Fistula Enterokutan
-
Upload
giovanni-kwa -
Category
Documents
-
view
23 -
download
3
description
Transcript of Fistula Enterokutan
KasusFistula Enterokutan
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah di Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi
OlehBenedictus Deriano / 406138115
Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota CiawiPeriode 27 Juli 2015 - 12 September 2015
Fistula Enterokutan BENEDICTUS DERIANO/ 406138115
PRESENTASI KASUS
I. IDENTITAS
Nama : Ny.E
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Wanita
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kp.Citapen
Tanggal masuk : 12 Agustus 2015
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Benjolan 3 jari dibawah pusat
Keluhan Tambahan : benjolan terasa nyeri dan bernanah
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien dating ke poli Bedah RSUD Ciawi dengan keluhan terdapat
benjolan sebesar 3jari ,nyeri dan bernanah.Benjolan terletak di bagian
perut ,dibawah pusar. Pasien juga mengeluh perutnya kembung, mual dan
merasa lemes . Kemudian pasien dirawat dan direncanakan operasi.
Riwayat Penyakit Dahulu :
- Pasien tidak pernah mengalam keluhan yang sama sebelumnya.
- Riwayat HT,DM, maag disangkal
Riwayat Penyakit keluarga :
- Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit dengan gejala yang
sama.
Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota Ciawi Periode 27 Juli 2015 - 12 September 2015
Fistula Enterokutan BENEDICTUS DERIANO/ 406138115
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : N : 80x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,,6 ºC
TD : 100/70 mmHg
Kepala : Normocephal.
Mata : Konjungtiva : Anemis -/-
Sklera : Ikterik -/-
Pupil : Bulat isokor
Refleks cahaya : +/+
Kelopak mata cekung
Thorak
Cor : Inspeksi : Iktus kordis terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba
Perkusi : Redup, batas jantung normal
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Inspeksi : Simetris, dalam keadaan statis dan
dinamis.
Palpasi : Vocal fremitus pada hemitoraks sebelah
kiri teraba simetris.
Perkusi : Sonor pada kedua hemitoraks.
Auskultasi : Bronkial, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Inspeksi : Permukaan datar,
Palpasi : Supel, NT/NK/NL -/-/-, hepar dan lien
tidak teraba membesar
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
Auskultasi : BU (-)
Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota Ciawi Periode 27 Juli 2015 - 12 September 2015
Fistula Enterokutan BENEDICTUS DERIANO/ 406138115
Ekstremitas : Atas : Ikterik -/-, Edema -/-, Sianosis -/-
Bawah : Ikterik -/-, Edema -/-, Sianosis -/-
STATUS LOKALIS
Abdomen : terlihat benjolan seukuran 3jari di bagaian perut bawah
pusar.bernanah warna kuning kecoklatan
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab oratorium
Darah rutin
- Leukosit : 10500/mm3
- Eritrosit : 5.3 x 106/mm3
- Hemoglobin : 10,5 gr/dl
- Hematokrit : 34%
- Tromboit : 536.000/mm3
Hitung jenis
- Basofil :0
- Eusinofil :0
- Netrofil :75
- Lymposit :21
- Monosit :4
- Clotting time :10”00
- Bleeding time :2’45”
- LED :28
- MCV :64
- MCH :19
- MCHC :30
Kimia Protein
- Protein total : 7,1 g/dl
- Albumin : 3,8 g/dl
- Globulin : 3,3 g/dl
Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota Ciawi Periode 27 Juli 2015 - 12 September 2015
Fistula Enterokutan BENEDICTUS DERIANO/ 406138115
- Ureum :21,0mg/dl
- Creatinin :0,51mg/dl
- Glukosa Sewaktu: 100mg/dl
V. DIAGNOSIS BANDING
Fistula EnterokutanBurst abdomen
VI. DIAGNOSIS KERJA
Fistula Enterokutaneus
VII. TERAPI
- Ceftriaxon im 2g
Rencana Operatif
VIII.PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota Ciawi Periode 27 Juli 2015 - 12 September 2015
Fistula Enterokutan BENEDICTUS DERIANO/ 406138115
PEMBAHASAN
1. PENDAHULUAN
Definisi
Fistula enterokutaneus adalah adanya hubungan antara saluran cerna dengan
kulit, baik antara small intestine dengan kulit maupun large intestinal dengan kulit.
• Fistula adalah hubungan abnormal yang terjadi antara dua pemukaan ber-
epitel
• Hubungan antara kedua permukaan tersebut sebagian besar berupa jaringan
granulasi
• High output fistula : produksi >500 cc/h
Etiologi
Kebanyakan oleh infeksi rongga perut, post operatif, cancer ataupun lisis dari
anastomosis intestine dan radiasi. Pada sebagian kasus dapat terjadi spontan
enterokutaneus fistel pada kasus appendiktomi patofisio;ogi dapat terjadi oleh
karena adanya mikroperforasi yang menyebabkan adanya koleksi abses yang
selanjutnya menjadi fistel.
Berdasarkan proses terjadinya 2 jenis :
– spontan
– komplikasi pasca operasi ( 70 – 95 % )
Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota Ciawi Periode 27 Juli 2015 - 12 September 2015
Fistula Enterokutan BENEDICTUS DERIANO/ 406138115
1.FEK Spontan
Penyebab:
• Inflamatory Bowel Disease ( 5% -50%),
• Radiasi (5% - 10%),
• Keganasan ( 2% -15%),
• Divertikulitis,
• Apendisitis
2.Penyebab FEK Pasca Operasi
• Operasi kegananasan saluran cerna, inflamatory bowel disease dan
adhesiolisis
• Faktor predisposisi :
• leakage anastomosis, abses,obstruksi pada distal
• Pasca apendektomi àjarang
• sering akibat penyakit yang mendasarinya à Tb, IBD(inflamatory bowel
deseases)
• Sebab lain: erosi sekum atau nekrosis sekum
Faktor anatomi yang mengakibatkan kecil kemungkinan menutup spontan
antara lain:
• Abses yang besar
• Defek dinding usus > 1 cm,
• intestinal discontinuity
• Obstruksi distal,
Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota Ciawi Periode 27 Juli 2015 - 12 September 2015
Fistula Enterokutan BENEDICTUS DERIANO/ 406138115
• Penyakit usus di sebelahnya
• Panjang trak < 2 cm
• Trak yang pendek bukan kendala untuk menutup bila epitel usus tidak
tumbuh ke permukaan
• Bila epitel tumbuh ke permukaan , seperti enterostomy ( tidak akan menutup
spontan)
• Trak yang pendek bukan kendala untuk menutup bila epitel usus tidak
tumbuh ke permukaan
• Bila epitel tumbuh ke permukaan , seperti enterostomy ( tidak akan menutup
spontan)
Diagnosa dan Evaluasi radiologis:
• Charcoal per oral• Fistulografi : mengetahui arah fistula dan pasase distal
• CT scan:mengetahui underlying disease
Proses penyembuhan fistula enterokutaneus
Penutupan spontan dari fistula dapat terjadi pada low output kurang lebih 8 minggu.dimana asupan makanan dan elektrolit seimbang. Pada pasien dengan high output akan sulit diharapkan untuk menutup spontan. Pada kasus yang didapati kondisi usus yang tidak ideal untuk dilakukan anastomosis dimana terdapat usus yang udem dan cavum abdomen yang terkontaminasi dari cairan fistula.
Evaluasi, dan Manajemen
Tujuan penanganan fistula
Ø Mengembalikan kontinuitas usus
Ø Mencapai pemberian nutrisi oral
Ø Penutupan fistula.
Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota Ciawi Periode 27 Juli 2015 - 12 September 2015
Fistula Enterokutan BENEDICTUS DERIANO/ 406138115
Merawat FEK terbagi menjadi beberapa fase
1. Pengenalan dan stabilisasi
2. Investigasi
3. Keputusan
4. Definitif manajemen
5. Penyembuhan
Penatalaksanaan
• Non operative management
• Surgical
Non operative management:
• Terutama untuk low output fistula• Kunci: Kontrol infeksi dan pencegahan malnutrisi
• Sebagian besar fistula enterokutan akan menutup secara spontan, kecuali jika ada faktor-faktor yang mengganggu proses penutupan
• Balance cairan dan elektrolit (terutama untuk fistula di daerah proksimal)
• Obat-obatan untuk meminimalkan produksi fistula
• Perawatan stoma untuk mencegah iritasi kulit
• Jika > 6 minggu, perlu dipikirkan tindakan bedah
Faktor-faktor pengganggu penutupan fistula enterokutan :
• Obstruksi di bagian distal• Keganasan
• Benda asing
• Abses yang tidak terdrainase
Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota Ciawi Periode 27 Juli 2015 - 12 September 2015
Fistula Enterokutan BENEDICTUS DERIANO/ 406138115
• Radiasi
• Underlying inflamation condition (eq:Chron’s)
Terapi bedah:
• Luka lama dibuka lagi • Usus harus bisa dimobilisasi
• Fistula diangkat bersamaan dengan jaringan usus yang sakit
• Jika didapatkan abses atau lesi terlalu luas, lakukan enterostomi proksimal
Komplikasi:
• Sepsis• Gangguan cairan dan elektrolit
• Nekrosis pada kulit
• Malnutrisi
DAFTAR PUSTAKA
1. Sabiston, Buku Ajar Ilmu Bedah, bagian I, cetakan ke-dua, EGC, Jakarta,
1995.
2. Henry MM, Thompson JN , 2005, Principles of Surgery, 2nd edition, Elsevier
Saunders, page 431-445.
3. Sjamsuhidayat R, Wim de Jong, 2005, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2,
Jakarta, EGC, Hal: 683-684.
Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota Ciawi Periode 27 Juli 2015 - 12 September 2015
Fistula Enterokutan BENEDICTUS DERIANO/ 406138115
4. Reksoprodjo S, Pusponegoro AD, Kartono D, Hutagalaung EU, Sumardi R,
Lutfia C, Ramli M, Rachmat KB, Dachlan M, Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah
Bagian Bedah Staf Pengajar Fakultas KEdokteran, Universitas Indonesia,
1995, Jakarta:Binarupa Aksara Hal: 364-365.
5. Schwartz, Shires, Spencer, Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah, Edisi 6, EGC,
Jakarta, Hal : 554.
Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah Kota Ciawi Periode 27 Juli 2015 - 12 September 2015