Family Folder Chepalgia Dan Hipertensi

21
LAPORAN KEDOKTERAN KELUARGA KASUS SEORANG BAPAK DENGAN CHEPALGIA DAN HIPERTENSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Disusun oleh: Azizah Chairiani (030.09.042) Eva Natalia Br. Manullang (030.09.081) Reza Gharba Anggara (030.09.199) PRAKTEK KEDOKTERAN KELUARGA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

description

hiochsoihcoschio

Transcript of Family Folder Chepalgia Dan Hipertensi

LAPORAN KEDOKTERAN KELUARGAKASUS SEORANG BAPAK DENGAN CHEPALGIA DAN HIPERTENSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syaratdalam menempuh Kepaniteraan KlinikIlmu Kesehatan Masyarakat

Disusun oleh:Azizah Chairiani (030.09.042)Eva Natalia Br. Manullang (030.09.081)Reza Gharba Anggara (030.09.199)

PRAKTEK KEDOKTERAN KELUARGAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTIJAKARTA2015

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

I. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGAA. Identitas PasienNama : Tn. MarullohUmur: 70 tahunJenis Kelamin: laki-lakiStatus Perkahwinan: menikah Alamat: kuningan barat RT : 11 RW: 05 NO: 37Agama: IslamSuku Bangsa: BetawiPendidikan: SDPekerjaan: Tukang Ojek

B. Identitas Kepala KeluargaNama : Tn. MarullohUmur: 70 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiStatus Perkahwinan: menikahAlamat: kuningan barat RT: 11 RW: 05 NO: 37Agama: IslamSuku Bangsa:BetawiPendidikan: SDPekerjaan: Tukang Ojek

C. Sumber Pembiayaan KesehatanJaminan : BPJS

Perilaku Kesehatan Keluarga1. Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan: diobati sendiri. Bila diobati sendiri dan apabila yang sakit belum sembuh juga segera dibawa berobat ke dokter.2. Keikutsertaan pada program kesehatan di lingkungan rumah: Posyandu lansia: ya Posyandu balita: tidak Perkumpulan kesehatan lainnya: ya3. Pemanfaatan waktu luang: Olahraga: tidak Rekreasi: ya, liburan bersama anggota keluarga 1x/bulan Melakukan hobi: tidak Aktivitas sosial di lingkungan pemukiman: ya Arisan: ya Pertemuan RT: ya Organisasi: tidak

II. PROFIL KELUARGATabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung

No.NamaKedudukan dalam KeluargaSexUmur (tahun)PenddikanPekerjaanKeterangan

1.MBapak L62SDTidak bekerjaMeninggal

2.KOIbuP58SMPIbu Rumah TanggaSakit

3.SAnak IP32SMKKaryawanSehat

4.KAnak IIL26SMK-Sakit

5.KHAnak IIIL24SMK-Sakit

6.SUAnak IVL20SMK-Sakit

Diagram 1. Genogram Keluarga Kandung Pasien

KOM

SUKHKJS

MI

Keterangan: Meninggal SakitIII. RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN YANG SUDAH DILAKUKANDilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 8 Juli 2015 pukul 13.20 WIB A. Riwayat Medis : 1. Keluhan utama:Nyeri kepala 1 minggu yang laluRiwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 minggu yang lalu. Rasa nyeri dirasakan hilang timbul, muncul setelah pasien beraktivitas dan membaik setelah pasien beristirahat. Nyeri kepala dirasakan di seluruh kepala disertai rasa pegal dan kaku pada leher dan bahu. Nyeri kepala diikuti dengan keluhan mata berkunang-kunang serta tengkuk yang terasa pegal. Saat nyeri kepala timbul pasien tidak mengeluhkan keluarnya air mata atau cairan dari hidung. Pasien menyangkal keluhan mual dan muntah selama sakit. Pasien tidak ada gangguan BAB dan BAK. Pasien juga tidak mengeluhkan keluhan demam, batuk, pilek, ataupun kelemahan pada anggota geraknya. C.Riwayat Penyakit DahuluPasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi sejak 1 bulan yang lalu. Pasien memiliki riwayat penyakit asthma sejak 10 tahun yang lalu. alergi obat/makanan, penyakit jantung, kencing manis disangkal pasien.Riwayat KebiasaanPasien tidak memiliki kebiasaan merokok. Pasien biasa memakan makanan dengan gizi tidak seimbang saat sebelum sakit sampai sekarang dan pasien sering makan tidak teratur.D. Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga pasien yang mempunyai keluhan seperti pasien. Adik dari pasien memiliki riwayat penyakit asthma. alergi obat/makanan, penyakit jantung, kencing manis disangkal pasien.Hasil Pemeriksaan FisikTanggal 8 Juli 2015 pukul 11.00 WIB di Kelurahan Kuningan Barat RT 11/ RW 05Keluhan: Nyeri KepalaKeadaan Umum: Tampak sakit sedangKesadaran: Compos MentisTinggi Badan: 156 cm Berat Badan: 57 kgBMI: 23,4 kg/m2Keadaan Gizi: normalTanda Vital: Tensi:160/90 mmHgRR:19 x / menit Nadi:72x / menitSuhu:37oCKepala: NormocephaliMata: Konjungtiv anemis -/-, sclera ikterik -/-, pupil bulat isokorTelinga: Normotia, serumen -/-, sekret -/-Hidung: Bentuk normal, sekret -/-, septum deviasi -Tenggorok:T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (+), detritus -/-, kripta -/-Mulut:Bibir kering (-), sianosis (-)Dada: Cor I: Iktus kordis tak tampak P : Iktus kordis teraba pada ICS V 1 cm medial linea midklavikularis sinistra. P : Jantung dalam batas normal A: BJ I-II normal, murmur (-), Gallop (-) Pulmo I : Simetris saat statis dan dinamis P : Vokal fremitus sama pada kedua hemithoraks. P : Sonor pada kedua hemithoraks. A : Ka: Suara nafas vesikuler, rhonki kasar (-), wheezing (-) Ki: Suara nafas vesikuler, rhonki kasar (-), wheezing (-)

Abdomen I:Datar P:Supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-) P :Timpani A :Bising usus (+) normal SuperiorInferiorEkstremitasOedema- / -- / -Akral dingin - / -- / -

Hasil Laboratorium dan Pemeriksaan PenunjangTidak dilakukan pemeriksaan penunjangDiagnosis Kerja: Cephalgia dan Hipertensi grade II

Rencana PenatalaksanaanPengobatan yang telah diberikan :Terapi medikamentosa: Analgesik Paracetamol 3x500 mg jika nyeri kepala saja Antihipertensi captopril 3x25 mg selama 5 hariTerapi edukasi: Pasien dianjurkan untuk menjaga pola makan dengan membatasi konsumsi garam dan menghindari makanan yang berkolesterol, seperti gorengan, seafood, daging kambing, dan lain-lain. Pasien dianjurkan untuk minum rutin obat darah tingginya serta melakukan kontrol tekanan darah setiap 1x/bln dan saat obat habis. Pasien juga dianjurkan untuk berolahraga, seperti lari pagi di sekitar komplek perumahan.

IV. IDENTIFIKASI FUNGSI FUNGSI KELUARGAA. Fungsi BiologisDari hasil wawancara dengan pasien didapatkan informasi bahwa pasien tidak mengerti secara mendalam tentang penyakit yang dideritanya (hipertensi) sehingga pasien kurang peduli terhadap kondisi kesehatannya.B. Fungsi PsikologisPasien tinggal di rumah bersama istri dan anak keenamnya, seorang menantu dan seorang cucu. Anak-anak pasien semuanya masih sehat dan tinggal dirumah masing-masing. Hubungan antara anggota rumah baik. Proses pengobatan yang telah dilakukan oleh pasien ini mendapat dukungan dari keluarga.

C. Fungsi EkonomiPasien merupakan seorang bapak dan kepala keluarga. Pendapatan keluarga yang rutin didapat pasien 1.000.000 sebulan. Pasien tinggal bersama istri dan anak keenamnya dan seorang menantu serta seorang cucu. Anak-anak pasien telah bekerja.D. Fungsi PendidikanPendidikan penderita ialah SD. Isteri pasien tamat SD, semua anaknya tamat SLTA.E. Fungsi Religius

Frekuensi makan rata rata setiap harinya 2-3x/hari dengan variasi makanan sebagai berikut : nasi, lauk (tempe,tahu), ayam, ikan, sedikit sayur dan jarang memakan buah-buahan. Menu nasi dan protein nabati (tahu,tempe) dan sayuran merupakan menu yang lebih sering ada di rumah pasien. Semenjak sakit pasien frekuensi makan pasien agak berkurang 1-2x sehari dengan porsi 1/3 piring nasi.

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATANA. Faktor PerilakuSaat ini penderita memiliki kebiasaan makan tidak teratur dengan frekuensi makan 1-2x/hari. Sehari-hari pasien tidak banyak beraktifitas hanya beristirahat. Saat ini pasien patuh minum obat antihipertensi dan antibiotik yang diberikan, pasien juga teratur meminum obat. Jika ada anggota keluarga sakit maka dibawa ke puskesmas terdekat dengan rumah.

B. Faktor Non PerilakuSarana pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan rumah adalah puskesmas. Hal ini cukup berpengaruh terhadap kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit, jarak rumah ke puskesmas 500 M.

VII. DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGAA. Fungsi Biologis 1 minggu sakit kepala. B. Fungsi Psikologis Hubungan penderita dengan keluarga baik. Penderita termasuk orang yang mudah bergaul. Keluarga pasien sangat mendukung kesembuhan pasien.C. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan Terdapat masalah dalam perekonomian keluarga karena suami pasien sudah meninggal dan hanya 1 anak pasien yang membiayai. D. Fungsi Sosial Dapat bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.E. Faktor Perilaku Saat ini pasien patuh meminum obat yang sudah diberikan. Pasien selalu menggunakan masker saat pergi ke luar rumah. Pasien kurang mengkonsumsi makanan gizi seimbang karena pasien tidak pernah diberitahu makanan apa saja yang perlu dihindari untuk mencegah hipertensi.F. Faktor Non Perilaku Tidak ada masalah

VIII. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAHA. Gambaran Lingkungan Rumah Rumah pasien terletak di pemukiman penduduk yang padat dengan ukuran ukuran 4x7 m2, bentuk bangunan 2 lantai. Secara umum gambaran rumah terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang makan, 3 kamar tidur, 1 dapur yang bergabung dengan kamar mandi yang disekat dengan tembok. Lantai terbuat dari semen, dinding terbuat dari tembok, atap rumah dari genteng namun dengan plafon. Ventilasi hanya melalui pintu rumah pasien yang selalu terbuka. Terdapat 2 buah jendela. Penerangan didalam ruangan tamu cukup baik. Namun, untuk penerangan di dalam kamar tidur redup karena tidak ada jendela dan watt lampu yang digunakan kecil. Udara didalam ruangan terasa sedikit lembab, dan kebersihan dalam dan luar rumah kurang bersih, tata letak barang-barang kurang rapi, listrik 450 watt, sumber air dari sumur pompa listrik dan closet jongkok. Jarak antara sumber air dan sepitank 4 meter. Bak mandi dikuras 1 minggu sekali, air limbah dialirkan ke kali. Di sekitar rumah tidak ada kali. Tempat pembuangan sampah berada di depan rumah.

DENAH RUMAH

65

32

58meter

41

5 meterKeterangan ruangan:1. ruang tamu 2. ruang makan3. kamar tidur4. kamar tidur5. Dapur6. Kamar mandi + jambanIX. DIAGRAM REALITA YANG ADA PADA KELUARGA

LingkunganYan KesStatus kesehatan

Pelayanankesehatan cukup Lingkungan rumah kurang bersih

memadai

Tidak memperhatikan asupan gizi yang seimbang Ventilasi udara dan sinar matahari di rumah tidak baik Jarang berolah raga

X. TABEL PERMASALAHAN PADA KELUARGA

NoResiko dan Masalah KesehatanRencana Pembinaan

1.Makan makanan dengan gizi tidak seimbangMenjelaskan bahwa makan dengan gizi seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit.

2.Kamar lembab, ventilasi dan pencahayaan kurangMemberikan edukasi tentang pentingnya ventilasi dan pencahayaan sehingga dapat mencegah sumber penyakit

4Tidak rajin berolah raga Menjelaskan bahwa rajin berolah raga akan mempercepat penyembuhan

XI. PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATANTanggalKegiatan yang DilakukanKeluarga yang TerlibatHasil Kegiatan

08 Juli 2015Memberi penjelasan kepada pasien tentang penyakitnya, meliputi penyebab, akibat dari penyakit, pencegahan. Menjelaskan pengawasan minum obat dari keluarga. Memberi penjelasan tentang pentingnya berolahraga.

Pasien dan keluargaPasien memahami penjelasan tentang penyakitnya, pencegahan dan mematuhi pengobatan yang diberikan

09 Juli 2015Mengontrol kepatuhan pasien dalam meminum obat dan tekanan darah 1 minggu setelah berobat.

PasienTekanan darah pasien menurun dan obat yang diminum habis.

10 Juli 2015Memberikan penjelasan akan pentingnya gizi yang baik untuk daya tahan tubuh pasien sehingga bisa mempertahankan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien.

PasienPasien memahami cara memperbaiki gizi nya dengan makan makanan bergizi untuk daya tahan tubuhnya.

13 Juli 2015Mengontrol tekanan darah pasien dan kepatuhan berolahraga serta menanyakan kepatuhan pola makan gizi seimbang.PasienTekanan darah pasien sudah terkontrol menjadi 130/80. Pola makan dengan membatasi konsumsi garam dan makanan yang berkolesterol sudah dipatuhi.

14 Juli 2015Menanyakan kondisi kesehatan pasien dan kepatuhan dalam berolahraga serta makan dengan gizi seimbang PasienSaat ini pasien tidak mempunyai keluhan dan tekanan darah sudah terkontrol.

15 Juli 2015Mengontrol tekanan darah pasien dan kepatuhan berolahraga serta menanyakan kepatuhan pola makan gizi seimbang.PasienTekanan darah pasien saat diperiksa 130/80. Pola makan dengan membatasi konsumsi garam dan makanan yang berkolesterol sudah dipatuhi. Pasien juga sudah rajin berolahraga.

XII. KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA1.Tingkat pemahaman:Pembinaan terhadap penderita yang dilakukan cukup baik2.Faktor pendukung:-Penderita dapat memahami dan menangkap penjelasan yang diberikan.-Sikap penderita yang kooperatif dan menangkap penjelasan yang diberikan.- Keluarga peduli dengan kesehatan penderita dan selalu memperhatikan kesehatan penderita.3.Faktor penyulit:Lingkungan rumah yang kurang bersih dan sehat.4.Indikator keberhasilan:Penderita dapat mengetahui tentang penyakitnya meliputi penyebab, pencegahan dan penatalaksanaannya serta berusaha untuk menghindari faktor tersebut. Keinginan untuk sembuh dari penderita yang tinggi.