f1 Penyuluhan Hipertensi Posyandu Lansia (Dr.kbdsm)
-
Upload
anonymous-2lcgdsr -
Category
Documents
-
view
227 -
download
2
Transcript of f1 Penyuluhan Hipertensi Posyandu Lansia (Dr.kbdsm)
-
8/18/2019 f1 Penyuluhan Hipertensi Posyandu Lansia (Dr.kbdsm)
1/14
-
8/18/2019 f1 Penyuluhan Hipertensi Posyandu Lansia (Dr.kbdsm)
2/14
!ALAMAN PENGE"A!AN
Laporan Usaha Kesehatan Masyaraat /UKM0
Laporan F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyaraat
Topi&
!IPERTEN"I
Diajukan dan dipresentasikan dalam rangka praktik klinis dokter internsip sekaligus sebagai
bagian dari persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas
Cebongan Kota Salatiga
Te%ah diperisa dan diset$$i pada tan((a%
Mengetahui,
Dokter Internship, Dokter Pendamping
dr. Katarina B Dinda SM dr. aluh !jeng "endrasti
#IP. $%&'$0$( '0$00$ ' 0$)
$
-
8/18/2019 f1 Penyuluhan Hipertensi Posyandu Lansia (Dr.kbdsm)
3/14
A. LATAR 'ELAKANG
"ipertensi atau tekanan darah tinggi masih menjadi masalah pada hampir semua
golongan masyarakat baik di Indonesia maupun diseluruh dunia. Di seluruh dunia ,
peningkatan tekanan darah diperkirakan menyebabkan ),* juta kematian, sekitar $',&+ dari
total kematian di seluruh dunia. Di Indonesia, prealensi masyarakat yang terkena hipertensi
berkisar antara -$*+ dari total penduduk.
"ipertensi merupakan suatu penyakit sistemik yang dapat mempengaruhi kinerja berbagai
organ. "ipertensi juga menjadi suatu /aktor resiko penting terhadap terjadinya penyakit
seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung dan stroke. !pabila tidak ditanggulangi seara
tepat, akan terjadi banyak kerusakan organ tubuh. "ipertensi disebut sebagai silent killer
karena dapat menyebabkan kerusakan berbagai organ tanpa gejala yang khas.
Penderita hipertensi yang tidak terkontrol se1aktu1aktu bisa jatuh ke dalam keadaanga1at darurat. Diperkirakan sekitar $&+ penderita hipertensi berlanjut menjadi 2krisis
hipertensi3 dan banyak terjadi pada usia sekitar 40)0 tahun. #amun, krisis hipertensi jarang
ditemukan pada penderita dengan tekanan darah normal tanpa penyebab sebelumnya.
Pengobatan yang baik dan teratur dapat menegah insiden krisis hipertensi maupun
komplikasi lainnya menjadi kurang dari $+.
'. PERMA"ALA!AN
Dari sekian banyak pasien yang datang di balai pengobatan puskesmas Cebongan,
masih banyak pasien dengan penyakit hipertensi. Keadaan ini tentunya sudah tidak asing
dijumpai, mengingat pola hidup masyarakat yang masih jauh dari pola hidup sehat seperti
mengkonsumsi makanan berkolesterol, kurangnya olahraga dan merokok.
"ipertensi dapat membahayakan apabila tidak diobati. 5amakelamaan dapat
mennyebabkan komplikasi lintas organ penyakit kardioaskuler, renal bahkan
erebroaskuler 6 stroke7.
Kurangnya pengetahuan masyarakat akan hipertensi menyebabkan masyarakat rajin
untuk memeriksakan tekanan darahnya tanpa mengetahui halhal apa saja yang perlu
dilakukan untuk mempertahankan dan menurunkan tekanan darahnya. Masih banyak pasien
yang merasa malu untuk bertanya ataupun tidak 1aspada terhadap komplikasi yang dapat
disebabkan oleh hipertensi ini.
2. PEREN2ANAAN #AN PEMILI!AN INTER3EN"I
'
-
8/18/2019 f1 Penyuluhan Hipertensi Posyandu Lansia (Dr.kbdsm)
4/14
1. Ke(iatan
Strategi atau pendekatan yang ditempuh yaitu pemberdayaan 6empowerment 7.
Pemberdayaan ini dilakukan dengan memberikan kemampuan kepada indiidu 6sasaran7
melalui penyuluhan yang dibarengi dengan kegiatan Posyandu 5ansia. Pesanpesan
pokok materi penyuluhan "ipertensi antara lain 8 de/inisi dari hipertensi, penyebab,
tanda dan gejala, riteria hipertensi, penegahan, penatalaksanaan dan komplikasi dari
hipertensi.
*. Menent$an "asaran
Sasaran yang dipilih pada kegiatan penyuluhan "ipertensi ini adalah sasaran primer
orang dengan lanjut usia yang sangat berisiko terhadap hipertensi, yakni anggota
Posyandu 5ansia Puskesmas Cebongan abang
4. Menetapan T$$an
9ujuan umum adalah mengurangi angka kejadian penyakit hipertensi dan segala penyakit yang berkaitan dengan hipertensi. 9ujuan khusus adalah memberikan penjelasan
yang lebih rini tentang penyakit hipertensi untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan
sehingga dapat diamalkan untuk diri sendiri maupun kerabatnya.
5. Menetapan Metode dan "a%$ran Kom$niasi KIE
Metode komunikasi yang digunakan berupa penyuluhan pada kelompok posyandu
lansia. Media atau saluran komunikasi yang digunakan adalah slide power point melalui
5CD.
,. Penan(($n( 6a7ab
Penanggung ja1ab dari kegiatan ini terdiri dari dokter internsip dan petugas
Puskesmas Cebongan pemegang program posyandu lansia 6 Mba Kadek7.
#. PELAK"ANAAN KEGIATAN
Kegiatan 8 Penyuluhan tentang "ipertensi
9ujuan 8 Meningkatkan pengetahuan anggota Posyandu 5ansia tentang
"ipertensi
Peserta 8 !nggota Posyandu 5ansia berjumlah 40 orang.
:aktu dan 9empat8 8 pukul $0.40$4.00 :IB di
Metode 8 Pemberian materi melalui slide presentasi dengan Ms. Po1er Point
yang berisi materi
de/inisi dari hipertensi, penyebab, tanda dan
gejala, kriteria hipertensi, penegahan, penatalaksanaan dan
komplikasi dari hipertensi. Dilanjutkan dengan sesi tanya ja1ab
Penanggung ;a1ab8 Dokter internsip dan petugas PKM Cebongan
E. MONITORING #AN E3ALUA"I
Saat pemberian penyuluhan, peserta menyimak dengan tenang dan terlihat antusias
1alaupun peserta terlihat sudah tidak asing lagi dengan penyakit darah tinggi atau
4
-
8/18/2019 f1 Penyuluhan Hipertensi Posyandu Lansia (Dr.kbdsm)
5/14
hipertensi ini karena kebanyakan dari peserta pun mempunyai penyakit hipertensi sejak
ukup lama. Setelah penyuluhan peserta antusias menanyakan berbagai maam hal
seputar hipertensi. Pada umumnya para peserta ingin mendapat kejelasan yang benar
seputar penegahan dan ara mempertahankan tekanan darah di posisi aman mulai dari
sisi /armakologis dan non /armakologis. Monitoring dan ealuasi dilakukan dengan
melihat seberapa banyak para peserta memahami dan mampu menja1ab pertanyaan
pertanyaan sederhana seputar materi yang telah disampaikan.
Monitoring dan ealuasi dilakukan dengan pengeekan pemahaman peserta
penyuluhan dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan seputar materi yang telah
disampaikan. Pada kali ini penyuluhan memberikan pertanyaan kasus tentang hipertensi,
ontoh #y. < berusia **th mempunyai tekanan darah $40=%0 dan tidak punya penyakit
ginjal maupun DM. !pakah tensi #y.< tinggi> Para peserta pun menja1ab bah1a tensi
$40=%0 pada usia diba1ah -0 tahun merupakan tensi yang normal. Pertanyaan yang
dija1ab dengan benar oleh peserta penyuluhan merupakan bukti keberhasilan bah1a
penyuluhan yang telah dilakukan mampu diterima dan dipahami oleh peserta sehingga
ukup membantu untuk mengontrol tekanan darah masingmasing peserta.. Dengan
adanya pemahaman tersebut diharapkan mampu untuk memberikan in/ormasi yang telah
diberikan kepada anggota keluarga, tetangga, dan 1arga lainnya. Selain itu, monitoring
dan ealuasi selanjutnya perlu kerjasama dari pihak kader posyandu lansia dan petugas
Puskesmas Cebongan.
Selain pertanyaan kasus dari tim penyuluh, ada beberapa pertanyaan juga yang
diajukan oleh para peserta, antara lain 8
• Makanan apa yang harus dihindari untuk menjaga tensi>
? makanan yang berlemak 6otak, jeroan, gorengan7, makanan dan minuman
kaleng, makanan yang dia1etkan, bumbubumbu penyedap termasuk garam
dan makanan yang mengandung alohol.
• Makanan apa yang bagus dikonsumsi untuk pengidap tensi>
? Seledri, mentimun, pare dan ba1ang lanang.
• !pakah benar makanan asin harus dihindari>
? Iya benar, karena asin didapatkan dari garam dimana garam 6natrium7
didalam tubuh enderung mengikat air yang dapat menambah beban jantung.
Cara mensiasatinya, rasa ta1ar dapat ditambahkan gula merah atau ba1ang ,
bubuhkan garam saat diatas meja makan dan tidak lebih dari setengah sendok
teh, dapat menggunakan garam yang rendah natrium.
• !pakah obat hipertensi harus diminum terus menerus>
? Sesuai dengan pengukuran tekanan darah yang 1ajib dilakukan minimal
satu bulan sekali, jika tekanan darah terkontrol obatnya tetap dipertahankan
(
-
8/18/2019 f1 Penyuluhan Hipertensi Posyandu Lansia (Dr.kbdsm)
6/14
dengan dosis minimal selama satu bulan jika sudah stabil boleh lepas obat
namun pada bulan berikutnya tetap harus dikontrol dan pola hidup tetap
dijaga.
• !pakah hipertensi dapat sembuh>
? "ipertensi tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol sampai ke
ukuran tekanan darah stabil, tidak menutup kemungkinan tekanan darah dapat
tinggi kembali.
Kesimpulan dari penyuluhan ini, semua peserta paham akan penyakit "ipertensi.
Diharapkan setelah penyuluhan ini, peserta mulai sadar diri untuk menjaga pola hidup agar
tehindar dari penyakit "ipertensi dan segala maam penyakit yang dapat disebabkannya.
Penyuluhan rutin ulangan perlu dilakukan agar pemahaman yang ada dapat selalu diingat.
F. TIN6AUAN PU"TAKA !IPERTEN"I
#e8inisi
"ipertensi dide/inisikan sebagai peningakatan tekanan darah sistolik sedikitnya
$(0 mm"g atau tekanan diastolik sedikitnya %0 mm"g untuk usia diba1ah -0 tahun dan
tekanan darah sistolik sedikitnya $*0 mm"g dan tekanan diastoli sedikitnya %0 mm"g
menurut ;#C @III.
Fisio%o(i Re($%asi Teanan #arah9ekanan darah ditentukan oleh ' /aktor utama, yaitu urah jantung 6ardia
output7 dan resistensi asular peri/er 6peripheral asular resistane7. Curah jantung
merupakan hasil kali antara /rekuensi denyut jantung dengan isi sekunup 6stroke
olume7, sedangkan isi sekunup ditentukan oleh aliran balik ena 6enous return7 dan
kekuatan kontraksi miokard. Aesistensi peri/er ditentukan oleh tonus otot polos pembuluh
darah, elastisitas pembuluh darah dan iskositas darah. Semua parameter tersebut dapat
dipengaruhi oleh beberapa /aktor, antara lain8 system sara/ simpatis dan parasimpatis,
system renninangiotensin aldosteron 6SA!!7 dan /aktor loal berupa bahanbahan
asoakti/ yang diproduksi oleh sel endotel pembuluh darah.
Sistem sara/ simpatis bersi/at presi/ yaitu meningkatkan tekanan darah dengan
meningkatkan /rekuensi denyut jantung, memperkuat kontraktilitas miokard, dan
meningkatkan resistensi pembuluh darah. Sistem parasimpatis justru kebalikannya yaitu
bersi/at de/resi/. !pabila terangsang, maka akan menurunkan tekanan darah karena
menurunkan /rekuensi denyut jantung. SA!! juga bersi/at presi/ karena dapat memiu
pengeluaran angiotensin II yang memiliki e/ek asokonstriksi pembuluh darah dan
*
-
8/18/2019 f1 Penyuluhan Hipertensi Posyandu Lansia (Dr.kbdsm)
7/14
aldosteron yang menyebabkan retensi air dan natrum di ginjal sehingga meningkatkan
olume darah.
Sel endotel pembuluh darah juga memegang peranan penting dalam terjadinya
hipertensi. Sel endotel pembuluh darah memproduksi berbagai bahan asoakti/ yang
sebagiannya bersi/at asokonstriktor seperti endotelin, tromboksan !' dan angiotensin II
loal. Sebagian lagi bersi/at asodilator seperti endotheliumderied relaing /ator
6DA7, yang dikenal juga sebagai nitrit oide 6#E7 dan prostasiklin 6PI'7. Selain itu
jantung terutama atrium kanan memproduksi hormone yang disebut atriopeptin 6atrial
natriureti peptide, !#P7 yang enderung bersi/at diureti, natriuretik dan asodilator
yang enderung menurunkan tekanan darah. '
Epidemio%o(i
Data epidemiologi menunjukkan bah1a dengan meningkatnya populasi usia lanjut
maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar juga bertambah, di mana baik
hipertensi sistolik maupun kombinasi hipertensi sistolik dan diastolik sering timbul pada
lebih dari separuh orang yang berusia F -* tahun. Selain itu, laju pengendalian tekanan
-
-
8/18/2019 f1 Penyuluhan Hipertensi Posyandu Lansia (Dr.kbdsm)
8/14
darah yang dahulu terus meningkat dalam dekade terakhir tidak menunjukkan kemajuan
lagi 6pola kura mendatar7 dan pengendalian tekanan darah ini hanya menapai 4(+ dari
seluruh pasien hipertensi.
Sampai saat ini, data hipertensi yang lengkap sebagian besar berasal dari negara
maju. Data dari The National Health and Nutrition Examination Survey 6#"#S7
menunjukkan bah1a dari tahun ke $%%%'000, insiden hipertensi pada orang de1asa
adalah sekitar '%4$+ yang berarti terdapat *&-* juta orang hipertensi di !merika dan
terjadi peningkatan $* juta dari data #"#S III tahun $%&&$%%$. "ipertensi esensial
sendiri merupakan %*+ dari seluruh kasus hipertensi.4
Kriteria
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dapat diklasi/ikasikan menjadi hipertensi
esensial= primer dan hipertensi sekunder. "ipertensi esensial=primer adalah hipertensi
yang tidak diketahui penyebabnya disebut sebagai hipertensi esensial. Sedangkan
hipertensi sekunder adalah hipertensi yang terjadi karena ada suatu penyakit yang
melatarbelakanginya.
Menurut The Seventh of The Joint National Committee on Prevention,
Detetion, Evaluation, and Treatment of Hi!h "lood Pressure 6;#C )7 klasi/ikasi tekanan
darah pada orang de1asa terbagi menjadi kelompok normal, prehipertensi, hipertensi
derajat $, dan hipertensi derajat '.(
K%asi8iasi Teanan #arah men$r$t 6N2 9
K%asi8iasi Teanan
#arah
T#" /mm!(0 T## /mm!(0
#ormal G $'0 Dan G &0
Prehipertensi $'0$4% !tau &0%0
"ipertensi derajat $ $(0$*% !tau %0%%
"ipertensi derajat ' H $-0 !tau H $00
Pasien dengan prehipertensi berisiko mengalami peningkatan tekanan darah
menjadi hipertensi, yang tekanan darahnya $40$4%=&0&% mm"g sepanjang hidupnya
memiliki ' kali risiko menjadi hipertensi dan mengalami penyakit kardioaskuler
daripada yang tekanan darahnya lebih rendah.
Pada orang yang berumur lebih dari *0 tahun, tekanan darah sistolik F $(0 mm"g
merupakan /aktor risiko yang lebih penting untuk terjadinya penyakit kardioaskuler
daripada tekanan darah diastolik.4,*
• Aisiko penyakit kardioaskuler dimulai pada tekanan darah $$*=)* mm"g, meningkat
' kali dengan tiap kenaikan '0=$0 mm"g.
)
-
8/18/2019 f1 Penyuluhan Hipertensi Posyandu Lansia (Dr.kbdsm)
9/14
• Aisiko penyakit kardioaskuler bersi/at kontinyu, konsisten, dan independen dari
/aktor risiko lainnya.
K%asi8iasi
"ipertensi berdasarkan etiologi = penyebabnya dibagi menjadi ' 8
• !ipertensi Primer ata$ Esensia%
"ipertensi primer atau yang disebut juga hipertensi esensial atau
idiopatik adalah hipertensi yang tidak diketahui etiologinya=penyebabnya.
%0+ dari semua penyakit hipertensi merupakan penyakit hipertensi
esensial.
• !ipertensi "e$nder
"ipertensi sekunder adalah hipertensi yang terjadi sebagai akibat
suatu penyakit, kondisi dan kebiasaan. Karena itu umumnya hipertensi ini
sudah diketahui penyebabnya. 9erdapat $0+ orang menderita apa yang
dinamakan hipertensi sekunder. Skitar *$0+ penderita hipertensi
penyebabnya adalah penyakit ginjal 6stenoisarteri renalis, pielone/ritis,
glomerulone/ritis, tumor ginjal7, sekitar $'+ adalah penyakit kelaian
hormonal 6hiperaldosteronisme, sindroma ushing7 dan sisanya akibat
pemakaian obat tertentu 6steroid, pil KB7.-Fator Risio
• aktor enetika 6Ai1ayat keluarga7
"ipertensi merupakan suatu kondisi yang bersi/at menurun dalam suatu keluarga.
!nak dengan orang tua hipertensi memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk
menderita hipertensi daripada anak dengan orang tua yang tekanan darahnya normal.-
• Aas
Erang orang yang hidup di masyarakat barat mengalami hipertensi seara merata
yang lebih tinggi dari pada orang berkulit putih. "al ini kemungkinan disebabkan
karena tubuh mereka mengolah garam seara berbeda.
• Jsia
"ipertensi lebih umum terjadi berkaitan dengan usia, Khususnya pada masyarakat
yang banyak mengkonsumsi garam. :anita pre menopause enderung memiliki
tekanan darah yang lebih tinggi daripada pria pada usia yang sama, meskipun
perbedaan diantara jenis kelamin kurang tampak setelah usia *0 tahun. Penyebabnya,
sebelum menopause, 1anita relati/ terlindungi dari penyakit jantung oleh hormon
&
-
8/18/2019 f1 Penyuluhan Hipertensi Posyandu Lansia (Dr.kbdsm)
10/14
estrogen. Kadar estrogen menurun setelah menopause dan 1anita mulai menyamai
pria dalam hal penyakit jantung
• ;enis kelamin
Pria lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi dari pada 1anita."ipertensi berdasarkan jenis kelamin ini dapat pula dipengaruhi oleh /aktor
psikologis. Pada pria seringkali dipiu oleh perilaku tidak sehat 6merokok, kelebihan
berat badan7, depresi dan rendahnya status pekerjaan. Sedangkan pada 1anita lebih
berhubungan dengan pekerjaan yang mempengaruhi /aktor psikiskuat
• Stress psikis
Stress meningkatkan aktiitas sara/ simpatis, peningkatan ini mempengaruhi
meningkatnya tekanan darah seara bertahap. !pabila stress berkepanjangan dapat
berakibat tekanan darah menjadi tetap tinggi. Seara /isiologis apabila seseorang
stress maka kelenjer pituitary otak akan menstimulus kelenjer endokrin untuk
mengahasilkan hormon adrenalin dan hidrokortison kedalam darah sebagai bagian
homeostasis tubuh. Penelitian di !S menemukan enam penyebab utama kematian
karena stress adalah P;K, kanker, paruparu, keelakan, pengerasan hati dan bunuh
diri.
•Ebesitas
Pada orang yang obesitas terjadi peningkatan kerja pada jantung untuk memompa
darah agar dapat menggerakan beban berlebih dari tubuh tersebut. Berat badan yang
berlebihan menyebabkan bertambahnya olume darah dan perluasan sistem sirkulasi.
Bila bobot ekstra dihilangkan, 9D dapat turun lebih kurang 0,)=$,* mm"g setiap kg
penurunan berat badan. Mereduksi berat badan hingga *$0+ dari bobot total tubuh
dapat menurunkan resiko kardioaskular seara signi/ikan.
•
!supan garam #aIon natrium mengakibatkan retensi air, sehingga olume darah bertambahdan
menyebabkan daya tahan pembuluh meningkat. ;uga memperkuat e/ek asokonstriksi
noradrenalin. Seara statistika, ternyata bah1a pada kelompok penduduk yang
mengkonsumsi terlalu banyak garam terdapat lebih banyak hipertensi daripada orang
orang yang memakan hanya sedikit garam.)
• Aokok
#ikotin dalam tembakau adalah penyebab tekanan darah meningkat. "al ini karena
nikotin terserap oleh pembuluh darah yang keil dalam paru paru dan disebarkan
%
-
8/18/2019 f1 Penyuluhan Hipertensi Posyandu Lansia (Dr.kbdsm)
11/14
keseluruh aliran darah. "anya dibutuhkan 1aktu $0 detik bagi nikotin untuk sampai
ke otak. Etak bereaksi terhadap nikotin dengan memberikan sinyal kepada kelenjer
adrenal untuk melepaskan e/inephrine 6adrenalin7. "ormon yang sangat kuat ini
menyempitkan pembuluh darah, sehingga memaksa jantung untuk memompa lebih
keras diba1ah tekanan yang lebih tinggi.
• Konsumsi alohol
!lkohol memiliki pengaruh terhadap tekanan darah, dan seara keseluruhan semakin
banyak alkohol yang di minum semakin tinggi tekanan darah. 9api pada orang yang
tidak meminum minuman keras memiliki tekanan darah yang agak lebih tinggi dari
pada yang meminum dengan jumlah yang sedikit.
Pato8isio%o(i
: !ipertensi primer
Beberapa teori patognesis hipertensi primer meliputi 8
• !ktiitas yang berlebihan dari sistem sara/ simpatik
• !ktiitas yang berlebihan dari sistem A!!
• Aetensi #a dan air oleh ginjal
• Inhibisi hormonal pada transport #a dan K mele1ati dinding sel pada ginjal dan
pembuluh darah• Interaksi kompleks yang melibatkan resistensi insulin dan /ungsi endotel
Sebab sebab yang mendasari hipertensi esensial masih belum diketahui. #amun
sebagian besar disebabkan oleh resistensi yang semakin tinggi 6kekakuan atau
kekurangan elastisitas7 pada arteri arteri yang keil yang paling jauh dari jantung
6arteri peri/eral atau arterioles7, hal ini seringkali berkaitan dengan /aktor/aktor genetik,
obesitas, kurang olahraga, asupan garam berlebih, bertambahnya usia, dll.&
: !ipertensi "e$nder
Pato8isio%o(i hipertensi se$nder
"ipertensi sekunder disebabkan oleh suatu proses penyakit sistemik yang
meningkatkan tahanan pembuluh darah peri/er atau ardia output, ontohnya adalah
renal askular atau parenhymal disease, adrenoortial tumor,/eokromositoma dan
obatobatan. Bila penyebabnya diketahui dan dapat disembuhkan sebelum terjadi
perubahan struktural yang menetap, tekanan darah dapat kembali normal.
Mani8estasi K%inis
$0
-
8/18/2019 f1 Penyuluhan Hipertensi Posyandu Lansia (Dr.kbdsm)
12/14
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala 1alaupun
seara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan diperaya berhubungan
dengan tekanan darah tinggi. ejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari
hidung, pusing, 1ajah kemerahan, dan kelelahan yang bisa saja terjadi baik pada
penderita hipertensi maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
;ika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
berikut8
• Sakit kepala
• Kelelahan
• Mualmuntah
• Sesak napas
• elisah
• Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata,
jantung, dan ginjal
• Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma
karena terjadi pembengkakan otak disebut ensefalopati hipertensif yang memerlukan
penanganan segera
#ia(nosis
$. !namnesis
!namnesis yang perlu ditanyakan kepada seorang penderita hipertensi meliputi8
a. 5ama menderita hipertensi dan derajat tekanan darah b. Indikasi adanya hipertensi sekunder
Keluarga dengan ri1ayat penyakit ginjal 6ginjal polikistik7
!danya penyakit ginjal, in/eksi saluran kemih hematuri, pemakaian oba
obatan analgesi dan obat= bahan lain.
pisode berkeringat, sakit kepala, keemasan palpitasi 6/eokromositoma7.
. aktor/aktor resiko 6ri1ayat hipertensi= kardioaskular pada pasien atau
keluarga pasien, ri1ayat hiperlipidemia, ri1ayat diabetes mellitus, kebiasaan
merokok, pola makan, kegemukan, insentitas olahraga7
d. ejala kerusakan organ• Etak dan mata8 sakit kepala, ertigo, gangguan penglihatan, transient
ishemi attaks, de/isit neurologis
• ;antung8 Palpitasi,nyeri dada, sesak, bengkak di kaki
• injal8 Poliuria, nokturia, hematuria
e. Ai1ayat pengobatan antihipertensi sebelumnya
'. Pemeriksaan isik
a. Memeriksa tekanan darah
• Pengukuran rutin di kamar periksa
Pasien diminta duduk dikursi setelah beristirahat selam * menit, kaki di
lantai dan lengan setinggi jantung
$$
http://id.wikipedia.org/wiki/Hidunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidung
-
8/18/2019 f1 Penyuluhan Hipertensi Posyandu Lansia (Dr.kbdsm)
13/14
Pemilihan manset sesuai ukuran lengan pasien 6de1asa8 panjang $'
$4, lebar 4* m7
Stetoskop diletakkan di tempat yang tepat 6/ossa ubiti tepat diatas
arteri brahialis7
5akukan penngukuran sistolik dan diastoli dengan menggunakan
suara Korotko// /ase I dan @
Pengukuran dilakukan ' dengan jarak $* menit, boleh diulang kalau
pemeriksaan pertama dan kedua bedanya terlalu jauh.
• Pengukuran '( jam 6!mbulatory Blood Pressure Monitoring!BPM7
"ipertensi borderline atau yang bersi/at episodi
"ipertensi o//ie atau 1hite oat
"ipertensi sekunder
Sebagai pedoman dalam pemilihan jenis obat antihipertensi
ejala hipotensi yang berhubungan dengan pengobatan antihipertensi
• Pengukuran sendiri oleh pasien
b. aluasi penyakit penyerta kerusakan organ target serta kemungkinan
hipertensi sekunder
Jmumnya untuk penegakkan diagnosis hipertensi diperlukan pengukuran
tekanan darah minimal ' kali dengan jarak $ minggu bila tekanan darah G $-0=$00
mm"g.%
4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang pasien hipertensi terdiri dari8• 9es darah rutin 6hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit7• Jrinalisis terutama untuk deteksi adanya darah, protein, gula• Pro/il lipid 6total kolesterol 6kolesterol total serum, "D5 serum, 5D5 serum,
trigliserida serum7• lektrolit 6kalium7• ungsi ginjal 6Jreum dan kreatinin7• !sam urat 6serum7• ula darah 6se1aktu= puasa dengan ' jam PP7• lektrokardiogra/i 6K7
Beberapa anjurantest lainnya seperti8• kokardiogra/i jika diduga adanya kerusakan organ sasaran seperti adanya 5@"
• Plasma rennin ativity 6PA!7, aldosteron, katekolamin urin• Jltrasonogra/i pembuluh darah besar 6karotis dan /emoral7• Jltrasonogra/i ginjal jika diduga adanya kelainan ginjal• Pemeriksaaan neurologis untuk mengetahui kerusakan pada otak • unduskopi untuk mengetahui kerusakan pada mata• Mikroalbuminuria atau perbandingan albumin=kreatinin urin• oto thora.$0
*.9 Tata%asana
$'
-
8/18/2019 f1 Penyuluhan Hipertensi Posyandu Lansia (Dr.kbdsm)
14/14
9ujuan pengobatan pasien hipertensi adalah8
$. 9arget tekanan darah usia G-0th 8 G $(0=%0 mm"g dan usia F-0 th 8 G$*0=%0 mm"g,
untuk indiidu berisiko tinggi 6diabetes, gagal ginjal proteinuria7 G $40=&0 mm"g
'. Penurunan morbiditas dan mortalitas kardioaskuler
4. Menghambat laju penyakit ginjal proteinuria
#AFTAR PU"TAKA
$. una1an, "ipertensi, ;akarta8 P9 ramedia, '00$L $0.
'. :orld "ealth Erganiation. 9he :orld "ealth Aeport '00'8 Aisk to "ealth '00'.
enea8 :orld "ealth Erganiation.
4. 9homas M. "abermann, , !mit K. hosh. Mayo Clini Internal Mediine Conise
9etbook. $st edition. Canada8 Mayo oundation /or Medial duation andAesearh8'00&.
(. Staessen ! ;an, ;iguang :ang, iuseppe Bianhi, :.". Birkenhager, Essential
Hypertension, 9he 5anet,'004L $-'%$-4*.
*. Soenarta !nn !rieska, Konsensus Pengobatan "ipertensi. ;akarta8 Perhimpunan
"ipertensi Indonesia 6Perhi7, '00*L *).
-. Co1ley !: ;r. 9he geneti dissetion o/ essential hypertension. #at Ae enet. '00-
#oL)6$$78&'%(0. NPMID8 $)044-')O
). Chobanian !@ et al. 9he Seenth Aeport o/ the ;oint #ational Committee on
Preention, Detetion, aluation, and 9reatment o/ "igh Blood Pressure8 the ;#C )
report. ;!M!. '004 May '$L'&%6$%78'*-0)'.
&. Kasper, Braun1ald, aui, et al. "arrisons priniples o/ internal mediine $)th
edition. #e1 Qork8 Mra1"ill8'00&
%. MPhee, Stephen ;, et al . Current Medial Diagnosis and 9reatment '00%. #e1 Qork8
Mra1"ill8 '00%
$0. #orman M. Kaplan. KaplanRs Clinial "ypertension %th edition. Philadelphia, JS!8
5ippinott :illiams :ilkins8'00-
$4