Adenoma Pleomorfik (Tumor Kel Liur)

download Adenoma Pleomorfik (Tumor Kel Liur)

of 12

Transcript of Adenoma Pleomorfik (Tumor Kel Liur)

  • 8/10/2019 Adenoma Pleomorfik (Tumor Kel Liur)

    1/12

    ADENOMA PLEOMORFIK

    2.1 Definisi

    Adenoma Pleomorfik adalah tumor kelenjar saliva dan paling umum di jumpaipada kelenjar parotid. Tumor ini merupakan tumor campuran (benign mixed tumor), yang

    terdiri dari komponen epitel, mioepitel dan mesenkim dan tersusun dalam beberapa

    variasi komponennya.

    Kelenjar saliva dikategorikan kedalam kelenjar saliva mayor dan minor. Kelenjar

    saliva mayor ada 3 (tiga ) : parotid, submandibularis, sublingualis. Kelenjar saliva minorterdapat disepanjang aerodigestif bagian atas submukosa : palatum, bibir, pharynx,

    nasophrynx, larynx, ruang parapharyngeal. Pada kelenjar saliva mayor Adenoma

    Pleomorfik paling sering di jumpai pada kelenjar parotid, sedangkan pada kelenjar saliva

    minor Adenoma Pleomorfik lebih sering dijumpai pada palatum dan bibir atas.

    Adenoma Pleomorfik dapat terjadi pada semua umur, baik anak-anak maupun

    dewasa. Pada sebagian besar kasus menunjukkan 45% sampai 75% dari semuaneoplasma kelenjar saliva, timbulnya penyakit 2 sampai 35 kasus per 100,000 orang.

    Adenoma Pleomorfik lebih sering terjadi pada wanita dibanding laki-laki denganperbandingan 2:1. Adenoma Pleomorfik paling sering terjadi diantara dekade ke- 3

    sampai ke- 6, dengan presentase usia rata-rata 43-46 tahun. Di Amerika, Adenoma

    Pleomorfik di jumpai sebanyak 80% dari seluruh tumor jinak kelenjar saliva.

    -catenin adalah suatu molekul yang dihubungkan dengan invasi dan metastase

    dari karsinomakarsinoma dari kepala dan leher, esopagus, lambung, colon, hati, paru,

    genital wanita, prostat, kandung kemih, pankreas dan melanoma.

    2.2 Etiologi

    Penyebab Adenoma Pleomorfik pada kelenjar saliva belum diketahui secara pasti,diduga karena keterlibatan lingkungan dan faktor genetik. Pemaparan radiasi

    dihubungkan dengan pekembangan tumor jinak dan carsinoma mukoepidermoid

    malignant.

    Satu studi mengatakan, bahwa simian virus (SV 40) memainkan peranan penting

    dalam perkembangan Adenoma Pleomorfik.6 Virus Epstein-Barr merupakan salah satufaktor didalam perkembangan tumor-tumor limphoephitelial kelenjar saliva. Perubahan-

    perubahan genetik, seperti kehilangan allelic, monosomi dan polisomi, dan penyusunan

    kembali strukturnya.

    Secara umum -catenin memainkan peranan penting di dalam perkembangan

    Adenoma Pleomorfik. Tidak hanya dalam perubahan bentuk yang malignant, tetapi juga

    didalam pengaturan fungsi-fungsi fisiologis. Ekspresi molekul-molekul adhesi didalamneoplasma-neoplasma kelenjar saliva telah diselidiki.

    Study saat ini mengatakan, percobaan untuk memperjelas peran sel di dalam

    onkogenesis dan sitodiferensiasi Adenoma Pleomorfik dan karsinoma dari kelenjar

  • 8/10/2019 Adenoma Pleomorfik (Tumor Kel Liur)

    2/12

    saliva. Ekspresi dari -catenin adalah immunohistochemical yang di uji dalam lesi- lesi

    maupun dalam kelenjar saliva normal.

    Gen -catenin adalah CTNNB1, yang dipetakan pada kromosom 3p21.9 -

    catenin tercakup didalam tranduksi isyarat (Wingless/WNT) dan spesifikasi dari sel

    selama embryogenesis. Study terbaru menunjukkan -catenin secara langsungberhubungan dengan anggota keluarga dari faktor transkripsi yang melibatkan aktifasi

    dari gen target yang spesifik.

    Beberapa kelompok cacat genetik didalam Adenoma Pleomorfik sebagian besar

    ditandai dengan penyimpangan struktur, khususnya translokasi resiprokal. Subgrup yang

    besar ditandai oleh penyusunan kembali regu 8p12. Gen kromosom 8p12 dikembangkandari regulasizinc finger gene, menunjukkan PLAG1.

    Secara fungsional adalah signifikan, sebagaimana mempunyai pengaruh dalamstabilitas dan translatabilitas dari hasil fusi mRNA dan sebagai konsekuensinya juga pada

    konsentrasi PLAG1 dan -catenin. Studi ini mengkonfirmasikan reduksi ekspresi

    molekul adhesi didalam sel-sel neoplasma dari tumor jika dibandingkan dengan duktuskelenjar sel. Hal ini dapat dihubungkan dengan translokasi antara PLAG1 dan CTNNB1.

    Adanya kecenderungan sel-sel neoplasma mengorganisir struktur duktus dan berlanjut ke

    -catenin didalam lapisan-lapisan sel, clusters dan sheets, sehingga protein dapat

    berpartisifasi didalam morpologi Adenoma Pleomorfik.

    GAMBARAN KLINIS, HISTOPATOLOGI, RADIOGRAFI ADENOMA

    PLEOMORFIK PADA KELENJAR SALIVA

    3.1 Gambaran Klinis

    Adenoma Pleomorfik mempunyai gambaran klinis: massa tumor tunggal, keras,

    bulat, bergerak (mobile), pertumbuhan lambat, tanpa rasa sakit, nodul tunggal. Suatunodul yang terisolasi umumnya tumbuh di luar dari pada normal, dari suatu nodul utama

    dibandingkan dengan suatu multinodular.

    Gambar 3.1. Adenoma pleomorfik pada kelenjar parotid,dilihat nodul tunggal

  • 8/10/2019 Adenoma Pleomorfik (Tumor Kel Liur)

    3/12

    Gambar 3.2. Adenoma pleomorfik pada kelenjar parotid

    Adenoma Pleomorfik biasanya mobile, kecuali di palatum dapat menyebabkan

    atropy ramus mandibulajika lokasinya pada kelenjar parotid. Ketika ditemukan di ekor

    kelenjar parotid, tumor ini akan menunjukkan satu bentuk cuping telinga (ear lobe).

    Meskipun Adenoma Pleomorfik digolongkan sebagai tumor jinak, tetapi

    mempunyai kapasitas tumbuh membesar dan berubah menjadi malignant membentukcarsinoma.

    Gambar 3.3. Adenoma Pleomorfik pada kelenjar submandibularis

    Gambar 3.4. Adenoma Pleomorfik pada kelenjar saliva minor di palatum

  • 8/10/2019 Adenoma Pleomorfik (Tumor Kel Liur)

    4/12

    Gambar 3.5. Bengkak pada servical waktu kurang dari 2 minggu, dianggap infeksi akutdari gigi

    Gambar 3.6. Adenoma Pleomorfik pada kiri parotid. Nodul elevasi dari lobus telinga

  • 8/10/2019 Adenoma Pleomorfik (Tumor Kel Liur)

    5/12

    Gambar 3.7. Adenoma Pleomorfik pada palatum lunak

    Gambar 3.8. Massa yang tumbuh di tengah-tengah kelenjar parotid

    Meskipun Adenoma Pleomorfik tumor jinak tumor ini adalah aneuploid, dan

    dapat kambuh setelah reseksi, menyerang jaringan normal, bermetastase jauh dalam

    jangka waktu yang lama.

    Gejala dan tanda tumor ini tergantung pada lokasinya. Ketika di jumpai pada

    kelenjar parotid kelumpuhan nervus fasialis jarang di jumpai, tetapi apabila tumor ini

    bertambah besar mungkin kelumpuhan nervus fasialis bisa di jumpai. Seperti ketikatumor ini menjadi malignant.

    Apabila tumor ini di jumpai pada kelenjar saliva minor, gejala yang timbul

    bermacam-macam tergantung pada lokasi tumor. Gejala yang timbul seperti : dysphagia,

    dyspnea, serak ,susah mengunyah, dan epistaxsis.

  • 8/10/2019 Adenoma Pleomorfik (Tumor Kel Liur)

    6/12

    3.2 Gambaran Histopatologi

    Secara histologi, Adenoma Pleomorfik mempunyai gambaran yang ber- variasi.Secara klasik Adenoma Pleomorfik adalah bifasik dan karakteristiknya merupakan satu

    campuran epitel poligonal dan elemen myoepitel spindle-shaped membentuk unsur

    dengan latar belakang stroma oleh mukoid, myxoid, kartilago atau hyalin.

    Elemen-elemen epitel disusun membentuk struktur seperti duktus, sheets,lembaran-lembaran yang poligonal, spindle atau stellate-shaped cells (bentuk

    pleomorphism). Area squamous metaplasia dan ephitel pearls bisa di lihat. Adenoma

    Pleomorfik tidak mempunyai kapsul, tetapi diselubungi oleh pseudocapsul yang berserat

    dari bermacam-macam ketebalannya. Tumor ini meluas dari keadaan normal melaluiparenkim kedalam bentuk pseudopodia seperti jari. Tetapi bukan suatu tanda perubahan

    bentuk yang malignant.

    Pada kelenjar parotid, Adenoma Pleomorfik biasanya dikelilingi oleh sebuah

    kapsul yang fibrous, dengan bermacam-macam ketebalan yang tidak sempurna terutama

    dalam tumor-tumor mukoid (gambar 3.9 A dan B). Pada kelenjar saliva minor tidakadanya kapsul bisa di lihat. Secara mikroskopis satelit tumor dengan nodul kecil-kecil,

    pseudopodia, dan penetrasi kapsul bisa di lihat diluar kapsul (gambar 3.10). Penyebab

    kambuhnya Adenoma Pleomorfik dalam kasus perawatan dengan simple enuclease ataupada kasus dimana reseksi bedah inadequat dalam membuka margin.

    .

    Gambar 3.9 : Kapsul di dalam Adenoma Pleomorfik. (a) Adenoma Pleomorfik dengan

    kapsul fibrous yang memisahkan tumor dari jaringan normal kelenjar parotid. (b)

    Adenoma Pleomorfik dengan lebih sedikit pokal kapsul yang absen. Nodul- nodul kecilpada satelit tumor menonjol diluar massa tumor mayor.

  • 8/10/2019 Adenoma Pleomorfik (Tumor Kel Liur)

    7/12

    Gambar 3.10 : Reccuren Adenoma Pleomorfik dengan mikroskopis dua nodul-nodul

    kecil jinak muncul. Tumor dengan multinodular muncul merupakan karakteristik darireccuren Adenoma Pleomorfik.

    Komponen epitel terdiri dari epitel dan mioepitel sel dengan pertumbuhan yangmenyimpang, termasuk trabekular, tubular, solid, cystic, dan papillary. (gambar 3.11)

    Sel epitel murni dan sebagian kuboidal. Sel-sel mioepitel memperlihatkan gambaran

    plasmasytoid, epiteloid, spindle, oncocytic, dan bentuk sel jernih. Pada beberapa studi,tipe myoepitel sel lebih sering muncul dengan bentuk sel plasmasytoid kemudian tipe

    spindle sel. Semua elemen seluler muncul dengan cytologic lembut tanpa akivitas

    mitotik.

    Gambar 3.11 : Sel dalam Adenoma Pleomorfik. (a) Tubulus atau formasi duktuspada Adenoma Pleomorfik. lnner epitel terdiri dari sel kuboidal, dengan sitoplasmaeusinopilic meliputi satu atau beberapa lapis sel dari mioepitel sel dengan sitoplasma

    jernih. Diantara stroma berisi spindle dan epiteloid mioepitel sel. (b) Susunan tubulur bisa

    di lihat, tetapi lipatan mioepitel tidak dapat digambarkan. Di antara stroma menunjukkanspindle mioepitel sel. Pada gambar ini natur bland sel absen dari atipi sel.

    Adenoma Pleomorfik seringkali muncul dengan karakteristik kromosom

  • 8/10/2019 Adenoma Pleomorfik (Tumor Kel Liur)

    8/12

    translokasi diantara kromosom 3 dan 8, hal ini menyebabkan gen PLAG1 menjadi sejajar

    ke gen -catenin. Hal ini mengaktifkan lintasan -catenin menuju arah pembelahan sel

    yang abnormal.

    Beberapa kasus menunjukkan, 71% Adenoma Pleomorfik ukuran tumor rata- rata

    3 cm menunjukkan gambaran yang tidak lazim secara histopatologi. Sel-sel neoplastikdengan tampilan yang berbeda-beda, hypercelulery, dan hyperhcromatism. Sel-sel yang

    tidak beraturan dengan nukleus dominan atau tanpa hyprkromatism, dan nukleus kecil

    dengan mitosis yang sedikit. Proliferasi sel tumor dapat dilihat di area yang padat ataulapisan-lapisan diantara struktur tubular, kumpulan sel-sel hyalin yang rapat atau sel

    plasmocytoid dan kumpulanstelata yang longgar atau selpolyhidral.

    Diagnosa histopatologi Adenoma Pleomorfik dapat juga dilakukan dengan

    prosedur-prosedur sampling termasuk fine needle aspiration biopsy (FNAB) dan coore

    nedlee biopsy (bigger needle comparing to byopsi). Kedua prosedur ini bisa dilakukan

    pada pasien rawat jalan.2 FNAB ini sangat akurat dan merupakan satu cara yangdilakukan untuk mendiagnosa tumor dari inflamasi sebelum reseksi bedah dilakukan.

    Alat-alat FNAB ini terdiri dari 22-25 gauge needle, 20mL syringe,dan syringe holderspesial untuk vakum yang baik. Aspirasi preparat sebelum teknik citology dilakukan.

    Gambar 3.12 Pasien usia 69 tahun setelah operasi menentukan sifat bengkak FNABdilakukan.

    FNAB dioperasikan dengan mengunakan tangan, apabila Adenoma Pleomorfik

    malignant secara alami dengan keakuratan sekitar 90%.2 FNAB juga dapat mendeteksi

    tumor primer kelenjar saliva dari metastase. Core needle biopsy lebih akurat dibanding

    dengan FNAB dengan ketelitian diagnostik lebih besar dari 97%.

    3.3 Gambaran Radiografi

    Gambaran CT Adenoma Pleomorfik (benign mixed tumor) adalah suatu

    penampang yang tajam dan pada dasarnya mengelilingi lesi homogen yang mempunyaisuatu kepadatan yang lebih tinggi dibanding glandular tisssue. T1- weighted MRI

    menunjukkan Adenoma Pleomorfik (benign mixed tumor) dengan area yang relatif

    mempunyai intensitas signal rendah (area gelap/radiolusen) dibandingglandular tisssue.

  • 8/10/2019 Adenoma Pleomorfik (Tumor Kel Liur)

    9/12

    Tumor mempunyai intensitas yang lebih besar ke area terang (intermediate

    brightness) dengan proton density-weighted MRI dan kelihatan sebagai aspek homogen

    dengan kepadatan yang tinggi (terang/radiopak) pada area T2- weighted. Foci denganintensitas signal rendah (area gelap/radiolusen) biasanya menunjukkan area fibrosis atau

    kalsifikasi distropik. Kalsifikasi ditunjukkan dengan tanda kosong (signal void) pada

    neoplasma parotid sebagai tanda Adenoma Pleomorfik (mixed benign tumor) sewaktuhasil diagnosa.

    Pemeriksaan radiografi berguna untuk membantu menegakkan diagnosa padapenderita Adenoma Pleomorfik. CT dan MRI berperan penting untuk mendeteksi

    Adenoma Pleomorfik pada kelenjar saliva.

    Dengan CTI, deteksi tumor 77% pada bidang aksial dan 90% pada bidang aksial

    dengan CE CT. Sedangkan dengan MRI, deteksi tumor 86% pada bidang aksial T1-

    weighted dan 88% pada bidang aksial T2- weighted, dan 85% pada bidang aksial CE T1-

    weighted.1

    Pemeriksaan Adenoma Pleomorfik dengan CTI dan MR oleh radiolog untukmengetahui lokasi dan besar tumor, deteksi lesi, batas tumor, batas lesi, aspek lesi,

    kontras antara lesi dengan jaringan sekitarnya, gambaran intensitas dari lesi, keberhasilan

    pemakaian medium kontras, aspek lesi setelah injeksi medium kontras, deteksi kapsulnya dan resorpsi tulang yang terjadi di sekitar lesi tersebut.

    Deteksi lesi dapat diklasifikasikan menjadi positif atau negatif. Pinggir lesi dapatdiklasifikasikan menjadi kurang jelas atau semuanya jelas. Batas lesi dapat

    diklasifikasikan menjadi halus atau berlobus. Aspek lesi dapat diklasifikasikan menjadi

    homogen atau tidak homogen. Kontras antara lesi dengan jaringan sekitarnya dapatdiklasifikasikan menjadi tinggi atau rendah. Gambaran intensitas dari lesi dengan otot

    disebelah lesi diklasifikasikan kedalam empat kelompok: tinggi, intrermediet, rendah,atau gabungan tinggi dengan rendah. Aspek lesi terhadap injeksi medium kontras

    diklasifikasikan menjadi homogen, tidak homogen dan perifer. Deteksi kapsul nya danresorpsi tulang diklasifikasikan menjadi positif atau negatif.

    Dari beberapa laporan kasus, tampilan C T I Adenoma Plemorfik menunjukkan

    margin tumor smooth, tumor kecil seperti spherical dan tumor besar lobular. Setelah

    keberhasilan dalam pemakaian medium kontras Adenoma Pleomorfik menunjukkanpeningkatan variabel.

    Bogeart et al, melaporkan Adenoma Pleomorfik pada kelenjar parotid

    menunjukkan pola inhomogenous pada sebagian besar kasus CTI. Lev at al, melaporkanbahwa pada CTI, penigkatan variabel ditemukan didalam Adenoma Pleomorfik pada

    kelenjar parotid dengan pola penigkatan homogenous dengan bahan- bahan kontras dari

    waktu ke waktu.

    Dari tampilanMRI, Adenoma Pleomorfik menunjukkan pola homogenous denganintensitas signal intermediete atau rendah (radiolusen) pada T1- weighted images,

    intensitas signal tinggi (radiopak) dengan pola inhomogenouspada T2- weighted images,

  • 8/10/2019 Adenoma Pleomorfik (Tumor Kel Liur)

    10/12

  • 8/10/2019 Adenoma Pleomorfik (Tumor Kel Liur)

    11/12

    Gambar 3.14 : Adenoma Pleomorfik pada kelenjar parotid wanita, 57 tahun. Pinggirtumor, batas tumor di deteksi dengan CT dan MRI. Kalsifikasi di deteksi dengan CTI (A)Tumor tidak homogen, intensitas signal intrermediet pada CTI. (B) Setelah pemakaian

    medium kontras tumor menunjukkan peningkatan yang tidak homogen pada CE CTI. (C)

    T1- weighted MRI menunjukkan intensitas massa intermediet. (D) T2- weighted MRI FS

    teknik menunjukkan intensitas massa tidak homogen. (E) Tumor menunjukkan bataslobular pada korona T2- weighted MRI menggunakan FS teknik. (F) Setelah pemakaian

    medium kontras tumor menunjukkan peningkatan CE T1- weighted menggunakan FS

    teknik.

  • 8/10/2019 Adenoma Pleomorfik (Tumor Kel Liur)

    12/12

    Gambar 3.15 : Adenoma Pleomorfik pada kelenjar submandibularis wanita, 55 tahun.Pinggir tumor, batas tumor di deteksi dengan CT dan MRI. (A) Tumor tidak homogen,intensitas signal intrermediet pada CTI. (B) Setelah pemakaian medium kontras tumor

    menunjukkan peningkatan yang tidak homogen pada aksial CE CTI. (C) Intensitas tumor

    ditunjukkan koronal CE CTI. (D) Pada aksial T1- weighted MRI menunjukkan intensitas

    massa tinggi. (E) Pada aksial T2- weighted MRI menggunakan FS teknik menunjukkantumor tidak homogen intensitas massa tinggi. (F) Tumor menunjukkan batas lobus tidak

    homogen dan intensitas signal tinggi pada koronal T2- weighted MRI menggunakan FS

    teknik.