Laporan FL KIE Posyandu Lansia

26
LAPORAN FIELD LAB TOPIK KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI (KIE) PEMBINAAN POSYANDU LANSIA PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I Anggota Kelompok 13: Anton Giri Mahendra G0012022 Nadira As’ad G0012144 Prima Canina G0012164 Mahardika Frityatama G0012124 Reza Satria HS G0012178 Rima Aghnia PS G0012186 Febimilany Riadloh G0012078 Ika Maratul Kumala G0012094 Farrah Putri Amalia G0012076 Atika Iffa Syakira G0012034 Syayma Karimah G0012218

description

Puskesmas kebakkramat, Kabupaten Karanganyar

Transcript of Laporan FL KIE Posyandu Lansia

LAPORAN FIELD LAB

TOPIK KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI (KIE) PEMBINAAN POSYANDU LANSIAPUSKESMAS KEBAKKRAMAT I

Anggota Kelompok 13:

Anton Giri Mahendra

G0012022

Nadira Asad

G0012144Prima Canina

G0012164

Mahardika Frityatama G0012124

Reza Satria HS

G0012178

Rima Aghnia PS

G0012186

Febimilany Riadloh

G0012078Ika Maratul Kumala

G0012094

Farrah Putri Amalia G0012076

Atika Iffa Syakira

G0012034

Syayma Karimah

G0012218FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TAHUN 2015LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Field Lab mengenai Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Pembinaan Posyandu Lansia ini telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing/instruktur lapangan di Puskesmas Kebakkramat I, Kabupaten Karanganyar pada:

hari

:

tanggal/bulan/tahun:

Karanganyar, 27 Mei 2015Mengesahkan,

Kepala Puskesmas Kebakkramat IMenyetujui,Instruktur Lapangan Field Lab

Wahyu Purwadi Rahmat, dr., M.KesNIP. 197204142002121007RM Topan laksana, dr.NIP. 198401152009021002

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan2Daftar Isi.3BAB I: Pendahuluan...4BAB II: Kegiatan yang Dilakukan.7BAB III: Pembahasan.9BAB IV: Penutup...15Daftar Pustaka16Lampiran17BAB I

PENDAHULUANA. Latar BelakangMenurut data Pusat Statistik, jumlah lansia di Indonesia pada tahun 1980 adalah sebanyak 7,7 juta jiwa atau hanya 5,2 persen dari seluruh jumlah penduduk. Pada tahun 1990 jumlah penduduk lanjut usia meningkat menjadi 11,3 juta orang atau 8,9 persen. Dan data terbaru menunjukkan bahwa jumlah lansia di Indonesia diperkirakan akan mecaai 9,77% atau sejumlah 23,9 juta jiwa pada tahun 2010 dan meningkat lagi secara signifikan sebesar 11,4% atau sebanyak 28,8 juta jiwa pada tahun 2020. Hal ini berkorelasi positif dengan peningkatan kesejahteraan yang diailami oleh masyarakat Indonesia khususnya di bidang kesehatan yang ditunjukkan dengan semakin tingginya angka harapan hidup masyarakat Indonesia.

Pada tahun 1980, angka harapan hidup masyarakat Indonesia hanya sebesar 52,2 tahun. Sepuluh tahun kemudian meningkat menjadi 59,8 tahun pada tahun 1990 dan satu dasawarsa berikutnya naik lagi menjadi 64,5 tahun. Diperkirakan pada tahun 2010 usia harapan hidup penduduk Indonesia akan mencapai 67,4 tahun. Bahkan pada tahun 2020 diperkirakan akan mencapai 71,1 tahun. Dengan data-data tersebut, maka diperkirakan 10 tahun ke depan struktur penduduk Indonesia akan berada pada struktur usia tua.

Pertambahan penduduk di Jawa Tengah masih relative tinggi yaitu sebesar 196.758 jiwa per tahun. Dampak lebih jauh dari permasalahan kepedudukan adalah bertambahnya penduduk usia lanjut dengan kriteria :

Rendahnya kualitas kesehatan lansia yang disebabkan oleh rendahnya pendapatan, di samping pendapatan itu sendiri belum merata diterima setiap lansia

Adanya tuntutan persediaan pangan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan kalori yang makin berkualitas bagi lansia.

Permasalahan penduduk lansia perlu ditangani dengan strategi antara lain melalui pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi bersama-sama dengan peningkatan prasarana dan pelayanan kesehatan yang dipusatkan di Posyandu. Strategi peningkatan kesehatan lansia ini ditempuh melalui penurunan Angka Kesakitan Lansia (AKL) dan jumlah jenis keluhan lansia.

Agar program penurunan AKL dapat dicapai secara efektif dan efisien, perlu didukung adanya data. Posyandu lansia merupakan sarana pelayanan kesehatan dasar untuk meningkatkan kesehatan para lansia. Gerakan Sadar Pangan dan Gizi (GSPG) juga merupakan wadah lintas sektoral untuk melaksanakan keterpaduan unsure terkait dalam mendukung kesehatan para lansia.

Cita-cita pembangunan untuk lansia supaya tetap sehat, aktif, dan produktif dapat terwujud di setiap wilayah baik desa maupun kota. Untuk itu, perlu keterlibatan Pemda Kabupaten, pihak swasta, universitas, maupun mahasiswa FK dalam upaya menyusun strategi pemberdayaan kaum lansia khususnya pada tingkat pelayanan kesehatan dasar berbasis masyarakat.

B. Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan pembelajaran pada topik Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Pembinaan Posyandu Lansia ini adalah diharapkan mahasiswa :

1. Mampu memahami peran dan fungsi posyandu lansia

2. Mampu menjelaskan cara pengisian dan penggunaan KMS lansia

3. Mampu menjelaskan kelainan-kelainan yang sering terjadi pada lansia beserta pencegahan dan pengobatannya

4. Memahami tatalaksana diet lansia dan pola hidup sehat lansia

5. Melakukan penyuluhan kesehatan komunitas tentang manfaat Posyandu Lansia dalam meningkatkan kesehatan lansia

6. Melakukan pengumpulan dan analisis data tentang program posyandu, prevalensi penyakit yang diderita lansia, serta upaya kreatif dan rehabilitative

7. Melakukan penilaian status depresi lansia dengan menggunakan GDS (Geriatric Depression Scale) dan MMSE (Mini Mental State Examination)8. Mampu melakukan pengamatan dan penilaian pada posyandu lansia setempat dengan standar program Posyandu LansiaBAB II

KEGIATAN YANG DILAKUKAN

Minggu I (Rabu, 13 Mei 2015) :

Kelompok melakukan kegiatan lapangan pertama ke Puskesmas Kebakkramat I berupa pengarahan dari Instruktur Lapangan dan pemaparan rencana materi penyuluhan. Kami berlatih presentasi materi penyuluhan yang akan kami berikan kepada lansia di Posyandu Kemiri. Presentasi materi berupa flipchart yang berisi materi tentang diabetes mellitus, hipertensi, kolesterol, osteoporosis, dan osteoarthritis.Minggu II (Rabu, 20 Mei 2015) :

Kelompok melakukan kegiatan lapangan kedua ke Posyandu Kemiri. Disana kelompok melakukan pemeriksaan status depresi lansia, penyuluhan kesehatan, serta memandu senam lansia.

Pemeriksaan status depresi pada lansia menggunakan GDS (Geriatric Depression Scale) dan MMSE (Mini Mental State Examination). Kelompok memberikan penyuluhan kesehatan seputar penyakit yang umum diderita lansia yakni diabetes mellitus, hipertensi, kolesterolemia, osteoporosis, dan osteoatritis. Para lansia sangat antusias mendengarkan penyuluhan, dibuktikan dengan banyaknya lansia yang mengajukan pertanyaan setelah pemaparan materi penyuluhan.Sebelum agenda pada pertemuan kedua diakhiri, kelompok bersama dengan para lansia melakukan senam lansia bersama.Minggu III (Rabu, 27 Mei 2015) :

Kelompok melakukan kegiatan lapangan ketiga ke Puskesmas Kebakkramat I untuk melaporkan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan pada minggu II di Posyandu Kemiri. Kelompok melakukan presentasi kepada Kapuskes, Instruktur, dan pihak-pihak dari Puskesmas kemudian kami memberikan laporan hasil kegiatan field lab.BAB III

PEMBAHASAN

Kegiatan Field Lab dimulai dengan pertemuan pertama di Minggu I pada tanggal 13 Mei 2015. Di hari tersebut kami melakukan presentasi materi penyuluhan yang akan diberikan ke lansia Posyandu Kemiri lalu dikoreksi oleh Instruktur Lapangan. Pada kesempatan tersebut kami tidak menemukan kendala yang berarti

Pada pertemuan kedua lapangan field lab tanggal 20 Mei 2015, kami melakukan penyuluhan, tes skala depresi lansia, dan senam lansia. Hasil pemeriksaan skala depresi lansia Posyandu Kemiri pada 13 responden lansia:

1. Nama Responden : Ibu GinemUsia

: 77 tahunJenis Kelamin

: PerempuanStatus Perkawinan : Cerai hidupSkor MMSE

: 16

Skor GDS

: 4

Pendidikan

: -

Pekerjaan

: IRT

Riwayat Penyakit: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (-)Tanggal Wawancara: 20 Mei 2015Pewawancara

: Feby dan Prima

2. Nama Responden : Ibu KartinahUsia

: 84 tahunJenis Kelamin

: PerempuanStatus Perkawinan : KawinSkor MMSE

: 22

Skor GDS

: 0

Pendidikan

: SR

Pekerjaan

: IRT

Riwayat Penyakit: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (-)Tanggal Wawancara: 20 Mei 2015Pewawancara

: Anton

3. Nama Responden : Ibu SupriUsia

: 52 tahunJenis Kelamin

: PerempuanStatus Perkawinan : KawinSkor MMSE

: 25

Skor GDS

: 2

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: IRT

Riwayat Penyakit: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (Hipertensi)Tanggal Wawancara: 20 Mei 2015Pewawancara

: Farrah

4. Nama Responden : Ibu SumiyatiUsia

: 45 tahunJenis Kelamin

: PerempuanStatus Perkawinan : KawinSkor MMSE

: 22

Skor GDS

: 5

Pendidikan

: -

Pekerjaan

: PRT

Riwayat Penyakit: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (-)Tanggal Wawancara: 20 Mei 2015Pewawancara

: Syayma

5. Nama Responden : Ibu SadinemUsia

: -Jenis Kelamin

: PerempuanStatus Perkawinan : KawinSkor MMSE

: 19

Skor GDS

: 4

Pendidikan

: -

Pekerjaan

: IRT

Riwayat Penyakit: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (-)Tanggal Wawancara: 20 Mei 2015Pewawancara

: Nia

6. Nama Responden : Ibu Sri SugiartiUsia

: 44 tahunJenis Kelamin

: PerempuanStatus Perkawinan : KawinSkor MMSE

: 30

Skor GDS

: 2

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: IRT

Riwayat Penyakit: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (-)Tanggal Wawancara: 20 Mei 20157. Nama Responden : Ibu SaptiniUsia

: 61 tahunJenis Kelamin

: PerempuanStatus Perkawinan : KawinSkor MMSE

: 30

Skor GDS

: 3

Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: IRT

Riwayat Penyakit: Stroke (-) DM (+) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (-)Tanggal Wawancara: 20 Mei 20158. Nama Responden : Bapak SukardiUsia

: 63 tahunJenis Kelamin

: Laki-lakiStatus Perkawinan : KawinSkor MMSE

: 30

Skor GDS

: 6

Pendidikan

: Sarjana

Pekerjaan

: Pensiunan

Riwayat Penyakit: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (Vertigo 1 tahun terakhir)Tanggal Wawancara: 20 Mei 2015Pewawancara

: Dika

9. Nama Responden : Ibu KariyemUsia

: 55 tahunJenis Kelamin

: PerempuanStatus Perkawinan : KawinSkor MMSE

: 27

Skor GDS

: 0

Pendidikan

: -

Pekerjaan

: -

Riwayat Penyakit: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (-)Tanggal Wawancara: 20 Mei 2015Pewawancara

: Atika & Nadira

10. Nama Responden : Ibu RubiyatiUsia

: 55 tahunJenis Kelamin

: PerempuanStatus Perkawinan : KawinSkor MMSE

: 27

Skor GDS

: 7

Pendidikan

: TK

Pekerjaan

: IRT/serabutan

Riwayat Penyakit: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (Hipertensi)Tanggal Wawancara: 20 Mei 2015Pewawancara

: Ika

11. Nama Responden : Ibu SumarsihUsia

: 49 tahunJenis Kelamin

: PerempuanStatus Perkawinan : KawinSkor MMSE

: 30

Skor GDS

: 3

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: IRT

Riwayat Penyakit: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (+) Peny. Lain (-)Tanggal Wawancara: 20 Mei 201512. Nama Responden : Ibu SudarmiUsia

: 64 tahunJenis Kelamin

: PerempuanStatus Perkawinan : KawinSkor MMSE

: 30

Skor GDS

: 3

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: IRT

Riwayat Penyakit: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (-)Tanggal Wawancara: 20 Mei 201513. Nama Responden : Ibu SukamsiUsia

: 49 tahunJenis Kelamin

: PerempuanStatus Perkawinan : KawinSkor MMSE

: 30

Skor GDS

: 3

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: IRT

Riwayat Penyakit: Stroke (-) DM (-) Peny. Jantung (-) Peny. Lain (-)Tanggal Wawancara: 20 Mei 2015

Adapun kendala yang kami hadapi salah satunya adalah komunikasi untuk pemeriksaan GDS maupun MMSE karena butir-butir pertanyaan pada form pemeriksaan tersebut menggunakan bahasa yang sangat formal dan sulit dimengerti oleh lansia. Namun kelompok mengatasinya dengan memberikan pertanyaan yang lebih sederhana namun tetap sesuai dengan arah pemeriksaan GDS dan MMSE. Kendala saat penyuluhan materi tidak begitu berarti. Saat penyuluhan kami memberikan doorprize bagi lansia yang memberikan pertanyaan pada sesi tanya jawab untuk menarik perhatian lansia agar tetap antusias mendengarkan materi penyuluhan.Saat melakukan kegiatan senam lansia bersama, matahari sudah sangat terik sehingga membuat lansia cepat lelah dan kepanasan. Namun kelompok menanggulangi hal tersebut dengan mempercepat video senam lansia agar senam cepat selesai. Pada pertemuan terakhir di Minggu III tanggal 27 Mei 2015, kami melakukan pelaporan kegiatan field lab berupa presentasi kegiatan kepada kepala puskesmas dan instruktur lapangan, dilanjutkan dengan memberikan laporan kegiatan. Pada pertemuan ini kami tidak menemukan kendala yang berartiBAB IVPENUTUPA. Simpulan

1. Pelaksanaan kegiatan field lab di Posyandu Kemiri yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kebakkramat I sudah berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini bisa dilihat dari data jumlah lansia yang mengikuti posyandu cukup banyak. Berarti masyarakat menilai bahwa kegiatan-kegiatan di posyandu lansia memberikan manfaat yang besar.

2. Materi yang diberikan saat penyuluhan merupakan kasus yang sering ditemui di masyarakat dan upaya penatalaksanaannya cukup mudah untuk dilaksanakan secara mandiri sehingga menjadi lebih aplikatif bagi peserta penyuluhan. Hipertensi merupakan kasus yang paling sering ditemui pada lansia.

3. Senam lansia di Posyandu Kemiri yang dipimpin oleh mahasiswa dan diikuti peserta penyuluhan berjalan dengan baik dan mendapat antusias dari peserta.

B. Saran

Antusiasme dari peserta posyandu lansia yang tinggi menunjukkan perlu dilaksanakan penyuluhan dan senam lansia secara teratur, dengan harapan pengetahuan, kesadaran serta kepedulian lansia tentang kesehatan meningkat sehingga akan terwujud lansia yang sehat. Pemateri yang berpengetahuan luas dan mempunyai ketrampilan komunikasi yang baik merupakan faktor penting dalam keberhasilan penyuluhan , sehingga hal ini perlu dipersiapkan dengan matang.DAFTAR PUSTAKAHanim, D. 2004. Pemberdayaan Perempuan Lansia Untuk Peningkatan Status Gizi. Laporan Penelitian. Surakarta: LPPM UNSSetiti, Sri Gati. 2006. Pelayanan Lanjut Usia Berbasis kekerabatan (studi kasus pada 5 wilayah di Indonesia). http://depsos.go.id diakses pada tanggal 24 Mei 2015Lampiran

Dokumentasi KegiatanMahasiswa melakukan penilaian dengan menggunakan GDS dan MMSE

Mahasiswa melakukan penilaian dengan menggunakan GDS dan MMSEMahasiswa melakukan penyuluhan untuk lansia

Mahasiswa dan peserta Posyandu Lansia melakukan senam Lansia

PAGE 18