Fibro Adenoma Mamae Sinistras
-
Upload
pieter-johny -
Category
Documents
-
view
84 -
download
0
description
Transcript of Fibro Adenoma Mamae Sinistras
Pieter Johny Tiono
10-2010-113
17 April 2013
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl.Arjuna Utara No.6, Jakarta 11510
Email: [email protected]
Pendahuluan
Payudara merupakan organ seks sekunder yang merupakan simbol feminim
perempuan, jika ada kelainan dapat mengganggu kepercayaan diri wanita. Salah satu
kelainan yang akan dibahas di makalah ini adalah Fibroadenoma yang merupakan
suatu kealinan tumor jinak dan termasuk golongan terbessar dari tumor payudara
yaitu 45,28% - 50%.
Tujuan tinjauan pustaka ini adalah mempelajari lebih lanjut mengenai
anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnose kerja, diagnosis banding,
etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, komplikasi, penatalaksanaan, epidemiologi,
prognosis dan pencegahan dari fibroadenoma mamae sinistra pada wanita berusia 20
tahun.
Fibroadenoma Mamae Sinistra pada Wanita 20 Tahun
1
Anamnesis
Didahului dengan identitas yang lengkap kemudian kita bisa tanyakan kapan pertama
kali memperhatikan adanya benjolan? Bagaimana setelah adanya benjolan tersebut
apakah ada perubahan bentuk, ukuran atau sifat? Adakah perubahan siklus
menstruasi? Adakah sekret yang keluar dari putting? Adakah retraksi putting ke
dalam? Adakah nyeri? Adakah gejala lain? Demam? Benjolan lain ? penurunan berat
badan ? tanyakan juga apakah bisa mengangkat lengan? Bagaimana pola makannya
apakah sering makan berlemak? Bagaimana benjolan tersebut apakah keras atau
kenyal? Tanyakan apakah dulu pernah ada benjolan seperti ini? Riwayat kehamilan?
Ada konsumsi obat-obat? Bagaimana dengan keluarganya apakah ada hal yang sama?
Inilah beberapa hal yang bisa kita tanyakan jika pasien dengan keluhan benjolan di
payu dara.1
Pemeriksaan Fisik
Karena payudara sangat dipengaruhi faktor hormon lebih baik jika dilakukan
pemeriksaan fisik di saat pengruh hormon seminimal mungkin, biasanya post
menstruasi lebih kurang 1 minggu dari hari pertama haid.
Lakukan Inspeksi pemeriksaan fisik dilakukan dalam keadaan kedua lengan terangkat
ke atas apakah keduanya simetris? Adakah benjolan yang jelas? Adakah perlkeatan
kulit? Warna kulit, lekukan, retraksi papila, kulit berbintik seperti jeruk, ulkus dan
benjolan.
Lakukan palpasi lebih baik dilakukan dalam posisi berbaring dengan bantal tipis di
punggung pasien, palpasi dilakukan dengan ruas pertama jari telunjuk, tengah, dan
manis yang digerakan perlahan-lahan tanpa tekanan pada setiap kuadranpayudara
dengan alur zig-zag. Dapat juga sistematisasi ini dari tepi ke sentral (sentrifugal)
berakhir di daerah papil. Terakhir diadakan pemeriksaan kalau ada cairan keluar
dengan menekan daerah sekitar papil. Dengan pemeriksaan rabaan yang halus akan
lebih teliti daripada dengan rabaan tekanan keras. Rabaan halus akan dapat
membedakan kepadatan massa payudara.
2
Tumor adalah kepadatan massa dalam payudara yang berbentuk dan mempunyai
ukuran tiga dimensi. Pada sikap duduk benjolan yang tidak teraba ketika penderita
berbaring kadang lebih mudah ditemukan.
Perabaan kelenjar getah bening regional terutama axila sebaiknya dalam posisi duduk,
karena dalam posisi ini fossa aksila jatuh ke bawah sehingga mudah untuk diperiksa
dan lebih banyak dapat dicapai. Pemeriksaan aksila kanan, tangan kanan penderita
diletakkan/jatuhkan lemas di tangan kanan/bahu pemeriksa dan aksila diperiksa
dengan tangan kiri pemeriksa. Yang diraba kelompok kelenjar getah bening:
- mammaria eksterna; di bagian anterior dan di bawah tepi m. pektoralis aksila;
- subskapularis di posterior aksila;
- sentral di bagian pusat aksila;
- apikal di ujung atas fossa aksilaris.
- Pada perabaan ditentukan besar, konsistensi, jumlah; apakah berfik-sasi satu
sama lain atau tidak.
Palpasi juga dilakukan guna menentukan apakah benjolan melekat ke kulit atau
dinding dada. Laporkan jika ditemukan benjolan (konsistensi : padat, lunak, kenyal,
berbenjol-benjol) nyeri tekan, bebas atau diam. Apakah lengan normal atau
membengkak.1-3
Gambar 1. SADARI (sumber medikastore.com)
Pemeriksaan Penunjang
Jika pasien berusia dibawah 30 tahun atau sedang menjalani masa kehamilan maka
lebih baik melakukan pemeriksaan USG, jika pasien diatas 30 tahun, tidak hamil dan
3
sudah teraba massa maka lebih dianjurkan melakukan pemeriksaan mammografi dan
USG.4
Mammografi
Suatu teknik pemeriksaan soft tissue teknik, keganasan akan memberikan tanda-tanda
primer ( fibrosis reaktif, comet sign) dan sekunder ( retraksi, penebalan kulit,
bertambahnya vaskularisasi, perubahan posisi papila dan areola adanya bridge tumor).
Mammografi ini bisa mendeteksi tumor yang tidak teraba sehingga sangat bagus
untuk deteksi dini dan sreening. Mamografi sebetulnya pilihan utama deteksi kanker
payudara pada kasus curiga keganasan. Mammografi pada wanita usia < 35 tahun
sulit di interprestasikan karena padatnya jaringan kelenjar payudara, tapi akan baik
interpretasinya jika wanita pasca menopause karena jaringan kelenjar payudar sudah
regresi.2,3,5
Pada pemeriksaan mammogram, fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas dengan
ukuran 4 hingga 100 mm. Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang kasar yang
menandakan adanya infark atau involusi. Kalsifikasi berguna untuk mendiagnosis
massa ini, namun biasanya, kalsifikasi ini menyerupai suatu keganasan
mikrokalsifikasi.4
USG
Dengan pemeriksaan ini hanya dapat dibedakan lesi solid dan kistik. Kista dibedakan
dari lesi pada ultrasonografi, tapi metode ini tidak dapat mendeteksi mikrokalsifikasi.
Aspirasi jarum lebih sederhana dan lebih murah untuk mendeteksi kista. Pemecahan
paling baik untuk lesi meragukan yang tidak dapat teraba pada mamogram.
4
Gambar 2. USG Fibroadenoma Mamae (sumber:
medscape.com)
Biopsi
Setiap ada kecurigaan pada pemeriksaan mammogram, biopsi harus selalu dilakukan.
Jenis biopsi dapat dilakukan yaitu FNAB (fine needle aspiration biopsy) biopsi jarum
halus, core biopsy (jarum besar) dan biopsi bedah. FNAB hanya memungkinkan
evaluasi sitologi sedangkan biopsi jarum besar dan biopsi bedah memungkinkan
analisa jaringan payudara sehingga tumor bisa ditentukan invasif atau tidak.
Imunihistokimia
Pemeriksaan ini digunakan untuk membantu terapi target, antara lain pemeriksaan
status ER ( estrogen reseptor), PR (progesteron Receptor). Jika suatu kanker payudara
masih memiliki reseptor ini progonsis nya biasa lebih baik karena masih bisa di terapi
hormon.
Working Diagnosis
Fibroadenoma adalah gumpalan berbatas jelas, lunak, padat dan bisa digerakan dan
bisa berjumlah banyak. Sering pada wanita pre menopause dan terutama pada usia
dibawah 35 tahun. Histologi dari fibroadenoma biasanya gumpalan dari satu lobulus.
Tumor ini amat mudah dgerakan kesan kemari, biasanya tidak nyeri terkadang bisa
juga nyeri. Kebanyakan pada remaja biasanya ditemukan fibroadenoma yang besar,
jika estrogen meninggi sering kambuh biasanya fibroadenoma ini harus dieksisi
karena akan tumbuh membesar. Jika lesi dibawah (<2cm) dibiarkan tidak apa-apa tapi
jika (>5cm) sebaiknya diambil.2,3,5
Different Diagnosis
Fibrokistik Mamae
5
Biasanya ditemukan pada usia dekade 5 dan berkurang saat menopause. etiolologi
masih idiopatik biasanya karena pengaruh hormonal, kista ini biasanya berasal dari
destruksi dan dilatasi lobulus dan duktus terminalis payudara. Bisa tunggal, multipel,
unilateral/bilateral dan biasanya nyeri jika dipalpasi. Kista biasanya teraba sebagai
massa yang berbatas jelas, mobile dan berisi cairan. Kista dipastikan dengan aspirasi
dan USG. Biasanya berisi cairan keruh dan debris. Dilanjutkan dengan sitologi FNAB
dengan guide USG, Perkembangan kegansan hanya 0,1%.2
Galaktokoel adalah pembengkakan lunak dan tunggal di bawah aerola biasanya
berkembang saat kehamilan, memasuki masa akhir atau selama menyusui, aspirasi
berwarna susu. Biasanya menebal dan sulit diaspirasi.
Tumor Filoides
Dulu disebut sebagai sistosarkoma filoides salah satu neoplasma jinak yang berasal
dari jaringan nonepitel, pertumbuhannya cepat dan ditemukan berukuran besar,
kebanyakan pada usia 30 sampai 45 tahun. Bentuknya bulat lonjong, permukaan
berbenjol, batas tegas, ukuran dapat encapai 20-30 cm. konsistensi padat kenyal,
walau besar tidak ada perlekatan ke dasar atau kulit. Kulit payudara tegang dan
berkilat, biasanya dilakukan mastektotmi simple jika ganas harus dilakukan
mastektomi sebagian.2,3
Lipoma
Akan terliihat sebagai suatu bangunan yang menyerupai jaringan lemak sekitarnya
dan memberikan gambaran USG berupa lesi yang hipoekohik.
Ca mamae
Ini adalah neoplasma ganas, suatu jaringan payudara yang abnormal yang tidak
memandang jairngan sekitarnya tumbuh infiltratif dan destruktif dapat bermetastase.
Tumbuh progresif dan cepat membesar. Pada stadium awal tidak ada keluhan
bentuknya tidak rata, batas tidak tegas, permukaan tidak rata, konsistensi padat keras.
Pada stadium lanjut akna terlihat kelainan kulit berupa infiltrasi, retraksi putting susu
melekat pada kulit, seperti kulit jeruk (peau d ‘orange) satelit nodul. Bisa metastasis
jauh ke paru , hepar dan tulang dan lain-lain sampai fatal.2,3,6,7
Abses Payudara
6
Biasanya infeksi pada payudara saat hamil atau menyusui disebabkan oleh
Staphylococcus aureus, biasanya dengan gejala oayudara merah, bengkak, panas dan
nyeri.7
Gambar 3. Macam Kelainan Payudara (sumber: medikastore.com)
Etiologi
Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab sesungguhnya
dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruh hormonal (hormon
estrogen) sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma mammae.8
Peningkatan aktivitas Estrogen yang absolut atau relatif.
Genetik
Faktor-faktor predisposisi :
- Usia
-Jenis kelamin
- Geografi
- Pekerjaan
Epidemiologi
Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda pada usia sekitar
remaja atau sekitar 20 tahun.Tumor ini lebih sering dan cenderung terjadi pada umur
7
lebih awal pada kulit hitam dibanding kulit putih atau oriental. Tumor multiple
ditemukan pada 10-15% pasien. Berdasarkan laporan dari NSW Breats Cancer
Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun,
kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9%
populasi wanita terkena fibroadenoma. Sedangkan laporan dari Western Breast
Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25
tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%) wanita mengalami fibroadenoma dalam
hidupnya.9
Patofisiologi
Fibroadenoma adalah tumor jinak yang menggambarkan suatu proses hiperplasia dan
proliferasi pada satu duktus terminal, perkembangannya dihubungkan dengan suatu
proses aberasi perkembangan normal. Penyebab proliferasi duktus tidak diketahui,
diperkirakan sel stroma neoplastik mengeluarkan faktor pertumbuhan yang
memengaruhi sel epitel. Peningkatan mutlak aktivitas estrogen, diperkirakan berperan
dalam pembentukannya. Kira – kira 10% fibroadenoma akan menghilang secara
spontan tiap tahunnya dan kebanyakan perkembangan fibroadenoma berhenti setelah
mencapai diameter 2 – 3 cm. Fibroadenoma hampir tidak pernah menjadi ganas.10,11
Fisiologi
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipegaruhi oleh hormon.
Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa
fertilitas, sampai ke klimakterium, dan menopause. Sejak pubertas, pengaruh estrogen
dan progesteron yang diproduksi oleh ovarium dan juga hormon hipofise, telah
menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus.2
Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur haid. Sekitar hari ke – 8 haid,
payudara jadi lebih besar dan beberapa hari sebelum haid berikutnya terjadi
pembesaran maksimal. Kadang – kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata.
Selama beberapa hari menjelang haid, payudara menjadi tegang dan nyeri sehingga
pemeriksaan fisik, terutama palpasi, tidak mungkin dilakukan. Pada waktu itu,
pemeriksaan foto mamografi tidak berguna karena kontras kelenjar terlalu besar.
Begitu haid mulai, semuanya berkurang.2
8
Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui. Pada kehamilan, payudara
menjadi besar karena epitel duktus lobus dan duktus alveolus berproliferasi, dan
tumbuh duktus baru. 2
Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi
oleh sel – sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke
puting susu.2
Gambaran Klinis
Secara klinis diketahui sebagai tumor di payudara, jika kita lakukan palpasi payudara
biasanya akan ditemukan benjolan dengan konsistensi padat kenyal, dapat digerakan
dari jaringan sekitarnya, berbentuk bulat lonjong dan mempunyai batas tegas, tidak
nyeri.
Tatalaksana
Operasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan untuk fibroadenoma. Unutk usia <
30 tahun dapat diobservasi ataupun di eksisi jika ada kekhawatiran, jika usia > 30
tahun dapat di eksisi untuk menyingkirkan keganasan. Operasi yang dilakukan sejak
dini, hal ini bertujuan untuk memelihara fungsi payudara dan untuk menghindari
bekas luka. Pemilihan tipe insisi dilakukan berdasarkan ukuran dan lokasi dari lesi di
payudara. terdapat 3 tipe insisi yang biasa digunakan, yaitu 12
1. Radial Incision, yaitu dengan menggunakan sinar.
2. Circumareolar Incision
3. Curve/Semicircular Incision
Tipe insisi yang paling sering digunakan adalag tipe radial. Tipe circumareolar, hanya
meninggalkan sedikit bekas luka dan deformitas, tetapi hanya memberikan
pembukaan yang terbatas. Tipe ini digunakan hanya untuk fibroadenoma yang
tunggal dan kecil dan lokasinya sekitar 2 cm di sekitar batas areola. Semicircular
incision biasanya digunakan untuk mengangkat tumor yang besar dan berada di
daerah lateral payudara.12
Prognosis
9
Prognosis dari penyakit ini baik, walaupun penderita mempunyai resiko yang tinggi
untuk menderita kanker payudara. bagian yang tidak diangkat harus diperiksa secara
teratur.13
Pencegahan
Pencegahan tumor mammae secara umum :
- Promosi kesehatan untuk orang “sehat” untuk mewaspadai dan menghindari
berbagai faktor resiko.
- Melaksanakan pola hidup sehat
- Melakukan pemeriksaan “SADARI” ( Pemeriksaan Payudara Sendiri ), dengan
segera laporkan ke dokter atau tenaga medis lain kalau menemukan benjolan atau
tanda-tanda tumor.
Kesimpulan
Fibroadenoma merupakan neoplasma jinak yang sering dialami oleh wanita muda,
biasanya teraba sebagai benjolan bulat, kenyal mobile, dan tidak nyeri pada payudara.
Jika di deteksi dini dan dilakukan eksisi akan lebih baik daripada menunggu
firoadenoma tersebut membesar.
10