HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KADER …elib.stikesmuhgombong.ac.id/544/1/GALIH NUR RAHMAWATI...

49
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KADER DENGAN KUNJUNGAN LANSIA LAKI-LAKI KE POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLIRONG 1 KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan Diajukan Oleh GALIH NUR RAHMAWATI NIM : A11300894 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2017

Transcript of HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KADER …elib.stikesmuhgombong.ac.id/544/1/GALIH NUR RAHMAWATI...

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KADER DENGAN

KUNJUNGAN LANSIA LAKI-LAKI KE POSYANDU LANSIA

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLIRONG 1

KABUPATEN KEBUMEN

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan Oleh

GALIH NUR RAHMAWATI

NIM : A11300894

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2017

ii

iii

iv

v

vi

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Skripsi, Juni 2017

Galih Nur Rahmawati 1)

, Hendri Tamara Yuda2)

, Irmawan Andri Nugroho3)

ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KADER DENGAN

KUNJUNGAN LANSIA LAKI-LAKI KE POSYANDU LANSIA DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS KLIRONG 1 KABUPATEN KEBUMEN

Latar Belakang: Posyandu lansia merupakan fasilitas kesehatan lansia untuk

memantau kesehatan lansia. Pada kenyataannya seorang lansia kurang aktif dalam

memanfaatkan pelayanan posyandu lansia, terutama lansia laki-laki. Perlu

dukungan keluarga dan kader untuk meningkatkan kepatuhan lansia dalam

kunjungannya ke posyandu lansia. Bentuk dari dukungan keluarga adalah

dukungan informasional, emosional, penghargaan dan instrumental. Bentuk peran

kader meliputi peran sebagai perencana kegiatan, komunikator, penggerak dan

pemberi pelayanan.

Tujuan : Mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga dan kader dengan

kunjungan lansia laki-laki ke posyandu lansia di Wilayah kerja Puskesmas

Klirong 1.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Korelasi dengan

pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel 47 responden dari jumlah populasi 47

responden lansia laki-laki yang berkunjung ke posyandu lansia. Teknik

pengambilan sampel dengan Total Sampling. Analisa data menggunakan analisa

deskriptif dan analisa bivariate menggunakan uji statistic Chi Square. Dan Analisa

multivariat menggunakan uji statistic Regresi Logistic.

Hasil : Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil untuk dukungan

sosial keluarga p-value 0,002 (p<0,05) dan dukungan kader p-value 0,003

(p<0,05) yang artinya ada hubungan dukungan sosial keluarga dan kader dengan

kunjungan lansia laki-laki ke posyandu lansia.

Recomendasi : Untuk peneliti selanjutnya diharapkan mampu menggali faktor-

faktor yang mempengaruhi kurangnya kunjungan lansia laki-laki.

Kata Kunci : dukungan sosial keluarga, kader, kunjungan lansia laki-laki

1. Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong

2. Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

3. Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

NURSING STUDY PROGRAM

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

vii

Thesis, Juni2017

CORRELATION SOCIAL SUPPORT FAMILY AND CARDER WITH VISIT

LANSIA PLAY TO POSYANDU LANSIA IN WORKING AREA

PUSKESMAS KLIRONG 1 KABUPATEN KEBUMEN

Galih Nur Rahmawati1)

, Hendri Tamara Yuda2)

, Irmawan Andri Nugroho3)

ABSTRACT

Background: Elderly posyandu is a health facility to monitor the health of

elderly. In reality, elderly are less active in utilizing elderly posyandu service,

especialy elderly men. It needs family support and cadres to improve adherence of

elderly in their visit to elderly posyandu. the form of family support is

information, emotional, rewarding and instrumental support. The role of the cadre

include the role of an activity planner, communicator, activator and service

provider.

Objective: To fine the correlation between family and cadre social support and

the frequensi of male elderly visit the elderly posyandu

Method: This research used descriptive correlation method with cross sectional

approach. Number of samples 47 respondents from the total population of 47

elderly male respondents who visited elderly posyandu. Sampling technique with

total sampling. Data analysis using descriptive analysis and bivariate analysis

using Chi Square statistical test. And multivariate analysis using regression

logistic statistic test.

Result : Based on the research, the result obtained for the family social support of

p-value 0,002 (p<0,05) and p-value 0,003 (p<0,05) cadre support mean the there

is correlation of social support of family an cadres with visit of elderly men to

elderly posyandu.

Recommendation : For further research is expected to explore factors that affect

the lack of visits of elderly men.

Keywords: family social support, cadres, elderly visit of men

1. Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong

2. Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

3. Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

HALAMAN PERSEMBAHAN

viii

Assalamu’alaikum warahmatullahhi wabarokatuh.

Alhamdudillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah

memberikan kemudahan dan kelancaran bagi penulis sehingga dapat

menyelesaikan karya ini. Tak henti-hentinya penulis mengucapkan syukur

padamu ya Rabb serta sholawat dan salam penulis lantunkan kepada junjungan

nabi agung Muhammad SAW. Perkenankanlah penulis mempersembahkan karya

ini untuk orang tercinta yang selama ini ada disamping penulis yang selalu berdoa

untuk penulis tanpa penulis tahu isi doanya, tapi penulis yakin doa mereka di

tujukan kepada penulis. Semoga karya ini menjadi kebanggan bagi keluarga

tercinta.

Penulis persembahkan karya ini untuk seorang yang tak kenal lelah

berusaha untuk penulis dalam hal apapun, meskipun dengan wajah datarmu tetapi

kau sangat menyayangi penulis demi apapun ayah tercinta (Bapak Jayimun), serta

yang selalu menyayangi dengan caramu yang lembut dan penuh dengan

senyuman, kaulah segalanya, kau tak tergantikan dari apapun mama yang

tersayang (Ibu Ponem Sudiyani).

Dan buat sponsor selama kuliah ini kakak tersayang (Bayu Eko Setyawan)

terimaksih telah memberi support dan semangat kepada penulis, buat adik (Juni

Tryas Tuti) dengan karya ini semoga dapat menginspirasi dan semoga menjadi

panutan buatmu. Sepatah kata terucap untukmu sahabat semuanya, tidak dapat

terucapkan satu persatu karena semuanya adalah sahabat, ucapan terimaksih

terkhusus kalian Nining Prestiana Rahmawati, Intan Nur Rahmawati, Evi Hanita,

Nabilla Shinta Dewi,dan Fathulkhak Hidayatulloh yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan karya ini, mungkin tanpa kalian tugas ini akan semakin

terasa berat pengekrjaannya. Buat semua pihak yang membantu penulis, penulis

persembahkan karya ini, semoga bermanfaat. Dan buat kalian semua teman-teman

S1 Keperawatan sukses untuk kita semua.. Aminnn.

ix

MOTTO

“Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa bekerja

keras”

“Hidupku Hidupnya, jadikanlah hidup kita berguna bagi semua”

“Jangan jadikanlah dirimu kertas putih kosong, tapi jadikanlah dirimu sebuah

pena yang akan mengisi berlembar-lembar kertas kosong tersebut”

“Patuhi dan sayangilah orang tua kita, doa mereka segalanya bagi kita”

“Skripsi bukan sesuatu yang susah jika senang dalam pengrjaannya”

“Jadikannlah masalah dalam hidup, menjadi peluang dalam hidup”

“Jangan ucpakan kata “lah”, karna otak akan termainset kemalasan”

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Alhamdulilahirobbil’alamin, segala puji bagi alloh senantiasa penulis

panjatkan atas limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dan

Kader dengan Kunjungan Lansia Laki-Laki ke Posyandu Lansia di Wilayah Kerja

Puskesmas Klirong 1.

Skripsi ini diajukan untuk untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh

derajad Sarjana Keperawatan pada Program S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Muhammadiyah Gombong. Penulis menyadari bahwa penyusunan

skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan,

hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Melalui

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terimaksih

kepada :

1. Herniyatun, M.Kep Sp.Mat selaku Ketua STIKES Muhammadiyah

Gombong, yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menempuh studi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah

Gombong.

2. Isma Yuniar, S. Kep, Ners. M.Kep selaku Ketua program studi S1

Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

3. Hendri Tamara Yuda, S. Kep, Ners. M.Kep selaku pembimbing I dan

Irmawan Andri Nugroho, S. Kep, Ners. M.Kep selaku pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dari

persiapan hingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Bambang Utoyo, S. Kep, Ners. M.Kep selaku penguji yang telah

memberikan masukan dan saran pada penulisan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staff STIKES Muhammadiyah Gombong yang

membantu dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

xi

6. Kepala Puskesmas Klirong 1 dan petugas kesehatan serta kader di

posyandu lansia.

7. Responden di Posyandu Lansia Wilayah Keja Puskesmas Klirong 1

8. Orang tuaku (Bapak Jayimun dan Ibu Ponem Sudiyani) yang telah

mendoakan penulis dan selalu mendukung penulis.

9. Kakak dan adekku (Bayu Eko Setyawan dan Juni Tryas Tuti) yang selalu

memberikan support dan nasehat untuk penulis.

10. Teman-teman S1 Keperawatan angkatan 2013 yang selalu berjuang

bersama.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmatnya dan membalas

semua amal ibadah mereka. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata

sempurna, karena terbatasnya kemampuan dan pengalaman. Oleh karena itu kritik

dan saran yang membangun penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap

semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang

berkepentingan.

Gombong,

Penulis,

Galih Nur Rahmawati

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ..................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... vi

HALAMAN ABSTRACT ............................................................................ vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... viii

HALAMAN MOTTO ................................................................................... ix

HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................. x

HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................... xii

HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................... xv

HALAMAN DAFTAR BAGAN .................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 6

1.3 Tujuan ..................................................................................................... 6

1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................... 6

1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................................. 6

1.4 Manfaat ................................................................................................... 7

1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................................ 7

1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................................. 7

1.5 Keaslian Penelitian .................................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Tinjauan Teori ......................................................................................... 9

1.1.1 Lansia ................................................................................................ 9

1) Pengertian Lansia ........................................................................ 9

2) Klasifikasi Lansia ........................................................................ 10

xiii

3) Tipe Lanjut Usia .......................................................................... 10

4) Permasalahan Lansia ................................................................... 12

5) Jenis Pelayanan Lansia ................................................................ 15

1.1.2 Posyandu Lansia ............................................................................... 15

1) Pengertian Posyandu Lansia ....................................................... 15

2) Tujuan Posyandu Lansia ............................................................. 16

3) Sasaran Posyandu Lansia ............................................................ 16

4) Faktor-Faktor yang Memenuhi Pemanfaatan Posyandu Lansia.. 17

1.1.3 Kader Posyandu Lansia ..................................................................... 17

1) Pengertian Kader Posyandu Lansia ............................................. 17

2) Peran Kader ................................................................................. 17

3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kader di

Posyandu Lansia ......................................................................... 18

1.1.4 Dukungan Sosial Keluarga ................................................................ 19

1) Pengertian Dukungan Sosial Keluarga........................................ 19

2) Tugas Dan Peran Keluarga.......................................................... 20

3) Aspek Dukungan Sosial Keluarga .............................................. 23

4) Bentuk Dukungan Sosial Keluarga ............................................. 24

5) Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial Keluarga ............ 24

1.2 Kerangka Teori........................................................................................ 26

1.3 Kerangka Konsep .................................................................................... 27

1.4 Hipotesa/Pertanyaan Penelitian ............................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian.................................................................................... 28

3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................... 29

3.2.1 Populasi ............................................................................................. 29

3.2.2 Sampel ............................................................................................... 29

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 29

3.4 Variabel Penelitian .................................................................................. 29

3.5 Definisi Operasional................................................................................ 30

xiv

3.6 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 31

3.7 Teknik Analisa Data ................................................................................ 32

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................................. 35

3.9 Etika Penelitian ....................................................................................... 36

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 37

4.2 Pembahasan ............................................................................................. 41

4.3 Keterbatasan Peneliti ............................................................................... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 57

5.2 Saran ........................................................................................................ 57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ...................................................................... 30

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Dukungan Sosial Keluarga Dan Kader ......... 35

Tabel 4.1 Distribusi Frequensi Berdasarkan Umur ........................................ 37

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dukungan Sosial Keluarga ..... 37

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dukungan Kader ..................... 38

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kunjungan .............................. 38

Tabel 4.5 Hasil Analisis Korelasi Chi-Square Dukungan Sosial Keluarga dengan

Kunjungan ke Posyandu Lansia ............................................... 38

Tabel 4.6 Hasil Analisis Korelasi Chi-Square Dukungan Kader dengan

Kunjungan ke Posyandu Lasia ................................................. 38

Tabel 4.7 Dukungan yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Paling Dominan di

Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Klirong1 ........ 39

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori ............................................................................... 26

Bagan 2.2 Kerangka konsep ............................................................................. 27

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 2 Surat Pengantar Ijin

Lampiran 3 Keterangan Lolos Etik Penelitian

Lampiran 4 Instrumen Penelitian

Lampiran 5 Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 6 Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 7 Hasil Uji Statistiki

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses penuaan merupakan suatu siklus kehidupan yang ditandai dengan

tahapan-tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan

semakin rentannya tubuh terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan

kematian (Fatmah, 2010). Dengan pertambahan usia masalah pada kesehatan akan

mulai muncul, seperti fungsi fisiologis akan mengalami penurunan sehingga

penyakit tidak menular banyak dialami oleh lansia.

Proses ini terjadi secara alami dan tidak dapat dihindari, dengan

berjalannya waktu perubahan-perubahan fisik ini terus terjadi, selain fisik

beberapa fungsi organ vital dalam tubuh juga akan mengalami kemunduran.

Kemunduran akibat proses penuaan dapat berakibat pada kelemahan organ,

kemunduran fisik, timbulnya berbagai macam penyakit, masalah kesehatan sosial

dan membebani perekonomian baik untuk lanjut usia, keluarga maupun

pemerintah (Budihardja, 2007). Dengan permasalahan kesehatan tersebut

pemerintah memberikan fasilitas berupa layanan kesehatan tingkat masyarakat

yaitu posyandu lansia.

Pelayanan kesehatan yang ada di posyandu lansia meliputi pemeriksaan

aktifitas kehidupan sehari-hari, pemeriksaan status mental, pemeriksaan status gizi

melalui penimbangan berat badan dan tinggi badan, pencatatan dalam grafik

indeks masa tubuh (IMT), pengukuran tekanan darah, perhitungan denyut nadi,

pemeriksaan gula darah, pelaksanaan rujukan ke puskesmas bila ada rujukan,

penyuluhan kesehatan, pemberian makanan tambahan (PMT) dan kegiatan

olahraga seperti senam lanjut usia dan jalan santai (Azizah, 2011). Sehingga

dengan adanya program pada posyandu lansia dapat membantu mengontrol dan

mempertahankan kesehatan lanjut usia.

Dengan adanya posyandu lansia dan kegiatan posyandu yang ada, juga

dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut di masyarakat,

mencapai masa tua yang bahagia dan berguna bagi keluarga, meningkatkan

2

kesadaran lansia tentang kesehatan, dan membantu membina kesehatan dirinya

sendiri (Ismawati, 2010). Tingkat keaktifan kunjungan lansia yang tinggi akan

mempengaruhi tingkat kesehatan lansia akan baik pula, dikarenakan adanya

pelayanan posyandu lansia dengan memantau kesehatan lansia melalui Kartu

Menuju Sehat (KMS) sehingga penyakit yang diderita akan terdeteksi sejak awal

(Fallen, 2010). Menurut penelitian Dwi (2011) dari 70 responden, 35 responden

(49,3%) dengan keaktifan kunjungan yang tinggi memiliki tingkat kesehatan yang

baik ditandai dengan p value 0,000. Selain itu penelitian Utami (2008) ada

hubungan antara partispasi lanjut usia dengan PHBS dengan p value 0,000

sehingga lansia yang aktif kunjungan akan memiliki kesehatan yang baik

dibandingkan yang tidak aktif.

Jenis kelamin mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia dimana

responden dengan jenis kelamin perempuan lebih memanfaatkan posyandu lansia.

Hal ini dikarenakan perempuan lebih peka dan sensitif akan masalah kesehatan

sehingga perempuan lebih sering untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas kesehatan

untuk menjaga kesehatannya. Jumlah kunjungan lansia perempuan memiliki

perilaku yang tinggi untuk datang ke posyandu lansia, sedangkan lansia laki-laki

memiliki perilaku lebih rendah terhadap kesadaran kedatangan ke posyandu, itu

dikarenakan lansia laki-laki lebih cepat bosan jika dilihat dari psikologis (Rosyid,

2009).

Menurut Anggraini (2015) berdasarkan jumlah lansia yang terbanyak

dengan usia elderly (60-74 tahun) sebanyak 52 orang, jumlah kunjungan lansia

lansia perempuan 44 orang dan lansia laki-laki 8 orang, sebagian besar yang

datang pada penelitian ini adalah lansia perempuan. Penelitian ini membuktikan

bahwa perempuan lebih perhatian akan kesehatan tubuh dibandingkan laki-laki.

Perempuan lebih rajin untuk mencari informasi tentang kesehatan. Selain itu

lansia perempuan memiliki tingkat kecemasan yang tinggi terhadap kematian.

Lansia perempuan memandang kematian sebagai suatu hal yang emosional yang

membuat perempuan rentan memiliki death anxiety yang tinggi, berbeda dengan

lansia laki-laki memandang kematian dari segi kognitif, sehingga lansia laki-laki

memiliki sikap positif terhadap kematian.

3

Berdasarkan data World Population Prospects the 2015 Revision, pada

tahun 2015 ada 910 juta orang yang berusia 60 tahun atau lebih. Pada tahun 2015

dan 2030, jumlah orang berusia 30 tahun atau lebih di prediksikan akan tumbuh

sekitar 56% dari jumlah populasi dunia, dari 910 juta menjadi 1,4 milyar, dan

pada tahun 2050 populasi lansia diprediksikan menjadi 2,1 milyar (United

Nations, 2015). Asia menempati urutan pertama dengan populasi lansia terbesar

dimana pada tahun 2015 berjumlah 508 juta lansia.

Salah satu negara asia yang diprediksi akan menjadi sepuluh besar negara

dengan jumlah lansia terbesar yaitu Indonesia dengan jumlah lansia berkisar 10

juta lansia pada tahun 2050 (United National, 2013). Jumlah penduduk Indonesia

selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya, pada tahun 2015 sebesar 255.461.686

jiwa, yang terdiri dari 128.366.718 jiwa penduduk laki-laki dan 127.094.968 jiwa

penduduk perempuan. Dari tahun 2010-2015 pertumbuhan penduduk tiap tahun

mengalami peningkatan. Jumlah jenis kelamin pada tahun 2015 sebesar 101, yang

artinya terdapat 101 laki-laki diantara 100 perempuan (Profil Kesehatan

Indonesia, 2015).

Menurut data dari Badan Pusat Statistik, kondisi lansia di Indonesia

menunjukan bahwa populasi lansia perempuan lebih tinggi dari pada lansia laki-

laki. Jika dilihat dari sebaran lansia menurut provinsi, presentasi penduduk lansia

diatas 10%, jumlah lansia tertinggi berada di provinsi DI Yogyakarta (13,04%),

Jawa Timur (10,40%) dan Jawa Tengah (10,34%) (Rhosma, 2014). Berdasarkan

data BPS kabupaten kebumen tahun 2015 tercatat jumlah penduduk yang umur

60-64 kecamatan kebumen tertinggi 4,224 penduduk berada di kecamatan

kebumen dan kecamatan klirong masuk dalam 10 besar jumlah penduduk

terbanyak berdasarkan umur 60-64 berjumlah 2,274 penduduk (Badan Pusat

Statistik, 2015).

Dengan pertumbuhan lansia yang sangat besar dibutuhkan pembangunan

kesehatan yang tidak hanya bertanggung jawab dari sektor kesehatan saja, namun

meliputi sektor lainnya seperti sektor pendidikan, ekonomi, sosial yang pada

akhirnya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang

angka harapan hidup (Profil Kesehatan Indonesia,2015).

4

Angka Harapan Hidup di Indonesia dari tahun 2010-2015 mencapai 70

tahun (BPS, 2015). Sedangkan angka harapan hidup di kabupaten kebumen 69,43

tahun (BPS Jawa Tengah, 2012). Semakin tinggi angka harapan hidup dapat

menjadi indikator untuk mengukur derajad kesehatan penduduk. Pada tahun 2005-

2014, kualitas kesehatan lansia semakin mengalami peningkatan ditandai dengan

semakin sedikitnya angka kesakitan pada lansia.

Berdasarkan studi pendahuluan data yang diperoleh dari Puskesmas 1

Kecamatan Klirong pada bulan Desember 2016 terdapat jumlah posyandu lansia

yang ada 38 posyandu dan yang dibina 38 posyandu di 13 desa yang ada di

Kecamatan Klirong. Untuk sasaran dari posyandu lansia di wilayah kecamatan

Klirong usia ≥60 tahun sebanyak 1.811 jiwa lansia laki-laki dan 2.168 jiwa lansia

perempuan.

Dari jumlah yang ada kenyataanya yang patuh terhadap kunjungan ke

posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Klirong 1 untuk usia ≥60tahun

terdapat 47 lansia laki-laki (2,6%) dan 681 lansia perempuan (31,4%). Jumlah

kunjungan lansia laki-laki yang berusia ≥60 tahun di tiap desa sebagai berikut:

Bendogarap ada 5 orang, Klegenwonosari3 orang, Klirong tidak ada yang

berkunjung, Kliwungu 3 orang, Jatimalang 5 orang, Jerukagung 2 orang, Tambak

agung 9 orang, Sitirejo 1 orang, Gadungrejo 11 orang, Dorowati 1 orang,

Kebadongan 2 orang, Bumiharjo 3 orang dan Kedungwinangun 2 orang

(Puskesmas Klirong 1).

Ketidakpatuhan lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia

diantaranya adalah kurangnya dukungan keluarga untuk mengantarkan maupun

mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu, sikap yang kurangbaik terhadap

petugas posyandu (Ismawati, 2010). Maka untuk meningkatkan kepatuhan lansia

dalam kunjungannya ke posyandu lansia dibutuhkan dukungan dari semua pihak

atau dukungan sosial.

Dukungan sosial adalah dukungan atau bantuan yang diberikan kepada

lansia bisa berasal dari keluarga, teman, kerabat atau seseorang yang mencintai.

Dukungan sosial akan berhasil selama penerimaan dari lansia tersebut baik,

terkadang penerimaan dari lansia terhadap dukungan kurang baik dimana lansia

5

masih merasa tidak puas dan menunjukan sikap kecewa, menggerutu dan tidak

peduli. Dukungan sosial terdiri atas informasi atau nasihat verbal atau nonverbal,

bantuan nyata atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau kehadiran

mereka dapat mempunyai manfaat secara emosional dan efek perilaku bagi pihak

penerima (Nursalam,2007).

Dukungan sosial sangat diperlukan oleh setiap individu di dalam setiap

siklus kehidupan. Dukungan sosial akan semakin dibutuhkan pada saat seseorang

sedang menghadapi masalah atau sakit serta menjalani masa-masa sulit. Salah satu

sumber dukungan sosial yang paling berperan penting dalam mempengaruhi

seseorang dalam pelayanan kesehatan adalah keluarga. Dimana keluarga

merupakan bagian terdekat dari lansia yang dapat memberikan dukungan

emosional dan dukungan moral bagi lansia.

Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang peranannya sangat penting

untuk membentuk kebudayaan yang sehat. Dari keluarga akan tercipta tatanan

masyarakat yang baik. Keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan kesehatan

Karena akan saling mempengaruhi sesama anggota keluarga dan keluarga yang

ada disekitar atau masyarakat sekitar. Berdasarkan penelitian dukungan keluarga

mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan lansia, karena lansia merasa

memperoleh dukungan keluarga, secara emosional, merasa diperhatikan,

mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya dan perilaku suatu

kegiatan atau aktifitas yang dapat diamati maupun tidak.

Bentuk dukungan keluarga berupa dukungan informasi dapat berupa

nasihat, saran atau umpan balik tentang keadaan atau kegiatan yang dilakukan,

dukungan emosional ditujukan pada perilaku dari orang lain yang meningkatkan

perasaan nyaman, mudah, dan aman sehingga individu dapat mencapai

kebahagiaan, dukungan penghargaan membantu seseorang dalam meningkatkan

harga dirinya, dukungan instrumental meliputi bantuan langsung seperti uang,

makanan, obat-obatan atau barang-barang secara langsung sebagai tanggung

jawab keluarga dalam memberi perawatan kepada lansia (Maryam,2008).

Selain dari dukungan sosial keluarga, juga dibutuhkan dukungan dari

kader kesehatan dalam meningkatkan kunjungan lansia laki-laki datang ke

6

posyandu lansia. Kader kesehatan mempunyai peran yang besar dalam upaya

meningkatkan kemampuan masyarakat menolong dirinya untuk mencapai derajat

kesehatan yang optimal. Selain itu, kader turut ikut serta dalam membina

masyarakat di bidang kesehatan melalui kegiatan yang dilakukan di posyandu.

Kader bukanlah tenaga kesehatan profesional melainkan hanya membantu

dalam pelayanan kesehatan, maka ada pembatasan kegiatan yang harus dilakukan.

Upaya kesehatan yang dilakukan oleh kader dalam posyandu lansia mencakup

kegiatan promosi dan pengisian pemantaun kesehatan pribadi dan senam lansia,

mempengaruhi lansia terhadap kunjungan ke posyandu karena pelayanannya yang

menyenangkan, ramah, dan memberikan informasi serta penyuluhan kesehatan

yang jelas dan mudah dimengerti lansia, sehingga lansia lebih sadar untuk datang

ke posyandu lansia (Margiyati, 2010).

Maka berdasarkan latar belakang diatas peneliti ingin meneliti tentang

hubungan dukungan sosial keluarga dan kader terhadap kunjungan lansia laki-laki

ke posyandu lansia.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalahnya adalah “Adakah hubungan antara dukungan sosial

keluarga dan kader dengan kunjungan lansia laki-laki ke posyandu lansia?”.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui secara umum hubungan antara dukungan sosial keluarga dan

kader dengan kunjungan lansia laki-laki ke posyandu lansia

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui dukungan sosial keluarga dengan kunjungan lansia

laki-laki ke posyandu lansia.

b. Untuk mengetahui dukungan kader dengan kunjungan lansia laki-laki

ke posyandu lansia

c. Untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga dengan

kunjungan lansia laki-laki ke posyandu lansia.

7

d. Untuk mengetahui hubungan dukungan kader dengan kunjungan lansia

laki-laki ke posyandu lansia.

e. Untuk mengetahui kunjungan lansia laki-laki ke posyandu lansia

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini merupakan bukti ilmiah sehingga dapat dijadikan

wacana keilmuan di keperawatan dan memberikan tambahan pengetahuan

perawat khusunya tentang hubungan dukungan sosial keluarga dan kader dengan

kunjungan lansia laki-laki ke Posyandu lansia.

1.4.2 Manfaat Praktis

1) Bagi Institusi Pendidikan

Dapat menjadi acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan

tentang keperawatan gerontik dan sebagai tambahan kepustakaan

untuk membantu pelakanaan proses belajar.

2) Bagi Tempat Penelitian

Menambah pengetahuan dan menjadi bahan acuan untuk

meningkatkan dukungan kepada lansia supaya aktif dalam kunjungan

ke posyandu lansia.

3) Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan, pengalaman, wawasan dan ilmu tentang

keperawatan gerontik terhadap faktor yang mempengaruhi kunjungan

lansia ke posyandu lansia.

4) Bagi Keluarga

Menambah pengetahuan mengenai pentingnya memberikan dukungan

kepada lansia supaya berkunjung ke posyandu lansia

5) Bagi Lansia

Dapat menambah motivasi dan informasi untuk selalu mengunjungi

posyandu lansia supaya kesehatan dapat terpantau dengan teratur.

8

1.5 Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan masih ada kaitannya

dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, antara lain :

1.5.1 Nabila, Khoirunnisa (2013) dengan judul “Hubungan antara Dukungan

Sosial dengan Keaktifan Lansia dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu

Lansia Aisyiah di desa Pakisan Cawas Klaten”. Penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross section. Pengambilan

sampel menggunakan teknik total sampling sebanyak 45 lansia. Analisis

data pada penelitian ini adalah univariat dan bivariat. Analisis univariat

menggunakan table dan grafis, sedangkan analisis bivariat menggunakan

uji Chi Square. Hasil dari penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan

antara dukungan sosial dengan keaktifan lansia dalam mengikuti kegiatan

posyandu lansia dengan keeratan hubungan cukup. Persamaan dengan

penelitian ini adalah tema yang sama tentang lansia, jenis penelitian,

metode penelitian, pengambilan sampel. Sedangkan perbedaan dengan

penelitian ini adalah variabel, teknik analisa data, tempat penelitian,

jumlah populasi.

1.5.2 Atika, Febriyani (2016) dengan judul ”Hubungan antara Peran Kader

dengan Tingkat Kehadiran Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja

Puskesmas Kesesi 1 Kabupaten Pekalongan”. Penelitian ini adalah

penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional.

Pengambilan sampel menggunakan cluser sampling dengan jumlah 56

responden. Analisis univariat dalam penelitian ini untuk memperoleh

informasi peran kader dan tingkat kehadiran lansia, sedangkan analisis

bivariat menggunakan Korelasi Spearman Rank (rho). Hasil dari penelitian

terhadap hubungan yang signifikan antara peran kader dengan tingkat

kehadiran lansia di posyandu lansia. Persamaan dengan penelitian ini

adalah tema yang sama tentang lansia, jenis penelitian, metode penelitian.

Sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel, tempat

penelitian, jumlah populasi, pengambilan data dan teknik analisa data.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. (2010). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Anggraeni, D.M., & Saryono. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif dan

Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Anggraini. (2015). Faktor Dominan Lansia Aktif Mengikuti Kegiatan Posyandu di

Dusun Ngentak.

http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JNKI/article/download/176/173

ad/176/173. Diakses pada 28 November 2016.

Anggraini. Dita. (2015). Faktor Dominan Lansia Aktif Mengikuti Kegiatan

Posyandu di Dusun Ngentak.

http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JNKI/article/download/176/173

ad/176/173. Diakses pada 28 November 2016.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka cipta.

Azizah, L. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Badan Pusat StatistikJawa Tengah. (2015). Statistik Penduduk Lanjut Usia.

Semarang.

Budihardja. (2007). Buku Panduan Kader Posyandu. Jakarta. Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia.

Budiono. S. (2003). Lanjut Usia dan Perawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten

Kebumen. www.kesehatan.kebumenkab.go.id. Diakses pada 15 Oktober

2016.

Effendi. (2009). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.

Editor.Yasmin Asih ed. 2.Jakarta: EGC.

Fallen, R & R, Budi. (2011). Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Fatimah. (2010). Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Erlangga.

Fibryani, Atika. (2016). Hubungan Antara Peran Kader dengan Tingkat

Kehadiran Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Kesesi 1

Kabupaten Pekalongan. Stikes Muhammadiyah Pekajangan.

http://www.eskripsi.stikesmuhpkj.ac.id/eskripsi/index.php?p=fstream&fid

=1108&bid=1170. Diakses pada 24 April 2017.

Fifi, A dan Siti, R. (2013). Hubungan Keaktifan Kader Posyandu Lanjut Usia

(Lansia) Terhadap Tingkat Kepuasan Lansia di Posyandu Lansia Wilayah

Kerja Puskesmas Kesesi I Desa Sidosari Kecamatan Kesesi Kabupaten

Pekalongan. http://www.e-skripsi.stikesmuh-pkj.ac.id/e-

skripsi/index.php?p=fstream-pdf&fid=427&bid=482. Diakses pada 16

Oktober 2016.

Friedman, M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen

Publishing.

Friedman, M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen

Publishing.

Grahasendekia. (2009). Pengaturan Umum Pendidikan. Jakarta : EGC.

Hardywinoto, T. (2007). Panduan Gerontologi Tinjauan Dari Berbagai Aspek.

Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Hidayati. (2016). Metodologi Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: UST.

Himawati, Nisa N L. (2014). Hubungan Dukungan Keluarga Dan Peran Kader

Dengan Keaktifan Lanjut Usia Dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu Desa

Pucangan Kartasura.

http://eprints.ums.ac.id/32272/18/2_NASKAH%20PUBLIKASI.pdf.

Diakses pada 24 April 2017.

Ismawati, C dkk. (2010). Posyandu dan Desa Siaga. Yogyakarta: Nuha Medika.

Ismawati, C dkk. (2010). Posyandu dan Desa Siaga. Yogyakarta: Nuha Medika.

Kaplan, H.I., Sadock, B.J., and Grebb, J.A. (2010). Sinopsis Psikiatri Ilmu

Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jilid Satu. Editor: Dr. I. Made

Wiguna S. Jakarta: Bina Rupa Aksara: 113-129, 149-183.

Khoirunisa, N. (2013). Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Keaktifan

Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia Aisiyah di Desa

PakisanCawasKlaten.http://eprints.ums.ac.id/26011/25/Naskah_Publikasi

_Ilmiah.pdf. Diakses pada 23 November 2016.

Khoirunisa, N. (2013). Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Keaktifan

Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia Aisiyah di Desa

PakisanCawasKlaten.http://eprints.ums.ac.id/26011/25/Naskah_Publikasi

_Ilmiah.pdf. Diakses pada 23 November 2016.

Kresnawati, I. dan Kartinah. (2012). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan

Keaktifan Lansia (Lanjut Usia) Dalam Mengikuti Kegiatan Di Posyandu

Lansia Desa Gonilan Kecamatan Kartasura. Universitas Muhamadiyah

Surakarta. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/3633. Diakses

pada 24 April 2017.

Kuntjoro, S. (2012). Dukungan Sosial Pada Lansia.Yogyakarta: Nuha Medika.

Lestari, Puji dkk. (2011). Beberapa Faktor yang Berperan Terhadap Keaktifan

Kunjungan Lansia ke Posyandu Studi Kasus di Desa Tamantirto

Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Propinsi DIY [internet]. Available

from: http://digilib.uin-suka.ac.id/6796/1/BAB%20I,%20V.pdf. Diakses

pada 28 Januari 2017.

Margiyati. (2010). Skripsi Pengaruh Senam Lansia terhadap Penurunan Tekanan

Darah pada Lansia Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Ngudi

Waras, Dusun kemloko, Desa Bergas Kidul. Semarang: Program Sarjana

UNDIP.

Maryam dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba

Medika.

Meilani, N. (2009). Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya.

Mengko, Viena Victoria. (2015). Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah

Kerja Puskesmas Teling Atas Kota Manado. Jurnal Ilmu Kesehatan.

Manado : Fakultas Kesehatan Universitas Sam Ratulangi Manado.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jikmu/article/view/7856. Diakses

pada 24 April 2017.

Mickey, S. (2012). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.

Munib, A. (2008). Buku Ajar Pengantar Komunikasi Pendidikan. Unnes Press.

Murniasih, E., & Rahmawati, A. (2007). Hubungan Dukungan Keluarga dengan

Tingkat Kecemasan Akibat Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah di

Bangsal L RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten 2007. Jurnal Kesehatan

Surya Medika Yogyakarta.

https://skripsistikes.files.wordpress.com/2009/08/4.pdf . Diakses pada 24

April 2017.

Murniasih, E., & Rahmawati, A. (2007). Hubungan Dukungan Keluarga dengan

Tingkat Kecemasan Akibat Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah di

Bangsal L RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten 2007. Jurnal Kesehatan

Surya Medika Yogyakarta.

Notoatmodjo, (2010). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: RinekaCipta.

Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: RinekaCipta.

Nugroho, W. (2008). Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Jakarta: EGC.

Nursalam. (2007). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta : Salemba medika.

Padila. (2013). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nusa Medika.

Purnawati, Nita (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia

Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon Kecamatan Mojolaban

Sukoharjo (Jurnal). Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

http://binausadabali.ejurnal.info/index.php/kesehatan/article/view/15/6 .

Diakses pada 24 April 2017.

Riwikdikdo. (2007). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikio Press

Rosyid, F. (2009). Skripsi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia

ke Posyandu Lansia di RW VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan

Semampir Surabaya. Surabaya: Fakultas Ilmu Kesehatan UMS.

Rosyid, F. (2011). Skripsi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia

ke Posyandu Lansia di RW VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan

Semampir Surabaya. Surabaya: Fakultas Ilmu Kesehatan UMS.

http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Health/article/download/9/14.

Diakses pada 24 April 2017.

Santrock. (2006). Life Span Development Perkembangan Masa Hidup. Jakarta:

Erlangga.

Saputri & Indrawati. (2011). Hubungan Antara Dukungan Social dengan Depresi

pada Lansia yang Tinggal di Panti Wredha Wening Wardoyo Jawa

Tengah. Jurnal psikologi undip vol 9 no. 1 April 2011. www. e journal.

Undip. ac. id. Diakses pada 16 November 2016.

Saputri & Indrawati. (2011). Hubungan Antara Dukungan Social dengan Depresi

pada Lansia yang Tinggal di Panti Wredha Wening Wardoyo Jawa

Tengah. Jurnal psikologi undip vol 9 no. 1 April 2011. www. e journal.

Undip. ac. id. Diakses pada16 November 2016.

Setiadi. (2008). Konsep & Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha ilmu.

Setyaningsih, dkk. (2011). Hubungan Keaktifan Lansia Dalam Kegiatan

Posyandu Lansia Dengan Tingkat Kesehatan Lansia Di Desa Ledug

Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas.

http://jurnal.shb.ac.id/ojs/index.php?journal=VM&page=article&op=view

&path%5B%5D=6. Diakses pada 18 Oktber 2016.

Smet. (2012). Hubungan Stress Kesehatandan Coping dalam Psycologi

Kesehatan. Jakarta: Grasinda.

Sofia, R. (2014). Buku Ajar Keperawatn Gerontik. Yogjakarta: Deepublish.

Sugiyono. (2013). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sulaiman, (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan

Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Desa Sukaraya Kecamatan Pancur

Batu.

http://www.stikessitihajar.ac.id/files/jurnal%20lansia%20sulaiman.pdf .

Diakses pada 24 April 2017.

Susilowati, (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Lanjut Usia ke

Posyandu Lanjut Usia Desa Tegalgiri Nogosari Boyolali.

http://eprints.ums.ac.id/31839/27/2.NASKAH_PUBLIKASiiiii.pdf.

Diakses pada 24 April 2017.

Tamher, N. (2012). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Wahyuni, Dwi H. (2012). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan

Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Lansia Di Posyandu Lansia Jetis Desa

Krajan Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. J Gaster VI.

http://www.jurnal.stikes-aisyiyah.ac.id/index.php/gaster/article/view/32 .

Diaskes pada 23 April 2017.

Waladani, B. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan

Kunjungan Lansia di Nusawungu Kabupaten Cilacap. Gombong. Stikes

Muh Gombong.

Zakir, Mardiana. (2014). Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan

Posyandu Lansia Kencana. Jurnal Keperawatan Vol 10, No 1 April 2014.

http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKEP/article/view/319. Diaskes

pada 24 April 2017.

LEMBAR OBSERVASI

Beri tanda ceklis √ pada kolom jumlah kunjungan, pilih sesuai kunjungan anda ke

posyandu lansia selama 3 bulan terakhir.

NO NAMA UMUR JUMLAH KUNJUNGAN

0-1x 2-3x

Lampiran I

Dukungan Sosial Keluarga

No Pertanyaan dukungan sosial keluarga Jawaban

ya tidak

1. Apakah keluarga anda menanyakan bagaimana

perasaan anda setiap kali pulang dari jadwal

posyandu anda?

2. Apakah keluarga anda memberikan saran jika di

posyandu untuk mengobrol dengan lansia lain

agar mendapat pengalaman atau berbagi cerita?

3. Apakah keluarga anda menyampaikan kepada

petugas di posyandu lansia jika anda tidak

berangkat karena sakit?

4. Apakah kelurga anda mengetahui jadwal

posyandu lanisa?

5. Apakah keluarga anda menyediakan

trasnportasi untuk mengantarkan anda ke

posyandu lansia?

6. Apakah keluarga anda mengantarkan anda ke

posyandu lansia?

7. Apakah keluarga anda menemani anda saat

kegiatan posyandu lansia dari mulai sampai

kegiatan selesai?

8. Apakah keluarga anda memberikan uang untuk

memeriksakan ke posyandu lansia?

9. Apakah keluarga anda memberi tahu anda

Nama :

Umur :

tentang manfaat mengikuti posyandu?

10. Apakah keluarga anda mengingatkan jadwal

posyandu lansia?

11. Apakah keluarga anda mengingatkan untuk

membawa kartu menuju sehat untuk

pemantauan kesehatan anda?

12. Apakah keluarga anda mengingatkan tentang

pentingnya menjaga kesehatan?

13. Apakah keluarga anda bersikap dengan lembut

atau sabar walaupun anda melakukan

kesalahan?

14. Apakah keluarga anda melibatkan anda untuk

mengambil keputusan misalnya ada anggota

keluarga yang sakit sebaiknya bagaimana?

15. Apakah keluarga anda mengajak anda apabila

ada acara keluarga di luar rumah ?

16. Apakah keluarga andamenyarankan untuk

datang ke acara sosial masyarakat seperti

pengajian. Arisan atau yang lain?

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada :

Yth. Bpk Calon Responden

Assalamu’alaikum, wr. wb.

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa tingkat 4 prodi S1

Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong

Nama : Galih Nur Rahmawati

NIM : A11300894

Judul Penelitian : Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dan Kader

Dengan Kunjungan Lansia Laki-Laki Ke Posyandu Di Wilayah

Kerja Puskesmas Klirong 1

Dengan ini memohon kesediaan bapak/ibu untuk menjadi responden dalam

penelitian saya untuk penyusunan skripsi. Hubungan dukungan sosial keluarga dan

kader dengan kunjungan lansia laki-laki ke posyandu lansia di wilayah kerja

Puskesmas Klirong.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Hormat saya,

(Galih Nur Rahmawati)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia menjadi

responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan

STIKES Muhammadiyah Gombong.

Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif dan

data mengenai diri saya dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiannya oleh peneliti.

Semua berkas yang mencantumkan identitas saya hanya akan digunakan untuk

keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya

peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan data penelitian.

Demikian dengan sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya

bersedia berperan serta dalam penelitian ini.

Gombong, ..............................2017

Responden

(........................................)

Analisis Univariat

Frequency Table

dukungansosial

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 28 59.6 59.6 59.6

kurang baik 19 40.4 40.4 100.0

Total 47 100.0 100.0

dukungankader

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 27 57.4 57.4 57.4

kurang baik 20 42.6 42.6 100.0

Total 47 100.0 100.0

kunjungan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Aktif 32 68.1 68.1 68.1

tidak aktif 15 31.9 31.9 100.0

Total 47 100.0 100.0

CROSSTABS

/TABLES=duksos1 dukdes1 BY kunj1

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ CC PHI RISK

/CELLS=COUNT ROW TOTAL

/COUNT ROUND CELL.

Analisis Bivariat

Crosstabs

Dukungan sosial keluarga1 * kunjungan1

Crosstab

kunj1

Total aktif tidak aktif

Dukungan

sosial

baik Count 24 4 28

% within duksos1 85.7% 14.3% 100.0%

% of Total 51.1% 8.5% 59.6%

kurang baik Count 8 11 19

% within duksos1 42.1% 57.9% 100.0%

% of Total 17.0% 23.4% 40.4%

Total Count 32 15 47

% within duksos1 68.1% 31.9% 100.0%

% of Total 68.1% 31.9% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 9.907a 1 .002

Continuity Correctionb 8.001 1 .005

Likelihood Ratio 10.035 1 .002

Fisher's Exact Test .003 .002

Linear-by-Linear Association 9.696 1 .002

N of Valid Casesb 47

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.06.

b. Computed only for a 2x2 table

Dukungan kader1 * kunjungan1

Crosstab

kunj1

Total aktif tidak aktif

Dukungan

kader

baik Count 23 4 27

% within dukdes1 85.2% 14.8% 100.0%

% of Total 48.9% 8.5% 57.4%

kurang baik Count 9 11 20

% within dukdes1 45.0% 55.0% 100.0%

% of Total 19.1% 23.4% 42.6%

Total Count 32 15 47

% within dukdes1 68.1% 31.9% 100.0%

% of Total 68.1% 31.9% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 8.539a 1 .003

Continuity Correctionb 6.789 1 .009

Likelihood Ratio 8.688 1 .003

Fisher's Exact Test .005 .004

Linear-by-Linear Association 8.357 1 .004

N of Valid Casesb 47

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.38.

b. Computed only for a 2x2 table

Logistic Regression

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95.0% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a dukungansosial 2.195 .804 7.448 1 .006 8.982 1.856 43.458

dukungankader 2.040 .807 6.391 1 .011 7.692 1.582 37.413

Constant -7.106 2.019 12.395 1 .000 .001

a. Variable(s) entered on step 1: duksos1, dukdes1.

JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan Oktober

2016

November

2016

Desember

2016

Januari

2017

Februari

2017

Maret

2017

April-Mei

2017

Juni

2017

1. Penyusunan judul

2. Studi pendahuluan

3. Penyusunan proposal

4. Ujian proposal

5. Perbaikan proposal

6. Pengumpulan data

7. Penyusunan data

8. Analisa data

9. Penyusunan laporan

10. Seminar hasil

11. Revisi laporan

12. Pengumpulan laporan