Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

27
TANDA & GEJALA GANGGUAN JIWA

description

jiwa

Transcript of Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

Page 1: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

TANDA & GEJALAGANGGUAN JIWA

Page 2: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

TOPIK BAHASAN 0. Pengertian Umum 1. Kesadaran & Fungsi Kognitif 2. Perilaku Motorik 3. Suasana Perasaan ( Mood & Affect ) 4. Proses Pikir 5. Persepsi 6. Pembicaraan 7. RTA , Insight & Judgment

Page 3: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

PENGERTIAN UMUM

Tanda klinis gangguan jiwa: fenomena psikopatologi yang secara obyektif dapat diamati

Gejala klinis gangguan jiwa: fenomena psikopatologi yang muncul dari keluhan pasien dan bersifat subyektif

Sindroma klinis gangguan jiwa: kumpulan tanda dan gejala klinis gangguan jiwa.

Page 4: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

KESADARANKesadaran / Consciousness:= Keadaan siaga = State of awareness Suatu kondisi kesigapan mental individu dalam

menanggapi rangsang dari luar maupun dari dalam diri

Gangguan kesadaran merupakan tanda adanya kerusakan organik pada otak.

1. Kompos Mentis : derajat optimal dari kesigapan mental

2. Apatia : suatu derajat penurunan kesadaran yakni individu berespon lambat terhadap stimulus dari luar

3. Somnolensi : suatu keadaan kesadaran menurun yang cenderung tidur sekali

Page 5: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

4. Sopor : derajat penurunan kesadaran berat. Dalam keadaan ini, pasien hanya merespon minimal terhadap rangsang kuat

5. Koma : derajat kesadaran paling berat. Tidak memberi respon apapun walaupun dengan perangsangan yang kuat

6. Kesadaran Berkabut : perubahan kualitas kesadaran yakni individu tidak dapat berpikir jernih

7. Delirium : terjadi gangguan fungsi kognitif yang luas. Perilaku berfluktuasi, yaitu bisa seketika gaduh gelisah dan apatis.

8. Kesadaran Seperti Mimpi : terjadi pada serangan epilepsi vasomotor. Ia tidak menyadari yang dilakukannya dan tidak bereaksi terhadap perangsangan.

9. Twilight State : biasa pada gangguan otak organik. Separuh sadar, respon terhadap lingkungan terbatas, perilaku impulsif, emosi labil dan tak terduga.

Page 6: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

KOGNISI

Kemampuan untuk mengenal atau mengetahui benda, keadaan, situasi yang dikaitkan dengan pengalaman pembelajaran dan kapasitas seseorang. Termasuk memori, konsentrasi, orientasi, kemempuan bahasa, berhitung, visuospasial, fungsi eksekutif, abstraksi dan intelegensi.

Page 7: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

1.Orientasi

Kemampuan individu untuk mengenali objek atau situasi sebagaimana adanya. Terdiri dari orientasi personal, orientasi ruang/spasial, dan orientasi waktu. Gangguan pada orientasi dikaitkan dengan kerusakan organik pada otak

Page 8: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

2.Atensi/Perhatian/Konsentrasi

Terdapat beberapa gangguan konsentrasi:1. Distraktibilitas : ketidakmampuan individu

untuk memusatkan dan mempertahankan perhatian. Sering ditemui pada keadaan cemas akut dan maniakal

2. Inatensi Selektif : ketidakmampuan memusatkan perhatian pada objek atau situasi tertentu, biasanya situasi yang membangkitkan kecemasan

3. Kewaspadaan Berlebih (Hypervigilance) : pemusatan perhatian yang terlalu berlebih pada stimulus eksternal dan internal sehingga pasien tampak sangat tegang

Page 9: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

3.Gangguan Memori1. Memori segera : adalah kemampuan

mengingat peristiwa yang baru saja terjadi2. Memori baru : ingatan terhadap

pengalaman dalam beberapa hari terakhir3. Memori jangka menengah : ingatan

terhadap peristiwa beberapa bulan lalu4. Memori jangka panjang : ingatan terhadap

peristiwa yang sudah lama terjadi (tahun)

Page 10: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

Amnesia : Ketidakmampuan mengingat sebagian atau seluruhnya pengalaman masa lalu Amnesia anterograd : apabila hilangnya

memori terhadap pengalaman setelah titik waktu kejadian.

Amnesia retrograd : hilangnya memori sebelum titik waktu kejadian

Paramnesia : Memori palsu Konfabulasi: Ingatan palsu untuk mengisi

kekosongan memori déjà vu: ingatan palsu terhadap

pengalaman baru Jamais Vu: kebalikan déjà vu, yaitu

pasien merasa asing terhadap situasi yang pernah dialaminya

Page 11: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

Hypermnesia : exagerated memory Screen memory : menutupi memori yang

menyakitkan dengan memori lain yang lebih dapat ditoleransi.

Letologika : ketidakmampuan menemukan kata yang tepat untuk mendeskripsikan pengalamannya

Page 12: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

PERILAKU MOTORIK

Adalah ragam perbuatan manusia yang dilandasi motif dan tujuan tertentu serta melibatkan seluruh aktifitas mental individu Echopraxia : meniru gerakan Stupor katatonia : penurunan aktifitas motorik secara

ekstrim, gerakan lambat hingga tidak bergerak. dijumpai pada skizofrenia katatonik

Furor katatonia : terjadi agitasi motorik yang ekstrim, kegaduhan motorik tak bertujuan, tanpa motif yang jelas dan tidak dipengaruhi stimulus eksternal

Katelepsia : keadaan mempertahankan posisi tertentu dalam waktu lama

Page 13: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

Flexibilitas cerea: sikap tubuh sedemikian rupa dapat diatur tanpa perlawanan sehingga diistilahkan seluwes lilin.

Akinesia : menggambarkan suatu kondisi aktivitas motorik yang sangat terbatas

Bradikinesia : perlambatan gerakan motorik yang biasa terjadi pada pasien parkinson

Stereotipi : gerakan berulang dgn pola yang sama

Manerisme: habitual involuntary movement Mutisme : membisu Akatisia : perasaan subyektif akan

ketegangan otot-otot yang mengakibatkan penderita menjadi bergerak-gerak gelisah, biasanya karena efek samping obat antipsikotik.

Kompulsi : gerakan berulang yg bersifat impulsif

Page 14: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

PERASAAN/ EMOSI

Adalah suasana perasaan yang dihayati secara sadar, bersifat kompleks, melibatkan pikiran, persepsi dan perilaku individu. Secara deskriptif fenomatologis dibedakan antara mood dan afek.

Page 15: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

Mood = suasana perasaan Emosi yang bersifat pervasif dan bertahan lama, mewarnai persepsi seseorang terhadap kehidupan.

Deskripsi mood Mood eutimia : suasana perasaan dalam

rentang normal Mood hipotimia : suasana yang diwarnai

kesedihan dan kemurungan Mood hipertimia : suasana yang

memperlihatkan kegairahan yang berleihan terhadap berbagai aktivitas kehidupan

Page 16: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

Mood euforia : perasaan gembira dan sejahtera secara berlebihan

Mood disforia : suasana perasaan yang tidak menyenangkan

Mood ekstasia : perasaan dengan kegairahan yang meluap-luap

Aleksitimia : ketidakmampuan individu untuk menghayati perasaannya

Anhedonia : suasana kehilangan minat dan kesenangan terhadap aktivitas kehidupan

Mood kosong : kehidupan emosi yang sangat dangkal, dijumpai pada pasien skizofrenia kronis

Mood labil : suasana perasaan yang berubah dari waktu kewaktu

Mood iritabel : suasana perasaan yang sensitif, mudah tersinggung, mudah marah dan sering kali bereaksi berlebihan terhadap situasi yang tidak disenanginya

Page 17: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

Afek : Ekspresi emosi sesaat, dapat diamati dari ekspresi wajah, gerak tubuh, irama suara.

Deskripsi Afek : Afek luas : afek pada rentang normal Afek menyempit : menggambarkan nuansa

ekspresi emosi yang terbatas Afek menumpul : penurunan serius dari

kemampuan ekspresi emosi (tatapan kosong, irama suara monoton, dll)

Page 18: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

Afek mendatar : suatu gangguan afektif berat yang lebih parah dari afek menumpul

Afek serasi : menggambarkan keadaan normal dari ekspresi emosi yang terlihat dari keserasian antara ekspresi emosi dan suasana hati yang dihayatinya

Afek tidak serasi : kondisi kebalikan antara ekspresi emosi dan suasana yang dihayatinya

Afek labil : menggambarkan perubahan irama perasaan yang cepat dan tiba-tiba

Page 19: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

PIKIRAN

Gangguan Bentuk Pikir :Ketidak mampuan mengorganisasikan proses pikir membentuk ide bertujuanJenis-2 Gangguan Bentuk / Arus Pikir :

1. Inkoherensi : gagasan satu dengan lain tidak berhubungan, tidak logis, secara keseluruhan tidak dapat dimengerti.

2. Asosiasi longgar: bentuk lebih ringan dari inkoherensi.

3. Asosiasi bunyi : gagasan satu dengan yang lain dirangkaikan oleh kesamaan bunyi

4. Neologisme : membentuk logika baru yang hanya dimengerti oleh pasien

Page 20: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

5. Sirkumstansial : penyampaian gagasan secara berbelit dan cenderung terpaku pada detail

6. Tangensial: ketidakmampuan untuk mempertahankan gagasan bertujuan

7. Flight of Ideas: gagasan yang bertubi-tubi melompat dari satu topik ke topik lain

8. Verbigerasi: pengulangan kata tanpa tujuan9. Preserverasi: pengulangan gagasan secara

persisten/tidak responsif terhadap stimulus baru

10. Blocking : Gahasan yang terhenti mendadak sebelum selesai disampaikan.

Page 21: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

Gangguan isi pikir : Di sini yang terganggu adalah buah pikirannya / keyakinannya, dan bukan cara penyampaiannya. Bisa berupa waham, obsesi, fobia, preokupasi dll

Waham : Keyakinan yang salah, tidak dapat dikoreksi, tiidak sesuai dengan realitas dan budaya yang berlaku di lingkungan kehidupan pasien.

Deskripsi Waham 1. Waham aneh/bizarre: keyakinan yang keliru, mustahil dan aneh2. Waham sistematik: keyakinan yang tergabung dengan suatu tema3. Waham Nihilistik4. Waham Somatik: keyakinan yang keliru yang melibatkan fungsi tubuh

Page 22: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

5. Waham Paranoid ; - Waham besar - Waham cemburu - Waham kejar

6. Waham kendali - Thought withdrawal - Thought insertion - Thought broadcasting

7. Waham Erotis / Erotomania: keyakinan yang keliru biasanya pada wanita, merasa yakin bahwa seseorang sangat mencintainya

Obsesi : ide kuat yang menetap,sering kali tidak rasional

Kompulsi : kebutuhan dan tindakan patologis untuk melaksanakan suatu impuls

Fobia : ketakutan patologis yang irrasional yang persisten, irrasional, berlebihan.

Page 23: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

PERSEPSI Persepsi = Proses pemindahan stimulus

fisik menjadi informasi psikologik Deskripsi gangguan persepsi :1. Halusinasi : Penginderaan/persepsi

sensoris tanpa adanya stimulus eksternal2. Ilusi : Salah persepsi/salah interpretasi

terhadap stimulus eksternal yg nyata3. Derealisasi : persepsi subyektif bahwa

lingkungan berubah aneh/tidak nyata4. Depersonalisasi: merasakan diri sendiri

sebagai tidak nyata atau khayal

Page 24: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

Jenis Halusinasi Sesuai jenis penginderaan dibedakan ;

halusinasi auditorik, olfaktorik, visual, taktil ( raba ), dan gustatorik ( kecap )

Halusinasi hipnopompik ; halusinasi yang terjadi menjelang bangun tidur

Halusinasi hipnagogik ; halusinasi terjadi menjelang masuk tidur

Halusinasi somatis ; sensasi palsu yang berhubungan dengan organ tubuh biasanya organ viseral

Page 25: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

Reality Testing of Ability (RTA)

Kemampuan seseorang untuk menilai realitas. Kemampuan ini akan menentukan persepsi, respons emosi dan perilaku dalam berelasi dengan realitas kehidupan

Page 26: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

TILIKAN ( INSIGHT ) Dalam arti luas tilikan sering disebut sebagai

wawasan diri, yaitu pemahaman seseorang terhadap kondisi dan situasi dirinya dalam konteks realitas sekitarnya

Dalam arti sempit adalah pemahaman pasien terhadap penyakitnya

Tilikan terganggu ; hilangnya kemampuan untuk memahami kenyataan obyektif akan kondisi dan situasi dirinya

Page 27: Gambaran Dan Gejala Klinis Gangguan Jiwa

DERAJAT GANGGUAN TILIKAN1. Penyangkalan total terhadap penyakitnya2. Ambivalensi terhadap penyakitnya3. Menyalahkan faktor lain sebagai penyebab

penyakitnya4. Menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan

namun tidak memahami penyebab sakitnya

5. Menyadari penyakitnya dan faktor faktor yang berhubungan dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya

6. Tilikan yang sehat, yakni sadar sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motifasi untuk mencapai perbaikan