Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

22
Bagian Bedah & Radiologi Fakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian Bogor Website : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected] Telp/Fax : +62251 8628080; 8628181 Pemeriksaan Fisik Hewan 1. Signalement hewan 2. Anamnesis 3. Status Present 3.1. Keadaan Umum Nama : Belang Kucing bernama belang merupakan kucing Ibu Bangbang yang telah mengalami kepincangan selama 3 minggu lebih, belum diterapi dengan diagnosa sementara dislokasio persendian siku Jenis hewan / spesies* : Kucing Perawatan : Sedang Ras / Breed : domestic short hair Habitus / tingkah laku : Pendiam Warna bulu & kulit : Taby klasik (Bulu) , abu (kulit ) Gizi : Sedang Jenis kelamin* : Jantan Pertumbuhan badan : Sedang Umur : 4 bulan Sikap berdiri : Menumpu dengan tiga kaki Berat badan : 1.3 kg Suhu tubuh : 38.3 o C Tanda khusus : Ekor bengkok dan pendek Frekuensi nadi : 100 x / menit Frekuensi nafas : 32 x / menit 3. Status Present 3.2. Adaptasi Lingkungan : 3.3. Kepala & Leher I n s p e k s i - Ekspresi wajah : Ramah - Pertulangan kepala : Kompak, tegas - Posisi tegak telinga : Berdiri keduanya - Posisi kepala : Lebih tingi dari tulang unggung P a l p a s i Mata dan orbita kiri Mata dan orbita kanan - Palpebrae : Menutup dan membuka sempurna - Palpebrae : Menutup dan membuka sempurna - Cilia : Ke arah luar - Cilia : Ke arah luar - Konjunktiva : Rose - Konjunktiva :Rose - Membrana nictitans : Tersembunyi - Membrana nictitans : Tersembunyi Bola mata kiri Bola mata kanan - Sklera : Putih - Sklera : Putih - Cornea :Terang tembus dan tidak ada perlekatan - Cornea : Terang tembus, tidak ada perlekatan - Iris : Kecoklatan, tidak ada perlekatan - Iris : Kecoklatan, tidak ada perlekatan - Limbus : Merata antara sklera dan kornea - Limbus : Merata antara sklrea dan kornea - Pupil : Tidak ada perubahan - Pupil : Tidak ada perubahan - Reflex pupil : Ada - Reflex pupil : Ada - Vasa injectio : Tidak ada - Vasa injection : Tidak ada Hidung & sinus-sinus : Cermin hidung simetris, basah, bersih, dan nyaring (sinus) Mulut & rongga mulut Telinga - Rusak / luka : Tidak ada - Posisi : Berdiri keduanya, Form A

description

cara membedah hewan

Transcript of Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Page 1: Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Bagian Bedah & RadiologiFakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian BogorWebsite : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected]/Fax : +62251 8628080; 8628181

Pemeriksaan Fisik Hewan

1. Signalement hewan 2. Anamnesis 3. Status Present3.1. Keadaan UmumNama : Belang Kucing bernama belang

merupakan kucing Ibu Bangbang yang telah mengalami kepincangan selama 3 minggu lebih, belum diterapi dengan diagnosa sementara dislokasio persendian siku

Jenis hewan / spesies* : Kucing Perawatan : SedangRas / Breed : domestic short hair Habitus / tingkah laku : PendiamWarna bulu & kulit : Taby klasik (Bulu) ,

abu (kulit )Gizi : Sedang

Jenis kelamin* : Jantan Pertumbuhan badan : Sedang Umur : 4 bulan Sikap berdiri : Menumpu dengan tiga

kakiBerat badan : 1.3 kg Suhu tubuh : 38.3 o CTanda khusus : Ekor bengkok dan

pendekFrekuensi nadi : 100 x / menitFrekuensi nafas : 32 x / menit

3. Status Present3.2. Adaptasi Lingkungan :3.3. Kepala & LeherI n s p e k s i - Ekspresi wajah : Ramah- Pertulangan kepala : Kompak, tegas- Posisi tegak telinga : Berdiri keduanya- Posisi kepala : Lebih tingi dari tulang unggungP a l p a s iMata dan orbita kiri Mata dan orbita kanan- Palpebrae : Menutup dan membuka sempurna - Palpebrae : Menutup dan membuka sempurna- Cilia : Ke arah luar - Cilia : Ke arah luar- Konjunktiva : Rose - Konjunktiva :Rose- Membrana nictitans : Tersembunyi - Membrana nictitans : Tersembunyi

Bola mata kiri Bola mata kanan- Sklera : Putih - Sklera : Putih- Cornea :Terang tembus dan tidak ada

perlekatan- Cornea : Terang tembus, tidak ada perlekatan

- Iris : Kecoklatan, tidak ada perlekatan - Iris : Kecoklatan, tidak ada perlekatan- Limbus : Merata antara sklera dan kornea - Limbus : Merata antara sklrea dan kornea- Pupil : Tidak ada perubahan - Pupil : Tidak ada perubahan- Reflex pupil : Ada - Reflex pupil : Ada- Vasa injectio : Tidak ada - Vasa injection : Tidak adaHidung & sinus-sinus : Cermin hidung simetris, basah, bersih, dan nyaring (sinus)

Mulut & rongga mulut Telinga- Rusak / luka bibir : Tidak ada - Posisi : Berdiri keduanya, simetris- Mukosa : Rose - Bau : Bau khas cerumen- Gigi geligi : lengkap - Permukaan : Bersih- Lidah : Rose, basah, lembab, kasar dan tidak

ada kelainan- Krepitasi : Tidak ada

- Reflek panggilan : AdaLeher- Perototan : simetris- Trachea : Tidak ada kelainan, tidak ada

perluasan, tidak ada reflexSakit dan batuk saat ditekan

- Esofagus : Tidak ada kelainan, tidak ada perluasan, dan tidak ada reflexSakit saat dipalpasi

3.4. Thorak : 3.4.1. Sistem PernafasanI n s p e k s i P e r k u s i- Bentuk rongga thorax : Simetris - Lapangan paru-paru : Tidak ada perluasan- Type pernafasan : Costalis - Gema perkusi : Nyaring dan jernih- Ritme : Teratur

- Intensitas : A u s k u l t a s i- Frekuensi : 32 x / menit - Suara pernafasan : Terdengar jelas vesikular

Form A

Page 2: Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Bagian Bedah & RadiologiFakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian BogorWebsite : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected]/Fax : +62251 8628080; 8628181

- Suara ikutan : tidak ada suara ikutan Antara ins & ekspirasiP a l p a s i

- Penekanan rongga thorax : Tidak ada respon sakit- Palpasi intercostal : Tidak ada respon sakit3.4. Thorak: 3.4.2. Sistem Peredaran DarahI n s p e k s i A u s k u l t a s I (lanjutan) :- Ictus cordis : Tidak terlihat - Frekuensi : 100 x / menit

- Intensitas : KuatP e r k u s i - Ritme : Teratur- Lapangan jantung : tidak ada kelainan - Suara sistolik & diastolik : Terdengar jelas sistol

- Ekstrasistolik : Tidak ada- Lapangan jantung : Tidak ada kelainan- Sinkron pulsus & jantung : Sinkron

3.4. Thorak: 3.4.3. Uji-Uji Lain- Uji alu : - Uji gumba :

3.5. Abdomen dan Organ Pencernaan yang BerkaitanI n s p e k s i P a l p a s i ( profundal hewan kecil)- Besarnya : - Epigastrikus : Tidak ada respon rasa sakit - Bentuknya : - Mesogastrikus : Tidak ada respon rasa sakit- Legok lapar : - Hypogastrikus : Tidak ada respon rasa sakit- Suara peristaltik lambung : - Isi usus halus : Isi

- Isi usus besar : KosongP a l p a s i ( profundal ruminansia kecil)- Epigastrikus : P a l p a s i (hewan besar)- Mesogastrikus : - Tegangan isi perut- Hypogastrikus : - Sapi : - Isi usus halus : - Kuda :- Isi usus besar : - Frekuensi gerakan rumen : x / menit- Frekuensi gerakan rumen : x / menit (uji tinju) (uji tinju)

A u s k u l t a s i A n u sRuminansia - Sekitar anus : Bersih- Rumen : - Refleks sphincter ani : Positif- Peristaltik usus : - Glandula perianalis - anjing : -

- Pembesaran kolon - kucing : Tidak adaA u s k u l t a s i - Kebersihan daeral perineal : BersihHewan Kecil - Hubungan dgn vulva-betina : -- Peristaltik usus : Terdengar

Alat Perkemihan dan Kelamin (Urogenitalis)Jantan Betina- Perhatikan preputium : Bersih, tidak ada kebengkakan

dan luka- Lakukan inspeksi & palpasi

- Perhatikan penis : Rose, tidak ada kebengkakan dan tidak ada luka

- Mukosa vagina :

- Keluarkan glans penis - Perhatikan kelenjar mamae - Besar : Tidak ada kebengkakan - Besar : - Bentuk : Tida ada perubahan bentuk - Letak : - Sensitivitas : Tidak sensitif - Bentuk : - Warna : Rose - Kesimetrisan : - Kebersihan : Bersih - Konsistensi kelenjar :- Scrotum : bersih, simetris dan tidak ada

perlukaan- Palpasi rektal :

- Urethra :

3.6. Alat GerakI n s p e k s i P a l p a s i - Perototan kaki depan : Kaki kanan depan terlihat

bengkak, tidak simetris dan memendek

- Struktur pertulangan

- Perototan kaki belakang : Tidak ada kelainan - Kaki kiri depan : Teraba, keras, tidak ada rasa sakit saat dipalpasi

Page 3: Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Bagian Bedah & RadiologiFakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian BogorWebsite : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected]/Fax : +62251 8628080; 8628181

- Spasmus otot : Tidak ada - Kaki kanan depan : Teraba, terdapat fraktur os humerus, dan dislokasi sendi siku

- Tremor : Tidak ada - Kaki kiri belakang : Teraba, keras, tidak ada rasa sakit saat dipalpasi

- Sudut persendian : Tidak ada kelainan - Kaki kanan belakang : Teraba, keras, tidak ada rasa sakit saat dipalpasi

- Cara bergerak - berjalan : Tidak koordinatif dengan 3 kaki - Konsistensi pertulangan : Keras- Cara bergerak - berlari : Tidak koordinatif dengan 3 kaki - Reaksi saat palpasi : Menghindar kesakitan (kanan

depan) saat dipalpasi- Letak reaksi sakit : Os humerus kanan- Panjang kaki depan ka / ki : Tidak simetris- Panjang kaki blk ka / ki : Simetris

P a l p a s i - Limfoglandula poplitea - Ukuran : Tidak ada kebengkakan - Konsistensi : Kenyal - Lobulasi : Jelas - Perlekatan/pertautan : Tidak ada perlekatan - Panas : Sama dengan daerah sekitarnya - Kesimetrisan ka / ki : Simetris- Kestabilan perlvis - Konformasi : Stabil - Kesimetrisan : Simetris

- Kucing dan anjing - Tuber ishii : Stabil - Tuber coxae : Stabil

DIAGNOSA KLINIS Fraktur oblique compound pada os humerus dextraDIFFERENSIAL DIAGNOSA -PEMERIKSAAN LANJUTAN Pemeriksaan X-ray dan pemeriksaan darahPROGNOSA DubiusTERAPI/TINDAKAN Pemasangan intermedullary pin (bone pin dan bone wire), reposisi pada persendian siku serta

eksternal fiksasi pada daerah fraktur dan dislokasi siku

Mahasiswa PPDH,

G Andri Hermawan, SKHNRP B94144116

Dosen Bedah

Drh Dudung Abdullah SMNIP 1950523 197701 1 001

Pemeriksaan Darah

Page 4: Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Bagian Bedah & RadiologiFakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian BogorWebsite : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected]/Fax : +62251 8628080; 8628181

Tabel 2 Hasil pemeriksaan darah

Parameter HasilNilai normal

Keterangan

Hemoglobin (Hb) (gr/dl) 8.28 9-16.7 NormalPCV (%) 22.8 29.2-51.7 Turun

BDM (106/mm3) 8.3 5.24-10.89 NormalBDP (106/mm3) 30.35 4.2-17.5 Leukositosis

Diferensial darah putih: Limfosit Neutrofil Monosit Eosinofil Basofil

197623-

20-5535-751-42-120-1

NormalNormalNormalNormalNormal

Berdasarkan hasil pemeriksaan darah, kucing mengalami leukositosis, hal tersebut merupakan respon peradangan akibat fraktur os humerus. Tetapi berdasarkan pemeriksaan diferensial leukosit tidak terjadi peningkatan salah satu sel darah putih.

GENERAL RADIOGRAPHY EXAMINATION FORM

Form C2

Page 5: Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Bagian Bedah & RadiologiFakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian BogorWebsite : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected]/Fax : +62251 8628080; 8628181

Date: Diagnostic Radiology and Ultrasonography of the Dog and Cat Num: 462 A

ANAMNESE SIGNALEMENT PRESENT STATUS OWNERKucing bernama belang merupakan kucing Ibu Bangbang yang telah mengalami kepincangan selama 3 minggu lebih, belum diterapi dengan diagnosa sementara dislokasio persendian siku

Animal Name : Rectal Temp.: 38.5 °C

Name: Belang

Species : Cat BW : 1.3 kg

Resp. Rate : 32 Address: Dramaga Pet Shop

Sex : M, F

Age : Yr

Heart Rate : 100 Phone: 081296654828

SM, SF 4 Month Mentation: Yes, No Ref. (sender): -

RADIOGRAPHY PROCEDURESTechnical Data: Grid Factors: Yes,

NoBeam Setting: Film Sizes Contras Agents Radiograph Positions

Thick = 3 cm 5:1, kVp + 2-4

=……….

kVp = 52 24 x 30 BaSO4 Iodine Oblique VD R-requmb

FFD = ……… cm

8:1, kVp + 6-8

=……….

kVp + GF = …..…

30 x 40 Double contras Ros-Caud DV L-requmb

40 inchi 12:1, kVP + 10

=……….

mAs = 0.8 ……….

……………………….

…………….

cranio-

caudal………………………

Radiographer: G Andri Hermawan Signature:

RADIOGRAPHIC INTEPRETATIONSREGIONS ORGANS/SYSTEM RADIOGRAPHIC DESCRIPTIONS ABNORMALITY

Head

Neck

Fore Extremity

Thorax

Abdomen

Pelvis

Hind Extremity

………………………..

………………………..

Kualitas Gambar diambil dengan nilai kVp dan mAs yang tepat sehingga dihasilkan radiograf yang dapat diinterpretasikan.

Norm / Abnrm

…………………………………………………………

Posisi Posisi pengambilan gambar adalah cranio-caudal dengan fokus pada persendian siku antara os humerus dan os radiu-ulna.

Norm / Abnrm

…………………………………………………………

Os humerus Terjadi perubahan bentuk pada os humerus kiri, yaitu terjadi fraktur compound. Selain itu juga terjadi perubahan marginasi menjadi tidak rata pada bagian yang fraktur, dan opasitas di bagian fraktur pun berubah menjadi lebih radiolucent.

Norm / Abnrm

…………………………………………………………

Olecranon sianistra Olecranon kiri tidak mengalami perubahan bentuk, letak, marginasi, opasitas, marginasi maupun jumlah.

Norm / Abnrm

Olecranon dextra Olecranon kanan lebih radiolucent dibandingkan olecranon kiri, letak dan arahnya pun berubah akibat fraktur pada os humerus dan dislokasi sendi siku.

Norm / Abnrm

…………………………………………………………

Os radius dextra Terjadi perubahan lokasi pada os radius dextra, perbahan tersebut diakibatkan oleh dislokasi persendian siku sehingga arah dan posisi os radius pun ikut berubah sesuai arah dislokasi.

Norm / Abnrm

…………………………………………………………

Os ulna dextra Terjadi perubahan lokasi atau posisi pada os ulna dextra, perbahan tersebut diakibatkan oleh dislokasi persendian siku sehingga arah dan posisi os ulna pun ikut berubah sesuai arah dislokasi.

Norm / Abnrm

…………………………………………………………

Medial epikondilus dextra

Medial epikondilus dextra tidak terlihat, terjadi perubahan lokasi atau posisi, perubahan tersebut diakibatkan oleh dislokasi persedian siku yang menyebabkan os radius ulna berputar searah dislokasio sehingga medial epiondilus pun berputar ke arah belakang.

Norm / Abnrm

…………………………………………………………

Page 6: Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Bagian Bedah & RadiologiFakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian BogorWebsite : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected]/Fax : +62251 8628080; 8628181

RADIOGRAPHIC DIAGNOSE: Kucing mengalami fractura oblique compound os humerus, dan dislokasi sendi siku.

Mahasiswa PPDH,

G Andri Hermawan, SKHNRP B94144116

Dosen Radiologi

Drh Dudung Abdullah SMNIP 1950523 197701 1 001

Page 7: Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Bagian Bedah & RadiologiFakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian BogorWebsite : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected]/Fax : +62251 8628080; 8628181

PROTOKOL BEDAH

Prosedur bedah: (1) Intramedullary pin, bone wireNo. Kasus: ………………. No. X-ray: ………………………………….

Pemilik: Ny Bangbang

ID Hewan: …………………………………………………………………….

Jam Mulai op: ……………….. Jam Selesai op: ……………… Durasi:______jam_____menit

Jenis: Kucing Kelamin: Jantan Umur1_thn 4 bln

Diagnosa pre-bedah: Fraktura os humerus dan dislokasi sendi siku …………………………………………………………………………………………………

Ras: Domestic short hair Berat: 1.4 kg Diagnosa post-bedah: ……………………………………………………………………………………………….

Operator Bedah : G Andri Hermawan Kondisi saat post-bedah:Ass. Operator Bedah : Imran Sukri Sinaga …………………………………………………………………………………………………

…………………………………Gambarkan dengan jelas dan deskripsikan prosedur bedah yang dilakukan secara singkat(termasuk pemeriksaan organ, penyayatan, ligasi dan penjahitan)1. Penyayatan kulit dimulai dari bagian craniolateral os humerus. Sayatan longitudinal dilakukan sepanjang ± 4 cm ke arah distal

dan ± 2 cm ke arah proximal dari bagian fraktur.2. Selanjutnya dilakukan penyayatan fascia dengan hati-hati hingga os humerus terlihat. Identifikasi dan fiksasi dan tarik ke arah

kaudal m trisep, biceps dan brachialis hingga menutup n. radialis. Selanjutnya fikasai dan tarik ke arah kranial m biceps, m pectoral superficial dan m. brachiocephalicus. Selanjutnyapreparir callus yang ada di sekitar fractura

3. Reposisi os humerus bagian proximal dan distal hingga bagian fraktur menempel dengan rapat.Pemasangan intramedullary pin dengan memalu pin dari ujung proksimal lateral punggung tuberositas humerus secara obliq kedalam sum-sum tulang (bone marrow). Tumpulkan ujung dari pin untuk mencegah kerusakan jaringan disekitarnya. Toggling atau ungkit pin ke bagian proximal hingga pin tersebut masuk kedalam bone marrow. Kemudian intramedullary pin yang menembus di arah proximal bone marrow diketuk masuk sehingga sisanya tinggal 2,5 cm

4. Pasang bone wire metode cerclage wire, yaitu bone wire diikatkan di daerah patahan oblique lalu dikencangkan.5. Dilakukan pembersihan atau pembuangan sisa-sisa patahan yang tertingal. Selanjutnya disekitar os humerus disemprotkan

antibiotik Penicillin secukupnya sebelum dilakukan penjaitan.6. Otot dan fascia yang terkuak dijahit menggunakan benang chromic cat gut 4.0 dengan jahitan sederhana. 7 Setelah itu kulit dijahit menggunakan benang chromic silk dengan jahitan sederhana. Luka operasi kemudian dibersihkan dan

diberikan antiseptik iodine tincture.

8. Selanjtnya reposisisendi siku yang dislokasi, dislokasi tahap pertama dilakukan dengan tahap non pembedahan dengan cara palpasi dan mengembalikan posisi persendian siku yaitu antara os humerus dan os radius ulna.

9. Jika reposisi non bedah tidak dapat dilakukan, makan metode reposisi dengan pembedahan dilakukan penyayatan dari lateral sendi siku dengan pendekatan lateral kondilus os humeri dan epikondilus humeri, setelah kulit disayat maka akan ditemukan otot ekstensor carpi radialis, kuakan dan tarik ke lateral setelah itu buka kapsul sendi dan mulai posisikan kembali persendian sebagai mana mestinya. Setelah sendi kembali ke dalam posisi yang semestinya.

10. Lakukan pembersihan di daerah bekas sayatan dan disemprotkan antibiotik Penicillin secukupnya selanjutnya Otot dan fascia yang terkuak dijahit menggunakan benang chromic cat gut 4.0 dengan jahitan sederhana

11. Setelah itu kulit dijahit menggunakan benang chromic silk dengan jahitan sederhana. Luka operasi kemudian dibersihkan dan diberikan antiseptik iodine tincture.

13. Untuk mempercepat pembentukan tulang dan sendi, maka kakinkanan depan mulai dari proksimal os humeus hingga distal os radius ulna di fiksasi menggunakan plastik yang dikombinasi dengan balutan kasa yang dapat membentuk dan menjaga bentuk serta posisi tulang serta sendi supaya persembhan cepat terjadi.

Spesimen yang diambil untuk uji laboratorium:

Jaringan atau metarial yang diambil: Material yang digunakan atau yang ditanam:

1. Darah 1. 1. Bone pin 1 mm2. 2. 2. Bone wire 1 cm3. 3. 3.Ditulis oleh (checklist):

Ass. Operator Bedah

Operator Bedah

(Dosen atau mahasiswa)

MAHASISWA: (Nama – sblh kiri dan tanda tangan – sblh kanan)

__

Dokter Hewan (Dosen) mohon diperiksa & ditandatangani :

_____

Tim bedah yang hadir:1. G Andri Hermawan (Operator)2. Imran Sukri Sinaga (Ass. Operator)3. Zulfitra Utami Puti (Preparasi)4. Ira Agustina Dewi Gandasari (Pembiusan)

5. Andi Nur Izzati ( Suhu dan napas)

6. Nurul Chotimah ( Umum )

Form G1

Page 8: Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Bagian Bedah & RadiologiFakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian BogorWebsite : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected]/Fax : +62251 8628080; 8628181

MONITORING PASCA BEDAH

Hari ke- pasca bedah

1 2 3 4 5 6 7

(Pagi – Siang – Malam) P S M P S M P S M P S M P S M P S M P S M

Grafik Frek. Nafas

56 Terapi yang dilakukan:

1. ____________________________

2. ____________________________

3. ____________________________

4. ____________________________

5. ____________________________

6. ____________________________

7. ____________________________

Kejadian selama pengobatan:

1. ____________________________

2. ____________________________

3. ____________________________

4. ____________________________

5. ____________________________

6. ____________________________

7. ____________________________

52484440363224201612840

Frekuensi Nafas x/mnt

Grafik Frek. Jantung

200180160140120100806040200

Frekuensi Jantung x/mnt

Grafik Temperatur

4039383736353433

Temperatur (⁰C)Makan (+/-)Defekasi (+/-)Skor feses:1 (diare) … sd … 5 (keras)

Minum (+/-)Urinasi (+/-)Jahitan (Kering / Basah)

Tgl pembukaan jahitan:Dilakukan oleh (checklist):

Ass. Operator Bedah Operator Bedah

Pada: 3 hari, tgl: ________ 5 hari, tgl: ________ 7 hari, tgl: ________ 11 hari, tgl: ________ 14 hari, tgl: ________

Kondisi jahitan dan luka bedah:

Jahitan Basah - Luka Basah, Tindakan: _________________________________________________________________________________ Jahitan Kering - Luka Basah, Tindakan: _________________________________________________________________________________ Jahitan Kering - Luka Kering, Tindakan: ________________________________________________________________________________

MAHASISWA:

( G Andri Hermawan )

DOSEN BEDAH:

( Drh Dudung Abdullah)

MONITORING PEMBIUSAN

Page 9: Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Bagian Bedah & RadiologiFakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian BogorWebsite : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected]/Fax : +62251 8628080; 8628181

Tgl: …………………….

No. Kasus:……….

Pemilik: ……………………

ID: ……………….

Prosedur Bedah: ……………………………………….....

Jenis: …………………

Ras: ………………..

Umur: ………thn …….bln Kelamin: ……..

Berat: …..kg

……………………………………………………………………..

PEMERIKSAAN PRE-PEMBIUSAN

Resiko Pembiusan: Tingkat 1 / 2 / 3 / 4 / 5 Operator: ……………………………………………..………

PCV: ……………..

PP/ALB: …………

BUN/CREAT:……….…….

ALT/AP/GGT: ……………

Ass. Operator: ……………………………………………...

Temp: ……….⁰C

Pulsus: ……/mnt Resp: ………/mnt CRT: ………….

Ass. Anesthesia: ………………………………………….…

PEMBIUSAN Jam (WIB): Sediaan Bius: Dosis aplikasi: Rute: Jml pemberian Endotracheal tube:Pre-medikasi …………………

…….…………………………………..

…………………..

……………

………………………

Ya / Tidak

……………………….

…………………………………..

…………………..

……………

………………………

Ukuran ETT: …………..……..

……………………….

…………………………………..

…………………..

……………

………………………

No Mesin Bius: …………..…

Induksi ……………………….

…………………………………..

…………………..

……………

………………………

Type Pembiusan:

Maintenance ……………………….

…………………………………..

…………………..

……………

………………………

………………………………...……

Waktu (Jam) 0 1 2 3 (Menit) 15 30 45 15 30 45 15 30 45

Kode Catatan Keterangan KodeMaint bius 1: ……………………………….

Maint bius2: ……………………………….

Grafik Frek. Nafas

5652484440363224201612840

Frekuensi Nafas x/mnt

Grafik Frek. Jantung

160140120100806040200

Frekuensi Jantung x/mnt

Grafik Temperatur (⁰C)

4039383736353433

Temperatur (⁰C)CRT (detik)

Form G2

Page 10: Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Bagian Bedah & RadiologiFakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian BogorWebsite : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected]/Fax : +62251 8628080; 8628181

Mukosa (warna)Tonus Otot Pipi (+ / - )

Pemulihan: waktu dari penghentian pembiusan sd ada reflek ………(mnt) sd hewan tengkurap ….….. (mnt) sd berdiri …..…..(mnt)

Kondisi sesaat setelah pembedahan: hewan diam & tenang / eksitasi / meronta / lainnya ……………………Komplikasi yang terjadi selama pemulihan: tidak ada / gangguan pernafasan / pemulihan yang lama / lainnya

……………Perkiraan kehilangan darah:…….… Total cairan yang diberikan: Total waktu pembiusan: …...jam…….mnt Ttd dosenskill lab/anest

Total jumlah urinasi: …………………..

Cairan 1: …………………………..

Mahasiswa: ………………………………………….

Total waktu bedah: …………………….

Cairan 2: ……………….………….

Dokter Hewan: ……………………………………

Page 11: Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Bagian Bedah & RadiologiFakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian BogorWebsite : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected]/Fax : +62251 8628080; 8628181

Perhitungan Dosis Obat

Anastesi General

Xylazine 2%: Dosis: 2 mg/kg Konsentrasi: 20 mg/ml

Dosis pemberian =

= 2 x 1.3 kg20 mg /ml

= 0.13 Ml

Ketamin 10%: Dosis: 10 mg/kg Konsentrasi: 100 mg/ml

Dosis pemberian =

= 10 x 1.3 kg100 mg /ml

= 0.13 mL

PremedikasiAtropin sulfat Dosis: 0.02 mg/kgKonsentrasi: 0.25 mg/ml

Dosis pemberian =

= 0.02 x 1.3 kg0.25 mg /ml

= 0.065 mL

Antibiotik Penicillin

Dosis: 30.000 IU/mlDosis pemberian = 2 mL pada jaringan yang akan dijahit.Penicillin diberikan pada jaringan sebelum dilakukan penjahitan saat operasi dilakukan

GentamycinDosis: 0.5 mL/ 10 kgDosis pemberian = 2 mL pada jaringan yang akan dijahit.Konsentrasi : 50 mg

Dosisi pemberian : 0.05 x 1.3

Page 12: Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Bagian Bedah & RadiologiFakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian BogorWebsite : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected]/Fax : +62251 8628080; 8628181

: 0.045 mL

Posisi fraktura pada corpus os hmerus (Gambar 1 dan 2)

Gambar 1 Skema letak fraktur pada os humerus tipe oblique

Letak fraktur

Page 13: Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Bagian Bedah & RadiologiFakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian BogorWebsite : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected]/Fax : +62251 8628080; 8628181

Gambar 2 Hasil radiografi menunjukan posisi dan tpe fraktur oblique

Page 14: Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Bagian Bedah & RadiologiFakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian BogorWebsite : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected]/Fax : +62251 8628080; 8628181

Penentuan bidang sayatan, menggunakan sayatan kraniolateral os humerus (Gambar 3 dan Gambar 4)

Gambar 3 Posisi bidang sayatan sebagai Ilustrasi Gambar 4 letak sayatan craniolateral (Nurhidayat et al. 2010) (Piermattei et al.)

Penyatan dilakukan craniolateral os humerus, pendekatan ini dapat digunakan untuk membuka daerah proksimal tiga perempat humerus. Sayatan ini dilakukan dengan cara menarik kearah caudal m. Trisep, biceps dan brachialis menutup n. radialis, sedangkan m biceps, m pectoral superficial dan m. brachiocephalicus ditarik cranial. Syaraf radial dilindungi oleh otot brakialis sehingga meminimalisir trauma n. radialis saat prosedur operasi ( Piermattei DL , Jhonson KA atlas pendekatan bedah untuk tulang dan sendi anjing dan kucing , ed 4 , Philadelphia , 2004 , Saunders )

14

Page 15: Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Bagian Bedah & RadiologiFakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian BogorWebsite : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected]/Fax : +62251 8628080; 8628181

Pemasangan bone pin pada os humerus (Gambar 5)

Gambar 5 Pemasangan dan posisi bone pin pada os humerus

Bone pin dimasukan dari ujung proksimal lateral punggung tuberositas humerus secara obliq (A), setelah masuk ke dalam korteks, pin diarahkan ke distal agar masuk ke dalam rongga atau lumen os humerus, stelah itu didorong menuju kondilus medial os humerus (C). Ukuran bone pin harus diperhatikan jangan terlalu besar, jika terlalu besar akan menembus dan merusak epicondylus medial dan masuk ke dalam sendi siku. Jika diameter pin terlalu besar maka pin diarahkan ke daerah canal centrodorsal os humerus dan ditempatkan pada proximal foramen supratrochlear (E).

Pemasangan bone wire (Gambar 6)

Gambar 6 Berbagai cara pemasangan bone wire pada fraktur oblique os humerus

Untuk memperkuat dan mencegah fraktur ulangan pada os humerus, maka dipakai juga bone wire sebagai fiksasi. Pemasangan bone wire sendiri terdapat bebrapa cara mulai dari metode cerclage wire (A), hemicerclage wire (B), dan bone wire yang langsung mengikat dan fragmen fraktura satu sama lain dengan cara dilubangi (C). Pada operasi kali menggunakan metode cerclage wire, alasan penggunaan cerclage wire karena os humerus pada kucing yang dioperasi kecil sehingga tidak memungkinkan dilakukan bor pada corpus humerus yang terlalau kecil.

15

Page 16: Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Bagian Bedah & RadiologiFakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian BogorWebsite : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected]/Fax : +62251 8628080; 8628181

Sayatan untuk reposisi dislokasi sendi siku (Gambar 7, Gambar 8)

Gambar 7 Hasil radiografi yang menunjukan adanya dislokasi pada sendi siku (A), ilustrasi bidang sayatan dari lateral (B), dan sayatan pada sendi siku dari lateral (B)

Reposisi sendi siku dilakukan sayatan dari lateral dengan pendekatan lateral kondilus os humeri dan epikondilus humeri, setelah kulit disayat maka akan ditemukan otot ekstensor carpi radialis, kuakan dan tarik ke lateral setelah itu buka kapsul sendi dan mulai posisikan kembali persendian sebagai mana mestinya.

16

Letak dislokasi

A B C

Page 17: Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Bagian Bedah & RadiologiFakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian BogorWebsite : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected]/Fax : +62251 8628080; 8628181

Nama Hewan : Belang Tanggal : ............Jenis &Ras Hewan : Kucing / DOmestik Pemilik : ......................................Jenis Kelamin/Umur : Jantan / 4 bulan Alamat : ......................................Berat Badan : 1.3 kg Telepon/Fax : ......................................

Gentamycin No 1 flss.b.d.d.1 C._________________________ Paraf

Curcuma plus syr 100 ml No I flss.b.d.d. 1 C._________________________ Paraf

Amoxicillin syr 50 ml No I flss.b.d.d.1 C_________________________ Paraf

Bioplasenton oint 2 % No I tubes.u.e________________________ Paraf

Mahasiswa PPDH,

G Andri Hermawan, SKHNRP B94144116

Dosen Bedah

Drh Dudung Abdullah SMNIP 1950523 197701 1 001

17

R/

Form F

Page 18: Protokol Bedah Hewan Kucing (Fraktur Os Humerus) G Andri Hermawan FIX 26 Nov 2014

Bagian Bedah & RadiologiFakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian BogorWebsite : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : [email protected]/Fax : +62251 8628080; 8628181

18