FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

148
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE STAD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI KELAS X SMK BINA WARGA KECAMATAN LEMAH ABANG KABUPATEN CIREBON SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Oleh : ALIM NIM.2015.1.18.1.02044 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA BANGSA CIREBON TAHUN 2019

Transcript of FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

Page 1: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING

TIPE STAD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI

KELAS X SMK BINA WARGA KECAMATAN LEMAH ABANG

KABUPATEN CIREBON

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh :

ALIM

NIM.2015.1.18.1.02044

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM

IAI BUNGA BANGSA CIREBON

TAHUN 2019

Page 2: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

i

PERSETUJUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE

STAD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI KELAS X SMK BINA

WARGA KECAMATAN LEMAH ABANG KABUPATEN CIREBON

Oleh :

ALIM

2015.1.18.1.02044

Menyetujui,

Pembimbing I

Drs. Sulaiman, M. M. Pd.

NIDN. 2118096201

Pembimbing II

Drs. H. Muchlis, M.Pd. I

NIDN. 2112088001

Page 3: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

ii

NOTA DINAS

Kepada Yth.

Dekan Tarbiyah

IAI Bunga Bangsa Cirebon

di

Cirebon

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Setelah melakukan bimbingan, telaah, arahan dan koreksi terhadap penulisan skripsi

dari Alim Nomor Induk Mahasiswa 2015.1.18.1.02044, berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran tipe STAD Terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam di Kelas X SMK Bina Warga Kecamatan Lemah Abang

Kabupaten Cirebon.” Bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Tarbiyah

untuk dimunaqosahkan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pembimbing I

Drs. Sulaiman, M. M. Pd.

NIDN. 2118096201

Pembimbing II

Drs. H. Muchlis, M.Pd. I

NIDN. 2112088001

Page 4: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

iii

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

LEARNING TIPE STAD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI KELAS X SMK

BINA WARGA LEMAHABANG KECAMATAN LEMAHABANG KABUPATEN

CIREBON” oleh Alim NIM.2015.1.18.1.02044, telah diajukan dalam Sidang

Munaqosah Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Institut

Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon pada tanggal

Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas

Tarbiyah Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon.

Cirebon, Desember 2019

Sidang Munaqosah,

Ketua,

Merangkap Anggota

H.Oman Fathurohman,

NIDN. 8886160017

Sekretaris,

Merangkap Anggota,

Drs. Sulaiman, M. M. Pd.

NIDN. 2118096201

Penguji I,

………………………

Penguji II,

………………………

Page 5: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

iv

ABSTRAK

ALIM NIM. 2015.1.18.1.02044 PENGARUH MODEL MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF LEARNING TIPE STAD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

SISWA DI KELAS XI SMK BINA WARGA KECAMATAN LAMAHABANG

KABUPATEN CIREBON

Skripsi ini membahas pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Learning

Tipe Stad terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam di kelas X SMK Bina Warga Lemahabang kecamatan Lemahabang kabupaten

Cirebon tahun ajaran 2019 / 2020. Kajiannya dilatarbelakangi oleh begitu pesatnya

dalam perkembangan pembelajaran, pendidian harus lebih berinovatif sehingga

peserta didik tidak merasa bosan atau jenuh di dalam kelas pada saat pembelajaran

berlangsung. Kebosanan dan kejenuhan menjadi penghambat atau penghalang dalam

kemajuan pembelajaran atau pendidikan peserta didik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Stad terhadap motivasi belajar siswa pada

pembelajaran pendidikan agama Islam di kelas X SMK Bina Warga Lemahabang

kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2019/2020.

` penelitian ini merupakan jenis penilitian kuantitatif dengan menggunakan

metode angket dan dokumen. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan

kuesioner atau angket untuk mendapatkan data tentang Model Pembelajaran

Kooperatif Learning Tipe Stad terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

pendidikan agama Islam di kelas X SMK Bina Warga Lemahabang. Penelitian ini

merupakan penelitian populasi karena mengambil seluruh siswa di kelas X dengan

jumlah subyek penelitian sebanyak 32 responden. Data penelitian yang terkumpul

dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi satu predictor dan dua variabel

yang ada yaitu variabel X (pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe

Stad) dan variabel Y (Motivasi belajar siswa). Untuk mengetahui motivasi belajar

siswa. setelah melakukan uji instrument kemudian peneliti menyebarkan angket

untuk memperoleh data X dan Y.

Selanjutnya dari hasil perhitungan statistik dengan koofesien korelasi dan

analisis regresi, dimana terhadap korelasi yang positif antara Model Pembelajaran

Kooperatif Learning Tipe Stad (X) terhadap motivasi belajar siswa (Y). dalam

variabel X memperoleh hasil 87% dan variabel Y 84,5% hal ini di tunjukan oleh

koofesien korelasi ky r = 4,54≥ 0,242 pada taraf signifikan.

Dimana hasil dari analisis koefisien Determinan pengaruh penerapan model

pembelajaran kooperatif learning Tipe Stad terhadap motivasi belajar siswa pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi Malaikat Selalu Bersamaku di

SMK Bina Warga Lemah Abang Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon

menghasilkan 24% dan 76 % berhubungan dengan faktor lain yang tidak di teliti

dalam penelitian ini. Artinya berpengaruh rendah antara variabel X dan variabel Y.

Page 6: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

v

ABSTRAK

ALIM NIM.2015.1.18.1.02044 THE EFFECT OF COOPERATIVE LEARNING

MODEL TYPE STAD ON STUDENT LEARNING MOTIVATION IN SUBJECTS

OF LEARNING PAI IN CLASS X SMK BINA WARGA LEMAHABANG

CIREBON

The Study discusses the effect of cooperative learning model tipe stad on student

learning motivation in subjects of learing PAI in class X SMK Bina Warga

Lemahabang Cirebon in 2018/2019. His study was motivated by the rapid

development of learning. Educational development is very important so students do

not feel bored or fed up in class when learning takes place. Boredom ≥become

obstacles or obstacles in the progress of student learning or education.

The study aims to determine the effect of cooperative learning model tipe stad on

student learning motivatiaon in subjects of learaning PAI in class X SMK Bina

Warga Lemahabang Cirebon of 2019/2020. This research is a type of quantitative

research using a questionnaire and documentation method. Data collection techniques

using a questionnaire to get data about the cooperataive learning model type stad of

student learning motivation in subjects of learning PAI in class X SMK Bina Warga

Lemahabang Cirebon.

This study is a population study because it took all class X students with a total of 32

research subjects. The research data collected were analyzed using a regression

analysis technique of one predictor and two existing variables. That is, variable X

influences the type of cooperative learning model learning type and the Y variable of

student motivation to determine student motivation. After testing the instrument then

the researcher spreads out to obtain X and Y.

Then from the result of the calculataion of the correlation coefficient statistics and

regression analysis, where the positive correlation between cooperative learning

model (X) of learning motivation of students. In the variable X obtained 87% result

and the veriable Y 84,5% this shows the correlation coefficient kyr= 4,54≥ 0,242 at a

significant level. Where the result of the analysis of the coefficient determinants of

the influence of the application of cooperative learning models of student learning

motivation on the subject of PAI angel material always with me in class X SMK Bina

Warga Lemahabang Cirebon produce 24% and 76 % related to other factors not

examined in this study means that it has a low effect between the variable X and Y.

Page 7: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT yanf mana telah memberikan

segala kenikmatan dan hidaya serta innayah kepada kita semua, sehingga penyusun

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul : “Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Stad terhadap Motivasi Belajar Siswa pada

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas X SMK Bina Warga

Lemahabang Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon”, salam rangka

menyelesaikan studi strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas

Tarbiyah Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon.

Dalam penyusunan skripsi ini, penyusun telah menerima banyak bimbingan,

dorongan dan bantuan dari berbagai pihak yang tak ternilah harganya. Jasa baik

mereka tentu tidak dapat penyusun lupakan begitu saja, pada kesempatan ini

penyusun mengucapkan terimakasih kepada :

1. Almarhum Drs. H. A. Basuni, Ketua Yayasan Pendidikan Bunga Bangsa Cirebon.

2. H. Oman Fathurohman, M. A.Rektor Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon

yang memberikan kesempatan untuk dapat menuntut ilmu di IAI BBC.

3. Drs. Sulaiman, M.M.Pd, Dekan Fakultas Tarbiyah yang telah memberikan ijin dan

kesempatan untuk mengadakan penelitian.

4. Bapak Dosen Drs. H. Muchlis, M.Pd, I dan Bapak Dosen Drs. Sulaiman, M.M.Pd,

Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dan

membimbing penyusunan skripsi ini dengan sabar dan penu perhatian.

Page 8: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

vii

5. Terimakasih kepada seluruh Dosen-dosen yang sudah memberikan segala

kemampuannya untuk mentransfer ilmunya kepada kita semua dan sudah

memberikan kelancaran dalam pembuatan skripsi ini.

6. Terima kasih kepada seluruh staf IAI Bunga Bangsa Cirebon yang sudah memberikan

pelayanan terbaik untuk kita selama kegiatan kuliah berlangsung.

7. Kepala Sekolah SMK Bina Warga Lemahabang Kecamatan Lemahabang Kabupaten

Cirebon Ibu Yayat Sumiati, S.Pd. yang telah bersedia memberikan ijin dan fasilitas

selama penyusun melakukan penelitian.

8. Terima kasih kepada bapak Ibuku tercinta yang sudah memberikan segalanya serta

dukungan sampai saya sekarang ini.

9. Terimakasih kepada rekan-rekan Mahasiswa yang sudah menmberikan support dan

perduli serta sudah memberikan segala sesuatunya dengan baik.

Semoga segala bantuan dan kebaikan tersebut mendapat limpahan balasan

dari Allah SWT. Akhirnya penyusun berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi pembaca. Amin.

Cirebon, Desember 2019

Penyusun

Page 9: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................... ii

PERSETUJUAN ................................................................................................... iii

NOTA DINAS ...................................................................................................... iv

PENGESAHAN .................................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 5

C. Batasan Masalah ............................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5

E. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6

F. Kegunaan Penelitian ......................................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 9

A. Deskripsi Teoritik ............................................................................................. 9

1. Model Pembelajaran kooperatif Learning Tipe Stad ........................................ 9

2. Motivasi Belajar ................................................................................................ 15

B. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................................... 26

Page 10: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

ix

C. Kerangka Berfikir ............................................................................................. 27

D. Hipotesis Penelitian .......................................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 30

A. Desain Penelitian .............................................................................................. 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 33

C. Populasi dan Sampel......................................................................................... 34

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 37

E. Teknik Analisa Data ......................................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 53

A. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................................. 53

B. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................................ 76

C. Pembahasan dan Hasil Penelitian ..................................................................... 106

D. Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 110

KESIMPULAN ..................................................................................................... 110

SARAN ................................................................................................................. 110

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 111

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 113

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 115

Page 11: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

x

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Stad Terhadap Motivasi Belajar Siswa

pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas X SMK Bina Warga

Kecamatan Lemah Abang Kabupaten Cirebon.” Beserta isinya adalah benar-

benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau mengutip yang tidak

sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat akademik.

Atas pernyataan diatas, saya siap menanggung atau sanksi apapun yang

dijatuhkan kepada saya sesuai dengan peraturan yang berlaku, apabila kemudian

ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan, atau ada klaim terhadap

keaslian karya saya ini.

Cirebon, Desember 2019

Yang membuata pernyataan

ALIM

NIM.2015.1.18.1.02044

Penyusun

Page 12: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

“Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang didalamnya melibatkan banyak

orang, diantaranya peserta didik, kepala sekolah, administrator, masyarakat dan orang

tua peserta didik”.1 Oleh karena itu agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara

efektif dan efesien, maka setiap orang yang terlibat dalam pendidikan tersebut

seyogyanya dapat memahami tentang perilaku individu, kelompok maupun sosial

sekaligus dapat menunjukan perilakunya secara efektif dan efesien dalamproses

pendidikan.

Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam pembangunan suatu

Negara. Pendidikan merupakan peranan penting dalam memperbaiki kualitas

sumber daya manusia yang dimiliki. Upaya peningkatkan kualitas pendidikan yang

sesuai dengan perkembangan jaman dan teknologi dapat meningkatkan martabat

Indonesia di mata dunia. Peningkatan dan pembaharuan didalam bidang

pendidikan harus terus dilakukan agar tujuan utama dari pendidikan nasional

Indonesia dapat tercapai.2 Sedangkan

Menurut Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sikdiknas dalam pasal

disebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan berusaha mengembangkan

potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan

jenis pendidikan tertentu.3

1 Noer Rohman, “Psikologi Pendidikan”,(Perum Polri Gowok Blok D3 No.200 Depok Sleman

Yogyakarta: Kalimedia 2015),cet.1,h.3

2 Suluk fitriyah nurahman, Sudarno Herlambang, Purwanto,Model PembelajaranProblem Based

Intruction (PBI)berbantuan media Movie untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa,

italic, hal.1

3 Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Sikdiknas Dalam Pasal 1

Page 13: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

2

“Pada hakikatnya dalam pandangan Islam kegiatan pendidikan dalam arti luas

telah dilaksanakan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pendidikan Islam disini

identik dengan kegiatan dakwah yang biasanya dipahami sebagai upaya untuk

menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat”.4

Pendidikan menurut Al- Qur‟an ada dua kata yg digunakan Al- Qur‟an untuk

mengungkapkan makna pendidikan yaitu kata rabb yang bentuk masdarnya

tarbiyah dan kata „allama dengan bentuk masdarnya ta’lim. Kata tarbiyah

sebagaimana telah dijelaskan oleh al- Raghib al- Ashafany adalah sya‟a al-syai

halan fa halun ila haddi al- tamam; artinya menggabungkan atau menumbuhkan

sesuatu setahap demi setahap sampai batas yang sempurna.5

Sedangkan kata ta‟lim digunakan secara khusus untuk menunjukan sesuatu yang

dapat diulang dan diperbanyak sehingga menghasilkan bekas atau pengaruh pada diri

seseorang. Al-Qur‟an berkali kali menjelaskan pentingnya pengetahuan.

Dalam QS at-Tauba/9:122

مىىن ليىفسوا كافة فلىل وفس مه وما كان المؤ

كل فسقة مىهم طائفة ليتفقهىا في الد يه

ليهم لعلهم يحرز وليىرزوا قىمهم إذا زجعىا إ

Terjemahan :

“Dan tidak sepatutunya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan

perang).mengapa sebagian dari setiap golongan diantara mereka tidak pergi untuk

memperdalam ilmu pengetahuan agama mereka untuk memberi peringatan kepada

kaumnya apabila mereka telah kembali , agar mereka dapat menjaga dirinya”6.

4 Maksudin, Pendidikan Islam Dalam Pemikiran Imam Abu Hanifah, italic,(Jogyakarta : 2011),

h.29

5 Hamzah Dzunaid, Konsep Pendidikan Dalam Al- Qur’an, italic, h141

6 Al-Ali,Al-Qur‟an dan Terjemahnya,Departemen Agama RI,italic,(Diponogoro:2013)hal.164

Page 14: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

3

Dari sini dapat dipahami betapa pentingnya pengetahuan bagi kelangsungan

hidup manusia. Dengan pengetahuan, manusia akan mengetahui apa yang baik dan

yang buruk, yang benar dan yang salah, yang membawa manfaat dan yang membawa

madarat. Tidak hanya itu, bahkan Al- Qur‟an memposisikan manusia yang memiliki

ilmu pengetahuan pada derajat yang tinggi.

Al-Qur‟an surat al- Mujadalah/58:11 menyebutkan:

يها الريه آمىىا إذا قيل لكم تفسحىا في يا أ

وإذا قيل المجالس فافسحىا يفسح الل لكم

اوشزوا فاوشزوا يسفع الل الريه آمىىا مىكم

وتىا العلم دزجات والل بما تعملىن والريه أ

خبيس

Terjemahannya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, berilah

kelapangan di dalam manjlis-majlis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan

memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka

berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman

diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah maha

Teliti apa yang kamu kerjakan”7.

Proses belajar mengajar juga merupakan pendidikan, didialam proses belajar

mengajar salah satu proses pembelajaran yang yang ada didalam lingkup pendidikan.

Pendidikan merupakan suatu proses dalam perubahan sikap dan tingkah laku serta

7 Ibid..,433

Page 15: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

4

mendewasakan suatu karakter seseorang yang terlibad di dalamnya. Melalui upaya

pengajaran dan pelatihan.

Dalam proses pembelajaran seorang pendidik berperan sebagai pemberi

informasi dalam mata pelajaran yang sebelumnya sudah di desain sedemikian rupa

baik dari strategi pembelajarannya, metode pembelajarannya, teknik pembelajarannya

serta media pembelajaran yang akan di ambil sesuai dengan materi yang akan di

capai, dan juga sebagai alat untuk mempermudah serta memahami peserta didik

dalam menerima pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik pada saat

pembelajaran berlangsung.

Pentingnya Motivasi Dalam Belajar

Sudah umum orang menanyakan antara kata “Motivasi” dengan kata “motif”

untuk menunjuk mengapa seseorang itu berbuat sesuatu. Motif manusia merupakan

dorongan, keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dalam

dirinya, untuk melakukan sesuatu. Motif-motif itu memberi tujuan dan arah kepada

tingkah laku kita. Juga kegiatan-kegiatan yang biasanya kita lakukan sehari-hari

mempunyai motif-motif tertentu pula.

Kata “Motif” diartikan segala daya upaya yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak diri dari dalam

dan didalam subyek untuk melakukan aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.

Beberapa permasalahan yang ada di SMK Bina Warga Lemahabang

Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon. Diantaranya motivasi belajar siswa

Page 16: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

5

terbilang rendah, dan kurangnya variasi model pembelajaran yang membuat siswa

menjadi jenuh dan merasa bosan bahkan tidak bersemangat dalam belajar.

Masalah diatas perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan motivasi

belajar siswa. Penulis mengangkat judul PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

COOPERATIF LEARNING TIPE STAD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN PAI DI KELAS X SMK BINA WARGA LEMAHABANG

KECAMATAN LEMAHABANG KABUPATEN CIREBON.

Dengan menggunakan metode Tipe Stad diharapkan dapat mempertinggi kualitas

proses belajar mengajar yang pada akhirnya akan mempengaruhi motivasi belajar

siswa.

A. Identifikasi Masalah

Jika dilihat darai pembahasan pada latar belakang diatas, maka didapatkan

identifikasi masalah sebagai berikut:

1) Metode pembelajaran yang digunakan masih monoton tanpa adanya pembaharuan

dan inofatif, sehingga siswa merasa bosan dan tidak bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran.

2) Siswa cenderung menyukai diskusi kelompok dari pada duduk melakukan instruksi

dari guru secara mandiri/ individual.

3) Kurangnya variasi model pembelajaran yang di terapkan oleh seorang guru

B. Pembatasan Masalah

Page 17: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

6

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti memfokuskan permasalahan

penelitian yaitu pada penerapan model pembelajaran kooperatif learning Tipe STAD

sebagai strategi pembelajaran.

C. Perumusan Masalah

Sesuai yang dikemukakan pada batasan masalah di atas, maka rumusan masalah

yang akan di teliti adalah :

Apakah model pembelajaran kooperatif learning tipe stad dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa pada mata pembelajaran PAI di kelas X SMK Bina Warga

Kecamatan Lemah Abang Kabupaten Cirebon

1. Pertanyaan Masalah

a. Seberapa tinggi penerapan model pembelajaran kooperatif learning tipe stad pada

mata pembelajaran PAI di kelas X SMK Bina Warga Lemahabang Kecamatan

Lemahabang Kabupaten Cirebon.

b. Seberapa tinggi motivasi belajar siswa pada mata pembelajaran PAI di kelas X SMK

Bina Warga Lemahabang Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon.

c. Seberapa besar pengaruh model pembelajaran kooperatif learning tipe stad terhadap

motivasi belajar siswa pada mata pembelajaran PAI di kelas X SMK Bina Warga

Lemahabang Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dipaparkan, tujuan penelitian ini

sebagai berikut:

Page 18: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

7

a) Untuk menemukan sumber motivasi belajar siswa pada mata pembelajaran PAI di

kelas X SMK Bina Warga Lemahabang Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon.

b) Untuk menemukan tingginya motivasi belajar siswa pada mata pembelajaran PAI di

kelas PAI di kelas X SMK Bina Warga Lemahabang Kecamatan Lemahabang

Kabupaten Cirebon.

c) Untuk menemukan besar pengaruh model pembelajaran kooperatif learning terhadap

motivasi belajar siswa pada mata pembelajaran PAI di kelas X SMK Bina Warga

Lemahabang Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon.

E. Kegunaan Penelitian

Terlaksananya penelitian ini di harapkan adanya manfaat yang terkandung

dalam penelitian ini yang dapat di rasakan oleh semua pihak diantaranya:

1. Manfaat Secara Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat

untuk di jadikan sebagai sumber informasi dalam permasalahan yang terjadi

dalam proses pembelajaran terutama dalam meningkatkan motivasi belajar siswa

pada mata pembelajaran PAI di kelas X SMK Bina Warga Lemahabang Kecamatan

Lemahabang Kabupaten Cirebon.

Manfaat Secara Praktis

Dari hasil penelitian ini sangat diharapkan adanya manfaat untuk semua pihak

yang terutama pihak- pihak berikut ini:

Page 19: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

8

a. Bagi Guru

1) Menghilangkan rasa jenuh dan bosan pada peserta didik.

2) Meningkatkan kemampuan guru untuk memecahkan masalah yang muncul dari

siswa.

b. Bagi Siswa

1) Meningkatkan motivasi belajar.

2) Materi yang di sajikan guru mudah di pahami dan di terapkan dalam

kehidupan sehari - hari.

3) Dapat memperoleh contoh - contoh yang kongkrit sehingga peserta didik lebih

memahami materi yang di ajarkan mempunyai tingkat kesukaran yang

kompleks.

c. Bagi Orang Tua

1) Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan bagi orang tua dalam

memotivasi anaknya.

2) Manfaat penelitian ini bagi orang tua untuk memperoleh solusi dalam setiap

permasalahan yang dihadapi dalam mengoptmalkan perannya sebagai orang tua.

d. Bagi Kepala Sekolah

1) Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi kepala sekolah dalam

memotivasi guru.

2) Hasil penelitian sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijaksanaan yang

tepat dalam menyikapi tugas atau peran kepala sekolah dalam memimpin.

Page 20: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

belajar tertentu. 8 Menurut Dian Sukmawati model pembelajaran adalah merupakan

cara atau teknik penyajian yang digunaka oleh guru dalam proses pembelajaran agar

tercapai tuuan pembelajaran.

Joyce dan Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana

atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran

jangka panjang),merancang bahan- bahan pembelajaran dan membimbing

8 Jasman Jalil, “Penelitaian Tindakan Kelas”, dalam, Erste Kleionodia Ersaelia (ed), italic,

(Jakarta:2014),Cet.1,h.51

Page 21: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

10

pembelajaran di kelas atau yang lain.9 Model pembelajaran dapat dijadikan pola

pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efesien

untuk mencapai tujuan pendidikannya. Pada dasarnya model pembelajaran sangat

beraneka ragam dan tergantung pada guru itu sendiri bagaimana mengelolah model

pembelajaran yang sesuai dengan pada mata pembelajaran agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai dengan efektif dan efesien. Model pembelajaran berperan penting

dalam pendidikan dikarenakan tercapainya tujuan pendidikan dengan adanya

berbagai model pembelajaran.

1) Model-model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran sangat beragam sehingga model pembelajaran pun menjadi

acuan, perencanaan, ataupun tujuan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa serta

hasil belajar siswa secara efektif dan efesien. Model-model pembelajaran diantarnya

sebagai berikut:

a. Model Pembelajaran Strategi KWL (Know Want Learn)

KWL merupakan kepanjangan dari know yang berarti mengetahui ,Want yang berarti

ingin, Learn yang berarti belajar. Jadi strategi belajar KWL merupakan suatu strategi

yang dapat membuat anak berfikir tentang apa yang ia ketahui suatu topik, dan apa

yang ingin diketahui tentang topik.10

b. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Intruction)

9 Hamzah B Uno, Nurdin Mohamad, “Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM”,italic,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2017), Cet.VII,h.219

10 Ibid.,hal.108

Page 22: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

11

Pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang

khusus untuk menunjang proses pembelajaran siswa yang berkaitan pengetahuan

deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstrutur dengan baik, yang dapat

diajarkan dengan pola keinginan yang bertahap atau langkah demi langkah.

Pembelajaran langsung dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan atau

praktek,dan kerja kelompok. Pembelajaran langsung digunakan untuk menyampaikan

pembelajaran yang ditransformasikan langkah-langkah guru kepada siswa.11

c. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM)

Pembelajaran berdasarkan masalah adalah pendekatan pembelajarabn yang

menggunakan masalah autenttik dalam sumber belajar,12

sehingga peserta didik

dilatih berfikir tingkat tinggi dan mengembangkan jepribadian lewat masalah dalam

kehidupan sehari- hari. Sebagai suatu model pembelajaran , maka pembelajaran

berdasarkan masalah memiliki ciri utama yang membedakan diantara model-model

yang lain diantaranya sebagai berikut.

1) Mengerientasikan siswa pada masalah autentik.

2) Berfokus kepada keterkaitan antara disiplin lainnya.

3) Penyelidikan autentik.

4) Penghasilan produk dan memperhatikannya.

d. Model Pembelajaran Strategi Directed Reading Activity (DRA)

11 Ibid.,111

12

Ibid.,112

Page 23: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

12

Strategi DRA dimaksudkan agar siswa mempunyai tujuan membaca yang jelas,

dengan menghubungkan beberapa ilmu pengetahuan yabg sudah dipelajari

sebelumnya, untuk membangun pemahamannya.13

e. Model Pembelajaran cooperatif Integratedreading and composition (CIRC)

Model ini di kembangkan untuk meningktkan esempatan siswa untuk membaca

dengan keras, memberikan umpan balik dari kegiatan membaca mereka, dengan

membuat para siswa membaca untuk teman satu timnya dengan melatih mereka

mengenai saling merespon kegiatan membaca mereka.

` model CIRC mengutamakan kerja sama dalam kelompok atau tim dan saling

membantu untuk mencapai tujuan bersama . kelompok CIRC dibentuk secara

heterogen, baik jenis kelamin maupun kemampuan membaca siswa. Tiap kelompok

terdiri dari 2-4 orang siswa.14

2) Model Pembelajaran Student teams Achievement Divison (STAD)

a. Pengertian model pembelajaran STAD

Salah satu model pembelajaran kooperatif learning adalah tipe stad (Student

teams Achievement Divison). Model pembelajaran kooperatif learning tipe stad yang

di kembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin

merupakan pembelajaran kooperatif yang palingn sederhana, dan merupakan

pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai

13 Ibid.,114

14

Ibid.,115

Page 24: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

13

menggunakan pembelajaran kooperatif.15

Sedangkan Model pembelajaran kooperatif

tipe stad merupakan pendekatan kooperatif learning yang menekankan pada aktivitas

dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam

menguasai materi pembelajaran guna mencapai prestasi yanag maksimal. Guru yang

menerapkan model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad mengajukan informasi

akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks.

Menurut Salvin,dkk “Stad merupakan salah satu pembelajaran kooperatf yang

paling sederhana”.16

dan sangat baik untuk guru pemula ketika ingin menerapkan

pembelajaran kooperatif. Stad terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi

kelas, pembentukan tim, kuis, skor kemajuan individual, dan rekognisi tim. Stad

merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang memicu siswa bekerja

sama untuk belajar agar mereka saling mendorong dan membantu satu sama lain

dalam menguasai kompetensi yang diharapkan serta menumbuhkan kesadaran bahwa

belajar itu penting, bermakna dan menyenangkan.

Menurut Rusman “berdasarkan karakteristiknya ialah: setiap siswa memiliki

kesempatan untuk memberikan konstribusi yang subtansial kepada kelompoknya,

dan posisi anggota sekelompok adalah setara. Menggalakan interaksi secara aktif

dan positif dan kerjasama anggota kelompok jadi lebih baik”.17

15 Dhikka Reka Timur, “Perbandingan pengaruh metode tipe STAD dengan metode

Konvensional”, Skripsi, (Puraerejo:_ , 2014, ), h..12

16

Hamzah B Uno Op.cit.,h.107

17 Esminarto.et al.,Implementasi model STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa,

Italic,2016,19-20

Page 25: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

14

Seperti halnya pembelajaran yang lain, model pembelajaran kooperatif learning

tipe Stad membutuhkan persiapan yang mantap sebelum kegiatan pembelajaran

dilaksanakan, yakni:

1) Perangkat pembelajaran

2) Membentuk kelompok kooperatif

3) Membentuk skor awal

4) Penfgaturan tempat duduk

5) Kerja kelompok18

.

Student Team- Achievement Divisions (STAD)

“Siswa dikelompokan secara heterogen kemudian siswa yang pandai

menjelaskan anggota lain sampai mengerti”.19

b. Langkah- langkah model pembelajaran Student Team- Achievement Divisions

(STAD)

1) Membentuk kelompok yang anggotanya terdiri dari 4 orang secara heterogen

(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll.).

2) Guru menyajikan pelajaran.

3) Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok.

Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota

dalam kelompok itu mengerti.

18 Hamzah B Uno Op.cit.,h.107

19

Oman Faturohman, model-model pembelajaran (Cirebon: STAI Bunga Bangsa Cirebon Jl.

Widarasari III-Tuparev, 2013), h.72

Page 26: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

15

4) Guru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak

boleh saling membantu.

5) Memberi evaluasi.

6) Penutup20

c. Kelebihan dan Kekurangan model pembelajaran tipe STAD

Kelebihan STAD:

1) seluruh siswa menjadi lebih siap.

2) melati kerja sama sengan baik.

Kekurangan STAD:

1) anggota kelompok semua mengalami kesulitan

2) membedakan siswa21

2. Motivasi Belajar

Secara etimologis, istilah motivasi berasal dari kata motif. Sedangkan kata motif

berasal dari kata motion yang berarti gerak atau sesuatu yang bergerak , yaitu

keadaan didalam diri pribadi yang mendorongnya untuk melakukan suatu aktivitas

atau kegiatan tertentu.

Sedangkan dalam pengertian terninologis, terdapat bebrapa ahli yang menyebutkan

istilah motivasi ini. Nasution istilah motif berarti segala daya yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu.pendapat senada yang dikatan oleh Purwanto

20 Ibid,,.h.73

21

Ibid,,.h73

Page 27: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

16

yang mengatakan bahwa motif ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk

bertindak dalam melakukan sesuatu.

“Istilah motivasi dalam agama Islam sering diistilahkan dengan niat.

Islam mengajarkan bahwa sahnya seseorang melakukan suatu perbuatanakan sangat

ditentukan oleh motivasinya (baca: niatnya)”.22

Oleh karena itu, motivasi dalam

ajaran Islam memiliki posisi yang sangat penting dan menentukan.

Motivasi merupakan dorongan untuk seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai

tujuan tertentu.

Menurut McDonald “motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang

yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap

adanya tujuan”.23

Dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan sebuah dorongan

yang dialami oleh seseorang untuk melakukan suatu perbuatan yang disengaja

maupun tidak disengaja untuk mencapai tujuan tertentu.

Motivasi (motivation) adalah keseluruhan dorongan, keinginan, kebutuhan,

dan daya yang sejenis yang menggerakan perilaku seseorang.24

Kata belajar secara Etimologis merupakan terjemahan dari kata learning

(bahasa Inggris). Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan

berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaki individu. Sukmadinata

22 Heri Gunawan, “kurikilum dan pembelajaran pendidikan agama Islam”,

(Bandung: Alfabeta,2013),cet.II,h.104

23

Noer Rohmah, , “Psikologi Pendidikan”,(Perum Polri Gowok Blok D3 No.200 Depok Sleman

Yogyakarta: Kalimedia 2015),cet.1,h.240

24

Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar,italic,(Jakarta: Rajawali Pers,2016), cet.2,h.127

Page 28: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

17

menyebutkan bahwa kegiatan terbesat perkembangan individu berlangsung melalui

kegiatan belajar.25

Secara etimologis terdapat beberapa pengertian belajar yang diungkapkan oleh para

ahli pendidikan diantaranya sebagai berikut:

a) Moh. Surya menyebutkan, belajar merupakan suatu proses yang dilakukan oleh

individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai

hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan

lingkungannya.26

b) Crow and Crow menyebutkan belajar adalah diperolehnya kebuiasaan- kebiasaan,

pengetahuan dan sikap baru.27

„‟Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,

meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan

kepribadian‟‟28

c) “Hintzam mengatakan belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam diri

organism disebabkan oleh pengalaman tersebut yang bisa mempengaruhi tingkah laku

organism itu”.29

Dengan demikian perubahan yang disebabkan pengalaman tersebut

baru bisa dikatakan belajar kalau mempengaruhi organism.

27

Ibid.104

28

Prof. Dr. Suyono, Drs. Hariyanto, “Belajar dan Pembelajaran”, (Bandung: PT Remaja Rosda

Karya,2016), Cet. VI,h.9

29

Noer Rohman, “Psikologi Pendidikan”,(Perum Polri Gowok Blok D3 No.200 Depok Sleman

Yogyakarta: Kalimedia 2015),cet.1,h.174

Page 29: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

18

Morris L. Bigge menjelaskan bahwa “belajar merupakan perubahan terus menerus

dalam kehidupan individu yang tidak didapatkan dari keturunan atau tidak terjadi

secara genetic”.30

Dimayati dan Mudjiyono, mengemukakan beberapa unsur yang mempengaruhi

motivasi dalam belajar, yakni:

a) Cita-cita dan aspirasi siswa, cita-cita akan memperkuat motivasi belajar siswa baik

instrinsik maupun ekstrinsik.

b) Kemampuan siswa, keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau

kecakapan dalam pencapaiannya.

c) Kondisi siswa, kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani

mempengaruhi motivasi belajar.

d) Kondisi lingkungan siswa, lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan

tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan masyarakat.

Didalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik instrinsik maupun

ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan

aktifitas dan insiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan

motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah.

30 Zainal Arifin Ahmad, Nisa Syuhda, Perencanaan Pembelajaran Dari Desain Sampai

Implementasi,dalam Suyadi (ed), italic, (Yogyakarta: 2011)

Page 30: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

19

Yaitu memberi angka, hadiah, kompetensi,Ego-Invholment, memberi ulangan,

memberitahu hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat dan tujuan yang

diakui.31

Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar

adalah kegiatan yang mengubah tingkah laku melalui tingkah laku dan pengalaman

sehingga menjadi lebih baik sebagai hasil dan penguatan yang dilandasi untuk

mencapai tujuan.

Peranan motivasi yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa

senang dan semangat untuk belajar, siswa yang memiliki motivasi kuat, akan

mempunyai banyak energy untuk melakukan kegiatan belajar.32

Seorang siswa yang

mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan

motivasi.

Pada dasarnya belajar dan motivasi saling berhubungan satu sama lain, belajar

merupakan suatu pengetahuan yang mereka dapatkan dari hasil pengalaman mereka,

sedangkan motivasi merupakan dorongan dimana mereka harus melakukan suatu

tindakan tersebut.

3. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Dalam dunia belajar mengajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil

belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi . makin tepat motivasi yang

diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa

31 Amni Faujiah, Asih Rosaningsih, Samsul Azhar, Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan

minat belajar siswa kelas IV SDN Poris Gaga 05 kota Tanggerang,italic,2017,49-50.

32

Noer Rohmah, op cit.,h. 243

Page 31: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

20

menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa , dan motivasi ini selalu bertalian

dengan suatu tujuan.33

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka ada tiga fungsi motivasi:

a) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energy.

b) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan

demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan

dengan rumusan dan tujuannya.

c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna dalam mencapai tujuan, dengan menyisikan perbuatan-

perbuatan yang tidak manfaat bagi tujuan tersebut.

4. Macam-macam Motivasi

Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai

sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif sangat

bervariasi.34

Untuk selanjutnya menurut Sardiman berbagai macam motivasi tersebut antara lain

adalah:

a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

33 Noer Rohmah, op cit.,h.250

34

Noer Rohmah, op cit.,h251

Page 32: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

21

1) motif-motif bawaan

yaitu motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari

2) Motif-motif yang dipelajari

Motif yang timbul karena di pelajari contohnya dorongan untuk belajar suatu cabang

ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di masyarakat.

b. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis

1) motif dan kebutuhan organis , meliputi misalnya, kebutuhan untuk makan,

seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat

2) Motif-motif yang darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain:

dorongan untuk mrnyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk

berusaha, untuk memburuh.

3) Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan

eksplorasi , melakukan manipulasi, untuk menaruh minat.

b. Motivasi Jasmaniah dan Rohaniah.

Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi ini menjadi dua yakni

motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniyah. Yang termasuk motivasi jasmaniah

seperti misalnya reflex, insting otomatis, nafsu sedangkan yang termasuk motivasi

rohaniah adalah kemauan.

Soal kemauan diri pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen, yaitu:

1) Momen timbulnya alasan

Page 33: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

22

Sebagai contoh seorang pemudah yang sedang giat berlatih olah raga untuk

menghadapi suatu porseni di sekolahnya, tetapi tiba-tiba di suruh ibinya untuk

mengantarkan seorang tamu membeli tiket karena tamu itu mau kembali ke Jakarta.35

2) Momen pilih

Momen pilih maksudnya dalam keadaan pada waktu ada alternative-alternatif yang

mengakibatkan persaingan diantara alternative atau alasan-alasan itu.

3) Momen putusan

Dalam persaingan antara berbagai alasan, sudah barang tentu akan berakhir dengan

terpilihnya satu alternative.

4) Momen terbentuknya kemauan

Kalau seseorang sudah menetapkan satu putusan untuk dikerjakan, timbulnya

dorongan pada diri seseorang untuk bertindak, melaksanakan putusan itu.

c. Motivasi Instrinsik dan Ekstrinsik

1) motivasi Intrinsik

yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang

dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan

sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang

menyuruh dan mendorongnya, ia sudah rajin membaca. Kemudian kalau dilihat dari

tujuan melakukan kegiatan itu, maka yanga dimaksud dengan motivasi instrinsik

35 Ibid,,.253

Page 34: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

23

adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung didalam perbuatan belajar itu sendiri,

yakni ingin mendapatkan pengetahuan, nilai keterampilan agar dapat berubah tingkah

lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain- lain, misalkan ingin pujian

atau ganjaran.

2) Motivasi Ekstrinsik

Yaitu motif- motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari

luar . sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tau besok paginya akan ujian

dengan harapan mendapatkan nilai yang baik, sehingga mendapat pujian, sanjungan

dan lain- lain. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai

bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar yang dimulai dan diteruskan

berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas

belajar.36

d. Prinsip-prinsip Motivasi dalam Belajar

Motivasi mempunyai peranan yanga strategis dalam aktifitas belajar

seseorang. Tidak ada seseorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi

berarti tidak ada kegiatan belajar.37

agar peranan motivasi lebih optimal , maka

prinsip- prinsip motivasi dalam belajar harus di terangkan dalam aktivitas belajar

mengajar.

36 Ibid,,.254-245

37

Rohmalina Wahab, op.cit. h.129

Page 35: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

24

Berikut beberapa prinsip motivasi dalam belajar, yaitu:

1) Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar. Seseorang yang

melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya.

2) Motivasi instrinsik lebih utama dari pada motivasi ekstrinsik dalam belajar. Efek

yang timbul dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah menyebabkan ketergantungan

anak didik terhadap sesuatu diluar darinya.

3) Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada motivasi berupa hukuman. Motivasi

pujian diberikan ketika peserta didik memperoleh sesuatu yang baik, dan motivasi

hukuman diberikan kepada anak didik untuk memberhentikan perilaku yang negatif

anak didik.

4) Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar, kebutuhan yang tidak

bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginan untuk menguasai sejumlah ilmu

pengetahuan.

e. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Menurut De Decce dan Grawford yang dikutip oleh Syaiful Djamarah ada empat

upaya guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara peningkatan motivasi

belajar sebagai berikut.38

1) Menggairahkan anak didik

38 Rohmalina Wahab, op.cit. h.132

Page 36: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

25

Dalam kegiatan rutin di kelas sehari-hari guru harus berusaha menghindari hal-hal

yang monoton dan membosankan. Guru harus memelihara minat peserta didik dalam

belajar yaitu dengan memberikan kebiasaan tertentu pada diri anak didik tentunya

dengan pengawasan.

2) Memberikan harapan realistis

Guru harus memelihara harapan anak didik yang realistis dan memodifikasi harapan

yang kurang realistis atau tidak realistis.

3) Memberikan insentif

Bila anak didik mengalami keberhasilan, guru diharapkan memberikan hadiah kepada

anak didik.

4) Mengarahkan perilaku anak didik

Guru dituntut untuk memberikan respon terhadap anak didik yang tidak terlibat

langsung dalam pembelajaran di kelas, cara mengarahkan perilaku anak didik adalah

dengan memberikan penugasan, bergerak mendekati, memberikan hukuman yang

mendidik, menegur dengan sifat yang lemah lembut.

Sardiman mengemukakan beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

belajar antar lain melalui:

1. Memberi angka, (2) hadiah, (3) kompetisi, (4)ego Involvement, (5)memberi ulangan,

(6) mengetahui hasil, (7) pujian, (8) hukuman (Wahab, 2008).39

5. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI)

39 Ibid,,.hal.133

Page 37: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

26

“Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu dari tiga subyek

pelajaran yang harus dimasukan kedalam kurikulum setiap lembaga pendidikan

formal di Indonesia. Hal ini karena kehidupan beragama merupakan salah satu

dimensi kehidupan yang diharapkan dapat terwujud secara terpadu”.40

6. Kedudukan Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Kurikulum Pendidikan

Nasional

Pendidikan agama Islam dapat diartikan sebagai program yang terencana

dalam mempersiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

mengimani ajaran agama Islam serta diikuti tuntunan untuk menghormati penganut

agama lain dalam hubungannya dalam kerukunan antar umat beragama hingga

terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.41

7. Tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI)

Tujuan pendidikan agama Islam Undang- Undang Republik Indonesia No. 20

Tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa , bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.42

8. Peranan Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Pembinaan Sikap/ Karakter

Religius

40 Chabib Thoha, dkk, Metodologi Pengajaran Islam,italic, (Yogyakarta : Pustak Pelajar,1999), h.1

41

Abdul Kosim, Fathurrahman, Pendidikan Agama Islam Sebagai Core Ethical Values Untuk

Perguruan Tinggi Umum, dalam, Engkus Kuswandi (ed), italic, (Bandung: Remaja

Rosdakarya2018), cet.1, h.10

42

Ibid,,.h.11

Page 38: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

27

Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mayoritas masyarakatnya

memeluk agama Islam, idealnya pendidikan agama Islam (PAI) mendasari

pendidikan- pendidikan yang lainnya serta menjadi primadona bagi masyarakat,

orang tua, dan peserta didik Pendidikan Agama Islam (PAI) seharusnya juga

mendapatkan waktu yang professional, tidak saja di madrasah atau di sekolah-sekolah

yang bernuansa Islami tetapi juga disekolah-sekolah atau Di Perguruan Tinggi

Umum.43

9. Hasil Penelitian yang Relevan

Menurut pengamatan penelitian bahwa judul skripsi pengaruh model tipe Stad

terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidika agama Islam di SMK

Lemahabang Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon sudah ada yang meneliti ,

adapun karya ilmiah yang berhubungan dengan skripsi ini, antara lain :

1. Skripsi Nur Afifah Putri jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Universitas Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung yang berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Stad terhadap motivasi belajar IPS kelas 6

Bandar Lampung.ia memaparkan bahwa upaya yang dilakukan guru pembimbing

dalam meningkatkan motivasi belajar ada dua yaitu dengan memberikan pujian,

menciptakan atmosfer kompetensi.

2. Nova Laelah dalam penelitiannya mengkaji tentang pembelajaran kooperatif tipe Stad

yang memberikan pengaruh lebih baik disbanding model pembelajaran kooperatif

43 Ibid,,.h.14

Page 39: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

28

talking stic, sedangkangkan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick lebih

baik di bandingkan terhadap hasil belajar matematika.44

3. Retno Sugesti dalam penelitiannya mengkaji tentang pembelajaran kooperatif tipe

Stad yang mempunyai pengaruh yang lebih baik terhadap pemahaman konsep fisika

peserta didik kelas VII Mts Al- Ikhas Tanjung Bintang Lampung.45

10. Kerangka Berfikir

Pada dasarnya motivasi belajar di pengaruhi oleh banyak faktor, faktor yang

di perkirakan dalam mempengaruhi motivasi belajar pada mata pelajaran PAI

khususnya di kelas X SMK Bina Warga Lemahabang. Dalam penelitaian ini adalah

faktor model yang di terapkan pada saat pembelajaran berlangsung, faktor internal

(karakteristik pemahaman siswa), dan perbedaan cara siswa dalam menerima materi

atau memecahkan masalah yang diberikan oleh seorang siswa. Model pembelajaran

kooperatif learning tipe Stad sebagai model pembelajaran yang berbeda yang

diperkirakan mempengaruhi motivasi belajar siswa akan diterapkan dalam proses

pembelajaran. Penerapan model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad pada

proses pembelajaran ditujukan untuk melatih keaktifan siswa, agar antar siswa dalam

satu kelompok belajar dapat saling membantu memahamkan materi yang diberikan

oleh siswa. Dari uraian diatas dapat diambil kerangka berfikir bahwa diharapkan

44 Nova Laela, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Students Teams

Achievement Divison) dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matematika peserta didik kelas

VIII SMP Negeri 2 kedondong Tahun Ajaran 2014/2015, IAIN Rasen Intan Lampung 2015”

45

Reni Sugesti, “pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Students Teams

Achievement Divison (STAD)terhadap pemahaman konsep fisika peserta didik kelas VII Mts Al-

Ikhas Tanjung Bintang Lampung selatan tahun ajaran 2014/2015, IAIN Rasen Intan Lampung

2015

Page 40: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

29

terdapat pengaruh perbedaan dalam Penerapan model pembelajaran kooperatif

learning tipe Stad terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran PAI khususnya

di kelas X SMK Bina Warga Lemahabang. Untuk lebih detail dapat dilihat dalam

bagan berikut ini :

GURU SISWA

Masalah Pembelajaran

Rendahnya semangat Rendahnya perhatian siswa Rendahnya aktif

Belajar siswa Terhadap materi pembelajaran Belajar siswa

Solusi

Penerapan Model Pembelajaran tipe STAD

Meningkatnya Motivasi Belajar Siswa

Hipotesis Penelitian

Margono menyatakan bahwa hipotesis berasal dari perkataan hipo (hypo) dan

tesis (thesis). Hipo berarti kurang dari, sedangkan tesis berarti pendapat. Jadi

hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara,

Page 41: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

30

belum benar-benar berstatus sebagai suatu tesis. Hipotesis memang baru merupakan

suatu kemungkinan jawaban dari masalah yang diajukan. Ia mungkin timbul sebagai

dugaan yang bijaksana dari seorang peneliti atau turunkan (deduced) dari teori yang

telah ada. Pada bagian lain, Margono pun mengungkapkan pengertian lainnya tentang

hipotesis. Ia menyatakan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap

masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi

tingkat kebenarannya. Secara teknis, hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan

populasi yang akan diuji kebenarannya melalui data yang diperoleh dari sampel

penelitian. Secara statistik, hipotesis merupakan pernyataan keadaan parameter yang

akan diuji melalui statistic sampel.

Berdasarkan landasan teori dan kerangka fikir diatas, dapat dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ha : Terdapat pengaruh signifikan dari model pembelajaran kooperatif learning

tipe Stad terhadap motivasi belajar pada pembelajaran PAI di kelas X

SMK Bina Warga Lemahabang. .

Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan dari model pembelajaran kooperatif

learning tipe Stad terhadap motivasi belajar pada pembelajaran PAI di

kelas X SMK Bina Warga Lemahabang.

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Page 42: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

31

Dalam suatu penelitian seorang peneliti harus menggunakan jenis penelitian

yang tepat. Hal ini dimaksud agar peneliti dapat memperoleh gambaran yang jelas

mengenai masalah yang dihadapi serta langkah- langkah yang digunakan dalam

mengatasi masalah tersebut .

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam peneliti ini adalah metode

penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu jenis penelitian yang pada

dasarnya menggunakan pendekatan deduktif- indukatif. Pendekatan ini berangkat dari

suatu kerangka teori, gagasan para ahli, maupun pemahaman peneliti berdasarkan

pengalamannya, kemudian di kembangkan menjadi permasalahan-permasalahan

beserta pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh kebenaran (verifikasi) atau

penilaian dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.46

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan juga sebagai metode penelitian

yang berlandasan pada filsafat postivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penilitian, analisis

data bersifat kuantitatif atau statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

telah di tetapkan.47

Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandasan pada filsafat

positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah menemui kaidah- kaidah

ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini di

46 Sedarmayanti, Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian, dalam, Team Mandar Maju (ed), italic,

(Sumber Sari Indah Bandung 2011), cet.2, h.198

47

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Bandung : Alfabeta,2011), hal.8

Page 43: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

32

sebut juga metode kuantitatif karena data penelitian beupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik.48

Margono menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang

lebih banyak menggunakan logika hipotesis verifikasi yang dimulai dengan berfikir

deduktif untuk menurunkan hipotesis kemudian melakukan pengujian di lapangan

dan kesimpulan atau hipotesis tersebut ditarik berdasarkan data empiris49

Sedangkan menurut Sudyaharjo, riset kuantitatif merupakan metode pemecahan

masalah yang terencana dan cermat, dengan desain yang terstruktur kuat,

pengumpulan data secara sistematis terkontrol dan tertuju pada penyusunan teori

yang di simpulkan secara induktif dalam kerangka pembuktian hipotesis secara

empiris.50

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian

kuantitatif adalah suatu bentuk metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah di tetapkan.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh model

pembelajaran kooperatif learning tipe Stad terhadap motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran pendidika agama Islam (PAI) di SMK Bina Warga Lemahabang di Kelas X.

48 Ibid., hal.7

49

Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, italic, (Yogyakarta : Teras, 2009),hal.100

50

Ibid., hal.100

Page 44: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

33

Penelitian ini diawali dengan mengkaji teori-teori dan pengetahuan yang suda

ada sehingga muncul sebab permasalahan. Permasalahan tersebut diuji untuk

mengetahui penerimaan atau penolakannya berdasarkan data yang diperoleh dari

lapangan adapun data yang diperoleh dari lapangan dalam bentuk skor kecerdasan

emosional, skor motivasi belajar dalam bentuk angka- angka yang bersifat kuantitatif.

2. Jenis Penelitian

Penelitian survei adalah penelitian dengan memberi suatu batas yang jelas

tentang data. Karena pengaruh yang di maksud disini adalah suatu data yang ada atau

timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau

perbuatan seseorang.51

Jenis penelitian survei ini dipilih karena di sesuaikan dengan tujuan penelitian

ini yaitu untuk mengetahui pengaruh model tipe Stad terhadap motivasi belajar siswa

pada mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI)

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli tahun 2019 sampai pada bulan

oktober tahun 2019 penelitian ini menghabiskan waktu sekitar 4 bulan, penelitian

diperkirakan akan berakhir pada bulan Mei tahun 2019.

51 Nana Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, italic, (Bandung : PT Remaja Rosda

Karya,2008),hal. 56

Page 45: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

34

2. Tempat Penellitian

Penelitaian dilaksanakan di SMK Bina Warga Lemah Abang alasannya adalah

lokasi yang di tempuh cukup dekat dan sudah mengenal dari beberapa gurunya

sehingga akan mempermudah dalam membuat perizinan. Penulis akan meneliti hasil

belajar siswa kelas X SMK Bina Warga Lemahabang pada mata pelajaran pendidika

agama Islam (PAI)

Tabel 3.1

Waktu dan Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Juli Agustus Septemnber Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Observasi perizinan ∆

2 Persiapan ∆

3 Proses Pembelajaran ∆ ∆ ∆ ∆ ∆

4 Penyebaran Angket ∆

5 Pengumpulan ∆

6 Analisis Data ∆ ∆ ∆

7 Penyusunan Laporan ∆ ∆ ∆ ∆

B. Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi adalah wilaya generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Page 46: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

35

dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.52

Jadi populasi bukan hanya orang,

tapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah

yang ada pada subyek/ obyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/

sifat yang dimiliki subyek atau obyek itu

Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi53

. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu. Apa yang

dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan di berlakukan untuk populasi.

C. Sumber Data, Variabel dan Skala Pengukuran

1. Sumber Data Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana

data dapat diperoleh.54

Sumber data penelitian dapat bersumber dari data primer dan

data sekunder.

a. Data Primer

Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.55

Sumber

data primer dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Bina Warga Lemah

52 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan,dalam, Apri Nuryanto (ed), italic, (Bandung: Alfabeta

2019), cet.3, h.145

53

Ibid..,h.146 54 Surarsimi, Arikunto, Prosedur Penilaian.,hal,174 55 Tim Laboratorium Jurusan, Pedoman Penyusun Skripsi.,hal.126

Page 47: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

36

Abang Kecamatan Lemah Abang Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2018/2019.

Adapun yang diperoleh dari siswa adalah skor kecerdasan dan Emosional dan

motivasi dengan mengumpulkan angket.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data .56

sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah memotivasi

belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI). Tata letak

bangunan dan informasi mengenai jumlah siswa yang ada disana.

2. Variable Penelitian

Variable penelitian objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian.57

Menurut Suryabrata, variable adalah segala sesuatu yang akan

menjadi obyek dalam penelitian, sering pula dinyatakan variable penelitian sebagai

faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa yang akan di teliti.58

Variabel Bebas adalah suatu variabel yang apabila dalam suatu waktu berada

bersamaan dengan variabel lain, maka variabel lain itu akan dapat beruba dalam

keragamannya. Sedangkan variabel yang berubah karena pengaruh variabel bebas.

Disebut variabel terikat.59

Adapun dalam penelitian ini adalah „Tingkat Kecerdasan

Emosional, dan Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidika agam Islam

(PAI)”, diamana variabelnya dibagi menjadi dua yaitu:

56 Ibid.,hal.30

57

Asrop Safi‟I Metodologi Penelitian, hal.126

58

Ibid.,127

59 Tulus Winarsunu, Statistik Dalam Penelitian., hal.146

Page 48: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

37

a. Variabel Bebas (interpendent variable),yaitu variabel predictor, merupakan variabel

yang mempengaruhi berubahan dalam variabel terkait dan mempunyai hubungan

yang positif dan negative. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah

pengaruh model pembelajaran tipe STAD

b. Variabel Terkait (interpendent variable) atau disebut variabel kriteria, menjadi

perhatian utama (sebagi faktor yang berlaku dalam pengamatan) dan sekaligus

menjadi sasaran dalam penelitian . variabel terkait dalam penelitian ini adalah

motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) di kelas X

SMK Bina Warga Lemahabang Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon Tahun

Ajaran 2019/2020

3. Skala Pengukuran

Skala likert digunakan oleh para peneliti guna mengukur presepsi dan sikap

seseorang. Skala ini menilai sikap atau tingkah laku yang digunakan oleh para

peneliti dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan oleh responden. Kemudian

responden diminta memberikan pilihan jawaban atau respon terhadap skala ukur yang

disediakan.60

Skala likert digunakan sebagai pilihan respon siswa dalam mengisi

angket pengaruh podel pembelajaran tipe STAD dan otivasi belajar siswa.

Tabel 3.2

Teknik Pensekoran Anket

Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif

skor

Skor

60 Sukarsi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2008), hal.146

Page 49: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

38

Respon 5 Respon 5

Sangat Sesuai 4 Sangat Sesuai 4

Sesuai 3 Sesuai 3

Ragu-Ragu 2 Ragu-Ragu 2

Tidak Sesuai 1 Tidak Sesuai 1

D. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah kumpulan angka-angka yang berhubungan dengan observasi. Data

dapat berupa kumpulan angka kriminalitas disuatu tempat pada waktu tertentu. Dapat

pula berupa kumpulan komposisi penduduk di suatu kecamatan, hasil padi perhektar

dan sebagainya. Bagi seorang dokter, jumlah sel darah merah seorang pasien dapat

merupakan suatu data.61

Untuk mengumpulkan data penelitian kuantitatif penulis mengunakan metode-

metode antara lain sebagai berikut :

a. Metode Angket (kuesioner)

Koesioner berasal dari bahasa latin : (Questionnaire), yang berarti suatu

rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan topik tertentu. Diberikan kepada

sekelompok individu dengan maklsud untuk memperoleh data. 62

kuesioner lebih

popular dalam penelitian dibandingkan dari jenis instrumen yang lain, karena dengan

mengunakan cara ini dapat di kumpulkan informasi yang lebih banyak dalam waktu

61 Sedamaryanti, op.,cit.hal 177

62

Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian Gabungan, italic,

Prenademedia Group Jakarta: 2019)cet.2,hal.199

Page 50: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

39

yang relative pendek, dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan apabila

peneliti menggunakan wawancara atau teknik lain

b. Metode Observasi (Pengamatan)

Metode observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi merupakan metode

pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap obyek penelitian yang

dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung.63

c. Metode Dokumentar

Metode dokumentar adalah pengumpulan datanya disebut form penataan

dokumen dan sumber datanya berupa catatan atau dokumen yang tersedia . seperti

halnya kehadiran siswa dalam mengikuti acara- acara pelajaran di kelas, dokumennya

terlihat pada daftar hadir siswa.64

Metode ini juga digunakan untuk memperoleh data

tentang:

1) Profil SMK Bina Warga Lemah Abang.

2) Struktur Organisasi SMK Bina Warga Lemah Abang.

3) Dena Lokasi SMK Bina Warga Lemah Abang.

4) Data Guru, Karyawan dan Siswa SMK Bina Warga Lemah Abang.

5) Data Sarana dan Prasarana SMK Bina Warga Lemah Abang.

2. Instrument Penelitian

63 Ahmad Tanzeh, op.cit.,hal.53

64

Sanipa Faisal, Format-format Penelitian Sosial, italic, (Jakarta: Raja Grafindo,2007), hal.53

Page 51: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

40

Instrument Penelitian adalah alat yang adipakai untuk mendapatkan atau

mengumpulkan data secara sistematis dalam mencari pemecahan masalah penelitian

atau mencapai tujuan penelitian.Atau untuk menguji hipotesis. Oleh karena itu, semua

instrument yang dapat dinamakan instrument penelitian.65

Instrument Penelitian menurut Sugiono adalah “suatu alat yang digunakan

untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati”.66

Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa instrumen merupakn suatu alat

bantu yang digunakan oleh peneliti dalam menggunakan metode pengumpulan data

secara sistematis dan lebih mudah. Instrument penelitian menempati posisi teramat

penting dalam hal yang bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk memperoleh

data dilapangan. Adapun instrument yang digunakan dalam penelitain kuantitatif

adalah pedoman obsevasi, pedoman angket, dan pedoman dokumentasi.

a. Pedoman observasi

“Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan data dengan

melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang

mendukung kegiatan penelitian, sehingga dapat gambaran secara jelas tentang kondisi

objek penelitian tersebut”.67

b. Kuesioner (Angket)

65 Asep Kurniawan,Metodologi Penelitian Pendidikan,dalam, Nita Nur (ed), italic,

(PT. Remaja Rosdakarya Bandung : 2018), cet.1,hal.112

66

Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian, hal.23

67 Sofian Siregar, Metote Penelitian Kuantitatif, italic, (Rawamangun Jakarta : 2017),cet.4,hal.19

Page 52: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

41

“Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkikan analisis

mempelajari sikap-sikap, keyakinnan, perilaku, dan karekteristik beberapa orang

utama didalam organi. Sasi yang bisa terpengaruh oleh system yang diajukan atau

oleh system yang sudah ada”.68

c. Metode Dukumentasi

Metode Dukumentasi adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data-data dan arsip-arsip dokumentasi.

3. Validitas Instrumen

Validitas atau kesasihan adalah menunjukan sejauh mana suatu alat ukur

menggunakan apa yang ingin diukur (a valid measure if it successfully measure the

phenomenon). Misalkan seseorang ingin mengukur berat suatu benda, maka alat ukur

yanga digunakan adalah timbangan. Timbangan merupakan alat yang valid digunakan

untuk mengukur berat.69

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyelesaian data ke komponen penyusunnya

untuk mengungkapkan unsur-unsur karektersitik dan struktur Dey Moleong

menerangkan bahwa analisis daa adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisasikanya kedalam suatu kategori, dan pola serta satuan uraian dasar Agar

data dapat dianalisa maka data tersebut mesti dipecahkan terlebih dahulu menjadi

bagian-bagian kecil berdasarkan elemen atau struktur, lalu memprosesnya bersama

untuk mendapatkan pemahaman yang baru.70

Setelah data-data penulis perlukan terkumpul, makalangka selanjutnya adalah

menganalisis data. Analisis data yang digunakan oleh penulis ialah anlisis data

68 Sofian Siregar, ibid.,hal.21

69

Op.cit.,hal.46 70

Asep kurniawan, op.cit.,hal.242

Page 53: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

42

kuantitatif. Analisis dalam penelitian kuantitatif bersifat deduktif. 71

Pengujian

empiris teori yang digunakan dan dilaksanakan sesudah selesai pengumpulan data

dengan tuntas dan memakai sarana statistik, seperti regresi linier, analisis faktor,

analisis varian dan covarian, korelasi, uji t, dan lain-lain.

Analisis apabila dilihat dari modelnya dapat dikasifikasikan kedalam

pendekatan, yakni, metafora, narasi, semiotik, dan hermeneutic. Penjelasannya yaitu:

a) Narasi dan Metafora

Narasi atau naratif diartikan sebagai tayangan fakta, cerita, dongeng, yang

disampaikan kepada orang yang pertama. Metafora merupakan deskripsi salah satu

frasa atau objek atau tindakan yang tidak di terapkan dengan sebenar-benarnya.

b) Semiotik

Semiotik adalah sesuatu yang berhubungan dengan arti dari simbol dan tanda

dalam bahasa . gagasan penting merupakan tanda atau kata-kata yang bisa diterapkan

khususnya pada kategori konsep. Kategori ini mewakili aspek –aspek penting dari

suatu teori yang hendak di uji.

c) Hermeneutik adalah modus analisis data dan landasan filosofis. Sebagai modus

analisis hal ini berhubungan dengan data tekstual. Hemeneutik 72

Pertanyaan penelitian dari kedua variabel menggunakan rumus Ideal langkah-

langkahnya sebagai berikut :

71

Ibid., hal.243 72

Ibid., hal.243

Page 54: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

43

X ideal + Z (SD ideal)

Data penelitian di bagi menjadi tiga kategori yang didasarkan pada kriteria

ideal dengan keentuan sebagai berikut:

Kategori I : Berada pada luas daerah kurva

Kategori II : Berada pada luas daerah kurva sebesar 46%

atau letaknya terentang antara 0,72 kurva normal dengan Z=-0,61

sampai dengan Z=+0,61

Kategori III : Berada pada luas daerah kurva sebesar 27% atau 0,23 kurva normal

dengan Z=-0,61

Jika dikonversikan dengan rumus diatas, maka didapat kriteria sebagai berikut:

X≥Xid+0,61 adalah tinggi/ baik

Xid-0,61sd<X<Xid+0,61sd adalah sedang/ cukup

X≤Xid-0,61sd adalah kurang

Dengan ketentuan :

Xid : ½ skor maksimal

SDid : 1/3 Xid

1. Uji Nurmalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi

data yang menjadi persyaratan untuk menggunakan analisis T-test. Data yang diuji

adalah data tentang variable Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif

Page 55: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

44

learning tipe Stad variabel X terhadap motivasi belajar siswa pada mata pembelajaran

pendidikan agama Islam pada materi malaikat selalu bersamaku atau variabel Y.

Uji Normalitas Distribusi variabel X. Adapun langkah-langkah uji normalitas

distribusi adalah sebagai berikut:

a) Mengurutkan data (nilai / jumlah skor variabel) dari setiap responden dari data

tertinggi ke data terendah.

b) Mencari nilai Rentang (R) dengan rumus:

R= Skor Terbesar – Skor Terendah

c) Mencari banyaknya Kelas (K) dengan rumus sturges:

d) Mencari nilai panjang kelas (P) dengan rumus :

P =

=

e) Membuat tabelasi dengan membuat tabel penolong

Tabel 3.3

Distribusi Frekuensi variabel X

No Kelas Interval F Xi ƒΧi ƒ

Page 56: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

45

1

2

Dst.. Jumlah…

f) Mencari Rata-rata Mean dengan Rumus:

g) Mencari simpangan baku dengan rumus:

√ ∑ (∑ )

( )

h) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

1) Menentukan batas kelas, yaitu skor kiri kelas Interval pertama dikurangi 0,5 dan

kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,51

2) Mencari nilai Z – score untuk batas interval dengan rumus:

Z =

Zˡ =

Z2 =

3) Mencari luas tiap kelas Interval dengan cara mengurangkan angka- angka O-Z,

4) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval

dengan jumlah responden.

Page 57: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

46

Tabel 3.4

Frekuensi Yang Diharapkan (fe)

No Fo Batas

Kelas

Skor Z Luas O-Z Luas tiap kelas

interval

Fe

1

2

5) Mencari Chi Kuadrat Hitung

= ∑( )

Tabel 3.5

Tabel penolong untuk mencari Chi-Kuadrat Hitung

No Fo Bk Z Luas O-

Z

Luas tiap

kelas

interval

Fe (fo-fe) (fo-fe )² (fo-fe)²:

fe

1

2

3

6) Membandingkan chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel, dengan ketentuan:

Taraf kepercayaan ά=0,05

Page 58: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

47

Derajat kebebasan: dk=k-1 (sampel kecil)

dk=k-3 (sampel besar)

Kriteria pengujian:

Jika x2hitung ≥ x

2tabel, artinya distribusi data tidak normal

Jika x2hitung ≤ x

2tabel, artinya data berdistribusi normal

7) Membuat kesimpulan apakah data berdistribusi normal atau tidak.

Uji Normalitas Distribusi variabel Y. langkah-langkah melakukan Uji

Normalitas Distribusi untuk variabel Y sama dengan variabel X.

2. Uji Lineritas Data

1) Menyusun data variabel X dan variabel Y

Tabel 3.6

Tabel penolong untuk menyusun tabel kelompok data variabel x dan y

No X Y X² Y² X.Y

1

2

3

Dst…

Jumlah

∑ X

∑Y

∑X²

∑Y²

∑X.Y

2) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg (a))

JKreg (a) = (∑ )

3) Menghitung jumlah kuadrat regresi b/a (JKreg b/a)

Page 59: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

48

⁄ = [∑ ∑ ∑

]

Mencari nilai b :

(∑ ) ∑ ∑

∑ (∑ )

4) Menghitung jumlah kuadrat (JKres)

JKres = ∑Y²- JKreg (a)- JKreg b/a

5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg (a))

RJKreg (a) = JKreg (a) = 712553,12

6) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg (b/a))

(RJKreg (b/a))

RJKreg b/a = JKreg b/a = 40,05

7) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu :

RJKres =

8) Mencari jumlah kuadrat Error (JKE) dengan rumus :

Tabel 3.7

Mencari jumlah kuadrat Error

No X Kelompok N Y

Page 60: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

49

01

02

03

04

05 Dst. Dst.. Dst..

9) Mencari jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus :

JKTC = JKres- JKE =

10) Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus :

RJKTC =

=

11) Mencari rata-rata jumlah kuadrat Error (RJKE)

Dengan rumus:

RJKE =

=

12) Menghitung H hitung, dengan rumus :

RJKE =

=

13) Menentukan keputusan pengujian

Jika Fhitung ≤ Ftabel, artinya data berpola linier

Jika Fhitung ≥ Ftabel, artinya data berpola tidak linier

14) Mencari F-tabel dengan rumus :

Ftabel = F (1- ) (dk Tc, dkE)

Page 61: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

50

= F (1-0,05) (dk = k-2, dk = n-k)

3. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku

Analisis korelasi Produc Moment menghendaki data bersifat interval dan ratio, jika

data adalah data ordinal maka harus diubah menjadi skor baku terlebih dahulu (dalam

penelitian ini variabel X dan variabel Y masih bersifat data ordinal dan masih

merupakan skor mentah karena data menggunakan angket). Dengan rumus sebagai

berikut :

a. Mengubah skor mentah menjadi skor baku Variabel X Pengaruh Model Pembelajaran

Tipe STAD.

Langkah- langkah mengubah skor mentah menjadi skor baku sebagai berikut :

1) Mencari rata-rata (mean) diambil dari data ordinal yang ditrisbusikan dengan rumus :

=

2) Mencari simpangan baku dengan rumus:

S = √ ∑ (∑ )

( )

3) Mengubah data ordinal menjadi data interval dengan rumus:

Ti = 50 + 10 (

)

D. Uji Korelasi PPM

Langkah- langkah analisis dengan :

Page 62: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

51

a. Merumuskan hipotesis dalam bentuk kalimat

Ha : Terdapat Pengaruh positif dan signifikan (berarti) dari penerapan model

Pembelajaran kooperatif learning Tipe Stad terhadap Motivasi belajar siswa pada

pembelajaran PAI pada materi Malaikat selalu bersamaku di kelas X SMK Bina

Warga Lemahabang kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon.

Ho : Tidak Terdapat Pengaruh positif dan signifikan (berarti) dari penerapan model

Pembelajaran kooperatif learning Tipe Stad terhadap Motivasi belajar siswa pada

pembelajaran PAI pada materi Malaikat selalu bersamaku di kelas X SMK Bina

Warga Lemahabang kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon.

Merumuskan Hipotesis dalam bentuk Statistik

Ha : r ≠ 0

Ho : r = 0

b. Membuat tabel penolong untuk menentukan nilai dengan rumus :

Tabel 3.8

Tabel penolong untuk menghitung korelasi PPM

No Resp X Y X² Y² X.Y

1

2

3

Jumlah

∑X ∑Y ∑X² ∑Y² ∑X.Y

4) Mencari Rhitung dengan cara memasukan angka-angka statistik dari tabel

penolong :

Page 63: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

52

rxy= ∑ (∑ ) (∑ )

√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ ) +

interprestasi dari nilai r, nilai r (koofisien korelasi) tidak lebih dari harga (-1≤ r ≤

+1). Apabila nilai r = -1 artinya krelasi negatif sempurna ; r = 0 artinya tida ada

korelasi dan r= 1 berarti korelasi sangat kuat.

Dari perhitungan di atas dapat diketahui angka korelasi antara variabel X dan

variabel Y tidak bertanda negatif artinya kedua variabel tersebut terdapat korelasi

yang positif. Dengan memperhatikannya rxy = 0,49 yang besarnya berkisar antara

0,40- 0,599 ini berarti variabel X dan Variabel Y bertanda cukup kuat.

Table 3.10

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Inrerval Koofesien Tingkat hubungan

0,80- 1,000 Sangat kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0 599 Cukup kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0, 199 Sangat Rendah

5) Penguji signifikan variabel x dan variabel y

Kaidah pengujian :

Jika t hitung ≥ t tabel maka tolak Ho yang artinya signifikan

Page 64: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

53

Jika t hitung ≤ t tabel maka tolak Ho yang artinya tidak signifikan.

Diperoleh diperoleh t hitung 4,57 ≥ t tabel 2,042 maka tolak Ho yang artinya

signifikan

C= CO + ( )

( ). (B-Bo)

Dimana

C= Nilai t- tabel yang dicari

C1 = Nilai t- tabel pada akhir nilai yang sudah ada

C0 = Nilai t- tabel pada awal nilai yang sudah ada

Bo = Nilai dk pada awal nilai yang sudah ada

B1 = nilai dk pada akhir nilai yang sudah ada

6. Menghitung Koefisien Determinan (KD)

Penghitungan KD dilaksanakan untuk mengetahui besar kecilnya sumbangan

variabel X terhadap Variabel Y . Koefisien Determinan adalah kuadrat dari Koefisien

korelasi PPM yang dikalikan dengan 100%. Rumusnya berarti: KD = X 100%

Berdasarkan hasil penghitungan diatas berarti variabel X mempunyai kontribusi

atau ikut menentukan variabel Y sebesar…….% sisanya yakni……..% dipengaruhi

oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

BAB IV

Page 65: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

54

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini berusaha menjawab masalah apakah terdapat pengaruh penerapan

model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad terhadap motivasi belajar siswa

pada pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI). Hasil penelitian merupakan

jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah di tetapkan. Oleh karena itu

hasil penelitian diawali dengan deskripsi dari gambaran setiap variabel (variabel X

dan variabel Y) yang dilanjutkan dengan deskripsi tentang pengaruh variabel X dan

variabel Y sebagai hasil analisis data.

1. Gambaran variabel X (Penerapan Model Pembelajaran tipe STAD)

Data dari variabel penerapan model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad

terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI)

dari angket yang di sebarkan kepada responden sebanyak 32 siswa yang ditetapkan

sebagai sampel. Angket tentang penggunaan model pembelajaran tipe STAD di

kembangkan dari indicator- indicator yang meliputi : a). Model pembelajaran tipe

STAD yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi yang relevan. b).

Guru c). Siswa. Indikator- indicator tersebut diatas kemudian di kembangkan menjadi

pertanyaan angket yang berjumlah 15 item.

Setelah melalui tahap verivikasi data dari hasil angket dan dilanjutkan dengan

penyekoran jawaban responden menggunakan skala yang menyediakan tiga alternatif

jawaban yaitu Iya (Y) kadang-kadang (KK), dan Tidak (T).

Page 66: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

55

Tabel 4.1

Rekapitulasi Jawaban 32 Responden Tentang Variabel X yaitu

No No

Res

Butir Ke Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 001 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 40

2 002 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 43

3 003 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43

4 004 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 40

5 005 3 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 38

6 006 3 2 3 3 1 3 1 2 2 2 1 3 2 2 2 32

7 007 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 43

8 008 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44

9 009 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 41

10 010 3 2 3 3 3 1 3 1 3 2 1 2 3 1 3 34

11 011 3 3 2 3 2 1 3 3 3 3 2 3 2 3 1 37

12 012 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 2 40

13 013 2 3 2 3 3 3 3 1 1 3 2 3 3 3 3 38

14 014 3 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 41

15 015 3 2 1 2 1 3 3 2 3 1 1 2 3 3 1 31

16 016 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 2 3 3 40

17 017 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 43

18 018 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 42

19 019 2 2 2 3 3 2 3 1 1 3 3 3 2 3 3 36

20 020 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 43

Page 67: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

56

21 021 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 40

22 022 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 41

23 023 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 42

24 024 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 41

25 025 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 42

26 026 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 44

27 027 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 42

28 028 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 42

29 029 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 44

30 030 2 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

31 031 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

32 032 2 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

∑x 1296

Rata-rata 40,5

Skor Tertinggi 44

Skor Terendah 31

Page 68: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

57

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif learning Tipe Stad

a. Analisis Kriteria Skor Ideal

Guna menjawab pertanyaan gambaran tentang penerapan model pembelajaran

kooperatif learning tipe Stad dalam proses belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di

gunakan Analisis Kriteria Skor Ideal.

yakni membuat kriteria-kriteria gambarab variabel X melalui pengelompokan

skor masing-masing variabel menggunakan kriteria skor Ideal.73

Yaitu

X ideal + Z (SD ideal)

Data penelitian di bagi menjadi tiga kategori yang didasarkan pada kriteria

ideal dengan keentuan sebagai berikut:

Kategori I :berada pada luas daerah kurva sebesar 46% atau letaknya terentang

antara 0,72 kurva normal dengan Z=-0,61 sampai dengan Z=+0,61

Kategori II : Berada pada luas daerah kurva sebesar 46% atau letaknya terentang

antara 0,72 kurva normal dengan Z= -0,61 sampai dengan Z= +0,61.

Kategori III : berada p[ada luas daerah kurva sebesar 27% atau 0,23 kurva normal

dengan Z=-0,61

Jika dikonversikan dengan rumus diatas, maka didapat kriteria sebagai berikut :

X≥Xid+0,61 adalah tinggi/ baik

Xid-0,61sd<X<Xid+0,61sd adalah sedang/ cukup

X≤Xid-0,61sd adalah kurang

73 Made Casta, Dasar-dasar Statistika Pendidikan, dalam Aeni Rahma (ed), italic, (STAI Bunga Bangsa Cirebon 2014).hal.51

Page 69: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

58

Dengan ketentuan :

Xid : ½ skor maksimal

SDid : 1/3 Xid

Berdasarkan rumus-rumus kategori di atas maka asumsi statistik untuk

variabel X (penerapan model pembelajaran kooperatif learning tipe STAD)

perhitungannya adalah sebagai berikut:

Jumlah item : 15

Skor maksimal jawaban benar : 3

Skor ideal : 15 item х menjawab skor 3 = 45

Xid : ½ x 45 =22,5

SDid : 1/3 x 22,5= 7,5

Dari hasil penelitian di atas selanjutnya dilakukan perhitungan kategori-

kategori untuk variabel penggunaan model pembelajaran tipe STAD dalam proses

belajar mengajar adalah sebagai berikut :

a. Kategori tinggi dirasakan : X≥22,5+0,61 (7,5) = X≥27,075

b. Kategori cukup dirasakan : 22,5-0,61 (7,5) < X < 22,5+ 0,61 (7,5) = 17,925-

27,075

c. Kategori kurang dirasakan x ≤ 22,5- 0,61 (7,5) = x ≤17,92

Berdasarkan kategori di atas maka gambaran variabel X (penerapan model model

pembelajaran kooperatif learning tipe Stad sebagai berikut :

Page 70: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

59

Tabel 4.2

Gambaran Kategori Penggunaan Model Pembelajaran tipe STAD

Kategori Rentang Skor F %

Baik X ≥27 32 100

Sedang 18-26 0 0

Kurang X ≤17 0 0

jumlah 32 100%

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, maka di dapatlah disimpulkan bahwa 100%

responden merasakan penerapan model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad

baik untuk mempengaruhi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan

agama Islam sebanyk 0% responden merasa bahwa model pembelajaran kooperatif

learning tipe Stad cukup untuk mempengaruhi motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam (PAI). Sisanya yakni 0% responden merasakan

bahwa media gambar kurang untuk mempengaruhi motivasi belajar siswa.

Apabila dilihat dari mean (rata-rata) data variabel X yang mencapai angka 40,5.

dengan demikian gambaran variabel X (penerapan model pembelaran tipe Stad)

adalah baik.

b. Analisis presentase variabel X

Berdasarkan hasil angket yang di sebarkan kepada 32 responden berikut ini akan

dipaparkan analisis presentase dari setiap jawaban angket dan pnafsiran berikut ini :

Page 71: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

60

P =

x100%

Keterangan :

P: Presentase

F: alternatif jawaban

N : jumlah responden

100% bilangan tetap

Jadi untuk memperoleh angket yang telah peneliti peroleh dari responden,

dilakukan dengan penganalisisan dengan rumus statistik distribusi frekuensi seperti di

atas, yakni mengoreksi jawaban-jawaban dari responden (peserta didik). Data yang

dibuat dari setiap item pernyataan akan di buat suatu tabel yang di dalamnya langsung

dibuat frekuensi dan presentase. Penafsiran hasil analisis presentase setiap item

angket dilakukan dengan menggunakan ketentuan :

Tabel 4.3

Penafsiran Tiap Butir Angket

Presentase Penafsiran

100% Seluruhnya

90%-99% Hampir seluruhnya

60%-89% Sebagian besar

51%-59% Lebih dari setengahnya

50% Setengahnya

40%-49% Hampir setengahnya

10%-39% Sebagian kecil

1%-10% Sedikit kecil

0% Tidak ada sama sekali

Page 72: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

61

Adapun untu memperoleh skala presentase digunakan dengan ketentuan

sebagai berikut:

Setelah ini guna memberikan kesimpulan angket dapat dilakukan dengan

analisis skor ideal atau mencari skor tiap angket dengan rumus :

Skor Angket =

= 100%

Tabel 4.4 Skala Presentase Penafsiran Angket

Presentase Penafsiran

86%-100% Sangat baik

76%-85% Baik

60%-75% Cukup baik

55%-59% Kurang baik

54% Kurang sekali

Berdasarkan rumus presentase dan kriteria penafsiran diatas, maka

gambaran setiap angket untuk variabel X tentang penerapan model pembelajaran

kooperatif learning tipe Stad dijabarkan dalam tabel- tabel berikut ini :

Page 73: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

62

Tabel 4.5

Model pembelajaran yang ditampilakan dalam penyampaian materi

malaikat selalu bersamaku cukup bagus

No Pilihan Jawaban Bobot F % Skor

1 Ya 3 23 71,87% 69

Kadang-kadang 2 9 28,12% 18

Tidak 1 0 0% 0

Jumlah 32 100% 87

Berdasarkan tabel di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (71,87%)

responden yanga menyatakan Ya model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad

yang diaplikasikan dalam penyampain materi Malaikat Selalu Bersamaku cukup

bagus. Sebagian kecil (28,12%) menyatakan kadang-kadang model pembelajaran

kooperatif learning tipe Stad yang diaplikasikan cukup bagus. Tidak ada sama sekali

(0%) responden menyatakan tidak model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad

yang diaplikasikan cukup bagus.

Kesimpulan jawaban responden terhadap angket di atas dapat di ketahui =

90,62 persen dibulatkan menjadi 91% (sangat baik). Dengan demikian model

pembelajaran kooperatif learning tipe Stad yang diaplikasikan dalam penyampain

materi Malaikat Selalu Bersamaku (Sangat Baik).

Page 74: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

63

Tabel 4.6

Suasana belajar cukup efektif

No Pilihan Jawaban Bobot F % Skor

2 Ya 3 20 62,5% 60

Kadang-kadang 2 12 37,5% 24

Tidak 1 0 0% 0

Jumlah 32 100% 84

Berdasarkan tabel di atas dapat dinyatakan bahwa lebih dari setengahnya (62,5%)

responden menyatakan Ya suasana belajar cukup efektif. Sebagian kecil (37,5%)

responden meenyatakan kadang-kadang suasana belajar cukup efektif.

Kesimpulannya jawaban responden terhadap angket di atas dapat diketahui bahwa

80,76% (dibulatkan menjadi 81%) artinya suasana belajar cukup efektif adalah Baik.

Tabel 4.7

Guru PAI menerapkan model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad

tanpa orang lain

No Pilihan Jawaban Bobot F % Skor

3 Ya 3 23 71,87% 69

Kadang-kadang 2 7 21,87% 14

Tidak 1 2 6,25% 2

Jumlah 32 100% 85

Page 75: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

64

Berdasarkan tabel diatas dinyatakan bahwa sebagian besar (71,87%)

responden menyatakan Ya guru PAI menerapkan model pembelajaran kooperatf

learning tipe Stad tanpa bantuan orang lain. Sedikit sekali (21,87%) responden

menyatakan Kadang-kadang guru PAI menerapkan model pembelajaran kooperatif

learning tipe Stad tanpa bantuan orang lain. Sebagian kecil (6,25%) responden

menyatakan Tidak guru PAI menerapkan model pembelajaran kooperatf learning tipe

Stad tanpa bantuan orang lain. Kesimpulannya jawaban responden terhadap angket di

atas dapat diketahui bahwa 92,39% artinya guru PAI menerapkan model

pembelajaran kooperatf learning tipe Stad tanpa bantuan orang lain adalah Baik.

Tabel 4.8

Guru PAI mahir menerapkan model pembelajaran tipe STAD

No Pilihan Jawaban Bobot F % Skor

4 Ya 3 27 84,37% 81

Kadang-kadang 2 5 15,62% 10

Tidak 1 0 0%

Jumlah 32 100% 91

Berdasarkan tabel di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (84,37%)

responden menyatakan Ya guru PAI mahir dalam menerapkan model pembelajaran

kooperatf learning tipe Stad. Sebagian kecil (15,62%) responden menyatakan

Page 76: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

65

Kadang-kadang guru PAI mahir dalam menerapkan model kooperatf learning tipe

Stad .

Kesimpulan jawaban siswa terhadap angket di atas dapat diketahui bahwa

94,79% (dibulatkan menjadi 95%) artinya guru PAI mahir dalam model pembelajaran

kooperatif learning tipe Stad sangat baik.

Tabel 4.9

Model pembelajaran tipe STAD membuat saya faham dalam menerima materi

No Pilihan Jawaban Bobot F % Skor

5 Ya 3 22 68,75% 66

Kadang-kadang 2 6 18,75% 12

Tidak 1 4 12,5% 4

Jumlah 32 100% 82

Berdasarkan tabel di atas dapat dinyatakan bahwa lebih dari setengahnya

(68,75%) responden menyatakan Ya model pembelajaran kooperatif learning tipe

Stad membuat saya faham dalam memahami materi pembelajaran. Sebagian kecil

(18,75%) responden menyatakan Kadang-kadang model pembelajaran kooperatif

learning tipe Stad membuat saya faham dalam memahami materi pembelajaran.

Sedikit sekali (12,5%) responden menyatakan Tidak model pembelajaran kooperatif

learning tipe Stad membuat saya faham dalam memahami materi pembelajaran.

Page 77: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

66

Kesimpulan jawaban responden terhadap angket di atas dapat diketahui bahwa

78,84% (dibulatkan menjadi 79%) artinya model pembelajaran kooperatif learning

tipe Stad membuat saya faham dalam memahami materi pembelajaran adalah Cukup

Baik.

Tabel 4.10

Model pembelajaran tipe STAD mendukung dalam penyampaian materi

No Pilihan Jawaban Bobot F % Skor

6 Ya 3 21 65,62% 63

Kadang-kadang 2 6 18,75% 12

Tidak 1 5 15,62% 5

Jumlah 32 100% 80

Berdasarkan tabel di atas dapat dinyatakan bahwa lebih dari setengahnya

(65,62%) responden menyatakan Ya model pembelajaran kooperatf learning tipe Stad

mendukung dalam penyampaian materi di kelas. Sebagian kecil (18,75%) responden

menyatakan Kadang- kadang model pembelajaran kooperatf learning tipe Stad

mendukung dalam penyampaian materi di kelas. Sedikit sekali (15,62%) responden

menyatakan Tidak model pembelajaran kooperatf learning tipe Stad mendukung

dalam penyampaian materi di kelas.Kesimpulan jawaban responden terhadap angket

di atas dapat diketahui bahwa 79,20% artinya model pembelajaran kooperatf learning

tipe Stad mendukung dalam penyampaian materi di kelas adalah Cukup Baik

Page 78: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

67

Tabel 4.11

Model pembelajaran tipe STAD membuat saya lebih mengerti pelajaran

No Pilihan Jawaban Bobot F % Skor

7 Ya 3 26 81,25% 78

Kadang-kadang 2 4 12,5% 8

Tidak 1 2 6,25% 2

Jumlah 32 100% 88

Berdasarkan tabel di atas dapat dinyatakan bahwa lebih dari setengahnya (81,25)

responden menyatakan Ya model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad

membuat saya lebih cepat mengerti materi pelajaran. Sebagian kecil (12,5%)

responden menyatakan Kadang- kadang membuat saya lebih cepat mengerti materi

pelajaran. Sedikit sekali (6,25%) responden menyatakan Tidak model pembelajaran

kooperatif learning tipe Stad membuat saya lebih cepat mengerti materi pelajaran.

Kesimpulan jawaban responden terhadap angket di atas dapat diketahui bahwa

95,65% (dibulatkan menjadi 96%) artinya model pembelajaran kooperatf learning

tipe Stad membuat saya lebih cepat mengerti materi pelajaran adalah Sangat Baik

Tabel 4.12

Saya selalu hadir Dalam setiap pembelajaran PAI

No Pilihan Jawaban Bobot F % Skor

8 Ya 3 24 75% 72

Kadang-kadang 2 5 15,62% 10

Tidak 1 3 9,37% 3

Jumlah 32 100% 85

Page 79: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

68

Berdasarkan tabel di atas dapat dinyatakan bahwa lebih dari setengahnya

(75%) responden menyatakan Ya Saya selalu hadir Dalam setiap pembelajaran PAI.

Sebagian kecil (15,62%) responden menyatakan Kadang- kadang Saya selalu hadir

Dalam setiap pembelajaran PAI. Sedikit sekali (9,37%) responden menyatakan Tidak

Saya selalu hadir Dalam setiap pembelajaran PAI. Kesimpulan jawaban responden

terhadap angket di atas dapat diketahui bahwa 78,98% (dibulatkan menjadi 79%)

artinya Saya selalu hadir Dalam setiap pembelajaran PAI adalah Cukup Baik.

Tabel 4.13

Guru selalu memberikan sanjungan atau pujian kepada siswa

No Pilihan Jawaban Bobot F % Skor

9 Ya 3 25 78,12% 75

Kadang-kadang 2 4 12,5% 8

Tidak 1 3 9,37% 3

Jumlah 32 100% 86

Berdasarkan tabel di atas dapat dinyatakan bahwa lebih dari setengahnya

(78,12%) responden menyatakan Ya Guru selalu memberikan sanjungan atau pujian

kepada siswa Sebagian kecil (12,5%) responden menyatakan Kadang- kadang Guru

selalu memberikan sanjungan atau pujian kepada siswa Sedikit sekali (9,37%)

responden menyatakan Tidak Guru selalu memberikan sanjungan atau pujian kepada

siswa .Kesimpulan jawaban responden terhadap angket di atas dapat diketahui bahwa

Page 80: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

69

95,5% (dibulatkan menjadi 96%) artinya guru selalu memberikan sanjungan atau

pujian kepada siswa adalah Sangat Baik.

Tabel 4.14

Guru PAI selalu memberikan pertanyaan kepada siswa ketika sedang belajar

No Pilihan Jawaban Bobot F % Skor

10 Ya 3 22 68,75% 66

Kadang-kadang 2 5 15,62% 10

Tidak 1 5 15,62% 5

Jumlah 32 100% 81

Berdasarkan tabel di atas dapat dinyatakan bahwa lebih dari setengahnya

(68,75%) responden menyatakan Guru PAI selalu memberikan pertanyaan kepada

siswa ketika sedang belajar Sebagian kecil (15,62%) responden menyatakan Kadang-

kadang Sedikit sekali (15,62%) responden menyatakan Tidak Guru PAI selalu

memberikan pertanyaan kepada siswa ketika sedang belajar. Kesimpulan jawaban

responden terhadap angket di atas dapat diketahui bahwa 78,50% (dibulatkan menjadi

79 Saya selalu mengerjakan tugas yang di berikan oleh guruadalah Cukup Baik.

Tabel 4.15

Saya selalu mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru

No Pilihan Jawaban Bobot F % Skor

11 Ya 3 23 71,87% 69

Kadang-kadang 2 6 18,75% 12

Tidak 1 3 9,37% 3

Jumlah 32 100% 84

Page 81: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

70

Berdasarkan tabel di atas dapat dinyatakan bahwa lebih dari setengahnya

(71,87%) responden menyatakan Ya Saya selalu mengerjakan tugas yang di berikan

oleh guru, Sebagian kecil (18,75%) responden menyatakan Kadang- kadang Saya

selalu mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru,Sedikit sekali (9,37%) responden

menyatakan Tidak Saya selalu mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru.

Kesimpulan jawaban responden terhadap angket di atas dapat diketahui bahwa

78,64% (dibulatkan menjadi 79%) artinya Guru PAI selalu memberikan pertanyaan

kepada siswa ketika sedang belajar adalah Cukup Baik.

Tabel 4.16

Model pembelajaran tipe STAD membuat saya lebih suka bertanya

No Pilihan Jawaban Bobot F % Skor

12 Ya 3 28 87,5% 84

Kadang-kadang 2 4 12,5% 8

Tidak 1 0 0% 3

Jumlah 32 100% 92

Berdasarkan tabel di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (87,5%)

responden menyatakan Ya pembelajaran kooperatif learning tipe Stad membuat saya

lebih suka bertanya tentang pelajaran. Sebagian kecil (12,5%) responden menyatakan

Kadang- kadang pembelajaran kooperatif learning tipe Stad membuat saya lebih suka

bertanya tentang pelajaran Kesimpulan jawaban responden terhadap angket di atas

dapat diketahui bahwa 78,64% (dibulatkan menjadi 79%) artinya Guru PAI Cukup

Baik.

Page 82: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

71

Tabel 4.17

Model pembelajaran tipe STAD membuat saya senang belajar

No Pilihan Jawaban Bobot F % Skor

13 Ya 3 26 81,25% 79

Kadang-kadang 2 6 28,57% 12

Tidak 1 0 0% 0

Jumlah 32 100% 91

Berdasarkan tabel di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (81,25%)

responden menyatakan Ya Model pembelajaran kooperatf learning tipe Stad membuat

saya senang belajar. Sebagian kecil (28,57%) responden menyatakan Kadang- kadang

Model pembelajaran kooperatf learning tipe Stad membuat saya senang belajar.

Kesimpulan jawaban responden terhadap angket di atas dapat diketahui bahwa

93,81% (dibulatkan menjadi 94%) artinya Model pembelajaran kooperatf learning

tipe Stad membuat saya senang belajar adalah Sangat Baik.

Tabel 4.18

Model pembelajaran tipe STAD membuat saya aktif dan percaya diri

No Pilihan Jawaban Bobot F % Skor

14 Ya 3 25 78,12% 75

Kadang-kadang 2 5 15,62% 10

Tidak 1 2 6,25% 2

Jumlah 32 100% 88

Page 83: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

72

Berdasarkan tabel di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (78,12%)

responden menyatakan Ya Model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad

membuat saya aktif dan percaya diri Sebagian kecil (15,62%) responden menyatakan

Kadang- kadang Model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad membuat saya

aktif dan percaya diri. Sedikit sekali (6,25%) responden menyatakan Tidak Model

pembelajaran kooperatif learning tipe Stad membuat saya aktif dan percaya diri.

Kesimpulan jawaban responden terhadap angket di atas dapat diketahui bahwa

93,81% (dibulatkan menjadi 94%) artinya Model pembelajaran kooperatif learning

tipe Stad membuat saya senang belajar adalah Sangat Baik

Tabel 4.19

Model pembelajaran tipe STAD pembelajaran yang menyenangkan

No Pilihan Jawaban Bobot F % Skor

15 Ya 3 23 71,87% 66

Kadang-kadang 2 5 15,62% 10

Tidak 1 4 12,5% 4

Jumlah 32 100% 80

Berdasarkan tabel di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar (71,87%)

responden menyatakan Ya Model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad

pembelajaran yang menyenangkan. Sebagian kecil (15,62%) responden menyatakan

Kadang- kadang Model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad pembelajaran

yang menyenangkan. Sedikit sekali (12,5%) responden menyatakan Tidak Model

pembelajaran kooperatif learning tipe Stad pembelajaran yang menyenangkan.

Page 84: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

73

Kesimpulan jawaban responden terhadap angket di atas dapat diketahui bahwa

94% artinya Model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad pembelajaran yang

menyenangkan adalah Sangat Baik

Tabel 4.20

Rekapitulasi Perhitungan Rata-Rata Prosentasi Angket Tentang

Penerapan Model Pembelajaran kooperatif learning Tipe Stad

No item % Interprestasi

1 91% Sangat Baik

2 81% Baik

3 92% Sangat Baik

4 95% Sangat Baik

5 78% Cukup Baik

6 80% Baik

7 96% Sangat Baik

8 79% Cukup Baik

9 96% Sangat Baik

10 79% Cukup Baik

11 79% Cukup Baik

12 79% Cukup Baik

13 94% Sangat Baik

14 94% Sangat Baik

15 94% Sangat Baik

Rata-rata 87% Sangat Baik

Page 85: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

74

Dilihat dari analisis presentasi setiap jawaban angket menurut (siswa)

menyatakan penerapan model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad pada

pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) di SMK Bina Warga Lemahabang

Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon adalah sangat baik yaitu 87%.

2. Gambaran variabel Y Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) Malaikat Selalu Bersamaku.

Data tentang motivasi belajar siswa pada materi malaikat selalu bersamaku

(variabel Y) diperoleh dari angket yang diujikan kepada responden sebanyak 32 siswa

yang ditetapkan sebagai sampel.

Adapun hasil angket dari 32 siswa yang dijadikan sampel penelitian pada

mata pelajaran PAI adalah sebagai berikut:

Tabel 4.21

Skor Angket Peserta Didik pada Mata Pelajaran PAI pada Malaikat Selalu Bersamaku

Kode

Ras

Skor Kode Skor Kode Skor Kode Skor Kode Skor Kode Skor

001 80 007 90 013 90 019 75 025 92 031 80

002 85 008 87 014 80 020 78 026 80 032 85

003 80 009 85 015 88 021 60 027 80

004 78 010 80 016 90 022 75 028 85

005 75 011 80 017 90 023 90 029 90

006 90 012 94 018 90 024 95 030 94

Page 86: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

75

Guna menjawab pertanyaan penelitian pertama yakni gambaran seberapa baik

motivasi belajar siswa pendidikan agama Islam (PAI) pada materi Malaikat Selalu

Bersamaku yang baik digunakan Analisis Kriteria Skor Ideal yakni membuat kriteria-

kriteria gambaran variabel Y melalui pengelompokan skor masing-masing variabel

menggunakan Kriteria Skor Ideal.

X ideal + Z (SD ideal)

Tabel 4.22

Gambaran kategori Motivasi Belajar Siswa

Kategori Rentang Skor F %

Baik X ≥ 32 32 100

Sedang 20-31 0 0

Kurang X ≤19 0 0

jumlah 32 100%

Berdasarkan tabel 4.22 diatas, maka di dapatlah disimpulkan bahwa 100% responden

memiliki motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam tentang

malaikat selalu bersamaku sebanyak 0% responden memiliki motivasi belajar siswa

pada mata pelajaran pendidikan agama Islam tentang malaikat selalu bersamaku.

Page 87: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

76

Sisanya yakni 0% responden memiliki motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

pendidikan agama Islam tentang malaikat selalu bersamaku..

Tabel. 4.23

Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa pada materi Pendidikan Agama Islam Malaikat

Selalu Bersamaku

Kode Ras Skor

Kode

Ras

Skor

Kode

Ras

Skor

Kode

Ras

Skor

001 80 009 85 017 90 025 95

002 85 010 80 018 90 026 80

003 80 011 80 019 95 027 80

004 88 012 94 020 88 028 85

005 75 013 90 021 90 029 96

006 90 014 80 022 85 030 94

007 90 015 88 023 90 031 90

008 87 016 90 024 95 032 83

Jumlah 2.788

Rata-Rata 84,53

Apabila dilihat dari mean (rata-rata) data variabel Y yang mencapai angka 84,35.

dengan demikian gambaran variabel Y (Motivasi belajar siswa pada materi malaikat

selalu bersamaku) adalah baik.

Page 88: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

77

Berdasarkan tabel di atas bahwa nilai rata-rata Motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) pada materi malaikatat selalu bersamaku

mendapatkan nilai sebesar 84,53 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) pada

materi malaikat selalu bersamaku di SMK Bina Warga Lemah Abang adalah Baik.

B. Uji Statistik Inferensial

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Nurmalitas Data

Model analisis yang menggunakan analisis statistik parametik seperti anlisis korelasi

PMM dan analisis kompratif dengan uji t wajib di tempuh pemriksaan prasyarat

analisis statistik. Uji normalitas distribusi data variabel X yaitu Pengaruh Model

pembelajaran kooperatif learning Tipe Stad .

Langkah-langkah uji normalitas data adalah sebagai berikut :

1) Mengurutkan data (nilai / jumlah skor variabel) dari setiap responden dari data

tertinggi ke data terendah.

44 43 42 42 41 40 40 36

44 43 42 42 41 40 38 34

44 43 42 41 41 40 38 32

43 43 42 41 40 40 37 31

Page 89: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

78

2) Mencari nilai Rentang (R) dengan rumus:

R= Skor Terbesar – Skor Terendah

= 45- 31 = 14

3) Mencari banyaknya Kelas (K) dengan rumus sturges:

K = 1+3,3 Log n

= 1 + 33 (32)

=1+ 33 (1,505)

=1+ 4,966 = 4,966 dibulatkan menjadi 5

4) Mencari nilai panjang kelas (P) dengan rumus :

P =

=

= 2,8 ≈ 3

Panjang kelas Interval yang di tentukan adalah 3

5) Membuat tabelasi dengan membuat tabel penolong

Tabel 4.24

No Kelas Interval F Xi ƒΧi ƒ

1 31-33 2 32 1024 64 2048

2 34-36 2 35 1225 70 2450

3 37-39 3 38 1444 114 4332

4 40-42 17 41 1681 697 28577

5 43-45 8 44 1936 352 15488

Jumlah 32 190 7310 1297 52895

Page 90: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

79

6) Mencari Rata-rata Mean dengan Rumus:

=

= 40,53

7) Mencari simpangan baku dengan rumus

√ ∑ (∑ )

( )

= √

( )

= √

( )

= √ = 3,24

Simpangan baku yang di peroleh adalah:3,24

8) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

a) Menentukan batas kelas, yaitu skor kiri kelas Interval pertama dikurangi 0,5 dan

kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,51

b) Mencari nilai Z – score untuk batas interval dengan rumus:

Zˡ=

Z² =

= -3,09

Z3 =

= -2,16

= -1,24

30,05 33,05 36,05 39,05 42,05 45,05

Page 91: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

80

= 0,31

Z6 =

= 0,60

Z7=

= 1,53

Mencari luas O-Z dari tabel kurva normal O-Z

c) Mencari luas tiap kelas Interval dengan cara mengurangkan angka- angka O-Z,

yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi

angka baris ke tiga ,dst kecuali angka yang berbeda pada baris paling tengah

ditambahkan dengan angka baris berikutnya.

0,4990 - 0,4846 = 0,0144

0,4846 - 0,3925 = 0,0921

0,3925+ 0,1217 = 0,2708

0,1217 - 0,2257 = -0,104

0,2257 – 0,4370 = -0.2113

O Z

-3,09 0,4990

-2,16 0,4846

-1,24 0,3925

0,31 0,1217

0,60 0,2257

1,53 0,4370

Page 92: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

81

d) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval

dengan jumlah responden.

0,0144 X 32 = 0,46

0,0921 X 32 = 0,18

0,2708 X 32 = 8,66

-0,104 X 32 = -3,32

-0, 2113 X 32 = -6,76

Tabel 4. 25

Frekuensi Yang Diharapkan (fe)

No Fo

Batas

Kelas

Skor Z Luas O-Z

Luas tiap kelas

interval

Fe

1 2 30,5 -3,09 0,4990 0,0144 0,46

2 2 33,5 -2,16 0,4846 0,0921 0,18

3 3 36,6 -1,24 0,3925 0.2708 8,66

4 17 39,5 0,31 0,1217 0,104 -3,32

5 8 42,5 0,60 0,2257 0,2113 -6,76

6 45,5 1,53 0,4370

Page 93: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

82

e) Mencari Chi Kuadrat Hitung

= ∑( )

No Fo Bk Z Luas O-

Z

Luas tiap

kelas

interval

Fe (fo-fe) (fo-fe )² (fo-fe)²:

fe

1 2 30,5 -3,09 0,4990 0,0144 0,46 1,54 2,37 5,1521

2 2 33,5 -2,16 0,4846 0,0921 0,18 1,82 3,31 18,388

3 3 36,5 -1,24 0,3925 0.2708 8,66 -5,66 32,03 3,6986

4 17 39,5 0,31 0,1217 0,104 3,32 20,32 412.90 -124,36

5 8 42,5 0,60 0,2257 0,2113 6,76 14,76 217,85 -32,22

6 45,5 1,53 0,4370 129.341

f) Membandingkan Chi Kuadrat Hitung dengan Chi Kuadrat Tabel dengan ketentuan

taraf kepercayaan ә = 0,05 drajat kebebasan dk = k-1 (sampai kecil) dk = k-3

(sampai besar). Kriteria pengujian jika χ² hitung ≥ χ²tabel artinya distribusi tidak

normal jika χ² hitung ≤ χ²tabel artinya distribusi Normal.

dk = k-3

5-3 = 2

Ә = 5% / 0,05

Page 94: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

83

g) Ternyata data yang diperoleh χ² hitung -129.341 ≤ χ² tabel 9,488 kesimpulan

data variabel X yaitu penerapan model pembelajaran Tipe STAD pada materi

malaikat selalu bersamaku adalah distribusi Normal.

b) Uji normalitas distribusi data variabel Y yaitu motivasi belajar siswa pada materi

PAI malaikat selalu bersamaku.

Langkah langkah uji nurmalitas distribusi data adalah sebagai berikut:

1) Mengurutkan data (nilai / jumlah skor variabel) dari setiap responden dari data

tertinggi ke data terendah.

95 90 90 88 85 80 80 75

94 90 90 87 85 80 80 75

94 90 90 85 80 80 78 75

92 90 90 85 80 80 77 60

2) Mencari nilai Rentang (R) dengan rumus:

R= Skor Terbesar – Skor Terendah

= 95- 60 = 35

3) Mencari banyaknya Kelas (K) dengan rumus sturges:

K = 1+3,3 Log n

= 1 + 33 (32)

=1+ 33 (1,505)

=1+ 4,966

= 4,966 dibulatkan menjadi 5

Page 95: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

84

4) Mencari nilai panjang kelas (P) dengan rumus :

P =

=

= 7

Panjang kelas Interval yang di tentukan adalah 7

5) Membuat tabelasi dengan membuat tabel penolong

Tabel 4.24

Kelas Interval F Yi ƒYi ƒ

1 60-65 1 63 3969 63 3969

2 66-71 0 69 4761 0 0

3 72-77 4 75 5625 300 22500

4 78-83 9 81 6561 729 59049

5 84-89 6 87 7569 522 658503

6 90-95 12 93 8649 1116 103788

Jumlah 32 468 37134 2730 847809

6) Mencari Rata-rata Mean dengan Rumus:

=

= 85,31

7) Mencari simpangan baku dengan rumus

√ ∑ (∑ )

( )

= √

( )

Page 96: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

85

= √

( )

= √ = 4,45

Simpangan baku yang di peroleh adalah:4,45

8) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

h) Menentukan batas kelas, yaitu skor kiri kelas Interval pertama dikurangi 0,5 dan

kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,51

55,05 65,05 71,05 77,05 83,05 89,05 95,05

i) Mencari nilai Z – score untuk batas interval dengan rumus:

Zˡ=

Z² =

= -3,36

Z3 =

= -4,45

= -3,10

= -1,75

Z6 =

= -0,40

Z7=

= 0,94

Z8=

= 2,28

Page 97: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

86

j) Mencari luas O-Z dari tabel kurva normal O-Z

k) Mencari luas tiap kelas Interval dengan cara mengurangkan angka- angka O-Z,

yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi

angka baris ke tiga ,dst kecuali angka yang berbeda pada baris paling tengah

ditambahkan dengan angka baris berikutnya.

0,4996 - 0,0003= 0,4993

0,0003 - 0,4990= -0,4987

0,4990-0,4599= 0,0391

0,4599 + 0,1554 = 0,6153

0,1554 – 0,3264 = -0,171

0,3264 – 0,4887 = 0,1623

O Z

-3,36 0,4996

-4,45 0,0003

-3,10 0,4990

-1,75 0,4599

-0,40 0,1554

0,94 0,3264

2,28 0,4887

Page 98: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

87

l) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval

dengan jumlah responden.

0,4996 X 32 = 15,98

0,0003 X 32 = 0,96

0,4990X 32 = 15,96

0,4599 X 32 = 14,71

0,1554 X 32 = 4,97

0,3264 X 32 = 10,44

Tabel 4. 25

Frekuensi Yang Diharapkan (fe)

No Fo

Batas

Kelas

Skor Z Luas O-Z

Luas tiap kelas

interval

Fe

1 1 55,5 -3,36 0,4996 0,4993 15,98

2 0 65,5 -4,45 0,0003 -0,4987 0,96

3 4 71,5 -3,10 0,4990 0,0391 15,96

4 9 77,5 -1,75 0,4599 0,6153 14,71

5 6 83,5 -0,40 0,1554 -0,171 4,97

6 12 89,5 0,94 0,3264 0,1623 10,44

95,5 2,28 0,4887

Page 99: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

88

m) Mencari Chi Kuadrat Hitung

= ∑( )

No Fo Bk Z

Luas

O-Z

Luas tiap

kelas

interval

Fe (fo-fe) (fo-fe )²

(fo-fe)²:

fe

1 1 55,5 -3,36 0,4990 0,4993 15,98 -14,98 224,40 14,042

2 0 65,5 -4,45 0,4846 -0,4987 0,96 -0,96 0,921 0,9593

3 4 71,5 -3,10 0,3925 0,0391 15,96 -11,96 143,04 8,9624

4 9 77,5 -1,75 0,1217 0,6153 14,71 -5,71 32,60 221,617

5 6 83,5 -0,40 0,2257 -0,171 4,97 1,03 1,06 0,2132

6 12 89,5 0,94 0,4370 0,1623 10,44 1,56 2,433 0,2330

7 95,5 2,28 0,4887 246,026

n). Membandingkan Chi Kuadrat Hitung dengan Chi Kuadrat Tabel dengan ketentuan

taraf kepercayaan ә = 0,05 drajat kebebasan

dk = k-1 (sampai kecil) dk = k-3 (sampai besar). Kriteria pengujian jika χ² hitung ≥

χ²tabel artinya distribusi tidak normal jika χ² hitung ≤ χ²tabel artinya distribusi

Normal.

dk = k-3

5-3 = 2

Ә = 5% / 0,05

Page 100: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

89

Ternyata data yang diperoleh χ² hitung 246,026

χ² tabel 9,488 kesimpulan data variabel Y yaitu Motivasi Belajar Siswa adalah

distribusi tidak Normal.

b) Uji Lineritas Data

a) Menyusun data variabel X dan variabel Y

Tabel 4.26

Kelompok data Variabel X dan variabel Y

No X Y X² Y² X.Y

1 40 80 1600 6400 3200

2 43 85 1849 7225 3665

3 43 80 1849 6400 3526

4 40 78 1600 6084 3120

5 38 75 1444 5625 2850

6 32 90 1024 8100 2880

7 43 90 1849 8100 3870

8 44 87 1936 7569 3828

9 41 85 1681 7225 3485

10 34 80 1156 6400 2720

11 37 80 1369 6400 2960

12 40 94 1600 8836 3760

13 38 90 1444 8100 3420

14 41 80 1681 6400 3280

15 31 88 961 7744 2728

16 40 90 1600 8100 3600

17 43 90 1849 8100 3870

18 42 90 1764 8100 3780

Page 101: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

90

19 36 75 1296 5625 2700

20 43 78 1849 6084 3354

21 40 60 1600 3600 2400

22 41 75 1681 5625 3075

23 42 90 1764 8100 3780

24 41 95 1681 9025 3895

25 42 92 1764 8464 3864

26 44 80 1936 6400 3520

27 42 80 1764 6400 3360

28 42 85 1764 7225 3570

29 44 90 1764 8100 3960

30 40 94 1600 8836 3760

31 42 80 1764 6400 3360

32 41 85 1681 7225 3485

Jumlah 1290 2691 52164 228017 108625

∑ X

∑Y

∑X²

∑Y²

∑X.Y

b) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg (a))

JKreg (a) = (∑ )

=

( )

= 712553,12

c) Menghitung jumlah kuadrat regresi b/a (JKreg b/a)

⁄ = [∑ ∑ ∑

]

Page 102: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

91

Mencari nilai b :

(∑ ) ∑ ∑

∑ (∑ )

= ( ) ( ) ( )

( ) ( )

= 0,89

= JKreg b/a = b.[∑ ∑ ∑

]

= 0,89 [ ( ) ( )

]

= 0,89 [

]

= 0,89 , -

= 0,89 [ 45] = 40,05

d) Menghitung jumlah kuadrat (JKres)

JKres = ∑Y²- JKreg (a)- JKreg b/a

= 108625- 712553,12 – 40,05 = -603,96

e) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg (a))

RJKreg (a) = JKreg (a) = 712553,12

f) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg (b/a))

(RJKreg (b/a))

RJKreg b/a = JKreg b/a = 40,05

g) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu :

RJKres =

RJKres =

=

Page 103: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

92

h) Mencari jumlah kuadrat Error (JKE) dengan rumus :

Tabel 4.27

Mencari jumlah kuadrat Error

No X Kelompok N Y

01 32 1 2 80

02 32 85

03 34 2 1 80

04 36 3 1 78

05 37 4 1 75

06 38 90

07 38 5 2 90

08 40 87

09 40 85

10 40 6 6 80

11 40 80

12 40 94

13 40 90

Page 104: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

93

14 41 80

15 41 88

16 41 7 5 90

17 41 90

18 41 90

19 42 75

20 42 8 6 78

21 42 60

22 42 75

23 42 90

24 42 95

25 43 92

26 43 80

27 43 9 5 80

28 43 85

29 43 90

30 44 94

31 44 10 3 80

32 44 85

Page 105: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

94

Kelompok JKE Tiap Kelompok Hasil

1

[( ) ( ) ( )

]

13

2

[( ) ( )

]

6400 -

= 6400 – 6400 = 0

0

3

[( ) ( )

]

6084 -

= 6084 – 6084 = 0

0

4

[( ) ( )

]

5625 -

= 5625 – 5625 = 0

0

5

[( ) ( ) ( )

]

0

6

[( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

( )

]

154

Page 106: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

95

i) Mencari jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus :

JKTC = JKres- JKE = 20,132- 1,209 = 18,293

7

[( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

]

76

8

[( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

( )

]

741

9

[( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

]

124

10

[( ) ( ) ( ) ( )

]

101

Jumlah Total JKE 1.209

Page 107: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

96

j) Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus :

RJKTC =

=

=

= 2,28662

k) Mencari rata-rata jumlah kuadrat Error (RJKE)

Dengan rumus:

RJKE =

=

=

= 40,3

l) Menghitung H hitung, dengan rumus :

RJKE =

=

= 0,056

m) Menentukan keputusan pengujian

Jika Fhitung ≤ Ftabel, artinya data berpola linier

Jika Fhitung ≥ Ftabel, artinya data berpola tidak linier

n) Mencari F-tabel dengan rumus :

Ftabel = F (1- ) (dk Tc, dkE)

= F (1-0,05) (dk = k-2, dk = n-k)

Cara mencari Ftabel :

dk = k-2 = sebagai angka pembilang

dk = n-k = sebagai angka penyebut

contoh :

diketahui :

jumlah kelompok = 10

jumlah n = 32

Page 108: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

97

maka : Ftabel = = F (1- ) (dk Tc, dkE)

= F (1-0,05) (10-2, 32-10)

= F(95%) (8, 22)

8 untuk pembilang

10 untuk penyebut

Jadi kesimpulannya adalah jika artinya data

variabel X dan variabel Y berpola linear.

c) Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku

Analisis korelasi Produc Moment menghendaki data bersifat interval dan ratio, jika

data adalah data ordinal maka harus diubah menjadi skor baku terlebih dahulu (dalam

penelitian ini variabel X dan variabel Y masih bersifat data ordinal dan masih

merupakan skor mentah karena data menggunakan angket). Dengan rumus sebagai

berikut :

a. Mengubah skor mentah menjadi skor baku Variabel X Pengaruh Model

Pembelajaran kooperatif learning Tipe Stad.

Langkah- langkah mengubah skor mentah menjadi skor baku sebagai berikut :

Page 109: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

98

1) Mencari rata-rata (mean) diambil dari data ordinal yang ditrisbusikan dengan

rumus :

=

= 40,53

2) Mencari simpangan baku dengan rumus:

√ ∑ (∑ )

( )

= √

( )

= √

( )

= √ = 3,24

3) Mengubah data ordinal menjadi data interval dengan rumus :

Ti = 50 + 10 (

)

Ti = 50 + 10 (

)

50 + 10 (12,50)

50 + (125) = 175

Page 110: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

99

Tabel 4.28

Skor Mentah ke Skor Baku Variabel X

Skor

Mentah Baku Mentah Baku

40 48 43 58

43 58 42 55

43 58 32 24

40 48 43 58

38 42 40 48

32 24 41 51

43 58 42 55

44 61 41 51

41 51 42 55

34 30 44 61

37 39 42 55

40 48 42 55

38 42 44 61

41 51 40 48

31 21 42 55

40 48 41 51

a. Mengubah skor mentah menjadi skor baku Variabel Y motivasi belajar siswa pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Malaikat Selalu Bersamaku.

Page 111: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

100

Langkah- langkah mengubah skor mentah menjadi skor baku sebagai berikut :

1. Mencari rata-rata (mean) diambil dari data ordinal yang ditrisbusikan dengan rumus

: ∑

2. Mencari simpangan baku dengan rumus:

√ ∑ (∑ )

( )

= √

( )

= √

( )

= √ = 4,45

3. Mengubah data ordinal menjadi data interval dengan rumus :

Ti = 50 + 10 (

)

Ti = 50 + 10 (

)

50 + 10 (-5,687)

50 +(-5,687) = 44,31

Page 112: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

101

Tabel 4.29

Skor Mentah ke Skor Baku Variabel Y

Skor

Mentah Baku Mentah Baku

80 38 90 60

85 49 90 60

80 38 95 71

88 56 88 56

75 26 90 60

90 60 85 49

90 60 90 60

87 53 95 71

85 49 95 71

80 38 80 38

80 38 80 38

94 69 85 49

90 60 96 74

80 38 94 69

88 56 90 60

90 60 83 45

Page 113: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

102

Hasil dari prasyarat analisis diperoleh data variabel X dan data variabel Y sebagai

berikut :

Tabel 4.28

Hasil Uji Prasyarat analisis data Variabel X dan Variabel Y

Variabel X S Normalitas Data Linearitas Data

X 40,53 3,24 Normal Linier

Y 85,41 4,45 Normal Linier

2. Uji Statistik

1. Uji Statistik Korelasi PPM

Langkah- langkah analisis dengan :

a) Merumuskan hipotesis dalam bentuk kalimat

Ha : Terdapat Pengaruh positif dan signifikan (berarti) dari penerapan model

Pembelajaran kooperatif learning Tipe Stad terhadap motivasi belajar siswa pada

pembelajaran PAI di kelas X SMK Bina Warga Lemahabang.

Ho : Tidak Terdapat Pengaruh positif dan signifikan (berarti) dari penerapan

model Pembelajaran Pembelajaran kooperatif learning Tipe Stad terhadap

motivasi belajar siswa pada pembelajaran PAI di kelas X SMK Bina Warga

Lemahabang.

b) Merumuskan Hipotesis dalam bentuk Statistik

Ha : r ≠ 0

Ho : r = 0

Page 114: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

103

c) Membuat tabel penolong untuk menentukan nilai dengan rumus :

Tabel 4.30

Tabel penolong untuk menghitung korelasi PPM

No Resp X Y X² Y² X.Y

1 48 38 2304 1444 1824

2 58 49 2401 2401 2842

3 58 38 2401 1444 2204

4 48 56 2304 3136 2688

5 42 26 1764 676 1092

6 24 60 576 3600 1440

7 58 60 2401 3600 3480

8 61 53 3721 2809 3233

9 51 49 2601 2401 2499

10 30 38 900 1444 1140

11 39 38 1521 1444 1482

12 48 69 2304 4761 3312

13 42 60 1764 3600 2520

14 51 38 2601 1444 1938

15 21 56 441 3136 1176

16 48 60 2304 3600 1880

17 58 60 2401 3600 3480

18 55 60 3025 3600 3300

19 24 71 576 5041 1704

20 58 56 2401 3136 3248

21 48 60 2304 3600 2880

22 51 49 2601 2401 2499

23 55 60 3025 3600 3300

24 51 71 2601 5041 3621

25 55 71 3025 5041 3905

26 61 38 3721 1444 2318

27 55 38 3025 1444 2090

28 55 49 3025 2401 2695

29 61 74 3721 5476 4514

30 48 69 2304 4761 3312

31 55 60 3025 3600 3300

32 51 45 2601 2025 2295

Jumlah 1568 1719 75149 97151 82411

∑X ∑Y ∑X² ∑Y² ∑X.Y

Page 115: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

104

d) Mencari Rhitung dengan cara memasukan angka-angka statistik dari tabel

penolong :

rxy= ∑ (∑ ) (∑ )

√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ ) +

rxy= ( ) ( ) ( )

√* ( ) ( ) + * ( ) ( ) +

rxy=

√* + * +

rxy=

√* + * +

rxy=

interprestasi dari nilai r, nilai r (koofisien korelasi) tidak lebih dari harga (-1≤ r ≤

+1). Apabila nilai r = -1 artinya krelasi negatif sempurna ; r = 0 artinya tida ada

korelasi dan r= 1 berarti korelasi sangat kuat.

Dari perhitungan di atas dapat diketahui angka korelasi antara variabel X dan variabel

Y tidak bertanda negatif artinya kedua variabel tersebut terdapat korelasi yang positif.

Dengan memperhatikannya rxy = 0,49 yang besarnya berkisar antara 0,40- 0,599 ini

berarti variabel X dan Variabel Y bertanda cukup kuat.

Inrerval Koofesien Tingkat hubungan

0,80- 1,000 Sangat kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0 599 Cukup kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0, 199 Sangat Rendah

Page 116: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

105

2. Analisis Koefisien Determinan (KD)

Perhitungan KD dilakukan untuk mengetahui besar kecilnya sumbangan variabel V

dan variabel Y. koefisien determinan adalah uadrat dari koefisien dengan 100%

rumusnya adalah :

KD = r² X 100%

= 0,49² x 100 %

= 0,24 X100%

= 24

Maka hasil koefesien determinan (KD) adalah 24 % artinya variabel Y motivasi

belajar siswa pada pelajara Pendidikan Agama Islam Malaikat Selalu Bersamaku

dengan variabel X penerapan model Tipe STAD sebesar 24% sisanya 76%

berhubungan dengan faktor yang tida di teliti dalam penelitian.

C. Pengujian Hipotesis

Pada penelitian korelasi pengujian dilanjutkan dengan pengujian uji t ntuk pengujian

signifikan dengan rumus kaidah sebagai berikut:

√ ( )

= √

√ ( )

= ( )

Page 117: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

106

= ( )

dk= n – 2

= 32-2 = 30

Karena tidak ditemukan pada tabel distribusi t Student, maka dilakukan

pencarian dengan interpolasi, dengan rumus sebagai berikut:

C= CO + ( )

( ). (B-Bo)

Dimana

C= Nilai t- tabel yang dicari

C1 = Nilai t- tabel pada akhir nilai yang sudah ada

C0 = Nilai t- tabel pada awal nilai yang sudah ada

Bo = Nilai dk pada awal nilai yang sudah ada

B1 = nilai dk pada akhir nilai yang sudah ada

Diketahui

C = nilai t- tabel yang dicari

C1 = 40 (2,021)

Co = 30 (2,042)

B = Nilai dk yang dicari = 30

Bo = Nilai dk pada awal nilai yang sudah ada = 30

B1 = nilai dk pada akhir nilai yang sudah ada = 40

Page 118: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

107

C = CO + ( )

( ). (B-Bo)

= 2,042 + ( )

( ) . 30-30

= 2,042 + ( )

( ) .0

= 2,042-0,021 х 0

= 2,042-0 = 2,042

Kaidah pengujian :

Jika t hitung ≥ t tabel maka tolak Ho yang artinya signifikan

Jika t hitung ≤ t tabel maka tolak Ho yang artinya tidak signifikan.

Diperoleh diperoleh t hitung 4,57 ≥ t tabel 2,042 maka tolak Ho yang artinya

signifikan

Kesimpulan dari uji hipotesis : terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan

model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad terhadap motivasi belajar siswa

pada pembelajara pendidikan agama Islam (PAI) di XI SMK Bina Warga

Lemahabang kecamatan Lemahabang kabupaten Cirebon.

D. PEMBAHASAN

Setelah melakukan analisis data hasil penelitian maka dari analisis data tersebut

dihasilkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad

terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajara pendidikan agama Islam (PAI) di

XI SMK Bina Warga Lemahabang kecamatan Lemahabang kabupaten Cirebon yang

didapatkan dengan memberikan angket kepada 32 responden dengan 15 item angket.

Page 119: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

108

Dihasilkan bahwa nilai analisis data hasil angket 40,5 dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad

termasuk kategori baik.

Sementara itu berdasarkan hasil analisis data motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) pada materi Malaikat selalu bersamaku di

XI SMK Bina Warga Lemahabang kecamatan Lemahabang kabupaten Cirebon yang

didapatkan dengan memberikan angket kepada 32 responden. Dihasilkan bahwa rata

nilai hasil belajar siswa sebesar 84,53 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

motivasi belajar peserta didik di kategorikan Baik.

Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap variabel Y

ditempuh dengan menghitung nurmalitas data kedua variabel ; menghitung lineritas

data kedua variabel, dan mengubah skor mentah menjadi skor baku kedua variabel.

Berdasarkan hasil Uji nurmalitas data didapatkan bahwa variabel X (penerapan model

tipe STAD) pada kondisi data yang normal; X² hitung = 129,341≤ 9,488, yang artinya

data-data berdistribusi Normal untuk variabel Y (motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) siswa kelas X dalam hal malaikat selalu

bersamaku) setelah dilakukan pengujian nurmalitas data didapatkan bahwa 2,4602≤

X² tabel 9,488 yang artinya data berdistribusi normal. Sedangkan hasil Uji lineritas

data antara variabel X dan variabel Y di dapatkan bahwa Fhitung = 0,056 ≤ Ftabel =

2,20 artinya data Variabel X dan variabel Y berpola libier. Setelah mengetahui data-

data yang didapatkan dari sampel penelitian berada pada kondisi normal dan berpola

linier maka data-data tersebut dapat dijadikan sebagai bahan untuk menguji besar

Page 120: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

109

kecilnya pengaruh variabel X dan variabel Y terlebih dahulu dilakukan rxy guna untuk

mengetahui tingkat hubungan kedua variabel. Dari hasil uji korelasi dengan

menggunakan rumus PPM di dapatkan nilai rxy 0,49 dan setelah dikonsultasikan

dengan tabel interprestasi korelasi koofesien nilai r, maka nilai rxy = 0,49 berada pada

interval korelasi 0,40- 0.599 yang berarti tingkat hubungan variabel X dan variabek Y

dalam kategori cukup kuat. Perhitungan KD variabel X terhadap variabel Y adalah

(24%) sisanya dipengaruhi oleh faktor lain (76%) yang tidak di teliti oleh

peneliti.dan guna menguji hipotesis nol maka dilakukan pengujian dengan

penghitungan t hitung = yang kemudian di konsultasikan dengan ttabel = 0,242

maka t hitung = ≥ ttabel = 0,242 yang artinya bahwa pengaruh yang terjadi antara

variabel X dengan variabel Y adalah pengaruh yang signifikan. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari penerapan

model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad terhadap motivasi belajar siswa

pada mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) ) di kelas X SMK Bina Warga

Lemahabang kecamatan Lemahabang kabupaten Cirebon. Dimana pengaruh

penerapan model pembelajaran kooperatif learning tipe Stad sebesar 24% terhadap

motivasi belajar siswa mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) dalam materi

malaikat selalu bersamaku dan adapun sisahnya 76% berhubungan dengan faktor lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Page 121: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

110

E. KETERBATASAN PENELITIAN

Pelaksanaan penelitian ini telah dilakukan secermat mungkin agar hasil yang

di dapatkan bener-bener memenuhu kaidah penelitian yang baik. Penelitian ini

juga dilakukan dengan penuh hati-hati untuk menjaga kemurnian hasil penelitian.

Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya kelemahan dan keterbatasan

yang dapat mempengaruhi hasil penelitian tersebut. Adapun keterbatasan tersebut

diantara lain:

1. Penelitian ini dilaksanakan terbatas pada satu tempat, yaitu pada kelas X di

SMK Bina Warga Lemahabang Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon.

Sehingga kalau penelitian ini dilaksanakan pada tempat lain dimungkinkan

hasilnya berbeda. Namun demikian, kalaupun penelitain ini dilakukan pada

tempat lain akan berbeda tetapi kemungkinan tidak jauh menyimpang dari

hasil penulis laksanakan.

2. Penelitian ini dilaksanakan selama pembuatan skripsi , waktu yang singkat

inilah yang dapat mempersempit ruang gerak penelitian, sehingga dapat

berpengaruh terhadap hasil penelitain yang penulis laksanakan. Tetapi waktu

yang sangat singkat ini ajkan berharga sekali apabila digunakan sebaik

baiknya. Oleh karena itu dalam penelitian, penulis menggunakan penelitian

yang dapat mempersingkat waktu penelitian, seperti angket dan lain-lain.

3. Penelitian hanya menggunakan 2 variabel yaitu penerapan Model

pembelajaran kooperatif learning Tipe Stad terhadap motivasi belajar pata

mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) Pada materi Malaikat selalu

Page 122: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

111

bersamaku, sedangkan variabel lain yang mungkin berpengaruh tidak

diungkapkan dalam penelitian ini.

Page 123: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

112

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah penulis uraikan

pada BAB IV dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif learnig tipe

Stad berpengaruh rendah terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa. Dalam proses pembelajaran kooperatif learnig

tipe Stad ada pemberian tugas kelompok dan didalam kelompok tersebut peserta

didik yang sudah menguasai materi harus mengajari yang belum menguasai materi

tersebut hingga paham. Maka dengan demikian pembelajaran kooperatif learnig tipe

Stad berpengaruh rendah terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada Guru

a. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) disarankan kepada guru

menerapkan variasi model pembelajaran yang membuat siswa ikut terlihat aktif

dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) salah satunya yaitu

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif learnig tipe Stad (Student Teams

Achievement Divisions) dan bisa juga dibantu dengan media pembelajaran yang

lainnya yang dapat berpengaruh baik serta aktif kepada pada siswa.

Page 124: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

113

b. Seorang guru harus memiliki krektivitas yang tinggi dalam menggunakan model dan

strategi pembelajaran guna membangun rasa semangat belajar siswa.

2. Kepada Siswa

Peserta didik hendaknya merubah cara belajar yanga pasif menjadi lebih aktif dalam

proses pembelajaran agar memperoleh hasil belajar yang maksimal.

3. Kepada Peneliti Selanjutnya

Kepada peneliti lain yang akan menerapkan model pembelajaran kooperatif learnig

tipe Stad (Student Teams Achievement Divisions) dapat menerapkannya pada pokok

bahasa lain dan dengan jangka waktu yang digunakan oleh peneliti yang cukup

singkat sehingga peneliti kurang mengetahui apakah ada faktor-faktor lain yang dapat

mempengaruhi pemahaman konsep matematis peserta didik dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI)

Page 125: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

114

DAFTAR PUSTAKA

Arifin Zaenal, Perencanaan Pembelajaraan dari Desain sampai Implementasi,

Yogyakarta : 2011

Casta Made, Dasar-dasar Statistika Pendidikan, dalam Aeni Rahma (ed), italic,

(STAI Bunga Bangsa Cirebon 2014).hal.51

Dzunaid Hamzah, Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur’an

Esminarto, Implementasi Model Stad dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa 2016

Faisal Sanipa, Format- format Penelitian Sosial, Jakarta : 2007

Faturahman Oman, Model-model Pembelajaran, Cirebon : 2013

Faujiah Amni Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Minat Belajar Siswa

Tanggerang : 2017

Fitria Suluk, Model PembelajaranProblem Based Intruction (PBI)berbantuan media

Movie untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa

Gunawan Heri, Kurukulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,

Bandung : 2013

Hidayat Syarifudin, Metodologi Penelitian, Bandung : 2011

Jalil Jaman, Penelitian Tindakan Kelas dalam Erste Kleionodia Ersaelia Jakarta:

2014. Cet.1

Kurniawan Asep, Metodologi Penelitian Pendidikan Bandung :2018 Cet.1

Laela Nova, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Stad Lampung

2014/2015.

Page 126: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

115

Maksudin, Pendidikan Islam Dalam Pemikiran Imam Abu Hanifah,

(Jogyakarta : 2011), h.29

Maya Rehandra, Karakter adab guru dan murid prespektif Ibnu Jamaah Al- Syafi’I,

Bogor: 2008

Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian Gabungan,

(Prenademedia Group Jakarta: 2019)

Reka Timur Dhika, Perbandingan Pengaruh Model Tipe Stad dengan Metode

Konvensional, Purarejo : 2014

Rohman Noer, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: 2015

Siregar Sofian, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta : 2017

Sugesti Reni, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Stad,

Lampung : 2015

Sukmadinata Nana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung 2008

Sukarsi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2008),

Tanze Ahmad, Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta : 2009

Thoha Chabib, Metodologi Pengajaran Islam, Yogyakarta : 1999

Page 127: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

116

RIWAYAT HIDUP

ALIM dilahirkan di Cirebon pada tanggal 08 maret

1994, yang merupakan anak ke delapan dari delapan

bersaudara dari pasangan Bapak Dirja Ibu Dairoh,

bertempat tinggal di Desa Kanci-Kulon blok karang

sambung Dusun 04 RT/RW 07/ 03 Kecamatan

Astanajapura Kabupaten Cirebon. Menempuh dan

menyelesaikan Pendidikan Dasar di SDN 2 Kanci-

Kulon kec. Astanajapura Kab. Cirebon. Pada tahun

2009 melanjutkan Pendidikannya di sekolah Menengah

Pertama di SMP N 1 Astanajapura kec. Astanajapura Kab.Cirebon. pada tahun 2011

sayapun melanjutkan Pendidikannya di Madrasah Aliah Negeri (MAN) Kec.

Astanajapura Kab. Cirebon yang sekarang menjadi MAN 3 Cirebon. Kemudian pada

tahun 2015 saya melanjutkan studinya di Institut Agama Islam Bunga Bangsa

Cirebon yang tercatat sebagai Mahasiswa S1 PGPAI IAI Bunga Bangsa Cirebon pada

Fakultas Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Jl. Widarasari 3 Tuparev

Cirebon. Adapun pengalaman mengajar yang pernah di dapatkan yaitu sebagai :

1. Guru PAI di SDIT Daarussalam Kanci Desa Kanci Kecamatan Astanajapura

Kabupaten Cirebon

2. Guru TPQ Ikhya Ulumiddin Desa Kanci- Kulon Kecamatan Astanajapura Kabupaten

Cirebon

Cirebon 2019

ALIM

Page 128: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

117

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMK BINA WARGA

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester : X / Genap

Materi Pokok : Malaikat Selalu Bersamaku

Alokasi Waktu : 45 menit / 1 Pertemuan

A. Kompetensi Inti

KI-1:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,

dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan

anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam

sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

1.4 Meyakini keberadaan malaikat-

malaikat Allah SWT Siswa mampu memahami arti beriman

kepada malaikat- malaikat Allah.

Siswa mampu mengkorelasikan makna

beriman kepada malaikat allah dalam

kehidupan sehari- hari

2.4 Menunjukan sikap jujur,dan

bertanggung jawab sebagai

implementasi beriman kepada

malaikat- malaikat allah.

Siswa mampu Menekankan sikap disiplin, jujur dan bertanggung jawab

jawab sebagai implementasi beriman

kepada malaikat- malaikat allah.

Siswa mampu menunjukan perilaku

sikap disiplin, jujur dan bertanggung

Page 129: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

118

jawab sebagai implementasi beriman

kepada malaikat- malaikat allah.

3.4 menganalisis makna beriman

kepada malaikat- malaikat allah.

4.4 menyajikan hubungan antara

beriman kepada malaikat- malaikat

allah dengan perilaku teliti, disiplin

dan waspada

Menelaah makna beriman kepada

malaikat- malaikat Allah Swt.

Siswa mampu membandingkan perilaku hubungan antara beriman

kepada malaikat- malaikat Allah Swt.

Menerapkan perilaku hubungan antara beriman kepada malaikat- malaikat

Allah Swt. Dengan perilaku teliti,

disiplin dan waspada.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menelaah makna beriman kepada malaikat- malaikat Allah Swt

berdasarkan materi dengan baik.

2. Siswa mampu menemukan makna beriman kepada malaikat- malaikat Allah Swt

dengan baik dan benar.

3. Siswa mampu menunjukan perilaku sikap disiplin, jujur dan bertanggung jawab

sebagai implementasi beriman kepada malaikat- malaikat allah.

4. Siswa mampu perilaku hubungan antara beriman kepada malaikat- malaikat

Allah Swt. Dengan perilaku teliti, disiplin dan waspada.

D. Materi Pembelajaran

Malaikat Selalu Bersamaku

E. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : pembelajaran kooperatif learning Tipe Stad

Metode : Tanya jawab, diskusi dan bermain peran

F. Media Pembelajaran

Media :

Worksheet atau lembar kerja (siswa)

Page 130: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

119

Alat/Bahan :

Penggaris, spidol, papan tulis

Laptop & infocus

G. Sumber Belajar

Buku Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas X

Internet

Buku refensi yang relevan,

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Guru :

Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada

Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

pembelajaran.

Aperpepsi

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan

pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan

dilakukan.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan

dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini

dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang

materi :

Ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan

KKM pada pertemuan yang berlangsung

Pembagian kelompok belajar

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan

Page 131: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

120

1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)

langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti ( 105 Menit )

Sintak Model

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan

perhatian pada topik materi Ketentuan pelaksanaan pernikahan

berdasarkan syariat Islam dengan cara :

Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

Mengamati

Lembar kerja materi malaiakat selalu bersamaku

Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah

dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku

penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan

dengan malaiakat selalu bersamaku

Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait

malaiakat selalu bersamaku Mendengar

Pemberian materi malaiakat selalu bersamaku oleh guru.

Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global

tentang materi pelajaran mengenai materi :

malaiakat selalu bersamaku untuk melatih rasa syukur,

kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk

mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan

dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui

kegiatan belajar, contohnya :

Mengajukan pertanyaan tentang materi :

malaiakat selalu bersamaku yang tidak dipahami dari apa

yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi

tambahan tentang apa yang diamati .

Data

collection

(pengumpulan

data)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk

menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi malaiakat selalu

bersamaku yang sedang dipelajari dalam bentuk

Page 132: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

121

1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)

gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba

menginterprestasikannya.

Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari

dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna

menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi

malaiakat selalu bersamaku yang sedang dipelajari.

Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat

dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan

diajukan kepada guru berkaitan dengan materi malaiakat

selalu bersamaku yang sedang dipelajari.

Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi malaiakat

selalu bersamaku yang telah disusun dalam daftar pertanyaan

kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas

contoh dalam buku paket mengenai materi malaiakat selalu

bersamaku.

Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi malaiakat selalu

bersamaku yang telah diperoleh pada buku catatan dengan

tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang

baik dan benar.

Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau

mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri malaiakat

selalu bersamaku sesuai dengan pemahamannya.

Saling tukar informasi tentang materi :

malaiakat selalu bersamaku

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok

lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang

dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,

dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada

buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang

disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap

teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,

Page 133: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

122

1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)

kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan

mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang

dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar

sepanjang hayat.

pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam dan

ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

Bertanya atas presentasi tentang materi Ketentuan

pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam yang

dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk

menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)

Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul

dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :

Ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat

Islam

Menjawab pertanyaan tentang materi Ketentuan pelaksanaan

pernikahan berdasarkan syariat Islam yang terdapat pada

buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah

disediakan.

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru

melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan

dengan materi Ketentuan pelaksanaan pernikahan

berdasarkan syariat Islam yang akan selesai dipelajari

Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Ketentuan

pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam yang

terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar

lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek

penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Catatan : Selama pembelajaran malaiakat selalu bersamaku berlangsung, guru

mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme,

disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah

tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Peserta didik :

Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point

penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi malaiakat

selalu bersamaku yang baru dilakukan.

Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran malaiakat selalu

bersamaku yang baru diselesaikan.

Page 134: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

123

1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)

Mengagendakan materi atau tugas untuk pertemuan selanjutnya .

Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi

pelajaran malaiakat selalu bersamaku Peserta didik yang selesai mengerjakan

tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi

nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk

kerja pada materi pelajaran malaiakat selalu bersamaku Memberikan

penghargaan untuk materi pelajaran malaiakat selalu bersamaku kepada

kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

I. Penilaian

1. Penilaian Diskusi Peserta didik berdiskusi tentang memahami makna .

Aspek dan rubrik penilaian:

1) Kejelasan dan ke dalaman informasi

(a) Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan ke dalaman

informasi lengkap dan sempurna, skor 100.

(b) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman

informasi lengkap dan kurang sempurna, skor 75.

(c) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman

informasi kurang lengkap, skor 50.

(d) Jika kelompok tersebut tidak dapat memberikan penjelasan dan ke

dalaman informasi, skor 25.

Contoh Tabel:

No. Nama siswa

Aspek yang

Dinilai Jumlah

Skor Nilai

Ketuntasa

n

Tindak

Lanjut

Kejelasan dan

Kedalaman

Informasi

T TT R R

1

Dst.

2) Keaktifan dalam diskusi

(a) Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 100.

(b) Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 75.

(c) Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 50.

(d) Jika kelompok tersebut tidak aktif dalam diskusi, skor 25.

Contoh Tabel:

Page 135: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

124

No. Nama siswa

Aspek yang

Dinilai Jumlah

Skor Nilai

Ketuntasa

n

Tindak

Lanjut

Keaktifan dalam

Diskusi T TT R R

1

Dst.

3) Kejelasan dan kerapian presentasi/ resume

(a) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan

sangat jelas dan rapi, skor 100.

(b) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan jelas

dan rapi, skor 75.

(c) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan

sangat jelas dan kurang rapi, skor 50.

(d) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan

kurang jelas dan tidak rapi, skor 25.

Contoh Tabel:

No. Nama siswa

Aspek yang

Dinilai Jumlah

Skor Nilai

Ketuntasa

n

Tindak

Lanjut

Kejelasan dan

Kerapian

Presentasi

T TT R R

1

Dst.

2. Remedial

Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan

belajar) akan dijelaskan kembali oleh guru. Guru melakukan penilaian

kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu terkait

dengan topik yang telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari

tertentu yang disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada

waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ........................

Kelas/Semester : ........................

Mat Pelajaran : ........................

Ulangan Harian Ke : ........................

Tanggal Ulangan Harian : ........................

Bentuk Ulangan Harian : ........................

Materi Ulangan Harian : ........................

Page 136: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

125

(KD/Indikator : ........................

KKM : ........................

No

Nama

Peserta

Didik

Nilai

Ulangan

Indikator

yang

Belum

Dikuasai

Bentuk

Tindakan

Remedial

Nilai

Setelah

Remedial

Ket.

1

2

3

4

dst,

3. Pengayaan

Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi

sebelum waktu yang telah ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan

berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau

aktivitas lain yang relevan dengan topik pembelajaran. Dalam kegiatan ini,

guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang

berhasil dalam pengayaan.

4. Interaksi Guru dengan Orang Tua

Interaksi guru dengan orang tua perlu dilakukan, salah satunya adalah, guru

meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Membaca dengan Tartil”

dalam buku teks peserta didik kepada orang tuanya dengan memberikan

komentar dan paraf.

Dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua tentang

perubahan perilaku peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran

atau berkomunikasi langsung, dengan pernyataan tertulis atau lewat telepon

tentang perkembangan kemampuan terkait dengan materi.

Cirebon …..........20

Mengetahui

Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran

…………………………………… ………………………

NIP/NRK. NIP/NRK.

Page 137: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

126

LAMPIRAN

Page 138: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

127

LEMBAR ANGKET SISWA

Nama :

No Absen :

Kelas :

Hari Tanggal :

Aturan menjawab angket

1. Pada angket ini terdapat 15 butir pertanyaan, berilah jawaban yang benar-

benar cocok dalam pilihannmu

2. Jawabanmu jangan di pengaruhi oleh jawaban pertanyaan lain maupun

teman lain

3. Catat tanggapanmu pada lembar jawaban yang tersedia dengan

memberikan tanda cheklis sesuai keterangan pilihan jawaban.

Keterangan pilihan jawaban

Y : Ya

KK : Kadang Kadang

T : Tidak

No Pertanyaan Ya Akadang-

kadang

Tidak

1 Model pembelajaran yang di tampikan

dalam penyampaian materi malaikat selalu

bersamaku

2 Suasana belajar cukup efektif

3 Guru PAI menerapkan model pembelajaran

kooperatif learning tipe stad tanpa bantuan

orang lain.

4 Guru PAI mahir menerapkan model

pembelajaran kooperatif learning tipe stad

tanpa bantuan orang lain.

Page 139: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

128

5 model pembelajaran kooperatif learning

tipe stad membuat saya faham dalam

memahami materi.

6 model pembelajaran kooperatif learning

tipe stad mendukung dalam penyampaian

materi malaikat selalu bersamaku .

7 model pembelajaran kooperatif learning

tipe stad

membuat saya lebih mengerti materi

pembelajaran

8 Saya selalu hadir dalam pembelajaran PAI.

9 Guru selalu memberikan sanjungan atau

pujian kepada siswa

10 Guru PAI selalu memberikan pertanyaan

kepada siswa ketika sedang belajar.

11 Saya selalu mengerjakan tugas yang di

berikan oleh guru.

12 model pembelajaran kooperatif learning

tipe stad membuat saya lebih suka bertanya

tentang pembelajaran.

13 model pembelajaran kooperatif learning

tipe stad membuat saya lebih seneng

belajar.

14 model pembelajaran kooperatif learning

tipe stad pembelajaran yang sangat

menyenangkan.

15 model pembelajaran kooperatif learning

tipe stad membuat saya lebih aktif dan

percaya diri.

Page 140: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

129

Page 141: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

130

Page 142: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

131

Page 143: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

132

Page 144: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

133

Page 145: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

134

Page 146: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

135

Page 147: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

136

Page 148: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA …

137

KONDISI PEMBELAJARAN DI KELAS