Hospital Policy and Health Service Management
-
Upload
benza-asa-dicaraka -
Category
Documents
-
view
226 -
download
4
description
Transcript of Hospital Policy and Health Service Management
Hospital Policy and Health Service Management
Dr. MM Rudi Prihatno, dr., MKes, MSi.Med, SpAn-‐KNA
What’s the Challenge
1. Perubahan dalam perawatan kesehatan 2. Meningkatkan spesialisasi 3. Perubahan dalam praktek kerja 4. Peningkatan efisiensi 5. Kualitas dan volume 6. Keselamatan dan kualitas 7. Teknologi 8. Konsumerisme
What do U know about HOSPITAL
Padat Keilmuan Padat SDM
Padat Teknologi Padat Resiko
Padat Kepentingan……????
Perkembangan Sarana Pelayanan Kesehatan (RS)
1. Maksud dan tujuan pendirian 2. Lingkungan eksosbud 3. Target dan/ sasaran pelayanan 4. Harapan dan/ keinginan setelah saryankes berdiri
Hospital Assessment
• Strategic Management (Assessment) • Human resource & Merit system • OrganisaRonal effecRveness • PaRent Safety and Errorr Assessment
Manajemen Strategi
1. Krisis Kepemimpinan
2. Krisis Otonomi
3. Krisis Pengendalian
4. Krisis Birokrasi
5. Krisis ???
1. Pertumbuhan via kreaLvitas
2. Pertumbuhan via strategi
3. Pertumbuhan via delegasi
4. Pertumbuhan via koordinasi
5. Pertumbuhan via koordinasi
Muda Dewasa
Besar
Kecil
UKURAN
USIA
Fase-‐1 Fase-‐2 Fase-‐3 Fase-‐4 Fase-‐5
3 Tahap Strategi Manajemen 1. Perencanaan (analisa situasi & formulasi
strategi) – Menentukan misi, tujuan, dan sasaran – Analisa lingkungan internal & eksternal – Menilai kemampuan organisasi – Pemilihan strategis – Menyusun renstra
2. Implementasi – Menumbuhkan moRvasi – Mengadakan perubahan – Menyususn struktur yang diperlukan – Menyusun kebijakan – Mobilisasi SDM – Membangkitkan budaya organisasi
3. Pengendalian & Evaluasi
DesRny by Design Merupakan proses fasilitasi Rm berbasis bukR yang memungkinkan organisasi untuk mengakomodasi perubahan, menciptakan masa depan dengan sengaja. Keuntungannya : • Memberikan sintesis terdepan teori manajemen, prakRk perencanaan prakRs dan
aplikasi. • Digunakan oleh para pemimpin untuk keberhasilan menciptakan dan
mengkomunikasikan visi organisasi yang jelas, dan menerapkan strategi yang jelas dalam pencapaiannya.
Des$ny by Design akan memungkinkan insRtusi untuk : • membangun kompetensi yang paling penRng, kemampuan untuk belajar,
kemampuan untuk berubah. • Ikut serta, terlibat secara nyata, aset terbesarnya, orang-‐orangnya, para pemangku
kepenRngan. • mengikuR langkah-‐demi-‐langkah rejimen, analisis, pengambilan keputusan dan
implementasi serta pada saat yang sama tetap gesit dan responsif terhadap peluang strategis baru.
Menumbuhkan sikap baru, budaya yang lebih selaras dan pemberdayaan baru di mana: • Berbagi harapan bersama dan aspirasi untuk energi masa
depan seRap orang di masa kini, • Pengelolaan pertumbuhan, mengikuR perubahan secara
nyata, • ada arah yang jelas, kekompakan dan rasa kepemilikan • prioritas yang jelas, sumber daya yang difokuskan dengan
benar , • sinkronisasi Rndakan dan memimpin untuk mencapai hasil
yang diinginkan • berlakukan kepercayaan, pemberdayaan merupakan
norma, dan semua orang bangga dalam satu bahtera, • jumlahnya membaik dan semakin baik
DesLny by Design
OrganisaRonal EffecRveness
Konsep seberapa efekRf suatu organisasi dalam mencapai keluarannya (outcome). Ide efekRvitas organisasi sangat penRng untuk organisasi non-‐profit seperR kebanyakan orang yang menyumbangkan uang untuk organisasi nirlaba dan amal serta tertarik untuk mengetahui apakah organisasi efekRf dalam mencapai tujuannya.
SeRap individu melakukan segala sesuatu yang mereka tahu bagaimana melakukannya dan melakukannya dengan baik; dengan kata lain efisiensi organisasi adalah kemampuan organisasi untuk menghasilkan hasil yang diinginkan dengan energi minimum, waktu, uang, dan sumber daya manusia dan material. Efek yang diinginkan akan tergantung pada tujuan organisasi, misalnya, menghasilkan keuntungan dengan memproduksi dan menjual produk.
Strategi
Proses & SisRm Masyarakat Kepemimpinan
Struktur, Kapasitas, dan Kapabilitas
Keterlibatan Karyawan
Pengalaman Pelanggan
Kinerja Organisasi
Right Management’s OrganizaRonal EffecRveness Framework
Insurance Management
• Sebuah cara dalam mengelola perusahaan asuransi supaya operasionalnya berjalan dengan ba ik dan dapat d iharapkan menghasilkan return posiRf bagi prusahaan beserta para staf yang bekerja di dalamnya.
Social Insurance
Asuransi sosial adalah seperangkat program asuransi yang dikelola oleh pemerintah. Sama seperR asuransi swasta, mereka memberikan manfaat pada terjadinya perisRwa yang diasuransikan tertentu. Misalnya, asuransi pengangguran memberikan manfaat jika tertanggung menjadi pengangguran. Selain itu, seperR program asuransi swasta, hanya warga negara yang berkontribusi terhadap program asuransi sosial yang berhak menerima manfaat dari program ini.
JAKARTA, KOMPAS.com – Program-‐program prioritas yang diusung selama kampanye presiden terpilih Joko Widodo seperR Kartu Indonesia Sehat, terancam tak masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015. Apa kata Jokowi soal ini? “Kalau enggak bisa (masuk RAPBN 2015) ya nanR di perubahan (RAPBN-‐P 2015, red) juga bisa,” ujar Jokowi usai menghadiri Hari Pramuka ke-‐53 di Cibubur, Jakarta, Kamis (14/8/2014). Bila Kartu Indonesia Sehat tak masuk RAPBN 2015 dan APBN 2015 setelah pengesahannya, maka pelaksanaan program itu pun dipasRkan akan tertunda. Padahal, Jokowi pernah menyampaikan ingin langsung tancap gas dengan program-‐program prioritasnya begitu dilanRk menjadi presiden. KeRka ditanya lebih lanjut soal tanggapan atas nota keuangan yang akan disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Jumat (15/8/2014), Jokowi menjawab, "Saya belum tahu isinya apa."
Puluhan dokter yang tergabung dalam Asosiasi Dokter Fungsional Indonesia mendatangi Balaikota DKI Jakarta. Mereka datang untuk bertemu Jokowi, terkait sistem pembayaran Kartu Jakarta Sehat yang dianggap merugikan dokter dan pihak rumah sakit. Salah seorang perwakilan dokter, Yaman Garnita Barus, mengatakan selama ini pihaknya mengaku mendukung program Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang digulirkan Jokowi-‐Ahok. Namun pola pembayaran KJS yang masih menggunakan sistem Indonesia-‐Case Base Groups (INA-‐CBGs), dianggap memberatkan rumah sakit dan juga pasien. "Yang jadi masalah adalah tarif INA CBGs yang dibuat oleh Depkes yang perlu dikaji, karena dia memakai tarif secara perspekRf, yaitu di awal paket. Paket ini yang Rdak meng-‐cover apa yang kami pakai di lapangan. Sehingga obat-‐obat yang diberi Rdak ada kesempurnaan terhadap pasien," ujar Yaman yang merupakan dokter spesialis kandungan, di Balaikota, Selasa (30/7/2013). Sedangkan sebelum diberlakukan KJS, lanjut Yaman, sistem yang digunakan pada program Jamkesda adalah dengan Paket Pelayanan Esensial (PPE). Sistem tersebut dianggap lebih baik, karena mengakomodir seluruh pembiayaan perawatan pasien. "Kami harapkan bisa kembali, seperR tarif Jamkesda dulu. Misalnya satu penyakit, penyakit itu disesuaikan dengan situasi. Misalnya, satu pasien menderita 4 penyakit, 4 penyakit itu dibayarkan pada pasien ini. Tapi kalau INA CBGs, ada 4 penyakit hanya 1 yang dibayarkan, yang 3 kami nggak layani lagi. Karena paketnya satu itu yang diambil," ujar Yaman.
PaRent Safety and Errorr Assessment
(Risk Management)
Keuntungan • Pengendalian Rmbulnya adverse event • Meningkatkan perilaku untuk mencari peluang perbaikan
sebelum suatu masalah terjadi • Meningkatkan perencanaan, kinerja, dan efekRvitas • Efisiensi • Mempererat hubungan stakeholders • Meningkatkan tersedianya informasi yang akurat untuk
pengambilan keputusan • Memperbaiki citra • Proteksi terhadap tuntutan • Akuntabel, jaminan, dan governance • Meningkatkan personal health and well being • Cepat, tepat, nyaman & mudah
Failure Modes and Effect Analysis/ CriRcally Analysis
Mode Kegagalan dan Analisis Efek (FMEA) adalah metode proaktif dan sistematis untuk mengevaluasi proses untuk mengidentifikasi di mana dan bagaimana kemungkinan kegagalan dan untuk menilai dampak relatif dari kegagalan yang berbeda, untuk mengidentifikasi bagian-bagian dari proses yang paling membutuhkan perubahan. Meliputi : • Langkah-langkah dalam proses • Mode kegagalan (Apa yang bisa salah?) • Penyebab Kegagalan (Mengapa kegagalan terjadi?) • Efek Kegagalan (Apa yang akan menjadi konsekuensi dari
setiap kegagalan?)
• Merakit tim. • Menetapkan aturan dasar. • Mengumpulkan dan meninjau informasi yang relevan. • Identifikasi item atau proses untuk dianalisis. • Mengidentifikasi fungsi, kegagalan, efek, penyebab dan
kontrol untuk setiap item atau proses yang akan dianalisis. • Evaluasi risiko yang terkait dengan permasalahan yang
diidentifikasi oleh analisis. • Prioritaskan dan tetapkan tindakan korektif. • Lakukan tindakan perbaikan dan mengevaluasi risiko. • Mendistribusikan, meninjau dan memperbarui analisis, yang
sesuai.
• Beri keparahan seRap efek kegagalan. • Menilai kemungkinan kejadian untuk seRap penyebab kegagalan. • Menilai kemungkinan deteksi sebelumnya untuk masing-‐masing
penyebab kegagalan (yaitu kemungkinan mendeteksi masalah sebelum mencapai pelanggan).
• Hitung RPN dengan mendapatkan produk dari Rga penilaian:
Versi perbaikan dari FMEA dengan menambahkan analisis kekriRsan, yang d i g u n a k a n u n t u k memetakan konsekuensi k e m u n g k i n a n m o d e k e g a g a l a n t e r h a d a p dampak. FMECA dapat d i gambarkan sebaga i metode yang digunakan untuk mengidenRfikasi kegagalan sistem, alasan di b a l i k k e g a g a l a n d a n dampak dari kegagalan.
FMECA
• Menentukan keandalan/ keRdakhandalan untuk seRap item, pada waktu operasi tertentu.
• MengidenRfikasi bagian dari item yang Rdak dapat diandalkan dapat berkaitan dengan seRap mode berpotensi gagal.
• Beri kemungkinan kerugian (atau keparahan) yang akan diRmbulkan dari seRap mode kegagalan yang mungkin terjadi.
• Hitung kekriRsan untuk seRap mode kegagalan potensial dengan mendapatkan produk dari Rga faktor:
• Hitung kekriRsan untuk seRap item dengan mendapatkan jumlah dari
kriRkalitas untuk seRap mode kegagalan yang telah diidenRfikasi untuk item.
QuanLtaLve CriLcal Analysis
Item CriLcality = SUM of Mode CriLcaliLes
QualitaRve CriRcal Analysis • Rerata keparahan efek potensial dari kegagalan. • Menilai kemungkinan kejadian untuk seRap mode potensial gagal.
• Bandingkan mode kegagalan melalui Matrix KekriRsan, yang mengidenRfikasi keparahan pada sumbu horisontal dan terjadinya pada sumbu verRkal.
Let’s discuss about your organisaRon framework ??!!!
Are U sure ???
About hospital issue??
Insurance system applicaRon
and risk management
Thank U I hope to
saLsfying U