Nss Pengawasan Dan Pengendalian Kegiatan Pemeriksaan

40
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KEGIATAN PEMERIKSAAN 1. Pengantar. Pengawasan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan merupakan control pimpinan terhadap bawahannya/pemeriksa melalui dari penerimaan laporan sampai pemberkasan agar tidak terjadi kesalahan- kesalahan dan penyalahgunaaan wewenang. 2. Standar Kompetensi. Memahami pengawasan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pelanggaran disiplin dibidang Provos.

description

hhhhhh

Transcript of Nss Pengawasan Dan Pengendalian Kegiatan Pemeriksaan

BAB I

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KEGIATAN PEMERIKSAAN

1. Pengantar.

Pengawasan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan merupakan control pimpinan terhadap bawahannya/pemeriksa melalui dari penerimaan laporan sampai pemberkasan agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan dan penyalahgunaaan wewenang.

2. Standar Kompetensi.

Memahami pengawasan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pelanggaran disiplin dibidang Provos.

1BAB I

PENGERTIAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KEGIATAN PEMERIKSAAN

Kompetensi Dasar.

Memahami pengertian pengawasan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan.

Indikator Hasil Belajar.

1. Menjelaskan pengertian pengawasan kegiatan pemeriksaan.

2. Menjelaskan pengertian pengendalian kegiatan pemeriksaan.

21. Pengertian-pengertian.

a.Pengawasan adalah suatu kegiatan control yang dilakukan pimpinan agar tidak terjadi kesalahan administrasi dan penyalahgunaan wewenang.

b.Pengendalian adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan agar tidak keluar dari ketentuan yang tidak ada.

3BAB II

PEMBAHASAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KEGIATAN PEMERIKSAAN

Kompetensi Dasar.

Memahami penerimaan dan penanganan laporan/pengaduan dan memahami kelengkapan administrasi pemeriksaan.Indikator Hasil Belajar.

1. Menjelaskan penerimaan dan penanganan laporan/pengawasan.

2. Menjelaskan kelengkapan administrasi pemeriksaan.

41. Penerimaan dan Penanganan Laporan/Pengaduan.a.Laporan/pengaduan tentang dugaan terjadinya pelanggaran disiplin, diterima dari :

1)Laporan/pengaduan dari masyarakat/pihak korban dalam bentuk tertulis maupun lisan.

2)Laporan yang dibuat oleh pengemban fungsi pngawasan dan pengamanan internal Polri.

3)Laporan/pengaduan yang berasal dari pelimpahan satuan kewilayahan lain.

b.Laporan/pengaduan dari masyarakat/pihak korban dalam bentuk tertulis dan laporan yang dibuat oleh pengemban fungsi pengawasan internal yang dialamatkan langsung kepada Kasatker/Kasatwil/Satuan Provos Polri/Yanduan diteruskan oleh petugas penerima laporan sesuai dengan alamat surat dengan menggunakan buku ekspedisi khusus laporan/pengaduan.c.Laporan/pengaduan dari masyarakat/pihak korban dalam bentuk lisan diteliti dan dipelajari oleh petugas penerima laporan, dan jika materi laporan/pengaduan tersebut mengandung unsure pelanggaran disiplin, maka ditindaklanjuti dengan menuangkan materi laporan/pengaduan tersebut ke dalam Laporan Polisi sesuai format yang ditetapkan.

d.Setelah laporan/pengaduan mendapat arahan/disposisi Kasatker/Kasatwil/Satuan Provos Polri/Yanduan, di agendakan dalam buku agenda khusus laporan/pengaduan selanjutnya oleh petugas penerima laporan meneruskannya kepada pejabat/petugas Polri yang ditunjuk untuk menindaklanjuti.5e.Laporan/pengaduan yang berasal dari pelimpahan kesatuan kewilayahan diajukan oleh petugas penerima laporan kepada Kasatker/Kasatwil/Satuan Provos Polri/Yanduan untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut.

f.Materi laporan/pngaduan yang telah dituangkan ke dalam bentuk Laporan Polisi oleh petugas penerima laporan, selanjutnya kepada pelapor diberikan surat tanda penerimaan laporan/pengaduan.

g.Laporan Polisi diagendakan kee dalam buku Buku Register laporan/pengaduan.h.Buku Register laporan/pengaduan ditangani oleh petugas yang ditunjuk dan bertanggungjawab atas pelaksanaannya kepada Atasan langsungnya sebagai sarana control untuk mengetahui Bagian/Satuan/Unit mana yang menangani pemeriksaan atas Laporan/pengaduan.i.Laporan/pengaduan yang telah diterima oleh Kasatker/Kasatwil/Satuan Provos Polri/Yanduan, selambat-lambatnya 2 X 24 jam sudah harus mendapat arahan/disposisi dan didistribusikan sampai kepada Pmeriksa yang ditunjuk untuk menindaklanjutinya.

j.Laporan/pengaduan yang disertai dengan Terperiksa selambat-lambatnya 1X24 Jam telah dilakukan pemeriksaan guna mendapatkan keputusan tentang status Terperiksa, apakah terperiksa melakukan pelanggaran disiplin.tindak pidana atau tidak.6k.Setiap laporan/pngaduan tentang terjadinya perkara pelanggaran disiplin yang masuk pada Fungsi Provos Polri di tingkat pusat maupun kewilayahan, dituangkan kdalam bentuk Laporan Polisi adalah merupakan dasar untuk pelaksanaan kegiatan pemeriksaan yang kemudian dimasukkan dalam satu Tata Naskah Perkara Pelanggaran Disiplin.

l.Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan perkara pelanggaran disiplin dilakukan oleh pemeriksa berdasarkan surat perintah pemeriksaan.

m.Terhadap kasus yang perlu penanganan segera dan prioritas, maka pada kesempatan pertama Pemeriksa segera membuat rencana pemeriksaan yang memuat langkah-langkah yang akan diambil oleh Pemeriksa dan saran tindak lanjutnya kepada Pejabat Kasatker/Kasatwil/Atasan Pemeriksa.

n.Setiap langkah pemeriksaan yang dilaksanakan, Pemeriksa melaporkan perkembangannya kepada Kasatker/Kasatwil/Atasan Pemeriksa khususnya tentang :

1)Saksi-saksi yang sudah diperiksa.

2)Pengamanan dan pemeriksaan terpriksa.

3)Barang bukti yang disita jika terdapat tindak pidana.

4)Hambatan-hambatan yang ditemui.

5)Kesimpulan dari hasil pemeriksaan.

o.Surat perintah pemeriksaan perkara dikeluarkan dan di tanda tangani oleh Kepala Satuan Pemeriksa atau Pejabat yang berwenang yang ditujukan kepada Pemeriksa yang diberi tanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan.7p.Surat perintah pemeriksaan dibuat rangkap 5 (lima) dengan perincian :1)3 (tiga) lembar untuk berkas perkara.

2)1 (satu) lembar untuk Pemeriksa.

3)1 (satu) lembar untuk arsip.

q.Surat perintah pemeriksaan dicatat dalam buku register surat printah pemeriksaan dan diberi nomor urut sesuai urutan pada nomor register.r.Seluruh buku rgister administrasi pemeriksaan berada pada Pejabat yang ditunjuk dan bertanggungjawab atas pengisian/perawatannya kepada :1)Kapus Provos Polri untuk tingkat pusat.

2)Kasubbid Provos Polri untuk tingkat Polda.

3)Kanit P3D untuk tingkat Polwil/tabes/Poltabes.

4)Kanit P3D untuk tingkat Polrs/ta/Metro.

s.Semua bentuk administrasi pemeriksaan yang telah dikeluarkan, dicatat dalam buku register administrasi pemeriksaan sesuai dengan kolom-kolom yang tersedia.t.Pengisian dan perawatan buku-buku register administrasi pemeriksaan setiap bulan wajib dilaporkan kepada :1)Kadivpropam oleh Kapus Provos Polri.2)Kabidpropam oleh Kasubbid Provos Polri.

3)Kapolwil/tabes/Kapoltabes oleh Kanit P3D.

4)Kapolres/ta/Metro oleh Kanit P3D.8u.Pejabat yang diberi tanggungjawab pengisian dan perawatan buku-buku register administrasi pemeriksaan, wajib meminta tandatangan pada semua buku register setiap 3 (tiga) sampai dengan tanggal 5 (lima) pada bulan berikutnya dan buku register ditutup setiap bulan.v.Setelah pemeriksaan selesai dilakukan dan semua kelengkapan administrasi pemeriksaan yang harus ada dalam berkas telah selesai, maka:

1)Pemeriksa segera menyusun lembaran-lembaran administrasi pemeriksaan sesuai dengan urutan yang harus ada dalam berkas prkara.

2)Pemeriksa melengkapi dan menyusun resume dan kelengkapan-kelengkapan berkas lainnya yang belum ada.

3)Pemriksa meneliti tanda tangan, stempel, tanggal pembuatan, dan jumlah dari setiap surat-surat/lembaran-lembaran administrasi pemeriksaan.

4)Pemeriksa melakukan pemberkasan.

5)Pemriksa bersama-sama dengan pejabat lainnya yang terkait memberikan penomoran berkas perkara dan surat pengantar pengiriman berkas perkara.

w.Apabila penanganan berkas perkara telah selesai, maka pelimpahan perkara berupa pngiriman berkas perkara kepada Ankum dapat dilaksanakan.x.Pemeriksa harus selalu melakukan koordinasi dengan Ankum dari Terperiksa.9y.Setelah berkas perkara diterima oleh Ankum, maka hal yang wajib dilakukan sebagai berikut :1)Segera diagendakan dan dilaporkan kpada Atasan Pemeriksa secara berjenjang.

2)Setelah diagendakan dan dilaporkan kpada Atasan Pemeriksa secara berjenjang, Pemeriksa wajib mengikuti sejauh mana kesiapan Ankum untuk melaksanakan siding disiplin terhadap Terperiksa.

3)Pemeriksa melalui Atasan Pemeriksa mengingatkan kepada Ankum Terperiksa bahwa tenggang waktu pelaksanaan siding disiplin adalah 30 (tiga puluh) hari sejak Ankum menerima berkas perkara pelanggaran disiplin.

z.Terhadap perkara yang dilimpahkan ke Fungsi Reskrim Polri, Pemeriksa Provos Polri dapat menerima penjelasan tertulis tentang perkembangan proses penyidikannya.aa.Kesatuan Reskrim Polri yang menerima pelimpahan perkara, jika akan menghentikan Penyidikannya wajib memberikan tembusan kepada Kepala Satuan Fungsi Provos Polri yang melimpahkan perkara tersebut, untuk kepentingan pencatatan data personel yang bersangkutan.bb.Sarana yang diperlukan untuk pengawasan dan pengendalian laporan/pengaduan dan penanganan laporan/pengaduan adalah :1)Buku Register Laporan/Pengaduan.

2)Buku Register Surat Tanda Penerimaan Laporan/Pengaduan.103)Arsip Laporan/Pengaduan.

4)Arsip Surat Tanda Penerimaan Laporan/Pengaduan.

cc..Sarana yang diperlukan untuk pengawasan dan pengendalian kegiatan pemeriksaan meliputi :1)Buku Register Pemeriksaan.2)Kronologis penanganan perkara pelanggaran disiplin.

3)Kartu control penyelesaian perkara pelanggaran disiplin.

4)Papan control pemeriksaan.

5)Gelar perkara.

dd..Buku register pemeriksaan meliputi :1) Buku Rgister Laporan/Pengaduan.

2) Buku Register Perkara Pelanggaran Disiplin.

3) Buku Register Surat Pemberitahuan Dimulai/Dihentikan Pemeriksaan.

4) Buku Rgister Surat Panggilan.5) Buku Rgister Surat Perintah Pengamanan Barang Bukti.

6) Buku Register Surat Perintah Pengamanan Barang Bukti.

7) Buku Register Surat Perintah Pemeriksaan dan Surat Perintah Tugas.

8) Buku Register Pemeriksaan Saksi/Ahli dan Terperiksa.

9) Buku Register Berkas Perkara Pelanggaran Disiplin.

10) Buku Registr Penerimaan dan Ekspedisi Berkas Perkara Pelanggaran Disiplin.

11) Buku Register Barang Bukti.

12) Buku Register Barang Temuan.

13) Buku Register Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Pemeriksaan.11ee.Kronologis penanganan perkara merupakan catatan Pemriksa/Unit Pemeriksa atas setiap kegiatan pemeriksaan yang dilakukan sebagai sarana pengawasan dan pengendalian yang diperlukan oleh Atasan Pemeriksa untuk mengetahui perkembangan pemeriksaan setiap perkara pelanggaran disiplin yang ditangani.ff.Kartu control pnyelesaian perkara merupakan catatan Pemeriksa/Unit Pemeriksa atas setiap penyelesaian perkara pelanggaran disiplin, diperlukan oleh Atasan Pemeriksa sebagai sarana pengawasan dan pengendalian untuk mengetahui perkembangan penyelesaian perkara pelanggaran disiplin yang ditangani.

gg.Kartu control penyelesaian perkara dibuat dalam 1 (satu) lembar kertas yang tebal yang memuat kolom-kolom sebagai berikut :

1) Nomor Laporan/Pengaduan.

2) Jenis Kasus.

3) Nama Pelapor.

4) Nama Terperiksa.

5) Status Terperiksa.

6) Jenis Barang Bukti.

7) Keterangan yang diisi :

a) Nomor Surat Perintah Pemeriksaan.

b) Nomor Surat Pengiriman Berkas Perkara dan Barang Bukti.

hh.Papan control pemeriksaan terdiri dari kolom-kolom yang merupakan tempat penyimpanan kartu control penyelsaian perkara.12ii. Kartu control penyelesaian perkara yang sudah diisi dipindahkan dari kolom I ke kolom II dan kolom III berdasarkan tingkat perkembangan penyelesaian perkara sebagai berikut :

1) Pada kolom I: perkara yang sedang dalam pross pemeriksaan.2) Pada Kolom II: perkara yang sudah dikirim berkas perkaranya kepada Ankum.

3)Padakolom III: perkara yang sudah disidangkan.

jj. Papan control pemeriksaan ditempatkan di ruang Pejabat Provos Polri guna mengetahui :1) Seberapa jauh penanganan perkaranya.

2) Unit Pmeriksa yang menangani.

3)Berapa banyak perkara yang ditangani oleh masing-masing Unit Pemeriksa.

4)Berapa kasus yang telah diselsaikan dan dikirim ke Ankum.

kk.Gelar perkara, perlu dilakukan terhadap perkara pelanggaran yang diprioritaskan atau mendapat atensi khusus dari Pimpinan.ll.Peserta gelar perkara dapat disesuaikan dengan kepentingan dan bobot permasalahan yang dibahas.

mm.Pimpinan gelar perkara adalah Pejabat Propam/Provos Polri atau Kasatker/Kasatwilnya.nn.Laporan hasil gelar perkara dilaporkan kee Pejabat Propam atasannya secara singkat dengan memuat :

1) Posisi perkara pelanggaran disiplin.

2) Masukan/tanggapan hasil gelar.

3) Kesimpulan gelar.134) Langkah pemeriksaan yang akan dilakukan.

5) Saran.

oo.. Sarana yang diperlukan untuk pengawasan dan pengendalian kegiatan penyelesaian dan penyerahan Berkas Perkara meliputi :1) Berkas perkara.

2) Buku register surat/nota dinas pengiriman berkas perkara.

3) Buku rgister ekspedisi penyerahan berkas perkara.

4) Tanda terima penyerahan berkas perkara.

5) Berita acara penyerahan Terpriksa dan barang bukti kpada Fungsi Rskrim Polri dalam hal Pemeriksa Provos Polri melakukan penyidikan awal terhadap Terperiksa yang melakukan tindak pidana.

2.Kelengkapan Administrasi Pemeriksaana.Kelngkapan administrasi dalam pemeriksaan perkara pelanggaran disiplin terdiri dari :

1) Kelengkapan administrasi yang merupakan isi berkas perkara.

2) Kelengkapan administrasi yang bukan merupakan isi berkas perkara.

b. Kelengkapan administrasi yang merupakan isi berkas perkara terdiri dari :1) Sampul berkas perkara pelanggaran disiplin.

2) Daftar isi berkas prkara pelanggaran disiplin.143) Isi berkas perkara pelanggaran disiplin.4) Daftar barang bukti.

5) Daftar saksi dan terperiksa.

c. Sampul berkas perkara pelanggaran disiplin, merupakan lembaran depan belakang berkas perkara pelanggaran disiplin.d. Sampul depan berkas perkara pelanggaran disiplin diisi berurutan :

1) Nama Kesatuan (kopstuck).2) Logo Tri Brata.

3) Frase BERKAS PERKARA PELANGGARAN DISIPLIN berikut Nomor berkas dibawahnya.

4) Nomor dan tanggal Laporan Polisi.

5) Uraian singkat perkara.

6) Terperiksa, meliputi : nama, pangkat/NRP, jabatan, kesatuan dan keterangan lain.

7) Melanggar pasal, diisi sesuai dengan yang disangkakan.

8) Kolom tanda tangan Pemeriksa dan Kepala Kesatuan atau Pejabat yang ditunjuk.

9) Tanggal, bulan dan tahun berkas perkara pelanggaran disiplin dibuat.

10) Penomoran sampul berkas perkara diambil dari nomor urut buku register berkas perkara pelanggaran disiplin.

e. Daftar isi Berkas Perkara Pelanggaran Disiplin (BPPD), disusun brdasarkan urutan-urutan penyusunan lmbaran yang menjadi isi berkas perkara pelanggaran disiplin.f. Daftar isi berkas perkara pelanggaran disiplin, dimaksudkan untuk mengetahui secara pasti tentang isi dan jenis surat yang ada dalam berkas perkara serta lengkap tidaknya isi berkas perkara pelanggaran disiplin.

g. Daftar isi berkas perkara pelanggaran disiplin diberi tanggal srta ditandatangani oleh Pemeriksa dan dibuat dalam rangkap 3 (tiga) sesuai dengan jumlah berkas perkara pelanggaran disiplin.h. Isi berkas perkara, merupakan semua produk administrasi berupa :

1) Berita acara resume.

2) Laporan/pngaduan.

3) Berita acara.

4) Surat-surat.

i. Berita acara reume merupakan ikhtisar dan kesimpulan dari hasil proses pemeriksaan perkara pelanggaran disiplin yang ditangani dalam bentuk dan persyaratan tata cara penulisan tertentu.j. Pembuatan berita acara resume, harus memenuhi persyaratan formal, materiil dan penulisan serta dibuat oleh pemeriksa dalam rangkap 4 (empat) sesuai dengan jumlah berkas perkara pelanggaran disiplin.k. Laporan/pengaduan merupakan buku tertulis atas laporan atau pengaduan tentang trjadinya pelanggaran disiplin yang merupakan syarat untuk dilakukan pemeriksaan perkara pelanggaran disiplin.

l. Laporan/pengaduan memuat :1) Pendahuluan, memuat waktu pembuatan laporan serta identitas petugas yang membuat laporan serta identitas pelapor/pengadu.152) Materi laporan, memuat uraian pelanggaran disiplin yang dilakukan secara lengkap.

3) Penandatanganan pelapor/pengadu disertai nama terangnya.4) Penutup, memuat akhir pembuatan laporan/pengaduan dengan disertai pernyataan bahwa laporan/pengaduan dibuat dengan sebenar-benarnya.

5) Pada bagian akhir laporan/pengaduan, sebelah kanan bawah dicantumkan tempat dan waktupembuatan laporan/pengaduan serta tanda tangan dan identitas pembuat laporan dan sebelah kiri bawah dicantumkan Kepala selaku Pemeriksa atau Atasan Pemeriksa yang ditunjuk, untuk mengetahui pembuatan laporan/pengaduan.

m. Sistem penomoran laporan/pengaduan diambil dari nomor urut yang ada dalam buku register laporan/pengaduan.n. Berita acara dibuat atas kekuatan sumpah jabatan, serta memenuhi persyaratan formal dan material yang meliputi :

1) Berita acara pemeriksaan terhadap Saksi/Ahli.

2) Berita acara pemeriksaan terhadap Terperiksa.

3) Berita acara pengamanan orang sementara dan lanjutan (jika dilaksanakan).

4) Berita acara pengamanan barang khusus tempat/pakaian/badan (jika dilaksanakan).

5) Berita acara pengamanan barang bukti (jika dilaksanakan).

6) Berita acara pelaksanaan tindakan lainnya.17o.Surat-surat merupakan semua jenis surat yang ada kaitannya dengan proses pemeriksaan perkara pelanggaran disiplin yang ditangani meiputi :1).Surat-surat biasa.

2).Surat-surat perintah.

p.Surat-surat biasa meliputi :1) Laporan Polisi.

2) Surat pemberitahuan dimulainya pemriksaan kepada Ankum.

3) Surat ketetapan pencabutan penghentian pemeriksaan.

4) Surat pemberitahuan tentang ketepatan pencabutan penghentian pemeriksaan.

5) Surat panggilan Saksi/Ahli.

6) Surat panggilan Terpriksa.

7) Surat permintaan keterangan Ahli.

q.Surat-surat perintah meliputi :1) Surat perintah pemeriksaan perkara.

2) Surat perintah pemeriksaan perkara lanjutan.

3) Surat perintah membawa.

4) Surat perintah pengamanan orang sementara.

5) Surat perintah pengamanan orang lanjutan.

6) Surat perintah pengamanan barang khusus tempat/pakaian/baan.

7) Surat perintah pengamanan barang bukti.

8) Surat perintah pelepasan pengamanan orang sementara.

9) Surat perintah pembebasan pengamanan orang lanjutan.

18

r.Contoh format berita acara dan surat-surat sebagai berikut :1) Berita acara pemeriksaan terhadap Saksi/Ahli terdapat pada lampiran A1 Peraturan ini.

2) Berita acara pemeriksaan terhadap Tereriksa terdapat pada lampiran A2 Peraturan ini.

3) Berita acara pengamanan orang sementara terdapat pada lampiran A3 Peraturan ini.4) Berita acara pengamanan orang lanjutan terdapat pada lampiran A4 Peraturan ini.5) Berita acara pengamanan barang khusus tempat/pakaian/badan terdapat pada lampiran A5 Peraturan ini.

6) Berita acara pengamanan barang bukti terdapat pada lampiran A6 Peraturan ini.7) Berita acara pelaksanaan tindakan lainnya.8) Berita acara membawa Terperiksa/Saksi terdapat pada lampiran A7 Peraturan ini.

9) Berita acara pelepasan pengamanan orang sementara terdapat pada lampiran A8 Peraturan ini.

10) Berita acara pembebasan pengamanan orang lanjutan terdapat pada lampiran A9 Peraturan ini.11) Laporan Polisi terdapat pada lampiran A10 Peraturan ini.

12) Surat pemberitahuan dimulainya pemeriksaan kepada Ankum terdapat pada lampiran A11 Peraturan ini.

13) Surat pemberitahuan tentang ketetapan pencabutan penghentian pemeriksaan terdapat pada lampiran A12 Peraturan ini.1914) Surat panggilan Saksi/Ahli terdapat pada lampiran A13 Peraturan ini.

15) Surat panggilan Terperiksa terdapat pada lampiran A14 Peraturan ini.

16) Surat permintaan keterangan Ahli terdapat pada lampiran A15 Peraturan ini.

17) Surat perintah pemeriksaan perkara lanjutan terdapat pada lampiran A16 Peraturan ini.

18) Surat perintah pemeriksaan perkara lanjutan terdapat pada lampiran A17 Peraturan ini.

19) Surat perintah membawa terdapat pada lampiran A18 Peraturan ini.20) Surat perintah pengamanan orang sementara terdapat pada lampiran A19 Peraturan ini.21) Surat perintah pengamanan orang lanjutan terdapat pada lampiran A20 Peraturan ini.22) Surat perintah pengamanan barang husus tempat/pakaian/baan terdapat pada lampiran A21 Peraturan ini.

23) Surat perintah pengamanan barang bukti terdapat pada lampiran A22 Peraturan ini.24) Surat perintah pelepasan pengamanan orang sementara terdapat pada lampiran A23 Peraturan ini.

25) Surat perintah pembebasan pengamanan orang lanjutan terdapat pada lampiran A24 Peraturan ini.20s.Daftar barang bukti adalah kelengkapan administrasi pemeriksaan yang merupakan isi berkas perkara, berisi rincian barang bukti sesuai yang tercantum dalam berkas perkara pelanggaran disiplin, dicatat dalam kolom-kolom yang terdiri dari nomor urut, nomor register barang bukti, jenis barang bukti, status kepemilikan barang bukti, diamankan tanggal, dari mana dan oleh siapa, serta keterangan dan dibuat dengan maksud sebagai salah satu upaya penerbitan dan pengamanan barang bukti.t.Daftar saksi dan terperiksa adalah kelengkapan administrasi pemeriksaan yang merupakan isi berkas perkara berisi identitas lengkap para saksi dan terperiksa sebagaimana yang tercantum dalam berkas perkara pelanggaran disiplin, dicatat dalam kolom-kolom yang terdiri dari kolom nomor urut, nama, Pangkat/NRP/Jabatan, kesatuan, alamat dan keterangan.

u.Kelngkapan administrasi pemriksaan yang bukan merupakan isi berkas perkara berupa :

1) Surat-surat.

2) Buku register/kspedisi.

v.Kelengkapan administrasi pemeriksaan berupa surat-surat, meliputi :1) Surat/nota dinas pengiriman berkas perkara pelanggaran disiplin kepada Ankum.

2) Surat perintah penghentian pemeriksaan.3) Surat ketetapan penghentian pemeriksaan.4) Surat pemberitahuan tentang ketetapan penghentian pemriksaan kepada Ankum.215) Surat penyerahan berkas hasil penyidikan awal, barang bukti dan terperiksa kepada Fungsi Reskrim Polri.

6) Berita acara penyerahan berkas hasil penyidikan awal, barang bukti dan Terperiksa kepada Fungsi Reskrim Polri.

7) Surat pemberitahuan perkembangan hasil pemeriksaan kepada pelapor.

8) Surat perintah tugas.9) Surat-surat/balnko lain yang ada hubungannya dengan pemeriksaan.

w.Kelengkapan administrasi pemeriksaan berupa buku register/ekspedisi meliputi :1)Buku register laporan/pengaduan.

2)Buku register pelanggaran disiplin.

3)Buku register surat perintah pemeriksaan.

4)Buku register surat panggilan.

5)Buku register surat pemberitahuan dimulainya pemeriksaan/penghentian pemeriksaan kepada Ankum.

6)Buku register surat peerintah tugas.

7)Buku register surat perintah pengamanan orang sementara.

8)Buku register surat perintah pengamanan orang lanjutan.

9)Buku register surat perintah pengamanan barang khusus tempat/pakaian/badan.

10Buku register surat perintah pengamanan barang bukti.

11)Buku register berkas perkara pelanggaran disiplin.2212)Buku register ekspedisi berkas perkara pelanggaran disiplin.

13)Buku register barang bukti.

14)Buku register Daftar Pencarian Orang Dan Barang (DPO/DPB).15)Buku register surat pemberitahuan perkembangan hasil pemeriksaan.x.Contoh format surat-surat dan buku-buku register/ekspedisi sebagai berikut :1) Surat/nota dinas pengiriman berkas perkara terdapat pada Lampiran B1 Peraturan ini.

2) Surat perintah penghentian pemeriksaan terdapat pada Lampiran B2 Peraturan ini.

3) Surat ketetapan penghentian pemeriksaan terdapat pada Lampiran B3 Peraturan ini.

4) Surat pemberitahuan tentang ketetapan penghentian pemeriksaan kepada Ankum terdapat pada Lampiran B4 Peraturan ini.

5) Surat penyerahan berkas hasil penyidikan awal, barang bukti dan Terperiksa kepada Fungsi Reskrim Polri terdapat pada Lampiran B5 Peraturan ini.

6) Berita acara berkas hasil penyidikan awal, barang bukti dan Terperiksa kepada Fungsi Reskrim Polri terdapat pada Lampiran B6 Peraturan ini.

7) Surat pemberitahuan perkembangan hasil pemeriksaan kepada pelapor terdapat pada Lampiran B7 Peraturan ini.238) Buku rgister laporan/pengaduan terdapat pada Lampiran B8 Peraturan ini.9) Buku register pelanggaran disiplin terdapat pada Lampiran B9 Peraturan ini.

10) Buku register surat perintah pemeriksaan terdapat pada Lampiran B10 Peraturan ini.11) Buku registr surat panggilan terdapat pada Lampiran B11 Peraturan ini.12) Buku register surat pemberitahuan dimulainya pemeriksaan/penghentian pemeriksaan kepada ankum terdapat pada lampiran B12 Peraturan ini.

13) Buku register surat perintah tugas terdapat pada Lampiran B13 Peraturan ini.14) Buku register surat perintah pengamanan orang sementara terdapat pada Lampiran B14 Peraturan ini.15) Buku register surat perintah pengamanan orang lanjutan terdapat pada Lampiran B15 Peraturan ini.16) Buku register surat perintah pengamanan barang khusus tempat/pakaian/badan terdapat pada Lampiran B16 Peraturan ini.

17) Buku register surat perintah pengamanan barang bukti terdapat pada Lampiran B17 Peraturan ini.18) Buku register berkas perkara pelanggaran disiplin terdapat pada Lampiran B18 Peraturan ini.19) Buku register ekspedisi berkas perkara pelanggaran disiplin terdapat pada Lampiran B19 Peraturan ini.2420) Buku register barang bukti terdapat pada Lampiran B20 Peraturan ini.21) Buku register Daftar Pencarian Orang Dan Barang (DPO/DPB) terdapat pada Lampiran B21 Peraturan ini.22) Buku register surat pemberitahuan perkembangan hasil pemeriksaan terdapat pada Lampiran B22 Peraturan ini.

23) Berita acara pemeriksaan singkat pada Lampiran B23 Peraturan ini.

y.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan administrasi pemeriksaan perkara pelanggaran disiplin meliputi :1) Segala administrasi yang dipergunakan dalam pelaksanaan pemeriksaan menggunakan bentuk atau format yang ditentukan/diatur dalam lampiran peraturan ini.

2) Penanggung jawab penyelenggaraan administrasi pemeriksaan adalah pemeriksa yang memiliki pengetahuan administrasi umum khususnya administrasi pemeriksaan yang ditunjuk oleh kepala kesatuannya.3) Hindarkan kesalahan dalam pengisian lanko-blanko/formulir-formulir yang tersedia terutama nomor, tanggal, bulan dan tahun.4) Dilakukan pendataan dan pencatatan secara tertib dan teratur setiap kegiatan administrasi pemriksaan.

5) Melakukan pendistribusian dan pengarsipan surat-surat yang termasuk dalam administrasi pemriksaan secara tertib dan teratur.256) Melakukan penyimpanan, penggunaan dan pengamanan administrasi pemeriksaan secara tertib dan teratur.

7) Setelah penyerahan Berkas Perkara Pelanggaran Disiplin (BPPD) Terperiksa kepada Ankum atau pemeriksaan dinyatakan selesai, maka seluruh arsip berkas perkara dan surat menyurat yang bukan isi berkas perkara, wajib dibundel untuk disimpan.8) Pemeriksa perkara pelanggaran disiplin bertanggung jawab atas penyerahan undel, kepada petugas yang khusus ditunjuk mengelola arsip dan bntuk itu pemeriksa perkara diberikan tanda terima.9) Dalam pelaksanaannya pengelolaan administrasi pemeriksaan agar ditunjuk Pegawai Negeri pada Polri yang diberi tugas khusus.

26BAB IIIPENUTUPDemikian Naskah Sekolah Sementara ini dibuat untuk dapat dipelajari dan dipahami oleh para siswa sebagai pengenalan guna mempelajari ilmu-ilmu Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan Pemeriksaan Provos untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas dilapangan.Bandung, Juli 2009

KOORGADIK

GADIK

Dra. ATIH N. PURWATI

Drs. HASANUDDIN . AKBP NRP 64050825

AKBP NRP 58020672

27BAB III

PENUTUPDemikian Naskah Sekolah Sementara ini dibuat untuk dapat dipelajari dan dipahami oleh para siswa sebagai pengenalan guna mempelajari ilmu-ilmu Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan Pemeriksaan Provos untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas dilapangan.

27DAFTAR ISI

HALAMAN

PENGANTAR ..1STANDAR KOMPETENSI ....1BABIPENGERTIAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN .....2Kompetensi Dasar. .2Indikator Hasil Belajar 21. Pengertian-pengertian.

.3BABIIPEMBAHASAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

KEGIATAN PEMERIKSAAN ..4Kompetensi Dasar ...4Indikator Hasil Belajar .41. Penerimaan dan Penanganan Laporan/Pengaduan .............52. Kelengkapan Administrasi Pemeriksaan ...14BABIIIPENUTUP ...2792