Lpj Dan Sap Posyandu Lansia

39
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN POSYANDU LANSIA DUSUN NANGSRI DESA SRIHARDONO KECAMATAN PUNDONG KABUPATEN BANTUL PROVINSI YOGYAKARTA Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Disusun Oleh : Kelompok Mahasiswa PKL Dusun Nangsri Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan `Aisyiyah Yogyakarta

Transcript of Lpj Dan Sap Posyandu Lansia

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN POSYANDU LANSIA

DUSUN NANGSRI DESA SRIHARDONO KECAMATAN PUNDONG KABUPATEN

BANTUL PROVINSI YOGYAKARTA

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Disusun Oleh :

Kelompok Mahasiswa PKL Dusun Nangsri

Program Studi DIII KebidananSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan `Aisyiyah Yogyakarta

2013

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN  (LPJ)

PENYULUHAN TENTANG POSYANDU LANSIA

DI DUSUN NANGSRI SRIHARDONO PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN

Perubahan menjadi tua adalah perubahan alami yang akan dialami oleh

setiap orang yang memasuki lanjut usia (lansia). Pada lansia tahapan ini

merupakan suatu perubahan kehidupan yang ditandai dengan menurunnya

kemampuan tubuh untuk menghadapi tekanan baik dari dalam tubuh maupun

dari luar tubuh.

Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan

biologis, fisik, kejiwaan dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh

pada seluruh aspek kehidupan termasuk kesehatannya. Berbagai penyakit yang

terkait dengan perubahan menjadi tua akan muncul seperti rematik, tekanan

darah tinggi, ketidak mampuan malakukan kegiatan sehari-hari.

Pengetahuan Lansia masih sedikit kurang dan banyak yang mengartikan

bahwa lansia sudah tidak bisa berkarya lagi dan melakukan banyak kegiatan.

Sehingga diperlukan adanya penyuluhan tentang kegiatan yang bisa dilakukan

oleh lansia.

Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua

orang yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa dihindari oleh

siapapun. Namun manusia dapat berupaya untuk menghambat kejadiannya.

Istilah untuk manusia yang usianya sudah lanjut belum ada yang baku. Orang

sering menyebutnya berbeda-beda. Ada yang menyebutnya manusia usia

lanjut(Manula), manusia lanjut usia (Lansia), ada yang menyebut golongan

lanjut umur (Glamur), usia lanjut (Usila), bahkan kalaudi Inggris orang biasa

menyebutnya dengan istilah warna negara senior. Beberapa ahli biasanya

membedakannya menurut 2 macam umur, yaitu umur kronologis dan umur

biologis.Umur kronologis adalah umur yang dicapai seseorang dalam

kehidupannya dihitung dengan tahun almanak atau kalender. Di Indonesia

batasan tadi belum ada, tetapi dengan usia pensiun 55 tahun, berarti usia di

atas 55 tahun barangkali termasuk dalam golongan usia lanjut. Namun, ada

orang lain yang menyebutnya 60 tahun ke atas atau 65 tahun ke atas yang

termasuk kelompok usia lanjut.Umur biologis adalah usia yang sebenarnya.

Pematangan jaringan yang biasanya dipakai sebagai indeks umur biologis.

II. NAMA KEGIATAN

Posyandu Lansia Dusun Nangsri Desa Srihardono Pundong Bantul

III. TEMA KEGIATAN

“Lansia Sehat Sejahtera Nangsri Srihardono”

IV. TUJUAN KEGIATAN

A. Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan para lansia bisa

tetap berkarya dan bersemangat.

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, lansial dapat menjelaskan

kembali:

Kegiatan yang bisa dilakukan lansia seperti :

1. Memberi asupan diri dengan makanan yang bergizi

2. Kegiatan social

3. Pola hidup sehat dengan olahraga

4. Perawatan diri

5. Istirahat berkualitas

6. Mendekat dan Berserah diri kepada Allah swt.

III. SASARAN

Lansia di dusun nagsri srihardono pundong bantul berjumlah 25 orang.

IV. WAKTU KEGIATAN

Acara kegiatan penyuluhan didusun nangsri srihardono pundong

Bantul dilaksanakan pada hari Minggu,7 desember 2013

V. TEMPAT KEGIATAN

Kegiatan Posyandu Lansia di laksnaan di Dusun nagsri srihardono

pundong bantul.

VI. PERSERTA KEGIATAN

Seluruh lansia di dusun nangsri.

VII. SUSUNAN ACARA

Terlampir

VIII. SUSUNAN KEPANITIAN

Terlampir

IX. ESTIMASI DANA

Terlampir

X. HAMBATAN

Peserta terlalu antusias sehingga tidak komunikatif

XI. SARAN

Panitia di harapkan lebih mematangkan persiapan dan lebih aktif

dalam bekerja sama untuk setiap kegiatan.

XII. PENUTUP

Demikian LPJ ini kami susun sebagai laporan dalam pelaksanaan

Praktik Kebidanan Komunitas oleh Mahsiswa Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta, serta untuk memberikan evaluasi

Acara Penyuluhan Posyandu Lansia Dengan rahmat Allah SWT,

semoga kegiatan ini dapat bermanfaat. Kami ucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam acara penyuluhan

posyandu lansia.

Yogyakarta, 7 Desember 2013

Mengetahui,

Pembimbing Kelompok Ketua Panitia

                                                                                     

( Nurul Mahmuda S,ST ) (ovilyana )

     

Lampiran 1

SUSUNAN ACARA

A. Pembukaan

B. Brainstorming

C. Pemberian Materi / isi

1. Pengertian Lansia

2. Kebutuhan hidup pada lansia

3. Relevensi Alquran

4. Manfaat nutrisi

5. Makanan gizi untuk lansia

Lampiran 2

PANITIA PENYULUHAN POSYANDU LANSIA

Pembimbing : Nurul mahmuda S.ST

Komunikator : Nisak Apriliana Ekowati

Moderator : Noviana Putri

Penyaji : Novi Belinda Fridayani

Fasilitator : Nannyk Widyaningrum

Observer : Niken Damayanti

Nofri Nurfitasari

Notulen : Nor Adiyati Arifah Rahmah

Lampiran 3

ANGGARAN DANA

Pemasukan

Iuran Anggota @5000 x 14 = Rp.70000

Pengeluaran.

Fotocopy Leaflet dan Teka-teki silang ( 25 lembar ) = Rp. 10.000

Gula 2 kg = Rp. 26.000

Kacang hijau 2 kg = Rp. 25.000

Print LPJ = Rp. 9.000

Total = Rp. 70000

Lampiran 4

DOKUMENTASI

SATUAN ACARA PENYULUHAN

LANJUT USIA

Disusun Oleh:

Kelompok PKL Dusun Nangsri

PKL MAHASISWA DUSUN NAGSRI SRIHARDONO PUNDONG BANTUL

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

2013/ 2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

LANJUT USIA

I. IDENTIFIKASI MASALAH

Perubahan menjadi tua adalah perubahan alami yang akan dialami oleh

setiap orang yang memasuki lanjut usia (lansia). Pada lansia tahapan ini

merupakan suatu perubahan kehidupan yang ditandai dengan menurunnya

kemampuan tubuh untuk menghadapi tekanan baik dari dalam tubuh maupun

dari luar tubuh.

Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan

biologis, fisik, kejiwaan dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh

pada seluruh aspek kehidupan termasuk kesehatannya. Berbagai penyakit yang

terkait dengan perubahan menjadi tua akan muncul seperti rematik, tekanan

darah tinggi, ketidakmampuan malakukan kegiatan sehari-hari.

Pengetahuan Lansia masih sedikit kurang dan banyak yang mengartikan

bahwa lansia sudah tidak bisa berkarya lagi dan melakukan banyak kegiatan.

Sehingga diperlukan adanya penyuluhan tentang kegiatan yang bisa dilakukan

oleh lansia.

II. PENGANTAR

Bidang Studi : Kebidanan Komunitas

Topik : Lansia

Sub Topik : Kegiatan Lansia

Sasaran : Seluruh Lansia

Hari/tanggal : Minggu , 7 desember 2013

Jam : 10.00 WIB

Waktu : 30 menit

Tempat : pendopo dusun nagsri srihardono pundong bantul

Yogyakarta

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan para lansia bisa tetap

berkarya dan bersemangat.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, lansial dapat menjelaskan

kembali:

Kegiatan yang bisa dilakukan lansia seperti :

1. Memberi asupan diri dengan makanan yang bergizi

2. Kegiatan social

3. Pola hidup sehat dengan olahraga

4. Perawatan diri

5. Istirahat berkualitas

6. Mendekat dan Berserah diri kepada Allah swt.

V. MATERI

Terlampir

VI. METODE

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

VII. MEDIA

1. Materi SAP

2. Leaflet

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 2 menit Pembukaan

1. Memberi salam

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran

3. Menyebutkan materi/ pokok

bahasan yang akan disampaikan

- menjawab salam

- mendengarkan dan

memperhatikan

2 20 menit Pelaksanaan

- Menjelaskan materi penyuluhan

secara berurutan dan teratur

Materi :

1. Memberi asupan diri

dengan makanan yang

bergizi

2. Kegiatan social

3. Pola hidup sehat dengan

olahraga

4. Perawatan diri

5. Istirahat berkualitas

6. Mendekat dan Berserah

- Menyimak dan

memperhatikan

diri kepada Allah swt.

3 5 menit Evaluasi

- Meminta para lansia menjelaskan

atau menyebutkan kembali :

1. Memberi asupan diri

dengan makanan yang

bergizi

2. Kegiatan social

3. Pola hidup sehat dengan

olahraga

4. Perawatan diri

5. Istirahat berkualitas

6. Mendekat dan Berserah

diri kepada Allah swt

- Memberikan pujian atas

keberhasilan lansia menjelaskan

pertanyaan dan memperbaiki

kesalahan serta menyimpulkan.

- Bertanya dan

menjawab

pertanyaan

4 3 menit Penutup

- Menyimpulkan materi yang telah

disampaikan

- Mengucapkan terima kasih atas

perhatian dan waktu yang telah

diberikan peserta

- Mengucapkan salam

- Menjawab salam

I. EVALUASI

Metode evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab

Jenis pertanyaan : Lisan

II. PENGESAHAN

Yogyakarta, 7 Desember 2013

Sasaran Pemberi Penyuluhan

(seluruh lansia ) ( pkl mahasiwa stikes

aisyiyah)

Mengetahui

Pembimbing PKL

(Nurul Mahmuda S,ST)

I. LAMPIRAN MATERI

GIZI PADA LANSIA

A. Pengertian .

Gizi pada lansia

Menurut Bernice Neugarten masa tua adalah suatu masa dimana orang

dapat merasa puas dengan keberhasilannya. Tetapi bagi orang lain, periode ini

adalah permulaan kemunduran. Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran,

masa kelemahan manusiawi dan social sangat tersebar luas dewasa ini. Pandangan

ini tidak memperhitungkan bahwa kelompok lanjut usia bukanlah kelompok

orang yang homogen .

Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam

mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi

Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu

aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial. Secara biologis penduduk lanjut

usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang

ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap

serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian.

Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel,

jaringan, serta sistem organ. Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih

dipandang sebagai beban dari pada sebagai sumber daya. Banyak orang

beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi memberikan banyak manfaat,

bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa kehidupan masa tua, seringkali

dipersepsikan secara negatif sebagai beban keluarga dan masyarakat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi

4 yaitu : Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74

tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90

tahun. Sedangkan menurut Prayitno dalam Aryo mengatakan bahwa setiap orang

yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 56 tahun ke atas,

tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan

pokok bagi kehidupannya sehari-hari.

B. Relevensi Alquran

‘‘Hai orang-orang yang beriman makanlah diantara rezeki yang baik-baik

yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada allah jika benar-

benar kepadanya kamu menyembah.”(QS.Al Baqarah 172)

C. Kebutuhan Hidup Pada Lanjut Usia

Setiap orang memiliki kebutuhan hidup. Orang lanjut usia juga memiliki

kebutuhan hidup yang sama agar dapat hidup sejahtera. Kebutuhan hidup orang

lanjut usia antara lain kebutuhan akan makanan bergizi seimbang, pemeriksaan

kesehatan secara rutin, perumahan yang sehat dan kondisi rumah yang tentram

dan aman, kebutuhan-kebutuhan sosial seperti bersosialisasi dengan semua orang

dalam segala usia, sehingga mereka mempunyai banyak teman yang dapat diajak

berkomunikasi, membagi pengalaman, memberikan pengarahan untuk kehidupan

yang baik.

Kebutuhan tersebut diperlukan oleh lanjut usia agar dapat mandiri.

Kebutuhan tersebut sejalan dengan pendapat Maslow dalam Koswara (1991) yang

menyatakan bahwa kebutuhan manusia meliputi (1) Kebutuhan fisik

(physiological needs) adalah kebutuhan fisik atau biologis seperti pangan,

sandang, papan, seks dan sebagainya. (2) Kebutuhan ketentraman (safety needs)

adalah kebutuhan akan rasa keamanan dan ketentraman, baik lahiriah maupun

batiniah seperti kebutuhan akan jaminan hari tua, kebebasan, kemandirian dan

sebagainya (3) Kebutuhan sosial (social needs) adalah kebutuhan untuk

bermasyarakat atau berkomunikasi dengan manusia lain melalui paguyuban,

organisasi profesi, kesenian, olah raga, kesamaan hobby dan sebagainya (4)

Kebutuhan harga diri (esteem needs) adalah kebutuhan akan harga diri untuk

diakui akan keberadaannya, dan (5) Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization

needs) adalah kebutuhan untuk mengungkapkan kemampuan fisik, rohani maupun

daya pikir berdasar pengalamannya masing-masing, bersemangat untuk hidup,

dan berperan dalam kehidupan.

D. Manfaat Nutrisi

1. Nutrisi untuk pertumbuhan.

Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua

organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit

dan rambut terus berganti, sel - sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak

dan mengolah zat makanan yang masak agar zat makanan dapat dipakai untuk

pekerjaan tubuh

b. Makanan sebagai suku cadang.

Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua

organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit

dan rambut terus berganti, sel - sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak

dan mengolah zat makanan yang masak agar zat makanan dapat dipakai untuk

pekerjaan tubuh.

Untuk itu, setelah sakit kita perlu banyak makan makanan bergizi. Begitu

juga untuk yang menjalani operasi atau yang baru melahirkan.

c. Makanan sebagai bensin tubuh.

Makanan juga dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti

mandi, menyapu, juga berkebun. Dalam keadaan tidurpun tubuh tetap

membutuhkan tenaga untuk bernafas, degup jantung, serta tenaga memasak zat

makanan dan memakainya. Namun, makanan perlu diatur agar sesuai dengan

kebutuhan tubuh. Jumlahnya harus memadai, dan mutunya sesuai dengan

kebutuhan sehari-hari

D. Nutrisi yang diperlukan adalah:

1. Karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori

dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian.

2. Mineral sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur -

sayuran.

3. Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung

agar berfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji - bijian,

kacang- kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.

4. Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah

lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan

sayuran hijau.

5. Buah, utamakan buah yang bisa dimakan dengan kulitnya karena seratnya

lebih banyak. Apalagi pada lansia sering banyak keluhan soal buang air besar.

Selain mengonsumsi serat, lansia juga harus banyak minum terutama air

putih. Retno mengingatkan konsep minum 'nasgitel' (panas legi kentel, panas,

manis, dan kental) yang umumnya disukai orang Jawa, frekuensinya harus

dikurangi. Jika sebelum lansia sehari minum nasgitel sebanyak 2-

3 kali, maka setelah lansia cukup sekali saja.

E. Makanan/Gizi untuk lansia

1. Untuk mempertahankan kesehatan dan menunda kemunduaran fungsi organ

tubuh.

2. Yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubuh.

3. Kebiasaan makan

4. Kebutuhan makanan :

- Lemak             :  1 gr/hari

- Protein             :  1 gr/hari

- Mineral, Kalsium, Zat besi, Vitamin D.

- Air                   :  5 – 8 gelas per hari.

5. Merencanakan makanan

- Jadwal waktu makan dibuat sering denag porsi kecil, mudah dicerna

dan jangan makan terlau kenyang.

- Minum secukupnya dan konsumsi garam dikurangi.

- Batasi minum kopi atau the

- Hindari BENJOL ( Bayam, Emping, Nanas, Jerohan, Otak , Lemak )

6. Peningkatan spiritual

Mendekatkan diri pada Allah SWT. Keimanan dan ketaqwaan kepeda

Tuhan merupakan benteng yang ampuh untuk melindungi dari ancaman di

masa tua.

7. Aspek Psikologis

- Mencari bantuan orang lain untuk melakukan aktivitas fisik yang

diperlukan

- Menentukan kondisi hidup yang sesuai dengan perubahan status

ekonomi dan kondisi fisik

- Mencari teman baru untuk menggantikan suami atau isteri yang telah

meninggal atau pergi jauh atau cacat

- Mengembangkan kegiatan baru untuk mengisi waktu luang yang

semakin bertambah

- Belajar untuk memperlakukan anak yang sudah besar sebagai orang

dewasa

- Mulai merasakan kebahagiaan dari kegiatan yang sesuai untuk orang

berusia lanjut dan memiliki kemauan untuk mengganti kegiatan yang

lebih cocok.

AKTIVITAS LANSIA

A. Manfaat Akivitas Fisik Bagi Lansia

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang membutuhkan energy

untuk mengerjakannya, seperti berjalan, menari, mengasuh cucu, dan lain

sebagainya.Aktivitasfisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan

gerakan tubuh yang berulang-ulang serta ditujukan untuk meningkatkan

kebugaran jasmani disebut olahraga (Farizati,2002). Manfaat aktivitas fisik

pada lansia adalah dapat memperpanjang usia, menyehatkan jantung, otot dan

tulang, membuat lansia lebih mandiri, mencegah obesitas, mengurangi

kecemasan dan depresi, dan memperoleh kepercayaan diri yang tinggi.

Aktivitas fisik dikatakan dapat memperbaiki komposisi tubuh, seperti

lemak tubuh, kesehatan tulang, massa otot, serta fleksibilitas sehingga lansia

lebih sehat dan bugar dan resiko jatuh bekurang. Secara umum dikatakan

bahwa aktivitas fisik bagi lansia dapat menunjang kesehatan, yaitu dengan

meningkatkan nafsu makan, membuat kualitas tidur lebih baik, dan

mengurangi kebutuhan terhadap obat-obatan.

B. Jenis Aktivitas Fisik Bagi Lansia

Problem yang ditemui pada lansia adalah kurang nafsu makan, proses

pencernaan yang tidak sempurna, sulit buang air besar, dan pemanfaatan

makanan sebagai sumber energi. Dengan berorientasi pada problem ini, dapat

dirancang suatu latihan fisik yang bertujuan untuk menambah nafsu makan

(input), memperlancar proses pencernaan dan buang air besar (proses), dan

mengefisienkan pemanfaatan energy di tubuh (out put). Seheba tapapun

komposisi gizi yang disediakan, kalau tidak dimakan, diproses, dan

dimanfaatkan oleh tubuh, maka belum dapat member hasil guna. Disamping

problem pencernaan, penurunan daya ingat dan konsentrasi perlu dicegah

dengan aktivitas fisik.

1. Aktivitas Fisik Untuk Menambah Nafsu Makan

Aktivitas fisik yang ditujukan untuk menambah nafsu makan,

terutama dilakukan dengan sasaran lambung.Titik-titik akupunktur

untuk lambung, sepet imisalnya di bahu, dan kanan-kir itulang

belakang, harus dimanipulasi dengan pukulan, pijatan dan

gerakan.Disamping itu lambung perlu didesak, 4 dari segala arah

dengan gerakan membungkuk, menegang kebelakang dan

memuntir perut.

2. Aktivitas Fisik Untuk Memperlancar Proses Pencernaan

Aktivitas fisik ini terutama ditujukan untuk usus. Manipulasi pada

perut bagian tengah dengan arah vertical dan melingkar

dimaksudkan untuk memperlancar aliran darah ke usus dan

merangsang peristaltick usus.Desakan dan tarikan diperut bagian

tengah maupun bawah akan menambah efektif perangsangan

tersebut. Dengan aliran darah yang baik, kelenjar pencernaan akan

dapat memproduksi enzim dengan kuantitas yang cukup dan

kualitas baik. Kesulitan buang air besar pada lansia, selain diatasi

dengan makanan berserat dan banyak minum, perlu ditambah

dengan aktivitas fisik perangsang peristaltic usus.

3. Aktivitas Fisik Untuk Mengatur Pengeluaran Energi

Keseimbangan antara input dan out put perlu banyak

dipertimbangkan pada usila, untuk mendapatkan berat badan yang

sesuai. Kegemukan pada usila akan memperberat atau bahkan

memicu timbulnya berbagai penyakit degeneratif , mulai dari

Diabetes Mellitus sampai Hipertensi dan Penyakit

Jantung Koroner. Disamping itu kegemukan juga akan

memperberat beban sendi penyangga badan terutama lutut dan

pergelangan kaki. Ada lingkaran setan antara kegemukan dengan

aktivitas fisik. Lansia gemuk cenderung malas untuk melakukan

aktivitas fisik, dan kurang aktivitas fisik akan menyebabkan

bertambah gemuk. Hal tersebut terjadi bolak-balik, sehingga akan

semakin melemahkan usila kegemukan. Pengaturan diet dan

aktivitas fisik merupakan kombinasi ideal untuk memutus

lingkaran tersebut.Aktivitas fisik bagi usila yang kegemukan

disarankan untuk menggunakan sepeda stasioner, atau latihan di air

untuk mengurangi beban di sendi lutut.Jenis latihan yang

dilakukan adalah yang bersifat aerobik, yaitu intensitas rendah

dengan waktu minimal 30 menit.Dengan waktu minimal 30menit

diharapkan lebih banyak energy dari lemak akan terbakar, dan

nafsu makan tertekan. Bagi mereka yang terlalu kurus, disarankan

untuk melakukan aktivitas fisik ringan dalam waktu 20 - 30 menit.

Aktivitas yang tidak melelahkan ini akan merangsang nafsu

makan. Lansia dapat menjalankan aktivitas yang menyehatkan di

pagi hari atau di sore hari, antara lain dengan:

1. Berjalan kaki

2. Bersepeda bila memungkinkan

3. Berkebun

4. Olahraga khusus seperti senam lansia, senamjantungsehat,

yoga untuk lansia, atau menahan beban yang intensif.

Lakukan aktivitas fisik tersebut sebanyak 2 x 30 menit setiap hari,

minimal 3 hari dalam seminggu. Dahului dengan pemanasan

ringan sebelum berolahraga dan tutuplah dengan pendinginan.

Olahraga tersebut akan memberikan manfaat bagi jantung lansia,

melancarkan sirkulasi darah dan metabolis metubuh, mengurangi

resiko patah tulang, dan menyehatkan mental. Sebelum dan

sesudah melakukan aktivitas fisik/olahraga, lansia dianjurkan

minum air putih yang cukup agar terhindar dari dehidrasi

DAFTAR PUSTAKA

http://muhamadrezapahlevi.blogspot.com/2012/05/satuan-acara-penyuluhan-sap-hidup sehat.html diakses pada tanggal 22 Nov 2013 pukul 23.30 WIB

http://ainidebruin.multiply.com/journal/item/50 diakses pada tanggal 22 Nov 2013 pukul 23.30 WIB

http://tksponorogo.blogspotcom/2010/03/aktivitas-sehat-lanjut-usia.html?m=1

diakses pada tanggal 22 Nov 2013 pukul 24.00