FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

91
FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN DAMPAK PEMBANGUNAN PABRIK BATU DAN ASPAL DI DESA PADANG LOANG KECAMATAN UJUNG LOE KABUPATEN BULUKUMBA ASWAR AMRULLAH Nomor Stambuk : 10561 03699 10 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Transcript of FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Page 1: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM

PENGENDALIAN DAMPAK PEMBANGUNAN PABRIK BATU

DAN ASPAL DI DESA PADANG LOANG KECAMATAN UJUNG

LOE KABUPATEN BULUKUMBA

ASWAR AMRULLAH

Nomor Stambuk : 10561 03699 10

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM

PENGENDALIAN DAMPAK PEMBANGUNAN PABRIK BATU

DAN ASPAL DI DESA PADANG LOANG KECAMATAN UJUNG

LOE KABUPATEN BULUKUMBA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Administrasi Negara

Disusun dan Diajukan Oleh

ASWAR AMRULLAH

Nomor Stambuk : 10561 03699 10

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 3: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …
Page 4: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …
Page 5: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …
Page 6: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

ABSTRAK

ASWAR AMRULLAH. “FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM

PENGENDALIAN DAMPAK PEMBANGUNAN PABRIK BATU DAN ASPAL DI

DESA PADANG LOANG KECAMATAN UJUNG LOE KABUPATEN

BULUKUMBA” (dibimbing oleh Mappamiring dan Ansyari Mone).

Fungsi pengawasan pemerintah memiliki dua fungsi dasar, yaitu fungsi primer

atau fungsi pelayanan, dan fungsi sekunder atau fungsi pemberdayaan. Fungsi

pengawasan pemerintah yaitu pengawasan melekat, pengawasan fungsional,

pengawasan masyarakat.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang

digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah sebagai lawannya adalah

eksperimen, dimana peneliti merupakan instrumen kunci dengan analisis data bersifat

induktif dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Hasil

penelitian menunjukkan adanya pengawasan pemerintah dalam menaggulangi

dampak pembangunan pabrik batu dan aspal di desa padang loang kecamatan

UjungLoe kabupaten Bulukumba dan mengetahui faktor-faktor penghambat dan

pendukung pemerintah dalam menanggulangi dampak pembangunan pabrik batu dan

aspal diwilayah tersebut. Peran pemerintah tesebut sangat dipengaruhi oleh

kehidupan masyarakat. Walaupun kegiatan penambangan sudah diatur secara

jelas dalam Undang-Undang. Pembangunan Industri Konstruksi Terpadu yang

sudah dilaksanakan meliputi pembangunan AMP (Asphalt Mixing Plant), Pemecah

Batu (Stone Crusher), dampak negatif yang mungkin timbul dan perlu di lakukan

tindakan pencegahan adalah mengenai pencemaran udara berupa debu yang timbul

dari cerobong asap AMP, debu yang berasal dari kegiatan pengangkutan material

masuk dan keluar kawasan Industri. Adanya dampak-dampak tersebut sangat

berpengaruh bagi lingkungan hidup di desa padang loang kecamatan Ujung loe

kabupaten Bulukumba. Untuk mengendalikan permasalahan yang timbul karena adanya perusahaan pabrik

batu dan aspal di Desa Padang Loang Kecamatan Ujung Loe maka pemerintah seharusnya

melakukan tindakan – tindakan dengan memperhatikan variabel yang ada di wilayah tersebut

yaitu sebagai berikut : sumber berdirinya perusahaan, mekanisme, finansial, kelembagaan,

sumber daya manusia aparatur, pendapatan asli daerah (PAD), pendapatan

masyarakat, jumlah penambangan tanpa izin, dan bangunan check dam (bangunan pengendali).

Kata Kunci: Fungsi Pengawasan Pemerintah, Dampak Pembangunan Pabrik industri,

Pengendalian Dampak Pabrik.

Page 7: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“peran pemerintah dalam pengendalian dampak pembangunan pabrik batu dan aspal

di desa padang loang kecamatan ujung loe kabupaten bulukumba”

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pada lembaran ini penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada bapak

Dr. H. Mappamiring, M.Si dan Drs. Ansyari Mone, M.Pd selaku pembimbing I

dan pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktu dan tenaganya dalam

membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-

besarnya kepada kedua orang tua terkasih Ayahanda H. Amrullah. BA dan Ibunda

tercinta Hj. Husni atas semua segala cinta dan kasih sayang yang telah diberikan

serta segenap do’a yang dipanjatkan dalam mendidik dan membesarkan penulis

dengan penuh keikhlasan. Juga buat semua saudarak Chaerul Ichsan, S.pd.MPd

Page 8: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

dan Resky Wahyuni amin, Amd .keb yang selalu memberiku semangat, motivasi

dan memberi dukungan baik moril maupun non moril.

Tak lupa penulis haturkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. BapakDr. H. Muhlis Madani, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. Burhanuddin, S.Sos, M.Si selaku ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar.

3. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si selaku penasehat akademik yang telah

banyak membantu penulis selama masa perkuliahan.

4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara yang telah

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menempuh pendidikan di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Seluruh Staf dan Pegawai Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIPOL

Universitas Muhammadiyah Makassarterima kasih atas segalabantuannya selama

ini.

6. Teman- teman seperjuanganku di jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIPOL

Universitas Muhammadiyah Makassar “Angkatan 010”terima kasih atas bantuan

dan motivasinya selama ini.

vii

Page 9: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Dan kepada rekan, Sahabat, saudara dan berbagai pihak yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan banyak terimakasih atas setiap

bantuan dan doa yang diberikan.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekeliruan dan kesalahan oleh karena

itu saran dan kritiknya sangat diharapkan untuk penyempurnaan skripsi ini. Semoga

segala bantuan, petunjuk, dorongan dan pengorbanan yang telah diberikan yang

memungkinkan terselesaikannya skripsi ini, bernilai ibadah dan memperoleh imbalan

yang berlipat ganda disisi Allah SWT, Amin.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar,08 Mei 2015

ASWAR AMRULLAH

viii

Page 10: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

DAFTAR ISI

Halaman Pengajuan Skripsi………………………………………………………… . i

Halaman Persetujuan ................................................................................................... ii

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ..............................................................iii

Abstrak …………………………………………………………………………….. .. iv

Kata Pengantar …………………………………………………………………….. .. v

Daftar Isi....................................................................................................................... vi

Daftar Tabel………………………………………………………………………….vii

BAB I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakan Masalah ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 7

D. Kegunaan Penelitian......................................................................................... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian, Konsep dan Teori .......................................................................... 9

B. Kerangka Pikir.................................................................................................29

C. Fokus Penelitian...............................................................................................29

D. Deskripsi Fokus Penelitian..............................................................................30

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian...........................................................................31

Page 11: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

B. Jenis dan Tipe penelitia..................................................................................31

C. Sumber Data..................................................................................................33

D. Informan Penelitian........................................................................................32

E. Teknik Pengumpulan data..............................................................................33

F. Teknik Analisa Data.......................................................................................34

G. Pengesahan Data.............................................................................................35

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi atau Karakteristik Objek Penelitian...............................................37

1. Sejarah Singkat Kabupaten Bulukumba………………………………..37

2. Slogan Kabupaten Bulukumba…………………………………………38

3. Keadaan Geografis Kabupaten Bulukumba…………………………....40

4. Visi dan Misi Kabupaten Bulukumba………………………………….43

B. Profil Desa Padang Loang…………………………………………….........44

1. Iklim Desa Padang Loang……………………………………………....44

2. Sejarah Desa Padang Loang……………………………………………45

3. Keadaan Statistik Sosial danBudaya.......................................................46

4. Visi...........................................................................................................47

5. Misi...........................................................................................................48

C. Gambaran Umum Industri Pabriik Batu Dan Aspal

PT. Purnama Karya Nugraha........................................................................48

D. Pengawasan Pemerintah dalam Penngendalian Dampak Pabrik Batu dan

Page 12: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Aspal di Desa Padang Loang Kecamatan Ujung Loe Kab. Bulukumba…...49

E. Pemerintah Sebagai Stabilisator dalam Pengendalian Dampak Pabrik Batu

dan Aspal di Desa Padang Loang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten

Bulukumba.....................................................................................................52

F. Pemerintah Sebagai Inovator dalam pengendalian dampak Pabrik Batu

dan Aspal di Desa Padang Loang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten

Bulukumba.....................................................................................................54

G. Pemerintah Sebagai Moderenisator dalam pengendalian dampak Pabrik Batu

dan Aspal di Desa Padang Loang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten

Bulukumba.....................................................................................................56

H. Faktor-faktor yang menghambat dan mendukung koordinasi Pemerintah

dalam menanggulangi dampak pembangunan pabrik batu dan aspal……...

58

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………… 64

B. Saran…………………………………………………………………….. 65

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 66

Page 13: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

DAFTAR TABEL

1. Informan Penelitian…………………………………………………………32

2. Perekonomian Desa Padang Loang…………………………………………44

3. Riwayat Pemerintah Desa Padang Loang…………………………………..45

4. Jumlah Penduduk…………………………………………………………...46

5. Tingkat Pendidikan…………………………………………………………46

Page 14: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan suatu industri adalah merupakan

pedang bermata dua Disatu sisi kegiatan tersebut membuka kesempatan kerja,

menambah pemasukan pajak bagi daerah, tetapi disisi lain berpotensi menimbulkan

pencemaran lingkungan. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka pelaksanaan

kegiatan industri yang baik harus mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya

bagi perusahaan dan masyarakat.

Hal ini dapat dilakukan dengan mengusahakan seminim mungkin

terjadinya kerusakan lingkungan. Pembangunan Industri di Dusun Salebboe Desa

Padang Loang PT. PURNAMA KARYA NUGRAHA Kecamatan Ujung loe Kabupaten

Bulukumba dilakukan pada tanah seluas 3 (tiga) ha. Tanah itu merupakan daerah

yang memiliki beda ketinggian yang cukup besar.

Lokasi lahan yang dibangun merupakan lahan perkebunan yang terdiri

tumbuhan kelapa sedangkan sebagian kecil lahan disekitarnya merupakan areal

persawahan penduduk. Areal yang dipilih untuk pembangunan Industri tersebut

antara lain adalah dengan pertimbangan cukup jauh dengan perumahan penduduk dan

daerah sekitarnya kurang memungkinkan untuk dibangun menjadi areal

permukiman,sedangkan areal perkebunan yang mengelilingi kawasan industri

tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali pencemaran udara

Page 15: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

sebelum penghijauan yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik. Pembangunan

Industri Konstruksi Terpadu yang sudah dilaksanakan meliputi pembangunan AMP

(Asphalt Mixing Plant), Pemecah Batu (Stone Crusher). Dampak negatif yang

mungkin timbul dan perlu di lakukan tindakan pencegahan adalah mengenai

pencemaran udara berupa debu yang timbul dari cerobong asap AMP, debu yang

berasal dari kegiatan pengangkutan material masuk dan keluar kawasan Industri,

kebisingan yang di akibatkan oleh beroperasinya alat pemecah batu ataupun akibat

beroperasinya genset untuk penggerak mesin AMP, Batching Plant, Stone Crusher

dan peralatan lain serta kebisingan yang timbul sebagai akibat dari pengoperasian alat

alat berat dan seperti di ketahui aspek sosial merupakan salah satu komponen dalam

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) disamping komponen fisik kimia

dan biologi. Sejak AMDAL secara resmi diberlakukan mulai tahun 1987, metode

aspek sosial dalam AMDAL mengikuti alur metode aspek fisik kimia dan biologi. Di

Indonesia, perkembangan aspek sosial AMDAL berkaitan erat dengan penerapan

AMDAL yang di atur melalui Undang-Undang no 4 tahun 1982 tentang pokok-pokok

pengelolaan lingkungan hidup dan peraturan pemerintah 29 tahun1986 yang

kemudian di revisi dengan peraturan pemerintah ni 51 tahun 1993 tentang analisis

mengenai dampak ;ingkunga. Undang-Undang no 4 kemudian di revisi menjadi

Undang-Undang no.23 tahun 1997.Sedangkan P.P 51 direvisi menjadi PP 27 tahun

1999. Dalam bab pembukaan dari dua Undang-Undang tersebut disebutkan bahwa

lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya dan keadaan

Page 16: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

dan mahluk hidup termasuk didalamnya manusia dan peri kehidupan dan

kesejahtraan manusia serta mahluk hidup lainya.

Elsam (2003), menyatakan bahwa kehadiran perusahaan pertambangan di

suatu daerah niscaya membawa kemajuan terhadap warga di sekitarnya. Berdiri

atau beroperasinya sebuah pertambangan di suatu daerah akan menghadirkan

kehidupan yang lebih sejahtera, keamanan yang terjamin, dan kehidupan sosial

yang lebih baik. Pemikiran demikian didasarkan pada pandangan bahwa

perusahaan pertambangan merupakan agen perubahan sosial-ekonomi bagi

masyarakat di sekitar lokasi pertambangan. Asumsinya, perusahaan pertambangan

akan membawa serta arus investasi, membongkar isolasi warga, dan membuka

akses masyarakat terhadap dunia luar. Dengan kehadiran perusahaan

pertambangan, akan dibangun berbagai infrastruktur yang diperlukan masyarakat,

seperti jalan, aliran listrik, air bersih, transportasi, dan jaringan komunikasi.

Namun, asumsi seperti yang diuraikan di atas, saat ini perlu diubah total. Hal ini

disebabkan, hingga saat ini di berbagai lokasi pertambangan di Indonesia, asumsi

seperti itu tidak pernah menjadi kenyataan. Dalam kerangka pikir yang demikian itu,

satu hal yang perlu ditekankan, tetapi kerap kali dilupakan, sebuah perusahaan

pertambangan pada hakikatnya adalah pengejawantahan dari sistem ekonomi

kapitalistis dunia.

Secara ekonomi, kegiatan penambangan mampu mendatangkan

keuntungan yang sangat besar yaitu mendatangkan devisa dan menyerap tenaga

kerja sangat banyak dan bagi Kabupaten/Kota bisa meningkatkan Pendapatan Asli

Page 17: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Daerah (PAD) dengan kewajiban pengusaha membayar retribusi dan lain-lain.

Namun, keuntungan ekonomi yang didapat tidak sebanding dengan kerusakan

lingkungan akibat kegiatan penambangan yang syarat dengan eksplorasi dan

eksploitasi sumber daya alam. (Hasibuan, 2006).

Menurut Dyahwanti (2007), berdasarkan perhitungan pendapatan yang

diperoleh serta biaya kerugian lingkungan yang ada maka diperoleh nilai

perbandingan sebesar 0.67. Angka ini menunjukkan bahwa nilai pendapatan tiap

tahun yang diperoleh dari kegiatan penambangan pasir sesungguhnya sangat kecil dan

tidak sebanding dengan total kerugian lingkungan yang terjadi. Padahal

kerugian tersebut belum termasuk adanya perkiraan biaya lingkungan dari total

erosi yang terjadi, polusi udara, biaya menyusutnya air serta biaya reklamasi

lahan. Reklamasi lahan yang merupakan kegiatan pemulihan dari tanah kritis dan

mati menjadi tanah produktif sangat mahal dari segi biaya, tenaga dan waktu.

Memerlukan waktu tersendiri untuk menghitung biaya reklamasi lahan bekas

penambangan pasir. Jadi apabila dihitung keseluruhan biaya kerugian lingkungan

yang terjadi dengan adanya kegiatan penambangan pasir akan menghasilkan nilai

yang sangat kecil dan tidak berarti sama sekali. Manfaat yang diperoleh dari

kegiatan penambangan pasir,batu dan timbunan, tidak akan ada artinya bila

dibandingkan dengan nilai kerugian lingkungan yang terjadi secara

keseluruhan.Walaupun kegiatan penambangan sudah diatur secara jelas dalam

Undang-Undang.

Page 18: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Pembangunan Industri Konstruksi Terpadu yang sudah dilaksanakan meliputi

pembangunan AMP (Asphalt Mixing Plant), Pemecah Batu (Stone Crusher),

dampak negatif yang mungkin timbul dan perlu di lakukan tindakan pencegahan

adalah mengenai pencemaran udara berupa debu yang timbul dari cerobong asap

AMP, debu yang berasal dari kegiatan pengangkutan material masuk dan keluar

kawasan Industri, kebisingan yang di akibatkan oleh beroperasinya alat pemecah batu

ataupun akibat beroperasinya genset untuk penggerak mesin AMP, Batching Plant,

Stone Crusher dan peralatan lain serta kebisingan yang timbul sebagai akibat dari

pengoperasian alat alat berat dan kegiatan pengangkutan material masuk dan keluar

dari kawasan Industri. Pada musim penghujan kegiatan pengangkutan material masuk

dan keluar dari kawasan Industri berpotensi menimbukan dampak negatif karena

jalan lingkungan di lokasi masih berupa jalan tanah sehingga akan menjadi becek dan

tanah yang becek akan terbawa oleh roda truk keluar kawasan Industri.

Penelitian yang dilakukan dalam pembuatan proposal ini di fokuskan pada

peranan pemerintah terhadap dampak mesin MP kawasan Industri karena dilihat dari

potensinya ketika berproduksi mesin AMP (Asphalt Mixing Plant), diprediksi dapat

menimbulkan pencemaran udara yang terbanyak dibandingkan dengan mesin yang

lain pada kompleks Industri Konstruksi terpadu tersebut, salah satu kegiatan seperti

pengangkutan material masuk dan keluar kawasan Industri berpotensi menimbulkan

pencemaran berupa debu terutama karena jalan lingkungan di kawasan Industri masih

berupa jalan tanah. Ketika mesin Asphalt Mixing Plant (AMP) tersebut berproduksi

Page 19: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

maka yang paling potensial menimbulkan pencemaran adalah pada proses

pembakaran material pasir dan batu pecah, karena akan menghasilkan sisa

pembakaran sebagai pencemar udara seperti gas dan debu, sehingga perlu dilakukan

usaha untuk mengatur agar mesin tetap dapat berproduksi tetapi pencemaran udara

masih berada dibawah ambang batas yang diijinkan, untuk itu perlu dilakukan

langkah-langkah pengendalian pencemaran udara dengan mengevaluasi proses

penanganan serta mengatur laju alir air yang disemprotkan oleh alat water

scrubber untuk meminimalisir pencemaran udara yang timbul identifikasi dan

perumusan masalah diperoleh secara sepintas tampak menguntungkan namun

apabila dikaji lebih dalam dan dibandingkan dengan kerugian lingkungan maka

tampak jelas bahwa tidak ada keuntungan yang diperoleh.

Proses produksi mesin AMP berpotensi menghasilkan dan mendispersikan gas

dan debu keudara sehingga dapat menurunkan kualitas udara disekitarnya. Oleh

karenanya studi evaluasi dampak pengoperasian pencemaran udara pada mesin

AMP perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa besar perubahan kualitas udara

akibat pencemaran udara yang dihasilkan oleh mesin AMP dengan

membandingkannya terhadap standar baku mutu kualitas udara yang diijinkan oleh

Pemerintah kabupatenn Bulukumba. Pengangkutan material masuk dan keluar di

lokasi industri AMP menimbulkan dampak pencemaran udara berupa partikulat debu

yang cukup tinggi, sehingga perlu adanya evaluasi kadar polutan yang timbul dari

Page 20: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

kegiatan pengangkutan material yang dibandingkan dengan standar baku mutu

udara lingkungan yang diijinkan oleh Pemerintah kabupaten Bulukumba.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis sebagai peneliti

bermaksud untuk mengangkat judul tentang “Fungsi pengawasan pemerintah

dalam pengendalian dampak pembangunan pabrik batu dan aspal di Desa

Padang Loang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang menjadi

masalah pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana fungsi pengawasan pemerintah dalam menanggulangi dampak

pembangunan pabrik batu dan aspal di Desa Padang Loang Kecamatan Ujung Loe

Kabupaten Bulukumba ?

2. Faktor-faktor apa yang menghambat dan mendukung fungsi pengawasan

Pemerintah dalam menanggulangi dampak pembangunan pabrik batu dan aspal

desa padang loang kecamatan Ujung Loe kabupaten Bulukumba ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui fungsi pengawasan pemerintah dalam menaggulangi dampak

pembangunan pabrik batu dan aspal di desa padang loang kecamatan Ujung Loe

kabupaten Bulukumba

Page 21: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

2. Untuk mengetahui faktor-faktor pengahambat dan pendukung fungsi pengawasan

pemerintah dalam menanggulangi dampak pembangunan pabrik batu dan aspal di

desa padang loang kecamatan Ujung Loe kab Bulukumba.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa mannfaat

sebagai berikut:

1. Manfaat akademik

Diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan teori-teori adminitrasi khusunya yang berkaitan dengan teori

fungsi pengawasan pemerintah

2. Manfaat praktis

Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi pemerintah, khususnya

pemerintah daerah Bulukumba dalam melakukan fungsi pengawasan pemerintah

dalam penggulangan dampak pembangunan pabrik batu dan aspal di Desa Padang

Loang Kecamatan Ujung Loe kab Bulukumba.

Page 22: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemerintah

1. Defenisi pemerintah

Pemerintah berasal dari kata “perintah” yang setelah ditambah awalan “pe”

menjadi pemerintah, dan seketika ditambah akhiran “an” menjadi pemerintahan,

dalam hal ini beda antara “pemerintah” dengan “pemerintahan” adalah karena

pemerintah merupakan badan atau oraganisasi yang bersangkutan, sedangkan

pemerintahan berarti perihal ataupun hal ikwal pemerintah itu sendiri. Kata perintah

itu sendiri, paling sedikit ada empat unsur yang terkandung di dalamnya, yaitu

sebagai berikut:

a. Ada dua pihak yang terlibat

b. Yang pertama pihak yang memerintah disebut penguasa atau pemerintah

c. Yang kedua adalah pihak yang diperintah yaitu rakyat

d. Antara kedua pihak tersebut terdapat hubungan

Istilah Pemerintah menurut Finer dalam Muhaddam (2011: 14), setidaknya

menunjukkan pada empat pengertian pokok, yaitu pertama, pemerintah merujuk pada

suatau proses pemerintahan, dimana kekuasaan di opersionalakan oleh mereka yang

memegang kekuasaan secara sah. Kedua, istila pemerintah menunjukkan pada

keberadaan dimana proses pemerintahan tersebut berlangsung. Ketiga, pemerintah

menunjukkan secara lagsung person (orang) yang menduduki jabatan-jabatan

9

Page 23: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

pemerintah sebagai pelaksana kekuasaan. Keempat, istilah pemerintah mengacu pada

aspek pembentuk, metode atau sistem pemerintahan dalam suatu masyarakat, yakni

struktur dan pengelolaan badan pemerintah serta hubunngan antara yang di perintah

dan yang memerintah.

Menurut Sayre dalam Inu Kencana Syafiie (2011: 6), pemerintah adalah sebagai

organisasi dari negara yang memperlihatkan dan menjalankan kekuasaannya,

Menurut Strong dalam Inu Kencana Syafiie (2011:6-7), pemerintahan dalam arti luas

mempunyai kewenangan untuk memelihara kedamaian dan keamanan negara, oleh

karena itu pertama harus mempunyai kekuatan militer atau kemampuan untuk

mengendalikan angkatan perang, yang kedua harus mempunyai kekuatan legislatif

atau dalam arti pembuatan undang-undang, yang ketiga harus mempunyai kekuatan

finansial atau kemampuan untuk mencukupi keuangan masyarakat dalam rangka

membiayai ongkos keberadaan negara dalam penyelenggaraan peraturan, hal tersebut

dalam rangka penyelenggaraan kepentingan negara.

Menurut Robert Mac Iver dalam Inu Kencana Syafiie (2011: 7), pemerintah

adalah sebagai suatu organisasi dari orang-orang yang mempunyai kekuasaan,

bagaimana manusia itu diperintah ?. jadi pemerintah mempunyai kekuasaan untuk

memerintah.

David Apter dalam Inu Kencana Syafiie (2011:8) pemerintah itu adalah

merupakan satuan anggota yang paling umum yang memiliki (a) tanggung jawab

tertentu untuk mempertahankan sistem yang mencakupnya itu dalah bagian dan (b)

monopoli praktis mengenai kekuasaan paksaan.

Page 24: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Keseluruhan definisi tersebut di atas dapat disimpulan bahwa pemerintahan

adalah kelompok orang-orang tertentu yang secara baik dan benar serta indah

melakukan sesuatu (eksekusi) atau tidak melakukan sesuatu (not to do) dalam

mengkoordinasikan, memimpin dalam hubungan antara dirinya dengan masyarakat,

antara departemen dan unit dalam tubuh pemerintahan itu sendiri .

2. Fungsi pemerintah

Rasyid dalam Muhaddam (2011: 32), membagi fungsi pemerintah menjadi

empat bagia, yaitu pelayanan (publi service), pembangunan (develoment),

pemberdayaan (empowering), dan pengaturan (regulation).

Ndraha dalam Muhaddam (2011: 35), pemerintah memiliki dua fungsi dasar,

yaitu fungsi yaitu fungsi primer atau fungsi pelayanan, dan fungsi sekunder atau

fungsi pemmberdayaan. Fungsi primer, yaitu fungsi pemerintah sebagai provider

jasa-jasa publik yang tidak dapat diprivatisasikan termasuk jasa hankam, layanan

sipil, dan layanan birokrasi. Sedangkan Fungsi sekunder yaitu fungsi sebagai provider

kebutuhan dan tuntuan yang diperintah akan barang dan jasa yang mereka tidak

mampu penuhi sendiri karena masih lemah dan tidak berdaya (powerless) termasuk

penyediaan dan pembangunan sarana dan prasarana.

Menurut Sondang P Siagian dalam administrasi pembagunan (2012: 142),

peran pemerintah dalam pembangunan nasional yaitu Peran selaku stabilisator, Peran

selaku inovator, Peran selaku modernisator, dan Peran pelaku pelaksana sendiri,

Sementara itu dari aspek manajemen, pemerintahan terkait dengan fungsi-fungsi

Page 25: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

memimpin, memberi petunjuk, memerintah, menggerakkan, koordinasi, pengawasan

dan motifasi dalam hubungan pemerintahan.

Menurut Charles Merriam dalam Inu Kencana Syafiie (2011: 8), tujuan

pemerintahan meliputi external security, internal order, juctice, general welfare, dan

freedom. Sedangkan menurut Soemandar dalm Inu Kencana Syafiie (2011: 8)

,pemerintah sebagai badan yang penting dalam rangka pemerintahannya,

pemerintah mesti memperhatikan pula ketentraman dan ketertiban umum, tuntutan

dan harapan serta pendapat rakyat, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, pengaruh-

pengaruh lingkungan, pengaturan-pengaturan, komunikasi peran serta seluruh lapisan

mayarakat dan legitimasi. Keseluruhan fungsi pemerintah di atas dapat disimpulkan

bahwa fungsi pemerintah terhadap terhadap warganya yaitu fungsi politik,hukum,

kesejahtraan,dan administratif sedangkan peran pemerintah dalam pembangunan

Nasional yaitu sebagai stabilisator, inovator, modernisator, pelopor, pelaksana

sendiri.

3. Pengawasan Pemerintah

Pengawasan adalah sesuatu yang bersifat kodrati.kita perlukan kehidupan

manusia,kita perlukan dalam kehidupan organisasi.dalam kehidupan manusia saja

kita tahu,apabila kita tidak awas dan waspada akan timbul kecelakaan.ibarat seorang

pengemudi yang mengemudi kendaraan di jalan raya,apabila tidak awas dan waspada

tidak tau lobang-lobang di jalan,maka dapat terperosok.

Demikian juga dalam kehidupan organisasi mungkin ada lobang-lobang yang

menghadang dan untuk itu pula perlu di hadapi dengan sikapn awas dan waspada.

Page 26: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Pengawasan yang dilaksanakan tanpa pemikiran matang,bukan ikut memperlancar

pembangunan, malah sebaliknya salah-salah menghambatnya.sebab pengawasan

adalah sebagian dari mekanisme deri sebuah matarantai yang mempunyai peranan

tertentu. Maka jika pengawasan diterapkan secara salah,ia bakal menghasilkan

dampak negative terhadap mekanisme sistem matarantai yang terkait.untuk harus

lebih dulu menyadari makna dan arti pengawasan serta tujuan tempat dan

pengawasanya.

Presiden soekarno sendiri menegaskan bahwa pengawasan harus mampu

sebagai sesuatu yang wajar oleh semua pihak, bukan sebagai sesuatu menyinggung

perasaan atau mencurigai. Jika pengertian ini di sadari tidak perlu lagi ada “ewuh

pakewuh”(basa basi atau keengganan) dalam menjalankan pengawasan dan

menyampaikan hasil-hasilnya.Ismail Saleh (1988 : 12 )

B. Pengawasan dan Pengendalian

1. Pengertian pengawasan

Pertama-tama,mestilah disadari pengawasan pembangunan bukan unsur

berdiri yang sendiri, ia merupakan salah satu unsur dari pembagian pembangunan

lainnya, seperti factor-faktor yang menciptakan dan mengembangkan pembangunan

atau prestasi. Sehingga pengawasan harus dalam kaitan dengan seluruh struktur

unsur yang membentuk system. tujuan dari pengawasan ialah ikut melaksanakan

memperlancar pembangunan serta mengamankan hasil-hasil pembangunan.

Page 27: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan

pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan

sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Controlling is the process of

measuring performance and taking action to ensure desired results. Pengawasan

adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan

apa yang telah direncanakan . The process of ensuring that actual activities conform

the planned activities.

Menurut Winardi “Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan

oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil

yang direncanakan”. Sedangkan menurut Basu Swasta “Pengawasan merupakan

fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang

diinginkan”. Sedangkan menurut Komaruddin “Pengawasan adalah berhubungan

dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan awal Unk langkah

perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti”.

Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja

standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk

membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk

menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk

mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua

sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien

mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan. Dari beberapa

pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan merupakan hal

Page 28: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

penting dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka

perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan

baik.

Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya

kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai.

melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah

ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien.

Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan

penentuan atau evaluasi mengenai sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan.

Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan

sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.

Dari segi hukum administrasi negara, pengawasan dimaknai sebagai :

“proses kegiatan yang membandingkan apa yang dijalankan, dilaksanakan, atau

diselenggarakan itu dengan apa yang dikehendaki, direncanakan, atau

diperintahkan.”

Hasil pengawasan ini harus dapat menunjukkan sampai di mana terdapat

kecocokan dan ketidakcocokan dan menemukan penyebab ketidakcocokan yang

muncul. Dalam konteks membangun manajemen pemerintahan publik yang

bercirikan good governance (tata kelola pemerintahan yang baik), pengawasan

merupakan aspek penting untuk menjaga fungsi pemerintahan berjalan sebagaimana

mestinya. Dalam konteks ini, pengawasan menjadi sama pentingnya dengan

penerapan good governance itu sendiri.

Page 29: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Dalam kaitannya dengan akuntabilitas publik, pengawasan merupakan salah

satu cara untuk membangun dan menjaga legitimasi warga masyarakat terhadap

kinerja pemerintahan dengan menciptakan suatu sistem pengawasan yang efektif,

baik pengawasan intern (internal control) maupun pengawasan ekstern (external

control). Di samping mendorong adanya pengawasan masyarakat (social control).

Sasaran pengawasan adalah temuan yang menyatakan terjadinya

penyimpangan atas rencana atau target. Sementara itu, tindakan yang dapat dilakukan

adalah:

a) mengarahkan atau merekomendasikan perbaikan;

b) menyarankan agar ditekan adanya pemborosan;

c) mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran rencana.

Mempertebal rasa tanggung jawab. Dengan adanya pengendalian dari pihak

manajemen, maka karyawan diharapkan memiliki rasa tanggung jawab terhadap

pekerjaan yang diembannya. Dalam penjelasan UUD 1945, tersirat tuntutan terhadap

pemegang kekuasaan pemerintah Negara serta lembaga-lembaga kenegaraan untuk

selalu dan secara terus menerus mengawasii serta mengendalikann setiap

pengambilan keputusan serta pelaksanaanya didalam gerakan pembangunan,agar

tetap berada di dalam gerakan pembangunan,agar tetap berada dalam jalur jiwa dan

semangat Pancasila dan UUD 1945.Sistem pengawasan Nasional yang berlapis terdiri

dari:

Page 30: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

a. Pengawasan Melekat (waskat)

LAN RI mengemukakan pengertian Pengawasan melekat (Waskat) yaitu

pengawasan yang dilakukan oleh setiap pimpinan terhadap bawahan dan satuan kerja

yang dipimpinnya.

Pengawasan melekat sebagai salah satu kegiatan pengawasan, merupakan

tugas dan tanggung jawab setiap pimpinan untuk menyelenggarakan manajemen atau

administrasi yang efektif dan efisien di lingkungan organisasi atau unit kerja masing-

masing, baik di bidang pemerintahan maupun swasta. Peningkatan fungsi

pengawasan melekat di lingkungan aparatur pemerintah bertolak dari motivasi untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan

dan pembangunan, dengan cara sedini mungkin mencegah terjadinya kekurangan dan

kesalahan dalam merencanakan dan melaksanakan tugas-tugas di lingkungan

organisasi atau unit kerja masing-masing. Pelaksanaan pengawasan melekat yang

demikian tersebut dapat mengurangi dan mencegah secara dini terjadinya berbagai

kelemahan dan kekurangan aparatur pemerintah dalam melaksanakan tugas pokok

masing-masing.

Pengawasan melekat yaitu berupa tindakan atau kegiatan usaha untuk

mengawasi dan mengendalikan anak buah secara langsung, yang harus dilakukan

sendiri oleh setiap pimpinan organisasi yang bagaimanapun juga.

Suatu proses pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi yang dilakukan secara

berdaya dan berhasil guna oleh pimpinan unit/organisasi kerja terhadap fungsi semua

komponen untuk mewujudkan kerja di lingkungan masing-masing agar secara terus

Page 31: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

menerus berfungsi secara maksimal dalam melaksanakan tugas pokok yang terarah

pada pencapaian tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.

Menurut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1989 tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengawasan, Waskat adalah serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai

pengendalian yang terus menerus dilakukan oleh atasan langsung terhadap

bawahannya, secara preventif atau represif agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut

berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Pengertian Pengawasan Melekat seperti yang termuat dalam Instruksi

Presiden Nomor 1 Tahun 1989 tentang Pedoman Pengawasan Melekat merupakan

serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai pengendalian yang terus-menerus,

dilakukan atasan langsung terhadap bawahannya, secara preventif dan represif agar

pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan

rencana kegiatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Namun, suatu kebijakan tidak begitu saja dapat diimplementasikan dengan

baik. Disisi lain, kenyataan menunjukkan bahwa tuntutan masyarakat terhadap

kualitas pelayanan publik terus meningkat seiring dengan meningkatnya dinamika

masyarakat itu sendiri. Bila tidak diimbangi dengan konsestensi pelaksanaan

kebijakan atau betapa banyak kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah maka

hasilnya tetap saja dirasakan kurang memuaskan.

b. Pengawasan Fungsional (Wasnal)

Page 32: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Pengawasan yang dilaksanakan oleh pihak yang memahami substansi kerja

objek yang diawasi dan ditunjuk khusus untuk melakukan audit independent terhadap

objek yang diawasi.

c. Pengawasan Masyarakat (Wasmas)

Wasmas sangat diperlukan karena keterbatasan kemampuan pengawasan

melekat Waskat) dan pengawasan fungsional (Wasnal). Adapun tujuannya adalah

makin meningkatnya tanggung jawab pada peran serta masyarakat dalam pelaksanaan

tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan. Oleh karena itu aparatur

pemerintah berkewajiban untuk selalu memberikan kesempatan agar masyarakat

mampu dan mau melaksanakan Wasmas dengan sebaik-baiknya. Bagaimanapun

kecilnya nilai informasi yang disampaikan, Wasmas harus diperhatikan dan dihargai.

Surat kaleng sekalipun perlu mendapat perhatian, karena seringkali isi informasi yang

disampaikan ternyata benar dan sangat berharga.

Meskipun demikian, pelaksanaan Wasmas itu sebaiknya memenuhi kriteria-

kriteria tertentu seperti obyektif (tidak bersifat memfitnah), dimaksudkan untuk

perbaikan, disampaikan secara jelas dan lengkap (kalau perlu dengan bukti-bukti),

serta memberitahukan bentuk-bentuk pelanggaran, penyimpangan, penyalahgunaan

wewenang atau kesalahan yang terjadi. Disamping itu hendaknya dijelaskan pula

patokan-patokan yang dilanggar, dan memuat saran-saran serta identitas orang yang

menyampaikannya. Agar Wasmas dapat berjalan lebih optimal, maka pemerintah

harus memperhatikan beberapa hal antara lain : Secepatnya memberikan tanggapan

dengan menjelaskan tindakan-tindakan yang telah diambil, atau menjelaskan duduk

Page 33: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

persoalannya. Dalam hal tanggapan belum dapat dilakukan karena masih memerlukan

penelitian, maka tanggapan dilakukan secara bertahap : pertama, menyampaikan

penghargaan dengan penjelasan akan segera dilakukan penelitian, dan setelah

penelitian selesai, baru disampaikan tanggapan. Mengambil langkah tindak lanjut

dalam bentuk usaha penertiban, peningkatan dan pembinan untuk merehabilitasi,

meningkatkan dan membina citra instansi.

2. Pengertian Pengendalian

Pengertian Pengendalian, Pengendalian merupakan tahap yang menentukan dari

proses manajemen. Oleh sebab itu, kemampuan untuk melakukan pengendalian

merupakan salah satu fungsi dan peran manajer yang sangat penting. Pengendalian

diartikan sebagai “proses pemantauan aktivitas untuk menjamin bahwa standar

dapat terlaksana sebagaimana yang direncanakan dan melakukan langkah koreksi

terhadap penyimpangan yang berarti.” Yang dimaksud dengan standar adalah

pedoman datau tolak banding yang ditetapkan sebagai dasar untuk pengukuran

kapasitas, kuantitas, isi, nilai, biaya, kualitas, dan kinerja. Pengendalian Sosial adalah

segenap cara dan proses yang di tempuh kelompok atau orang masyarakat, sehingga

para anggotanya dapat bertindak sesuai denagn harapan kelompok atau masyarakat.

Dalam sistem pemerintahan , pengendalian sosial di artikan sebagai pengawasan yang

di lakukan masyarakat terhadap jalannnya pemerintahan, khususnya pemerintah

beserta aparatnya . pengertian pengendalian sosial tersebut mencakup segala proses

yang di rencanakan atau tidak serta bersifat mendidik, mengajak, atau bahkan

memaksa warga masyarakat mematuhi kaidah dan nilai-nilai sosial yang berlaku.

Page 34: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Menurut Soerjono Soekanto (1990), pengendalian sosial bertujuan untuk

mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan dalam

masyarakat. Atau, suatu sistem pengendalian sosial bertujuan untuk mencapai

keadaan damai melalui keserasian antara kepastian dengan keadilan/kesebandingan.

Pengendalian sosial , sangat berkaitan erat dengan norma dan nilai sosial . hal ini di

sebabkan bagi anggota masyarakat, norma dan nilai sosial merupakan alat pengendali

atau sebagai pedoman dalam berprilaku.pengendalian sangat penting dalam

kehidupan bermasyarakat karena akan mengurangi terjadinya perilaku-perilaku yang

menyimpang.

Pengendalian sosial sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat karena

akan mengurangi terjadinya perilaku-perilaku yang menyimpang.jika pengendalian

social tidak di terapkan, maka akan mudah terjadi penyipangan-pemyimpangan dalam

pelaksanaan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Adapun fungsi pokok dalam pengendalian adalah:

a) Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan dengan

melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya ketegasan-ketegasan dalam

pengawasan, yakni dengan pemberian sanksi yang sewajarnya terhadap

penyimpangan yang terjadi.

b) Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjai. Jika penyimpangan telah

terjadi, hendaknya pengendalian dapat mengusahakan cara-cara perbaikan.

Page 35: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

c) Mendinamisasikan organisasi. Dengan adanya pengendalian maka diharapkan

sedini mungkin dapat dicegah adanya penyimpangan, sehingga unit organisasi

selalu dalam keadaan bekerja secara efektif dan efesien.

C. Pembangunan

1. Defenisi pembangunan

Saul M. Katz mendefinisikan pembangunan merupakan sebagai perubahan

yang berlangsun secara luas dalam masyarakat dan bukan sekedar pada sektor

ekonomi saja melainkan sektor lainya seperti perubahan pendapatan perkapita dan

perubahan pada grafik tenaga kerja dan lainya.

Pembangunan yang merupakan rangkaian usaha perubahan dan pertumbuhan

yang berencana yang di lakukan secara sadar suatu bangsa, negara, dan pemerintahan

menuju moderenitas dalam rangka pembinaan bangsa. Gabungan kedua pengertian

tersebut mengandung beberapa pikiran sebagai

berikut :

a. Pembangunan merupakan suatu proses. Oleh karena itu, harus di laksanakan

secara terus – menerus, berkesinambungan, pentahapan jangka waktu, biaya,dan

hasil tertentu yang di harapkan.

b. Pembangunan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan merupakan

hasil pemikiran sampai pada tingkat rasionalitas tertentu.

c. Pembangunan dilaksanakan secara berencana.

Page 36: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

d. Pembangunan mengarah pada moderenitas dan bertujuan untuk menemukan cara

hidup yang lebih baik dari sebelumnya, lebih maju, serta dapat menguasai ilmu

pengetahuan pengetahuan dan teknologi dan iptek.

e. Pembangunan mempunyai tujuan yang bersifat multi dimensional, aspek politik,

ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.

f. Pembangunan ditujukan untuk membina bangsa. Secara umum, administrasi

pembangunan diartikan sebagai bidang studi yang mempelajari sistem admiistrasi

negara di negara yang sedang mempelajari sistem administrasi negara di negara,

yang sedang membangun serta upaya untuk meningkatkan kemampuanya.

2. Arti Pembangunan

Sondang P.Siagian mengemukakan arti pembangunan adalah :

a. Seluruh usaha yang di lakukan oleh suatu masyarakat untuk memperbaiki tata

kehidupanya sebagai suatu bangsa, dalam berbagai aspek kehidupan bangsa

tersebut dalam rangka usaha pencapaian tujuan yang telah di tetapkan

sebelumnya.

b. Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahahan yang terencana

yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju

moderenitas dalam rangka pembinaan bangsa (natonal Building).

3. Ide pokok pembangunan

a. Perubahan (changes).

b. Pertumbuhan (growth).

c. Usaha sadar (modernization).

Page 37: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

d. Berencana dan skala waktu.

e. Punya Goal (nation and Character Building).

Pembangunan adalah proses kearah kehidupan masyarakat yang lebih baik.

(Hadjor :, 1992:100), or betterment, or “beneficial alternation” (crocker,1993:62) in

the human condition.” (Donald Osborn,1993).

D. Definisi Lingkungan Hidup

Menurut Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan

semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan

perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,

dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Dalam Undang-Undang

tersebut dinyatakan bahwa lingkungan hidup yang sehat dan bersih merupakan

hak asasi setiap orang, sehingga diperlukan kesadaran pribadi dan lembaga baik

lembaga pemerintah maupun non pemerintah agar tercipta lingkungan yang

nyaman dan layak terhadap penghidupan manusia. Kebijakan pengelolaan

lingkungan secara menyeluruh perlu diterapkan dari sisi pengelolaan dan

pemanfaatan sumber daya alam secara bijak menuju lingkungan yang

berkelanjutan.

Danusaputro (1985), menyatakan bahwa lingkungan hidup merupakan

“harta pusaka” bagi seluruh dan segenap insani sepanjang zaman, yang harus

senantiasa dijaga kelestariaanya secara turun temurun, Memang tiap insani boleh dan

Page 38: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

dapat memanfaatkan lingkungan hidup, tetapi siapapun tidak diwenangkan untuk

merusak atau menanggung akibatnya, sebaliknya setiap pihak justru memikul

kewajiban untuk selalu memeliharanya dengan baik dan menjaganya secara tertib

dengan menghindarkan segala ancaman atau gangguan, yang mungkin dapat

menimpanya. Sementara itu, menurut Irwan (2007), Lingkungan adalah suatu

sistem kompleks yang berada di luar individu yang mempengaruhi pertumbuhan

dan perkembangan organisme. Lingkungan merupakan ruang tiga dimensi, dimana

organisme merupakan salah satu bagiannya. Lingkungan bersifat dinamis,

perubahan dan perbedaan yang terjadi baik secara mutlak maupun relatif dari

faktor-faktor lingkungan terhadap tumbuh-tumbuhan akan berbeda-beda menurut

waktu, tempat dan keadaan.Mengelola lingkungan hidup berarti mengelola

lingkungan alam, yang berarti mengelola lingkungan alam sekitar, agar mampu

menunjang kehidupan dan kesejahteraan ekologi. Perlindungan terhadap ekologi,

menjadi bagian penting dalam pengelolaan lingkungan hidup, saling menunjang,

saling membutuhkan, dan saling menjaga ekologi dengan caranya masing-masing.

E. Usaha pertambangan dan Konsep Pengelolaan Pertambangan

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Usaha pertambangan adalah

kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi tahapan

kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, kostruksi,

penambangan, pengolahan dan pemurnian,pengangkutan dan penjualan, serta

pasca tambang.

Page 39: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Menurut Sudrajat (2010), cap atau kesan buruk bahwa pertambangan

merupakan kegiatan usaha yang bersifat zero value sebagai akibat dari kenyataan

berkembangnya kegiatan penambangan yang tidak memenuhi kriteria dan

kaidahkaidah teknis yang baik dan benar, adalah anggapan yang segera harus

segera diakhiri. Caranya adalah melakukan penataan konsep pengelolaan

usaha pertambangan yang baik dan benar. Menyadari bahwa industri

pertambangan adalah industri yang akan terus berlangsung sejalan dengan

semakin meningkatnya peradaban manusia, maka yang harus menjadi perhatian

semua pihak adalah bagaimana mendorong industri pertambangan sebagai industri

yang dapat memaksimalkan dampak positif dan menekan dampak negatif

seminimal mungkin melalui konsep pengelolaan usaha pertambangan berwawasan

jangka panjang. Berdasarkan pada pengamatan dan pengalaman Sudrajat (2010),

yang bergelut dalam dunia praktis di lapangan, munculnya sejumlah persoalan

yang mengiringi kegiatan usaha pertambangan di lapangan diantaranya :

a. Terkorbankannya pemilik lahan

Kegiatan usaha pertambangan adalah kegiatan yang cenderung mengorbankan

kepentingan pemegang hak atas kurang bagusnya administrasi pertanahan di tingkat

bawah, juga karena faktor budaya dan adat setempat. Kebiasaan masyarakat adat di

beberapa tempat dalam hal penguasaan hak atas tanah biasanya cukup dengan

adanya pengaturan intern mereka, yaitu saling mengetahui dan menghormati antara

batas-batas tanah. Keadaan tersebut kemudian dimanfaatkan oleh sekelompok orang

dengan cara membuat surat tanah dari desa setempat.

Page 40: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

b. Kerusakan lingkungan

Kegiatan usaha pertambangan merupakan kegiatan yang sudah pasti akan

menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan adalah fakta yang tidak dapat

dibantah. Untuk mengambil bahan galian tertentu, dilakukan dengan

melaksanakan penggalian. Artinya akan terjadi perombakan atau perubahan

permukaan bumi, sesuai karakteristik pembentukan dan keberadaan bahan galian,

yang secara geologis dalam pembentukannya harus memenuhi kondisi geologi

tertentu.

c. Ketimpangan sosial

Kebanyakan kegiatan usaha pertambangan di daerah terpencil dimana

keberadaan masyarakatnya masih hidup dengan sangat sederhana, tingkat

pendidikan umumnya hanya tamata SD, dan kondisi sosial ekonomi umumnya

masih berada di bawah garis kemiskinan. Di lain pihak, kegiatan usaha

pertambangan membawa pendatang dengan tingkat pendidikan cukup, menerapkan

teknologi menengah sampai tinggi, dengan budaya dan kebiasaan yang terkadang

bertolak belakang dengan masyarakat setempat. Kondisi ini menyebabkan

munculnya kesenjangan sosial antara lingkungan pertambangan dengan masyarakat di

sekitar usaha pertambangan berlangsung.

Page 41: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

F. Pengertian Industri

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau

barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah

untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi

adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga

dalam bentuk jasa.

Industri merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejateraan

penduduk. Selain itu industrialisasi juga tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan

mutu sumberdaya manusia dan kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya alam

secara optimal. UU Perindustrian No 5 Tahun 1984, industri adalah kegiatan ekonomi

yang mengelola bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan atau barang

jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaanya termasuk

kegiatan rancangan bangun dan perekayasaan industri. Dari sudut pandang geografi,

Industri sebagai suatu sistem, merupakan perpaduan sub sistem fisis dan sub sistem

manusia (Sumaatmaja,1981).

1. Pengelompokan Jenis Industri

Departemen Perindustrian mengelompokan industri nasional Indonesia dalam

3 kelompok besar yaitu:

a. Industri Dasar

Industri dasar meliputi kelompok industri mesin dan logam dasar

(IMLD) dan kelompok industri kimia dasar (IKD). Yang termasuk dalam IMLD atara

lain industri mesin pertanian, elektronika, kereta api, pesawat terbang, kendaraan

Page 42: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

bermotor, besi baja, alumunium, tembaga dan sebagainya. Sedangkan yang

termasuk IKD adalah industri pengolahan kayu dan karet alam, industri pestisida,

industri pupuk, industri silikat dan sebagainya. Industri dasar mempunyai misi

untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membantu struktur industri dan

bersifat padat modal. Teknologi yang digunakan adalah teknologi maju, teruji dan

tidak padat karya namun dapat mendorong terciptanya lapangan kerja secara besar.

b. Aneka industri (AL)

Yang termasuk dalam aneka industri adalah industri yang mengolah sumber

daya hutan, industri yang menolah sumber daya pertanian secara luas dan lain-lain.

Aneka industri mempunyai misi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan atau

pemerataan, memperluas kesempatan kerja, tidak padat modal dan teknologi yang

digunakan adalah teknologi menengah atau teknologi maju.

c. Industri Kecil

Industri kecil meliputi industri pangan (makanan, minuman dan tembakau),

industri sandang dan kulit (tekstil, pakaian jadi serta barang dari kulit), industri

kimia dan bahan bangunan (industri kertas, percetakan, penebitan, barang-barang

karet dan plastik), industri kerajinan umum (industri kayu, rotan, bambu dan

barang galian bukan logam) dan industri logam (mesin, listrik, alat-alat ilmu

pengetahuan, barang dan logam dan sebagainya).

Industri di Indonesia dapat digolongkan kedalam beberapa macam kelompok.

Industri didasarkan pada banyaknya tenaga kerja dibedakan menjadi 4

golongan,yaitu:

Page 43: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

1) Industri besar, memiliki jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih,

2) Industri sedang, memiliki jumlah tenaga kerja antara 20-99 orang,

3) Industri kecil, memiliki jumlah tenaga kerja antara 5-19 orang,

4) Industri rumah tangga, memiliki jumlah tenaga kerja antara 1-4 orang (BPS,

2002).

Dalam mendukung suatu industri dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi

antara lain (Partadirja, 1985) :

a. Faktor Produksi Modal, yang terdiri atas

1) Modal buatan manusia yang terdiri dari bangunan bangunan, mesin-mesin,

jalan raya, kereta api, bahan mentah, persediaan barang jadi dan setengah jadi.

2) Lahan terdiri dari tanah, air, udara, mineral di dalamnya, termasuk sinar

matahari.

b. Faktor produksi tenaga kerja terdiri dari:

1) Tenaga kerja atau buruh berupa jumlah pekerja termasuk tingkat pendidikan dan

tingkat keahliannya

2) Kewirausahaan sebagai kecakapan seseorang untuk mengoganisasi faktor-

faktor produksi lain beserta resiko yang dipikulnya berupa keuntungan dan

kerugian.

Dalam meningkatkan efisiensi penggunaan faktor produksi perlu didukung

dengan kemajuan teknologi. Hicks mengklasifikasian kemajuan teknologi

berdasarkan pengaruhnya terhadap kombinasi penggunaan faktor produksi (Rahardja,

1999) :

Page 44: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

a. Teknologi padat modal, bila kemajuan teknologi mengakibatkan porsi pengunaan

barang-barang modal menjadi lebih besar dibandingkan dengan tenaga kerja.

b. Teknologi netral apabila tidak terjadi perubahan rasio faktor produksi modal dan

tenaga kerja.

c. Teknologi padat karya, apabila penggunaan faktor produksi tenaga kerja lebih

dari penggunaan modal.

Untuk meningkatkan hasil produksi dalam sebuah perusahaan tidak cukup

hanya dengan menggunakan teknologi yang canggih saja, tetapi juga memerlukan

tenaga kerja yang memiliki skill yang tinggi untuk mengoperasikannya.

Dengan demikian diperlukan tenaga kerja yang mempunyai keahlian,

kemampuan dan keterampilan kerja (Siswanto, 1989). Menurut undang-undang RI

No.13 tahun 2003, tentang ketenagakerjaan, tenaga kerja adalah setiap orang yang

mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk

memenuhi kebutuhan sendiri atau masyarakat. Dalam kamus besar bahasa

Indonesia (1991: 927), tenaga kerja adalah orang yang bekerja atau mengerjakan

sesuatu, orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar

hubungan kerja.

Page 45: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

G. Kerangka Pikir Penelitian

H. Defenisi Fokus

Untuk lebih mengarahkan penelitian maka perlu mengembangkan defenisi

operasional sebagai berikut :

1. Fungsi pengawasan pemerintah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

sejauhmana peranan yang dicapai oleh pemerintah di dalam mengkoordinasi

pengendalian dampak pabrik batu dan aspal di daerah tersebut.

Fungsi pengawasan pemerintah

dalam pengendalian dampak

pembangunan pabrik batu dan

aspal

Faktor penghambat

Faktor pendukung

Pengawasan melekat

pengawasan fungsional

pengawasan masyarakat

Pengendalian sosial

Penanggulangan Dampak

Optimalisasi fungsi pengawasan pemerintah

dalam Penanggulangan Dampak

Page 46: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

2. Fungsi pengawasan pemerintah dalam melaksanakan pengawasan dampak pabrik

batu dan aspal di daerah tersebut. Yaitu pengawasan melekat,pengawasan fungsional,

dan pengwasan masyarakat,

3. Penanggulangan dampak pabrik batu dan aspal agar terkendalinya dampak negatif

terhadap beroperasinya perusahaan tersebut.

4. Optimalisasi fungsi pengawasan pemerintah, yang dimaksudkan ialah efektitas

dan efisiensi pelaksanaan fungsi pengawasan melalui pengawasan

melekat,fungsional,dan masyarakat dalam mengendalikan dampak negative

beroperasinya perusahaan pabrik batu dan aspal di Desa Padang Loang Kecamatan

Ujung Loe.

BAB III

METODE PENELITIAN

Page 47: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Bulukumba disertai dengan dasar

pertimbangan bahwa Kota Bulukumba adalah kota yang salah satu permasalahanya

memiliki peningkatan pembangunan industri. salah satunya industri pabrik Batu dan

Aspal di Desa Padang Loang kecamatan Ujung Loe kabupaten Bulukumba.

B. Jenis dan Tipe Penelitian.

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang

digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah sebagai lawannya adalah

eksperimen, dimana peneliti merupakan instrumen kunci dengan analisis data bersifat

induktif dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

2. Tipe penelitian

Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan didukung data kualitatif

dimana peneliti berusaha untuk mengungkapkan suatu fakta atau realita fenomena

sosial tertentu sebagaimana adanya dan memberikan gambaran secara objektif

tentang keadaan atau permasalahan yang dihadapi.

C. Informan Penelitian

31

Page 48: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Penentuan narasumber (informan) dalam penelitian ini untuk diwawancarai

secara mendalam dilakukan dengan cara, peneliti memilih orang tertentu yang

dipandang memiliki pengetahuan dan informasi mengenai permasalahan yang diteliti

yakni pihak-pihak yang terlibat sebagai partisipan dalam kegiatan pemerintah dalam

pengendalian dampak pembangunan pabrik batu dan aspal yaiitu :

Informan yang dijadikan sumber penelitian setidaknya mengetahui hal- hal

yang mengenai atau mengetahui Pabrik batu dan Aspal yang ada di Desa Padang

Loang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba . Ada 7 Informan yang

dijadikan sumber data dalam penelitian.

Adapun Informan Penelitian di cantumkan dalam tabel berikut :

Tabel 1: Informan

No Nama Keterangan

1. H. Abdul Jabbar Pengawas Umum

2. Asniar Staf PT. Purnama karya nugraha

3. Muh. Adil, S.Sos Kepala Desa

4. Andi Risal Kadus salebboe

5. Baharuddin, SE Tokoh masyarakat

6. Darmawati.S.Pdi Masyarakat

7. Sukardi Karyawan

8. Bahtiar Hanaping Masyarakat

Sumber Data : Olahan Data Primer

D. Sumber Data

Page 49: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu :

1. Data Primer

Yakni data dan informasi yang langsung dikumpulkan dari lokasi

penelitian melalui informan yang telah dipilih dengan menggunakan teknik

wawancara.

2. Data Sekunder

Yakni data dan informasi yang mendukung data primer, yang diperoleh

lewat dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.

E. Tehnik Pengumpulan Data

Teknik penelitian merupakan salah satu unsur penting dalam melakukan

suatu penelitian. Teknik yang digunakan dalam menghimpun penelitian ini yaitu:

1. Observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan

secara langsung di lapangan yang berkaitan dengan peran pemerintah terhadapp

pengendalian dampak pabrik batu dan aspal.

2. Wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara bebas terpimpin,

artinya peneliti mengadakan pertemuan langsung dengan petugas pemerintah, dan

wawancara bebas artinya peneliti bebas mengajukan pertanyaan kepada

responden sesuai dengan jenis pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan

sebelumnya.

Page 50: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

3. Dokumentasi, yaitu pemanfaatan informasi melalui dokumen-dokumen tertentu

yang dianggap mendukung. Adapun manfaat penggunaan dokumen dalam hal ini

adalah

a. Dokumen membantu pemverifikasian ejaan dan judul atau nama yang benar dari

organisasi yang telah disinggung dalam wawancara.

b. Dokumen dapat menambah rincian spesifik lainnya guna mendukung informasi

dari sumber-sumber lain, jika bukti dokumenter bertentangan dan bukannya

mendukung, peneliti mempunyai alasan untuk meneliti lebih jauh topik yang

bersangkutan.

F. Tehnik Analisis Data

Analisa data ialah langkah selanjutnya untuk mengolah data dari hasil

penelitian menjadi data, dimana data yang diperoleh, dikerjakan dan dimanfaatkan

sedemikian rupa untuk menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun

hasil penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model analisa interaktif (interactive model of analysis). Dalam model ini terdapat tiga

komponen pokok. Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono 2012 : 91), ketiga

komponen tersebut yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan komponen pertama analisis data yang

mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak

Page 51: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan peneliti dapat

dilakukan.

2. Sajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan informasi yang memungkinkan

kesimpulan. Secara singkat dapat berarti cerita sistematis dan logis supaya makna

peristiwanya menjadi lebih mudah dipahami.

3. Penarikan Simpulan

Dalam awal pengumpulan data peneliti sudah harus mulai mengerti apa

arti dari hal-hal yang ia temui dengan mencatat peraturan-peraturan sebab akibat,

dan berbagai proporsi sehingga penarikan kesimpulan dapat dipertanggung

jawabkan.

G. Keabsahan Data

Pengabsahan data dalam penelitian ini diperiksa dengan menggunakan teknik

triangulasi. Triangulasi bermakna silang yakni mengadakan pengecekan akan

kebenaran data yang akan dikumpulkan dari sumber data dengan menggunakan

teknik pengumpulan data yang lain serta pengecekan pada waktu yang berbeda.

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi Sumber dilakukan dengan cara mengecek pada data sumber lain

yang telah diperoleh sebelumnya.

b. Triangulasi Metode

Page 52: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Triangulasi Metode bermakna data yang diperoleh dari satu sumber dengan

menggunakan metode atau teknik tertentu, diuji keakuratan atau ketidak akuratannya.

c. Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu berkenaan dengan waktu pengambilan data penelitian.

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dengan cara mengecek

data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda

3. Triangulasi waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan

dengan teknik wawancara di pagi hari pada saagt nara sumber masih segar, belum

banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.

H. Jadwal Penelitian

Jadwal pelaksanaan penelitian dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu:

1. Tahapan persiapan

Pada tahap ini peneliti mengurus perizinan penelitian pada lembaga terkait

dan menyusun instrument penelitian.

2. Tahapan pelaksanaan

Page 53: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Pada tahapan ini peneliti mulai mengumpulkan data dan menarik suatu

kesimpulan.

3. Tahapan penyelesaian

Pada tahapan ini peneliti melakukan penulisan laporan penelitian, diskusi

perbaikan dan penggandaan laporan (proposal).

Page 54: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Sejarah singkat pemerintah daerah kabupaten Bulukumba

Mitologi penamaan "Bulukumba", konon bersumber dari dua kata dalam

bahasa Bugis yaitu "Bulu’ku" dan "Mupa" yang dalam bahasa Indonesia berarti

"masih gunung milik saya atau tetap gunung milik saya". Mitos ini pertama kali

muncul pada abad ke–17 Masehi ketika terjadi perang saudara antara dua kerajaan

besar di Sulawesi yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone. Di pesisir pantai yang

bernama "Tana Kongkong", di situlah utusan Raja Gowa dan Raja Bone bertemu,

mereka berunding secara damai dan menetapkan batas wilayah pengaruh kerajaan

masing-masing.Bangkeng Buki' (secara harfiah berarti kaki bukit) yang merupakan

barisan lereng bukit dari Gunung Lompobattang diklaim oleh pihak Kerajaan Gowa

sebagai batas wilayah kekuasaannya mulai dari Kindang sampai ke wilayah bagian

timur. Namun pihak Kerajaan Bone berkeras memertahankan Bangkeng Buki'

sebagai wilayah kekuasaannya mulai dari barat sampai ke selatan.

Berawal dari peristiwa tersebut kemudian tercetuslah kalimat dalam bahasa

Bugis "Bulu'kumupa" yang kemudian pada tingkatan dialek tertentu mengalami

perubahan proses bunyi menjadi "Bulukumba". Konon sejak itulah nama Bulukumba

mulai ada dan hingga saat ini resmi menjadi sebuah kabupaten.Peresmian Bulukumba

Page 55: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

menjadi sebuah nama kabupaten dimulai dari terbitnya Undang–Undang Nomor 29

Tahun 1959, tentang Pembentukan Daerah–daerah Tingkat II di Sulawesi yang

ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 5 Tahun

1978, tentang Lambang Daerah.

Akhirnya setelah dilakukan seminar sehari pada tanggal 28 Maret 1994

dengan narasumber Prof. Dr. H. Ahmad Mattulada (ahli sejarah dan budaya), maka

ditetapkanlah hari jadi Kabupaten Bulukumba, yaitu tanggal 4 Februari 1960 melalui

Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 1994.Secara yuridis formal Kabupaten

Bulukumba resmi menjadi daerah tingkat II setelah ditetapkan Lambang Daerah

Kabupaten Bulukumba oleh DPRD Kabupaten Bulukumba pada tanggal 4 Februari

1960 dan selanjutnya dilakukan pelantikan bupati pertama, yaitu Andi Patarai pada

tanggal 12 Februari 1960.

2. Slogan Kabupaten Bulukumba

Paradigma kesejarahan, kebudayaan dan keagamaan memberikan nuansa

moralitas dalam sistem pemerintahan yang pada tatanan tertentu menjadi etika bagi

struktur kehidupan masyarakat melalui satu prinsip "Mali’ siparappe, Tallang

sipahua." Ungkapan yang mencerminkan perpaduan dari dua dialek bahasa Bugis

Makassar tersebut merupakan gambaran sikap batin masyarakat Bulukumba untuk

mengemban amanat persatuan di dalam mewujudkan keselamatan bersama demi

terciptanya tujuan pembangunan lahir dan batin, material dan spiritual, dunia dan

akhirat.

Page 56: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Nuansa moralitas ini pula yang mendasari lahirnya slogan pembangunan

"Bulukumba Berlayar" yang mulai disosialisasikan pada bulan September 1994 dan

disepakati penggunaannya pada tahun 1996. Konsepsi "Berlayar" sebagai moral

pembangunan lahir batin mengandung filosofi yang cukup dalam serta memiliki

kaitan kesejarahan, kebudayaan dan keagamaan dengan masyarakat Bulukumba.

"Berlayar" merupakan sebuah akronim dari kalimat kausalitas yang berbunyi "Bersih

Lingkungan, Alam Yang Ramah". Filosofi yang terkandung dalam slogan tersebut

dilihat dari tiga sisi pijakan, yaitu sejarah, kebudayaan dan keagamaan.

a. Pijakan Sejarah (History)

Bulukumba lahir dari suatu proses perjuangan panjang yang mengorbankan

harta, darah dan nyawa. Perlawanan rakyat Bulukumba terhadap kolonial Belanda

dan Jepang menjelang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 1945

diawali dengan terbentuknya "barisan merah putih" dan "laskar brigade

pemberontakan Bulukumba angkatan rakyat". Organisasi yang terkenal dalam sejarah

perjuangan ini, melahirkan pejuang yang berani mati menerjang gelombang dan badai

untuk merebut cita–cita kemerdekaan sebagai wujud tuntutan hak asasi manusia

dalam hidup berbangsa dan bernegara.

b. Pijakan Kebudayaan (Culture)

Dari sisi budaya, Bulukumba telah tampil menjadi sebuah "legenda modern" dalam

kancah percaturan kebudayaan nasional, melalui industri budaya dalam bentuk

perahu, baik itu perahu jenis phinisi, padewakkang, lambo, pajala, maupun jenis

lepa–lepa yang telah berhasil mencuatkan nama Bulukumba di dunia internasional.

Page 57: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Kata layar memiliki pemahaman terhadap adanya subjek yang bernama perahu

sebagai suatu refleksi kreativitas masyarakat Bulukumba.

c. Pijakan Keagamaan (Religion)

Masyarakat Bulukumba telah bersentuhan dengan ajaran agamaIslam sejak awal abad

ke–17 Masehi yang diperkirakan tahun 1605 M. Ajaran agama Islam ini dibawa oleh

tiga ulama besar (waliyullah) dari Pulau Sumatera yang masing–masing bergelar

Dato Tiro (Bulukumba), Dato Ribandang (Makassar) dan Dato Patimang (Luwu).

Ajaran agama Islam yang berintikan tasawwuf ini menumbuhkan kesadaran religius

bagi penganutnya dan menggerakkan sikap keyakinan mereka untuk berlaku zuhud,

suci lahir batin, selamat dunia dan akhirat dalam kerangka tauhid "appasewang"

(meng-Esa-kan Allah SWT).

3. Keadaan Geografis Kabupaten Bulukumba

Kabupaten Bulukumba terletak dibagian selatan dari jazirah Sulawesi

Selatan dan berjarak 153 km dari Makassar (Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan). Luas

wilayah Kabupaten Bulukumba 1.154,67 km² atau 1,85 % dari luas wilayah Propinsi

Sulawesi Selatan.Kabupaten Bulukumba terdiri dari 10 kecamatan yaitu Kecamatan

Ujungbulu (Ibukota Kabupaten), Kecamatan Gantarang, Kecamatan Kindang,

Kecamatan Rilau Ale, Kecamatan Bulukumpa, Kecamatan Ujungloe, Kecamatan

Bontobahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang dan Kecamatan Herlang. Tiga

kecamatan sentral pengembangan pertanian dan perkebunan yaitu Kecamatan

Kindang, Kecamatan Rilau Ale dan Kecamatan Bulukumpa.

Page 58: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Secara geografis Kabupaten Bulukumba terletak pada koordinat antara

5°20” sampai 5°40” Lintang Selatan dan 119°50” sampai 120°28” Bujur

Timur.Batas-batas wilayahnya adalah:

a) Sebelah Utara : Kabupaten Sinjai.

b) Sebelah Selatan : Laut Flores.

c) Sebelah Timur : Teluk Bone.

d) Sebelah Barat : Kabupaten Bantaeng.

Daerah perbukitan di Kabupaten Bulukumba terbentang mulai dari Barat

ke Utara dengan ketinggian 100 sampai dengan diatas 500 meter dari permukaan laut

meliputi bagian dari Kecamatan Kindang, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan

Rilau Ale.Kabupaten Bulukumba mempunyai suhu rata-rata berkisar antara 23,82 °C

– 27,68 °C. Suhu pada kisaran ini sangat cocok untuk pertanian tanaman pangan dan

tanaman perkebunan. Berdasarkan analisis Smith – Ferguson (tipe iklim diukur

menurut bulan basah dan bulan kering) maka klasifikasi iklim di Kabupaten

Bulukumba termasuk iklim lembab atau agak basah.

Kabupaten Bulukumba berada di sektor timur, musim gadu antara

Oktober – Maret dan musim rendengan antara April – September. Terdapat 8

buah stasiun penakar hujan yang tersebar di beberapa kecamatan, yakni: stasiun

Bettu, stasiun Bontonyeleng, stasiun Kajang, stasiun Batukaropa, stasiun Tanah

Kongkong, stasiun Bontobahari, stasiun Bulo–bulo dan stasiun Herlang.Daerah

dengan curah hujan tertinggi terdapat pada wilayah barat laut dan timur

sedangkan pada daerah tengah memiliki curah hujan sedang sedangkan pada

Page 59: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

bagian selatan curah hujannya rendah.Curah hujan di Kabupaten Bulukumba

sebagai berikut:

1) Curah hujan antara 800 – 1000 mm/tahun, meliputi Kecamatan Ujungbulu,

sebagian Gantarang, sebagian Ujung Loe dan sebagian besar Bontobahari.

2) Curah hujan antara 1000 – 1500 mm/tahun, meliputi sebagian Gantarang,

sebagian Ujung Loe dan sebagian Bontotiro.

3) Curah hujan antara 1500 – 2000 mm/tahun, meliputi Kecamatan Gantarang,

sebagian Rilau Ale, sebagian Ujung Loe, sebagian Kindang, sebagian

Bulukumpa, sebagian Bontotiro, sebagian Herlang dan Kecamatan Kajang.

4) Curah hujan di atas 2000 mm/tahun meliputi Kecamatan Kindang,Kecamatan

Rilau Ale, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Herlang

Sungai di kabupaten Bulukumba ada 32 aliran yang terdiri dari sungai besar

dan sungai kecil. Sungai-sungai ini mencapai panjang 603,50 km dan yang terpanjang

adalah sungai Sangkala yakni 65,30 km, sedangkan yang terpendek adalah sungai

Biroro yakni 1,50 km. Sungai-sungai ini mampu mengairi lahan sawah seluas 23.365

Ha.Kepadatan penduduk Kabupaten Bukumba pada tahun 2009 yaitu rata-rata 340

jiwa per km². Kecamatan Ujungbulu mempunyai kepadatan yang tinggi dikarenakan

sebagai ibukota kabupaten dan aktivitas yang tinggi dengan jumlah penduduk yang

besar dan luas daerah relatif kecil jika dibandingkan kecamatan lainnya.

4. Visi Kabupaten bulukumba

“Sejahterakan Masyarakat Bulukumba Dengan Membangun Desa Menata Kota

Melalui Kemandirian Lokal Yang Bernapaskan Keagamaan”

Page 60: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

5. Misi Kabupaten Bulukumba

a. Memfasilitasi pengembangan kapasitas setiap penduduk Bulukumba agar mampu

meningkatkan produktivitasnya secara berkesinambungan serta mampu

menyalurkan pendapat dan aspirasinya pada semua bidang kehidupan secara bebas

dan mandiri.

b. Mendorong serta memfasilitasi tumbuh-kembangnya kelembagaan masyarakat

pada semua bidang kehidupan dengan memberikan perhatian utama kepada

pembangunan perekonomian daerah yang memicu pertumbuhan kesempatan

berusaha dan kesempatan kerja.

c. Mengembangkan daerah melalui pemanfaatan potensi dan sumberdaya kabupaten

sedemikian rupa, sehingga secara langsung mapun tidak langsung memberikan

kontribusi terhadap pencapaian sasaran pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan,

serta berdampak positif terhadap pengembangan kawasan sekitar.

d. Peningkatan kualitas pelayanan pemerintahan yang partisipatif, transparan, dan

akuntabel.

e. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama dan budaya terhadap segenap aspek

kehidupan kemasyarakatan.Letak luas dan wilayah.

B. Profil Desa Padang Loang

Desa Padang Loang merupakan salah satu dari 11 Desa dan satu kelurahan di

Wilayah Kecamatan Ujung Loe yang terletak 3 Km dari ibu kota Kecamatan Ujung

Loe, 13 Km dari ibu kota Kaupaten dan 170 Km dari ibu kota propinsi. Desa padang

Loang mempunyai luas wilayah seluas ± 8, 52 Km.

Page 61: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

a. Iklim

Iklim Desa Padang Loang sebagaimana desa-desa yang lain di wilayah

Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penhujan. Hal tersebut mempunyai

pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Padang Loang kecamatan

Ujung Loe.

Tabel 4.1.Perekonomian Desa Padang Loang

Sumber: Desa Padang Loang kecamatan Ujung Loe kabupaten Bulukumba 2011

Sumber perekonomian masyarakat Desa Padang Loang yang ditinjau dari segi

pendapatan Desa.

c. Sejarah Desa

Awalnya Desa Padang Loang merupakan salah satu Kampung yang bergabung

dengan Desa Salemba, Desa Seppang dan Desa Lonrong dan Desa Dannuang, Dan

pada tahun 1989 terpisah dengan desa lainya yang kemudian daerah ini dikenal

dengan Desa Padang Loang, nama Padang Loang diberikan oleh tokoh-tokoh

No Uraian 2011

(Rp)

2012

(Rp)

2013

(Rp)

2014

(Rp)

2015

(Rp)

1. Surat pengantar 1.445.000

2. Pertanian 2.500.000.000

3. Perkebunan 975.000.000

4. Tambang

Galian C 4.450.000.000

5. Pajak 24.797.266

6. Retribusi 11.881.617

Page 62: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

masyarakat di daerah ini maka terbentuklah nama Desa Padang Loang sampai

sekarang.

Tabel 4.2. Riwayat Pemerintahan Desa Padang Loang.

Tahun Riwayat Pemerintahan Desa Padang

Loang

1989 Pejabat Kepala Desa Sementara

USMAN ISDAR ,S.Sos

1995 Pemilihan Kepala Desa Pertama yang di

Menangkan oleh USMAN ISDAR,S.Sos

2003

Pemiihan Kepala Desa ke Dua yang di

menangkan oleh USMAN ISDAR,S.Sos

2008 Pemilihan Kepala Desa ke Tiga yand di

menangkan oleh MUH ADIL,S.Sos

Sumber: Desa Padang Loang kecamatan Ujung Loe kabupaten Bulukumba 2011

d. Keadaan Statistik dan Sosial Budaya

a. Sektor Pendidikan

1. Biaya sekolah yang masih memberatkan bagi warga yang kurang mampu.

2. Buku pelajaran tingkat sekolah dasar masih kurang.

3. Belum adanya sarana perpustakaan desa.

4. Keadaan sosial ekonomi peduduk.

b. Jumlah penduduk

Desa Padang Loang mempunyai jumlah penduduk 3.156 jiwa yang tersebar di

tiga dusun, delapan RK, dan 16 RT dengan perincian sebagai mana tabel berikut :

Page 63: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Tabel 4.3. Jumlah penduduk

Dusun Sarajatoae Dusun Salebboe Dusun Latamba

588 Jiwa Laki – Laki

422 Jiwa Perempuan

603 Jiwa Laki – Laki

697 Jiwa Perempuan

484 Jiwa Laki – Laki

462 Jiwa Perempuan

Sumber: Desa Padang Loang kecamatan Ujung Loe kabupaten Bulukumba 2011

c. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat desa Padang Loang adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4. Tingkat Pendidikan.

Pra Sekolah SD SMP SLTA Sarjana

40 orang 1.184 orang 924 orang 424 orang 62 orang

Sumber: Desa Padang Loang kecamatan Ujung Loe kabupaten Bulukumba 2011

Page 64: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

STRUKTUR PEMERINTAHAN DESA PADANG LOANG KECAMATAN

UJUNG LOE KABUPATEN BULUKUMBA

e. Visi dan Misi Desa padang Loang.

a. Visi

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang

diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan visi desa Padang

BPD SAHIBO

KADES

MUH.ADIL, S.Sos

SEKDES

MARHALIM

KAUR PEMERINTAHAN

ROSMAWATI, S.Ag

KAUR KESRAH

MUH. SAMIR

KAUR UMUM

RUSTAM

KAUR KEUANGAN HAMSAH

KADUS SARAJATOAE

ANDI RIZAL

KADUS SALEBBOE

ANDI BAHRI

KADUS LATAMBA

ANDI ARIFIN P

Page 65: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Loang ini dilakukan dengan pendekatan pertisipatif, melibatkan pihak – pihak yang

berkepentingan di desa Padang Loang seperti pemerintah desa, BPD, Tokoh

masyarakat, Tokoh Agama, Lembaga pemerintah Desa dan masyarakat Desa pada

umumnya. Pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja wilayah

pembangunan di Kecamatan, maka berdasarkan pertimbangan diatas visi Desa

Padang Loang.

b. Misi

Setelah penyusunan visi juga telah ditetapkan misi yang memuat suatu

pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi desa tersebut.

Visi berada di atas misi, pernyataan visi kemudian dijabarkan ke dalam misi agar

dapat di operasionalkan/ dikerjakan sebagai mana menyusun visi , misipun dalam

penyusunanya menggunakan pendekatan parsitipatif dan pertimbangan potensi dan

kebutuhan desa Padang Loang. Sebagaimana proses yang dilakukan maka misi

desa Padang Loang adalah:

1) Meningkatkan fasilitas Pelayanan Aparat.

2) Mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.

3) Mengoptimalkan fungsi BPD dalam pengawasan pembangunan desa

4) Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana desa.

5) Mengembangkan potensi sumber daya Alam.

6) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Page 66: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

C. Gambaran Umum Industri Pabrik Batu dan Aspal PT. Purnama Karya

Nugraha.

Purnama Karya Nugraha PT kantor pusat berlokasi Jln, Lokon 60 Lariangbangi

Makassar. Perusahaan ini berkecimpung dalam aktivitas bisnis Konstruksi. Memiliki

cabang di daerah Bulukumba, pendirian perseroan terbatas Purnama Karya Nugraha

pada, tanggal 14 Januari 2008, di bawah pimpinan Taufik Arifin, SH, perusahaan PT.

Karya nugraha cabang Bulukumba sulawesi selatan di bawah pimpinan M. Asdar

Rahman dan memiliki 35 orang karyawan.

D. Pengawasan Pemerintah dalam Pengendalian dampak Pabrik Batu dan

Aspal di Desa Padang Loang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba.

1. Kelembagaan pengawasan dan pengendalian

Pengendalian merupakan tahap yang menentukan dari proses manajemen. Oleh

sebab itu, kemampuan untuk melakukan pengendalian merupakan salah satu fungsi

dan peran manajer yang sangat penting. Pengendalian diartikan sebagai proses

pemantauan aktivitas untuk menjamin bahwa standar dapat terlaksana sebagaimana

yang direncanakan dan melakukan langkah koreksi terhadap penyimpangan yang

berarti. Yang dimaksud dengan standar adalah pedoman datau tolak banding yang

ditetapkan sebagai dasar untuk pengukuran kapasitas, kuantitas, isi, nilai, biaya,

kualitas, dan kinerja.

Pengawasan adalah sesuatu yang bersifat kodrati. kita perlukan kehidupan

manusia,kita perlukan dalam kehidupan organisasi.dalam kehidupan manusia saja

kita tahu,apabila kita tidak awas dan waspada akan timbul kecelakaan.ibarat seorang

Page 67: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

pengemudi yang mengemudi kendaraan di jalan raya,apabila tidak awas dan waspada

tidak tau jalanan yang baik di jalan,maka dapat terperosok. Adapun fungsi pokok

dalam pengendalian adalah:

d) Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan dengan

melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya ketegasan-ketegasan dalam

pengawasan, yakni dengan pemberian sanksi yang sewajarnya terhadap

penyimpangan yang terjadi.

e) Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjai. Jika penyimpangan telah

terjadi, hendaknya pengendalian dapat mengusahakan cara-cara perbaikan.

Mendinamisasikan organisasi. Dengan adanya pengendalian maka diharapkan

sedini mungkin dapat dicegah adanya penyimpangan, sehingga unit organisasi

selalu dalam keadaan bekerja secara efektif dan efesien.

f) Menjaga Keutuhan Lingkungan hidup demikian juga dalam kehidupan organisasi

mungkin ada masalah dan sebagainya yang menghadang dan untuk itu pula perlu

di hadapi dengan sikap awas dan waspada. Pengawasan yang dilaksanakan tanpa

pemikiran matang, bukan ikut memperlancar pembangunan, malah sebaliknya

salah-salah menghambatnya. sebab pengawasan adalah sebagian dari mekanisme

dari sebuah matarantai yang mempunyai peranan tertentu. Maka jika pengawasan

diterapkan secara salah, ia bakal menghasilkan dampak negative terhadap

mekanisme sistem matarantai yang terkait.untuk harus lebih dulu menyadari

makna dan arti pengawasan serta tujuan tempat dan pengawasanya. seperti yang

di katakan bapak pengawas.

Page 68: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Hasil wawancara penulis dengan pengawas

“..... melaksanakan pengawasan di daerah industri ini, untuk mengetahui

perkembangan industri dan lingkungan hidup di kawasan industri. Hal ini di

laksanakan agar pelaksanaan kegiatan industri berjalan sebagai mana mestinya dan

adapun dampak yang di timbulkan dapat di minimalisir... (wawancara penulis dengan

H. J, tanggal 9 Mei 2014)

Dari hasil wawancara di atas dapat dikatakan bahwa dalam melaksanakan

pengawasan ialah dapat mengetahui perkembangan industri dan mengamati

lingkungan hidup serta ikut melaksanakan memperlancar pembangunan serta

mengamankan hasil – hasil pembangunan.

Senada dengan pernyataan pengawas yang menyatakan dapat memini malisir

adanya dampak yang di timbulkan industri pabrik batu dan aspal. hal ini di

ungkapkan hal yang sama oleh ibu Umi.

Hasil wawancara Penulis dengan

“....kami sangat menjaga lingkungan hidup disekitar industri dan berusaha agar

mampu mencegah dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat, apabila ada

dampak yang timbul dari industri kami, sekiranya di informasikan secepatnya.”

(wawancara penulis dengan A,tanggal 13 Mei 2014)

Dari hasil wawancara penulis di atas dapat disimpulkan bahwa menjaga keutuhan

kawasan industri di jaga dengan ketat oleh pengawas dan pihak industri sehingga

dampak yang timbul dari industri pabrik batu dan aspal dapat di minimalisir dengan

baik.

Senada yang di katakan bapak kepala sekertaris Direktur diatas yang mengatakan

ketika ada suatu dampak yang timbul akibat industri di konfirmasikan secepatnya.

Hasil wawancara Penulis dengan Kepala Desa

Page 69: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

“.....yang bila mana ada keluhan tentang adanya aktifitas industri khususnya di

Desa Padang Loang ini, sekiranya di dalaporkan ke saya sebagai kepala desa dan

melakukan musyawarah untuk mencari suatu kebenaran apakah betul yang dikatakan

adalah karena industri atau karna faktor lain karena ketika ada dampak yang memang

membahayakan masyarakat adanya aktifitas industri kita selaku kepala desa dan

masyarakat harus bertindak tegas....” .” (wawancara penulis dengan M.A, tanggal 13

Mei 2014).

Berdasarkan pernyataan bapak kepala desa bahwa masyarakat tidak boleh

langsung percaya ketika ada isu mengenai dampak yang tidak betul kebenaranya,

maka dari itu ketika ada informasi mengenai indutri yang ada di masyarakat di

informasikan kepada pemerintah setempat dan mencari kebenaran informasi tersebut.

E. Fungsi Pengawasan Pemerintah dalam pengendalian dampak Pabrik Batu

dan Aspal di Desa Padang Loang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten

Bulukumba.

1. Pengawasan melekat dalam pengendalian dampak Pabrik Batu dan Aspal di Desa

Padang Loang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba.

Dalam perkembangan aspek sosial AMDAL berkaitan erat dengan penerapan

AMDAL yang di atur melalui Undang-Undang no 4 tahun 1982 tentang pokok-pokok

pengelolaan lingkungan hidup dan peraturan pemerintah 29 tahun1986 yang

kemudian di revisi dengan peraturan pemerintah no 51 tahun 1993 tentang analisis

mengenai dampak ;ingkunga. Undang-Undang no 4 kemudian di revisi menjadi

Undang-Undang no.23 tahun 1997.Sedangkan P.P 51 direvisi menjadi PP 27 tahun

1999. Dalam bab pembukaan dari dua Undang-Undang tersebut disebutkan bahwa

lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya dan keadaan

Page 70: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

dan mahluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perikehidupan dan kesejahtraan

manusia serta mahluk hidup lainya. Dari rumusan ini jelas bahwa, Undang-Undang

tersebut secara eksplisit memperhatikan lingkungan sosial. Lingkungan hidup,

menurut Undang-Undang 23 tahun 1997 ini, merupakan sebuah sistem yang terdiri

dari lingkungan hayati, lingkungan non-hayati dan lingkungan sosial. Berdasarkan

peraturan UU Lingkungan hidup 23 tahun 1997, dapat dijelaskan bahwa kawasan

industri memiliki kekuatan hukum apabila telah melewati proses pengukuhan.

Penentuan batas kawasan indusri bisa teratasi sesuai dan tidak merugikan masyarakat

yang bertempat tinggal di desa tersebut. dengan pernyataan bapak kepala desa di atas,

beberapa masyarakat berbanding terbalik dengan ungkapan kepala Desa bahwa

melaporkan dan melakukan musyawarah dengan terkait adanya isu- isu akibat yang di

timbulkan industri tersebut.

Hasil wawancara Penulis dengan Masyarakat

“....saya selaku masyarakat pernah mendengar beberapa keluhan masyarakat

dampak yang terjadi di lingkungan desa seperti adanya suara bising, debu, jalan rusak

atau berlubang. Dan bapak kepala desa tidak pernah mengadakan sosialisasi ke

masyarakat tentang masalah industri ini. (wawancara penulis dengan D.W ,tanggal 13

Mei 2014).

Hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa dampak yang ada di

lingkungan kawasan industri kepada masyarakat berupa debu dan kerusakan jalan

yang di akibatkan pengankut materil seperti batu dan aspal. Dan masyarakat

menginginkan bahwa pemerintah harus lebih memperhatikan masyarakat baik berupa

sosialisasi tentang dampak yang di timbulkan tersebut. Lain halnya yang dikatakan

karyawan bahwa:

Page 71: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Hasil wawancara Penulis dengan Karyawan:

“....dampak yang berupa debu dan kerusakan jalan bukan hanya dilakukan oleh

pihak industri saja akan tetapi karena adanya kegiatan pertambangan pasir, batu dan

timbunan. Yang memiliki jalur yang sama, hal ini pemerintah harus memperjelas

kepada masyarakat agar tidak terjadi kesalah pahaman antara masyarakat dan pihak

industri...” (wawancara penulis dengan S.K, tanggal 14 Mei 2014).

Dari hasil wawancara di atas dapat di katakan bahwa kerusakan jalan, dan polusi

seperti debu, tidak sepenuhnya di akibatkan oleh kegiatan industri saja, akan tetapi

bisa dikatakan karna adanya kegiatan pertambangan galian pasir, timbunan dan batu

yang menggunakan alat-alat berat.

Hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa peran pemerintah desa

dalam bermasyarakat belum optimal, yang masyarakat harapkan bahwa pemerintah

desa mampu memberikan informasi kepada masyarakatnya dengan melakukan

sosialisasi kepada masyarakat.

Merangkum dari semua hasil wawancara di atas, maka dapat di simpulkan

bahwa Peran Pemerintah khususnya menjaga keutuhan lingkungan hidup kawasan

industri pabrik batu dan aspal, kurang optimal.

2. Pengawasan masyarakat dalam pengendalian dampak Pabrik Batu dan Aspal di

Desa Padang Loang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba.

a. Membina hubungan dengan masyarakat.

Tentang implementasi kebijakan pembangunan atau keterbukaan. Prasyarat

ini adalah mutlak masyarakat berhak mengetahui secara lebih spesifik, konsep dan

penerapan kebijakan macam apa yang secara di wujudkan dan sekaligus memberi

manfaat yang sebesar- besarnya bagi hajat hidup masyarakat setempat. Karena disisi

Page 72: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

lain ketertutupan aparatur pemerintah dalam memutuskan berbagai kebijakan dalam

pembangunan akan berdampak pada kurang efektifnya penerapan kebijakan dan

terhambatnya proses pembangunan yang di jalankan. Sehingga boleh jadi

ketertutupan justru menimbulkan resistensi di masyarakat.

Sehubungan dengan pernyataan di atas menurut bapak B.R bahwa:

“...Dengan adanya kegiatan industri ini memiliki dampak positif bagi masyarakat

dan desa karna adanya penyerapan tenaga kerja dan menguragi pengangguran dan

membantu pembangunan fasilitas desa seperti pembenahan lapangan, sekolah dan

masjid...” (wawancara penulis dengan B.R, tanggal 15 Mei 2014).

Dari hasil wawancara di atas bahwa adanya pabrik batu dan aspal memiliki

keuntungan bagi masyarakat dalam bidan pekerjaan dan kemajuan desa dalam

pembangunan.

Upaya membantu pembangunan memiliki hubungan dengan masyarakat hal

ini dilakukan pada seluruh fase dari kegiatan proyek. Tujuanya, selain untuk

membina hubungan dengan baik adalah juga untuk menampung keluhan dari

penduduk lokal sehingga dampak negatif dapat diemilinasi. Beberapa contoh dalam

hubungan masyarakat di antaranya :

1) Komite pemantauan masyarakat. Mengikut sertakan masyarakat dalam komite

pemantauan. Masyarakat diperlakukan sebagai sub-sistem dari sebuah sistem

pemantauan lingkungan di mana mereka di harapkan memberi informasi rutin

tentang kondisi lingkungan di tempat mereka tinggal.

Page 73: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

2) Melibatkan masyarakat lokal dalam menjaga lingkungan dalam pencemaran

proyek. Cara ini di tempuh dengan membuka hot line dimana penduduk lokal

diperkenankan melaporkan di setiap kejadian pencemaran di lingkungan mereka

tinggal.

3) Memberi subsidi kepada masyarakat untuk melakukan studi. Dengan melakukan

subsidi tersebut, masyarakat lokal dapat menjadi ahli lingkungan yang netral

untuk melakukan audit terhadap kegiatan proyek yang berkenaan dengan

pencemaran lingkungan.

Mendirikan bagian atau seksi yang khusus mengurusi keluhan-keluhan

tentang pencemaran. Senada yang di katakan bapak B.R di atas pihak industri

mengatakan.

Wawancara penulis dengan A bahwa:

“...dalam membantu pembangunan desa merupakan salah satu kewajiban yang harus

di laksanakan oleh pihak industri, dengan membangun hubungan yang baik kepada

masyarakat dan juga memberikan peluang bagi pihak industri berjalan sebagai mana

mestinya, hal ini dapat mencegah kesalahpahaman antara pihak indutri, pemerintah

dan masyarakat...” (wawancara penulis dengan A, tanggal 16 Mei 2014).

Dari hasil wawancara di atas mengatakan bahwa adanya industri di desa tersebut

meliki kemajuan dari sektor pembangunan dan sebahagian masyarakat mendapat

lapangan kerja dan mengurangi pengangguran, kehadiran perusahaan pertambangan

indutri pabrik batu dan aspal di suatu daerah niscaya membawa kemajuan terhadap

warga di sekitarnya.

3. Pengawasan Fungsional dalam pengendalian dampak Pabrik Batu dan Aspal di

Desa Padang Loang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba.

Page 74: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Berdiri atau beroperasinya sebuah pertambangan industri pabrik batu dan

aspal di suatu daerah akan menghadirkan kehidupan yang lebih sejahtera,

keamanan yang terjamin, dan kehidupan sosial yang lebih baik. Pemikiran

demikian didasarkan pada pandangan bahwa perusahaan pertambangan industri

pabrik batu dan aspal merupakan agen perubahan sosial-ekonomi bagi masyarakat

di sekitar lokasi pertambangan. Asumsinya, perusahaan pertambangan industri pabrik

batu dan aspal akan membawa serta arus investasi, membongkar isolasi warga, dan

membuka akses masyarakat terhadap dunia luar.

Lain halnya yang dikatakan masyarakat bahwa :

Wawancara penulis dengan DR bahwa:

“...Kehadiran industri pabrik batu dan aspal mendapat keuntungan sosial

ekonomi akan tetapi pihak pemerintah khususnya pemerintah desa tidak pernah

berkoordinasi tentang keluhan masyarakat...” (wawancara penulis dengan DR,

tanggal 18 Mei 2014).

Dari pernyataan diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa pemerintah setempat

masih perlu meningkatkan kerja sama kepada pihak industri. Agar supaya dampak

yang timbul dari industri dapat di minimalisir.

Pada dasarnya merupakan salah satu aspek dari pengendalian yang sangat

pentig. Pengawasan fumgsional disini adalah suatu proses rangkaian kegiatan

menghubungi, bertujuan untuk menyelaraskan tiap langkah dan kegiatan dalam

organisasi agar tercapai gerak yang tepat dalam mencapai sasaran dan tujuan-tujuan

yang telah ditetapkan, selain sebagai suatu proses,pengawasan itu dapat juga diartikan

Page 75: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

sebagai suatiu pengatutran yang tertib dari kumpulan/gabungan usaha untuk

menciptakan kesatuan tindakan. Maka pengawasan pemerintahan merupakan

pengaturan yang aktif, bukan pengaturan yang pasif berupa membuat pengaturan

terhadap setiap gerak dan kegiatan dan hubungan kerja antara beberapa pejabat

pemerintah baik pusat maupun daerah serta lembaga-lembaga pemerintahan yang

mempuya tugas kewajiban dan wewenang yang saling berhubungan satu sama lain,

dimana pengaturan bertujuan untuk mencegah terjadinya kesimpangsiuran dan saling

tumpang-tindih kegiatan yang mengakibatkan pemborosan-pemborosan dan pengaruh

yang tidak baik terhadap semangat dan tertib kerja.

F. Faktor – faktor yang menghambat dan mendukung fungsi pengawasan

Pemerintah dalam menanggulangi dampak pembangunan pabrik batu dan

aspal

1. Faktor yang menghambat pengawasan pemerintah dalam menanggulangi

dampak pembangunan pabrik batu dan aspal.

a. Ego sektoral dan daerah

Otonomi daerah yangdiharapkan dapat melimbahkan sebagian kewenangan

mengelola lingkungan hidup di daerah belum mampu dilaksanakan dengan baik. Ego

kedaerahan masih sering nampak dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan, hidup,

demikian juga ego sektor. Pengelolaan lingkungan hidup sering

dilaksanakanoverlappingantar sektor yang satu dengan sektor yang lain.

b. Tumpang tindih perencanaan antar sektor.

Page 76: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Kenyataan menunjukkan bahwa dalam perencanaan program (termasuk

pengelolaan lingkungan hidup) terjadi tumpang tindih antara satu sektor dan sektor

lain.

c. Eksploitasi sumberdaya alam masih terlalu mengedepankan profit dari sisi

ekonomi.

Sumberdaya alam seharusnya digunakan untukpembangunan untuk mencapai

kesejahteraan masyarakat. Walaupun kenyataannya tidak demikian; eksploitasi bahan

tambang, logging hanya menguntungkan sebagian masyarakat, aspek lingkungan

hidup yang seharusnya, kenyataannya banyak diabaikan. Fakta menunjukkan bahwa

tidak terjadi keseimbanganantara ekonomi dan lingkungan hidup. Masalah

lingkungan hidup masih belum mendapatkan porsi yang semestinya.

d. Lemahnya implementasi peraturan perundangan.

Peraturan perundangan yang berkaitan dengan lingkungan hidup, cukup

banyak, tetapi dalam implementasinya masih lemah. Ada beberapa pihak yang justru

tidak melaksanakan peraturan perundangan dengan baik, bahkan mencari kelemahan

dari peraturan perundangan tersebut untuk dimanfaatkan gunamencapai tujuannya.

e. Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan masih rendah.

Faktor masyarakat yang tinggal di Desa Padang Loang Kecamatan Ujung

loe Kabupaten Bulukumba, mayoritas berada dalam kondisi ekonomi yang termasuk

dalam kelompok miskin juga menjadi salah satu kendala. Keterbatasan akses,

Page 77: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

rendahnya tingkat pendidikan dan minimnya lapangan kerja berdampak pada

kesejahteraan masyarakat disekitar. Realitas ini dimanfaatkan oleh para cukong dan

para pemilik modal melalui praktek pertambangan pasir dan batu di sungai

balangtieng.

Hasil wawancara Penulis dengan Pengawas:

...Kami sangat kecewa dengan masyarakat karena tidak memiliki kesadaran

dalam menjaga lingkungan dengan seenaknya menambang pasir dan batu dan

menberikan lokasi kepada pemilik modal untuk menambang pasir dan batu... .

(wawancara penulis dengan DR, tanggal 19 Mei 2014).

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pihak pengawas kecewa

dengan sikap Masyarakat di Padang Loang, yang tidak memiliki kesadaran dalam

menjaga lingkungan, sebab mereka hanya mementingkan dirinya masing- masing.

Tidak memikirkan perkembangan kedepannya yang akan terjadi seperti pengikisan

tanah akibat penambang.

Hasil wawancara Penulis dengan Masyarakat

“…kami melakukan pertambangan ini, agar kami bisa bertahan hidup. Karena hanya

itu yang kami bisa lakukan. Karena kurangnya kebutuhan perekonomian kami,

sehingga kami mengambil cara cepat untuk membiarkan pengusaha masuk ke dalam

sungai untuk menambang lokasi kami yang ada di padang loang” (wawancara penulis

dengan B.H tanggal 19 april 2014).

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat terpaksa

melakukan itu semua, karena kurangnya perekonomian yang dia hasilkan. Sehingga

masyarakat rela melakukan pekerjaan tersebut.

Masyarakat dijadikan ujung tombak lapangan dalam melakukan

pertambangan pasir dan batu yang menghasilkan kondisi rusaknya lingkungan karena

Page 78: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

alat pengankut materil di Desa Padang Loang Kecamatan Ujung loe Kabupaten

Bulukumba

Faktor manusia dalam proses penambangan yang tidak memperhatikan

lingkungan tentu akan membawa dampak kerusakan lingkungan baik pada faktor

sosial dan budaya, faktor fisik maupun faktor biotiknya. Faktor sosial dan budaya

yang dapat mempengaruhi tingkat dampak kegiatan penambangan pasir dan batu,

diantaranya tingkat sosial masyarakat, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan

serta persepsi masyarakat. Dampak sosial budaya penambangan terhadap wilayah di

sekitar areal penambangan, umumnya terletak pada permasalahan yang sama yaitu

jalur lintasan penambangan yang harus melewati tanah dengan kepemilikan pribadi

(private property), bangunan jalan sebagai sarana transportasi menjadi rusak, hasil

pemasaran bahan tambang hanya sedikit yang sampai kepada masyarakat lokal,

sehingga kurang mengangkat pertumbuhan ekonomi daerah sekitar lokasi

penambangan.

Dampak terhadap faktor fisik yang mungkin terjadi adalah mempengaruhi

tingkat kualitas air, kebisingan dan debu, sedangkan dampak terhadap faktor biotik

akibat penambangan adalah menyebabkan terganggunya keberadaan jenis tumbuhan

maupun hewan yang ada, misalnya berpindah tempat atau berkurangnya pohon pinus,

lumut hijau, alang-alang, rumput-rumputan, ikan, ular dan sebagainya.

Permasalahan sosial masyarakat akibat adanya kegiatan penambangan pasir

dan batu merupakan suatu fenomena sosial yang terjadi terus menerus. Fenomena ini

menyangkut kepentingan masyarakat luas dan dampaknya mempengaruhi kehidupan

Page 79: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

sosial masyarakat terutama yang berada di sekitar wilayah areal penambangan pasir

dan batu.

Lingkungan sosial masyarakat di Desa Padang Loang sangat kompleks,

sehingga menimbulkan berbagai macam permasalahan sosial dan berpengaruh

terhadap situasi dan kondisi kehidupan masyarakat. Sering terjadi konflik sosial

antara pemerintah, organisasi-organisasi sosial yang perduli lingkungan, masyarakat

dan investor penambangan pasir batu.

Dengan berbagai masalah yang kompleks baik itu permasalahan sosial,

ekonomi, politik, maupun masalah lingkungan. Hal yang mendasar yang terjadi

berkaitan dengan AMDAL yaitu kurangnya kesadaran masyarakat mengenai arti

penting pengelolaan lingkungan, menjaga stabilitas lingkungan, maupun upaya untuk

melakukan konservasi lingkungan. Pemerintah melalui dinas terkait sebagai

koordinator dalam permasalahan lingkungan selalu berupaya untuk melakukan

sosialisasi dan membangun komikasi kepada masyarakat dalam rangka menjaga

kelestarian lingkungan.

Upaya penanggulangan dampak industri pabrik batu dan aspal di Desa

Padang Loang Kecamatan Ujung Loe pada dasarnya merupakan tanggung jawab

bersama antara pemerintah dan masyarakat, sebab lingkungan merupakan kesatuan

ruang yang tidak terpisahkan dengan masyarakat. Lingkungan yang baik bebas dari

polusi akan berdampak positif bagi masyarakat yang bermukim di suatu wilayah,

begitupun sebaliknya. Dengan demikian AMDAL sangat penting dipertimbangkan

dalam pembangunan industri, sebab selain berdampak positif dalam peningkatan

Page 80: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

ekonomi masyarakat juga dapat menjadi dampak negatif bagi lingkungan apabila

tidak sesuai dengan prosedur pembangunan dengan mementingkan aspek lingkungan

bukan aspek ekonomi.

2. Faktor yang mendukung fungsi Pemerintah dalam menanggulangi dampak

pembangunan pabrik batu dan aspal.

a. Letak lokasi Industri yang mudah di Jangkau.

Kawasan indutri pabrik batu dan aspal di Desa padang loang Kecamatan Ujung

loe Kabupaten Bulukumba terletak di daerah pertambangan batu, pasir dan tanah di

sungai balantieng Sehingga tidak menyulitkan aparat dalam menjalankan tugas untuk

melakukan pengawasan dilapangan. Hal ini di sebabkan karena adanya jalur akses

pertambangan oleh sebab itu pemerintah mampu memantau secara langsun dan

mengetahui hal-hal yang diakibatkan indutri tersebut.

b. Komunikasi yang baik antara masyarakat dan pemerintah

Pemerintah sebagai pelayan masyarakat hendaknya memiliki hubungan yang

baik dalam membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat. Keberhasilan

pelaksanaan kebijakan pemerintah akan benjalan dengan baik apabila didukung oleh

masyarakat. Peran keterlibatan aktif pemerintah maupun lembaga yang memiliki

wewenang dan tanggung jawab mengenai lingkungan haru sesuai dengan ketentuan

undang-undang tentang pengelolaan dan upaya mengatasi mengatasi dampak

lingkungan yang mungkin saja bisa terjadi akibat dari berkurangnya daya dukung

Page 81: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

lingkungan dan aktivitas masyarakat yang tidak berwawasan lingkungan. Selain

menjalin komunikasi dengan masyarakat, pemerintah juga memberikan pemahaman

mengenai arti lingkungan yang sebenarnya sehingga dikemudian hari dampak

lingkungan yang mungkin ditimbulkan oleh pabrik batu dan aspal di Desa Padang

Loang dapat diminimalisir. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagaimana yang

tercantum dalam UU No.32 tahun 2009 tentang izin AMDAL, bahwa pembangunan

industri wajib memiliki AMDAL.

pemerintah dengan masyarakat sudah cukup baik dalam upaya mengurangi

bahkan mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Namun

koordinasi pemerintah tidak boleh terhenti dengan adanya persetujuan pendirian

pabrik batu dan aspal tetapi harus di awasi atau dimonitoring secara

berkesinambungan, oleh karena kerusakan lingkungan bukan hanya disebabkan oleh

pabrik saja melainkan faktor-faktor yang lain yang dapat mencemari lingkungan

seperti, membuang sampah pada sungai, polusi udara kendaraan, dan penebangan

hutan secara liar. Dengan demikian pemerintah, lembaga lingkungan hidup, dinas

lingkungan dan masyarakat harus bekerja sama memperhatikan dampak lingkungan

sehingga tercipta lingkungan yang asri, bersih dan bebas polusi.

G. Pengendalian Dampak Pabrik Batu dan Aspal di Desa Padang Loang

Kecamatan Ujung Loe

Variabel yang dijadikan dasar untuk mengendalikan permasalahan dampak

akibat penambangan batu adalah sebagai berikut.

Page 82: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

1. Sumber

Kebijakan pemerintah pada waktu sebelum otonomi daerah bersifat

sentralisasi, kemudian karena tuntutan masyarakat kebijakan tersebut berubah

menjadi desentralisasi. Dimana memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah

daerah untuk mengeluarkan kebijakan di sektor pertambangan bahan galian golongan

c. Hal ini menguntungkan pemerintah daerah untuk dapat mengeluarkan kebijakan

secara langsung pada saat ada kegiatan penambangan yang telah melebihi kapasitas

daya dukung lingkungan yang ada.

Persepsi masyarakat terhadap penambangan pasir dan batu pada saat sekarang

ini biasanya dipelopori oleh LSM atau sekelompok komunitas masyarakat yang ada

di sekitar wilayah penambangan. Sehingga dapat dijadikan kesimpulan sementara

bahwa persepsi ini merupakan cerminan dari keseluruhan masyarakat, akan tetapi

perlu tindak lanjut harapan pada masa yang akan datang persepsi ini dapat tumbuh

langsung dari masyarakat luas.

2. Mekanisme

Tidak ada perubahan mendasar dalam hal petunjuk pelaksanaan dan petunjuk

teknik dalam pengelolaan penambangan pasir dan batu. Akan tetapi yang perlu

diperhatikan disini adalah pemerintah harus lebih konsekuen dalam melaksanakan

peraturan perundang-undangan yang ada. Masyarakat dalam menyalurkan aspirasinya

pada saat ini sudah dilakukan secara demokratis tetapi cenderung tidak terkontrol.

Page 83: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Perlunya pengendalian dalam penyaluran aspirasi masyarakat, agar tidak ada pihak ke

tiga yang memanfaatkannya.

3. Finansial

Dengan kewenangan penuh pemerintah daerah, otomatis segala pembiayaan

menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Hal ini berpengaruh pada kenaikan

APBD untuk membiayai sarana dan prasarana dalam rangka manajemen sumberdaya

alam yang efektif dan efisien. Dari sudut finansial bagi pengusaha pasir dan batu pada

prinsipnya pengusaha selalu mendapatkan keuntungan. Akan tetapi masyarakat

setempat untuk mengaplikasikan konsep pemberdayaan masyarakat, dalam kegiatan

penambangan masyarakat setempat harus mendapatkan skala prioritas dalam

pekerjaan yang tentu saja berakibat pada peningkatan pendapatan masyarakat.

4. Kelembagaan

Banyaknya perubahan yang terjadi dalam kebijakan pada waktu otonomi

daerah dan setelah otonomi daerah yang berkaitan dengan aspek-aspek sosio kultural

masyarakat. Contohnya dengan adanya kelembagaan khusus yang menangani Bidang

Pertambangan dalam pengelolaan penambangan pasir batu di wilayah lerang

Gunungapi Merapi Kabupaten Sleman. Berakibat positif terhadap dampak

penambangan pasir batu yaitu kontrol semakin efektif.

5. Sumber daya Manusia Aparatur

Sumberdaya manusia aparatur perlu peningkatan kualitas keahlian,

penunjukan pimpinan instansi memegang teguh asas profesionalisme sesuai dengan

keahliannya. Dengan SDM yang profesional maka kebijakan yang akan dikeluarkan

Page 84: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

pemerintah dapat berjalan dengan baik. SDM aparatur perlu melakukan kegiatan

penjaringan aspirasi masyarakat terhadap kegiatan penambangan pasir dan batu,

responsif terhadap berbagai keluhan masyarakat di sekitar wilayah areal

pertambangan.

6. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan asli daerah setelah otonomi daerah terus meningkat. Perubahan

retribusi bahan galian golongan c menjadi pajak bahan galian golongan c membuat

wajib pajak yaitu para pengusaha pertambangan tidak dapat mengelak lagi dari

keharusan membayar pajak. Akan tetapi PAD yang meningkat tersebut tidak dapat

dinikmati masyarakat sekitar areal pertambangan secara langsung, sehingga perlu

upaya pembagian presentase pendapatan pajak dengan skala prioritas memihak

kepada masyarakat di sekitar areal pertambangan.

7. Masyarakat

Masyarakat sekarang cenderung eksplosif apabila ada sedikit saja

permasalahan lingkungan sosial di wilayahnya. Masyarakat bebas mengeluarkan

pendapat, bahkan akibat penambangan pasir dan batu ini pernah terjadi konflik antara

masyarakat pro penambangan dan anti penambangan. Adanya perbedaan persepsi ini

perlu langkah sosialisasi dan pembinaan yang terus menerus untuk meredamkan

konflik sosial yang dapat terjadi lagi. Masyarakat harus lebih diberdayakan dalam

setiap proses kegiatan penambangan, mulai dari tahapan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan maupun pengendalian.

8. Pendapatan Masyarakat

Page 85: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Hubungan pendapatan masyarakat terutama masyarakat penambang setelah

otonomi daerah menjadi sedikit berkurang akibat terbebani pajak. Walaupun pada

prakteknya masyarakat biasanya tidak terkena langsung penarikan pajak, tetapi

karena pembeli pasir dan batu terkena pajak mengakibatkan pembeli membeli pasir

dan batu dari penambang dengan harga relatif lebih murah. Sebagian masyarakat

melakukan kegiatan penambangan untuk mendapatkan tambahan pendapatan, dan ada

yang sebagai mata pencaharian pokok. Oleh karena keterbatasan jumlah material

pasir dan batu yang makin lama makin kecil, maka perlu dipikirkan upaya alternatif

pekerjaan lain yang lebih menguntungkan.

9. Jumlah penambangan tanpa izin

Penambangan tanpa izin pada saat ini mudah dikontrol, terutama

penambangan dalam skala besar dengan mempergunakan back hoe. Hal tersebut

karena adanya kebijakan pelarangan pengambilan material pasir dan batu kecuali

pada aliran atau alur-alur sungai. Persepsi penambang menambang tanah miliknya

sendiri, menyebabkan mereka kurang sadar untuk mengurus perizinan, selain itu efek

setelah mempunyai izin akan berkelanjutan dengan kewajiban secara rutin membayar

pajak, membuat penambang tanpa izin tidak membutuhkannya dan berkecenderungan

menghindarinya.

10. Bangunan Check Dam

hubungan antara bangunan check dam dengan sumber material Pasokan yang

melebihi kapasitas harus cepat-cepat dimanfaatkan sehingga masyarakat dapat secara

langsung menikmati hasilnya untuk peningkatan kesejahteraan dan meningkatkan

Page 86: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

perekonomiannya. Hal tersebut yaitu penambangan pasir batu perlu dilakukan dengan

catatan harus dilaksanakan desain penambangan yang baik agar tidak merusak

lingkungan.

Page 87: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran pemerintah dalam menanggulangi

dampak pembangunan pabrik batu dan aspal di desa padang loang kecamatan Ujung

Loe kabupaten Bulukumba sebagai berikut :

1. Fungsi pengawasan pemerintah dalam menanggulangi dampak pembangunan

pabrik batu dan aspal di Desa Padang Loang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten

Bulukumba yaitu pengawasan melekat, pengawasan fungsional, dan pengawasan

masyarakat.

2. Pembangunan pabrik batu dan aspal di desa padang loang kecamatan Ujung Loe

kabupaten Bulukumba menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif.

Dampak positif dari pembangunan industri tersebut yaitu bertambahnya

pendapatan daerah yang berupa pajak, memberikan lapangan kerja bagi

masyarakat sebagai karyawan, menjadikan Bulukumba sebagai kawasan ramai

dan di kenal bukan hanya dalam negeri tapi juga di luar negeri. Adapun dampak

negatifnya yaitu, terjadinya polusi serta rusaknya jalan akibat pengankut materil,

selain itu adanya suara bising yang di akibatkan pihak industri

tersebut.Pembangunan pembangunan pabrik batu dan aspal di desa padang loang

kecamatan Ujung Loe kabupaten Bulukumba tidak hanya akan berdampak jangka

panjang tapi juga akan berdampak jangka pendek.

Page 88: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

3. Faktor yang mendukung fungsi Pemerintah dalam menanggulangi dampak

pembangunan pabrik batu dan aspal yaitu Letak lokasi Industri yang mudah di

Jangkau, penambangan pasir batu dapat memberikan PAD bagi Pemerintah

Daerah, penambangan pasir batu merupakan mata pencaharian sebagian

masyarakat yang dapat menambah penghasilan, dan komunikasi yang baik antara

masyarakat dan pemerintah, sedangkan factor penghambat fungsi pengawasan

pememrintah dalam mengendalikan dampak pembangunan pabrik batu dan aspal yaitu

ego sektoral dan daerah, tumpang tindih perencanaan antar sector, eksploitasi

sumberdaya alam masih terlalu mengedepankan profit dari sisi ekonomi,

lemahnya implementasi peraturan perundangan, dan kesadaran masyarakat

terhadap lingkungan masih rendah,

4. Untuk mengendalikan permasalahan yang timbul karena adanya perusahaan pabrik batu

dan aspal di Desa Padang Loang Kecamatan Ujung Loe maka pemerintah seharusnya

melakukan tindakan – tindakan dengan memperhatikan variabel yang ada di wilayah

tersebut yaitu sebagai berikut : sumber berdirinya perusahaan, mekanisme, finansial,

kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, pendapatan asli daerah (PAD),

pendapatan masyarakat, jumlah penambangan tanpa izin, dan bangunan check

dam (bangunan pengendali).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka perlu dikemukakan beberapa saran bagi

pemerintah Kabupaten Bulukumba, yaitu sebagai berikut:

Page 89: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

1. Walaupun pembagunan pabrik batu dan aspal di desa padang loang kecamatan

Ujung Loe kabupaten Bulukumba memberikan dampak positif bagi

perkembangan Kabupaten Bulukumba dan masyarakatnya akan tetapi pemerintah

juga harus memperhatikan dampak negatif yang diditimbulkan dari industri

tersebut. Seperti pemerintah harus memberi solusi terhadap rusaknya fasilitas

masyarakat yang terjadi disekitar daerah industri sehingga masyarakat tidak

merasa rugi, selain itu pemerintah juga harus memberi peringatan kepada pihak

industri agar memberikan solusi tentang penyiraman jalan secara rutin sehingga

mengurangi polusi seperti debu.

2. kesadaran masyarakat perlu diperhatikan lagi sehingga masyarakat tidak

seenaknya menhalalkan segala cara untuk mengelolah lingkungan hidup seperti

pertambangan illegal yang ada di sungai dan area pabrik batu dan aspal.

3. Bagi pemerintah kabupaten bulukumba sebaiknya berupaya menggalakan

peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup. Agar

pihak industri yang melanggar peraturan-peraturan tersebut haruslah di berikan

sanksi. Sehingga pihak industri menyadari pentingnya pengelolaan lingkungan

hidup karena pelanggaran peraturan tersebut.

Page 90: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

DAFTAR PUSTAKA

Darmono.2010.lingkunan hidup dan pencemaran.(hubunganya dengan

toksikologi senyawa logam).Universitas Indonesia:jalan Salemba 4 Jakarta

Google:http://www.slideshare.net/Ramadhani2603/uu-4-2009-

minerba?v=default&b=&from_search=4: slideshare(online) 04:47.PM

H. Adam ibrahim Indrawijaya, M. P. A dan Prof. Dr. H.Juni

Pranoto.2011.Revitalisasi Administrasi Pembangunan (Berbasis Jati Diri dan

Karakter Bangsa dalam Pembangunan Nasional). Jl. Gegerkalong Hilir 84.

Bandung

Ismail Saleh SH.1988.ketertiban dan pengawasan.cet 2 jakarta:CV HAJI

MASAGUNG

Ina Apriana, “Dampak Negatif Terhadap Pola Tingkah Laku Manusia”

http://www.sma2makasar/artikel/ diakses 15 Oktoberr 2013

Irwan, Z. D., 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi, Ekosistem, Lingkungan dan

Pelestariannya. Jakarta : Bumi Aksara.

Labolo, Muhadam. 2006, Memahami Ilmu Pemerintahan. Jakarta : PT Raja

Garafindo Persada.

Muhaddam.2011. Memahami ilmu pemerintahan (edesirevisi). Rajawali press.Jakarta

Muallim Mattangkilang,SH,M,Si.2003.Pemberdayaan fungsi pengawasann dan

pengendalian aparatur pemerintahan,intermedia publishing Makassar

PJSabtuti- 2007:

(https://www.google.com/search?q=tinjauan+pustaka+pemerintah+dan+industri

&rlz=1C1VSNC_enID575ID575&oq=tinjauan+pustaka+pemerintah+dan+indu

stri&aqs=chrome..69i57.18914j0j7&sourceid=chrome&espv=210&es_sm=122

&ie=UTF-

8#q=tinjauan+pustaka+pemerintah+dan+industri+pemeca+batu+dan+aspal.)02.

37

PM

RN.Wulan.2012.Dampak kegiatan penambangan mineral bukan logam di kota

semarang.eprints.undip.ac.id/36437/2/Bab_1,2,3.pdf .di akses tanggal 21

februari 2014

Page 91: FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN …

Sudharto P. Hadi.2009. Aspek social AMDAL,(sejarah,teori dan metod)e. Gadja

mada university press.Yogyakarta

Syafiie, Inu Kencana. 2011, Manaejemen Pemerintahan, Cetakan Pertama. Bandung :

Pustaka Reka Cipta.

Siagian, Sondang P. 2012, Administrasi Pembangunan, Catakan Kedelapan, Jakarta

: PT Bumi Aksara.

Sudrajat, Nandang. 2010. Teori dan Praktik Pertambangan Indonesia Menurut

Hukum. Yogyakarta: Pustaka Yustisia

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Cet.13. Bandung:

Alfabeta

http://iyasyusuf.blogspot.com/2012/09/pengawasan-melekat.html

https://dedensoleh.wordpress.com/2010/04/26/jenis-jenis-pengawasan/

http://triwidodowutomo.blogspot.com/2010/08/optimasi-pengawasan-masyarakat-

strategi.html

https://malikazisahmad.wordpress.com/2012/01/13/pengertian-pengawasan/