faal-kerja

22
FAAL KERJA DAN BIOMEKANIKA 2.1 Pengertian Kerja Menurut Sutalaksana, bekerja merupakan suatu kegiatan manusia merubah keadaan-keadaan tertentu dari alam lingkungan yang ditujukan untuk mempertahankan dan memelihara kelangsungan hidupnya. Studi ergonomi yang kaitannya dengan kerja manusia dalam hal ini ditunjukan untuk mengevaluasi dan merancang kembali tata cara kerja yang harus diaplikasikan, agar dapat memberikan peningkatan efektivitas dan efesiensi selain juga kenyamanan ataupun keamanan bagi manusia sebagai pekerjanya (Sutalaksana, 1979). Salah satu tolak ukur (selain waktu) yang diaplikasikan untuk mengevaluasi apakah tata cara sudah dirancang baik atau belum adalah dengan mengukur penggunaan energi kerja yang harus dilakukan untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Berat ringannya kerja yang dilakukan oleh seorang pekerja akan dapat ditentukan oleh gejala-gejala perubahan yang dapat diukur lewat pengukuran anggota tubuh/fisik manusia antara lain: 1. Laju detak jantung 2. Tekanan darah 3. Temperatur badan

Transcript of faal-kerja

Page 1: faal-kerja

FAAL KERJA DAN BIOMEKANIKA

2.1 Pengertian Kerja

Menurut Sutalaksana, bekerja merupakan suatu kegiatan manusia merubah

keadaan-keadaan tertentu dari alam lingkungan yang ditujukan untuk

mempertahankan dan memelihara kelangsungan hidupnya. Studi ergonomi yang

kaitannya dengan kerja manusia dalam hal ini ditunjukan untuk mengevaluasi dan

merancang kembali tata cara kerja yang harus diaplikasikan, agar dapat

memberikan peningkatan efektivitas dan efesiensi selain juga kenyamanan

ataupun keamanan bagi manusia sebagai pekerjanya (Sutalaksana, 1979).

Salah satu tolak ukur (selain waktu) yang diaplikasikan untuk

mengevaluasi apakah tata cara sudah dirancang baik atau belum adalah dengan

mengukur penggunaan energi kerja yang harus dilakukan untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tersebut. Berat ringannya kerja yang dilakukan oleh seorang

pekerja akan dapat ditentukan oleh gejala-gejala perubahan yang dapat diukur

lewat pengukuran anggota tubuh/fisik manusia antara lain:

1. Laju detak jantung

2. Tekanan darah

3. Temperatur badan

4. Konsumsi oksigen yang dihirup

5. Kandungan kimiawi dalam tubuh

2.2 Pembagian kerja

Secara umum jenis kerja dibedakan menjadi dua bagian yaitu kerja fisik

dan kerja mental. Pengertian dari kerja fisik dan kerja mental, yaitu:

1. Kerja fisik

Pengeluaran energi relatif lebih banyak dan pada jenis ini dapat dibedakan lagi

menjadi dua, yaitu:

A. Kerja Statis

Page 2: faal-kerja

a. Tidak menghasilkan gerak

b. Konstraksi otot bersifat isometris

c. Kelelahan lebih cepat terjadi

B. Kerja dinamis

a. Menghasilkan gerak

b. Konstraksi otot bersifat ritmis

c. Kelelahan relatif agak lama terjadi

d. Konstraksi otot bersifat isotonis

2. Kerja mental

Pengeluaran energi relatif sedikit dan cukup sulit untuk mengukur

kelelahannya. Hasil kerja manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu:

a. Faktor-faktor dari individu, meliputi sikap, fisik, minat, motivasi jenis

kelamin, pendidikan keterampilan, pengalaman, dan seterusnya.

b. Faktor-faktor situasional, meliputi lingkungan fisik, mesin dan faktor

peralatan, metode kerja, dan seterusnya.

Selain pembagian kerja, juga terdapat kriteria-kriteria yang dapat

digunakan untuk mengetahui pengaruh pekerjaan terhadap manusia dalam suatu

sistem kerja. Kriteria-kriteria tersebut adalah:

1. Kriteria Faal

Meliputi kecepatan denyut jantung, konsumsi oksigen, tekanan darah,

tingkat penguapan, temperatur tubuh, komposisi kimia dalam darah dan air

seni, dst. Tujuannya adalah untuk mengetahui perubahan fungsi alat-alat tubuh

selama bekerja.

2. Kriteria Fisiologis kerja

Meliputi kejenuhan, emosi, motivasi, sikap, dan seterusnya. Tujuannya

adalah untuk mengetahui perubahan kejiwaan yang timbul selama berkerja.

3. Kriteria Hasil kerja

Meliputi pengukuran hasil kerja yang diperoleh dari pekerja selama

berkerja. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi kerja dengan

melihat hasil kerja yang diperoleh dari kerja.

Page 3: faal-kerja

2.3 Kelelahan Kerja

Definisi umum dari kelelahan kerja adalah suatu kondisi dimana terjadi

pada saraf dan otot manusia sehingga tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana

mestinya. Kelelahan dipandang dari sudut industri adalah pengaruh dari kerja

pada pikiran dan tubuh manusia yang cenderung untuk mengurangi kecepatan

kerja mereka atau menurunkan kualitas produksi atau kedua-duanya dari

performansi optimum seorang operator. Cakupan dari kelelahan yaitu:

1. Penurunan dalam performansi kerja

a. Pengurangan dalam kecepatan dan kualitas output yang terjadi bila

melewati suatu periode tertentu.

b. Disebut fatique Industri.

2. Pengurangan pada kapasitas kerja

a. Perusakan otot atau ketidak keseimbangan susunan saraf untuk

memberikan stimulasi.

b. Disebut fatique fisiologi

3. Laporan-laporan subyektif dari pekerja

a. Berhubungan dengan perasaan gelisah dan bosan.

b. Disebut juga fatique psikologis

4. Perubahan-perubahan dalam aktivitas dan kapasitas lainnya

a. Perubahan fungsi fisiologis atau perubahan dalam kemampuan melakukan

aktivitas fisiologis.

b. Disebut fatique fungsional.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kelelahan yaitu: penentuan

lamanya waktu kerja, penentuan lamanya waktu istirahat, sikap mental pekerja,

besar beban kerja, kebosanan pekerja dalam lingkungan kerja yang tetap, kondisi

operator pada waktu melaksanakan pekerjaan, kecapaian kerja, lingkungan fisik

pekerja, jenis dan kebiasaan olahraga, jenis kelamin, usia., dan sikap kerja.

Adapun pengukuran kelelahan dapat dilakukan dengan cara:

a. Mengukur kecepatan denyut jantung

b. Mengukur kecepatan pernapasan

c. Mengukur tekanan darah

Page 4: faal-kerja

d. Menghitung jumlah kadar oksigen yang dikonsumsi

e. Menghitung perubahan suhu tubuh

f. Perubahan komposisi kimia darah dan urine

g. Jumlah karbondioksida yang terpakai

Kelelahan otot adalah kelelahan yang terjadi karena kerja otot, dengan

adanya aktivitas kontraksi dan relaksasi. Tipe aktivitas (Ryan : Work & effort)

adalah:

a. Pengeluaran sejumlah energi secara tepat

b. Pekerjaan yang dikerjakan terus menerus

c. Pekerjaan setempat atau lokal yang terus menerus berulang dengan

pengeluaran energi yang cukup besar

d. Perilaku yang dibatasi

Mengurangi kelelahan otot (brouha dalam physiolgy Industry)

menyarankan agar:

a. Mengatur periode istirahat yang cukup berdasarkan atas pertimbangan

fisiologis

b. Mengatur regu-regu kerja dengan baik dan dapat menyeimbangkan tekanan

fisiologis diantara angota pekerja

c. Mengatur beban kerja dengan melakukan perancangan kerja

d. Menyediakan kebutuhan-kebutuhan operator yang cukup dalam lingkungan

kerja yang panas seperti air dan garam

e. Menyeleksi pekerja yang didasarkan atas kemampuan fisik mereka dan tingkat

pelatihan (training) untuk aktivitas tertentu yang mana membutuhkan energi

yang cukup banyak.

2.4 Penentuan waktu istirahat (recovery)

Penentukan waktu istirahat atau recovery teoritis terdapat dua cara

penentuan. Dua cara penentuan tersebut yaitu:

Page 5: faal-kerja

a. Berdasarkan konsumsi energi yang didapatkan dari konversi kecepatan denyut

jantung.

R=|T ( K−S )

K−1,5|

Keterangan: R = Waktu istirahat (menit)

T = Total waktu kerja

K = Energi yang dikeluarkan dalam bekerja

S = Konstanta (nilainya berdasarkan tabel dibawah)

Tabel 2.1 Penentuan Nilai S

Tingkat Pekerjaan S

Undully heavy

Very heavy

Heavy

Moderate

Light

Very light

Over 12.5

10-12.5

7.5-10

5-7.5

2.5-5

under 2.5

b. Berdasarkan kapasitas oksigen terukur

R=|W (B−S )

B−0 .3|

Keterangan : R = Waktu istirahat (jam)

W = Waktu total kerja (jam)

B = Kapasitas oksigen pada saat bekerja (liter/menit)

S = Kapasitas oksigen pada saat diam

Page 6: faal-kerja

Energi yang dibutuhkan untuk kegiatan sehari-hari seperti ditunjukan oleh tabel

dibawah ini.

Tabel 2.2 Perbedaan Energi Pria dan Wanita

Jenis Pekerjaan/pekerja Pria (Kkal/hari) Wanita (Kkal/hari)

Sekretaris 2700 2250

Pengemudi 3000 2500

Operator mesin 3300 2700

Buruh kasar 3900 3250

Penari balet 3900 3250

Altlet 4800 4250

Tabel 2.3 Kebutuhan Energi Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan Energi (Kkal/hari)

Duduk 0.3

Berdiri 0.6

Berjalan 2.1

Berjalan dengan beban 10 kg 3.6

Berjalan dengan kecepatan 16 km 5.2

Mendaki dengan sudut 30o 13.7

2.5 Definisi Biomekanika

Biomekanika adalah suatu ilmu pengetahuan yang merupakan kombinasi

dari ilmu fisika (khususnya mekanika) dan teknik, dengan berdasar pada biologi

dan juga pengetahuan lingkungan kerja. Oleh Winter (1990), mendefinisikan

bahwa biomekanika dari gerakan manusia adalah ilmu yang menyelidiki,

menggambarkan dan menganalisis gerakan manusia.

Biomekanika umum adalah bagian dari biomekanika yang berbicara

mengenai hukum-hukum dasar yang mempengaruhi tubuh organik manusia baik

dalam posisi diam maupun bergerak. Biostatik adalah bagian dari biomekanika

umum yang hanya menganalisa bagian tubuh dalam keadaan diam maupun

bergerak pada garis lurus dengan kecepatan seragam (uniform). Biodinamik

Page 7: faal-kerja

adalah bagian dari biodinamika umum yang berkaitan dengan gerakan-gerakan

tubuh tanpa mempertimbangkan gaya yang terjadi (kinematik) dan gaya yang

disebabkan gaya yang bekerja dalam tubuh (kinetik). Occupational Biomechanics

didefinisikan sebagai bagian dari mekanik terapan yang mempelajari interaksi

fisik antara pekerja dengan mesin, material, dan peralatan dengan tujuan untuk

meminimumkan keluhan pada sistem kerangka otot agar produktivitas kerja dapat

meningkat (Chaffin & Anderson, 1984).

Pendekatan Biomekanika memandang tubuh sebagai suatu sistem yang

terdiri dari elemen-elemen yang saling berkaitan dan terhubung satu sama lain

melalui sendi-sendi dan jaringan otot yang ada. Prinsip-prinsip fisika digunakan

untuk menyatakan tegangan mekanik pada tubuh dan gaya otot yang diperlukan

untuk mengimbangi tegangan-tegangan tersebut.

Dalam melakukan analisis biomekanik, tubuh manusia dipandang sebagai

suatu sistem yang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan). Tiap link

mewakili segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.

Menurut Chaffin & Anderson (1984), tubuh manusia terdiri dari link, yaitu :

1. Link lengan bawah yang dibatasi joint telapak tangan dan siku

2. Link lengan atas yang dibatasi joint siku dan bahu

3. Link punggung yang dibatasi joint bahu dan pinggul

4. Link paha yang dibatasi joint pinggul dan lutut

5. Link betis yang dibatasi joint lutut dan mata kaki

6. Link kaki yang dibatasi joint mata kaki dan telapak kaki

2.6 Analisis Biomekanika

Analisis biomekanika ada 2 (dua) yaitu secara statis berupa analisis

besarnya gaya dan momen yang terjadi pada bagian-bagian tubuh tertentu, saat

tubuh dalam kondisi tanpa gerakan. Sedangkan analisis biomekanika secara

dinamis adalah analisis besarnya gaya dan momen yang terjadi pada bagian-

bagian tubuh tertentu saat tubuh dalam kondisi bergerak. Menurut Winter (1990),

terhadap tiga jenis gaya bekerja di dalam tubuh manusia, yaitu :

Page 8: faal-kerja

1. Gaya Gravitasi yaitu gaya yang melalui pusat massa dari segmen tubuh

manusia dengan arah ke bawah. Besar gayanya adalah massa di kali percepatan

gravitasi (F = m.g).

2. Gaya Reaksi yaitu gaya yang terjadi akibat beban pada segmen tubuh atau berat

segmen tubuh itu sendiri.

3. Gaya Otot yaitu gaya yang terjadi pada bagian sendi, baik akibat gesekan sendi

atau akibat gaya pada otot yang melekat pada sendi, dan gaya ini

menggambarkan besarnya momen otot.

Dengan mendefinisikan jenis pekerjaan dan postur tubuh didalam

melakukan pekerjaan tersebut, dapat dihitung besarnya gaya dan momen yang

terjadi pada setiap link dan sendi melalui analisa mekanik. Baik pada saat tubuh

dalam posisi diam (biostatic) maupun pada saat bergerak (biodynamic).

Hukum Kesetimbangan Gaya menyatakan bahwa penjumlahan aljabar dari semua

gaya yang bekerja pada suatu benda dalam keadaan kesetimbangan statis adalah

sama dengan nol ( F = 0). Untuk mendapatkan kesetimbangan gaya secara

keseluruhan, maka gaya-gaya dibedakan sedikitnya dalam dua arah, yaitu vertikal

dan horizontal. Sehingga diperoleh rumus kesetimbangan gaya sebagai berikut:

∑ Fx = 0 ; untuk arah horizontal

∑ F y = 0 ; untuk arah vertikal

Kemudian dari Hukum Kesetimbangan Momen menyatakan bahwa

penjumlahan aljabar momen-momen dari semua gaya yang bekerja pada satu

suatu benda dalam keadaan kesetimbangan statis adalah sama dengan nol (∑M =

0).

Prinsip-prinsip dasar yng diaplikasikan pada mekanika di atas, dapat

dilakukan analisis biomekanika pada berbagai segmen tubuh manusia dengan

memandang tubuh sebagai sistem multiple link, maka hasil perhitungan gaya dan

momen pada suatu link akan dipengaruhi link sebelumnya dan akan

mempengaruhi link selanjutnya. Oleh sebab itu link terakhir (link kaki) akan

menahan beban yang berasal dari berat seluruh link sebelumnya, baik beban

eksternal maupun beban link itu sendiri. Dalam menganalisis biomekanika

khususnya pada perajin gerabah perlu digambarkan secara diagram segment-

Page 9: faal-kerja

segment tubuh yang akan dianalisis yaitu pada bagian lengan yang bertujuan

memudahkan dalam menentukan gaya-gaya yang berpengaruh pada sistem

anatomi tubuh manusia.

- Hasil dan Pembahasan

Perajin dalam melakukan kerja menggunakan peralatan baru sebelumnya

perlu dilakukan pelatihan dan sosialisasi agar nantinya diharapkan dapat

menerima serta memahami untuk bekerja secara nyaman dan lebih ergonomis.

Biaya untuk membuat satu prototype peralatan meja putar perboard yang

dilengkapi motor penggerak beserta kursi fleksibel sekitar Rp 350.000,- serta

diperlukan bahan dan komponen yang harus dimodifikasi sedemikian rupa, karena

tidak dijual secara bebas dipasaran.

Perbandingan kondisi kerja perajin gerabah dalam melakukan aktivitas

pembuatan guci dapat dilihat pada tabel 2, terlihat data hasil analisis Nodic Body

Map adanya perubahan berupa penurunan tingkat keluhan rasa sakit pada anggota

tubuh, juga konsumsi energi menjadi lebih efisien. Beban yang ditahan untuk

analisis biomekanik juga mengalami penurunan. Hal ini berakibat pada kenaikan

produktifitas kerja para perajin gerabah.

Tabel 2.4 Perbandingan Kondisi Kerja Sebelum dan Sesudah Menggunakan Peralatan BaruNo. Atribut Sebelum

PerbaikanSesudah Perbaikan

1 Nordic Body Map Leher 29 orang 3 orang

Punggung 45 orang 2 orang Pinggang 46 orang 1 orang Pergelangan kaki 33 orang 2 orang

2 Denyut Jantung Saat bekerja (Beats/minute)

115,54 100,76

Saat istirahat (Beats/minute)

68,42 70,58

Konsumsi energi (Kkal/menit)

3,0098 1,7482

3 Biomekanika Beban yang ditahan (Σy)

1757,844 N 1407,199 N

4 Produktivitas Waktu standar 38,73 menit 26,80 menit Output standar 12 buah/hari 18 buah/hari

Page 10: faal-kerja

2.7 Konsep Biomekanika

Biomekanika diklasifikasikan menjadi 2 bagian. Berikut adalah bagian

dari konsep biomekanika:

1. General Biomechanic

General Biomechanic adalah bagian dari Biomekanika yang berbicara

mengenai hukum – hukum dan konsep – konsep dasar yang mempengaruhi tubuh

organic manusia baik dalam posisi diam maupun bergerak.

Dibagi menjadi 2, yaitu:

a) Biostatics adalah bagian dari biomekanika umum yang hanya menganalisis

tubuh pada posisi diam atau bergerak pada garis lurus dengan kecepatan seragam

(uniform).

b) Biodinamic adalah bagian dari biomekanik umum yang berkaitan dengan

gambaran gerakan – gerakan tubuh tanpa mempertim-bangkan gaya yang terjadi

(kinematik) dan gerakan yang disebabkan gaya yang bekerja dalam tubuh

(kinetik) (Tayyari, 1997).

2. Occupational Biomechanic.

Didefinisikan sebagai bagian dari biomekanik terapan yang mempelajari

interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material dan peralatan dengan tujuan

untuk meminimumkan keluhan pada sistem kerangka otot agar produktifitas kerja

dapat meningkat. Setelah melihat klasifikasi diatas maka dalam praktikum kita ini

dapat kita kategorikan dalam Biomekanik Occupational Biomechanic. Untuk

leebih jelasnya disini akan kita bahas tentang anatomi tubuh yang menjadi dasar

perhitungan dan penganalisaan biomekanik.

Dalam biomekanik ini banyak melibatkan bagian bagian tubuh yang

berkolaborasi untuk menghasilkan gerak yang akan dilakukan oleh organ tubuh

yakni kolaborasi antara Tulang, Jaringan penghubung (Connective Tissue) dan

otot yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tulang

Page 11: faal-kerja

Tulang adalah alat untuk meredam dan mendistribusikan gaya/tegangan

yang ada padanya. Tulang yang besar dan panjang berfungsi untuk memberikan

perbandingan terhadap beban yang terjadi pada tulang tersebut. Mungkin dalam

aplikasinya biomekanik selalu berhubungan dengan kerangka manusia, oleh sebab

itu di bawah ini adalah gambar kerangka manusia (Eko Nurmianto, 1996).

Tulang juga selalu terikat dengan otot, dan jaringan penghubung

(connective Tissue) yakni ligamen,cartilage dan Tendon. Fungsi otot disini untuk

menjaga posisi tubuh agar tetap sikap sempurna. 2. Connective Tissue atau

jaringan penghubung

a. Cartilagenous

Fungsi dari sambungan Cartilagenous adalah untuk pergerakan yang

relatif kecil. Contoh: Sambungan tulang iga ( ribs ) dan pangkal tulang iga

(sternum) Sambungan cartilagenous khusus, antara vertebrata ( ruas-ruas tulang

belakang) yaitu dikenal sebagai interveterbratal disc, yang terdiri dari

pembungkus, dan dikelilingi oleh inti (puply core). Verterbrae juga terdapat pada

ligamen dan otot. Adanya gerakan yang relatif kecil pada setiap jointnya, dapat

mengakibatkan adanya flaksibelitas badan manusia untuk membungkuk,

Page 12: faal-kerja

menengadah, dan memutar. Sedangkan disc berfungsisebagai peredam getaran

pada saat manusia bergerak baik translasi dan rotasi (Nurmianto, 1996).

b. Ligamen

Ligamen berfungsi sebagai penghubung antara tulang dengan tulang untuk

stabilitas sambungan (joint stability) atau untuk membentuk bagian sambungan

dan menempel pada tulang. Ligamen tersusun atas serabut yang letaknya tidak

paralel. Oleh karenanya tendon dan ligamen bersifat inelastic dan berfungsi pula

untuk menahan deformasi. Adanya tegangan yang konstan akan dapat

memperpanjang ligamen dan menjadikannya kurang efektif dalam menstabilkan

sambungan (joints).

Ligamen tersebut untuk membatasi rentang gerakan. Batasan jangkauan

dapat menentukan ruang gerakan atau aktifitas yang digambarkan oleh sistem

sambungan tulang. Sambungan tulang yang sederhana ada pada siku dan lutut.

Dengan adanya alasan bahwa kedua adalah sambungan yang membatasi gerakan

fleksi (flexion). Sambungan siku memberikan kebebasan gerak pada tulang

tangan.

Lengan dan tungkai adalah sambungan yang komplek, yang mampu untuk

mengadakan gerakan 3 dimensi, Contoh: gerakan mengangkat tangan, sambungan

siku juga dibantu oleh sambungan bahu, pergerakan rotasi seluruh tangan pada

sumbunya dan gerakan lengan tangan pada sambungan pergelangan tangannya.

Page 13: faal-kerja

Tangan manusia mempunyai flesibilitas yang tinggi dalam gerakannya

(Nurmianto, 1996).

c. Tendon

Berfungsi sebagai penghubung antara antara tulang dan otot terdiri dari

sekelompok serabut collagen yang letaknya paralel dengan panjang tendon.

Tendon bergerak dalam sekelompok jaringan serabut dalam sutu area dimana

adanya gaya gesekan harus diminimumkan. Bagian dalam dari jaringan ini

mengeluarkan cairan synovial untuk pelumasan (Nurmianto, 1996).

3. Otot ( Muscle )

Membahas masalah otot striatik yaitu otot sadar. Otot terbentuk atas visber

(fibre), dengan ukuran panjang dari 10-40 mm dan berdiameter 0,01-0,1 mm dan

sumber energi otot berasal dari pemecahan senyawa kaya energi melalui proses

aerob maupun anaerob.

a. Anaerobic

Yaitu proses perubahan ATP menjadi ADP dan energi tanpa bantuan

oksigen. Glikogen yang terdapat dalam otot terpecah menjadi energi, dan

membentuk asam laktat. Dalam proses ini asam laktat akan memberikan indikasi

adanya kelelahan otot secara local, karena kurangnya jumlah oksigen yang

disebabkan oleh kurangnya jumlah suplai darah yang dipompa dari jantung.

Misalnya jika ada gerakan yang sifatnya tiba-tiba (mendadak), lari jarak dekat

(sprint), dan lain sebagainya. Sebab lain adalah karena pencegahan kebutuhan

aliran darah yang mengandung oksigen dengan adanya beban otot statis. Ataupun

karena aliran darah yang tidak cukup mensuplai oksigen dan glikogen akan

melepaskan asam laktat.

b. Aerobic

Yaitu proses perubahan ATP menjadi ADP dan enegi dengan bantuan

oksigen yang cukup. Asam laktat yang dihasilkan oleh kontraksi otot dioksidasi

dengan cepat menjadi dan dalam kondisi aerobic. Sehingga beban pekerjaan yang

tidak terlalu melelahkan akan dapat berlangsung cukup lama. Di samping itu

aliran darah yang cukup akan mensuplai lemak, karbohidrat dan oksigen ke dalam

otot.

Page 14: faal-kerja

Akibat dari kondisi kerja yang terlalu lama akan menyebabkan kadar

glikogen dalam darah akan menurun drastic di bawah norma, dan kebalikannya

kadar asam laktat akan meningkat, dan kalau sudah demikian maka cara terbaik

adalah menghentikan pekerjaan, kemudian istirahat dan makan makanan yang

bergizi untuk membentuk kadar gula dalam darah. 2 COO H 2 Hal tersebut di atas

adalah merupakan proses kontraksi otot yang telah disederhanakan analisa

pembangkit energinya, dan sekaligus menandakan arti pentingnya aliran darah

untuk otot. Oleh karenanya para ergonom hendaklahmemperhatikan hal-hal

seperti berikut untuk sedapat mungkin dihindari (Nurmianto, 1996):

a) Beban otot statis (static muscle loads).

b) Oklusi (penyumbatan aliran darah) karena tekanan, misalnya tekanan segi kursi

pada popliteal (lipat lutut).

c) Bekerja dengan lengan berada di atas yang menyebabkan siku aliran darah

bekerja berlawanan dengan arah gravitasi.

Dalam dunia kerja yang menjadi perhatian adalah :

a. Kekuatan kerja otot.

Kekuatan kerja otot bergantung pada :

1. Posisi anggota tubuh yang bekerja

2. Arah gerakan kerja.

3. Perbedaan kekuatan antar bagian tubuh.

4. Usia.

b. Kecepatan dan ketelitian.

c. Daya tahan jaringan tubuh terhadap beban.

Suatu hal yang penting untuk mengetahui jenis otot yang sesuai untuk

menopang beban statis. Beban statis yang terjadi pada semua otot harus

diminimumkan. Gaya yang terjadi pada kontraksi otot sama dengan sebanding

dengan penampang melintangnya. Otot hanya mempunyai kemampuan

berkontraksi dan relaksi bila bergerak dengan arah berlawanan terhadap otot yang

lain, dikenal dengan gerakan antagonis.

Page 15: faal-kerja

Biomekanika dapat diterapkan pada perancangan kembali pekerjaan yang

sudah ada, mengevaluasi pekerjaan, penanganan material secara manual,

pembebanan statis dan penentuan sistem waktu.

Prinsip-prinsip biomekanika dalam pengangkatan beban

1. Sesuaikan berat dengan kemapanan pekerja dengan mempertimbangkan

frekuensi pemindahan.

2. Manfaatkan dua atau lebih pekerja untuk memindahkan barang yang berat.

3. Ubahlah aktivitas jika mungkin sehingga lebih mudah, ringan dan tidak

berbahaya.

4. Minimasi jarak horizontal gerakan antara tempat mulai dan berakhir pada

pemindahan barang.

5. Material terletak tidak lebih tinggi dari bahu.

6. Kurangi frekuensi pemindahan.

7. Berikan waktu istirahat.

8. Berlakukan rotasi kerja terhadap pekerjaan yang sedikit membutuhkan tenaga.

9. Rancang kontainer agar mempunyai pegangan yang dapat dipegang dekat

dengan tubuh.

10. Benda yang berat ditempatkan setinggi lutut agar dalam pemindahan tidak

menimbulkan cidera punggung.