FRAKTUR VERTEBRA12.docx

31
REFERAT FRAKTUR TULANG DALAM TINJAUAN RADIOLGIS Diajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Pembimbing: dr. Abdul Aziz, Sp.Rad. Disusun Oleh: Anugrah Adi Santoso, S.Ked J500080043 Bagus Burhan, S.Ked J500090067 Aswin Fauziah, S.Ked. J500090071 Ferianis Setyawati, S.Ked J500090100 1

Transcript of FRAKTUR VERTEBRA12.docx

Page 1: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

REFERAT

FRAKTUR TULANG DALAM TINJAUAN RADIOLGIS

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Dokter Umum

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pembimbing: dr. Abdul Aziz, Sp.Rad.

Disusun Oleh:

Anugrah Adi Santoso, S.Ked J500080043

Bagus Burhan, S.Ked J500090067

Aswin Fauziah, S.Ked. J500090071

Ferianis Setyawati, S.Ked J500090100

KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLOGI

PROGRAM STUDI PROFESI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

REFERAT

1

Page 2: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

FRAKTUR TULANG DALAM TINJAUAN RADIOLGIS

Disusun Oleh:

Anugrah Adi Santosa, S.Ked J500080043

Bagus Burhan, S.Ked J500090067

Aswin Fauziah, S.Ked. J500090071

Ferianis Setyawati, S.Ked J500090100

Telah disetujui dan disahkan oleh bagian Program Pendidikan Profesi

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari..................tanggal..........................2015

Pembimbing :

dr. Abdul Aziz, Sp.Rad. (.............................................)

Dipresentasikan dihadapan :

dr. Abdul Aziz, Sp.Rad. (.............................................)

Disahkan Ka Program Profesi :

dr. Dona Dewi Nirlawati (.............................................)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLOGI

PROGRAM STUDI PROFESI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

A. FRAKTUR KEPALA

2

Page 3: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

1. Fraktur Maksilofasial

Trauma wajah merupakan kasus yang paling sering terjadi. Etiologinya

yakni trauma tumpul yang keras. Kejadian meningkat dengan bertambahnya

jumlah kendaraan bermotor yang menyebabkan kecelakan lalu lintas.1

Maksila atau rahang atas merupakan tulang berpasangan. Maksila memiliki

sepasang rongga berupa sinus maksilaris, ke atas berhubungan dengan

tulang frontal dan tulang nasal, ke lateral dengan tulang zygoma dan

inferior-medial pada prosesus frontalis maksila. Maksila merupakan tulang

yang tipis, pada bagian lateral lebih tebal dan padat, pada bagian ini

disangga oleh zygomatikomaksilari.2

Tulang zigomatikum dapat mengalami fraktur akibat pukulan langsung

pada wajah dan fraktur terjad pada beberapa dari keempat tonjolan tubuh

berikut yakni arkus zigomatikum, sutura frontozigomatikum, dinding depan

orbita atau dinding lateral antrum maksilaris2.

3

Gambar 2. Fraktur tulang nasal displacement sedang3

Gambar 1. Foto Polos Nasal tampak Fraktur tulang nasal1

Page 4: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

Gambar 3. Foto Panoramik tampak 3 fraktur mandibula. (a) fraktur kolum

subkapital kanan dengan disloksi kapitulum. (b) fraktur pangkal leher kiri

tanpa dislokasi. (c) fraktur korpus paramedical kanan.2

Gambar 4. CT scan 3 dimensi tampak fraktul tulang frontal, dinding medial

orbital kiri1

Gambar 5. CT scan kepala lateral kiri tampak displacement septum nasi1

4

Page 5: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

Gambar 6. Foto Waters tampak adanya fraktur dan hmatosinus maksilaris

kiri1

Gambar 7. CT can kepala tampak fraktur pada dinding anterior sinus

maksilaris kiri1

2. Fraktur Tulang Frontal, Parietal, Temporal dan Osipital

Fraktur kepala pada anak-anak dengan kekerasan telah digambarkan dengan

fraktur linier sederhana, paling sering terjadi pada panetooccipital. Fraktur

depresi, comminute dann diastatic jarang terjadi. Didapatkan 3 karakteristik

yang paling sering terjadi setelah trauma pada kekerasan anak yakni, fraktur

multiple, fraktur bilateral, dan fraktur yang menyilangi sutura.4

Fraktur tulang temporal biasanya merupakan sekuel dari trauma tumpul

setelah cidera kepala yang berat. Fraktur tulang temporal ditandai dengan

battle sign dan perdarahan dari telinga. Jika mengenai sturktur tulang

tengah dan dalam gejalanya meliputi gangguan pendengaran, vertigo,

hilang keseimbangan dan paraliis wajah. Fraktur ini diklasifikasikan

menjadi 3 bersadarkan garis aksis tulang petrous yakni;

a. Fraktur longitudinal

b. Fraktur transversal

c. Fraktur campuran

Klasifikasi yang melibatkan kapsul otic yakni;

5

Page 6: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

a. otic capsule sparing

b. otic capsule involvement (menandakan komplikasi serius meliputi

paralisis nervus fasialis, kebocoran CSS, tuli sensorineural dan patologi

intracranial lainnya).5

Gambar 8. Radiografi kepala pada laki-laki 8 bulan dengan kekerasan

menunjukkan fraktur parietal bilateral.4

Gambar 9. Radiografi kepala anak perempuan 6 bulan dengan kekerasan

menunjukkan fraktur multiple bilateral. Fraktur parietal kiri menyilangi

sutura lamboidea.4

6

Page 7: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

Gambar 10. Rontgen fraktur kepala menunjukkan garis lusen tajam tanpa

batas sklerotik pada tulang frontal kiri3

Gambar 11. Fraktur pada dasar tulang orbita. (a) tanda fraktur indirek:

opasitas menyeluruh pada sinus maksilaris kanan. (b) CT scan coronal

menunjukkan fraktur depresi pada bagian sentral dasar tulang orbital

dengan hematosinus.3

Gambar 12. Foto rontgen pada kedua arkus zygomatikum tampak fraktur

pada arkus zygomatikum kiri3

Gambar 13. EDH supraorbital setelah fraktur cranio-orbito-zygomatic kiri3

7

Page 8: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

Gambar 14. Fraktur mayor kepala setelah trauma kompresi. (a) Fragmen

tulang craniofasial depan kanan. (b) fraktur impresi tulang frontoparietal

kanan. (c) SDH kiri dengan midline shift ke kanan. (d,e) fraktur tulang

frontal-spenoidalis planus, etmoidalis kanan dan orbita sampai dinding

anterior sinus maksilaris kanan.3

Gambar 15. Fraktur kompleks bilateral midface dan fraktur cranio-frontal.

(a) kontusio frontobasal dan remporo-polar kanan. (b) IVH dengan

hidrosefalus.3

8

Page 9: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

Gambar 16. Fraktur arkus zigomatikum kiri dan kompek zigmatikum-

maksilaris lateral3

Gambar 17. CT scan kepala tanpa kontral. AXIAL MIP menunjukkan

ekstensi dari fraktur tulang temporal yang menyebar dari garis fraktus di

tulang mastoid dan dinding anterior dari kanal auditori eksternal.5

Berdasarkan bentuknya fraktur dibagi menjadi 4 yakni;6

a. fraktur linier

Gambar 18. Fraktur kepala linier, garis frakur tunggal, meliputi seluruh

ketebalan tulang, tampak garis radiolusen.

9

Page 10: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

b. Diastase

Gambar 19. Fraktur diastase. Fraktur terjadi pada sutura, tampak pemisahan

sutura cranial, bisa terjadi pada anak dibawah usia 3 tahun.

c. Fraktur Comminuted.

Gambar 20. Fraktur Comminuted. Fraktur dengan dua atau lebih fragmen

fraktur

d. Fraktur depresi

Gambar 21. Fraktur depresi. Fraktur tabula eksterna pada satu atau lebih

fraktur terletak dibawah level anatomic normal dari tabula interna tulang

tengkorak sekitarnya yang masih utuh

10

Page 11: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

A. Fraktur Vertebra

1. Mekanisme Cedera

Tipe pergeseran yang penting: (1) hiperekstensi (2) fleksi (3) tekanan

aksial (4) fleksi dan tekanan digabungkan dengan distraksi posterior (5)

fleksi yang digabungkan dengan rotasi dan (6) translasi horizontal. Fraktur

dapat terjadi akibat kekuatan minimal saja pada tulang osteoporotik atau

patologik.7

a. Hiperekstensi (kombinasi distraksi dan ekstensi)

Hiperekstensi jarang terjadi di daerah torakolumbal tetapi sering

pada leher, pukulan pada muka atau dahi akan memaksa kepala ke

belakang dan tanpa menyangga oksiput sehingga kepala membentur

bagian atas punggung. Ligamen anterior dan diskus dapat rusak atau

arkus saraf mungkin mengalami fraktur. cedera ini stabil karena tidak

merusak ligamen posterior. 7

b. Fleksi

Trauma ini terjadi akibat fleksi dan disertai kompresi pada

vertebra. Vertebra akan mengalami tekanan dan remuk yang dapat

merusak ligamen posterior. Jika ligamen posterior rusak maka sifat

fraktur ini tidak stabil sebaliknya jika ligamentum posterior tidak

rusak maka fraktur bersifat stabil. Pada daerah cervical, tipe

subluksasi ini sering terlewatkan karena pada saat dilakukan

pemeriksaan sinar-X vertebra telah kembali ke tempatnya. 7

c. Fleksi dan kompresi digabungkan dengan distraksi posterior

Kombinasi fleksi dengan kompresi anterior dan distraksi

posterior dapat mengganggu kompleks vertebra pertengahan di

samping kompleks posterior. Fragmen tulang dan bahan diskus dapat

bergeser ke dalam kanalis spinalis. Berbeda dengan fraktur kompresi

murni, keadaan ini merupakan cedera tak stabil dengan risiko progresi

yang tinggi. 7

Fleksi lateral yang terlalu banyak dapat menyebabkan kompresi

pada setengah corpus vertebra dan distraksi pada unsur lateral dan

11

Page 12: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

posterior pada sisi sebaliknya. Kalau permukaan dan pedikulus

remuk, lesi bersifat tidak stabil. 7

d. Pergeseran aksial (kompresi)

Kekuatan vertikal yang mengenai segmen lurus pada spina

servikal atau lumbal akan menimbulkan kompresi aksial. Nukleus

pulposus akan mematahkan lempeng vertebra dan menyebabkan

fraktur vertikal pada vertebra; dengan kekuatan yang lebih besar,

bahan diskus didorong masuk ke dalam badan vertebral,

menyebabkan fraktur remuk (burst fracture). Karena unsur posterior

utuh, keadaan ini didefinisikan sebagai cedera stabil. Fragmen tulang

dapat terdorong ke belakang ke dalam kanalis spinalis dan inilah yang

menjadikan fraktur ini berbahaya; kerusakan neurologic sering

terjadi.7

e. Rotasi-fleksi

Cedera spina yang paling berbahaya adalah akibat kombinasi

fleksi dan rotasi. Ligamen dan kapsul sendi teregang sampai batas

kekuatannya; kemudian dapat robek, permukaan sendi dapat

mengalami fraktur atau bagian atas dari satu vertebra dapat terpotong.

Akibat dari mekanisme ini adalah pergeseran atau dislokasi ke depan

pada vertebra di atas, dengan atau tanpa dibarengi kerusakan tulang.

Semua fraktur-dislokasi bersifat tak stabil dan terdapat banyak risiko

munculnya kerusakan neurologik. 7

f. Translasi Horizontal

Kolumna vertebralis teriris dan segmen bagian atas atau bawah

dapat bergeser ke anteroposterior atau ke lateral. Lesi bersifat tidak

stabil dan sering terjadi kerusakan saraf. 7

12

Page 13: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

2. Jenis-jenis Fraktur Vertebra Cervical

a. Cervical fracture dislocation C6/7

Fraktur dislokasi C6 / 7 dengan cedera kolom tiga dan cedera tulang.

b. Carrot stick fraktur - ankylosing spondylitis

Diskus yang menyatu diatas dan dibawah garis fraktur yang melintasi

C6-7, karena mekanisme hiperekstensi dengan kompresi pada bagian

posterior. Cedera sangat tidak stabil seperti tongkat wortel yang patah

(Carrot stick) dimana fraktur melewati seluruh diameter tulang

belakang.

13

Page 14: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

c. Extensi teardrop fraktur vertebra cervical

Fraktur C3 akut dengan pembengkakan jaringan lunak prevertebral

yang mendorong faring anterior (panah). Tidak ada pelebaran atau

kompresi pada bagian posterior.

d. Fraktur Jefferson

Fraktur Jefferson adalah nama yang diberikan untuk burst fraktur C1.

Ini pada awalnya digambarkan sebagai 4 bagian fraktur dengan

fraktur ganda melalui lengkuan anterior dan posterior.

14

Page 15: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

e. Hangman Fraktur

Fraktur Hangman adalah fraktur yang melibatkan pars interarticularis

C2 di kedua sisi, dan merupakan akibat dari hiperekstensi dan

distraksi.

f. Clay-shoveler's fraktur (C3-C5)

Clay-shoveler's fraktur, merupakan fraktur pada prosesus spinosus

yang umumnya terjadi pada cervical bawah (C7) dimana biasanya

akibat stress fraktur.

15

Page 16: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

3. Jenis-jenis Fraktur Vertebra Torakolumbal

a. Burst Fraktur L1

Burst Fraktur adalah jenis fraktur kompresi yang menimbulkan

gangguan korteks korpus vertebra posterior dengan retropulsion ke

dalam kanalis spinalis. Ketika melibatkan tingkat torakolumbalis,

cenderung terjadi antara T9 dan L5 tingkat 3. Burst fraktur dapat

stabil atau tidak stabil.

b. Fraktur Kompresi

Kompresi fraktur T12 dan L1 tanpa retropulsi.

16

Page 17: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

c. L1 fraktur dislokasi

Fraktur dislokasi terjadi ketika ada segmen vertebra berpindah dari

tempatnya karena kompresi, rotasi atau tekanan. Ketiga kolumna

mengalami kerusakan sehingga sangat tidak stabil, cedera ini sangat

berbahaya. Terapi tergantung apakah ada atau tidaknya korda atau

akar saraf yang rusak.

d. Split fraktur

Split fraktur merupakan cedera fraktur kompresi dengan perpecahan

/terbelahnya korpus.

17

Page 18: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

4. Fraktur Vertebra Sacralis

Fraktur sakral dengan keterlibatan neuroforaminal bilateral.

5. Fraktur Clavicula

A B

Gambar A. Fraktur klavikula sinistra, sebagian besar tulang klavikula

patah (69-82%) terjadi pada midshaft. Patah tulang ini terjadi pada medial

ligamentum coracoclavicular.

Gambar B. Fraktur klavikula distal

18

Page 19: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

6. Jenis-jenis Fraktur pada Thoraks

a. Fraktur Costae

Fraktur costae merupakan konsekuensi umum dari trauma dan dapat

menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.

b. Fraktur Sternal dan T-spine

Menyoroti pentingnya selalu memeriksa cedera dada di mana fraktur

sternum adalah hasil dari trauma benda tumpul.

19

Page 20: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

Gambar 1 : fraktur tibia - lateral

Keterangan :

1. lemak dan darah dalam sendi

2. Tidak tampak garis fraktur terlihat Tertekan tibialis dataran tinggi

Gambar 2 : fraktur patella - lateral

Keterangan : Peningkatan kepadatan memisahkan bantalan lemak menunjukkan

efusi sendi akibat kebocoran darah ( haemarthrosis )

20

Page 21: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

Gambar 3

Keterangan :

Fraktur kominuta dari tibia dan fibula poros dengan perpindahan medial dan

posterior angulasi

Keterangan gambar 4:

Pembengkakan jaringan lunak lateral ( tanda bintang )

 Fraktur melintang ujung fibula

21

Page 22: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

keterangan gambar 5 :

Fraktur oblik poros metatarsal Fraktur lebih jelas terlihat pada gambar miring

Keterangan gambar 6:

periosteal reaksi stres 2 metatarsal

Riwayat nyeri kronis diperburuk oleh aktivitas

22

Page 23: FRAKTUR VERTEBRA12.docx

Keterangan gambar 7:

Fraktur femur biasanya membutuhkan cedera kekuatan tinggi jika terjadi fraktur

tanpa riwayat cedera harus curiga fraktur patologis

Keterangan gambar 8:

Tekstur tulang abnormal terlihat di seluruh panggul pasien ini menderita kanker

payudara diketahui .

Beberapa patah tulang terlihat dari hemipelvis kiri.

23