Fraktur Os Nasal

23
1 BAB 1 PENDAHULUAN Pada trauma muka paling sering ter jadi fraktur hidung. Perlu diingat  bahwa hidung tidak hanya disusun oleh tulang belaka, tetapi juga tulang rawan dan jar ingan lunak , dan jari nga n-j ari nga n ini juga dap at rus ak pada ceder a. Hidung terletak di bagian tengah wajah, menonjol dan tidak terlindung, sehingga cende rung pal ing sering frakt ur dibandi ngk an tulang-t ula ng lain disel uru h tubuh. 1,2,3 anda-tanda fraktur hidung yang la!im adalah depresi atau pergeseran tula ng-t ulang hidung, edema hidu ng, epis taksis dan frak tur kart ila go sept um disertai pergeseran ataupun dapat digerakkan. 2 "iagnosis fraktur hidung dapat dilakukan dengan inspeksi, palpasi dan  pemeriksaan hidung bagian dalam dengan rinoskopi anterior, untuk melihat adany a pembengkaka n muko sa hidu ng, bekuan dara h dan kemungkinan ada robekan pada mukosa septum , hematoma septum, dislokasi atau de#iasi pada septum. Pada palpa si hidung, dico ba menggerak -gerakkan dan mencari adany a struktur seper ti $tangga% pada tengkorak hid ung. Hematoma septum yang tidak tertangani dapat menyebabkan resorpsi ke kartilago septum dan menyebabkan deformitas hidung. 1,&,' Pemeriksaan penunjang berupa foto os nasal, foto sinusparanasal posisi (ater dan juga bila perlu dapat dilakukan pemeriksaan ) *can untuk melihat fraktur hidung atau kemungkinan fraktur penyerta lainnya. 1 +raktur os nasal ini harus segera direposisi dengan anastesi lokal dan imobili sasi dilakukan dengan memasukkan tampon ke dalam lubang hidung yang dipertahankan selama tiga hingga empat hari. Patahan dapat dilindungi dengan gips tipis berbentuk kupu-kupu untuk satu hingga dua minggu.

description

fraktur os nasal adalah

Transcript of Fraktur Os Nasal

Page 1: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 1/23

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada trauma muka paling sering terjadi fraktur hidung. Perlu diingat

 bahwa hidung tidak hanya disusun oleh tulang belaka, tetapi juga tulang rawan

dan jaringan lunak, dan jaringan-jaringan ini juga dapat rusak pada cedera.

Hidung terletak di bagian tengah wajah, menonjol dan tidak terlindung, sehingga

cenderung paling sering fraktur dibandingkan tulang-tulang lain diseluruh

tubuh.1,2,3

anda-tanda fraktur hidung yang la!im adalah depresi atau pergeseran

tulang-tulang hidung, edema hidung, epistaksis dan fraktur kartilago septum

disertai pergeseran ataupun dapat digerakkan.2

"iagnosis fraktur hidung dapat dilakukan dengan inspeksi, palpasi dan

 pemeriksaan hidung bagian dalam dengan rinoskopi anterior, untuk melihat

adanya pembengkakan mukosa hidung, bekuan darah dan kemungkinan ada

robekan pada mukosa septum , hematoma septum, dislokasi atau de#iasi pada

septum. Pada palpasi hidung, dicoba menggerak-gerakkan dan mencari adanya

struktur seperti $tangga% pada tengkorak hidung. Hematoma septum yang tidak 

tertangani dapat menyebabkan resorpsi ke kartilago septum dan menyebabkan

deformitas hidung.1,&,'

Pemeriksaan penunjang berupa foto os nasal, foto sinusparanasal posisi

(ater dan juga bila perlu dapat dilakukan pemeriksaan ) *can untuk melihat

fraktur hidung atau kemungkinan fraktur penyerta lainnya.1

+raktur os nasal ini harus segera direposisi dengan anastesi lokal dan

imobilisasi dilakukan dengan memasukkan tampon ke dalam lubang hidung yang

dipertahankan selama tiga hingga empat hari. Patahan dapat dilindungi dengan

gips tipis berbentuk kupu-kupu untuk satu hingga dua minggu.

Page 2: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 2/23

2

omplikasi dari fraktur wajah dan dasar tengkorak ialah likore,

meningitis, abses otak, osteomielitis, dan pembentukan mukokel. rauma hidung

yang tidak diketahui atau telah direposisi kurang sempurna mengakibatkan bentuk 

hidung dalam dan luar miring, bahkan kadang-kadang ada kemungkinan

mengakibatkan meningitis residif likore yang tidak ketahuan/ .&

Page 3: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 3/23

3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Hidung

Hidung merupakan salah satu organ pelindung tubuh terpenting

terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. arena letaknya yang

menonjol , hidung merupakan kerangka yang halus rentan dan sering

mengalami fraktur dan trauma jaringan lunak.1,2

Hidung luar berbentuk pyramid dengan bagian-bagiannya dari atas ke

 bawah 01 

1. Pangkal hidung bridge/

2. atang hidung dorsum nasi/

3. Puncak hidung hip/

&. la nasi

'. olumela

. ubang hidung nares anterior/.

4ambar 2.1 natomi Hidung bagian luar.5

Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang

dilapisi oleh kulit, jaringan ikat dan beberapa otot kecil yang berfungsi

untuk melebarkan atau menyempitkan lubang hidung.1

erangka tulang terdiri dari 01,3,6

Page 4: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 4/23

4

1. ulang hidung os nasal/

2. Prosesus frontalis os maksila

3. Prosesus nasalis os frontal.

*edangkan kerangka tulang rawan terdiri dari beberapa tulang rawan yang

terletak di bawah tulang hidung, yaitu 01,3,6

1. *epasang kartilago nasalis lateralis superior 

2. *epasang kartilago nasalis lateralis inferior 

3. epi anterior kartilago septum nasi.

4ambar 2.2 ulang penyusun hidung.7

8ongga hidung atau ka#um nasi berbentuk terowongan dari depan ke

 belakang di pisahkan oleh septum nasi di bagian tengahnya menjadi

ka#um nasi kanan dan kiri. Pintu atau lubang masuk ka#um nasi bagian

depan disebut nares anterior dan lubang belakang disebut nares posterior 

koana/ yang menghubungkan ka#um nasi dengan nasofaring. 9ares

 posterior atau koana adalah pertemuan antara ka#um nasi dengan

nasofaring, berbentuk o#al dan terdapat di kanan dan kiri septum. iap

nares posterior bagian bawahnya dibentuk oleh lamina hori!ontalis

 palatum, bagian dalam oleh os sphenoid, dan bagian luar oleh lamina

 pterigoideus sphenoid.1,3

iap ka#um nasi mempunyai empat buah dinding, yaitu dinding

media, lateral, inferior, dan superior.1

Page 5: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 5/23

5

"inding media hidung ialah septum nasi. *eptum dibentuk oleh tulang

rawan. agian tulang adalah 01,3

1. amina perpendikularis os etmoid

2. :omer  

3. rista nasalis os maksila

&. rista nasalis os palatina

agian tulang rawan adalah 01,3

1. artilago septum lamina kuadrangularis/

2. olumela.

4ambar 2.3 ulang kartilago pada hidung.7

*eptum dilapisi oleh perikondrium pada bagian tulang rawan dan

 periosteum pada bagian tulang, sedangkan di luarnya dilapisi oleh mukosa

hidung.1

Pada dinding lateral terdapat empat buah konka. ;ang terbesar dan

letaknya paling bawah ialah konka inferior, kemudian yang lebih kecil

ialah konka media, lebih kecil lagi ialah konka superior, sedangkan yang

terkecil disebut konka suprema. onka suprema ini biasanya rudimenter.1

"iantara konka-konka dan dinding lateral hidung terdapat rongga

sempit yang disebut meatus. ergantung dari letak meatus, ada tiga meatus

yaitu meatus inferior terletak di di antara konka inferior dengan dasar 

hidung dan dinding lateral rongga hidung. <eatus inferior adalah yang

terbesardi antara ketiga meatus, mempunyai muara duktus naso-lakrimalis

Page 6: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 6/23

6

yang terdapat kira-kira anata sampai belakang batas posterior nostril.

<eatus medius terletak di antara konka media dan dinding lateral rongga

hidung. Pada meatus medius terdapat muara sinus frontal, sinus maksila,

dan sinus etmoid anterior. Pada meatus superior yang merupakan ruang di

antara konka superior dan konka media terdapat muara sinus etmoid

 posterior dan sinus sphenoid.1,3

4ambar 2.& a#um 9asi terlihat dari lateral.7

da delapan sinus paranasal, empat buah pada tiap-tiap sisi hidung=

sinus frontal kanan dan kiri= sinus etmoid kanan dan kiri antrum

Highmore/ dan sinus sphenoid kanan dan kiri. *emua rongga sinus ini

dilapisi oleh mukosa yang merupakan lanjutan mukosa hidung= berisi

udara dan semua bermuara di rongga hidung melalui ostium masing-

masing.3

2.1.1 Batas Rongga Hidung

"inding inferior merupakan dasar rongga hidung dan dibentuk oleh os

maksila dan os palatum. "inding superior atau atap hidung sangat sempit

dan dibentuk oleh lamina kribriformis, yang memisahkan rongga

tengkorak dari rongga hidung. amina kribriformis merupakan lempeng

tulang berasal dari os etmoid, tulang ini berlubang > lubang kribrosa ?

Page 7: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 7/23

7

saringan/ tempat masuknya serabut-serabut saraf olfaktorius. "i bagian

 posterior, atap rongga hidung dibentuk oleh os sphenoid.1

2.1.2 Pendaraan Hidung

Pendarahan untuk hidung bagian dalam berasal dari tiga sumber 

utama 0 1/ a. etmoidalis anterior dan 2/ a. etmoidalis posterior , cabang

dari a. oftalmika dan 3/ a. sfenopalatina, cabang terminal a. maksilarid

interna, yang berasal dari a. karotis eksterna. *eptum bagian superior 

anterior dan dinding lateral hidung mendapat pendarahan dari a. etmoidalis

anterior= a. etmoidalis posterior yang kecil hanya mendarahi daerah kecil

di region superior posterior. edua arteri etmoidalis, setelah meninggalkan

a. oftalmika, menyeberangi lamina kribrosa dan masuk hidung melalui

foramen etmoid anyterior dan posterior, disertao oleh serabut saraf 

 pasangannya. 3

4ambar 2.' *istem pendarahan pada hidung.1@

agian atas rongga hidung mendapat pendarahan dari a. etmoid

anterior dan posterior yang merupakan cabang dari a. oftalmika dan a.

karotis interna.1,2

agian bawah rongga hidung medapat pendarahan dari cabang a.

maksilaris interna, di antaranya ialah ujung a. palatine mayor dan a.

sfenopalatina yang keluar dari foramen sfenopalatina bersama n.

Page 8: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 8/23

8

sfenopalatina dan memasuki rongga hidung di belakang ujung posterior 

konka media.1,2

agian depan hidung mendapat pendarahan dari cabang > cabang a.

fasialis.1,2

Pada bagian depan septum terdapat anastomosis dari cabang-cabang a.

sfenopalatina, a. etmoid anterior, a.labialis superior dan a. palatine mayor,

yang disebut plesus iesselbach ittle%s area/. Pleksus iesselbach

letaknya superficial dan mudah cedera oleh trauma, sehingga sering

menjadi sumber epistkasis, terutama pada anak-anak.1

:ena-#ena hidung mempunyai nama yang sama dan berjalan

 berdampingan dengan arterinya. :ena di #estibulum dan struktur luar 

hidung bermuara ke #. oftalmika yang berhubungan dengan sinus

ka#ernosus. :ena-#ena di hidung tidak memiliki katup, sehingga

merupakan faktor predisposisi untuk mudahnya penyebaran infeksi sampai

ke intracranial.

1,2

2.1.! Sistem Lim"ati# 

Aaringan limfatik anterior adalah kecil dan bermuara di sepanjang

 pembuluh fasialis yang menuju leher. Aaringan ini mengurus hampir 

seluruh bagian anterior hidung, yaitu #estibulum dan daerah prekoana.2

Aaringan limfatik posterior mengurus mayoritas natomi hidung,

menggabungkan ketiga saluran utama di daerah hidung belakang, yaitu

saluran superior , media dan inferior. elompok superior berasal dari

konka media dan superior dan bagian dinding hidung yang berkaitan,

 berjalan di atas tuba eustacius, mengurus konka inferior, meatus inferior,

dan sebagian dasar hidung, dan menuju rantai kelenjar limfe jugularis.

elompok inferior berasal dari septum dan sebagian dasar hidung, berjalan

menuju kelenjar limfe di sepanjang pembuluh jugularis interna.2

2.1.$ Persara"an Hidung

Page 9: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 9/23

9

agian depan dan atas rongga hidung mendapat persarafan sensoris

dari n.etmoidalis anterior, yang merupakan cabang dari n. nasosiliaris ,

yang berasal dari n. oftalmikus.1

8ongga hidung lainnya, sebagian besar mendapat persarafan sensoris

dari n. maksila melalui ganglion sfenopalatina.1

4anglion sfenopalatina, selain memberikan persarafan sensoris, juga

memberikan persarafan #asomotor atau otonom untuk mukosa hidung.

4anglion ini menerima serabut saraf sensoris dari n. maksila, serabut

 parasimpatis dari n. petrosus superfisialis mayor dan serabut saraf simpatis

dari . petrosus profundus. 4anglion sfenopalatina terletak di belakang dan

sedikit di atas ujung posterior konka media.1

+ungsi penghidu berasal dari n. olfaktorius. *araf ini turun melalui

lamina kribrsa dari permukaan bawah bulbus olfaktorius dan kemudian

 berakhir pada sel-sel reseptor penghidu pada mukosa olfaktorius di daerah

sepertiga atas hidung.

1

2.2 %isio&ogi Hidung

erdasarkan teori structural, teori e#olusioner dan teori fungsional,

fungsi fisiologis hidung dan sinus paranasal adalah 01

1. +ungsi respirasi untuk mengatur kondisi udara , penyaring udara,

humidifikasi, penyeimbang dalam pertukaran tekanan dan

mekanisme imunologik lokal2. +ungsi penghidu karena terdapatnya mukosa olfaktorius dan

reser#oir udara untuk menampung stimulus penghidu

3. +ungsi fonetik yang berguna untuk resonansi suara, membantu

 proses bicara dan mencegah hantaran suara sendiri melalui

konduksi tulang

&. +ungsi static dan mekanik untuk meringankan beban kepala,

 proteksi terhadap trauma dan pelindung panas

'. 8efleks nasal.

Page 10: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 10/23

10

2.2.1 %ungsi Res'irasi

Bdara inspirasi masuk ke hidung menuju sistem respirasi melalui

nares anterior, lalu naik ke atas setinggi konka media dan kemudian turun

ke bawah kea rah nasofaring. liran udara di hidung ini berbentuk 

lengkungan atau arkus.1

Bdara yang dihirup akan mengalami himudifikasi oleh palut lender.

Pada musim panas, udara hampir jenuh oleh uap air, sehingga terjadi

sedikit penguapan udara inspirasi oleh palut lender, sedangkan pada

musim dingin akan terjadi sebaliknya.1

*uhu udara yang melalui hidung diatur sehingga berkisar 35C).

+ungsi pengatur suhu ini dimungkinkan oleh banyaknya pembuluh darah

di bawah epitel dan adanya permukaan konka dan septum yang luas.

Bdara dihangatkan oleh permukaan konka dan septum yang luas dengan

total area kira-kira 1@ cm2.1,11

Partikel debu, #irus, bakteri dan jamur yang terhirup bersama udara

akan disaring di hidung oleh rambut pada #estibulum nasi, silia, palut

lendir. "ebu dan bakteri akan melekat pada palut lendir dan partikel-

 partikel yang besar akan dikeluarkan dengan refleD bersin.1

2.2.2 %ungsi Pengidu

Hidung juga bekerja sebagai indra penghidu dan pengecap dengan

adanya mukosa olfaktorius pada atap rongga hidung, konka superior dan

sepertiga bagian atas septum.1

Partikel bau dapat mencapai daerah ini dengan cara difusi dengan

 palut lendir atau bila menarik napas dengan kuat.1

+ungsi hidung untuk membantu indra pengecap adalah untuk 

membedakan rasa manis yang berasal dari berbagai macam bahan, seperti

 perbedaan rasa manis strawberry, jeruk, pisangm atau coklat. Auga untuk 

membedakan rasa asam yang berasal dari cuka dan asam jawa.

erkurangnya indra penghidu sering dipersepsi sebagai menurunnya indra

 pengecapan.1,2

Page 11: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 11/23

11

2.2.! %ungsi %oneti# 

8esonansi oleh hidung penting untuk kualitas suara ketika berbicara

dan menyanyi. *umbatan hidung akan menyebabkan resonansi berkurang

atau hilang, sehingga terdengar suara sengau rinolalia/.1

Hidung membantu pembentukan konsonan nasal m, n, ng/, rongga

mulut tertutup dan hidung terbuka dan palatum mole turun untuk aliran

udara.1

Elemen yang bergetar adalah lipatan pita suara, yang umumnya

disebut pita suara. Pita suara menonjol dari dinding lateral laring kea rah

tengah glottis= pita suara ini diregangkan dan diatur posisinya oleh

 beberapa otot spesifik pada laring itu sendiri.11

*elama pernafasan normal, pita akan terbuka lebar agar aliran udara

mudah lewat. *elama fonasi, pita menutup bersama-sama sehingga aliran

udara di antara pita tersebut akan menghasilkan getaran #ibrasi/. uatnya

getaran terutama ditentukan oleh deerajat peregangan pita suara, tetapi

 juga oleh bagaimana kerapatan pita suara satu sama lain dan oleh massa

 pada tepinya.11

2.2.$ %ungsi Stati# dan (e#ani# 

ranspor benda asing yang tertimbun dari udara inspirasi ke faring di

sebelah posterior, di mana kemudian akan ditelan atau diekspektorans,

merupakan kerja silia yang menggerakkan lapisan mucus dengan partikel

yang terperangkap. liran turbulen dalam hidung memungkinkan paparan

yang luas antara udara inspirasi dengan epitel hidung dan lapisan

mukusnya, lapisan mucus berupa selubung sekret kontinu yang sngat

kental, meluas ke seluruh ruang dan sudut hidung, sinus, tuba esutacius,

faring, dan seluruh cabang bronkus.2

apisan atas dari lapisan mucus yang amat tipis ini kaya akan

glikoprotein, lebih kental, dengan kekuatan tegangan yang memungkinkan

gerakan kaku silia ke depan untuk mempertahankan gerakan lapisan ke

 posterior dalam aliran kontinu. apisan bawah, lapisan perisiliaris lebih

encer, menimbulkan sedikit hambatan terhadap gerak pemulihan silia

membengkok/. apisan mucus diperbaharui oleh kelenjar submukosa dua

atau tiga kali dalam satu jam.2

Page 12: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 12/23

12

<ukus hidung di samping berfungsi sebagai alat transportasi partikel

yang tertimbun dari udara indspirasi, juga memindahkan panas, normalnya

mucus menghangatkan udara inspirasi dan mendinginkan udara ekspirasim

serta melembabkan udara inspirasi dengan llebih dari satu liter uap setiap

harinya. 9amun, bahkan dengan jumlah uap demikian sering kali tidak 

memadai untuk melembabkan udara yang sangat kering, sering kali

terdapat di rumah-rumah dengan pemanasan selama musim dingin. Hal ini

dapat berakibat mengeringnya mukosa yang disertai berbagai gangguan

hidung. "erajat kelembaban selimut mucus ditentukan oleh stimulasi saraf 

 pada kelenjar seromukosa pada submukosa hidung. 2

apisan mucus, disamping menangkap dan mengeluarkan partikel

lemah, juga merupakan sawar terhadap allergen, #irus dan bakteri.

*ejumlah immunoglobulin dibentuk dalam mukosa hidung, sebagian

agaknya oleh sel plasma yang normal terdapat dalam jaringan tersebut. 2

2.2.) Re"&e#s Nasa&

<ukosa hidung merupakan reseptor refleks yang berhubungan dengan

saluran cerna, kardio#askuler dan pernafasan. Fritasi mukosa hidung akan

menyebabkan refleks bersin dan napas berhenti. 8angsang bau tertentu

akan menyebabkan sekresi kelenjar liur, lambung dan pancreas.1

2.! %ra#tur *s Nasa&

2.!.1 De"inisi

+raktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai

 jenis dan luasnya. +raktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih

 besar daripada yang diabsopsinya.12

+raktur os nasal adalah fraktur pada os nasal akibat adanya ruda

 paksa.  Pada kasus trauma wajah, fraktur os nasal merupakan &@G kasus

dari kasus patah tulang wajah lainnya.13,1&

Page 13: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 13/23

13

+raktur os nasal dapat mengakibatkan terhalangnya jalan

 pernafasan dan deformitas pada hidung. Aenis dan kerusakan yang timbul

tergantung pada kekuatan, arah dan mekanismenya.12

2.!.2 Etio&ogi

+raktur tulang hidung biasanya disebabkan oleh trauma langsung.

Penyebab trauma nasal ada &, yaitu 0,1& 

- <endapat serangan misalnya dipukul

- Fnjury karena olah raga

- ecelakaan personal accident/

- ecelakaan lalu lintas.

2.!.! K&asi"i#asi

' Aenis fraktur nasal adalah 012

1/ fraktur nasal sederhana.

2/ fraktur pada prosessus frontalis maksila.

3/ fraktur nasal dengan pergeseran kartilago nasi

&/ fraktur dengan keluarnya kartilago septum dari sulkusnya di#omer.'/ fraktur kominuniti#a pada #omer 

/ fraktur pada tulang ethmoid sehingga )** mengalir dari hidung.

2.!.$ Pato"isio&ogi

Patofisiologi fraktur hidung dapat dibedakan berdasarkan0&

a. okasi 0 Is nasal, septum nasi, ala nasi, dan tulang rawan

triangularis.

 b. rah datangnya pukulan 0

- "atang dari arah lateral 0 ekuatan terbatas dapat

menyebabkan fraktur- impresi dari salah satu tulang nasal.

Pukulan lebih besar mematahkan kedua belah tulang nasal

dan septum nasi dengan akibat terjadi de#iasi yang tampak 

dari luar.

- "atang dari arah frontal 0 )ederanya bisa terbatas hanya

sampai bagian distal hidung, atau kedua tulang nasal bisa

 patah dengan akibat hidung menjadi pesek dan melebar.

Page 14: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 14/23

14

ahkan kerangka hidung luar dapat terdesak ke dalam

dengan akibat cedera pada kompleks etmoid.

- "atang dari arah kaudal 0 8elatif jarang

- ombinasi dengan fraktur wajah tipe e +ort F, FF, dan

FFF= dengan fraktur leher dan cedera tulang tengkorak lain.

2.!.) Tanda dan +e,a&a K&inis

anda-tanda fraktur hidung yang la!im adalah 02,1' 

1. "epresi atau peregeseran tulang-tulang hidung

2. Edema hidung3. Epistaksis

&. +raktur dari kartilago septum disertai pergeseran ataupun dapat

digerakkan.

'. Ibstruksi saluran pernafasan dari hidung

. Ekimosis pada daerah infraorbital.

2.!.- Diagnosis

"iagnosis fraktur hidung dapat dilakukan dengan anamnesa,

inspeksi, palpasi dan pemeriksaan hidung bagian dalam dilakukan dengan

rinoskopi anterior.1

namnesa 0 Pasien datang dengan riwayat trauma pada hidung.

anyakan apakah ada gejala penglihatan ganda, enoftalmus, dan gerakan

mata terbatas jika pasien mengaku disertai trauma orbita.&,' 

Pemeriksaan Fnspeksi 0 Pemeriksaan inspeksi dari luar tidak memberi

 banyak informasi, karena ada edema atau hematoma lokal yang menutupi

struktur tulang hidung. Pada inspeksi didapatkan pembengkakan dan

epistaksis serta perubahan bentuk hidung. Pasien harus selalu diperiksa

terhadap adanya hematoma septum akibat fraktur, bilamana tidak 

terdeteksi dan tidak dirawat dapat berlanjut menjadi abses, dimana terjadi

resorpsi kartilago septum dan deformitas hidung pelana  saddle nose/.2,&,

Page 15: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 15/23

15

Pemeriksaan Palpasi hidung 0 "icoba menggerak-gerakkan dan

mencari adanya struktur seperti tangga pada tengkorak hidung. Pada

 palpasi juga didapatkan , de#iasi, nyeri tekan dan teraba garis fraktur.&,',

Pemeriksaan Penunjang 0 +oto os nasal, foto sinusparanasal posisi

(ater dan juga bila perlu dilakukan pemerikssaan ) *can untuk melihat

fraktur hidung atau kemungkinan fraktur penyerta lainnya.1,',1

 

4ambar 2. Patah tulang hidung . oronal ) scan menunjukkan patah tulang hidung dengan

de#iasi akar ke kanan. Perhatikan bahwa fraktur terjadi di bagian bawah yang lebih lemah daritulang hidung.15

 4ambar 2.5 ampilan radiografi lateral patah tulang hidung pada pasien yang mengalami cedera

ini karena pukulan ke wajah selama permainan hoki.16

Page 16: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 16/23

16

2.!. Diagnosa Banding13

/ +raktur naso etmoidalis kompleks

- +raktur maksila.

2.!.0 Penata&a#sanaan

2.!.0.1 %ra#tur Hidung Sederana

+raktur hidung yang hanya satu saja tanpa dislokasi secara prinsip

tidak perlu ditangani.&

+raktur hidung dengan dislokasi di utamakan untuk segera

direposisi, atau setelah lewat kira-kira lima hari setelah edemanya hilang.

*etelah reposisi hidung ditampon untuk memfiksasi bagian-bagian hidung

di tempat yang tepat agar jangan berubah lagi, untuk menghentikan

 perdarahan dan untuk mencegah timbulnya hematoma septi. Aika hanya

fraktur tulang hidung saja, dapat dilakukan reposisi fraktur tersebut dalam

analgesia lokal. kan tetapi pada anak-anak atau orang dewasa yang tidak 

kooperatif tindakan penanggulangan memerlukan anastesi umum.

nalgesia lokal dapat dilakukan dengan pemasangan tampon lidocain 1-

2G yang dicampur dengan epinefrin 1 0 1@@@G.1,&

ampon kapas yang berisi obat analgesia lokal ini dipasang masing-

masing 3 buah, pada setiap lubang hidung. ampon pertama diletakkan

 pada meatus superior tepat di bawah tulang hidung, tampon kedua

diletakkan antara konka media dan septum dan bagian distal dari tampontersebut terletak dekat foramen sfenopalatina, tampon ketiga ditempatkan

antara konka inferior dan septum nasi. etiga tampon tersebut

dipertahankan selama 1@ menit. adang-kadang diperlukan penambahan

 penyemprotan oDymethaDolin spray beberapa kali, melalui rinoskopi

anterior untuk memperoleh efek anestesi dan efek #asokonstriksi yang

 baik.1

2.!.0.2 Te#ni# Redu#si Tertutu' Pada %ra#tur Tu&ang Hidung

Page 17: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 17/23

17

Penggunaan analgesia lokal yang baik, dapat memberikan hasil yang

sempurna pada tindakan reduksi fraktur tulang hidung. Aika tindakan

reduksi tidak sempurna maka fraktur tulang hidung tetap saja pada posisi

yang tidak normal. indakan reduksi ini dikerjakan 1 > 2 jam sesudah

trauma, dimana pada waktu tersebut edema yang terjadi mungkin sangat

sedikit. 9amun demikian tindakan reduksi secara lokal masih dapat

dilakukan sampai 1& hari sesudah trauma. *esudah waktu tersebut,

tindakan reduksi mungkin sulit dikerjakan karena sudah terjadi kalsifikasi

sehingga harus dilakukan tindakan rinoplasti estetomi.1,17

lat-alat yang dipakai pada tindakan reduksi adalah 01,17 

1. Ele#ator tumpul yang lurus oies 9asal +racture Ele#ator/

2. )unam sch

3. )unam (alsham

&. *pekulum hidung pendek dan panjang illian/

'. Pinset bayonet

4ambar 2.6 lat 8eduksi. kiri/ cunam sch, tengah/ cunam walsham, dan kanan/

 pinset boies.1& 

"eformitas hidung yang minimal akibat fraktur, dapat direposisi

dengan tindakan yang sederhana. 8eposisi dilakukan dengan bantuan

cunam (alsham. Pada penggunaan cunam (alsham ini, satu sisinya

dimasukkan ke dalam ka#um nasi sedangkan sisi lain di luar hidung di atas

kulit yang diproteksi dengan selang karet. indakan manipulasi dilakukan

dengan kontrol palpasi jari.1,17

Page 18: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 18/23

18

Aika terdapat de#iasi pyramid hidung karena dislokasi tulang hidung,

cunam sch digunakan dengan cara memasukkan masing-masing sisi

blade/ ke dalam kedua rongga hidung sambil menekan septum dengan

kedua sisi forsep. *esudah fraktur hidung dikembalikan pada keadaan

semula dilakukan pemasangan tampon di dalam rongga hidung. ampon

yang dipasang dapat ditambah dengan antibiotik.1,17 

Perdarahan yang timbul selama tindakan akan berhenti, sesudah

 pemasangan tampon pada kedua rongga hidung. +iksasi luar gips/

dilakukan dengan menggunakan beberapa lapis gips yang dibentuk seperti

huruf JK dan dipertahankan hingga 1@-1& hari.1 Aika teknik reduksi tertutup tidak memberikan hasil yang memuaskan,

maka mungkin diperlukan teknik reduksi terbuka termasuk memaparkan

secara luas septum hidung dan bagian-bagian tulang hidung. )edera berat

tidak hanya memerlukan reduksi terbuka namun juga berbagai teknik 

fiksasi seperti pemasangan kawat langsung, penyangga eksternal, atau

 bahkan transfiksasi dengan kawat stainless steel dan pemasangan lempeng

 plumbum.2

2.!.0.! %ra#tur Tu&ang Hidung Teru#a

+raktur tulang hidung terbuka menyebabkan perubahan tempat dari

tulang hidung tersebut yang juga disertai laserasi pada kulit atau

mukoperiosteum rongga hidung. erusakan atau kelainan pada kulit dari

hidung diusahakan untuk diperbaiki atau direkonstruksi pada saat

tindakan.1

2.!.0.$ %ra#tur Tu&ang Nasooritoetmoid Kom'&e#s

Aika nasal pyramid rusak karena tekanan atau pukulan dengan

 beban berat akan menimbulkan fraktur hebat pada tulang hidung, lakrimal,

etmoid, maksila dan frontal. ulang hidung bersambung dengan prosesus

Page 19: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 19/23

19

frontalis os maksila dan prosesus nasalis os frontal. agian dari nasal

 pyramid yang terletak antara dua bola mata akan terdorong ke belakang.

erjadilah fraktur nasoetmoid, fraktur nasomaksila dan fraktur nasoorbita.

+raktur ini dapat menimbulkan kompllikasi atau skuele di kemudian hari. 1

+raktur nasoorbitoetmoid kompleks ini sering kali tidak dapat

diperbaiki dengan cara sederhana menggunakan tampon hidung atau

fiksasi dari luar. indakan ini memerlukan penanganan yang lebih hati-hati

dan teliti. 8ekonstruksi dilakukan dengan menggunakan kawat stainless

steel/ atau plate L screw. Pada fraktur tersebut di atas, memerlukan

tindakan rekonstruksi kantus media seperti yang disampaikan oleh

)onccers *mith tahun 17.1

Aika terdapat de#iasi septum penanganannya ialah bedah koreksi

septum submukosa hidung dengan anastesi lokal atau anastesi umum. Pada

 pembedahan itu , septum nasi diluruskan dan sekaligus spinanya dibuang.

adang-kadang operasi ini merupakan bagian dari suatu bedah plastik 

rekonstruksi kosmetik hidung. Pada waktu operasi, tulang rawan dan

tulang yang berlebihan dikeluarkan.&

2.!.. Kom'&i#asi2

/ "e#iasi hidung eadaan dimana terjadi peralihan pada septum

nasal, tulang nasal atau keduanya/.

- leeding perdarahan hidung/

- Hematoma septi penggumpalan darah dibagian septum/.

- *eptum hematom ditandai dengan adanya akumulasi darah pada

ruang subperikondrial. 8uangan ini akan menekan kartilago di

 bawahnya, dan mengakibatkan nekrosis septum irre#ersible.

"eformitas bentuk pelana dapat berkembang dari jaringan lunak 

yang hilang. fraktur hidung/

- "eformitas hidung pelana  saddle nose/.

Page 20: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 20/23

20

2.!.13. Prognosis

+raktur nasal saja tanpa perdarahan hebat dan aspirasi tidak 

mengakibatkan kematian.  ebanyakan fraktur nasal tanpa disertai dengan

 perpindahan posisi akan sembuh tanpa adanya kelainan kosmetik dan

fungsional. "engan teknik reduksi terbuka dan tertutup akan mengurangi

kelainan kosmetik dan fungsi pada 5@G pasien.13,16

BAB !

KESI(PULAN

Page 21: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 21/23

21

+raktur os nasal adalah fraktur tulang hidung yang dapat mengakibatkan

terhalangnya jalan pernafasan dan deformitas pada hidung. Aenis dan kerusakan

yang timbul tergantung pada kekuatan, arah dan mekanismenya. Penyebab trauma

nasal ada & yaitu 0 mendapat serangan missal dipukul, injury karena olah raga,

kecelakaan personal accident/, kecelakaan lalu lintas. anda dan gejala antara

lain "epresi atau peregeseran tulang-tulang hidung, edema hidung, epistaksis,

fraktur dari kartilago septum disertai pergeseran ataupun dapat digerakkan,

obstruksi saluran pernafasan dari hidung dan ekimosis pada daerah infraorbital.

+raktur os nasal ditegakkan berdasarkan anamnesa, inspeksi dan palpasi daerah

hidung. Pemeriksaan penunjang yang dipilih adalah foto nasal lateral, frontal ,

water atau dapat dilakukan pemeriksaan ) *can. Bntuk penanganannya dapat

dilakukan sesuai dengan keadaan fraktur. Aika teknik reduksi tertutup tidak 

memberikan hasil yang memuaskan, maka mungkin diperlukan teknik reduksi

terbuka.

DA%TAR PUSTAKA

1. *oepardi E. uku jar Flmu esehatan elinga Hidung enggorok 

epala L eher. Edisi eenam. 2@@7. +akultas edokteran Bni#ersitas

Fndonesia

Page 22: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 22/23

22

2. oies 4, "aniel, dam 4, Higler P, (ijaya ), Effendi H, *antono

8, dkk. IFE* uku jar Penyakit H. Penerbit uku edokteran

E4). 1775. Aakarta

3. allenger AA. Penyakit elinga Hidung enggorok epala L eher. Ailid 1

Edisi 12. inarupa ksara. 1775. Aakarta arat

&. Makboek eel-, 9eus-, Iorheelkunde. uku *aku Flmu esehatan

enggorok Hidung dan elinga. Edisi 12 Penerbit uku edokteran E4).

2@1@. Aakarta

'. anto ). apita *elekta edokteran. Edisi eempat. Penerbit <edia

esculapius. 2@1&. Aakarta

. *jamsuhidajat E, Aong (". uku jar Flmu edah. Edisi 2. Penerbit uku

edokteran E4). 2@@'. Aakarta

5. 4ambar anatomi hidung bagian luar diunduh dari 0

http0NNstat.ks.kidsklik.comNstaticsNfilesN2@13N12N1362'12@'62613661.jpg

6. 8ukmini *, HErawati *. eknik Pemeriksaan elinga Hidung enggorok.

Penerbit uku edokteran E4). 2@@'. Aakarta

7. Put! 8, Pabst 8. tlas natomi <anusia *obotta. Ailid *atu. Edisi 22.

Penerbit uku edokteran E4). 2@@5. Aakarta

1@. 4ambar *istem Pendarahan Hidung diunduh dari 0

http0NNidai.or.idNwp-contentNuploadsN2@1'N@&Nantm-hdg-1.jpg11. 4uyton, Hall. uku jar +isiologi edokteran. Edisi 11. Penerbit uku

edokteran E4). 2@@6. Aakarta

12. Praharapete. +raktur Hidung. "iunduh dari 0

https0NNpraharapete.wordpress.comN2@11N11N2'Nfraktur-hidungN

13. 4eneral *urgery. 8eposisi +raktur 9asal. "iunduh dari 0

https0NNbedahumum.wordpress.comN2@@6N12N1&Nreposisi-fraktur-nasalN

1&. ucik )A, )lenney . <anagement of cute 9asal +ractures. "iunduh dari

0 https0NNpraharapete.wordpress.comN2@11N11N2'Nfraktur-hidungN  

1'. acker "4, <eyers ". 9asal and *eptal +racture. "iunduh dari 0

http0NNemedicine.medscape.comNarticleN656'7'-o#er#iew

1. *tone ), Humphries 8. )urrent Emergency "iagnosis L reatment.

+ifth Edition. ange <edical ooksN<c4raw-Hill. 2@@'. eDas

15. *mith AE. 9asal +racture Fmaging. "iunduh dari 0

http0NNemedicine.medscape.comNarticleN37163-o#er#iew

16. Haraldson *A. 9asal +racture. "iunduh dari 0

http0NNemedicine.medscape.comNarticleN6&627-o#er#iew

Page 23: Fraktur Os Nasal

7/17/2019 Fraktur Os Nasal

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-os-nasal-568f0fdd09755 23/23

23

19.Ellis E, *homo!ato . <idface 9asal one. "iunduh dari 0

https0NNwww2.aofoundation.orgNwpsNportalNsurgeryO

showPage?redfiDLbone?)<+Lsegment?<idfaceLclassification?72-

 9asalN9IE,G2@9asalG2@boneLtreatment?Lmethod?)losed

G2@reductionLimplantstype?Lapproach?LredfiDurl?12756736132&'L

anguage?enQstepBnit-&