SEGMENTASI PASAR DI D’FAB CAFÉ SOCIAL AND FOOD …
Transcript of SEGMENTASI PASAR DI D’FAB CAFÉ SOCIAL AND FOOD …
SEGMENTASI PASAR
DI D’FAB CAFÉ SOCIAL AND FOOD PALEMBANG
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Dalam Menempuh Studi pada
Program Diploma III
Disusun Oleh :
QATRUNNANDA Nomor Induk : 201218699
JURUSAN HOSPITALITI
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN PATISERI
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA
BANDUNG
2016
Bandung, ……………........ 2016 Bandung, ……………....... 2016
Pembimbing II Pembimbing I
Syaeful Muslim, S.Pd Djauhar Arifin, S.ST.Par, MM
NIP: 197210182005021001 NIP: 1959071319910131001
Bandung, ………………………. 2016
Menyetujui :
Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
Drs. Alexander M. Reyaan, MM
NIP: 19630915 198603 1 001
Bandung, ...................................... 2016
Mengesahkan :
KETUA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
Drs. Anang Sutono, MM. Par, CHE
NIP : 19650911 199203 1 001
ii
KATA PENGANTAR
Rasa syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT karena atas
kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik dan tepat
waktu, dengan judul “SEGMENTASI PASAR D’FAB CAFÉ SOCIAL AND
FOOD PALEMBANG”.
Tugas Akhir ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menyelesaikan program Diploma III Jurusan Perhotelan, Program Studi
Manajemen Patiseri di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
Selama menyelesaikan tugas akhir ini, penulis mendapatkan dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu penulis ingin mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan
dukungan moril maupun materil, kepada:
1. Bapak Drs. Anang Sutono, MM.Par., CHE. selaku Ketua Sekolah Tinggi
Pariwisata Bandung.
2. Bapak Drs. Alexander Reyaan, MM.Par. selaku Kepala Bagian
Administrasi dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
3. Ibu Ni Gusti Made Kerti Utami, BA., MM.Par., CHE. selaku Ketua
Jurusan Hospitaliti Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
4. Bapak Tedi Sutadi, S.ST.Par., MM.Par. selaku Ketua Program Studi
Manajemen Patiseri.
5. Bapak Djauhar Arifin, S.ST.Par, MM. selaku dosen pembimbing I.
iii
6. Bapak Syaeful Muslim, S.Pd. selaku dosen pembimbing II.
7. Ibu Ezy Bakrie selaku Ganeral Manager Operational D’Fab Café Social
and Food Palembang
8. Seluruh staff pengajar Manajemen Patiseri yang selalu memberikan
dukungan dan bimbingan.
9. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan dan doa
kepada penulis demi kelancaran tugas akhir ini.
10. Abang dan Adik penulis yang senantiasa menyemangati penulis dalam
pembuatan tugas akhir ini.
11. Sahabat tercinta Chaca, Elvira, Dinda, dan Rahma yang selalu memberi
dukungan.
12. Reza Fahlevi yang telah memberikan dukungan selama penulis
menyelesaikan tugas akhir ini.
13. Sahabat-sahabat Mafia Pastry.
14. Teman – teman MPI kelas A, B, dan C angkatan 2012 dan 2013.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan berperan dalam penyusunan dan penulisan tugas akhir ini.
iv
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan dan
penulisan tugas akhir ini. Penulis mohon saran demi kemajuan penulisan tugas
akhir ini, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Akhir
kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.
Bandung, 28 Januari 2016
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 8
1.3 Maksud dan Tujuan ............................................................................... 8
1.4 Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ............................... 9
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 12
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1 Sejarah Singkat Berdirinya D’Fab Café Social and Food
Palembang.. ............................................................................................ 13
2.1.1 Lokasi dan Fasilitas D’Fab Café Social and Food
Palembang... ............................................................................... 14
2.2 Struktur Organisasi D’Fab Café Social and Food Palembang ............ 17
2.3 Personalia ............................................................................................ 20
2.4 Tinjauan Segmentasi Berdasarkan Geografis di D’fab Café Social
and Food Palembang …… ................................................................... 22
2.5 Tinjauan Segmentasi Berdasarkan Demografis di D’fab Café Social
and Food Palembang ............................................................................ 25
2.6 Tinjauan Segmentasi Berdasarkan Psiografi di D’fab Café Social
and Food Palembang............................................................................. 29
2.7 Tinjauan Segmentasi Berdasarkan Tingkah Laku di D’Fab Café
Social and Food Palembang…… ......................................................... 31
vi
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Segmentasi Berdasarkan Geografis di Café Social and
Food Palembang… ............................................................................. 34
3.2 Analisis Segmentasi Berdasarkan Demografis di D’Fab Café Social
and Food Palembang… ...................................................................... 35
3.3 Analisis Segmentasi Berdasarkan Psikografi di D’Fab Café Social
and Food Palembang… ........................................................................ 36
3.4 Analisis Segmentasi Berdasarkan Tingkah Laku di D’Fab Café
Social and Food Palembang… ........................................................... 36
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ............................................................................................ 38
4.2 Saran ...................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 41
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... 43
Lampiran 1. Kuesioner
Lampiran 2. Tabulasi Jawaban Responden
Lampiran 3. Surat Keterangan
BIODATA ........................................................................................................... 50
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Jumlah Café dan Restaurant di Kota Palembang Tahun 2015........... 3
Tabel 2.1 Jumlah Karyawan D’Fab Café Social and Food Palembang .............. 21
Tabel 2.2 Alamat Profil Responden D’Fab Café Social and Food Palembang ........................................................................................... 24
Tabel 2.3 Segmentasi Pasar Demografi Tamu D’Fab Café Social and Food Palembang Berdasarkan Aspek Usia .................................................. 26
Tabel 2.4 Segmentasi Pasar Demografi Tamu D’Fab Café Social and Food
Palembang Berdasarkan Jenis Kelamin............................................... 27
Tabel 2.5 Segmentasi Pasar Demografi Tamu D’Fab Café Social and Food
Palembang Berdasarkan Aspek Pekerjaan.......................................... 28
Tabel 2.6 Segmentasi Pasar Demografi Tamu D’Fab Café Social and Food Palembang Berdasarkan Aspek Pendapatan ....................................... 29
Tabel 2.7 Segmentasi Psikografi dan Tingkah Laku Tamu n D’Fab Café Social and Food Palembang ................................................................ 31
Tabel 2.8 Segmentasi Psikografi dan Tingkah Laku Tamu n D’Fab Café Social and Food Palembang ................................................................ 33
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi D’Fab Café Social and Food Palembang.. 18
Gambar 2.2 Lokasi D’Fab Café Social and Food Palembang ....................... 23
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha di era globalisasi ini dalam hal
persaingan usaha bisnis mengalami peningkatan yang pesat dan ketat. Dunia
bisnis dapat diibaratkan sebuah medan peperangan. Ketika seseorang
memulai sebuah usaha bisnis maka orang tersebut dituntut untuk bersaing
dengan pelaku bisnis lainnya. Terjun ke dalam dunia bisnis berarti terjun ke
dunia perang sehingga keberhasilan dan kemenangan dalam hal ini dapat di
lihat dalam siapa yang berhasil menguasai pangsa pasar.
Bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan di
Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia dapat dijadikan
sebagai pasar potensial untuk mengembangkan berbagai jenis bisnis
terutama dibidang kuliner. Hal ini tidak terlepas dari masyarakat Indonesia
yang memiliki tingkat kebutuhan yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan
primer. Kebutuhan primer merupakan sebuah kebutuhan pokok (primer)
yang diperlukan manusia. Kebutuhan pokok manusia adalah sandang,
pangan dan papan. Pangan adalah salah satu kebutuhan primer manusia
yang harus terpenuhi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Pengertian pangan menurut Widyosiswoyo dalam Cakrawati (2012:1) yaitu
2
“Pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar
karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup manusia.
Manusia membutuhkan energi dari bahan pangan tersebut untuk menjamin
kelangsungan hidupnya”.
Salah satu ciri masyarakat Indonesia, khususnya daerah perkotaan
adalah suka berkumpul bersama kerabat, teman maupun rekan sekantor.
Tempat berkumpul pada umumnya adalah restoran, fitness center, café,
ataupun mall. Pergi ke café merupakan salah satu tren masyarakat
perkotaan saat ini, tidak heran jika saat ini bisnis kuliner sangat marak di
Indonesia, seperti misalnya restoran dan café. Pengertian restoran menurut
Soekresno dalam Merayasa (2012:16), yaitu “Restoran adalah suatu usaha
komersil yang menyediakan jasa pelayanan makan dan minum bagi umum
dan dikelola secara komersil”. Dari pengertian tersebut dapat diartikan
bahwa restoran merupakan jasa pelayananan yang menawarkan produk
berupa makanan dan minuman yang dikelola secara komersil.
Adapun jenis restoran yang mengutamakan penjualan makanan
ringan serta minuman yang tidak beralkohol disebut café. Pengertian café
menurut Marsum dalam Merayasa (2012:9), yaitu “Café merupakan
restoran kecil yang mengutamakan penjualan cake (kue-kue), sandwich (roti
isi), kopi dan teh. Pilihan makanan terbatas dan tidak menjual minuman
beralkohol”.
3
Dengan semakin maraknya bisnis café, para pelaku bisnis café perlu
mengidentifikasikan segmen pasar manakah yang paling menarik untuk
dilayani secara efektif dan efesien daripada harus bersaing segala segmen.
Segmentasi pasar yang ada menunjukkan jenis konsumen mana yang
menjadi target pemasaran dalam suatu bisnis café. Palembang merupakan
salah satu dari kota berkembang di Indonesia dalam industri café. Hal ini
terlihat semakin bertambahnya café-café di Palembang. Secara terperinci,
tabel 1.1 ini menjelaskan daftar café dan restoran di kota Palembang yang
terdaftar di Dinas Pariwisata.
Tabel 1.1
Jumlah Café dan Restoran di Kota Palembang Tahun 2015
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang, 2015
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa jumlah café dan
restoran di Kota Palembang cukup tinggi yaitu sebanyak 411. Angka ini
menunjukkan bahwa industri café dan restoran di Kota Palembang
berkembang pesat. Menurut Peter dan Donnelly dalam Sunyoto (2015:65)
“Market segmentation is the process of dividing a market into group of
semiliar consumers and selecting the most appropriate group(s) for the
firm to serve”. Merujuk pada pendapat Peter dan Donnelly ini, segmentasi
pasar dapat di artikan sebagai proses membagi pasar ke dalam sebuah
Kota Café Restoran
Palembang 46 365
TOTAL 411
4
segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik dan keinginan
yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku dalam pembelian suatu
produk dan sebagai proses pembagian pasar ataupun konsumen keseluruhan
menjadi kelompok pasar yang terdiri dari konsumen-konsumen yang secara
relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa atau sejenis.
Kotler (1994:314) mengartikan bahwa “Market segmentation is the
sub-dividing of market into homogeneous sub-sections of customers, where
any sub-section may conceivably be selected as a market target to be
reached with a distinct marketing mix”. Teori tersebut dapat diartikan
bahwa segmentasi pasar adalah pembagian pasar yang berbeda-beda, hal ini
dikarenakan kebutuhan pasar atau konsumen sendiri telah dikelompokkan
dari kelompok yang berbeda-beda (heterogen) kemudian menjadikan
kelompok tersebut menjadi kelompok yang sejenis (homogen) sehingga
kegiatan pemasaran (marketing) menjadi lebih efektif dan terfokus dengan
memperhatikan bauran pemasaran (marketing mix). Marketing mix adalah
salah sauatu konsep pemasaran modern pada era sekarang ini. Dimana
konsep marketing mix merupakan kegiatan pemasaran yang salah satunya
sangat menentukan keberhasilan suatu perusahan. Selajutnya, Kotler (2008:
48) mengemukakan bahwa:
marketing mix didefinisikan sebagai alat pemasaran taktis (tactical
marketing tools) yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan sebuah respon yang diinginkan oleh
konsumen. Alat pemasaran ini dapat dibagi menjadi 4 variabel (4P’s) yaitu: 1. Product (produk)
2. Price (harga) 3. Place (disrtibusi/tempat)
5
4. Promotion (promosi)
Berbicara tentang segmentasi pasar, dalam suatu bisnis café,
memahami segmentasi pasar memiliki manfaat dan tujuan yang penting.
Seperti halnya yang dikatakan oleh Porter dalam Stanton (1996:87).
Manfaat dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat
mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang
senantiasa berubah. 2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan
permintaan pasar. 3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling
efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan
keuntungan yang lebih besar. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Konsumen ditempatkan sebagai titik sentral perhatian dalam
pemasaran (consument orientation). Memahami segmentasi pasar sangatlah
penting karena hal ini berkaitan dengan strategi pemasaran yang akan
disusun suatu perusahaan dalam menarik minat konsumen. Strategi
pemasaran yang efektif dapat didasarkan pada keinginan (need) dan
kebutuhan (want) konsumen. Perusahaan yang mampu menyusun strategi
pemasaran yang tepat dapat menuntun pada sebuah kebijakan pemasaran
yang tepat dan efesien. Efisien yang dimaksud adalah efisien dalam produk
yang dihasilkan dan juga menyangkut dengan inovasi produk yang
dilakukan produsen.
6
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ganeral Manager
Operational D’fab Café Social and Food Palembang, penulis melihat suatu
fenomena terhadap penetapan segmentasi pasar di D’fab Café Social and
Food Palembang seperti yang dikatakan Ezy Bakrie selaku Ganeral
Manager Operational D’fab Café Social and Food Palembang, yaitu “Café
ini awalnya dibangun untuk memenuhi kebutuhan orientasi segmen pasar
konsumen kelas atas (high society)”. Segmentasi high society itu dipilih
karena sesuai dengan tema serta desain café yang dibuat. Akan tetapi
belakangan ini D’fab Café Social and Food lebih diminati bahkan menjadi
tempat berkumpulnya para anak-anak muda.
Kategori kelas diartikan Beger dalam Suryani (2008:115) sebagai “a
type of stratification in which one’s ganeral position in society is basically
determined by economic criteria”. Teori ini mengartikan bahwa seseorang
akan mendapatkan kedudukan yang tinggi apabila tingkat perekonomian
orang tersebut juga tinggi, dan bagi seseorang yang memiliki tingkat
perekonomin yang baik serta stabil atau berkecukupan masuk ke dalam
kategori kelas atas (high society) dan juga bagi sesorang yang memiliki
tingkat perekonomian cukup bahkan kurang seseorang tersebut masuk
kedalam kelas menengah (middle society), dan kelas bawah (lower society).
Dari teori serta fenomena yang ada, penelitian segmentasi pasar
perlu dilakukan karena segmen pasar dapat berubah sehingga untuk
menentukan segmen pasar yang tepat dalam pemasaran produknya, penulis
akan berusaha mengupas lebih jauh tentang pasar D’fab Café Social and
7
Food berdasarkan preferensi konsumen yang ada, sehingga pasar dapat
digolongkan menjadi segmen pasar D’fab Café Social and Food yang
sebenarnya, khususnya di Kota Palembang. Segmentasi pasar adalah
membagi sebuah pasar menjadi segmen-segmen dengan karakteristik,
perilaku, ataupun keinginan yang berbeda-beda. Pembagian pasar tersebut
menurut Kotler dan Armstrong (1997:316) yaitu:
1. Segmentasi Pasar berdasarkan Geografi
Pada segmentasi ini, pasar dibagi ke dalam beberapa bagian geografi seperti negara, wilayah, kota, dan desa. Daerah
geografi yang dipandang potensial dan menguntungkan akan menjadi target operasi perusahaan.
2. Segmentasi Pasar berdasarkan Demografi
Pada segmentasi ini pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan dasar pembagian usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi,
dan tingkat pendidikan. 3. Segmentasi Pasar berdasarkan Psikografi
Segmentasi psikografi menelaah bagaimana konsumen dengan
segmen demografi tertentu merespon suatu stimuli pemasaran. 4. Segmentasi Pasar berdasarkan Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian Tugas Akhir dengan judul
“SEGMENTASI PASAR DI D’FAB CAFÉ PALEMBANG”.
8
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka
dapat diambil rumusan masalah yang ada di D’fab Café Social and Food
Palembang, yaitu:
1. Bagaimana segmentasi berdasarkan geografi Café Social and Food
Palembang?
2. Bagaimana segmentasi berdasarkan demografi D’fab Café Social
and Food Palembang?
3. Bagaimana segmentasi berdasarkan psikografi D’fab Café Social
and Food Palembang?
4. Bagaimana segmentasi berdasarkan tingkah laku D’fab Café
Social and Food Palembang?
1.3 Maksud dan Tujuan
2. Maksud Penulisan
Penulisan Tugas Akhir ini dimaksud untuk mendapatkan suatu
kesimpulan dan masukan yang lebih baik dalam hal perilaku konsumen
di D’fab Café Social and Food Palembang.
3. Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya Tugas Akhir ini dibagi menjadi dua, yaitu adalah
tujuan formal dan tujuan operasional.
9
a. Tujuan Formal
Untuk memenuhi salah satu persyaratan lulus akademik
dalam menyelesaikan gelar Diploma Tiga, Jurusan
Perhotelan, Program Studi Manajemen Patiseri di Sekolah
Tinggi Pariwisata Bandung.
b. Tujuan Operasional
1. Untuk mencari data, mengumpulkan data yang
diperlukan dalam penulisan Tugas Akhir dan melihat
secara langsung perilaku konsumen di D’fab Café
Social and Food Palembang.
2. Untuk memberikan masukan perbaikan dan saran yang
membangun dalam hal perilaku konsumen di D’fab
Café Social and Food Palembang.
1.4 Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan
Tugas Akhir ini adalah Metode Deskriptif. Menurut Nazir
dalam Sugianto (2012:54) metode deskriptif diartikan sebagai
“Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia,
suatu objek , suatu set kondisi, suatu system pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.
10
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data yang penulis terapkan selama
melakukan penelitian Tugas Akhir ini adalah:
a. Observasi
Menurut Sutrisno dalam Sugianto (2012:61) pengertian
observasi adalah ”suatu proses yang kompleks, dan proses
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses
pengamatan dan ingatan”.
b. Wawancara
Menurut Nazir dalam Sugiato (2012:65), yaitu:
Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab
dan dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).
Penulis melakukan wawancara dengan Ganeral Manager
Operstional dari D’fab Café Social and Food Palembang.
c. Studi Kepustakaan
Untuk mendapatkan data dan informasi, penulis
membaca beberapa buku yang berkaitan dengan objek
dan masalah yang diteliti untuk melengkapi landasan
teori, sehingga membantu dalam menganalisa
permasalahan yang dibahas pada Tugas Akhir ini.
11
Pengertian studi kepustakaan menurut Nazir dalam
Sugiato (2012:67) adalah “Landasan teoritis dari
permasalahan penelitian sehingga yang dilakukan bukan
kegiatan yang bersifat trial and error tetapi
menunjukkan jalan pemecahan”.
d. Kuesioner
Menurut Nazir dalam Sugiato (2012:67)
“kuesioner adalah cara mengumpulkan data dengan
mengirim kuesioner yang berisi sejumlah petanyaan yang ditujukan kepada orang yang menjadi objek
penelitian sehingga jawabannya tidak langsung”. Teknik ini menggunakan cara dengan menyebarkan
angket atau daftar pertanyaan sebagai data penunjang
Tugas Akhir ini.
e. Dokumentasi
Menurut Nazir dalam Sugiato (2012:68)
“dokumen dijelaskan dalam tiga pengertian, pertama dalam arti luas, yaitu yang meliputi semua sumber, baik sumber tertulis maupun lisan; kedua dalam arti sempit,
yaitu yang meliputi semua sumber tertulis saja; ketiga dalam arti spesifik, yaitu hanya yang meliputi surat-
surat resmi dan surat-surat Negara, seperti surat perjanjian, undang-undang konsesi, hibah dan sebagainya”.
12
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dilaksanakan untuk keperluan Tugas Akhir
ini berada di D’fab Café Social and Food, yang beralamat di jalan
KH Ahmad Dahlan No.38, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dilaksanakan untuk keperluan Tugas Akhir
ini yaitu dari bulan Agustus 2015 s/d Desember 2015.
13
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Sejarah Singkat Berdirinya D’fab Café Social and Food Palembang
D’fab Café Social and Food Palembang berada di kawasan Bukit Besar
tepatnya di Jl. KH Ahmad Dahlan No. 38 Kota Palembang. Lokasi tersebut
merupakan lokasi padat penduduk yang memeiliki luas tanah sebesar 500 m2 .
D’fab Café Social and Food Palembang pada awalnya merupakan lahan kosong
yang dibeli oleh Daifi Triansyah selaku pemilik (owner) D’fab Café Social and
Food Palembang. Tanah tersebut kemudian dibangun sebuah café dengan warna
mayoritas coklat dan memiliki konsep vintage.
Café yang memiliki konsep vintage ini berdiri pada tahun 2010 oleh Daifi
Triansya dan Ezy Bakrie sebagai konseptor awal D’fab Café Social and Food
Palembang. Café ini merupakan milik pribadi yang tidak menjalin hubungan
kerjasama dengan pihak lain.
Berdasarkan diskusi yang dilakukan para konseptor dengan arsitek dan
konsultan, diskusi tersebut menghasilkan sebuah café yang diberi nama D’fab
Café Social and Food. Arti dari nama “D’fab” sendiri diambil dari singkatan
nama keluarga pemilik café ini, yaitu Daifi, Fery, Andre, Bella. Akan tetapi nama
D’fab juga memiliki arti lain, yaitu “the fabulous”, yang berarti adalah hebat.
Selain itu D’fab Café Social and Food Palembang memiliki logo yang berbentuk
kupu-kupu. Logo tersebut dipilih karena kupu-kupu menggambarkan sebuah
14
keindahan yang terlihat dari corak warna dan bentuknya. Daifi dan Ezy
berharap bahwa D’fab Café Social and Food dapat menjadi café nomor satu di
Palembang baik dari segi rasa maupun pelayanan.
Disaat mayoritas restoran dan café yang bermunculan pada umumnya
mengandalkan tema Coffe House, D’fab Café Social and Food Palembang berani
tampil menghadirkan sesuatu yang berbeda dengan menggunakan konsep yang
unik, yaitu “social and food”, café bernuansa interior lounge hotel yang sengaja
dibuat untuk memanjakan konsumen yang menginginkan sesuatu yang premium
daripada sekedar makan dan minum. D’fab Café Social and Food Palembang
memilki suasana dan nuansa café dengan desain vintage dan interior yang
glamour dengan pencahayaan yang soft .
2.1.1 Lokasi dan Fasilitas D’fab Café Social and Food Palembang
1. Lokasi
D’fab Café Social and Food Palembang memiliki lokasi strategis yang
berada di daerah Bukit Kecil Palembang, tepatnya di Jl. KH Ahmad
Dahlan No. 38 dimana lokasi tersebut merupakan pusat keramaian
Kota Palembang karena pada lokasi tersebut banyak berdiri restoran
dan café.
15
2. Fasilitas
D’fab Café Social and Food Palembang memiliki beberapa fasilitas
untuk memberikan kenyaman bagi pengunjung dan juga untuk
memperlancar kegiatan operasional café:
a. Hot-Spot Internet Access
D’fab Café Social and Food Palembang memiliki koneksi
internet yang dapat di akses hingga 100 Mbps, fasilitas ini
diharapkan agar dapat memberikan kenyamanan bagi
pengunjung terutama untuk kalangan pelaku bisnis sesuai
dengan segmentasi pasar D’fab Café Social and Food
Palembang.
b. Live Music
D’fab Café Social and Food Palembang menyediakan tempat
khusus untuk para penyanyi pop, jazz, ataupun country
sebagai hiburan bagi para pengunjung yang biasanya diadakan
pada malam hari atau pada event-event tertentu.
c. Mushola
Café ini menyediakan mushola bagi para pengunjung yang
beragama muslim untuk beribadah.
d. Toilet
Terdapat dua buah toilet yang dibagi untuk pria dan wanita.
16
e. Proyektor dan Sound System
D’fab Café Social and Food Palembang menyediakan
proyektor dan juga sound system yang dapat digunakan bagi
para pengunjung yang akan mengadakan meeting, dan juga
digunakan untuk menonton bersama pertandingan olahraga.
f. Kapasitas
D’fab Café Social and Food Palembang memiliki kapasitas
tempat duduk dengan total 120 orang. Kapasitas tersebut
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian pertama terdapat
indoor non-smoking area dengan kapasitas sebanyak 50 orang,
kedua, bagian outdoor smoking area dengan kapasitas 50
orang, dan yang ketiga adalah VIP room yang memiliki
kapasitas sebanyak 20 orang.
g. Parkir
D’fab Café Social and Food memiliki lahan parkir yang cukup
luas dan juga terdapat pos satpam disekitar lahan parkir
tersebut.
Selain fasilitas yang diperuntukkan bagi konsumen, terdapat pula
fasilitas-fasilitas yang mendukung proses produksi D’fab Café
Social and Food Palembang, yaitu:
a. Hot Kitchen
17
D’fab Café Social and Food Palembang memiliki hot
kitchen yang digunakan sebagai tempat produksi makanan
yang dimana terdapat beberapa peralatan besar didalamnya
b. Pantry
D’fab Café Social and Food Palembang memiliki pantry
yang letaknya berada didepan hot kitchen.
c. Gudang Penyimpanan
D’fab Café Social and Food Palembang menyediakan
gudang penyimpanan yang memiliki fungsi sebagai tempat
untuk menyimpanberbagai bahan makanan dan sebagai
receiving area untuk pengecekan barang dari supplier.
2.2 Struktur Organisasi di D’fab Café Social and Food Palembang
Organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu
perusahaan. Dalam mencapai tujuan tersebut perusahaan akan membagi tugas
serta tanggung jawab kepada para karyawan sesuai dengan jabatannya, menurut
Ardjuno pada Swastha dan Irawan (2003:10) “Organisasi dapat diartikan sebagai
suatu bentuk persekutuan dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai
tujuan bersama, yang terikat serta formal dimana dalam hubungan tersebut ada
sekelompok orang yang disebut pimpinan dan kelompok bawahan”.
Struktur organisasi sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, karena
organisasi murupakan bagan-bagan maupun bagian kerja dari para karyawan dari
pimpinan dan bawahan, Ardjuno pada Swastha dan Irawan (2003:12) “struktur
18
organisasi mengacu pada hubungan diantara elemen-elemen sosial yang meliputi
orang, posisi, dan unit-unit organisasi dimana mereka berada”. Sedangkan
menurut Ardjuno pada Swastha dan Irawan (2003:13) struktur organisasi
mendefenisikan “bagaimana tugas-tugas dialokasikan, siapa melapor kepada
siapa, serta mekanisme-mekanisme koordinasi formal dan pola-pola interaksi
yang menyertainya”. Teori tersebut mengartikan dimana suatu perusahaan sangat
terbantu dengan adanya struktur organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan
yang telah ditetapkan manajemen dan juga membantu karyawan dalam menjalan
tugas dan tanggung jawabnya. Berikut adalah tabel mengenai struktur organisasi
di D’fab Café Social and Food Palembang.
GAMBAR 2.1
STRUKTUR ORGANISASI
D’FAB CAFÉ SOCIAL AND FOOD PALEMBANG
Sumber: Ganeral Manager Operation D’fab Café Social and Food Palembang, 2015
GM Operational
Restaurant
Manager
Supervisor accounting
Captain Waiter
Waiter Barista
19
Adapun tugas dari tiap masing–masing jabatan di D’fab Café Social and Food
Palembang, yaitu:
1. Ganeral Manager Operational
a. Mengawasi kegiatan operasional café.
b. Merencanakan dan mengendalikan seluruh kegiatan
operasional dalam perusahaan.
2. Supervisor
a. Memeriksa persediaan barang dan bahan.
b. Memeriksa standar kualitas menu (makanan&minuman).
c. Memeriksa standar penampilan karyawan.
d. Menangani dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kelancaran
operasional café.
3. Accounting
a. Melakukan pengawasan administratif kepada semua divisi.
b. Memastikan berjalannya tertib administrasi di semua divisi
untuk melakukan efisiensi biaya café dan memaksimalkan
pencapaian target laba café.
4. Captain Waiter
a. Mencatat setiap barang-barang yang masuk (transfer in) dan
barang keluar (transfer out).
b. Menangani pembimbingan atau pelatihan karyawan baru.
c. Menangani complain pelanggan restoran.
20
d. Melakukan koordinasi dengan supervisor mengenai
operasional harian dang mengevaluasa para karyawan.
5. Waiter
a. Melayani tamu
b. Bertanggungjawab terhadap persiapan restoran sebelum buka.
c. Menjaga lingkungan kerja, keamanan dan keselamatan kerja
sesuai dengan system operating prosedur yang berlaku.
6. Bartender
a. Membuat minuman sesuai dengan order dari pelanggan yang
sesuai dengan prosedur service yang telah ditetapkan.
b. Membuat requisition persediaan di bar untuk keperluan
operasional dan mengontrol minuman dan buah-buah yang
sudah rusak.
c. Melaksanakan daily inventory, closing dan opening baik
minuman maupun peralatan.
2.3 Personalia
Menurut data yang telah penulis dapatkan dari D’fab Café Social
and Food Palembang, saat ini terdapat 30 karyawan. Berikut adalah tabel
mengenai jumlah karyawan yang terdapat di D’fab Café Social and Food
Palembang:
21
TABEL 2.1
JUMLAH KARYAWAN
D’FAB CAFÉ SOCIAL AND FOOD PALEMBANG
No JABATAN JUMLAH
1 Ganeral Manager Operational 1 Orang
2 Supervisor 1 Orang
3 Captain Waiter 1 Orang
4 Ganeral Cashier 1 Orang
5 Accounting 1 Orang
6 Chef 1 Orang
7 Waiter 8 Orang
8 Bartender 2 Orang
9 Cashier 2 Orang
10 Purchasing 1 Orang
11 Stewerd 2 Orang
12 Cook 5 Orang
13 Stewerd 2 Orang
Total 30 Orang
Sumber : Ganeral Manager Operational D’fab Café Social and Food Palembang, 2015
D’fab Café Social and Food Palembang menerapkan dua Shift kerja
untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Waktu kerja telah yang ditetapkan
kepada karyawan adalah sebagai berikut:
1. Morning Shift : 09.00 – 17.00 WIB
2. Afternoon Shift : 15.00 – 22.00 WIB
Pembagian Shift kerja diatas menjelaskan masing-masing karyawan mendapatkan
waktu kerja yaitu 5 hari kerja dan 2 hari libur dalam satu minggu.
22
2.4 Tinjauan Segmentasi Berdasarkan Geografis D’fab Café Social and
Food Palembang
Letak geografis merupakan faktor penting terhadap keberhasilan suatu
usaha. Endarto dalam Tjiptono (2007:89) menjelaskan bahwa “Letak geografis
adalah letak suatu daerah ditinjau dari kenyataan pada permukaan bumi. Letak
geografis sering juga disebut sebagai lokasi relatif, dimana menggunakan aspek
bentuk lahan, waktu, arah, dan jarak dari satu tempat ke tempat lainnya”.
Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa letak geografis adalah
letak suatu lokasi yang dilihat dari bentuk fisik di sekitarnya seperti bentuk lahan,
waktu, arah, dan jarak dari satu tempat ke tempat.
Segmentasi geografis dijelaskan Kotler dan Armstrong (1997:316)
sebagai “pembagian pasar ke dalam beberapa bagian geografi yang berbeda‐beda
seperti negara, negara bagian, wilayah, kota, dan desa. Perusahaan akan
beroperasi pada satu atau beberapa area geografi yang dipandang potensial dan
menguntungkan”.
Dari pengertian tersebut segmentasi geografis dapat dimengerti sebagai
proses pencarian pasar potensial bagi suatu perusahaan berdasarkan begian-bagian
geografi seperti negara, negara bagian, wilayah, kota, desa, dan juga lokasi
relatifnya.
Lamb dalam Swastha (2003:63) menyatakan bahwa memilih tempat atau
lokasi yang baik merupakan keputusan yang penting, karena :
23
1. Tempat merupakan komitmen sumber daya jangka panjang yang
dapat mengurangi fleksibilitas masa depan usaha. 2. Lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan di masa depan. Area
yang dipilih haruslah mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi
sehingga ia dapat mempertahankan kelangsungan hidup usaha. 3. Lingkungan setempat dapat saja berubah setiap waktu, jika nilai
lokasi memburuk, maka lokasi usaha harus dipindahkan atau ditutup.
D’fab Café Social and Food Palembang berapa di Kota Palembang,
Sumatera Selatan, di daerah Bukit Kecil, tepatnya di Jl. KH Ahmad Dahlan No.
38, yang dimana lokasi tersebut merupan pusat keramaian Kota Palembang.
Berikut merupakan gambar mengenai peta lokasi D’fab Café Social and Food
Palembang.
GAMBAR 2.2
LOKASI D’FAB CAFÉ SOCIAL AND FOOD PALEMBANG
Sumber: Google maps, 2015
24
Lokasi tersebut merupakan titik sentral serta lokasi padat penduduk di
Kota Palembang. Untuk mengetahui data mengenai alamat konsumen yang datang
berkunjung ke D’fab Café Social and Food Palembang, Penulis telah
membagikan kuesioner kepada 65 konsumen D’Fab Café Social and Food
Palembang sebagai respondennya. Berikut adalah tabel pengunjung D’Fab Café
Palembang berdasarkan dari kawasan tempat tinggal.
.TABEL 2.2
ALAMAT PROFIL RESPONDEN
D’FAB CAFÉ SOCIAL AND FOOD PALEMBANG
n = 65
NO NAMA f %
1 Bukit Besar 14 21,5
2 Gor Kampus 14 21,5
3 Sekip 5 10,7
4 Seduduk Putih 6 9,2
5 Kebun Bunga 9 13,8
6 Kenten 8 10,7
7 Plaju 6 9,2
8 Kertapati 3 3,07
Sumber : Hasil olah penulis, November 2015
Berdasarkan tabel 2.2 diatas konsumen D’fab Café Social and Food
Palembang didominasi oleh konsumen yang beralamat di kawasan Bukit Besar
dan Gor Kampus yaitu masing-masing sebanyak 14 (21,5%) responden, dimana
25
kawasan Bukit Besar dan Gor Kampus merupakan lokasi terdekat dari D’fab
Café Palembang.
2.5 Tinjauan Segmentasi Berdasarkan Demografis D’fab Café Social
and Food Palembang
Aspek Demografis konsumen merupakan aspek penting dalam
menentukan sebuah strategi pemasaran, hal ini disebabkan karena aspek
demografis merupakan gambaran kepada siapa pelaku bisnis akan memasarkan
produk usahanya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Demografi berasal dari Bahasa
Yunani, yaitu:
Demos: Rakyat
Grafein: Menulis
Jadi demografi dapat diartikan adalah ilmu pengetahuan mengenai
kependudukan.
Kotler dan Armstrong (1997:316) menjelaskan bahwa “segmentasi
demografi adalah pembagian pasar menjadi kelompok-kelompok dengan
berdasarkan pembagian usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi, dan tingkat
pendidikan”.
Dari pengertian mengenai segmentasi demografi diatas dijelaskan bahwa
dalam segmentasi demografi pasar dibagi menjadi grup-grup dengan dasar
tingkat pendekatan yaitu: jenis kelamin, tingkat usia, tingkat pendidikan, dan
agama.
26
Kotler dan Armstrong (1997:316) menjelaskan bahwa terdapat empat
alasan mengapa pendekatan demografi penting dalam penentuan strategi
pemasaran, yaitu:
a. informasi demografi adalah informasi yang mudah dijangkau dan
relatif lebih murah untuk mengidentifikasikan target market
b. informasi demografi memberikan insight mengenai trend yang sedang
terjadi
c. meski tidak dapat untuk meramalkan perilaku konsumen, demografi
dapat dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka produk
d. Demografi dapat digunakan untuk mengevaluasi kampanye-kampanye
pemasaran.
Berikut adalah tabel yang berisikan data segmentasi demografi
berdasarkan berdasarkan pada aspek usia, jenis kelamin, dan tingkat pendapatan.
TABEL 2.3
SEGMENTASI PASAR DEMOGRAFI
TAMU D’FAB CAFÉ SOCIAL AND FOOD PALEMBANG
BERDASARKAN ASPEK USIA
n:65
Tingkat Usia f %
<21 Tahun 0 0%
21-30 Tahun 41 63,1%
31-40 Tahun 20 30,7
>41 Tahun 4 6,2
Total 65 100%
Sumber : Hasil olah penulis, November 2015
27
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa mayoritas konsumen D’Fab Café
Social and Food Palembang adalah berusia 21-30 tahun sebanyak 41 orang atau
63,1%.
TABEL 2.4
SEGMENTASI PASAR DEMOGRAFI
TAMU D’FAB CAFÉ SOCIAL AND FOOD PALEMBANG
BERDASARKAN JENIS KELAMIN
n:65
Jenis Kelamin f %
Laki-laki 23 35,4%
Perempuan 37 64,6%
Total 65 100%
Sumber : Hasil olah penulis, November 2015
Dengan presentase terbesar yakni 64,6% menjadikan tamu mayoritas
yang datang ke D’Fab Café Social and Food Palembang adalah wanita.
28
TABEL 2.5
SEGMENTASI PASAR DEMOGRAFI
TAMU D’FAB CAFÉ SOCIAL AND FOOD PALEMBANG
BERDASARKAN ASPEK PEKERJAAN
n:65
Pekerjaan f %
Pelajar/Mahasiswa 44 67,7%
Pegawai Negeri 0 0%
Pegawai Swasta 18 28,7%
Wirausaha 3 3,6
Total 65 100%
Sumber : Hasil olah penulis, November 2015
Dilihat dari segmentasi demografi berdasarkan pada aspek
pekerjaan, maka mayoritas tamu berasal dari kalangan pelajar atau mahasiswa
yaitu sebanyak 44 responden (67,7%).
29
TABEL 2.6
SEGMENTASI PASAR DEMOGRAFI
TAMU D’FAB CAFÉ SOCIAL AND FOOD PALEMBANG
BERDASARKAN PENDAPATAN
n:65
Pendapatan F %
500.000-1.500.000 0 0%
1.500.000-3.000.000 37 57%
3.000.000-7.500.000 11 16,9
7.500.000-10.000.0000 9 13,8
>10.000.000 8 12,3
Total 65 100%
Sumber : Hasil olah penulis, November 2015
Dilihat dari segmentasi pendapatan setiap bulannya, mayoritas tamu
berpenghasilan 1.500.000-3.000.000 yaitu sebanyak 37 responden (57%).
2.6 Tinjauan Segmentasi Berdasarkan Psikografi di D’fab Café Social and
Food Palembang
Pengertian segmentasi psikografi menurut Kotler dan Armstrong
(1997:316) adalah “pembagian konsumen menjadi kelompok berbeda
berdasarkan pada karakteristik gaya hidup (lifestyle) dan kepribadian
(personality)”.
30
Dalam suatu kelompok domografi, orang yang berbeda dapat mempunyai
ciri psikografi yang berbeda, hal ini disebabkan karna setiap orang memilik ciri
psikografi yang berbeda-beda setiap individunya.
Kotler dan Armstrong (1997:319) menjelaskan bahwa terdapat empat
tujuan segmentasi dari aspek psikografi, yaitu:
a. Menciptakan pasar baru.
b. Menyampaikan atribut produk dengan cara yang lebih baik.
c. Mendefinisikan target pasar.
d. Memosisikan suatu produk yang sesuai dengan gaya hidup
seseorang
Berdasarkan teori mengenai tujuan segmentasi pada aspek psikografi
diatas dapat diartikan bahwa aspek psikografi merupakan salah satu faktor
penting yang harus menjadi perhatian bagi para pelaku pemasaran (produsen)
untuk memperoleh dan mempertahankan pangsa pasar, hal ini disebabkan karna
pemasaran memerlukan pemahaman terhadap psikologis pelanggan, sesuai
dengan kebutuhan mereka, agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh
pelanggan.
Berikut adalah tabel mengenai segmentasi pasar psikografi berdasarkan
tujuan berkunjung ke D’Fab Café Social and Food Palembang.
31
TABEL 2.7
SEGMENTASI PASAR PSIOGRAFI DAN TINGKAH LAKU
TAMU D’FAB CAFÉ SOCIAL AND FOOD PALEMBANG
n:65
Tujuan Berkunjung F %
Makan 6 9,2%
Pertemuan Bisnis 10 15,4%
Bersantai/Berkumpul 49 75,4%
Total 65 100%
Sumber : Hasil olah penulis, November 2015
Berdasarkan hasil olah data pada tabel 2.7 dari total 65 responden
diketahui bahwa sebanyak 49 (75,4%) responden memiliki tujuan berkunjung ke
D’Fab Café Social and Food Palembang yaitu untuk berkumpul atau bersantai.
2.7 Tinjauan Segmentasi Berdasarkan Tingkah Laku D’fab Café Social and
Food Palembang
Konsumen ditempatkan sebagai titik sentral perhatian dalam pemasaran
(consument orientation). Memahami segmentasi pasar berdasarkan aspek
tingkah laku konsumen akan menuntun pada sebuah kebijakan pemasaran yang
tepat dan efesien. Efisien yang dimaksud adalah efisien dalam produk yang
dihasilkan dan juga menyangkut dengan inovasi produk yang dilakukan
produsen.
32
Segmentasi tingkah laku diartikan Kotler dan Armstrong (1997:316)
sebagai “mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap,
penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk”. Perdasarkan pengertian
segmentasi tingkah laku tersebut dapat dilihat bahwa memahami tingkah laku
konsumen merupakan hal yang penting karena hal ini berkaitan dengan strategi
pemasaran yang akan disusun suatu perusahaan dalam menarik minat konsumen.
Di Indonesia tingkah laku konsumen dikatagorikan menjadi sepuluh,
seperti teori yang dikemukan Irawan dalam Sumarwan (2011:5), yaitu:
1. Berpikir jangka pendek 2. Tidak terencana
3. Suka berkumpul 4. Gagap teknologi
5. Berorientasi pada kontens 6. Menyukai produk dalam negeri 7. Beragama
8. Gengsi 9. Berbudaya 10. Kurang peduli terhadap lingkungan
Berikut adalah tabel mengenai segmentasi pasar tingkah laku yang dilihat
berdasarkan berdasarkan tujuan konsumen berkunjung ke D’Fab Café Social and
Food Palembang.
33
TABEL 2.7
SEGMENTASI PASAR PSIOGRAFI DAN TINGKAH LAKU
TAMU D’FAB CAFÉ SOCIAL AND FOOD PALEMBANG
n:65
Tujuan Berkunjung F %
Makan 6 9,2%
Pertemuan Bisnis 10 15,4%
Bersantai/Berkumpul 49 75,4%
Total 65 100%
Sumber : Hasil olah penulis, November 2015
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa mayoritas konsumen D’Fab Café
Social and Food Palembang memiliki tujuan berkunjung untuk bersantai atau
berkumpul 46 orang atau 75,4%.
34
BAB III
ANALISIS PERMASALAH
3.1 Analisis Segmentasi Berdasarkan Geografis D’fab Café Social
and Food Palembang
Penulis telah melakukan pengamatan secara langsung mengenai
letak geografis D’Fab Café Social and Food Palembang, berdasarkan pada
hasil pengamatan tersebut penulis melihat bahwa D’Fab Café Social and
Food Palembang berada pada lokasi geografis yang strategis, yaitu berada
di pusat keramaian Kota Palembang dan lokasi padat penduduk. Pada
gambar 2.2 dapat dilihat bahwa lokasi D’Fab Café Social and Food
Palembang berdekatan dengan banyak restoran, Hotel berbintang, dan juga
pusat perbelanjaan atau mall. Letak geografis yang strategis tersebut dapat
berpengaruh positif bagi D’Fab Café Social and Food Palembang dalam
menarik pelanggan.
Hasil olahan data kuesioner yang telah dilakukan untuk
memperoleh informasi profil konsumen D’Fab Café Social and Food
Palembang berdasarkan kawasan tempat tinggal konsumen D’Fab Café
Social and Food Palembang, pada tabel 2.2 dapat dilihat bahwa konsumen
D’Fab Café Social and Food Palembang didominasi oleh konsumen yang
beralamat di kawasan Bukit Besar dan Gor Kampus yaitu masing-masing
mempunyai persentase yang sama yaitu sebanyak 14 (21,5%) responden,
35
yang dimana kawasan Bukit Besar dan Gor Kampus merupakan lokasi
terdekat dari D’fab Café Social and Food Palembang, sedangkan
persantase terendah adalah konsumen yang beralamat di kawasan
Kertapati yaitu sebanyak 3 (3,07%) responden, yang dimana kawasan
Kertapati berada di kawasan paling jauh dari lokasi D’Fab Café Social and
Food Palembang.
3.2 Analisis Segmentasi Berdasarkan Demografis di D’fab Café Social
and Food Palembang
Hasil olahan data kuesioner yang telah disebar untuk memperoleh
informasi profil konsumen D’Fab Café Social and Food Palembang
berdasarkan aspek demografis, diketahui bahwa:
a) Usia
Pada tabel 2.3 dapat dilihat bahwa mayoritas konsumen yang
datang ke D’Fab Café Social and Food Palembang berusia
21-30 tahun yaitu sebanyak 41 (63,1%) responden.
b) Jenis Kelamin
Bada tabel 2.4 diketahui bahwa konsumen yang datang ke
D’Fab Café Social and Food Palembang di dominasi oleh
wanita yaitu sebanyak 37 (64,3%) responde, sedangkan
konsumen laki-laki sebanyak 23 (35,4%) responden
c) Pekerjaan
36
Konsumen yang datang ke D’Fab Café Social and Food
Palembang di dominasi oleh pelajar atau mahasiswa yaitu
sebanyak 44 responden (67,7%) berasarkan hasil olah data
pada tabel 2.5.
d) Penghasilan
Pada tabel 2.6 diketahui bahwa tamu yang berkunjung
didominasi oleh konsumen yang berpenghasilan 1.500.000-
3.000.000 yaitu sebanyak 37 responden (57%).
3.4 Segmentasi Berdasarkan Psikografi di D’fab Café Social and Food
Palembang
Berdasarkan hasil olah data kuesioner yang telah dilakukan untuk
memperoleh informasi mengenai tujuan berkunjung konsumen D’Fab Café
Social and Food Palembang berdasarkan aspek psikografi, pada tabel 2.7
diketahui bahwa mayoritas konsumen yang datang ke D’Fab Café Social and
Food memiliki tujuan untuk bersantai dan berkumpul yaitu dengan presentase
49 responden (75,4%).
3.3 Segmentasi Berdasarkan Tingkah Laku di D’fab Café Social and
Food Palembang
Segmentasi tingkah laku diartikan sebagai pengelompokkan
konsumen berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi
mereka terhadap suatu produk. Berdasarkan pada teori mengenai perilaku
konsumen di Indonesia, konsumen D’Fab Café Social and Food
37
Palembang memiliki perilaku suka berkumpul, hal ini dapat dilihat
berdasarkan kuesioner yang telah disebar, didapat hasil yaitu sebanyak 49
responden (75,4%) menyatakan memiliki tujuan D’Fab Café Social and
Food palembang untuk berkumpul atau bersantai. Berdasarkan hasil
kuesioner tersebut diketahui bahwa mayoritas konsumen memanfaat
produk sebagai tempat untuk berkumpul, hal ini bisa dipengaruhi oleh
desain D’Fab Café Social and Food palembang memiliki desain yang
nyaman untuk konsumen berkumpul dan bersantai yaitu desain vintage
dengan pencahayaan yang hangat.
38
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di D’Fab Café Social and
Food Palembang, dengan pengolahan data kuesioner, data wawancara, dan
berdasarkan teori yang didapat, penulis menyimpulkan :
1. Berdasarkan segmentasi pada aspek geografis D’Fab Café Social and
Food Palembang berada pada letak geografis yang strategis dan dekat
dengan pusat keramaian Kota Palembang. Mayoritas konsumen yang
berkunjung ke D’Fab Café Social and Food Palembang adalah
konsumen yang beralamatkan di kawasan yang dekat dengan lokasi
D’Fab Café Social and Food Palembang.
2 Berdasarkan segmentasi pada aspek demografis D’Fab Café Social
and Food Palembang, diketahui bahwa pengujung D’Fab Café Social
and Food Palembang adalah:
a. Berusia 21-30 tahun
b. Berjenis kelamin wanita
c. Berprofesi pelajar atau mahasiswa
d. Berpenghasilan 1.500.000-3.000.000 rupiah setiap bulan.
39
3. Konsumen D’Fab Café Social and Food Palembang didominasi oleh
konsumen dengan tujuan berkunjung untuk bersantai atau berkumpul
dilihat berdasarkan pada segmentasi psikografi.
4. Berdasarkan pada teori perilaku konsumen Indonesia maka konsumen
D’Fab Café Social and Food Palembang adalah tipe konsumen suka
berkumpul, hal tersebut juga dilihat pada hasil kuesioner mengenai
tujuan berkunjung yang mayoritas berkunjung adalah untuk bersantai
atau berkumpul
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah disebutkan di atas, penuli mencoba
memberikan saran yang diharapkan dapat digunakan dalam penetapan segmentasi
pasar D’Fab Café Social and Food Palembang, diantaranya:
1. Saran untuk segmentasi berdasarkan aspek geografis pihak D’Fab
Café Social and Food Palembang yakni dapat memanfaat aspek ini
sebaik-baiknya agar dapat mempertahankan pangsa pasar yang ada,
dan agar dapat menambah konsumen dari kawasan yang berlokasi
jauh dari D’Fab Café Social and Food Palembang pihak D’Fab Café
Social and Food Palembang sebaiknya menambah kegiatan promosi
pada lokasi-lokasi yang jauh dari D’Fab Café Social and Food
Palembang. Hal tersebut dapat berpengaruh pada naiknya tinggat
kunjungan.
40
2. Saran pada segmentasi berdasarkan aspek demografis D’Fab Café
Social and Food Palembang sudah sesuai dengan target pasar yang
diharapkan, D’Fab Café Social and Food Palembang harus dapat
memanfaatkan segmentasi pada aspek geografis sebaik-baiknya untuk
dapat menarik minat konsumen untuk datang ke D’Fab Café Social
and Food Palembang.
3. Saran pada segmentasi berdasarkan aspek psikografis D’Fab Café
Social and Food Palembang yakni pihak D’Fab Café Social and Food
Palembang harus dapat memanfaatkan aspek ini dengan sebaik-
baiknya untuk dapat terus membuat konsumen merasa nyaman dan
aman untuk datang ke D’Fab Café Social and Food Palembang.
4. Saran pada segmentasi berdasarkan aspek tingkah laku pengunjung di
D’Fab Café Social and Food Palembang yakni pihak D’Fab Café
Social and Food harus dapat mempertahan dan memanfaatkan aspek
ini sebaik-baiknya agar dapat terus menarik minat konsumen untuk
datang ke D’Fab Café Social and Food Palembang.
DAFTAR PUSTAKA
Sunyoto, Danang. 2015. Perilaku Konsumen dan Pemasaran. Yogyakarta:
Canter of Academic Publish Service.
Cakrawati, Dewi, Mustika. 2012. Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan.
Bandung: ALFABETA.
Kotler, P & Armstrong. 1997. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Bahasa
Indonesia. Jilid 1 dan 2. Jakarta: Gramedia.
Kotler, P. 1994 Marketing Management: Analysis, Planning and Control.
Englewood Cliffs, N.J., Prentice-Hall.
Kotler, P. 2008. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Jakarta, PT. Indeks Kelompok
Gramedia.
Merayasa, Agus, I Gede . 2012. Food and Baverage Service Operation.
Yogyakarta: ANDI.
Sugianto. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi.
Bandung: ALFABETA
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen ; Teori dan Penerapan dalam
Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sunyoto, Danang. 2015. Perilaku Konsumen dan Pemasaran. Yogyakarta:
Canter of Academic Publish Service.
Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen ; Implikasi pada Strategi Pemasaran.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Stanton, William. 1996. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid Kedua Edisi Ketujuh.
Erlangga: Jakarta.
Swastha & Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern Edisi kedua cetakan
kesebelas. Yogyakarta: Liberty Offset.
Tjiptono, Fandy. 2007. Strategi Bisnis Pemasaran. Andi: Yogyakarta
LAMPIRAN 1
KUESIONER
Jalan Dr. Setiabudhi No. 186
Bandung, 27 November 2015
Responden Yth,
Saya Qatrunnanda mahasiswi program studi manajemen patiseri di
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, ingin mengadakan penelitian Segmentasi
Pasar di D’Fab Café Social And Food Palembang. Saya sangat mengharapkan
kerja sama yang baik untuk dapat mengisi Kuesioner ini secara lengkap dan
benar. Semua informasi yang di berikan bersifat rahasia dan hanya di pergunakan
untuk akademis semata. Terima kasih atas partisipasi Anda dalam penelitian ini.
Pada bagian ini, Bapak/ibu dapat memberi tanda centang (√) dan diisi pada
pernyataan tersebut dengan sesuai profil anda sebagai berikut :
I. Identitas Diri
Nama Responden : ............................................................
1) Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
2) Umur
< 20 tahun 31 – 40 tahun
21– 30 tahun > 40 tahun
3) Pendidikan
SLTP Sarjana
SMA Lain – lain
Diploma
4) Pekerjaan
Pelajar/Mahasiswa Wirausaha
Pegawai Negri Lain-lain ……………..
Pegawai Swasta
5) Penghasilan per bulan
< Rp.500.000 Rp.1.500.000-
Rp.3.000.000
Rp.500.000-Rp.1.500.000 Rp.3.000.000-
Rp.7.500.000
Rp.7.500.0000-Rp.10.000.000 >Rp.10.000.000
II. Daftar Kuesioner
6) Apa tujuan saudar/i datang berkunjung ke cafe ini?
………………………………………………………………………
Saran
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………
Terima Kasih
LAMPIRAN 2
PEDOMAN WAWANCARA
Pewawancara : Qatrunnanda (Mahasiswa STP Bandung)
Nara Sumber : Ezy Bakrie (Ganeral manager operational D’Fab Café
Social and Food Palembang)
Tempat Wawancara : D’Fab Café Social and Food Palembang
Waktu Wawancara : 8 Agustus 2015
Tujuan Wawancara : Untuk mendapatkan informasi mengenai D’Fab Café
Social and Food Palembang
Pertanyaan :
1. Bagaimana sejarah berdirinya D’Fab Café Social and Food Palembang?
2. Apa saja fasilitas yang disediakan untuk konsumen D’Fab Café Social and
Food Palembang?
3. Bagaimana struktur organisasi di D’Fab Café Social and Food
Palembang?
4. Bagaimana tugas setiap jabatan didalam organisasi di D’Fab Café Social
and Food Palembang?
5. Berapa jumlah karyawan yang ada di D’Fab Café Social and Food
Palembang?
6. Apa saja fasilitas yang ada untuk memperlancar kelangsungan proses
produksi di D’Fab Café Social and Food Palembang?
7. Siapakah segmentasi pasar D’Fab Café Social and Food Palembang?
8. Apa saja promosi yang dilakukan D’Fab Café Social and Food
Palembang?
9. Pada pukul berapakah D’Fab Café Social and Food Palembang paling
ramai dikunjungi?
10. Pada hari apakah D’Fab Café Social and Food Palembang paling ramai
dikunjungi?
11. Konsumen pada kalangan apakah yang paling banyak mengunjungi D’Fab
Café Social and Food Palembang?
50
BIODATA PENULIS
I. Data Pribadi
Nama : Qatrunnanda
N.I.M : 201218699
Tempat Lahir : Palembang
Tanggal Lahir : 3 Desember 1994
Agama : Islam
Alamat : Jl. Diponegoro No.03, Kec. Bukit Kecil, Kel.
Talang Semut, Palembang, Sematera Selatan
II. Data Orang Tua
Nama Ayah : Rizal
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Nama Ibu : Yasmin Indrawati
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat Orang Tua : Jl. Diponegoro No.03, Kec. Bukit Kecil, Kel.
Talang Semut, Palembang, Sematera Selatan
51
I. Pendidikan
Nama Sekolah Kota Tahun Tamat Keterangan
SD Adhyaksa I Jambi 2006 Lulus
SMP 7 Jambi 2009 Lulus
SMA 1 Palembang 2012 Lulus
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Bandung
II. Pengalaman Kerja
Nama Perusahaan Tempat Periode Jabatan
Hotel The Stones Bali, Indonesia Juli 2014 -
Februari 2015
Trainee