GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi...

34
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN GAMBA Diajuka ARAN FAK RENDAH an Sebagai S PR STIKES J KTOR IBU H (BBLR) T GUNUNG KAR Salah Satu Stikes Jende FI ROGRAM JENDERAL i U PADA KE TAHUN 20 G KIDUL Y RYA TULIS Syarat Men eral Achmad IFI FATMA 111207 M STUDI K L ACHMA 2015 EJADIAN 14 DI RSU YOGYAKA S ILMIAH ncapai Gela d Yani Yog AWATI 74 KEBIDANA AD YANI Y 5 BERAT BA UD WONOS ARTA H r Ahli Mady gyakarta AN (D-3) YOGYAKA ADAN LAH SARI ya Kebidan ARTA HIR nan

Transcript of GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi...

Page 1: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

GAMBA

Diajuka

ARAN FAKRENDAH

an Sebagai S

PRSTIKES J

KTOR IBUH (BBLR) T

GUNUNG

KAR

Salah Satu Stikes Jende

FI

ROGRAMJENDERAL

i

U PADA KETAHUN 20G KIDUL Y

RYA TULIS

Syarat Meneral Achmad

IFI FATMA111207

M STUDI KL ACHMA

2015

EJADIAN 14 DI RSU

YOGYAKA

S ILMIAH

ncapai Gelad Yani Yog

AWATI 74

KEBIDANAAD YANI Y5

BERAT BAUD WONOSARTA

H

r Ahli Madygyakarta

AN (D-3) YOGYAKA

ADAN LAHSARI

ya Kebidan

ARTA

HIR

nan

Page 2: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 3: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

 

Nama : NPM :

Deterdapat ksuatu Pergatau pendatertulis dia

Fifi Fatmaw1112074

engan ini skarya tulis ygutuan Tingapat yang pacu dalam n

wati

aya menyayang pernahggi dan sepapernah ditulnaskah ini d

iv

PERNYAT

atakan bahwh diajukan uanjang penglis atau dite

dan disebutk

TAAN

wa dalam kuntuk mempgetahuan sayerbitkan orakan dalam d

Yo

karya tulis peroleh gelaya juga tida

ang lain kecdaftar pustak

ogyakarta,

Fi

ilmiah ini ar kesarjanaak terdapat kcuali yang ska.

14 Agustus

fi Fatmawa

tidak aan di karya

secara

2015

ati

Page 4: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi  

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadiran Allah SWT atas limpahan rakhmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Gambaran Faktor Ibu Pada Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Tahun 2014 di RSUD Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta”.

Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan,

dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada setulus-tulusnya kepada :

1. Kuswanto Hardjo, dr,. M.Kes, selaku ketua Stikes Jendral Achmad Yani

Yogyakarta. 2. Reni Merta Kusuma, S.ST., M.Keb, selaku Kepala Prodi D-3 Kebidanan. 3. Vivian Nanny Lia Dewi, S.ST., M.Kes, selaku dosen penguji Karya Tulis

Ilmiah yang telah memberikan masukan, saran, meluangkan waktu untuk menguji, mengoreksi, dan memberikan masukan serta saran terhadap Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Endah Puji Astuti, S.SiT., M.Kes, selaku pembimbing penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang sudah memberikan saran dan masukan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.

5. Seluruh Staf Akademik Kebidanan Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan motivasi dan dukungan sepenuh hati.

6. Kepada Direktur RSUD Wonosari yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

7. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan smangat, dukungan, dan do’a yang senantiasa mengalir.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada senuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuanya. Akhirnya besar harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua pihak, baik dimana kini maupun masa yang akan datang bagi pembaca umumnya dan tenaga kesehatan khususnya.

Yogyakarta, 14 Agustus 2015

Penulis

Page 5: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii  

DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ v KATA PENGANTAR ............................................................................... vi DAFTAR ISI .............................................................................................. vii DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. x INTISARI .................................................................................................. xi ABSTRACT ............................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian .................................................................... 7 E. Keaslian Penelitian .................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 10 B. Kerangka Teori.......................................................................... 31 C. Kerangka Konsep Penelitian ..................................................... 32 D. Pertanyaan Penelitian ................................................................ 32

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ....................................................................... 33 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 33 C. Populasi dan Sampel ................................................................. 34 D. Variabel Penelitian .................................................................... 35 E. Definisi Operasional ................................................................. 35 F. Jenis Data Penelitian ................................................................. 37 G. Alat dan Pegumpulan Data........................................................ 37 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ..................................... 37 I. Etika Penelitian ......................................................................... 40 J. Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................... 43 B. Pembahasan ..................................................................................... 48 C. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..................................................................................... 54 B. Saran ............................................................................................. 54

DAFTAR PUSTAKA. LAMPIRAN

Page 6: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii  

DAFTAR TABEL  

Hal Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ...................................................................... 8 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................... 36 Tabel 4.1 Gambaran Faktor Ibu berdasarkan BBLR .................................. 46 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi BBLR berdasarkan Faktor Usia, Paritas, Tingkat Pendidikan Ibu ............................................................................... 47

Page 7: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix  

DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 2.1 KerangkaTeori ....................................................................... 31 Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitan .................................................. 32

Page 8: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Lampiran 2. Surat Izin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Izin Penelitian dari Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (KPMPT) Lampiran 4. Surat Izin Penelitian dari RSUD Wonosari Lampiran 5. Kegiatan bimbingan KTI Lampiran 6. Format pengumpulan data

Page 9: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi  

GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH TAHUN 2014 DI RSUD WONOSARI GUNUNG KIDUL

YOGYAKARTA

Fifi Fatmawati1, Endah Puji Astuti2

INTISARI

Latar Belakang: BBLR merupakan penyebab kematian bayi baru lahir tertinggi di Indonesia yaitu mencapai 29%. Faktor penyebab terjadinya persalinan BBLR dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor ibu seperti usia, paritas, tingkat pendidikan, penyakit, riwayat obstetri, keadaan sosial ekonomi dan sebab lain. Kejadian BBLR di Yogyakarta tertinggi di Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta pada tahun 2013 dengan prevalensi (5,80%). Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran faktor ibu pada kejadian BBLR tahun 2014 di RSUD Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta. Metode: Penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu retrospektif. Populasi dalam penelitian ini semua ibu yang melahirkan bayi berat badan lahir rendah dari Januari-Desember 2014 sebanyak 194 dengan masa gestasi dismatur. Metode pengambilan sampel teknik purposive sampling dan didapatkan besar 141 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Menggunakan data sekunder dari RM, analisis data dengan rumus prosentase. Hasil : Faktor ibu pada kejadian BBLR sebagaian besar usia ibu < 19 tahun yaitu 37,6% melahirkan bayi BBLR sebanyak 29,8% dan BBLER 0,7%, paritas sebagaian besar primipara yaitu 86,5% melahirkan BBLR sebanyak 70% dan BBLER 0,7%, tingkat pendidikan sebagaian besar SMP yaitu 39,0% melahirkan BBLR sebanyak 29%. Kesimpulan: Sebagaian besar pada kejadian BBLR dari faktor ibu yang mempengaruhi antara lain usia < 19 dan > 36 tahun, paritas primipara dan tingkat pendidikan SMP. Kata kunci : Faktor ibu, BBLR 1Mahasiswa DIII Kebidanan Stikes Achmad Yani 2Dosen D III Kebidanan Stikes Achmad Yani

Page 10: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xii  

THE DESCRIPTION OF MATERNAL FACTORS OF LOW BIRTH WEIGHT CASES IN 2014 IN WONOSARI GENERAL HOSPITAL

GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

ABSTRACT

Background : Low birth weight is the most primary cause of fetal mortality in Indonesia as many as 29%. The causal factors of low birth weight labor can be influenced by some factors such as maternal factors ; age, parity, education level, disease, obstetric history, social economic condition, and other causes. Low birth weight cases in Yogyakarta are at the highest rate in Gunung Kidul regency, Yogyakarta, in 2013, with prevalence of (5,80%). Objective : To find out the description of maternal factors of low birth weight cases in 2014 in wonosari general hospital, gunung kidul, yogyakarta Method : This was a descriptive study with retrospective time approach. Population in this study was all mothers who delivered babies with low birth weight during January-December 2014 as many as 194. Samples were grouped through purposive sampling technique and selected as many as 141 respondents who met the inclusion and exclusion criteria. Secondary data were collected from medical record, Data analysis applied percentage formula. Result : Maternal factors of low birth weight cases were categorized as follows ; most of mothers were younger than 19 years old as many as 37,6%, delivered babies with low birth weight as many as 29,8%, and extreme low birth weight as many as 0,7%, the parity of most of primipara mothers was 86,5%, delivered babies with low birth weight as many as 70%, and extreme low birth weight as many as 0,7%, education level was that most of mothers were junior high school graduates as many as 39,0%, delivered babies with low birth weight as many as 29%. Conclusion : Most of low birth weight cases were influenced by maternal factors such as ; aged younger than 19 and older than 36, the parity of primipara and education level of junior high school. Keyword : Maternal factors, Low birth weight 1A student of Diploma III Midwifery Study Program of A.Yani Yogyakarta High School of Health Science 2A counseling lecturer of Diploma III Midwifery Study Program of A.Yani Yogyakarta High School of Health Science

Page 11: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Angka kematian bayi (AKB) merupakan indikator kesehatan yang

termasuk di dalam salah satu target Millenium Development Goals (MDGs).

MDGs menargetkan bahwa setiap negara yang telah berkomitmen di dalam

MDGs harus mampu menurunkan 2/3 angka kematian bayi dari kondisi tahun

1999. Oleh karena itu, AKB di Indonesia harus berada kurang dari atau sama

dengan 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Angka kematian bayi

(Infant Mortality Rate) merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan

tingkat kesehatan masyarakat karena dapat menggambarkan kesehatan penduduk

secara umum. Angka ini sangat sensitif terhadap perubahan tingkat kesehatan dan

kesejahteraan. Angka kematian bayi tersebut dapat didefinisikan sebagai kematian

yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu

tahun. Meskipun terus menurun, AKB di Indonesia masih tergolong tinggi jika

dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, yaitu 4,6 kali lebih tinggi dari

Malaysia, 1,3 kali lebih tinggi dari Filipina, dan 1,8 kali lebih tinggi dari Thailand.

Indonesia menduduki rangking ke-6 setelah Singapore (3 per 1.000), Darussalam

(8 per 1.000), Malaysia (10 per 1.000), Vietnam (18 per 1.000), Thailand (20 per

1.000) (MDGs, 2007).

Beberapa penyebab kematian bayi baru lahir (neonatus) yang terbanyak di

Indonesia diantaranya BBLR 29%, asfiksia 27%, tetanus neonatorum 10%,

masalah pemberian makanan 10%, gangguan hematologik 6%, infeksi 5%, dan

Page 12: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2  

  

lain-lain 13%. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir dengan

berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram sampai 2499 gram (Prawiroharjo,

2010). Bayi dengan BBLR merupakan salah satu faktor yang berpengaruh besar

terhadap kematian perinatal dan neonatal. Bayi dengan BBLR akan mengalami

beberapa gangguan, antara lain gangguan pada sistem pernafasan, susunan saraf

pusat, kardiovaskular, hematologi, gastrointestinal, ginjal, dan termoregulasi

(Maryunani, 2009). Prevalensi BBLR diperkirakan 12% dari seluruh kedunia

dengan batasan 3,3-38% dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang

atau sosio-ekonomi rendah. Statistik menunjukan bahwa 90% dari kejadian BBLR

didapatkan di negara berkembang dan angka kematianya 35 kali lebih tinggi

dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2.500 gram (Proverawati, 2010).

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012

menunjukkan AKI di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup dan

AKB 32 per 1.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2012). Hasil Survei Demografi

Kesehatan Indonesia 2012 menunjukan bahwa AKB DIY menduduki peringkat

lima besar secara nasional bersama dengan Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Riau,

dan Sulawesi Selatan (SKDI, 2012). Meskipun begitu, DIY belum mampu

memenuhi target MDGs karena AKB tahun 2012 masih berada di angka 25 per

1.000 kelahiran hidup. Data yang didapat dari Seksi Kesehatan Keluarga Dinas

Kesehatan DIY menunjukan bahwa AKB DIY tahun 2012 sebesar 400 bayi dan

meningkat menjadi 449 bayi pada tahun 2013. Penyebab umum kematian bayi di

DIY adalah berat badan lahir rendah (BBLR) dan infeksi darah. Selain itu,

penyebab lain kematian bayi yang sering dijumpai di DIY antara lain sesak nafas

Page 13: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3  

  

pada saat lahir karena lama di jalan kelahiran, letak melintang, serta panggul

sempit. Faktor penyebab terjadinya persalinan BBLR dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, diantaranya adalah faktor usia ibu, paritas, tingkat pendidikan,

jarak kehamilan, penyakit menahun ibu, faktor pekerja yang terlalu berat, faktor

kehamilan dan faktor janin (Manuaba dkk, 2007). Penelitian sebelumnya Jurnal

Kesehatan Poltekkes Provinsi Bengkulu 2013 yang berjudul hubungan perdarahan

antepartum karakteristik ibu bersalin dengan kejadian partus prematurus di RSUD

M Yunus Bengkulu hasil penelitian mengatakan bahwa berdasarkan data yang

telah diperoleh bahwa dari 73 ibu yang berusia <20 dan >35, (69,2%) mengalami

partus prematur dan usia 20-35, sebesar (30,8%) mengalami partus prematur. Dari

hasil uji statistik menunjukkan, terdapat hubungan yang bermakna antara usia

dengan partus prematur. Angka kejadian prematuritas tinggi adalah kehamilan

pada usia <20 tahun atau >35 tahun (Cuningham, 2013). Pada usia ibu yang

terlalu muda (kurang dari 20 tahun) peredaran darah menuju serviks dan juga

uterus masih belum sempurna sehingga hal ini dapat mengganggu proses

penyaluran nutrisi dari ibu ke janin yang dikandungnya (Manuaba, 2008). Dan

pada usia tua (lebih dari 35 tahun) akan terjadinya perubahan-perubahan pada

pembuluh darah dan juga ikut menurunya fungsi hormon yang mengatur siklus

reproduksi (endometrium). Disamping itu, semakin bertambahnya usia maka akan

semakin meningkatnya pula risiko hipertensi yang juga merupakan faktor

predisposisi terjadinya BBLR (Rahardjo, 2011).

Penelitian sebelumnya dari Jurnal Media Kebidanan Poltekkes Makasar

yang berjudul pengaruh faktor maternal terhadap kejadian bayi berat lahir rendah

Page 14: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4  

  

di Rumah Sakit Umum Daerah Ajjatpannge Watan Soppeng Kabupaten Soppeng

tahun 2010 mengatakan bahwa data menunjukan bahwa sebagaian besar dari 94

bayi yang lahir dengan berat rendah didapatkan pada kelompok paritas <4 yaitu

75 orang atau 79,8%, sementara ibu dari bayi BBLR dengan paritas >4 terdapat

19 orang atau 20,2%. Dari pembahasan paritas berdasarkan hasil penelitian yang

telah diuraikan sebelumnya, dalam pembahasan ini dari 94 bayi baru lahir yang

menjadi sampel, juga sebagaian besar adalah ibu yang melahirkan dengan paritas

< 4 kali. Pada umumnya bayi dengan BBLR meningkat sesuai dengan

meningkatnya paritas ibu. Risiko untuk terjadinya BBLR tinggi pada 1 kemudian

menurun pada paritas 2 atau 3, selanjutnya meningkat kembali pada paritas 4

(Sembiring, 2009). Pada grandemultipara hal ini dapat berpengaruh pada

kehamilan berikutnya karena kondisi rahim ibu belum pulih jika untuk hamil

kembali (Oxorn, 2010). Dan pada primipara terkait dengan belum siapnya dengan

organ dalam dan dalam menjaga kehamilan dan menerima kehadiran janinya,

keterampilan ibu untuk melakukan perawatan diri dan bayinya serta faktor

psikologis ibu yang masih belum stabil (Rahardjo, 2011).

Penelitian sebelumnya dari Sainstek 2011 yang berjudul faktor risiko

kejadian BBLR di RSUD Dr. MM Dunda Limboto Kabupaten Gorontalo tahun

2011 dari hasil penelitian mengatakan bahwa sebagaian responden hanya

menamatkan sekolahnya pada tingkat sekolah dasar yaitu 57 orang (40,7%) dan

terendah pada tingkat pendidikan diploma/strata satu yaitu 9 orang (9,4%). Antara

pendidikan ibu dengan kejadian BBLR adalah ibu dengan tingkat pendidikan

<SMP beresiko 1,709 kali untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

Page 15: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5  

  

dibandingkan ibu yang tingkat pendidikan >SMP. Menurut Manuaba (2008),

menyebutkan bahwa faktor lingkungan, yaitu pendidikan termasuk dalam faktor

resiko tinggi menjelang kehamilan. Tingkat pendidikan dapat menimbulkan

gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim karena tingkat

pendidikan mempengaruhi cara pemilihan tempat dan pertolongan persalinan,

dapat menimbulkan risiko saat persalinan atau selama kehamilan. Semakin tinggi

tingkat pendidikan maka ibu akan memilih tempat dan pertolongan persalinan

yang tepat. Makin rendah pengetahuan ibu, sedikit pengetahuannya untuk

memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Prevalensi BBLR di DIY tahun 2012 adalah 4,48%. Angka ini lebih

rendah dari prevalensi BBLR tingkat nasional yang mencapai 8,8%. Meskipun

begitu, prevalensi BBLR di DIY tahun 2012 lebih tinggi jika dibandingkan

dengan tahun 2011 (3,38%) dengan prevalensi BBLR tertinggi berada di

Kabupaten Gunung Kidul (5,80%), Kulon Progo (5,57%), Bantul (3,98%),

Sleman (3,91%), Kota Yogyakarta (3,80%) (Dinkes DIY, 2013).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Wonosari

Gunung Kidul Yogyakarta pada tanggal 12 Februari 2015 selama 1 tahun dari

bulan Januari–Desember 2014 terdapat persalinan 1650 dengan kasus BBLR

sebanyak 194 bayi dengan masa gestasi dismatur. Berdasarkan data tersebut di

atas penulis tertarik untuk meneliti bagaimanakah gambaran faktor ibu pada

kejadian BBLR tahun 2014 di RSUD Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta.

Page 16: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6  

  

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut “Bagaimanakah Gambaran Faktor Ibu Pada Kejadian BBLR tahun 2014 di

RSUD Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya gambaran faktor ibu pada kejadian BBLR tahun 2014 di RSUD

Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Gambaran kejadian BBLR tahun 2014 di RSUD Wonosari Gunung Kidul

Yogyakarta

b. Diketahui distribusi frekuensi BBLR berdasarkan faktor usia ibu yang

melahirkan tahun 2014 di RSUD Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta.

c. Diketahui distribusi frekuensi BBLR berdasarkan faktor paritas ibu yang

melahirkan tahun 2014 di RSUD Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta.

d. Diketahui distribusi frekuensi BBLR berdasarkan faktor tingkat

pendidikan ibu yang melahirkan tahun 2014 di RSUD Wonosari Gunung

Kidul Yogyakarta

Page 17: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7  

  

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kedokteran,

kebidanan dan keperawatan khususnya di bidang kesehatan tentang berat badan

bayi lahir rendah yang berkaitan dengan faktor ibu.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan dan menambah informasi

tentang Gambaran Faktor Ibu Pada Kejadian BBLR tahun 2014 di RSUD

Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta, sehingga peneliti selanjutnya bisa

melakukan penelitian dengan variabel lain.

b. Bagi Prodi Kebidanan Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan, pengetahuan

dan sumber informasi tambahan serta untuk meningkatkan mutu pendidikan

yang berguna bagi mahasiswa, dosen, karyawan dan pengunjung

perpustakaan Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta.

c. Bagi Mahasiswa Stikes A. Yani

Penelitian ini sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan,

pengetahuan, memperoleh informasi tentang BBLR.

d. Bagi Tenaga Kesehatan di RSUD Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta.

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka

meningkatkan program kesehatan ibu dan anak, melakukan tindakan

antisipasi dan mendeteksi lebih dini kemungkinan terjadinya BBLR.

Page 18: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8  

  

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Peneliti, Judul Metodologi Penelitian

Hasil penelitian Perbedaan dan persamaan

Ashadila (2012), Hubungan Usia dan Paritas Ibu Dengan Kejadian BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Lusiatun (2011), Hubungan Paritas Ibu Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Maharani (2009), Hubungan Antara Usia Ibu Hamil

Desain penelitian ini menggunakan metode Survey Analitik, pendekatan yang digunakan Cross Sectional, teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Nonrandom Sampling dan cara yang digunakan Purposive Sampling. Desain penelitian ini menggunakan metode Survey Analitik, pendekatan yang digunakan retrospektif, teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Desain penelitian ini menggunakan

Ada hubungan antara usia dengan kejadian BBLR nilai P value < 0,05 (0,006<0,05) sehingga hipotesa menyatakan ada hubungan usia dengan kejadian BBLR terbukti dan tidak ada hubungan antara paritas ibu dengan kejadian BBLR nilai P value > 0,05 (0,987>0,05) sehingga hipotesa menyatakan ada hubungan paritas dengan BBLR tidak terbukti. Hasil uji statistik diperoleh nilai X2 = 6,116 dengan taraf signifikasi 0,047 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan antara paritas ibu dengan kejadian bayi berat lahir rendah. Hasil pengujian dengan program didapatkan nilai Chi Square (X2) = 12,644 dengan

Perbedaan pada penelitian ini yaitu desain penelitian ini menggunakan Survey Analitik, pendekatan menggunakan Cross Sectional, waktu, tempat penelitian. Persamaan pada penelitian ini yaitu teknik pengambilan sampel. Perbedaan pada penelitian ini yaitu desain penelitian ini menggunakan Survey Analitik, waktu, tempat penelitian. Persamaan pada penelitian ini adalah pendekatan waktu dan teknik pengambilan sampel. Perbedaan pada penelitian ini yaitu desain

Page 19: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

9  

  

Dengan Kejadian BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Lindawati (2014), Gambaran Penyebab Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dari Faktor Ibu di RSUD Wonosari Gunung Kidul.

Metode Dokumentasi, pendekatan yang digunakan retrospektif, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling purposive. Desain penelitian ini menggunakan Deskriptif Kuantitatif, Pendekatan yang digunakan Retrospektif, teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Purposive Sampling.

signifikasi 0,00 (P>0,05) sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian BBLR di RSUD panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2009. Kekuatan hubungan penelitian ini dalam kategori sangatrendah dengan koefisien kontingensi 0,099. Penelitian memberikan saran pada tenaga kesehatan sebagai dasar bahwa salah satu penyebab terjadinya BBLR adalah ibu yang hamil dalam usia risiko tinggi (<20 tahun >35 tahun). Hasil penelitian didapatkan bahwa BBLR yang terjadi di RSUD Wonosari Gunung Kidul Tahun 2013 dari faktor ibu yaitu umur < 20 tahun 22,5%, multipara 43,7% dan tingkat pendidikan SMP 47,9%.

penelitian ini menggunakan Metode Dokumentasi, waktu, tempat penelitian. persamaan pada penelitian ini yaitu pada pendekatan waktu dan teknik pengambilan sampel. Persamaan dalam penelitian ini yaitu desain penelitian ini menggunakan Deskriptif Kuantitatif, pendekatan waktu, teknik pengambilan sampel dan tempat penelitian. Perbedaan waktu penelitian.

Page 20: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43  

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Gambaran umum lokasi penelitian

Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari terletak di Kabupaten Gunung

Kidul Yogyakarta. Kabupaten Gunung Kidul merupakan daerah perbukitan

kapur/KARST atau yang lebih dikenal sebagai kawasan Gunung Seribu.

Kabupaten Gunung Kidul masuk dalam wilayah Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta, memiliki luas keseluruhan 1.485,36 km2 atau sekitar 46,63% dari

keseluruhan wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten

Gunung Kidul mempunyai batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Wonogiri dan

Pacitan,

b. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Klaten dan Sleman,

c. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bantul,

d. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia,

Kapan waktu berdirinya RSUD Wonosari secara pasti belum diketahui,

sampai saat ini belum ditemukan adanya catatan peresmian pendiriannya,

tetapi menurut penuturan para sesepuh yang ditemui, menyatakan bahwa

keberadaan RSUD Wonosari saat ini tidak lepas dari usaha Zending pada

waktu penjajahan meningkat menjadi tempat perawatan orang sakit.

Kemudian dengan timbulnya wabah Hongerodema (HO) pada jaman

Page 21: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44  

  

penjajahan tersebut, fasilitas kesehatan ini ditingkatkan sehingga mirip

sebuah rumah sakit.

Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari menempati lokasi di Dusun

Jeruksari, Keseluruhan Wonosari , Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung

Kidul dan memiliki luas area 24.000 m2 dengan luas bangunan kurang lebih

11.000 m2 termasuk selasar. Berada di jantung kota Wonosari Kabupaten

Gunung Kidul atau sebelah utara kantor Bupati Gunung Kidul atau terletak

200 meter dari pusat kota Wonosari yang beramat di Jalan Taman Bhakti

nomor 06 Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta Kode Pos 55812.

Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari merupakan milik Pemerintah

Kabupaten Gunung Kidul dengan tugas menyelenggarakan urusan rumah

tangga Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di bidang pelayanan

kesehatan kepada masyarakat serta mempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan umum di bidang pengelolaan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat,

b. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan masyarakat,

c. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,

d. Pengeloaan tata usaha Rumah Sakit Umum Daerah,

Sebagai rumah sakit pemerintah, RSUD Wonosari juga berfungsi sebagai

rumah sakit rujukan di wilayah Kabupaten Gunung Kidul. Sejak awal

berdirinya sampai sekarang, RSUD Wonosari telah mengalami beberapa

peningkatan bail fisik bangunan, sarana, dan prasarana rumah sakit hingga

peningkatan jumlah sumber daya manusiannya. Selain itu juga mengalami

Page 22: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45  

  

peningkatan status rumah sakit tipe D menjadi tipe C pada tahun 1993

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

201/MENKES/SK/II/1993 tanggal 26 Februari 1993. Rumah Sakit Umum

Daerah Wonosari memiliki empat spesialisasi sebagai standarisasi rumah

sakit tipe C, yaitu pelayanan kesehatan anak, bedah, penyakit dalam dan

kebidanan dan kandungan. Selain itu terdapat pelayanan medis lain seperti

THT, mata, gigi, saraf, kulit dan kelamin, serta jiwa. RSUD Wonosari

memiliki 9 bangsal yaitu bangsal Anggrek, bangsal Bakung, bangsal Dahlia,

bangsal Teratai, bangsal Mawar, bangsal Menur, bangsal Verlos Kamer (VK),

bangsal ICU, dan bangsal Melati.

Penelitian ini dilakukan di RSUD Wonosari tanggal 03-16 Juli 2015 dan

dilakukan di bangsal VK dan bagian rekam medis RSUD Wonosari. Subyek

dalam penelitian ini sbanyak 141 bayi dengan BBLR. Pada penelitian ini

peneliti 3 sub faktor yang mempengaruhi kejadian BBLR yaitu usia ibu,

paritas dan tingkat pendidikan.

Page 23: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46  

  

2. Karakteristik subjek penelitian

a. Gambaran Karakteristik Faktor Ibu Pada Kejadian BBLR Pada Tahun

2014 Di RSUD Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta

Tabel 4.1 Gambaran Faktor Ibu Pada Kejadian BBLR Pada Tahun 2014 Di RSUD Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta

Variabel F % Umur a. < 19 tahun b. 20 - 35 tahun c. > 36 tahun

53 36 52

37,6 % 25,5 % 36,9 %

Paritas a. Primipara b. Multipara c. Grandemultipara

122 18 1

86,5 % 12,8 % 0,7 %

Tingkat pendidikan a. Tidak sekolah b. SD c. SMP d. SMA e. Perguruan tinggi

2 40 55 34 10

1,4 % 28,4 % 39,0 % 24,1 % 7,1 %

BBLR a. BBLR b. BBLSR c. BBLER

113 27 1

80,1 % 19,1 % 0,7 %

Jumlah 141 100 % (Sumber : Data sekunder rekam medis, 2014)

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa usia ibu terbanyak < 19 tahun yaitu

37,6 %, paritas terbanyak pada primipara yaitu 86,5 %, tingkat pendidikan

terbanyak pada smp yaitu 39,0%, kategori terbanyak pada BBLR yaitu 80,1 %.

Page 24: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47  

  

b. Distribusi Frekuensi BBLR Berdasarkan Faktor Usia, Paritas, Tingkat

Pendidikan Ibu Yang Melahirkan Tahun 2014 Di RSUD Wonosari

Gunung Kidul Yogyakarta

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Faktor Usia, Paritas, Tingkat Pendidikan Ibu Yang Melahirkan Tahun 2014 Di RSUD Wonosari

Gunung Kidul Yogyakarta Kejadian BBLR Karakteristik

BBLR n %

BBLSR n %

BBLER n %

Jumlah n %

Usia < 19 tahun 20-35 tahun > 36 tahun Paritas Primipara Multipara Grandemultipara Tingkat Pendidikan Tidak sekolah SD SMP SMA Perguruan tinggi

42 29,8% 29 20,6% 42 29,8% 98 70% 14 9,9% 1 0,7% 2 1,4% 32 22,6% 41 29% 30 21,2% 8 5,7%

10 7,1% 7 5% 10 7,1% 23 16,3% 4 28,3% 0 0% 0 0% 8 5,7% 14 9,9% 3 2,1% 2 1,4%

1 0,7% 0 0% 0 0% 1 0,7% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 1 0,7% 0 0%

53 37,6% 36 25,5% 52 36,9% 122 86,5% 18 12,8% 1 0,7% 2 1,4% 40 28,4% 55 39,0% 34 24,1% 10 7,1%

(Sumber: Data sekunder rekam medis, 2014) Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukan bahwa terbanyak 29,8 % bayi

BBLR dengan usia ibu < 19 tahun dan > 36 tahun, bahwa terbanyak 70 %

bayi BBLR dengan paritas ibu primipara, bahwa terbanyak 22,6 % bayi

BBLR dengan tingkat pendidikan ibu SMP.

Page 25: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48  

  

B. PEMBAHASAN

1. Gambaran Karakteristik Faktor Ibu Pada Kejadian BBLR Pada Tahun 2014

Di RSUD Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta

Faktor ibu yang mempengaruhi kejadian BBLR diantarannya usia, paritas dan

pendidikan.

Usia ibu terbanyak yaitu < 19 tahun dan > 36 tahun. Menurut Manuaba

(2008), usia ibu mempengaruhi tingkat kejadian BBLR terutama ibu dengan

usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun, pada usia ibu yang terlalu

muda (kurang dari 20 tahun) peredaran darah menuju serviks dan juga

menuju uterus masih belum sempurna sehingga hal ini dapat menggangu

proses penyaluran nutrisi dari ibu ke janin yang dikandungnya.

Paritas ibu terbanyak yaitu primipara. Menurut Rahardjo (2011), ibu

dengan paritas satu dan lebih dari empat beresiko melahirkan BBLR. Pada

primipara terkait dengan belum siapnya dengan organ dalam dan dalam

menjaga kehamilan dan menerima kehadiran janinnya, keterampilan ibu

untuk melakukan perawatan diri dan bayinya serta faktor psikologis ibu yang

masih belum stabil.

Tingkat pendidikan ibu terbanyak yaitu SMP. Menurut Manuaba (2008),

menyebutkan bahwa faktor lingkungan, yaitu pendidikan termasuk dalam

faktor resiko tinggi menjelang kehamilan. Tingkat pendidikan dapat

menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim

karena tingkat pendidikan mempengaruhi cara pemilihan tempat dan

Page 26: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49  

  

pertolongan persalinan, dapat menimbulkan risiko saat persalinan atau selama

kehamilan.

2. Pada Kejadian BBLR Berdasarkan Faktor Usia Ibu Yang Melahirkan Tahun

2014 Di RSUD Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta

Usia ibu yang melahirkan tahun 2014 di RSUD Wonosari Gunung Kidul

Yogyakarta

Penelitian ini menunjukan bahwa usia ibu yang melahirkan bayi dengan

BBLR yaitu usia < 19 tahun dan > 36 tahun sebanyak 29,8 %. Penelitian ini

sejalan dengan penelitian Ashadila (2012), dengan hasil penelitian bahwa dari

166 responden sebagaian besar usia ibu > 35 tahun sebanyak 73 orang

(44,6%). Dan dihasilkan jumlah terbanyak pada usia > 35 tahun terdapat 35

orang (21,1%) BBLR dari total 83 kasus BBLR dan 38 orang (22,9%) tidak

BBLR dari total 83 kasus tidak BBLR. Hasil penelitian ini berbeda dengan

Tarera (2010) yang menyatakan tidak ada hubungan antara usia ibu dengan

kejadian BBLR.

Usia berkaitan dengan kedewasaan psikologis yaitu semakin lanjut usia

seseorang makin mampu menunjukan kematangan jiwa, semakin mampu

berfikir rasional dan mengendalikan emosi, semakin toleransi pada perilaku

yang berbeda dari pandangan dan perilaku sendiri. Umur reproduksi seorang

wanita dapat dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu usia reproduksi muda

(<20 tahun), usia reproduksi sehat (20-35 tahun), dan usia reproduksi tua

(>35 tahun). Angka kejadian prematuritas tinggi adalah kehamilan pada usia

<20 tahun atau >35 tahun. Kehamilan pada usia muda merupakan faktor

Page 27: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50  

  

resiko hal ini disebabkan belum matangnya organ reproduksi untuk hamil

(endometrium belum sempurna) sedangkan pada umur diatas 35 tahun

endometruim yang berkurang subur serta memperbesar kemungkinan untuk

menderita kelainan kongenital, sehingga dapat berakibat terhadap kesehatan

ibu maupun perkembagan dan pertumbuhan janin dan beresiko untuk

mengalami kelahiran prematur. Angka kejadian prematuritas ialah pada usia

kurang dari 20 tahun. Kejadian terendah terjadi pada usia antara 26-35 tahun

(Cuningham, 2013).

Kejadian BBLR juga meningkat seiring dengan penambahan usia ibu,

karena dengan meningkatnya usia akan terjadinya perubahan-perubahan pada

pembuluh darah dan juga ikut menurunya fungsi hormon yang mengatur

siklus reproduksi (endometrium). Disamping itu, semakin bertambahnya usia

maka akan semakin meningkatnya pula risiko hipertensi yang juga

merupakan faktor predisposisi terjadinya BBLR (Rahardjo, 2011).

3. Pada Kejadian BBLR Berdasarkan Faktor Paritas Ibu Yang Melahirkan Tahun

2014 Di RSUD Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta

Paritas ibu yang melahirkan tahun 2014 di RSUD Wonosari Gunung Kidul

Yogyakarta

Penelitian ini menunjukan bahwa paritas ibu yang melahirkan bayi BBLR

yaitu primipara sebanyak 70 %. Penelitian ini sejalan dengan penelitian

Lindawati (2014), dengan hasil penelitian bahwa dari 71 responden sebagaian

besar paritas primipara sebanyak 40 orang (56,3%), sedangkan untuk kategori

grandemultipara tidak ada atau 0%. Hal ini menunjukan sebagaian besar

Page 28: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51  

  

rsponden termasuk dalam primipara yaitu mempunyai anak satu. Hasil

penelitian Turede (2012), yang mengemukakan bahwa paritas merupakan

faktor risiko yang signifikan terhadap kejadian BBLR. Ibu dengan paritas

primipara dan paritas lebih dari tiga anak beresiko melahirkan BBLR.

Penelitian ini sama dengan penelitian Turede bahwa paritas mempunyai

faktor penyebab terjadinya BBLR.

Risiko untuk terjadinya BBLR tinggi pada paritas 1 kemudian menurun

pada paritas 2 atau 3, selanjutnya meningkat kembali pada paritas 4

(Sembiring, 2009). Kejadian BBLR lebih sering terjadi pada ibu yang

mempunyai paritas tinggi dibandingkan dengan ibu yang mempunyai paritas

rendah, hal ini disebabkan karena terdapat jaringan parut akibat kehamilan

dan persalinan terdahulu. Jaringan parut tersebut mengakibatkan persediaan

darah ke plasenta tidak adekuat sehingga perlekatan plasenta tidak sempurna

sehingga plasenta menjadi tipis dan mencakup uterus lebih luas. Akibat lain

dari perlekatan plasenta yang tidak adekuat ini adalah terganggunya

penyaluran nutrisi yang berasal dari ibu ke janin sehingga penyaluran nutrisi

dari ibu ke janin menjadi terhambat atau kurang mencukupi kebutuhan janin

(Rahardjo, 2011).

Penyaluran nutrisi dari ibu ke janin dapat diterangkan sebagai berikut,

embrio memiliki dua lapisan pelindung, lapisan dalam dinamakan amnion

dan lapisan luar dinamakan korion. Bagian dari korion yaitu vili korialis

menembus dinding uterus dan berfungsi sebagai pengangkut bahan makanan

dari darah ibu ke embrio. Kemudian sebagaian korion masuk ke dalam

Page 29: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52  

  

plasenta dan memberi makan kepada embrio selama kehamilan berlangsung.

Embrio berhubungan dengan plasenta melalui tali pusat, melalui tali pusat

embrio memperoleh makanan dan membuang sisa metabolismenya

(Rahardjo, 2011).

4. Pada Kejadian BBLR Berdasarkan Faktor Tingkat Pendidikan Ibu Yang

Melahirkan Tahun 2014 Di RSUD Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta

Tingkat pendidikan ibu yang melahirkan tahun 2014 di RSUD wonosari

gunung kidul yogyakarta

Penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pendidikan ibu yang melahirkan

bayi dengan BBLR yaitu SMP sebanyak 29 %. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian Lindawati (2014), dengan hasil yaitu bahwa sebanyak 34 orang

(47,9%), sedangkan paling sedikit responden yang memiliki pendidikan

perguruan tinggi yaitu sebanyak 1 orang (1,9%). Hal ini menunjukan bahwa

sebagaian besar responden memiliki jenjang pendidikan menengah pertama.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Syaifuddin (2003), bahwa

semakin rendah pendidikan semakin beresiko melahirkan BBLR.

Semakin tinggi tingkat pendidikan maka ibu akan memilih tempat dan

pertolongan persalinan yang tepat. Makin rendah pengetahuan ibu, sedikit

pengetahuannya untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan karena bisa

mendeteksi lebih dini kejadian BBLR dengan cara pengukuran TFU, TBJ

pada saat pelayanan ANC.

Menurut Syaifudin (2003), bahwa tingkat pendidikan mempunyai

hubungan yang eksponensial dengan tingkat kesehatan. Semakin tinggi

Page 30: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53  

  

tingkat pendidikan semakin mudah menerima konsep hidup sehat secara

mandiri, kreatif dan berkesinambungan. Pendidikan dapat meningkatkan

kematangan intelektual seseorang. Kematangan intelektual ini berpengaruh

pada wawasan, cara berfikir, baik dalam cara pengambilan keputusan maupun

dalam pembuatan kebijakan. Semakin tinggi pendidikan formal akan semakin

baik pengetahuan tentang kesehatan yang dapat diterapkan pada kehidupan

sehari-hari termasuk pengaturan pola makan ibu hamil sehingga

mempengaruhi peningkatan status gizi ibu yang pada akhirnya berhubungan

dengan berat bayi yang dilahirkan. Tingkat pendidikan secara tidak langsung

akan mempengaruhi hasil suatui kehamilan khususnya terhadap kejadian bayi

berat badan lahir rendah. Hal ini dikaitkan dengan pengetahuan ibu dalam

memelihara kondisi kehamilan serta upaya mendapatkan pelayanan dan

pemeriksaan kesehatan selama kehamilan.

C. KETERBATASAN PENELITIAN

Keterbatasan penelitian ini menggunakan catatan rekam medis, sehingga

banyak kemungkinan informasi yang dibutuhkan tidak lengkap serta beberapa

rekam medis yang berada diruangan yang berbeda dan tidak diijinkan untuk

diambil data. Jumlah data yang Droup Out 27,3% karena data tidak lengkap.

Page 31: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54  

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian faktor ibu pada kejadian BBLR tahun 2014 di RSUD

Wonosari Gunung Kidul maka kesimpulan yang dapat diambil adalah :

1. Sebagaian besar kejadian BBLR dalam kategori BBLR sebanyak 80,1%.

2. Sebagaian besar usia ibu yang melahirkan dengan bayi BBLR pada usia < 19

dan > 36 tahun hasilnya sebanyak 29,8%.

3. Sebagaian besar paritas ibu yang melahirkan dengan bayi BBLR pada paritas

primipara hasilnya sebanyak 70%.

4. Sebagaian besar tingkat pendidikan ibu yang melahirkan dengan bayi BBLR

pada tingkat pendidikan SMP hasilnya sebanyak 29%.

B. SARAN

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian terhadap faktor-

faktor risiko yang belum diteliti seperti faktor ibu yang lain, faktor janin, faktor

plasenta, faktor lingkungan dan dapat melanjutkan sampai tahap analisis.

2. Bagi Prodi Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam mengkaji

permasalahan sejenis dengan menggali berbagai aspek yang lebih mendalam dan

komprehensif seiring dan kompleksitas permasalahan kesehatan yang terkait

dengan ibu hamil.

3. Bagi tenaga kesehatan di RSUD Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta

Page 32: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55  

  

Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari sudah melakukan penanganan pada BBLR

dengan baik, penelitian ini bisa dijadikan bahan informasi untuk deteksi dini atau

skrining antenatal untuk melihat faktor risiko yang dapat menyebabkan kejadian

BBLR sehingga kejadian BBLR dapat diantisipasi.

Page 33: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56  

  

DAFTAR PUSTAKA

Atikah, Proverawati. (2010). Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta: Nuha Medika. Ashadila. (2012). Hubungan Usia dan Paritas Ibu Dengan Kejadian BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. Cuningham, F.Gary.Dkk. (2013). Obstetri Williams. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Dinkes. (2013). Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013. Yogyakarta. Depkes RI. (2012). Buku KIA. Jakarta: Balai Pustaka Hidayat, A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik AnalisaData. Jakarta: Salemba Medika. Hartanto, H. (2004). Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan . (2010). Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Surabaya: Kepala Pariwara. Lusiatun. (2011). Hubungan Paritas Ibu Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. Lindawati. (2014). Gambaran Penyebab Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dari Faktor Ibu di RSUD Wonosari Gunung Kidul. Karya Tulis Ilmiah. Manuaba, IBG. (200 7). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC. . (2008). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC Maharani. (2009). Hubungan Antara Usia Ibu Hamil Dengan Kejadian BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. Notoatmodjo,S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta . (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika Oxorn H.Dkk. (2010). Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: YEM

Page 34: GAMBARAN FAKTOR IBU PADA KEJADIAN BERAT BADAN …repository.unjaya.ac.id/2551/2/Fifi Fatmawati_1112074_nonfull.pdfSTIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTAPERPUSTAKAAN Nama : NPM : De terdapat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57  

  

Riyanto, Agus. (2009). Pengolaha Dan Analisis Data Kesehatan: Nuha Medika: Yogyakarta Prawirohardjo, Sarwono. (2007). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Pantiawati, I. (2010). Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta: Nuha Medika Proverawati, Atika&Ismawati, Cahyo. (2010). Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta: Nuha Medika Sugiyono. (2011). Statistik Untuk Penelitian. Jakarta: Alphabeta Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. 2012. Laporan Pendahuluan SDKI 2014-Angka Kematian Bayi. www.bps.go.id. Diunduh tanggal 26 Februari 2015 pukul 15:17 Sembiring, dkk. (2009). Peran zinkum terhadap pertumbuhan anak. Jurnal Sari Pediatri 11 (4): 244-249 Varney, H. (2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Wiknjosastro, H. (2007). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. WHO. (2007). Menurunkan Kematian Anak. Indonesia. World Health Organiztion (WHO). 2011. Child health-Infant Mortality-data by country.www.who.org. Diunduh tanggal 27 Februari 2015 pukul 08:23.