GAMBARAN FUNGSI SEKSUAL PADA PASIEN GAGAL GINJAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/264/1/SAID FEBRIANTO...
-
Upload
truongtuong -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
Transcript of GAMBARAN FUNGSI SEKSUAL PADA PASIEN GAGAL GINJAL …elib.stikesmuhgombong.ac.id/264/1/SAID FEBRIANTO...
i
GAMBARAN FUNGSI SEKSUAL PADA PASIEN GAGAL GINJAL
DI UNIT HEMODIALISA RS PKU MUHAMMADIYAH
GOMBONG
Skripsi
Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Disusun Oleh:
Said Febrianto
NIM: A11200822
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Gombong, Juni 2016
Said Febrianto
iii
ALAMAN PERSETUJUAN
Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa
Skripsi Yang Berjudul:
GAMBARAN FUNGSI SEKSUAL PADA PASIEN GAGAL GINJAL
DI UNIT HEMODIALISA RS PKU MUHAMMADIYAH
GOMBONG
Disusun Oleh:
Said Febrianto
NIM: A11200822
Telah disetujui dan dinyatakan
telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.
Pembimbing I Pembimbing II
(Isma Yuniar, M.Kep) (Sarwono, S.KM)
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
(Isma Yuniar, M.Kep)
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul
GAMBARAN FUNGSI SEKSUAL PADA PASIEN GAGAL GINJAL
DI UNIT HEMODIALISA RS PKU MUHAMMADIYAH
GOMBONG
Disusun Oleh:
Said Febrianto
NIM: A11200822
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 24 Juni 2016
Susunan Dewan Penguji:
1. H. M. Basirun Al Ummah, S. Pd, M. Kes (Penguji I) ....................................
2. Isma Yuniar, M.Kep (Penguji II) ....................................
3. Sarwono, S.KM (Penguji III) ....................................
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
(Isma Yuniar, M.Kep)
v
MOTTO
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal
yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain karena hidup hanyalah sekali. Ingat
hanya pada Allah apapun dan dimanapun kita berada kepada Dia lah tempat meminta dan
memohon
Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan sholatmu sebagai
penolongmu sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (Al-Baqoroh, 153)
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Kedua orangtuaku bapak “Mashuri Suripno” dan ibu “Sulchah” tersayang yang telah
mencurahkan segenap doa dan kasih sayang, pengorbanan dan kerja kerasnya yang
telah dilakukan selama ini.
2. Untuk masa depan saya, semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan,
kebahagiaan, lindungan dan rizki yang berkah.
3. Adekku “Riyan Widiyati Ningrum” semoga menjadi adek yang bisa membanggakan
orangtua.
4. Untuk My Hanny “Dewi Anggit Wahningrum”, terimakasih telah memberikan
semangat dan kado tunangan tahun ini….I love you.
5. Untuk ibu dan Bapak baruku, terimakasih untuk doa kasih sayang dan perhatian
kalian.
6. Untuk sahabat seperjuanganku “Uji, Rizal, Marsis, Rizki Indri, Hana serta kawan-
kawan seperjuangan S1 Keperawatan…sukses buat kita semua.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul
“Gambaran fungsi seksual pada pasien gagal ginjal di Unit Hemodialisa RS PKU
Muhammadiyah Gombong”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan
dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. M. Madkhan Anis, S.Kep, Ns, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Gombong dan selaku pembimbing I yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan.
3. Sarwono, S.KM, selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan
bimbingan dan pengarahan.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan
terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan
mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada
gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata
semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Gombong, Juni 2016
Penulis
viii
PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Skripsi, Juni 2016
GAMBARAN FUNGSI SEKSUAL PADA PASIEN GAGAL GINJAL
DI UNIT HEMODIALISA RS PKU MUHAMMADIYAH
xii + 39 halaman + 2 gambar + 10 tabel + 6 lampiran
Said Febrianto1)
Isma Yuniar 2)
Sarwono 3)
ABSTRAK
Latar Belakang : Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur
akhir yang umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal. Pengobatan
bagi penderita gagal ginjal kronik tahap akhir, dilakukan dengan pemberian terapi
dialisis seperti hemodialisa. Keadaan ketergantungan terhadap tindakan medis ini
dapat mengakibatkan terjadinya perubahan dalam kehidupan pasien gagal ginjal
kronik. Perubahan yang terjadi akibat penyakit Ginjal Kronik yang dialami pasien
dapat menyebabkan terjadinya disfungsi seksual. Hal ini terjadi karena adanya
gangguan spermatogenesis.
Tujuan : Mengetahui fungsi seksual pada pasien gagal ginjal di unit hemodialisa
RS PKU Muhammadiyah Gombong.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
survei. Sampel berjumlah 51 pasien gagal ginjal pria yang diambil secara total
sampling. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif.
Hasil : Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa sebagian besar responden
dengan gangguan fungsi ereksi kategori ringan ke sedang (78.4%). Sebagian besar
responden dengan gangguan fungsi orgasme kategori ringan ke sedang (47.1%).
Sebagian besar responden dengan gangguan hasrat seksual kategori ringan ke
sedang (66.7%). Sebagian besar responden dengan gangguan kepuasan
intercourse kategori ringan ke sedang (52.9%). Sebagian besar responden g
dengan gangguan kepuasan seksual secara umum kategori ringan (68.6%).
Kata Kunci : fungsi seksual, gagal ginjal, hemodialisa
1 Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong
2 Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
3 Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
ix
BACHELOR OF NURSING PROGRAM
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Research, June 2016
DESCRIPTION OF SEXUAL FUNCTION IN KIDNEY FAILURE
PATIENTS IN HEMODIALYSIS UNIT PKU MUHAMMADIYAH
HOSPITAL
xii + 39 pages + 2 figures + 10 tables + 6 appendices
ABSTRACT
Background: Renal failure is a systemic disease and is the final common
pathway of various diseases of the urinary tract and kidneys. Treatment for
patients with end stage chronic renal failure, dialysis is done with therapy such as
hemodialysis. Dependence on the state of the medical action can result in changes
in the lives of patients with chronic renal failure. The changes that occur due to
chronic kidney disease patient's experience can cause sexual dysfunction. This
occurs because of the disruption of spermatogenesis.
Objective: To examine sexual function in patients with renal failure in
hemodialysis unit PKU Muhammadiyah Hospital Deal.
Methods: This study used a descriptive method with survey approach. Samples
numbered 51 male patients with kidney failure are taken by total sampling. Data
were analyzed using descriptive analysis.
Results: This study resulted in the finding that most respondents with erectile
dysfunction of mild to moderate (78.4%). Most respondents with impaired
orgasmic function of mild to moderate (47.1%). Most respondents with sexual
desire disorders of mild to moderate (66.7%). Most respondents with impaired
intercourse satisfaction of mild to moderate (52.9%). Most respondents with
impaired sexual satisfaction in general lightweight category (68.6%).
Keywords: sexual function, renal failure, hemodialysis
1 Bachelor Of Nursing Student Muhammadiyah Health Science Institute Of
Gombong 2 First research consultant of Muhammadiyah Health Science Institute Of
Gombong 3 Second research consultant of Muhammadiyah Health Science Institute Of
Gombong
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
MOTTO............................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 8
A. Tinjauan Teori ............................................................................ 8
1. Gagal Ginjal Kronik ............................................................... 8
2. Hemodialisa............................................................................ 10
3. Komplikasi Gagal Ginjal Kronik ........................................... 10
4. Patofisiologi .......................................................................... 12
5. Seksualitas ............................................................................. 13
6. Pengukuran fungsi seksual pada pasien gagal ginjal laki-laki 17
7. Seksualitas pada pasien yang menjalani hemodialisa ........... 18
B. Kerangka Teori ........................................................................... 20
xi
C. Kerangka Konsep......................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 21
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................. 21
B. Populasi dan Sampel ................................................................... 21
C. Variabel Penelitian ....................................................................... 22
D. Definisi Operasional .................................................................... 22
E. Instrumen Penelitian .................................................................. 24
F. Teknik Analisa Data .................................................................. 25
J. Etika Penelitian ......................................................................... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 29
A. Hasil Penelitian .......................................................................... 29
B. Pembahasan ............................................................................... 32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 38
A. Kesimpulan ............................................................................... 38
B. Saran ......................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 20
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... . 20
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Distribusi soal dan algoritma penilaian untuk IIEF ....................... 17
Tabel 2.2 Nilai dan interpretasi dari masing-masing domain untuk IIEF ....... 18
Tabel 2.2 Nilai dan interpretasi dari masing-masing domain untuk IIEF ....... 18
Tabel 3.1 Definisi Operasional ......................................................................... 22
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner ........................................................................... 24
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Fungsi Ereksi di Unit Hemodialisa RS
PKU Muhammadiyah Gombong ............................................... 29
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Fungsi Orgasme di Unit Hemodialisa RS
PKU Muhammadiyah Gombong ............................................... 29
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasrat Seksual di Unit Hemodialisa RS
PKU Muhammadiyah Gombong ............................................... 30
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Kepuasan Intercourse di Unit
Hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong .................... 31
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Kepuasan Seksual Secara Umum di Unit
Hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong ..................... 31
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 3. Lembar Kuesioner
Lampiran 4. Hasil Uji Statistik
Lampiran 5. Tabulasi Penelitian
Lampiran 6. Lembar Konsultasi Pembimbing
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir
yang umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal. Gagal ginjal
yang terjadi secara mendadak disebut gagal ginjal akut, biasanya reversibel
(dapat disembuhkan) sedangkan gagal ginjal yang berkaitan dengan
menurunnya fungsi secara progresif ireversibel disebut gagal ginjal kronik
(Sumaryanto, 2009; Mansjoer, 2011). Gagal ginjal kronik atau penyakit renal
tahap akhir merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel
dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan dan elekrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan
sampah nitrogen lain dalam darah) (Brunner & Suddarth, 2012). Secara
umum dapat disimpulkan bahwa gagal ginjal kronik merupakan penyakit
sistemik yang disebabkan oleh menurunnya fungsi renal secara progresif
ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan dan elekrolit.
Penyakit gagal ginjal kronik sudah merupakan masalah kesehatan
masyarakat diseluruh dunia (Perhimpunan Nefrologi Indonesia, 2009).
Laporan The United States Renal Date System (USRDS) pada tahun 2012
menunjukkan adanya peningkatan populasi penderita gagal ginjal kronik di
Amerika Serikat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimana prevalensi
penderita gagal ginjal kronik mencapai 1.569 orang per sejuta penduduk
(Warlianawati, 2012).
Susalit (2012) mengatakan bahwa, jumlah penderita gagal ginjal di
Indonesia saat ini terbilang tinggi, mencapai 300.000 orang tetapi belum
semua pasien dapat tertangani oleh para tenaga medis dan baru sekitar 25.000
orang pasien yang ditangani, artinya ada 80 persen pasien tidak tersentuh
pengobatan sama sekali. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013
menunjukkan prevalensi gagal ginjal kronis berdasar diagnosis dokter di
1
2
Indonesia sebesar 0,2 %. Prevalensi tertinggi di Sulawesi Tengah sebesar
0,5 %, diikuti Aceh, Gorontalo, dan Sulawesi Utara masing-masing 0,4 %.
Sementara Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Barat,
Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur masing–masing 0,3 %.
Pengobatan bagi penderita gagal ginjal kronik tahap akhir, dilakukan
dengan pemberian terapi dialisis seperti hemodialisa atau transplantasi ginjal
yang bertujuan untuk mempertahankan kualitas hidup pasien (Brunner &
Suddarth, 2012). Keadaan ketergantungan terhadap tindakan medis ini dapat
mengakibatkan terjadinya perubahan dalam kehidupan pasien gagal ginjal
kronik. Perubahan yang akan ditimbulkan pada pasien yang menjalani
hemodialisa diantaranya perubahan fisik, perubahan psikososial dan
perubahan financial. Perubahan fisik yang timbul akibat penyakit gagal ginjal
kronik diantaranya penyakit jantung, vaskuler, tulang dan penyakit endokrin.
Perubahan lain yang juga dialami pasien adalah gangguan tidur, perubahan
nafsu makan dan berat badan, xerostomia, konstipasi dan penurunan
keinginan seksual. Perubahan psikososial diantaranya terjadi stress psikologis
dan psikologis juga dapat berkontribusi menimbulkan penurunan fungsi
seksual pasien yang mengalami penyakit gagal ginjal kornik (Arslan &Ege,
2009).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Anna (2010) tentang
pengalaman klien hemodialisis terhadap kualitas hidup dalam konteks asuhan
keperawatan di RSUP Fatmawati Jakarta menyatakan bahwa pasien yang
melakukan hemodialisia mengalami reaksi emosional seperti tidak berdaya,
sedih, marah, takut, merasa bersalah, bahkan ketika pertama kali klien
dinyatakan mengidap gagal ginjal, klien merasa bingung tentang apa yang
harus dilakukan, sering menangis dan terisolasi, selain masalah fisik dan dan
psikologis, pasien hemodialisa juga mengalami gangguan sosial berupa
disfungsi seksual.
Perubahan yang terjadi akibat penyakit Ginjal Kronik yang dialami
pasien dapat menyebabkan terjadinya disfungsi seksual. Hal ini terjadi karena
adanya gangguan spermatogenesis. Pezeski dan Ghazizadeh (2008)
3
menjelaskan perubahan yang terjadi pada pasien Penyakit Ginjal Kronik
gambaran hasil analisa semen menunjukkan penurunan volume semen saat
ejakulasi, terjadi oligozoospermia bahkan azoospermia. Secara histologis,
perubahan testis akan menunjukkan penurunan aktivitas spermatogenik serta
spermatosit tidak mengalami pematangan secara sempurna. Perubahan ini
terjadi akibat terjadinya uremia yang mempengaruhi steroidogenesis kelenjar
gonad, sehingga konsentrasi testosteron bebas dalam darah menurun dan
konsentrasi luitenizing hormone meningkat. Perubahan ini akan
menyebabkan terjadinya infertilitas pada pasien. Infertilitas pada pasien gagal
ginjal kronik dapat menurunkan kualitas hidup mereka karena seksualitas
merupakan bagian yang mendasar dan penting dalam kehidupan manusia,
yang apabila terjadi perubahan akan mempengaruhi perkembangan identitas
individu, kesehatan dan sebagai penyebab terjadinya disfungsi seksual.
Menurut hasil penelitian Sunanto (2015), penyakit ginjal kronik dapat
mempengaruhi perjalanan penyakit serta kualitas hidup pasien seperti
disfungsi seksual. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang
bermakna antara stadium penyakit ginjal kronik dengan disfungsi seksual
(p= 0,001). Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Wantouw
(2013) dengan tema “Pengaruh penyakit ginjal kronik terhadap disfungsi
ereksi pria”. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden
(52,95%) menderita disfungsi ereksi ringan.
Penelitian di mesir tentang disfungsi ereksi yang dilakukan oleh Ali
(2005) yang bertujuan membandingkan kejadian difungsi ereksi pada 75
pasien hemodialisa dan 948 dari kelompok kontrol ditamukan bahwa
sebanyak 62 orang (82,5%) mengalami disfungsi ereksi sedangkan pada
kelompok kontrol disfungsi ereksi ditemukan sebanyak 284 orang (30%) juga
mengalami disfungsi ereksi. Rasio yang cukup tinggi tersebut menunjukkan
persoalan penurunan fungsi seksual pada pasien gagal ginjal perlu
mendapatkan perhatian dari perawat.
4
Dalam studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di RS PKU
Muhammdiyah Gombong pada Januari 2016 tercatat jumlah pasien yang
melakukan hemodialisa sebanyak 85 orang dan 50 orang diantaranya adalah
pria yang sudah menikah. Dari hasil wawancara kepada 5 pasien pria yang
menjalani terapi hemodialisa, 1 pasien mengatakan bahwa terjadi penurunan
hasrat seksual/ keinginan untuk melakukan hubungan seksual fungsi
dikarenakan kondisi tubuh yang lemah. 2 pasien yang lain mengeluhkan
berkurangnya kepuasan berhubungan seksual dikarenakan tidak berlangsung
lama sedangkan 2 orang pasien lainnya mengeluhkan penurunan fungsi ereksi
dan ejakulasi dini. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik untuk
meneliti “Gambaran fungsi seksual pada pasien gagal ginjal di unit
hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong “
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat dirumuskan
masalah dalam penelitian yaitu “Bagaimana fungsi seksual pada pasien gagal
ginjal di unit hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong ?”
C. Tujuan Penilitian
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah mendapatkan
informasi mengenai fungsi seksual pada pasien gagal ginjal di unit
hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui fungsi ereksi pada pasien gagal ginjal di unit
hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong.
b. Mengetahui fungsi orgasme pada pasien gagal ginjal di unit
hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong.
c. Mengetahui hasrat seksual/ libido pada pasien gagal ginjal di unit
hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong.
5
d. Mengetahui kepuasan intercourse pada pasien gagal ginjal di unit
hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong
e. Mengetahui kepuasan seksual secara umum pada pasien gagal ginjal
di unit hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong.
D. Manfaat Penilitian
1. Bagi Klien Gagal Ginjal Kronik dan Keluarga
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi klien
dan keluarga tentang perubahan fungsi seksualitas pada klien gagal ginjal
kronik yang menjalani hemodialisa sehingga klien lebih siap dalam
menyikapi perubahan tersebut.
2. Bagi Peneliti
Bagi peneliti, kegiatan ini merupakan kegiatan yang dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman tentang gagal ginjal kronik,
perubahan-perubahan yang dialami klien terutama yang berkaitan dengan
seksualitas.
3. Bagi RS PKU Muhammadiyah Gombong
Dengan hasil penelitian ini diharapkan RS PKU Muhammadiyah
Gombong memberikan penyuluhan kesehatan tentang kemungkinan
terjadinya perubahan fungsi seksual pada klien gagal ginjal kronik serta
penanganan yang dapat dilakukan.
E. Keaslian Penelitian
1. Sunanto (2015) melakukan penelitian dengan tema”Hubungan penyakit
ginjal kronik dengan disfungsi seksual pada pasien di Dirina C RSUP Prof.
dr. R. D. Kandou Manado”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan penyakit ginjal kronik dengan disfungsi seksual. Sampel pada
penelitian ini yaitu seluruh total sampel yang ada berjumlah 85 responden
penyakit ginjal kronik. Desain penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional dan data
dikumpulkan dari responden menggunakan kuesioner dan lembar
6
observasi. Hasil Penelitian berdasarkan uji Pearson Chi Square terdapat
hubungan yang bermakna antara stadium penyakit ginjal kronik dengan
disfungsi seksual (p = 0,001). Kesimpulan dari penelitian menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara penyakit ginjal kronik dengan disfungsi
seksual pada pasien di Irina C RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Saran untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih lanjut
mengenai faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan disfungsi seksual.
Persamaan penelitian pada evaluasi seksualitas pada pasien yang
mengalami penyakit ginjal kronik sedangkan perbedaan dengan penelitian
yang akan dilakukan fokus pada fungsi seksual pada pasien gagal ginjal
kronik yang mencakup fungsi ereksi, kepuasan berhubungan seksual,
fungsi orgasme, hasrat seksual/ libido.
2. Ernawati, (2012) melakukan penelitian dengan tema” Hubungan Kadar
Haemoglobin Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan Frekuensi Perilaku
Seksualitas Yang Menjalani Hemodialisa Di Rumah Sakit Qadr Tangerang
Tahun 2012”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar
haemoglobin pasien gagal ginjal kronik dengan frekuensi prilaku
seksualitas yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Qadr Tangerang,
partisipan berjumlah 15 orang Desain penelitian yang digunakan deskriptif
dengan pendekatan crossectional. Analisa data dengan univariat dan
bivariat chi square, hasil dari penelitian ini terlihat bahwa ada hubungan
antara kadar haemoglobin pasien gagal ginjal kronik dengan frekuensi
prilaku seksualitas. Saran penelitian ini untuk meningkatkan kadar
haemoglobin selain pemberian terapi erythropoietin, zat besi, vitamin B12,
sebaiknya pasien gagal ginjal kronik menjalani hemodialisa secara
adekuat, mengikuti penjelasan kesehatan mengenai asupan makanan yang
cukup, baik makanan yang dianjurkan maupun yang dilarang dan
mengurangi asupan cairan. Persamaan penelitian pada evaluasi seksualitas
pada pasien yang mengalami penyakit kronik sedangkan perbedaan dengan
penelitian yang akan dilakukan fokus pada fungsi seksual pada pasien
gagal ginjal kronik.
7
3. Simanjuntak, Tendean, Wantouw (2013) melakukan penelitian dengan
tema “Pengaruh penyakit ginjal kronik terhadap disfungsi ereksi pria”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyakit ginjal kronik
terhadap disfungsi ereksi pria. Desain penelitian yang digunakan adalah
observasional deskriptif. Jumlah sampel yang didapat sebanyak 34 sampel
penderita ginjal kronik stadium 5, didapatkan 18 orang (52,95%)
menderita disfungsi ereksi ringan, 12 orang (35,29%) menderita disfungsi
ereksi sedang-ringan, 1 orang (2,94%) menderita disfungsi ereksi sedang,
2 orang (5,88%) menderita disfungsi ereksi berat, dan 1 orang (2,94%)
tidak disfungsi ereksi. Kesimpulan yang diperoleh adalah dapat terjadi
gangguan fungsi ereksi pada penderita penyakit ginjal kronik, karena
dipengaruhi oleh faktor diatas. Saran pada penelitian ini adalah perlu
dilakukan pemeriksaan kadar testosteron darah dan mencari sampel yang
lebih banyak. Persamaan penelitian pada evaluasi Seksualitas pada pasien
yang mengalami penyakit kronik sedangkan perbedaan dengan penelitian
yang akan dilakukan fokus pada fungsi seksual pada pasien gagal ginjal
kronik yang mencakup fungsi ereksi, kepuasan berhubungan seksual,
fungsi orgasme, hasrat seksual/ libido.
1
DAFTAR PUSTAKA
Alam & Hadibroto. (2008). Gagal Ginjal. Jakarta : PT Gramedia.
Alimul Hidayat, Aziz. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik
Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Ali, M.EM., Hafez, H.A., Mahran, A.M., Mohamed, E.R., Shazly, A.E., Gadallah,
A.M., & Abbas, M.A. (2005). Erectil dysfunction in chronic renal failure
patients undergoing hemodialysis in Egypt. International Journal of
Impotence Research, 17,180-185.
Anna (2010). Pengalaman Klien Hemodialisis Terhadap Kualitas Hidup Dalam
Konteks Asuhan Keperawatan di RSUP Fatmawati Jakarta. Depok:
Universitas Indonesia.
Arslan, S.Y., & Ege, E. (2009), Sexual Experiences Of Woman Exposed To
Hemodialysis Treatment. Sexual Disability Journal, 27,215-221
Ayub, W., & Fletcher, S. (2010). End stage renal disease and erectile
dysfunction: Is there any hope?. Neprology Dial Transplant. 15, 1525-1528
Brunner & Suddarth. (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih
bahasa: Waluyo Agung. Yasmin Asih., Juli, Kuncara., I.made Karyasa.
Jakarta: EGC
C. Zawid, D. Yulianti, & M. Ester (Penyunt.). (2009). Sexual health : a nurse's
guide. Jakarta: EGC
Dedeh Ernawati, (2012), Hubungan Kadar Haemoglobin Pasien Gagal Ginjal
Kronik Dengan Frekuensi Perilaku Seksualitas Yang Menjalani Hemodialisa
Di Rumah Sakit Qadr Tangerang Tahun 2012. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Dan Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
Elvira D. (2006). Disfungsi Seksual pada Perempuan. Jakarta : Balai Penerbit.
FKUI
Harkness, D.J. (2010). Woman’s Esperience of Hemodialysis and sexuality: a
qualitative study. www. Proquest.com/pqweb.
Hurlock, E. B. (2010). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Ruang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Ignatavicius & Workman. (2006). Medical Surgical Nursing: Critical Thinking
for Collaborative Case. Philadelphia: WB Saunders.
2
Irawati. (2011). Studi fenomenologi: Pengalaman Disfungsi Seksual Pasien
Penyakit Ginjal Kronik Tahap Akhir Yang Menjalani Hemodialisa Di Rumah
Sakit Islam Jakarta. Jakarta: Universitas Indonesia.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S.J. (2004). Fundamentals of nursing.
Canada: Prentice Hall Inc.
Lukman M. (2009). Penggunaan obat antihipertensi untuk pasien penyakit ginjal
kronik yang hipertensi dan DM. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Lumenta, Nico, A, dkk. (2012). Penyakit Ginjal. Penerbit PT. BPK Gunung
Mulia.
Mansjoer, Arif, (2011), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Medica Aesculpalus,
FKUI, Jakarta.
McKay, A. (2008). Sexual dysfunction in the United States: Prevalence and
Predictors. The Canadian Journal of Human Sexuality, 7(4), 358.
Messina LE, Claro JA, Nardozza A, Andrade E, Ortiz V, Srougi M. (2007).
Erectile dysfunction in patients with chronic renal failure. Int Braz J Urol.
2007; 33: 673-8.
Nazir. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Newton, S.E. (2009). Sexual dysfunction in men on crhonic hemodialysis: A
Rehabilitation Nursing Concern. Rehabilitation Nursing Journal, 24 (1), 24-
27
Notoatmodjo. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Pangkahila A. (2007). Perilaku Seksual Remaja dalam Soetjiningsih. Tumbuh
Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.
Peng, Y.S., Chiang, C.K, Kao, T.W., Hung, K.Y., Lu, C.H., & Chiang, SS.
(2005). Sexual dysfunction in female hemodualysis patients a multicenter
study. Kidney International Journal. 68,760-765.
3
Pezeski, M.L., & Ghazizadeh, S. (2008). Sexual and reproductive Function in
end-stage renal disease and effect Of Kidney Transplantation. Asian Journal
Of Andrology, 10(3), 441-446.
Rahmah, L. (2011). Kepuasan Pernikahan dalam Kaitannya dengan
Management Konflik. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas
Psikologi UGM.
Rathi Manish, Ramachandran Raja. (2012). Sexual and gonadal dysfunction in
chronic kidney disease: pathophysiology. Indian J Endocrinol Metab.
2012:16: 214-9
Rowland, D.L., & Incrocci, L. (2008). Handbook of sexual and gender identity
disorder. Canada: John Walley & Sons. Inc
Simanjuntak, Tendean, Wantouw (2013), Pengaruh Penyakit Ginjal Kronik
Terhadap Disfungsi Ereksi Pria, Bagian Biologi Fakultas Kedokteran,
Universitas Sam Ratulangi, Manado
Smeltzer SC, Bare BG. (2011). Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC.
Stewart, M. (2010). Perception of sexuality by African American Patients on
hemodialysis. www. Proquest.com/pqweb.
Stuart dan Sundeen (2012). Buku Saku Keperawatan. Jakarta : EGC
Sudoyo, Aru W, Setiyohadi, Alwi, Simadibrata, dkk, (2009). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jakarta: Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Sunanto. (2015). Hubungan Penyakit Ginjal Kronik Dengan Disfungsi Seksual
Pada Pasien Di Dirina C RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado. Manado:
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi
Sumaryanto., Abdul, Madjid. (2009). Asuhan Keperawatan Pada KLien dengan
Gangguan Sistem Perkemihan. Trans Info Media. Jakarta
Susalit. (2012). Teknik Baru Pengobatan Gagal Ginjal. Jakarta. Bumi Aksara.
Suhardjono. (2009). Gizi pada Gagal Ginjal Kronik, Jakarta : Perhimpunan
Nefrologi Indonesia.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:
CV.Alfabeta
4
Thomas, N. (2008). Renal Nursing. (3rd Ed). London. Elsevier.
Warlianawati. (2012). Pemenuhan Kebutuhan Spiritual pada Pasien Penyakit
Gagal Ginjal Kronik. Yogyakarta: UMY.
Wahyudi, K. (2010). Kesehatan Reproduksi Remaja. Lab Ilmu Kedokteran Jiwa
FK UGM Jogjakarta.
1
Frequency Table
Fungsi Ereksi
6 11.8 11.8 11.8
40 78.4 78.4 90.2
5 9.8 9.8 100.0
51 100.0 100.0
Ringan
Ringan ke Sedang
Berat
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Fungsi Orgasme
19 37.3 37.3 37.3
24 47.1 47.1 84.3
3 5.9 5.9 90.2
5 9.8 9.8 100.0
51 100.0 100.0
Ringan
Ringan ke Sedang
Sedang
Berat
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Hasrat Seksual
34 66.7 66.7 66.7
13 25.5 25.5 92.2
4 7.8 7.8 100.0
51 100.0 100.0
Ringan ke Sedang
Sedang
Berat
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Kepuasan Intercourse
16 31.4 31.4 31.4
27 52.9 52.9 84.3
4 7.8 7.8 92.2
4 7.8 7.8 100.0
51 100.0 100.0
Ringan
Ringan ke Sedang
Sedang
Berat
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Kepuasan Seksual Secara Umum
35 68.6 68.6 68.6
12 23.5 23.5 92.2
1 2.0 2.0 94.1
3 5.9 5.9 100.0
51 100.0 100.0
Ringan
Ringan ke Sedang
Sedang
Berat
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
2
3
4
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi
S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong :
Nama : Said Febrianto
NIM : A11200822
Saat ini sedang mengadakan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan
sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi S1
Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui gambaran fungsi seksual pada pasien gagal ginjal di unit
hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong.
Saya mengharapkan partisipasi Anda yang menjadi subjek dalam
penelitian ini dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di kuesioner.
Identitas dan jawaban Anda akan dijamin kerahasiannya dan hanya digunakan
untuk pengembangan ilmu keperawatan. Anda dapat memilih untuk menghentikan
atau menolak berpartisipasi dalam penelitian ini kapan pun tanpa ada tekanan.
Jika Anda bersedia menjadi peserta penelitian ini, tolong perhatikan petunjuk
pengisian kuesioner dalam pernyataan-pernyataan yang ada dan menandatangani
formulir persetujuan ini. Terimakasih atas perhatian dan partisipasi yang Anda
berikan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Gombong, ..........2016
Peneliti
Said Febrianto
Responden
(......................................)
5
LEMBAR KUESIONER
A. Identitas Responden
Nama : …………………..
Umur : …………………..
Alamat : …………………..
Menikah : Ya Tidak
Memiliki Pasangan : Ya Tidak
B. Fungsi Seksual
Tanggapilah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut ini, dengan cara
memberi tanda “” pada kolom jawaban di sebelah kanan sesuai dengan
keadaan anda.
No. Pernyataan Skor
1 Sejak dilakukan hemodialisa, dalam
1 bulan terakhir seberapa sering
bapak mampu ereksi selama
hubungan seksual dilakukan ?
0= tidak ada aktivitas seksual
5= hampir selalu
4= sering
3= kadang-kadang
2= jarang
1= hampir tidak pernah
2 Sejak dilakukan hemodialisa, dalam
1 bulan terakhir seberapa sering
bapak mampu ereksi maksimal
untuk memulai senggama
(penetrasi kedalam kelamin
pasangan) ?
0= tidak ada aktivitas seksual
5= hampir selalu
4= sering
3= kadang-kadang
2= jarang
1= hampir tidak pernah
3 Sejak dilakukan hemodialisa, dalam
1 bulan terakhir ketika hubungan
seksual dilakukan, seberapa sering
bapak mampu memasukkan/
melakukan penetrasi pada kelamin
pasangan
0= tidak ada aktivitas seksual
5= hampir selalu
4= sering
3= kadang-kadang
2= jarang
1= hampir tidak pernah
4 Sejak dilakukan hemodialisa, dalam
1 bulan terakhir selama hubungan
seksual dilakukan, seberapa sering
bapak mampu mempertahankan
ereksi setelah terjadi penetrasi
0= tidak ada aktivitas seksual
5= hampir selalu
4= sering
3= kadang-kadang
2= jarang
1= hampir tidak pernah
6
5 Sejak dilakukan hemodialisa, dalam
1 bulan terakhir seberapa sulit
bapak mempertahankan ereksi
sampai hubungan seksual selesai
dilakukan ?
0= tidak ada keinginan seksual
1= sangat sulit sekali
2= sangat sulit
3= sulit
4= cukup sulit
5= tidak sulit
6 Sejak dilakukan hemodialisa, dalam
1 bulan terakhir berapa kali bapak
mencoba untuk berhubungan
seksual ?
0= tidak ada keinginan
berhubungan seksual
1= 1-2 kali
2= 3-4 kali
3= 5-6 kali
4= 7-10 kali
5= lebih dari 10 kali
7 Sejak dilakukan hemodialisa, dalam
1 bulan terakhir setelah hubungan
seksual dilakukan, seberapa sering
bapak merasa puas ?
0= tidak ada aktivitas seksual
5= hampir selalu
4= sering
3= kadang-kadang
2= jarang
1= hampir tidak pernah
8 Sejak dilakukan hemodialisa, dalam
1 bulan terakhir, seberapa sering
bapak menikmati hubungan seksual
yang dilakukan ?
0= tidak ada hubungan seksual
5= sangat menikmati
4= menikmati
3= wajar-wajar saja
2= sangat tidak menikmati
1= tidak menikmati
9 Sejak dilakukan hemodialisa, dalam
1 bulan terakhir saat mendapatkan
ransangan/berhubungan seksual,
seberapa sering bapak mengalami
ejakulasi
0= tidak ada aktivitas seksual
5= hampir selalu
4= sering
3= kadang-kadang
2= jarang
1= hampir tidak pernah
10 Sejak dilakukan hemodialisa, dalam
1 bulan terakhir ketika melakukan
hubungan seksual, seberapa sering
bapak merasakan orgasme (dengan
atau tanpa terjadi ejakulasi) ?
0= tidak ada aktivitas seksual
5= hampir selalu
4= sering
3= kadang-kadang
2= jarang
1= hampir tidak pernah
11 Sejak dilakukan hemodialisa, dalam
1 bulan terakhir seberapa sering
bapak merasa keinginan seksual itu
5= hampir selalu dan selalu
4= sering
3= kadang-kadang
7
muncul ? 2= jarang
1= hampir tidak pernah
12 Sejak dilakukan hemodialisa, dalam
1 bulan terakhir bagaimana bapak
menilai hasrat seksual bapak ?
5= sangat tinggi
4= tinggi
3= sedang
2= rendah
1= sangat rendah
13 Sejak dilakukan hemodialisa, dalam
1 bulan terakhir bagaimana tingkat
kepuasan bapak dalam kehidupan
seksual yang bapak alami selama
ini ?
5= sangat puas
4= cukup puas
3= antara puas dan tidak puas
2= cukup tidak puas
1= sangat tidak puas
14 Sejak dilakukan hemodialisa, dalam
1 bulan terakhir bagaimana tingkat
kepuasan bapak dalam pola
hubungan dengan pasangan ?
5= sangat puas
4= cukup puas
3= antara puas dan tidak puas
2= cukup tidak puas
1= sangat tidak puas
15 Sejak dilakukan hemodialisa, dalam
1 bulan terakhir seberapa yakin
bapak dapat melakukan ereksi
dengan maksimal ?
5= sangat mampu
4= mampu
3= sedang
2= rendah
1= sangat rendah
8
9
10
11
12
13
14
15