Neuro Rita

28
Sakit Kepala Kronis Harian di Korea : Prevalensi, Karakteristik Klinis, Konsultasi Medis dan Managemennya Latar belakang dan tujuan : Sakit kepala kronis harian (CDH) adalah alasan yang umum dilaporkan saat datang ke rumahsakit bagian neurologi, tetapi prevalensinya, karakteristik klinis dan managemennya belum didokumentasikan dengan baik di Korea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakteristikkan prevalensi selama 1 tahun, karakteristik klinis, konsultasi medis dan pengobatan CDH di Korea. Metode : Korean Headache Survey (KHS) telah melakukan survei deskriptif yang luas dari 1507 orang korea berusia dewasa antara 19 dan 69 tahun. KHS menginvestigasi karakteristik sakit kepala, sosiodemografik dan hubungan sakit kepala dengan ketidakmampuan dengan menggunakan interview yang terstruktur. Kami menggunakan data KHS pada penelitian ini. Hasil : Prevalensi 1 tahun dari CDH adalah 1,8%(95% confidence interval,1,1-2,5%) dan 25,7% pasien dengan CDH memenuhi kriteria untuk penggunaan obat yang berlebihan. Dua per tiga (66,7%) dari pasien CDH diklasifikasikan memiliki migrain kronis dan lebih dari setengah dari pasien CDH (48,1%) dilaporkan sakit

description

neuro

Transcript of Neuro Rita

Sakit Kepala Kronis Harian di Korea : Prevalensi, Karakteristik Klinis, Konsultasi Medis dan Managemennya

Latar belakang dan tujuan: Sakit kepala kronis harian (CDH) adalah alasan yang umum dilaporkan saat datang ke rumahsakit bagian neurologi, tetapi prevalensinya, karakteristik klinis dan managemennya belum didokumentasikan dengan baik di Korea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakteristikkan prevalensi selama 1 tahun, karakteristik klinis, konsultasi medis dan pengobatan CDH di Korea.Metode: Korean Headache Survey (KHS) telah melakukan survei deskriptif yang luas dari 1507 orang korea berusia dewasa antara 19 dan 69 tahun. KHS menginvestigasi karakteristik sakit kepala, sosiodemografik dan hubungan sakit kepala dengan ketidakmampuan dengan menggunakan interview yang terstruktur. Kami menggunakan data KHS pada penelitian ini.Hasil: Prevalensi 1 tahun dari CDH adalah 1,8%(95% confidence interval,1,1-2,5%) dan 25,7% pasien dengan CDH memenuhi kriteria untuk penggunaan obat yang berlebihan. Dua per tiga (66,7%) dari pasien CDH diklasifikasikan memiliki migrain kronis dan lebih dari setengah dari pasien CDH (48,1%) dilaporkan sakit kepala mereka secara subtansial atau tingkat keparahannya mempengaruhi kualitas hidup mereka. Kurang dari setengah (40,7%) pasien dengan CDH melaporkan telah berkonsultasi dengan dokter tentang sakit kepalanya dan 40,7% belum mendappatkan pengobatan untuk sakit kepala mereka selama 1 tahun terakhir.Kesimpulan : Prevalensi dari CDH adalah 1,8% dan pengobatan yang berlebihan berhubungan dengan seperempat kasus CDH di Korea. Banyak pasien dengan CDH tidak mencari konsultasi medis dan tidak mendapatkan pengobatan yang tepat untuk sakit kepalanya.

Kata Kunci : Sakit kepala kronik harian, migrain kronik, epidemiologi, sakit kepala, migrain.

Pendahuluan ISakit kepala kronis harian (CDH) dikategorisasikan menjadi beberapa tipe kelainan sakit kepala yang terjadi lebih dari 15 hari dalam sebulan dan lebih dari tiga bulan. Sekitar 10% dari pasien dengan sakit kepala yang terdapat di klinik neurologi termasuk dalam kriteria CDH dalam pengertian kami dari patofisiologi dan pengobatan CDH, sebuah proporsi besar dari pasien dengan kondisi ini didiagnosa lebih ringan dan pengobatannya tidak adekuat. Kebanyakan orang dengan CDH primer melaporkan sakit kepala dengan gejala migrain. Hubungan yang dekat antara migrain dan CDH mempercepat kemungkinan untuk kriteria migrain kronis (CM). Meskipun CDH adalah masalah yang umum dalam praktek klinis, tidak ada data dasar dari populasi dengan CDH yang dilaporkan di Korea. Pada penelitian sekaran ini kami mengestimasikan prevalensi 1 tahun dari CDH pada populasi orang Korea dengan menggunakan data dari Korean Headache Survey (KHS). Kami juga menginvestigasi karakteristik klinis dan insidensi dari mencari konsultasi medis dan pengobatan untuk CDH.

MetodeKorean Headache Survey bersifat nasional, cross sectional, sruvey deskriptif yang dilakukan pada kelainan sakit kepala pada 1507 sampel peserta dari populasi umum orang Korea yang berusia antara 19 dan 69 tahun. Wawancara semistruktur dilakukan dengan tujuan dari pertanyaan adalah untuk menginvestigasi status dari kelainan sakit kepala. Survey melaporkan gejala, pengaruh terhadap kualitas hidup dan managemen dari kelainan sakit kepala. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2009 sesuai dengan petunjuk etik dari Internal Organisations of Medical Science dan prinsip dari deklarasi Helsinki. Informasi detail pada proses KHS tersedia ditempat lain.

SampelBerdasarkan populasi tahun 2005 dan sensus penduduk yang dilakukan oleh National Statistical Office, perkiraan populasi dari tiap orang berusia 19-69 tahun di Korea tahun 2009 adalah 37782000. Penelitian ini memasukkan semua bagian (dengan pengecualian Jeju-do) dan mengklasifikasikan area residential kedalam kota besar, kota sedang hingga kecil dan daerahh pedesaan berdasarkan tingkat dari urbanisasi (tabel 1). Kami menargetkan jumlah sampel sebanyak 1500 individu dan proses seleksi berdasarkan struktur populasi di Korea. Kami mengadopsi 2 stage kluster yang sistematis dengan metode random sampling. 15 divisi administratif ditunjuk sebagai unit sampel primer. Tiap 15 divisi administratif, 4 representatif unit dasar secara acak dipilih sebagai sampel unit sekunder. Oleh karena itu survey ini telah menerima 60 representatif unit dasar yang mana asesmen yang sesuai dari status residensialstruktur populasi, pendapatan penduduk dan strukturpekerjaan yang tersedia. Pada tiap unit sampel,nomer target sampel ditentukan berdasarkan distribusi dari parameter sosiodemografik seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pendapatan bulanan. Yang melakukan interview diambil dari peserta yang memenuhi sarat karakteristik sosiodemografik melalui kunjungan ke rumah-rumah. Perkiraan kesalahan sampel dari KHS adalah 2.5% dengan konfiden interval 95%(CI). Nilai yang ditimbang didapatkan dari tiap subyek berdasarkan distribusi dari populasi di Korea untuk perkiraan penyesuaian dari prevalensi. Kekurangan representatif dari sampel kami dinilai dari perbandingan distribusi sosiodemografik antara sampel kami dan jumlah total populasi di Korea dengan menggunakan data dari Korean National Statistical Office.

QuestionnareQuestionnare dibuat untuk menilai karakteristik demografik dan sosioekonomi(9 pertanyaan),profil sakit kepala berdasarkan edisi kedua dari International Classification of Headache Disorders (ICHD, ICHD-2:21 pertanyaan) dan rencana managemen sakit kepala (8 pertanyaan). Kami memasukkan 6 pertanyaan dari questionnare Headache Impact Test (HIT-6) untuk mengevaluasi akibat dari sakit kepala terhadap kualitas hidup. Questionnare divalidasi untuk diagnosa migrain (75,0% sensitivitas dan 88,2% spesifisitas) dan tension type headache (86,2% sensitivitas dan 75,5% spesifisitas) dengan membandingkan diagnosa dokter pada interview tambahan melalui telefon dan diagnosa pada saat survey. Interview tambahan melalui telefon dilakukan pada 135 subyek yang bersedia.

Prosedur SurveySubyek dibagi berdasarkan usia, jenis kelamin dan pekerjaan. Prioritas untuk bertemu dengan subyek, yang melakukan intervew diberikan informasi sebagai berikut :1) tujuan dari penelitian ini 2) maksud daru tiap pertanyaan 3) instruksi untuk interpretasi dari respon subyek dan 4)hal detail lain yang sesuai untuk interview yang baik. Semua yang melakukan intervew dipekerjakan oleh Gallup Korea dan sebelumnya pernah memiliki pengalaman interviw survei sosial. Orang yang menginterview bukan personil medis. Survei dilakukan dengan kunjungan kerumah-rumah dan interview secara langsung.

Definisi Kasus dari CDHJika subyek merespon positif terhadap pernyataan pada masa 1 tahun yang lalu, kamu paling tidak mengalami sakit kepala lebih dari satu menit dan sakit kepala pada subyek terjadi 15 hari perbulan selama lebih dari 3 bulan, dia diklasifikasikan mengalami CDH.

Definisi Kasus dari CMPada penelitian ini, kami menggunakan kriteria CM yang dimodifikasi diuraikan dalam kriteria baru appendix untuk konsep CM yang lebih luas, yang mana menghasilkan kriteria yang lebih inklusif untuk diagnosa dari CM. Diagnosa CM diberikan jika pasien CDH memenuhi kriteria ICHD-2 untuk migrain atau kemungkinan migrain(PM). Sebuah diagnosa dari PM didasari dari didapatnya kriteria A-D untuk migrain tanpa aura (kode 1.1) pada edisi ketiga dari ICHD (versi beta). Jika respon dari peserta memenuhi semua kriteria kecuali salah satunya, dia diidentifikasi memiliki PM.

Definisi Kasus Dari Pengobatan Yang BerlebihanKriteria appendix yang baru untuk konsep yang lebih luas dari CM. Tiap peserta dengan CDH didiagnosa dengan MO jika dilaporkan secara teratur menggunakan obat untuk gejala akut atau simptomatik yang berlebihan yang didefinisikan dengan kriteria 1 atau 2 yang lebih dari 3 bulan (kriteria 1: ergotamine, triptans, opioid atau kombinasi analgesik, tirptan atau analgetik opioid10 hari/bulan >3 bulan : kriteria 2 : analgetik sederhana atau kombinasi lain dari ergotamine, triptan atau analgetik opioid 15 hari/bulan) tanpa penggunaan berlibihan dari salah satu obat sendiri).

Pengaruh dari Sakit KepalaKami memasukkan questionnare HIT-6 versi Korea untuk mendapatkan pengaruh dari sakit kepala dalam mempengaruhi kualitas hidup. Nilai HIT-6 digunakan untuk memasukkan subyek dalam tingkatan pengaruh dalam kualitas hidup sebagai berikut : 36-49, sedikit hingga tidak ada pengaruh, 50-55, beberapa pengaruh, 56-59, berpengaruh secara subtansial, dan 60-78, pengaruh yang berat.

Konsultasi Medis dan Pengobatan Untuk CDHKami memeriksa konsultasu medis dan pengobatan yang diberikan kepada subyek. Untuk mendapatkan konsultasi medis, kami menggunakan pertanyaan pernahkah kamu mengunjungi dokter untuk keluhan sakit kepala? jika subyek menjawab ya dia diklasifikasikan telah mencari dan mendapatkan konsultasi medis untuk keluhan sakit kepalanya. Pengobatan CDH didapatkan dengan pertanyaan bagaimana kamu mengatasi sakit kepala dalam satu tahun terakhir? hal ini membuat penanya untuk membedakan perbedaan strategi pengobatan seperti 1)pengobatan medis 2)pengobatan OTC 3)pengobatan tradisional 4) pengobatan alternatif lain dibandingkan dengan pengobatan tradisional 5) tidak ada pengobatan. Jika subyek mengobati sakit kepalanya dengan obat, sebagai tambahan pertanyaan kami menanyakannya untuk mengevaluasi regimen dari pengobatan medisnya.

AnalisisPrevalensi selama 1 tahun dengan 95% CI dikalkulasikan untuk tiap diagnosa, setelah penyesuaian dari nilai yang dipertimbangkan.Usia dan jenis kelamin adalah prevalensi spesifik dari CDH yang juga dihitung menggunakan 95% CI. Hasilnya telah dianalisa dengan software statistic untuk R (versi 2.14.1) dan R commander( versi 1.7-3)( The R Foundation, GNU general public license). Tes Kolmogorov-smirnov dilakukan untuk variable berkelanjutan dengan distribusi yang normal.Setelah distribusi normal dikonfirmasi, t-test student, tesmann-whitney dan tes chi square digunakan sebagai perbandingan, yang sesuai. Kecuali dinyatakan berbeda, data dipresentasikan dengan nilai rata-rata SD dan perpotongan untuk nilai statistik yang signifikan diatur pada p