FISIOLOGI

47
FISIOLOGI MATA Struktur Refraksi Mata Akomodasi Proses Penglihatan Fototransduksi BY: Kelompok A dan B

description

kuliah mata

Transcript of FISIOLOGI

FISIOLOGI MATA

Struktur Refraksi MataAkomodasiProses PenglihatanFototransduksi

BY: Kelompok A dan B

STRUKTUR REFRAKSI MATA

Refraksi adalah pembelokan berkas cahaya.

Mata kita mempunya mempunyai kemampuan me-refraksi cahaya, dengan bantuan media-media refraksi.

MEDIA REFRAKSI :

1.Kornea >>

2.Humor Aquos

3.Lensa

4.Korpus viterum

FISIOLOGI REFRAKSI

Pembelokan kerapatannya berbeda.

Cahaya

Cahaya bergerak cepat diudara dan akan melambat pada medium dengan densitas tinggi.

FAKTOR PENTING DALAM RETRAKSI ADA 2 :

1.Densitas komparatif antara 2 media

semakin > perbedaan densitas, semakin > derajat pembelokan

2. Sudut jatuhnya berkas cahaya di medium kedua semakin > sudut, semakin > pembiasan.

.

PRINSIP FISIKA OPTIK• Refraksi cahaya

• kecepatan cahaya di udara 300.000 km/detik• lebih lambat dalam benda padat/cair• indeks refraksi: ratio kec. udara/substansi• misal: kaca 200.000 km/det indeks 1,5

• Cahaya • tegak lurus benda: arah tetap• membentuksudut: arah berbelok

• Lensa cembung(konveks) konvergensi pada fokus.

Lensa• Cembung konvergensi pada fokus• Cekung cahaya menyebar

• Lensa Silinder: • cahaya berkumpul membentuk garis• kombinasi dua lensa silendris tegak lurus memberi efek lensa

sfreris

cahaya divergen: fokus makin jauh

lensa makin cembung: fokus mendekat

Kekuatan refraksi lensa (Diopter) adalah kekuatan untuk memfokus pada 1 meter

0,5 m 2 diopter

KESALAHAN REFRAKSI• Hyperopia farsightedness

• bola mata erlalu pendek• lensa terlalu lemah

• Myopia nearsightedness• Astigmatisme

fokus 2 bidang yang saling tegak lurus tidak berada pada tempat yang sama. • Koreksi: lensa silendris

PENYEBAB KESALAHAN REFRAKSI

1. sumbu bola mata

2. kelainan media refrakter

3. kelainan indeks refrakter

Fokus didepan retina

Fokus dibelakang retina

DEFINISI

daya akomodasi adalah kemampuan otot siliar untuk menebalkan atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat.

manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :

1.titik dekat mata (punctum promixum): jarak benda terdekat di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10 cm s/d 20 cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20 cm s/d 30 cm (untuk dewasa). titik dekat disebut juga jarak baca normal

2. titik jauh mata (punctum remotum): jarak benda terjauh di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jalas. untuk mata normal titik jauhnya adalah “tak terhingga”

PROSES•Kontraksi m ciliaris menarik orbita mendekat ke media sehingga jarak superior dengan posterior orbita berkurang. Secara tidak langsung hal ini menyebabkan tekanan pada lensa mata ke arah medial, sehingga menyebabkan kelengkungan lensa (terutama posterior) bertambah cembung.

PROSES

• Kanak-kanak: daya refraksi bisa diubah dengan sadar dari 20 ke 34 diopter; berarti ada ‘akomodasi’ 14 dipter

• Menggunakan penggembungan lensa• kontraksi otot siliaris• regangan 70 ligamen suspensorium kendor• dapat dirangsang oleh saraf parasimpatis

• Presbiopia: daya akomodasi turun

• Astigmatisme: fokus dua bidang yang saling tegak lurus tidak berada pada tempat yang sama– Koreksi: lensa silendris

PROSES PENGLIHATAN

PROSES PENGLIHATAN

• Visual acuity (ketajaman penglihatan)• 2 mikron di retina bisa dibedakan• penglihatan: beda sudut pandang 00’25”

• Fovea: bagian sentral retina• <500 mikron• acuity maksimum <2 lapangan pandang

Reseptor penglihatan:•sel-sel di conus (sel kerucut) dan basilus (sel batang). •Conus terutama terdapat dalam fovea dan penting untuk menerima rangsang cahaya kuat dan rangsang warna. •Sel-sel basilus tersebar pada retina terutama di luar makula dan berguna sebagai penerima rangsang cahaya berintensitas rendah.

• Reseptor berada di epitel pigmen khoroid, cahaya lebih dulu ke sel ganglion dan bipolar sebelum retina.

• Sel-sel glia: Muller cells – pembatas permukaan dalam retina dan permukaan luar lapisan reseptor

• N. optikus dan pembuluh darah pada 3 mm di medial dan di atas kutub posterior bola mata – tanpa reseptor diskus optikus atau bintik buta

• Manusia dapat melihat karena ada rangsang berupa sinar yang diterima oleh reseptor pada mata. Jalannya sinar pada mata adalah sebagai berikut :

Depth perception• Daya untuk menentukan jarak• Ukuran bayangan di retina• Moving parallax

• gerakan kepala membuat bayangan benda dekat bergerak, tapi benda jauh tetap

• Stereopsis (binocular parallax)• visus binokuler

• Dekat kutub: – spot berpigmen kekuningan: makula lutea– fovea sentralis: tanpa rod, padat cones

• Visual acuity terbesar:– tanpa pembuluh, sedikit sel mengelilingi

FOTOTRANSDUKSIOLEH SEL RETINA

Reseptor biasanya depolarisasi jika dirangsang, tetapi fotoreseptor mengalami hiperpolarisasi ketika menyerap cahayanya.

SARAF DARI RETINA TERDIRI DARI 3 LAPISAN SEL PEKA RANGSANG:

1. Lapisan luar  sel batang dan sel kerucut,

2. Lapisan tengah  sel bipolar.

3. Lapisan dalam  sel ganglion  saraf optik, yang keluar dari retina tidak tepat dari bagian tengah ( diskus optikus/bintik buta).

FOTORESEPTOR RETINA (SEL BATANG DAN KERUCUT) TERDIRI DARI 3 BAGIAN:1. Segmen luar

Bagian ini mendeteksi rangsangan cahaya.

2. Segmen dalam - tengah fotoreseptor. 

Bagian ini mengandung perangkat metabolik sel.

3. Terminal sinaps

Bagian ini menyalurkan sinyal yang dihasilkan fotoreseptor karena stimulasi cahaya ke sel-sel selanjutnya di jalur penglihatan.

fotoreseptor jutaan fotopigmen (mengandung protein enzimatik yang disebut dengan opsin yang nantinya akan berikatan dengan retinen (derivat vitamin A)) di rangsang oleh cahaya perubahan kimia.

4 macam fotoreseptor, 1 di sel batang dan 3 di sel kecucut.    

rodopsin adalah fotopigmen di sel batang dan menyerap semua panjang gelombang sel batang tidak dapat membedakan warna tetapi hanya menggambarkan bayangan abu abu.

sel kerucut merah, hijau dan biru merupakan fotopigmen di sel kerucut penyerap panjang gelombang berbeda sehingga sel ini mampu membedakan warna tertentu.

Foto pigmen diinduksi oleh cahaya HIPERPOLARISASI pengeluaran zat perantara dan terminal sinaps fotoreseptor

Mekanisme biokimia