FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN...

74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: WIDA ASTUTI K7108257 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN...

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA

REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN

SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU MASARAN

SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

WIDA ASTUTI

K7108257

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA

REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN

SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU MASARAN

SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

WIDA ASTUTI

K7108257

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Wida Astuti. PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN

MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN

SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU MASARAN SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli, 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media

blok pecahan berpengaruh lebih baik dari penggunaan media realia terhadap

kemampuan berhitung pecahan kelas IV SD se-gugus Abimanyu Masaran Sragen

tahun pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Rancangan penelitian

yaitu randomized control group pretest- posttest design. Populasi penelitian ini

adalah siswa kelas IV SD se-gugus Abimanyu Kecamatan Masaran Kabupaten

Sragen yang berjumlah 233 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 63 siswa yang

diambil dengan teknik cluster random sampling. Metode pengumpulan data

menggunakan tes untuk mengetahui kemampuan berhitung pecahan siswa.

Pengujian prasyarat analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas,

dan uji keseimbangan. Teknik analisis data menggunakan uji-t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media blok pecahan

berpengaruh lebih baik daripada media realia terhadap kemampuan berhitung

pecahan. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai postes pada kelompok

eksperimen 75,44 sedangkan kelompok kontrol 64,93 dan diperoleh hasil

penghitungan uji-t dengan taraf signifikan 5% yaitu thitung > ttabel (3,82878 >

1,658).

Kata kunci: kemampuan berhitung pecahan, media blok pecahan, media

realia.

Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Wida Astuti. THE EFFECT OF FRACTION BLOCK MEDIA AND REALIA

MEDIA TO ABILITY OF ARITHMETIC FRACTION AT FOURTH

GRADE IN ELEMENTARY SCHOOL OF THE CONSTRUCTION

REGION ABIMANYU MASARAN SRAGEN IN ACADEMIC YEAR

2011/2012. Thesis, Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret

University Surakarta. July, 2012.

The purpose of this research was to determine wheter fraction block

media influential better than realia media to ability of arithmetic fraction at fourth

grade in elementary school of the construction region Abimanyu Masaran Sragen

in academic year 2011/2012 .

The research is an experimental research. The design of the research is

randomized control group pretest- posttest design. Research population were the

fourth grade students in Elementary School of construction region Abimanyu

Masaran consisted of 233 students. Research sample consisted of 63 students who

were taken by using cluster random sampling. Collecting data method using test

for determine ability of arithmetic fraction. The analysis requirement tests using

the chi quadrate normality test method, the bartlett homogeneity method, balance

test. Technique data analysis used t-test.

The result of this research showed that using block fraction media better

than realia media to ability of arithmetic fraction. It could be realized that mean of

eksperimen cluster is 75,44 but control cluster is 64,93 and the result of counting

using t-test at significance level 5% showed score tcount> ttable(3,82878> 1,658).

Keywords: abilty of arithmetic fraction, fraction block media, realia media

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

“Segala sesuatu tidak akan pernah selesai apabila kita hanya diam tanpa

berupaya mengerjakannya”

(Penulis)

““Sesungguhnya sesudah kesulitan akan datang kemudahan, maka

kerjakanlah urusanmu dengan sungguh-sungguh dan hanya kepada Allah

kamu berharap”

(QS. Al-Insyirah : 6-8)

“...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri...”

(QS. Ar Ra’d:11 )

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya skripsi, kupersembahkan

skripsi ini teruntuk:

Kedua orang tua saya yang selalu memberi dukungan, semangat, kasih sayang dan

mendoakan di setiap langkahku

Keluarga besarku yang telah memberikan motivasi, semangat dan doa yang tidak

ada hentinya

Almamaterku Universitas Sebelas Maret Surakarta

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, hidayah serta kekuatan kepada peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul ”PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN

MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN

SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU MASARAN SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi PGSD, Jurusan Ilmu Pendidikan,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis

menyampaikana terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

3. Ketua Program Studi PGSD Universitas Sebelas Maret.

4. Dra. Jenny I.S Poerwanti, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah

memberikan dorongan, bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan

dorongan, bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Para Kepala Sekolah SD Negeri yang telah memberikan ijin kepada peneliti

untuk melalukan try out dan penelitian.

7. Para Guru kelas IV SD Negeri tempat penelitian yang telah merelakan

waktunya untuk berkolaborasi dan membantu peneliti.

8. Para siswa kelas IV SD Negeri yang telah bersedia untuk berpartisipasi

dalam melaksanakan penelitian ini.

9. Rekan-rekan PGSD angkatan 2008.

10. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunana skripsi ini yang

tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat peneliti

harapkan demi perbaikan masa depan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. ii

HALAMAN PENGAJUAN .................................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

HALAMAN MOTTO .........................................................................................viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... ix

KATA PENGANTAR .......................................................................................... x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ...............................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... .. 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... . 5

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5

BAB II LANDASANTEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang Media Blok Pecahan dan Media Realia

a. Pengertian Media............................................................................. 7

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Fungsi Media Pembelajaran ......................................................... 8

c. Manfaat Media Pembelajaran Matematika .................................... 9

d. Jenis-jenis Media Pembelajaran ................................................... 11

e. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media Blok

Pecahan dan Media Realia ................................................................ 13

f. Konsep Media Blok Pecahan.......................................................... 14

g. Cara Penggunaan Media Blok Pecahan.......................................... 15

h. Tinjauan Media Realia................................................................... 18

2. Tinjauan tentang Kemampuan Berhitung Pecahan

a. Pengertian Matematika................................................................. 22

b. Pengertian Pecahan........................................................................ 25

c. Macam-macam Pecahan .............................................................. 26

d. Pengertian Kemampuan Berhitung Pecahan................................. 26

B. Penelitian yang Relevan ......................................................................... 28

C. Kerangka Berpikir..................................................................................... 30

D. Hipotesis................................................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 33

B. Rancangan Penelitian ................................................................................... 33

C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 34

D. Teknik Pengambilan Sampel ....................................................................... 34

E. Pengumpulan Data ....................................................................................... 35

F. Validasi Instrumen Penelitian ...................................................................... 36

G. Analisis Data ............................................................................................... 40

1. Uji Prasyarat ............................................................................................ 40

2. Uji Keseimbangan ................................................................................... 42

3. Uji Hipotesis ............................................................................................ 43

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ........................................................................................... 45

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Nilai Pretes......................................................................................... . 45

2. Nilai Postes ......................................................................................... 47

B. Pengujian Persyaratan Analisis ................................................................. 50

1. Uji Normalitas ..................................................................................... 50

2. Uji Homogenitas ................................................................................. 51

3. Uji Keseimbangan ............................................................................... 51

C. Pengujian Hipotesis ................................................................................... 52

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ............................................................... 52

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................................... 55

B. Implikasi .................................................................................................... 55

C. Saran .......................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 57

LAMPIRAN .......................................................................................................... 60

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Blok Pecahan ......................................................................... 14

Gambar 2.2 Konsep Pecahan...................................................................... 15

Gambar 2.3 Membandingkan Pecahan ....................................................... 16

Gambar 2.4 Pecahan Senilai ....................................................................... 16

Gambar 2.5 Contoh Pecahan senilai........................................................... 16

Gambar 2.6 Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Sama .............................. 17

Gambar 2.7 Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Berbeda ......................... 17

Gambar 2.8 Pengurangan Pecahan Berpenyebut Sama .............................. 18

Gambar 2.9 Pengurangan Pecahan Berpenyebut Berbeda ......................... 18

Gambar 2.10 Potongan Apel ........................................................................ 21

Gambar 2.11 Kerangka Berpikir .................................................................. 31

Gambar 4.1 Histogram Perbandingan Nilai Pretes pada Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol ....................................... 47

Gambar 4.2 Histogram Perbandingan Nilai Postes pada Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol ....................................... 49

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Rincian Desain Penelitian ................................................................. 34

Tabel 3.2 Rangkuman Hasil Uji Validitas......................................................... 37

Tabel 3.3 Rangkuman Hasil Uji Reliabiltas ...................................................... 38

Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal ................................... 39

Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Uji Pembeda Soal ................................................ 40

Tabel 4.1 Rangkuman Nilai Pretes ..................................................................... 45

Tabel 4.2 Daftar Distribusi Nilai Pretes Kelompok Eksperimen ....................... 46

Tabel 4.3 Daftar Distribusi Nilai Pretes Kelompok Kontrol .............................. 46

Tabel 4.4 Rangkuman Nilai Postes. ................................................................... 48

Tabel 4.5 Daftar Distribusi Nilai Postes Kelompok Eksperimen ....................... 48

Tabel 4.6 Daftar Distribusi Nilai Postes Kelompok Kontrol ............................. 49

Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Pretes ........................................... 50

Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Postes ........................................... 50

Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Pretes dan Postes ..................... 51

Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Uji Keseimbangan ............................................... 52

Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis ...................................................... .. 52

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Kisi-kisi Soal Try Out Pretes ....................................................................61

2 Instrumen Soal Try Out Pretes ...................................................................63

3 Kunci Jawaban Soal Try Out Pretes ..........................................................67

4 Analisis Butir Item Try Out Pretes ............................................................68

5 Hasil Uji Reliabilitas Soal Try Out Pretes .................................................70

6 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Try Out Pretes.........................................72

7 Hasil Uji Daya Beda Soal Try Out Pretes................................ ..................73

8 Hasil Uji Validitas Isi ................................................................................74

9 Kisi-kisi Soal Try Out Postes................................................................. ....86

10 Instrumen Soal Try Out Postes....................................................... ...........88

11 Kunci Jawaban Soal Try Out Pretes................................................... .......92

12 Analisis Butir Item Try Out Postes............................................ ................93

13 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Try Out Postes ........................................95

14 Hasil Uji Reliabilitas Soal Try Out Postes .................................................96

15 Hasil Uji Daya Beda Soal Try Out Postes .................................................98

16 Soal Pretes .................................................................................................99

17 Soal Postes .................................................................................................103

18 Daftar Nilai Pretes .....................................................................................107

19 Daftar Nilai Postes .....................................................................................108

20 Data Pretes .................................................................................................109

21 Data Postes.................................................................................................113

22 Hasil Uji Normalitas Pretes .......................................................................117

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23 Hasil Uji Normalitas Postes .......................................................................120

24 Tabel Pengujian Homogenitas Nilai Pretes dan Postes .............................123

25 Hasil Uji Homogenitas Pretes ....................................................................127

26 Hasil Uji Homogenitas Postes ...................................................................128

27 Hasil Uji Keseimbangan ............................................................................129

28 Hasil Uji Hipotesis .....................................................................................131

29 Silabus .......................................................................................................133

30 Contoh RPP Penelitian ..............................................................................137

31 Dokumentasi Penelitian............................................................................. 188

32 Jadwal Penelitian....................................................................................... 190

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika, menurut Heruman (mengutip simpulan Ruseffendi ) adalah

bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif,

ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur

yang tidak didefinisikan ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil (2010: 1).

Sedangkan hakikat matematika menurut Ruseffendi (mengutip simpulan James

dan James) bahwa Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk,

susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya

dalam jumlah yang banyak dan terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar,

analisis, dan geometri (1992: 27).

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa matematika

adalah suatu ilmu yang mengkaji benda abstrak yang berkenaan dengan ide,

aturan-aturan, hubungan-hubungan yang logis dengan menggunakan simbol dan

penalaran deduktif yang dapat berguna untuk memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari.

Salah satu materi yang dipelajari dalam pembelajaran matematika adalah

pecahan. Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Dalam

ilustrasi gambar, bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, yang

biasanya ditandai dengan arsiran. Bagian inilah yang dinamakan pembilang.

Adapun bagian yang utuh adalah bagian yang dianggap sebagai satuan, dan

dinamakan sebagai penyebut.

Kemampuan berhitung pecahan sangat erat kaitannya dalam kehidupan

sehari-hari. Sebagai contoh seorang Ibu membuat sebuah kue yang cukup besar.

Kue tersebut dipotong-potong menjadi 16 bagian yang sama besar. Ketika kedua

anaknya pulang sekolah, mereka masing-masing memakan 2 potong kue. Maka

jumlah kue yang dimakan oleh keduanya adalah 4

16 . Oleh karena itu kemampuan

berhitung pecahan siswa perlu dikuasai agar dapat menyelesaikan masalah dalam

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan pecahan. Selain itu, dengan

meningkatkan kemampuan berhitung pecahan pada siswa kelas IV dapat

menjadikan bekal dalam mempelajari materi selanjutnya di kelas yang lebih tinggi

tingkatannya yaitu kelas V dan VI bahkan di Sekolah Menengah Pertama seta

dapat membentuk sikap logis, kritis, teliti dan cermat .

Namun pada kenyataannya kemampuan berhitung pecahan siswa kelas IV

SD se-gugus Abimanyu Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen masih rendah.

Hal ini terbukti dengan data nilai pretes siswa pada pokok bahasan pecahan

± 50% dari jumlah keseluruhan siswa berada di bawah KKM yang bisa dilihat

pada lampiran 18 halaman 107. Penyebab rendahnya kemampuan berhitung

pecahan karena dalam proses pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher

centered). Guru menjelaskan materi tanpa menggunakan media atau alat bantu

dan lebih dominan dengan ceramah kemudian siswa mengerjakan soal latihan

secara individu tanpa bimbingan dari guru. Serta guru dalam mengajar terkadang

bersikap keras sehingga membuat siswa tegang selama mengikuti pembelajaran

dan takut dalam berpartisipasi. Hal inilah yang menyebabkan siswa menjadi lebih

pasif karena cenderung mendengarkan informasi dari guru tanpa melibatkan siswa

dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebutlah yang menyebabkan siswa merasa

bosan saat proses pembelajaran, bahkan siswa melakukan aktivitas lain seperti

menggambar atau mencoret-coret buku.

Beberapa guru merasa bahwa materi pecahan merupakan materi yang sulit

untuk diajarkan. Kesulitan tersebut terlihat dari kurang bermaknanya

pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru. Biasanya guru dalam mengajarkan

pecahan tanpa menggunakan media tetapi langsung mengajarkan pada pengenalan

angka, misalnya pecahan 1

2, 1 disebut pembilang dan 2 disebut penyebut. Hal

tersebutlah yang menyebabkan pemahaman konsep siswa terhadap pecahan akan

sangat kurang. Jika siswa telah memahami konsep pecahan dengan baik maka

kemampuan berhitung siswa akan lebih baik.

Pada umumnya siswa Sekolah Dasar (SD) umurnya berkisar antara 6

tahun sampai 12 tahun. Menurut piaget, mereka berada pada fase operasional

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

konkret. Dari usia perkembangan kognitif tersebut, siswa SD masih terikat dengan

objek yang dapat ditangkap oleh panca indra. Oleh karena itu dalam pembelajaran

matematika yang abstrak, khususnya pada pecahan maka guru sebaiknya

menggunakan alat bantu berupa media pembelajaran atau alat peraga yang dapat

memperjelas materi yang akan disampaikan sehingga materi akan lebih cepat

dipahami dan dimengerti oleh siswa.

Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika pada topik

pecahan salah satunya adalah media blok pecahan dan media realia (benda nyata).

Media blok pecahan merupakan media yang terbuat dari kardus atau kertas yang

dapat dibentuk lingkaran. Bentuk lingkaran tersebut dapat dibagi menjadi

beberapa bagian. Untuk menunjukkan adanya pecahan, bentuk lingkaran tersebut

dapat diberi warna berbeda atau diberi arsir. Bagian yang diberi warna berbeda

atau diarsir merupakan bagian yang dijadikan pembilang sedangkan bagian yang

utuh keseluruhan merupakan penyebutnya.

Kelebihan dari media blok pecahan ini lebih mudah dalam pembuatannya

serta lebih menarik perhatian siswa karena dibuat dengan berwarna-warni. Media

blok pecahan ini berbentuk lingkaran dan lebih cocok digunakan untuk

menjelaskan materi pecahan karena memudahkan guru atau siswa dalam

memotong atau membagi lingkaran tersebut menjadi beberapa bagian. Pada

umumnya lingkaran dibuat dengan alat yang bernama jangka yang besar jari-

jarinya telah diukur dengan penggaris sehingga untuk membagi lingkaran menjadi

beberapa bagian akan lebih tepat besarnya, misalnya membagi lingkaran menjadi

6 bagian sehingga setiap bagian mempunyai besar sudut 60o karena lingkaran

penuh besar sudutnya 360o. Jika besar bagian dari lingkaran yang utuh tersebut

tepat maka siswa lebih paham mengenai konsep pecahan dan lebih mudah

menghitung operasi pecahan. Misalnya siswa membandingkan pecahan 1

2 dan

1

4

dengan melihat besarnya potongan dari blok pecahan tersebut pemahaman siswa

lebih tepat mana yang lebih besar karena pembelajaran lebih konkret . Selain itu,

penggunaan media blok pecahan ini dapat melibatkan siswa dalam proses

pembelajaran serta menuntut siswa untuk teliti dalam membagi lingkaran,

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sehingga dapat meningkatkan kemampuan psikomotorik siswa dalam

menggunakan atau membuat blok pecahan.

Sedangkan media realia merupakan media pembelajaran yang berasal dari

benda-benda nyata yang ada di sekitar kita yang dapat dipotong-potong menjadi

beberapa bagian. Misalnya kue donat dipotong menjadi tiga bagian kemudian satu

dari tiga bagian tersebut dimakan, maka satu bagian yang dimakan tersebut

merupakan pembilang dan tiga bagian atau kue donat yang utuh merupakan

penyebut. Benda lain yang dapat digunakan untuk pembelajaran pecahan misalnya

apel, semangka, melon, dan benda yang bentuknya bulat penuh. Penggunaan

media realia dalam pembelajaran pecahan juga dapat melibatkan siswa dalam

proses pembelajaran. Media realia ini mudah didapatkan karena terdapat di

lingkungan sekitar kita. Penggunaan media realia memerlukan ketepatan dan

ketelitian dalam memotong benda yang dijadikan sebagai media pembelajaran.

Jika dalam memotong benda itu tidak tepat maka berakibat pada kesalahan

pemahaman siswa. Misalnya memotong apel menjadi 4 bagian, jika keempat

bagian yang dipotong tidak sama besarnya maka pemahaman siswa akan keliru.

Selain itu tidak mudah dalam mencari benda yang bentuknya bulat penuh yang

dijadikan media pembelajaran. Jika benda yang digunakan bentuknya tidak bulat

penuh maka akan mengalami kesulitan dalam memotong atau membagi menjadi

beberapa bagian yang besarnya sama.

Dengan hadirnya media pembelajaran tersebut dalam proses pembelajaran

diharapkan dapat menarik perhatian dan motivasi siswa dalam belajar. Siswa pada

umumnya menganggap bahwa Matematika merupakan pelajaran yang sulit dan

menakutkan sehingga enggan untuk belajar. Namun dengan hadirnya media

pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa untuk belajar. Jika siswa sudah

mulai tertarik maka ia akan termotivasi untuk belajar. Pembelajaran pun akan

terasa lebih menyenangkan sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mengambil judul “Pengaruh

Penggunaan Media Blok Pecahan dan Media Realia Terhadap Kemampuan

Berhitung Pecahan Siswa Kelas IV SD Negeri Se-gugus Abimanyu Masaran

Sragen Tahun Pelajaran 2011/ 2012”.

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka didapat rumusan

masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut: apakah

penggunaan media blok pecahan berpengaruh lebih baik daripada media realia

terhadap kemampuan berhitung pecahan siswa kelas IV SD se-gugus Abimanyu

Masaran Sragen tahun pelajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui apakah penggunaan

media blok pecahan berpengaruh lebih baik daripada media realia terhadap

kemampuan berhitung pecahan siswa kelas IV SD se-gugus Abimanyu Masaran

Sragen tahun pelajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan tersebut di atas maka manfaat yang diharapkan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini antara lain :

a. Sebagai sumbangan karya ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan,

khususnya bagi guru (pendidik).

b. Sebagai referensi bagi penelitian lainnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang media

pembelajaran media blok pecahan dan media realia serta pengaruhnya

terhadap kemampuan berhitung pecahan.

b. Bagi Siswa

1) Menjadikan pembelajaran matematika pada siswa lebih bermakna.

2) Menjadikan siswa termotivasi untuk belajar lebih giat sehingga prestasi

belajar matematika meningkat.

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Bagi Sekolah

1) Bagi sekolah terdorong melaksanakan pembelajaran inovatif.

2) Dapat memberi masukan kepada sekolah dalam usaha perbaikan proses

pembelajaran.

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang Media Blok Pecahan dan Media Realia

a. Pengertian Media

Arief S. Sadiman (2009) berpendapat, “kata media berasal dari

bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara

harfiah berarti perantara atau pengantar” (hlm. 6). Sedangkan Azhar

Arsyad (2007) berpendapat “dalam bahasa Arab, media adalah perantara

atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan” (hlm. 3).

Arief S. Sadiman (mengutip simpulan Gagne) menyatakan bahwa

media adalah berbagai jenis komponen yang meliputi lingkungan siswa

yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Media merupakan salah satu

komponen komunikasi yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator

menuju komunikan (2009: 6).

Azhar Arsyad (mengutip simpulan dari Gerlach & Ely)

mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah

manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam

pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan

media (2007: 3).

Sementara itu Arief S. Sadiman (mengutip simpulan Briggs)

berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan

pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film

bingkai adalah contoh-contohnya (2009: 6). Sedangkan Arief S. Sadiman

(mengutip simpulan Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education

Association/ NEA) memiliki pengertian bahwa media adalah bentuk

komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media

hendaknya dapat dimanupulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca (2009:

6).

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut Azhar Arsyad (mengutip simpulan AECT (Associarion

of Education and Communication Technology) memberi batasan tentang

media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk

menyampaikan pesan atau informasi (2007: 3).

Menurut Basuki Wibawa (mengutip simpulan Romiszowski),

media ialah pembawa pesan yang berasal dari sumber pesan (yang dapat

berupa orang atau benda) kepada penerima pesan. Dalam proses

pembelajaran penerima pesan ialah siswa. Pesan yang disalurkan oleh

media dari sumber pesan ke penerima pesan itu ialah isi pelajaran yang

berasal dari kurikulum yang disampaikan oleh guru kepada siswa (2001:

12).

Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

pengertian media adalah segala sesuatu yang dibuat dan digunakan untuk

menyampaikan atau menyalurkan pesan dari pengirim (guru) kepada

penerima (siswa) sehingga dapat memberikan motivasi belajar dan

merangsang siswa untuk menangkap informasi dari pengalaman konkret

serta memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan,

keterampilan atau sikap sehingga tujuan yang akan dicapai dalam proses

belajar mengajar dapat tercapai. Dalam proses pembelajaran pesan yang

disalurkan dari pengirim pesan kepada penerima pesan itu adalah materi

pelajaran.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Ruminiati (2007) ada dua fungsi utama media

pembelajaran. Fungsi yang pertama adalah sebagai alat bantu

pembelajaran dan fungsi kedua adalah sebagai sumber belajar. Kedua

fungsi tersebut dapat ditelaah dari ulasan di bawah ini:

1) Media pembelajaran sebagai alat bantu

Setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada

satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di

lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa

media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan

tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa

bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami

oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar

tersebut abstrak dan rumit/kompleks. Sebagai alat bantu, media

mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan

pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan

pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan

belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti,

kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan

proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.

2) Media pembelajaran sebagai sumber belajar

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai

tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut

berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori,

yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan,

dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber

belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya

pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan

siswa.

c. Manfaat Media Pembelajaran Matematika

Azhar Arsyad (mengutip simpulan Sudjana & Rivai)

mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa,

yaitu(2007: 24):

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga akan

menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, sehingga siswa tidak bosan

dan guru tidak kehabisan tenaga.

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Siswa dapat melakukan aktivitas seperti mengamati, melakukan,

mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Sedangkan Azhar Arsyad (mengutip simpulan Hamalik)

merincikan manfaat media pembelajaran antara lain: 1) mengurangi

verbalisme, 2) memperbesar perhatian siswa, 3) Pembelajaran lebih

mantap dan bermakna, 4) memberikan pengalaman nyata pada siswa, 5)

Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan

kemampuan bahasa, 6) Memberikan pengalaman yang tidak mudah

diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang

lebih banyak dalam belajar (2007: 24).

Sedangkan media pembelajaran khususnya dalam pembelajaran

Matematika memiliki manfaat yang cukup berarti yaitu:

1) Membantu pemahaman terhadap materi Matematika yang sifatnya

abstrak menjadi lebih konkret.

2) Lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran Matematika.

3) Pembelajaran lebih menyenangkan sehingga siswa tidak merasa

bosan atau jenuh selama pembelajaran.

4) Siswa dapat berpartisipasi aktif selama pembelajaran berlangsung.

5) Pembelajaran akan lebih bermakna karena guru tidak hanya ceramah

terus selama pembelajaran.

Sehubungan dengan penjabaran di atas maka media blok pecahan

dan media realia sebagai media pembelajaran Matematika mempunyai

manfaat terhadap pembelajaran pecahan antara lain sebagai berikut:

1) Pemahaman siswa terhadap materi pecahan yang abstrak menjadi

lebih konkret.

2) Pembelajaran terasa lebih menarik karena media blok pecahan yang

dibuat warna-warni sehingga membantu guru untuk menciptakan

suasana pembelajaran yang lebih hidup dan tidak akan

membosankan lagi.

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Proses pembelajaran lebih interaktif karena pembelajaran terjadi

multi arah yaitu komunikasi antara guru dengan siswa dan siswa

dengan siswa lain.

4) Dapat menumbuhkan sikap positif terhadap materi pecahan karena

pembelajaran yang menarik akan menimbulkan kecintaan pada

materi pecahan bahkan pada mata pelajaran Matematika.

5) Meningkatkan kualitas hasil belajar karena siswa terlibat langsung

dalam proses pembelajaran yaitu melihat, memegang, menggunakan,

mengalami sendiri penggunaan media blok pecahan dan media realia

sehingga pemahaman siswa akan lebih baik dan tahan lama dalam

ingatan.

6) Pembelajaran lebih efisien waktu dan tenaga karena dengan hadirnya

media blok pecahan dan media realia membuat tercapainya tujuan

pemebelajaran secara maksimal dengan waktu dan tenaga guru yang

seminimal mungkin.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

manfaat media blok pecahan dan media realia terhadap pembelajaran

pecahan yaitu 1) memperjelas materi pecahan menjadi lebih konkret, 2)

kualitas hasil belajar pecahan akan lebih baik karena siswa terlibat

langsung dengan aktif selama pembelajaran, 3) menarik perhatian dan

motivasi siswa dalam belajar, 4) pembelajaran lebih efektif dan efisien.

d. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Penggelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi

perkembangan teknologi oleh Azhar Arsyad (mengutip simpulan Seels &

Glasgow) dibagi ke dalam dua kategori luas, yaitu pilihan media

teknologi tradisional dan pilhan media teknologi mutakhir sebagai

berikut (2007: 33):

1) Pilihan Media Tradisional meliputi :

a) visual yang diproyeksikan yang terdiri dari (1) proyeksi opaque (tak

tembus pandang), (2) proyeksi overhead, (3) slides, (4) filmstrip

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) visual yang tak diproyeksikan meliputi (1) gambar, poster, foto ; (2)

charts, grafik, diagram; (3) pameran, papan info, papan bulu;

c) Audio meliputi (1) rekaman, piringan; (2) pita kaset, reel, cartridge;

d) Penyajian multimedia meliputi slide plus suara (tape) dan multi-image;

e) visual dinamis yang diproyeksikan meliputi film, televisi, dan video;

f) cetak meliputi (1) buku teks, modul, teks terprogram; dan (2) majalah

ilmiah, lembaran lepas;

g) permainan : Teka-teki, simulasi;

h) realia : Model, manipulative

2) Pilihan Media Teknologi Mutakhir meliputi a) Media berbasis

telekomunikasi yaitu telekonferen, kuliah jarak jauh; dan b) Media

berbasis mikroprosesor yaitu Permainan komputer, Interaktif,

Computer Assisted Insturction

Menurut Rusminiati (2007), berdasarkan jenisnya media dapat

diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:

1) Media audio meliputi tape recorder dan radio

2) Media visual dibagi menjadi dua yaitu: a) media visual nonproyeksi

meliputi gambar, foto, grafik; dan b) media visual proyeksi meliputi

OHT (overhead transparasi), slide, film strip

3) Media audiovisual meliputi televisi, video, film

Sementara itu Basuki Wibawa mengklasifikasikan media

pembelajaran untuk tujuan praktis dibagi menjadi beberapa klasifikasi

yaitu sebagai berikut:

1) Media Audio terdiri dari dua yaitu: a) audio: radio, telepon, tape

recorder, pita audio; b) Audio semi gerak : audio prints, rekaman

tulisan jauh

2) Media Visual terdiri dari dua jenis yaitu:

a) Media Visual Diam terdiri dari: (1) piktorial yaitu gambar datar

(foto, potongan gambar, ilustrasi, gambar pilihan) dan gambar

proyeksi diam (transparasi, film bingkai/ slide, film rangkai/ film

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

strip); dan (2) grafik: grafik, bagan, diagram, sketsa, poster, gambar

kartun, peta dan globe

b) Media Visual Gerak berupa film bisu

3) Media Audio Visual terdiri dari 2 jenis yaitu a) Media Audio Visual

Diam berupa TV diam, film bingkai + suara, film rangkai + suara; dan

b) media Audio Visual Gerak berupa film + suara, video

4) Media Sederhana meliputi a) boards dan Displays yaitu magnetic

board, chalk board; b) media Tiga Dimensi yaitu realia, specimen,

model dan mock up, diorama, kit, exhibits; c) teknik Dramatisasi yaitu

drama bebas, pantomim, bermain peran, simulasi, demonstrasi,

panggung boneka; d) sumber belajar/ masyarakat yaitu kerja lapangan,

perkemahan, field trips; e) belajar terprogram; dan f) komputer.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

media blok pecahan termasuk jenis media visual diam dan media realia

termasuk jenis media sederhana kategori media tiga dimensi.

e) Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media Blok Pecahan

dan Media Realia

Pemilihan dan penggunaan media blok pecahan dan media realia

dalam pembelajaran pecahan memiliki alasan beberapa hal sebagai

berikut:

1) Media blok pecahan dan media realia sesuai dengan indikator materi

pecahan.

2) Media blok pecahan dan media realia dapat memperjelas konsep

pecahan yang sifatnya abstrak.

3) Penggunaan media blok pecahan dan media realia mudah dipahami

oleh penggunanya baik guru maupun siswa.

4) Media blok pecahan dan media realia mudah didapatkan serta tidak

membutuhkan biaya yang mahal.

5) Penggunaan media blok pecahan dan media realia dapat digunakan

secara klasikal, individu maupun kelompok sehingga siswa dapat

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terlibat dalam penggunaan media tersebut selama pembelajaran

berlangsung.

6) Penggunaan media blok pecahan dan media realia membuat

pembelajaran lebih efektif dan efisien waktu.

c) Konsep Media Blok Pecahan

Menurut Sukayati (2009) media blok pecahan merupakan salah

satu media pembelajaran dalam Matematika yang berbentuk lingkaran

terbuat dari kertas yang dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Media

blok pecahan dapat digunakan dalam pembelajaran pecahan untuk kelas

III, IV, V, dan VI SD dalam materi pecahan seperti membandingkan

pecahan, mencari pecahan senilai, pengerjaan penjumlahan dan

pengurangan pecahan. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan gambar di

bawah ini :

1

12

Gambar 2.1 Blok Pecahan

Tim penyusun Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik

dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika (2007) menyatakan

bahwa media blok pecahan dapat digunakan bersama dengan papan

bermagnet untuk pembelajaran pecahan di Sekolah Dasar. Media blok

pecahan dapat digunakan untuk mempelajari 1) konsep pecahan, 2)

perbandingan pecahan, 3) konsep pecahan senilai, 4) penjumlahan dan 5)

pengurangan pecahan.

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan pendapat di atas maka media blok pecahan merupakan

media yang terbuat dari kertas karton berbentuk lingkaran serta dapat

digunakan bersama papan bermagnet yang berguna untuk memudahkan

mempelajari konsep pecahan, membandingkan pecahan, pecahan senilai,

penjumlahan dan pengurangan pecahan.

d) Cara Penggunaan Media Blok Pecahan

1) Memperagakan Konsep Pecahan

Konsep pecahan yang dikenalkan kepada siswa dimulai dari 1

2,

1

4, dan

1

8. Selanjutnya mengenalkan pecahan

1

3 ,

1

6,

1

12,

1

5, dan

1

10. Satu

lingkaran utuh digunakan untuk memperagakan bilangan 1.

G

a

m

Gambar 2.2 Konsep Pecahan

Lingkaran utuh digunakan untuk memperagakan bilangan

1

Lingkaran yang dipotong menjadi 2 bagian sama

digunakan untuk memperagakan konsep 1

2 an. Masing-

masing melambangkan 1

2 dan dibaca setengah/ satu

seperdua. “1” disebut pembilang (merupakan 1 bagian

potongan yang diperhatikan/ diambil). “2” disebut

penyebut (merupakan banyaknya potongan yang sam dari

yang utuh).

Lingkaran yang dipotong menjadi 4 bagian sama

digunakan untuk memperagakan konsep pecahan 1

4an. Bila

mengambil 2 potong maka disebut 2

4 (dua per empat) dan

bila mengambil 3 potong disebut 3

4 (tiga per empat).

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Memperagakan Perbandingan Pecahan

Membandingkan pecahan 2

4 dan

1

4 dengan cara membandingkan

luasnya atau menghimpitkan potongan pecahan yang dibandingkan.

Perhatikan gambar 3 berikut:

Gambar 2.3 Membandingkan Pecahan

Karena potongan pecahan 2

4 lebih luas dari potongan

1

4, maka

2

4 >

1

4

atau 1

4 <

2

4 (satu perempat kurang dari dua perempat).

3) Memperagakan Pecahan Senilai

Pecahan senilai dapat diperagakan dengan membandingkan

luasnya. Pecahan 1

2,

2

4,

3

6,

4

8,

6

12. Untuk mencari pecahan senilai dapat

menyamakan besarnya potongan pecahan seperti yang tampak pada

gambar berikut:

Gambar 2.4 Pecahan Senilai

Misalnya pecahan 1

3 =

2

6, dapat memperhatikan gambar di bawah ini:

Gambar 2.5 Contoh Pecahan Senilai

Bila potongan-potongan dari masing-masing pecahan yang

dibandingkan mempunyai luas yang sama atau apabila kedua

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

potongan pecahan tersebut dihimpitkan tepat saling menutupi, maka

dua pecahan tersebut merupakan pecahan senilai. Pecahan akan senilai

bila pembilang dan penyebut dikalikan atau dibagi dengan bilangan

yang sama.

4) Memperagakan Penjumlahan Pecahan

a) Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Sama

Contoh:

1+1

4=

2

4

Gambar 2.6 Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Sama

Penjumlahan dua pecahan berpenyebut sama dapat

dilakukan dengan menjumlahkan pembilang dari kedua pecahan

tersebut, sedangkan penyebutnya tetap.

b) Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Berbeda

Contoh:

Gambar 2.7 Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Berbeda

Penjumlahan dua pecahan berpenyebut tidak sama dan salah

satu penyebutnya merupakan kelipatan penyebut yang lain, dapat

dilakukan dengan menyamakan penyebutnya terlebih dahulu

kemudian baru dijumlahkan.

5) Memperagakan Pengurangan Pecahan

a) Pengurangan Pecahan Berpenyebut Sama

Contoh:

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 2.8 Pengurangan Pecahan Berpenyebut Sama

Pengurangan pecahan yang berpenyebut sama dapat dilakukan

dengan mengurangkan pembilangnya, sedangkan penyebutnya

sama dengan kedua pecahan tersebut.

b) Pengurangan Pecahan Berpenyebut Berbeda

Gambar 2.9. Pengurangan Pecahan Berpenyebut Berbeda

Jadi 3

4−

1

2=

3−2

4=

1

4

Pengurangan pecahan yang berpenyebut tidak sama dapat

dilakukan dengan menyamakan penyebutnya terlebih dahulu

sehingga menjadi dua pecahan berpenyebut sama, baru

mengurangkan pembilangnya, sedangkan penyebutnya sama

dengan kedua pecahan tersebut.

e) Tinjauan Media Realia

Basuki Wibawa (2001) menyatakan bahwa “media realia adalah

benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya, tanpa perubahan” (hlm.

21). Dengan memanfatkan realia dalam proses belajar siswa akan lebih

aktif mengamati, menangani, memanipulasi, mendiskusikan dan akhirnya

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dapat menjadi alat untuk meningkatkan kemauan siswa untuk

menggunakan sumber-sumber belajar serupa.

Meriam mendefinisikan realia bahwa “Realia is objects or activities

used to relate classroom teaching to the real life especially of peoples

studied”. Realia adalah objek atau kegiatan yang digunakan untuk

berhubungan pengajaran di kelas ke kehidupan nyata terutama masyarakat

belajar.

Smith (1992) mengemukakan realia dalam pembelajaran yaitu

“realia in language teaching is actual objects and items which are brought

into a classroom as examples or as aids to be talked or written about and

used in teaching. Realia is concrete objects and the paraphernalia of

everyday life”. Realia dalam bahasa pembelajaran yaitu benda nyata dan

dapat dibawa ke dalam ruang kelas sebagai contoh atau untuk membantu

dalam penyampaian baik secara lisan maupun tulisan yang digunakan

dalam pembelajaran. Realia merupakan benda konkret dan benda-benda

yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Penggunaan media realia dalam proses pembelajaran itu sangat

baik sebab media realia dapat menampilkan ukuran, suara dan gerakan.

Para siswa akan lebih banyak belajar daripada sekedar melihat gambarnya

saja. Media realia tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat

melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat

memberikan pengalaman nyata kepada siswa.

Asoga-Alliu (2002) menjelaskan pentingnya penggunaan realia

dalam pembelajaran bahwa “confirmed that the use of realia (real

object/practices) in teaching is most effective. A strong case can be

argued for the use of video since it presents scenes, activities,

demonstration and objects of the subject matter as real life”.

Penggunaan realia (benda nyata/ mempraktekkan) dalam pembelajaran

lebih efektif. Pendapat tersebut diperkuat dengan argumentasi dari

penggunaan media sejak dari mempresentasikan hasil, menggunakan,

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mendemonstrasikan dan objek dalam materi pelajaran merupakan

kehidupan nyata.

Media realia sangat bermanfaat terutama bagi siswa yang tidak

memiliki pengalaman terhadap benda tertentu. Selain observasi dalam

kondisi aslinya, penggunaan media realia juga dapat dimodifikasi.

Menurut Hamzah (mengutip simpulan Heinich) modifikasi penggunaan

media realia bisa berupa: potongan benda (cuteways), benda contoh

(specimen), dan pameran (exhibit) (2010: 216).

Media realia diklasifikasikan ke dalam media tiga dimensi. Menurut

Daryanto (2010) menyatakan bahwa media tiga dimensi ialah sekelompok

media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional.

Kelompok media dapat berwujud benda asli baik hidup maupun mati, dan

dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Media tiga

dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah adalah tergolong sederhana

dalam penggunaannya dan pemanfaatannya, karena tanpa harus

memerlukan keahlian khusus, dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya

mudah diperoleh di lingkungan sekitar.

Daryanto (mengutip simpulan Moedjiono) mengatakan bahwa

media realia atau media sederhana tiga dimensi memiliki kelebihan antara

lain (2010: 29):

1) Memberikan pengalaman secara langsung.

2) Penyajian secara konkret dan menghindari verbalisme.

3) Dapat menunjukkan obyek secara utuh baik konstruksi maupun cara

kerjanya.

4) Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.

Sedangkan kelemahan dari media realia yaitu 1) tidak bisa

menjangkau sasaran dalam jumlah yang besar, 2) Penyimpanannya dan

perawatannya rumit.

Realia sering dianggap sebagai media informasi yang paling mudah

diaskes dan menarik. Sebagai media informasi, realia mampu menjelaskan

hal-hal yang abstrak. Dengan berinteraksi langsung dengan realia,

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diharapkan hal-hal yang kurang jelas akan menjadi jelas. Hal ini

disebabkan karena realia memiliki kemampuan untuk merangsang

imajinasi pengguna dengan membawa kehidupan di dunia nyata.

Sebagai media pembelajaran, realia memiliki potensi untuk

digunakan dalam berbagai topik mata pelajaran. Realia mampu

memberikan pengalaman belajar langsung bagi siswa. Dengan

menggunakan benda nyata sebagai media, siswa dapat menggunakan

panca indera untuk mempelajari suatu objek. Siswa dapat melihat, meraba,

mencium, bahkan merasakan objek yang tengah dipelajari.

Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

menggunakan realia sebagai media pembelajaran antara lain:

1) Memberi kesempatan yang besar agar siswa dapat berinteraksi langsung

dengan benda yang sedang dipelajari.

2) Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mempelajari

objek sebagai sumber informasi dan pengetahuan.

3) Berikan siswa kesempatan untuk mencari informasi sebanyak mungkin

yang berkaitan dengan objek yang sedang dipelajari.

4) Hindari hal-hal yang tidak diinginkan atau resiko yang akan dihadapi

siswa pada saat mempelajari realia.

Media realia yang digunakan dalam pembelajaran pecahan misalnya

kue, apel, semangka, melon, dan lain sebagainya. Contoh penggunaan

media realia dalam pembelajaran pecahan yaitu buah apel yang dibagi atau

dipotong-potong menjadi 2 kemudian 2 potongan tersebut dipotong lagi

menjadi sehingga akan terdapat 4 potong apel yang sama besarnya seperti

yang tampak pada gambar berikut ini:

Gambar 2.10 Potongan Apel

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Cara penggunaan media realia untuk berhitung pecahan yaitu :

1) Menyediakan benda yang bentuknya simetris sehingga dapat dipotong

menjadi beberapa bagian yang besarnya sama.

2) Misal menyelesaikan soal penjumlahan 1

4 +

2

4=

3

4. Untuk menjelaskan

1

4 +

2

4 misalnya dengan roti donat. Sebuah roti donat dipotong menjadi 4

bagian yang sama besarnya. Kemudian diambil 1 bagian dan diambil lagi 2

bagian. Untuk mencari jawabannya maka pertanyaannya berapa jumlah

potong roti yang diambil. Maka akan didapat jawaban dengan

menjumlahkan banyaknya potongan roti yang diambil dari roti sebelum

diambil.

Media realia atau benda asli dalam penelitian ini adalah benda nyata

yang langsung bisa diamati dan mempunyai bentuk yang simetris

sehingga memungkinkan siswa untuk memperagakan cara membelah/

memotong yang sesuai dengan pecahan yang dipelajari. Benda-benda itu

dapat berupa: roti yang berbentuk lingkaran atau persegi, buah semangka,

apel, sawo dan lainnya yang berbentuk simetris.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

media realia adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima yang berwujud benda sebenarnya yang

dapat diamati secara langsung oleh panca indera dengan cara melihat,

mengamati, dan memegangnya tanpa melalui alat bantu

.

2. Tinjauan tentang Kemampuan Berhitung Pecahan

a. Pengertian Matematika

Erman Suherman (1992) menjelaskan istilah mathematics (Inggris),

mathematik (Jerman), mathematique (Perancis), matematico (Italia),

matematiceski (Rusia), atau mathematick (Belanda) berasal dari perkataan

latin mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani,

mathematike, yang berarti ”relating to learning”. Perkataan itu memiliki

akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge,

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

science). Perkataan mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah

kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar

(berpikir).

Matematika, menurut Heruman ( megutip simpulan Ruseffendi)

(2010) “yaitu bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima

pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur

yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke aksioma

atau postulat dan akhirnya ke dalil” (hlm. 1).

Taylor & Francis dalam Journal International of Mathematical

Education in Science and Technology menjelaskan bahwa:

Mathematics is pervading every study and technique in our modern

world, bringing ever more sharply into focus the responsibilities laid

upon those whose task it is to teach it. Most prominent among these

is the difficulty of presenting an interdisciplinary approach so that

one professional group may benefit from the experience of others”.

Matematika melingkupi setiap penelitian dan teknik di dunia modern

kita, membawa semakin tajam ke dalam fokus tanggung jawab

dibebankan pada mereka yang tugasnya adalah untuk

mengajarkannya. Paling menonjol di antara ini adalah sulitnya

menyajikan pendekatan interdisipliner sehingga satu kelompok

profesional dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain.

Hakikat Matematika menurut Heruman (mengutip simpulan

Soedjadi) (2010) “yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada

kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif” (hlm. 1). Sedangkan Mulyono

Abdurrahman (mengutip simpulan Kline) (2003) mengemukakan bahwa

“Matematika merupakan bahasa simbol dan ciri utamanya adalah

penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi juga tidak melupakan cara

bernalar secara induktif” (hlm. 252).

Sementera itu Mulyono Abdurrahman (mengutip simpulan Johnson

dan Myklebust) mendefinisikan bahwa Matematika adalah bahasa simbolis

yang fungsi praktisnya untuk mengekpresiasikan hubungan-hubungan

kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah

memudahkan berpikir (2003: 252).

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Mulyono Abdurrahman (mengutip simpulan Paling) juga

berpendapat bahwa Matematika merupakan suatu cara untuk menemukan

jawaban suatu masalah yang dihadapi oleh manusia dengan menggunakan

informasi, pengetahuan mengenai bentuk dan ukuran, pengetahuan

menghitung dan yang terpenting adalah kemampuan megingat dan

menggunakan hubungan-hubungan (2003: 252).

Ruseffendi (mengutip simpulan James dan James) mengatakan

bahwa Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan,

besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya

dalam jumlah yang banyak dan terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar,

analisis, dan geometri (1992: 27).

Mulyono Abdurrahman (mengutip simpulan Cockroft)

mengemukakan bahwa Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena

(1) selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari, (2) semua bidang studi

memerlukan keterampilan Matematika yang sesuai, (3) merupakan sarana

komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas, (4) dapat digunakan untuk

menyajikan informasi dalam berbagai cara, (5) meningkatkan kemampuan

berpikir logis, ketelitian, kesadaran ruangan, dan (6) memberikan

kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang akan datang (2003:

253).

Mulyono Abdurrahman (mengutip simpulan Cornelius) juga

menyatakan bahwa Matematika perlu diajarakan karena Matematika

merupakan (1) sarana berpikir jelas dan logis, (2) sarana untuk

memecahkan kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola hubungan

dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan

kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap

perkembangan budaya (2003: 253).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian

Matematika adalah suatu ilmu yang mengkaji benda abstrak yang

berkenaan dengan ide, aturan-aturan, hubungan-hubungan yang logis

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan menggunakan simbol dan penalaran deduktif yang dapat berguna

untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

b. Pengertian Pecahan

Lisnawaty (1993) menjelaskan pengertian bilangan pecahan pada

Matematika Sekolah Dasar dapat didasarkan atas pembagian suatu benda

atau himpunan atas beberapa bagian yang sama. Menurut Siti Kamsiyati

(2006) bahwa “bilangan pecahan adalah bilangan yang menyatakan

bilangan pecahan dari keseluruhannya” (hlm. 1).

Sukajati (2008) “kata pecahan berarti bagian dari keseluruhan yang

berukuran sama, sementara itu kata pecahan berasal dari bahasa latin yaitu

fractio yang berarta memecah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil”

(hlm. 6). Sebuah pecahan terdiri dari dua bagian yaitu pembilang dan

penyebut yang penulisannya dipisahkan oleh garis lurus atau garis miring

(/). Contoh 1

2,

1

4, dan seterusnya.

Sedangkan Cholis Sa’dijah (1999) menjelaskan bentuk pecahan

secara umum adalah 𝑎

𝑏 disebut pecahan dengan a dan b bilangan cacah dan

b ≠ 0. Dalam hal ini a disebut pembilang dan b disebut penyebut.

Contohnya: sebuah sawo dipotong oleh ibu menjadi 6 bagian yang sama

besar kemudian dibagikan kepada 2 orang anaknya. Berapa bagian yang

didapatkan oleh setiap anaknya? Jawabannya masing-masing anaknya

memperoleh 2

6 bagian.

John Bird (2002) di dalam bukunya menjelaskan tentang pecahan

bahwa pecahan merupakan persamaan dari pembagian yaitu 2 dibagi

dengan 3 dapat ditulis 2

3 atau 2/3. Bilangan di atas garis yaitu 2 disebut

pembilang dan bilangan di bawah garis yaitu 3 disebut penyebut.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pecahan yang terdiri dari dua bilangan cacah yang dipisahkan oleh garis

miring atau garis lurus. Bilangan di atas garis disebut sebagai pembilang

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan bilangan yang ada di bawah garis sebagai penyebut. Bentuk pecahan

biasa ditulis 𝑎

𝑏, a sebagai pembilang dan b sebagai penyebut.

c. Macam-macam Pecahan

Menurut Siti Kamsiyati (2006) membagi bentuk pecahan menjadi

beberapa jenis antara lain sebagai berikut:

1) Pecahan Sederhana adalah pecahan yang pembilang dan penyebutnya

merupakan bilangan-bilangan bulat yang koprim, PB dari pembilang

dan penyebut adalah 1. Contoh: 2

3,

4

9.

2) Pecahan murni adalah pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari

penyebutnya. Contoh: 1

2,

1

4,

3

5, dst.

3) Pecahan tidak murni yaitu pecahan yang pembilangnya lebih besar dari

penyebut. Contoh: 5

2,

7

4,

12

5, dst.

4) Pecahan mesir yaitu pecahan yang pembilangnya “1”. Contoh: 1

2,

1

3,

1

10

5) Pecahan campuran yaitu suatu bilangan yang terdiri dari atas bilangan

cacah dan pecahan biasa. Contoh:12

3, 3

2

5, 2

1

3, dst.

d. Pengertian Kemampuan Berhitung Pecahan

Tyagi (2004) di dalam bukunya menjelaskan menegenai

pembelajaran pecahan bahwa:

In going on to further work with fraction, in the primary school, it is

well to think again about the scope of the work. It is strongly

suggested that there primary school is not the place for dealing with

difficult and involved fraction, that we should deal mainly with the

fraction commonly met in everyday life and business. If this work is

understood and well practised, then those primary school who go on

to study mathematics at the secondary level will have a good

foundation on which to build. Dalam pembelajaran pecahan yang

lebih lanjut, di sekolah dasar, sebaiknya berpikir lagi tentang ruang

lingkup pembelajaran Matematika SD. Sangat disarankan bahwa

Sekolah Dasar tidak mempelajari pecahan yang rumit dan

berkembang, tetapi seharusnya mempelajari pecahan yang

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Jika pembelajaran ini

dipahami dan dipraktekkan dengan baik, maka siswa Sekolah Dasar

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang melanjutkan sekolah ke tingkat menengah akan memiliki dasar

yang baik mengenai Matematika (hlm. 257).

Menurut Milman Yusdi (mengutip simpulan Mohammad Zain)

(2011) mengartikan bahwa “kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan,

kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri” (hlm. 10). Sedangkan

berhitung merupakan salah satu aspek dalam matematika yang terdapat

pada setiap cabang matematika seperti aljabar, geometri, dan trigonometri.

Menurut Mulyono Abdurrahman (mengutip simpulan Dali S.

Naga) menyatakan bahwa aritmatika atau berhitung adalah cabang

Matematika yang berkenaan dengan sifat hubungan-hubungan bilangan-

bilangan nyata dengan perhitungan mereka terutama menyangkut

penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Secara singkat

aritmatika atau berhitung adalah pengetahuan tentang bilangan (2003:

253).

Nyimas Aisyah berpendapat bahwa kemampuan menghitung

merupakan salah satu kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-

hari, dapat dikatakan bahwa semua aktifitas kehidupan semua manusia

memerlukan kemampuan dalam berhitung. Kemampuan berhitung secara

umum diartikan kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan yang

berhubungan dengan operasi hitung (2007).

Kemampuan berhitung merupakan salah satu aspek dalam hasil

belajar matematika yaitu keterampilan proses yang termasuk dalam ranah

kognitif. Sehingga kemampuan berhitung menunjukkan pada sesuatu yang

dilakukan oleh siswa dalam proses menggunakan operasi penjumlahan,

pengurangan, perkalian maupun pembagian. Kemampuan berhitung

seseorang cenderung berkembang dan dapat ditingkatkan melalui latihan.

Kemampuan berhitung dalam penelitian ini mengenai kemampuan

numerik siswa, karena kemampuan numerik adalah kemampuan hitung

menghitung dengan angka-angka. Dengan memiliki kemampuan ini dapat

menciptakan cara berfikir yang teliti, cermat, dan kritis yang sangat

mendukung keterampilan siswa dalam memahami simbol-simbol dalam

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

matematika. Kemampuan berhitung ini meliputi kemampuan siswa dalam

mengoperasikan penjumlahan dan pengurangan pecahan.

Kemampuan berhitung pecahan merupakan suatu kemampuan atau

kecakapan yang dimiliki oleh seseorang dalam melakukan operasi hitung

penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian serta menyelesaikan

soal yang berhubungan dengan operasi hitung pecahan. Seseorang yang

dikatakan telah memiliki kemampuan berhitung pecahan yang baik apabila

ia mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan

pecahan secara teliti dan cermat.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

kemampuan berhitung pecahan merupakan suatu kemampuan yang

dimiliki oleh seseorang dalam melakukan operasi hitung bilangan pecahan

yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian serta

menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan pecahan.

B. Penelitian Relevan

Penelitan yang dilakukan oleh Rini Lidiawati (2010). Kesimpulan

penelitian Rini Lidiawati yaitu melalui pemanfaatan blok pecahan dapat

meningkatkan pemahaman konsep pecahan siswa kelas III dengan hasil pada

siklus I siswa yang tuntas sejumlah 22 siswa (56,4 %) dan yang tidak tuntas

belajar sejumlah 17 siswa (43,5 %) dengan nilai rata-rata kelas 66,6. Pada siklus II

siswa yang tuntas belajar sejumlah 34 siswa (87 %) dan yang tidak tuntas belajar

sejumlah 5 siswa (13 %) dengan nilai rata-rata kelas 83,5. Berdasarkan hasil

siklus II menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa sehingga mencapai

ketuntasan klasikal. Persamaan penelitian Rini Lidiawati dengan penelitian ini

sama-sama menggunakan blok pecahan sebagai variabel bebas, sedangkan

perbedaannya penelitian Rini Lidiawati untuk meningkatkan pemahaman konsep

pecahan sebagai variabel terikat sedangkan penelitian ini mengenai kemampuan

berhitung pecahan.

Penelitan yang dilakukan oleh Ika Anjani (2011). Kesimpulan dari

penelitian Ika Anjani bahwa penerapan pendekatan RME pada aktivitas belajar

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siswa yang tinggi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa hal tersebut

dibuktikan dengan penghitungan 𝐹𝑎𝑏 = 0,115 < 𝐹𝑎= 3, 32 dengan taraf

signifikan 5%. Persamaan penelitian Ika Anjani dengan penelitian ini adalah

sama-sama menggunakan metode penelitian yaitu penelitian eksperimen dan

menggunakan media realia atau benda nyata dalam pembelajaran matematika.

Perbedaannya adalah pada variabel terikatnya yaitu penelitian Ika Anjani adalah

prestasi belajar siswa sedangkan penelitian ini adalah kemampuan berhitung

pecahan.

Penelitian yang dilakukan oleh Fenty Wulandari (2010) Kesimpulan

penelitian Fenty Wulandari bahwa media blok pecahan dapat meningkatkan hasil

belajar operasi penjumlahan pecahan dengan diperoleh hasil yaitu pada siklus I

hasil belajar siswa selama proses belajar mengajar berlangsung sebesar 68,8%

siswa yang nilainya tuntas dengan nilai rata-rata 68,8. Sedangkan pada siklus 2

menjadi 74,2% siswa mendapat nilai tuntas dengan nilai rata-rata 74,2. Persamaan

penelitian Fenty Wulandari dengan penelitian ini menggunakan media blok

pecahan sebagai variabel bebas. Perbedaannya pada penelitian Fenty Wulandari

menggunakan metode penelitian tindakan (PTK) sedangkan penelitian ini

penelitian Eksperimen dan menggunakan kemampuan berhitung sebagai variabel

terikat.

Penelitian yang dilakukan oleh Arlinda Ikawati (2010). Kesimpulan

penelitian Arlinda Ikawati bahwa penggunaan media realia dapat meningkatkan

hasil belajar matematika pokok bahasan Luas dan Keliling Bangun Datar. Hal

tersebut terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-

rata siswa 54,79 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 45,83%. Pada

siklus I nilai rata-rata kelas 67,25 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar

58,33% dan siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 78 dengan persentase

ketuntasan klasikal sebesar 83,33%. Persamaan penelitian Arlinda Ikawati dengan

penelitian ini menggunakan media realia sebagai variabel bebas. Perbedaannya

pada penelitian Arlinda Ikawati variabel terikatnya hasil belajar sedangkan

penelitian ini variabel terikatnya adalah kemampuan berhitung.

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penelitian yang dilakukan oleh Berry Dwi Santi Kismawati (2010).

Kesimpulan penelitian Berry Dwi Santi Kismawati bahwa penerapan pendekatan

kontekstual dapat meningkatkan kemampuan berhitung pecahan ditandai dengan

20 siswa mengalami peningkatan hasil belajar yaitu sebelum tindakan hanya

45%, siklus pertama 60%, siklus kedua 75% dan siklus ketiga 90% siswa hasil

belajar tuntas. Persamaan penelitian Berry Dwi Santi Kismawati dengan

penelitian ini variabel terikatnya adalah kemampuan berhitung pecahan.

Perbedaannya adalah variabel bebasnya penelitian Berry Dwi santi Kismawati

pendekatan kontekstual sedangkan penelitian ini variabel bebasnya menggunakan

media blok pecahan dan media realia.

C. Kerangka Berpikir

Kemampuan berhitung pecahan siswa kelas IV masih kurang karena

disebabkan beberapa faktor, salah satunya terletak pada proses pembelajarannya.

Dalam proses pembelajaran cenderung teacher centered yaitu guru

menyampaikan informasi materi pelajaran kepada siswa dengan ceramah dan

partisipasi siswa selama proses pembelajaran cenderung pasif. Apabila guru

mampu merancang pembelajaran dengan memilih dan menentukan metode serta

media pembelajaran yang tepat maka kemampuan berhitung pecahan siswa akan

baik.

Materi pecahan merupakan materi yang sulit untuk dipahami oleh siswa

sehingga dibutuhkan media pembelajaran yang tepat yang membuat siswa lebih

aktif dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran akan membuat pembelajaran lebih bermakna sehingga tidak

akan mudah hilang dari ingatan siswa dalam jangka waktu lama.

Dengan penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran akan

mengubah pembelajaran awalnya teacher centered menjadi student centered.

Media pembelajaran merupakan suatu sarana yang memudahkan seorang guru

dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Media pembelajaran dapat

meningkatkan minat siswa karena pembelajaran lebih menarik dan tidak monoton

dengan ceramah yang menimbulkan kebosanan siswa.

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penggunaan

Media Blok

Pecahan

Penggunaan

Media Realia

Kemampuan

Berhitung Pecahan

lebih baik

Kemampuan

Berhitung Pecahan

kurang baik

Media blok pecahan merupakan salah satu media pembelajaran

matematika yang terbuat dari kertas karton atau kardus yang dibentuk lingkaran.

Media blok pecahan ini dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep

pecahan dan berhitung pecahan karena bentuk lingkaran yang simetris. Karena

bentuknya yang simetris dapat mempermudah dalam membagi lingkaran menjadi

beberapa bagian yang besarnya sama.

Selain media blok pecahan juga terdapat media realia. Media realia

merupakan media yang berasal dari benda sebenarnya baik tiruan maupun bentuk

asli. Media realia yang digunakan dalam pembelajaran hitung pecahan adalah

benda-benda yang berbentuk simetris sehingga benda yang akan dipotong menjadi

beberapa bagian besarnya sama. Media realia dapat menjadikan pembelajaran

lebih konkret namun dalam menemukan benda yang simetris bentuknya agak

sulit. Jika benda yang digunakan tidak simetris maka akan membuat pemahaman

pecahan siswa akan salah sehingga berakibat pada rendahnya kemampuan

berhitung pecahan.

Dari pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media blok

pecahan dan media realia dapat memberikan pengaruh kemampuan berhitung

pecahan yang berbeda. Secara singkat dapat digambarkan secara sistematis pada

Gambar 2.11 berikut:

Gambar 2.11 Kerangka Berpikir

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Hipotesis

Dari kajian teori dan kerangka berpikir di atas maka dapat dibuat hipotesis

sebagai berikut: penggunaan media blok pecahan lebih baik dari penggunaan

media realia terhadap kemampuan berhitung pecahan siswa kelas IV SD se-gugus

Abimanyu Masaran Sragen tahun 2011/2012.

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri se-gugus Abimanyu di

Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen yang terdiri dari 10 SD. Subyek

penelitian adalah siswa kelas IV tahun pelajaran 2011/1012. Alasan peneliti

memilih SD se-gugus Abimanyu di Kecamatan Masaran sebagai tempat

penelitian karena data yang diperlukan untuk penelitian tersedia, adanya

keterbukaan dari pihak tempat penelitian dalam memberikan informasi yang

membantu pelaksanaan penelitian dan belum pernah digunakan sebagai objek

penelitian yang sejenis sehingga terhindar dari kemungkinan adanya

penelitian ulang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012

selama 6 bulan yaitu dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Juni 2012.

Penelitian ini dimulai dengan pengajuan judul, penyusunan proposal,

mengadakan seminar proposal dan mengurus perijinan, melakukan penelitian,

penyelesaian laporan dan sidang skripsi. Adapun rinciannya terdapat di

lampiran 31.

B. Rancangan/Desain Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah yang akan dipelajari, maka penelitian ini

menggunakan metode eksperimen. Tujuan penelitian eksperimen adalah untuk

mencari pengaruh dengan memberi perlakuan-perlakuan tertentu pada dua

kelompok eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan Randomized control-

group pretest-posttest design (Sumadi Suryabrata, 1992). Adapun rincian desain

penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut:

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 3.1. Rincian Desain Penelitian

Kelompok Pretes Treatment Postes

Eksperimen T1 X1 T2

Kontrol T1 X2 T2

Keterangan:

T1 : hasil pretes

X1 : perlakuan penggunaan media blok pecahan

X2 : perlakuan penggunaan media realia

T2 : hasil postes

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD se-gugus

Abimanyu Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen dengan jumlah siswa sebanyak

233 siswa dari 10 SD.

2. Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai sampel adalah sebagian

siswa kelas IV SD se-gugus Abimanyu di Kecamatan Masaran Kabupaten

Sragen, diambil tiga SD sebagai kelompok eksperimen yaitu SD Negeri

Krebet 3, kelompok kontrol yaitu SD Negeri Krebet 1 dan kelompok ujicoba

yaitu SD Negeri Dawungan 2.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

cluster random sampling. Cluster random sampling adalah cara pengambilan

sampel bukan individu tetapi kelompok atau kelas yang terdiri atas sejumlah

individu. Langkah-langkah dalam pengambilan sampel yaitu diantaranya :

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Menentukan populasi mana yang akan digunakan sebagai penelitian,

populasi yang digunakan adalah siswa kelas IV SD se-gugus Abimanyu

Masaran Sragen yang berjumlah 10 SD.

b. Mencatat nama-nama SD Negeri se-gugus Abimanyu Masaran Sragen

pada kertas.

c. Menggulung setiap kertas yang telah berisi nama SD Negeri se-gugus

Abimanyu.

d. Mengambil tiga gulungan kertas yang berisi nama SD secara acak untuk

menentukan sekolah yang akan digunakan tempat penelitian.

e. Mengundi tiga gulungan kertas yang telah diambil sebanyak tiga kali

secara acak untuk menentukan kelompok eksperimen, kontrol, dan

ujicoba.

f. Didapatkan tiga SD yaitu SD N Krebet 3 sebagai kelompok eksperimen,

SD N Krebet 1 sebagai kelompok kontrol dan SD N Dawungan 2 sebagai

kelompok ujicoba/ try out.

E. Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas

Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependent (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

penggunaan media blok pecahan dan media realia.

b. Variabel terikat

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

kehadirannya dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah kemampuan berhitung pecahan.

2. Metode Pengumpulan Data

a. Teknik Tes

Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan berhitung

pecahan siswa. Bentuk tes yang dikembangkan dalam penelitian ini

Page 54: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berupa tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda. Adapun tes

dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pretes dan postes yang diberikan

pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pretes dilaksanakan

sebelum memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen dan kontrol

untuk menguji keseimbangan. Sedangkan postes dilaksanakan setelah

perlakuan pada kelompok eksperimen dan kontrol selesai.

b. Teknik Dokumentasi

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar nama-

nama sekolah dan jumlah siswa SD Negeri se-gugus Abimanyu Masaran

Sragen, daftar nilai mata pelajaran matematika khususnya pokok bahasan

pecahan untuk mengetahui nilai siswa kelas IV yang digunakan sampel,

dan daftar nama siswa kelas IV yang digunakan sampel yaitu kelompok

try out, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

F. Validasi Instrumen Penelitian

1. Ujicoba Instrumen

a. Validitas

Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji

validitas isi (content validity). Pengujian validitas isi dapat dilakukan

dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran

yang telah diajarkan. Untuk mengetahui validitas isi dapat

dikonsultasikan ke para ahli (expert judgment). Langkah-langkah

pengujian instrumen adalah sebagai berikut:

1) Menyusun instrumen tes yang akan digunakan.

2) Membuat tabel penilaian untuk pendapat para ahli.

3) Menyerahkan instrumen tes pada para ahli.

4) Meminta penilaian para ahli pada instrumen tes yang telah dibuat

oleh peneliti.

Dalam penelitian ini butir soal dikatakan valid menurut validitas

isi jika validator setuju pada semua kriteria yang telah ditentukan.

Kriteria yang dimaksud yaitu: butir tes sesuai dengan kisi-kisi, materi

Page 55: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pada butir soal sesuai dengan indikator, kalimat pada butir soal mudah

dipahami, dan kalimat pada butir soal tidak menimbulkan pengertian

ganda. Hasil uji validitas isi secara ringkas dapat dijelaskan pada Tabel

3.3 berikut:

Tabel 3.2 Rangkuman Hasil Uji Validitas

No. Instrumen Jumlah

soal

Kriteria

Valid Tidak valid

1. Pretes (kemampuan

awal) 25 23 2

2. Postes (kemampuan

berhitung pecahan) 25 22 3

b. Reliabilitas

Reliabel artinya dapat dipercaya. Instrumen yang sudah dapat

dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya

juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka

berapa kalipun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada

tingkat keterandalan sesuatu. Reliabilitas instrumen tes prestasi menurut

Riduwan (2010) dapat diukur menggunakan rumus Kuder Richardson

(KR-20) sebagai berikut:

2

2

111 S

pqS

k

kr

Keterangan:

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

k = Banyaknya item

S = Standar deviasi dari tes

pi = Proporsi siswa yang menjawab item dengan benar

Page 56: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

qi = Proporsi siswa yang menjawab item dengan salah (1 – pi)

∑pq = Jumlah hasil perkalian antara pi dan qi

Setelah diperoleh 𝑟11 kemudian dikonsultasikan dengan nilai tabel r

product-moment dengan dk= N-1, signifikan 5%. Apabila 𝑟11 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

maka dikatakan butir soal itu reliabel, sedangkan apabila 𝑟11 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

maka dikatakan butir soal itu tidak reliabel. Hasil uji reliabiltas terhadap

uji coba instrumen pretes dan postes dijelaskan dalam Tabel 3.4 berikut

ini:

Tabel 3.3 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Try Out Pretes

dan Postes

Instrumen Jumlah soal Reliabilitas

Pretes 25 0,894

Postes 25 0,904

c. Analisis Butir soal

1) Uji Taraf Kesukaran Soal

Butir soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat

kesukaran yang memadai artinya tidak mudah dan tidak terlalu

sukar. Untuk menentukan tingkat kesukaran tiap-tiap butir tes

digunakan rumus:

P = B

JS

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

JS = jumlah seluruh peserta tes

Kriteria indeks kesulitan soal tersebut adalah sebagai berikut :

0 – 0, 30 = soal kategori sukar

0,31 – 0,70 = soal kategori sedang

0,71 – 1,00 = soal kategori mudah

Page 57: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tingkat kesukaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,31-

0,7.

(Suharsimi Arikunto, 2009)

Hasil uji taraf kesukaran terhadap uji coba instrumen pretes dan

postes dijelaskan dalam Tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Try Out

Pretes dan Postes

Instrumen Jumlah Soal Kriteria

Mudah Sedang sulit

Pretes

Postes

25

25

3

3

21

21

1

1

2) Daya Pembeda Soal

Soal yang baik memiliki kemampuan untuk membedakan antara

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah). Perbedaan jawaban benar dari siswa yang

berkemampuan rendah dengan siswa berkemampuan tinggi disebut

Indeks Diskriminasi (D). D diperoleh dengan rumus (Suharsimi

Arikunto, 2009) sebagai berikut:

D = 𝐵𝐴

𝐽𝐴 −

𝐵𝐵

𝐽𝐵

Keterangan :

J : Jumlah peserta tes

JA : Jumlah peserta kelompok atas

JB : Jumlah peserta kelompok bawah

BA : Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi pengujian daya pembeda adalah sebagai berikut:

Page 58: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

0,71 – 1,00 = Baik sekali

0,41 - 0,70 = Baik

0,21 - 0,40 = Cukup baik

0,00 – 0,20 = Jelek

Klasifikasi daya beda yang digunakan pada penelitian ini adalah

0,41 – 0,70. Hasil uji daya beda soal terhadap uji coba instrumen

pretes dan postes dijelaskan dalam Tabel 3.6 berikut ini:

Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Uji Daya Pembeda Soal Try Out Pretes

dan Postes

Instrumen Jumlah

Soal

Kriteria

Jelek Cukup Baik Baik

Sekali

Pretes

Postes

25

25

2

3

3

2

20

20

-

-

G. Analisis Data

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis perbedaan

dua perlakuan dengan langkah-langkah yaitu uji prasyarat, uji kesimbangan dan

uji homogenitas. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan adalah Chi Kuadrat. Uji ini

digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak.

Rumus uji normalitas menurut Budiyono (2009) adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis

Ho: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1: sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

2) Statistik Uji

Page 59: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

𝜒2 = 𝑓0 − 𝑓𝑕 2𝑘

𝑖=1

𝑓𝑕

3) Taraf Signifikansi (α) = 0,05

4) Daerah Kritik v= k-3

(DK) = 𝜒2 𝜒2 > 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2

5) Keputusan Uji

𝐻0 diterima jika𝜒𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ≤ 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2

6) Kesimpulan

a) Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika 𝐻0

diterima.

b) Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

jika 𝐻0 ditolak.

b. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian

mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini

digunakan metode Bartlett dengan uji Chi Kuadrat dengan prosedur

sebagai berikut:

1) Hipotesis

𝐻0 : 𝜎12 = 𝜎2

2 (variansi populasi homogen)

𝐻1 : 𝜎12 𝜎2

2 (variansi populasi tidak homogen)

2) Taraf signifikansi (∝ = 0,05)

3) Statistik Uji

𝜒2 = ln 10 𝐵 − 𝑛𝑖 − 1 log 𝑠𝑖2

Dengan

𝑠2 = 𝑛𝑖−1 𝑠𝑖

2

𝑛𝑖−1 dan B = log 𝑠2 𝑛𝑖 − 1

Keterangan:

𝑠2 = variansi gabungan

𝑛𝑖 = banyaknya anggota sampel ke-i

𝑠𝑖2 = variansi sampel ke-i

4) Daerah Kritik

Page 60: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(DK) = 𝜒2 𝜒2 > 𝜒 1−∝ 𝑘−1 2

5) Keputusan Uji

𝐻0 ditolak jika 𝜒2 ∈ 𝐷𝐾 , dan

𝐻0 diterima jika 𝜒2 ∉ 𝐷𝐾

6) Kesimpulan

a) Populasi-populasi homogen jika 𝐻0 diterima

b) Populasi-populasi tidak homogen jika 𝐻0 ditolak.

(Sudjana, 2005)

2. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah kelas (kelas

eksperimen dan kelas kontrol) dalam keadaan seimbang atau tidak, sebelum

kelas eksperimen mendapat perlakuan. Statistik uji yang digunakan adalah

uji-t. Langkah-langkah uji keseimbangan adalah sebagai berikut:

a) Hipotesis

𝐻0 : 𝜇1= 𝜇2 (kedua kelas populasi memiliki kemampuan awal sama)

𝐻0: 𝜇1 ≠ 𝜇2 (kedua kelas populasi memiliki kemampuan awal berbeda)

b) Taraf signifikansi : ∝ = 0,05

c) Statistik Uji

t = 𝑋 1− 𝑋 2

𝑆𝑝 1

𝑛1+

1

𝑛2

Dengan:

𝑠2𝑝 = 𝑛1− 1 𝑠1

2+ 𝑛2− 1 𝑠22

𝑛1+ 𝑛2− 2

Keterangan:

𝑋 1= rata-rata kelompok eksperimen

𝑋 2= rata-rata kelompok kontrol

𝑠1= simpangan baku kelompok eksperimen

𝑠2= simpangan baku kelompok kontrol

𝑛1= jumlah sampel kelompok eksperimen

𝑛2= jumlah sampel kelompok kontrol

d) Daerah Kritik

Page 61: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(DK) = 𝑡 𝑡 < −𝑡𝛼

2;𝑛1+ 𝑛2− 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡 > 𝑡𝛼

2;𝑛1+ 𝑛2− 2

e) Keputusan Uji

𝐻0 ditolak jika 𝑡 ∈ 𝐷𝐾 , dan

𝐻0 diterima jika 𝑡 ∉ 𝐷𝐾

f) Kesimpulan

1) 𝐻0 diterima jika kedua kelas populasi memiliki kemampuan awal

sama

2) 𝐻0 ditolak jika kedua kelas populasi memiliki kemampuan awal

berbeda

(Sudjana, 2005)

3. Uji Hipotesis

Setelah data terkumpul, baik data sebelum diadakan perlakuan maupun

data setelah diadakan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran

diuji prasyaratnya maka kedua data tersebut dianalisis dengan menggunakan

analisis statistik t-test sebagai berikut:

a) Hipotesis :

𝐻0 : 𝜇1 ≤ 𝜇2

𝐻1 : 𝜇1 > 𝜇2

Dimana 𝐻0 : Rata-rata nilai kemampuan berhitung pecahan siswa dalam

pembelajaran menggunakan media blok pecahan lebih jelek atau

sama dengan penggunaan media realia

𝐻1 : Rata-rata nilai kemampuan berhitung pecahan siswa dalam

pembelajaran menggunakan media blok pecahan lebih baik dari

penggunaan media realia

b) Taraf signifikansi (∝ = 0,05)

c) Statistik Uji

t = 𝑋 1− 𝑋 2

𝑆𝑝 1

𝑛1+

1

𝑛2

Dengan:

Page 62: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

𝑠2𝑝 = 𝑛1− 1 𝑠1

2+ 𝑛2− 1 𝑠22

𝑛1+ 𝑛2− 2

Keterangan:

𝑋 1= rata-rata kelompok eksperimen

𝑋 2= rata-rata kelompok kontrol

𝑠1= simpangan baku kelompok eksperimen

𝑠2= simpangan baku kelompok kontrol

𝑛1= jumlah sampel kelompok eksperimen

𝑛2= jumlah sampel kelompok kontrol

d) Daerah Kritik (DK) = 𝑡 𝑡 > 𝑡∝;𝑛1+ 𝑛2− 2

e) Keputusan Uji

𝐻0 ditolak jika 𝑡 ∈ 𝐷𝐾 , dan

𝐻0 diterima jika 𝑡 ∉ 𝐷𝐾

f) Kesimpulan

(1) Diterima jika Rata-rata nilai kemampuan berhitung pecahan siswa

dalam pembelajaran menggunakan media blok pecahan lebih jelek

atau sama dengan penggunaan media realia.

(2) Ditolak jika Rata-rata nilai kemampuan berhitung pecahan siswa

dalam pembelajaran menggunakan media blok pecahan lebih jelek

atau sama dengan penggunaan media realia.

(Sudjana, 2005)

Page 63: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa nilai pretes dan postes

kemampuan berhitung pecahan siswa kelas IV SD se-gugus Abimanyu Masaran

Sragen. Data-data tersebut diambil dari sampel siswa kelas IV SD se-gugus

Abimanyu Masaran Sragen yaitu SD Negeri Krebet 3 sebagai kelompok

eksperimen dan SD Negeri Krebet 1 sebagai kelompok kontrol. Jumlah siswa

yang dilibatkan dalam penelitian ini sejumlah 63 siswa yaitu 34 siswa dari

kelompok eksperimen dan 29 siswa dari kelompok kontrol. Untuk lebih jelasnya

di bawah ini disajikan deskripsi data masing-masing variabel.

1. Nilai Pretes pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok kontrol

Nilai pretes didapatkan melalui tes yang diberikan pada siswa kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan

pembelajaran. Nilai pretes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal

siswa mengenai hitung pecahan. Hasil dari nilai pretes telah dijelaskan di

lampiran 20 halaman 109 sedangkan rangkuman hasil perhitungannya dapat

dijelaskan di bawah ini:

Tabel 4.1 Rangkuman Nilai Pretes

Uraian Kelompok

Eksperimen Kontrol

Rata-rata (mean) 60,09 57,26

Median 58,07 55,75

Modus 55,38 54,5

Nilai Maks 88 80

Nilai Min 36 32

Simpangan baku 12,34 12,42

Page 64: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas maka dapat dijelaskan masing-masing nilai

pretes dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu sebagai berikut:

a. Nilai Pretes Kelompok Eksperimen

Nilai pretes pada kelompok eksperimen dapat dijelaskan melalui daftar

distribusi frekuesi berikut:

Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelompok Eksperimen

No. Interval Nilai tengah (x) Frekuensi Presentase

1. 30-39 34,5 1 2,94 %

2. 40-49 44,5 4 11,77 %

3. 50-59 54,5 14 41,18 %

4. 60-69 64,5 7 20,59 %

5. 70-79 74,5 6 17,65 %

6. 80-89 84,5 2 5,88 %

Jumlah 34 100 %

b. Nilai Pretes Kelompok Kontrol

Nilai pretes pada kelompok eksperimen dapat dijelaskan melalui daftar

distribusi frekuesi berikut:

Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelompok Kontrol

No. Interval Nilai tengah (x) Frekuensi Presentase

1. 30-39 34,5 2 6,90 %

2. 40-49 44,5 5 17,24%

3. 50-59 54,5 12 41,38%

4. 60-69 64,5 5 17,24%

5. 70-79 74,5 3 10,35%

6. 80-89 84,5 2 6,90%

Jumlah 29 100%

Page 65: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

0

2

4

6

8

10

12

14

16

34,5 44,5 54,5 64,5 74,5 84,5

Fre

ku

ensi

Nilai Tengah

kelp.kontrol

kelp.eksperimen

Berdasarkan penjelasan dari Tabel 4.2 dan 4.3 mengenai nilai pretes maka

dapat diketahui perbedaan nilai pretes kelompok kontrol dan eksperimen

dalam Gambar 4.1 berikut ini:

Gambar 4.1 Histogram Perbandingan Nilai Pretes pada Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Berdasarkan Gambar 4.1 di atas dapat diketahui bahwa perbedaan nilai

pretes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak terlalu jauh

atau signifikan. Hal tersebut terbukti dengan jumlah siswa terbanyak baik

kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen pada nilai tengah 54,5.

Sehingga dari Gambar 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

awal siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama.

2. Nilai Postes pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Nilai postes didapatkan melalui tes yang diberikan pada siswa kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol setelah perlakuan pembelajaran selesai.

Nilai postes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan berhitung pecahan

yang digunakan menguji hipotesis. Perhitungan hasil nilai postes telah

dijabarkan di lampiran 21 halaman 113 sedangkan rangkuman hasil nilai/ data

postes dapat dijelaskan melalui Tabel 4.4 berikut ini:

Page 66: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.4 Rangkuman Nilai Postes

Uraian Kelompok

Eksperimen Kontrol

Rata-rata (mean) 75,44 64,93

Median 74,4 62,625

Modus 70,93 60

Nilai maks 100 88

Nilai min 52 48

Simpangan baku 11,05 10,88

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas maka dapat dijelaskan masing-masing nilai

postes dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu sebagai

berikut:

a. Nilai Postes Kelompok Eksperimen

Nilai postes diperoleh setelah perlakuan di kelompok eksperimen selesai

untuk mengetahui kemampuan berhitung pecahan siswa kelas IV. Untuk

hasilnya dapat dijelaskan melalui daftar distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelompok Eksperimen

No. Interval Nilai tengah (x) Frekuensi Presentase

1. 47-55 51 1 2,94 %

2. 56-64 60 5 14,71%

3. 65-73 69 10 29,41%

4. 74-82 78 8 23,53%

5. 83-91 87 6 17,65%

6. 92-100 96 4 11,76%

Jumlah 34 100 %

Page 67: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

0

2

4

6

8

10

12

14

51 60 69 78 87 96

Fre

ku

ensi

Nilai Tengah

kelp.kontrol

kelp.eksperimen

b. Nilai Postes Kelompok Kontrol

Nilai postes diperoleh setelah perlakuan di kelompok kontrol selesai untuk

mengetahui kemampuan berhitung pecahan siswa kelas IV. Untuk

hasilnya dapat dijelaskan melalui daftar distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.6 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelompok Kontrol

No. Interval Nilai tengah (x) Frekuensi Presentase

1. 47-55 51 5 17,24 %

2. 56-64 60 12 41,38%

3. 65-73 69 5 17,24%

4. 74-82 78 5 17,24%

5. 83-91 87 2 6,90%

Jumlah 29 100%

Berdasarkan Tabel 4.5 dan 4.6 data nilai postes dari kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol maka dapat dilihat perbedaan nilai postes pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada Gambar 4.2 berikut ini:

Gambar 4.2 Histogram Perbandingan Nilai Postes Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol

Page 68: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan gambar 4.2 di atas maka dapat dijelaskan bahwa perbedaan

nilai pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol cukup signifikan

yaitu pada kelompok kontrol jumlah siswa terbanyak pada nilai tengah 60

sebanyak 12 orang sedangkan kelompok eksperimen jumlah siswa

terbanyak pada nilai tengah 69 sebanyak 10 orang.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum melakukan uji-t untuk menguji hipotesis maka perlu dilakukan

uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas serta uji keseimbangan.

1. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini untuk menguji normalitas menggunakan uji Chi

Kuadrat dengan rumus yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Hasil uji

normalitas pada tes pretes dan postes kedua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Penjelasan mengenai hitungan uji

normalitas dapat dilihat pada lampiran 22 halaman 117 dan lampiran 23

halaman 120. Sedangkan ringkasan hasil uji normalitas dapat dilihat tabel 4.7

dan 4.8 berikut ini:

Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Pretes

No. Kelompok Harga 𝜒2 Kesimpulan

berdistribusi 𝜒𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2

1. Eksperimen 4,224 7,815 Normal

2. Kontrol 7 7,815 Normal

Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Postes

No. Kelompok Harga 𝜒2 Kesimpulan

berdistribusi 𝜒𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2

1. Eksperimen 6,8 7,815 Normal

2. Kontrol 6,462 7,815 Normal

Page 69: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel 4.8 di atas dapat di ketahui bahwa harga 𝜒𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 kurang dari

𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2 sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kesamaan varian dua

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini untuk

menghitung uji homogenitas menggunakan metode Bartlett dengan uji Chi

Kuadrat yang rumusnya telah dijelaskan di bab sebelumnya. Hasil uji

homogenitas pada tes pretes dan postes kedua kelompok dapat dilihat pada

lampiran 25 halaman 127 dan lampiran 26 halaman 128. Sedangkan

ringkasan hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Pretes dan Postes

No. Instrumen Harga 𝜒2

Kesimpulan 𝜒𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

2 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2

1. Pretes 0,6908 3,841 Homogen

2. Postes 0,00714 3,841 Homogen

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa harga 𝜒𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 kurang

dari 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2 sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi

homogen.

3. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan ini diperoleh melalui hasil pretes pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk kelas eksperimen terdiri dari 34

siswa dengan rerata 60,09 dan simpangan baku 12,34. Sedangkan kelompok

kontrol terdiri dari 29 siswa dengan rerata 57,26 dan simpangan baku 12,42.

Hasil perhitungan uji keseimbangan ini menggunakan uji-t dua pihak yang

dapat dilihat pada lampiran 27 halaman 129. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel 4.10 berikut:

Page 70: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Uji Keseimbangan

No. Harga t

Kriteria Kesimpulan 𝑡𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

1. 0,914378 1,980 𝐻𝑜 diterima Seimbang

C. Pengujian Hipotesis

Setelah pengujian prasyarat analisis terpenuhi, selanjutnya melakukan uji

hipotesis dengan menggunakan uji-t pihak kanan yang rumusnya telah dijelaskan

pada bab sebelumnya. Pengujian hipotesis ini diperoleh dari nilai postes pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Nilai rata-rata postes pada

kelompok eksperimen yaitu 75,44 dengan simpangan baku 11,05. Sedangkan

rerata nilai postes kelompok kontrol adalah 64,93 dengan simpangan baku 10,88.

Untuk penjelasan uji hipotesis dapat dilihat pada lampiran 28 halaman 131

sedangkan ringkasan hasil uji hipotesis dapat dijelaskan melalui tabel 4.11

berikut:

Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis

No. Kelompok Harga t

Kriteria 𝑡𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

1. Eksperimen dan

kontrol 3, 82878 1,658 𝐻𝑜 ditolak

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil uji-t pihak kanan dengan taraf signifikan 5%,

kemampuan berhitung pecahan pada pembelajaran yang menggunakan media blok

pecahan dan media realia diperoleh harga 𝑡𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3,82878 sedangkan harga

yang diperoleh lebih tinggi dari harga 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,658. Sehingga dapat diambil

kesimpulan bahwa kemampuan berhitung pecahan pada pembelajaran yang

menggunakan media blok pecahan lebih baik daripada penggunaan media realia.

Kemampuan berhitung pecahan pada pembelajaran yang menggunakan

media blok pecahan lebih baik karena penggunaan media blok pecahan membuat

Page 71: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siswa lebih cermat dan teliti dalam pengerjaan soal mengenai pecahan. Bentuk

blok pecahan yang dibuat lingkaran memudahkan siswa membagi menjadi

beberapa bagian yang sama bersarnya karena dapat menggunakan alat mengukur

panjang yaitu penggaris. Blok pecahan dibuat dengan warna yang berbeda-beda

antara satu dengan yang lainnya sehingga lebih menarik minat siswa dalam

belajar dan memudahkan siswa memahami konsep pecahan serta membandingkan

pecahan atau mencari pecahan yang senilai secara konkret. Selain itu penggunaan

media blok pecahan tidak hanya didominasi oleh guru melainkan siswa juga

terlibat langsung dalam penggunaannya. Keterlibatan langsung siswa dalam

penggunaan media blok pecahan membuat siswa lebih mudah memahami konsep

pecahan secara konkret sehingga hasil belajar lebih bermakna. Berdasarkan toeri

yang dijelaskan oleh Tim penyusun Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika menyatakan bahwa

media blok pecahan lebih cocok digunakan dalam pembelajaran pecahan meliputi

pengenalan konsep pecahan, membandingkan pecahan, pecahan senilai,

penjumlahan dan pengurangan pecahan. Berdasarkan pendapat tersebut maka

media blok pecahan mempunyai kelebihan dibandingkan media realia.

Sedangkan pembelajaran yang menggunakan media realia (benda nyata)

yang berupa benda yang bentuknya simetris misalnya apel, roti/ kue, semangka,

dan sawo juga melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran

siswa menggunakan realia yaitu dengan memotong atau membelah benda untuk

digunakan mengerjakan soal. Karena proses memotong atau membelah benda

yang digunakan besar benda yang telah dipotong tidak sama sehingga hasilnya

tidak akan tepat. Hal ini disebabkan karena siswa kurang hati-hati dan cermat

dalam memotong benda sehingga antara potongan yang satu dengan lainnya tidak

sama besarnya. Selain itu, siswa merasa kesulitan dalam memotong benda yang

digunakan/ realia menjadi potongan yang besarnya sama serta mendapatkan

realia/ benda yang digunakan dalam pembelajaran pecahan yang bentuknya

simetris agak sulit. Oleh karena itu, penggunaan media realia dalam pembelajaran

pecahan kurang baik hasilnya.

Page 72: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Media blok pecahan dan media realia merupakan salah satu media

pembelajaran Matematika yang cocok dengan materi pecahan di Sekolah Dasar

yang mempunyai kelebihan dapat memperjelas konsep pecahan. Konsep pecahan

yang sulit dipahami oleh siswa karena sifatnya abstrak akan lebih menjadi konkret

karena siswa terlibat langsung dalam penggunaan media. Hal ini disebabkan siswa

menggunakan media blok pecahan dan media realia secara langsung ketika proses

pembelajaran materi pecahan untuk berhitung pecahan. Keterlibatan siswa selama

proses pembelajaran akan meningkatkan keaktifan siswa sehingga siswa tidak

akan melakukan aktivitas lain yang mengganggu pembelajaran seperti mencorat-

coret buku. Selain itu, jika siswa mengalami langsung maka akan menjadi

pengalaman nyata siswa yang tidak mudah dilupakan oleh siswa. Melalui

kehadiran media blok pecahan dan media realia peran guru dalam proses

pembelajaran hanya sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa sehingga

pembelajaran lebih berpusat pada siswa atau student centered.

Page 73: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai postes pada

kelompok eksperimen yaitu 75,44 dan kelompok kontrol 64,93. Berdasarkan

perolehan nilai dilakukan penghitungan uji-t dengan taraf signifikan 5% dan

diperoleh harga 𝑡𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3, 82878 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,658. Sehingga dapat

disimpulkan penggunaan media blok pecahan lebih baik daripada penggunaan

media realia terhadap kemampuan berhitung pecahan siswa kelas IV SD se-gugus

Abimanyu, Masaran, Sragen tahun pelajaran 2011/2012.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian maka penulis akan menyampaikan implikasi

yang berguna bagi teoritis maupun secara praktis.

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya. Selain

itu, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai upaya bersama antara guru,

siswa dan penyelenggara sekolah agar dapat meningkatkan kualitas hasil

belajar siswa secara optimal.

2. Implikasi Praktis

Pembelajaran Matematika pada materi pecahan menggunakan media blok

pecahan karena penggunaan media blok pecahan dapat meningkatkan

aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Selain itu, penggunaan media

blok pecahan membuat siswa lebih aktif, kreatif dan cermat.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah diuraikan maka dapat

dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Page 74: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Pengaruh... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOK PECAHAN DAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS ABIMANYU

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sebaiknya dalam pembelajaran Matematika khususnya materi pecahan

yang sifatnya abstrak menggunakan media pembelajaran yang tepat agar

dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep materi. Media

pembelajaran yang tepat digunakan untuk pembelajaran pecahan salah

satunya adalah media blok pecahan. Sedangkan penggunaan media realia

lebih tepat pada konsep awal pecahan.

2. Bagi Siswa

Sebaiknya siswa dalam proses pembelajaran lebih aktif berperan serta

dalam penggunaan media blok pecahan maupun media realia.

3. Bagi Sekolah

Sebaiknya pihak sekolah menyediakan fasilitas pembelajaran berupa

media pembelajaran Matematika yaitu media blok pecahan agar dapat

digunakan dalam pembelajaran Matematika materi pecahan.

4. Bagi Peneliti Lain

Penulis menyarankan kepada peneliti lain agar dapat mengembangkan

penggunaan media blok pecahan dengan disertai pemilihan strategi

pembelajaran yang tepat dan dapat meningkatkan keaktifan siswa agar

pembelajaran lebih efektif dan hasil belajar lebih maksimal.