“Food Security In Indonesia from Social and Cultural Approach”
FOOD AND BEVERAGE SERVICE - bpcihkabogor.combpcihkabogor.com/document/Hospitality/FOOD AND...
-
Upload
phungthuan -
Category
Documents
-
view
290 -
download
0
Transcript of FOOD AND BEVERAGE SERVICE - bpcihkabogor.combpcihkabogor.com/document/Hospitality/FOOD AND...
FOOD AND BEVERAGE SERVICE
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Penghasilan terbesar dari pengelolaan sebuah hotel adalah penjualan kamar.
Penghasilan kedua terbesar adalah penjualan makanan dan minuman, baik yang dijual di
outlet–outlet restoran yang dimiliki oleh hotel tersebut maupun penjualan makanan dan
minuman melalui layanan kamar (room service). Pelaksanaan penyediaan dan pengolahan,
penyajian dan penjualan makanan dan minuman berada di bawah tanggung jawab Divisi
Makanan dan Minuman/Food and Beverage Division. Divisi ini terbagi atas dua yaitu
bagian pengolahan/produksi (kitchen) dan bagian penyajian (service).
A. Pengertian Penataan dan Pelayanan Makanan
Penataan berasal dari kata tata. Tata artinya menyusun, mengatur, atau menata.
Sedangkan pelayanan makanan artinya memberikan layanan atau melayani pelanggan
untuk memenuhi kebutuhan akan makanan. Jadi, penataan dan pelayanan makanan adalah
cara menata/menyusun, menghias dan menyajikan makanan dengan menggunakan alat
yang tepat serta memberikan layanan ketika pelanggan menikmati makanan di meja makan.
B. Fungsi dan Tujuan Penataan Pelayanan Makanan
Penyediaan layanan makanan dan minuman di hotel merupakan suatu keharusan
agar para tamu dapat tinggal nyaman dan menyenangkan di hotel tersebut. Di hotel-hotel
berbintang sangat umum kita temui beberapa restoran dan bar yang dibuka untuk
kepentingan tamu hotel.
Fungsi penataan dan pelayanan makanan adalah
1. Memenuhi selera tamu agar puas terhadap makanan dan minuman.
2. Mendapatkan keuntungan yang wajar (tamu puas hingga mau menjadi pelanggan
tetap).
3. Memelihara dan meningkatkan nama baik restoran dan citra hotel.
Tujuan dari penataan dan pelayanan makanan adalah
1. Membangkitkan selera makan
2. Memberikan kepuasan
3. Memberikan kenyamanan
4. Mencerminkan tata cara makan yang baik
5. Mempererat hubungan kekeluargaan
6. Mempertinggi efisiensi kerja (mencegah pemborosan tenaga dan hidangan)
C. Prinsip-prinsip Dasar Penataan dan Pelayanan Makanan
1. Kebersihan
Faktor utama yang sangat penting diperhatikan oleh pelanggan sebuah restoran adalah
kebersihan, baik tempat, ruangan, lingkungan, peralatan maupun makanan dan petugas
pelayanan.
2. Keserasian
Suasana tempat makan, peralatan dan dekorasinya harus serasi yang akan membuat
selera makan pelanggan menjadi meningkat dan loyal.
3. Keseimbangan
Luasnya ruangan dan kecermatan pemilihan perabot yang digunakan akan menciptakan
keseimbangan dan mempengaruhi suasana yang nyaman sehingga menambah loyalitas
pelanggan.
4. Pusat perhatian
Display makanan yang tertata rapi dan bersih merupakan salah satu daya tarik
pelanggan. Disamping itu tatanan rangkaian bunga di atas meja makan juga menjadi
pusat perhatian yang membuat semarak dan gairah nafsu makan.
5. Ketepatan
Penempatan perabot yang tepat akan memberikan kenyamanan bekerja bagi petugas
pelayanan. Tepat juga dalam menciptakan suasana yang diinginkan pelanggan,
termasuk dalam penyajian makanan dan peralatan yang digunakan.
6. Keindahan
Penataan yang rapi tidak saja menjadikan kenyamanan tetapi juga menciptakan
keindahan, apalagi bila ditambah dengan sebuah rangkaian bunga ditengah meja,
sehingga memberikan kesegaran alami dan membuat kesan romantisme.
Disamping prinsip-prinsip dasar tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Adapun hal-hal yang mendukung keberhasilan pelaksanaan penataan dan pelayanan
makanan yang baik, meliputi:
1. Pramusaji yang professional
Pramusaji adalah orang yang paling dekat dengan tamu di ruang makan, bertugas
membantu dan melayani tamu selama menikmati makanan dan minumannya. Materi
pramusaji akan disajikan pada Modul Tata Hidang.
2. Tempat dan peralatan yang tepat
3. Menu yang disediakan
4. Kerjasama yang baik dengan bagian terkait
Materi ini akan disajikan dalam Modul Tata Hidang.
D. Ruang Lingkup Penataan dan Pelayanan Makanan
Penataan dan pelayanan makanan pada hotel dikenal dengan istilah F & B Service
di bawah naungan Food and Beverage Department. Departemen makanan dan minuman
terbagi atas dua bagian besar yaitu food production (kitchen) dan food and beverages
service. Food Production (kitchen) merupakan bagian yang mempersiapkan dan mengolah
makanan. Sedangkan Food and Beverages Service adalah bagian yang memberikan
pelayanan dan penyajian makanan dan minuman kepada setiap tamu yang makan. Bagian
ini terdiri dari bagian atau unit, dimana setiap bagian atau unit mempunyai tugas pokok yang
berbeda-beda.
Secara jelas dapat digambarkan dalam struktur organisasi departemen makanan
dan minuman seperti pada gambar 1 berikut ini.
Struktur Organisasi Food and Beverages Department pada Hotel
Gambar 1. Bagian-bagian pada Departemen Makanan dan Minuman
Restaurant tugas pokoknya menyiapkan dan menyajikan makanan minuman untuk
tamu yang makan di restoran. Tugas pokok bar adalah menyiapkan, membuat dan
menyajikan minuman dengan atau tanpa makanan. Tugas pokok room service adalah
menyiapkan dan menyajikan makanan dan minuman ke kamar tamu. Tugas pokok banquet
adalah menyelenggarakan pesta perjamuan didalam atau diluar hotel. Sedangkan Steward
mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan, membersihkan dan menyimpan peralatan baik
bagi keperluan services maupun production.
Rangkuman
Penataan dan pelayanan makanan adalah cara menata/menyusun, menghias dan
menyajikan makanan dengan menggunakan alat yang tepat serta memberikan layanan ketika
pelanggan menikmati makanan di meja makan. Fungsi penataan dan pelayanan makanan
Food and Beverages
Department
Steward Banquet Restaurant
Food and
Beverages Service
Room Service Bar
Food
Production
(Kitchen)
adalah 1) memenuhi selera tamu agar puas terhadap makanan dan minuman; 2) mendapatkan
keuntungan yang wajar (tamu puas hingga mau menjadi pelanggan tetap); dan 3) memelihara
dan meningkatkan nama baik restoran dan citra hotel.
Tujuan dari penataan dan pelayanan makanan adalah membangkitkan selera makan;
memberikan kepuasan; memberikan kenyamanan; mencerminkan tata cara makan yang baik;
mempererat hubungan kekeluargaan; dan mempertinggi efisiensi kerja (mencegah pemborosan
tenaga dan hidangan).
Prinsip dasar penataan dan pelayanan makanan adalah kebersihan, keserasian,
keseimbangan, pusat perhatian, ketepatan dan keindahan. Hal-hal yang mendukung
keberhasilan penataan dan pelayanan makanan adalah pramusaji yang professional, tempat
dan peralatan yang tepat, menu yang disediakan, dan hubungan kerjasama yang baik antara
bagian terkait. Restoran, bar, room service, banquet (termasuk outside catering) dan steward
merupakan ruang lingkup kerja penataan dan pelayanan makanan
B. Persiapan pelayanan Restoran (Pre Operation)
Restoran formal tidak buka selama 24 jam sehinggal aka nada saat restoran dibuka dan
tutup. Sebelum jam kerja tim kerja mempersiapkan segala sesuatu menyangkut persiapan fisik
restoran mulai dari kebersihan restoran, lingkungan, kondisi udara, kelengkapan peralatan
penyajian, makanan dan minuman yang bersih, higeinis serta performance dari tim kerja
restoran. Selain persiapan fisik diperlukan juga persiapan psikisdari para pekerja restoran,
misalnya informasi tentang menu special, VIP customer, menu yang tidak dapat dijual karena
alasan tertentu.
Kedua persiapan fisik maupun psikis dapat dilakukan dan dipersiapkan secara bersama
sama sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing. Sebelum restoran buka sebaiknya
diadakan briefing manager kepada semua staff baik di restoran ataupun di dapur. Kegiatan ini
dilakukan setelah selesai melakukan persiapan sebelum restoran buka untuk menyatukan
langkah demi kelancaran proses kerja di restoran. Disamping itu untuk memberikan motivasi
kepada bawahan agar memberikan pelayanan yang terbaikdan dapat memberikan kepuasan
bagi pelanggan restoran.
Mise en place adalah kata terminology Prancis yang dipergunakan secara internasional
dalam bisnis perhotelan dan “catering” (jenis usaha produksi dan penghidangan makanan dan
minuman). Mise en place berarti menempatkan dan mengatur segala sesuatu pada tempatnya
untuk sesuatu proses pekerjaan.
a. Prinsip-prinsip “Mise en Place”
Bersih, teratur dan rapi
Tertata dalam jangkauan
Indah atau mempunyai daya tarik
Sesuai dengan kebutuhan (baik dalam jumlah dan macamnya)
b. Tujuan “Mise en place”
Tujuan “Mise en place” adalah:
Untuk menunjang proses pekerjaan agar dapat terselenggara
Lancer dan teraturtepat pada waktunya
Mudah dan menyenangkan
Di restoran dan di bar proses pekerjaan harus dapat menyenangkanbaik bagi
sinkaryawan maupun tamu
Di restoran dan di bar “mise en place” ditujukan juga sebagai sarana atau
pelengkap atmosphir serta dekorasi ruangan
Membersihkan Restoran
Yang termasuk kegiatan memebersihkan restoran adalah:
a. Membersihkan dan menyapu lantai
b. Membersihkan pintu jendela
c. Membersihkan debu dari meja ataupun kursi
d. Membersihkan side station (tempat menyimpan alat alat seperti: piring, cangkir,
pisau, garpu , sendok yang berada di restoran)
e. Mengosongkan tempat sampah (waste bins)
f. Meluruskan atau menempatkan meja dan kursi pada tempat yang serasi
Tetapi pada bebrapa restoran, pekerjaan ini akan dilakukan khusus oleh seseorang yang mendapat pengawasan langsung dari housekeeping department.
Mempersiapkan Linen a. Menukar linen: Mengumpulkan linen yang bersihdari housekeeping. Linen ini
ditukar atas dasar satu linen bersih untuk satu linen kotor. Linen ini akan dicatan
dalam satu linen list, yang berangkap dua. Dimana satu akan disimpan di
restoran arsip.
b. Mengatur linen: meliputi napkin, membagikan table cloth sesuai dengan ukuran
meja yang ada, dan menyimpan kembali pada lemari linen, jenis linen yang tidak
dipergunakan. Dalam menyimpan linen inin tumpuklah linen dengan rapi.
Dimana lipatannya menghadap keluar sehingga mudah untuk menghitungnya.
Mempesiapkan Bumbu-Bumbu (Condiment)
a. Mempersiapkan permintaan terhadap condiment dengan cara menulis
keperluan akan condiment pada store requisition (sebuah bentuk buku khusus
untuk permintaan barang-barang)
b. Membersihkan dan mengisi kembali jenis bumbu-bumbu seperti: garam dan
merica (cruets), minyak dan cuka (iol dan vinegar), tempat gula (sugar bowl),
tempat khusu untuk merica yang utuh (peppermills)
c. Mempersiapkan condiment seperti: tomato ketchup, mustard, Worcestershire
sauce, Tabasco, horseradish sause
Mempersiapkan Meja Persediaan (Side Station)
Kadang-kadang side station disebut juga side stand atau waiter point dimana
semua alat alat yang diperlukan pada saat operation disimpan.
Jenis alat-alat tersebut adalah:
a. Assorted cuttlery: garpu dan sendok untuk menghidangkan makan, contohnya:
service spoon and fork, dessert spoon and fork, soup spoon, tea and coffee
spoon, fish knife and fork, dinner knife and fork, bread and butter knife
b. Assorted china: bread and butter plate, dessert plate, coffe cup and sauce,
ashtray etc
c. Soup and sauce ladle
d. Service tray
e. Check pad, service cloth, dan menu
f. Condiment : tomato ketchup, Tabasco, champagne glasses
g. Napkin, basket of rolls, sugar bowl, advertising items
Jenis bumbu-bumbu(condiment) yang biasa disuguhkan diruang makan adalah: 1. Garam dan merica bubuk (salt and Pepper)
2. Minyak dan cuka (oil and vinegar)
3. Bottle condiment (tomato ketchup, Tabasco, worcesteshire sause, soy
sauce,horseradish, mustard (French), mustard (English)
Semua jenis condiment ini sebelum disuguhkan pada para tamu, harus terlebih
dahulu dipersiapkan. Dan setiap condiment mempunyai cara cara tersendiri, cara
mempersiapkan “mise en place” salt and pepper cruets adalah:
1. Salt and pepper (garam dan merica)
2. Salt and pepper cruets
3. Rice (beras)
4. Tea spoon (sendok teh)
5. Bowls
6. Service cloth
7. Tray
Caranya : 1. Dengan sendok teh tuangkan garam atau merica kedalam pepper cruets
2. Khudud untuk garam, masukan beberapa butir
3. Tutuplah salt dan pepper cruets dengan penutup
4. Gosoklah dengan service cloth hingga bersih
5. Aturlah salt and pepper cruets yang telah diisi itu dengan baik pada tray
Cara mempersiapkan (mise en place) oil and vinegar cruets:
1. Oil and vinegar
2. Oil and vinegar cruets
3. Funnel
4. Tray
5. Service cloth
6. Damp cloth
Caranya:
1. Bersihkan penutup oil dan vinegar cruets itu
2. Tuangkan oil kedalam cruets
3. Bersihkan cruts tersebut
4. Tutup kembali cruets itu dengan penutupnya
5. Gosoklah untuk cuka (vinegar) lakukan dengan hal yang sama
Cara mempersiapkan condiment yang di botolkan. Bottle condiments,
perhatikan pada mulut botol jika ada rembesan dari condiment tersebut,
bersihkanlah dengan service cloth.
Cara mempersiapkan (mise en place) English mustard:
1. Mustard (English)
2. Cold water (air dingin)
3. Mixing bowl
4. Spatula
5. Mustard poy
6. Damp cloth
7. Service cloth
Caranya:
1. Taruhlah mustard powder di dalam mixing bowl
2. Taambahkan air sehingga mendekati kekentalannya
3. Aduklah sampai tercampur rata
4. Tuangkan ke dalam mustard pot (±1/3)
5. Lengkapi dengan mustard spoon
C. Mengatur Meja (Table Setting)
Cover mempunyai arti dua macam:
1. Berarti tamu, atau jumlah tamu yang dapat di tambah dalam suatu restoran
2. Berarti semua cutlery, crockery, glassware dan linen yang diperlukan untuk dipersiapkan
diatas meja untuk makan bagi seorang tamu
Jadi yang di maksud laying a cover dalam hal ini adalah mempersiapkan atau memasang
cutlery, glassware atau line di meja, untuk keperluan seorang tamu sesuai dengan jenis
makanan yang dihidangkan.
Hidangan yang telah dimasak atau di persiapkan, perlu di atur menggunakan peralatan
atau alatyang sesuai dengan jenis hidangan tesebut. Disini akan dibicarakan cara menyajikan
atau menghidangkan makan pada kesempatan khusus, yaitu pada acara jamuan makan secara
formal.
Table cover atau table setting dalam istilah perhotelan yaitu menata meja makan pada
restoran. Menurut table setting adalah rangkaian kegiatan untuk mengatur dan melengkapi
meja dengan peralatan makan sesuai jenis hidangan yang akan disajikan untuk meningkatkan
efisiensi kerja pramusajidan kenyamanan pelanggan.
Table set-up adalah sepersngkst peralatan yang bersih dan rapi yang siap di pakai terdiri
dari chinaware (B&B plate dan tea cup saucer), silverware(sendok, garpu, dan pisau),
glassware(gelas), dan linen(moulton, table cloth dan napkin) yang disusun di atas meja lengkap
untuk satu orang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa table setting adalah rangkaian kegiatan menutup meja
menggunakan peralatan yang telah siap dipakai seperti, chineware(B&B plate cupn and saucer),
silverware(sendok, garpu, dan pisau), glassware(gelas), dan linen(moulton, table cloth, dan
napkin) dan table assesories(ashtray, salt and pepper shaker, flower vase, sugar bowl, dan table
number).
Sebelum melaksanakan proses menutup meja terlebih dahulu harus dipersiapkan alat
alat yang mendukung seperti:
a. Seperangkat meja dan kursi
b. Linen yaitu moulton, table cloth, napkin
c. Silverware (peralatan dari logam seperti sendok, garpu, dan pisau)
d. Chinaware (peralatan dari porselin seperti cangkir, piring , mangkuk, dan lain lain)
e. Glassware (peralatan yang terbuat dari gelas)
f. Table accessories (salt, pepper, sugar bowl, flower vase, table number and ashtray)
Dalam melakukan table setting seorang waiter harus mempunyain pedoman dalam
melaksanakan tugasnya karna variasi table setting sangat banyak. Secara garis besar
langkah-langkah melakukan table set up yang digunakan sebagai pedoman dasar adalah
sebagai berikut:
a. Menyiapkan silverware dalam keadaan bersih dan siap ntuk dipakai
b. Memasang moulton
c. Memasang taplak meja (laying cover) dapat dilihat dalah bahasan memasang taplak
meja
d. Meletakan tabke accessories (flower vase, ahstray, table number, ménage, ahstray).
Dengan ketentuan flower vase diletakan tepat di atas meja makan sebagai
patokanuntuk meletakan table accessories yang lainnya. Table number diletakan
menghadap pintu utama.
e. Letakan show plate di tengah sisi meja makan denga jarak 2 cm dari tepi meja
f. Meletakan cutlery dan silver ware dimulai dari dinner knife dan dinner fork, dinner knife
diletakkan dibagian sisi kanan show plate dengan bagian mata pisau menghadap ke
dalam. Jarak antara keduanya di perkirakan cukup untuk meletakan dinner plate show
plate yaitu ±26 cm sedangkan dinner fork diletakan disebelah kiri show plate sejajar
dengan dinner knife kedua alat ini merupakan dasar untuk meletakan alat yang lainnya.
g. Letakan silverware yang lainnya sesuai dengan jenis hidangan dan diletakan sesuai
dengan pedoman meletakan alat silverware
h. Silverware jenis garpu (fork) selalu diletakan sebelah kiri kecuali yang tidak mempunyai
pasangan seperti shrimp fork, oyster fork, sea food fork (dipakai untuk hidangan
appetizer)
i. Meletatakan water goblet ±2cm berada diatas dinner knife. Jika water goblet diikuti
dengan gelas wine lainnya di letakan dibawah water goblet posisinyasejajar atau serong
membentuk sudut 45°dari tepi meja
j. Bread and butter plate (B&B plate) disebelah kri garpu yang lain kiri ±3cm, sedangkan
butter spreader diletakan di atas piring B&B
k. Letakan guest napkin di atas show plate
Jenis table setting Table set-up yang digunakan oleh restoran banyak variasi dan di sesuaikan dengan acara perjamuan atau jenis restoran pada dasarnya table set up yang harus dikuasai oleh wauter ada 3 yaitu:
Basic Table Setting
1. B&B plate
2. B&B knife
3. Dinner fork
4. Show plate, napkin
5. Dinner knife
6. Water goblet
Standard Table Setting
Standard table setting digunakan untuk menutup meja makan pagi (breakfast), dan makan siang dan makan malam (lunch and dinner) 1. B&B plate
2. B&B knife
3. Dinner fork
4. Show plate, napkin
5. Dinner knife
6. Soup spoon
7. Water goblet
Elaborate Table Setting
Elaborate table set up digunakan untuk menutup meja makan secara lengkap seperti jamuan kenegaraan yang sifatnya formal. 1. B&B plate
2. B& knife
3. Dessert fork
4. Dinner fork
5. Show plate, napkin
6. Dinner knife
7. Soup spoon
8. Dessert knife
9. Dessert spoon
10. Dessert fork
11. Water goblet
12. Red wine glass dan white wine glass
Table setting yang sempurna adalah susunan yang rapi, alat yang bersih dan ketepatan
antara alat dengan jenis hidangan. Hal yang terakhir ini yang terkadang masih sering
salah, oleh karna itu perlu adanya pemahaman yang palimha dasar terhadap jenis
hidangan dan jenis alat.
Hidangan appetizer (pembuka) - Dessert knife, dessert fork, dessert spoon - Fish knife, fish fork - Oyster fork - Shrimp fork - Tea/coffee spoon - Snail fork, snail tong - Lobster fork, lobster tong
Soup - Soup spoon
Hidangan main course( hidangan utama) - Dinner knife, dinner fork - Steak knife, dinner fork - Fish knife, fish fork
Peralatan Chinaware
Hidangan appetizer (pembuka) - Dessert plate - Salad bowl
- Fish plate soup Soup cup and saucer
Hidangan main course (hidangan utama) - Dinner plate
- Fish plate
Hidangan penutup (dessert) - Dessert plate
Pelengkap - Show plate - B&B plate - Coffee cup and tea cup
- Tea cup and saucer Peralatan Glassware
Aperitif/before dinner drink (sebelum makanan utama
- Port wine glass (port wine)
- Sherry wine glass (sherry wine)
Soup - Port wine glass (port wine)
- Sherry wine glass ( sherry wine) Main course - Red wine glass
- White wine glass Digestif/after dinner drink (sesudah hidangan utama
- Champagne glass - Vodka glass - Cognac glass
- Whiskey glass
Variasi Table Cover
Table set up untuk standard ala carte cover dapat dijelaskan seperti dibawah ini:
tahapan table set up , sama seperti uraian sebelumnya. Spesifikasi untuk standar cover,
susuna peralatan meliputi: table accessories, show plate, dinner fork, and dinner knife,
soup spoon, dessert knife and dessert fork, water goblet, B&B plate, butter spreader,
demitasse cup and saucer, demitasse dpoon and napkin.
Pada dasarnya ada dua macam jenis cover untuk jenis ini, yaitu:
1. A la carte cover
2. Table d’hote cover
Jenis equipment yang diperlukan untuk mempersiapkan atau memasang cover adalah: A’la carte cover a. A fish or hors d’ouvre plate
b. Napkin
c. Fish knife
d. Fish fork
e. Side plate ( plate and butter plate)
f. Side knife
g. Water goblet
h. Wine glass
Table d’hote cover (sangat tergantung pada jenis menu)
a. Napkin
b. Soup spoon
c. Fish knife
d. Fish fork
e. Dinner (joint) knife
f. Dinner (joint) fork
g. Dessert spoon
h. Dessert fork
i. Side plate (bread and butter plate)
j. Side knife
k. Water goblet
l. Wine glass
Cara mempersiapkan dan memasang cover:
A’la carte cover
Hal yang harus di perhatikan adalah bahwa cover harus berhadapan satu sama lain secara tepat dan rapi
a. A fish knife dipasang disebelah kanan dari fish/hors d’oeuvre plate kira kira 1 cm, dan fish fork
disebelah kiri dan ingat 1 ½ cm dari tepi meja
b. Side plate and bread and butter plate, ahrus dipasangdi sebelah kiri cover, yang berdekatan
dengan fish fork tapi tidak bersentuhan
c. A side knife/bread and butter knife dipasang secara menyilang ataupun tegak lurus diatas bread
and butter plate, agak sebelah kanan dan ini tergantung pada restoran itu sendiri serta mata
pisau itu tidak menghadap ke tamu
d. Napkin yang telah dilipat diletakan diatas fish/hors d’oeuvre plate secara rapi
e. Water goblet, harus dipasang diujung daripada fish knife
f. Wine glass harus dipasang ke kanan bawah dari water goblet
Table d’hote cover
Table d’hote cover ini adalah sangat tergantung pada jenis makanan atau menu yang
dihidangkan tapi umumnya sebagai berikut, turunkanlah napkin atau piring sebagai penunjuk diatas
meja, ditengah tengah kursi.
a. Disebelah kanan daripiring/napkin kira kira 1cm, pasanglah dinner knife, fish knife dan soup
spoon, dan disebelah kiri dinner fork dan fish fork
b. Menyilang di atas cover, dessert spoon dan dessert fork harus dipasang, dimana tangkai dari
dessert spoon harus menghadap ke kanan atas dessert fork yang tangkainya menghadap ke kiri
c. Disebelah kiri cover, letakan side plate(bread and butter plate) beserta bread and butter knife di
atasnya
d. Napkin yang sudah dilipat harus di letakan di antaran dinner knife dan dinner fork
e. Water goblet glass, harus diletakan diujung pada dinner knife
f. Wine glass, dipasang agak kebawah dari water goblet
g. Cruets, bunga, asbak dan table number di tengah meja bersama dengan accompaniment yang
lainnya