fasciolasis interna hewan besar

download fasciolasis interna hewan besar

of 13

Transcript of fasciolasis interna hewan besar

  • 7/25/2019 fasciolasis interna hewan besar

    1/13

    LAPORAN KEGIATAN PPDH

    ROTASI INTERNA HEWAN KECIL

    DI PETERNAKAN drh RIBUT HARIANTO

    (1 JUNI 2015-26 JUNI 2015)

    !ASCIOLOSIS"

    O#$h%

    R&' K*r+&* C*h* N&,.&h L$.+*r&1/01010011102

    PENDIDIKAN PRO!ESI DOKTER HEWAN

    PROGRA KEDOKTERAN HEWAN

    UNI3ERSITAS BRAWIJA4A

    ALANG

    2015

    1 S&,*#$$,+

    1

  • 7/25/2019 fasciolasis interna hewan besar

    2/13

    a. Nama hewan : -

    b. Jenis atau ras : Sapi potong

    c. Jenis kelamin : jantan

    d. Umur : 16 bulan

    e. Tanggal pemeriksaan : 1 Juni !"1#

    2 A,*,$.*

    a. Sapi kurus

    b. Sudah dua hari mengalami penurunan na$su makan

    c. Sapi menjadi pasi$

    d. %engalami diare

    P$$r&.**, !&.& S*7&

    a. Selaput lendir pucat

    b. &ottle jaw 'oedema( dibagian mandibula

    c. &ulu kusam dan discharge disekitar mata

    d. )alam diare tidak ditemukan adan*a darah

    / D&*,8.&.

    &erdasarkan anamnesa dan pemeriksaan $isik sapi tersebut menderita

    +asciolosis.

    5 P$9*h*.*,

    2

  • 7/25/2019 fasciolasis interna hewan besar

    3/13

    ,namnesa *ang ditunjukkan oleh sapi potong menunjukkan gejala

    umum dari sapi *ang mengalami suatu pen*akit. enurunan na$su makan atau

    terjadin*a anoreksia merupakan proses dari suatu pen*akit *ang secara

    langsung menghambat atau menekan aktiitas pusat lapar. ,ktiitas pusat lapar

    dikontrol oleh nuklei hipotalamus lateral. usat lapar dirangsang oleh mediator

    *ang dihasilkan oleh rangsangan agal atau simpatetik pada reseptor peri$er

    *ang memberikan umpan balik pada nuklei hipotalamus lateral. adan*a

    gangguan pada rongga abdomen seperti radang pada hepatobilier/ pankreas/

    lambung/ usus halus dan ginjal akan menghambat aktiitas pusat makan

    dengan cara menghambat pengeluaran neurotransmiter neuropetide 0/

    serotonin *ang akan mempengaruhi pusat lapar. ,noreksia *ang terjadi akan

    berpengaruh pada berkurangn*a pasokan nutrisi *ang dikonsumsi pada sapi

    *ang apabila terjadi pada waktu *ang lama dapat mengakibatkan kekurusan

    pada sapi. anamnesa *ang didapatkan lainn*a ialah terjadin*a diare. )iare

    merupakan suatu keadaan pengeluaran $eces *ang tidak normal atau tidak

    seperti biasan*a ditandai dengan peningkatan olume/ keenceran serta

    $rekuensi lebih dari normal ',i/ !""6(. )iare merupakan salah satu gejala

    dari pen*akit pada sistem gastrointestinal 'Ngasti*ah/ !""2(. en*ebab dari

    diare dapat digolongkan menjadi beberapa $aktor *akni karena $ungsional

    seperti pergantian pakan/ alergi pakan atau komponen obat. +aktor 3edua *ang

    men*ebabkan terjadin*a diare ialah pen*akit metabolik seperti lier chirrhosis/

    h*poadrenocorticism/ dan keracunan logam berat. +aktor ketiga atau *ang

    terakir *akni adan*a pen*akit intrinsik pada usus *ang disebabkan oleh bakteri/

    $ungi/ protooa/ parasit/ irus.

    &erdasarkan anamnesa *ang didapat kemudian dilanjutkan denganpemeriksaan $isik *ang menunjukkan bahwa selaput lendir dari sapi jantan ini

    terlihat pucat. 4arna selaput lendir secara umum pada hewan besar berwarna

    merah rosa. 4arna selaput lendir dipengaruhi oleh status aliran darah/ Jumlah

    darah *ang mengalir dan kandungan eritrosit5hemoglobin. enurunan warna

    dapat disebabkan oleh penurunan aliran darah atau penurunan at warna darah.

    enurunan aliran darah dapat bersi$at lokal seperti iskemia atau umum *ang

    disebabkan oleh kelemahan sirkulasi peri$er dan penurunan at warna darah

    3

  • 7/25/2019 fasciolasis interna hewan besar

    4/13

    berkaitan dengan penurunan eritrosit atau hemoglobin 'anemia(. Sapi lokal

    *ang diperiksa perubahan selaput lendir lebih mengarah pada penurunan

    jumlah eritrosit atau hemoglobin. emeriksaan pada $eces *ang diare dari sapi

    jantan ini tidak ditemukkkan adan*a pendarahan/ $eces *ang menunjukkan

    adan*a darah pada keadaaan diare dapat mengindikasikan bahwa diare tersebut

    disebabkan oleh adan*a in$eksi bakteri dan irus. )alam kasus ini kausa diare

    bukan berasal dari bakteri dan irus. %ekanisme terjadin*a diare dapat *akni

    diawali dengan perubahan motilitas usus *ang terjadi sebagai akibat adan*a

    peradangan didalam usus sehingga usus 'terutama usus besar( tidak mampu

    menahan laju dari isi dalam usus sehingga terjadi diare. selain itu dapat

    disebabkan oleh eningkatan osmolalitas dapat disebabkan oleh maldigesti

    akibat kekurangan enim pankreas/ garam empedu . hal ini akan

    mengakibatgkan karbohidrat/ lemak/ protein tidak terabsorbsi dengan baik.

    akan *ang tidak terabsorbsi tersebut akan diubah menjadi asam laktat dan

    asam lemak olatil oleh bakteri di kolon. ni akan men*ebabkan penurunan p7

    'asam( dan peningkatan osmolalitas/ *ang akhirn*a menimbulkan diare. dari

    hasil pemeriksaan $isik ditemukan pula adan*a bottle jaw atau eodema pada

    bagian submadibula. ,dan*a bottle jaw merupakan suatu bentukan khas dari

    in$estasiFasciola sp.

    &erdasarkan dari anamnesa dan pemeriksaan $isik sapi tersebut

    didiagnosa mengalami $asciolosis.

    1. 8tiologi

    +asciolosis merupakan merupakan suatu pen*akit *ang disebabkan oleh

    in$eksi spesiesFasciola gigantica dan atauFasciola hepatica.Fasciola sp.

    %erupakan cacing *ang berasal dari kelas trematoda 'cacing pipih( dan$amili +asciolidea. Secara mor$ologiFasciola sp.berbentuk daun/ berwarna

    cokelat keabu-abuan/ berukuran panjang 2/#-9/# cm dan lebar "/6#-1/! cm

    ',,; !""2(. acing ini memiliki dua batil hisap entral 'acetabulum(/

    serta batil hisap oral 'oral sucker( *ang ber$ungsi sebagai lubang mulut.

    acingFasciola sp. mengin$eksi ternak ruminansia sebagai definitive host

    dan memiliki tempat predileksi pada hati dan kantung empedu.Fasciola sp.

    %emiliki intermedier host 'inang antara( *akni Siput. Fasciola sp.

    4

  • 7/25/2019 fasciolasis interna hewan besar

    5/13

    %enjalani siklus hidup secara tidak langsung sehingga mencapai stadium

    in$ekti$ 'metaserkaria( didalam tubuh siput

    !. ato$isiologi

    Sapi umun*a akan terin$eksi $asciolosis *ang didapatkan dari memakan

    rumput *ang tercemar oleh metaserkaria. Sapi merupakan hospes de$initi$

    dari cacing $asciolo sehingga metaserkaria *ang tertelan akan pecah didalam

    duodenum. %etasercaria *ang pecah akan mengeluarkan $asciola muda dan

    akan menembus dinding usus halus !< jam post in$eksi guna menuju

    kedalam tempat predileksi cacing Fasciola sp. cacing muda *ang berhasil

    menembus dinding usus akan masuk ke dalam ruang peritoneum dan

    setelah

  • 7/25/2019 fasciolasis interna hewan besar

    6/13

    dinding saluran empedu *ang dapat disebebkan oleh adan*a in$eksi pada

    lumen saluran empedu *ang mengakibatkan terjadin*a obstruksi saluran

    empedu. adan*a obstruksi dan 3ehadiran cacing dewasa dalam lumen

    saluran empedu intrahepatik membuat iritasi terus-menerus dan

    men*ebabkan proli$erasi hiperplastik. cacing $asciola selama perjalanann*a

    disaluran empedu akan menghisap darah *ang akan men*ebabkan

    timbuln*a reaksi radang dan sebagai upa*a untuk meregenerasi jaringan

    maka tubuh melakukan remodeling jaringan secara terus menerus *ang

    mengakibatkan akumulasi dari serat kolegen *ang berlebihan sehingga akan

    mejadi $ibrosis atau pengapuran pada saluran empedu 'Shaikh/ !"" dan merupakan #"

    > dari seluruh protein tubuh. ,lbumin memiliki peran memberi tekanan

    osmotik di dalam kapiler sehingga dapat menjaga keberadaan air dalam

    plasma darah dengan demikian olume darah akan tetap stabil. ,kibat

    adan*a penurunan protein terutama albumin maka akan diikuti denganpenurunan konsentrasi protein dalam plasma *ang dapat men*ebabkan

    penurunan tekanan osmotic plasma. penurunan ini men*ebabkan $iltrasi

    cairan *ang keluar dari pembuluh lebih tinggi/ sementara jumlah cairan

    *ang direabsorpsi kurang dari normal ? dengan demikian terdapat cairan

    tambahan *ang berada dalam ruang interstitial seperti pada submandibula

    dan peritoneum. ,ktiitas cacing menghisap darah selain men*ebabkan

    iritasi pada kantung empedu dan penurunan komponen protein dapat pula

    6

  • 7/25/2019 fasciolasis interna hewan besar

    7/13

    mengakibatkan terjadin*a penurunan jumlah darah men*ebabkan anemia

    ';aadsma et al./ !""9(. ,nemia merupakan suatu keadaan berkurangn*a

    jumlah sel darah merah atau kandungan hemoglobin didalam darah.

    7emoglobin '7b( adalah suatu sen*awa protein pembawa oksigen didalam

    sel darah merah. ,nemia pada kasus ini dapat disebabkan oleh berkurangna

    jumlah sel darah merah dan karena kekurangan at besi. 3ekurangan at

    besi dipicu karena kerusakan pada hepar *ang dapat mengakibatkan

    penurunan $ungsi hati dalam mendestruksi sel darah merah dan men*impan

    at besi. Seperti diketahui sel darah merah tua dihancurkan didalam hepar

    dengan merombak hemogloblin. =lobin *ang merupakan bagian

    hemoglobin akan dipisahkan/ dan hemen*a diubah menjadi bilierdin. @alu

    sebagian besar bilierdin diubah menjadi bilirubin dan diekskresikan ke

    dalam empedu. Sedangkan besi dari heme digunakan kembali untuk sintesis

    hemoglobin. ada langkah terakhir jalur ini/ besi 'sebagai +e !A(

    digabungkan ke dalam protopor$irin B dalam reaksi *ang dikatalisis oleh

    $erokelatase 'dikenal sebagai heme sintase(. 3erusakan hepar akan

    men*ebabkan penurunan jumlah eritosit *ang didestruksi sehingga akan

    men*ebabkan berkurangn*a cadangan at besi *ang disimpan didalam

    hepar/ apabila kekurangan besi berlanjut secara terus menerus akan

    mengakibatkan pen*ediaan besi untuk eritropoiesis berkurang sehingga

    menimbulkan gangguan pada bentuk eritrosit *ang menimbulkan anemia

    hipokromik mikrositer. 3eadaan terjadin*a anemia dapat teramati pada

    perubahan warna dari selaput lendir sapi *ang diperiksa.

    2. =ejala klinis

    =ejala klinis *ang nampak pada Sapi *ang terserang Fasciola sp. akan

    terlihat pucat/ lesu/ mata membengkak/ tubuh kurus/ dan bulu kasar serta

    kusam atau berdiri/ dan gangguan pada pertumbuhan apabila berlangsung

    lama karenaFasciola sp. muda merusak sel-sel parenkim hati dan cacing

    dewasa hidup sebagai parasit dalam pembuluh-pembuluh darah *ang ada di

    hati sehingga akan mengakibatkan gangguan $ungsi hati/ peradangan hati

    dan empedu *ang akan menggangu metabolisme dalam tubuh'=untoro/

    !""!(. =ejala klinis in$eksi Fasciola sp.bergantung pula pada tingkatan

    7

  • 7/25/2019 fasciolasis interna hewan besar

    8/13

    in$eksi. =ejala klinis pada in$eksi akut ialah ternak menjadi lemah/ na$as

    cepat dan pendek/ perut membesar disertai rasa sakit dan kematian akibat

    adan*a pendarahan. +asciolosis bentuk subakut kurang atau bahkan sama

    sekali tidak memperlihatkan gejala. +asciolosis bentuk kronis merupakan

    in$eksi *ang berjalan lama dan cacing dalan tubuh hospes telah menjadi

    dewasa. =ejala klinis *ang nampak pada in$eksi *ang bersi$at kronis ialah

    anemia sehingga men*ebabkan ternak lesu/ lemah/ na$su makan menurun/

    cepat mengalami kelelahan/ membran mukosa pucat/ diare/ oedema di

    antara sudut dagu dan bawah perut/ ikterus serta kematian dapat terjadi

    dalam waktu 1-2 bulan 'Subronto/ !""9? )itjennak/ !"1!(.

  • 7/25/2019 fasciolasis interna hewan besar

    9/13

    stadium *akni stadium cacing muda *ang sedang bermigrasi pada hepar dan

    saluran empedu dan bentuk dewasa. +asciolosis pada sapi jantan diterapi

    dengan menggunakanDovenix ' bahan akti$:Nitroxynil ( dosis: 1" mg5kg

    berat badan '1 ml untuk !# 3g berat badan( diberikan secara Subcutan.

    NitroC*nil merupakan obat *ang ber$ungsi untuk mengikat komponen

    protein dalam cacing. emberian obat cacing secara berkala minimal ! kali

    dalam 1 tahun bertujuan mengeliminasi migrasi cacing dewasa.

    6. encegahan

    encegahan *ang e$ekti$ *ang dilakukan pada kasus $asciolosis

    %enurut %artindah/ dkk. '!""#(/ prinsip pengendalian $asciolosis pada

    ternak ruminansia adalah memutus daur hidup cacing. Untuk itu/ diperlukan

    tindakan-tindakan pencegahan terhadap in$eksi antara lain dengan cara:

    a. @imbah kandang han*a digunakan sebagai pupuk pada tanaman padi

    apabila sudah dikomposkan terlebih dahulu sehingga telur Fasciola sp.

    sudah mati.

    b. engambilan jerami dari sawah sebagai pakan ternak dilakukan dengan

    pemotongan sedikit *akni 1-1.# jengkal dari tanah.

    c. Jerami dijemur selama !-2 hari berturut-turut dibawah sinar matahari dan

    dibolak-balik selama penjernuran sebelum diberikan untuk pakan.d. Tidak melakukan penggembalaan ternak di daerah berair atau *ang

    tercemar oleh metaserkaria cacing hati dan %elakukan rotasi

    pengembalaan

    e. menggunakan itik sebagai predator alami dari siput atau menggunakan

    %ollusida sebagai agen kimia untuk menekan populasi siput terutama

    pada musim penghujan.

    D*:+*r P;.+**

    D,ciarE. !""2. Technolog* mplementation rocedure +asciolosis F$ attle ,nd

    &u$$aloes ,nd ts ontrol %easures. DTerhubung &erkalaE

    7ttp:55,ciar.=o.,u5S*stem5+iles5Node5G"1"5%n122>!"part>!"6.$.

    ,ustralia: ,ustralian enter +or nternational ,gricultural ;esearch.

    D)itjennakE )irektorat Jenderal eternakan )an 3esehatan 7ewan. !"1!.Manual

    enyakit !e"an Mamalia. )irektorat Jenderal eternakan )an

    3esehatan 7ewan. Jakarta: Subdit engamatan en*akit 7ewan/

    )irektorat 3esehatan 7ewan.

    &aratawidja*a/ 3.=. !""G.#munologi Dasar $disi %e&'. Jakarta : Ui-ress.

    9

    http://aciar.gov.au/System/Files/Node/9010/Mn133%20part%206.Pfhttp://aciar.gov.au/System/Files/Node/9010/Mn133%20part%206.Pfhttp://aciar.gov.au/System/Files/Node/9010/Mn133%20part%206.Pf
  • 7/25/2019 fasciolasis interna hewan besar

    10/13

    &ora* Jc/ 7utchinson =w. H Stephen @. !""9. @ier +luke )isease n Sheep ,nd

    attle. rime$act

  • 7/25/2019 fasciolasis interna hewan besar

    11/13

    %ekanisme imunologis

    Sebagai contoh adalah mekanismeself cure. acing *ang terkena dalam selaput

    lendir usus dan abomasum mengeluarkan antigen selama ekdises ketiga *ang

    berlaku sebagai alergens. ,kibatn*a terbentukn*a beban cacing merangsang

    reaksi hipersensiti$itas tipe lokal *ang akut/ dibagian usus *ang mengandungparasit. 3ombinasi antara antigen cacing dengan g8 terikat sel mast

    men*ebabkan terjadin*a degranulasi sel mast dan dilepaskann*a amin asoakti$.

    Sen*awa ini merangsang kontraksi otot usus dan pertambahan permeabilitas

    askular *ang memungkinkan keluarn*a cairan ke dalam lumen usus. 3ombinasi

    ini menghasilkan pelepasan dan pengeluaran sebagian besar beban cacing dalam

    saluran gastrointestinal hewan 'Tiard/ 1G(.

    g8 memiliki peranan *ang lain dalam mengurangi jumlah cacing pada

    hewan. %isaln*a/ makro$ag dapat berikatan pada lara cacing melalui jalur *ang

    diperantarai g8 untuk menghancurkann*a. )emikian juga dengan memperantarai

    sel mast/ g8 merangsang pelepasan +aktor ,na$ilaksis 3emotaktik 8osino$il

    '+,38(. &ahan ini men*ebabkan dilepaskann*a eosino$il dalalm jumlah besar ke

    dalam sirkulasi. ,tas dasar inilah maka eosino$ilia menjadi demikian khas pada

    in$eksi cacing. 8osino$il memegang ! peranan. ertama/ mengandung enim *angmampu menetralkan bahan asoakti$ *ang dikeluarkan oleh sel mast. 3edua/

    bersama-sama dengan antibodi dan komplemen/ eosino$il dapat membunuh

    beberapa lara cacing dan karena itu juga membantu $ungsi proteksi. 8osino$il

    melekat pada cacing melalui g=. 3emudian mengalami degranulasi/ melepaskan

    isi granulan*a pada kutikel cacing. rotein basa utama granula dapat

    men*ebabkan kerusakan langsung pada kutikel dan juga membantu perlekatan

    11

  • 7/25/2019 fasciolasis interna hewan besar

    12/13

    eosino$il tambahan. 8$ek sitotoksik dari protein basa diperbesar oleh $aktor *ang

    berasal dari sel mast misaln*a histamin ataupun komplemen 'Tiard/ 1G(.

    %ekanisme lainn*a *ang terlibat meliputi netralisasi *ang diperantarai antibodi

    terhadap enim proteolitik *ang dipakai lara untuk menembus jaringan/

    pen*umbatan lubang anus dan mulut lara oleh sekresi dari lara dan pencegahan

    terhadap ekdisis dan terhadap antigen kelompok luar 'Tiard/ 1G(.

    %ekanisme ertahanan Selular

    Sel T lim$osit *ang telah disensitisasi dapat berhasil men*erang cacing *ang

    terbenam di dalam mukosa usus atau *ang sedang mengalami stadium jaringan.

    @im$osit T tersebut menekan akti$itas cacing dengan dua mekanisme. ertama/

    terjadin*a tanggap perbarahan dari mononuklear ke tempat inasi lara dan

    merubah lingkungan setempat menjadi tidak cocok untuk pertumbuhan dan

    migrasi. 3edua/ lim$osit sitotoksik mungkin mampu men*ebabkan kehancuran

    lara 'Tiard/ 1G(.

    ;espon imun pejamu terhadap in$eksi cacing pada umumn*a lebih kompleks oleh

    karena patogen lebih besar dan tidak bisa ditelan oleh $agosit. ertahanan terhadap

    ban*ak in$eksi cacing diperankan oleh aktiasi sel Th!. acing merangsang

    subset Th! sel )

  • 7/25/2019 fasciolasis interna hewan besar

    13/13

    cacing *ang ditemukan sekitar !#" ekor dan telur cacing di dalam tinja mencapai

    1"" ' %atthews/ 1GGG( . +asciolasis kronis ditandai dengan penurunan na$su

    makan/ anemia/ anoreksia/ diare kronis/ penurunan berat badan/ bottle jaw/

    cholangitis/ dan $ibrosis organ hati akibat dari cacing hati dewasa *ang hidup

    dalam buluh empedu ' Soulsb*/ 1G6( . %eskipun cacing muda hidup dalam

    parenkim hati/ parasit tersebut

    juga dapat menghisap darah/ seperti cacing dewasa dan men*ebabkan anemia

    pada minggu ke-< atau ke-# $ase migrasi cacing muda. )iperkirakan 1" ekor

    cacing dewasa dapat men*ebabkan kehilangan darah seban*ak ! ml5hari

    ' Subronto/ !""9( .

    +asciolasis kronis berlangsung lambat dan disebabkan oleh aktiitas cacing

    dewasa di dalam saluran empedu/ baik di dalam hati maupun di luar hati.

    +asciolasis men*ebabkan cholangitis/ obstruksi saluran empedu/ kerusakan

    jaringan hati disertai $ibrosis dan anemia. ,nemia terjadi karena cacing dewasa

    mengisap darah serta kehilangan persediaan at besi ' Subronto/ !""9( .@esi *ang disebabkan oleh in$eksi +asciola sp. pada semua ternak hampir

    sama bergantung pada tingkat in$eksin*a. 3erusakan hati paling ban*ak terjadi

    antara minggu ke 1!L1# pasca in$eksi. 3erusakan jaringan mulai terjadi pada

    waktu cacing muda mulai menembus dinding usus tetapi kerusakan *ang berat

    dan peradangan mulai terjadi sewaktu cacing bermigrasi dalam parenkim hati dan

    ketika berada dalam saluran empedu dan kantong empedu . ada pemeriksaan

    darah akibat $asciolasis akut ditemukan perubahan berupa anemia normokromik/

    eosinophilia/ dan hipoalbuminemia ' )itjennak/ !"1!( .

    13