Fifi

24
Demam Demam typhoid typhoid Fiqi Yusrina 102010246

description

pbl blk 12

Transcript of Fifi

  • Demam typhoidFiqi Yusrina 102010246

  • Skenario 3Tn C datang ke RS dengan keluhan demam sejak 6 hari yang lalu. Demam berlangsung sepanjang hari dan memburuk (lebih tinggi) pada sore-malam hari. Demam tersebut disertai nyeri kepala, nyeri ulu hati, mual dan muntah. Pasien juga belum BAB sejak 4 hari lalu. Riwayat perdarahan tidak ada. Batuk, pilek tidak ada. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, suhu 38C, N: 80x/mnt, RR: 20x/mnt, TD: 110/80mmHg. Pada pemeriksaan abdomen ditemukan nyeri tekan pada epigastrium. Lab : Hb=14g/dl, Ht=38%, leukosit=4000l, trombosit=200000/lWidal: S. typhi O : 1/320, S. typhi H : 1/320, S. paratyphi O : 1/80, S. paratyphi AH : -

  • Anamnesis Kebiasaan makan dan minumSanitasi lingkunganBaru pulang dari berpergianTinggal di daerah endemisRiwayat vaksinKonstipasi atau diareNyeri otot

  • Pemeriksaan Pemeriksaan fisikAdanya lidah kotorPalpasi abdomen pasien, ditemukan nyeri tekan dibagian kanan atas, tapi tidak ditemukan nyeri lepasPada pemeriksaan ekstremitas, akral teraba dingin. Palpasi abdomen ditemukan pembesaran hepar, hepar teraba 4 jari dibawah arcus costaeTimbul keluhan diare atau konstipasiTTV didapat bradikardi relative

  • Pemeriksaan penunjangDarah tepiBakteriologis dengan isolasi dan biakan kuman darah, urine dan fesesSerologis : Uji Widal : reaksi antara antibody aglutinin dalam serum penderita yang telah mengalami pengenceran berbeda-beda terhadap antigen somatik (O) dan flagela (H) yang ditambahkan dalam jumlah yang sama sehingga terjadi aglutinasi

  • 2. Tes tubex : mendeteksi adanya antibodi IgM dan tidak mendeteksi antibodi IgG dalam waktu beberapa menit.

  • Diagnosis kerja : demam tifoidDiagnosis banding : Malarialeptospirosis

  • Malaria Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik,disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium ditandai dengan demam,anemia, dan splenomegali. Plasmodium sebagai sebab malaria terdiri dari 4 spesiesPlasmodium vivaxPlasmodium falciparumPlasmodium malariaePlasmodium ovalePlasmodium memiliki hospes perantara yaitu manusia dan vertebra lain. Hospes definitifnya yaitu nyamuk Anopheles.

  • Malaria tropika oleh Plasmodium falciparumMalaria kwartana oleh Plasmodium malariaeMalaria tertiana oleh Plasmodium vivaxMalaria ovale oleh Plasmodium ovale

  • Leptospirosis Penyakit zoonosis yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen yang dikenal dengan nama Leptosira interrogansGenus Leptospira terdiri atas 2 spesies: L. interrogans yang patogenik dan L. biflexa yang hidup bebasTikus, adalah reservoir yang paling pentingTransmisi leptospira dapat terjadi melalui kontak langsung dengan urin, darah, atau jaringan dari hewan yang terinfeksi atau paparan pada lingkungan

  • Leptospira masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau selaput lender, memasuki aliran darah dan berkembang, lalu menyebar secara luas ke jaringan tubuhTerjadi respon imunologi baik secara seluler maupun humoral sehingga infeksi ini dapat ditekan dan terbentuk antibodi spesifikBertahan pada daerah yang terisolasi secara imunologiBiasa terdapat pada ginjal dan hatiIkterik : oleh kerusakan sel hati yang ringan, pelepasan bilirubin darah dari jaringan yang mengalami hemolisis intravaskular, kolestasis intrahepatik sampai berkurangya sekresi bilirubin

  • Sindroma faseGambaran klinikGambaran klinikLeptospirosis anikterik. Fase leptospiremia (3-7 hari)Demam tinggi, nyeri kepala, myalgia, nyeri perut , mual, muntah, conjungtival suffusionDarah, cairan serebrospinalFase imun (3-30 hari)Demam ringan, nyeri kepala, muntah, meningitis aseptikurinLeptospirosis ikterik. Fase leptospiremia dan fase imun (sering menjadi satu)Demam, nyeri kepala, myalgia, ikterik, gagal ginjal, hipotensi, manifestasi pendarahan , pneumonitis hemoragik, leukositosisDarah, cairan serebro spinal (minggu I), urin (minggu II)

  • Epidemiologi Demam tifoid masih merupakan penyakit endemik di Indonesia. Penyakit ini termasuk penyakit menular. Faktor host : Manusia adalah sebagai reservoir bagi kuman Salmonella thypi. Terjadinya penularan Salmonella thypi sebagian besar melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh kuman. Dapat juga transplasentaFaktor agent: Disebabkan oleh Salmonella typhi, Semakin besar jumlah Salmonella thypi yang tertelan, maka semakin pendek masa inkubasi penyakit demam tifoid

  • Faktor enviroment : Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang dijumpai secara luas di daerah tropis terutama di daerah dengan kualitas sumber air yang tidak memadai dengan standar hygiene dan sanitasi yang rendah

    Sumber penularan kuman Salmonella typhiPenderita dermam tifoidCarrier demam tifoid

  • Etiologi Etiologi dari demam tifoid adalah Salmonella typhi. Salmonella paratyphi A, B dan C. MotilTidak membentuk sporaTidak berkapsul Bakteri batang gram negatif Reaksi fermentasi terhadap manitol dan sorbitol positif Hasil negatif pada reaksi indol, DNase, fenilalanin deaminase, urease, Voges-ProskauerReaksi fermentasi terhadap sukrosa laktosa, asonitol serta tidak tumbuh dalam larutan KCN.

  • Antigen O yang terletak pada lapisan luar dari tubuh kuman, struktur kimia lipopolisakarida atau disebut juga encotoksin, tahan terhadap panas dan alcohol tetapi tidak tahan terhadap formaldehid.Antigen H yang terletak pada flagela, fimbriae atau pilidari kuman, strukrur kimia suatu protein dan tahan terhadap formaldehid tetapi tidak tahan terhadap panas dan alkohol.Antigen Vi yang terletak pada kapsul (envelope) dari kuman yang dapat melindungi kuman terhadap fagositosis.

  • Patogenesis Kuman tertelan (makanan atau minuman terkontaminasi) jaringan getah bening usus -> ductus thoracicus -> sirkulasi darah -> masuk ke organ lain (hati, ginjal, limpa, sumsung tulang) -> dalam masa inkubasi (10 hari pertama sakit)

    Di dalam hati, kuman masuk dalam kandung empedu, berkembang biak, dan diekskresikan ke dalam lumen usus melalui cairan empedu. Sebagian dari kuman ini dikeluarkan melalui feses dan sebagian lainnya menembus usus lagi.

  • Gejala klinikMasa inkubasi rata-rata 10 20 hari. Setelah masa inkubasi maka ditemukan gejala prodromal, yaitu perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat.Demam. Pada kasus-kasus yang khas, demam berlangsung 3 minggu. Bersifat febris remiten dan suhu tidak berapa tinggi.Ganguan pada saluran pencernaan. Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap. Bibir kering dan pecah-pecah (ragaden) . Lidah ditutupi selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan tepinya kemerahan, jarang disertai tremor.

  • c. Gangguan kesadaran. Umumnya kesadaran penderita menurun walaupun tidak berapa dalam, yaitu apatis sampai somnolen.

  • Penatalaksaan Non-medika mentosaIstirahat dan tirah baring, higenis makanan dan minuman, sanitasi lingkungan.

    Medika mentosa Chloramphenicol 4x500mg selama 7 hariAmpicilin atau amoxycilin 50-150 mg/kgBB selama 2 minggu

  • Komplikasi Usus halus : perforasi usus dan peritonitisDi luar usus Terjadi karena lokalisasi peradangan akibat sepsisKomplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi (renjatan sepsis),miokarditis, trombosis, tromboplebitis.Komplikasi darah : anemia hemolitik, trobositopenia, dan syndrome uremia hemolitik.Komplikasi paru : pneumonia, empiema, dan pleuritis.Komplikasi pada hepar dan kandung empedu : hepatitis, kolesistitis.

  • e. Komplikasi ginjal : glomerulonephritis, pyelonephritis dan perinephritis.f. Komplikasi pada tulang : osteomyolitis, osteoporosis, spondylitis dan arthritis.g. Komplikasi neuropsikiatrik : delirium, meningiusmus, meningitis, polineuritis perifer, sindroma Guillain Bare dan sindroma katatonia.

  • Pencegahan Perhatikan makanan dan minuman, kebersihan lingkungan, imunisasi aktf dapat mencegah demam tifoid.

    Jenis vaksin :Vaksin oral Ty21a ( vivotif Berna ), belum beredar di indonesiaVaksin parenteral VICPS ( Typhim Vi / Pasteur Merieux ), vaksin kapsul polisakarida

  • Prognosis Prognosis demam tifoid umumnya baik tergantung dari umur, keadaan umum, derajat kekebalan tubuh, jumlah dan virulensi Salmonella serta cepat dan tepatnya pengobatan. Angka kematian pada anak-anak 2,6% dan pada orang dewasa 7,4%, rata-rata 5,7%