis B di Rumah Sakit Umum Kota Kendari Tahun 2016

terus meningkat setiap bulannya. Berdasarkan data kesehatan Rumah Sakit

Umum Kota Kendari pada bulan Januari dilakukan pemeriksaan HBsAg

sebanyak 13 kali, pada bulan Februari dilakukan pemeriksaan 53 kali dan

pada bulan Maret semakin meningkat dengan jumlah pemeriksaan 53 kali

(Data Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari).

Rumah sakit merupakan institusi yang mempunyai potensi bahaya

kompleks bagi tenaga kerja di dalamnya. Rumah sakit menghasilkan limbah

Page 16: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

3

dalam jumlah yang besar, beberapa diantaranya membahayakan kesehatan di

lingkungannya.Aktivitas rumah sakit akan menghasilkan sejumlah hasil

samping berupa limbah,baik limbah padat, cair, dan gas yang mengandung

kuman pathogen, zat-zat kimia serta alat-alat kesehatan yang pada umumnya

bersifat berbahaya. Petugas kebersihan adalah salah satu tenaga kerja yang

beresiko untuk mengalami kecelakaan kerja (Nadia Paramita, 2007).

Pada kasus di Indonesia 65,4 % petugas pembersih suatu Rumah Sakit

di Jakarta mengalami dermatitis kontak iritan di tangan (2004).Pada Petugas

kebersihan banyak yang tidak memperhatikan keselamatan diriseperti tidak

mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan. Resiko kecelakaan kerja

pada petugas kebersihan seperti perilaku kurang aman saat membersihkan

lingkungan rumah sakit dan tidak menggunakan alat pelindung diri yang

benar (Evryanty, 2012).

Telah dilakukan penelitian sebelumya tentang Infeksi Hepatitis B pada

Cleaning Service Rumah Sakit (Sabrianto, 2014) yaitu ditemukan dari 30

Cleaning Service 28 sampel diantaranya negatif (-) dan 2 diantaranya positif

(+)mengidap infeksi Hepatitis B. Hal ini dikarenakan Petugas yang tidak

memperhatikan keselamatan kerja saat bekerja.

Untuk itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Gambaran Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) pada Petugas Kebersihan

yang bekerja di Rumah Sakit Umum Kota Kendari”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka penulis merumuskan

masalah Bagaimana gambaran Hepatitis B Surface Antigen(HBsAg) pada

petugas kebersihan yang bekerja di RSUD Kota Kendari?

C. Tujuan Penelitian

1.Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran HBsAg pada petugas kebersihan yang

bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

Page 17: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

4

2.Tujuan khusus

a. Untuk memperoleh data Hepatitis B Surface Antigen pada Petugas

Kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

dengan metode Immunochromatography

b. Untuk memperoleh data petugas kebersihan yang bekerja di di Rumah

Sakit Umum Daerah Kota Kendari yang Positif Hepatitis B Surface

Antigen

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Akademik

Sebagai sumber pengetahuan bagi akademik mengenai bahaya Hepatitis B

bagi petugas kebersihan, dan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

b. Masyarakat

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang bahaya Hepatitis B

bagi petugas kebersihan.

c. Pelayanan Kesehatan

Sebagai bahan informasi bagi fasilitas pelayanan kesehatan Rumah Sakit,

mengenai petugas kebersihan yang terinfeksi Hepatitis B.

Page 18: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

2

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Hepatitis

a. Pengertian

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan hati

yang memberikan gejala klinis yang khas yaitu badan lemah, kencing

berwarna seperti air teh pekat, mata dan seluruh badan menjadi kuning.

Penyakit ini telah dikenal sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu oleh

Hippocrates, dan semula dianggap sebagai suatu kesatuan klinik tersendiri

pada akhir abad ke 18 dan 19, yaitu jauh sebelum Perang Dunia Kesatu,

misalnya pada perang Franco-Prussia, Perang Saudara di antara Amerika

Utara dengan Selatan,dan lain-lainnya. Pada waktu itu hanya dikenal dua

macam hepatitis, yang dapat menimbulkan epidemi,yaitu Hepatitis

Infeksiosa (HI) dan Hepatitis Serum (HS). Disebut HI karena virus yang

masuk tubuh kita melalui tinja ke mulut (faecal oral route) dengan masa

inkubasi 3-6 minggu. Sedangkan HS cara penularannya melalui darah

(parenteral) dengan masa inkubasi 2-6 bulan.

Tetapi perkembangan zaman dan kemajuan pemeriksaan imunologis,

maka pembagian tersebut di atas tidak berlaku lagi. Kini sebagai penyebab

dari hepatitis dapat dibagi atas :

1. Hepatitis oleh Virus

2. Hepatitis oleh Bakteri

3. Hepatitis obat-obatan

Disamping pembagian hepatitis berdasar penyebabnya dapat juga

dibagi atas perjalanan penyakit,yaitu : hepatitis akut dan hepatitis kronis

(Hadi S,2002).

Page 19: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

6

b. Penyebab Hepatitis

Sebenarnya hepatitis atau radang hati dapat disebabkan oleh berbagai

macam penyebab, seperti :

1. Virus

2. Bakteri, misalnya Salmonella typhi

3. Parasit

4. Obat-obatan

5. Bahan kimia alami atau sintesis yang merusak hati

6. Alkohol

7. Cacing

8. Gizi yang buruk, dan

9. Autoimun(Dalimartha S, 2006).

c. Gejala Klinis Hepatitis

Setiap proses peradangan akan menimbulkan gejala. Berat ringannya

gejala yang timbul tergantung dari ganasanya penyebab penyakit

(patogenitas) dan daya tahan tubuh penderita.

Oleh karena penyebab terbanyak penyakit hepatitis disebabkan oleh

virus maka pembahasan selanjutnya lebih ditekankan pada hepatitis virus.

Keluhan dan gejala klinis penyakit hepatitis virus umumnya sama. Yang

berbeda hanyalah perkembangan penyakitnya.Pada hepatitis akut terjadi

peradangan (inflamasi) di seluruh hati disertai dengan kematian (nekrosis)

sel hati. Adanya inflamasi dan nekrosis sel hati akan member gambaran

khas secara klinis, biokimiawi,imunologis, dan morfologis penyakit yang

menjadi dasar untuk menegakkan diagnosis,

Secara umum penyakit hepatitis mengenal empat stadium yang timbul

akibat proses peradangan hati akut oleh virus, yaitu masa tunas, fase

prodromal, fase kuning, dan fase penyembuhan.

1. Masa tunas (inkubasi)

Yaitu sejak masuknya virus pertama kali ke dalam tubuh sampai

menimbulkan gejala klinis. Masa tunas dari masing-masing penyebab

Page 20: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

7

virus hepatitis tidaklah sama. Keruskan sel-sel hati terutama terjadi pada

stadium ini.

2. Fase prodromal (fase preikterik)

Fase ini berlangsung beberapa hari. Timbul gejala dan keluhan

pada penderita seperti badan terasa lemas,cepat lelah, lesu, tidak nafsu

(anoreksia), mual, muntah, perasaan tidak enak dan nyeri perut, demam

kadang-kadang menggigil, sakit kepala, nyeri pada persendian

(arthralgia), pegal-pegal di seluruh baan terutama di pinggang dan bahu

(mialgia), dan diare. Kadang-kadang penderita seperti akan pilek dan

batuk, dengan atau tanpa disertai sakit tenggorok. Karena keluhan di atas

seperti sakit flu, maka keadaan di atas disebut sindroma flu.

3. Fase kuning (fase ikterik)

Biasanya setelah suhu badan menurun, warna urine penderita

berubah menjadi kuning pekat seperti air the. Bagian putih dari bola

mata(sclera), selaput lendir langit-langit mulut, dan kulit berubah warna

menjadi kekuning-kuningan yang disebut juga ikterik. Bila terjadi

hambatan aliran empedu yang masuk ke dalam usus halus, maka tinja

akan berwarna pucat seperti dempul, yang disebut faeches acholis.

Warna kuning atau ikterik akan timbul bila kadar bilirubin dalam

serum melebihi 2 mg/dl. Pada saat ini penderita baru menyadari baru

bahwa ia menderita sakit kuningnya akan terus meningkat, selanjutmya

menetap. Setelah 7-10 hari, secara perlahan-lahan warna kuning pada

mata dan kulit akan berkurang. Pada saat ini, keluhan yang ada umumnya

mulai berkurang dan penderita merasa lebih enak.Fase ikterik ini

berlangsung sekitar 2-3 minggu. Pada usia lebih lanjut, sering terjadi

gejala hambatan aliran empedu (kolestasis) yang lebih berat sehingga

menimbulkan warna kuning yang lebih hebat dan berlangsung lebih

lama.

4. Fase penyembuhan (konvalesen)

Ditandai dengan hilangnya keluhan yang ada dan warna kuning

mulai menghilang. Penderita merasa lebih segar walaupun masih muda

Page 21: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

8

lelah. Umunya penyebuhan sempurna secara klinis dan laboratories

memerlukan waktu sekitar 6 bulan setelah timbulnya

penyakit(Dalimartha S, 2006).

d. Diagnosis Hepatitis

Melalui diagnosis dokter dapat diketahui apakah seseorang menderita

penyakit. Diagnosis penyakit hepatitis, termasuk hepatitis virus, umumnya

ditegakkan berdasarkan hal berikut:

1. Gejala klinis, seperti yang telah dibahas di atas

2. Sarana penunjang diagnostik, terutama pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan laboratorium yang penting untuk penyakit hepatitis adalah :

a. Pemeriksaan biokimiawi terhadap tes faal hati seperti

SGOT,SGPT,gamma GT, bilirubin,alkali fosfatase, dan asam

empedu,serta

b. Petanda serologis untuk menentukan virus penyebabhepatitis

(Dalimartha S, 2006).

e. Jenis-jenis Virus Hepatitis

1. Virus

Virus adalah parasit berukuran kecil mikroskopik yang menginfeksi

sel organism biologis, Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan

karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan

menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak

memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus

mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak

kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang

terdiri atas protein,lipid,glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom

virus akan diekskresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk

memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur

hidupnya (Dewi Prima, 2014).

2. Bagian-bagian virus

Berikut ini adalah bagian-bagian utama dari tubuh virus :

a. Kapsid

Page 22: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

9

Seperti tadi sudah dijelaskan diatas kapsid merupakan pembungkus

asam nukleat,kapsid inilah yang menentukan morfologi virus. Kapsid

berfungsi sebagai pelindung asam nukleat, melekatkan virion pada sel

inang yang terinfeksi virus, dan sebagai penyedia protein untuk virion

saat virion menginfeksi membran sel inang.

b. Asam nukleat

Asam nukleat berperan penting dalam siklus hidup virus, sama

dengan organism lainnya asam nukleat pada virus berfungsi sebagai

penyimpan informasi genetik yang diperlukan untuk sintesis protein.

c. Sampul

Sampul pada virus merupakan hasil modifikasi virus terhadap

membrane sel inang yang sudah terinfeksi oleh virus.Sampul virus

terdiri dari susunan molekul lipid dan protein. Itulah bagian-bagian tubuh

virus yang paling utama, setelah anda mengetahui bagian-bagiandari

tubub virus tersebut selanjutnya akan saya lanjutkan artikel ini tentang

morfologi virus (Dewi Prima, 2014).

3. Morfologi Virus

Morfologi mempunyai arti bentuk ukuran,morfologi virus artinya

bentuk dan ukuran virus. Berdasarkan bentuk tubuh dan bagian-bagian

tubuh virus morfologi virus terbagi menjadi empat tipe yaitu:

a. Morfologi virus ke-1 helix

Struktur virus dengan morfologi helix terbentuk dari susunan sub

unit protein terselubung yang disebut dengan kapsomer melingkar suatu

sumbu axis. Susunan virus dengan morfologi helix ini membuat virus

mempunyai bentuk seperti batang atau filament.Materi genetik virus

dengan morfologi helix ini terletak di dalam rongga dan terikat dengan

protein kapsid.Contoh dari virus dengan morfologi helix ini adalah virus

mosaik yang menyerang tembakau.

b. Morfologi virus ke-2 polihedral

Morfologi virus polihedral tersusun dari kapsomer yang berjumlah

sangat banyak dan menyelubungi genom virus secara

Page 23: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

10

keseluruhan.Berbeda dengan morfologi sebelumnya yaitu morfologi

virus helix.Asam nukleat pada morfologi ini tidak mempunyai ikatan

dengan protein kapsid.Virus dengan morfologi polyhedral mempunyai

ukuran yang sangat bervariasi yaitu dari 20-400 nanometer.Selain itu

morfologi virus polihedral juga mempunyai susunan dan jumlah

kapsomer yang sangat beragam juga.Salah satu virus dengan morfologi

polihedral ini adalah virus adenovirus.

c. Morfologi virus ke-3 Virus bersampul

Virus dengan morfologi ini memiliki lapisan ini memiliki lapisan

luar atau membran yang menyelubungi kapsid yang disebut dengan

sampul (envelope).Morfologi virus ini memiliki bentuk bermacam-

macam sesuai dengan bentuk kapsidnya, meskipun ada juga sampul yang

berbentuk helix dan polihedral.

d. Morfologi virus ke-4 Virus kompleks

Morfologi virus kompleks memiliki bagian-bagian tubuh yang lebih

kompleks dibandingkan dengan ketiga morfologi virus lainnya. Dengan

morfologi yang sangat kompleks ini menandakan virus tersebut memliki

kelebihan yang berbeda disbanding virus dengan morfologi lain.

Layaknya organisme hidup virus dengan morfologi ini memiliki bagian-

bagian tubuh seperti kepala dan ekor, salah satu contoh virus dengan

morfologi virus kompleks adalah bakteriofage (Dewi Prima, 2014).

4. Macam-macam Virus Hepatitis

Setiap infeksi bakteri, jamur atau parasit yang ditularkan lewat darah

dan dapat mengenai hati. Adapun nama-nama Virus penyebab Hepatitis

yang saat ini dikenali adalah :

1. Virus Hepatitis A

Infeksi hati oleh virus hepatitis A (HAV; hepatitis A virus) pada

awalnya disebut hepatitis infeksiosa.

2. Virus Hepatitis B

Infeksi hati oleh virus hepatitis B (HBV; hepatitis B virus) pada

awalnya disebut hepatitis serum.

Page 24: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

11

3. Virus Hepatitis C

Infeksi hati oleh virus hepatitis C (HCV; hepatitis C virus) di

Amerika Serikat terdapat 3,9 juta orang penduduk yang terinfeksi virus

ini.

4. Virus Hepatitis D

Infeksi hati oleh virus hepatitis D (HDV; hepatitis D virus), virus

RNA yang cacat ini dapat melakukan replikasi dan menyebabkan

infeksi hanya kalau terbungkus HBsAg.Dengan demikian, infeksi HDV

hanya dapat terjadi kalau terdapat pula infeksi HBV.

5. Virus Hepatitis E

Infeksi hati oleh virus hepatitis E (HEV; hepatitis E virus)

merupakan infeksi yang ditularkan lewat air secara enternal, endeminya

terdapat di Asia dan subkontinen India (Mitchell R dkk, 2008).

B. Tinjauan Umum Tentang Hepatitis B

a. Pengertian

Hepatitis B merupakan hepatitis yang paling penting karena dapat

menimbulkan berbagai macam manifestasi klinis, mulai dari hepatitis akut,

pengidap virus, hepatitis kronis yang dapat berkembang menjadi sirosis hati

maupun karsinoma hati primer. Sejak ditemukan Australian Antigen oleh

Blumberg dan kawan-kawan tahun 1965 yang kemudian dikenal sebagai

hepatitis virus B (HVB) maka perkembangan penelitian penyakit ini

semakin pesat (Hadi S, 2002).

Penyebab hepatitis B adalah virus DNA yang tergolong dalam kelas

Hepadna dan mempunyai masa inkubasi 1-6 bulan. Pada individu dengan

infeksi HVB, dengan perantara mikroskop elektron dapat diperlihatkan

adanya 3 partikel yang berbeda dalam darah penderita, yaitu partikel

berbentuk bulat dengan diameter 20-22 nm, partikel berbentuk batang

dengan diameter kurang lebih 20 nm, panjang 50-250 nm, kedua-duanya

tidak mengandung asam nukleat dan partikel dengan diameter kurang lebih

42 nm yang mengandung asam nukleat. Partikel yang tidak mengandung

asam nukleat, diduga hanya merupakan lapisan lipoprotein luar dari HVB,

Page 25: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

12

sedangkan partikel yang mengandung asam nukleat, diduga merupakan

virion lengkap HVB dan disebut partikel Dane. Hal ini sesuai dengan nama

sarjana Dane yang menemukannya pada tahun 1970 (Hadi S, 2002).

b. Cara Penularan Hepatitis B

Ada dua macam cara penularan (transimisi) hepatitis B, yaitu

transmisi vertical dan transmisi horisontal.

1) Transmisi vertical

Penularan terjadi pada masa persalinan (perinatal). Virus ini ditularkan

dari ibu kepada bayinya yang disebut juga penularan maternal neonatal.

Penularan cara ini terjadi akibat ibu yang sedang hamil menderita

penyakit Hepatitis B akut atau sang ibu memang pengidap virus

Hepatitis B. bila ibu tersebut ditemukan HBsAg (+) dan HBeAg (+),

maka sekitar 90% bayi akan terinveksi virus Hepatitis B dan umumnya

menjadi kronis. Namun, bila sang ibu hanya mengidap HBsAg (+)

sedangkan HBeAg (-), maka kemungkinan tertular hanya sekitar 4% saja

dan umunya bayi akan sembuh dan jarang menjadi hepatitis b kronis.

2) Transmisi horizontal

Transmisi horizontal yaitu penularan dan penyebaran VHB dalam

masyarakat.Penularan terjadi akibat kontak dengan cairan tubuh

pengidap virus Hepatitis B atau penderita Hepatitis B akut.Misalnya

pada orang yang tinggal serumah atau melakukan hubungan seksual

dengan penderita Hepatitis B (Dalimartha S, 2006).

c. Epidemiologi Hepatitis B

Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB). Virus ini

pertama kali oleh Blumberg pada tahun 1965 dan dikenal dengan nama

antigen Australia. Virus ini termasuk DNA virus. Virus hepatitis B berupa

partikel dua lapis berukuran 42 nm yang disebut “Partikel Dane”. Lapisan

luar terdiri atas antigen HBsAg yang membungkus partikel inti (core). Pada

inti terdapat DNA VHB Polimerase. Pada partikel ini terdapat Hepatitis B

core antigen (HBcAg) dan Hepatitis B e Antigen (HBeAg).

Page 26: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

13

Antigen permukaan (HBsAg) terdiri atas lipo protein dan menurut

sifat imunologik proteinnya virus Hepatitis B dibagi menjadi 4 subtipe yaitu

adw, adr, ayw, dan ayr. Subtipe ini secara epidemiologis penting, karena

menyebabkan perbedaan geogmfik dan rasial dalam penyebaraannya. Virus

Hepatitis B mempunyai masa inkubasi 45-80 hari, rata-rata 80-90 hari

(Dewi Prima, 2014).

d. Patologi Hepatitis B

Pada manusia hati merupakan target organ bagi virus hepatitis B.

Virus Hepatitis B mula-mula melekat pada reseptor spesifik di membrane

sel hepar. Dalam sitoplasma VHB melepaskan mantelnya, sehingga

melepaskan nukleokapsid. Selanjutnya nukleokapsid akan menembus

dinding sel hati. Di dalam inti asam nukleat VHB akan keluar dari

nukleokapsid dan akan menempel pada DNA hospes dan berintegrasi; pada

DNA tersebut. Selanjutnya DNA VHB memerintahkan gel hati untuk

membentuk protein bagi virus baru dan kemudian terjadi pembentukan virus

baru. Virus ini dilepaskan ke peredaran darah, mekanisme terjadinya

kerusakan hati yang kronik disebabkan karena respon imunologik penderita

terhadap infeksi.

Apabila reaksi imunologik tidak ada atau minimal maka terjadi

keadaan karier sehat. Gambaran patologis hepatitis akut tipe A,B dan Non A

dan Non B adalah sama yaitu adanya peradangan akut diseluruh bagian hati

dengan nekrosis sel hati disertai infiltrasi sel,sel hati dengan histiosit. Bila

nekrosis meluas (massif) terjadi hepatitis akut fulminan. Bila penyait

menjadi kronik meluas di daerah portal dan batas antara lobules masih utuh,

maka akan terjadi hepatitis kronik persisten. Sedangkan bila daerah portal

melebar, tidak teratur dengan nekrosis diantara daerah portal yang

berdekatan dan pembentukan septa fibrosis yang meluas maka terjadi

hepatitis kronik aktif (Dewi Prima, 2014).

e. Diagnosis dan Gejala Hepatitis B

a. Diagnosis

Page 27: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

14

Untuk menentukan adanya infeksi Virus Hepatitis B dilakukan

pemeriksaan terhadap petanda serologisnya yang ada di dalam darah.

1. Untuk mengetahui apakah seseorang sudah terinfeksi Virus

Hepatitis B atau belum dilakukan Pemeriksaan HBsAg

Bila HBsAg (+) berarti telah terinfeksi oleh Virus Hepatitis B.

2. Untuk mengetahui apakah infeksinya akut atau kronis,dilakukan

pemeriksaan IgM anti-HBc.

Bila IgM anti-HBc (+) dan HBsAg (+), berarti infeksinya akut.

Bila IgM anti-HBc (-) dan HBsag (+), diperlukan pemeriksaan IgG

anti-HBc atau total anti-HBc.

Bila IgG anti-HBc atau total anti-HBc (+) dan HbsAg(+), berarti

pengidap Virus Hepatitis B.

Bila IgG anti-HBc atau total anti-HBc (-) dan HBsAg (+), berarti

infeksi dini Virus Hepatitis b.

3. Untuk mengetahui adanya kesembuhan penderita diperiksa Anti-

HBs.

Bila Anti-HBs (+) DAN HBsAg (-) berarti penderita sudah sembuh

dan imun.

Bila anti-HBs (+) dan HBsAg (+) berarti telah terinfeksi Virus

Hepatitis B dan sembuh, tetapi terinfeksi lagi oleh Virus Hepatitis B

subtype yang lain,

Bila anti-HBs (-), HBsAg (-), anti-HBc (+), anti-HBe (+), dan

VHB-DNA (-), berarti telah sembuh tetapi penderita tidak dapat

membentuk anti-HBs.

4. Untuk mengetahui aktivitas infeksi Virus Hepatitis B maka dilakuka

pemeriksaan HBeAg.

Bila HbeAg (+) berarti infeksinya masih aktif dan menandakan ada

replikasi virus sehingga penderita sangat infeksius atau ,mudah

menularkan penyakitnya ke orang lain. Pada pasien HBeAg (+)

dengan peningkatan kadar SGPT,bias diobservasi dulu selama 3-6

bulan untuk menunggu kemungkinan terjadinyaserokonversi dari

Page 28: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

15

HBeAg (+) menjadi terbentuknya anti-HBe secara spontan sebelum

diberikan pengobatan antivirus.

Bila HBeAg (-) artinya tidak ada replikasi virus, atau mungkin ada

cacat (defek) pre-core partikel Dane sehingga HBeAg tidak

terdeteksi.

5. Untuk mengetauhi aktivitas infeksi Virus Hepatitis B dilakukan

juga pemeriksaan VHB-DNA.

Dapat terjadi kedaan HBeAg (-), tetapu HBV-DNA (+) dan ini

menandakan masih terjadi replikasi virus dan penderitanya sangat

infeksius (Dalimartha S, 2006).

b. Gejala

Infeksi Virus Hepatitis B menimbulkan berbagai manifestasi klinik

dari keadaan yang ringan sekali atau bahkan tanpa gejala, sampai pada

gejala yang berat dan fatal (sekitar 1% penderita yaitu hepatitis fulminan.

Akibat klinis yang timbul juga bervariasi. Penderita dapat mengalami

salah satu dari beberapa keadaan berikut: tetap sehat,hepatitis akut ikterik

(radang hati akut disertai kuning), hepatitis akut anikterik (radang hati

akut tanoa kuning), hepatitis akut fulminan,pengidap,hepatitis kronik

persisten, atau hepatitis kronik aktif.

Hepatitis akut ikterik dimulai dengan masa inkubasi.Lamanya masa

inkubasi berkorelasi terbalik dengan dosis virus yang

menginfeksi.Semakin besar dosis virusnya, semakin singkat masa

inkubasinya.

Kemudian dilanjutkan dengan masa prodromal selama 3-5 hari,

kadang-kadang bias sampai 3 minggu. Pada saat ini penderita tidak sehat

dengan gejala gangguan pencernaan seperti tidak napsu

makan,mual,muntah,rasa sakit pada sisi kanan atas perut, demam ringan,

lesu, cepat lelah terutama pada malam hari, dan sakit kepala. Hasil

pemeriksaan darah sering menunjukkan peningkatan serum transminase

(SGOT dan SGPT) dan terdeteksinya HBsAg. Gejala di atas agak mereda

saat timbul ikterus yang dimulai dengan urin berwarna pekat seperti air

Page 29: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

16

the kental, diikuti dengan warna kuning pada bagian putih bola mata.

Tinja berwarna pucat seperti dempul.Pada stadium ikterik yang

berlansung 1-4 minggu ini dapat timbul rasa gatal (pruritus) selama

beberapa hari. Hati membesar dan terasa nyeri bila ditekan,kadang-

kadang disertai pembengkakan limpa(Dalimartha S, 2006).

C. Tinjauan Umum Tentang HBsAg

a. Pengertian

HBsAg dapat dijumpai selama perjalanan infeksi VHB. Pada infeksi

akut dapat pula dijumpai pada saat munculnya gejala-gejala hepatitis,

sedangkan pada infeksi VHB kronik dapat dijumpai pada fase immune

tolerance dan immune clearance, yang merupakan fase replikatif VHB.

Pada fase integrasi yang merupakan fase nonreplikatif VHB, dalam sirkulasi

hanya didapatkan partikel HBsAg berbentuk bulat dan tubular saja.

Hepatitis B Virus Surface Antigen (HBsAg) merupakan protein

selubung terluar VHB, dan merupakan petanda bahwa individu tersebut

pernah terinfeksi VHB . HBsAg positif dapat ditemukan pada pengidap

sehat (Healthy carrier), hepatits B akut, hepatitis b kronik, sirosis hati

maupun kanker hati primer (Amtarina,dkk, 2006).

b. Pemeriksaan HBsAg

Pemeriksaan HBsAg berguna untuk diagnosa infeksi virus hepatitis B,

baik untuk keperluan klinis maupun epidemiologik, skrining darah di unit-

unit tranfusi darah, serta digunakan pada evaluasi terapi hepatitis B kronis.

Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk menetapkan bahwa hepatitis akut

yang diderita disebabkan oleh virus B atau superinfeksi dengan virus lain.

HBsAg positif dengan IgM anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan

infeksi virus hepatitis B akut. HBsAg positif dengan IgG anti HBc dan

HBeAg positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B kronis dengan

replikasi aktif. HBsAg positif dengan IgG anti HBc dan anti HBe positif

menunjukkan infeksi virus hepatitis B kronis dengan replikasi rendah.

Pemeriksaan HBsAg secara rutin dilakukan pada pendonor darah

untuk mengidentifikasi antigen hepatitis B. Transmisi hepatitis B melalui

Page 30: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

17

transfusi darah untuk mengidentifikasi antigen hepatitis B. Transmisi

hepatitis B melalui transfusi sudah hampir tidak dapat terdapat lagi bekas

screening pada darah pendonor.Orang yang berisiko tinggi terkena hepatitis

B adalah orang yang bekerja di sarana kesehatan, ketergantungan obat, suka

berganti-ganti pasangan seksual, sering mendapat transfuse, hemodialisa,

bayi baru lahir yang tertular ibunya yang menderita hepatitis B

(Amtarina,dkk, 2006).

c. Metode Pemeriksaan HBsAg

Pemeriksaan HBsAg dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu:

1. Immunochromatography

2. Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA)

3. Polymerase Chain Reaction (PCR)

Macam PCR ada 6 yaitu :

1. Multiplex PCR

2. Deteksi point mutation

3. Determinasi sekwen

4. Nested amplification

5. Deteksi target RNA

6. PCR kuantitatif (Suhartono,2010)

D. Tinjauan Umum Petugas Kebersihan

a. Pengertian

Petugas kebersihan adalah orang-orang yang dalam tugasnya

memelihara kebersihan dan memberikan pelayanan kebersihan di suatu

tempat, kantor atau instansi bersih dengan menyediakan layanan kebersihan.

b. Tugas Petugas Kebersihan

Adapun tugas dari Petugas Kebersihan, sebagai berikut:

1. Membersihkan meja,

2. Membersihkan kursi,

3. Membuang sampah,

4. Membersihkan kaca,

5. Membersihkan kamar mandi,

Page 31: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

18

6. Membersihkan alat pemadam kebakaran,

7. Membersihkan halaman,

8. Perawatan bunga (menyimpan pemupukan, menggemburkan tanah,)

9. Menyapu lantai,

10. Mencuci alat-alat pemeriksaan seperti tabung dan lain-lain,

11. Mengepel lantai dan lain-lain.

c. Kesehatan Kerja Petugas Kebersihan

Kesehatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin,

pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja

dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) difilosofikan sebagai suatu

pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik

jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada

umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan

sejahtera.Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu

pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan

terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Kesehatan kerja tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik

jasa maupun industry. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia

merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang

mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.

Undang-Undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 Bagian 6 Tentang

Kesehatan Kerja, pada Pasal 23 berisi:

1. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang

optimal.

2. Kesehatan kerja meliputi pelindungan kesehatan kerja, pencegahan penyakit

akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja.

3. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan Kesehatan Kerja

( Bobby,R.K, 2013).

Menurut Sumakmur (1988) kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam

ilmu kesehatan beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/petugas kesehatan

Page 32: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

19

memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental, maupun

social, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit-

penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan

dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum (Hidayat, 2014).

Page 33: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

20

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Teori Kerangka Konsep

Virus adalah parasit berukuran kecil mikroskopik yang menginfeksi sel

organism biologis, Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan

karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan

menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki

perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri (Dalimartha S, 2006).

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan hati yang

memberikan gejala klinis yang khas yaitu badan lemah, kencing berwarna

seperti air teh pekat, mata dan seluruh badan menjai kuning (Hadi S, 2002).

Hepatitis B merupakan hepatitis yang paling penting karena dapat

menimbulkan berbagai macam manifestasi klinis, mulai dari hepatitis akut,

pengidap virus, hepatitis kronis yang dapat berkembang menjadi sirosis hati

maupun karsinoma hati primer (Hadi S, 2002).

Antigen permukaan virus hepatitis B (hepatitis B surface antigen, HBsAg)

merupakan material permukaan dari virus hepatitis B.

Page 34: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

21

B. Kerangka Konsep

Petugas

Kebersihan

Pengambilan

darah vena

Hasil

Tabung penampung

darah

Uji HBsAg

(Pemeriksaan

Laboratorium)

Centrifuge

Serum

Positif (+)

(terdapat 2 garis

merah)

Negatif (-)

(terdapat 1 garis

merah)

Page 35: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

22

C. Variabel penelitian

1. Variabel bebas adalah Petugas Kebersihan

2. Variabel terikat adalah HBsAg

D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

a. Definisi Operasional

1. Petugas kebersihan adalah petugas yang bertugas untuk menjaga kebersihan

Rumah Sakit

2. HBsAg adalah lapisan permukaan luar Hepatitis B Virus tersusun atas

protein HBs yang diproduksi dalam jumlah besar yang dibututuhkan virus

untuk bereproduksi.

Kriteria objektif :

Hasil dinyatakan bila hasil positif akan terbentuk dua garis merah pada area

control (C), bila negatif akan muncul satu garis merah muncul pada area

control (C) , dan invalid bila garis control gagal untuk muncul atau hanya

terbentuk garis merah pada test.

Page 36: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

23

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan adalah Deskriptif, yang bertujuan

memberikan gambaran tentang HBsAg pada petugas Kebersihan yang bekerja

di Rumah Sakit.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitiantelah dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

2. Waktu

Penelitian telahdilaksanakan pada tanggal 22 Juni-13 Juni 2016

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Petugas Kebersihan yang

bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Sebanyak 30 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pupulasi. Penelitian ini

menggunakan metode total sampling.

D. Jenis Data

1. Data primer : Data yang diperoleh langsung dari petugas Kebersihan

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari yaitu Data HBsAg

2. Data sekunder : Data yang di peroleh dari tempat penelitian (Rumah

Sakit Umum Daerah Kota Kendari).

E. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pengambilan Data

Instrumen pengambilan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1) Daftar Observasi

Page 37: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

24

2) Pulpen

3) Informed Concernt

4) Label

2. Instrumen Pemeriksaan Laboratorium

Instrumen pemeriksaan Laboratorium yang digunakan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Alat

1) Tabung EDTA

2) Rak Tabung

3) Torniquet

4) Centrifuge

5) Mikropipet 500 µl

6) Timer

b. Bahan

1) Masker

2) Spoit 3 cc dispossible

3) Kapas alkohol 70%

4) Kapas Kering

5) Serum

6) Strip HBsAg

F. Cara Pengambilan Data

1. Pra Analitik

a. Persiapan alat dan Bahan

b. Persiapan Pasien (tidak ada persiapan khusus)

a) Prosedur pengambilan darah

1. Di siapkan alat dan bahan

2. Tentukan bagian vena yang akan ditusuk

3. Desinfeksi dengan kapas alkohol 70% pada vena puncture dan

biarkan kering

4. Dipasang tourniquet pada lengan atas (bagian proximal lengan 6-

7 cm dari lipatan siku)

Page 38: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

25

5. Dengan lubang jarum menghadap keatas, masukkan jarum pada

venapuncture dengan sudut 30º. Hingga masuknya darah kedalam

semprit

6. Ditarik holder perlahan-lahan sampai volume darah yang

diinginkan.

7. Dilepaskan tourniquet sebelum menarik jarum

8. Ditarik jarum perlahan-lahan dan tutup bekas tusukan dengan

kapas kering dan bersih

9. Dimasukkan darah kedalam tabung EDTA

b) Prosedur centrifuge

1. Diamkan darah hingga membeku

2. Disentrifuge darah selama 5-15 menit dengan kecepatan 3000

rpm.

3. Pindahkan serum yang telah di sentrifuge kedalam tabung reaksi

menggunakan mikropipet.

2. Analitik

Metode :immunochromatography

Prosedur kerja :

a. Siapkan alat dan bahan

b. Ambil bungkusan strip pada suhu ruangan sebelum bungkusan

tersebut dibuka.

c. Masukkan strip kedalam serum yang telah di centrifuge , biarkan

10-15 detik dalam serum. Batas serum jangan sampai pada MAX

LINE

d. Keluarkan strip dan jalankan stopwatch, biarkan sampai 15 menit

kemudian baca hasilnya, sampai muncul garis merah.

3. Pasca analitik

Interprestasi hasil:

Positif : terbentuk dua garis merah pada area control(C) dan test (T)

Negatif : satu garis merah muncul pada area control (C)

Page 39: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

26

Invalid : garis control gagal untuk muncuk atau hanya terbentuk garis

merah pada area test (T).

G. Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini adalah :

1. Editing

Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah

terkumpul, tujuannya untuk menghilangkan kesalahan yang terdapat

pada pencatatan dilapangan

2. Coding

Coding adalah pemberian kode pada tiap-tiap data yang termasuk

dalam kategori yang sama

3. Tabulasi

Suatu kegiatan untuk memasukan data hasil penelitian kedalam sebuah

tabel berdasarkan kriteria yang sudah ada

H. Analisa Data

Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi dan

frekuensi dari variabel dependen dan independen.

Data disajikan dalam bentuk tabel dan diinterprestasikan

X=𝐹

𝑁x K

Keterangan :

X= presentase hasil yang dicapai

F=variabel yang diteliti

N= jumlah sampel penelitian

K= konstanta (100%),.(Chandra,1995)

I. Penyajian Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan selanjutnya disajikan dalam

bentuk tabel kemudian dijelaskan dalam bentuk narasi.

Page 40: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

27

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Letak Geografis

RSUD Kota Kendari awalnya terletak di Kota Kendari, tepatnya di

Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari dengan luas lahan 3.527 M2 dan

luas bangunan 1.800 M2. Pada tahun 2008, oleh pemerintah Kota Kendari

telah mempunyai lahan seluas 13.000 ha untuk relokasi Rumah Sakit,

yang dibangun secara bertahap dengan menggunakan dana APBD, TP,

DAK dan DPPIPD.

Dalam menunjang pelaksanaan kegiatan, RSUD Kota Kendari

dilengkapi dengan 4 unit mobil ambulance, 1 buah mobil direktur, 10

buah mobil operasional dokter spesialis dan 10 buah sepeda motor.

b. Tenaga Pelayanan Kesehatan

Jumlah tenaga kerja yang ada di RSUD Kota Kendari pada tahun

2015 sebanyak 451 (207 PNS dan 244 Non PNS) yang terdiri dari

Tenaga medis, Tenaga paramedis Perawatan , Tenaga Paramedis non

perawatan, Tenaga administrasi.

c. Sarana dan Prasarana Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah

Kota Kendari

Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari terbagi

atas beberapa bagian ruang, yaitu :

1) Ruang Administrasi;

2) Ruang Tunggu Pasien;

3) Ruang Sampling;

4) Ruang Pengolahan Sampel terbagi atas:

1. Ruang Kimia;

2. Ruang Hematologi, Serologi, dan Urinalisis;

3. Ruang Bakteri dan Parasit.

Page 41: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

28

5) Toilet, terbagi atas:

1. Toilet pasien;

2. Toilet Petugas Laboratorium

6) Ruang Beristirahat;

7) Ruang Ganti;

8) Ruang Penyimpanan Alat Gelas dan Reagen

Dalam menunjang pelayanan kesehatan, laboratorium rumah sakit

umum daerah kota kendari dilengkapi dengan pemeriksaan

laboratorium yang terdiri dari pemeriksaan Hematologi ( Darah Rutin

menggunakan alat Hematologi Analyzer yang pemeriksaannya meliputi

Hemoglobin (Hb), Leukosit, Eritrosit, Hematokrit, MCV, MCH,

MCHC, Trombosit, Laju Endap Darah (LED) (meliputi CT,BT, Hitung

Jenis) pemeriksaan Kimia Darah ( Glukosa: GDS,GDP, GD 2 Jam PP,

SGOT, SGPT, Protein Total, Albumin, Globulin, Bilirubin Total,

Bilirubin Direct, Ureum, Creatinin, Asam Urat, Chol Total, Chol HDL,

Chol LDL, Trigliserida. Pemeriksaan Urinalisa (kimia Urin (Carik

Celup/Strip), Sedimen Urine). Pemeriksaan Bakteriologi (Basil Tahan

Asam). Pemeriksaan Parasitologi (DDR Malaria, Feaces, Jamur).

Pemeriksaan Immuno/Serologi (Plano Test (tes kehamilan), Widal Test,

Test Narkoba, Golongan Darah, HBsAg, Anti Hbs,HIV).

2.Karakteristik Sampel

Telah di lakukan penelitian gambaran Hepatitis B Surface Antigen

(HBsAg) pada petugas kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Kendari pada tanggal 24 juni – 11 juli 2016 di Laboratorium

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari sebagai berikut :

25

Page 42: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

29

1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur pada Petugas Kebersihan

yang Bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

Distribusi frekuensi berdasarkan umur pada petugas kebersihan yang bekerja

di rumah sakit umum daerah kota kendari dapat dilihat pada tabel 5.1 di

bawah ini:

Tabel 5.1 distribusi frekuensi berdasarkan umur pada petugas

kebersihan yang bekerja di rumah sakit umum daerah kota kendari

Umur (Tahun) N Persentase (%)

21-25 5 16,68

26-30 13 43,33

31-35 6 20

36-40 3 10

41-45 1 3,33

46-50 - 0

51-55 1 3,33

56-60 1 3,33

Jumlah 30 100

(Sumber : Data primer, 2016)

Data tabel distribusi berdasarkan umur terdapat sampel sebanyak 30

orang Petugas kebersihan (5.1). Dapat dilihat bahwa interval umur yang

melakukan pemeriksaan HBsAg pada umur 21-25 tahun sebanyak 5 orang

(16,66%). Umur 26-30 tahun sebanyak 13 orang (43,33%). Umur 31-35 tahun

sebanyak 6 orang (20%).Umur 36-40 tahun sebanyak 3 orang (10%). Umur

41-45 tahun sebanyak 1 orang (3,33%). Umur 46-50 tahun sebanyak 0. Umur

51-55 tahun sebanyak 1 orang (3,33%), dan rentan umur 56-60 tahun

sebanyak 1 orang (3,33%). Berdasarkan data diatas jumlah umur Petugas

Kebersihan terbanyak adalah umur 26-30 tahun sebanyak 13 orang, dan

terendah pada umur 41-45 tahun, 46-50 tahun, dan 56-60 tahun sebanyak 1

orang.

Page 43: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

30

2. Distribusi frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin pada Petugas

Kebersihan yang Bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin pada petugas kebersihan yang

bekerja di rumah sakit umum daerah kota kendari dapat dilihat pada tabel

5.2 di bawah ini :

Tabel 5.2 distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin pada petugas

kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

Jenis Kelamin n Persentase (%)

Laki-laki 18 60

Perempuan 12 40

Total 30 100

(Sumber : Data primer, 2016)

Data tabel

diatas menunjukan distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin pada

Petugas Kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Kendari.Jenis kelamin laki-laki sebanyak 18 orang (60%) dan jenis kelamin

perempuan sebanyak 12 orang (40%).Berdasarkan data diatas jumlah petugas

kebersihan laki-laki lebih banyak dibanding yang berjenis kelamin

perempuan.

3. Variabel penelitian

1. Pemeriksaan Hepatitis B Surface Antigen pada Petugas Kebersihan

yang Bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

menggunakan metode immunochromatography

Hasil pemeriksaan hepatitis B surface antigen pada petugas kebersihan

yang bekerja di rumah sakit umum daerah kota kendari menggunakan

metode immunochromatography dapat dilihat Hasil pada tabel 5.3 di

bawah ini:

Page 44: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

31

Tabel 5.3 Pemeriksaan Hepatitis B Surface Antigen pada Petugas

Kebersihan yang Bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

menggunakan metode immunochromatography

NO Kode Sampel

Control (C) Test (T)

Ada Garis

Merah

Tidak Ada

Garis

Merah

Ada Garis

Merah

Tidak Ada

Garis

Merah

1 01 √ - √

2 02 √ - √

3 03 √ - √

4 04 √ - √

5 05 √ - √

6 06 √ - √

7 07 √ - √

8 08 √ - √

9 09 √ - √

10 10 √ - √

11 11 √ - √

12 12 √ - √

13 13 √ - √

14 14 √ - √

15 15 √ - √

16 16 √ - √

17 17 √ - √

18 18 √ - √

19 19 √ - √

20 20 √ - √

21 21 √ - √

22 22 √ - √

23 23 √ - √

Page 45: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

32

24 24 √ - √

25 25 √ - √

26 26 √ - √

27 27 √ - √

28 28 √ - √

29 29 √ - √

30 30 √ - √

Jumlah 30 2 28

Persentase

(%)

100 % 6,67 % 93,33%

(Sumber : Data primer, 2016)

Data tabel diatas menunjukan distribusi sampel berdasarkan

Interprestasi hasil pada Petugas Kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Kendari. Jika hasil positif maka terbentuk garis merah

pada area Control (C) dan pada area Test. Jika negatif maka terbentuk garis

merah pada area Control (C) saja. Berdasarkan data diatas terdapat dua (2)

sampel yang mempunyai garis merah pada area Control (C) dan pada Test (T)

yang artinya postif dan 28 sampel lainnya hanya terdapat garis merah pada

(C) yang artinya negatif.

2. Pemeriksaan Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) pada Petugas

Kebersihan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

Pemeriksaan Hepatitis B Surface Antigen dapat dilihat pada tabel 5.4

di bawah ini:

Tabel 5.4 Pemeriksaan Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) pada

Petugas Kebersihan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

NO Kode Sampel Positif Negatif

1 01 √

2 02 √

3 03 √

4 04 √

5 05 √

6 06 √

7 07 √

8 08 √

9 09 √

Page 46: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

33

10 10 √

11 11 √

12 12 √

13 13 √

14 14 √

15 15 √

16 16 √

17 17 √

18 18 √

19 19 √

20 20 √

21 21 √

22 22 √

23 23 √

24 24 √

25 25 √

26 26 √

27 27 √

28 28 √

29 29 √

30 30 √

Jumlah 2 28

Persentase 6,66 93,33

(Sumber : Data primer, 2016)

Data tabel diatas menunjukan distribusi sampel berdasarkan hasil

pemeriksaan HBsAg pada Petugas Kebersihan yang bekerja di Rumah

Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Berdasarkan data tabel diatas maka akan

dilanjutkan pada distribusi sampel berdasarkan hasil pemeriksaan tabulasi

frekuensi HBsAg pada petugas kebersihan (Tabel 5.5)

3. Tabulasi frekuensi hasil pemeriksaan Hepatitis B Surface Antigen

(HBsAg) pada Petugas Kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Kendari

Tabulasi frekuensi hasil pemeriksaan HBsAg dapat dilihat pada tabel 5.5 di

bawah ini:

Tabel 5.5 Tabulasi frekuensi hasil pemeriksaan HBsAg pada petugas

kebersihan yang bekerja di rumah sakit umum daerah kota kendari

Petugas Kebersihan N Persentase (%)

Positif 2 6,67

Negatif 28 93,33

Jumlah 30 100

(Sumber : Data primer, 2016)

Page 47: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

34

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, diperoleh hasil

pemeriksaan bertanda negatif (-) sebanyak 28 orang (93,33%), dan hasil

pemeriksaan bertanda positif (+) sebanyak 2 orang (6,66).

4. Pembahasan

Pemeriksaan HBsAg pada penelitian ini dilakukan pada 30 sampel yang

di ambil dari petugas kebersihan Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Kendari.Penelitian ini diawali dengan pengisian Informed Concentkepada

petugas kebersihan yang diambil sampelnya.

Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah sampel serum, yang di

ambil dengan melakukan flebotomi (pengambilan darah vena) kemudian

sampel tersebut di masukkan kedalam centrifugeselama 10-15 menit sampai

terbentuknya serum kemudian dilanjutkan pemeriksaan menggunakan strip

HBsAg.

Metode yang digunakan adalah metode Immunochromatografidengan

melihat adanya garis merah pada Area Control (C) dan Area Test

(T).Pemeriksaan HBsAg menggunakan strip HBsAg dengan metode

Immunochromatografi,metode ini digunakan karena paling mudah dan cepat

dibandingkan metode Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) atau

menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

Telah dilakukan penelitian tentang Gambaran Hepatitis B Surface

Antigen(HBsAg) pada petugas kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Kendari.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

gambaran HBsAg pada petugas kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Kendari.

Pada Tabel 5.1 (distribusi berdasarkan umur) menunjukkan bahwa

petugas kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

terbanyak pada umur 26-30 tahun dengan jumlah 13 orang (43,33%) dan paling

sedikit usia 41-45,usia 51-55 tahun, dan 56-60 tahun yang masing-masing

berjumlah 1 orang. Pada tabel 5.2 (distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin)

pada petugas kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Kendari dapat dilihat bahwa sampel yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah

Page 48: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

35

18 orang (60%), dan yang berjenis kelamin perempuan (40%). Hal ini

menunujukkan bahwa petugas kebersihan yang berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak dari pada petugas kebersiha yang berjenis kelamin perempuan.

Pada tabel selanjutnya (5.3 hasil pemeriksaan HBsAg dengan

menggunakan metode Chromatografi) dapat dilihat bahwa hasil positif

dinyatakan apabila muncul garis merah pada area Control (C) dan pada area Test

(T). Sedangkan hasil negatif dinyatakn apabila hanya muncul garis merah pada

area Control (C) .

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 30 sampel yang di

ambil dari petugas kebersihan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

terdapat 28 sampel yang hasil pemeriksaan HBsAg yang negatif (93,33%) dan 2

sampel yang hasil pemeriksaan HBsAg yang positif (6,66%). Petugas kebersihan

di Rumah Sakit sangat beresiko terinfeksi penyakit karena hal-hal kecil yang

tidak diperhatikan ketika bekerja , salah satunya tentang pemakaian alat

pelindung diri ketika mulai bekerja. Beberapa faktor yang mempengaruhi

pekerja enggan menggunakan alat pelindung diri antara lain:Sulit, tidak nyaman,

atau menganggu untuk digunakan, Pengertian yang rendah akan pentingnya

peralatan keamanan,Ketidakdisiplinan dalam penggunaan.

Dalam pembangunan sektor tenaga kerja, khususnya pada upaya

perlindungan bagi tenaga kerja di Rumah Sakit baik tenaga medis maupun

nonmedis , aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harus sangat di

tingkatkan. Salah satu tujuan utama keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

adalah mencegah resiko terjadinya kecelakaan kerja. Resiko tersebut

merupakan faktor yang perlu mendapat perhatian pada setiap kegiatan

pelaksaan pembersihan Rumah Sakit.

Kecelakaan kerja terdiri dari empat klasifikasi yakni, kecelakaan,

penyebab, sifat kelainan, dan letak kelainan, kelainan yang dapat terjadi

berbagai organ tubuh, dari patah tulang, dari kulit luka, sampai berbagai organ

yang dapat mengenai jantung, ginjal, paru-paru dan hati tergantung faktor

penyebab. Hati merupakan salah satu organ tubuh terbesar dan penting dalam

Page 49: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

36

metabolisme tubuh, bila hati tidak sehat pasti akan menganggu produktivitas

kerja. Salah satu penyakit hati yang paling sering ditemui adalah Hepatitis B.

Penyakit hepatitis B adalah salah satu penyakit menular, dan yang rentan

terkena adalah petugas Rumah Sakit dan Petugas Kebersihan yang bekerja di

Rumah Sakit.Penyakit hepatitis B itu sendiri disebabkan oleh Virus Hepatitis

B. dimana petugas kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit, meskipun terlihat

sehat tapi bersifat carrier yang dapat menularkan kepada petugas lainnya,

pasien rumah sakit, atau para pengunjung di Rumah Sakit.

Pada penelitian yang sebelumnya yang dilakukan (Sabri, 2015) dengan

judul “ Gambaran Infeksi Hepatitis pada Cleaning Serviceyang ada di Rumah

Sakit Umum Bahteramas” ditemukan juga sampel yang positif dari petugas

kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit.

Untuk mencegah terjadinya penyakit di tempat kerja dengan melakukan

pemeriksaan secara menyeluruh priodik dan berkala secara menyeluruh

sebelum melakukan pekerjaan,serta meningkan kesehatan pekerja dan

keluarganya dengan melakukan pemeriksaan rutin, pemberian vaksinasi,

memakai alat pelindung diri (APD) pada saat bekerja, tempat pembuangan

jarum bekas yang aman , serta cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.

(Aditama, 2010)

Page 50: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

37

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari Hasil Penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 22 Juni 2016 – 13

Juli 2016 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari tentang Gambaran

Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) pada petugas kebersihan yang bekerja di

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari dapat di simpulkan :

1. Pemeriksaaan Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) dengan metode

immunochromatografi, semua sampel terdapat garis merah pada area

Control (100%). 2 sampel terdapat garis merah pada area Test (6,67%),

dan 28 sampel tidak ada

2. Dari 30 sampel petugas Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari pada

pemeriksaan Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg), didapatkan 28 sampel

negatif (93,33 %) dan 2 sampel dinyatakan positif (6,67%)

B. Saran

1. Untuk akademik dan untuk penelitian selanjutnya diharapkan melakukan

pemeriksaan terhadap tenaga medis maupun non medis yang bekerja di

lingkungan Rumah Sakit.

2. Untuk masyarakat agar mengetahui bahaya tentang penyakit dan senantiasa

menjaga kesehatan dan keselamatan saat bekerja

3. Untuk pelayanan kesehatan utamanya kepada yang bekerja di Rumah Sakit

agar memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

4. Untuk petugas kebersihan yang terinfeksi Hepatitis B agar melakukan

pengobatan dan yang tidak terinfeksi agar menjaga kesehatan serta

memperhatikan keselamatan saat bekerja utamanya memakai alat pelindung

diri (masker,baju yang aman,sarung tangan, sepatu yang aman bila

diperlukan).

Page 51: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, C.2010. Kesehatan dan Keselamatan Kerja UI-Press. Jakarta

Amtarina,dkk. 2006. Faktor Resiko Hepatitis B Pada Tenaga Kesehatan Kota

Pekanbaru. Bagian Biologi Kedokteran Universitas Riau.

Bobby,R.K.2013.Keselamatan dan Kesehatan kerja Pada Pelaksanaan proyek

Konstruksi.Jurnal Sipil Statistik Vol. 1 No.6.

Boedina, Siti. 2010. Imunologi Diagnosis dan Prosedur Laboratorium.

Jakarta : FKUI.

Dalimartha,S. 2006. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Hepatitis.

Jakarta :Penebar Swadaya.

Data Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. 2016. Kendari

(Sulawesi Tenggara).

Dewi, Prima. 2014. Mengenal Virus, Penyakit, danPencegahannya.

Yogyakarta :NuhaMedika.

Evryanti.2012. Kajian Risiko Keselamatan Kerjapada Petugas Kesehatan dan

Petugas Kebersihan Klinik 2012.

Hadi, S. 2002. Gastroenterologi.Bandung : PT. Alumni Bandung.

Hidayat, M. (2014).Aspek K3 pada Petugas Kebersihan di infection center Rs.

Wahidin Sudirohusodo.

Kemenkes RI. 2014 .Pusat Data dan Informasi.Jakarta Selatan.Hal.1.

Mitchell R, dkk. 2008. DasarPatologisPenyakit. Jakarta : EGC.

Nadia paramita. 2007. Evaluasi Pengolahan Sampah Rumah Sakit Pusat

Angkatan Darat Gatot Subroto. Jurnal Presipitasi. Vol 2 No 1 Maret 2007.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.2012.

Suhartono. 2010. Biologi Molekuler Kedokteran. Surabaya :Airlangga.

Sulaiman, Ali. 2007. Ilmu Penyakit Hati. Jakarta: Jayabadi.

Kemenkes RI. 2014 .Pusat Data dan Informasi.Jakarta Selatan.Hal.1.

Page 52: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03
Page 53: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

Lampiran 1

SURAT PERSETUJUAN

(Informed Concernt)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Menyatakan bersedia untuk menjadi Subyek Penelitian dari :

Nama : Rita Anggriani Thamrin

Nim : P00320013130

Jurusan : Analis Kesehatan

Setelah saya membaca prosedur penelitian yang terlampir, saya

mengerti dan memahami dengan benar prosedur penelitian dengan judul

“GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA PETUGAS

KEBERSIHAN YANG BEKERJA DI RSUD KOTA KENDARI”. Saya

menyatakan sanggup menjadi sampel penelitian beserta segala resikonya

dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Kendari, Juli 2016

(..................................)

Page 54: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03
Page 55: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03
Page 56: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03
Page 57: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03
Page 58: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03
Page 59: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03
Page 60: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

Kategori Umur Menurut Depkes

Kategori Umur Menurut Depkes RI (2009)

1. Masa balita : 0- 5 tahun

2. Masa kanak - kanak : 5- 11 tahun

3. Masa remaja awal : 12- 16 tahun

4. Masa remaja akhir : 17- 25 tahun

5. Masa dewasa awal : 26- 35 tahun

6. Masa dewasa akhir : 36- 45 tahun

7. Masa lansia awal : 46- 55 tahun

8. Masa lansia akhir : 56- 65 tahun

9. Masa manula : 65- sampai atas

Page 61: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

MASTER TABEL

GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA PETUGAS KEBERSIHAN YANG BEKERJA DI RUMAH SAKIT

UMUM DAERAH KOTA KENDARI

NO KodeSampel Umur

Jenis

Kelamin Area Control

(Garismerah)

Area Test

(GarisMerah)

Hasil Pemeriksaan Keterangan

L/P Positif Negatif

1 01 28 L √ - √ Negatif

2 02 32 L √ - √ Negatif

3 03 21 P √ - √ Negatif

4 04 23 L √ - √ Negatif

5 05 24 L √ - √ Negatif

6 06 28 P √ - √ Negatif

7 07 40 P √ √ √ Positif

8 08 35 P √ - √ Negatif

9 09 27 L √ - √ Negatif

10 10 26 L √ - √ Negatif

11 11 42 L √ - √ Negatif

12 12 27 L √ - √ Negatif

13 13 31 P √ - √ Negatif

14 14 44 L √ - √ Negatif

15 15 26 P √ - √ Negatif

16 16 28 P √ - √ Negatif

Page 62: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03
Page 63: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

Lampiran 9. Proses Penelitian Gambaran Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) pada Petugas

Kebersihan yang Bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari a. Pra Analitik

1. Persiapan Alat dan Bahan

Spoit Dispossible, Kapas Alkohol, Tali Pembendung, Plester

Tabung Penampung darah Strip HBsAg

Centifuge

Page 64: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

2. Pengambilan Darah Vena

Page 65: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

3. Proses Centrifuge

4. Sampel serum yang telah di Sentrifuge

Page 66: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

b. Analitik

Proses pengerjaan Serum Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg)

Page 67: GAMBARAN Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) PADA … RITA ANGGRIANI THA… · A. Identitas Diri Nama : Rita Anggriani Thamrin NIM : P00320013130 Tempat,danTgl. Lahir :Welala, 03

c. Pasca Analitik

Interprestasi hasil :

Sampel Negatif

Sampel Positif