FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH,...

130
FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, MAWADDAH, WA RAHMAH (SAMARA)” DALAM PEMBINAAN KELUARGA ISLAMI DI RADIO DAKTA 107 FM BEKASI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Oleh Diah Anggraini NIM: 107051002626 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H

Transcript of FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH,...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH,

MAWADDAH, WA RAHMAH (SAMARA)” DALAM

PEMBINAAN KELUARGA ISLAMI DI RADIO DAKTA 107

FM BEKASI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh

Diah Anggraini

NIM: 107051002626

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M/1432 H

Page 2: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,
Page 3: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,
Page 4: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu penyataan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 17 Maret 2011

Diah Anggraini

Page 5: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

ABSTRAK

Diah Anggraini

Faktor-Faktor Efektivitas Program “ Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah

(SAMARA)” dalam Pembinaan Keluarga Islami di Radio Dakta 107 FM

Bekasi

Keluarga Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah (SAMARA) merupakan

keluarga yang dibangun berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah. Yakni keluarga yang

didalamnya terdapat keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan secara materi

(bersifat kebendaan) dan kebutuhan secara non materi (kasih sayang dan cinta).

Dalam hal ini, Radio Dakta memiliki tujuan untuk membina masyarakat Bekasi

untuk membina keluarganya menjadi keluarga yang Sakinah, Mawaddah wa

Rahmah, dengan bantuan narasumber yang ahli dibidang keluarga.

Keefektifannya dalam menyampaikan pesan-pesan keluarga sakinah yang

dikemasnya sesuai dengan kebutuhan pendengar mampu memberikan

kontribusinya dalam menyelesaikan problematika keluarga dan mampu

memasangkan ± 20 pasangan. Adapun pembahasan lebih rinci terumuskan dalam

pertanyaan: (1) apa faktor pendukung efektivitas format siaran program Samara?,

(2) apa faktor pendukung pesan yang dikemas tim produksi?, (3) apa faktor

pendukung efektivitas kerja tim produksi?, dan (4) bagaimana keseimbangan

program Samara on air dan off air?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif –analisis, yang

bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor efektivitas program Sakinah,

Mawaddah, wa Rahmah (SAMARA) dalam pembinaan keluarga Islami di Bekasi.

Melalui observasi partisipan, wawancara, Focus Group Disscution (FGD) pada

pendengar Samara, dan dokumentasi berupa rekaman program Sakinah,

Mawaddah, wa Rahmah (SAMARA) yang disiarkan secara on air dan foto-foto

kegiatan Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah (SAMARA) secara off air.

Hasil penelitian ini menunjukkan 1) format yang digunakan adalah format

Prolog Skrip Kasus, Prolog Pendalaman Materi dengan Dua Arah, dan Tanya

Jawab Multimedia,dengan faktor pendukung yang berorientasi pada narasumber,

2) faktor pendukung pesan yang terdiri dari: (a)urutan pesan deduktif, (b) gagasan

menarik selanjutnya menerima pesan, (c) imbauan rasional, imbauan motivasi,

dan imbauan emosional sebagai faktor pendukung, (d) abstraksi pesan, dan (e)

pesan nonverbal, 3) faktor pendukung seorang komunikator yang terdiri dari: (a)

kredibiilitas prior ethos, (b) atraksi narasumber, dan (c) kekuasaan tim produksi,

dan 4) faktor pendukung keseimbangan program Samara on air dan off air adalah

(a) kerjasama tim produksi dan keaktifan narasumber dalam menyeimbangkan

pra-produksi sampai produksi bahkan sampai pasca produksi, (b) profesi radio

sebagai Radio Islam, Radio Dakwah, (c) faktor nonverbal (pesan paralinguistik),

dan (d) faktor komunikator yang menunjukkan kredibilitasnya.

Berdasarkan temuan dan simpulan penelitian ini, maka dapat disimpulkan

bahwa faktor pendukung yang menonjol dalam efektivitas program Samara

dipengaruhi oleh orientasi narasumber dalam kegiatan on air maupun off air.

Page 6: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

hidayah-Nya, serta shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad

saw, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi.

Skripsi ini tidak akan bisa tuntas tanpa bantuan, bimbingan, arahan,

dukungan serta kontribusi dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ayahanda tercinta Pitoyo dan Ibunda tercinta Warih Septiarti serta Kakak ku

Teguh Indrianto beserta Istrinya, Nurmalia Susanti dan Ricky Restianto yang

selalu memberikan semangat dan pembelajaran yang tiada hentinya.

2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, serta Seketaris Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. DR. Armawati Arbi, M. Si yang telah menyempatkan waktu untuk

memberikan bimbingannya hingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini

berdasarkan cara penulisannya, tujuannya, dan manfaat bagi masyarakat

akademik.

5. Seluruh dosen atas segala motivasi, ilmu pengetahuan, bimbingan, wawasan,

dan pengalaman yang mendorong penulis selama menempuh studi, serta

seluruh staff akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

6. Pimpinan dan segenap staff Radio DAKTA 107 FM, yang telah bekerjasama

dalam kelancaran penelitian skripsi ini serta motivasinya.

7. Ust. Anwar Anshari Mahdum Spd. yang telah bekerjasama dalam memenuhi

data-data penelitian serta motivasinya untuk menyelesaikan penelitian.

8. Pimpinan dan segenap karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

FIDIKOM UIN Syarif Hidayatullah .

9. Semua sahabat – sahabat ku seperjuangan KPI 2007, yang telah bersama-sama

berjuang dan saling memberikan pengalaman dan motivasi.

10. Semua sahabat – sahabatku di Dewan Alumni SMAN (DASMAN) 3 Bekasi,

teman-teman Dewan Kepengurusan Masjid (Rohis) SMAN 3 Bekasi dan

sahabat – sahabatku di Bekasi. Semoga Allah memudahkan langkah kita.

11. Semua sahabat – sahabatku di UKM Lembaga Dakwah Kampus (LDK)

Syahid, dan Komisariat Dakwah Ushuludin dan Dakwah (KOMDA USWAH),

terima kasih atas doanya. Allah selalu bersama kita.

Akhirnya penulis menyadari dengan wawasan keilmuan penulis

yang masih sedikit, referensi dan rujukan-rujukan lain yang belum terbaca,

menjadikan penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Namun, penulis telah

berupaya menyelesaikan skripsi ini dengan semaksimal mungkin sesuai dengan

kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis meminta saran dan kritik yang

membangun dari pembaca sebagai bahan perbaikan penulisan ini. Penulis

berharap semoga Allah swt, memberikan balasan yang lebih dari semua pihak

pada umumnya.

Bekasi, Maret 2011

Diah Anggraini

Page 8: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iv

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Permasalahan 1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D. Tinjauan Pustaka 6

E. Kerangka Konsep 8

F. Metodologi Penelitian 11

G. Teknis Penulisan 13

H. Sistematika Penulisan 13

BAB II. KAJIAN TEORI 15

A. Format Program Radio 15

B. Faktor-Faktor Pendukung Efektivitas Pesan 28

C. Faktor-Faktor Pendukung Efektivitas Seorang Komunikator 37

BAB III. GAMBARAN UMUM PROGRAM SAMARA DAN RADIO

DAKTA 107 FM BEKASI 43

A. Sejarah Radio Dakta 107 FM Bekasi 43

B. Profil Program Samara Dakta On air 47

C. Profil Program Samara Dakta Off air 51

BAB IV. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG EFEKTIVITAS

PROGRAM SAMARA RADIO DAKTA 107 FM BEKASI 54

Page 9: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

A. Faktor Pendukung Format Program Samara 54

B. Faktor Pendukung Pesan Program Samara 60

C. Karakter Komunikator Program Samara 80

D. Keseimbangan Program Samara On air dan Off air 89

BAB V. PENUTUP 93

A. Kesimpulan 93

B. Saran 94

DAFTAR PUSTAKA 96

LAMPIRAN 98

Page 10: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

BAB. I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi yang efektif apabila pesan yang disampaikan komunikator

dapat dipahami oleh komunikannya, baik komunikasi secara langsung atau

melalui chanel. Makna pesan yang disampaikan komunikator haruslah sama

saat pesan itu sampai pada komunikan. Sehingga komunikator dapat

mempengaruhi sikap komunikan. Efektivitas dalam memaknai pesan timbul

adanya sikap komunikan dalam melaksanakan pesan yang diterimanya.

Misalnya saja seorang anak kepada orang tuanya. Jika si anak melakukan

perintah orang tuanya sesuai dengan keinginan orang tuanya, maka

komunikasi yang terjalin efektif. Kemudian keefektifan komunikasi terlihat

dari kenyamanan dan kesenangan komunikan saat menjalin interaksi dengan

komunikator. Kesenangan ini yang akan mengembangkan suasana

komunikasi. Pesan yang disampaikan akan seragam sampai akhirnya

komunikator dan komunikan menimbulkan sikap saling percaya.

Efektivitas bermula dari komunikator dan pesannya. Komunikan atau

pendengar tidak hanya mendengarkan apa yang komunikator sampaikan akan

tetapi juga melihat siapa dia. Bukan hanya apa yang disampaikan tetapi siapa

yang menyampaikan. Maka, dalam karakter komunikator, Aristoteles

menyebutnya sebagai ethos. Ethos atau faktor-faktor yang mempengaruhi

efektivitas komunikator terdiri dari kredibilitas, atraksi, dan kekuasaan. Akan

tetapi, komunikator tidak lepas dari pesannya. Efektivitas pesan itu sendiri

Page 11: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

dilihat dari urutan pesannya, struktur pesannya, bahasa verbal dan non-

verbalnya, imbauan pesan dan ada/tidaknya abstraksi dalam pesan.1

Karakter efektivitas komunikasi tersebut tidak hanya dilakukan saat

komunikasi secara face to face (pertemuan langsung), tetapi juga melalui

media massa. Pesan yang disampaikan terurut dan terstruktur sehingga

komunikan yang membaca atau yang mendengarnya paham dengan maksud

komunikatornya. Seperti halnya penyampaian pesan melalui media massa

elektronik, Radio. Radio memiliki peranan yang sangat signifikan sebagai

sarana komunikasi yang mempunyai pengaruh luas. Radio memiliki posisi

yang stragtegis dan banyak kelebihan, diantaranya radio memiliki

kesederhanaan probability dan kemampuan menjangkau setiap pendengarnya

yang sedang melakukan kegiatan-kegiatan lain sekalipun, atau bahkan sedang

menikmati media massa lainnya. Hal ini dikarenakan radio tidak dibatasi oleh

ruang dan waktu. Suatu pesan yang disampaikan oleh penyiar dan pada saat

itu juga dapat diterima oleh masyarakat, walaupun sasaran yang dituju sangat

jauh.2

Kelebihan-kelebihan yang dimiliki radio membuat komunikator untuk

mengemas pesannya sehingga komunikan paham dengan apa yang

didengarnya dan menyikapi apa yang telah didengarnya. Seperti radio Dakta

yang dapat menyampaikan visi-misinya melalui pesan-pesan yang dikemas

dalam program-programnya. Radio Dakta adalah radio komersial yang

memiliki karakter sebagai radio informasi. Memberikan informasi secara

1 Jalaluddin Rakhmat, M. Sc. Psikologi Komunikasi. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya:

2008), h. 256-294 2 Onong Uchajan Effendy. Dinamika Komunikasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya,2000).

Cet. Ke-4, h.108

Page 12: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

umum dengan realitas yang ada dan memberikan informasi tentang keislaman.

Walaupun sebagai radio informatif, Radio Dakta hanya memberikan

informasi-informasi yang bermanfaat bagi pendengarnya. Terutama informasi

keislaman, yang dikemas dalam program-program unggulan. Salah satu

progam yang memberikan informasi tentang keislaman adalah program

Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah (SAMARA) Dakta dalam pembinaan

keluarga Islami di masyarakat Bekasi. Untuk selanjutnya penulis

mengangkatnya dengan nama “Samara”.

Program Samara merupakan program yang pesannya membina

masyarakat, khususnya di Bekasi untuk menerapkan keluarga Sakinah,

Mawaddah, dan Rahmah. Program ini terbentuk dari banyaknya pertanyaan

yang masuk dalam program antatas alwanah religi (anda bertanya kami

menjawab) mengenai problematika keluarga dan belum juga bertemu dengan

jodohnya, sehingga membentuk program Samara. Adapun faktor lainnya,

adalah kurangnya pemahaman masyarakat dalam mengelola keluarga sesuai

dengan syariat Islam. Seperti yang dijelaskan dalam surat ar-Ruum ayat 21.

Artinya:

“dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu

isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram

kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi

kaum yang berfikir.”

Page 13: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Program Samara telah menyumbangkan paradigmanya tentang keluarga

sakinah, mawaddah, wa rahmah dalam kehidupan masyarakat di Bekasi.

Banyak yang antusias dengan program tersebut dengan mengikuti kegiatan

program Samara baik on air maupun off airnya. Pada program Samara on air

yang secara live disiarkan pendengar dapat bertanya langsung pada

narasumber. Narasumber memberikan paradigma kajian ilmiah mengenai

keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. Sehingga membuat pendengar

memahami syariat Islam baik dalam mengelola keluarga maupun dalam

meraih pasangan hidup kedepannya. Sedangkan program Samara off air

merupakan program Samara turunan yang bersifat konsultasi yang tidak

dibatasi dengan waktu dan berinteraksi langsung dengan narasumbernya

dalam bentuk kajian/ta’lim dan pembentukkan kelompok (halaqah).

Dalam Program Samara dengan narasumber memberikan pengalaman dan

pemahamannya dalam mengelola keluarga yang sakinah, mawaddah, wa

rahmah dengan pesan-pesan yang dikemas sesuai dengan karakter

pendengarnya. Sehingga masyarakat khususnya keluarga di Bekasi, mampu

memahami dan melaksanakan makna pesan dari narasumbernya. Mampu

mengatasi permasalahan rumah tangga dan mampu mengatasi kegelisahan

karena belum mendapat pendamping hidup sebanyak 20 pasang sampai saat

ini.3 Tidak hanya itu, pendengar juga ikut mensukseskan kajian Samara off

air sehingga menjadi anggota Samara.

3 Wawancara dengan Ustad Anwar Anshari Mahdum. Selaku Narasumber Program

Samara. (Bekasi: 25 Desember 2010)

Page 14: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Berangkat dari pemikiran di atas penulis tertarik untuk mengangkat judul

penelitian “FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM

“SAKINAH, MAWADDAH, WA RAHMAH (SAMARA)” DALAM

PEMBINAAN KELUARGA ISLAMI DI RADIO DAKTA 107 FM

BEKASI”. Yakni menganalisis lebih dalam faktor-faktor efektivitas program

Samara di Radio Dakta 107 FM.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan MasalaH

1. Pembatasan Masalah

Penelitian ini berfokus pada tim produksi, pesan dan channel efektivitas

yaitu format program Samara di Radio Dakta 107 FM Bekasi, baik program

Samara on air maupun off air.

2. Perumusan Masalah

Untuk itu, permasalahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

faktor-faktor yang mempengaruhi faktor-faktor efektivitas yang meliputi

sebagai berikut:

a. Apa faktor-faktor pendukung efektivitas format siaran yang disiarkan

program Samara di Radio Dakta?

b. Apa faktor-faktor pendukung efektivitas pesan yang dikemas oleh tim

produksi?

c. Faktor-faktor pendukung efektivitas kerja tim produksi program

Samara di Radio?

d. Apakah program on air dan program off air saling mendukung

efektivitas program Samara di Radio Dakta?

Page 15: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung efektivitas format siaran

terhadap siaran langsung program Samara di Radio Dakta,

b. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung efektivitas pesan yang

dikemas dalam program Samara di Radio Dakta,

c. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung efektivitas kerja tim

produksi dalam program Samara di Radio Dakta,

d. Untuk mengetahui program Samara on air dan off air saling

mendukung efektivitas program.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dari pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Secara akademis: menambah dan memperkaya wawasan pengetahuan

konsep efektivitas dalam produksi program.

b. Secara praktisi: memberikan gambaran pada media massa lainnya yang

menjadi sarana dakwah untuk memakai metode dan format yang sesuai

dengan kebutuhan objek dakwah.

D. Tinjauan Pustaka

Ulfatun Ni’mah menulis skripsi dengan judul “ Studi terhadap Konseling

Keluarga pada Program Samara di Radio Dakta 107 FM”.4 Kesamaan

4 Ulfatun Ni’mah. Studi Terhadap Konseling Keluargga Pada Program Samara Di Radio

Dakta 107 FM. Skripsi Bimbingan Penyuluhan Islam. Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi.

UIN Syarif Hidayatullah. 2010

Page 16: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

penelitian tersebut dengan penelitian penulis adalah pada objek penelitiannya

yaitu program Samara di Radio Dakta 107 FM. Juga subjeknya yang

mengarah pada pendengar Radio Dakta 107 FM dalam konteks keluarga. Juga

metodologinya dengan pendekatan kualitatif, analisis-deskriptif. Perbedaannya

penelitian penulis terhadap penelitian sebelumnya adalah pada permasalahan

yang akan diteliti. Penelitian yang dilakukan oleh Ulfatun Ni’mah mengenai

studi konseling program Samara, sedangkan penelitian penulis mengenai

faktor-faktor efektivitas program Samara dalam mengemas pesan keluarga

yang Islami.

Gita Desie Permanasari menulis skripsi dengan judul “ Efektivitas

Program Iklan TV Produk Minuman Okky Jelly Drink terhadap Mahasiswa

Fisip UI”.5 Perbedaan dengan penelitian ini adalah fokus penelitiannya pada

efektivitas iklan terhadap mahasiswa UI. Objek dan subjeknya pun berbeda,

objeknya terhadap efek mahasiswa UI, subjeknya pada program iklan

minuman Okky Jelly Drink dengan metode survei. Sedangkan penelitian ini

fokus penelitiannya pada faktor-faktor efektivitas program Samara, maka

objek penelitian ini adalah program Samara, sedangkan subjeknya adalah tim

produksi dan pendengar program Samara.

Silma Mausuli menulis skripsi dengan judul “Efektivitas Dakwah

Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi DKI Jakarta

melalui Program Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tahun 2009”6.

5 Gita Desie Permanasari. Efektivitas Program Iklan TV Produk Minuman Okky Jelly

Drink terhadap Mahasiswa Fisip UI. Skripsi Komunikasi. Fakultas Fisip. Universitas Indonesia.

2006 6 Silma Mausuli. Efektivitas Dakwah Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ)

Provinsi DKI Jakarta melalui Program Musahabah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tahun 2009.

Skripsi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi. 2010.

Page 17: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Perbedaan dengan penelitian ini adalah fokus penelitiannya pada efektivitas

dakwah pada lembaga. Subjek dan objeknya berbeda, subjeknya terhadap

Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an, sedangkan objeknya terhadap

program Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ). Metode yang digunakan adalah

survei lapangan. Sedangkan penelitian ini fokus peneliannya pada faktor-

faktor efektivitas program Samara, maka objek penelitian ini adalah program

Samara, sedangkan subjeknya adalah tim produksi dan pendengar program

Samara.

E. Kerangka Konsep

Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss (1974:9-14), komunikasi

yang efektif menimbulkan tanda-tanda pengertian, kesenangan, mempengaruhi

sikap, hubungan sosial yang baik dan tindakan. Pengertian yang dimaksud

disini adalah penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud

Faktor-faktor

Pendukung

Efektivitas

Komunikasi

Efektivitas Komunikator

- Kredibilitas

- Atraksi

- Kekuasaan

Efektivitas Pesan

- Urutan pesan

- Sturktur pesan

- Imbauan pesan

- Abstraksi

- Non-verbal

Faktor Pendukung

Pengemasan program

keluarga Sakinah

Page 18: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

oleh komunikator. Apa yang dimaksud komunikator dipahami oleh komunikan.

Kesenangan bukanlah mencari informasi. Akan tetapi, komunikasi yang

dilakukan untuk menimbulkan kehangatan, akrab dan menyenangkan.

Mempengaruhi sikap, merupakan komunikasi yang dilakukan memiliki tujuan

dan maksud tertentu. Sedangkan hubungan sosial yang baik akan melahirkan

tindakan dalam masyarakat7. Seperti Lott dan Lott (1966) menemukan bahwa

murid-murid belajar bahasa Spanyol lebih cepat bekerja sama dengan orang-

orang yang mereka senangi.

Efektivitas komunikator dipengaruhi oleh faktor kredibilitas, atraksi dan

kekuasaan. Kredibilitas merupakan persepsi komunikan terhadap komunikator.

Tingkat kepercayaan yang ditimbulkan komunikan terhadap komunikator.

Atraksi merupakan komunikasi yang dilakukan komunikator terhadap

komunikan dikarenakan adanya kesamaan dan daya tarik fisik. Akan tetapi,

atraksi lebih banyak terjadi jika ada kesamaan satu sama lain. Sedangkan

kekuasaan, kekuatan komunikator dalam komunikasi. Komunikator memiliki

kekuatan untuk melakukan apapun terhadap komunikas. Hal ini, tidak lain

merupakan hasil dari kredibilitas dan atraksi komunikator terhadap

komunikan.8

Aristoteles, dalam buku klasik tentang komunikasi De Arte Rhetorika,

menerangkan peranan taxis dalam memperkuat efek pesan persuasif. Yang

dimaksud taxis ialah pembagian atau rangkaian penyusunan pesan. Penyusunan

pesan ditujukan untuk mudah dingat dan dapat melahirkan perubahan sikap.

Pesan yang tersusun akan mudah dipahami oleh komunikannya. Setelah pesan

7 Jalaluddin Rakhmat, M. Sc. Psikologi Komunikasi. (PT.Remaja Rosdakarya: Bandung,

2008), h. 13-15 8 Ibid, h. 256-267

Page 19: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

itu tersusun, pesan juga terstruktur. Struktur pesan menunujukkan konsisten

pesan oleh komunikator sehingga dapat mempengaruhi komunikan, baik dari

sikap maupun cara berpikirnya. Imbauan pesan bermaksud untuk

mempengaruhi orang lain dengan menyentuh motif yang menggerakkan atau

mendorong perilaku komunikate. Kemudian, pesan yang terstruktur dilihat

kembali supaya mengurangi bahasa-bahasa yang abstrak. Pesan verbal dan

non-verbal pun termasuk dalam efektivitas pesan. Karena pesan itu dikatakan

efektif apabila komunikator memberikan keyakinan pada komunikannya. Salah

satu pemberian keyakinan itu dilihat dari penampilannya dan expresinya.9

Komunikator memiliki tujuan dalam menyampaikan pesan terhadap

komunikan. Tujuan dari komunikator dalam program Samara adalah pesan

yang terkandungan dalam Surat ar-Rum ayat 21. Kata litaskunu ilaiha, yang

artinya bahwa Tuhan menciptakan perjodohan bagi manusia agar yang satu

merasa tentram terhadap yang lain. Dalam bahasa Arab, kata sakinah di

dalamnya terkandung arti tenang, terhormat, aman, penuh kasih sayang,

mantap dan memperoleh pembelaan.

Jadi keluarga sakinah adalah kondisi yang sangat ideal dalam kehidupan

keluarga, dan yang ideal biasanya jarang terjadi, oleh karena itu ia tidak terjadi

mendadak, tetapi ditopang oleh pilar-pilar yang kokoh, yang memerlukan

perjuangan serta butuh waktu serta pengorbanan terlebih dahulu.10

F. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

9 Jalaluddin Rakhmat, M. Sc. Psikologi Komunikasi. (PT.Remaja Rosdakarya: Bandung,

2008), h. 282-302 10

Ahmad Mubarok. Psikologi Keluarga. (Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara, 2005).

Page 20: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode penelitian deskriptif-analisis kualitatif dan paradigma yang digunakan

adalah konstruktivisme, dimana tiap individu akan memberikan pengaruh

terhadap masyarakatnya, dengan catatan tindakan sosial dilakukan oleh

individu harus berhubungan dengan rasionalitas dan tindakan sosial harus

dipelajari melalui penafsiran serta pemahaman (interpretive understanding).11

Dalam hal ini pendengar dan tim produksi program Samara di Radio Dakta

107 FM Bekasi yang menjadi subjek penelitian. Adapun untuk

menggambarkan realitas objek penelitian berdasarkan fakta-fakta dan

informasi-informasi yang tampak.

Dalam penelitian kualitatif ini penulis menggunakan teknik pengumpulan

penelitian lapangan (Field Reseach), yakni mengumpulkan data dengan

observasi, wawancara mendalam (interview) dan dokumentasi.

2. Tempat dan waktu penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di kantor Radio Dakta 107 FM Bekasi,

yang berlokasi di Jl. KH. Agus Salim 77, Bekasi 17112. Adapun waktu

penelitian ini dilaksakan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2011.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah pendengar

(anggota Samara) dan program Samara, yang disiarkan setiap Senin malam

pukul 20.00 wib. Sedangkan objeknya yaitu efektivitas program Samara di

Radio Dakta 107 FM Bekasi.

4. Tahap Penelitian

11

Ulviah Maullivah. Paradigma Konstruktivisme & Paradigma Kritikal.

www.scribd.com › School Work › Essays & Theses. 2009

Page 21: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Prosedur penelitian menggunakan berbagai instrument, sebagai berikut:

a. Teknik Pengumpulan Data

Instrument-instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Observasi

Teknik observasi dilakukan untuk mengetahui atraksi tim produksi

pada pendengar saat mendengarkan program Samara di Radio Dakta

107 FM. Serta teknik penyampaian Ustad Anwar Anshari sebagai

pembicara dalam kajian Samara off air.

2) Wawancara

Wawancara mendalam sebagai primer dilakuan kepada tim

produksi untuk mengetahui riwayat hidup, pengalaman dan cara kerja

tim produksi program SAMARA Dakta di Radio Dakta 107 FM.

3) Focus Group Disscusion.

Intstrument ini digunakan untuk mengetahui efektivitas pesan

(imbauan pesan dan verbal & non-verbal) terhadap pendengar.

4) Dokumentasi

Yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen.

b. Teknik Pengolahan Data

Dalam menyederhanakan data dan mengolah data, teknik

pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan kategorisasi dan pola. Hasil penelitian lapangan dari

wawancara di kategorisasikan dan dilihat keterkaitannya dengan fokus

penelitian. Kemudian data dimasukkan ke dalam tabel untuk

memudahkan dalam mengkategorisasikannya.

Page 22: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

c. Teknik analisis data

Temuan ditafsirkan berdasarkan kerangka konsep.

G. Teknis Penulisan

Teknis penulisan dalam skripsi ini berpedoman kepada buku “Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dam Disertasi)”, yang diterbitkan oleh

CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2007.

H. Sistematika Penulisan

Untuk menggambarkan dan menguraikan secara jelas mengenai hal-hal

yang terkandung dalam skripsi ini, maka penulis membagi sistematika

penyusunan ke dalam lima bab. Masing-masing bab terbagi ke dalam sub-sub

bab, dengan rincian sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Membahas Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah,

Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Kerangka Teori,

Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II: TINJAUAN TEORITIS

Format Program Radio, Faktor-Faktor Pendukung Efektivitas Pesan, dan

Faktor-Faktor Pendukung Efektivitas Seorang Komunikator

BAB III: GAMBARAN UMUM PROGRAM “Sakinah, Mawaddah, wa

Rahmah (SAMARA)” DAN RADIO DAKTA 107.00 FM BEKASI

Sejarah Radio Dakta, Profil Program Samara On air dan Profil Program

Samara Off air

Page 23: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

BAB IV: FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG EFEKTIVITAS

PROGRAM “Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah (SAMARA)” DAKTA

RADIO DAKTA 107.00 FM BEKASI

Faktor Pendukung Format Program Samara, Faktor Pendukung Pesan

Program Samara, Faktor Pendukung Karakter komunikator Program Samara,

dan Faktor Keseimbangan program on air dengan off air.

BAB V: PENUTUP

Membahas tentang Kesimpulan dan Saran.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

BAB II.

KAJIAN TEORI

A. Format Program Radio

Radio merupakan salah satu jenis media massa (mass media), yakni sarana

atau saluran komunikasi massa (channel of mass communication), seperti hal

suratkabar, majalah atau televisi. Ciri khas radio adalah auditif, yakni

dikonsumsi telinga atau pendengaran. 12

Media radio dipandang sebagai “kekuatan kelima” (the fifth estate) setelah

lembaga eksekutif (pemerintah), legislative (parlemen), yudikatif (lembaga

peradilan), dan pers atau surat kabar. Disebut kekuatan kelima karena

dianggap sebagai “adiknya” suratkabar. Yang menjadikan radio sebagai

kekuatan kelima karena radio memiliki kekuatan langsung, tidak mengenal

jarak dan rintangan, dan memiliki daya tarik sendiri seperti kekuatan sauara,

musik, dan efek suara13

.

Stasiun penyiaran radio komersial dalam upaya mengoptimalkan

pendapatannya berawal dari target dan perolehan pendengar. Data pendengar

yang diperoleh dijadikan dasar untuk melakukan promosi oleh pengiklan,

selanjutnya memberi slot waktu penyiaran radio tersebut.14

Tujuan program stasiun penyiaran radio komersial adalah untuk

menyiarkan atau mengudarakan sesuatu yang bisa menarik perhatian

pendengar, kemudian bisa “dijual” kepada para pengiklan. Untuk mengetahui

bagaimana membuat program menarik dan mendapatkan pendengar

12

Asep Syamsul M. Romli. Broadcast Journalism. ( Bandung: Nuansa, 2004), h. 19 13

Ibid, h. 19 14

Harley Prayudha, M. Si. Radio: Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik

Penyiaran. (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), h. 46

Page 25: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam konsep radio-

programming dan setara dengan pengembangan format. Misalnya sebuah

stasiun penyiaran radio komersial yang berhasil akan menerima dan meraih

kelompok pendengar tertentu, maka konsep programming-nya harus

memenuhi keinginan yang diharapkan oleh para pendengarnya.15

1. Format

Pengelola stasiun penyiaran radio terlebih dahulu memperhatikan

positioning yang dicapai dalam menentukan programming penyiaran radio.

Positioning itu sendiri adalah upaya agar pendengar yang ingin diraih sesuai

dengan citra yang dikehendaki. Salah satu upayanya adalah membuat format

acara yang akan diudarakan kepada pendengar, sehingga antara positioning

dan format akan membentuk citra stasiun penyiaran.

Format adalah kerangka kerja, konseptualisasi dari sebuah stasiun siaran.

Format siaran radio merupakan variasi – sekaligus distributor – program

siaran informasi, musik, dan iklan. Setiap radio ,erancang format siarannya

untuk target-target tertentu, yaitu: hiburan khalayak, peringkat rating,

profesionalisme memproses informasi-auditif, dan memasok persepsi

masyarakat akan informasi tertantu, serta merebut perhatian khalayak16

.

Menyusun format, sebaiknya memperhatikan faktor persaingan penyiaran

radio, geografis-demografis-psikografis-perilaku-individu dalam jumlah

populasi penduduk dan yang paling penting adalah memahami bagaimana

15

Ibid, h. 47 16

Septiawan Santana K. Jurnalisme Kontemporer. ( Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2005), h. 109

Page 26: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

peluang periklanan dari positioning dan format stasiun untuk usaha penyiaran

radio.17

Dalam penataan acara, yang akan dihadapi adalah elemen pendukung

acara seperti musik, kata-kata, identitas stasiun, iklan, gaya siaran, dan

penjadwalan acara sesuai dengan segmen-segmen waktu yang direncanakan.

Oleh karena itu, setiap jamnya mengatur elemen-elemen acara yang sudah

direncanakan agar tertata dengan baik, dalam kepenyiaran disebut “ Hot

Clock” atau “ Format Wheel”. Kemasan inilah yang nantinya menjadi “roh”

penyiaran dengan kemasan produksi yang khas dan beda dari stasiun

penyiaran radio lain18

.

Gambar 2.1 “Format wheel at all-news station”

Sumber: Joseph R. Dominick, “Dynamics of Mass Commmunication”

17

Harley Prayudha. Radio: Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran.

(Malang: Bayumedia Publishing, 2005), h. 47 18

Ibid, h. 48

Page 27: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Gambar 2.2 Contoh Format Program Durasi 60 Menit

Pada umunya, radio memiliki format penyiaran sebagai berikut:

a. Siaran informasi.

Informasi menjadi materi utama dalam siaran. Informasinya selalu

diaktualisasikan, berdasarkan perkembangan peristiwa yang baru terjadi.

Iklan menyusup sesekali, mengiringi sajian informasi. Talk show dipakai

sebagai sisipan lain yang memperjelas pemberitaan.

b. Siaran musik-informasi.

Format ini menekankan musik sebagai targetnya. Dalam komposisi 60-

70% musik dan 30-40% informasi, format siaran radio ini mengisi

kebuuhan masyarakat akan hiburan lewat radio.

c. Siaran informasi-musik.

Format siaran ini memakai perbandingan 60-70% informasi dan 30-

40% musik. Siaran informasinya menyisipkan musik sebagai selingan,

namun dengan titik berat pada unsur informasi sebagai target siarannya.

Page 28: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

d. Siaran musik

Format siaran radio ini mencirikan stasiun radio yang menekankan

musik sebagai piranti utamanya. Jumlah siaran informasi, termasuk

program-program informasi singkat dan siaran berita, tidak melebihi 10-

20% waktu siaran. Selebihnya 80-90% diisi dengan siaran musik.19

Upaya yang dilakukan untuk menentukan jenis-jenis program yang

menarik sesuai tipe pendengar yakni identifikasi format-format yang mendekati

pendengar khusus. Suatu format pada dasarnya merupakan pengaturan elemen-

elemen program: musik, identitas stasiun, informasi, dan spot komersial ke

dalam suatu susunan yang menarik untuk mempertahankan segmen pendengar

yang dicari stasiun penyiaran radio. Misalnya, sebuah format yang diberi nama

“Top 40” atau CHR ( Contemporary hit Radio) disusun dari rekaman-rekaman

musik yang paling populer disajikan kepada pendengar remaja belasan tahun

dan usia awal dua puluhan20

.

Rumusan untuk membuat format, mungkin bisa disebut sebagai produksi,

personalitas, dan pembuatan program. Bagaimana ketiga komponen tersebut

menjadi satu ke dalam sebuah format tergantung pada keputusan penjualan dari

pengelolaan stasiun penyiaran radio yang bersangkutan. Keputusan itu

biasanya, berdasarkan sebuah analisis persaingan yang cermat untuk

disuguhkan kepada target pendengar dengan harapan pendengar itu akan

19

Septiawan Santana K. Jurnalisme Kontemporer. ( Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2005), h. 109 20

Harley Prayudha. Radio: Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran.

(Malang: Bayumedia Publishing, 2005), h. 51-52

Page 29: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

menyukai dan setia terhadap stasiun radio tersebut. Format kemudian menjadi

sebuah daya tarik positioning yang dapat menarik pendengar lebih banyak21

.

Format sangat penting karena menjadikan pribadi stasiun penyiaran radio

tersebut dimaksimalkan untuk menarik pendengar. Penyiaran radio merakit

formatnya dalam berbagai cara, hal termudah yang sering dijumpai yaitu

membuat program yang diletakkan dibeberapa segmen waktu. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa perbedaan populasi dan demographi (usia, ekonomi, dan

lainnya) pendengar akan dipengaruhi oleh ketertarikan pengdengar terhadap

program-program yang disajikan. Ketertarikan itu disebabkan oleh kebutuhan

dan keinginan pendengar, misalnya dipagi hari tentang lalu lintas, karena

pendengar membutuhkan info lalu lintas, siangnya suasana santai dengan

menyiarkan lagu-lagu, dan malamnya sesuai dengan program yang ingin

didengar seperti talkshow22

.

2. Penyiar Radio

Yang menjadikan radio sebagai kekuatan kelima karena radio

memiliki kekuatan langsung, tidak mengenal jarak dan rintangan, dan

memiliki daya tarik sendiri seperti kekuatan suara, musik, dan efek suara23

.

Kekuatan suara dan efek suara dipengaruhi oleh penyiarnya (announcer).

Penyiar (announcer) adalah orang yang bertugas membawakan atau memandu

acara radio, misalnya acara berita, pemutaran lagu pilihan, talk show, dan

sebagainya. Penyiar menjadi ujung tombak sebuah stasiun radio dalam

berkomunikasi dengan pendengar. Keberhasilan sebuah program acara –

dengan parameter jumlah pendengar dan pemasukan iklan – utamanya

21

Ibid, h. 51-52 22

Ibid, h. 53-54 23

Asep Syamsul M. Romli. Broadcast Journalism. ( Bandung: Nuansa, 2004), h. 19

Page 30: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

ditentukan oleh kepiawan penyiar dalam membawakan sekaligus

“menghidupkan” acara tersebut.24

Penyiar paling tidak selain harus memiliki suara yang bagus, bisa

mengoperasikan peralatan siaran, juga harus memiliki kemampuan menulis

paling tidak untuk mempersiapkan bahannya sendiri ketika siaran. Secara luas

penyiar bisa diartikan sebagai penyaji musik dan kata-kata. Penyiar pada

stasiun-stasiun penyiaran radio terkadang bisa juga difungsikan menjadi orang

yang bertugas dalam produksi program, serta bisa menjadi operator studio,

atau terkadang bisa berfungsi menjadi teknisi jika penyiar memiliki bakat dan

memahami teknik, misalnya menangani komputer siaran, menempatkan

mikrofon, menghidupkan dan mematikan pemancar. Tetapi, yang paling

penting di masa sekarang dalam penyiaran radio, untuk menjadi penyiar selain

harus memiliki dasar suara yang bagus, juga harus mampu memahami tentang

penjualan stasiun penyiaran radio, serta tanggap terhadap hal-hal yang

dihadapi dalam melakukan tugas-tugas kepenyiaran.25

a. Kecakapan Penyiar

Ada beberapa kecakapan yang harus dimiliki seorang penyiar (announcer’s

skill).

1) Berbicara. Pekerjaan penyiar adalah berbicara, mengeluarkan suara, atau

melakukan komunikasi secara lisan. Karenanya penyiar harus “lancar

bicara” dengan kualitas vocal yang baik – seperti pengaturan suara,

pengendalian irama, tempo, artikulasi, dan sebagainya. Kelancaran

berbicara dengan kualitas vocal yang baik dapaat sibentuk dengan latihan

24

Ibid, h. 31 25

Harley Prayudha. Radio: Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Pneyiaran.

(Malang: PT. Bayumedia Publishing, 2005), h. 204

Page 31: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

pernafasan, latihan intonasi (nada suara), latihanan aksentuasi (konsep

penekanan kata), latihan speed (kecepatan berbicara), dan latihan artikulasi

(kejelasan pengucapan).

2) Membaca. Spoken reading, yakni membaca naskah siaran namun terdengar

seperti bertutur atau tidak membaca naskah.

3) Menulis. Menulis naskah siaran merupakan bagian dari persiapan sebelum

melakukan siaran.26

Menurut Ben G. Hennke dalam bukunya The Radio Announcer’s

Handbook (1954), kecakapan yang harus dimiliki penyiar meliputi:

1) Komunikasi gagasan. Seorang penyiar mampu menyampaikan gagasan,

pemikiran, atau informasi dengan baik dan mudah dipahami pendengar,

2) Komunikasi kepribadian,

3) Proyeksi kepribadian. Penyiar harus memproyeksikan dirinya sebagai

pribadi yang memiliki keaslian suara, kelincahan dalam berbicara sehingga

dinamis dan penuh semangat, keramah tamahan sehingga hangat dan akrab

di telinga pendengar, dan kesanggupan menyesuaikan diri,

4) Pengucapan yang jelas dan benar atas setiap kata atau istilah yang

dikemukakan,

5) Kontrol suara, meliputi pola titinada (pitch), kerasnya suara (loudness),

tempo (time), dan kadar suara (quality)27

.

b. Keterampilan Penyiar Radio

Adapun beberapa keterampilan yang harus dimiliki seorang penyiar

adalah, sebagai berikut:

26

Asep Syamsul M. Romli. Broadcast Journalism. ( Bandung: Nuansa, 2004), h. 32-33 27

Ibid, h. 38

Page 32: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

1) Suara.

Kebutuhan dasar seorang penyiar adalah suara. Suara yang sangat

diharapkan adalah suara yang jelas, bergema dan tenang. Suara penyiar dalam

media penyiaran radio memang lebih mementingkan kejelasan dan resonansi.

Latihan dapat memungkinkan seseorang untuk meningkatkan keterampilan

dan meningkatkan kualitas suara. Yang paling penting agar suara terdengar

jelas dapat dipahami, bertenaga, resonansi yang bagus diperlukan latihan

mengolah “Suara Diafragma”, yaitu suara yang keluar dari perut.

2) Pengucapan.

Pengucapaan yang benar menjadi hal yang penting bagi penyiar dan yang

dipahamai oleh pendengar. Perbedaan antar individu menurut latar belakang

asal muasal penyiar diperlukan pembiasaan hal-hal yang menjadi standar

penyiaran. Pengucapan yang “lebih disukai” oleh karya-karya referensi, tokoh

public, dan oleh sejawat seharusnya menjadi pedoman penyiar. Gunakan

keyakinan penuh dalam memilih pengucapan.

3) Artikulasi

Hal ini berkaitan dengan pengucapan vocal, konsonan, dan difrong.

Artikulasi harus jelas dan menyenangkan tanpa terlalu menarik perhatian.

Pertimbangkan lagi posisi pendengar dalam hubungannya dengan

orang yang ada di depan mikrofon. Mikrofon berjarak sangat dekat dengan

penyiar. Pendengar di rumah juga sama dekatnya dengan yang berbicara di

depan mikrofon, karena suara. Pendengar akan sangat cepat tanggap terhadap

kecerobohan dan perbedaan pada penyiar yang tidak terlatih.

Devito, dalam bukunya “The Element of Public Speaking” menyebutkan:

Page 33: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Kejelasan ucapan dan pembendaharaan kata hamper sama, jika

mengacu pada pengucapan, dimana menghasilkan suara dan kata-kata,

tetapi mereka berbeda. Bagaimanapun tekniknya, kejelasan ucapan adalah

perpindahan kata-kata yang dibuat sebagai perubahan dan gangguan pada

aliran udara yang dikirim dari paru-paru.28

Maka, artikulasi yang baik membutuhkan suplai udara yang banyak,

kerongkongan yang rileks, penggunaan kepaladan gerakan bibir, lidah, dan

rahang yang kuat dan cerdas.

4) Penekanan

Penyiar menggunakan penekanan untuk menunjukkan pada pendengar hal-

hal yang penting atau tidak penting dalam suatu materi bacaan. Catatan untuk

penyiar, bahwa perilaku yang empatik dan antusias dapat diterima jika sesuai

dengan produk dan program acara, tapi jika penyiar melakukan “teriakan”

dalam memberi penekanan, boleh jadi akan membuat pendengar tidak antusias

dan malah bisa berakibat tidak suka.

5) Warna kata

Warna kata sangat berkaitan dengan penekanan. Penekanan terutama yang

berkaitan dengan kuat lemahnya suara, warna kata dengan kualitas suara serta

sikap emosional. Seorang penyiar radio tidak hanya menampilkan denotation

(tanda) saja yang telah diterima umum, tapi impression (kesan), behavior

(perilaku), dan mood (suasana jiwa) juga harus dikomunikasikan kepada

pendengar.

6) Kecepatan atau tempo

Ada dua faktor yang berhubungan dengan kecepatan, yang pertama

kecepatan keseluruhan, yaitu tingkat atau jumlah kata per menit, dan yang

28

Harley Prayudha. Radio: Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Pneyiaran.

(Malang: PT. Bayumedia Publishing, 2005), h. 206

Page 34: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

kedua kecepatan dalam mengucapkan kata per kata. Pilihan kecepatan bisa

mempengaruhi tingkat pemahaman. Penyiar perlu untuk mengetahui kapan

harus lambat, bagaimana memperlihatkan kontras dalam ritme, dan bagaimana

menggunakan jeda.

7) Infleksi (perubahan nada suara)

Bahasa mempunyai pola melodi yang khusus. Pola melodi yang sangat

umum adalah mekanis (menahan suara secara tradisional), pola menyanyi dan

pola naik –turun.

8) Perilaku

Hal terpenting dari perilaku pribadi penyiar adalah kepercayaan diri. Harus

tenang dan percaya diri saat mengudara.

9) Gaya

Ini bisa dikatakan sebagai “personalitas” penyiar waktu mengudara.

Seorang penyiar mungkin memiliki kehangatan, kekuatan dan terlihat seperti

seorang teman yang menarik; penyiar yang lain mungkin membuat

pendekatan “homey (seperti di rumah)”, yang berbicara sebagai seorang

tetangga kepada tetangga yang lewat pagar belakang; yang lain mungkin

percaya pada jaminan kewenangan, yang secara jelas tidak terganggu oleh

sesuatu atau seseorang; penyiar menggunakan perilaku yang gembira dan

lembut.

10) Pemahaman terhadap materi.

11) Penghafalan

Page 35: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Iklan dan kontinuitas acara kadang-kadang berhubungan dengan memori,

meskipun praktik ini sekarang lebih jarang dilakukan dibandingkan dengan

masa-masa awal penyiaran.

12) Sinkronisasi

Penyiar radio harus mampu membayangkan bahwa pendengar dekat di

sampingnya ketika dia membaca narasi. Penyiar harus tahu apa yang benar-

benar bisa dibayangkan untuk mengarahkan perhatian pendengar, dan melalui

nuansa ketika penyiar membaca, memberikan penekanan pada hal-hal

tertentu.29

3. Produksi Penyiaran Radio

Untuk menghasilkan bunyi atau efek tertentu yang diproduksi dari sebuah

stasiun penyiaran radio bisa diciptakan atau dibentuk dengan menggunakan

berbagai sumber. Suara yang unik dari sebuah stasiun penyiaran radio akan

tercipta dari beberapa hal yaitu, kombinasi jenis musik yang memang

diprogram sesuai rencana, gaya dan tatanan vokal yang diudarakan oleh para

penyiar, teknik-teknik yang digunakan dalam proses produksi iklan komersial

serta pada iklan layanan masyarakat, sound efek yang digunakan untuk

mengiringi siaran, dan sejumlah teknik perekaman khusus lainnya serta

penggunaan metode-metode produksi suara.

Struktur departemen dari stasiun penyiaran radio sangat bervariasi

disesuaikan dengan ukuran.

Tingkatan manajer memiliki tanggung jawab akan perencanaan dan

pelaksanaan kebijakan stasiun penyiaran radio, pemelihara hubungan dengan

29

Harley Prayudha. Radio:Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran.

(Malang: PT. Bayumedia Publishing, 2005), h. 205-215

Page 36: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

komunitas, serta monitoring isi program, jumlah pendengar, dan informasi

penjualan.

1) Program director, bertanggung jawab untuk suara stasiun dan

menyupervisi musik atau materi acara lain untuk kelangsungan penyiaran

dan juga bertanggung jawab performa penyiar. Tiga belas kerangka dasar

untuk mengoptimalisasi kerja seorang pengarah program antara lain:

monitoring, mendengarkan stasiun penyiaran radio setiap saat, setiap hari,

dalam kondisi apa pun tetap memantau. Act (bertindak), mengoreksi

kesalahan penyiaran sesegera mungkin, harus peduli dengan kesalahan-

kesalahan yang dilakukan oleh tim kerja program. Create ( mencipta),

membuat ide-ide baru untuk penyegaran. Involve yourself with your people

(libatkan diri dengan semua karyawan), sering berdialog dengan tim kerja.

Get input (cari masukan), memberikan masukan-masukan yang

membangun datang dari mana saja, mendorong untuk mempelajari

kritikan-kritikan yang dilontarkan karena respeknya. Be aware of the

competition (menyadarkan tentang persaingan), memahami peta

persaingan. Involve yourself in the community (libatkan diri dalam

komunitas), jangan melepaskan diri dari masyarakat, dalam hal ini adalah

pendengar. Be positive (selalu berpikir positif). Share (berbagi),

membicarakan gagasan-gagasan dan rencana stasiun penyiaran radio.

Review your goal (telaah kembali tujuan-tujuannya), mengecek kembali

apa yang sudah dilakukan oleh tim kerja. Set an example (berikan contoh),

memberikan contoh untuk mengurangi kesalahan. Be conscious (hemat),

menyadari tujuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan

Page 37: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

tidak membuang-buang waktu. Do something (lakukan sesuatu), biarkan

tim kerja melakukan pekerjaannya sehingga menimbulkan keterarikan dan

keseriusan serta kepedulian terhadap stasiun penyiaran radio.

2) News department, bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menulis, dan

menyiarkan berita-berita atau informasi baik lokal, nasional, maupun

internasional.

3) Sales, memiliki fungsi merencanakan dan mengelola kegiatan promosi dan

penjualan stasiun penyiaran radio sesuai dengan strategi promosi yang

telah ditentukan, serta segala aktivitas penjualan untuk mencapai target

penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.30

B. Faktor-Faktor Pendukung Efektivitas Pesan

Jose Delgado (1969) mengembangkan alat-alat stimulasi yang dapat

merangsang otak. Dengan menggunakan transdermal stimoceiver yang

ditanamkan pada otak pasien, dari jauh Delgado dapat menggerakkan tingkah

laku orang: mengubahnya dari agresif menjadi tenang atau sebaliknya, dari

gembira menjadi sedih atau sebaliknya. Dengan demikian Delgado

menyatakan “ predictable behavioral and mental responses may be induced in

direct manipulation of the brain.” (Perilaku dan respon mental yang dapat

diramalkan dapar diinduksikan sengan manipulasi otak secara langsung).31

30

Harley Prayudha, M.Si. Radio: Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik

Penyiaran. (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), h. 79 31

Ibid, h. 268

Page 38: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Delgado bekerja keras untuk mengidentifikasi daerah pada otak manusia,

membuat peta otak, mengembangkan alat-alat elektronis halus; semua

mengendalikan dan menggerakkan manusia.32

Goerge A. Miller menyatakan ada alat yang bisa mempengaruhi perilaku

manusia, dapat mengendalikan pikiran manusia. Teknik ini telah digunakan

manusia sejak presejarah. Teknik pengendalian perilaku orang lain ini lazim

disebut bahasa. Bahasa yang merupakan kumpulan dari beberapa kata, dapat

mengatur perilaku orang lain. Misalnya tangisan anak dapat menggerakan

perilaku ibunya. Dengan aba-aba “maju, jalan” , seorang sersan dapat

menggerakkan puluhan terntara menghentakkan kakinya dan berjalan dengan

langkah-langkah tegap. Inilah kekuatan bahasa, kekuatan kata-kata, the power

of words.33

1. Urutan pesan

Aristoteles, dalam buku klasik tentang komunikasi De Arte Rhetorica

menerangkan peranan taxis dalam memperkuat efek pesan persuasif. Taxis

yang dimaksud adalah pembagian atau rangkaian penyusunan pesan. Urutan

pesan seperti: pengantar, pernyataan, argument, dan kesimpulan.34

Beighley pada tahun 1952 meninjau berbagai penelitian yang

membandingkan efek pesan yang tersusun dengan pesan yang tidak tersusun.

Ia menemukan bukti yang nyata yang menunjukkan bahwa pesan yang

diorganisasikan dengan baik lebih mudah dimengerti daripada pesan yang

tidak tersusun baik. 35

32

Ibid, h. 267 33

Ibid, h. 267 34

Ibid, h. 294 35

Ibid, h. 294-295

Page 39: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Retorika mengenal enam macam organisasi pesan, yaitu deduktif, induktif,

kronologis, logis, spasial, dan topical. Urutan deduktif dimulai dengan

menyatakan dulu gagasan utama, kemudian memperjelasnya dengan

keterangan penunjang, penyimpulan dan bukti. Sebaliknya, dalam urutan

induktif mengemukakan perincian-perincian dan kemudian menarik

kesimpulan. Urutan kronologis, pesan disusun berdasarkan urutan waktu

terjadinya peristiwa. Urutan logis, pesan disusun berdasarkan sebab ke akibat

atau akibat ke sebab. Urutan spasial, pesan disusun berdasarkan tempat,

sedangkan urutan topical, pesan diurutkan berdasarkan topik pembicaraan.

Klasifikasinya dari yang penting kepada yang kurang penting, dari yang

mudah menjadi sukar, dari yang dikenal kepada yang asing (Rakhmat,

1982:46).36

Alan H. Monroe menyarankan lima langkah dalam penyusunan pesan

yang di sebut “motivated sequence”, yaitu sebagai berikut:

a) Attention (perhatian)

b) Need (kebutuhan)

c) Satisfaction (pemuasan)

d) Visualization (visualisasi)

e) Action (tindakan)37

Jadi, pertama kali yang harus dilakukan untuk mempengaruhi orang lain

adalah perhatiannya, selanjutnya bangkitkan kebutuhannya, berikan petunjuk

bagaimana cara memuaskan kebutuhan itu, gambarkan dalam pikirannya

keuntungan dan kerugian apa yang akan diperoleh bila menerapkan atau tidak

36

Ibid, h. 295 37

Ibid, h. 297

Page 40: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

menerapkan gagasan tersebut, maka pada akhirnya mendorong untuk

bertindak.

2. Struktur Pesan

Menyampaikan informasi di hadapan khalayak yang memiliki pemikiran

yang berbeda haruslah terstruktur isi pesannya. Tentukan terlebih dahulu

pesan yang akan disampaikan apakah yang penting terlebih dahulu atau yang

tidak penting.

Koehler et al. (1978: 170-171), dengan mengutip Cohen, menyebutkan

kesimpulan struktur pesan:

a. Bila pendengar secara terbuka memihak satu sisi argumen, sisi

yang lain tidak mungkin mengubah posisi mereka.

b. Pembicara menyajikan informasi tentang persoalan yang menarik

perhatian pendengarnya, sehingga akan diingat dan diterapkan.

c. Menyajikan informasi yang menyenangkan bagi orang lain.

d. Urutan pro-kontra lebih baik dibandingkan kontra-pro

e. Argumen yang terakhir didengar akan lebih efektif bila ada jangka

waktu cukup lama diantara dua pesan, dan pengujian segera terjadi

setelah pesan kedua.38

3. Imbauan Pesan

Pesan-pesan yang disampaikan dimaksudkan untuk mempengaruhi orang

lain dengan menyentuh motif yang menggerakkan atau mendorong perilaku

komunikate. Secara psikologis imbauan khalayak untuk menerima dan

melaksanakan gagasan yang disampaikan, dipengaruhi oleh imbauan rasional,

38

Ibid, h. 297-298

Page 41: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

imbauan emosional, imbauan takut, imbauan ganjaran, dan imbauan

motivasional.39

Imbauan rasional menganggap manusia sebagai makhluk yang rasional

yang baru bereaksi pada imbauan emosional bila imbauan rasional tidak ada.

Menggunakan imbauan rasional artinya meyakinkan orang lain dengan

pendekatan logika atau penyajian bukti-bukti.40

Imbauan emosional menggunakan penyataan-pernyataan atau bahasa

yang menyentuh emosi komunikate. Lewan dan Stotland (1961) menunjukkan

bahwa pengaruh imbauan emosional oleh pengalaman sebelumnya. Efek

imbauan emosional akan kurang kuat jika topik yang dibicarakan bukan

sesuatu yang baru, artinya, komunikate bereaksi berdasarakan kerangka

rujukan yang sudah mapan. Betiinghaus (1973) menyarankan beberapa hal

untuk membangkitkan emosi manusia, yaitu:

a. Gunakan bahasa yang penuh muatan emosional untuk melukiskan

situasi tertentu,

b. Hubungan gagasan yang diajukan dengan gagasan yang tengah

populer atau tidak popular.41

Imbauan takut menggunakan pesan yang mencemaskan, mengancam,

atau meresahkan. Penelitian pertama menelaah imbauan takut dilakukan oleh

Janis dan Feshbach (1953). Mereka menyampaikan topik kerusakan gigi pada

siswa-siswa sekolah menengah. Sebagian menerima pesan yang sangat

menakutkan, dan sebagian lagi menerima pesan yang kurang menakutkan.

39

Ibid, h. 298 40

Ibid, h. 298 41

Ibid, h. 299

Page 42: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Mereka menemukan bahwa tingkat imbauan takut yag rendah lebih efektif

dalam mengubah sikap anak-anak terhadap kesehatan gigi. Mereka menduga

tingkat kecemasan yang tinggi akan menimbulkan kecemasan yang tinggi

sehingga komunikate kurang memperrhatikan pesan dan lebih banyak

memusatkan perhatian pada kecemasannya sendiri.42

Imbauan ganjaran menggunakan rujukan yang menjanjikan komunikate

sesuatu yag mereka perlukan atau yang mereka inginkan.43

Imbauan motivasional menggunakan imbauan motif (motif appeals) yang

menyentuh kondisi intern dalam diri manusia. Imbauan motivasional

diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar, yaitu motif biologis dan motif

psikologis44

, berikut penjabarannya:

Tabel 2.1 Imbauan Motif

No. Motif Imbauan motif

1. Biologis

- Lapar dan dahaga Kenikmatan, kesenangan, kemewahan

- Lelah Reaksi, permainan, pelepasan dari tegangan

- Seks Daya tarik seks, perkosaan, penistaan

- keselamatan Kesehatan, keamanan perlindungan,

ketentraman

2. Psikologi

Organismis

- Ingin tahu Pengetahuan, pengalaman, petualangan variasi

- Prestasi Perjuangan, kemampuan, ambisi, kreasi, hasrat

membangun

Sosial

- Kasih sayang Kesetiaan, kekeluargaan, simpati, rasa belas,

hasrat meniru

- Harga diri Kebanggaan, kemuliaan, gengsi, perhatian

- Kekuasaan Kekuatan, paksaan, pengaruh, kebebasan

Transendental

- Rasa agama Pemujaan, kesucian, mirakel, kegaiban,

kepercayaan

- Nilai filosofi Keindahan, keagungan, keadilan, kebenaran

42

Ibid, h. 300 43

Ibid, h. 301 44

Ibid .

Page 43: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

4. Abstraksi

Abstraksi adalah proses memilih unsur-unsur realitas untuk

membedakannya dari hal-hal yang lain (Taylor el al., 1977: 48). Misalnya saja

buku cerita. Buku cerita merupakan kumpulan dari kertas yang dijilid. Jadi,

buku cerita satu kategori dengan buku induk di kantor, buku catatan anak

sekolah. Hal ini diabstraksikan berdasarkan materialnya. Sedangkan apabila

diabstraksikan berdasarkan fungsi informasinya, seperti media cetak, maka

dikategorikan dengan surat-kabar, majalah, pamflet, buletin dan sebagainya.45

Abstraksi menyebabkan cara-cara penggunaan bahasa yang tidak cermat.

Delapan buah diantaranya adalah:

a. Dead level abstracting (abstraksi kaku). Berhenti pada abstraksi

tertentu. Misalnya pembangunan, keadilan. Pada tipe ini biasanya

digunakan oleh para politisi yang bertujuan untuk menarik

perhatian dan mendapat dukungan.

b. Undue identification (identifikasi yang tak layak). Maksudnya

banyak menggunakan kata-kata abstrak. Misalnya “dasar batak”,

“perempuan semuanya matrealistis”, dan sebagainya.

c. Two-valued evaluation (penilaian dengan dua nilai). Adalah

kecenderungan menggunakan hanya dua kata untuk melukiskan

keadaan. Misalnya hitam-putih, baik-buruk, benar-salah, dan

sebagainya.

45

Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008),

h. 282-283

Page 44: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

d. Intensional, yakni menggunakan makna yang dimaksud oleh

seorang pemakai lambing. Misalnya makna ibu. Orang berbeda-

beda memaknai kata ibu.

e. Isomorfisme, yakni pengelompokan makna sesuai dengan

kesamaan budaya, status social, pendidikan, dan ideologi.

Misalnya kelompok remaja mempunyai bahasa “prokem”: doku,

bokap, bacut, sableng, teter, dan sebagainya.

f. Inferensial, yakni objek, gagasan, pikiran, konsep yang dirujuk

oleh kata tersebut. Misalnya “jari-jari” dapat menunjukkan

setengah diameter, bagian dari roda sepeda, atau bagian tangan.

g. Significance, yakni menunjukkan istilah sejauh dihubungkan

dengan konsep-konsep yang lain.

h. Tidak menggunakan kata dengan rujukan

i. Tidak mempengaruhi pengamatan dengan kesimpulan46

5. Pesan non-verbal

Duncan menyebutkan enam jenis pesan non-verbal, yaitu:

a. Pesan kinesik, merupakan pesan yang disampaikan dengan

menggunakan gerakan tubuh yang berarti. Pesan kinesik dapat

dilihat dari tiga komponen:

b. Pesan fasial, menggunakan air muka untuk menyampaikan makna

tertentu. Leathers (1976: 33) menyimpulkan penelitian-penelitian

tentang wajah; wajah mengkomunikasikan penilaian dengan

ekspresi senang dan tak senang, yang menunjukkan apakah

46

Ibid, h. 268-284

Page 45: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

komunikator memandang objeknya baik atau jelek, wajah

mengkomunikasikan berminat dan tak berminat pada orang lain

atau lingkungan, wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan

dalam suatu situasi, wajah mengkomunikasikan tingkat

pengendalian individu terhadap pernyataannya sendiri, dan wajah

mengkomunikasikan adanya atau kurangnya pengertian.

c. Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota badan

seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasikan berbagai

makna.

d. Pesan postural, berkenaan dengan keseluruhan anggota badan.

Mahrabain menyebutkan tiga makna yang dapat disampaikan

postur: immediacy, power, dan responsiveness. Immediacy adalah

ungkapan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap individu yang

lain. Power mengungkapkan status yang tinggi pada diri

komunikator. Individu mengkomunikasikan responsiveness bila ia

bereaksi secara emosional pada lingkungan, secara positif dan

negetif.

e. Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan – tubuh - ,

pakaian dan kosmetik. Umunya pakaian yang digunakan untuk

menyampaikan identitas kepada orang lain. Menyampaikan

identitas berarti menunjukkan kepada orang lain bagaimana

perilaku kita dan bagaimana orang lain sepatutnya memperlakukan

kita. Selain itu, pakaian dipakai untuk menyampaikan perasaan

(seperti blus hitam ketika wanita berduka cita), status dan peranan

Page 46: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

(seperti seragam pegawai kantor), dan formalitas (seperti memakai

batik untuk situasi informal). Sedangkan kosmetik,

mengungkapkan kesehatan, sikap yang eskpresif dan komunikatif,

dan kehangatan (dengan mengatur warna bibir).

f. Pesan paralinguistik adalah pesan non-verbal yang berhubungan

dengan cara mengucapkan pesan verbal. Pesan paraliungstik terdiri

atas nada, kualitas suara, volume, kecepatan, dan ritme.47

C. Faktor-Faktor Pendukung Efektivitas Seorang Komunikator

Persuasi tercapai karena personal pembicara, yang ketika ia

menyampaikan pembicaraannya kita menganggapnya dapat dipercaya. Kita

lebih penuh dan lebih cepat percaya pada orang-orang yang baik daripada

orang lain: ini berlaku umunya pada masalah apa saja dan secara mutlak

berlaku ketika tidak mungkin ada kepastian dan pendapat terbagi. Tidak benar,

anggapan sementara penulis retorika bahwa kebaikan personal yang

diungkapkan pembicara tidak berpengaruh apa-apa pada kekuatan

persuasinya; sebaliknya karakternya hampir bisa disebut sebagai alat persuasi

yang paling efektif yang dimilikinya (Aristoteles, 1954:45).48

Aristoteles menyebutkan karakter komunkator ini sebagai ethos. Ethos

terdiri dari pikiran baik, akhlak yang baik, dan maksud yang baik (good sense,

good moral character, good will).

Ethos atau faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikator

adalah sebagai berikut:

47

Ibid, h. 289-294 48

Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2008), h. 255

Page 47: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

1. Kredibilitas

Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikate (pelaku persepsi)

tentang sifat-sifat komunikator. Dalam definisi ini terkandung dua hal yaitu

kredibilitas adalah persepsi komunikate; jika tidak inheren dalam diri

komunikator, dan kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator.49

Karena kredibilitas itu masalah persepsi, kredibilitas berubah bergantung

pada pelaku persepsi (komunikate), topik yang dibahas, dan situasi.

Hal-hal yang mempengaruhi persepsi komunikate tentang komunikasi

sebelum ia berlakukan komunikasinya disebut prior ethos (Andersen, 1972:

82). Misalnya tekun mendengarkan ceramah dengan penceramahnya

diperkenalkan sebagai Kiai Haji Doktor, karena gelar-gelar itu melahirkan

persepsi tentang kelompok yang mendalami ilmu agamanya. Kemudian prior

ethos juga dipengaruhi oleh tindakan verbal dan non-verbal dari

komunikator.50

Dalam penelitiannya mengenai kredibilitas dengan deskripsi verbal,

Kelman dan Hovland (1974:138-149) memutar kaset didepan subjek

eksperimen. Pada suatu kelompok dikatakan bahwa pembicara adalah hakim

yang banyak menulis masalah kenakalan remaja (kredibilitas tinggi); dan

kelompok lain dilukiskan pembicara sebagai pengedar narkotika (kredibilitas

rendah). Keduanya berbicara tentang perlunya perlakuan yang lebih ringan

terhadap remaja-remaja yang nakal. Segera setelah komunikasi, sikap subjek

diukur. Hasilnya menunjukkan bahwa subjek cenderung lebih setuju pada

komunikator yang berkredibilitas tinggi. Penelitian ini membuktikan bahwa

49

Ibid, h. 257 50

Ibid, h. 258

Page 48: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

prior ethos mempengaruhi perubahan sikap komunikate ke arah yang

dikehendaki komunikator. 51

Selain persepsi dan topic yang dibahas, faktor situasi juga mempengaruhi

kredibilitas. Pembicara pada media massa memiliki kredibilitas yang lebih

tinggi dibandingkan dengan pembicara pada pertemuan RT.

Kredibilitas dipengaruhi oleh dua komponen, yaitu keahlian dan

kepercayaan. Keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikate tentang

kemampuan komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan.

Komunikator yang dinilai tinggi pada keahlian dianggap cerdas, mampu, ahli,

tahu banyak, berpengalaman, atau terlatih. Kepercayaan adalah kesan

komunikate tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya.52

Koehler, Annatol, dan Applbaum (1978: 144-147) menambahkan empat

komponen lagi:

a. Dinamisme; dipandang sebagai bergairah, bersemangat, aktif,

tegas, dan berani. Hal ini memperkokoh kesan keahlian dan

kepercayaan.

b. Sosialibilitas; kesan komunikate tentang komunikator sebagai

orang yang periang dan senang bergaul.

c. Kooreientasi; kesan komunikate tentang komunikator sebagai

orang yang mewakili kelompok yang disenangi, mewakili nilai-

nilai kita.

51

Ibid. 52

Ibid, h. 260

Page 49: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

d. Karisma digunakan untuk menunjukkan suatu sifat luar biasa yang

dimiliki komunikator yang menarik dan mengendalikan

komunikate.53

2. Atraksi

Atraksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu daya tarik fisik, ganjaran,

kesamaan, dan kemampuan. Secara tidak langsung komunikasi terjalin

pertama kali melihat dari wajahnya yang cantik atau tampan, hal ini

dibuktikan oleh Shelly Chaiken (1979), yang menelaah pengaruh kecantikan

komunikator terhadap persuasi dengan studi lapangan. Chaiken merekrut 110

komunikator – pria dan wanita - . Ia membaginya dengan keadaan fisik cantik-

tampan dan jelek. Mereka dilatih untuk menyampaikan persuasif tentang

seruan agar universitas tidak lagi menyediakan makan pagi dan makan siang

di ruang makan asrama. Hasil akhir, komunikator yang cantik dan tampan

ternyata lebih berhasil meyakinkan responden dan mendapat persetujuan

dengan menandatangi petisi yang disebarnya.54

Banyaknya kesamaan antar komunikator dengan komunikate juga

merupakan faktor efektivitas komunikator. Rogers membuktikan pengaruh

faktor kesamaan ini dari penelitian-penelitian sosiologis. Orang mudah

berempati dan merasakan perasaan orang lain yang dipandang sama dengan

mereka. Stotland dan Patchan (1961) juga menunjukkan bahwa kesamaan

antara komunikator dan komunikate memudahkan terjadinya perubahan

pendapat.

53

Ibid. 54

Ibid, h. 261

Page 50: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Karena itulah, komunikator yang ingin mempengaruhi orang lain

sebaiknya memulai dengan menegaskan kesamaan antara dirinya dengan

komunikate, Kenneth Burke, ahli retorika, menyebut upaya seperti ini sebagai

“ strategy of identification”. Hebert W. Simons (1976) menamainya sebagai

“establishing common grounds”. Menyamakan pandangan antara komunikator

dengan komunikate dengan menegaskan persamaan dalam kepercayaan, sikap,

maksud, dan nilai-nilai sehubungan dengan suatu persoalan.55

3. Kekuasaan

Dalam kerangka teori Kelman, kekuasaan adalah kemampuan

menimbulkan ketundukan. Seperti kredibilitas dan atraksi, ketundukan timbul

dari interaksi antara komunikator dan komunikate. Kekuasaan menyebabkan

seorang komunikator dapat “memaksakan” kehendanya kepada orang lain,

karena ia memiliki sumber daya yang sangat penting.

Lima jenis kekuasaan:

a. Kekuasaan Koersif (coercive power). Kekuasaan koersif

menunjukkan kemampuan komunikator untuk mendatangkan

ganjaran atau hukuman kepada komunikate.

b. Kekuasaan Keahlian (expert power). Kekuasaan ini berasal dari

pengetahuan, pengalaman, keterampilan, atau kemampuan yang

dimiliki komunikator.

c. Kekuasaan Informasional (informational power). Kekuasaan ini

berasal dari isi komunikasi tertentu atau pengetahuan baru yang

dimiliki oleh komunikator.

55

Ibid , h.262

Page 51: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

d. Kekuasaan rujukan (referent power). Komunikate menjadikan

komunikator sebagai kerangka rujukan untuk menilai dirinya.

e. Kekuasaan legal (legitimate power). Kekuasaan ini berasal dari

seperangkat peraturan atau norma yang menyebabkan komunikator

berwewenang untuk melakukan suatu tindakan.56

Kekuasaan adalah pengaruh yang paling lemah dibandingkan dengan

identifikasi dan internalisasi. Maka, kekuasaan sepatutnya digunakan setelah

kredibilitas dan atraksi komunikator.

56

Ibid, h.265

Page 52: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

BAB III.

GAMBARAN UMUM PROGRAM SAMARA DAN RADIO DAKTA 107

FM BEKASI

A. Sejarah Radio Dakta 107 FM Bekasi

Sejarah Radio Dakta 107 FM Bekasi meliputi profil dan perkembangan,

visi dan misi radio, dan program kerja radio. Berikut penjelasannya:

1. Profil dan Perkembangan

Eksistensi Radio Dakta berawal dari keinginan Bapak H. Iman Loebis,

sebagai pemilik PT Java Motors yang bercita-cita untuk membangun sebuah

radio sebagai sarana menyebarkan informasi dan dakwah ditengah

masyarakat. Pada awal tahun 1991 beliau membeli izin Radio Famor yang

berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Setelah melalui berbagai proses

administrasi dan persiapan teknis maka dipindahkanlah izin penyiarannya ke

wilayah Bekasi dengan tujuan agar daya pancarnya bisa menjangkau wilayah

Jabodetabek.

Dibawah PT Radio Nada Komunikasiutama, pada 27 Maret 1992

mengudaralah Radio Dakta dengan format radio informasi digelombang FM

92,15 yang dipancarkan dari Jalan KH Agus Salim Nomor 77 Bekasi Timur.

Menyusul adanya penataan frekuensi siaran radio yang dilakukan oleh

Departemen Komunikasi dan Informatika, maka sejak 1 Agustus 2004 Radio

Dakta pindah gelombang di jalur FM 107.

Page 53: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Dalam perjalanannya Radio Dakta menglami beberapa kali perubahan

format, yaitu beralih ke format Radio Sahabat Wanita, Radio Keluarga

hingga akhirnya memantapkan kembali formatnya menjadi Radio Informasi

bernuansa Islami sejak 1 Februari 2005 hingga sekarang.

Sejak awal bersiaran Radio Dakta memang dikenal masyarakat sebagai

radio yang telah memberikan kontribusi dan melayani masyarakat luas,

khususnya di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi dengan menyajikan format

interaktif, edukatif dan solutif. Kini radio Dakta dengan motto “ Bijak dan

Cerdas” berkomitmen untuk memberikan sajian yang mencerdaskan dan

mencerahkan bagi pendengar. Kami juga terus membangun kesadaran

masyarakat tentang citizen journalism yang memungkinkan bagi pendengar

untuk memberikan informasi secara langsung, menyampaikan saran dan

keluhan tentang fasilitas dan pelayanan publik serta memberikan tanggapan

dan opini mengenai berbagai isu-isu aktual yang sedang menjadi perhatian

masyarakat.

Alhamdulillah ditengah semakin ketatnya persaingan industri penyiaran,

Radio Dakta hingga kini masih tetap eksis melayani pendengarnya dengan

beragam program acara yang mengedepankan konten informasi, pendidikan

dan dakwah dengan warna yang unik dan berbeda dibandingkan radio-radio

lainnya di Jabodetabek. Radio Dakta senantiasa konsisten untuk membangun

komunitas pendengar yang produktif, kreatif dan mandiri dengan terus

meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan profesional serta

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.

Page 54: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Kegiatan Radio Dakta 107 FM tidak hanya terpaku pada siaran on air,

tetapi juga pada kegiatan off air yang sesuai dengan moment-moment tertentu

atau sesuai dengan keadaan masyarakat seperti mother’s day, bakti sosial,

pengobatan murah dan kegiatan kemanusiaan lainnya. Radio Dakta memiliki

pendengar setia yang bergabung dalam member dakta card dan audience call-

nya adalah rekan dakta.

Member dakta card memiliki berbagai fungsi yang menguntungkan

pendengar setianya, yaitu:

1. Sebagai kartu anggota Komunitas Radio Dakta

2. Sebagai kartu Diskon diberbagai tempat belanja (rumah makan,

busana, rumah sakit, toko buku, bengkel, apotik, lembaga

pendidikan, dan lain-lain)

3. Sebagai kartu ATM Bank Syariah Mandiri.57

Dengan komitmen dan kedispilanan yang tinggi untuk memberikan yang

terbaik bagi para pendengarnya, didukung oleh team work yang senantiasa

melahirkan kreatifitas dalam menyampaikan informasi, hiburan serta

dakwahnya memberikan keyakinan pada Radio Dakta untuk tetap

berkontribusi untuk kemakmuran umat.

2. Visi dan Misi

Visi dan misi bagi sebuah organisasi merupakan arah dan tujuan yang

hendak dicapai oleh organisasi. Visi dan misi merupakan gambaran tentang

program yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi sehingga dengan

57

Company Profile Radio Dakta 107 FM Bekasi

Page 55: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

adanya visi dan misi suatu organisasi akan lebih mudah dalam menentukan

program kerja sesuai dengan tujuan organisasi tersebut.

Visi dari Radio Dakta 107 FM adalah “Menjadi media informasi dan

pembelajaran terbaik di Indonesia yang bernafaskan Islam sehingga

bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan”.58

Sedangkan misi yang diusungnya adalah:

a. Membangun image sebagai radio pemersatu umat Islam,

b. Radio yang memberi referensi ke-Islam-an yang lengkap dan

baik ,

c. Mengantarkan kepada kemaslahatan umat59

.

3. Program Siaran

Program acara yang disiarkan Radio Dakta 107 FM Bekasi merupakan

program acara yang bersifat informasi dan pembelajaran terbaik di Indonesia

yang bernafaskan Islam sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan

lingkungannya. Secara umum Radio Dakta mengudara setiap harinya dari

pukul 04.45-23.00 WIB dengan program yang dikemas secara rapih dan

diklasifikasikan. Menghadirkan siaran yang beraneka ragam mulai dari acara

hiburan, berita dan agama. Dalam persentase acara yang disiarkan yaitu

format siaran: siaran kata 60%, iklan 25%, lagu 15%. Komposisi acara:

58

Company Profile Radio Dakta 107 FM Bekasi 59

Ibid.

Page 56: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

program informasi 60%, program religi 35%, program hiburan 10%.

Sedangkan lagu: pop Indonesia 80%, nasyid 20%60

.

B. Profil Program Siaran Samara Dakta On Air

Program Samara adalah program yang menyiarkan nilai-nilai keluarga

Islam. Nama SAMARA disalah satu program Radio Dakta merupakan

singkatan dari kata Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah. Mawaddah merupakan

kebutuhan yang bersifat kebendaan seperti uang, rumah, dan benda lainnya,

rahmah merupakan kebutuhan yang bersifat perasaan seperti halnya

kenyamanan, saling perhatian. Sedangkan sakinah merupakan pemenuhan dari

mawaddah dan rahmah sehingga menjadi keluarga yang sejahtera. Jadi,

maksud dari Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah atau yang disingkat dengan

nama Samara adalah menciptakan kesejateraan dalam membina rumah tangga

dengan memenuhi kebutuhan materi ataupun non-materi.

Program Samara pertama kali disiarkan pada tahun 2002-an oleh Ustad

Murhali Barda dengan konsep off air biro jodoh dengan nama SAKINAH,

yaitu Satukan Kasih sesuai Sunnah. Akan tetapi, acara Sakinah tidak berjalan

dengan baik, pasif selama 4 tahun. Kemudian Ustad Murhali Barda, Ustad

Anwar Anshari Mahdum dan Ustad Warsono Bisri mengembangkan program

Sakinah yang sempat pasif dengan mengganti nama menjadi Samara, program

on air, yang merupakan singkatan dari sakinah, mawaddah dan rahmah61

.

Awal adanya program religi di Radio Dakta saat itu adalah program

antatas alwanah religi (anda bertanya kami menjawab) yang dipimpin oleh

60

Ibid 61

Wawancara dengan Ust. Anwar Anshari Mahdum. Selaku Narasumber Program

Samara. (Bekasi: 25 Desember 2010)

Page 57: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Ustad Sulaiman Jaka dan Ustad Hafidz Ahsan Almahdani. Dalam program

inilah semua permasalahan yang dihadapi pendengar dibicarakan dan

dicarikan solusinya. Pembicaraa yang tidak terarah dan melebar, tidak

spesifik, terbentuklah program kajian malam yang setiap harinya disesuaikan

ilmunya. Salah satunya program Samara, yang membahas tentang

problematika rumah tangga dan proses menikah.62

Nilai dakwah pada program Samara adalah membangun keluarga yang

berkah, membangun paradigma keluarga yang sakinah, mawaddah dan

rahmah serta proses mencapai keluarga yang SAMARA. Juga proses

menemukan jodoh, karena yang harus dilakukan pertama kali adalah niat

menikah dengan cara yang syar’i.

Program Samara disiarkan secara langsung setiap hari Senin pukul 20.00-

22.00 WIB. Program ini merupakan bagian dari program Kajian Malam yang

disiarkan setiap harinya. Metode yang digunakan dua arah, maksudnya

pendengar tidak hanya mendengarkan siaran yang dilakukan akan tetapi

merespon siaran tersebut dengan menanyakan materi yang disampaikan

melalui via telpon, facebook dan sms.

1. Pendiri Program Samara On air

Program Samara dipelopori atas ide Ustad Anwar Anshari Mahdum, Ustad

Murhali Barda dan Ustad Warsono Bisri, dan didirikan atau dibentuk pada

tahun 2002.

2. Waktu Penyiaran Program Samara On air

62

Ibid

Page 58: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Program Samara adalah program dakwah yang dimiliki Radio Dakta 107

FM yang diharapkan dapat memberikan kontribusinya dalam membentuk

keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah di kalangan masyarakat.

Program Samara (on air) disiarkan pada malam hari secara live setiap

pekannya, Senin pukul 20.00-22.00 WIB.63

3. Format Siaran Samara Dakta On air

Format program Samara on air yang merupakan acara siaran berupa talk

show, dibagi empat segmen dalam kajiannya. Segmen pertama, prolog.

Segmen kedua, dialog atau percakapan antara penyiar dan narasumber yang

merupakan prolog ke-2. Segmen ketiga dan keempat tanya jawab dengan

multimedia. Keempat segmen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Format Program Samara On air

Segmen Strategi Priming Ket. Menit

Segmen

ke-1

Sounder 1 Lagu nasyid dari

Gradasi

25 (detik)

Pembukaan Sapa pendengar 5 menit

Tease1 Publikasi dan

memanggil pendengar

Prolog 1 Kasus-kasus

(konseling off air)

10 menit

Dialog penyiar dan

narasumber (prolog

2)

Skrip kasus 15 menit

Tease2 Tetap dalam program

Samara

10 (detik)

Iklan 1 4 iklan 5 menit

Jingle 1 Radio Dakta 107 FM 6 (detik)

Adlibs 1 Berita (ungkapan) 2 menit

Segmen ke-

2

Sounder2 Lagu nasyid dari

Gradasi

25 (detik)

Tease3 Layanan interaktif 10 (detik)

Dialog penyiar dan

narasumber (prolog

2)

Kasus problematika

keluarga

15 menit

Tease4 Tetap dalam program 10 (detik)

63

Company Profile Dakta 107 FM. Bekasi

Page 59: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Samara

Iklan 2 4 iklan 5 menit

Jingle 2 Radio Dakta 107 FM 6 (detik)

Adlibs 2 Berita (ungkapan) 2 menit

Segmen ke-

3

Sounder3 Lagu nasyid dari

Gradasi

25 (detik)

Tease5 Layanan interaktif 10 (detik)

Dialog pendengar

dan narasumber

(tanya jawab 1)

Telepon 20 menit

Tease6 Tetap dalam program

Samara

10 (detik)

Berita+sponsor

berita

Dalm negeri dan luar

negeri

4 menit

Iklan 3 4 iklan 5 menit

Jingle 3 Radio Dakta 107 FM 6 (detik)

Adlibs3 Berita (ungkapan) 2 menit

Segmen ke-

4

Sounder4 Lagu nasyid dari

Gradasi

25 (detik)

Tease 7 Layanan interaktif 10 (detik)

Dialog pendengar

dan narasumber

(tanya jawab2 )

SMS, facebook dan

telepon

22 menit

Kesimpulan Ringakasan 1 menit

Penutup Lagu nasyid “Kupinang

Engkau dengan al-

Qurán”

1 menit

Sumber: Rekaman Program Samara on air

Pada program siaran Samara Dakta yang disiarkan secera on air

dipertanggujawabkan kepada penyiar dan narasumber program Samara.

Penyiar yang diberikan pertanggungjawaban program Samara on air adalah

Maula Ahmad. Sedangkan narasumbenya adalah Ustad Anwar Anshari

Mahdum Spd. Format siaran program Samara Dakta on air berisikan materi

selama 60 menit atau 1 jam dari 2 jam, jam siar Radio Dakta. Penentuan tema

disesuaikan dengan fenomena yang ada atau dari permintaan pendengar.64

64

Wawancara dengan Ustad Anwar Anshari Mahdum. Selaku Narasumber Program

Samara. (Bekasi: 15 Januari 2011)

Page 60: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

C. Profil Program Siaran Samara Off air

Awal mulanya terbentuk program Samara dimulai dari terbentuknya

program off air dengan nama SAKINAH (Satukan Kasih menuju Sunnah).

Program ini merupakan program off air yang bertujuan untuk menyelesaikan

permasalahan keluarga (dari pra nikah sampai pasca nikah). Kemudian

program off air ini dihentikan selama 4 tahun. Kemudian terbentuk kembali

program keluarga di Radio Dakta dengan nama baru, yaitu Samara (Sakinah,

Mawaddah, wa Rahmah) disiarkan secara on air. Kemudian dibentuk kembali

program keluarga off air yang merupakan bagian dari Samara on air, yaitu

Samara off air.65

Program Samara off air terbentuk dua tahun setelah program Samara on

air. Usia program Samara off air sampai saat ini adalah berkisar ± 6 tahun.

program Samara off air merupakan kajian mengenai menikah (pra-pasca

menikah) dan program biro jodoh. Program Samara off air biasanya

dilaksanakan setiap 2 minggu tiap bulannya. Pelaksanaan Samara off air di

halaman kantor Radio Dakta, di Jl. Griya Agus Salim no. 77 Bekasi. 66

Tujuan dari program Samara off air adalah memberikan paradigma tentang

keislaman. Paradigma keislaman yang dikembangkan dalam program Samara

off air seperti memberikan pemahaman mengenai bagaimana Islam mengatur

perjodohan, memberikan pemahaman mengenai proses menikah sesuai dengan

nilai-nilai Islam, dan memberikan solusi dalam menyelasikan problematika

rumah tangga secara Islam. 67

65

Ibid 66

Ibid. 67

Ibid.

Page 61: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Program Samara off air terbagi menjadi dua bagian, yaitu kajian keluarga

dan konsultasi. Kajian keluarga adalah kajian yang bersifat umum. Dihadiri

oleh bukan hanya anggota Samara, tetapi juga bagi pendengar yang bukan

termasuk anggota Samara. Kajian Samara off air menyajikan pemahaman

membangun keluarga yang berkah. Dimulai dari proses niat menikah sampai

membentuk keluarga yang sakinah. 68

Sedangkan program Samara off air yang berupa konsultasi dikhususkan

bagi pendengar yang menjadi anggota Samara. Konsultasi Samara off air

sifatnya pembentukkan kelompok (halaqah) setelah kajian Samara off air

selesai. Pendengar dapat berkonsultasi mengenai permasalahan-permasalahan

yang dihadapi baik permasalah belum mendapatkan jodoh sehingga meminta

untuk dicarikan jodoh sampai permasalahan rumah tangga bagi pendengar

yang sudah berkeluarga. Konsultasi Samara off air tidak hanya dilakukan saat

selesai kajian Samara off air saja, akan tetapi bisa dilakukan kapan saja. Tidak

terikat oleh waktu. 69

1. Pendiri Program Samara Off air

Awal terbentuknya seluruh program off air di Radio Dakta dipelopori oleh

Ustad Warsono Bisri. Kemudian, program Samara off air dipegang tanggung

jawabnya oleh Ustad. Murhali Barda. Program Samara off air didirikan atau

dibentuk pada tahun 2004. Sifat program Samara off air berupa kajian keluarga

Islam dan konsultasi. Untuk sekarang ini program Samara off air diasuh atau

diisi oleh Ustad Anwar Anshari Hahdum.70

68

Ibid. 69

Ibid. 70

Ibid.

Page 62: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

2. Waktu Penyiaran Program Samara off air

Program Samara adalah program dakwah yang dimiliki Radio Dakta 107

FM yang diharapkan dapat memberikan kontribusinya dalam membentuk

keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah di kalangan masyarakat.

Program Samara off air berupa kajian dilaksanakan pada minggu ke-2 tiap

bulannya pukul 09.00-11.00 WIB di halaman Kantor Radio Dkata, Jl. Griya

Agus Salim no.77 Bekasi , sedangkan program Samara off air berupa

konsultasi dilaksanakan kapan saja, baik setelah kajian Samara off air

maupun diluar waktu kajian Samara off air.71

71

Ibid

Page 63: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

BAB IV.

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG EFEKTIVITAS PROGRAM

SAMARA RADIO DAKTA 107 FM BEKASI

A. Faktor Pendukung Format Program Samara

Format merupakan konseptualisasi dari sebuah perencanaan dalam stasiun

radio. Format berfungsi sebagai urutan atau rangkaian acara yang akan

disiarkan oleh radio. Pra produksi format merupakan kebijakan dalam

perencanaan program acara. Kebijakan stasiun radio dalam menjalankan

program acara yang bersifat susunan acara (rundown). Kebijakan ini

dilaksanakan pada saat siaran berlangsung. Tidak semua rencana dilaksanakan

saat on air karena dipengaruhi oleh keberadaan narasumber dan hambatan

lainnya. Maka, diperlukan evasluasi dalam setiap pelaksanaan program on air.

Berdasarkan teori dan olah data dari tiga rekaman. Dimulai dari

pembahasan berikut ini:

Ketiga rekaman tersebut menjelaskan bahwa terbagi empat segmen dalam

dua jam siaran pada program Samara on air. Segmen pertama(1), pada segmen

ini pembukaan dimulai dengan memutarkan sounder lagu dari grup Nasyid

Gradasi dengan judul “Kupinang Engkau dengan al-Qurán”. Kemudian,

pembukaan oleh penyiar dengan menyapa pendengar dengan panggilan rekan

dakta dan melakukan lead mengenai tema yang akan dikaji dan tease, yaitu

memanggil pendengar. Menyapa narasumber yang sudah berada di studio,

serta mempersilahkan narasumber untuk memberikan prolog1. Prolog1 yang

disajikan merupakan kasus masyarakat dari program off air (konsultasi).

Page 64: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Segmen kedua (2), penyiar dan narasumber berdialog (prolog2) atau tanya

jawab mengenai prolog yang disampaikan oleh narasumber sebelumnya dan

juga membahas kasus-kasus yang terjadi pada masyarakat. Hal ini merupakan

pendalaman materi dari prolog1.

Segmen ketiga (3), segmen ini, tim produksi membuka layanan interaktif

bagi pendengar (rekan dakta) yang ingin bergabung dengan memberikan

pertanyaan ataupun tanggapan mengenai pembahasan sebelumnya. Dengan

menggunakan beberapa media seperti telepon, pesan singkat atau SMS, dan

facebook. Pada segmen ini, tim produksi membuka layanan telepon terlebih

dahulu.

Sedangkan, segmen keempat (4), tidak jauh berbeda dengan segmen

ketiga. Karena segmen ketiga dan keempat merupakan segmen khusus bagi

pendengar yang ingin bergabung melalui layanan interaktif (tanya jawab)

dengan SMS dan facebook. Tidak ada umpan balik dari pendengar. Kemudian,

kesimpulan dan penutup.72

Penggunaan lagu sounder merupakan permintaan dari narasumber untuk

lebih memberikan warna dan karakter pada program Samara. 73

Adapun iklan

yang menjadi jarak antara segmen satu dengan segmen yang lainnya

merupakan iklan produk-produk lembaga Islam yang bekerjasama dalam

menyiarkan Islam dan juga melibatkan jasa narasumber di Radio Dakta.

72

Rekaman Format Program Samara on air. Lihat di lampiran 73

Wawancara dengan Ustad Anwar Anshari Mahdum. Selaku Narasumber Program

Samara. (Bekasi: 25 Februari 2011)

Page 65: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Berdasarkan tiga rekaman format siaran Program Samara Dakta dapat

disimpulkan bahwa secara umum format yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Table 4.1 Format Siaran Program Samara Secara Umum

Segmen Strategi Priming Ket. Menit

Segmen ke-1 Sounder Lagu nasyid dari Gradasi 25 (detik)

Pembukaan Sapa pendengar 5 menit

Tease Publikasi dan memanggil

pendengar

Prolog 1 Kasus-kasus

(konseling off air)

10 menit

Dialog penyiar dan

narasumber (prolog 2)

Skrip kasus 15 menit

Tease Tetap dalam program Samara 10 (detik)

Iklan 4 iklan 5 menit

Jingle Radio Dakta 107 FM 6 (detik)

Adlibs Berita (ungkapan) 2 menit

Segmen ke-2 Sounder Lagu nasyid dari Gradasi 25 (detik)

Tease Layanan interaktif 10 (detik)

Dialog penyiar dan

narasumber (prolog 2)

Kasus problematika keluarga 15 menit

Tease Tetap dalam program Samara 10 (detik)

Iklan 4 iklan 5 menit

Jingle Radio Dakta 107 FM 6 (detik)

Adlibs Berita (ungkapan) 2 menit

Segmen ke-3 Sounder Lagu nasyid dari Gradasi 25 (detik)

Tease Layanan interaktif 10 (detik)

Dialog pendengar dan

narasumber (tanya

jawab 1)

Telepon 20 menit

Tease Tetap dalam program Samara 10 (detik)

Berita+sponsor berita Dalm negeri dan luar negeri 4 menit

Iklan 4 iklan 5 menit

Jingle Radio Dakta 107 FM 6 (detik)

Adlibs Berita (ungkapan) 2 menit

Segmen ke-4 Sounder Lagu nasyid dari Gradasi 25 (detik)

Tease Layanan interaktif 10 (detik)

Dialog pendengar dan

narasumber (tanya

jawab2 )

SMS, facebook dan telepon 22 menit

Kesimpulan Ringakasan 1 menit

Penutup Lagu nasyid “Kupinang

Engkau dengan al-Qurán”

1 menit

Page 66: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Armawati Arbi, menemukan dan mengelompokkan hasil penelitian ke

dalam tipe format menjadi dua, yaitu tiga tipe Format Dialog dan dua tipe

Format Pendakwah Menjawab. Tipe format Dialog terbagi menjadi tiga

kelompok: a) Narasumber dan Pendengar, b) Penyiar dan Pendengar dan c)

Pendengar dan Pendengar. Sedangkan format Pendakwah Menjawab terbagi

menjadi dua kelompok: a) format Pendengar Bertanya dan Pendakwah

Menjawab, tanpa Umpan Balik dan b) format Pendengar Bertanya dan

Pendakwah Menjawab, dengan Umpan Balik Tertunda.74

Berdasarkan temuan di atas, format Program Samara menggunakan dua

tipe format, yaitu a) format dialog antara penyiar dan narasumber sebagai

fragmen di Radio SPFM dan b)format Pendengar Bertanya dan Pendakwah

Menjawab dengan multimedia, Tanpa Umpan Balik di Radio Bens dan skrip

solusi.

Kelebihan format Radio SPFM yakni, memudahkan pendengar untuk

memahami pesan yang disampaikan narasumber. Kelemahannya narasumber

harus mempersiapkan rekaman drama sesuai dengan kasus yang akan

dianalisis.75

Sedangkan kelebihan menggunakan format Radio Bens , yakni

Pendengar bertanya Pendakwah menjawab tanpa umpan balik ialah

memberikan ruang dan waktu yang cukup banyak kepada pendengar untuk

mengajukan pertanyaan. Kelemahannya, banyak SMS yang dijawab oleh

74

Armawati Arbi, Dakwah Melalui Radio: Konstruksi Radio Dangdut Jakarta Atas

Realitas Problem Keluarga. Disertasi Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel. Surabaya. 2010 75

Ibid, h. 279-280

Page 67: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

narasumber sehingga pembahasannya melebar dan tidak berfokus pada satu

tema.76

Table 4.2 Format Program Samara

Priming Format

Prolog 1 Skrip kasus (hasil konsultasi off air) mengenai tidak

merasakan cinta dalam rumah tangga

Prolog 2 Pendalaman materi secara dua arah (dialog)

Tanya-jawab multimmedia 1 Tanya jawab dengan media telepon

Tanya-jawab multimedia 2 Tanya jawah dengan media SMS dan Facebook

Kesimpulan Hasil dari pembahasan

Berdasarkan table di atas, dapat disimpulkan tipe format program Samara

adalah format Prolog Skrip Kasus, Prolog Pendalaman Dua Arah, dan Tanya

Jawab Multimedia.

Kelebihan format Prolog Skrip Kasus, Prolog Pendalaman Dua Arah, dan

Tanya Jawab Multimedia adalah memudahkan narasumber untuk

menyampaikan pesan atau informasi dengan menggunakan skrip kasus,

membingkai narasumber sebagai pendakwah yang ahli dibidang keluarga

dengan segala kasus yang dihadapi, dan mempermudah pendengar untuk

berpartisipasi melalui beberapa media yang di sediakan oleh tim produksi.

Kelemahan format tersebut adalah waktu untuk pendengar lebih sedikit

dibandingkan narasumber. Batasan waktu untuk menerima telepon dan

membacakan SMS dan facebook sangat terbatas, sehingga tidak banyak SMS

atau facebook yang dibacakan. Kesempatan untuk pendengar sangat kecil

dibandingkan narasumber.

76

Ibid, h. 295

Page 68: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Format prolog skrip kasus terdapat pada segmen kesatu (1). Pada segmen

ini narasumber memberikan informasi dan memberikan penjelasan dengan

menampilkan kasus-kasus masyarakat saat konsultasi secara off air. Kasus-

kasus tersebut dijadikannya sebagai bahan informasinya supaya pendengar

dapat memahami dengan mudah.

Format prolog pendalaman dua arah dilakukan pada segmen kesatu (1),

setelah prolog skrip kasus, dan juga pada segmen kedua (2). Keaktifan penyiar

untuk menanyakan lebih dalam prolog yang disampaikan narasumber dengan

menanyakan fenomena yang ada di masyarakat. Sifatnya tanya-jawab, penyiar

bertanya dan narasumber menjawab. Tujuan penggunaan format ini adalah

membantu narasumber untuk aktif berbicara, dan membantu narasumber untuk

menyampaikan pesan secara terstruktur.77

Sedangkan format tanya jawab multimedia, diposisikan disegmen ketiga

(3) dan keempat (4). Pendengar berpartisipasi untuk menanyakan permasalahan

yang dihadapi dengan menggunakan media yang disediakan oleh tim produksi,

yaitu telepon, SMS, dan facebook. Disegmen ketiga (3), penyiar membuka

layanan interaksi telepon dari 5 penelpon pertama. Kelima penelpon tersebut

berhak mengajukan pertanyaan atau pernyataan. Dijawab oleh narasumber

secara bertahap. Tidak ada umpan balik dalam format ini. Pendengar hanya

dapat bertanya, tidak bisa langsung merespon pernyataan narasumber.

Jadi, format yang digunakan dalam program Samara adalah format Prolog

Skrip Kasus, Prolog Pendalaman Dua Arah, dan Tanya Jawab Multimedia.

77

Wawancara dengan Ustad Anwar Anshari Mahdum. Selaku Narasumber Program

Samara. (Bekasi: 25 Februari 2011)

Page 69: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Dengan berorientasi pada narasumber dan menggunakan beberapa media

sebagai alat penghubung tim produksi dengan pendengarnya.

B. Faktor Pendukung Pesan Program Samara

Faktor-faktor pendukung efektivitas pesan pada program Samara adalah

sebagai berikut:

1. Urutan Pesan

Berdasarkan tiga rekaman yang penulis gunakan untuk mengetahui urutan

pesan yang disampaikan narasumber pada program Samara, dapat dilihat dari

ketiga teks berikut:

Teks pertama (1), yang bertemakan “Mahligai Cinta Rumah Tangga”,

narasumber menyampaikan pesannya dengan menggunakan pola deduktif

sebagai urutan pesannya.

Dalam teks pertama, cinta dalam rumah tangga yang menjadi gagasan

utama. Tujuan dari tema tersebut ialah bagaimana agar cinta dalam rumah

tangga terus terbangun. Maka, narasumber menjelaskan hakikat cinta dengan

tingkatan-tingkatan cinta yang diungkapkan Abdullah Hasyim Urwan. Seperti

berikut”

… Biduk rumah tangga ini juga harus kita bangun dengan cinta

kepada Allah, cinta kita kepada Rasulullah, cinta kita kepada hal-hal yang

sangat penting dalam hidup seperti jihad fi sabilillah. Kalau kita bicara

cinta seperti yang dikatakan Abdullah Hasyim Urwan, dia pakar tarbiyah

Islam. Dia mengatakan cinta itu ada 3 tingkatan : yang pertama yang

paling tinggi yang harus kita berikan kepada Allah, Rasulullah dan Jihad

fi sabilillah. Kemudian dalam tingkatan yang menengah, cinta kepada

istri,anak, keluarga, kepada anak-orang tua, kepada suami-istri, harta

benda, kekuasaan, cinta pada tingkatan menengah. Dan itu tidak

disalahkan. Yang ketiga adalah cinta pada tingkatan terendah, apa hakikat

Page 70: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

cinta yang rendah ini, ketika mencintai istri, mencintai anak, dan lainnya

itu lebih kita cinta daripada cinta kita kepada Allah….78

Gagasan utama pada teks ini adalah tiga tingkatan yang digambarkan oleh

Abdullah Hasyim Urwan dalam hakikat cinta secara Islam. Narasumber

mengemasnya untuk menjadi suatu perhatian yang penting dalam rumah

tangga sehingga dapat mencapai keluarga atau rumah tangga yang idaman.

Rumah tangga yang idaman, dilengkapi dengan adanya cinta, pemahaman

antara suami-istri yang seimbang, sikap percaya antar keduanya, dan

terpenuhinya kebutuhan seks. Disini, narasumber menjelaskan hal-hal

penunjang hadirnya rumah tangga yang bahagia dengan memenuhi komponen

tersebut, yaitu cinta, pasangan yang seiman, kepercayaan, dan seksualitas. Hal

ini dijelaskan dalam dialognya dengan penyiar, sebagai berikut:

Penyiar: Bagaimana kalau misalkan ada seseorang terutama

ikhwan yang ingin menyatakan pada calon istrinya bahwasanya modal kita

dalam berumah tangga ini cukup dengan cinta?

Narasumber: … Rumah tangga yang tepat memberikan porsi cinta insya

allah akan memberikan kedudukan yang bagus. Tapi memang cinta juga

tidak cukup, paling tidak kalau kita menginginkan tips-tips bahagia itukan

memerlukan komponen-komponen yang lain. Jadi, cinta ini bukan satu-

satunya syarat dalam rumah tangga bahagia, tapi dia memiliki peran

penting membangun keluarga yang lebih bahagia dan lebih baik. Kedua

selain cinta yang hadir untuk memposisikan keluarga kita agar lebih baik

adalah kesamaan fikroh, dalam artian orang-orang yang betul-betul

seiman… Dan kemudian selain seiman yang menjadi ujung tombak dalam

rumah tangga itu yaitu antara suami-istri harus ada kepercayaan yang kuat.

Tanpa adanya saling percaya antara suami-istri perjalanan rumah tangga

tidak berjalan mulus … Kalau sudah saling percaya maka akan

menyatukan pemikiran kita, fikroh kita. Mungkin juga untuk meraih

kebahagaian itu perlu bukti. Jadi, sebelumnya harus ada bukti dalam

menungkapkan cinta kepada orang yang dicintai. Maka dalam rumah

tangga diperlukan bukti, salah satu buktinya adalah tingkat seksualnya.79

78

Rekaman Siaran Program Samara on air, Mahligai Cinta Rumah Tangga. 10 Januari

2011, prolog1. 79

Rekaman prolog 2 (narasumber) Siaran Program Samara on air,Mahligai Cinta Rumah

Tangga. 10 Januari 2011.

Page 71: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Jadi, urutan pesan pada teks pertama ini adalah urutan pesan dengan pola

deduktif, yang menjelaskan terlebih dahulu cinta rumah tangga dengan

tingkatan-tingkatan cinta yang merupakan gagasan utamanya. Kemudian

dilengkapi dengan komponen rumah tangga, bukti kasus masyarakat, dan

sampai pada posisi kesimpulan. Sedangkan pesan tersebut mengandung dua

sisi, yaitu sisi positif dan negatif.

Pada teks kedua, “Meredam Api Cemburu”, mulai dijelaskan oleh

narasumber dengan memberikan penjelasan mengenai pemahaman cemburu.

Setelah menjelaskan apa itu cemburu dan seperti apa cemburu, kemudian

narasumber melanjutkannya dengan, bagaimana meredam kecemburuan

tersebut. Jadi, gagasan utama dari tema ini adalah mengatasi cemburu agar

tidak menjadi konflik perpecahan rumah tangga.

Kecemburuan ini merupakan sifat yang wajar, wajar sekali ya.

Apalagi jika salah satu pihak, entah istri maupun suami, dan ini

merupakan suatu perasaan yang sangat rasional sebetulnya. Walaupun

banyak orang yang menyatakan cemburu itu adalah sifat yang tidak

rasional, “ngapain sih harus cemburu, nagapain sih harus cemburu”. Tapi

faktanya memang dilapangan kecemburuan inilah yang sering kali yang

menghadirkan persoalan-persoalan yang lebih besar. Dan kita temukan

bahwa proses hubungan kekeluargaan dan terjadi berbagai permasalahan

dan problema sampai pada tingkat perceraian itukan merupakan penyebab

dari kecemburuan… Bagaimana menyikapi kecemburuan itu, sebab

keluarga-keluarga, jangankan keluarga-keluarga kita ya, keluarga Nabi

pun, istrinya Rasulullah banyak yang cemburu, termasuk juga maaf kalau

kita bicara dalam siroh tentang Aisyah yang sangat cemburu dan cemburu

beliau sangat amat wajar.80

Potret Aisyah RA yang cemburu kepada Rasulullah SAW karena selalu

mengingat Khadijah RA, istri pertamanya yang sudah meninggal,

membuatnya sangat cemburu. Inilah yang dicontohkan narasumber diawal

80

Rekaman prolog 1 Siaran Program Samara on air, Meredam Api Cemburu. 17 Januari

2011.

Page 72: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

pembahasan untuk dapat mengendalikan rasa cemburu terhadap orang yang

dicintainya.

Kemudian, secara khusus narasumber menjelaskan cemburu dengan

perasaan-perasaan yang lainnya, seperti hadirnya cemburu menandakan

hadirnya cinta, hadirnya cemburu merupakan perasaan curiga, hadirnya

cemburu juga menghadirkan rasa benci dan lainnya. Misalnya, (1) orang yang

mencintai pasti memiliki rasa cemburu karena dia tidak ingin orang yang

dicintainya itu dimiliki orang lain, dan (2) cemburu itu dia takut kalau dia

beralih kepada orang lain, juga bisa dia sangat sayang, tapi juga bisa

cemburu karena kecurigaan. Kecurigaan inikan berlebihannya sifat su’udzon,

berburuk sangka. Sebab, karena kecurigaan itu berburuk sangka.81

Sedangkan jika dilihat dari sisinya, pesan pada teks kedua memiliki dua

sisi, yaitu positif dan negatif.

Pesan yang mengandung unsur atau sisi positif:

Nah kalau ada orang yang sangat bagus aktivitas gerakannya (mati

syahid), kita boleh cemburu sebab kita tidak punya apa-apa yang bisa

dilakukan. Kita balik bertanya, apa yang akan saya berikan untuk kebaikan

umat ini? Kalau kita memiliki kemampuan A, maka maksimalkan dalam

memberikan kemampuan kita. Jadi yang terpenting sekarang apa yang

dapat kita lakukan untuk Islam. Ketika secara umum kita tidak bisa

melakukan apa-apa, kita Islamkan diri kita. Sebab berjuang itukan banyak

komponennya, setiap kita dapat berjuang sesuai kapasitas kemampuan

kita.82

Pesan yang mengandung unsur atau sisi negatif:

… Usahakan permasalahan yang kecil kita redam, sebab jika

diceritakan kepada orang lain maka kita membuka aib. Tidak hanya suami

yang jelek, tidak hanya istri yang jelek, jadi kita tidak punya kemampuan

untuk membuat rumah tangga kita rumah tangga yang baik. Usahakan

81

Rekaman prolog 2 Siaran Program Samara on air, Meredam Api Cemburu. 17 Januari

2011. 82

Ibid. Segmen ke-3

Page 73: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

untuk tidak ada cerita-cerita. Apalagi kan memang suami atau istri tidak

boleh menceritakan suatu hal yang merupakan kekurangan dalam rumah

tangganya. Semakin sering kita menceritakan aib orang lain maka semakin

sering kita memperlihatkan aib kita dihadapan orang lain. 83

Jadi, urutan pesan pada teks kedua menggunakan pola deduktif, yang

menjelaskan gagasan utamanya terlebih dahulu secara umum sampai pada

akhirnya mendefinisikan dan menjelaskan sifat-sifat cemburu. Serta memiliki

sisi positif dan negatifnya.

Sedangkan teks ketiga (3), dengan tema “Nikah Beda Fikroh”.

Narasumber mengawalinya dengan menjelaskan tentang, “apa itu fikroh?”.

Seperti dalam ungkapannya, “Sefikroh itu artinya orang-orang yang memiliki

pemikiran, sepemikiran. Memiliki kesamaan tentang masalah-masalah

pandangan hidup. Jadi kalau judul kita hari ini adalah nikah beda fikroh, itu

maknanya nikah berbeda pandangan”.84

Kemudian, narasumber membaginya dengan beberapa pembahasan secara

khusus, yaitu untuk yang belum menikah dalam kategori mencari dan memilih

dan untuk yang sudah menikah. Maksudnya bagi yang belum menikah

persiapkan diri untuk menerima permasalahan-permasalahan yang akan

dihadapi nantinya, karena tidak pernah tahu siapa jodohnya nanti. Akan tetapi,

berusaha untuk mencari yang sepaham. Begitu juga sebaliknya bagi yang

sudah berkeluarga.85

Pada teks ketiga, pola urutan pesan yang digunakan adalah pola deduktif.

Gagasan utama dijelaskan terlebih dahulu, baru kemudian bagian khususnya.

83

Ibid. 84

Rekaman prolog 1Program Samara On air, Nikah Beda Fikroh. 24 Januari 2011. 85

Ibid

Page 74: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Berdasarkan urutan pesan dari ketiga rekaman di atas, dapat disimpulkan

bahwa urutan pesan yang digunakan dalam tiga teks rekaman di atas

merupakan pola urutan deduktif, yaitu menjelaskan bagian terpenting atau

gagasan utamanya kemudian diperjelas dengan bagian-bagian pesan

khususnya. Juga menghadirkan sisi positif dan negatifnya dalam

menyampaikan pesan.

2. Struktur Pesan

Struktur pesan terdiri dari 5 indikator, antara lain: (a) pendengar secara

terbuka memihak satu sisi argumen, sisi yang lain tidak mungkin mengubah

posisi mereka, (b) pembicara menyajikan informasi tentang persoalan yang

menarik perhatian pendengarnya, sehingga akan diingat dan diterapkan, (c)

menyajikan informasi yang menyenangkan bagi orang lain, (d) urutan pro-

kontra lebih baik dibandingkan kontra-pro, dan (e) argumen yang terakhir

akan lebih efektif bila ada jangka waktu cukup lama diantara dua pesan, dan

pengujian segera terjadi setelah pesan kedua.

Struktur pesan prolog1 yang membahas kasus dari konsultasi saat program

off air terdiri dari indikator-indikator:

Dalam prolog1 “Mahligai Cinta Rumah Tangga”, indikator yang

digunakan adalah indikator menyampaikan gagasan yang menyenangkan

pendengar diawal penyajian sehingga pendengar akan cenderung akan

memperhatikan dan menerima pesan yang berikutnya. Menarik perhatian

pendengar dengan hal yang paling banyak disukai dengan membahas cinta.

Kecendrungan seseorang itu kuat sekali dengan yang namanya

cinta. Dan cinta ini harus terus terbangun, bukan hanya saat kita ingin

mendapatkan pendamping hidup yang mencintai dan dicintai. Tetapi juga

kita berada pada bahtera rumah tangga yang terjalani. Kendatinya ketika

Page 75: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

seseorang suami memiliki istri kemudian memiliki anak. Ketika lahir anak

pertama dia sangat cinta. Ketika lahir anak kedua, dia amat sangat cinta.

Ketika lahir anak yang ketiga dia sangat amat-amat cinta, ya. Karena dari

kecintaan istri kepada suami sudah diperlihatkan, dan bukti dari kecintaan

suami kepada istri sudah Nampak betul kan, dari lahirnya buah hati itu.

Buah hati itukan sebetulnya buah dari rasa cinta. Ada orang yang

bertanya,” ustad, terus terang saya menikah tanpa cinta”. Kemudian saya

tanya, “apakah Anda memiliki anak”. Dia menjawab, “Alhamdulillah saya

sudah punya anak empat”.86

Menarik perhatian pendengar dengan hal-hal yang fakta akan hadirnya

cinta dalam rumah tangga. Pendengar mendapatkan emosinya saat

mendengarkan pesan tersebut, karena itu adalah bukti akan hadirnya rasa cinta

dalam rumah tangga.

Prolog 1 dalam tema “Meredam Api cemburu”, indikator yang digunakan

adalah indikator urutan pro-kontra yang disajikan diawal. Narasumber

menyetujui akan sesuatu hal yang terjadi sebelum akhirnya memberikan

pengarahan untuk bersikap lebih baik dan menentang hal tersebut. Misalnya:

Kecemburuan ini merupakan sifat yang wajar, wajar sekali ya.

Apalagi jika salah satu pihak, entah istri maupun suami, dan ini

merupakan suatu perasaan yang sangatrasional sebetulnya. Walaupun

banyak orang yang menyatakan cemburu itu adalah sifat yang tidak

rasional, “ngapain sih harus cemburu, nagapain sih harus cemburu”. Tapi

faktanya memang dilapangan kecemburuan inilah yang sering kali yang

menghadirkan persoalan-persoalan yang lebih besar. Dan kita temukan

bahwa proses hubungan kekeluargaan dan terjadi berbagai permasalahan

dan problema sampai pada tingkat perceraian itukan merupakan penyebab

dari kecemburuan.87

Ini adalah sikap pro narasumber dalam menyampaikan pesannya.

Narasumber menjelaskan bahwa kecemburuan itu hal yang lumrah bagi

manusia. Kecemburuan akan selalu dalam diri manusia karena itu merupakan

salah satu sifat manusia.

86

Rekaman prolog 1 Program Samara On air, Mahligai Cinta Rumah Tangga . 10

Januari 2011. 87

Rekaman prolog 1 Program Samara On air, Meredam Api Cemburu . 17 Januari 2011.

Page 76: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Sehingga banyak orang yang punya masa lalu, banyak orang yang

masih berinteraksi dengan orang masa lalunya, ya. Atau memang

kecemburuan-kecemburuan yang sifatnya sangat berlebihan yang

kemudian kita sebut dengan cemburu buta. Misalnya seorang istri yang

masih berhubungan dengan seorang mantan pacarnya yang dulu, iya kan…

Tapi kecemburuan Aisya tidak berlebihan, masih dalam proses hal-hal

yang sangat wajar bagi seorang istri ketika suami mengingat masa

lalunya.88

Sikap kontra narasumber yang mengarahkan bahwa cemburu sewajarnya

saja, jangan sampai cemburu yang berlebihan yang akhirnya menjadi cemburu

buta. Karena pada dasarnya adanya perceraian itu dikarenakan kecemburuan

manusia yang berlebihan.

Sedangkan prolog1 tema “Nikah Beda Fikroh”, menggunakan indikator

menyampaikan gagasan yang menyenangkan pendengar diawal penyajian

sehingga pendengar akan cenderung akan memperhatikan dan menerima

pesan yang berikutnya. Dalam tema ini, narasumber menarik perhatian

pendengar untuk lebih mengetahui persoalan-persoalan yang terjadi dalam

menuju dalam pernikahan terutama dengan permasalahan pemikiran atau

pandangan.

Sefikroh itu artinya orang-orang yang memiliki pemikiran,

sepemikiran. Memiliki kesamaan tentang masalah-masalah pandangan

hidup. Jadi kalau judul kita hari ini adalah nikah beda fikroh, itu maknanya

nikah berbeda pandangan. Hal ini sering kali didiskusikan bagi rekan-

rekan yang memang aktif dalam dunia dakwah… Padahal kedua-duanya

memiliki kesamaan yang tak terpisahkan. 89

Ungkapan, ” Hal ini sering kali didiskusikan…” menunjukkan bahwa hal

ini menarik untuk diperbincangkan. Menarik pehatian pendengar dengan

tema-tema yang sering menjadi perbincangan orang, terutama yang aktif

88

Ibid. 89

Rekaman Program Samara On air, Nikah Beda Fikroh . 24 Januari 2011, prolog 1.

Page 77: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

dalam pergerakkan. Jadi, pada tema ini narasumber menarik perhatian

pendengar dengan perbedaan pandangan atau pemikiran.

Jadi, struktur pesan pada prolog1 membahas kasus dari konsultasi program

off air adalah struktur pesan kesukaan pendengar. Maksudnya menyampaikan

hal-hal yang menyenangkan dan menarik perhatian pendengar dengan

menyentuh emosinya, sehingga cenderung memperhatikan dan menerima

pesan-pesan berikutnya.

Struktur pesan prolog 2 dua arah, tanya-jawab penyiar dengan narasumber

terdiri dari indikator-indikator:

Prolog 2 dua arah ditema, “Mahligai Cinta Rumah Tangga”, menggunakan

indikator menyampaikan gagasan yang menyenangkan pendengar diawal

penyajian sehingga pendengar akan cenderung akan memperhatikan dan

menerima pesan yang berikutnya. Berawal dari prolog1, pembahasan sudah

dikehendaki oleh pendengar, maka pada prolog2, dialog penyiar dengan

narasumber, berkaitan dengan hal-hal yang perasaannya.

Rumah tangga yang tepat memberikan porsi cinta insya allah akan

memberikan kedudukan yang bagus. Tapi memang cinta juga tidak

cukup… Kedua selain cinta yang hadir untuk memposisikan keluarga kita

agar lebih baik adalah kesamaan fikroh, dalam artian orang-orang yang

betul-betul seiman. Jadi, untuk menjadikan keluarga bahagia bukan hanya

cinta, tapi orang-orang yang seiman, orang-orang yang satu pemikiran…

Dan kemudian selain seiman yang menjadi ujung tombak dalam rumah

tangga itu yaitu antara suami-istri harus ada kepercayaan yang kuat…

Mungkin juga untuk meraih kebahagaian itu perlu bukti. Jadi, sebelumnya

harus ada bukti dalam menungkapkan cinta kepada orang yang dicintai.

Maka dalam rumah tangga diperlukan bukti, salah satu buktinya adalah

tingkat seksualnya.90

90

Rekaman prolog 2 Program Samara On air , Mahligai Cinta Rumah Tangga . 10

Januari 2011.

Page 78: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Pembahasan mengenai cinta, kendatinya disenangi oleh semua orang.

Kemudian, disajikan oleh narasumber dan penyiar dengan pembahasan yang

menarik pula dan mengajak untuk memenuhi kebutuhan keluarga bahagia.

Prolog2 dua arah pada tema “Meredam Api Cemburu”, termasuk dalam

indikator struktur pesan menyampaikan gagasan yang menyenangkan

pendengar diawal penyajian sehingga pendengar akan cenderung akan

memperhatikan dan menerima pesan yang berikutnya. Dalam hal ini, penyiar

menarik perhatian dan emosi pendengar dengan mengajukan pertanyaan yang

umum dilakukan. Seperti:

Penyiar: Bang kalau tadikan istilah cemburu itu bertanda cinta,

tapi ada bahkan cemburu itu bertanda curiga, nah ini seperti apa Bang?

Narasumber: Ini bisa saja cemburu itu dia takut kalau dia beralih kepada

orang lain, juga bisa dia sangat sayang, tapi juga bisa cemburu karena

kecurigaan. Kecurigaan inikan berlebihannya sifat su’udzon, berburuk

sangka. Sebab, karena kecurigaan itu berburuk sangka….91

Penyiar yang menyajikan pembahasan yang dikehendaki pendengar

sehingga narasumber menjawabnya sesuai dengan pertanyaan yang diajukan

oleh narasumber dan yang diinginkan pendengar.

Sedangkan prolog2 dua arah pada tema “Nikah Beda Fikroh” merupakan

indikator menyampaikan gagasan yang menyenangkan pendengar diawal

penyajian sehingga pendengar akan cenderung akan memperhatikan dan

menerima pesan yang berikutnya. Tidak jauh berbeda dengan prolog-prolog

ditema yang lain, disini penyiar menggugah pendengar dengan pertanyaan

yang umum dilakukan oleeh sekelompok orang. Maka, menarik untuk

diketahui solusi dari perbedaan tersebut. Misalnya saja:

91

Rekaman prolog 2 Program Samara On air, Meredam Api Cemburu . 17 Januari 2011.

Page 79: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Penyiar: Bang Aan kalau misalnya,seseorang yang memang sudah

menjiwai suatu pergerakan atau bahkan dalam sebuah ormas ya, ini kan

pasti ada kekhawatiran-kekhawatiran bahkan ada istilahnya rekomendasi-

rekomendasi khusus dari atasannya, Murabinya atau Murobiahnya?

Narasumber: Ketika kita berbicara pernikahan dalam bentuk perbedaan

fikroh ini, orang yang memiliki pemahaman Islam, Islam inikan

menyatukan, bukan menyeraikan, bukan memutuskan. Unsur Islam ini

menyatukan perbedaan yang sangat kuat. Nah, ketika seseorang itu

menikah dengan mendapatkan restu dari “sang murabbi”, dan kemudian

murabbinya menekankan hal-hal yang harus begini, harus begini, harus

begini. Pada prinsipnya sang murabbi itu hanya memberikan apa yang

disebut dengan pandangan-pandangan saja….92

Jadi, ketiga prolog2 dua arah, struktur pesannya menggunakan indikator

pembicara menyajikan informasi tentang persoalan yang menarik perhatian

pendengarnya, sehingga akan diingat dan diterapkan.

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur pesan pada

prolog1 skrip kasus dan prolog2 pendalaman materi dengan dua arah adalah

indikator pembicara menyajikan informasi tentang persoalan yang menarik

perhatian pendengar atau menyampaikan gagasan yang dikehendaki

pendengar sehingga cenderung memperhatikan dan menerima pesan-pesan

berikutnya.

3. Imbauan Pesan

Imbauan pesan yang digunakan oleh narasumber dalam menyampaikan

pesan yakni, (a) imbauan rasional, (b) imbauan motivasi dan (c) imbauan

emosional.

a. Imbauan rasional, imbauan ini melihat dari realitas atau kenyataan yang

menjadi contoh, misalnya saja sikap Rasulullah SAW saat jaman dahulu dan

bukti-bukti secara realita. Jadi, ada contoh yang dijadikan cerminan di

92

Rekaman prolog 2 Program Samara On air. Nikah Beda Fikroh . 24 Januari 2011.

Page 80: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

kehidupan selanjutnya. Hal ini digunakan untuk memberikan keyakinan

kepada pendengar bahwa pesan-pesan yang disampaikan adalah suatu pesan

yang bisa diterima dengan akal sehat. Pesan yang bisa diterima dengan logika

masyarkat. Karena pendengar membutuhkan penyataan yang riil yang bisa

dijadikan sebagai tauladan atau rujukan.

Banyaknya pesan yang mengandung imbauan rasional pada teks kesatu

dengan tema “Mahligai Cinta Rumah Tangga”, tanggal 10 Januari 2011,

terdapat 10 pesan imbauan rasional. Beberapa pesan tersebut adalah:

Buah hati itukan sebetulnya buah dari rasa cinta. Ada orang yang

bertanya,” ustad, terus terang saya menikah tanpa cinta”. Kemudian saya

tanya, “apakah Anda memiliki anak”. Dia menjawab, “Alhamdulillah

saya sudah punya anak empat”. 93

Kadang-kadang cinta yang berlebihan

itu akan menjadi fitnah, harta dan anak-anak itu adalah perhiasan yang

bisa menjadi fitnah jika berlebihan mencintainya. Maka Rasulullah SAW

pernah memberi saran kepada Ali bin Abi Thalib,” apabila kau mencintai

orang, cintailah sekedarnya saja, sebab bisa saja orang yang cintai bisa

jadi orang yang kau benci nantinya, begitu sebaliknya”.94

Seharusnya yang lebih banyak dicintai adalah ibunya yang sudah

melahirkan.95

Kemudian, pada teks kedua dengan tema “Meredam Api Cemburu”,

tanggal 17 Januari 2011, terdapat 12 pesan imbauan rasional. Salah satu yang

menggambarkan imbauan rasional adalah:

Cuma harus ditarik kesimpulan cemburu yang bagaimana yang

harus diwajarkan dan yang diwaspadai. Aisyah cemburu sekali dengan

Khadijah, padahal Khadijah sudah tidak ada, sudah dipanggil oleh Allah…

Tapi kecemburuan Aisyah tidak berlebihan, masih dalam proses hal-hal

yang sangat wajar bagi seorang istri ketika suami mengingat masa

lalunya.96

93

Rekaman prolog 1 Program Samara On air Mahligai Cinta Rumah Tangga . 10 Januari

2011. Segmen ke-1. 94

Ibid. 95

Rekaman prolog 1 Program Samara On air, Mahligai Cinta Rumah Tangga . 10

Januari 2011. Segmen ke-2. 96

Rekaman Prolog1Program Samara On air, Meredam Api Cemburu. 17 Januari 2011.

Segmen ke-1.

Page 81: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Sedangkan pada teks ketiga, yang bertema “Nikah Beda Fikroh”, yang

disiarkan tanggal 24 Januari 2011, terdapat 11 pesan imbauan rasional.

Diantaranya yang menggambarkan imbauan rasional adalah:

Dan sebetulnya permasalahan inikan bukan pada perbedaan-

perbedaan pada pandangan kehidupan, bahwa Rasulullah SAW telah

menetapkan bahwa yang namanya pernikahan ini semua sesuai sunnah. 97

Jadi ini menjadi satu catatan penting bahwa berbeda fikroh memang tidak

ada secara detail dalilnya mentidak bolehkannya atau mengharamkannya.98

Imbauan ini menjelaskan bahwa nikah beda fikroh itu tidak masalah dan

sah dilakukan karena tidak ada aturan yang menjelaskan hukum perbedaan

dalam menikah. Maka, pesan ini menuntun pendengar untuk menikah dengan

siapa pun sesuai aturan Islam.

Oleh karena itu, pesan yang mengandung imbauan rasional secara

keseluruhan dari tiga rekaman tersebut adalah sebanyak 33 pesan imbauan

rasional.

b. Imbauan motivasi. Pada imbauan ini, narasumber memberikan pengarahan

dan pencerahan kepada pendengar yang mengalami permasalahan. Sifat

pendengar yang membutuhkan perhatian dan dukungan yang membuat

narasumber lebih banyak menggunakan imbauan motivasi dibandingkan

imbauan yang lainnya. Karena dengan motivasi yang akan menggerakkan

pendengar untuk dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dan

membangkitkan semangatnya untuk menjalani kehidupan kedepannya,

terlebih dalam masalah rumah tangga atau keluarga.

97

Rekaman prolog 1 Program Samara On air,.Nikah Beda Fikroh . 24 Januari 2011,

segmen ke-1. 98

Rekaman prolog 2 Program Samara On air, Nikah Beda Fikroh . 24 Januari 2011,

segmen ke-1.

Page 82: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Teks pertama dengan tema “Mahliagai Cinta Rumah Tangga”, tanggal 10

Januari 2011, pesan yang mengandung imbauan motivasi sebanyak 10

imbauan. Berikut beberapa pesan yang menggambarkan imbauan motivasi

adalah:

Fungsi pemilihan suami yang seiman ini seharusnya salah satu

kunci dalam mencapai kebahagiaan dalam rumah tangga… Dan kemudian

selain seiman yang menjadi ujung tombak dalam rumah tangga itu yaitu

antara suami-istri harus ada kepercayaan yang kuat. Jadi, mari kita bangun

komunikasi yang lebih efektif, sebab masalah yang tidak baik dalam

hubungan interaksi adalah komunikasi kita yang kurang yang tidak

semestinya.99

Teks kedua dengan tema “Meredam Api Cemburu”, tanggal 17 Januari

2011, hanya 5 pesan yang termasuk dalam imbauan motivasi, seperti:

Yang terpenting adalah kita harus percaya kepada suami.

Prinsipnya kan itu, kalau kita memberikan kepercayaan kepada suami

dengan tulus, maka suami kita akan menjalankan kepercayaannya

termasuk terhadap orang lain kepadanya.100

Imbauan motivasi kepada pasangan untuk saling mempercayai satu sama

saling supaya tidak berlebihan dalam menyikapi rasa cemburu.

Jadi yang terpenting sekarang apa yang dapat kita lakukan untuk

Islam. Ketika secara umum kita tidak bisa melakukan apa-apa, kita

Islamkan diri kita.101

Memotivasi untuk melakukan sesuatu yang positif yang sesuai dengan

kemampuan untuk mengembangkan Islam. Akan tetapi sebelumnya,

narasumber memotivasi untuk mengislamkan diri sendiri terlebih dahulu.

Teks ketiga dengan tema “Nikah Beda Fikroh”, 24 Januari 2011

merupakan pesan yang cukup banyak mengandung imbauan motivasinya.

99

Rekaman prolog 2 Program Samara On air, Mahligai Cinta Rumah Tangga. 10 Januari

2011, segmen ke-2 100

Rekaman tanya jawab 1 Program Samara On air, Meredam Api Cemburu. 17 Januari

2011, segmen ke-3. 101

Ibid.

Page 83: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Sebanyak 20 imbauan motivasi. Beberapa diantaranya yang mengandung

imbauan motivasi adalah:

Yang harus kita lakukan adalah ketika kita memahami pemahaman,

yang seperti ini, maka kita harus mencoba memberikan pembelajaran

kepada istri atau memberikan pelajaran kepada suami.102

Memotivasi untuk saling mengisi kekurangan dari masing-masing pihak.

Jika memang ada yang kurang disalah satu pasangan, maka pasangan yang

lebih mengetahui bicarakan kepada pasangannya yang belum paham. Jadi,

saling berkomunikasi.

Yang penting bagi kita bagaimana sekarang ini memupuk cinta

kasih kita, rasa perhatian sehigga kekuatan kasih sayang kita membuat

orang terdekat kita menjadi dungkan untuk melihat-lihat halaman tetangga,

ya.103

Memotivasi pendengar yang sudah berkeluarga untuk mempertahankan

cinta dan membangun rasa cinta tersebut.

c. Imbauan emosional. Dalam setiap menyampaikan pesan-pesan dakwah,

seorang narasumber menggunakan imbauan emosional untuk menarik

perhatian pendengarnya. Juga supaya pendengarnya mengikuti pesan-pesan

yang disampaikannya. Berikut beberapa pesan yang terdapat imbauan

emosional:

Kecenderungan seseorang itu kuat sekali dengan yang namanya

cinta. Dan cinta ini harus terus terbangun, bukan hanya saat kita ingin

mendapatkan pendamping hidup yang mencintai dan dicintai. Tetapi juga

kita berada pada bahtera rumah tangga yang terjalani.104

102

Rekaman prolog 2 Program Samara On air, Nikah Beda Fikroh . 24 Januari 2011,

segmen ke-2. 103

Rekaman tanya jawab 1 Program Samara On air, Nikah Beda Fikroh . 24 Januari

2011, segmen ke-3. 104

Rekaman prolog 1 Program Samara On air, Mahligai Cinta Rumah Tangga. 10

Januari 2011, segmen ke-1.

Page 84: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Pembahasan cinta yang menjadi pusat perhatian orang, membuktikan

bahwa cinta tidak dibatasi oleh apapun dan kepada siapapun. Cinta itu hadir

disetiap langkah. Inilah emosi yang didominankan, sehingga pendengar

memahami hakikat cinta.

Kecemburuan-kecemburuan yang sifatnya sangat berlebihan yang

kemudian kita sebut dengan cemburu buta. Misalnya seorang istri yang

masih berhubungan dengan seorang mantan pacarnya yang dulu….105

Membawa masa lalu dalam perbincangan akan membawa emosi

seseorang. Narasumber menggunakan pengalaman masa lalu seseorang untuk

mengexpresikan emosinya sehingga dipahami oleh pendengar.

Alasan narasumber tidak menggunakan imbauan takut dan hanya sedikit

memberikan imbauan ganjaran karena apabila menggunakan imbauan takut itu

hanya membuat pendengar untuk takut dalam melakukan sesuatu, tidak mau

mencoba sesuatu atau bahkan tidak mau melangkah kedepan. Sedangkan

setiap orang saat mendapat masalah, yang dibutuhkannya adalah solusi dan

motivasi untuk melangkah. Misalnya saja, seseorang yang mau menikah

dengan orang Batak, katakanlah. Kemudian diberikan imbauan takut, yang

terjadi orang tersebut takut untuk melangkah (dalam hal ini menikah). Berbeda

jika diberikan motivasi untuk memaklumi karakter dari calon pendampingnya

kelak, maka orang tersebut berani melangkah dan memiliki semangat untuk

menikah. Maka, imbauan yang digunakan hanya imbauan rasional, imbauan

motivasi, dan imbauan emosional.106

4. Faktor-Faktor Abstraksi Pesan

105

Rekaman prolog 1 Program Samara On air, Meredam Api Cemburu. 17 Januari 2011,

segmen ke-1. 106

Wawancara dengan Ustad Anwar Anshari Mahdum, Selaku narasumber Program

Samara. 25 Februari 2011

Page 85: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Abstraksi pesan yang digunakan narasumber dalam menyampaikan

informasi atau pesan adalah sebagai berikut:

Dead level abstracting ( abstraksi kaku), digunakan narasumber untuk

memberikan gambaran intelektual dan penguasaan bahasa-bahasa yang

diplomatis. Seperti misalnya literature Islam seperti “Nah, pernikahan sekufu

inikan dalam literature Islam, terkait adanya kesamaan.”107

, literature rumah

tangga seperti “Nah kenapa cinta ini begitu penting dalam literature rumah

tangga, karena berawal dari konsep cinta itulah kemudian kita memahami

calon pendamping kita, kemudian nanti ketika mempunyai anak kita juga

harus melahirkan perasaan ini.”, kamuflase belaka seperti “Ini sebenarnya

bahasa yang keluar karena ketidak yakinan atau bahkan cinta yang terbangun

bahagia karena perbedaan akidah sangat tidak mungkin terjadi, yang ada

hanyalah kamuflase belaka.”, imprealisasi seperti “Bahkan terkadang orang

menikah untuk mengimperealisasikan keinginan seksualnya.”, stabil seperti

“Mengawali proses rumah tangga memang cinta harus dipertahankan pada

posisi yang stabil, walaupun sering kita akui bahwa orang mengatakan cinta

selalu terlihat dalam bentuk lahiriyah.”, orientasi seperti “Nah inilah

oreintasinya dunia, orientasinya syahwati”., perspektif Islam seperti “Cuma

ta’aruf dalam perspektif Islami berbeda dengan ta’aruf yang sudah tersebar

atau pacaran.”, tolelir seperti “Mengenai pembatasan-pembatasan

perbedaan dalam fikroh itu terkait dengan sesuatu yang bisa ditolelir.”,

embargo seperti “Dan itu terjadi pada Rasulullah SAW, bagaimana ketika

Rasulullah SAW itu mendapatkan cobaan yang berat dari umatnya, yak an,

107

Rekaman Siaran Program Samara on air. Nikah Beda Fikroh. 24 Januari 2011

Page 86: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

dia diembargo secara ekonomi, dijauhi” 108

, realitas seperti “Di surat al-Isra

wala takrobidzinnah… tetapi realitas dilapangan juga tidak semuanya orang

paham tentang hakikat ini.”, akses seperti “Jadi cemburu adalah akses dari

rasa takut seseorang sehingga dia tidak mengharapkan orang yang

dicintainya beralih ke orang lain atau diperhatikan oleh orang lain.”109

, dan

lainnya.

Intensional, yakni menggunakan makna yang dimaksud oleh seseorang

pemakai lambang. Seperti ambu, ibu, dan ukhti. Pemanggilan tersebut

sebenarnya hanya menuju kepada satu orang saja, akan tetapi kata-kata

tersebut memiliki makna yang luas. Bukan hanya yang dengan yang

berhubungan darah akan tetapi secara menyeluruh.

Selanjutnya, abstraksi yang digunakan isomorfisme, yakni

pengelompokkan makna sesuai dengan kesamaan budaya, status sosial,

pendidikan dan ideologi. Misalnya kalangan tarbiyah, kalangan harakah,110

dan kepergok111

.

Jadi, faktor-faktor abstraksi pesan yang dipergunakan pada program

Samara adalah faktor abstraksi dead level abstracting, intensional, dan

isomorfisme.

5. Nonverbal

Pesan nonverbal yang tampak dalam diri narasumber pada program

Samara adalah pesan fasial, pesan gestural, pesan artifaktual, dan pesan

paralinguistik.

108

Rekaman Siaran Program Samara on air. Mahligai Cinta Rumah Tangga. 10 Januari

2011 109

Rekaman Siaran Program Samara on air. Meredam Api Cemburu. 17 Januari 2011 110

Rekaman Siaran Program Samara on air. Nikah Beda Fikroh. 24 Januari 2011 111

Rekaman Siaran Program Samara on air. Meredam Api Cemburu. 17 Januari 2011

Page 87: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

a. Pesan fasial, air muka sangat mendukung dalam mengexpresikan pesan-

pesan verbal. Air muka narasumber dalam menyampaikan pesan-pesan

dakwah dengan dua tipe, yaitu senyum dan mengkerutkan dahi. Senyum

menandakan keakraban dan kesejukkan pada pendengar. Juga saat menyapa

pendengar atau dengan memberikan pesan-pesan yang mengandung motivasi.

Sedangkan pesan-pesan yang mengandung ketegasan didukung dengan

expresi mengkerutkan dahi dan suara yang tinggi.112

b. Pesan gestural. Menurut Galloway, pesan gestural digunakan untuk

mengungkapkan: (1) mendorong/membatasi, (2)

menyesuaikan/mempertentangkan, (3) responsif/tidak responsif, (4) perasaan

positif/negatif, (5) memperhatikan/ tidak memperhatikan, (6)

melancarkan/tidak reseptif, dan (7) menyetujui/menolak.

Sedangkan pesan gestural yang digunakan atau yang tampak pada

narasumber adalah (1) mendorong/membatasi, (2) responsif/tidak responsif,

(3) perasaan positif/negatif, (4) memperhatikan/tidak memperhatikan, dan (5)

menyetujui/menolak. Narasumber menggunakan bagian tangannya untuk

memaknai pesan gesturalnya.

112

Penelitian Lapangan Ustad Anwar Anshari Mahdum pada Samara off air. Selaku

Narasumber Program Samara. 20 Januari 2011.

Page 88: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Gerakkan tangannya seringkali menampakkan, membatasi jika ada hal-hal

yang negatif atau memberikan pengarahan, melambai-lambai jika menolak

sesuatu atau melarang dan gerakan tangan lainnya.113

c. Pesan artifaktual. Pesan artikfaktual menjelaskan tentang penampilan

narasumber. Penampilan narasumber dapat dilihat dari cara berpakaiannya

yang mencirikan sebagai seorang da’i atau narasumber. Narasumber pada

program Samara selalu memakai pakaian serba putih. Baju koko putih, celana

bahan berwarna putih dan kopiah putih bercorak. Ini pakaian yang selalu

digunakan narasumber saat mengisi kajian Samara off air. Tujuannya adalah

untum menarik pusat perhatian pendengar yang datang atau hadir dalam

kajian Samara off air dan menandakan karakternya yang tenang dan bersih.114

d. Pesan paralinguistic. Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang

berhubungan dengan cara pengucapan pesan verbal. Pesan paralinguistik

113

Penelitian Lapangan Ustad Anwar Anshari Mahdum pada Samara off air. Selaku

Narasumber Program Samara. 13 & 20 Januari 2011. 114

Ibid.

Page 89: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

merupakan pesan utama dalam program on air, karena seseorang dapat

mengenal dan mendapatkan semangat narasumber dari suaranya. Narasumber

pada program on air dapat mengexpresikan dirinya melalui suaranya.

Suaranya mampu membentuk karakteristik dirinya sebagai orang yang bijak

dalam menyampaikan sesuatu, orang yang sabar dengan kelemah

lembutannya, dan nada tingginya mengexpresikan ketegasannya pada pesan

tertentu. Jadi, suara mampu menyejukkan pendengarnya dan menenangkan

hati pendengarnya.115

C. Faktor-Faktor Karakter Komunikator Program Samara

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas Komunikator Program

Samara adalah kredibilitas tim produksi, atraksi, dan kekuasaan tim produksi.

1. Kredibilitas Tim Produksi

a. Narasumber Samara Dakta, Ustad Anwar Anshari Mahdum alias

Bang Aan.

Hal-hal yang mempengaruhi kresibilas narasumber adalah sebagai berikut:

Latar belakangnya sebagai seorang pendakwah, didukung oleh

perjalanannya dalam menuntut ilmu. Mulai dari Sekolah Dasar (SD) di SDN

Hutan Poncol Bekasi, Tsanawiyah al-Baqiyatus Sholihat Bogor, PGAN di

Bogor dan kuliah di PT. IQ Jakarta. Di PT. IQ dan mendapatkan gelar Sarjana

Setara 1 (S1) dengan jurusan Tarbiyah.116

Pengalaman bekerja dan berogranisasi. Bang Aan (penulis memanggilnya),

memiliki pengalaman sebagai narasumber diberbagai tempat selama ± 14

115

FGD (Fokus Group Discution) dengan anggota Samara atau peserta Samara off air di

Masjid Agung al-Barkah Bekasi. 13 Februari 2011 116

Wawancara dengan Ustad Anwar Anshari Mahdum. Selaku Narasumber Program

Samara. (Bekasi: 15 Januari 2011)

Page 90: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

tahun. Awal mulanya, Bang Aan bekerja sebagai narasumber pada program

Tadarus. Pada saat itu, Bang Aan menggantikan temannya yang menjadi

narasumber di program Tadarus. Program Tadarus ini memberikan tausiyah

secara on air.

Setelah 3 bulan Bang Aan menjadi narasumber di radio Dakta 107 FM

akhirnya Bang Aan dijadikan sebagai narasumber tetap di radio Dakta.

Keterlibatannya dalam menata radio Dakta sebagai radio news menjadi

radio Islam inilah yang mengangkat Bang Aan menjadi program director

diradio Dakta selama 3 tahun. Pemahaman mengenai produksi radio

didapatkannya saat Bang Aan berada di organisasi PMII. Saat itulah, Bang

Aan mendiskusikan produksi radio untuk memperbaiki manajemen radio

Dakta. Kemudian, Bang Aan kembali menjadi narasumber karena

ketidakadaan narasumber sehingga Bang Aan diminta untuk menjadi

narasumber kembali.

Selain menjadi narasumber di radio Dakta, Bang Aan juga menjadi

narasumber dibeberapa stasiun televisi dan radio lainnya. Misalnya saja, di

Radio Gema Insani di daerah Cikarang, Radio Nurani Islam (NURIS) di

Bintaro. Bahkan radio Nurani Islam (NURIS) sudah merambah ke televisi

dengan nama RadarTV dan Bang Aan pun menjadi narasumbernya.

Keterlibatan Bang Aan sebagai narasumber di RadarTV, membawanya untuk

mengisi diberbagai stasiun televisi lainnya, seperti ANTV dan MetroTV. 117

Tidak hanya itu, Bang Aan juga mendapatkan kepercayaan untuk

mengelola organisasi Eldasi al-Isro, aktif di Kongres Islam di Bekasi, dan saat

117

Wawancara dengan Ustad Anwar Anshari Mahdum. Selaku Narasumber Program

Samara. (Bekasi: 15 Januari 2011)

Page 91: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

ini Bang Aan juga mendirikan pesantren dan yayasan di Muara Gembong.

Juga sebagai penasehat di Tabloid Bekam dan Tabloid Syiar dan trainer di

organisasi Danau Aulia.118

Kegiatan tambahannya adalah menulis dengan

judul “Menggapai Hati yang Bersih” dan membuat rekaman kegiatannya yang

menjadi rutinitasnya yaitu Getar Kalam. Karya belum tersebar secara luas,

dalam arti baru tersebar di daerah lokal saja belum sampai pada tingkatan

nasional.

Kesimpulan yang didapat dari data-data tersebut mengenai kredibilitas

komunikator adalah termasuk dalam tingkatan menengah atau prior ethos.

Karena karyanya dan gerakkan dakwah belum tersebar secara nasional dan

belum banyak dikenal masyarakat secara nasional.

b. Faktor Penyiar Samara Dakta, Maula Ahmad

Tahapan-tahapan menjadi penyiar handal adalah sebagai berikut: (1)

Memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas, (2) Cerdas, (3) Rasa

Humor, (4) Sabar, (5) Imajinasi, (6) Antusias, (7) Rendah hati dan bersahabat,

dan (8) Kemampuan bekerjasama.119

Penyiar Samara Dakta memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup

di dunia broadcast. Walaupun tidak memiliki pengetahuan khusus di bidang

broadcasting, artinya tidak memiliki pengalaman bersekolah atau kuliah di

bidang broadcasting. Akan tetapi, memiliki pengalaman selama ± 7,5 tahun

bekerja di bidang broadcasting.

Pengetahuannya di bidang agama, membawanya menjadi penyiar tetap

program religi di Radio Dakta dan pembawa acara atau MC di Masjid Islamic

118

Ibid. 119

Fatmawati Amir & Ade Sofyan Mulazid. Cara Cepat Menjadi MC Handal. (Jakarta:

Kalam Pustaka, 2007), h. 7-28

Page 92: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Center Bekasi. Pengalamannya di bidang agama, dimulai dari pendidikannya

di salah satu pesantren setara Gontor, dan dilanjutkan ke perguruan tinggi di

Universitas Ibnu Khaldun Bogor, jurusan Pendidikan dan Pemikiran Islam.

Jadi, pengetahuannya tentang Islam dan pengalamannya menjadi penyiar,

mampu menjadikannya sebagai penyiar religi di Radio Dakta.

Kecerdasannya dalam menciptakan suasana hangat sehingga tidak terlihat

kaku dan formal. Karena saat berinteraksi dengan narasumber, penyiar Samara

berusaha untuk melalukan guyonan dengan narasumber. Hal ini dilakukan

untuk mencairkan suasana.

Suasana yang bersahabat mengajak para pendengar untuk ikut merasakan

dan berpatisipasi dalam program tersebut. Terkadang juga dikarenakan

perbincangan yang sangat menarik. Sehingga mengundang pendengar untuk

berpartisipasi dalam program tersebut. Banyaknya pendengar yang

berpartisipasi atau banyaknya pertanyaan secara berturut-turut dari satu

pendengar yang menguji kesabaran penyiar untuk membagi waktu dengan

pendengar yang lainnya. jadi, penyiar juga harus menjaga kesabarannya jika

ada pendengar yang lebih aktif.

Penyiar radio juga harus bisa membayangkan bahwa sedang melakukan

komunikasi secara interpersonal. Inilah yang kemudian disebut sebagai

prinsip dasar siaran.120

Penyiar harus berusaha untuk menampilkan imajinasi

dengan kata-kata. Sehingga pendengar merasakan sikap sahabat penyiar.

Inilah yang dilakukan oleh penyiar program Samara Dakta.

120

Asep Syamsul M. Romli. Broadcast Journalism. (Bandung: Nuansa, 2004), h. 38

Page 93: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Sebelum mengudara, biasanya yang dilakukan adalah melatih pernafasan

perut, agar saat mengudara tidak melakukan kesalahan dan pendengar

mengetahui siapa yang berbicara dengan karakter penyiar. Penyiar memiliki

jenis suara tenor, yaitu suara tinggi, kesannya ringan.121

Jadi, dapat dikatakan bahwa Muala Ahmad adalah penyiar radio yang

handal. Karena mampu membangkitkan kebersamaan antara pendengar

dengan tim produksi yang bertugas. Memiliki jenis suara tenor, ringan dan

pengucapan yang jelas. Serta pengetahuan tentang agama dan pengalamannya

di bidang penyiaran.

2. Faktor-Faktor Atraksi

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas dalam atrasksi adalah

sebagai berikut:

a. Faktor Atraksi Komunikator pada Program On air

Faktor daya tarik fisik yang dimiliki narasumber saat siaran secara on air

adalah suaranya. Suaranya yang elegan, lemah lembut dan penuh semangat

menjadi daya tarik fisik narasumber bagi pendengarnya. Lemah lembut pada

volume suara yang dimilikinya, membingkai pandangan pendengar tentang

karakter dari narasumber. Bingkai pendengar terhadap narasumber melalui

suaranya merupakan orang yang bijaksana dalam menghadapi dan

menyelesaikan permasalahan atau problematika kehidupan. Tutur bahasanya

yang terorganisir dan kata-katanya yang menyejukkan hati para

pendengarnya.122

121

Fatmawati Amir dan Ade Sofyan Mulazid. Cara Cepat Menjadi MC Handal. (Jakarta:

Kalam Pustaka, 2007), h. 64 122

FGD (Fokus Group Discution) dengan anggota Samara atau peserta Samara off air di

Masjid Agung al-Barkah Bekasi. 13 Februari 2011

Page 94: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Subjek pertama (1), menggambarkan suara narasumber tegas123

, subjek

yang kedua (2), menggambarkan suara narasumber yang memilki cirri khas

syahdu, lembut namun tegas124

, subjek ketiga (3), menggambarkan bahwa

suaranya leah lembut dan sangat menggetarkan hati apalagi ketika

bermuhasabah125

, subjek keempat (4), menggambarkan suara yang lembut dan

empuk, langsung ketahuan saat berbicara126

, subjek kelima (5),

menggambarkan suara narasumber seperti lemah lembut127

, dan subjek

keenam (6), menggambarkan karakter yang lembut dan tegas dalam berbicara,

juga menampakkan sikap bijak dari suaranya tersebut.128

Jadi, daya tarik fisik narasumber saat siaran langsung atau on air adalah

suaranya yang lemah lembut, tegas dan karakter suara yang membawanya

menjadi orang yang bijaksana.

Faktor kesamaan antara komunikate (pendengar) dan komunikator

(narasumber) saat siaran langsung adalah kesamaan dalam hal ideologi dan

pengalaman. Kesamaan ideologi disini dimaksudkan kesamaan tujuan untuk

membangun keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan Rahmah (SAMARA).

Sedangkan kesamaan pengalaman adalah antara komunikator (narasumber)

merasakan apa yang dihadapi oleh komunikatenya (pendengar).

123

Dewi Puspa Ningrum, Selaku Peserta Kajian off air. (Bekasi: Masjid Agung Al-

Barkah,13 Februari 2011). 124

Lutfiyah, Selaku Peserta Kajian off air. (Bekasi: Masjid Agung Al-Barkah,13 Februari

2011). 125

Yuhriyah, Selaku Peserta Kajian off air. (Bekasi: Masjid Agung Al-Barkah,13 Februari

2011). 126

Sry Widiaty, Selaku Peserta Kajian off air. (Bekasi: Masjid Agung Al-Barkah,13 Februari

2011). 127

Hj. Rosmalati, Selaku Peserta Kajian off air. (Bekasi: Masjid Agung Al-Barkah,13

Februari 2011). 128

Dewi Lestari, Selaku Peserta Kajian off air. (Bekasi: Masjid Agung Al-Barkah,13

Februari 2011).

Page 95: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Bagi pendengar yang sudah menikah, narasumber pun sudah menikah

sehingga narasumber merasakan manis-pahitnya rumah tangga. Maka, dapat

memberikan pengalamannya dalam mengarungi rumah tangganya. Sedangkan

bagi pendengar yang belum menikah dan berada dalam keadaan gelisah dalam

menanti jodohnya atau sudah dipertemukan namun masih dalam masa taáruf,

narasumber pun merasakan tahapan-tahapan yang dirasakan oleh

pendengarnya. Maka, narasumber dapat memberikan pencerahan terhadap

permasalahan-permasalahan pendengarnya.129

Faktor kemampuan narasumber dalam membawa diri untuk mendalami

suasana program sehingga membentuk suara yang mencirikan. Jenis suara

yang dimiliki narasumber adalah suara jenis bas, yaitu suaranya rendah namun

terkesan berat.130

Sehingga dapat membuat emosi dari suara tersebut. Juga

kemampuannya dalam menguasai tema dan menguasai keadaan.

b. Faktor Atraksi Komunikator pada Program Off air

Faktor daya tarik fisik. Tidak berbeda jauh dengan program on air. Daya

tarik fisik narasumber dalam program off air pun juga pada suaranya. Selain

pada suaranya, juga pada penampilannya, sikapnya dan caranya

mengexpresikan kata-kata dalam sebuah kalimat.

Setiap menghadiri acara kajian yang disiarkan secara off air selalu

menggunakan pakaian putih sehingga pusat perhatian pendengar tertuju

padanya. Sikapnya yang sopan, ramah tamah terhadap pendengarnya pun

menjadi data tariknya. Hal ini membuat interaksi antara narasumber dan

129

FGD (Fokus Group Discution) dengan anggota Samara atau peserta Samara off air di

Masjid Agung al-Barkah. (Bekasi: 13 Februari 2011) 130

Fatmawati Amir dan Ade Sofyan Mulazid. Cara Cepat Menjadi MC Handal. (Jakarta:

Kalam Pustaka, 2007), h. 64

Page 96: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

pendengar pun menjadi hidup dan suasana menjadi hangat. Sedangkan,

expresinya diperlihatkan dengan gerakan tubuh dan perubahan raut wajah.

Jadi, faktor daya tarik fisik narasumber saat program off air adalah suara,

penampilan, sikapnya yang ramah tamah pada pendengar dan caranya

mengexpresikan kata-kata.131

Faktor kesamaan dan kemampuan narasumber tidak berbeda ketika

berbicara pada program on air dengan berbicara pada program off air. Karena

secara keseluruhan format dan sifatnya pun tidak berbeda.

3. Faktor Kekuasaan Tim Produksi Siaran Langsung

a. Kekuasaan Narasumber

Kekuasaan yang dimiliki narasumber termasuk dalam klasifikasi (1)

kekuasaan keahlian dan (2) kekuasaan rujukan:

Kekuasaan keahlian, yang dimiliki narasumber merupakan

pengalamannya sebagai narasumber selama ± 14 tahun. Hal ini didukung oleh

pengetahuan dan pemahamannya tentang Islam yang didapatkannya semenjak

berada dibangku Tsanawiyah yaitu tsanawiyah al-Baqiyatus Sholihat di

Bogor, sampai kuliah di PT.IQ Jakarta dengan jurusan Tarbiyah.

Lamanya menjadi narasumber, sekitar ± 14 tahun, tidak hanya dituangkan

pada , tetapi dibeberapa radio lainnya bahkan dibeberapa media lainnya.

Seperti, menjadi narasumber di Radio Gema Insani bahkan sampai menjadi

narasumber di RadarTV (TV-nya Radio Gema Insani), Radio Nurani Islam,

diberbagai instansi (seperti Telkom), kemudian menjadi narasumber

diberbagai stasiun televisi (seperti ANTV dan MetroTV), bahkan saat ini

131

FGD (Fokus Group Discution) dengan anggota Samara atau peserta Samara off air di

Masjid Agung al-Barkah. (Bekasi: 13 Februari 2011)

Page 97: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

narasumber memiliki acara sendiri di Radio Dakta, yaitu kajian program

“Getar Kalam”, yang juga dikaji secara off air tiap minggunya di Masjid

Agung Al-Barkah Bekasi.132

Kekuasaan Rujukan, memberikan kekaguman pendengar terhadap

narasumber berasal dari kemampuannya dalam menguraikan kata-kata,

sehingga menjadi bahasa yang mudah dipahami dan menarik untuk didengar.

Hal ini disesuaikan, tipe pendengar yang membutuhkan pengarahan dalam

rumah tangganya. Perkataan yang dikeluarkan tidak menggurui, bahasanya

sangat lugas, dan ritme suaranya yang memiliki kebijakan dalam memberikan

solusi. Penyampaian materinya menyentuh hati pendengarnya, karena pesan

yang disampaikan berkaitan dengan perasaan pendengarnya.133

Kemudian, interaksi narasumber dengan pendengar yang sangat aktif.

Karena narasumber berusaha untuk merasakan apa yang sedang dirasakan oleh

pendengarnya. Terlebih saat kegiatan-kegiatan off air yang memberikan sikap

yang sopan, ramah-tamah, dan akrab dengan para pendengar. Juga

meluangkan waktu untuk dapat berinteraksi secara langsung atau face to face

kepada pendengar. Inilah, kemudian yang membuat pendengar mengagumi

narasumber karena sikap rendah hati dan bersahabat.134

b. Kekuasaan Penyiar

Kekuasaan yang dimiliki penyiar termasuk dalam klasifikasi kekuasaan

keahlian. Kekuasaan keahlian yang dimilikinya adalah kemampuannya

dibidang pengetahuan Islam. Pengetahuannya tentang Islam, membawa

132

Wawancara dengan Ustad Anwar Anshari Mahdum. Selaku Narasumber Program

Samara. (Bekasi: 15 Januari 2011) 133

Ibid. 134

FGD (Fokus Group Discution) dengan anggota Samara atau peserta Samara off air di

Masjid Agung al-Barkah. (Bekasi: 13 Februari 2011)

Page 98: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

dirinya menjadi penyiar di program religi. Hal ini bertujuan untuk

menyeimbangkan pembicaraan dengan narasumber, sehingga suasana dalam

acara tersebut menjadi hangat.

Kemampuannya menjadi penyiar pun dimulainya saat berada di pesantren.

Dengan mengikuti lomba-lomba pidato dan menjadi pembawa acara.

Kemampuannya berbicara dihadapan orang dan pengolahan kata dan suara

yang kemudian menjadikannya sebagai penyiar dan pembawa acara.

Pengalamannya sebagai penyiar sudah dijalaninya selama ±7,5 tahun.

Mulai seorang penyiar diacara umum di salah satu radio Bogor, musik

director, pembaca berita, sampai menjadi penyiar program religi di Radio

Dakta. Sudah banyak pengalaman dan pengetahuan yang didapatkannya

dibeberapa radio tempat bekerjanya.135

D. Faktor Keseimbangan Program Samara On air dan Off air

Faktor-faktor pendukung saling mendukungnya efektivitas program

Samara on air dan off air sebagai berikut:

1. Faktor Keseimbangan pada program Samara on air.

Radio Dakta memiliki karakter dan profesi sebagai radio Informasi

bernuansa Islam atau bisa langsung disebut sebagai radio Islam. Sesuai

dengan visinya, yaitu “Menjadi media informasi dan pembelajaran terbaik di

Indonesia yang bernafaskan Islam sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan

lingkungan.” Profesinya sebagai radio Islam, didukung dengan program-programnya

yang bernafaskan Islam, salah satunya adalah program Samara yang termasuk dalam

program Kajian Malam.

135

Wawancara dengan Muala Ahmad. Selaku Penyiar Program Religi. (Bekasi. 20

Desember 2010)

Page 99: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Pra produksi program Samara, ada beberapa hal yang dipersiapkan untuk

kelancaran produksi yakni, (a) persiapan penyiar dalam hal membuat skrip

naskah, melatih pernafasan, dan menjalin keakraban dengan narasumber saat

narasumber hadir sebelum siaran, dan (b) narasumber harus sudah mengetahui

tema yang akan dikaji, lebih baik lagi jika baca buku, mempertahankan mood-

nya sehingga tidak pasif saat siaran.

Yang terpenting saat pra produksi adalah mengontrol frekuensi atau sinyal

radio sehingga tidak menghambat jalannya produksi dan merugikan pendengar

karena tidak dapat menikmati siaran program yang dikehendakinya.

Hambatan atau gangguan lainnya, bukan hanya pada tim produksi, tetapi

juga karena gangguan alami dan buatan yang berkaitan dengan sinyal radio.

Maka, tugas dari operator untuk mengontrol ketepatan frekuensi dan jaringan.

Sehingga tidak menghadapi gangguan.136

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor produksi

program Samara on air adalah profesi Radio Dakta sebagai Radio Islam yang

membawa program-program bernuansa Islam, persiapan pra produksi tim

produksi, dan kerjasama tim produksi saat siaran. Akan tetapi, saat produksi

faktor yang paling berorientasi adalah faktor peranan narasumber.

136

Wawancara dengan Karyadi. Selaku Manajer Perusahaan Radio Dakta. (Bekasi , 20

November 2010)

Page 100: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

2. Faktor Keseimbangan pada program Samara off air.

Keberhasilan program Samara secara on air berdampak pada kegiatan

Samara off air. Berdasarkan observasi partisipan, penulis menggambarkan

hasil pengamatannya sebagai berikut.

Kegiatan Samara off air dimulai dengan memberikan informasi atau pesan

berupa kajian. kajian berlangsung selama 2 jam, dimulai dari pukul 13.00-

14.45 WIB, 15 menit kemudian dikhususkan untuk tanya-jawab antar

narasumber dan pendengar. Kemudian dilanjutkan dengan muhasabah. Selama

kajian berlangsung, panitia menggelar bazar. Barang yang dijual adalah buku,

terutama buku karya Ustad Anwar Anshari Mahdum, selaku narasumber dan

makalah kajian. Sebelum diakhiri narasumber meminta kepada pendengar

untuk membawa biodata bagi yang ingin ditaárufkan pada minggu berikutnya.

Kemudian, ada penggalangan dana atau sedekah yang akan disumbangkan

kepada Yayasan miliknya yaitu, Yayasan El-dasi al-Isro.

Setelah kajian selesai, pendengar yang ingin berkonsultasi dapat langsung

menemui narasumber yang duduk di teras masjid bersama dengan keluarganya

(istri dan anaknya). Seperti gambar berikut:

Page 101: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Kajian Samara off air dihadiri pendengar Dakta (juga Samara) sebanyak

250 orang (ikhwan dan akhwat), bahkan terkadang lebih dari nominal

tersebut. Kebanyakan pendengar Dakta (khususnya Samara) adalah para

karyawan swasta, mahasiswa dan ibu rumah tangga yang berpendidikan. Para

pendengar lebih mengenal narasumbernya melalui kegiatan on air dan off air

dan kemampuan narasumber dalam menciptakan karya-karyanya di stand

bazarnya.

Jadi, faktor-faktor pendukung saling mendukungnya efektivitas program

Samara on air dan off air adalah (1) kerjasama tim produksi dalam

menyeimbangkan pra-produksi sampai produksi bahkan sampai pasca

produksi, (2) profesi radio sebagai Radio Islam, Radio Dakwah (3)

kemampuannya dalam mengolah kata-kata, dan (4) faktor komunikator yang

menunjukkan kredibilitasnya.

Page 102: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

BAB V.

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Melihat banyaknya masyarakat pendengar program Samara yang

kemudian menjadi anggota Samara, hal ini dipengaruhi oleh beberapa

faktor efektivitas Program Samara dalam membentuk nilai keluarga Islami

adalah sebagai beriku:

1. Format yang digunakan adalah format Prolog Skrip Kasus, Prolog

Pendalaman Materi dengan Dua Arah, dan Tanya Jawab Multimedia.

Format ini berorientasi pada narasumber.

2. Efektivitas pesan yang menggunakan; (a) urutan pesan yang

menggunakan pola deduktif, (b) struktur pesan yang dibagi dua sisi

persoalan positif dan negatif, (c) imabauan pesan yang digunakan

adalah imbauan rasional, imbauan motivasi¸ dan imbauan emosional,

(d) abstraksi pesan meliputi, dead level abstracting, intensional, dan

isomorfisme, dan (e) pesan-pesan nonverbal yang menunjukkan

karakternya

3. Efektivitas komunikator yang menunjukkan; (a) kredibilitas, yang

menunjukkan prior ethos, (b) atraksi, dan (c) kekuasaan yang

digunakan adalah kekuasaan ahli dan kekuasaan rujukan.

4. Faktor pendukung saling keterkaitannya program Samara on air

dengan program Samara off air adalah sebagai berikut: (a) kerjasama

tim produksi dan keaktifan narasumber dalam menyeimbangkan pra-

produksi sampai produksi bahkan sampai pasca produksi, (b) kegiatan-

Page 103: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

kegiatan off air yang dipublikasikan pada saat on air oleh narasumber,

(c) kemampuannya dalam mengolah kata, dan (d) faktor komunikator

yang menunjukkan kredibilitasnya.

Jadi, faktor-faktor efektivitas program Samara baik secara on air maupun

off air adalah peranan narasumber dalam kajian Samara.

B. SARAN

Saran-saran yang penulis berikan untuk perkembangan Program

Samara baik secara on air maupun off air adalah sebagai berikut:

1. Hendaknya dalam format on air, waktu untuk berinteraksi atau dialog

pendengar dengan narasumber lebih lama dibandingkan waktu untuk

penyiar dengan narasumber dan prolog narasumber. Format untuk

prolog narasumber seperti format kultum (kuliah tujuh menit) supaya

pembahasan dan skrip solusi pendengar bisa memuaskan.

2. Hendaknya tim produksi program Samara bekerjasama dengan

lembaga-lembaga lain sehingga tidak hanya berdakwah disatu tempat

saja. Bisa didaerah-daerah lain yang membutuhkan perhatian.

Terutama lembaga perlindungan dan pendidikan untuk menjaga

generasi muda dari perrgaulan bebas dan dari perang pemikiran

(ghozwul fikri) yang menurunkan akhlak dan akidah manusia.

3. Mengadakan training untuk membentuk keluarga yang Sakinah,

Mawaddah dan Rahmah. Karena banyak masyarakat yang belum

memahami hakikat keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan Rahmah

(SAMARA). Serta untuk memberikan pemahaman untuk tidak

berlebihan dalam pernikahan sehingga melanggar aturan syar’i.

Page 104: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

4. Melaksanakan kegiatan-kegiatan off air lainnya yang bertujuan untuk

mengharmoniskan hubungan keluarga. Misalnya seperti lomba

keluarga harmonis, seminar keluarga sehat, kuis-kuis keluarga untuk

pasangan untuk keterikatan ukhuwah antar keduanya.

5. Buat kantor khusus dan tim khusus untuk konsultasi keluarga baik

masalaha rumah tangga maupun proses taáruf. Sehingga pendengar

dapat lebih leluasa untuk berkonsultasi. Kegiatan ini termasuk dalam

kegiatan off air.

Page 105: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Fatmawati dan Ade Sofyan Mulazid. Cara Cepat Menjadi MC Handal.

(Ciputat: Kalam Pustaka, 2007).

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. Komunikasi Massa: Suatu

pengatntar. (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007).

Bungin, Burhan. Konstruksi Sosial Media Massa. (Jakarta: Prenada Media Group,

2008)

Hamad, Ibnu. Komunikasi sebagai Wacana. (Jakarta: La Tofi Enterprise, 2010)

K, Septiawan Santana. Jurnalisme Kontemporer. ( Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, 2005).

Moleong, Lexy. J. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Rosda Karya

Remaja, 2006)

Morissan. Media Penyiaran (Strategi mengelola radio dan tetlevisi). (Tangerang:

Ramdina Perkasa, 2005).

Mubarok, Ahmad. Psikologi Keluarga. (Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara, 2005).

M. Arifin, Tatang. Menyusun Rencana Penelitian. (Jakarta: Rajawali Press, 1968).

M. Romli, Asep Syamsul. Kamus Jurnalistik. ( Bandung: Simbiosa Rekatama,

2008).

________________ . Broadcast Journalism. ( Bandung: Nuansa, 2004).

Prayudha, Harley. Radio: Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran.

(Malang: Bayumedia Publishing, 2005).

Rakhmat, Jalaluddin, M. SC. Psikologi Komunikasi. (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008).

Page 106: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

________________ . Metode Penelitian Komunikasi. (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005).

Suprayogo, Imam. Tobroni. Metodologi Penelitian Sosial-Agama. (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2003)

Uchajan Effendy, Onong. Dinamika Komunikasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2000).

Page 107: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 108: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Table Rekaman Pertama Format Program Siaran Samara

Mahligai Cinta Rumah Tangga, 10 Januari 2011

Segmen Strategi Priming Ket. Menit

Segmen ke-1 Sounder1 Kupinang Engkau dengan al-Qurán 1 menit

Pembukaan & Sapa

pendengar

Menanyakan kabar pendengar

Tease Bergabung dalam layanan interaktif

Sapa narasumber Menanyakan kabar narasumber 1 menit

Lead Publikasi tema 1 menit

Prolog 1 Tingkatan cinta dalam rumah

tangga

9 menit

Tease Tetap dalam program Samara 25 (detik)

Iklan1 Makaro Wisata (layanan umrah dan

haji), wakaf al-Qurán Brain Word,

molto ultra, alternatif bekam

5 menit

Segmen ke-2 Jingle1 Radio Dakta 107FM 2,5 menit

Adlibs1 Promosi program Danau Aulia

Sounder2 Kupinang Engkau dengan al-Qurán

Tease Bergabung dalam layanan interaktif

Dialog penyiar dan

narasumber (prolog

2)

Tanya1: Menurut Anda, bagaimana

jika ada yang berani melangkah

karena cinta, itu seperti apa?

Jawab1: komponen keluarga rumah

tangga butuh cinta, pemahaman

yang sama (seiman), kepercayaan

dan seksualitas.

Tanya2: apakah cinta identik

dengan seks?

Jawab2: tidak namun, seks

merupakan sebuah kebutuhan.

Tanya3: Sebenarnya kapan cinta itu

timbul?

Jawab3: Cinta itu tidak terbatas.

Tanya4: Apakah fisik berubah,

cinta juga berubah?

Jawab: tergantung orangnya. Jika

karena fisik maka akan berubah.

Tanya5: Lalu, bagaimana

menstabilkan rasa cinta?

Jawab5: niatkan cinta karena Allah.

(tease)

Tanya6: Haruskah, menyatakan

“saya cinta karena Allah” saat ingin

menikah?

Jawab6: Taáruf ini adalah proses

untuk menuju ke pernikahan. Jadi

harus sesuai dengan aturan Islam.

25 menit

Page 109: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Bukan kejadian seperti sekarang

ini.

Tease Tetap dalam program Samara 25 (detik)

Iklan2 Daily English 8 menit

Berita Dalam negeri dan luar negeri

Iklan (sponsor) Wakaf Makam Syarí, Belajar

Bahasa Arab

Segmen ke-3 Jingle2 Radio Dakta 107 FM 16 (detik)

Adlibs2 Air minum Kaskada 1 menit

Sounder3 Kupinang Engkau dengan al-Qurán 2 menit

Tease Bergabung dalam layanan interaktif 22 menit

Dialog pendengar

dan narasumber

(tanya jawab 1)

Menerima 5 penelpon;

Ambu, nusa Indah: Bagaimana

mengatasi ketidakseimbangan ilmu

antara suami-istri?

Anto, Bekasi: Bagaimana suami

melaksanakan amanahnya

sedangkan tidak mampu

memberikan nafkah (PHK)?

Ima, Kramat Jati:Suami sudah

berumur 60th

. Tapi masih

melakukan kemaksiatan. Apa yang

harus saya lakukan?

Novi: Istri yang diminta harus

selalu lebih dimata suami itu

bagaimana?

Wardi, Cikarang: Ingin menikah

akan tetapi sibuk, apa yang harus

saya lakukan?

Menjawab Ambu:Harus saling

tolelir dan bangun komunikasi yang

efektif.

Menjawab Anto:Istri harus

memberikan support kepada suami

dan selalu hadir disisi suaminya.

Menjawab Ima: Bersabar dan selalu

membimbing suaminya.

Menjawab Novi: Setiap manusia

pasti memiliki kekurangan.

Seharusnya harus saling mengisi

satu sama lain.

Menjawab Wardi: Rasulullah SAW

juga sibuk tetapi dia menikah. Jadi

bukan alas an untuk menunda

keinginan Anda untuk menikah.

Tease Tetap dalam program Samara

Page 110: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Iklan3 6 menit

Segmen ke-4 Sounder4 Kupinang Engkau dengan al-Qurán 2 menit

Dialog pendengar

dan narasumber

(tanya jawab 2) +

kesimpulan

Membacakan 5 SMS;

Nina, Depok: Bagaimana cara

untuk tetap optimis mencari

pasangan, sedangkan usia sudah

kepala 4?

Upi, Tambun: Bagaimana dengan

istri yang sulit menerima kehadiran

orang lain karena ditinggal

meninggal suaminya?

Menjawab Nina: Yakinlah bahwa

Allah telah menetapkan jodoh

untuk kita.

Menjawab Upi: Bukalah hatimu

untuk orang lain. Karena masih

banyak amalan yang bisa dilakukan

dengan suami barunya.

Syahrini, Purwakarta: Ciri akhwat

sholehah seperti apa?

…, Jakarta: Ikhtiar seorang akhwat

untuk mendapatkan ikhwan yang

soleh seperti apa?

Menjawab Syahrini dan …: Lihat

dari harta, keturunan, kecantikkan,

dan agamanya. Namun, utamakan

agamanya karena keuntungannya

berganda.

MD, Bekasi: Bagaimana dengan

taáruf yang diwarnai cinta sehingga

sulit melupakannya?

Menjawab MD: Itu hal yang wajar.

Asalkan jangan melupakan Allah

SWT.

Membacakan 2 facebook;

Brian: Sudah tidak bisa menahan

hawanafsunya, kemudian menikah

dengan seseorang yang ½ cintanya,

apakah dibolehkan dalam Islam?

Muslimah: Bagaimana untuk

menjaga kadar cinta?

Menjawab Brian: Cinta itu

21 menit

Page 111: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

terbangun karena kebersamaan.

Menjawab Muslimah: Cinta yang

hakiki adalah cinta kita kepada

Allh, Rasul- Nya dan Jihad fi

sabilillah.

Kesimpulan Jalanilah duniamu sebab duniamu

yang akan mengantarkamu pada

akhirnya. Awali dengan cinta

kepada Allah, jadikan cinta kita

untuk mahligai cinta rumah tangga.

1 menit

Penutup Kupinag Engkau dengan al-Qurán 1 menit

Page 112: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Table Rekaman Kedua Format Program Siaran Samara

Meredam Api Cemburu, 17 Januari 2011

Segmen Strategi Priming Ket. Menit

Segmen ke-1 Sapa pendengar Menyapa pendengar 20 (detik)

Lead Publikasi tema 2 menit

Tease Bergabung dalam layanan interaktif

Iklan1 BMT al-Kautsar (dana

pemberdayaan), iklan motlo ultra,

Paket Umrah PT. Madinah Iman

Wisata

4 menit

Jingle1 Radio Dakta 107 FM 7 (detik)

Segmen ke-2 Sounder1 Kupinang Engkau dengan al-Qurán 1 menit

Tease Bergabung dalam layanan interaktif 24 (detik)

Sapa narasumber Menyapa narasumber 3 menit

Info kasus daí Kasus Ciketing

Prolog 1 Kewajaran rasa cemburu yang

bercermin pada Aisyah

6 menit

Dialog penyiar dan

narasumber (prolog 2)

Tanya1: apakah cemburu membawa

cinta?

Jawab1: Rasa cemburu

menandakkan kekhawatiran akan

dimiliki orang lain. Berkeinginan

untuk memiliki seseorang.

Tanya2: Bagaimana dengan

cemburu membawa curiga?

Jawab2: Curiga itu sifat suúdzon

yang berlebihan.

7 menit

Iklan 2 Wakaf Qurán Brain (LSM Umi

Maktum Voice), ta’lim bulanan,

jeko wisata, layanan Umrah

3 menit

Segmen ke-3 Sounder2 Kupinang Engkau dengan al-Qurán 24 (detik)

Tease Bergabung dalam layanan interaktif 1 menit

Dialog penyiar dan

narasumber (prolog 2)

Tanya3: Adakah trik-trik untuk

mengendalikan rasa cemburu?

Jawab3: pertama, lihat akar

permasalahannya, kedua tidak

langsung memfonis.

Tanya4: Solusi apa untuk orang

yang cemburunya super-duper?

Jawab4: Lagi,lagi kita harus pantau

permasalahannya sehingga apapun

yang menjadi permasalahan bisa

diklarifikasi.

12 menit

Tease Menggugah pendengar 3 menit

Dialog penyiar dan

narasumber (prolog 2)

Tanya5: Bagaimana dengan

cemburu yang mendatangkan pihak

Page 113: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

ketiga?

Jawab5: Usahakan permasalahan

yang kecil kita redam, sebab jika

diceritakan maka akan membuka

aib. Selesaikan secara internal.

Tease Tetap dalam program Samara

Berita Dalam negeri dan luar negeri 3 menit

Sponsor Air minum kaskada 10 menit

Jingle 2 Radio Dakta 107 FM

Iklan 3 Camus Arabic, ta’lim bulanan,

program makam syarí, layanan

umrah PT. Madinah Iman Wisata,

program off air Getar Kalam.

Tease Bergabung dalam layanan interaktif 19 (detik)

Dialog pendengar dan

narasumber (tanya

jawab 1)

Menerima 4 penelpon;

Ambu Bilqis, Pd. Gede: Teknik

yang dilakukan supaya pasangan

tidak sedikit-sedikit cemburu?

Ade, Cikarang: (terputus)

Sri, Halim: Cintailah pasangan kita

karena Allah sehingga tidak

cemburu buta. (tanggapan)

Hamba Allah, Bekasi: Suami yang

tidak menjaga pandangan, dan apa

yang harus saya lakukan?

Menjawab Ambu: Jangan terlalu

atraktif dalam menyikapi sesuatu

yang tidak disukai. Kemudian

berbaik sangka terhadap sesuatu

yang sebenarnya tidak layak.

Membacakan 2 facebook

Norma: Suami suka pulang

terlambat, dan HPnya ada panggilan

dari wanita lain, kalau seperti ini

bagaimana?

Menjawab Norma&hamba Allah:

Istri harus bersikap arif. Mampu

menelaah kondisi. Boleh bertanya

kepada suami tapi lihat dulu kondisi

suami.

Heru: Cemburu kepada para

mujahid, bagaimana

merealisasikannya?

Menjawab Heru: Maksimal

memberikan kemampuan kita,

bersungguh-sungguh sehingga

kapasitas berjihad sesuai dengan

18 menit

Page 114: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

kemampuan kita.

Tease Tetap dalam program Samara 10 (detik)

Iklan 4 Penanaman pohon oleh Walikota

Bekasi, Jasa Pengantar Jenazah

Lastamu(dakta peduli), ta’lim

bulanan, Dakta Peduli (bantuan

bencana).

5 menit

Segmen ke-4 Sounder3 Kupinang Engkau dengan al-Qurán 13 (detik)

Tease Bergabung dalam layanan interaktif 13(detik)

Dialog pendengar dan

narasumber (tanya

jawab 2) + kesimpulan

Menerima 1 penelpon;

Sifa, di Pd. Melati: mengenai

Hadist, “barang siapa yang

mencintai lawan jenisnya, kemudian

ia menyembunyikan rasa cintanya.

Kemudian mati, maka matinya

adalah masti syahid”, itu

maksudnya apa? Terus,

mengungkapkan perasaan ke

ikhwan hukumnya apa?

Menjawab Sifa: Boleh-boleh saja.

Bahkan Khodijah ra. Pernah

melakukan itu, akan tetapi harus

sesuai dengan aturan. Harus sesuai

dengan etika. Mengenai hadits, saya

belum pernah mendengar hadits

tersebut, coba dicek itu shahih/

tidak.

Membacakan 2 SMS;

Nita, Setu: Bolehkah cemburu

kepada calon suami, hingga timbul

rasa ragu?

Menjawab Nita: Cemburu juga

harus realistis dari segi mana. Tapi

apa yang harus dicemburui karena

dia bukan siapa-siapa. Cemburulah

yang wajar, dan cintailah pasangan

kita karena Allah.

…: Memergoki suami selingkuh,

yang akhirnya jadi benci. Adakah

tahapan cemburu itu?

Menjawab: Ini bukan proses

kecemburuan akan tetapi fakta.

26 menit

Penutup Kupinang Engkau dengan al-Qurán 10 (detik)

Page 115: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Table Rekaman Ketiga Format Program Siaran Samara

Nikah Beda Fikroh, 24 Januari 2011

Segmen Strategi Priming Ket. Menit

Segmen ke-1 Sounder Kupinang Engkau dengan al-Qurán 24 (detik)

Sapa pendengar Menyapa pendengar 54 (detik)

Lead Publikasi materi 1 menit

Tease Bergabung dalam layanan interaktif

Prolog1 Fikroh merupakan persamaan

pemahaman, visi+misi. Tidak

masalah menikah beda pemahaman,

karena pasti setiap manusia

memiliki perbedaan. Maka bersikap

arif dalam berumah tangga.

8 menit

Tease Bergabung dalam layanan interaktif 26 (detik)

Dialog penyiar dan

narasumber( prolog

2)

Tanya1: Bagaimana pendapat Bang

Aan mengenai kekhawatiran dalam

membina keluarga jika beda fikroh?

Jawab1: Islam kan menyatukan,

pada prinsip dasar pernikahan juga

menyatukan. Kemampuan kita

dengan arif menghadapi perbedaan

itu.

Tanya2: Kalau ada permasalahan,

gimana?

Jawab2: Permasalahan-

permasalahan rumah tangga itu

lumrah terjadi. Juga pada rumah

tangga Rasulullah, namun Beliau

menyikapinya dengan arif, dengan

bijaksana.

11 menit

Tease Tetap dalam program Samara 68 (detik)

Adlibs Workshow Seminar Anak 59 (detik)

Iklan Penanaman pohon oleh Walikota

Bekasi, Makaro Wisata (paket

umrah), Training kampung akhirat,

program off air Getar Kalam.

5 menit

Adlibs Pentas Seni Islam FOSMA SMAN

4 Bekasi

1 menit

Segmen ke-2 Sounder Kupinang Engkau dengan al-Qurán 68 (detik)

Tease Bergabung dalam layanan interaktif 30 (detik)

Dialog penyiar dan

narasumber (prolog

2)

Tanya3: apakah sekufu harus 1

ormas atau pergerakkan?

Jawab3: Satu profesi, karena

cenderung sering bertemu.

Mungkin ini cara Allah untuk

mempertemukan jodoh mereka.

Tanya4: Bagaimana dengan yang

19 menit

Page 116: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

tidak memiliki pemikiran atau

pegangan?

Jawab4: Semua pasti punya

pegangan, punya pemikiran. Hanya

saja, jodoh itukan Allah yang

menakdirkan. Adapun nantinya

berbeda, maka yang harus dihadapi

adalah memahami pemahaman

tersebut dengan memberikan

pembelajaran kepada pasangan.

Tanya5: Jika terjadi seperti itu,

kemudian tarik-menarik anak untuk

menjadi kader itu seperti apa dan

bagaimana?

Jawab5: Yang terpenting adalah

anaknya masih berpegang teguh

pada agama Islam.

Tanya6: Perbedaan fikroh itukan

ada 2, positif dan negatif.

Bagaimana jika menikah dengan

orang yang memiliki fikroh negatif,

misalnya ahmadiyah?

Jawab6: Ahmadiyah itukan sudah

di tetapkan hukumnya, sesat, diluar

Islam. Maka sama saja dengan

orang yang menikah beda agama.

Dalam Islam itu haram, jadi sama

saja dia melakukan zina.

Tease Tetap dalam program Samara 3 (detik)

Berita dan sponsor

berita

Sponsor XL 4 menit

Jingle Radio Dakta 107 FM

Iklan Propolis (air liur lebah), Program

Dakta “KOBOI”, Seminar “Air

Bambu ewéw”

Jingle Radio Dakta 107 FM 6 (detik)

Adlibs Air minum Kaskada 2 menit

Segmen ke-3 Sounder Kupinang Engkau dengan al-Qurán 42 (detik)

Tease Bergabung dalam layanan interaktif 42 (detik)

Dialog pendengar

dan narasumber

(tanya jawab 1)

Menerima 4 penelpon

Lia, Pd. Kelapa: Bagaimana

solusinya kalau calon suami yang

banyak menuntut dan saat menikah

nanti harus mengikuti

keinginannya?

Menjawab Lia: Sebenarnya tidak

ada perjanjian sebelum menikah,

16 menit

Page 117: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

adapun setelah menikah memang

istri harus mengikuti suami selagi

itu dalam aturan Islam.

Erni, Tj. Priok: Sering curhat

dengan teman yang mereka

menikah karena beda fikroh. Itu

bagaimana?

Boy, Bekasi: Beda fikroh itu tidak

masalah. (tanggapan).

Kaisa, Jatiasih: Orang yang sudah

menua namun keinginan untuk

melihat hal-hal yang enak

dipandang cukup besar, apakah itu

kodrat/sifat laki-laki?

Menjawab Erni: Harus saling

memahami antar satu sama lain.

Menjawab Boy: Itu hal yang wajar,

fitrahnya manusia. Yang penting

sekarang bagaimana memupuk

cinta kasih, rasa perhatian sehingga

kekuatan cintanya.

Tease Tetap dalam program Samara 61 (detik)

Iklan Penanaman pohon oleh Walikota

Bekasi, Ta’lim Radio Dakta,

Kongres Umat Islam, Program off

air Getar Kalam.

4 menit

Sounder Kupinang Engkau dengan al-Qurán 2 (detik)

Adlibs BMT al-Kautsar (dekorasi

walimah)

2 menit

Segmen ke-4 Sounder Kupinang Engkau dengan al-Qurán 3 (detik)

Tease Bergabung dalam layanan interaktif 3 (detik)

Dialog penyiar dan

narasumber (tanya

jawab 2)

Menerima 1 penelpon

Anto, Ampera: Berpoligami,

kemudian dia bercerai. Apa

solusinya?

Menjawab Anto: Mari lihat

poligami yang Rasul contohkan.

Bukan yang saat ini banyak terjadi.

Membacakan 2 SMS

Ani, Bekasi: Dalam proses taáruf,

ternyata merasa ada perbedaan

fikroh. Apakah boleh menghentikan

proses ini?

26 menit

Page 118: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Menjawab Ani: Tidak masalah jika

Anda merasa itu kurang baik, bisa

saja menghentikan proses tersebut.

Hendi, Cikarang: Setelah menikah

timbul ketidakcocokan, itu

bagaimana?

Menjawab Handi: diskusikan

dengan baik untuk mencari solusi.

Membacakan 2 facebook

Heru: Siap menikah, tak masalah

dengan perbedaan fikroh.

Sri: Apakah menolak ikhwan

diperbolehkan dalam Islam,

maksudnya beda kelompok?

Menjawab Sri: Tidak masalah, sah-

sah saja menolak karena beda

prinsip. Hanya saja tidak harus

membatasi dalam kelompok.

Seperti itu. Justru kalau pun

berbeda kelompok kita bisa saling

mengisi satu sama lain.

Kesimpulan Bersikap arif dan bijak dalam

menghadapi perbedaan pandangan

dalam rumah tangga

93 (detik)

Penutup Kata penutup 55 (detik)

Sounder Kupinang Engkau dengan al-Qurán 78 (detik)

Page 119: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Sumber informasi : Wawancara dengan Ustad Anwar Anshari Mahdum

Posisi : Narasumber Program Samara Dakta

Lokasi : Kantor Radio Dakta, jl. Griya Agus Salim no.77 Bekasi

Tanggal : Sabtu, 25 Desember 2010

Topik : Sejarah Program Samara Dakta

Diah : Siapa nyang mencetuskan program SAMARA dan siapa-siapa saja

yang bertanggung jawab dalam program ini?

Ustad : Awalnya dulu saya terlibat disemua acara termaksud penggagas juga,

SAMARA dan beberapa acara lain. Kemudian materi samara diisi oleh

Ustad Murhali Barda. Karena Ustad Murhali Barda ada masalah dan

dipenjara maka akhirnya saya yang mengisi samara sekarang. Sebenarnya

ini adalah salah satu program, termasuk saya juga punya kontribusi untuk

mengidekan acara samara, karena saya mengisi acara lain maka samara

diisikan oleh Ustad Murhali Barda secara on air. Selang beberapa lama

samara on air, kemudian juga dilakukan secara off air (kegiatan di luar

siaran) dan melibatkan langsung pendengar untuk datang ke dakta. Itu

dilaksanakan setiap di pekan ke-2/ bulan

Diah : Maksudnya acara off air seperti apa?

Ustad : Off air sebenarnya tujuannya sama ya,yaitu tidak lain bagaimana

membangun keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah tapi

tekanannya lebih kepada bagaimana rumah tangga itu terbina bisa lebih

baik dan orang yang belum berkeluarga juga segera mendapatkan

pendamping. Akhirnya dibuatlah biro jodoh samara. Ini yang kemudian

rekan-rekan yang lebih banyak tertariknya, masalah biro jodohnya

dibandingkan kajian ilmiahnya. Dan ternyata antusias rekan-rekan luar

biasa bergabung di biro jodoh samara dakta ini ± dari awal berdirinya

sekitar 300 peserta. Jadi tujuan off air itu untuk memperdalam kajian-

kajian kerumah tanggaan dan untuk ta’aruf, menjadi anggota samara. Dan

Alhamdulillah dari sekian waktu perjalanan samara sudah menta’arufkan,

menikahkan rekan-rekan yang bergabung dalam samara dakta.

Diah : biro jodoh ini dilakukan sejak kapan ustad?

Usatd : sebenarnya biro jodoh dilakukan sebelum acara samara itu ada. Bahkan

dakta, saya sudah 13 tahun disini. Dulu ada namanya SAKINAH (SAtukan

KasIh sesuai sunNAH) ini adalah nama awalnya. Tapi kemudian lama jeda

karena kepengurusan tidak ada, maka setelah perjalanan setelah diisi oleh

Ustad Murhali di acara on airnya sekitar kurang lebih 6 tahun belakangan

sampai terus berjalan dan Alhamdulillah program on airnya lancar dan

biro jodohnya pun berjalan dan kajian yang kita tuju dalam kajian samara

ini, ya membangun paradigma rumah tangga Islam yang lebih baik. Dari

mulai bagaimana menangani problematika rumah tangga seperti

Page 120: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

perceraian, sampai hal-hal yang mendasar bagaimana caranya mencari

pendamping hidup, itu satu paket kajian.

Diah : pengisi pertama program samara? Dan apakah ustad satu tim?

Ustad : ustad Murhali Barda. Kita satu tim. Saya, Ustad Murhali Barda dan

bapak Warsono waktu itu satu tim mengelola program samara on air yang

kemudian dilanjutkan dengan program biro jodoh.

Diah : berapa banyak yang sudah dita’arufkan?

Ustad : banyak ya,,saya sendiri di luar dakta itu juga walaupun mereka dengar

dari dakta,mungkin banyak juga ya,sekitar 17an orang.

Diah : sifatnya seperti apa ustad?

Ustad : sifatnya konsultasi, terus mereka datang. Kan ada biodata ya, yang

diserahkan kesini. Bagi mereka yang ingin ta’aruf nanti diserahkan kepada

kita, ada biodata dan foto. Nanti tidak langsung kita pertemukan, hanya

memperlihatkan biodatanya saja dulu. Baru nanti dita’arufkan melalui

obrolan.

Diah : bobotnya lebih banyak mana ustad, pembinaan keluarga Islam atau

moment ta’arufnya?

Ustad : kalau on airnya kita lebih kepada pembinaannya, kalau off airnya juga

sebenarnya 50-50. Jadi persentasenya hampir samalah.

Diah : kalau acara off airnya lebih banyak ta’arufnya atau konsultasinya?

Ustad : dua-duanya juga. Kadang masalah-masalah terlambat nikah itu yang

paling banyak.

Diah : kenapa mengambil nama samara?

Ustad : samara itu kita singkat dari sakinah, mawaddah, wa rahmah. Hal ini

terinspirasi dari surat ar-Rum. Karena kebutuhan yang mendasar dari

hidup ini adalah keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Semua

materi daktakan sudah terkafer, mulai dari acara akidah, fikih, kajian

tafsir, kristologi, masalah akhlak. Secara umum kita sudah pos-poskan.

Secara spesifik kajian keluarga inikan belum makanya kita masukkan

program samara.

Diah : apakah terinspiradi juga dari fenomena-fenomena masyarakat?

Ustad : ya setiap program pasti terinspirasi dari fenomena yang ada di

masyarakat. Misalnya kajian yang ada secara sistematik. Problematika

yang dipertanyakan di kajian-kajian, seperti misalnya saya di kajian getar

kalam, itu lebih banyak kemasalah-masalah keluarga, lebih banyak

keproblematika gelisah belum mendapat pendamping. Nah ini, bagaimana

supaya pertanyaan-pertanyaan ini kemudian dikhususkan. Makanya kita

selalu berharap kepada narasumbernya ketika ada yang bertanya tentang

samara dialihkan, ketika kajian akidah bertanya tentang samara dialihkan.

Jadi khusus pertanyaan-pertanyaan samara itu ada di posnya sendiri. Dan

hampir semua memang mempunyai problem itu. Untuk mengantisipasi

supaya pertanya tidak melebar, maka kita pos-poskan kajiannya sehingga

lebih spesifik.

Page 121: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Diah : samara dimulai dari tahun berapa?

Ustad : secara pastinya saya lupa, 8 tahun kebalakang dari sekarang. Karena

dakta sekarang sudah 17 tahun.

Diah : proses pemikiran yang melahirkan program samara itu seperti apa?

Ustad : jadi awalnya program samara itu dari materi-materi religi itukan ada dua,

maksudnya hanya ada 2 waktu yaitu pagi dan sore (bada subuh dan jam 5

sebelum magrib). Acaranya cuma satu namanya antatas alwanah religi

(anda bertanya kami menjawab). Karena nama ini bersifat universal maka

pertanyaannya apa saja, mulai dari persoalan fikih, hukum waris, sampai

kepersoalan rumah tangga. Dan ada 2 narasumber yang mengawali, dulu,

yaitu Ustad Sulaiman Jaka dan Ustad Hafiz Ahsan Almahdani, mereka

yang mengawali kajian keislaman. Dan perkembangan berikiutnya karena

umat ini semakin haus dengan kajian-kajian keislaman sementara

kapasitas sang ustad untuk mengisi setiap harinya juga tidak bisa maka

kita tambah ustadnya yang memiliki spesifikasi keilmuan masing-masing.

Mulai dari persoalan tafsir, persoalan akidah, persoalan akhlak, kemudian

ada shaqofah islamiyah dan lebih spesifik lagi adalah masalah keluarga.

Jadi ini diharapkan ada interperensi untuk masing-masing ilmunya.

Misalnya untuk kajian fikih ke ustad ini. Sebenarnya semua ustad bisa

menjawab, akan tetapi supaya tidak melebar.

Diah : nama samara singkatan dari sakinah, mawaddah, wa rahmah. Dari ustad

sendiri maksud dari istilah tersebut apa?

Ustad : ya, sakinah itu mempunyai arti ketenangan. Jadi sebenarnya tujuan dari

acara samara selain membawa paradigma berpikir keluarga Islam, juga

agar menjadi lebih baik, juga supaya nilai-nilai Islam itu menjadi bagian

yang tak akan terpisahkan dari hubungan keluarga. Sebab adanya

kesadaran untuk melakukan syariat Islam itu baru tingkatan, sedangkan ini

harus memiliki pemahaman yang sempurna. Sebab ffakta yang ada

dilapangan terutama masyarakat dan keluarga Islam ini, mereka itukan

belum seutuhnya memahami keluarga yang Islami itu seperti apa. Hanya

baru sebatas teoritis bahwa kekeluargaan ini diawali dengan pernikahan.

Sementara proses pernikahannya pun kita ketahui bahwa kita ini sudah

sangat terkontaminasi dengan gaya-gaya barat, oleh gaya-gaya hedonism.

Contoh kecil mengenai perayaan atau walimatul ursy-nya, kita ini kan

masih sangat rentan sekali, bahkan ketika melakukan kegiatan-kegiatan

walimah, akad nikahnya dilakukan secara syar’i akan tetapi perayaannya

mengikuti gaya di luar syariat. Misalnya hiburan yang berlebihan, tabaruj

di dalamnya. Itu tidak diperhatikan.hal-hal seperti itu yang ingin kita gagas

dalam kajian samara itu dan tentu saja tujuannya agar menjadi rumah

tangga yang berkah. Rumah tangga yang berkah itu diawali dengan proses

pencarian jodoh yang berkah juga. Bukan saat orang selesai menikah, ini

perlu direnungkan dan perlu dicanangkan. Seperti misalnya anak yang

sholeh itu bukan saat mereka terlatih, tetapi dari proses buat anak.

Kita harapkan bahwa keluarga sakinah ini berawal dari proses, atau saya

selalu mengingatkan pada dasar keinginan kita berkeluarga untuk apa? Itu

penting. Sebab orang yang sudah memahami hakikat berkeluarga pada

awal ketika dia melangkah sudah paham akan tanggung jawabnya. Ketika

Page 122: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

dia sudah mempunyai seorang istri. Kemapanan dia untuk menerima anak,

karena jika dia belum siap menerima anak maka dia belum mencapai

kualitas rumah tangga yang baik.

Diah : apa tujuan yang ingin dicapai dalam program samara dakta?

Ustad : membina rumah tangga yang berkah dan sejahtera. Kalau berkah pasti

mendapat ridho Allah. kita tidak mentargetkan orang dalam rumah tangga

harus bahagia, justru harus berkah karena dalam keberkahan pasti ada

kebahagiaan. Tapi, belum tentu dalam kebahagiaan ada keberkahan.

Diah : parameter keberhasilannya seperti apa?

Ustad : kita sudah menikahkan skitar 20 pasangan, tingkat pemahaman yang

lebih baik dalam menghadapi problematika rumah tangga dan jodoh,

mereka mau lebih sabar tentang bagaimana menyikapi takdir atau

seterusnya, itu terlihat saat mencari pendamping mereka bilang sudah

iktiar dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah semata. Materi

bagaimana menyikapi takdir.

Diah : langkah kedepan yang dilakukan untuk mengembangkan program

samara?

Ustad : akan melakukan kajian-kajian intensif untuk membentuk keluarga yang

sakinah diberbagai majelis ta’lim. Kita sudah melakukan program di luar

dengn bekerjasama beberapa majelis ta’lim dan rumah sakit. Saya

berkeinginan kajian samara ini lebih intensif jadi bisa bekerja sama dengan

sinwa dan majelis samara. Hal ini dikarenakan pemahaman masyarakat

yang belum utuh masalah kerumah tanggaan, yang perlu diperhatikan

bukan hanya yang belum menikah juga yang sudah menikah. supaya

memberikan arti dan orientasi dakwah dalam berkeluarga.

Page 123: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Sumber informasi : Wawancara dengan Ustad Anwar Anshari Mahdum

Posisi : Narasumber Program Samara Dakta

Lokasi : Kantor Radio Dakta, jl. Griya Agus Salim no.77 Bekasi

Tanggal : Sabtu, 15 Januari 2011

Topik : Data narasumber (Biodata Narasumber)

Diah : Sudah berapa lama kerja di Radio Dakta?

Ustad : Saya di Radio Dakta sudah ± 13 tahun. Sejak saya masih kuliah di PT. IQ

Jakarta. Itu juga karena tarikan dari teman saya. Maksudnya menggantikan

teman saya jadi pembicara disini.

Diah : Dulu mengisi acara apa?

Ustad : Awal, acara tadarus Qurán. Acara tadarusan lewat telepon.

Diah : Di Radio Dakta, posisi apa saja yang sudah di dapatkan?

Ustad : Dulu saya pernah menjadi program director karena kontribusi saya untuk

Radio Dakta. Dulu Radio Dakta manajemennya sangat tidak ahli.

Kemudian, saya memberikan ide-ide, karena saya kan aktif di PMII, jadi

saya diskusi dengan teman-teman. Kemudian, saya ajukan ide tersebut dan

akhirnya diterima dan saya diajukan sebagai program director. Tapi, saya

merasa tidak nyaman, karena tidak siaran dan tidak bekerja apa-apa.

Hanya mengontrol saja. Sedangkan saya orangnya aktif, maka saya

mengundurkan diri setelah beberapa bulan dan meminta untuk menjadi

narasumber kembali. Ya… akhirnya diterima. Saya jadi bisa mengudara

lagi.

Diah : Selain di Radio Dakta, dimana lagi ustad mengisi acara?

Ustad : Saya jadi narasumber di Radio Gema anisa di Cikarang. Bahkan sekarang

merambah ke tv, dengan nama radar tv, di metrotv, ANTV, bahkan

kemarin saya di tawarin mengisi di Indosiar. Mengenai. Radio NURIS

(dulu mengisi rutin) diBintaro. Juga sebagai penasehat di Tabbloid Islam

Bekasi, dan tabloid bekam. Juga di instansi-instansi seperti Telkom, dan

lain-lain.

Page 124: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Sumber informasi : Wawancara dengan Ustad Anwar Anshari Mahdum

Posisi : Narasumber Program Samara Dakta

Lokasi : Kantor Radio Dakta, jl. Griya Agus Salim no.77 Bekasi

Tanggal : Sabtu, 26 Februari2011

Topik : Format Program Samara on air

Diah : Format di Samara Dakta itu tidak ada lagunya, kenapa?

Ustad : Sebetulnya ada. Tergantung dari narasumber kalau sedang moodnya

turun kita putarkan lagu, terkadang juga tidak.

Diah : Jadi, sifatnya kondisional, tidak tetap?

Ustad : Iya, kondisional. Tergantung juga pada banyaknya pertanyaan. Kasihan

kalau kita putarkan lagu, sedangkan banyak pertanyaan yang harus

dijawab. Jadi, pemutaran lagu sifatnya kondisional tergantung mood

narasumber dan pertanyaan yang masuk.

Diah : Kalau pemutaran lagu, biasanya lagu seperti apa yang diputar?

Ustad : Semua lagu-lagu yang religi. Di Dakta ka nada dua lagu yaitu, lagu religi

dan lagu-lagu pop-religi.

Diah : Biasanya yang menentukan siapa?

Ustad : Biasanya saya yang memilih, terkadang operator. Yang penting terkait

dengan masalah tema.

Diah : Jadi, bisa dikatakan format yang digunakan tidak terancang akan tetapi

kondisional?

Ustad : Tidak. Jadi, teman-teman operator inikan, dia melihat materi. Misalnya

materi tentang Jihad, dia mengexpresikan dengan lagu IZZIS. Sedangkan

kalau Samara, pilih lagu-lagu yang mendekati tentang pernikahan. Jadi, itu

sudah diformat dan mereka harus mengexpresikannya sendiri. Terkadang

juga ada yang minta. Pendengar minta di putarkan lagu.

Diah : Jadi, sifat kondisional yang seperti apa jika pemutaran lagu dilakukan?

Ustad : Iya, sebetulnya, bukan hanya menarik atau tidaknya materi. Akan tetapi,

terkadang mood dari narasumbernya. Narasumber juga harus mengolah

pemikiran karena biasanya saya saat datang jam 8. Saya tanya ke Maula

materinya, kemudian kita tidak langsung, karena harus ada yang dipikirkan

maka bisa diputarkan lagu. Jadi, belum ada gambaran untuk berbicara apa.

Jadi, kita harus seimbang atau kerjasama antara narasumber, penyiar, dan

operator. Tetapi, juga harus disesuaikan dengan komposisi adanya iklan.

Saya itukan banyak yang dengar, jadi saya harus memperhatikan apa yang

Page 125: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

saya katakan. Takutnya tidak sepaham dengan pendengar, dan malah

menimbulkan konflik, maka kita harus memperhatikan perkataan-

perkataan sehingga diterima oleh pendengar. Itu fungsi pemutaran lagu.

Jadi, kita tidak ada konsep khusus untuk pemutaran lagu.

Diah : Kemudian, apa fungsi penggunaan sounder dan kenapa lagunya seperti

itu?

Ustad : Radio Dakta ini tidak ada juklak. Maksudnya ketentuan untuk

menentukan lagu. Adanya lagu, sounder sebenarnya itu adalah

pengexpresian narasumber dan operator. Jadi, musik dan pembicara harus

seimbang dan sesuai. Pemilihan lagu tersebut untuk mencirikan acara

tersebut. Maka, harus sesuai dengan kajian yang disajikan.

Diah : Berapa lama penyampaian prolog?

Ustad : Saya tidak pernah menghitung, tapi yang pasti lebih lama segmen yang

kedua. Biasanya setelah prolog itukan iklan, masuk lagi. Ya… mungkin

sekitar 10-15 menit, atau bahkan kurang dari 10 menit.

Diah : Kemudian, kenapa ada dialog antara penyiar dan narasumber dan apa

fungsi?

Ustad : Penyiar harus banyak berexpresi ketika tidak ada pertanyaan. Dia harus

mewakilkan bagi seorang yang mendengar. Seakan-akan dialah yang

mendengarkan dan bertanya. Makanya, penyiar itu harus yang cerdas.

Kadang-kadang ada penyiar yang cerdas kemudian narasumbernya

terbawa. Jadi, penyiar itu harus cerdas membawa keadaan menjadi hidup.

Bukan hanya sekedar membuka dan menutup acara, tetapi juga bagaimana

agar acara ini lebih hidup. Sepuasan sebuah acar itu selain narasumbernya,

juga penyiarnya. Juga sebagai pemancing, atau insert-insert. Karena radio

itukan didengar jadi harus banyak bicara jangan sampai ada kekosongan.

Dan membantu narasumber untuk aktif berbicara.

Diah : Kenapa call interaktif dibuka saat jam 9?

Ustad : Iya. Karena pendengar itu tidak semua mendengarkan dari awal jam

siaran, jam 8. Mereka ada yang baru bergabung, tiba-tiba langsung

pertanyaan. Sedangkan mereka belum tahu kajiannya itu seperti apa. Jadi

bisa saja penempatan waktu call interaktif jam 9 itu, untuk pendengar yang

baru bergabung supaya juga mendapat informasi yang cukup detail.

Page 126: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Sumber informasi : Wawancara dengan Maula Ahmad

Posisi : Penyiar Program Religi

Lokasi : Kantor Radio Dakta, jl. Griya Agus Salim no.77 Bekasi

Tanggal : Sabtu, 15 Januari 2011

Topik : Data penyiar (Biodata Penyiar)

Diah : Sudah berapa lama jadi penyiar?

Maula : Saya sudah 7,5 tahun jadi penyiar. Sejak saya masuk kuliah semester 1.

Diah : Memang masuk kuliah tahun berapa?

Maula : Saya masuk kuliah dari tahun 2004 lulus 2008 di Bogor.

Diah : Kalau di Radio Dakta sudah berapa lama menjadi penyiar?

Maula : Saya masuk bulan Juni 2010 dan sekarang sudah 7-8 bulanlah saya

menjadi penyiar diradio Dakta.

Diah : Sebelumnya, bekerja diradio mana saja?

Maula : Selama kuliah magang di radio, disalahsatu radio di Bogor. Terus kerja

Broadcast di Islamic center Jakarta, nama radionya JIV. Selama 1 tahun,

sebagai penyiar program. Awal masuk saya jadi penyiar, kemudian saya

diangkat sebagai music director. Tapi, karena saya merasa tidak ada

perkembangan saya pindah kesini.

Diah : Saat kuliah dulu, memang kuliahnya jurusan broadcast atau tidak?

Maula : Tidak. Saya kuliah jurusan Pemikiran dan Pendidikan Islam di

Universitas Ibnu Kholdun Bogor.

Diah : Kemudian bisa terjun ke broadcast cerita bagaimana?

Maula : Awal masuk kuliah saya memang tertarik ke pendidikan. Kemudian, ada

tawaran di dunia broadcast saya ambil. Kebetulan dulu disalah satu

pesantren setara Gontor, saya ikut lomba ceramah dan pidato, juga sering

memandu acara. Makanya saya coba untuk terjun ke dunia broadcast dan

ternyata ada bakat, saya teruskan sampai sekarang.

Diah : Biasanya apa yang dipersiapkan saat menjelang siaran?

Maula : Yang dipersiapkan keakraban dengan narasumber, pemahaman topik, dan

berusaha menyeimbangi narasumber.

Page 127: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

FOTO-FOTO KEGIATAN SAMARA OFF AIR

Peserta off air, tanggal 13 Februari 2011

Kegiatan off air tanggal 20 Februari 2011

Penyampaian materi

Bazar el-Dasi al Isro,

foto tgl 20 Februari 2011

Page 128: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

DATA SMS PROGRAM SAMARA ON AIR

Program Samara Senin, 10 Januari 2011. Mahligai Cinta Rumah Tangga

No Nama Nomer Pesan

1 0 0818

04709628

IRA di PLUIT,assaLAMU 'alaiQum ustadz,bgni

ustadz sy prnh di doaQan mntan suami, biar sy

kawin cere apakah bs dkbulkan? sy memang prnah

mnyakiti dia, tp sy sudah mint m"f berkali kli tp ga

di m"fkn pdhl dia jg pnya slh ustadz,terus dia suka

njelek2kin sy di depan org, pdhl sy jg udh brusa

baik kepda kluarganya,trimaksh atas jwbnya ustadz

2 0 021

93094115

Dakta, mw tnya ni. sebsar ap si dosa org yg brzinah.

djwb y dakta. tx :) trs gmn cra btobat'y. @rizka

3 0 0852

15685852

Ass data" iis di sntr"mf sy mu tnya tpi di lwr

tma"klo tko bku dt di jkt ad y di mna........?trma ksi

wss.

4 0 021

92254918

Ass.Ust.Sy mencintai ihwan lewat sms tanpa tahu

wajah..Tapi saya tidak bsa nikah denganya karena

sudah di jodohkan ortu dgan ikhwan lain.Gimana

solusinya.SABILA

5 0 0815

86523498

Assalamualaikum.barakallahufik,ust.ana mo

tanya.dr kcil hngga skrng,na blm pernh yg nama'a

Pacaran.blhkah,ana ingn dpt jodh yg blm prnh

Pacran jg...?Jazakallah(ukhti:Bekasi)

6 0 0858

11604836

mini jakarta Assalamu alaikum. ustadz gmna cranya

spya qta bsa menyayangi mertua dngn spnuh hti ?

ustadz do"akn sya spy dksh jdoh llaki yg

soleh,syukron ustadz

7 0 0852

82530520

Ass. Pa kbr ustad? Syahidin d purwakarta. Ustad

bgmna mngenl akhwat yg soleh tuk d jadikan istri.

Htur nuhun

8 0 021

98598874

Asslmlkum sy putri sholeha dibks.Ust sy prnah

brtemu seorng ikhwan,tp lewat tlp nyasar stiap

diajak ketemuan alasannya sibuk,bagaimana ya ust

tolong jelaskan.

Page 129: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

DATA FACEBOOK SAMARA ON AIR

Samara Dakta

<<Tema Samara, 10 Januari 2011>>

Rekan Dakta,

Kajian Samara bersama Bang Aan & Maula, akan mengangkat tema:

***Mahligai Cinta Rumah Tangga***

...Simak pembahasannya di Radio Dakta 107 fm, pukul 20:00-22:00 WIB

atau Audio Streaming di www.dakta.com

Dan bagi Rekan yang ingin bertanya, silahkan tulis di komentar/pesan

Samara Dakta.!Lihat Selengkapnya

Dakta 107 FM | bijak • cerdas

www.dakta.com

Radio Dakta 107 FM adalah radio dialog informasi yang berkomitmen

memberikan pencerahan dan mencerdaskan umat. Dalam kiprahnya selama

17 tahun mempunyai populasi pendegar sebanyak 1,9 juta orang* mayoritas

berusia produktif dengan pengeluaran perbulan rata-rata lebih dari satu

juta rupiah

03 Januari jam 21:13 · SukaTidak Suka · · Lihat 19 KomentarSembunyikan

Komentar (19) · Bagikan

Permatahati Buwana dan 12 orang lainnya menyukai ini.

Komentar 1 :Fitriyyah Nikmatul Muharomah insya 4wl

03 Januari jam 21:21 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka

Komentar 2 : Mas Gio Kok dah jauh bgt kajiannya.. Smoga bs dengerin &

gak plng mlm lagi..

03 Januari jam 22:00 · SukaTidak Suka

Komentar 3 : Mas Gio kok sepi comment...lom pada berumah tangga lom

tahu mahligainya nih Bang Aan & Mas Maula...

Komentar 4 : Yg serius kayaknya Mas Maula sekarang..:)

10 Januari jam 20:02 · SukaTidak Suka · 2 orangMemuat...

Page 130: FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS PROGRAM “SAKINAH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3902/1/DIAH... · Segala puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, karena dengan rahmat,

Komentar 5 : Fikri Kiki Fauzi bagaimana mw cari tw tentang dia,mw

nanya ke orang tuanya jauh,nanya sama temennya, jwbnya pada gtw (cari

tw aja sendiri). Punya solusi ga ustad?.

10 Januari jam 20:03 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka

Komentar 6: Fitriyyah Nikmatul Muharomah klo aku pgn serius tp...kyna

ortu msh blm pcy pd diriku..he...mdhn2n prlhn bs cpt tercpai.AMIN..

10 Januari jam 20:04 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka

Komentar 7: Fikri Kiki Fauzi @mas maula: ana bgt tuh... qeqeqe

10 Januari jam 20:05 melalui Facebook Seluler · Suka