F4 Vitamin A

6
F.4 UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT “PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A DI POSYANDU POLEONRO PUSKESMAS CABENGE KABUPATEN SOPPENG” I. Latar Belakang Vitamin A merupakan zat gizi yang penting (esensial) bagi manusia, karena zat giziini tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar. Tubuh dapat memperoleh vitamin A melalui: Bahan makanan seperti: bayam, daun singkong, hati, kuning telur dan ASI Bahan makanan yang diperkaya dengan vitamin A Kapsul vitamin A dosis tinggi Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan, dan lebih penting lagi, vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh. Anak-anak yang cukup mendapat vitamin A bila terkena diare, campak atau penyakit infeksi lain, maka penyakit-penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah sehingga tidak membahayakan jiwa anak. Dengan adanya bukti-bukti yang menunjukkan peranan vitamin A dalam menurunkan angka kematian yaitu sekitar 30%- 54%, maka selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan pertumbuhan anak. II. Permasalahan di Masyarakat

description

vitamin a

Transcript of F4 Vitamin A

F.4 UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKATPEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A DI POSYANDU POLEONROPUSKESMAS CABENGE KABUPATEN SOPPENGI. Latar BelakangVitamin A merupakan zat gizi yang penting (esensial) bagi manusia, karena zat giziini tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar. Tubuh dapat memperoleh vitamin A melalui: Bahan makanan seperti: bayam, daun singkong, hati, kuning telur dan ASI Bahan makanan yang diperkaya dengan vitamin A Kapsul vitamin A dosis tinggiVitamin A penting untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan, dan lebih penting lagi, vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh. Anak-anak yang cukup mendapat vitamin A bila terkena diare, campak atau penyakit infeksi lain, maka penyakit-penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah sehingga tidak membahayakan jiwa anak.Dengan adanya bukti-bukti yang menunjukkan peranan vitamin A dalam menurunkan angka kematian yaitu sekitar 30%-54%, maka selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan pertumbuhan anak.

II. Permasalahan di MasyarakatKurang vitamin A (KVA) di Indonesia masih merupakan masalah gizi utama. Meskipun KVA tingkat berat (xeroftalmia) sudah jarang ditemui, tetapi KVA subklinis yaitu tingkat yang belum menampakkan gejala nyata masih menimpa masyarakat luas terutama kelompok balita. KVA subklinis hanya dapat diketahui dengan memeriksa kadar vitamin A dalam darah di laboratorium. Masalah KVA dapat diibaratkan sebagai fenomena gunung es yaitu masalah xeroftalmia yang hanya sedikit tampak di permukaan. Padahal KVA subklinis yang ditandai dengan rendahnya kadar vitamin A dalam darah masih merupakan masalah besar yang perlu diperhatikan. Hal ini menjadi lebih penting lagi karena erat kaitannya dengan masih tingginya angka penyakit infeksi dan kematian pada balita.Prinsip dasar untuk mencegah dan menanggulangi masalah KVA adalah menyediakan vitamin A yang cukup untuk tubuh. Selain itu, perbaikan kesehatan secara umum turut pula memegang peranan.Untuk menyediakan vitamin A yang cukup dalam tubuh, ada beberapa kebijakan yaitu: Meningkatkan konsumsi sumber vitamin A alami melalui penyuluhan Menambahkan vitamin A pada bahan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat luas (fortifikasi) Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi secara berkalaUpaya meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber vitamin A melalui proses komunikasi-informasi-eduaksi (KIE) merupakan upaya yang paling aman. Namun disadari bahwa penyuluhan tidak akan segera memberikan dampak nyata. Oleh sebab itu penanggulangan KVA saat ini masih bertumpu pada pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi.

III. Perencanaan dan pemilihan intervensiKapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah KVA pada masyarakat apabila cakupannya tinggi ( minimal 80%). Cakupan tersebut dapat tercapai apabila seluruh jajaran kesehatan dan saeaktor-sektor terkait dapat menjalankan perannya masing-masing dengan baik. cakupan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi paling sedikit 80% dari seluruh sasaran.Dosis pemberian vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah KVA pada masyarakat apabila cakupannnya tinggi ( minimal 80%). Cakupan tersebut dapat tercapai apabila seluruh jajaran kesehatan dan sektor-sektor terkait dapat menjalankan peranannya masing-,asing dengan baik. cakupan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi paling sedikit 80% dari seluruh sasaran.Dosis pemberian vitamin A pada bayi umur 6-11 bulan satu kapsul vitamin A 100.000 SI tiap 6 bulan, diberikan secara serentak pada bulan Februari atau Agustus sedangkan pada anak balita umur 1-5 tahun satu kapsul vitamin A 200.000 SI tiap bulan, diberikan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus.Dasar penentuan jumlah sasaran (bayi umur 6-11 bulan dan anak balita umur 1-5 tahun) dalah register di wilayah kerja tingkat posyandu maisng-masing dalam wilayah puskesmas cabengeTujuan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi dapat tercapai apabila seluruh jajaran kesehatan dan sector terkait, khususnya yang terlibat dalam program upaya peningkatan gizi keluarga, menjalankan peranannya dengan baik, dan melibatkan semua pihak yang potensial seeprti :kader,kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, PKK dan organisasi lainnya.

IV. PelaksanaanPada tanggal 03 Februari 2015 dilakukan pemberian vitamin A terhadap balita yang datang di posyandu. Pemberian vitamin A dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan posyandu di tempat masing-masing. Kapsul vitamin A 100.000 SI diberiakan kepada semua anak bayi ( umur 6-11 bulan ) baik sehat maupun sakit. Kapsul vitamin A 200.000 SI diberikan kepada semua anak balita ( umur 1-5 tahun ) baik sehat maupun sakit.

V. Evaluasi Pada posyandu Poleonro terdapat 24 bayi sasaran pemberian vitamin A dengan rincian 4 bayi yang berumur 6-11 bulan dan 13 balita berumur 1-5 tahun, dan 7 diantaranya datang ke pustu. Pada waktu pelaksanaan jumlah bayi yang hadir umur 6-11 bulan sebanyak 4 bayi dan diberikan vitamin A 100.000 SI dan 13 balita berumur 1-5 tahun yang telah diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI. Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada posyandu poleonro sebanyak 100%dari sasaran yang ada Kendala : kurangnya kesadaran dan pengetahuan orang tua akan pentingnya pemberian kapsul vitamin A serta beberapa kendala seperti kesibukan orang tua menyebabkan anak tidak mendapatkan kapsul vitamin A di posyandu. Saran ; sebelum dilakukan pemberian vitamin A, dilakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai waktu dan tempat pemberian vitamin A serta penyuluhan akan pentingnya pemberian kapsul vitamin A bagi anak. Meningkatkan peran serta kader sebagai ujung tombak pelaksanaan kegiatan posyandu. Bagi anak yang belum mendapatkan kapsul vitamin A pada bulan Februari supaya dapat diberikan pada bulan berikutnya sehingga setiap anak di Indonesia mendapatkan kapsul vitamin A.

PESERTAPENDAMPING

dr. Hadriani dr. Hj. Markani Daharu