Prolanis IAI

23
Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Era JKN BPJS KESEHATAN DIVISI REGIONAL SULUTTENG, GORONTALO, MALUT

description

ilmu

Transcript of Prolanis IAI

Page 1: Prolanis IAI

Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)di Era JKN

BPJS KESEHATANDIVISI REGIONAL SULUTTENG, GORONTALO, MALUT

Page 2: Prolanis IAI

DASAR HUKUM

Page 3: Prolanis IAI

UU No.40/2004 tentang SJSNPasal 22 ayat 1

Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan perseorangan berupa pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang diperlukan

UU No.40/2004 tentang SJSNPasal 24 ayat 3

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu pelayanan, dan sistem pembayaran pelayanan kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

DASAR HUKUM

Page 4: Prolanis IAI

Peraturan Presiden No.12/2013 Tentang Jaminan KesehatanPasal 20 ayat 1

Setiap Peserta berhak memperoleh Manfaat Jaminan Kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan

DASAR HUKUM

Peraturan Presiden No.12/2013 Tentang Jaminan KesehatanPasal 21 ayat 1

Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi pemberian pelayanan:a. Penyuluhan kesehatan perorangan;b. Imunisasi dasar;c. Keluarga berencana; dand. Skrining kesehatan.

Page 5: Prolanis IAI

LATAR BELAKANG PENGELOLAAN PENYAKIT

Page 6: Prolanis IAI

Mengapa BPJS Kesehatan membutuhkan Pengelolaan penyakit ??

Peningkatan usila berdampak signifikan pada kecukupan biaya risiko penyakit kronis meningkatPeningkatan kebutuhan terhadap pelayanan promotif dan preventif

Peningkatan kelompok usia lanjut (ageing)

Sumber: UN-DESA: World Population Prospects, 2004, as cited in NIH: Why Aging Matters, 2007

Tantangan BPJS

Meningkatnya biaya pelayanan kesehatan → Sustainibilitas program...

Page 7: Prolanis IAI

LATAR BELAKANG

1. Risiko penyakit peserta terdaftar di BPJS Kesehatan tidak diketahui2. Peningkatan kelompok usia lanjut3. Meningkatnya trend penyakit degeneratif4. Pembiayaan tinggi pada penyakit kronis (kanker, DM, Kardiovaskular)5. Risiko terjadinya adverse selection pada awal pelaksanaaan JKN

Peningkatan biaya pelayanan kesehatan

Peningkatan status kesehatan peserta

Mengendalikan biaya pelayanan kesehatan

1. PROMOTIF2. PREVENTIF3. PROLANIS4. PROTUNER

OPTIMALISASI

Page 8: Prolanis IAI

Mutu Medik

Mutu Layanan Non Medik

Mutu Dokumen

1. Panduan Praktik Klinik2. Indikator Kinerja FKTP (QI-9)

3. Promotif Preventif & PROLANIS

1. P Care 2. Family Folder

1. Ketersediaan FKTP2. Distribusi peserta merata

MUTU

KUALITAS

KUANTITAS

Mutu Pelayanan Primer

Page 9: Prolanis IAI

Konsep primary care

Manajemen kasus

PROLANIS(PPDM-PPHT)Ku

alita

s Pe

laya

nan Kendali biaya

Pendekatan ProgramPESERTA BPJS

Sakit SehatBerisiko

Menjaga agar tetap sehat

PROMOTIF & PREVENTIF

Meningkatkan Keterampilan Perorangan dan Memelihara Kesehatan

Pembiayaan efektif dan efisien

SUSTAINABILITAS JKN

1.Edukasi kesehatan2.Pelayanan KB3.Pelayanan imunisasi

Mencegah agar tetap sehat

1.Skrining Kesehatan (Primer & sekunder)

2.Deteksi dini kanker

Menurunkan/ mencegah komplikasi

Manajemen sakit dengan baik

Page 10: Prolanis IAI

PENYULUHAN KESEHATAN

PROGRAM PENGELOLAAN

PENYAKIT KRONIS (PROLANIS)

SKRINING (primer & sekunder)KELUARGA

BERENCANA

IMUNISASI

• DIABETES MELLITUS• HIPERTENSI

RIWAYAT KESEHATAN • DIABETES MELLITUS• HIPERTENSI• DETEKSI KANKER SERVIKS• DETEKSI KANKER PAYUDARA• PELAYANAN KB

• PELAYANAN EFEK SAMPING

• DASAR LENGKAP• VAKSINASI HEP-B

Alat kontrasepsi dasar dan vaksin untuk imunisasi dasar tidak ditanggung dalam sistem pembiayaan BPJS Kesehatan penyediaan ditanggung dalam program pemerintah

Promotif Preventif

• LANGSUNG• TIDAK LANGSUNG

PELAYANAN PROMOTIF PREVENTIF

Page 11: Prolanis IAI

Pelayanan Kesehatan pada Faskes Lanjutan

Rehabilitasi pada Faskes Lanjutan

Kuratif - Rehabilitatif

Kualitas Hidup

PROMOTIF &

PREVENTIF

PROLANIS

Skrining & Deteksi dini

Home Visit

Imunisasi

Olahraga sehatAktifitas Klub

Promosi kesehatan melalui media

SMS Gateway

Pelayanan KB

Skema Pelayanan Kesehatan BPJS

Page 12: Prolanis IAI

PROGRAM IMPLEMENTASI PROLANIS

Page 13: Prolanis IAI

SE MenkesNOMOR HK/MENKES/32/I/2014

SE Direktur Pelayanan BPJS KesehatanNOMOR 038 Tahun 2014

Page 14: Prolanis IAI

PROLANIS BPJS Kesehatan

Aktifitas Prolanis

• Edukasi/Konsultasi Medis• Pemantauan Kesehatan• Aktifitas Klub/Senam• Home Visit• Reminder (SMS gateway)• Pelayanan Obat secara

rutin• Mentoring Faskes Primer

oleh Dokter Spesialis Pengampu

Page 15: Prolanis IAI

PROLANIS

Tahun 2014 ada 10 penyakit sesuai SE Menkes No. 32 Tahun 2014Kasus yang Diagnosisnya sudah ditegakkan oleh Dokter Spesialis Kondisi pasien stabil/terkontrolKetentuan rujuk balik: 1)Dokter faskes primer meneruskan pelayanan

obat rujukan balik dari dokter faskes rujukan2)Bila kondisi pasien stabil, dilayani 3 kali di Faskes

Primer kemudian kunjungan ke-4 dirujuk ke RS. Bila kondisi tidak stabil, sewaktu-waktu dapat dirujuk ke RS

3)Tiap kali kunjungan diberi pengobatan untuk 1 bulan

Program Pengelolaan Penyakit Kronis

Page 16: Prolanis IAI

Pelayanan Obat rujuk balik

Dilayani dan ditagihkan oleh Apotek atau Depo Farmasi Fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang bekerja sama dengan BPJS KesehatanDaftar Obat Program Rujuk Balik ditetapkan oleh BPJS Kesehatan Klaim secara kolektif dari Apotek atau Depo FarmasiTagihan Fee For Service dengan Faktor pelayanan dan embalage sesuai SE Menkes No.31 Tahun 2014

Page 17: Prolanis IAI

KETERSEDIAAN OBAT DAN PENGADAAN OBAT PROLANIS

Page 18: Prolanis IAI

• Sesuai SE Menkes Nomor KF/Menkes/146/III/2014 tanggal 14 Maret 2014 : Sebelum ditetapkan E-Catalogue obat tahun 2014 →

dapat menggunakan harga yg tercantum Dalam Daftar Plafon dan Harga Obat (DPHO) Edisi XXXII Tahun 2013 yang telah diaddendum tahun 2014

Harga yang tercantum dalam DPHO, sebagaimana yang dimaksud masih tetap berlaku sampai dengan 6 (enam) bulan setelah E-Catalogue obat tahun 2014 ditetapkan

KETERSEDIAAN OBAT

Page 19: Prolanis IAI

• Sesuai Surat Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan No. 3889/III.2/0514 tanggal 12 Mei 2014 :Hasil Pertemuan dengan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan RI dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Pengadaan obat peserta JKN mengacu pada Formularium

Nasional Pengadaan obat dilakukan dilakukan oleh depo

farmasi/Apotek/IFRS yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan mengacu pada harga E-Catalogue Obat Tahun 2014

Harga Obat di dalam E-Catalogue Obat Tahun 2014 adalah harga obat per propinsi

Pengadaan Obat mengacu pada E-Catalogue Obat tahun 2014 dilakukan dengan cara :

Pengadaan Obat

Page 20: Prolanis IAI

Pengadaan Obat mengacu pada E-Catalogue Obat tahun 2014 dilakukan dengan cara :

• Pengadaan Obat secara Online melalui E-purchasing Dilakukan oleh Depo Farmasi/Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit (terutama Pemerintah) yang telah memiliki account pada website LPSE (Layanan Pengadaan Obat Secara Elektronik) LKPP

• Pembelian secara manual - Dilakukan oleh Depo Farmasi/Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang belum memiliki account pada website LPSE (Layanan Pengadaan Obat Secara Elektronik) LKPP - Depo Farmasi/Apotek/IFRS membuat surat pemesanan obat kepada Pabrik/Distributor obat sesuai dengan Penyedia (Pabrik obat) dan distributor obat yang tercantum dalam E-Catalogue obat tahun 2014 untuk propinsi setempat - Petugas BPJS Kesehatan tidak perlu melakukan Legalisasi surat pemesanan obat yang mengacu pada pada harga E-Catalogue Obat Tahun 2014

Pengadaan Obat

Page 21: Prolanis IAI

Pengadaan obat FORNAS yang harganya belum tercantum dalam E – Catalogue Obat Tahun 2014

Apotek/IFRS milik Pemerintah Dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Penjelasan atas Perubahan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan barang/Jasa Pemerintah

Apotek/IFRS milik Swasta Dilakukan melalui mekanisme lain sesuai dengan ketentuan Apotek atau IFRS Swasta tersebut.

Pengadaan Obat

Page 22: Prolanis IAI

Melaporkan permasalahan obat keDirektorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat

Kesehatan Kementrian Kesehatan RI

melalui email

[email protected] kepada

BPJS Kesehatan Kantor Pusat ,melalui email

[email protected]

atau BPJS Kesehatan Kantor Divisi Regional/Cabang

setempat

Page 23: Prolanis IAI

TERIMA KASIH

www.bpjs-kesehatan.go.id