ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...

138
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN BMT BERKAH MADANI CIMANGGIS SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) Oleh : LIA SYUKRIYAH SA'RONI NIM : 106046101646 K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R I A H PROGRAM STUDI MUAMALAT(EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1432H/2010M

Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN

BMT BERKAH MADANI CIMANGGIS

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh :

LIA SYUKRIYAH SA'RONI NIM : 106046101646

K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R I A H

PROGRAM STUDI MUAMALAT(EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1432H/2010M

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

ii

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN

BMT BERKAH MADANI CIMANGGIS

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh:

LIA SYUKRIYAH SA’RONI NIM. 106046101646

Pembimbing

Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, MEC, PhD NIP. 1961062441985121001

K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R I A H

PROGRAM STUDI MUAMALAT ( EKONOMI ISLAM )

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1431H/2010M

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal . Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)

Jakarta, 10 Desember 2010 Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 195505051982031012

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua : Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, MA, MM (......................................) NIP. 195505051982031012 Sekretaris : Mu’min Rauf, M.A (......................................) NIP. 150281979000000000 Pembimbing : Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, MEC, Ph.D (......................................)

NIP. 1961062441985121001 Penguji I : Drs. H. Zainul ArifinYusuf, M.Pd (......................................)

NIP. 195607121981031003

Penguji II : Ir. Ela Patriana, MM, AAAIJ (......................................) NIP. 196905282008012010

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Muharram 1432 H Desember 2010 M

LIA SYUKRIYAH SA’RONI

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

v

ABSTRAK LIA SYUKRIYAH SA’RONI. NIM 106046101646. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis. Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Kosentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1431 H / 2010 M. Isi: xiv + 124 halaman + 12 lampiran, 46 literatur (1993 – 2010).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis. Berawal dengan keadaan masyarakat yang unbankable menutup jalan mereka untuk memperoleh modal melalui akses bank. Maka tidak heran jika mereka lebih memilih untuk memperoleh dana melalui renternir, namun jasa kredit informal (rentenir) tidak dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena tidak mampu meningkatkan kapitalisasi usaha kecil. Dengan hadirnya BMT yang memenuhi ciri-ciri dari lembaga pelayanan kredit yang ideal, menuai reaksi positif dan meraih keberhasilan. Begitu pula BMT Berkah Madani Cimanggis yang mengalami peningkatan SHU, kinerja BMT, asset, outstanding pembiayaan dan simpanan anggota. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif kuantitatif dengan jenis analisis statistik, yakni statistik induktif tepatnya statistik nonparametrik dengan skala pengukuran skala ordinal. Pengumpulan data melalui observasi ke lapangan, wawancara dan studi dokumentasi terhadap laporan keuangan BMT. Dengan menggunakan analisis kolerasi (koefisien kolerasi Spearman) untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar variabel independent (rasa memiliki, manajerial yang baik dan jaringan). Selain itu juga menggunakan model regresi (regresi linear berganda) untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Sedangkan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis, penelitian ini menggunakan Analisis Laporan Keuangan, Analisis Karakteristik, Analisis Risiko, Analisis Value and Attitude Anggota terhadap Usaha, Analisis Support Bisnis BMT dan Analisis SWOT. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara rasa memiliki BMT dengan manajerial yang baik, tidak ada hubungan yang signifikan antara rasa memiliki BMT dengan jaringan yang dimiliki dan ada hubungan yang signifikan antara manajerial BMT yang baik dengan jaringannya. Dan diketahui bahwa 65% Keberhasilan BMT dapat dijelaskan oleh variabel Rasa memiliki, Manajerial yang baik dan Jaringan. Sedangkan sisanya (100% - 65% = 35%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Dan beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis diantaranya kemampuan mengelola keuangan, karakteristik nasabah pembiayaan, kemampuaan BMT Berkah Madani Cimanggis untuk mengolah beberapa risiko (risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan), kedekatan antara nasabah dengan pengelola dan Information Technology (IT) serta network yang mendukung. Kata Kunci: Faktor-Faktor Keberhasilan, BMT Berkah Madani Cimanggis. Pembimbing : Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, MEC, Ph.D

NIP. 1961062441985121001

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

vi

KATA PENGANTAR

Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan ilmu lentera ‘aqlu wa qalbu,

shalawat dan salam semoga selalu melimpah ke hadirat Rasul tauladan ummat, Muhammad

SAW. Di balik terselesaikannya skripsi dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis” ini, penulis ingin mengucapkan

terima kasih terutama kepada :

1. Bapak Prof. DR. H. M. Amin Suma, SH, MA, MM., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu DR. Euis Amalia, M.Ag, dan Bapak H. Ah. Azharudin Lathif, M.Ag, MH, Ketua dan

Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, M.EC, Ph.D, Dosen Pembimbing atas segenap

ilmu, waktu, kesempatan dan bimbingan yang diberikan hingga akhir penulisan skripsi ini,

semoga keindahan ilmu senantiasa melimpah berkah disetiap langkah.

4. Segenap dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

atas ilmu yang diberikan kepada penulis, semoga ilmu ini dapat bermanfaat dunia dan akhirat.

5. Segenap pimpinan dan staf Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

atas pelayanannya dalam melengkapi literatur penelitian.

6. Segenap pimpinan dan staf perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, atas kemudahan yang

penulis rasakan selama pengumpulan literatur.

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

vii

7. Bapak Ir. H. Zainal Zayadi dan keluarga besar BMT Berkah Madani Cimanggis yang telah

memberikan kesempatan, waktu, pengalaman dan bantuan guna melengkapi data penelitian

yang dibutuhkan.

8. Ayahanda Drs. H. Sa’ronih Amin yang senantiasa beri motivasi tiada henti tuk cerdaskan diri

ini, Ibunda Hj. Nunung Nurhayati yang selalu sebut namaku disetiap isak tangis dan air mata

dalam sujud malamnya dan adik-adikku (E. Humaydi Sa’roni dan W. Mudrikah Sa’roni) yang

buatku tersenyum saat lemah dan lelah.

9. Teman-teman di Program Studi Muamalat Perbankan Syariah angkatan 2006, terutama PSC

2006, yang telah menemani penulis selama menimba ilmu di perkuliahan.

10. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu. Jazakumullahu Khairul Jaza.

Ciputat, Dzulhijah 1431 H November 2010 M

LIA SYUKRIYAH SA’RONI

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. I

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................. iii

LEMBAR PENYATAAN ..................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR BAGAN, GRAFIK DAN GAMBAR .................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………...……..………………. 9

D. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu ……………………………. 11

E. Sistematika Penulisan ………………………...…………………. 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Ruang Lingkup Baitul Maal wat Tamwil (BMT) .........................

1. Pengertian Baitul Maal wat Tamwil (BMT) .........................

2. Peran Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ...............................

3. Organisasi Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ........................

4. Prinsip Operasi Baitul Maal wat Tamwil (BMT) .................

5. Penghimpunan Dana ...............................................................

6. Karakteristik Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ....................

22

22

22

24

26

28

31

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

ix

B. Tingkat Kesehatan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ...................

1. Capital (Permodalan) ............................................................

2. Asset (Aktiva Produktif) ……………………………………

3. Efesiensi .................................................................................

4. Earning ...................................................................................

5. Likuiditas ................................................................................

C. Perbedaan BMT dengan Lembaga Keuangan Lainnya .................

D. Analisis Laporan Keuangan ..........................................................

E. Analisis Karakteristik ....................................................................

F. Analisis Risiko ..............................................................................

G. Analisis SWOT .............................................................................

32

33

34

35

35

36

36

38

41

42

45

H. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 47

I. Tinjauan Teoritis Variabel-variabel yang Berpengaruh terhadap Keberhasilan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ............................

1. Keberhasilan ............................................................................

2. Rasa Memiliki .........................................................................

3. Manajerial yang Baik ..............................................................

4. Assosiasi Jaringan ...................................................................

J. Hipotesis .........................................................................................

51

51

52

52

54

55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian .......................................................................... 57

B. Data dan Teknik Pengumpulan Data ............................................. 1. Jenis Data ....................................................................................

2. Teknik Pengumpulan Data .........................................................

3. Sumber Data ................................................................................

57

57

58

59

C. Variabel dan Pengukuran Variabel ................................................ 1. Jenis Variabel ..............................................................................

2. Pengukuran Variabel ...................................................................

59

59

60

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

x

D. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 61

E. Metode Analisis Data .....................................................................

1. Instrument dan Uji Instrument Penelitian ..............................

a. Uji Validitas ......................................................................

b. Uji Reliabilitas ..................................................................

2. Teknik Analisis Data ...............................................................

a. Analisis Kolerasi ..... .........................................................

b. Analisis Regresi ...............................................................

c. Koefisien Determinasi .......................................................

3. Interpetasi Hasil Regresi .........................................................

a. Adjusted R. Squered .........................................................

b. Koefisien Variabel ............................................................

61

61

62

62

63

63

64

65

66

66

66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Laporan Keuangan .......................................................... 67

1. Likuiditas ................................................................................

2. Solvabilitas .............................................................................

3. Rentabilitas .............................................................................

4. Profitabilitas ............................................................................

5. Aktivitas ..................................................................................

68

71

72

75

76

B. Analisis Karakteristik ....................................................................

C. Analisis Risiko ..............................................................................

77

86

1. Risiko Pasar ............................................................................

2. Risiko Kredit .........................................................................

3. Risiko Operasional ................................................................

4. Risiko Likuiditas .....................................................................

5. Risiko Hukum .........................................................................

6. Risiko Reputasi .......................................................................

86

87

91

92

92

94

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

xi

7. Risiko Strategis .......................................................................

8. Risiko Kepatuhan ....................................................................

96

97

D. Analisis Value and Attitude Anggota Terhadap Bisnis ..............

E. Analisis Sistem Support Bisnis ...................................................

99

101

1. Information Technology (IT) ................................................

2. Kerjasama dan Jaringan (Network) ........................................

F. Analisis SWOT ..........................................................................

G. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan

BMT Berkah Madani Cimanggis ...............................................

1. Validitas dan Reabilitas .........................................................

2. Analisis Kolerasi Spearman ........................ ........................

3. Analisis Regresi Linier .........................................................

101

103

105

107

107

110

112

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 115

B. Saran .............................................................................................. 118

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 121

LAMPIRAN ......................................................................................................... 125

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pembiayaan BMT Berkah Madani Cimaggis tahun 2007, 2008

dan 2009 ………………………………………………………...

6

Tabel 1.2 Tabungan BMT Berkah Madani Cimanggis tahun 2007, 2008

dan 2009 ………………………………………………………...

7

Tabel 1.3 Investasi BMT Berkah Madani Cimanggis tahun 2007, 2008

dan 2009 ………………………………………………………...

8

Tabel 1.4 Analisis SWOT terhadap Penguatan Baitul Maal wat Tamwil ... 13

Tabel 1.5 Daftar Tinjauan Pustaka ………………………………………... 18

Tabel 2.1 Analisis Perbedaan Bank, Rentenir dan BMT …………………. 37

Tabel 3.1 Skala Likert …………………………………………………….. 62

Tabel 3.2 Kaidah Reliabilitas Guilford …………………………………… 63

Tabel 3.3 Pedoman Untuk Mengintepretasikan Koefisien Kolerasi ……… 64

Tabel 4.1 Rasio Keuangan BMT Berkah Madani Cimanggis tahun 2007,

2008 dan 2009 ………………………………………………….

67

Tabel 4.2 Perbandingan Nilai Tukar dan Porsi Nisbah ……...…………… 86

Tabel 4.3 Risiko BMT Berkah Madani Cimanggis ………………………. 97

Tabel 4.4 Analisis SWOT BMT Berkah Madani Cimaggis ……………… 105

Tabel 4.5 Item Total Statistic ……………………………………………... 108

Tabel 4.6 Analisis Kolerasi Spearman ……………………………………. 110

Tabel 4.7 Ringkasan Analisis Regresi Linier Berganda ………………….. 112

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

xiii

DAFTAR BAGAN, GRAFIK DAN GAMBAR

Bagan 2.1 Struktur Organisasi BMT Standar PINBUK …………………... 25

Bagan 2.2 Analisis Laporan Keuangan ……………………………………. 38

Bagan 2.3 Analisis SWOT ………………………………………………… 45

Bagan 2.4 Skema Alur Pikir ………………………………………………. 50

Grafik 4.1 Pertumbuhan Likuiditas BMT Berkah Madani Cimanggis ……. 68

Grafik 4.2 Pertumbuhan Solvabilitas BMT Berkah Madani Cimanggis ….. 71

Grafik 4.3 Pertumbuhan Rentabilitas BMT Berkah Madani Cimanggis ….. 72

Grafik 4.4 Pertumbuhan Profitabilitas BMT Berkah Madani Cimanggis …. 75

Grafik 4.5 Pertumbuhan Aktifitas BMT Berkah Madani Cimanggis ……... 76

Grafik 4.6 Kualitas Pembiayaan BMT berkah Madani Cimanggis Periode

2007, 2008 dan 2009 …………………………………………....

88

Grafik 4.7 Pertumbuhan Nasabah BMT Berkah Madani Cimanggis tahun

2007, 2008 dan 2009 ……………………………………………

94

Grafik 4.8 Pertumbuhan Tabungan Investasi dan Pembiayaan ……………. 95

Gambar 4.1 Keadaan Responden Berdasarkan Usia …... …………………... 78

Gambar 4.2 Keadaan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin …………...…. 79

Gambar 4.3 Keadaan Responden Berdasarkan Status Pernikahan …….....…. 80

Gambar 4.4 Keadaan Responden Berdasarkan Penndidikan Terakhir …....… 81

Gambar 4.4 Keadaan Responden Berdasarkan Lama Usaha ...…………...…. 82

Gambar 4.4 Keadaan Responden Berdasarkan Jenis Usaha ……………...…. 83

Gambar 4.4 Keadaan Responden Berdasarkan Letak Usaha …...………...…. 84

Gambar 4.4 Keadaan Responden Berdasarkan Pelatihan Usaha ………....…. 84

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Output SPSS ……………………………………………... …………………... 125

Wawancara I ………………………………………………………………....... 128

Wawancara II ………………………………………………………………….. 138

Kuesioner………………………………………………………………………. 142

Data Kuesioner ………………………………………………………………... 145

Tipologi Nasabah BMT Berkah Madani Cimanggis ………………………….. 148

Laporan Keuangan BMT Berkah Madani Cimanggis ………………………… 155

Laporan Kinerja Tahun 2009 BMT Berkah Madani Cimanggis ……………… 167

Surat Kesediaan Menjadi Pembimbing Skripsi ……………………………….. 183

Surat Penelitian/ Wawancara ke BMT Berkah Madani Cimanggis …………... 184

Surat Keterangan Riset dari Berkah Madani Cimanggis ……………………… 185

Tabel Critical Values of The F Distribution (α = 0.5) …………...…………..... 186

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya kemiskinan timbul bukan dikarenakan tidak adanya

keterampilan, tetapi karena tidak adanya ketersediaan modal yang cukup. Karena

untuk meningkatkan produktivitas, ketersediaan modal yang cukup merupakan salah

satu faktor penunjang yang penting. Pada umumnya hal ini menjadi masalah bagi

masyarakat kecil. Keadaan mereka yang unbankable menutup jalan mereka untuk

memperoleh modal melalui akses bank, itu karena bank berpegang pada asas

bankable dalam memutuskan kreditnya.

Maka tidak heran jika mereka lebih memilih untuk memperoleh dana dengan

akses mudah melalui renternir, walau mereka harus menanggung suku bunga yang

sangat tinggi yang lambat laun akan mematikan usahanya. Jasa kredit informal

(rentenir) tidak mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena tidak mampu

meningkatkan kapitalisasi usaha kecil. Jasa kredit informal ini umumnya hanya

bersifat jangka pendek, akibatnya tidak mampu menciptakan akumulasi permodalan.

Pelayanan kredit tersebut hanya sekedar untuk membantu mempertahankan

kehidupan, tetapi tidak mampu meningkatkan standar kehidupan dan kesejahteraan

penerima kredit secara nyata, bahkan tidak sedikit yang mengalami kemiskinan. Atau

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

2

dengan kata lain, jasa kredit informal ini dapat berdampak sebagai pola kemiskinan

yang baru1.

Pada dataran idealitas, pemberian pinjaman atau kredit harus diartikan

sebagai suntikan modal yang bersifat sementara dan rangsangan. Selain itu

pemberian pinjaman harus dihindarkan dari terjadinya dampak ketergantungan yang

berkepanjangan. Karena pemberian pinjaman harus mampu mendorong produksi

yang pada akhirnya akan meningkatkan kapitalitas usaha kecil dan meningkatnya

produksi, dengan meningkatnya pendapatan dapat diartikan meningkatnya

kesejahteraan. Atas dasar peningkatan produksi tersebut, maka tabungan juga akan

mengalami peningkatan. Inilah titik awal kapitalisasi permodalan usaha kecil. Untuk

itu, berikut ini adalah beberapa ciri dari lembaga pelayanan kredit yang ideal:

1. Mencerminkan prinsip sosial dan ekonomi.

2. Lembaga tersebut harus mudah dikontrol dan diawasi.

3. Lembaga tersebut harus mampu menciptakan distribusi aset atau kekayaan

secara merata dan adil.

4. Lembaga tersebut harus mendapatkan keuntungan.

5. Lembaga tersebut harus konsisten dengan visi dan misinya.

6. Lembaga tersebut memiliki prosedur yang sederhana dan praktis.

1 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal watamwil. Jogjakarta: UII Press, 2004. h. 26-

27.

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

3

Berbagai bentuk lembaga yang memiliki keenam ciri tersebut secara ideal sudah

cukup banyak. Pendirian BKK (Badan Kredit Kecamatan), BUKP (Badan Usaha

Kredit Pedesaan), BPR (Bank Perkreditan Rakyat), P2KP (Program Penanggulangan

Kemiskinan Perkotaan) dan sejenisnya dimaksudkan untuk memberikan pelayanan

kepada kelompok mikro. Namun, karena pembentukannya bernuansa proyek, maka

perkembangannya sangat lamban, bahkan banyak yang bermasalah dengan kredit

macet2. Maupun masalah lainnya seperti adanya kebocoran dalam penyaluran dana.

Sesuai dengan pendapat Muhammad Yunus (1975) bahwa bila sebuah program

pengentasan kemiskinan mengizinkan mereka yang relatif tidak miskin untuk turut

serta, maka kaum miskin dengan segera akan tersikut keluar dari program oleh

mereka yang keadaannya lebih baik3.

BPR sesungguhnya lebih profesional dibandingkan dengan badan kredit

proyek tetapi karena berbentuk bank, maka prosedurnya sering terjebak dengan

prosedur perbankan yang kaku dan rumit. Sehingga banyak pengusaha kecil dan

mikro tidak mampu menjangkaunya. Kehadiran BMT (Baitul Maal wat Tamwil)

diharapkan dapat menjadi alternatif yang lebih inovatif dalam jasa keuangan. Dari

segi namanya Baitul Maal berarti lembaga sosial sejenis BAZIS (Badan Amil Zakat)

2 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal watamwil, h. 29. 3 Muhammad Yunus, Bank Kaum Miskin: Kisah Yunus dan Grameen Bank Memerangi

Kemiskinan. Penerjemah, Irfan Nasution Cet.4. Depok: Marjin Kiri, 2007 h. 43.

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

4

sedangkan Baitul Tamwil berarti lembaga bisnis. Oleh karenanya, BMT secara segi

nama telah melekat dua ciri sosial dan bisnis4.

Dalam menciptakan dan menumbuhkan wirausaha-wirausaha yang tangguh

dibutuhkan sebuah inkubator bisnis yang merupakan suatu model pendekatan yang

diterapkan untuk mempercepat penciptaan calon pengusaha baru (tenant) atau

peningkatan kualitas pengusaha kecil yang tangguh dan profesional. Terbukti dengan

hasil penelitian di Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa pengusaha pemula di AS

yang tidak melalui program inkubator bisnis, 80 persen usahanya gagal sebelum lima

tahun. Sedangkan pengusaha yang tumbuh melalui inkubator bisnis, hanya 20 persen

yang gagal usahanya dalam periode waktu yang sama5. Untuk itu dibentuklah

PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) yang merupakan lembaga yang

membantu menyempurnakan konsep, mensosialisasikan, membina dan

mengembangkan BMT (pendamping)6. Keberhasilan PINBUK pun nampak dari

jumlah BMT yang telah bergabung, tercatat hingga saat ini ada lebih dari 3.000 unit

yang bergabung. Diantaranya adalah 106 BMT bekerjasama dengan Departemen

Sosial, 82 BMT Nagari di Kabupaten Agam, 30 BMT bekerjasama dengan

Depnakertrans yang ditempatkan di unit pemukiman transmigrasi, serta 500 BMT

4 Muhammad Ridwan Manajemen Baitul Maal watamwil, h. 31. 5 Hendra Kholid, "Lembaga Pengembangan Ekonomi Swadaya Masyarakat (Pinbuk dan

Ikopontern)", artikel ini diakses pada tanggal 08 April 2010 dari http://hendrakholid.net/bog/2009/05/26/pinbuk-dan-inkopontren-2/

6 Skripsi ini diambil dari Abdullah Marhazi (2007) Peranan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha

Kecil (PINBUK) Dalam Mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wa Tamwil (BMT) hal. 61

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

5

Shar-E dengan Bank Muamalat7. Tentunya keberhasilan PINBUK beriringan dengan

keberhasilan BMT. Seperti salah satunya Baitul Maal wat-tamwil Maslahah

Mursalah lil-Ummah (BMT-MMU) Sidogiri yang terus mengalami pertumbuhan

modal, omzet, asset dan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang terus bertambah tiap

tahunnya8. Keberhasilan kredit mikro juga nampak dengan keadaan yang membaik

pada penyaluran pembiayaan kredit BRI dengan BRI unit-nya yang dianggap paling

menonjol diantara perbankan konvensional dalam layanan terhadap UMKM dan

masyarakat miskin. Di mana pada priode 31 Desember 2000 hanya menyalurkan

kredit sebesar 37% tercatat membaik pada periode 31 Desember 2004 dengan

menyalurkan kredit sebesar 71%9.

Kesuksesan menjalankan micro finance ini juga telah dialami oleh negara-

negara di belahan dunia lainnya, salah satunya adalah Bangladesh. Muhammad

Yunus dengan pola Grameen Bank nya telah berhasil memberi solusi pengentasan

kemiskinan, bahkan telah memperoleh Penghargaan Perdamaian Nobel pada tahun

2006. Dan telah menjadi inspirasi bagi banyak negara yang mengadopsinya, yaitu

hampir 130 negara di dunia (kebanyakan Negara Asia dan Afrika)10. Indonesia juga

merupakan salah satu negara yang turut mengadopsi Pola Grameen Bank ini. Konsep

7 Kholid, "Lembaga Pengembangan Ekonomi Swadaya Masyarakat (Pinbuk dan Ikopontern)" 8 Mokh. Syaiful Bakhri. "BMT-MMU Sidogiri: Sukses Memasuki Dunia Lain", artikel ini

diakses pada 08 April 2010 dari http://www.pnm.co.id/content.asp?id=740&mid=54 9 Awalil Rizky BMT Fakta dan Prospek Baitul Maal wat Tamwil Yogyakarta: Penerbit UCY

Press, 2007, h.183 10 Kamus Wikipedia Indonesia diakses pada 14 Februari 2010 dari http://www.wikipedia.org

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

6

yang menginspirasi banyak pihak itu tak kecuali mengilhami berdirinya BMT Berkah

Madani yang melakukan upaya penyaluran pembiayaan dengan konsep serupa.

Bersama dengan UKM Center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, BMT Berkah

Madani mengembangkan konsep tersebut khusus pembiayaan produktif yang

disalurkan bagi perempuan miskin11.

Keberhasilan juga dirasakan oleh BMT Berkah Madani Cimanggis, hal itu

ditunjukkan dengan peningkatan kinerja yang signifikan. Beberapa peningkatan yang

terjadi diantaranya adalah:

1. Peningkatan Aktiva Produktif

Aktiva produktif BMT Berkah Madani Cimanggis berupa piutang murabahah

dan pembiayaan yang disalurkan. Selama tahun 2008 BMT Berkah Madani

Cimanggis telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2.008.750.000,- dengan

outstanding pembiayaan pada 31 Desember 2008 sebesar Rp 531.123.618,-.

Perincian jumlah pembiayaan per jenis produk disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 1.1

Pembiayaan BMT Berkah Madani Cimanggis Tahun 2007, 2008, 2009

Jenis Pembiayaan 2007 2008 2009 trend %

Piutang Murabahah Rp 433.164.442,- Rp 421.934.113,- Rp 606.367.606,- ↑ 43,71%

Piutang Mudharabah Rp 28.506.117,- Rp 27.687.300,- Rp 304.687.300,- ↑ 1.000%

Piutang Ijarah Rp 69.658.686,- Rp 82.729.634,- Rp 124.456.717,- ↑ 50,44%

Piutang Al Qard Rp 11.841.778,- Rp 10.630.000,- Rp 6.358.500,- ↓ -40,18%

Total Rp 542.811.023,- Rp 542.981.056,- Rp 1.041.870.123,- ↑ 91,88% Sumber : Laporan Kinerja Tahun 2009 BMT Berkah Madani Cimanggis

11 "Terinspirasi oleh Grameen Bank." Republika. 02 September 2009

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

7

2. Sumber Pendanaan

Sumber pendanaan BMT Berkah Madani Cimanggis bersumber dari dana

simpanan anggota dan simpanan berupa tabungan, investasi berjangka

mudharabah dan investasi terikat (mudharabah muqayyadah). Penghimpunan

dana dari anggota (modal) yang dicapai selama tahun 2009 turun dari Rp

36.200.000,- menjadi Rp 31.200.000,- mengalami penurunan sebesar Rp

5.000.000,-. Sedangkan dana tabungan dan investasi terus meningkat setiap

tahunnya. Adapun rincian jumlah tabungan dan investasi dapat dilihat dari

tabel berikut ini:

Tabel 1.2

Tabungan BMT Berkah Madani Cimanggis Tahun 2007, 2008, 2009

Jenis Simpanan 2007 2008 2009 trend %

Tabungan Berkah Rp 257.399.878,- Rp 238.330.095,- Rp 250.648.582,47 ↑ 5,17%

Tabungan Berkah Hasil Rp 170.580.237,- Rp 148.910.388,- Rp 166.868.486,25 ↑ 12,06%

Tabungan Berkah Amanah Rp 13.268.635,- Rp 13.717.609,- Rp 45.074.597,53 ↑ 228,59%

Tabungan Berkah Siswa Rp 68.270.467,- Rp 69.689.933,- Rp 33.290.529,39 ↓ -52,23%

Tabungan Berkah Talbiyah Rp 1.099.534,- Rp 2.697.134,- Rp 2.165.666,09 ↓ -19,70%

Tabungan Berkah Qurban Rp 3.934.859,- Rp 3.082.510,- Rp 3.144.978,20 ↑ 2,02%

Tabungan Berkah Fitri Rp 237.146,- Rp 118.556,- Rp 91.260,80 ↓ -23,02%

Tabungan Berkah Walimah - Rp 113.965,- Rp 13.064,21 ↓ -88,54%

Sumber : Laporan Kinerja Tahun 2009 BMT Berkah Madani Cimanggis

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

8

Tabel 1.3 Investasi BMT Berkah Madani Cimanggis Tahun 2007, 2008, 2009

Jenis Simpanan 2007 2008 2009 trend %

Investasi Berjangka Berkah Invest

Rp 615.687.771,- Rp 669.987.876,- Rp 957.427.530,- ↑ 42,90%

Berkah Invest 1 Bulan Rp 311.882.000,- Rp 122.137.101,- Rp 215.943.775,- ↑ 76,80%

Berkah Invest 3 Bulan Rp 47.525.980,- Rp 36.500.000,- Rp 45.840.156,- ↑ 25,59%

Berkah Invest 6 Bulan Rp 152.579.791,- Rp 197.700.000,- Rp 222.312.608,- ↑ 12,45%

Berkah Invest 12 Bulan Rp 103.700.000,- Rp 313.650.775- Rp 473.330.514,- ↑ 50,91%

Sumber : Laporan Kinerja Tahun 2009 BMT Berkah Madani Cimanggis

Keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis merupakan suatu hal yang

menarik untuk diteliti lebih jauh guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

keberhasilan sebuah BMT pada umumnya dan BMT Berkah Madani pada khususnya.

Oleh karena itu, penulis mengangkat sebuah judul skripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN

BMT BERKAH MADANI CIMANGGIS

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

9

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Permasalahan yang ingin diteliti pada penelitian ini dibatasi pada

faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan sebuah BMT, khususnya BMT

Berkah Madani.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah

pembahasan, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana koefisien korelasi antar variabel bebas (rasa memiliki,

manajerial yang baik dan jaringan)?

b. Seberapa besar pengaruh variabel rasa memiliki, manajerial yang baik

dan jaringan terhadap keberhasilan BMT, baik secara simultan maupun

parsial?

c. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan BMT Berkah Madani

Cimanggis?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan dan pembatasan masalah diatas, maka

yang akan menjadi tujuan penelitian adalah:

a. Mengetahui bagaimana koefisien korelasi antar variabel bebas (rasa

memiliki, manajerial yang baik dan jaringan).

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

10

b. Mengetahui seberapa besar pengaruh variabel memiliki, manajerial yang

baik dan jaringan terhadap keberhasilan BMT.

c. Untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan BMT

Berkah Madani.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini bisa dilihat dari beberapa

aspek, yaitu:

a. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

khususnya dalam hal BMT.

b. Bagi BMT Berkah Madani, diharapkan dapat mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi keberhasilannya, sehingga dapat menjadi tolak

ukur pencapaian keberhasilan untuk menjadi lebih baik ke depannya.

c. Bagi akademisi, diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan

dan bahan untuk pengembangan dan penelitian tentang keberhasilan

BMT untuk lebih lanjut.

d. Bagi masyarakat, diharapkan penelitian ini dapat menambah khasanah

ilmu pengetahuan.

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

11

D. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu

1. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan BMT (Studi

Kasus pada Beberapa BMT Masjid Jakarta)12.

Indriyati dalam membahas tingkat keberhasilan pada penelitiannya

menggunakan dua BMT Masjid, yaitu BMT Masjid Al-Azhar dan BMT At-

Taqwa Mandiri. Faktor-faktor penyebab kedua BMT ini dapat berhasil

menjalankan usahanya dengan baik antara lain sebagai berikut:

a. Kinerja Keuangan yang Baik

b. Kelembagaan dan Manajemen yang Baik

c. Tingkat Kepercayaan Masyarakat

d. Adanya Dukungan dan Partisipasi dari Banyak Pihak

Sedangkan kegagalan-kegagalan yang BMT At-Taqwa Mandiri dan BMT

Karsa Cendikia alami dalam menjalankan usahanya tak luput dari faktor-faktor

penyebab kegagalannya. Berikut faktor-faktor penyebab kegagalannya:

a. Kredit Macet

b. Sumber Daya Manusia (SDM)

c. Kesulitan Modal

d. Kurangnya rasa memiliki (peduli) pengurus BMT terhadap BMT

12Indriyati, Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan BMT (Studi Kasus

pada Beberapa BMT Masjid Jakarta). (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007).

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

12

2. Profil Koperasi: KOPPONTREN Sidogiri: "Kemandirian Ekonomi Pola

Syariah"13

Faisal dalam jurnal ini bahwa keberhasilan Baitul Maal wat-tamwil

Maslahah Mursalah lil-Ummah (BMT-MMU) Sidogiri tidak lepas dari

kepercayaan masyarakat dengan mengembangkan beberapa pola, diantaranya:

a. Kosistensi dengan sistem syariah dalam pengelolaan bidang usahanya.

b. BMT-MMU terus berusaha menguatkan profit.

c. Menerapkan Manajemen Rasul, yakni siddiq (jujur), amanah (dapat

dipercaya) dan fathonah (profesional).

d. BMT-UGT menekankan dalam pemberian pelayanan yang adil, mudah dan

maslahah atau memberikan manfaat.

3. Peranan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) Dalam

Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil (BMT)14

Abdullah Maharazi menganalisa kelemahan dan keunggulan BMT sebagai

acuan bahwasanya BMT memiliki prospek yang baik dan lebih fleksibel. Dan

13 Faisal. "Profil Koperasi: KOPPONTREN Sidogiri: Kemandirian Ekonomi Pola Syariah",

ini diakses pada 08 April 2010 dari http://jurnal.diskopjatim.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=58:profil-koperasi-koppontren-sidogiri-kemandirian-ekonomi-pola-syariah&catid=37:edisi-april-2008

14 Abdullah Maharazi, "Peranan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) dalam

Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil (BMT)" (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007)

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

13

untuk memaksimalkan konsep Abdullah menganalisisnya berdasarkan analisis

SWOT.

Tabel 1.4 Analisis SWOT terhadap Penguatan Baitul Maal wat Tamwil

KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W) PELUANG (O) TANTANGAN (T) Akad-akad lebih inovatif Didirikannya BMT dilandasi niat untuk ibadan Mampu memberikan pembiayaan pada berbagai lapisan masyarakat Mampu memelihara kepercayaan masyarakat Prinsip bagi hasil Pengajian rutin yang dilaksanakan pengurus BMT terhadap nasabahnya

Jeringan komputerisasi masih lemah Kurang sosialisasi sehingga banyak BMT yang tidak berkembang Modal terbatas Peraturan khusus mengenai BMT belum ada Pelayanan terhadap kebutuhan nasabah masih terbatas SDM masih terbatas

Dukungan pemerintah saat ini sangat besar terhadap sektor UKM ICMI menargetkan mendirikan 10 ribu BMT tahun 2010 dan mendirikan LAZNAS BMT tahun 2012 Mayoritas masyarakat muslim Pengusaha kecil sangat membutuhkan pembiayaan yang cepat

Maraknya praktek rentenir Pemahaman masyarakat masih kurang Penguatan ruhiyan pengelola masih lemah

STRATEGI S-O STRATEGI W-O STRATEGI S-T STRATEGI W-T Mengadakan pembinaan terhadap nasabah secara berkesinambungan Meluaskan dukungan dari aghnia, tokoh masyarakat dan pemerintah setempat Meningkatkan pelayanan terhadap nasabah agar kepercayaan terjaga Menjaga komitmen bersama sehingga target 10 ribu BMT tercapai

Giatkan sosialisasi melalui ceramah di masjid Harus memahami terlebih dahulu literatuir pedoman pendirian BMT Memperbaiki infrastruktur BMT Training SDM BMT bisa agar lebih profesional

BMT jangan menunggu nasabah tapi menjemputnya Merekrut sebanyak mungkin karyawan baru tapi disesuaikan dengan asset Mengadakan penguatan ruhiyah pengurus dan pengelola secara berkesinambungan

Seorang pengurus/ pengelola harus fokus, jujur dan ulet Meningkatkan SDM yang profesional Usahakan produk-produk BMT disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Mengadakan ceramah rutin ekonomi syariah

(Sumber: Abdullah, 2007)

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

14

4. Jaringan Kerjasama Kegiatan Usaha Kecil Menengah Dalam Organisasi

Koperasi15.

Titik Sartika mengemukakan tentang hasil analisis data yang menghasilkan

penemuan-penemuan yang menarik, diantaranya yaitu:

a. Analisis koefisien korelasi membuktikan adanya hubungan antara variabel-

variabel jaringan kerja sama (kerja sama, harapan sama, saling membantu dan

interaksi) para anggota UKM dalam anggota koperasi dengan kemajuan dan

efisiensi kegiatan usaha mereka.

b. Analisis regresi untuk penelitian Hipotesis 1 menyatakan bahwa kerja sama,

harapan sama dan interaksi para anggota dalam organisasi koperasi

mempengaruhi secara signifikan dan positif terhadap kemajuan kegiatan usaha

mereka. Sedangkan saling membantu diantara mereka tidak ada pengaruhnya

terhadap kemajuan kegiatan usaha mereka.

c. Pengujian Hipotesis 2 dengan mempergunakan analisis regresi membuktikan

bahwa kerja sama, harapan sama, saling membantu dan interaksi para anggota

UKM dalam organisasi koperasi mempengaruhi efisiensi kegiatan usaha

mereka.

15 Titik Sartika, "Jaringan Kerjasama Usaha Kecil Menengah dalam Organisasi Koperasi"

(Jurnal Media Ekonomi IX. NO.2 (Agustus 2003): h. 137-151)

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

15

5. Peranan BMT Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Pengusaha Kecil

(Studi Kasus Pada BMT Al-Karim – Pondok Indah Jakarta Selatan)16.

Dini Vidyawati dalam skripsi ini menyebutkan bahwa terdapat beberapa

masalah yang dihadapi BMT Al-Karim – Pondok Indah Jakarta Selatan dan

pemecahannya dalam upaya meningkatkan pendapatan pengusaha kecil. Berikut

ini beberapa masalah dan pemecahannya:

a. Kurangnya komunikasi antara nasabah dan staf BMT.

Pemecahannya adalah mengadakan pembinaan kepada anggota BMT secara

personal mengenai manajemen usaha, pengajian dan acara ceremonial seperti

maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam acara ceremonial tersebut diberikan

pembekalan mengenai usaha dengan sistem ekonomi syariah. Para staf

marketing BMT Al-Karim terjun langsung ke lapangan setiap hari mengambil

tabungan dan angsuran pinjaman nasabah. Disamping itu para staf marketing

tersebut mengadakan komunikasi dengan nasabah mengenai usaha yang

mereka kelola. Dalam komunikasi tersebut merupakan kesempatan bagi para

nasabah untuk menyampaikan keluhan-keluhan maupun permasalahan yang

mereka hadapi dalam usahanya.

16 Dini Vidyawati, "Peranan BMT Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Pengusaha Kecil

(Studi Kasus pada BMT Al-Karim – Pondok Indah Jakarta Selatan)", (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004).

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

16

b. Terbatasnya dana yang dimiliki oleh BMT Al-Karim

Untuk mengatasinya pihak BMT Al-Karim melakukan kerjasama dengan

bank dan lembaga di luar bank seperti PNB, dan lembaga amil zakat seperti

Dompet Dhuafa dan BAZIS.

c. Terkadang timbulnya kredit macet

Diatasi dengan cara memberikan penyuluhan tentang manajemen dasar

pengembangan usaha sehingga resiko terjadinya kredit macet dapat diperkecil,

disamping itu pula melalui tindakan persuasif serta kebijakan keringanan

misalnya waktu angsuran diperpanjang dan bagi hasil diperkecil.

6. Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas sebagai alat

evaluasi kinerja koperasi : Suatu Tinjauan Aspek Keuangan Pada BMT-

MMU Sidogiri-Pasuruan.17

Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan dapat disimpulkan bahwa Rasio

Likuiditas yang terdiri dari current ratio dan quick ratio dari tahun 2003- 2005

mengalami peningkatan pada current ratio , namun apabila dibandingkan dengan

rasio standarnya, rasio keungan, quick ratio masih berada dibawahnya, hal ini

berarti kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban lancarnya lebih rendah.

Untuk Rasio Solvabilitas yang terbentuk Debt Ratio dan Debt to equity ratio,

terus mengalami penurunan dibandingkan dengan rasio standarnya, Hal ini berarti

17 Haidir. “Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas sebagai alat

evaluasi kinerja koperasi : Suatu Tinjauan Aspek Keuangan Pada BMT-MMU Sidogiri-Pasuruan”. 2007.

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

17

bahwa total aktiva yang dimiliki koperasi lebih besar jika digunakanmemenuhi

hutang koperasi. Untuk Rasio Profitabilitas yang terdiri dari Net Profit Margin,

Ratio Total Assets Turnover, Return on Total Assets, dan Return on Equity,

walaupun mengalami penurunan semuanya masih berada diatas rasio standarnnya

kecuali Return on Total Assets, hal ini berarti tidak maksimalnya koperasi dalam

menghasilkan laba/profit melalui total aktiva.

6. Mendayagunakan Pembiayaan Mikro Islam18

Penelitian ini menemukan keadaan yang lebih beragam sehubungan dengan

eksistensi BMT (beberapa BMT berkembang pesat dan terus memperluas bisnisnya

sementara beberapa BMT terancam bangkrut karena kegagalan pada nasabah untuk

membayar kembali pinjamannya. Beberapa poin utama hasil penemuan penelitian:

1. Sebagian besar BMT dijalankan oleh para pengusha social dan komitmen

kuat untuk membangun keadaan social berdasaran prinsip-prinsip Islam.

Kepemimpinan dan komitmen ini sangat mempengaruhi keberhasilan

operasi, sama halnya dengan keberadaan peraturan

2. Kurang promosi terhadap jasa-jasa yang ditawarkan BMT secara umum

menghambat perkembangan BMT. Hal ini menciptakan persepsi seakan-

akan BMT adalah organisasi pemberi sumbangan. Persepsi seperti ini

18 Minako Sakai, “Mendayagunakan Pembiayaan Mikro Islam”. Australia Indonesia Governance Research Partnership, 2008.

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

18

menyebabkan timbulnya permasalahan bagi BMT ketika harus menagih

pembayaran kembali pinjaman-pinjaman yang diberikan.

3. Beberapa BMT menjalankan kegiatn bisnis sampingan. Keberhasilan dan

kegagalan bisnis sampingan ini sering kali member keuangan terhadap

operasi BMT.

Tabel 1.5 Daftar Tinjauan Pustaka

No Nama Penulis/ Tahun/ Judul Isi Skripsi Beda dengan Penulis 01 Indriyati/ 2007/ Analisis

Faktor-Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan BMT (Studi Kasus pada Beberapa BMT Masjid Jakarta).

Pada skripsi ini analisis yang dilakukan hanya analisis laporan keuangan dan menggunakan metode diskriptif analisis faktor keberhasilan dan kegagalan.

Sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan dengan melaksanakan beberapa analisis, diantaranya analisis laporan keuangan, analisis karakteristik, analisis risiko, analisis value and attitude nasabah BMT terhadap bisnis, analisis sistem support bisnis dan analisis SWOT. Dan pada penelitian ini pula dijelaskan hubungan beberapa variabel yang mempengaruhi keberhasilan BMT. Dan lokus penelitian yang berbeda.

02 Faisal / 2010/ Jurnal Profil Koperasi: KOPPONTREN Sidogiri: "Kemandirian Ekonomi Pola Syariah".

Pada jurnal ini menjelaskan bahwa keberhasilan BMT MMU tidak lepas dari kepercayaan yang diberikan masyarakat serta mngemukakan beberapa faktor yang mendukung.

Sedangkan pada penelitian ini penulis meneliti beberapa variabel (rasa memiliki, manajerial yang baik dan jaringan) yang merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

19

03 Abdullah Maharazi/ 2007/ "Peranan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) dalam Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil (BMT)"

Pada skripsi terdapat analisis SWOT terhadap penguatan BMT

Sedangkan pada penelitian ini analisis SWOT yang dilaksanakan lebih spesifik, yakni terhadap BMT Berkah Mandani Cimanggis.

04 Titik Sartika/ 2003/ Jaringan Kerjasama Usaha Kecil Menengah dalam Organisasi Koperasi

Pada jurnal ini menjelaskan hubungan antara variabel-variabel jaringan kerja sama para anggota UKM dalam anggota koperasi dengan kemajuan dan efisiensi kegiatan usaha mereka.

Sedangkan pada penelitian penulis menjelaskan hubungan antara variabel keberhasilan BMT dengan variabel rasa memiliki, manajerial yang baik dan jaringan kerja sama.

05 Dini Vidyawati/ 2004/ Peranan BMT Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Pengusaha Kecil (Studi Kasus pada BMT Al-Karim – Pondok Indah Jakarta Selatan)

Dalam skripsinya Dini membahas beberapa kendala yang dihadapi BMT Al-Karim dengan menganalisis secara global.

Sedangkan penulis menggunakan analisis laporan keuangan, analisis karakteristik, analisis risiko, analisis value and attitude nasabah BMT terhadap bisnis, analisis sistem support bisnis dan analisis SWOT untuk menemukan kendala yang dihadapi BMT Berkah Madani Cimanggis.

06 Haidir/ 2007/ Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas sebagai alat evaluasi kinerja koperasi : Suatu Tinjauan Aspek Keuangan Pada BMT-MMU Sidogiri-Pasuruan.

Haidir menggunakan 3 Rasio Analisis Laporan Keuangan diantaranya Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Profitabilitas untuk mengevaluasi kinerja koperasi BMT-MMU Sidogiri

Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan analisis laporan keuangan dengan menggunakan 5 rasio keuangan (Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, Profitabilias dan Aktivitas) untuk mengetahui keberhasilan BMT.

07 Minako Sakai/ 2008/ Mendayagunakan Pembiayaan Mikro Islam

Dalam penelitiannya Minako menemukan beberapa faktor kegagalan BMT di Indonesia

Dalam penelitian ini akan membahas beberapa faktor yang mendukung keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis.

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

20

E. Sistematika Penulisan

Dalam membahas skripsi ini penulis membagi ke dalam lima bab. Pada setiap

babnya terdapat sub-sub bab. Maka dari itu, dalam penulisan skripsi ini penulis

menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, berisi latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan (review)

kajian terdahulu dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka, berisi penelitian terdahulu, landasan teori dan

kerangka pemikiran.

BAB III Metodologi Penelitian, berisi metode penelitian, data dan teknik

pengumpulan data, penjelasan mengenai variabel - variabel penelitian,

ruang lingkup penelitian, serta metode analisis data dengan mengunakan

instrumen dan teknik uji instrumen penelitian, teknik analisa data dan

interpretasi hasil regresi.

BAB IV Hasil Penelitian, berisi analisis yang dilakukan untuk memperhitungkan

kolerasi antar variabel independent, dilanjutkan dengan analisis regresi

linier berganda terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

baitulmaal wat tamwil (BMT). Selanjutnya melihat seberapa kuat

hubungan variable independent terhadap variable dependent dengan

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

21

melihat koefisien determinannya. Kemudian menginterpretasikan hasil

analisis dan model yang telah terbentuk.

Lalu dilanjutkan dengan analisis keuangan BMT Berkah Madani

Cimanggis, analisis karakteristik, analisis resiko (risk analysis), analisis

value dan attitude anggota BMT Berkah Madani Cimanggis terhadap

bisnis, analisis support bisnis BMT Berkah Madani Cimanggis dan

terakhir analisis SWOT. Setelah itu tahap terakhir yaitu menyimpulkan

faktor-faktor keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis.

BAB V Penutup, berisi kesimpulan dan jawaban atas segala permasalah yang

telah diangkat, serta saran-saran yang dianggap perlu untuk peningkatan

pengetahuan pihak-pihak tertentu.

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ruang Lingkup Baitul Maal wat Tamwil (BMT)

1. Pengertian Baitul Maal wat Tamwil (BMT)

Baitul maal wattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal dan

baitut tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan

penyaluran dana yang non-profit, seperti zakat, infaq dan shadaqah. Sedangkan

baitut tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial. Usaha-

usaha tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT sebagai lembaga

pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan berlandaskan syariah.1

2. Peran Baitul Maal wat Tamwil (BMT)

Secara umum peran BMT adalah melakukan pembinaan dan pendanaan yang

berdasarkan sistem syariah. Peran ini menegaskan arti penting prinsip-prinsip

syariah dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Sebagai lembaga keuangan

syariah yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat kecil yang

serba cukup dalam hal ilmu pengetahuan dan materi, maka BMT mempunyai

tugas penting dalam mengemban misi keislaman dalam segala aspek kehidupan

masyarakat.

1 Heri Sudarsono Bank dan Lembaga keuangan Syariah. Yogyakarta: EKONISIA, 2007. h. 96

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

23

Maraknya rentenir atau lintah darat di tengah-tengah masyarakat juga

mengakibatkan masyarakat semakin terjerumus pada masalah ekonomi yang tidak

menentu. Besarnya pengaruh rentenir terhadap perekonomian masyarakat tidak

lain karena tidak adanya unsur-unsur yang cukup akomodatif dalam

menyelesaikan masalah yang masyarakat hadapi. Oleh karena itu, BMT

diharapkan mampu berperan lebih aktif dalam memperbaiki kondisi ini. Dengan

keadaan tersebut keberadaan BMT setidaknya memiliki beberapa peran,

diantaranya yaitu:

a. Menjauhkan masyarakat dari praktek ekonomi non-syariah. Aktif melakukan

sosialisasi di tengah masyarakat tentang arti penting system ekonomi Islami.

Hal ini bisa dilakukan dengan pelatihan-pelatihan mengenai cara-cara

bertransaksi yang Islami, misalnya supaya ada bukti dalam transaksi, dilarang

curang dalam menimbang barang, jujur terhadap konsumen dan sebagainya.

b. Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil. BMT harus bersikap aktif

menjalankan fungsi sebagai lembaga keuangan mikro, misalnya dengan jalan

pendampingan, pembinaan, penyuluhan dan pengawasan terhadap usaha-

usaha nasabah atau masyarakat umum.

c. Melepaskan ketergantungan pada rentenir, masyarakat yang masih tergantung

rentenir disebabkan rentenir mampu memenuhi keinginan masyarakat dalam

memenuhi dana dengan segera. Maka BMT harus mampu melayani

masyarakat lebih baik, misalnya selalu tersedia dana setiap saat, birokrasi

yang sederhana dan lain sebagainya.

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

24

d. Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang merata. Fungsi

BMT langsung berhadapan dengan masyarakat yang kompleks dituntut harus

pandai bersikap, oleh karena itu langkah-langkah untuk melakukan evaluasi

dalam rangka pemetaan skala prioritas yang harus diperhatikan, misalnya

dalam masalah pembiayaan, BMT harus memperhatikan kelayakan nasabah

dalam hal golongan nasabah dan jenis pembiayaan.

3. Organisasi Baitul Maal wat Tamwil (BMT)

Untuk memperlancar tugas BMT, maka diperlukan struktur yang

mendeskripsikan alur kerja yang harus dilakukan oleh personil yang ada di dalam

BMT tersebut. Struktur organisasi BMT dan tugas dari masing-masing struktur

adalah sebagai berikut:

a. Musyawarah Anggota Pemegang Simpanan Pokok memegang kekuasaan

tertinggi didalam memutuskan kebijakan-kebijakan makro BMT.

b. Dewan Syariah, bertugas mengawasi dan menilai operasionalisasi BMT.

c. Pembina Manajemen, bertugas untuk membina jalannya BMT dalam

merealisasikan programnya.

d. Manajer, bertugas menjalankan amanat musyawarah anggota BMT dan

memimpin BMT dalam merealisasikan programnya.

e. Pemasaran bertugas untuk mensosialisasikan dan mengelola produk-produk

BMT.

f. Kasir bertugas melayani nasabah

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

25

g. Pembukuan bertugas untuk melakukan pembukuan atas aset dan omzet BMT.

Dalam struktur organisasi standar dari PINBUK, musyawarah anggota pemegang

simpanan pokok melakukan koordinasi dengan Dewan Syariah dan pembina

manajemen dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan oleh

manajer. Manajer memimpin keberlangsungan maal dan tamwil. Tamwil terdiri dari

dari pemasaran, kasir, dan pembukuan. Sedangkan anggota dan nasabah berhubungan

koordinatif dengan maal, pemasaran, kasir dan pembukuan.

Bagan 2.1

Struktur Organisasi BMT Standar PINBUK

Musyawarah Anggota Pemegang Simpanan Pokok

Dewan Syariah Pembina Manajemen

Manajer

Tamwil Maal

Pemasaran Kasir Pembukuan

Anggota dan Nasabah

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

26

Keterangan:

Garis Koordinasi

Garis Komando

Tetapi dalam kenyataannya setiap BMT memiliki bentuk struktur organisasi yang

berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh:

a. Ruang lingkup atau wilayah operasi BMT

b. Efektivitas dalam pengelolaan organisasi BMT

c. Orientasi program kerja yang akan direalisasikan dalam jangka pendek dan

jangka panjang

d. Jumlah sumber daya manusia yang diperlukan dalam menjalankan operasi

BMT.

4. Prinsip Operasi Baitul Maal wat Tamwil (BMT)

Dalam menjalankan usahanya BMT tidak jauh dengan BPR syariah yakni

menggunakan:

1) Prinsip bagi hasil

Dengan prinsip ini ada pembagian hasil dari pemberian pinjaman dengan

BMT. Dengan menggunakan beberapa pilihan akad diantaranya al-

mudharabah, al-musyarakah, al-muzara'ah dan al-musaqah.

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

27

2) Sistem jual beli

Sistem jual beli merupakan suatu tata cara jual beli yang dalam

pelaksanaannya BMT mengangkat nasabah sebagai agen yang diberi kuasa

melakukan pembelian barang atas nama BMT, dan kemudian bertindak

sebagai penjual, dengan menjual barang yang telah dibelinya tersebut dengan

ditambah mark-up. Keuntungan BMT nantinya akan dibagi kepada penyedia

dana. Dengan menggunakan pilihan akad, yaitu: bai' al-murabahah, bai' al-

salam, bai'al-istishna dan bai' bitsaman ajil

3) Sistem non-profit

Sistem yang sering disebut sebagai pelayanan kebajikan ini merupakan

pembiayaan yang bersifat social dan non-komersial. Nasaba cukup

mengembalikan pokok pinjamannya saja. Sistem ini menggunakan akad al-

qordhul hasan.

4) Akad bersyarikat

Akad bersyarikat adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih dan masing-

masing pihak mengikutsertakan modal (dalam berbagai bentuk) dengan

perjanjian pembagian keuntungan/ kerugian yang disepakati. Akad bersyarikat

ini terdapat dalam akad al-mudharabah dan al-musyarakah.

5) Produk Pembiayaan

Penyediaan uang dan tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjam-meminjam diantara BMT dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam untuk melunasi utangnya beserta bagi hasil estela jangka waktu

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

28

tertentu. Bentuk pembiayaan itu sendiri, diantaranya: Pembiayaan al-

murabahah (MBA), pembiayaan al-bai' bitsaman ajil (BBA), pembiayaan al-

mudharabah (MDA) dan pembiyaan al-musyarakah (MSA).

Untuk meningkatkan peran BMT dalam kehidupan ekonomi mayarakat, maka

BMT terbuka untuk menciptakan produk baru. Tetapi produk tersebut harus

memenuhi syarat:

a. Sesuai dengan syariat dan disetujui oleh Dewan Syariah

b. Dapat ditangani oleh sistem operasi BMT bersangkutan

c. Membawa kemaslahatan bagi masyarakat.

5. Penghimpunan Dana

1) Penyimpanan Dana

a) Sumber dana BMT

(1) Dana masyarakat

(2) Simpanan biasa

(3) Simpanan berjangka atau deposito

(4) Lewat kerja antara lembaga atau institusi

b) Kebiasaan penggalangan dana

(1) Penyandang dana rutin dan tetap, besarnya dana biasanya variatif.

(2) Penyandang dana rutin tapi tidak tetap, besarnya dana biasanya

variatif.

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

29

(3) Penyandang dana rutin temporal-deposito minimal Rp 1.000.000,-

sampai Rp 5.000.000,-

c) Pengambilan dana

(1) Pengambilan dana rutin tertentu yang tetap

(2) Pengambilan dana tidak tetapi tertentu

(3) Pengambilan dana tidak tentu

(4) Pengampilan dana sejumlah tertentu tapi pasti.

d) Penyimpanan dan penggalangan dalam masyarakat dipengaruhi

(1) Memperhatikan momentum

(2) Mampu memberikan keuntungan

(3) Memberikan rasa aman

(4) Pelayanan optimal

(5) Profesionalisme

2) Penggunaan Dana

a) Penggalangan dana digunakan untuk:

(1) Penyaluran melalui pembiayaan

(2) Kas tangan

(3) Ditabungkan di BPRS atau di bank syariah

b) Penggunaan dana masyarakat yang harus disalurkan kepada:

(1) Penggunaan dana BMT yang rutin dan tetap

(2) Penggunaan dana BMT yang rutin tapi tidak tetap

(3) Penggunaan dan BMT yang tidak tentu tapi tetap

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

30

(4) Penggunaan dana BMT tidak tentu

c) Sistem pengangsuran atau pengembalian dana

(1) Pengangsuran yang rutin dan tetap

(2) Pengangsuran yang tidak rutin dan tetap

(3) Pengangsuran yang jatuh tempo

(4) Pengangsuran yang tidk tentu (kredit macet)

d) Klasifikasi pembiayaan

(1) Perdagangan

(2) Industri rumah tangga

(3) Pertanian/ peternakan/ perikanan

(4) Konveksi

(5) Kontruksi

(6) Percetakan

(7) Jasa-jasa/ lain.

e) Jenis angsuran

(1) Harian

(2) Mingguan

(3) 2 mingguan

(4) Bulanan

(5) Jatuh tempo

f) Antisipasi kemacetan dalam pembiayaan BMT

(1) Evaluasi terhadap kegiatan pembiayaan

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

31

(2) Merevisi segala kegiatan pembiayaan

(3) Pemindahan akad baru

(4) Mencarikan donatur yang bisa menutup pembiayaan

3) Penyaluran Zakat dan Shadaqoh

a) Penggalan dana zakat, infaq dan shadaqoh (ZIS)

(1) ZIS masyarakat

(2) Lewat kerjasama anatara BMT dengan lembaga Badan Amil Zakat,

Infaq dan Shadaqoh (BAZIS)

b) Dalam penyaluran dana ZIS

(1) Digunakan untuk pemberian pembiayaan yang sifatnya hanya

membantu

(2) Pemberian beasiswa bagi peserta yang berprestasi atau kurang mampu

dalam membayar SPP

(3) Penutupan terhdap pembiayaan yang macet karena factor kesulitan

pelunasan

6. Karakteristik Baitul Maal wat Tamwil (BMT)

Membantu masyarakat yang perlu pengobatan Menurut PINBUK karakteristik

BMT, yaitu:

1) Mandiri, yakni swadaya dan mampu membiayai usahanya sendiri

2) Profesional

a) Dikelola dengan penuh waktu, bukan pekerjaan sambilan.

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

32

b) Adanya fasilitasi pendampingan dan pelatihan berjenjan dilengkapi

modul-modul aplikatif.

c) Produk simpanan dan pembiayaan disesuaikan dengan kebutuhan

masyarakat.

d) Menerapkan sistem, prosedur, administrasi dan akuntansi estándar

Lembaga Keuangan yang dirancang sedemikian rupa sehingga sederhana,

efisien dan efektif.

e) Pengelolaan dan laboran keuangan secara terbuka.

3) Mengakar di Masyarakat

Dinisiasi, dimiliki dan dikelola oleh masyarakat setempat sehingga tumbuh

rasa memiliki dan tanggung jawab.

4) Berkelanjutan

Mampu meningkatkan asset dan menghasilkan laba sehingga tumbuh dan

berkembang. 2

B. Tingkat Kesehatan Baitul Maal wat Tamwil (BMT)

Tingkat kesehatan BMT dapat diukur dengan beberapa analisis rasio

keuangan yang diterapkan oleh PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil)

sebagai criteria penilaian kesehatan BMT:

2 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari'ah Yogyakarta: EKONISIA, 2007.

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

33

a. Capital (Permodalan)

Permodalan (Capital) adalah kriteria kecukupan permodalan, digunakan untuk

mengetahui kemampuan kecukupan modal BMT dalam mendukung kegiatan

secara efisien. Komponen yang diukur adalah total modal dibagi dengan

simpanannya. Dengan kecukupan modal ini menunjukkan kemampuan BMT

mempertahankan modal, mencukupi dan kemampuan manajemen BMT dalam

mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol resiko-resiko yang

timbul dan mempengaruhi besarnya modal BMT.

Dengan kata lain, permodalan (capital) sebagai salah satu tolak ukur yang

digunakan untuk mengetahui tingkat kesehatan sebuah BMT berfungsi untuk:

1) Ukuran kemampuan BMT untuk menyerap kerugian-kerugian yang tidak

dapat dihindarkan.

2) Sumber daya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya sampai

batas tertentu, karena sumber-sumber dana dapat juga berasal dari hutang,

penjualan asset yang tidak terpakai, dan lain-lain.

3) Dengan modal yang mencukupi, memungkinkan manajemen bank yang

bersangkutan untuk bekerja dengan efisien tinggi, seperti yang dikehendaki

oleh para pemilik modal pada bank tersebut.

Faktor yang menentukan tingkat kesehatan struktur permodalan BMT antara

lain partisipasi pendiri dalam memberikan modal, penciptaan laba, pemupukan

dana cadangan, yang semuanya akan menambah kemampuan penyediaan modal

sendiri.

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

34

b. Asset (Aktiva Produktif)

Kelangsungan usaha BMT tergantung pada kesiapan untuk menghadapi resiko

kerugian. Oleh karena itu BMT berkewajiban menjaga kualitas aktiva

produktifnya. Penilaian asset harus sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yaitu

dengan membandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan

aktiva produktif (cadangan).

Pengukuran dilakukan dengan mengukur kualitas aktiva produktif yang

substansinya didominasi oleh komponen pembiayaan aktiva yang produktif

(productive asset) atau yang lebih dikenal dengan aktiva menghasilkan (earning

asset), karena penempatan dana BMT adalah untuk mencapai tingkat penghasilan

yang diharapkan. Jadi kualitas dari aktiva produktif adalah kualitas dari aktiva

yang memberikan penghasilan.

Kredit biasanya merupakan bagian dari asset BMT, selain merupakan

pendapatan utama BMT sekaligus merupakan sumber kerugian karena kredit

macet. Kredit yang dikeluarkan harus disalurkan pada orang atau nasabah yang

tepat. Tepat berarti tepat jumlah dan waktu, tepat orang, tepat penggunaan, dan

tepat pengembaliannya, sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Kualitas aktiva produktif juga diartikan sebagai sejumlah pembiayaan yang dapat

menghasilkan pendapatan atau bagi hasil dengan sedikit kemungkinan

menimbulkan kredit macet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persyaratan

jaminan hanya diberikan kepada peminjam skala besar.

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

35

c. Efesiensi

Efisiensi dapat diartikan sebagai kemampuan BMT mengendalikan biaya

operasional tertentu. Biaya operasional meliputi biaya bagi hasil simpanan,

overhead cost dan lain-lain. Pendapatan operasional terdiri dari pendapatan bagi

hasil, mark up dan hasil pendanaan suatu usaha nasabah. Efisiensi usa BMT dapat

diukur dengan menghitung rasio antara biaya operasional dengan pendapatan

operasional. Pengukuran efisiensi dilakukan untuk mengetahui kinerja

manajemen dalam menggunakan semua asset secara efisien. Componen yang

diukur meliputi biaya operacional dan total asset yang dimiliki.

d. Earning

BMT dapat menurunkan biaya transaksi dengan jangkauan pelayanan. Peran

BMT sebagai broker adalah mempertemukan antara pemilik modal dengan

pengguna modal. Rentabilitas merupakan ukuran kemampuan BMT dalam

menghasilkan laba. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia rasio rentabilitas yang

menjadi acuan dalam penilaian tingkat kesehatan keuangan. Selain itu tingkat

kemampuan BMT dalam menganalisis profit melalui operasional BMT, juga

dapat diukur dengan menggunakan analisis rentabilitas. Yaitu kemampuan BMT

untuk menghasilkan keuntungan secara relatif dibanding total asset (ROA) dan

total modal sendirinya (ROE).

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

36

e. Likuiditas

Penilaian likuiditas terhadap kemampuan BMT memelihara tingkat likuiditas

yang memadai dan kecukupan manajemen resiko likuiditas. Likuiditas dapat

digunakan untuk mengukur kemampuan BMT dalam menyelesaikan kewajiban

jangka pendek. Pengendalian likuiditas BMT dilakukan setiap hari agar semua

alat-alat likuid yang dapat dikuasai oleh BMT (uang tunai, kas, saldo giro pada

Bank Sentral) dapat dipergunakan untuk memenuhi munculnya tagihan dari

nasabah atau masyarakat yang datang setiap saat atau sewaktu-waktu.3

C. Perbedaan BMT dengan Lembaga Keuangan Lainnya

Jika dilihat dari nominal, total dana yang berhasil dihimpun BMT memang

sangat jauh lebih kecil dibandingkan dengan perbankan konvensional, bahkan jika

dibandingkan dengan total dana yang dihimpun BPR saja. Akan tetapi jika dilihat dari

siapa saja dana tersebut dihimpun, maka BMT memberi kontribusi amat besar,

apalagi dengan memperhitungkan perkembangan yang tidak mengesankan dari

lembaga keuangan mikro lainnya. Dengan kata lain, BMT berperan meningkatkan

kemampuan masyarakat dalam menabung. Untuk mengenal BMT lebih jauh dan

mengetahui secara lebih detail perbedaan BMT dengan lembaga keuangan lainnya

akan dipaparkan dalam tabel berikut:

3 Muhamad Iqbal Gifari, "Analisis Kesehatan BMT", artikel ini diakses pada tanggal 08 April

2010 dari http://www.mitrariset.com/2009/baitul-maal-wat-tamwil-bmt.html

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

37

Tabel 2.1

Analisis Perbedaan Bank, Renternir dan BMT4 Pokok Masalah Bank Konvensional Renternir BMT Yang Dibiayai Pengusaha besar,

menengah dan kecil atas

Pengusaha kecil, menengah dan bawah

Pengusaha kecil dan sangay kecil

Jasa Pinjaman Bunga Bunga mencekik Bagi hasil Jaminan Ada jaminan Secara formal tidak ada

jaminan Tidak ada jaminan

Penentuan Keuntungan

Ditetapkan pada waktu akad pinjaman, sebelum memulai usaha, berdasarkan prestasi pada pokok pinjaman

Ditetapkan pada waktu akad pinjaman, sebelum memulai usaha, beerdasarkan pada pokok pinjaman

Waktu akad hanya menyepakati pembagian Porsi (nisbah) bagi hasil, sedang jumlah keuntungan diketahui estela berusaha

Besarnya Keuntungan

Sudah pasti dan jelas jumlah rupiahnya

Sudah pasti dan jelas jumlah rupiahnya

Belum pasti, tergantung keuntungan usaha

Kerugian Bank tidak akan rugi karena ada jaminan, walaupun usaha merugi, bank dapat menyita jaminan

Rentenir tidak akan merugi, walaupun tidak ada jaminan, rentenir dapat menyita barang berharga milik pengusaha

Bila usaha merugi, BMT ikut menanggung kerugian

Pelayanan Formal dan resma Ramah tapi tidak toleran

Bersahabat dan penuh tenggang rasa

Prosedur Panjang dan asing, sesuai aturan dan kebiasaan

Gampang dan mudah tanpa formulir yang bermacam-macam

Sederhana dengan beberapa formulir yang sederhana

Kelayakan Usaha Harus ada kelayakan usaha yang dibuat oleh pengusaha

Tidak perlu kelayakan usaha

BMT bersama pengusaha membuat kelayakan usaha bersama

Pembinaan Pengusaha

Hampir tidak jelas Tidak ada Ada

Pemilik Pemegang saham Pribadi Anggota/ Masyarakat

4 Skripsi ini diambil dari Abdullah Marhazi (2007) Peranan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha

Kecil (PINBUK) Dalam Mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wa Tamwil (BMT) hal. 85

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

38

D. Analisis Laporan Keuangan

Pada analisis laporan keuangan dapat dilakukan tiga jenis analisis, yaitu

analisis rasio, analisis perbandingan (comparative) serta analisis sumber dan

penggunaan dana. Untuk lebih jelas pembagiannya akan ditunjukkan pada bagan

berikut:

Bagan 2.2

Analisis Laporan Keuangan

Namun pada penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis rasio.

Karena dengan analisis rasio kita dapat memperoleh gambaran yang lebih jernih

tentang kondisi keuangan bisnis BMT Berkah Madani dan kita dapat mengetahui

kekuatan dan kelemahan dari BMT tersebut.

Analisis Lap. Keuangan

Analisis Rasio

Analisis Comparative

Analisis Sumber & Penggunaan Dana

Likuiditas

Solvabilitas

Rentabilitas

Profitabilitas

Aktivitas

Vertikal

Horizontal

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

39

Secara umum rasio keuangan dibagi menjadi lima golongan, yaitu:

1. Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan preusan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya (termasuk bagian jangka panjang yang

telah berubah menjadi kewajiban jangka pendek). Ada beberapa rasio yang

digunakan dalam mengukur likuiditas, diantaranya

a. Current Ratio, digunakan untuk menunjukkan sejauh mana kewajiban

lancar (current liabilities) dijamin pembayarannya oleh aktiva lancar

(current asset).

b. Loan Deposit Ratio (LDR), digunakan untuk menunjukkan kesehatan bank

dalam memberikan pembiayaan.

c. Quick Ratio, adalah ukuran untuk mengetahui kemampuan bank dalam

membayar utang jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang lebih likuid

Tetapi dari ketiga jenis rasio tersebut yang lebih sering digunakan untuk

mengukur likuiditas adalah current ratio.

d. Financing Deposit Ratio (FDR), adalah menunjukkan kesehatan bank dalam

memberikan pembiayaan.

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

40

2. Solvabilitas atau rasio leverage ini digunakan untuk menunjukkan sejauh mana

modal sendiri menjamin seluruh utang. Untuk itu dalam perhitungan

menggunakan DER (Debt to Equity Ratio).

3. Rentabilitas, rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan

dalam mencetak laba. Dalam hal ini ada dua rumus yang dapat digunakan yaitu

ROA (Return On Asset) untuk mengetahui pengembalian bisnis atas seluruh

investasi yang dilakukan, dan ROE (Return On Equity) digunakan untuk

mengukur keberhasilan bisnis dalam "memperkaya" pemegang saham.5

4. Profitabilitas, rasio yang menunjukkan tingkat efektivitas yang dicapai melalui

usaha operasional bank. Untuk itu dapat menggunakan profit margin, yaitu

gambaran efisiensi suatu bank dalam menghasilkan laba.

5 Jopie Jusuf, Analisis Kredit untuk Account Officer. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2008. h.50-60

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

41

5. Aktivitas (Debt to Asset), adalah ukuran untuk menilai tingkat efisiensi bank

dalam memanfaatkan sumber dana yang dimilikinya. Rasio ini meliputi:

a. Fixed Asset Turnover (FAT), adalah kemampuan aktivitas (efisiensi) dana

yang tertanam dalam keseluruhan aktiva tetap bank dalam suatu periode

tertentu dengan jumlah keseluruhan aktiva.

b. Total Asset Turnover, adalah rasio yang menunjukan kemampuan dana

yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu priode

tertentu atau kemampuan bank dalam mengelola sumber dana dalam

menghasilkan pendapatan (revenue).6

E. Analisis Karakteristik

1. Usia

Hurlock (1991) berpendapat bahwa perkembangan karier berjalan seiring dengan

proses perkembangan manusia. Ia mengelompokkan perkembangan karier manusia

menjadi tiga kelompok usia, yaitu usia dewasa awal, dewasa madya, dan dewasa

akhir. Setiap kelompok memiliki ciri-ciri khas bila dikaitkan dengan perkembangan

karier. Usia dewasa awal (usia 18-40 tahun), masa ini sangat terkait dengan tugas

perkembangan dalam hal membentuk keluarga dan pekerjaan. Sedangkan usia

6 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari'ah. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia Kampus

Fakultas Ekonomi UII, 2004. h.159

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

42

dewasa madya (usia 40-60 tahun) bercirikan keberhasilan dalam pekerjaan. Dan usia

dewasa akhir (usia diatas 60 tahun), pada masa ini orang mulai mengurangi kegiatan

kariernya atau berhenti sama sekali (masa pensiun).7

2. Pendidikan Terakhir

Untuk menjadi wirausaha pertama-tama yang harus dimiliki adalah modal dasar

berupa ide atau visi yang jelas, kemampuan dan komitmen yang kuat, kecukupan

modal baik uang maupun waktu, kecukupan tenaga dan pikiran. Modal-modal

tersebut sebenarnya tidak cukup apabila tidak dilengkapi dengan beberapa

kemampuan (ability). Menurut Casson ada beberapa yang harus dimiliki oleh

wirausaha yaitu, Self knowledge, Imagination, Practical knowledge, Search skill,

Foresight, Computation skill dan Communication skill.8

3. Lama Usaha (Pengalaman)

Menurut Hisrich & Brush (1991), wirausaha yang maju saat ini bukanlah usaha

yang pertama kali yang dimiliki. Wirausaha yang berpengalaman mengelola usaha

sebelumnya, mampu melihat lebih banyak jalan untuk membuka bisnis baru.9

7 Benedicta Prihatin Dwi Riyanti Kewirausahaan dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian Jakarta: Penerbit PT Grasindo, 2003.

8 Benedicta Prihatin Dwi Riyanti Kewirausahaan dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian 9 Suryana Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses Edisi Pertama, Jakarta: Salemba Empat, 2003.

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

43

F. Analisis Risiko

Sebagian besar orang berpandangan bahwa risiko hanya membawa kerugian,

bahkan tidak sedikit manager risiko cenderung menganggap bahwa risiko adalah

sumber masalah, pandangan tersebut memaksa para manager untuk membuang dan

menghindari risiko. Namun sebenarnya penghindaran risiko adalah salah satu

alternatif dari sekian banyak alternatif yang dapat dikembangan, yaitu bagaimana

risiko dapat dialihkan menjadi potensi perusahaan.

Oleh karena itu pengetahuan akan pengidentifikasian, pemetaan, pengukuran

dan pengelolaan risiko sangat penting bagi pihak terkait dalam perusahaan,

kemampuan mengelola risiko dengan baik justru meningkatkan keunggulan bersaing

dan keunggulan kinerja dengan perusahaan pesaing.

Maka dapat disimpulkan fungsi risiko adalah sebagai alat yang dapat

digunakan dalam kinerja perusahaan dalam pengembangannya. Jika risiko tesebut

dapat diatasi maka risiko tersebut dapat dijadikan alat yang potensial bagi

perusahaan, maka perusahaan akan mendapat nilai lebih dari risiko dan tidak hanya

menganggap risiko adalah masalah. Namun jika dalam kinerjanya perusahaan tidak

dapat mengolah dan mengatasi risiko tersebut dapat berdampak kerugian maupun

kehilangan.10

Macam-macam risiko yang Bank Indonesia (BI) wajibkan untuk dikelola bagi

seluruh bank di Indonesia (PBI NOMOR: 5/8/PBI/2003. Tentang Penerapan

10 Bramantyo Djohanputro, Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi. Jakarta: Penerbit PPM, 2006. h.19

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

44

Manajemen Risiko Bagi Bank Umum), memungkinkan untuk dikelola oleh BMT.

Begitu pula oleh BMT Berkah Madani Cimanggis dan macam-macam risiko tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Risiko Pasar adalah risiko yang timbul karena adanya pergerakan variable pasar

(adverse moment) dari portofolio yang dimiliki oleh bank yang merugikan bank,

variable pasar antara lain adalah suku bunga dan nilai tukar.

2. Risiko Kredit adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan debitur dan/

atau lawan transaksi (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya.

3. Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya ketidak

cukupan dan/ atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,

kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi

operasional bank.

4. Risiko Likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan bank tidak

memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo.

5. Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek

yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan oleh adanya tuntutan

hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau

kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya suatu kontrak.

6. Risiko Reputasi adalah resiko yang antara lain disebabkan adanya publikasi

negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif terhadap

bank.

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

45

7. Risiko Strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan

pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat atau kurang responsifnya bank

terhadap perubahan eksternal.

8. Risiko Kepatuhan adalah risiko yang disebabkan bank tidak memenuhi atau

tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang

berlaku.

G. Analisis SWOT

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja organisasi dapat ditentukan oleh

kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan

dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal (strenght dan

weakness) dan lingkungan eksternal (opportunity dan threats) yang dihadapi sebuah

organisasi. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal (peluang dan

ancaman) dengan faktor internal (kekuatan dan kelemahan).11

Bagan 2.3 Analisis SWOT

11 Chen Blochar dan Lin, Manajemen Biaya. Jakarta: Salemba Empat, 2000. h. 19

BERBAGAI PELUANG

KEKUATAN INTERNAL KELEMAHAN INTERNAL

BERBAGAI ANCAMAN

SEL A 1. Mendukung Strategi Agresif

SEL C 3. Medukung Strategi Turn Around

SEL D 4. Mendukung Strategi Defensif

SEL B 2. Mendukung Strategi Diversifikasi

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

46

Sel A memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembang lebih cepat,

namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu dalam

lingkungannya. Dengan demikian kita harus dapat menentukan bagaimana

memanfaatkan peluang yang ada pada kita untuk meningkatkan posisi kompetitifnya.

Sel B menghadapkan organisasi pada isu strategis mobilization, yaitu kotak

interaksi dan pertemuan antara ancaman dari luar yang diindentifikasi dengan

kekuatan organisasi. Disini harus dilakukan mobilisasi sumber daya yang kekuatan

organisasinya untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan jika mungkin

mengubahnya supaya menjadi peluang.

Sel C menampilkan isu pilihan strategis investasi atau divestasi yang

memberikan pilihan dengan situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat

meyakinkan, namun kemampuan untuk menggarapnya tidak dimiliki. Kalau

dipaksakan, dapat memakan biaya yang cukup besar, sehingga dapat merugikan

organisasi. Jika memang demikian lebih baik ditinggalkan dan diserahkan kepada

organisasi lain yang menggarapnya, atau bisa juga mengambil keputusan tidak

berbuat apa-apa.

Sel D adalah kotak yang paling lemah dari semua sel karena merupakan kotak

atau titik temu dua sisi yang masing-masing lemah. Karenanya keputusan yang salah

akan membawa bencana bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah damage

control (mengendalikan kerugian), sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang

diperkirakan.

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

47

H. Kerangka Pemikiran

Suhadji Lestiadi (2000) menyatakan bahwa BMT sebagai lembaga keuangan

dapat berkembang karena beberapa kekuatan yang dimilikinya antara lain: Pertama,

mandiri dan mengakar di masyarakat; Kedua, bentuk organisasinya sederhana;

Ketiga, sistem dan prosedur pembiayaannya mudah dan; Kempat, memiliki jaringan

pelayanan. Dan persoalan klasik yang dihadapi oleh lembaga keuangan seperti BMT

dan koperasi adalah adanya kelemahan yang mendasar dan tantangan utamanya

(umumnya koperasi simpan pinjam konvensional) dari sisi internal berupa kualitas

SDM yang kurang memadai, lemahnya permodalan dan internal control yang lemah

berupa belum bakunya sistem dan prosedur.

M. Amin Aziz (2001) berpendapat dari lebih 3.000 BMT yang tersebar di

seluruh Nusantara, ada yang berhasil dan tentu ada pula yang kurang bahkan tidak

berhasil. BMT-BMT yang berhasil antara lain adalah karena:

1. Secara operasional mampu melaksanakan prinsip-prinsip syariah secara

berkesinambungan, yang dilandasi oleh kekuatan ruhiyah yang memadai dari

pengurus dan pengelolalanya;

2. Adanya komitmen dan ghirah yang tinggi dari pendiri & pengelolanya, yang

itupun berpangkal dari kesadaran ruhiyah yang cukup baik;

3. Didirikannya berorientasi pada landasan niat untuk beribadah pada Allah swt

melalui penguatan ekonomi dan perbaikan kualitas kehidupan ummat;

4. Meluasnya dukungan dari para aghnia dan tokoh-tokoh masyarakat setempat

termasuk perusahaan-perusahaan yang ada disekitarnya;

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

48

5. Kemampuan manajemen dan keterampilan teknis lembaga keuangan pengurus

dan pengelolanya yang didukung oleh pelatihan yang cukup dan lengkap

meliputi teori, praktek dan MMQ (metoda memahami dan mengamalkan al

Qur'an);

6. Mampu memelihara kepercayaan masyarakat yang tinggi melalui hubungan

emosional yang islami;

7. Pendiriannya dilakukan sesuai dengan petunjuk yang antara lain tercermin

dalam buku “ Pedoman Cara Pendirian BMT” ;

8. Kemampuan menghimpun dana dengan pendekatan pendekatan islami dan

manusiawi;

9. Berusaha secara terus menerus menjadi lembaga penyambung dan pemelihara

ukhuwwah islamiyah diantara pengurus, pengelola, pokusma (Kelompok Usaha

Muamalah) dan anggotanya.

Jika terdapat BMT yang kurang bahkan gagal beroperasi antara lain adalah karena

tidak mengikuti atau menyimpang dari persyaratan atau faktor-faktor keberhasilan

yang disebutkan di atas. Mereka tidak memahami ruhnya BMT, mendirikan dan

menjalankannya dengan hanya bermodal semangat dan keinginan semata tanpa

penguasaan ruh, ilmu dan pengetahuan teknis serta manajemen BMT.

Dan secara terperinci M. Amin Aziz menyebutkan indikator-indikator

keberhasilan BMT adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kinerja keuangan yang baik, dalam hal ini BMT memiliki kemampuan

dalam melakukan penataan, pengaturan, pembagian dan penempatan dana

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

49

(uang) dengan baik, teliti, cerdik dan benar. Sehingga keberlangsungan

lancarnya arus dana di dalam mengelola kegiatan simpan pinjam BMT dan terus

meningkatkan keuntungan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

2. Memiliki kelembagaan dan manajemen yang baik, dalam hal ini BMT memiliki

kesiapan dalam melakukan operasinya dilihat dari sisi kelengkapan aturan-

aturan dan mekanisme organisasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pembinaan

dan pengawasan yang baik, SDM yang berkualitas, permodalan yang

mencukupi, dan memiliki sarana dan prasarana yang memadai.

3. Adanya rasa memiliki dan perhatian yang besar terhadap maju mundurnya BMT

dari para pendiri, pengurus, pengelola dan seluruh anggota.

4. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BMT semakin besar.

Euis Amalia (2008) menyatakan bahwa penyebab BMT besar di Yogyakarta

di antaranya melalui asosiasi jaringan, memiliki manajerial yang kuat, memiliki visi

dan misi yang jelas, serta di miliki oleh masyarakat. Dan terdapat lima aspek yang

menyebabkan organisasi besar ”high nobility dan hight profitibility” yaitu dengan:

1. Memberikan kepuasan kepada pelanggan dan pegawai.

2. Leadership mampu merealiasikan visi dan misinya yang dapat mempraktekkan

dalam kehidupan sehari-hari.

3. Melalui sosial program masyarakat sehingga masyarakat dapat memperoleh

manfaat hadirnya BMT.

4. Assosiasi yang kuat dan kultur masyarakat setempat menjadi besar.

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

50

Bagan 2.4

Skema Alur Pikir

BMT

Masalah-Masalah System Support Analisis Laporan Keuangan Analisis

Karakteristik Analisis Resiko Analisis value and

attitude anggota BMT terhadap bisnis Analisis System

Support Bisnis BMT Analisis SWOT

Penanggulangan

Faktor Keberhasilan

Keberhasilan BMT

Rasa memiliki Manajerial yang

baik Assosiasi Jaringan

Analisis Kolerasi

Uji F

Analisis Regresi Uji F

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

51

I. Tinjauan Teoritis Variabel-Variabel yang Berpengaruh terhadap

Keberhasilan Baitul Maal wat Tamwil (BMT)

1. Keberhasilan

Konsep keberhasilan senantiasa dikaitkan dengan nilai-nilai moral. Monzer

Kahf mengutip pendapat M. N. Siddiqi mengatakan:

"Keberhasilan terletak dalam kebaikan. Dengan prilaku manusia yang semakin sesuai dengan pembakuan-pembakuan moral dan semakin tinggi kebaikannya, maka dia semakin berhasil selama hidupnya, pada setiap fase keberadaan, pada setiap langkah, individu muslim berusaha berbuat selaras dengan nilai-nilai moral."12 Dan dalam sebuah artikel yang memperoleh data dari milis mendukung

pendapat tersebut, dimana dinyatakan bahwa dipercaya yang menjadi modal dalam

bekerja dan berusaha dalam meraih keberhasilan diantaranya kerja keras (98%),

pengetahuan (96%), pendekatan atau lobi (86%), keberuntungan (47%) dan yang

terpenting dari hal itu semua adalah sikap/ tingkah laku (100%).13

Sedangkan bisnis yang merugi dalam Islam menurut DR. Mustaq Ahmad

disebabkab oleh tiga faktor, yaitu:

a. Investasi modal yang jelek, maksudnya adalah menanamkan modal pada bisnis

bisnis yang bertolak belakang dengan syariat agama, seperti menjual diri mereka

untuk hal-hal yang bersifat sihir.

12 Monzer Kahf, Ekonomi Islam (Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam)

Terjemahan Machnun Husein (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1995) h. 18 13Citrus, "Faktor Keberhasilan", artikel ini diakses pada 22 Juli 2010 dari

http://www.emfajar.net/chit-chat/faktor-keberhasilan/

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

52

b. Keputusan yang tidak sehat, diartikan keputusan yang hanya mementingkan

dunia, menyukai hal-hal yang khabits, menyandarkan pada harta dan kekuasaan

bukan kepada kebenaran dan keadilan.

c. Perilaku jahat, yang dimaksudkan adalah mempraktekkan riba, melibatkan diri

dalam minuman keras dan judi, mengkhianati amanah dan kepercayaan.14

2. Rasa Memiliki

Adanya rasa memiliki dan perhatian yang besar terhadap maju mundurnya

BMT dari para pendiri, pengurus, pengelola dan seluruh anggota merupakan salah

satu variabel yang mempengaruhi keberhasilan BMT. Karena dengan rasa memiliki

BMT oleh para pendiri, pengurus dan pengelola akan memberikan hasil yang optimal

dalam usaha mereka mengembangkan BMT. Dan dengan rasa memiliki BMT yang

dimiliki anggota akan membuat para anggota menaruh kepercayaan lebih terhadap

BMT dan meningkatkan loyalitas mereka. Selain itu dengan rasa memiliki yang

dimiliki oleh seluruh komponen BMT akan menciptakan suasana kekeluargaan,

bukan sekedar mitra kerja. Oleh karena itu rasa memiliki ini memiliki peranan yang

penting dalam keberhasilan sebuah BMT.

3. Manajerial yang baik

Sebagai lembaga keuangan yang dikelola secara profesional, maka BMT

harus menganut prinsip-prinsip manajemen. Oleh karena itu BMT tidak bisa dikelola

hanya dengan berbekal semangat saja. Aspek ekonomi dan manajemen keuangannya

harus dikuasai secara maksimal. Setiap insan BMT harus mampu mengikuti trend

14 Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi Muslim. Yogyakarta: DEW, 1995. h. 52

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

53

perkembangan lingkungan bisnisnya, sehingga tidak ketinggalan inovasi produknya

terus dilakukan dalam rangka merebut pasar.

Secara garis besar, fungsi manajemen itu dibedakan menjadi empat, yajni

planning (perencanaan), actuating (pelaksanaan), organizing (pengorganisasian) dan

controling (kontrol/ pengawasan). Berbagai fungsi manajemen itu dimaksudkan

untuk:

a. Mencapai tujuan organisasi

Manajemen merupakan tindakan menata setiap elemen organisasi supaya

tujuan organisasi dan individu dapat dengan mudah dicapai.

b. Menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.

Manajemen berguna untuk menyelaraskan berbagai kepentingan yang berbeda

dalam satu organisasi. Seperti kepentingan karyawan berbeda dengan

kepentingan pemilik, pemilik berbeda dengan kepetingan masyarakat dan

lingkungan dan lain-lain. Juga untuk menyelaraskan konflik yang mungkin

muncul atau bahkan menciptakan 'konflik' supaya organisasi tetap dinamis.

c. Mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi.

Yakni ukuran kualitatif dan kuantitatif keberhasilan sebuah organisasi.

Manajemen berguna untuk meningkatkan apakah organisasi tersebut telah

efektif dan efisien. Efektif berarti kemampuan untuk menetapkan tujuan yang

benar. Sedangkan efisien berarti kemampuan untuk mencapai pekerjaan

dengan cara yang tepat. Dengan demikian, efisien itu berkaitan dengan

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

54

perhitungan matematis jika output (hasil) lebih besar dibanding dengan input

(masukan/ biaya), berarti manajemen telah efisien.

BMT sebagai organisasi bisnis yang juga berfungsi sosial, harus dikelola

dengan mengacu pada prinsip manajemen tersebut, yang tentu saja dapat

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Beberapa prinsip atau kaidah dan teknik manajemen yang ada relevansinya

dengan kaidah Islam adalah prinsip amar ma'ruf dan nahi mungkar, kewajiban

menyampaikan amanah, kewajiban menegakkan kebenaran dan kewajiban

menegakkan keadilan.15

4. Assosiasi Jaringan

Menurut Robert M. Z. Lawang (2004) jaringan (network) dimengert sebagai:

a Ada ikatan antar simpul (orang atau kelompok) yang dihubungkan dengan

media (hubungan sosial). Hubungan sosial ini diikat dengan kepercayaan.

Kepercayaan itu dipertahankan oleh norma yang mengikat kedua belah pihak.

b. Ada kerja simpul (orang atau kelompok) yang melalui media hubungan sosial

menjadi satu kerjasama, buka kerja bersama-sama.

c. Seperti halnya sebuah jaring (yang tidak putus) kerja yang terjalin antar

simpul itu pasti kuat menahan beban bersama, dan malah dapat "menangkap

ikan" lebih banyak.

15 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wat Tamwil. Yogyakarta: UII Press, 2004. h.

135-137

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

55

d. Dalam kerja jaring itu ada ikatan (simpul) yang tidak dapat berdiri sendiri.

Malah kalau satu simpul saja putus, maka keseluruhan jaring itu tidak dapat

berfungsi lagi, sampai simpul itu diperbaiki. Semua simpul menjadi satu

kesatuan dan ikatan yang kuat. Dalam hal ini, analogi tidak seluruhnya tepat

terutama kalau orang yang membentuk jaring itu hanya dua saja.

e. Media (benang atau kawat) dan simpul tidak dapat dipisahkan, atau antara

orang-orang dan hubungannya tidak dapat dipisahkan.

f. Ikatan atau pengikat (simpul) adalah norma yang mengatur dan menjaga

bagaimana ikatan dan medianya itu dipelihara dan dipertahankan.

Sedangkan Powell dan Smith-Doer (1994) berpendapat bahwa jaringan sosial

(social network) biasanya dikaitkan dengan bagaimana pribadi-pribadi berhubungan

antara satu sama lain dan bagaimana ikatan afiliasi melayani dengan baik sebagai

pelicin dalam memperoleh sesuatu yang dikerjakan, sebagai jembatan untuk

memudahkan hubungan antara satu pihak dengan pihak lainnya, maupun sebagai

perekat yang memberikan tatanan dan makna pada kehidupan sosial.

J. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori diatas penulis akan mengajukan hipótesis atau

pendugaan sementara dari penelitian ini, adalah sebagai berikut:

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

56

Hipotesis (1)

Ho : bi = 0 Variabel rasa memiliki tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

keberhasilan BMT (dengan asumsi variabel lain diabaikan dan

konstan).

Ha : bi ≠ 0 Variabel rasa memiliki berpengaruh secara signifikan terhadap

keberhasilan BMT (dengan asumsi variabel lain diabaikan dan

konstan).

Hipotesis (2)

Ho : bi = 0 Variabel manajerial yang baik tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap keberhasilan BMT (dengan asumsi variabel lain diabaikan

dan konstan).

Ha : bi ≠ 0 Variabel manajerial yang baik berpengaruh secara signifikan terhadap

keberhasilan BMT (dengan asumsi variabel lain diabaikan dan

konstan).

Hipotesis (3)

Ho : bi = 0 Variabel assosiasi jaringan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap keberhasilan BMT (dengan asumsi variabel lain diabaikan

dan konstan).

Ha : bi ≠ 0 Variabel assosiasi jaringan berpengaruh secara signifikan terhadap

keberhasilan BMT (dengan asumsi variabel lain diabaikan dan

konstan).

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

57

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif kualitatif.

Penelitian kuantitatif yakni penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

melalui variabel-variabel penelitian dalam angka dan melalui analisis data dengan

menggunakan statistic atau permodelan matematis.1 Kemudian setelah pengujian

variabel-variabel dilaksanakan, berdasarkan data kualitatif yang diperoleh dari hasil

penelitian yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan BMT, data

dikumpulkan, dianalisa dan diterapkan dengan teori yang ada kemudian akan diambil

suatu kesimpulan.

B. Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara

dengan orang atau lembaga terkait dalam hal faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan BMT.

1 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elek Media Komutindo, 2004,. H.34

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

58

b. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari literatur-literatur

kepustakaan seperti buku-buku serta sumber lain yang berkaitan dengan

materi pada masalah penelitian ini. Dan dalam ini penulisan ini, data sekunder

yang diperoleh berupa Hasil Rapat Akhir Tahunan (RAT) tahun 2009 dan

Laporan Keuangan BMT Berkah Madani Cimanggis.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui:

a. Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara

dengan orang atau lembaga terkait mengenai berbagai upaya dan faktor yang

mendukung dalam mencapai keberhasilan BMT.

b. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner (angket) terhadap nasabah

BMT Berkah Madani Cimanggis. Dalam penelitian ini kuesioner

mengumpulkan data dari 80 responden.

c. Studi kepustakaan yaitu telaah terhadap sumber-sumber teks, melalui buku-

buku, penelitian-penelitian terdahulu yang terkait baik skripsi, thesis, jurnal

maupun majalah dan koran, serta artikel-artikel yang terkait penelitian ini.

d. Men-Download data-data yang terkati dari berbagai website dan blog, dan

jurnal-jurnal, serta informasi yang terkait dengan penelitian ini, melaui search

engine www.google.com.

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

59

3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagi berikut:

a. Hasil wawancara dengan pihak yang mengetahui tentang berbagai hal yang

berkaitan dengan keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis, dalam hal ini

pihak BMT Berkah Madani Cimanggis dan nasabah pembiayaannya untuk

memperoleh gambaran jelas mengenai permasalahan yang dibahas.

b. Laporan keuangan publikasi, adalah laporan yang menggambarkan posisi

keuangan BMT, yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi yang didapat

dari laporan RAT (Rapat Anggota Tahunan) tahun 2009.

c. Buku-buku, literatur-literatur, artikel-artikel serta data-data dari instansi

terkait seperti BMT Berkah Madani Cimanggis, Inkopsyah dan instansi

lainnya yang bersangkutan dengan permasalahan yang dibahas.

C. Variabel dan Pengukuran Variabel

1. Jenis variabel

Dalam penulisan skripsi ini jelas variabel yang digunakan adalah:

a. Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi

variabel lain. Variabel ini merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi atau

dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

60

diobservasikan.2 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen

adalah rasa memiliki, manajerial yang baik, dan assosiasi jaringan.

b. Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika

dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat merupakan variabel yang

diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh

variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah

keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis.

2. Pengukuran Variabel

Dalam sebuah penelitian kuantitatif, variabel independen atau variabel bebas

dilambangkan dengan huruf (X). Karena memiliki tiga variabel bebas, maka variabel-

variabel tersebut bisa dilambangkan X1, X2, X3 dimana:

X1 = adalah rasa memiliki

X2 = adalah manajerial yang baik

X3 = adalah assosiasi jaringan

Sedangkan variable dependen atau variable terikat yang memiliki satu

variable dilambangkan dengan huruf (Y), dimana Y = keberhasilan BMT

2 Ety Rochaety, dkk., Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007,. h.11

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

61

D. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam mendapatkan data dan informasi peneliti melakukan penelitian pada

BMT Berkah Madani Cimanggis, dengan mendapatkan data berupa laporan

keuangan, laporan RAT (Rapat Anggota Tahunan) yang terdiri dari laporan neraca

dan laboran laba rugi. Penelitian ini dilakukan di BMT Berkah Madani Cimanggis,

khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan BMT.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai factor-faktor

yang mempengaruhi keberhasilan BMT, data dikumpulkan, dianalisa dan diterapkan

dengan teori yang ada kemudian akan diambil suatu kesimpulan.

E. Metode Analisa Data

1. Instrument dan Uji Instrumen Penelitian

Dalam studi ini instrument yang digunakan adalah kuesioner dengan didesain

berdasarkan skala likert yang berisikan sejumlah pernyataan yang menyatakan objek

yang hendak diungkap. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Data ini diukur dengan menggunakan skala likert dengan 5 kategori penelitian

dan masing-masing kategori tersebut diberi bobot sebagai berikut :

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

62

Tabel 3.1

Skala Likert

Pilihan Sangat Tidak Setuju (STS)

Tidak Setuju (TS)

Ragu-Ragu (RR)

Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

Fav 1 2 3 4 5 Un Fav 5 4 3 2 1

a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang

ingin diukur. Apabila peneliti menggunakan kuesioner da dalam pengumpulan data

penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin

diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam

prekteknya belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Validitas

data yang akan ditentukan oleh keadaan responden sewaktu diwawancara. Bila

sewaktu menjawab semua pertanyaan responden merasa bebas tanpa ada rasa malu

atau rasa takut, maka data yang diperoleh akan valid dan reliabel, tetapi bila si

responden merasa malu, takut, dan cemasakan jawabannya,maka besar kemungkinan

dia akan memberikan jawaban yang tidak benar.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat

pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiappengukur seharusnya memiliki

kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Semakin kecil

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

63

kesalahan pengukuran,maka reliabel alat pengukur. Sebaliknya makin besar

kesalahan pengukur,makin tidak reliabel alat pengukur tersebut.untuk mengetahui

tingkat reliabelitas adalah besarnya nilai Cronbach’s Alpha. Nilai Cronbach’s Alpha

semakin mendekati 1 berarti semakin tinggi konsistensi internal reliabilitasnya. Nilai

Cronbach’s Alpha lebih kecil dari 0,60 dikategorikan reliabilitasnya kurang baik.

Adapun reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai

Alpha Cronbach lebih besar dari 0.7 – 0.89, standarisasi reliabilitas ini didasarkan

pada kaidah reliabilitas Guilford.

Tabel 3.2

Kaidah Reliabilitas Guilford

Koefisien Kriteria < 0.2 Tidak Reliabel

0.2 – 0.39 Kurang Reliabel 0.4 – 0.69 Cukup Reliabel 0.7 – 0.89 Reliabel

> 0.9 Sangat Reliabel

2. Teknik Analisa Data

Analisa data yang digunakan adalah analisis kolerasi, analisis regresi serta

mengintepretasikan hasil kolerasi.

a. Analisis Kolerasi

Analisis kolerasi digunakan untuk menguji tentang ada tidaknya hubungan

antar variabel satu dengan yang lain. Dalam analisis kolerasi yang diperhatikan

adalah arah (positif atau negatif) dan besarnya hubungan atau kekuatan.

Koefisien kolerasi mempunyai harga -1 hingga +1 (bergerak dari nol hingga

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

64

satu dan memiliki nilai positif atau negatif). Semakin mendekati nilai 1 maka

semakin besar atau kuat hubungan variabel atau sempurna, sebaliknya semakin

mendekati 0 maka semakin lemah atau kecil hubungannya. Analisis kolerasi

dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Spearman, karna

digunakan untuk menganalisis kolerasi non parametrik yang variabelnya

bersifat ordinal.3 Untuk menentukan keeratan hubungan atau korelasi antar

variabel tersebut berikut ini diberikan nilai-nilai dari koefisien kolerasi sebagai

patokan :

Tabel 3.3

Pedoman untuk Mengintepretasikan Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 – 0.199 Sangat Rendah 0.20 – 0.399 Rendah 0.40 – 0.599 Sedang 0.60 – 0.799 Kuat 0.80 – 1.000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiono (2002:183)

b. Analisis Regresi

Analisis regresi berguna untuk menganalisis besarnya pengaruh variabel bebas

(independent) terhadap variabel terikat (dependent). Dalam penelitian ini

menggunakan analisis regresi linear berganda, karena menggunakan lebih dari

satu variabel bebas (independent). Selain itu penggunaan model regresi linier

berganda dimaksudkan agar banyaknya variabel independen yang diduga akan

mempengaruhi variabel dependen dapat terakomodir serta dapat secara jelas

pola hubungan yang terbentuk antar variabelnya. Model persamaan regresi

3 Tony Wijaya. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Penerbit

Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2009. h. 81-82

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

65

linier berganda digunakan untuk meramalkan Y. Apabila semua nilai variabel

independen diketahui, maka kita dapat menggunakan persamaan regresi linier

berganda. Model regresi linier berganda dirumuskan sebagai berikut:

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + ε i

Dimana:

Y = Keberhasilan BMT

α = Elemen Konstanta

β1 sd n = Koefisien regresi variabel independen

X1 = Rasa Memiliki

X2 = Manajerial yang baik

X3 = Jaringan

ε i = Suku kesalahan untuk tujuan perhitungan εi , diasumsikan 0

c. Koefisien Determinasi

Dalam regresi linier berganda terdapat nilai koefisien determinasi. Koefisien

determinasi (R2) dalam regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui

berapa besar peran atau kontribusi dari beberapa variabel yang terdapat dalam

persamaan regresi tersebut dalam menjelaskan nilai variabel dependen.

Besarnya determinasi dari 0 sampai dengan 1.4

4 Tony Wijaya. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. h. 92

Page 80: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

66

3. Interpretasi Hasil Regresi

a. Adjusted R-squared

Nilai R-Squared besarnya antara 0 (nol) sampai 100 (seratus) persen (0% < R2

< 100%). Jika perhitungannya semakin mendekati nilai 100%, maka model

tersebut semakin baik, karena perubahan pada variable-variable independen yang

dimaksud memang benar-benar memberikan pengaruh atau kontribusi terhadap

perubahan yang terjadi pada variabel dependen.

b. Koefisien Variabel

Analisis terhadap koefisien variabel, bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar perubahan yang terjadi terhadap variabel dependent, sebagai akibat adanya

perubahan dari masing-masing variable independen. Analisis dilakukan dengan

asumsi variabel lain diabaikan dan konstan (ceteris paribus).

Page 81: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

67

BAB IV

ANALISIS HASIL PENEMUAN PENELITIAN

A. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Berikut ini adalah hasil dari analisis laporan keuangan BMT Berkah Madani

Cimanggis dilihat dari berbagai aspek rasio keuangan, diantaranya likuiditas,

solvabilitas, rentabilitas, profitabilitas dan aktivitas.

Tabel 4.1

Rasio Keuangan BMT Berkah Madani Cimanggis 2007, 2008 dan 2009

ASPEK RASIO 2007 2008 2009

LIKUIDITAS Current Ratio 1.10 1.06 1.16 Cash Ratio 0.05 0.05 0.06 Quick Ratio 1.09 1.05 1.15 FDR 0.62 0.59 0.86 SOLVABILITAS DER 1.24 1.14 1.17 RENTABILITAS ROA 3.74 0.025 0.02 ROE 0.02 0.20 0.19 BOPO 0.89 0.89 1.18 PROFITABILITAS Profit Margin 0.016 0.103 0.07 AKTIVITAS Fixed Asset Turnover 0.01 0.07 0.01 Total Asset Turnover 0.01 0.07 0.05

Sumber: Hasil Olahan 2010

Page 82: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

68

1. Likuiditas

Grafik 4.1

Pertumbuhan Likuiditas BMT Berkah Madani Cimanggis

1.1 1.061.16

0.05 0.05 0.06

1.09 1.051.15

0.62 0.59

0.86

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

2007 2008 2009

LIKUIDITAS

Current Ratio

Cash Ratio

Quick Ratio

FDR

Sumber: Hasil Olahan 2010

Rasio likuiditas yang banyak digunakan untuk mengukur likuiditas

perusahaan adalah current ratio.1 Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa pada tahun

2007 current ratio BMT Berkah Madani Cimanggis berada pada nilai 1,10 kemudian

menurun pada tahun 2008 menjadi 1,06 dan meningkat pada tahun 2009 menjadi

1,16. Hal ini mengindikasikan bahwa keadaan BMT Berkah Madani Cimanggis pada

periode tersebut adalah likuid. Karena suatu perusahaan dikatakan likuid apabila

current ratio lebih besar dari satu ( > 1), ini terjadi bila Aktiva Lancar lebih besar

daripada Kewajiban Lancar. Penurunan yang BMT Berkah Madani Cimanggis alami

pada tahun 2008 disebabkan pada tahun tersebut BMT Berkah Madani Cimanggis

1 Jopie Yusuf , Analisis Kredit Untuk Account Officer. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008. h.51

Page 83: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

69

mengalami penurunan modal. Yaitu dimana pada tahun 2007 BMT memiliki modal

sebesar Rp 86.200.000,- turun menjadi Rp 36.200.000,- pada tahun 2008. Peristiwa

menurunnya nilai current ratio pada tahun 2008 menjadi pelajaran untuk lebih baik di

tahun 2009, dan terbukti dengan meningkatnya nilai current ratio pada tahun

tersebut.

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa nilai cash ratio BMT Berkah Madani

pada tahun 2007 sebesar 0,05 dan tetap pada nilai 0,05 di tahun 2008. Kemudian

meningkat menjadi 0,06 di tahun 2009. Ini menunjukkan bahwa tidak besar nilai uang

tunai BMT Berkah Madani Cimanggis yang menjamin kewajiban lancar BMT

Berkah Madani Cimanggis. Dan posisi cash ratio yang tetap pada tahun 2008

disebabkan karena kas yang dimiliki BMT Berkah Madani Cimanggis tidak

mengalami perubahan yang terlalu jauh dari tahun 2007, tepatnya hanya bertambah

sebesar Rp 125.525,63 atau 0,14%. Dimana kas BMT Berkah Madani Cimanggis

pada tahun 2007 sebesar Rp 44.841.875,30 dan pada tahun 2008 sebesar Rp

44.967.400,93.

Dari grafik diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2007 BMT Berkah Madani

Cimanggis memiliki nilai quick ratio sebesar 1,09 kemudian mengalami penurunan

menjadi 1,05 pada tahun 2008 dan pada tahun 2009 meningkat kembali menjadi 1,15.

Kenaikan dan penurunan nilai pada quick ratio ini disebabkan oleh besar kecilnya

persediaan yang dikeluarkan dari aktiva lancar. Dengan semakin besarnya persediaan

yang dikeluarkan dari aktiva lancar maka akan semakin kecil quick ratio dan

sebaliknya. Pada tahun 2007 BMT Berkah Madani Cimanggis memiliki persediaan

Page 84: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

70

sebesar 0,17% dari aktiva lancar dan pada tahun 2008 persediaan yang dimiliki BMT

Bekah Madani Cimanggis jauh lebih besar yaitu 0,31% dari aktiva lancar, hal ini

yang menyebabkan quick ratio pada tahun 2008 menurun. Sedangkan pada tahun

2009 persediaan yang dimiliki BMT Berkah Madani Cimanggis kembali menurun

yaitu 0,16%, sehingga nilai quick ratio kembali meningkat pada tahun ini.

Nampak pada grafik pada tahun 2007 BMT Berkah Madani Cimanggis

memiliki FDR sebesar 0,62, pada tahun 2008 menurun menjadi 0,59 dan meningkat

kembali pada tahun 2009 dengan FDR sebesar 0,86. Yang mempengaruhi besar

kecilnya FDR adalah Total Pembiayaan yang diberikan dan Dana Pihak Ketiga

(DPK) yang dimiliki BMT Berkah Madani Cimanggis. Pada tahun 2007 BMT Berkah

Madani Cimanggis memiliki jumlah pembiayaan sebesar Rp 542.811.023,- dengan

jumlah DPK sebesar Rp 873.087.649,-. Sedangkan pada tahun 2008 BMT Berkah

Madani Cimanggis memilki jumlah pembiayaan sebesar Rp 542.981.056,- dengan

jumlah DPK sebesar Rp 908.317.971,-. Dan pada tahun 2009 jumlah pembiayaan

sebesar Rp 1.041.870.123 dengan DPK sebesar Rp 1.208.075.635,-. Dengan

demikian dapat diketahui bahwa presentase peningkatan pembiayaan dari tahun 2007

ke tahun 2008 sebesar 0,03% dengan peningkatan DPK sebesar 4%. Oleh karena

peningkatan DPK yang jauh lebih besar daripada jumlah pembiayaan maka

menyebabkan nilai FDR pada tahun 2008 menurun.

Page 85: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

71

2. Solvabilitas

Grafik 4.2

Grafik Pertumbuhan Solvabilitas BMT Berkah Madani Cimanggis

1.24

1.14

1.17

1.081.1

1.121.141.161.18

1.21.221.241.26

2007 2008 2009

SOLVABILITAS

DER

Sumber: Hasil Olahan 2010

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2007, 2008, dan 2009

keadaan solvabilitas BMT Berkah Madani Cimanggis tergolong solvabel. Karena

BMT Berkah Madani Cimanggis memiliki solvabilitas diatas 100% dan selisih

(positif) yang merupakan kelebihan aktiva diatas utang atau nilai lebih (excess value).

Tepatnya pada tahun 2007 BMT Berkah Madani Cimanggis memiliki nilai DER

sebesar 1,24 atau 124%. Dan terjadi penurunan menjadi 1,14 atau 114% pada tahun

2008 yang merupakan dampak dari penurunan Total Aktiva pada tahun 2008 tersebut,

yaitu berkurang sebesar Rp 50.000.000,- atau 58% dari tahun sebelumnya. Dan pada

tahun 2009 terjadi peningkatan menjadi 1,17 atau 117%.

Page 86: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

72

3. Rentabilitas

Grafik 4.3

Grafik Pertumbuhan Rentabilitas BMT Berkah Madani Cimanggis

3.74

0.025 0.020.020.2 0.19

0.89

0.19

1.18

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

2007 2008 2009

RENTABILITAS

ROA

ROE

BOPO

Sumber: Hasil Olahan 2010

Pada grafik diatas menunjukkan nilai ROA pada tahun 2007 sebesar 3,47 atau

347%, kemudian menurun menjadi 0,025 atau 2,5% di tahun 2008 dan pada tahun

2009 menurun kembali menjadi 0,02 atau 2%. Seperti yang kita ketahui besar

kecilnya ROA ditentukan oleh besar kecilnya laba bersih dan total aktiva. Begitu pula

dengan penurunan nilai ROA pada tahun 2008 diakibatkan dengan menurunnya total

aktiva pada tahun tersebut yaitu sebesar Rp 47.995.052,- atau 4,37% dari tahun

sebelumnya. Sedangkan penurunan ROA yang terjadi pada tahun 2009 sebesar 0,5%

dari tahun sebelumnya disebabkan oleh peningkatan laba bersih yang lebih rendah

Page 87: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

73

daripada peningkatan total aktiva dari tahun 2008 ke tahun 2009. Yaitu untuk laba

bersih meningkat sebesar Rp 13.364.230,64 atau 50,25% dari tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk total aktiva meningkat sebesar Rp 830.745.516,- atau 79% dari

tahun sebelumnya.

Nilai ROE BMT Berkah Madani Cimanggis pada tahun 2007 sebesar 0,02

atau 2%, pada tahun 2008 meningkat menjadi 0,20 atau 20% dan di tahun berikutnya,

tahun 2009 menurun kembali menjadi 0,19 atau 19%. Seperti yang dipaparkan dalam

teori pembahasan bahwa yang mempengaruhi nilai ROE adalah laba bersih dan

modal sendiri. Posisi laba bersih pada periode 2007, 2008 dan 2009 adalah terus

meningkat, yaitu secara urut sebesar Rp 4.112.561,79 , Rp 26.595.329,24 , dan Rp

39.959.559,88. Berbeda dengan laba bersih posisi modal sendiri pada tahun 2008

mengalami penurunan, dengan rinci disebutkan pada periode tahun 2007, 2008 dan

2009 memiliki modal sendiri sebesar Rp 213.052.789,3 , Rp 129.328.173,7 dan Rp

211.923.030. Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa saat modal sendiri

mengalami penurunan dan laba bersih terus meningkat, ROE mengalami peningkatan

yaitu yang terjadi pada tahun 2008. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun dengan

kondisi modal yang rendah namun mampu menghasilkan profit yang terus bertambah

akan meningkatkan nilai ROE.

BOPO merupakan perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan

operasional BMT Berkah Madani Cimanggis. BOPO menunjukkan tingkat efisiensi

kinerja operasional BMT Berkah Madani. Pada tahun 2007 maupun 2008 nilai BOPO

BMT Berkah Madani Cimanggis adalah sama, yaitu sebesar 0,89. Sedangkan pada

Page 88: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

74

tahun 2009 BOPO BMT Berkah Madani Cimanggis mengalami peningkatan 0,29

menjadi 1,18. Sama besarnya nilai BOPO BMT Berkah Madani Cimanggis pada

tahun 2007 dan 2008 disebabkan oleh perubahan pada Biaya Operasional dan

Pendapatan Operasional dari tahun 2007 ke tahun 2008 sama besar, yaitu sebesar

546,68%. Dimana biaya operasional pada tahun 2007 sebesar Rp 10.160.144,61

menjadi Rp 65.704.153,48 pada tahun 2008. Dan Pendapatan Operasional pada tahun

2007 sebesar Rp 11.415.534,23 menjadi Rp 73.822.572,5 pada tahun 2008.

Sedangkan peningkatan yang terjadi pada tahun 2009 disebabkan oleh meningkatnya

pula Biaya Operasional dan Pendapatan operasional, yaitu sebesar Rp 131.582.930,14

dan Rp 110.918.631,00.

Jadi secara keseluruhan rentabilitas BMT Berkah Madani Cimanggis

walaupun mengalami kenaikan dan penurunan, namun masih berada dalam nilai

positif. Hal ini menunjukkan bahwa selama periode tersebut BMT Berkah Madani

Cimanggis memiliki kemampuan menciptakan laba dan tidak mengalami kerugian.

Page 89: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

75

4. Profitabilitas

Grafik 4.4 Grafik Pertumbuhan Profitabilitas BMT Berkah Madani Cimanggis

0.016

0.103

0.07

0

0.02

0.04

0.06

0.08

0.1

0.12

2007 2008 2009

PROFITABILITAS

Sumber: Hasil Olahan 2010

Rasio yang digunakan adalah profit margin yang menggambarkan efisiensi

BMT Berkah Madani Cimanggis dalam menghasilkan laba. Nilai profit margin yang

diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan perolehan laba yang diperoleh BMT

Berkah Madani Cimanggis pada tahun 2007 sebesar 0,016, tahun 2008 meningkat

menjadi 0,103 dan 2009 mengalami penurunan kembali menjadi 0,07.

Dilihat dari Profit Margin dan Return On Equity (ROE) adalah baik,

menunjukkan adanya kinerja operasi yang efektif dalam menghasilkan laba.

Sedangkan kinerja perusahaan dalam mengelola aset adalah buruk karena Return On

Assets (ROA) memperlihatkan nilai rasio yang lebih kecil. Hal ini menunjukkan

Page 90: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

76

ketidakefisiensian dalam mengelola aset untuk menghasilkan laba secara proportional

meskipun dari Profit Margin dan Return On Equity (ROE) memperlihatkan hasil

yang baik. Untuk itu, maka perusahaan harus meningkatkan kemampuan dalam

mengelola asetnya untuk meningkatkan laba secara proportional.

5. Aktivitas

Grafik 4.5 Grafik Pertumbuhan Aktivitas BMT Berkah Madani Cimanggis

0.010.01

0.07

0.05

00.010.020.030.040.050.060.070.08

2007 2008 2009

AKTIVITAS

FAT

TAT

Sumber: Hasil Olahan 2010

Pada tahun 2007 Fixed Asset Turnover (FAT) bernilai 0,01 kemudian

mengalami kenaikan menjadi 0,07 pada tahun 2008 dan mengalami penurunan

kembali menjadi 0,01 pada tahun 2009. Dan tercatat pada BMT Berkah Madani

bahwa pada tahun 2007 Total Asset Turnover sebesar 0,01, lalu meningkat pada 2008

menjadi 0,07 dan mengalami penurunan menjadi 0,05 pada tahun 2009.

Page 91: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

77

Walaupun aktivitas meningkat pada tahun-tahun sebelumnya, namun karena

diiringi dengan kemampuan mengelola dana menurun (Rasio Rentabilitas) pada tahun

2009 mengakibatkan penurunan aktivitas, sehingga berada pada nilai 0,01 untuk

Fixed Asset Turnover dan 0,05 untuk Total Asset Turnover.

Secara keseluruhan rasio aktivitas BMT Berkah Madani Cimanggis

mengalami kenaikan pada tahun 2008 dan penurunan pada tahun 2009. Hal ini

menunjukkan bahwa aktivitas BMT Berkah Madani belum stabil, namun cukup

efisien dalam memanfaatkan sumber dana yang dimilikinya.

B. ANALISIS KARAKTERISTIK

Secara umum, gambaran responden dalam penelitian ini adalah nasabah

pembiayaan di BMT Berkah Madani Cimanggis. Responden yang digunakan dalam

analisis karakteristik ini adalah jumlah nasabah pembiayaan BMT Berkah Madani

secara keseluruhan, yaitu dengan populasi sebanyak 293 orang. Analisis data

responden ini bertujuan untuk mengetahui keadaan dan latar belakang responden

berdasarkan usia, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan terakhir, lama usaha,

jenis usaha, lokasi usaha dan pelatihan/ kursus usaha. Berikut hasil pengumpulan data

yang diperoleh dari data nasabah BMT Berkah Madani Cimanggis.

Page 92: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

78

Gambar 4.1

Keadaan Responden Berdasarkan Usianya

1.37%

7.51%

25.94%

39.93%

25.26%70 s.d 61 thn60 s.d 51 thn50 s.d 41 thn40 s.d 31 thn30 s.d 21 thn

Sumber: Hasil Olahan 2010

Bila dilihat dari bagan karakteristik responden berdasarkan usianya diatas,

menunjukkan bahwa dari 293 orang responden yang berusia 70 s.d. 61 tahun

sebanyak 4 orang atau 1,37%, 60 s.d. 51 tahun sebanyak 22 orang atau 7,51%, 50 s.d.

41 tahun sebanyak 76 orang atau 25,94%, 40 s.d. 31 tahun sebanyak 117 orang atau

39,93% dan 30 s.d. 21 tahun sebanyak 74 orang atau 25,26%. Dalam hal ini paling

banyak responden yang berusia antara 40 s.d 31 tahun, yaitu dengan presentase

sebesar 39,93%.

Dikaitkan dengan pendapat Hunlock, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan

BMT Berkah Madani Cimanggis tidak terlepas dari usia para nasabah pembiayaan

yang mayoritas tergolong usia dewasa awal yang bercirikan masa pengembangan

usaha dan usia dewasa madya yang bercirikan keberhasilan dalam pekerjaan.

Page 93: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

79

Gambar 4.2 Keadaan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Keadaan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

70.31%

29.69%

Laki-LakiPerempuan

Sumber: Hasil Olahan 2010

Dilihat dari bagan karakteristik responden berdasarkan jenis kelaminnya

diatas, menunjukkan bahwa dari 293 orang responden yang berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 206 orang atau 70,31% dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 87

orang atau 29,69%. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa paling banyak

responden berjenis kelamin laki-laki dengan presentase sebesar 70,31%.

Mayoritas nasabah pembiayaan BMT Berkah Madani Cimanggis yang

berjenis kelamin laki-laki juga dapat dijadikan sebagai faktor yang mempengaruhi

keberhasilan BMT. Kultur budaya masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim,

memposisikan kaum lelaki sebagai pemimpin keluarga dan wajib bekerja mencari

nafkah. Hal ini secara tidak langsung menjadi jaminan keberlangsungan usaha

nasabah, karena sebagai kepala keluarga kaum lelaki wajib menjaga keberlangsungan

hidup keluarganya. Dengan begitu, keberlangsungan usaha mendukung keberhasilan

BMT.

Page 94: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

80

Gambar 4.3

Keadaan Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Keadaan Responden Berdasarkan Status Pernikahan

85.67%

14.33%

MenikahBelum Menikah

Sumber: Hasil Olahan 2010

Dari bagan karakteristik responden berdasarkan status pernikahan diatas,

dapat diketahui bahwa dari 293 orang responden yang berstatus menikah sebanyak

251 orang atau 85,67%. Dan berstatus tidak menikah sebanyak 42 orang atau 14,33%.

Paling banyak responden yaitu yang berstatus menikah, dengan presentase sebesar

85,67%.

Status pernikahan nasabah yang mayoritas telah menikah berpengaruh dalam

pengoptimalisasian usaha karena dengan keberadaan keluarga, motivasi untuk lebih

berhasil akan lebih tinggi. Sehingga usaha yang berhasil akan mendukung

keberhasilan BMT.

Page 95: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

81

Gambar 4.4

Keadaan Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Keadaan Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

8.53%

22.53%

56.31%

12.63%SDSLTPSLTASARJANA

Sumber: Hasil Olahan 2010

Bila dilihat dari bagan karakteristik responden berdasarkan pendidikan

terakhirnya diatas, menunjukkan bahwa dari 293 orang responden yang

berpendidikan terakhir Sekolah Dasar (SD) sebanyak 25 orang atau 8,53%, Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sebanyak 66 orang atau 22,53%, Sekolah Lanjutan

Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 165 orang atau 56,31% dan Sarjana 37 orang atau

12,63%. Paling banyak responden berpendidikan terakhir SLTA yaitu dengan

presentase 56,31%.

Secara umum nasabah BMT Berkah Madani Cimanggis dapat dikatakan

berpendidikan, karena mayoritas dari mereka telah menamatkan SLTA. Dan bekal

kewirausahaan yang perlu dimiliki berupa pengetahuan dan bekal keterampilan

Page 96: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

82

kewirausahaan.2 Yang sangat besar kemungkinannya didapatkan di dunia pendidikan

(sekolah). Dengan begitu keberhasilan juga dapat dimungkinkan dalam usaha

mereka.

Gambar 4.5

Keadaan Responden Berdasarkan Lama Usaha

Keadaan Responden Berdasarkan Lama Usaha

15.70%

17.06%

24.91%

42.32%1 s.d 2 thn3 s.d 4 thn

5 s.d 6 thn> 7 thn

Sumber: Hasil Olahan 2010

Dari bagan karakteristik responden berdasarkan lama usaha diatas,

menunjukkan bahwa yang lama usahanya 1 s.d. 2 tahun sebanyak 46 orang atau

15,7%, 3 s.d. 4 tahun sebanyak 50 orang atau 17,06%, 5 s.d. 6 tahun sebanyak 73

orang atau 24,91% dan yang lebih atau sama dengan ( ≥ ) 7 tahun sebanyak 124

orang atau 42,32%. Dan lama usaha responden terbanyak adalah ≥ 7 tahun dengan

presentase sebesar 42,32%.

Mayoritas nasabah pembiayaan BMT Berkah Madani Cimanggis telah

memiliki usaha ≥ 7 tahun atau dapat dikatakan berpengalaman dalam bidang

usahanya. Jika dikaitkan dengan pendapat Hisrich & Brush, maka peluang untuk

maju lebih besar.

2 Kewirausahaan dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian

Page 97: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

83

Gambar 4.6

Keadaan Responden Berdasarkan Jenis Usaha

Keadaan Responden Berdasarkan Jenis Usaha

48.46%

23.21%

28.33%PerdaganganJasaLainnya

Sumber: Hasil Olahan 2010

Berdasarkan bagan karakteristik responden berdasarkan jenis usaha diatas

dapat diketahui bahwa jenis usaha perdagangan sebanyak 142 orang atau 48,46%,

jasa sebanyak 68 orang atau 23,21% dan jenis usaha lainnya sebanyak 83 orang atau

28,33%. Paling banyak jenis usaha yang digeluti responden adala usaha perdagangan

dengan presentase sebesar 48,46%.

Jika dikaitkan dengan letak usaha nasabah yang mayoritas jauh dari pasar,

usaha perdagangan yang paling banyak digeluti nasabah pembiayaan BMT Berkah

Madani Cimanggis memiliki market share yang cukup besar. Sehingga usaha

perdagangan dapat mendukung keberhasilan usaha mereka, yang turut berperan

dalam keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis.

Page 98: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

84

Gambar 4.7 Keadaan Responden Berdasarkan Letak Usaha

Keadaan Responden Berdasarkan Letak Usaha

47.10%52.90%

Dekat PasarJauh dari Pasar

Sumber: Hasil Olahan 2010

Dari bagan karakteristik diatas menunjukkan bahwa letak usaha responden

yang dekat dengan pasar sebanyak 138 orang atau 47,1% sedangkan yang jauh dari

pasar sebanyak 155 orang atau 52,9%. Dengan demikian responden yang letak

usahanya jauh dari pasar lebih banyak, dengan presentase 52,9%. Seperti yang telah

dibahas sebelumnya bahwa letak usaha para nasabah yang jauh dari pasar mendukung

keberhasilan usaha mereka yang mayoritas pedagang.

Gambar 4.8 Keadaan Responden Berdasarkan Pelatihan Usaha

Keadaan Responden Berdasarkan Pelatihan Usaha

13.65%

86.35%

Pernah

TidakPernah

Sumber: Hasil Olahan, 2010

Page 99: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

85

Dari bagan karakteristik responden berdasarkan pelatihan usaha diatas,

menunjukkan bahwa responden yang pernah mengikuti pelatihan atau kursus

berkaitan dengan usahanya sebanyak 40 orang atau 13,65% dan yang tidak pernah

mengikuti pelatihan sebanyak 253 orang atau 86,35%. Paling banyak responden yang

tidak pernah mengikuti pelatihan atau kursus yang berkaitan dengan usahanya yaitu

sebesar 86,35%.

Dengan diperolehnya data bahwa nasabah pembiayaan BMT Berkah Madani

yang tidak pernah mengikuti pelatihan atau kursus lebih banyak daripada yang pernah

menunjukkan bahwa keberhasilan nasabah BMT Berkah Madani dalam menjalankan

usahanya lebih disebabkan karena bakat yang diperoleh dari pengalaman yang

dimilikinya, bukan karena keterampilan hasil kursus atau pelatihan.

Secara keseluruhan analisis karakteristik responden, dalam hal ini nasabah

BMT Berkah Madani Cimanggis dari berbagai karakter yang dimilikinya, diantaranya

yaitu usia, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan terakhir, lama usaha, jenis

usaha, lokasi usaha dan pelatihan/ kursus usaha yang secara keseluruhan mendukung

keberhasilan usaha mereka. Keberhasilan usaha para nasabah pembiayaan akan

memperlancar perputaran uang di BMT, sehingga akan mendukung keberhasilan

BMT. Dengan kata lain karakteristik nasabah pembiayaan BMT Berkah Madani

Cimanggis mempengaruhi keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis.

Page 100: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

86

C. ANALISIS RISIKO

Macam-macam risiko yang Bank Indonesia (BI) wajibkan untuk dikelola bagi

seluruh bank di Indonesia (PBI NOMOR: 5/8/PBI/2003. Tentang Penerapan

Manajemen Risiko Bagi Bank Umum), memungkinkan untuk dikelola oleh BMT.

Begitu pula oleh BMT Berkah Madani Cimanggis dan macam-macam risiko tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Risiko Pasar

BMT Berkah Madani Cimanggis di dalam hal risiko pasar tidak memasukkan

komponen risko tingkat suku bunga ke dalam risiko pasar, dikarenakan BMT Berkah

Madani Cimanggis bukanlah bank konvensional yang menggunakan prinsip bunga.

Komponen yang dimasukkan BMT Berkah Madani Cimanggis ke dalam risiko pasar

hanya risiko nilai tukar (exchange rate risk).

Tabel 4.2

Perbandingan Nilai Tukar dan Porsi Nisbah

Tahun Nilai tukar Rupiah terhadap U$ Dollar

Porsi Nisbah yang Dibebankan Kepada Nasabah

2006 Rp 9,844.00 untuk setiap USD 1 (26 Des 2005 s/d 01 Jan 2006)

3%

2007 Rp 9,043.25 untuk setiap USD 1 (01 Jan 2007 s/d 07 July 2007)

3%

2008 Rp 9,412.20 untuk setiap USD 1 (31 Des 2007 s/d 06 Jan 2008)

3%

2009 Rp 11,062.60 untuk setiap USD 1 (22 Des 2008 s/d 04 Jan 2009)

4%

Sumber: www.beacukai.go.id dan hasil wawancara 2010

Page 101: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

87

Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa perubahan nilai tukar yang terjadi pada

tahun 2006, 2007, 2008 tidak mempengaruhi presentase nisbah yang dibebankan

kepada nasabah. Namun pada tahun 2009 perubahan nilai tukar yang meningkat

tajam sebesar 17,5% dari tahun sebelumnya mempengaruhi peningkatan presentase

nisbah dengan sebesar 1%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tukar mempunyai

pengaruh terhadap penentuan porsi nisbah yang dibebankan kepada nasabah.

Untuk mengolah risiko pasar ini BMT Berkah Madani Cimanggis telah

melakukan beberapa cara yang cukup efektif. Diantaranya yaitu dengan pendekatan

secara personal dan meyakinkan kepada calon nasabah tentang betapa

menguntungkannya sistem yang syariah tetapkan, karena bukan hanya kemaslahatan

dunia yang diperoleh tapi juga akhirat sehingga ada kepuasan batin yang dirasakan.

Selain itu BMT Berkah Madani Cimanggis juga menetapkan pemotongan 25% bagi

nasabah yang membayar lunas sebelum jatuh tempo. Hal ini berdampak baik bukan

hanya untuk menarik minat calon nasabah untuk lebih memilih BMT dengan nisbah

bagi hasilnya, tetapi juga memberikan motivasi bagi nasabah untuk lancar dalam

pelunasan pembiayaannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa BMT Berkah

Madani telah mengolah risiko pasar menjadi sesuatu yang menguntungkan.

2. Risiko Kredit

Risiko Kredit adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan debitur dan/

atau lawan transaksi (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya. Untuk

menganalisis risiko kredit pada BMT Berkah Madani Cimanggis, berikut ini adalah

Page 102: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

88

grafik kualitas pembiayaan BMT Berkah Madani Cimanggis pada periode tahun

2007, 2008 dan 2009 yang akan mempermudah pemahaman kita.

Grafik 4.6

Kualitas Pembiayaan BMT Berkah Madani Cimanggis

Periode tahun 2007, 2008, 2009

86.85

74.71 75.4

6.31 8.31 6.852.15 4.95 3.054.69

12.03 14.69

0

20

40

60

80

100

2007 2008 2009

PRES

ENTA

SE (%

)

KUALITAS PEMBIAYAAN

LANCAR

KURANG LANCAR

DIRAGUKAN

MACET

Sumber: Laporan Kinerja Tahunan BMT Berkah Madani Cimanggis 2009

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa setelah golongan lancar golongan yang

terbesar dan terus meningkat adalah golongan macet dengan presentase 4,69% pada

tahun 2007, 12,03% pada 2008 dan 14,69% pada 2009. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa salah satu masalah yang dihadapi BMT Berkah Madani Cimanggis

adalah kredit macet. Dan penyebab kredit macet pada BMT Berkah Madani

Cimanggis, diantaranya:

a. Kenakalan Nasabah (Human Error), seperti kabur, mengajukan pembiayaan

untuk usahanya dengan mengatasnamakan orang lain, maupun dana pinjaman

Page 103: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

89

usaha disalah gunakan untuk hal-hal lain, sehingga usaha tidak berjalan seperti

yang diharapkan dan kredit akan macet.

b. Usaha yang dijalani nasabah mengalami kegagalan (bangkrut), sehingga nasabah

tidak mampu membayar angsuran pembiayaan atau dengan kata lain kredit macet.

c. Nasabah pembiayaan yang mengajukan pembiayaan untuk hal-hal konsumtif

seperti untuk dana pendidikan, mereka tidak memiliki usaha tetapi bekerja di

suatu tempat. Dan ketika di PHK dan tidak memiliki pendapatan maka nasabah

tersebut akan sulit dalam pelunasan pembiayaan (kredit macet).

Keterlambatan pembayaran pelunasan pembiayaan yang terjadi pada BMT

Berkah Madani Cimanggis sejauh ini memiliki pengaruh sebatas pada berkurangnya

pendapatan, sehingga bagi hasil yang diberikan kepada nasabah investor menjadi

berkurang. Selain itu, keterlambatan tersebut juga berpengaruh pada kinerja account

officer yang harus lebih ekstra dalam hal penagihan. Dengan demikian keterlambatan

pembayaran pelunasan pembiayaan yang terjadi pada BMT Berkah Madani

Cimanggis merugikan materi, waktu dan tenaga.

Untuk masalah keterlambatan tersebut BMT Berkah Madani Cimanggis

berupaya mengatasinya dengan cara mengalokasikan PPAP yang dimiliki sebaik

mungkin dan berusaha secara optimal untuntuk menekan tingkat kemacetan dibawah

10% dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik (service excellent). Namun

dalam hal ini penulis merasa upaya yang dilaksanakan tersebut belumlah cukup.

Karena pihak BMT Berkah Madani Cimanggis menyadari salah satu

penyebab kredit macet adalah belum akuratnya analisis yang dilakukan dalam

Page 104: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

90

penentuan kelayakan usaha calon nasabah. Jadi untuk mengolah risiko kredit ini ada

beberapa hal yang dapat dilakukan diantaranya:

a. Pelatihan mendalam bagi para account officer agar dapat menghasilkan analisa

yang akurat dan tepat.

b. Pengawasan usaha nasabah secara langsung dan teratur oleh pihak BMT yang

berkompetensi, sehingga pihak BMT dapat mengetahui secara pasti keadaan

usaha nasabah dan nasabah dapat sharing berbagai kendala yang dihadapi untuk

mendapatkan solusi demi kemajuan usahanya.

c. Kegiatan yang diperuntukkan untuk pengembangan usaha nasabah, seperti

pelatihan usaha atau perkumpulan antara nasabah dan pengelola BMT.

Perkumpulan tersebut dapat berupa pengajian maupun arisan. Dengan kegiatan

kekeluargaan seperti itu diharapkan dapat mempererat hubungan baik antara

nasabah dengan nasabah lainnya maupun antara pengelola dengan nasabah.

Bahkan bukan hanya itu, dalam kegiatan tersebut antara nasabah yang satu

dengan yang lain dapat saling bertukar pengalaman dan pikiran untuk

perkembangan usahanya, serta dapat memperluas jaringan usaha mereka.

Dapat disimpulkan bahwa risiko kredit terjadi pada BMT Berkah Madani

Cimanggis ini dengan adanya keterlambatan pembayaran angsuran pembiayaan

para nasabah peminjam, namun pihak BMT Berkah Madani Cimanggis belum

sepenuhnya mengolahnya dengan baik.

Page 105: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

91

3. Risiko Operasional

Dari hasil wawancara yang penulis laksanakan dengan manager BMT Berkah

Madani Cimanggis, Bapak Ir. H. Zainal Zayadi diketahui bahwa dalam menjalankan

kegiatan operasionalnya BMT Berkah Madani Cimanggis pernah menghadapi risiko

operasional dan upaya yang dilaksanakan, diantaranya:

a. Seperti BMT atau Lembaga Keuangan pada umumnya masalah operasional yang

dihadapi pada awal-awal pendirian adalah terjadinya keterbatasan funding.

Namun dengan pengelolaan dana yang baik oleh BMT Berkah Madani Cimanggis

dan support funding dari Inkopsyah, hingga saat ini BMT Berkah Madani

Cimanggis mampu mempertahankan eksistensi pembiayaannya.

b. BMT Berkah Madani Cimanggis pernah mengalami kegagalan sistem, yaitu

terjadinya permasalahan pada IT yang digunakan. Karena seluruh aktivitas

transaksi yang terjadi tersimpanrapi dalam program IT, maka apabila IT

mengalami kerusakan akan berdampak sangat riskan. Untuk itu sebelum

mengalami permasalahan lebih jauh pada IT yang digunakan BMT Berkah

Madani Cimanggis segera mengganti IT tersebut dengan yang lebih baik. Saat ini

IT yang digunakan BMT Berkah Madani Cimanggis adalah aplikasi Bcore! yang

merupakan produk dari Buanatechno, yang diakui keunggulannya dibanding IT

yang digunakan BMT pada umumnya. Sebelumnya BMT Berkah Madani

menggunakan aplikasi IT yaitu MySQL dan Ebase. Dimana permasalahan yang

dihadapi saat itu yaitu seperti kekurang lengkapan program dan hubungan

kerjasama yang kurang baik dengan perusahaan IT.

Page 106: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

92

Dari kedua risiko operasional yang dihadapi oleh BMT Berkah Madani

Cimanggis terlihat bahwa BMT tersebut telah mampu mengelola risiko, sehingga

operasional BMT dapat berjalan lebih baik.

4. Risiko Likuiditas

Seperti yang telah dibahas sebelumnya pada analisis keuangan, tepatnya pada

analisis rasio likuiditas dinyatakan bahwa BMT Berkah Madani Cimanggis memiliki

tingkat likuiditas keuangan yang tergolong lancar (likuid) yaitu memiliki nilai lebih

dari satu. Tercatat pada tahun 2007 current ratio BMT Berkah Madani Cimanggis

sebesar 1,10, pada tahun 2008 sebesar 1,06 dan tahun 2009 sebesar 1,16.

Dan dalam menghadapi risiko likuiditas BMT Berkah Madani Cimanggis

memiliki PPAP dan dana ZIS yang akan digunakan sebagai dana qardhul hasan pada

saat terjadi masalah likuiditas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa BMT

Berkah Madani Cimanggis selalu memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau

dengan kata lain risiko likuiditas untuk saat ini tidak dimiliki oleh BMT Berkah

Madani Cimanggis

.

5. Risiko Hukum

Secara Hukum BMT berpayung pada koperasi, sama halnya dengan BMT

Berkah Madani Cimanggis merupakan lembaga keuangan syariah yang berbadan

hukum Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang berskala nasional dengan akta

pendirian koperasi dibuat oleh notaris Titiek Soebekti, SH dengan Nomor 03 Tanggal

Page 107: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

93

08 Juni 2007 di Kota Depok. Tetapi sistim operasionalnya tidak jauh berbeda dengan

Bank Syari’ah sehingga produk-produk yang berkembang dalam BMT seperti apa

yang ada di Bank Syari’ah.

Oleh karena berbadan hukum koperasi, maka BMT harus tunduk pada

Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dan PP Nomor 9 tahun

1995 tentang pelaksanaan usaha simpan pinjam oleh koperasi. Juga dipertegas oleh

KEP.MEN Nomor 91 tahun 2004 tentang Koperasi Jasa keuangan syari’ah. Undang-

undang tersebut sebagai payung berdirinya BMT (Lembaga Keuangan Mikro

Syari’ah).3

Namun bila mengacu pada ketentuan yang berlaku, menghimpun dana dari

masyarakat hanya boleh dilakukan oleh Bank. Dengan demikian, BMT harus tunduk

pada Undang-undang Perbankan dan di bawah pengawasan Bank Indonesia. Maka

hal ini menjadi sebuah permasalahan yang membutuhkan ketentuan hukum tersendiri

yang mengatur kelembagaan, operasionalisasi, dan pengawasan BMT ataupun

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) lain yang berbentuk bukan bank.4 Sehingga dapat

disimpulkan bahwa BMT Berkah Madani Cimanggis adalah satu dari ribuan BMT

yang menanggung risiko hukum berupa ketidak pastian ketentuan hukum.

3 Hendra Kholid, “BMT” artikel ini diakses pada tanggal 16 Agustus 2010 dari

http://hendrakholid.net/blog/2010/04/06/bmt/ 4 Sri Haryani “Menunggu Ketentuan Hukum BMT” artikel ini diakses pada tanggal 16

Agustus 2010 dari http://bprs-bds.co.id/content/view/57/1/

Page 108: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

94

6. Risiko Reputasi

Citra atau reputasi BMT Berkah Madani Cimanggis yang tertanam dalam

benak masyarakat sangat baik. Hal ini terbukti dengan tidak sedikit dari nasabah yang

merasa puas dengan kemudahan persyaratan dan keramahan pelayanan

menyebarluaskan informasi kebaikan BMT Berkah Madani. Sehingga banyak calon

nasabah yang datang setiap harinya untuk mengajukan pembiayaan. Hal ini nampak

dengan bertambahnya setiap tahun juumlah nasabah, khususnya nasabah pembiayaan.

Berikut ini adalah grafik pertumbuhan nasabah pembiayaan BMT Berkah Madani

Cimanggis tahun 2007, 2008 dan 2009:

Grafik 4.7

Pertumbuhan Nasabah Pembiayaan BMT Berkah Madani Cimanggis

Tahun 2007, 2008 dan 2009

239 251

293

0

50

100

150

200

250

300

350

2007 2008 2009

JUM

LAH

NA

SABA

H

TAHUN

PERTUMBUHAN NASABAH PEMBIAYAAN

Nasabah Pembiayaan

Sumber: Laporan Kinerja Tahunan BMT Berkah Madani Cimanggis 2009

Page 109: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

95

Dari grafik diatas dapat diketahui peningkatan jumlah nasabah, yaitu pada

tahun 2007 nasabah sebanyak 239 orang, meningkat menjadi 251 orang pada tahun

2008 dan 293 orang di tahun 2009. Selain dari pertumbuhan jumlah nasabah reputasi

baik BMT Berkah Madani Cimanggis juga nampak dari pertumbuhan tabungan,

investasi dan pembiayaan. Berikut ini adalah grafik pertumbuhan tabungan, investasi

dan pembiayaan:

Grafik 4.8

Pertumbuhan Tabungan, Investasi dan Pembiayaan

BMT Berkah Madani Cimanggis

644542 543

1041

270

615 679

957

86

257 238 251

0

200

400

600

800

1000

1200

2006 2007 2008 2009

Dal

am Ju

taan

Rup

iah

TAHUN

PERTUMBUHAN BMT BERKAH MADANI CIMANGGIS

PEMBIAYAAN

INVESTASI

TABUNGAN

Sumber: Laporan Kinerja Tahunan BMT Berkah Madani Cimanggis 2009

Grafik menunjukkan reputasi baik BMT Berkah Madani Cimanggis dengan

terus bertambahnya nilai baik dalam tabungan, investasi maupun pembiayaan. Secara

rinci disebutkan bahwa untuk tabungan di tahun 2006 sebesar Rp 86.000.000, tahun

2007 sebesar Rp 257.000.000, tahun 2008 sebesar Rp 238.000.000 dan tahun 2009

Page 110: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

96

sebesar Rp 251.000.000. Sedangkan untuk investasi, pada tahun 2006 sebesar Rp

270.000.000, tahun 2007 sebesar Rp 615.000.000, tahun 2008 sebesar Rp

679.000.000 dan tahun 2009 sebesar Rp 957.000.000. Dan untuk tabungan, pada

tahun 2006 sebesar Rp 644.000.000, tahun 2007 sebesar Rp 542.000.000, tahun 2008

sebesar Rp 543.000.000 dan 2009 sebesar Rp 1.041.000.000.

Dengan persepsi positif dari masyarakat dan prestasi kinerja yang

mencerminkan reputasi baik BMT Berkah Madani Cimanggis ini menunjukkan

bahwa risiko reputasi tidak dimiliki oleh BMT Berkah Madani Cimanggis.

7. Risiko Strategis

Dalam menghadapi kompetitornya yaitu renternir yang memberikan

kemudahan dalam pencairan dana pinjaman tanpa syarat dan cair di tempat, BMT

Berkah Madani Cimanggis bergerak memberikan respon yang baik. Dengan juga

memberikan kemudahan yang berupa kemudahan pembayaran dengan sistem jemput

bola dimana pengelola BMT yang langsung turun ke lapangan mengambil angsuran

pelunasan pembiayaan, pencairan dana yang relatif cepat dalam waktu tiga hari.

Selain itu BMT Berkah Madani Cimanggis juga memanfaatkan kelemahan dari

kompetitornya, yaitu tidak adanya rasa kekeluargaan, pelayanan yang tidak toleran

dalam penagihan pelunasan pinjaman, dan unsur riba dalam bunga yang dilarang

agama. Dari kelemahan kompetitor itu BMT memberikan yang terbaik berupa service

excellent dan penjabaran yang baik mengenai keharamannya riba dalam agama,

sehingga nasabah merasa nyaman dan mendapatkan ketenangan batin.

Page 111: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

97

Jadi risiko strategis ini dapat diolah dengan baik oleh BMT Berkah Madani

Cimanggis sehingga bukan kerugian yang diperoleh melainkan keuntungan.

8. Risiko Kepatuhan

Risiko Kepatuhan adalah risiko yang disebabkan bank tidak memenuhi atau

tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

Sejauh sejak berdirinya BMT Berkah Madani telah senantiasa memenuhi dan

melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Sehingga

disimpulkan tidak ditemui risiko kepatuhan pada BMT Berkah Madani Cimanggis.

Untuk mempermudah pemahaman risiko yang dihadapi BMT Berkah Madani

Cimanggis dan berhasil atau tidaknya dalam mengolah risiko tersebut sehingga

menghasilkan keuntungan yang mendukung keberhasilan BMT Berkah Madani

Cimanggis dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Risiko BMT Berkah Madani Cimanggis

NO RISIKO SEBAB AKIBAT 1. Risiko Pasar Adanya pergerakan variable

pasar (adverse moment) dari portofolio yang dimiliki oleh BMT yang merugikan BMT, variable pasar yang dimaksud adalah nilai tukar.

Peningkatan nilai tukar yang tajam mempengaruhi penentuan porsi nisbah yang dibebankan pada nasabah. Dan risiko ini dapat dikelola dengan baik oleh pengelola BMT.

2. Risiko Kredit Kredit macet, berupa keterlambatan pembayaran angsuran pelunasan pembiayaan.

Karena belum dikelola dengan baik. Maka risiko ini mengakibatkan kerugian BMT baik

Page 112: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

98

materi, waktu dan tenaga. Dalam hal materi yaitu berkurangnya pendapatan yang diperoleh. Dan untuk kerugian waktu dan tenaga dialami account officer dalam penagihan.

3. Risiko Operasional Adanya masalah keuangan di awal-awal masa pendirian dan permasalahan dengan aplikasi IT yang digunakan

Karena risiko ini dapat dikelola dengan baik yaitu dengan cara Mengelola dana

dengan baik dan dengan adanya financial support

Segera mengganti aplikasi IT dengan yang lebih baik.

Maka risiko operasional tidak memiliki dampak buruk bagi operasional BMT Berkah Madani Cimanggis.

4. Risiko Likuiditas Risiko Likuiditas disebabkan BMT tidak memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo.

Karena risiko ini dapat dikelola dengan baik yaitu BMT dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan baik. Terbukti memiliki rasio likuiditas dengan nilai lebih dari satu. (Seperti pembahasan pada Analisis Laporan Keuangan). Maka risiko likuiditas tidak memiliki dampak buruk bagi BMT Berkah Madani Cimanggis.

5. Risiko Hukum Adanya kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan oleh adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya suatu kontrak.

Risiko ini belum dapat diselesaikan oleh BMT, karena diluar kuasanya. Yaitu menantikan ketetapan hukum khusus mengenai BMT. Dengan adanya risiko ini mengakibatkan BMT belum memiliki kekuatan hukum yang pasti.

6. Risiko Reputasi Disebabkan adanya publikasi Risiko ini dapat diolah

Page 113: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

99

negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif terhadap BMT.

dengan baik oleh BMT Berkah Madani Cimanggis. Sehingga yang ada hanyalah persepsi positif masyarakat yang berasal dari kinerja BMT Berkah Madani yang baik. Dan persepsi positif itu terlihat dari pertambahan jumlah nasabah setiap tahunnya.

7. Risiko Strategis

Adanya kompetitor (rentenir) yang memiliki strategi dengan pemberian pinjaman cair di tempat.

Risiko Strategis mampu dikelola BMT Berkah Madani Cimanggis dengan baik. Yaitu dengan memanfaatkan kelemahan dari kompetitor (renternir) sebagai keunggulan BMT yang menarik nasabah .

8. Risiko Kepatuhan Disebabkan BMT tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

Risiko Kepatuhan tidak ditemui di BMT Berkah Madani Cimanggis, karena BMT menjalankan segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan baik.

Sumber: Hasil Olahan, 2010

D. ANALISIS VALUE & ATTITUDE ANGGOTA TERHADAP BISNIS

Sikap kekeluargaan antara nasabah dengan pengelola BMT Berkah Madani

Cimanggis terjalin dengan baik. Terbukti selama penelitian berlangsung, baik di

kantor BMT Berkah Madani Cimanggis maupun di rumah-rumah nasabah saat

pengambilan angsuran pembiayaan suasana kekerabatan sangat terasa. Jarang sekali

kondisi canggung dan kaku tercipta.

Page 114: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

100

Penyebab rasa kekeluargaan tersebut tidak lain karena keramahan pelayanan

yang diberikan oleh seluruh pengelola BMT Berkah Madani Cimanggis. Rasa

kekeluargaan itu membentuk sikap nasabah yang baik, yakni adanya keterbukaan dan

kenyamanan untuk berbagi cerita khususnya tentang usaha yang dijalankannya.

Sehingga pihak pengelola BMT mengetahui kondisi usaha dan keuangan nasabah

yang sebenarnya, dan pada kesempatan yang sama pengelola dapat menawarkan

solusi atau pendapat yang dibutuhkan nasabah. Selain itu kedekatan nasabah dengan

pengelola juga menjadi salah satu motivator bagi nasabah untuk memberikan yang

terbaik dalam mengelola usahanya, karena nasabah akan merasa malu dan tidak enak

bila mengecewakan kerabatnya (pengelola BMT Berkah Madani Cimanggis).

Kesempurnaan sikap kedekatan nasabah dengan pengelola akan lebih

sempurna bila diimbangi dengan kedekatan antar nasabah. Hal ini belum terealisasi di

BMT Berkah Madani Cimanggis. Karena dengan kedekatan antar nasabah, mereka

dapat saling berbagi dan bertukar informasi tentang usaha yang mereka kelola, selain

itu secara tidak disadari mereka telah memperluas jaringan kerja. Dengan begitu

diharapkan akan berdampak baik terhadap hasil usaha yang mereka kelola. Seperti

yang telah dibahas sebelumnya, untuk merekatkan kedekatan antar nasabah

hendaknya diadakan sebuah kegiatan, baik berupa pengajian, arisan maupun

pelatihan usaha yang menambah khasanah pengetahuan mereka. Dan kebijakan ini

hendaknya dimasukkan ke dalam peraturan BMT Berkah Madani Cimanggis,

sehingga para nasabah benar-benar menyadari pentingnya kegiatan ini.

Page 115: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

101

Secara garis besar dapat kita simpulkan bahwa kekerabatan antara nasabah

dengan pengelola BMT Berkah Madani Cimanggis berdampak baik bagi attitude

nasabah dalam usahanya, yaitu adanya keterbukaan dan kenyamanan dalam

menceritakan keadaan sebenarnya usaha yang dikelola, dan dengan landasan tidak

ingin mengecewakan pengelola BMT Berkah Madani Cimanggis selaku kerabatnya

menjadi motivasi nasabah untuk menjalankan usahanya sebaik mungkin. Dan akan

lebih baik bila disertai dengan kedekatan antar nasabah.

E. ANALISIS SISTEM SUPPORT BISNIS BMT

1. Information Technology (IT)

Salah satu keunggulan yang dimiliki BMT Berkah Madani Cimanggis

dibandingkan dengan BMT pada umumnya adalah IT yang digunakan. BMT Berkah

Madani telah mengalami beberapa pergantian penggunaan aplikasi IT, yang mana

pada awalnya menggunakan MySQL kemudian Ebase Teknologi dan guna mengikuti

kebutuhan saat ini BMT Berkah Madani Cimanggis menggunakan aplikasi Bcore!

yang merupakan produk dari Buanatechno.

Aplikasi BCore! untuk Lembaga Keuangan Mikro/ Syariah (LKM/S)

merupakan paket aplikasi teknologi system informasi microbanking yang terintegrasi.

Aplikasi BCore! telah mengalami pengembangan dari versi awalnya dan saat ini telah

mencapai versi 7.3 merupakan paket aplikasi teknologi system informasi

microbanking yang terintegrasi. Perkembangan BCore! LKM/S versi 7.3

dibandingkan dengan versi sebelumnya adalah adanya penambahan fitur baru yaitu

Page 116: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

102

Inventaris, Penghitungan SHU dalam sistem dan Standing Instruction, selain itu

adanya penyempurnaaan pada fitur-fitur yang sudah ada dalam aplikasi system

informasi versi sebelumnya. Adapun aplikasi system informasi tersebut terdiri dari

modul-modul sebagai berikut : Modul Back Office (yang didalamnya terdiri dari

modul Customer Service, Teller, Tabungan, Deposito, Kredit, Akuntansi); Modul

Administrator; Modul Laporan External, dan Modul Electronic Banking yang masih

dalam proses pengembangan dan uji coba.

Buanatechno hadir bersama Bcore! dengan meletakkan landasan awalnya

pada penerapan Management Information System (MIS) sebagai infrastruktur

pengembangan dan dengan rencana kerja, yakni memenuhi kebutuhan penyediaan

SDM berkualitas, implementasi Standar Operating Prosedure (SOP), penguatan

kelembagaan (Capacity Building) dan Manajemen, kontrol & monitoring untuk

peningkatan kualitas/rating Lembaga Keuangan Mikro/Syariah (LKM/S),

pengembangan jaringan strategis LKM/S, peningkatan kapasitas core business dan

fee based income LKM/S, pembangunan linkage dengan perbankan umum dan sektor

riil serta pembangunan databased LKM/S dan UKM.5

Secara jelas telah dikemukakan diatas bahwa Management Information

System, dalam hal ini Buanatechno secara penuh mendukung perkembangan

pelanggannya, yakni Lembaga Keuangan Mikro baik itu berupa BPR, BPRS, KJKS

maupun KSP. Dan BMT Berkah Madani Cimanggis selaku salah satu dari lebih dari

5"Profil Buanatechno" diakses pada tanggal 23 Juli 2010 dari http://buanatechno.com/news/?page_id=2

Page 117: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

103

500 pelanggan Buanatechn, perkembangan dan keberhasilannya didukung penuh

melalui keunggulan teknologi informasi, yakni aplikasi Bcore!.

2. Kerjasama dan Jaringan (Network)

Kerjasama dan Network yang BMT Berkah Madani Cimanggis jalin adalah

dengan menjadi salah satu anggota Induk Koperasi Syariah BMT (Inkopsyah PNM

BMT). Inkopsyah BMT merupakan Koperasi Sekunder dimana bagian dari

strateginya adalah menumbuhkembangkan anggotanya yang tersebar di seluruh

Indonesia. Keberadaan Induk ini memiliki fungsi sharing yaitu memberikan

kontribusi yang tinggi kepada anggota terutama untuk mengoptimalkan skala

ekonomi, memperbesar volume usaha melalui mediasi manajemen, keuangan

(sumber dana) dan juga advokasi lainnya.

Salah satu peran Inkopsyah bagi para anggotanya adalah memberikan

pembiayaan modal kerja. Dan pada saat ini, pertumbuhan pembiayaan modal kerja

bagi para anggota Inkopsyah BMT terus meningkat, tepatnya telah mencapai Rp

29,2 milyar. Pembiayaan tersebut didukung dari sumber dana baru sebesar Rp 18,5

milyar diantaranya berasal dari LPDB, Bank Syariah Mandiri, dan Bak DKI Syariah,

sedangkan sisanya dari modal sendiri.

Peran Inkopsyah lainnya adalah dalam penguatan jaringan. Dengan adanya

Apex Nasional BMT yang dikendalikan oleh Inkopsyah BMT, maka akan lebih

banyak peran dalam sistem pelayanan anggota yang menggunakan sistem Teknologi

Informasi dan Komunikasi terpadu dalam ruang lingkup nasional. Dengan demikian,

Page 118: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

104

dengan semakin banyak kemudahan bertranskasi, maka semakin tinggi pula tingkat

kepercayaan masayakarakat kepada BMT dan pihak luar lainnya.

Peran untuk memperluas dan memperkokoh jaringan tak luput dari unsur

pembentukan organisasi kebersamaan yang kokoh, setiap anggota yang terlibat secara

tidak langsung akan merapihkan sistem manajemennya, saling memberikan nasihat

dan peluang-peluang untuk peningkatan kesejahteraan.

Semua strategi yang dimiliki Inkopsyah BMT ini, dilakukan hanya untuk

menumbuhkembangkan anggota sehingga menjadi Koperasi (BMT) yang benar-

benar membantu kepentingan rakyat. Secara umum manfaat yang diperoleh BMT

Berkah Madani Cimanggis sebagai anggota Inkopsyah adalah BMT sebagai berikut:6

a. Mendapatkan fasilitas pembiayaan yang diajukan

b. Mendapatkan advokasi dalam otpimalisasi usaha dan legalitas

c. Mengikuti kegiatan acara yang dilakukan oleh Inkopsyah

d. Memperkokoh jaringan dan memperkuat eksistensi kelembagaan.

Dengan manfaat yang diperoleh oleh BMT Berkah Madani Cimanggis selaku

anggota Inkopsyah BMT turut mendukung perkembangan dan keberhasilan BMT

dari segi jaringan (network) maupun dana pendukung (financial support) Berkah

Madani Cimanggis.

6 "Profil Inkopsyah BMT" diakses pada tanggal 29 Mei 2010 dari http://pinbukpress.com/profil-inkopsyah-bmt/

Page 119: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

105

F. ANALISIS SWOT

Dan untuk melengkapi penelitian yang berkaitan dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis ini, penulis

menganalisa berdasarkan analisis SWOT sebagai acuan mengetahui berbagai faktor

keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis yang harus dipertahankan dan berbagai

faktor yang menjadi penghambat keberhasilan yang harus diperbaiki.

Tabel 4.4

Analisis SWOT BMT Berkah Madani Cimanggis

KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W) PELUANG (O) TANTANGAN (T)

Kemampuan mengelola keuangan dengan baik (Pada analisis keuangan yang telah dilaksanakan BMT berada dalam kondisi likuid, solvabel, dan mampu menghasilkan profit) Memiliki nasabah dengan karakter yang mendukung keberhasilan (Pada analisis karakteristik menghasilkan data mayoritas nasabah berusia dewasa madya yang bercirikan keberhasilan kerja,, berjenis kelamin laki-laki amanah sebagai pemimpin keluarga, berstatus menikah bertanggung jawab pada keluarga, berpendidikan

Risiko kredit belum dikelola dengan baik (Dalam tingkatan kualitas pembiayaan yang tertinggi kedua dan terus bertambah pada setiap tahunnya adalah golongan macet) Belum memiliki wadah (kebijakan) yang mempererat hubungan antar nasabah (Pada analisis attitude, hubungan yang baik antara pengelola dengan nasabah menghasilkan dampak yang baik bagi bisnis. Diharapkan hal yang sama dengan terjalinnya hubungan antar nasabah) Keterbatasan sarana operasional yang belum memadai (dari hasil wawancara diketahui bahwa dalam

Persepsi positif dan kepercayaan masyarakat (nampak dengan terus meningkatnya jumlah nasabah tiap tahunnya) Potensi masyarakat di wilayah kota Depok serta wilayah yang dekat dengan daerah perbatasan kota Jakarta-Bogor masih terbuka lebar Sudah mulai terbentuk basis nasabah yang memiliki track record yang baik. (dengan tingkat kualitas pembiayaan tertinggi setiap tahunnya adalah golongan lancar)

Munculnya beberapa pesaing baru di sekitar wilayah kerja BMT Berkah Madani Cimanggis Rentenir sebagai kompetitor terberat dengan strategi kemudahan dalam pencairan dananya. Pemahaman masyarakat yang masih kurang.

Page 120: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

106

terakhir SLTA sehingga memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan dalam usaha , berpengalaman lebih dari 7 tahun,, sebagai pedagang dengan marke share yang luas karena letaknya jauh dari pasar.) Menjalankan operasional dan peraturan yang berlaku dengan baik. (Dapat mengelola dengan baik risiko operasional dan risiko kepatuhan) Rasa kekeluargaan antara nasabah dan pengelola. (Hubungan yang baik antara BMT dengan nasabah sehingga menghasilkan persepsi positif masyarakat) Support bisnis yang baik (BMT memiliki Inkopsyah sebagai support network and financial serta didukung aplikasi Bcore! sebagai IT yang baik) Lokasi kantor pelayanan sangat strategis dan bentuk tampilan kantor cukup representatif. Pelayanan prima (service excellent) diakui nasabah sangat memuaskan.

rencana anggaran satu tahun ke depan terdapat bagian rencana belanja modal, diantaranya Mesin hitung 1 unit, Scanner 1 unit, Televisi untuk nasabah 1 unit, Mading kaca & accessories, Kursi karyawan 3 unit, Komputer 3 unit untuk marketing, Meja manager 1 unit, Meja slip/ kwitansi. Hal tersebut menunjukkan terbatasnya sarana operasional). Keterbatasan kapasitas SDM pengelola (terutama pada bagian marketing yang merangkap sebagai account officer yang hanya terdiri dua orang) Kurang controlling dan bantuan dari pengurus terhadap pengelola (dari hasil wawancara diketahui bahwa waktu untuk bertemu dengan para pengurus BMT hanya 1 s.d 2 bulan sekali dan hanya dihadiri oleh manager) BMT belum mampu mengembangkan usaha nasabah pembiayaannya, baru sebatas membantu keperluan modal dan pemenuhan kebutuhan nasabah

Page 121: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

107

STRATEGI S - O STRATEGI W – O STRATEGI S - T STRATEGI W – T

Membuat berbagai produk yang lebih inovatif dan mempertahankan pelayanan prima, sehingga loyalitas nasabah tetap terjaga. Meningkatkan kegiatan promosi dengan cakupan wilayah yang lebih luas (Bogor – Jakarta) Membuat kegiatan sosial yang ditujukan untuk daerah sekitar dalam rangka beramal baik dan mempertahankan persepsi positif masyarakat.

Membuat kegiatan yang melibatkan seluruh nasabah, sehingga nasabah yang memiliki track record yang baik dapat berbagi solusi keberhasilan usahanya. Mengikutsertakan pengelola khususnya account officer dalam kegiatan pelatihan, sehingga lebih cermat dalam mengelola resiko kredit yang dihadapi Memaksimalkan pemanfaatan waktu yang dimiliki saat pertemuan dengan pengurus dan lebih memperat hubungan. Diharapkan kedekatan yang terjalin, pengurus akan lebih peduli dengan BMT.

Meningkatkan pengelolaan risiko strategis, dengan mempertahankan keunggulan yang dimiliki dan menjadikan kelemahan kompetitor sebagai keunggulan BMT. Melanjutkan promosi dan syi'ar ekonomi Islam yang telah dilakukan (seperti dari pabrik ke pabrik dan sekolah ke sekolah) dengan syi'ar dari majlis ta'lim ke majlis ta'lim. Dan melaksanakan kegiatan sosial yang disertai syi'ar ekonomi Islam.

Meningkatkan kapasitas SDM yang dimiliki dengan menyesuaikan asset yang dimiliki. BMT sebaiknya memperkuat modal anggotanya agar lebih optimal dalam pemberian pinjaman. Karena perolehan dana dari sumber pinjaman luar telah optimal. Dibutuhkan pendampingan usaha (capacity building) berupa manajemen dan pemasaran untuk mengembangkan usaha, selain bantuan modal yang dibutuhkan dan adanya variasi tingkat kebutuhan dan kemampuan UKMK.

Sumber: Data diolah, 2010

G. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEBERHASILAN BMT BERKAH MADANI CIMANGGIS

1. Validitas dan Reliabilitas

Untuk mendapatkan data yang akan dilakukan penyebarannya kepada 80

responden, peneliti terlebih dahulu melakukan try out angket yang dibagikan kepada

30 responden unutk menguji validitas dan reliabilitas dari seluruh pernyataan dalam

angket. Angket dibagi menjadi empat variabel, yaitu variabel keberhasilan, rasa

Page 122: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

108

memiliki, manajerial yang baik dan jaringan. Dimana setiap variabel utama tersebut

terdiri dari beberapa kisi-kisi pernyataan / indikator.

Tabel 4.5

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted Saya merasa BMT Berkah Madani Cimanggis telah berhasil untuk membantu menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan produktivitas masyarakat kecil.

47,37 14,171 ,616 . ,827

Saya merasa BMT telah berhasil untuk memberikan keuntungan yang maksimal

47,67 14,851 ,527 . ,834

Saya merasa sebagai mitra yang dekat dengan pengelola BMT Berkah Madani

47,37 14,171 ,616 . ,827

Saya merasa peduli dengan berhasil atau tidaknya BMT Berkah Madani

48,13 12,671 ,433 . ,860

Saya merasa BMT Berkah Madani kedepannya akan berkembang dengan baik.

47,57 14,047 ,595 . ,827

Saya merasa tujuan BMT Berkah Madani Cimanggis untuk meningkatkan permodalan bagi masyarakat kecil telah berhasil

47,37 14,171 ,616 . ,827

Saya merasa peraturan tentang porsi nisbah bagi hasil yang ditetapkan sudah tepat.

47,60 15,559 ,377 . ,853

Page 123: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

109

Saya merasa produk-produk yang ditawarkan BMT Berkah Madani memiliki persyaratan yang mudah dan ringan

47,67 14,851 ,527 . ,834

Saya merasa para pengelola BMT Berkah Madani Cimanggis telah optimal dan baik dalam bekerja

47,37 14,171 ,616 . ,827

Saya merasa puas dengan pelayanan BMT Berkah Madani Cimanggis

47,57 14,047 ,595 . ,827

Saya merasa pengawasan BMT Berkah Madani terhadap perkembangan usaha saya telah baik

47,67 14,851 ,527 . ,834

Saya merasa promosi yang telah dilaksanakan BMT Berkah Madani Cimanggis telah baik

47,57 14,047 ,595 . ,827

Dari hasil try out tersebut, diperoleh data yang menyatakan bahwa dari semua

pernyataan dalam angket yang diberikan kepada 30 responden hasilnya adalah valid

dan reliable, ini terbukti dengan nilai corrected item-total correlation masing-masing

item semuanya bernilai > 0,374 dan nilai cronbach’s alpha if item deleted masing-

masing item semuanya bernilai > 0,600.

Page 124: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

110

2. Analisis Kolerasi Spearman

Tabel 4.6 Analisis Kolerasi Spearman

Correlations

Keberhasilan Memiliki Manajerial Jaringan

Spearman's rho Keberhasilan Correlation Coefficient 1,000 ,744(**) ,714(**) ,043

Sig. (2-tailed) . ,000 ,000 ,706

N 80 80 80 80

Memiliki Correlation Coefficient ,744(**) 1,000 ,538(**) ,053

Sig. (2-tailed) ,000 . ,000 ,642

N 80 80 80 80

Manajerial Correlation Coefficient ,714(**) ,538(**) 1,000 ,228(*)

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 . ,042

N 80 80 80 80

Jaringan Correlation Coefficient ,043 ,053 ,228(*) 1,000

Sig. (2-tailed) ,706 ,642 ,042 .

N 80 80 80 80

a. Hipotesis:

Ho: Tidak ada hubungan (kolerasi) antara dua variabel atau angka kolerasi 0

Ha: Ada hubungan (kolerasi) antara dua variabel atau angka kolerasi tidak 0

Uji dilakukan dua sisi karena akan dicari ada atau tidak ada hubungan/ kolerasi,

bukan lebih besar/ kecil.

b. Pengambilan Keputusan:

Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima.

Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.

Page 125: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

111

c. Keputusan:

Angka pada output antara "memiliki" dengan "manajerial" adalah + 0,538.

Angka tersebut menunjukkan lemahnya hubungan antara "memiliki" dengan

”manajerial” (dibawah 0,5), sedang tanda '+" menunjukkan bahwa semakin tinggi

rasa memiliki BMT yang dimiliki nasabah, akan semakin tinggi tingkat manajerial

yang baik nya. Demikian sebaliknya, makin rendah rasa memiliki makin rendah pula

tingkat manajerial yang baik nya.

Sedangkan angka yang dihasilkan output antara "memiliki" dengan "jaringan"

adalah + 0,053. Angka tersebut menunjukkan lemahnya hubungan antara "memiliki”

dengan "jaringan" (diatas 0,5), sedangkan tanda '+" menunjukkan bahwa semakin

tinggi rasa memiliki maka semakin tinggi jaringan yang dimiliki. Demikian

sebaliknya, semakin rendah rasa memiliki maka jaringan juga semakin rendah.

Dan angka pada output antara "manajerial" dengan "jaringan" adalah + 0,228.

Angka tersebut menunjukkan lemahnya hubungan antara "keberhasilan dengan

"jaringan" (dibawah 0,5), sedang tanda '+" menunjukkan bahwa semakin baik

manajerial yang dimiliki BMT, akan semakin tinggi jaringan yang dimiliki. Demikian

sebaliknya, makin buruk manajerial BMT, maka makin rendah pula jaringan yang

dimilikinya.

Pada bagian kedua output (kolom Sig. (2-tailed)) pada Spearman, untuk

kolerasi variabel "memiliki" dengan "manajerial" didapat angka probabilitas 0,000.

Oleh karena angka tersebut dibawah 0,05, Maka Ho ditolak atau sebenarnya ada

hubungan yang signifikan antara rasa memiliki BMT dengan manajerial yang baik .

Page 126: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

112

Sedangkan kolom Sig. (2-tailed) Spearman, untuk kolerasi variabel

"memiliki" dengan "jaringan" didapat angka probabilitas 0,642. Oleh karena angka

tersebut diatas 0,05, Maka Ho diterima atau sebenarnya tidak ada hubungan yang

signifikan antara rasa memiliki BMT dengan jaringan yang dimiliki.

Dan kolom Sig. (2-tailed) pada Sperman, untuk kolerasi variabel "manajerial"

dengan "jaringan" didapat angka probabilitas 0,042. Oleh karena angka tersebut

diatas 0,05, Maka Ho ditolak atau sebenarnya ada hubungan yang signifikan antara

manajerial BMT yang baik dengan jaringannya.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4.7

Ringkasan Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel Beta Deviasi Standar Nilai-t Prob

Konstanta (α) 1,372 ,730 1,880 ,064

Rasa memiliki ,187 ,057 3,297 ,001

Manajerian yang Baik ,217 ,025 8,699 ,000

Jaringan -,153 ,074 -2,068 ,042

Adjusted R2 = 0,636 ; R2 = 0,65 ; F = 47,028 ; Sig F = 0.000 Sumber: Data Primer, 2010

Dari hasil pengolahan didapat model persamaan regresi:

Y = 1,372 + 0,187X1 + 0.217X2 - 0,153X3

Page 127: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

113

Dimana:

Y = Keberhasilan BMT

X1 = Rasa Memiliki

X2 = Manajerial yang baik

X3 = Jaringan

Dari persamaan regresi tersebut dapat dilihat bahwa variabel rasa memiliki

mempunyai koefisien sebesar 0,187. Besarnya koefisien tersebut menunjukkan

pengaruh positif yang berarti semakin tinggi rasa mamiliki maka semakin tinggi pula

tingkat keberhasilan BMT. Koefisien variabel manajerial yang baik sebesar 0,217

menunjukkan pengaruh positif yang berarti semakin tinggi manajerial yang baik

maka semakin tinggi juga tingkat keberhasilan BMT. Sedangkan koefisien jaringan

sebesar 0,153 menunjukkan pengaruh negatif yng berarti semakin tinggi jaringan

maka akan semakin rendah tingkat keberhasilan BMT.

Besarnya perubahan variabel keberhasilan BMT mampu dijelaskan oleh rasa

memiliki, manajerial yang baik dan jaringan sebesar 65% (R2 = 0,65). Variabel lain

yang menjelaskan variable keberhasilan BMT adalah sebesar 35%. Pengujian

hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji-F yang dibantu dengan program

statistic SPSS for Window Release 13. Pengujian dilakukan dengan taraf signifikasi

0.05 atau tingkat kepercayaan 95% dua sisi (2-tailed).

Analisis berikut merupakan jawaban dari perumusan masalah kedua yang

diformulasikan dalam hipotesis sebagai berikut:

Page 128: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

114

Ha : bi ≠ 0 Variabel rasa memiliki, manajerial yang baik dan jaringan

berpengaruh terhadap keberhasilan BMT (dengan asumsi variabel lain

diabaikan dan konstan).

Dari uji F, didapat bahwa Fhitung sebesar 47,028, sedangkan Ftabel dengan

derajat kebebasan 0.05 (5%), dengan ketentuan numerator (pembilang = jumlah

variabel -1) atau 4-1 =3; dan numerator (penyebut = jumlah kasus – jumlah variabel)

atau 80-4 = 76, maka diperoleh Ftabel = 4,08.

Dengan hasil perhitungan angka Fhitung 47,028 > Ftabel sebesar 4,08. Maka

Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat hubungan linear antara rasa memiliki,

manajerial yang baik, jaringan dengan keberhasilan BMT.

Page 129: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

115

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, baik melalui hasil wawancara mendalam terhadap

pengelola BMT Berkah Madani Cimanggis, pengamatan langsung terhadap objek

penelitian, dan analisis dokumen laporan keuangan, maka penulis dapat

menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pada bagian kedua output (kolom Sig. (2-tailed)) pada Spearman, untuk kolerasi

variabel "memiliki" dengan "manajerial" didapat angka probabilitas 0,000. Oleh

karena angka tersebut dibawah 0,05, Maka Ho ditolak atau sebenarnya ada

hubungan yang signifikan antara rasa memiliki BMT dengan manajerial yang

baik.. Sedangkan kolom Sig. (2-tailed) Spearman, untuk kolerasi variabel

"memiliki" dengan "jaringan" didapat angka probabilitas 0,642. Oleh karena

angka tersebut diatas 0,05, Maka Ho diterima atau sebenarnya tidak ada

hubungan yang signifikan antara rasa memiliki BMT dengan jaringan yang

dimiliki. Dan kolom Sig. (2-tailed) pada Sperman, untuk kolerasi variabel

"manajerial" dengan "jaringan" didapat angka probabilitas 0,042. Oleh karena

angka tersebut dibawah 0,05, Maka Ho ditolak atau sebenarnya ada hubungan

yang signifikan antara manajerial BMT yang baik dengan jaringannya.

Page 130: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

116

2. Dengan angka R2 sebesar 0,650 yang berarti 65% Keberhasilan BMT dapat

dijelaskan oleh variabel Rasa memiliki, Manajerial yang baik dan Jaringan.

Sedangkan sisanya 35% dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Secara umum besar

pengaruh variabel rasa memiliki, manajerial yang baik dan jaringan terhadap

keberhasilan BMT (R) sebesar 0.806, berarti mempunyai hubungan dengan

kategori “kuat”.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis

dapat dilihat dari beberapa analisis. Berikut ini adalah hasil dari masing-masing

analisis yang telah dilakukan:

a. Analisis Laporan Keuangan

Dari hasil analisis laporan keuangan diatas dapat disimpulkan bahwa salah

satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis

dari sisi ekonomi adalah kemampuannya dalam mengelola keuangan.

Terbukti dengan keadaan keuangan pada tahun 2007, 2008 dan 2009 yang

tergolong likuid dengan nilai rasio 1,10 pada tahun 2007, 1,06 pada tahun

2008 dan 1,16 pada tahun 2009. Tergolong solvabel dengan nilai 1,24 pada

tahun 2007, 1,14 pada tahun 2008 dan 1,17 pada tahun 2009. Dan memiliki

kemampuan menciptakan laba atau dengan rentabilitas yang baik.

b. Analisis Karakteristik

Secara keseluruhan karakteristik yang nasabah miliki mendukung

keberhasilan usaha mereka. Keberhasilan usaha para nasabah pembiayaan

akan memperlancar perputaran uang di BMT. Dengan kata lain faktor

Page 131: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

117

selanjutnya yang mempengaruhi keberhasilan adalah karakteristik nasabah

pembiayaan BMT Berkah Madani Cimanggis.

c. Analisis Risiko

Dari hasil analisis risiko yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa salah satu

faktor yang mendukung keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis adalah

kemampuaan BMT Berkah Madani Cimanggis untuk mengolah beberapa

risiko, diantaranya risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko

reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan. Sedangkan risiko kredit dan

risiko hukum belum dapat olah dengan baik.

d. Analisis Value and Attitude Anggota terhadap Bisnis

Dari hasil analisis diketahui bahwa kedekatan antara nasabah dengan

pengelola BMT Berkah Madani Cimanggis berdampak baik bagi attitude

nasabah dalam perkembangan bisnisnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

kedekatan antara nasabah dengan pengelola merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis.

e. Analisis Sistem Support Bisnis

Dari analisis ini diketahui bahwa sistem Information Technology (IT) yang

digunakan BMT Berkah Madani Cimanggis dan jalinan kerjasama bersama

Inkopsyah merupakan bagian dari faktor yang mempengaruhi keberhasilan

BMT Berkah Madani Cimanggis.

Page 132: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

118

B. Saran

Beberapa saran yang penulis sampaikan berdasarkan hasil penelitian dengan

harapan BMT Berkah Madani Cimanggis dapat meningkatkan keberhasilan yang

telah dicapai, diantaranya dengan:

1. Agar menghasilkan analisa yang akurat dan tepat, dilaksanakan pelatihan

mendalam bagi para account officer.

2. Agar BMT dapat mengetahui secara pasti keadaan usaha nasabah dan nasabah

dapat sharing berbagai kendala yang dihadapi untuk mendapatkan solusi demi

kemajuan usahanya, dilaksanakan pengawasan usaha nasabah secara langsung

dan teratur oleh pihak BMT yang berkompetensi.

3. Agar mempererat hubungan baik antar nasabah dan antar nasabah dapat saling

bertukar pengalaman dan pikiran untuk perkembangan usaha serta memperluas

jaringan usaha. Dilaksanakan kegiatan yang diperuntukkan untuk pengembangan

usaha nasabah, seperti pelatihan usaha atau perkumpulan antara nasabah dan

pengelola BMT (pengajian ataupun arisan).

4. Agar peran BMT Berkah Madani Cimanggis untuk lebih mengembangkan usaha

nasabah, bukan hanya sekedar memberikan bantuan modal. Dibutuhkan

pendampingan usaha (capacity building) berupa manajemen dan pemasaran

untuk mengembangkan usaha, selain bantuan modal yang dibutuhkan. Dan perlu

diadakan variasi tingkat kebutuhan dan kemampuan UKMK. Dengan begitu akan

Page 133: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

119

tercipta segmentasi yang menghasilkan ragam sistem pembiayaan yang cocok

untuk setiap kategori segmen UKMK.

5. Agar masalah keterbatasan dana dalam pemenuhan permohonan pembiayaan

dapat teratasi. Dengan kondisi BMT Berkah Madani Cimanggis yang telah

melaksanakan kerjasama keuangan dengan INKOPSYAH maupun instansi

perbankan dirasa telah maksimal sesuai kapasitas BMT yang jika dipaksakan

akan berdampak tidak baik. BMT Berkah Madani Cimanggis lebih memperkuat

permodalan anggotanya. Atau dapat diupayakan degan memberi batasan jumlah

nasabah pembiayaan, sehingga pemberian pinjaman pada nasabah yang ada dapat

dilakukan secara optimal sehingga hasilnya juga akan lebih optimal.

6. Agar mempertahankan persepsi positif masyarakat, diadakan acara sosial yang

ditujukan khususnya untuk masyarakat sekitar (Depok, Bogor dan Jakarta Timur).

7. Agar dapat meningkatkan nilai profitabilitas BMT Berkah Madani Cimanggis

dapat mengoptimalkan asset yang dimiliki.

8. Agar meningkatkan peformance mudharabah BMT Berkah Madani Cimanggis

maupun Lembaga Keuangan Syariah lainnya dapat melakukan beberapa hal

diantaranya:

a. Peningkatan kualitas preferensi Mudharib dalam menerima amanah.

b. Peningkatan kualitas transparansi dalam kontrak seperti penyusunan

kontrak yang lebih terperinci dan pemakaian benchmarking.

Page 134: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

120

c. Penerapan standar akuntansi yang memadai, yaitu sistem akuntansi yang

selain sesuai dengan konsep syariah juga harus dapat menentukan level

resiko dari transaksi.

d. Untuk mengurangi resiko ketidakpastian usaha, Lembaga Keuangan Syariah

(LKS) memerlukan Lembaga Penjamin. Lembaga ini menjamin kelayakan

permohonan dan pengunaan dana, kelayakan produksi, kelayakan praktek

pemasaran dan kelayakan pengelolaan keuangan bagi pengusaha yang

mengajukan pembiayaan mudharabah.

Page 135: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

121

DAFTAR PUSTAKA Agung Nugroho, Bhuono. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan

Menggunakan SPSS. Yogyakarta: CV.Andi Offset, 2005. Baihaqi, Abd. Madjid dan Saifuddin A. Rasyid Paradigma Baru Ekonomi

Kerakyatan Sistem Syari'ah: Perjalanan Gagasan dan Gerakan BMT di Indonesia. Jakarta: Pinbuk, 2000

Bakhri, Mokh. Syaiful "BMT-MMU Sidogiri: Sukses Memasuki Dunia Lain", artikel

ini diakses pada 08 April 2010 dari http://www.pnm.co.id/content.asp?id=740&mid=54

Berkah Madani News diakses pada tanggal 12 Desember 2009 dari

www.berkahmadani.co.id Blochar, Chen dan Lin. Manajemen Biaya. Jakarta: Salemba Empat, 2000. Citrus, "Faktor Keberhasilan", artikel ini diakses pada 22 Juli 2010 dari

http://www.emfajar.net/chit-chat/faktor-keberhasilan/ Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana, 2009. Demodar, Gujarati. Ekonometrika Dasar, Penerjemah Sumarno Zain, PT Gelora

Aksara Pratama 1999 Djohanputro, Bramantyo. Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi. Jakarta: Penerbit

PPM, 2006. Faisal. "Profil Koperasi: KOPPONTREN Sidogiri: Kemandirian Ekonomi Pola

Syariah", artikel ini diakses pada 08 April 2010 dari http://jurnal.diskopjatim.go.id/index.php?option=com_content&view=articl&id=58:profil-koperasi-koppontren-sidogiri-kemandirian-ekonomi-pola-syariah&catid=37:edisi-april-2008

Fitriyani, Yeni. "Peranan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Dalam Permodalan

Usaha Kecil Mengenai Usaha Kecil Menengah (UKM)" Skripsi S1 Fakultas Syari'ah dan Hukum, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004.

Page 136: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

122

Haidir. “Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitassebagai alat evaluasi kinerja koperasi : Suatu Tinjauan Aspek Keuangan Pada BMT-MMU Sidogiri-Pasuruan”. 2007

Indradie, Andri. "Kredit Mikro BRI Tambah Rp 1,2 Triliun". Artikel ini diakses pada

11 April 2010 dari http://www.kontan.co.id/index.php/keuangan/news/33528/Kredit-Mikro-BRI-Tambah-Rp-12-Triliun

Iqbal Gifari, Muhammad "Analisis Kesehatan BMT", artikel ini diakses pada tanggal

08 April 2010 dari http://www.mitrariset.com/2009/baitul-maal-wat-tamwil-bmt.html Jawapos.com. "Koperasi Sidogiri Beraset Rp 54 M", artikel ini diakses pada tanggal

08 April 2010 dari http://pasuruan.info/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=1650

Kahf, Monzer. Ekonomi Islam (Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi

Islam) Terjemahan Machnun Husein (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1995).

Kamus Wikipedia Indonesia diakses pada 14 Februari 2010 dari http://wikipedia.org Kholid, Hendra "Lembaga Pengembangan Ekonomi Swadaya Masyarakat (Pinbuk

dan Ikopontern)", artikel ini diakses pada tanggal 08 April 2010 dari http://hendrakholid.net/bog/2009/05/26/pinbuk-dan-inkopontren-2/

Kristanto Bachtiar, Andi. "Strategi BMT Dalam Pemasaran dan Penyaluran Ijarah

Murni Menurut Perspektif Islam (Studi Kasus Pada LKS Berkah Madani Kelapa Dua)" Skripsi S1 Fakultas Syari'ah dan Hukum, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Maharazi, Abdullah. "Peranan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) Dalam

Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil (BMT)." Skripsi S1 Fakultas Syari'ah dan Hukum, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Masrahati. "Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Return

Saham Pada Perusahaan", (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010).

Muhammad. Manajemen Dana Bank Syari'ah. Yogyakarta: EKONISIA, 2004.

Page 137: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

123

Nachrowi D, Hardius Usman. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: LP FEUI, 2006.

Nursamsiah. "Konsep Pendistribusian Zakat dan Aplikasinya Pada Lembaga Amil

Zakat (Studi Kasus Baitul Maal Muamalat)" Skripsi S1 Fakultas Syari'ah dan Hukum, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005.

Prihatin Dwi Riyanti, Benedicta Kewirausahaan dari Sudut Pandang Psikologi

Kepribadian. Jakarta: Penerbit PT Grasindo, 2003. Rahman H, Maman. "Tinjauan Pendayagunaan Zakat (Studi Kasus Pada BMT BRI)".

Skripsi S1 Fakultas Syari'ah dan Hukum, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Ridwan, Muhammad . Manajemen Baitul Maal watamwil. Jogjakarta: UII Press,

2004 Rivai,Veithzal dan Andariia Permata. Credit Management Handbook. Jakarta:

Rajawali Pers, 2008. Rizky, Awalil BMT Fakta dan Prospek Baitul Maal wat Tamwil Yogyakarta:

Penerbit UCY Press, 2007 Rochaety, Etty.dkk. Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2007. Sakai, Minako. “Mendayagunakan Pembiayaan Mikro Islam”. Australia Indonesia

Governance Research Partnership, 2008. Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT.Elex Media

Komputindo, 2000. Sartika, Tiktik. "Jaringan Kerjasama Kegiatan Usaha Kecil Menengah Dalam

Organisasi Koperasi". Media Ekonomi IX. NO.2 (Agustus 2003): h. 137-151 Soleh, M. "Peranan BMT Center Dalam Pemberdayaan Masyarakat". Skripsi S1

Fakultas Syari'ah dan Hukum, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.

Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga keuangan Syariah. Yogyakarta: EKONISIA,

2007. Sugitono. Metode penelitian bisnis. Bandung: Alvabeta, 2005.

Page 138: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21403/1/LIA... · KATA PENGANTAR Syukur tiada henti pada Illahi Rabbi atas keindahan

124

Suryana. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses Edisi

Pertama, Jakarta: Salemba Empat, 2003. Tasmara, Toto. Etos Kerja Pribadi Muslim. Yogyakarta: DEW, 1995. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus

BesarBahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka, 1995. Vidyawati, Dini. "Peranan BMT Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Pengusaha

Kecil (Studi Kasus Pada BMT Al-Karim – Pondok Indah Jakarta Selatan)" Skripsi S1 Fakultas Syari'ah dan Hukum, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004.

Wijaya, Toni. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Penerbit

Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2009. Weston, Fred dan Eugene, F.Brigham. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Jilid I.

Jakarta: Erlangga, 1993. Yunus, Muhammad Bank Kaum Miskin: Kisah Yunus dan Grameen Bank Memerangi

Kemiskinan. Penerjemah, Irfan Nasution Cet.4. Depok: Marjin Kiri, 2007 Yusuf, Jopie. Analisis Kredit Untuk Account Officer. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 1995. "BMT Shar-e Perlu Ditiru" Republika. 28 Agustus 2009. "Yang Terinspirasi oleh Grameen Bank." Republika. 02 September 2009.