HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101...

127
HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI KELURAHAN REMPOA WILAYAH BINAAN KERJA PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Oleh: DESI SUCI ANGRAENI 109104000018 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Transcript of HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

KELURAHAN REMPOA WILAYAH BINAAN KERJA PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh:

DESI SUCI ANGRAENI

109104000018

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

i

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

ii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

iii

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

iv

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

v

RIWAYAT HIDUP

Nama : Desi Suci Angraeni

Tempat Tanggal Lahir : Kuningan, 23 Maret 1992

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jln Rawa Bebek RT 12/RW 13 No. 33

Penjaringan Jakarta Utara 14440

Telepon : 083872169512

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri Penjaringan 06 Pagi (1997-2003)

2. MTS Al-Mukhlisin Pluit Raya (2003-2006)

3. MAN 1 Jakarta Barat (2006-2009)

4. S1 Keperawatan (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) (2009-Sekarang)

Pengalaman Organisasi

1. Ketua Osis MTS Pluit Raya

2. Ketua Rohis MTS Pluit Raya

3. Sekertaris Paskibra MTS Pluit Raya

4. Sekertaris Osis MAN 1 Jakarta

5. Bendahara Pramuka MAN 1 Jakarta

6. Ketua Penyelenggara HUT GUDEP Pramuka MAN 1 Jakarta Tingkat

Jabodetabek

Pengalaman Seminar

1. Seminar “Cultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization

Era” tahun 2009

2. Seminar Umum “Hilangnya Ayat dalam Undang-Undang Anti Rokok”

pada tahun 2009

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

vi

3. Seminar Kesehatan “Perawatan Pasien Hipertensi dan Diabetes di

Rumah”tahun 2010

4. Workshop Nasional “Uji Kompetensi Keperawatan” Tahun 2012

5. Seminar Nasional “Uji Kompetensi Nasional Perawat: Meningkatkan

Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan

Global”tahun 2012

6. Emergency Nursing Seminar dan Workshop “Peran Perawat dalam

Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safety” tahun 2012

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

vii

PERSEMBAHAN Semua tertuang dalam secarik kertas ini, ketulusan, untaian doa, harapan serta kegigihan tuk

meraih masa depan , untaian rasa syukur semua tertulis dalam persembahan ini.

Yang Utama Dari Segalanya...

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah

memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas

karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan.

Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.

Ibunda dan Ayahanda Tercinta

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil

ini kepada Ibu dan Ayah yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang

tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata

cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan Ayah bahagia

karna kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk Ibu dan Ayah yang selalu membuatku

termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih

baik, Terima Kasih Ibu.... Terima Kasih Ayah...

My Brother’s dan Sister

Untuk adik-adikku aldi dan arjun, penghibur disaat penat, membantu dalam keadaan sulit.. untuk

kakak dan adik2 ku diorganisasi terima kasih atas waktunya tuk mendengarkan keluh kesahku, memberi

semangat kepada ku dalam menyelesaikan skripsi ini, hanya karya kecil ini yang dapat aq

persembahkan. Maaf belum bisa menjadi panutan seutuhnya, tapi aq akan selalu menjadi yang terbaik

untuk kalian semua...

My Friend

Buat kalian teman Sri, Ummi, Ryani, adel, Ami, Nining, Qoys,Siska nd Rus, ,,,,,kalau ingat skripsi

ini, ingat perjuangan kita dalam menyelesaikannya,, kala malas kalian menyemangati, kala lupa kalian

mengingatkan,, perjuangan demi menggapai sebuah masa depan, yang selalu mengerjakan sampai larut

malam, perjuangan demi sebuah torehan tanda tangan harus melewati begitu banyak rintangan,,,, Tapi

semua itu terbayarkan dengan sebuah karya kecil ini yang mampu membuat kita solid.Terima kasih tuk

semangat dan Nasihat yang diberikan, candaan penghibur disaat penat aku tak akan melupakan semua

itu. Semoga karya ini berguna dan kita mampu menggapai asa bersama-sama

Dosen Pembimbing Skripsiku..

Mafthuhah, Mkep.,PhD , Jamaludin, S.Kp, M.Kep, selaku dosen pembimbing tugas akhir saya,

terima kasih banyak bu.pak.., saya sudah dibantu selama ini, sudah dinasehati, sudah diajari, saya tidak

akan lupa atas bantuan dan kesabaran dari ibu dan bapak. Terima kasih banyak bu, pak

Teman2 angkatan 2009 :

Terima kasih banyak untuk bantuan dan kerja samanya selama ini…

Serta semua pihak yg sudah membantu selama penyelesaian Tugas Akhir ini...

.”your dreams today, can be your future tomorrow”

DESI SUCI ANGRAENI

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

viii

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi, Desember 2013 Desi Suci Angraeni, NIM 109104000018 Hubungan antara Kinerja Kader Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia terhadap Kepuasan Lansia Di Kelurahan Rempoa Wilayah Binaan Puskesmas Ciputat Timur. xx + 82halaman + 11 tabel + 2 bagan + 4 Lampiran Kata Kunci : Kinerja Kader, Posyandu Lansia, Kepuasan Lansia Daftar Bacaan : 55 (1995 – 2012)

ABSTRAK Kinerja kader merupakan hasil kerja yang dilakukan kader dalam

melakukan tugas serta tanggung jawab yang diberikan. Kinerja yang dilakukan dengan baik merupakan suatu proses yang akan menghasilkan input berupa kepuasan lansia sebagai pengguna posyandu lansia. Kepuasan merupakan harapan yang dirasakan lansia saat menerima pelayanan atau kegiatan yang diberikan kader dalam pelaksanaan posyandu lansia.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kinerja kader posyandu lansia terhadap kepuasan lansia di kelurahan Rempoa binaan Puskesmas Ciputat Timur. Sampel penelitian yang digunakan berjumlah 134 lansia anggota aktif yang tersebar di 4 posbindu. Teknik yang digunakan dengan teknik proporsional starafied random sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Teknik analisis faktor digunakan untuk menjamin validitas serta reabilitas kuisoner.Teknik analisa data yang digunakan adalah korelasi pearson product moment dengan menggunakan bantuan program aplikasi statistik dalam pengolahannya. Hasil penelitian menunjukkan terbentuknya faktor dari variabel kinerja yaitu faktor sikap dan kegiatan/pelayanan serta dari variabel kepuasan faktor keandalan, empati dan kenyataan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kinerja dengan kepuasan lansia dengan P value sebesar 0,000 atau sig < 0,05.

Peneliti menyarankan agar kader mempertahankan dan meningkatkan kinerja nya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan kader yang dilakukan petugas puskesmas serta mengoptimalkan peran perawar sebagai pendidik untuk memberi informasi serta pelatihan kader dalam melaksanakan kegiatan posyandu lansia.

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

ix

NURSING SCIENCE STUDY PROGRAM FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCESISLAMIC STATE UNIVERSITY (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Undergraduates Thesis, December 2013 Desi Suci Angraeni, NIM 109104000018

The relationship between the performance of PosyanduElderly Cadre to Satisfaction of Elderly In Rempoa under Puskesmas Ciputat Timur Working Area xx + 82 pages+ 11 tables + 2 images + 4 Attachments Keywords: Performance Cadre, Elderly Posyandu, Elderly Satisfaction Reading List : 55 (1995 – 2012)

ABSTRACK Cadre performance is the result of work done cadres in performing the

duties and responsibilities given. Performance done well is a process that will generate the input form as user satisfaction in Posyandu elderly. Satisfaction which is perceived expectations elderly while receiving services or activities provided cadres in posyandu elderly.

This study aims to know the relationship between elderly neighborhood health cadre performance to the satisfaction of the elderly in the In Rempoa under Puskesmas Ciputat Timur Working Area. The sample used was 134 elderly active members spread over 4 Posyandu. The technique used by stratified proportional random sampling technique.The design study is a quantitative study of associative approach.Collecting data using a questionnaire research instruments. Factor analysis techniques are used to ensure the validity and reliability of the questionnaire. Data analysis technique used is the Pearson product moment correlation with the help of statistical application program in its processing. The results showed the formation factor of the performance variable factor, namely the attitude and activities / services and of variable reliability factor satisfaction, empathy and reality. Statistical test results showed that there is a relationship between performance and satisfaction of the elderly with P value of 0.000 or sig <0.05.

Researchers suggest that the cadres maintain and improve its performance by training a cadre of committed training clinic staff perawar as well as optimizing the role of educator to provide information and training cadres in carrying out the activities of elderly neighborhood health center.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul ““Hubungan antara Kinerja Kader Posyandu Lanjut

Usia terhadap Kepuasan Lansia di Kelurahan Rempoa Wilayah Binaan

Kerja Puskesmas Ciputat Timur”yang disusun dan diajukan sebagai salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan.

Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan yang penulis hadapi.

Namun, karena mendapatkand ukungan dan bantuan yang luar biasadari berbagai

pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.Dengan ini, penulis ingin

mengungkapkan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan yang tidak

terhingga, kepada:

1. Prof. Dr. (hc). dr. MK. Tadjudin,Sp.And selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep, MKM selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan.

3. Ns. Eni Nuraini, S.Kep, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Keperawatan.

4. Ns. Ita Yuanita S.Kep, M.Kep selaku dosen dan pembimbing akademik.

5. Jamaludin, S.Kep, M.Kep selaku dosen dan pembimbing pertama. Terima

kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah meluangkan waktu, tenaga,

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

xi

arahan, serta kesabaran selama membimbing penulis dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

6. Mafthuhah, Mkep.,PhD selaku dosen pembimbing kedua. Terima kasih

sebesar-besarnya untuk beliau yang telah meluangkan waktu, tenaga,

arahan,serta kesabaran selama membimbing penulis dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

7. Segenap Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang

telah membekali penulis dengan berbagai ilmu dan pengetahuan selama

penulis mengikuti perkuliahan.

8. Seluruh staf karyawan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Segenap staf Perpustakaan Fakultas yang telah banyak membantu dalam

pengadaan referensi-referensi sebagai bahan rujukan skripsi ini.

10. Ucapan terima kasih peneliti haturkan secara istimewa untuk orang tua

tercinta bapak Lamdori dan ibu Sutinah yang telah mencurahkan kasih

sayang tiada tara dan senantiasa mendo’akan keberhasilan penulis serta

dukungan baik moril maupun materil selama proses penyelesaian skripsi

ini.

11. Saudaraku Aldi dan adek Arjun serta adik-adik dan kakak-kakak dalam

organisasi yang selalu memberikan do’adan semangat yang luar biasa

selama proses penyelesaian skripsi ini.

12. Teman-teman Sri, Ummi, Ami, Ryani, Nining, Adel, Qoys, Rusmanto,

Siska, yang telah memberikan do’a, dukungan dan semangat dikala penulis

mulai lelah dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

xii

13. Teman-teman PSIK angkatan 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu. Terima kasih telah memberikan inspirasi, semangat dan

kebersamaan yang indah selama ini.

Akhir kata semoga kita semua diberikanrahmat, hidayah serta

karunia dari Allah SWT dan apa yang telah penulis peroleh selama

pendidikan dapat bermanfaat dan diamalkan dengan baik.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Ciputat, Januari 2014

Desi Suci Angraeni

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………….........................................

LEMBAR PERNYATAAN..........................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN……………………….....................................

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................

RIWAYAT HIDUP.......................................................................................

PERSEMBAHAN.........................................................................................

i

ii

iii

v

vii

ABSTRAK…………………………………………………………….......

ABSTRACT…………………………………………………………….....

KATA PENGANTAR...................................................................................

viii

ix

x

DAFTAR ISI.................................................................................................. xiii

DAFTAR BAGAN........................................................................................ xvii

DAFTAR TABEL......................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................

C. Pertanyaan Penelitian.................................................................

7

7

D. Tujuan Penelitian...................................................................................

1. Tujuan umum...................................................................................

2. Tujuan khusus..................................................................................

7

7

8

E. Manfaat Penelitian................................................................................. 8

F. RuangLingkup Penelitian..................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................

A. Posyandu Lansia...................................................................................

1. Definisi Posyandu........................................................................

2. DefinisiPosyandu Lansia...............................................................

3. ManfaatdanTujuanPosyanduLansia...........................................

4. Sasaran Posyandu..........................................................................

5. MekanismePelayananPosyandu...................................................

10

10

12

12

13

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

xiv

6. BentukdanPelayananPosyanduLansia ....................................... 14

B. Kader ...................................................................................................

1. DefinisiKader.................................................................................

2. FungsidanTugasKader ................................................................

16

17

C. Kinerja .................................................................................................

1. Definisi Kinerja...............................................................................

2. Faktor-faktor yangmempengaruhikinerja....................................

3. Penilaian Kinerja.............................................................................

21

23

25

D. Kepuasan ..............................................................................................

1. Definisi kepuasan............................................................................

2. Dimensi kepuasan............................................................................

3. Metodepengukuran kepuasan.........................................................

E. Lansia

1. Definisi Lansia.................................................................................

2. Klasifikasi Lansia............................................................................

3. Tipe Lansia......................................................................................

27

29

31

33

34

34

F. KerangkaTeori .................................................................................... 36

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ...

A. KerangkaKonsep ............................................................................

B. Hipotesis ..........................................................................................

C. DefinisiOperasional ........................................................................

37

38

38

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ........................................

A. Desain Penelitian ......................................................................

B. Populasi,Sampel danTeknik Pengambilan Sampel ............................

1. Populasi Penelitian..........................................................................

2. Sampel Penelitian............................................................................

3. Kriteria Sampel................................................................................

C. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................

D. Instrumen Pengumpulan Data ..............................................................

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ..............................................

1. Uji Validitas.........................................................................

40

41

41

41

43

44

44

46

46

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

xv

2. Uji Realibilitas.......................................................................

F. Metode Pengambilan Data...................................................................

G. PengolahanData ...................................................................................

H. AnalisaData .........................................................................................

I. EtikaPenelitian .....................................................................................

BAB V HASIL PENELITIAN...................................................................

A. Gambaran Lokasi Penelitian..................................................................

B. Hasil Analisa Univariat.........................................................................

1. Karakteristik Responden.................................................................

2. Gambaran Distribusi Skor Variabel Kinerja Kader......................

a. Distribusi skor pada masing-masing faktor variabel

kinerja.......................................................................

b. Distribusi skor Variabel Kinerja Kader........................

3. Gambaran Distribusi Skor Variabel Kepuasan Lansia.................

a. Distribusi skor pada masing-masing faktor variabel

kepuasan........................................................................

b. Distribusi skor Variabel Kepuasan Lansia.......................

C. Hasil Analisa Bivariat..............................................................

1. Hubungan Masing-Masing Faktor Variabel Kinerja Kader dan

Faktor Variabel Kepuasan Lansia.......................................

2. Hubungan Kinerja Kader Terhadap Kepuasan Lansia di

Posyandu Lansia Puskesmas Ciputat Timur.............................

BAB VI PEMBAHASAN

A. Analisa Univariat..............................................................................

1. Karakteristik Responden............................................................

a. Karakteristik Lansia berasarkan Usia..................................

b. Karakteristik Lansia berasarkan Jenis Kelamin...................

c. Karakteristik Lansia berasarkan Pendidikan.....................

2. Gambaran Kinerja Kader........................................................

3. Gambaran Kepuasan Lansia...................................................

49

50

51

52

53

55

56

56

58

58

58

59

59

60

61

61

63

64

64

64

65

66

67

69

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

xvi

B. Analisa Bivariat......................................................................

1. Hubungan antara Kinerja Kader Posyandu Lansia terhadap

Kepuasan Lansia di Posyandu Lansia binaan Puskesmas Ciputat

Timur, Rempoa Tanggerang Selatan....................................

C. Pembahasan Aspek Dimensi Kepuasan....................................

D. Keterbatasan Peneliti...............................................................

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan..................................................................................

B. Saran.............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

72

72

76

79

80

81

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

xvii

DAFTAR BAGAN

NomorBagan Judul Bagan hal

2.1 Kerangka Teori.................................................................... 36

3.1 Kerangka Konsep..................................................................... 37

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

xviii

DAFTAR TABEL

NomorTabel Judul Tabel hal

3.1 Definisi Operasional............................................................................... 38

4.1 Perhitungan Sampel............................................................................... 43

4.2

4.3

5.1

5.2

5.3

5.4

5.5

5.6

5.7

Nilai MSA (Measure of Sampling Adequacy)........................................

Interpretasi Koefisien Korelasi Uji Pearson Product Moment...............

Distribusi Usia, Jenis Kelamin dan Pendidikan Lanjut Usia di

Posyandu lansia Binaan Puskesmas Ciputat Timur, Rempoa.................

Distribusi Skor masing-masing factor pada variabel Kinerja.................

Distribusi Skor Kinerja Kader pada Posyandu Lansia binaan

Puskesmas Ciputat Timur........................................................................

Distribusi Skor pada masing-masing Faktor Variabel Kepuasan............

Distribusi Skor Kepuasan Lansia Posyandu Lansia binaan Puskesmas

Ciputat Timur...........................................................................................

Hubungan Masing-Masing Faktor pada Variabel Kinerja dan Variabel

Kepuasan Lansia di Posyandu lansia binaanPuskesmasCiputatTimur,

Rempoa....................................................................................................

Hubungan Kinerja Kader Terhadap Kepuasan Lansia di Posyandu

Lansia Puskesmas CiputatT imur................................................

47

53

56

58

58

59

60

61

63

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Perizinan Izin Penelitian

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 Kuisoner Penelitian

Lampiran 4 Output Hasil Uji SPSS

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi yang terus berkembang ini, Indonesia sangat fokus

dalam memajukan negaranya, dengan berusaha mewujudkan masyrakat

sehat, maju sejahtera. Kemajuan terjadi pada segala bidang ilmu telah

menghasilkan pencapaian hasil yang positif, khususnya pada ilmu

pengetahuan dan teknologi bidang medis yang dapat meningkatkan

kualitas kesehatan penduduk dan meningkatkan umur harapan hidup

manusia, yang pada akhirnya berdampak pada jumlah penduduk lansia

yang meningkat (Depkes, 2005).

Meningkatnya jumlah penduduk lansia dapat dilihat berdasarkan

hasil prediksi Badan Pusat Statistik Nasional persentase penduduk lanjut

usia akan mencapai 9,77 persen dari total penduduk pada tahun 2010 dan

menjadi 11,34 persen pada tahun 2020. Jumlah lanjut Usia Di Indonesia

Penduduk Lanjut usia dua tahun terakhir menglami peningkatan yang

signifikan pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96

juta jiwa dan meningkat menjadi 20.547.541 pada tahun 2009. Badan

kesehatan dunia WHO bahwa penduduk lansia di Indonesia pada tahun

2020 mendatang sudah mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta

orang (Bappenas, 2012).

Jumlah penduduk lansia yang meningkat menunjukkan suatu

ukuran kualitas (kemakmuran) di suatu negara, dengan meningkatknya

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

2

jumlah lansia Usia Harapan Hidup suatu negara juga semakin meningkat.

Usia harapan hidup di Indonesia pada tahun 2009 terpantau pada angka 71

tahun dan diperkirakan akan meningkat mencapai usia 73,7 tahun di tahun

2025 peningkatan tersebut juga diikuti dengan peningkatan jumlah

penduduk indonesia yang akan mencapai 273,65 juta jiwa. (Depkes, 2005)

Peningkatan angka harapan hidup dan bertambah jumlah lanjut

usia disatu sisi merupakan salah satu keberhasilan dalam pembangunan

sosial dan ekonomi, namun keberhasilan tersebut mempunyai konsekuensi

dan tanggung jawab baik pemerintah maupun masyarakat untuk

memberikan perhatian lebih serius, karena dengan bertambahnya usia

kondisi dan kemampuan lanjut usia untuk beraktivitas semakin menurun

(KomNasLansia,2010). Dalam hal ini dibutuhkan pemeliharaan serta

peningkatan kesehatan dalam rangka mencapai masa tua yang sehat,

bahagia berdaya guna dan produktif.

Besarnya populasi lanjut usia serta pertumbuhan yang sangatcepat

juga menimbulkan berbagai permasalahan, sehingga lanjutusia perlu

mendapatkan perhatian yang serius dari semua sektoruntuk upaya

peningkatan kesejahteraan lanjut usia.Untuk menangani masalah tesebut,

pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan atau program yang

diterapkan oleh puskesmas (Effendy, 2000).Salah satu bentuk perhatian

yang serius terhadap lanjut usia adalah terlaksananya pelayanan pada

lanjut usia melalui kelompok (posyandu) lanjut usia yang melibatkan

semua lintas sektor terkait, swasta, LSM dan masyarakat. Salah satu

wadah yang potensial di masyarakat adalah Posyandu Lanjut Usia yang

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

3

dikembangkan oleh Puskesmas atau yang muncul dari aspirasi masyarakat

sendiri.

Wilayah Tanggerang Selatan merupakan daerah yang sedang

berusaha meningkatkan kesehatan lansia hal ini dapat dilihat dari

banyaknya jumlah posbindu yang berada di wilayah Tanggerang Selatan,

berdasarkan data dari BPS Tangsel tahun 2009 108 posyandu lansia

tersebar di 10 kecamatan dengan jumlah kader yang aktif sebanyak 500

kader (BPS Tangsel, 2009).

Posyandu Lansia merupakan suatu forum komunikasi, alih

teknologi dan pelayanan kesehatan oleh masyarakat dan untuk masyarakat

yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya

manusia khususnya lanjut usia(Depkes, 2001). Pelaksanaan pelayanan

kesehatan lansia di posyandu sangat tergantung kepada sumber daya

manusia (SDM) dalam organisasi, SDM yang turut berperan penting

menentukan kelancaran kegiatan posyandu adalah kader, karena kader

posyandu merupakan pelayan kesehatan (health provider) yang berada di

dekat kegiatan sasaran posyandu dan memiliki frekuensi tatap muka lebih

sering daripada petugas kesehatan lainnya (Heru, 1995).

Suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya keterlibatan

unsur manusia yang ada didalamnya karena manusia merupakan unsur

yang dominan menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi

dalam rangka pencapaian tujuan organisasi (Siagian,2004). Dalam

posyandu lansia kader merupakan suatu penggerak terpenting dalam

menjalakan tujuan yang dimiliki posyandu lansia tersebut. Tenaga kader

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

4

dalam menjalankan pelayanan kesehatan di posyandu merupakan sumber

daya yang penting dan sangat dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang

optimal (heru, 1995). Dalam hal ini, kader posyandu lansia juga dituntut

memberikan pelayanan yang optimal sehingga kinerja yang dikeluarkan

baik dan pengguna jasa pelayanan dalam hal ini lansia juga dapat

merasakan kenyamanan dalam posyandu lansia tersebut.

Pentingnya keaktifan seorang kader posyandu lansia juga

tergambarkan dalam sebuah hasil penelitian yang dilakukan di posyandu

di daerah Kediri pada tahun 2012, mengatakan bahwa “ada pengaruh

antara kinerja kader terhadap tingkat kemandirian posyandu” (Vensi,

2012). Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa kinerja kader sangat

mempengaruhi kualitas serta eksistensi dari posyandu lansia itu sendiri.

Selain penelitian di atas, pnelitian lain yang menjelaskan pentingnya

kinerja kader dalam posyandu lansia yaitu penelitian yang dilakukan di

Kutai menjelaskan bahwa “ kinerja kader dalam menggerakkan

masyarakat sangat mempengaruhi kualitas pelayanan posyandu

tersebut”(Arminiwati, 2010).

Kepuasan merupakan gambaran harapan seseorang terhadap

pelayanan ataupun jasa yang dirasakan apakah sesuai dengan harapan atau

tidak (Irawan,2002). Dalam posyandu lansia, lansia adalah pengunjung

yang langsung merasakan bagaimana posyandu memberikan pelayanan

terhadap lansia dimana di dalamnya ada peran kader untuk berusaha

meningkatkan segala pelayanan serta kegiatan dalam pelaksanaan

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

5

posyandu lansia sehingga lansia merasakan harapan yang sesuai dengan

yang diiginkan.

Dalam mengukur suatu pelayanan ada tiga variabel yaitu input,

proses dan output. Kepuasan terdapat pada variabel output yang

sebelumnya dalam variabel proses mencakup interaksi pemberi pelayanan

dengan konsumen, kinerja masuk dalam cakupannya, sehingga kinerja

dengan kepuasan merupakan elemen yang saling terkait satu sama lain

(Donnabodien,1980). Kinerja yang diberikan akan menggambarkan

kepuasan para pengguna jasa/pelayanan.

Hasil Studi Pendahuluan yang dilakukan di posyandu lansia

wilayah Rempoa kader dimasing-masing posyandu lansia berjumlah 8

orang tetapi yang aktif sebanyak 5-6 orang, pendataan lansia di posyandu

dilakukan hanya setiap pelaksanaan diluar pelaksanaan pendataan lansia

jarang dilakukan sehingga, pencatatan kunjungan lansia hanya dicatat

berat badan ,tinggi badab serta keluhan yang terkadang keluhan pun

dicatat oleh petugas kesehatan. Jumlah lansia yang datang mengalami

penurunan dari tahun sebelumnya.

Penyuluhan sosial jarang sekali dilakukan oleh kader, penyuluhan

hanya dilakukan jika petugas kesehatan datang keposyandu lansia dan

memberikan informasi kepada kader, kegiatan-kegiatan diposyandu lansia

hanya tergambar pada proses 5 meja selebihnya tidak ada kegiatan yang

bertujuan untuk meningkatkan kesehatan lansia seperti senam yang saat ini

tidak pernah diadakan dan penyuluhan. Gambaran di atas menunjukkan

bahwa keaktifan kader serta kinerja kader yang masih kurang. Hal tersebut

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

6

didukung dengan hasil wawancara saat studi pendahuluan yang dilakukan

terhadap 8 kader Posyandu dan 10 lansia diwilayah Rempoa dan

didapatkan hasil sebanyak 5 orang kader mengatakan bahwa pelatihan

kader selama ini dilakukan oleh puskesmas frekuensi pelatihan sesuai

dengan dana yang ada, diluar itu kader jarang mengikuti pelatihan dari luar

puskesmas. Lima orang kader juga mengatakan bahwa selama ini fasilitas

yang digunakan belum optimal dalam menunjang kegiatan posyandu

lansia. Wawancara juga dilakukan kepada lansia, sebanyak 5 lansia

mengatakan nyaman dengan pelayanan posyandu lansia tetapi terkadang

masih belum lengkap fasilitas yang diberikan kader dan petugas kesehatan,

sebanyak 7 lansia mengatakan kader jarang melakukan penyuluhan serta

pendataan kepada lansia dan 3 orang mengatakan tidak puas terhadap

posyandu karena terkadang menunggu lama pada saat posyandu lansia

dilaksanakan terutama pada saat pemeriksaan tekanan darah karena hanya

dilakukan oleh 1 petugas kesehatan tanpa dibantu oleh kader.

Masalah yang didapatkan diatas menggambarkan kinerja kader

dengan pelayanan yang diberikan pada pengunjung mempunyai dampak

pada pelayanan. Kinerja kader sangat penting dalam membangun

posyandu lansia serta memberikan pelayanan terhadap lansia yang datang,

sehingga peneliti berkeinginan untuk mengetahui hubungan antara kinerja

kader posyandu lansia terhadap kepuasan lansia.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

7

B. Rumusan Masalah

Posyandu lansia sebagai program puskesmas mengupayakan

pemberian pelayanan yang optimal bagi pengunjung atau klien.

Pelaksanaan program yang sesuai dan pelayanan yang menunjukkan

keramahan dapat menjadikan nilai tersendiri bagi lansia yang mengikuti

program tersebut dan dapat tercipta perasaan puas pada lansia.

Pelayanan optimal ditunjang oleh kinerja kader yang baik serta

sesuai dengan prosedur dalam memberikan sebuah pelayanan kesehatan,

sehingga para pengunjung bisa merasakan pelayanan dan merasakan

kepuasan terhadap program pelayanan tersebut.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana Kinerja kader dalam memberikan pelayanan di posyandu

lansia?

2. Bagaimana tingkat kepuasan lansia terhadap kinerja kader posyandu

lansia di kelurahan Rempoa daerah binaan puskesmas Ciputat Timur?

3. Bagaimana Hubungan antara Kinerja kader terhadap kepuasan lansia di

kelurahan Rempoa daerah binaan puskesmas Ciputat Timur?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan antara kinerja kader posyandu lansia

terhadap tingkat kepuasan lansia

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

8

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi kinerja kader dalam memberikan pelayanan di

posyandu lansia

b. Mengidentifikasi kepuasan lansia terhadap kinerja kader posyandu

lansia

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan

pengetahuan yang berharga bagi peneliti, dan mampu menerapkan

pengalaman ilmiah yang diperoleh.

2. Bagi Posyandu Lansia dan Kader

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan

dampak positif untuk lebih meningkatkan pelayanan terutama dalam

kinerja kader posyandu itu sendiri, sebagai informasi bagi pemerintah

dan praktisi agar lebih memperhatikan masalah kesehatan lansia dan

meningkatkan kualitas pelayanan. Untuk Kader diharapakan dapat

memberikan pelajaran dan pengetahuan kepada kader agar lebih

meningkatkan kinerja dan memahami tugas dan tanggung jawab

sebagai kader dalam melaksanakan posyandu lansia.

3. Bagi Praktik Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan

perawat terutama perawat komunitas dalam praktik keperawatan untuk

memberikan pengalaman serta promosi kesehatan, pelatihan terhadap

kader posyandu dalam menjalankan posyandu tersebut.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

9

F. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk Menghindari terjadinya perbedaan pemahaman terhadap penelitian

karena perbedaan sudut pandang, maka lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Lingkup Sasaran

Peneletian ini ditujukan kepada anggota posyandu lansia yang

aktif, dengan usia di atas 60tahun, bisa membaca dan berkomunikasi

dengan baik.

2. Lingkup Masalah

Masalah dibatasi pada kepuasan lansia dilihat dari aspek Pelayanan

yaitu Kinerja Kader Posyandu.

3. Lingkup Keilmuan

Penelitian ini termasuk dalam ruang Ilmu Manajemen

Keperawatan dan Keperawatan Komunitas.

4. Lingkup Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

korelasional dengan dengan rancangan penelitian cross sectional.

5. Lingkup Lokasi

Lokasi penelitian ini berada di kabupaten Tanggerang Selatan,

wilayah Kelurahan Rempoa, Puskesmas Ciputat Timur.

6. Lingkup Waktu

Pelaksanaan Penelitian pada bulan November 2013

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) Lansia

1. Definisi Posyandu

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk

Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola

dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam

memperoleh pelayanan kesehatan dasar (Depkes, 2011)

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya

pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.Kegiatan posyandu

adalah perwujudan dari peran serta masyarakat dalam menjaga dan

meningkatkan derajat kesehatan mereka (Yulifah,dkk, 2009)

2. Definisi Posyandu Lansia

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia adalah suatu

wadah pelayanan kepada lanjut usia di masyarakat, yang proses

pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama

lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintah dan

non-pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitik

beratkan pelayanan kesehatan pada upaya promotif dan preventif.

Disamping pelayanan kesehatan, di Posyandu Lanjut Usia juga

dapat diberikan pelayanan sosial, agama, pendidikan, ketrampilan,

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

11

olah raga dan seni budaya serta pelayanan lain yang dibutuhkan para

lanjut usia dalam rangka meningkatkan kualitas hidup melalui

peningkatan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Selain itu mereka

dapat beraktifitas dan mengembangkan potensi diri. (Komnaslansia,

2010)

Posyandu lansia adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi

dan pelayanan kesehatan oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang

mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia

khususnya lanjut usia (Depkes, 2000).

Posyandu Lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat

usia lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang

digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan

pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari

kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang

penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan

peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi

sosial dalam penyelenggaraannya (Erfandi, 2008).

Jadi, Posyandu Lansia adalah sebuah wadah, tempat pelayanan

terpadu yang diperuntukkan bagi lansia di suatu daerah tertentu yang

didalamnya terdapat pelayanan kesehatan, dan kegiatan peningkatkan

kesehatan serta kesejahteraan lansia yang dalam pelaksanaannya

melibatkan peran masyarakat dan organisasi sosial.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

12

3. Manfaat dan Tujuan Posyandu Lansia

Manfaat posyandu lansia menurut Depkes RI (2006) adalah :

a. Kesehatan fisik usia lanjut dapat dipertahankan tetap bugar

b. Kesehatan rekreasi tetap terpelihara

c. Dapat menyalurkan minat dan bakat untuk mengisi waktu luang

Sedangkan tujuan pembentukan dari posyandu lansia secara garis

besar menurut Depkes RI (2006) antara lain :

a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat

sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan

kebutuhan lansia

b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat

dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan

komunikasi antara masyarakat usia lanjut.

4. Sasaran Posyandu Lansia

a. Sasaran langsung, yang meliputi pra lanjut usia (45-59 tahun), usia

lanjut (60-69 tahun), usia lanjut risiko tinggi (>70 tahun atau 60

tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.

b. Sasaran tidak langsung, yang meliputi keluarga dimana usia lanjut

berada, masyarakat di lingkungan usia lanjut, organisasi sosial

yang peduli terhadap pembinaan kesehatan usia lanjut, petugas

kesehatan yang melayani kesehatan usia lanjut, petugas lain yang

menangani Kelompok Usia Lanjut dan masyarakat luas.(Effendy,

2000).

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

13

5. Mekanisme Pelayanan Posyandu lansia

Penyelenggaraan posyandu lansia dilaksanakan oleh kader

kesehatan yang terlatih, tokoh dari PKK, tokoh masyarakat dibantu

oleh tenaga kesehatan dari puskesmas setempat baik seorang dokter

bidan atau perawat, penyelengaraan posyandu lansia dilakukan dengan

sistem 5 meja meliputi :

a. Meja 1 tempat pendaftaran

b. Meja 2 tempat penimbangan dan pencatatan berat badan,

pengukuran dan pencatatan tinggi badan serta penghitungan index

massa tubuh (IMT)

c. Meja 3 tempat melakukan kegiatan pemeriksaan dan pengobatan

sederhana (tekanan darah, gula darah, Hb dan pemberian vitamin,

dan lain - lain)

d. Meja 4 tempat melakukan kegiatan konseling (kesehatan, gizi dan

kesejahteraan)

e. Meja 5 tempat memberikan informasi dan melakukan kegiatan

sosial (pemberian makan tambahan, bantuan modal,

pendampingan, dan lain – lain sesuai kebutuhan)

(KomNasLansia,2010)

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

14

6. Bentuk Kegiatan Pelayanan dalam Posyandu Lansia

Dalam kegiatan posyandu lansia dibagi menjadi 10 tahap

pelayanan, yaitu:

1. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari / activity of daily living,

meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan seperti makan, minum,

berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur dan buang air.

2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan

mentak emosional,

3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan

pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks massa

tubuh.

4. Pengukuran tekanan darah serta denyut nadi.

5. Pemeriksaan hemoglobin

6. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal

adanya penyakit gula

7. Pemeriksaan adanya protein dalam air seni sebagai deteksi awal

penyakit ginjal.

8. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bila mana ada keluhan atau

ditemukan kelainan pada pemeriksaan nomor 1 sampai 7

9. Penyuluhan bisa dilakukan didalam atau diluar kelompok dalam

rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai

dengan masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu dan atau

kelompok usia lanjut.

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

15

10. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok usia

lanjut yang tidak datang , dalam rangka kegiatan perawatan

kesehatan masyarakat. (Depkes, 2006)

Pelayanan yang dilakukan di posyandu merupakan pelayanan

ujung tombak dalam penerapan kebijakan pemerintah untuk

pencapaian lanjut usia sehat, mandiri dan berdaya guna. Oleh karena

itu arah dari kegiatan posyandu tidak boleh lepas dari konsep active

ageing/menua secara aktif.Active Ageingadalah proses optimalisasi

peluang kesehatan, partisipasi dan keamanan untuk meningkatkan

kualitas hidup di masa tua. Jika seseorang sehat dan aman, maka

kesempatan berpartisipasi bertambah besar.Masa tua bahagia dan

berdayaguna tidak hanya fisik tetapi meliputi emosi, intelektual, sosial,

vokasional dan spiritual yang dikenal dengan dimensi

wellness.Wellness merupakan suatu pendekatan yang utuh untuk

mencapai menua secara aktif.(KomNasLansia, 2010)

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

16

B. Kader Posyandu

1. Definisi Kader

Kader kesehatan adalahlaki-laki atau wanita yang dipilih oleh

masyarakatdan dilatih untuk menangani masalah-masalahkesehatan

perseorangan maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan

yang dekat dengan tempat pelayanan kesehatan (Meilani.Dkk, 2009).

Kader adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan

bertugas mengembangkan masyarakat (Yulifah,dkk, 2009).Menurut

Mia, dkk pada tahun 2008 mendefinisikan kader secara umum yaitu

tenaga yang berasal dari masyarakat, dipilih oleh masyarakat itu

sendiri dan bekerja secara sukarela untuk menjadi penyelenggara

posyandu.

L.A Gunawan (dalam Mia ,dkk pada tahun 2008) memberikan

batasan tentang kader kesehatan yaitu : “Kader kesehatan dinamakan

juga promotor kesehatan desa (prokes) adalah tenaga sukarela yang

dipilih oleh dan dari masyarakat yang bertugas untuk mengebangkan

masyarakat”. Direktorat Bina Masyarakat Depkes RI memberikan

batasan bahwa “kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih

dan ditunjuk oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan kader adalah laki-laki atau

perempuan yang secara sukarela, ditunjuk atau dipilih oleh masyarakat

untuk membantu tenaga kesehatan dalam membangun kesehatan dan

menyelesaikan masalah-masalah kesehatan dilingkungan masyarakat

tersebut.

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

17

Kader terbentuk dari dua dasar pemikiran yaitu dari segi

kemampuan masyarakat dan segi kemasyarakatan. Pemikiran pertama

berpendapat bahwa pembangunan nasional dalam bidang kesehatan,

pelayanan kesehatan diarahkan pada prinsip masyarakat bukanlah

sebagai objek, akan tetapi sebagai subjek dari pembangunan tersebut,

sedangkan dari segi kemasyarakatan berprinsip bahwa perilaku

kesehatan pada masyarakat tidak terlepas dari kebudayaan masyarakat

itu sendiri sehingga masyarakat perlu ikut berpartisipasi dalam upaya

pembangunan kesehatan (Mia ,dkk 2008).

2. Fungsi dan Tugas Kader

Tenaga yang atau kader yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

posyandu sebaiknya 8 orang namun bisa kurang dengan konsekuensi

bekerja rangkap. Kepengurusan yang di anjurkan adalah:

a. Ketua Posyandu

Tugas dan Fungsi :

1) Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang

dilakukan posyandu

2) Bertanggung jawab terhadap kerjasama dengan semua stake

holder dalam rangka meningkatkan mutu pelaksanaan

posyandu

b. Sekretaris

Tugas dan Fungsi :Mencatat semua aktivitas perencanaan,

pelaksanaan dan pemantauan serta pengendalian posyandu

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

18

c. Bendahara

Tugas dan Fungsi :Pencatatan pemasukan dan pengeluaran serta

pelaporan keuangan posyandu

d. Kader sekitar 5 orang

Tugas kader dalam posyandu lanjut usia antara lain:

1) Mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan pada

kegiatan posyandu.

2) Memobilisasi sasaran pada hari pelayanan posyandu.

3) Melakukan pendaftaran sasaran pada pelayanan posyandu

lanjut usia.

4) Melaksanakan kegiatan penimbangan berat badan dan

pengukuran tinggi badan para lanjut usia dan mencatatnya

dalam KMS atau buku pencatatan lainnya.

5) Membantu petugas dalam pelaksanaan pemeriksaan

kesehatan dan pelayanan lainnya.

6) Melakukan penyuluhan ( kesehatan, gizi, sosial, agama dan

karya) sesuai dengan minatnya.(KomNasLansia, 2010)

Sedangkan menurut Depkes (2011) tugas dan tanggung jawab

pelaksana posyandu dalam hal ini adalah kader sebagai berikut

a. Sebelum Hari H Pelaksanaan Posyandu Lansia

1) Menyebarluaskan hari buka Posyandu melalui

pertemuan warga setempat

2) Mempersiapkan tempat pelaksanaan Posyandu

3) Mempersiapkan sarana Posyandu

Page 39: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

19

4) Melakukan pembagian tugas antar kader

5) Berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas

lainnya.

6) Mempersiapkan bahan PMT penyuluhan

b. Saat Hari H Pelaksanaan Posyandu Lansia

1) Melaksanakan pendaftaran pengunjung Posyandu

2) Melakukan pengukuran IMT melalui pengukuran berat

badan dan tinggi badan.

3) Mencatat hasil penimbangan di buku KMS dan mengisi

buku register Posyandu.

4) Membantu petugas kesehatan memberikan pelayanan

kesehatan seperti Kegiatan pemeriksaan tekanan darah,

pemeriksaan kadar haemoglobin darah (Hb), gula darah

dan kolesterol darah.

5) Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan konseling

kesehatan dan gizi sesuai dengan hasil penimbangan

serta memberikan PMT

6) Melaksanakan Konseling usaha ekonomi produtif

dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan Kegiatan

aktivitas fisik/senam

7) Setelah pelayanan Posyandu selesai, kader bersama

petugas kesehatan melengkapi pencatatan dan

membahas hasil kegiatan serta tindak lanjut.

Page 40: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

20

c. Setelah Hari H Pelaksanaan Posyandu Lansia

1) Membuat grafik jumlah seluruh lansia yang ada

diwilayah binaan posyandu lansia

2) Melakukan tindak lanjut terhadap sasaran yang tidak

datang dan sasaran yang memerlukan penyuluhan

lanjutan.

3) Memberitahukan kepada kelompok sasaran agar

berkunjung ke Posyandu saat hari buka

4) Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat,

dan menghadiri pertemuan rutin kelompok masyarakat

atau organisasi keagamaan.

Page 41: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

21

C. Kinerja

1. Definisi Kinerja

Kinerja adalah penampilan hasil kerja personil baik kuantitas

maupun kualitas dalan suatu organisasi. Kinerja merupakan

penampilan individu maupun kelompok yang tidak terbatas pada

jabatan fungsional maupun struktural (Ilyas, 2002).

Menurut Gibson, dkk (2003) kinerja adalah hasil dari pekerjaan

terkait dengan tujuan organisasi, efisiensi dan keefektifan kinerja

lainnya. kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dapat

ditampilkan atau penampilan kerja seorang karyawan. Dengan

demikian kinerja seseorang karyawan dapat diukur dari hasil kerja,

hasil tugas atau hasil kegiatan dalam kurun waktu tertentu

(Notoatmodjo, 2007).

Kinerja merupakan suatu penampilan kerja atau hasil kerja secara

kuantitas maupun kualitas yang dicapai seseorang dalam melakukan

pekerjaan, tugas dan tanggung jawab yang diberikan ( Mangku

Prawira, 2002). Sementara menurut Wibowo (2010), kinerja

mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi

termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung.

Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau actual

performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai

seseorang, kinerja merpakan hasil kerja secara kuantitas dan kualitas

yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikan (Mangkunegara, 2004)

Page 42: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

22

Jadi, dapat disimpulkan definisi kinerja adalah hasil kerja

seseorang baik secara kualiatas maupun kuantitas dalam mengemban

tugas serta tanggung jawab yang diberikan.

Kinerja merupakan satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan

karena dalam mengukur sebuah mutu pelayanan kinerja petugas pun

didalamnya akan menjadi salah satu tolak ukur penilaian untuk

menentukan kepuasan konsumen/pengguna jasa, apakah kinerja yang

diberikan sesuai dengan standar dan etik serta memberikan kepuasan

bagi penduduk sekitarnya(DepKes RI, 2007).

Seperti yang dijelaskan oleh Donabodien (1980) yang dikutip

Mulayadi(2001) tentang pengukuran mutu pelayanankesehatan dapat

diukur dengan menggunakan tiga variabel:

1. Input (struktur) yaitu segala sumber daya yang diperlukan

untuk melakukan pelayanankesehatan, seperti tenaga, dana,

obat, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi, organisasi,informasi,

dan lain-lain. Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan

dukungan inputyang bermutu pula. Hubungan struktur dengan

mutu pelayanan kesehatan adalah dalamperencanaan dan

penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan.

2. Proses, ialah interaksi profesional antara pemberi pelayanan

dengan konsumen(pasien/masyarakat) yang didalamnya

terdapat pula kinerja individu dan kelompok dari berbagai

aspek. Proses ini merupakan variabel penilaian mutu yang

penting.

Page 43: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

23

3. Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan

perubahan yang terjadi padakonsumen (pasien/masyarakat),

termasuk kepuasan dari konsumen tersebut (Donabodien,1980)

2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Secara teoritis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja personal

ada tiga variabel yaitu variabel individu, organisasi dan psikologis

(Ilyas, 2002).faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor

dari variabel individu yang terdiri dari kemampuan dan keterampilan,

latar belakang, dan demografis. Faktor yang kedua adalah faktor dari

variabel psikologi yang terdiri dari persepsi, sikap, dan motivasi, Sikap

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan

merupakan pelaksanan motif tertentu (Notoadmodjo, 2003) , faktor

yang ketiga adalah faktor organisasi yang terdiri dari kepemimpinan,

konflik, kekuasaan, struktur organnisasi, desain pekerjaan. (Gibson,

2008).

Page 44: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

24

Sedangkan Menurut Mathis(2009) faktor- faktor yang

mempengaruhi kinerja individu ada tiga faktor meliputi

a. Kemampuan individu dalam melakukan pekerjaan

b. Usaha yang dilakukan

c. Dukungan organisasi

Sehingga hubungan ketiga faktor ini dalam teori ilmu manajemen

dapat dibuat rumus sebagai berikut

Performance (P) = Ability (A) x Effort (E) x Support (S)

Kinerja individu dapat ditingkatkan jika ketiga komponen tersebut ada

pada seseorang. Motivasi individu merupakan salah satu variabel

mempengaruhi usaha individu.

Menurut Mangkunegara (2009) menyatakan bahwa faktor yang

memengaruhi kinerja antara lain :

a. Faktor kemampuan Secara psikologis kemampuan (ability)

pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan

realita (pendidikan). Oleh karena itu pegawai perlu dtempatkan

pada pekerjaan yang sesuai dengan keahlihannya.

b. Faktor motivasi Motivasi terbentuk dari sikap (attiude) seorang

pegawai dalam menghadapi situasi (situasion) kerja. Motivasi

merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai terarah untuk

mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental

yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja

secara maksimalMangkunegara (2009).

Page 45: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

25

3. Penilaian Kinerja

Mangkunegara (2000) mengemukakan bahwa “penilaian pegawai

merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan pegawai dan

potensi yang dapat dikembangkan. Penilaian dalam proses penafsiran

atau penentuan nilai, kualitas atau status dari beberapa obyek orang

ataupun sesuatu (barang)”.

Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

evaluasi kinerja adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis

untuk mengetahui hasil pekerjaan karyawan dan kinerja

organisasi.(Mangkunegara,2010).

Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk memperbaiki atau

meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja sumber

daya manusia. Secara lebih spesifik, tujuan dari evaluasi kinerja

adalah:

a. Meningkatkan saling pengertian antara karyawan tentang

persyaratan kinerja.

b. Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan sehingga

mereka termotivasi untuk berbuat yang lebih baik atau

sekurang-kurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang

terdahulu.

c. Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan

keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian

terhadap karier atau pekerjaan yang diembannya sekarang.

Page 46: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

26

d. Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan

sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan

potensinya.

e. Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang

sesuai dengan kebutuhan pelatihan, khusus rencana diklat, dan

kemudian menyetujui rencana itu jika tidak ada hal-hal yang

perlu diubah (Mangkunegara. 2010).

Page 47: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

27

D. Kepuasan

1. Definisi Kepuasan

Kepuasan adalah bentuk perasaan seseorang setelah mendapatkan

pengalaman terhadap kinerja pelayanan yang telah memenuhi harapan

(Gerson, 2004).

Kepuasan menurut kolter, (2007) merupakan perasaan senang atau

kecewa yang muncul setelah membandingkan antara presepsi kinerja

atau hasil suatu produk atau jasa dan harapan-harapan.Sedangkan

Kepuasan pasien adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibanding dengan

harapan (Kolter, 2007).

Pengertian diatas dapat didefinisikan bahwa, kepuasan adalah

sebuah perasaan, pandangan seseorang (pasien atau pengguna jasa)

terhadap pelayanan yang diberikan sehingga dapat memenuhi harapan.

Kepuasan adalah tanggapan seseorang terhadap kesesuaian tingkat

kepentingan dan harapan (ekspektasi) sebelum mereka menerima jasa

pelayanan dengan sesudah pelayanan yang merekaa terima.Sehingga

kepuasan pengguna jasa pelayanan kesehatan dapat disimpulkan

sebagai selisih kinerja institusi pelayanan dengan harapan pelanggan

(pasien atau kelompok masyarakat) (Muninjaya2011). Dari Penjelasan

tersebut dapat ditentukan rumus sebagai berikut

Satisfaction = f ( performance – expectation )

Page 48: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

28

Dari rumus diatas menghasilkan tiga kemungkinan

1. Performance < Expectation

Jika kinerja institusi pelayanan kesehatan lebih jelek dari apa yang

diharapkan para penggunanya (pasien atau kelompok masyarakat,

kinerja pelayanan akan dipandang jelek oleh pengguna , karena

tidak sesuai dengan harapan.

2. Performance = Expectation

Jika kinerja institusi penyedia pelayanan kesehatan sama dengan

harapan para penggunanya, pengguna jasa akan menerima kinerja

pelayanan jasa dengan baik.

3. Performance > Expectation

Bila kinerja pelayanan kesehatan lebih tinggi dari harapan para

penggunanya maka pengguna pelayanan kesehatan akan menerima

pelayanan melebihi harapannya. (Muninjaya, 2011)

Dibidang kesehatan, eksektasi atau kepentingan utama pasien dan

keluarganya adalah kesembuhan atau kembalinya tubuh pasien

berfungsi secara normal atau pasien mampu melakukan kegiatan

sehari-hari dirumah, ditempat kerja dsb. Pada saat terjadi interaksi

antara petugas kesehatan dengan pasien, akan selalu diawali dengan

situasi informasi yang tidak seimbang. Faktor komunikasi verbal dan

non verbal dalam pelayanan memegang faktor kunci utama yang

menentukan keberhasilan pelayanan dan memenuhi kepuasan

pelanggan. Interaksi positif (reciprocal – timbal balik) antara pasien

dan keluarganya disatu pihak dan petugas kesehatan perlu tetap dijaga

Page 49: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

29

dan dikembangkan. Sikap positif petugas kesehatan terhadap pasien

atau kelompok masyarakat akan sangat menentukaninteraksi positif

ini. Petugas kesehatan mempunyai tanggung jawab moral memberikan

tanggapan yang cepat dan akurat dan dilandasi empati. Sikap seperti

ini memberikan nilai tambah (added value) untuk kepuasan pengguna

dan juga akan menjamin partisipasi aktif mereka (Muninjaya, 2011)

2. Dimensi Kepuasan

Aspek pelayanan jasa yang dapat mengukur kepuasan pelayanan

pasien menurut Parasuraman, dkk (Muninjaya, 2011) menganalisis

kualitas jasa berdasarkan lima aspek komponen mutu. Kelima

komponen mutu pelayanan tersebut dikenal dengan nama ServQual

(Service Quality). Kelima dimensi mutu tersebut menurut Parasuraman

dkk, meliputi :

a. Responsivennes (Cepat Tanggap)

Dimensi ini dimasukkan kedalam kemampuan petugas

kesehatan menolong pelanggan dan kesiapannya dalam

melayani sesuai dengan prosedur dan bisa memenuhi harapan

pelanggan.Pelayanan kesehatan yang responsif terhadap

kebutuhan pelanggannya kebanyakan ditentukan oleh sikap

para front-line staff.Mereka secara langsung berhubungan

dengan para pengguna jasa dan keluarganya baik melalui tatap,

komuniasi non-vverbal, langsung atau melalui telepon.

b. Reliablity

Page 50: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

30

Keadalan adalah kemampuan memberikan pelayanan yang

dijanjikan secara tepat dan terpercaya (Pasuraman,2001).

Kemampuan memberkan pelayanan kesehatan dengan tepat

waktu dan akurat sesuai. Reliablity merupakan dimensi paling

penting karena jasa yang diberikan sangat tergantung dari

aktivitas manusia sehingga akan sulit mengharapkan output

yang konsisten. Dalam memberikan pelayanan hendaknya

individu melaksanankan tanggung jawab sesuai dengan

kebutuhan.

c. Assurance

Kriteria ini berhubungan dengan pengetahuan, kesopanan

dan sifat petugas yang dapat dipercaya pelanggan. Pemenuhan

kebutuhan ini akan mengakibatkan pengguna jasa merasa

terbebas dari resiko. Dimensi ini meliputi faktor keramahan,

kompetensi, kredibilitas dan keamanan.

d. Emphaty

Empati meliputi kemampuan dalam melakukan hubungan

komunikasi yang baik dan memenuhi kebutuhan

pelanggan.Peranan SDM kesehatan sangat menentukan mutu

pelayanan kesehatan karena mereka dapat langsung memenuhi

kepuasan para pengguna jasa pelayanan kesehatan.

e. Tangible

Bukti langsung merupakan apa yang dilihat oleh

pasien/pengunjung terhadap pelayanan yang telah diterima

Page 51: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

31

(kozier, 2004). Mutu jasa pelayanan kesehatan juga dapat

dirasakan secara langsung oleh para penggunanya dengan

menyediakan fasilitas fisik dan perlengkapan yang memadai.

Para penyedia pelayanan kesehatan akan mampu bekerja secara

optimal sesuai keterampilan masing-masing.

3. Metode Pengukuran Kepuasan

Menurut Kotler (2007) ada berbagai metode dalam pengukuran

kepuasan pelanggan yaitu :

a. Sistem keluhan dan saran

Pemberi pelayanan memberikan kepuasan pada pelanggan

dengan cara menerima saran, keluhan masukan mengenai

produk atau jasa layanan. Jika penanganan keluhan, masukan

dan saran ini baik dan cepat, maka pelanggan akan merasa

puas, sebaliknya jika tidak maka elanggan akan merasa

kecewa. Contohnya dengan menggunakan formulir, kotak

saran, kartu komentar.

b. Riset kepuasan pelanggan

Model ini berusaha menggali tingkat kepuasan dengan

survei kepada pelanggan mengenai jasa yang selama ini mereka

gunakan .survei akan mencerminkan kondisi lapangan yang

sebenarnya mengenai sikap pelanggan terhadap produk atau

jasa yang digunakan.

Page 52: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

32

c. Ghost shopping

Yaitu model yang mirip dengan marketing intelligence

yaitu pihak pemberi jasa dari pesaingnya dengan cara berpura-

pura sebagai pembeli atau pengguna jasa dan melaporkan hal-

hal yang berkaitan dengan cara memahami kelemahan dan

kekuatan produk jasa atau cara pesaing dalam menangani

keluhan.

d. Analisa pelanggan yang hilang

Analisa pelanggan tertentu yang berhenti menggunakan

produk jasa dan melakukan studi terhadap bekas pelanggan

mereka.Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen

penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih

efisien dan lebih efektif.Apabila pelanggan merasa tidak puas

terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan

tersebut dapat di pastikan tidak efektif dan tidak efisien.Hal ini

terutama sangat penting bagi pelayanan public.Tingkat

kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan faktor

yang penting dalam mengembangkan suatu sistim penyediaan

pelayanan tanggap terhadap kebutuhan pelanggan,

meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak

pelayanan terhadap populasi sasaran.

Page 53: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

33

E. Lansia

1. Definisi Lansia

Menurut UU No.14 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia,

pengertian lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60

tahun keatas. Keadaan ini di bagi menjadi dua, yaitu lanjut usia

potensial dan lanjut usia tidak potensial. Lanjut usia potensial adalah

lanjut usia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan

yang dapat menghasilkan barang dan jasa, sedangkan Lanjut Usia

Tidak Potensial adalah lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah

sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.

Lansia bukan Suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari

suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan

tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan (Effendi, 2009)

Lansia adalah keadaan yang ditandai dengan kegagalan seseorang

untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stress

fisiologis,kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan

untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual (Effendi,

2009)

Jadi dapat disimpulkan, Lanjut Usia adalah tahap lanjut dari

proses perkembangan pada seseorang dengan usia diatas 60 tahun dan

diikuti dengan terjadinya penurunan kemampuan dalam melakukan

aktivitas.

Page 54: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

34

2. Klasifikasi Lansia

Klasifikasi berikut, mengelompokan lansia dalam lima klasifikasi

a. pralansia (prasenilis)

Seseorang yang berusia antara 45-59 tahun

b. Lansia

Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih

c. Lansia risiko tinggi

Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia

60 tahun atau lebih dengam masalah kesehatan

d. Lansia Potensial

Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan dapat

menghasilkan barang/jasa

e. Lansia tidak potensial

Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya

bergantung pada bantuan orang lain (Maryam, 2008)

3. Tipe Lansia

Pada umumnya lansia lebih dapat beradaptasi tinggal di rumah

sendiri daripada tinggalbersama anaknya. Menurut Nugroho W ( 2000)

adalah:

a. Tipe Arif Bijaksana: Yaitu tipe kaya pengalaman, menyesuaikan

diri denganperubahan zaman,mempunyai kesibukan, ramah,

rendah hati, menjadi panutan.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

35

b. Tipe Mandiri: Yaitu mengganti kegiatan yang hilang dengan yang

baru, selektif dalam mencari pekerjaan, bergaul dengan teman dan

memenuhi undangan

c. Tipe Tidak Puas: Yaitu tipe konflik lahir batin, menentang proses

penuaan sehingga menjadi pemarah, tidak sabar, mudah

tersinggung , sulit dilayani, pengkritik dan banyak menuntut.

d. Tipe Pasrah: Yaitu lansia yang menerima dan menunggu nasib

baik, mengikuti kegiatan agama, dan melakukan pekerjaan apa

saja

e. Tipe Bingung: Yaitu kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan

diri, minder, menyesa, pasif dan acuh tak acuh.

Tipe lain dari lansia adalah tipe optimis, tipe konstruktif, tipe

dependen (ketergantungan), tipe defensif (bertahan), tipe militan dan

serius, tipe pemarah/frustasi (kecewa akibat kegagalan dalam

melakukan sesuatu), serta tipe putus asa ( benci pada diri sendiri).

(Maryam, 2008)

Page 56: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

36

KerangkaTeori

Adaptasi dari Teori Donna Bodien (dalam Mulyadi, 2001), Gibson (2008) dan

Parasuraman, (dalamMuninjaya, 2011)

Bagan 2.1

Struktur

- Pengguna pelayanan

- Lingukungan

- Fasilitas

- SDM

Proses

- Kinerja indiviual dan Seluruh

aspek / Kinerja Kader

- Aktivitas pelayanan posyandu

Outcome

- Hasil pelayanan

- Status Kesehatan

- Kepuasan

- biaya

INPUT

Proses

Output

Kinerja = Hasil Kerja yang

diberikan & apa yg dilakukan

- Kegiatan posyandu & Sikap

Kepuasan Lansia :

Performance < Expectation ( Tidak Puas)

Performance = Expectation ( Cukup Puas)

Performance > Expectation (Sangat Puas)

Kualitas Pelayanan Posyandu Lansia

Lansia Sebagai Pengguna

Pelayanan

Page 57: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

37

BAB III

Kerangka Konsep dan Definisi Operasional

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah ada hubungan antara kinerja kader posyandu lansia terhadap

kepuasan lansia didaerah binaan puskesmas Ciputat Timur kelurahan

Rempoa. Kinerja merupakan suatu tolak ukur dalam menilai kualitas dan

keberhasilan suatu pelayanan kesehatan (Heru, 1995). Individu diharapkan

dalam menjalankan tugas dalam hal ini kader posyandu menunjukkan

kinerja secara langsung dan nyata dengan kemampuan yang mereka miliki

dalam meningkatkan kinerja serta mutu pelayanan kesehatan yang akan

memberikan dampak positif bagi posyandu lansia yang dikelola dan pada

akhirnya berdampak pada kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup

masyarakat dalam hal ini adalah lansia (Mathis dan John, 2009). Lansia

meruapakan sasaran utama yang merasakan pelayanan sehingga dapat

memberikan gambaran bagaimana kepuasan yang didapat dari kader

dalam melaksanakan posyandu lansia tersebut. Dalam penelitian ini

terdapat dua variabel yang akan diteliti yaitu Kinerja kader dan Kepuasan

lansia, adapun kerangka konsep pada penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 3.1

Variabel Bebas Variabel Terikat

Kinerja Kader

Kepuasan Lansia tehadap Kinerja Kader

Kerangka konsep hubungan Kinerja kader posyandu terhadap kepuasan lansia

Page 58: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

38

B. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitian ini adalah :

Ho Tidak ada hubungan antara Kinerja Kader posyandu lansia terhadap

kepuasan lansia kelurahan Rempoadaerah wilayah kerja

puskesmas Ciputat Tmur

Ha Ada hubungan antara Kinerja Kader posyandu lansia terhadap

kepuasan lansia kelurahan Rempoadaerah wilayah kerja puskesmas

Ciputat Tmur

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1

No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala

1 Kinerja Kader hasil atau prestasi kerja yang

telah dilakukan oleh kader

posyandu lansia sesuai

dengan tugas dan tanggung

jawab yang diberikan dalam

memberikan pelayanan

posyandu lansia

Kuisoner

Hasil skoring

nilai

kinerjadengan

intepretasi

semakin tinggi

skor semakin

baik kinerja

kader

Numerik

2 Kepuasan

Lansia

Terpenuhinya suatu harapan

dan keinginan lansia tentang

pemahaman serta pelayanan

yang diberikan oleh kader

posyandu meliputi aspek:

Kuisoner

Hasil Skoring

Nilai

Kepuasan

dengan

intepretasi

semakin tinggi

skor semakin

Numerik

Page 59: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

39

baik kepuasan

yang dirasakan

lansia.

Responsiveness (cepat

tanggap) : kemampuan kader

dalam menangani dan

merespon keluhan lansia

secara cepat dan tepat

Reliability (Keandalan) :

Kemampuan kader dalam

melaksanakan pelayanan

posyandu lansia sesuai

dengan tugas kader serta

tujuan posyandu lansia itu

sendiri.

Assurance (keyakinan):

keterampilan kader dalam

melaksanakan pelayanan

sehingga mencerminkan

suatu keyakinan serta

keamanan pada lansia

Empathy : cara kader dalam

berkomunikasi dengan lansia

dan cara kader dalam

menyampaikan perasaan pada

lansia.

Tangible( Bukti langsung):

Cara kader dalam

memfasilitasi kegiatan,

perlengkapan untuk para

lansia dalam pelaksanaan

posyandu lansia

Page 60: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

40

BAB IV

Metodologi Penelitian

Metode penelitian adalah usaha untuk menjawab permasalahan, membuat suatu

yang masuk akal, memahami peraturan dan memprediksi keadaan yang terjadi

(Nursalam,2001). Bab ini menguraikan tentang desain penelitian, populasi dan

sampel penelitian, tempat dan waktu penelitian, etika penelitian, alat

pengumpulan data, uji validitas dan realibilitas, prosedur pengumpulan data,

pengolahan data, pengolahan dan tekhnik analisa data.

A. Desain Penelitian

Desain Penelitian merupakan bentuk rancangan yang akan

digunakan dalam melakukan prosedur penelitian. Penelitian ini

menggunakan desain penelitian studi analitik kuantitatif deskripsi

korelasional dengan rancangan penelitian cross sectional.Penelitian

asosiatif/ hubungan dengan cross sectional adalah jenis penelitian yang

menekankan waktu pengukuran/ observasi data variabel independen dan

dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2009).

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan antara pelayanan posyandu lansia terhadap kepuasan lansia di

Kelurahan Rempoa wilayah binaan kerja puskesmas Ciputat Timur dengan

cara memberikan pernyataan melalui kuisoner yang akan diisi oleh

responden penelitian.

Page 61: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

41

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek

atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipeljari dan ditarik sebuah kesimpulan

(Sugiyono, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah lansiayang

aktif mengikuti kegiatan diposyandu lansiaberjumlah 202 lansia di 4

posyandu lansia yang tersebar di kelurahan Rempoa.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian merupakan sebagian yang diambil dari keseluruhan

objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi

(Notoadmodjo, 2002). Sampel merupakan bagian dari populasi yang

akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Hidayat, 2008).

Perhitungan pengambilan sampel menggunakan rumus besar

sampel yang diketahui populasinya dengan teknik Slovin

(Notoadmodjo, 2002). Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah

lansia pengunjung atau pengguna posyandu lansia di kelurahan

Rempoa. Peneliti menghintung sampel berdasarkan jumlah lansia yang

aktif mengikuti dan mengujungi posyandu lansia yang tersebar pada

empat posyandu lansia.

� = �

1 + � (�)�

Page 62: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

42

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d = persen kelonggaran ketidak telitian pengambilan sampel

(5%)

� = 202

1 + 205(0.05)�

� = 202

1 + 0,51

� = 202

1.51

� = 133,7 ≈ 134

Setelah menghintung sampel peneliti membagi sampel dengan

menggunakan tekhnik probability sampling dimana setiap anggota

populasi mempunyai kesempatan untuk dijadikan sampel, dengan

metode proporsional starafied random sampling (Elfindri,dkk,

2011), berdasarkan jumlah lansia anggota aktif di setiap posyandu

lansia : Sakura 60 orang, Cempaka 45 orang, Bogenvil 60 orang

dan Anggrek 37 orang, maka dengan menggunakan rumus :

�� = Ni x n

N

ni = besarnya sampel

Ni = besarnya populasi pada strata ke I

N = besarnya populasi secara keseluruhan

n = besarnya ukuran sampel

Didapatkan masing masing posyandu lansia sebagai berikut:

Page 63: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

43

Tabel 4.1

Perhitungan Sampel

Posyandu Lansia/Sub populasi Besarnya sampel pada stara I Jumlah

Sakura 60 x 134

202 39,8 = 40

Cempaka 45 x 134

202 29,8 = 30

Bogenvil 60 x 134

202 39,8 = 40

Anggrek 37 x 134

202 24

134

Setelah dilakukan perhitungan sampel peneliti menentukan kriteria

sampel yang akan digunakan.

3. Kriteria Sampel

Kriteria sampel dalam penelitian keperawatan, meliputi kriteria

inklusi dan kriteria eksklusi dimana kriteria tersebut menetukan dapat

atau tidaknya sampel tersebut digunakan. Kriteria inklusi merupakan

kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang

memenuhi syarat sebagai sampel.Kriteria ekslusi merupakan kriteria

dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak

memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Hidayat, 2008).

Kriteria Inklusi sampel dalam penelitian ini antara lain :

a. Lansia anggota aktif posyandu lansia

b. Bisa berkomunikasi dengan baik

c. Lansia yang bersedia menjadi responden

d. Lansia yang bisa berbahasa Indonesia

e. Lansia yang kooperatif

Page 64: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

44

Kriteria Eksklusi sampel dalam penelitian ini antara lain :

a. Lansia yang mempunyai gangguan pendengaran

b. Lansia anggota nonaktif posyandu lansia

c. Lansia dalam keadaan sakit ( sakit yang mengganggu aktivitas)

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di empat posyandu lansia yang erleta

dikelurahan Rempoa wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur. Penelitian

dilakukan pada tanggal 12 – 19 November 2013. Penentuan posyandu

lansia di kelurahan Rempoa wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur

sebagai lokasi penelitian karena daerah tersebut merupakan wilayah yang

banyak memiliki posyandu lansia dari daerah lain yang masuk dalam

wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur.

D. Instrument Penelitian

Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan

lembaran kuesioner yang disusun secara terstruktur berdasarkan teori dan

berisikan pertanyaan yang harus dijawabresponden. Instrument penelitian

terdiri dari data demografi meliputi insial nama, usia, jenis kelamin serta

pendidikan dan berisi dua instrument yang meliputi:

a. Kuisoner A

Kuisoner A adalah pernyataan-pernyataan yang

memberikan gambaran kinerja kader dalam pelaksanaan posyandu

lansia yang terdiri dari tugas dan tanggung jawab kader dalam

Page 65: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

45

pelaksanaan posyandu yang meliputi sikap kader dalam

pelaksanaan serta bentuk kegiatan/pelayanan yang diberikan kader

dalam pelaksanaan posyandu lansia.

b. Kuisoner B

Kuisoner B adalah pernyataan-pernyataan yang

memberikan gambaran kepuasan lansia terhadap penerimaan

pelayanan posyandu lansia yang diberikan oleh kader , peryantaan

tentang harapan dan kenyataan yang dirasakan lansia pada saat

pelaksanaan posyandu lansia yang terdiri dari dimensi tangiabels

(kenyataan), realibility (keandalan), responsiveness, assurance

(jaminan) dan empati.

Pernyataan dibuat berdasarkan skala Likert.Skala ini

digunakan untuk mengukur kinerja kader dan kepuasan lansia.

Jawaban-jawaban responden pada variabel bebas maupun terikat

kemudian akan diberi nilai. Nilai-nilainya adalah sebagai berikut :

a. Pernyataan pada variabel akan dinilai dengan memberikan

skala Likert yang kemudian akan diberi skor pada

pernyataannya, pada variabel kinerja jawaban selalu akan

diberi skor 5, Sering skor 4, kadang-kadang skor 3, jarang

skor 2 dan tidak pernah skor 1. Variabel kepuasan jawaban

sangat setuju diberi skor 5, setuju skor 4, netral atau biasa skor

3, tidak setuju 2 dan sangat tidak setuju diberi skor 1.

b. Peneliti akan menghitung jumlah skor tersebut.

Page 66: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

46

E. Uji Validitas Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah pernyataan alat ukur (kuisoner) sejauh mana

dapat mengukur yang ingin diukur atau sejauh mana hasil penelitian

mencerminkan keadaan yang sebenarnya (Hidayat,2008). Agar hasil

riset atau penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah,

maka informasi yang menyangkut validitas dan reabilitas alat ukur

harus disamapaikan dan diukur (Umar, 2011). Suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Dalam hal ini, beberapa item pertanyaan dapat digunakan untuk

mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Apabila aturan-aturan

uji validitas dapat dipenuhi, maka diharapkan validitas yang

dikehendaki peneliti akan tercapai (Arikunto, 2010).

Uji penelitian ini akan dilakukan di wilayah kelurahan

Penjaringan pada bulan Oktober 2013 daerah tersebut dipilih karena

memiliki komunitas lansia yang kegiatannya serupa dengan kegiatan

posyandu lansia. Komunitas tersebut dilaksanakan oleh para relawan

yag berada disekitar daerah tersebut dengan bekerja sama dengan

balai pengobatan. UjiValiditas dilakukan pada bulan Oktober 2013,

peneliti dibantu oleh satu anumeratordalam melakukan uji validitas,

sebelum melakukan uji peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada

ketua komunitas serta menjelaskan maksud serta tujuan dilakukan

penelitian ini, setelah mendapatkan izin peneliti mencari sampel yang

Page 67: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

47

ada di buku anggota kemudian dicatat. Keesokan harinya peneliti dan

anumerator melakukan uji validitas pada 30 lansia anggota komunitas

dengan memberikan arahan dan penjelasan lalu memberikan kuisoner.

Setelah selesai melakukan uji validitas peneliti mengumpulkan semua

kuisoner, kemudian kuisoner tersebut dilakukan skoring, setelah

skoring dilakukan peneliti mengentri data tersebut dalam spss lalu

dilakukan uji validitas dengan menggunakan Analisis Faktor.

Uji validitas ini menggunakan Analisis Faktor yakni suatu

analisis data untuk mengetahui factor-faktor yang dominan dalam

menjelaskan suatu masalah, tujuannya adalah untuk mengelompokkan

data menjadi beberapa kelompok sesuai dengan saling korelasi antar

variabel. Korelasi antarvariabel independen, dalam analisis faktor,

harus > 0,5 dengan signifikansi < 0,05. Nilai yang diperhatikan adalah

MSA (Measure of Sampling Adequacy). Nilai MSA berkisar antara 0

hingga 1, dengan ketentuan sebagai berikut: (Santoso, 2006)

Tabel 4.2

1. MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh

variabel yang lain.

2. MSA > 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa

dianalisis lebih lanjut.

3. MSA < 0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa

dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel

lainnya

Hasil dari uji validitas variabel kinerja dari jumlah Item pertanyaan

yang diajukan pada penelitian ini adalah 20 item, namun setelah diuji

Page 68: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

48

validitas yang dinyatakan valid adalah 10 item yang valid dan terbentuk

menjadi 2 faktor baru , sikap kader pada saat pelaksanaan dan

pelaksanaan kegiatan/pelayanan. Pada faktor sikap terdapat 6 item yang

dinyatakan valid, item pernyataan tersebut yaitu q14, q4, q19, q15, q13

dan q17untuk faktor pelaksanaan kegiatan posyandu lansia 4 item yang

dinyatakan valid dalam faktor pelaksanaan kegiatan, dengan item

pernyataan q1, q6, q7 dan q5 . 10 item pernyataan tersebut dinyatakan

valid karena memiliki nilai MSA > 0,5 sehingga pernyataan tersebut

bisa digunakan dan dianalisis kembali, sedangkan 10 item yang tidak

valid memiliki nilai Measures of Sampling Adequacy (MSA) < 0,5

sehingga dianggap kurang valid dan tidak sesuai dengan konten dari

pernyataan sehingga dianggap tidak valid. 10 item yang valid diatas

memiliki nilai Kaiser –Meyer-Olkin MSA sebesar 0,749 (KMO > 0,5),

sehingga seluruh item yang valid dan reliabel tersebut dapat digunakan

untuk dilakukan pengolahan data lebih lanjut.

Hasil uji validitas kuisoner variabel kepuasan dari jumlah Item

pertanyaan yang diajukan pada penelitian ini adalah 20 item, namun

setelah diuji validitas yang dinyatakan valid adalah 15item dan

terbentuk menjadi 3 faktor baru faktor keandalan, faktor Empati dan

kenyataan/tangiable. Faktor kepercayaan terdapat 7 item dengan item

pernyataan yaitu q8, q6, q11, q7, q5, q9 dan q10, faktor penampilan 5

item dengan item pernyataan yaitu q15, q14, q17, q19 dan q16, untuk

faktor kenyataan/tangiable 3 item yang dinyatakan valid yaitu q2, q3

daan q1. 15item yang valid diatas memiliki nilai Kaiser –Meyer-Olkin

Page 69: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

49

MSA sebesar 0,733 (KMO > 0,5), sehingga seluruh item yang valid dan

reliabel tersebut dapat digunakan untuk dilakukan pengolahan data

lebih lanjut.

Item yang tidak relevan atau tidak valid karena nilai MSA kurang

<0,5 peneliti tidak gunakan dan tidak dianalisis kembali yaitu pada

variabel kinerja item hari pelaksanaan posyandu dan setelah setelah

pelaksanaan lalu pada variabel kepuasan item yang tidak valid adalah

item jaminan (assurance) dan item cepat tanggap , hasil yang tidak valid

karena jawaban yang diberikan responden tidak bervariasi.

2. Uji Realibilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan atau ketelitian yang

ditunjukkan oleh instrument pengukuran atau kuisoner (Umar, 2011). Uji

realibilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Alpha

Cronbach. Nilai koofesien korelasi yang tinggi adalah 0,600 sampai 0,799

(Hidayat, 2008).

Hasil pengujian realibilitas instrument adalah 0,803 untuk variabel

kinerja dengan nilai realibilitas pada faktor Sikap kader memiliki nilai

Cronbach's Alpha sebesar0,778, untuk faktor Pelaksanaan kegiatan

0,627dan 0,825 untuk variabel kepuasan dengan nilai realibilita masing-

masing faktor adalah faktor keandalan nilai Cronbach's Alpha

sebesar0,785, untuk faktor empati0,755 dan untuk faktor

kenyataan/tangiabel.

Page 70: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

50

F. Metode Pengumpulan Data

1. Tahap pertama yaitu persiapan. Peneliti menentukan subjek penelitian,

tujuan penelitian, dan tempat penelitian. Peneliti mengajukan surat izin

dari Fakultas untuk diserahkan ke Dinas Kesehatan Tanggerang

Selatan dengan tembusan Kepala Puskesmas Ciputat Timur dan

Kelurahan Rempoa.

2. Tahap kedua pengumpulan data sampel. Peneliti mengumpulkan data

dari kader 4 posyandi lansia. Data yang diambil adalah jumlah lansia

yang aktif di masing-masing posyandu lansia setelah di dapatkan data

dari ke 4 posyandu tersebut peneliti membagi sesuai dengan

perhitungan proporsi sampel.

3. Tahap ketiga pelaksanaan. Peneliti dibantu oleh 3 orang numerator

yang telah dilatih sebelumnya membagikan kuesioner kepada lansia

anggota aktif posyandu lansia yang telah terpilih secara acak pada

masing-masing posyandu lansia. Peneliti memperkenalkan diri,

menyampaikan maksud dan tujuan serta meminta ijin secara lisan dan

tertulis (informed consent). Peneliti dan numerator memberikan

kuesioner serta menjelaskan cara mengisi kuesioner tersebut.

4. Tahap keempat pengolahan data. Peneliti dibantu anumerator

mengecek kembali kelengkapan kuesioner dan memulai pengolahan

dengan memberikan kode pada masing-masing kuesioner untuk

mempermudah pengolahan data. Peneliti memberikan skor atau nilai

pada masing-masing pertanyaan. Tahap selanjutnya adalah

Page 71: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

51

memasukkan data ke dalam software statistik (SPSS 18) dan

melakukan analisis. Tahap terakhir adalah memeriksa kembali apakah

ada kesalahan pada data atau pada proses input dan analisis.

G. Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data, peneliti menggunakan langkah-langkah

pengolahan data menurut Budiarto (2002) diantaranya:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

atau formulir kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan.Editing

dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setalah data

terkumpul.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atasa kategori.Pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan

komputer.Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan

artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali

melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variable.

3. Entry data

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

ke dalam master table atau data base computer, kemudian membuat

distribusi frekuensi sederhana.

Page 72: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

52

H. Analisa Data

1. Analisis univariat

Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan data atau variabel secara sederhana(Umar, 2011).

Data univariat pada penelitian ini meliputi usia responden, jenis

kelamin dan pendidikan responden serta hasil skor kinerja kader dan

kepuasan lansia. Untuk hasil skor kinerja di interpetasikan semakin

nilai mendekati nilai tertinggi kinerja semakin baik dan jika mendekati

nilai terendah kinerja buruk, dan untuk nilai kepuasan di intepretasikan

semakin nilai mendekati nilai tertinggi kepuasan yang dirasakan cukup

tinggi baik dan jika mendekati nilai terendah reponden merasakan

ketidakpuasan.

2. Analisis bivariat

Analisi bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

mempunyai hubungan atau berkorelasi antar variabel

(Notoadmodjo,2005). Pada penelitian ini Analisis dilakukan terhadap

2 variabel yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu

hubungan antara kinerja kader terhadap kepuasan lansia.Analisis ini

dilakukan terhadap 2 variabel yaitu antara variabel bebas dengan

variabel terikat.Dalam mengolah data, peneliti akan melakukan

skoring, yaitu sajian data akan diubah ke dalam data angka agar lebih

mudah dianalisis. Setelah proses skoring selesai, peneliti akan

membagi variabel untuk di analisis. Uji statistic yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Pearson Product Moment untuk

Page 73: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

53

mengetahui hubungan antara variabel, dengan derajat kepercayaan

95% dan α= 5%. Interpretasi pada uji ini adalah Nilai korelasi (r)

berkisar mulai dari -1 sampai dengan 1, nilai semakin mendekati 1 atau

-1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai

mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah.

Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik maka Y naik) dan

nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun).

Menurut Sugiyono (2012) pedoman untuk memberikan interpretasi

koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 4.3

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Signifikansi bisa ditentukan lewat baris Sig. (2-tailed), jika

nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka hubungan yang terdapat pada r

dianggap signifikan.

I. Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia, maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia.Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya, sehingga penelitian yang di lakukan benar-benar

menjunjung kebebasan manusia.Masalah etika penelitian keperawatan

sangat penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung

Page 74: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

54

dengan manusia. Masalah etika yang harus diperhatikan dalam proses

penelitian adalah sebagai berikut (Hidayat, 2008):

1. Lembar persetujuan (Informed consent)

Lembar persetujuan ini di berikan kepada responden yang akan

diteliti untuk ketersediaannya menjadi responden penelitian.

Persetujuan dari responden merupakan hak dari responden yang

sebelumnya sudah diberitahunkan oleh peneliti mengenai tujuan

penelitian, prosedur pelaksanaan, manfaat penelitian, dan

kerahasiaan responden.Lembar persetujuan ini ditandantangani oleh

responden yang bersedia menjadi responden penelitian.

2. Tanpa nama (Anonymity)

Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama responden pada

lembar pengumpulan data yang di isi oleh responden, tetapi

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data yang di berikan

kepada responden.

3. Kerahasiaan (Confidentially)

Kerahasiaan responden akan di jamin oleh peneliti, baik sebuah

informasimaupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh

responden.

Page 75: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

55

BAB V

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di lingkup binaan Puskesmas Ciputat Timur, dengan

jumlah responden sebanyak 134 responden, responden tersebut merupakan

anggota aktif posbindu yang berada di kelurahan Rempoa binaan Puskesmas

Ciputat Timur. Penelitian ini dilakukan pada tanggal12 – 19 November

2013.Pada saat penelitian, peneliti dibantu oleh 3 orang anumerator yang berasal

dari Program Studi Ilmu Keperawatan angkatan 2009. Penyebaran kuesioner

dilakukan di 4 posyandu lansia di kelurahan Rempoa binaan Puskesmas Ciputat

Timur dengan target respondennya adalah Lansia anggota aktif posbindu

Cempaka, Sakura, Bogenviel dan Anggrek

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Puskesmas Ciputat Timur merupakan Puskesmas yang terletak di

jalan Anggur 1 Kelurahan Rempoa Kecamatan Ciputat Timur Kota

Tanggerang Selatan Propinsi Banten. Menempati tanah Seluas 600 m²

dengan luas bangunan ± 1000 m² yang terdiri dari dua lantai. Kegiatan

pelayanan dipusatkan dilantai 1, sedangkan lantai 2 difungsikan sebagai

ruang kepala puskesmas dan staff, data, serta ruang rapat. Dilantai dua juga

terdapat ruang pelayanan pengobatan TB paru, kelas ibu hamil, Klinik

Laktasi, Laboratorium dan Ruang Perawatan. Wilayah Kerja terdiri dari

dua Kelurahan yaitu Kelurahan Rempoa dan Ciputat Timur.

Page 76: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

56

Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut terdapat pada klinik geriatri

setiap hari jumat. Pemeriksaan kesehatan usia lanjut juga dilakukan setiap

satu bulan sekali di 7 Posbindu yang tersebar di dua kelurahan Rempoa

terdapat 4 Posbindu dan Cempaka Putih terdapat 3 posbindu dengan

memberikan pengobatan. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di 4

posbindu yang berada di Kelurahan Rempoa.

B. Hasil Analisa Univariat

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden di bawah ini adalah karakteristik sampel

penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan pendidikan. Berikut

adalah kategori responden penelitian, antara lain

Sumber: data primer diolah (2013)

Karakteristik

Responden Frekuensi Presentase Mean SD Min Max

Usia

60 – 70 thn

70 – 80 thn

>80 thn

115

14

5

85,8 %

10,4 %

3,7 %

65,24 5,985 60 85

Jenis Kelamin

1 = Laki-Laki

2 = Perempuan

48

88

34,3 %

65,7 %

Pendidikan

1 = SD

2 = SMP

3 = SMA

4 = Akademik/PT

64

26

39

5

47,8 %

19,4 %

29,1 %

3,7 %

Total 134 100,0

Tabel 5.1 Distribusi Usia, Jenis Kelamin dan Pendidikan Lanjut Usia di Posbindu

Binaan Puskesmas Ciputat Timur, Rempoa

Page 77: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

57

Tabel 5.1 menunjukkan distribusi frekuensi responden berdasarkan

usia, jenis kelamin dan pendidikan. Untuk karakteristik usia dari 134

responden mayoritas responden berusia diantara kisaran 60-70 tahun

yaitu berjumlah 115 orang (85,8%), responden yang berusia 70-80

berjumlah14 orang (10.4%) sedangkan responden yang berusia diatas

80 tahun berjumlah 5 orang (3,8%) dengan nilai usia rata-rata 65,24

variasi nilai 5,985 dan dengan nilai usia terendah 60 dan tertinggi 85.

Untuk karakteristik jenis kelamin mayoritas responden adalah

perempuan yaitu berjumlah 88 orang (65,7%), sedangkan responden

laki-laki berjumlah 48 orang (34.3%) dengan nilai rata-rata 1,66 dan

variasi nilai 0,477.

Untuk karakteristik pendidikan mayoritas responden memiliki

pendidikan terakhir pada tingkat Sekolah Dasar/SD berjumlah 64

responden dengan presntase sebesar 47,8%, untuk tingkat SMA

sebanyak 39 responden 29,1 %, sedangkan untuk pendidikan tingkat

SMP sebanyak 26 responden (19,4%), dan untuk tingkat Perguruan

tinggi sebanyak 5 responden (3,7%). dengan nilai rata-rata 1,89 dan

variasi nilai 0,955.

Page 78: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

58

2. Gambaran Distribusi SkorVariabel Kinerja Kader

a. Distribusi Skor pada masing-masing Faktor Variabel Kinerja

Tabel 5.2 Distribusi Skor masing-masing faktor pada variabel

Kinerja Faktor Mean SD Min-Max

Presepsi lansia terhadap faktor

Sikap 25,45 3,41 18 - 30

Presepsi lansia terhadap faktor

Kegiatan 16,55 2,24 12 – 20

Sumber: data primer diolah (2013)

Tabel 5.2menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor kinerja di

posbindu binaan puskesmas Ciputat Timur Kelurahan Rempoa untuk

faktor sikap adalah 25,45 dan untuk faktor Kegiatan adalah 16,55. Variasi

nilai skor kinerja sebesar 3,41 untuk faktor sikap dan 2,24 untuk faktor

pelaksanaan kegiatan. Untuk sebaran nilai skor kinerja yang terendah

sebesar 18 dan tertinggi 30 untuk faktor sikap serta untuk faktor

pelaksanaan keegiatan dengan nilai terendah 12 dan tertinggi 20.

b. Distribusi Skor Variabel Kinerja Kader

Gambaran distribusi jawaban responden terhadap pernyataan pada

variabel kinerja kader dapat dilihat pada tabel 5.3

Tabel 5.3 Distribusi Skor Kinerja Kader Posyandu Lansia binaan Puskesmas Ciputat

Timur Variabel Mean SD Min-Max Kinerja 42 4,94 32 - 50

Sumber: data primer diolah (2013)

Page 79: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

59

Tabel 5.3 mrenunjukkan bahwa nilai rata-rata skor Kinerja dari

total 134 responden yang ada di Posbindu yaitu 42. Variasi nilai skor

kinerja sebesar 4,94 sedangkan sebaran nilai score kinerja yang

terendah adalah sebesar 32 dan tertinggi adalah sebesar 50.

3. Gambaran Distribusi SkorKepuasan Lansia.

a. Distribusi Skor pada masing-masing Faktor Variabel

Kepuasan

Tabel 5.4 Distribusi Skor pada masing-masing Faktor Variabel Kepuasan

Faktor Mean SD Min-Max

Presepsi Lansia terhadap faktor

Keandalan 28,13 3,21 20 - 35

Presepsi Lansia terhadap faktor

Empati 22,64 3,07 16- 30

Presepsi Lansia terhadap faktor

Kenyataan 11,19 1,21 9 – 15

Sumber: data primer diolah (2013)

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor kepuasan lansia

di posyandu lansia binaan puskesmas Ciputat Timur Kelurahan Rempoa

untuk faktor keandalan adalah 28,13, untuk faktor empati adalah 22,64

dan untuk faktor kenyataan 11,19. Variasi nilai skorkepuasan lansia

sebesar 3,21 untuk faktor keandalan, 3,07 untuk faktor empati dan 1,21

untuk faktor kenyataan. Untuk sebaran nilai skor kepuasan yang

terendah sebesar 20 dan tertinggi 35 untuk faktor keandalan serta untuk

faktor empati dengan nilai terendah 16 dan tertinggi 30 dan faktor

kenyataan dengan nilai terendah 9 dan nilai tertinggi adalah 15.

Page 80: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

60

b. Distribusi SkorKepuasan Lansia

Gambaran distribusi jawaban responden terhadap pernyataan pada

variabel Kepuasan Lansia dapat dilihat pada tabel 5.5

Tabel 5.5 Distribusi Skor Kepuasan Lansiapada Posyandu Lansia binaan Puskesmas

Ciputat Timur Variabel Mean SD Min - Max Kepuasan

Lansia 59,04 5,35 49 - 74

Sumber: data primer diolah (2013)

Tabel 5.5 mrenunjukkan bahwa nilai rata-rata skor kepuasan lansia

dari total 134 reponden yang ada di Posyandu lansia yaitu 59,04. Variasi

nilai skor kepuasan sebesar 5,35 sedangkan sebaran nilai skor kepuasan

yang terendah adalah sebesar 49 dan tertinggi adalah sebesar 74

Page 81: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

61

C. HasilAnalisaBivariat

1. Hubungan Masing-Masing Faktor Variabel Kinerja Kader dan

Faktor Variabel Kepuasan Lansia

Adapun hubungan antara masing-masing faktor variabel kinerja

kader dan faktor variabel kepuasan lansia dapat dilihat pada tabel 5.6

Tabel 5.6

Analisa Hubungan Masing-Masing Faktor pada Variabel Kinerja dan

Variabel Kepuasan Lansia di Posbindu binaan Puskesmas Ciputat

Timur, Rempoa

Faktor Jumlah (n) Korelasi (r) P-value

Sikap

Keandalan

Empati

Kenyataan

134

134

134

0,201

0,404

0,169

0,20

0,000

0,051

Kegiatan/Pelayanan

Keandalan

Empati

Kenyataan

134

134

134

0,350

0,433

0,213

0,000

0,000

0,014

Sumber: data primer diolah (2013)

Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara faktor empati dengan faktor sikap dengan nilai

P-value kurang dari 0,05 (p<0,05), yaitu sebesar 0,000 untuk faktor

empati dengan nilai koefisien korelasi (r = 0,404) menunjukkan arah

korelasi positif dengan dengan kekuatan korelasi sedangmenunjukkan

bahwa semakin tinggi skor faktor empati maka semakin tinggi pula

nilai skor faktor sikap. Faktor keeandalan dan kenyataan menjelaskan

Page 82: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

62

tidak adanya hubungan yang signifikan antara faktor kepercayaan dan

kenyataan dengn faktor sikap di Posbindu binaan Puskesmas Timur,

Rempoa dengan nilai P-value lebih dari 0,05 (p>0,05) yaitu sebesar

0,20 untuk faktor keandalan dan 0,051 untuk faktor kenyataan.

Berdasarkan hasil uji statistik tersebut diketahui bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara faktor keandalan, empati dan

kenyataan dengan faktor kegiatan dengan nilai p-value kurang dari

0,05 (p<0,05) yaitu sebesar 0,000 untuk faktor kepercayaan dan faktor

empati serta untuk faktor kenyataan sebesar 0,014. Nilai koefisien

korelasi r = 0,350 untuk faktor keandalan menunjukkan arah korelasi

positif dengan kekuatan korelasi yang rendah. Nilai koefisien korelasi

untuk faktor empati (r = 0,433) menunjukkan arah korelasi yang positif

dengan kekuatan korelasi yang sedang. Nilai koefisien korelasi untuk

faktor kenyataan adalah (r = 0,213) menunjukkan arah korelasi yang

positif dengan kekuatan korelasi yang rendah.

Page 83: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

63

2. Hubungan Kinerja Kader Terhadap Kepuasan Lansia di

Posyandu Lansia Puskesmas Ciputat Timur

Berdasarkan kerangka konsep, maka analisis bivariat akan

menguji hubungan antara variabel independen dengan dependen.

Variabel independen adalah kinerja kader sedangkan variabel

dependen adalah kepuasan lansia.

Tabel 5.7 Hubungan Kinerja Kader Terhadap Kepuasan Lansia di Posyandu

Lansia Puskesmas Ciputat Timur

Nilai Kinreja

Nilai Kepuasan

Korelasi (r) P-Value Jumlah (n)

0,381 0,000 134

Sumber: data primer diolah (2013)

Tabel 5.7 menunnjukkan hasil uji analisis dengan menggunakan uji

Pearson Product Moment, dimana yang di uji adalah kinerja kader

terhadap kepuasan lansia. Hasil uji analisis dengan menggunakan uji

Pearson Product Moment menghasilkan nilai r = 0,381 dan p = 0,000.

Dari hasil tersebut diperoleh sig 0,000 yang menunjukkan bahwa

korelasi antar skor kinerja dan skor kepuasan adalah bermakna artinya

ada hubunganyang sigifikan antara kinerja dengan kepuasan. Nilai

korelasi Pearson sebesar 0,381 menunujukkan arah korelasi positif

dengan kekuatan korelasi rendah.

Page 84: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

64

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan interpretasi hasil penelitian dan keterbatasan

penelitian. Interpretasi hasil akan membahas mengenai hasil penelitian yang

dikaitkan dengan teori yang ada pada tinjauan pustaka, sedangkan keterbatasan

penelitian akan memaparkan keterbatasan yang terjadi selama pelaksanaan

penelitian.

A. Analisa Univariat

1. Karakteristik Responden

a. Karakteristik Lansia Berdasarkan Usia

Responden dalam penelitian ini adalah Lanjut usia. Lanjut

Usia merupakan kelompok individu yang berusia 60 tahun keatas

(Maryam,2008).Lanjut usia yang aktif mengikuti kegiatan

Posyandu Lansia di wilayah binaan Pukesmas Ciputat Timur.

Jumlah responden yang terlibat adalah 134 orang.

Berdasarkan hasil Penelitian diketahui bahwa mayoritas

usia responden berada pada rentang usia 60 – 70 tahun (85,8%),

14 responden masuk dalam rentang usia 70-80 tahun (10,4%) dan

usia lebih dari 80 tahun sebanyak 5 responden (3,7%). Dengan usia

terendah adalah 60 tahun dan nilai usia tertinggi adalah 85 tahun.

Berdasarkan klasifikasi lansia menurut Departement Kesehatan

(Depkes, 2003) lanjut usia berada pada usia diatas 60 tahun dan

lansia diatas 70 tahun masuk klasifikasi lanjut usia resiko tinggi.

Page 85: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

65

Pengambilan data banyak ditemukan lansia potensial yaitu lansia

yang masih mampu melakukan pekerjaan dan menghasilkan

barang, serta mayoritas adalah lansia yang menjadi anggota aktif,

walaupu ada beberapa prelansia yang mengikuti kegiatan

diposyandu lansia.

b. Karateristik Lansiaberdasarkan Jenis Kelamin

Responden berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian,

responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah perempuan

dengan jumlah 88 orang (65,7%) dan laki-laki 48 orang (34,3%).

Mayoritas responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah

perempuan , hal ini sesuai dengan jumlah populasi lanjut usia aktif

yang terdapat pada posyandu lansia yang anggota aktif di dominasi

oleh perempuan berjumlah 123 orang, sedangkan laki-laki

berjumlah 77 orang pada periode 2013. Dalam hal pengambilan

sampling peneliti menggunakan tekhnik proposional starafied

random sampling , yang dimana setiap individu dalam populsi

mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel dan dalam

setiap kelompok populasi diambil sampel secara proporsional

(Hidayat, 2008) .

Tekhnik proposional starafied random sampling yang

digunkan ini dalam penelitian memudahkan peneliti dalam

menentukan sampel di masing-masing posyandu lansia seccara

Page 86: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

66

proposional dan setiap lansia mempunyai kesempatan menjadi

sampel.

c. Karakteristik Lansia berdasarkan Pendidikan

Tingkat pendidikan turut menentukan rendah tidaknya

seseorang menyerap dan memahami akan pentingnya pelaksanaan

kegiatan posyandu. Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo

(2005) menjelaskan bahwa perilaku kesehatan manusia

dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah pengetahuan.,

pengetahuan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

yaitu pendidikan. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan

cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain

maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang didapat

maka semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang

kesehatan.

Dari hasil penelitian, dilihat dari tingkat pendidikan,

sebagian besar lansia mempunyai tingkat pendidikan yang rendah

yaitu 64 orang (47,8%), pada saat penelitian, lansia menyatakan

pendidikan pada saat itu memang tidak terlalu diutamakan karena

pada saat itu lansia beraanggapan hanya untuk berjuang hidup

sehingga rata-rata lansia mayoritas berpendidikan rendah.

Selanjutnya sebanyak 39 orang (29,1%) mempunyai tingkat

pendidikan setara SMA, sebanyak 26 (19,5%) tingkat

pendidikannya adalah SMP dan hanya 5 orang (3,7%) yang

Page 87: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

67

memiliki latar belakang tingkat pendidikan setara dengan

perguruan tinggi.

2. Gambaran Kinerja Kader

Menurut Muninjaya (2011) kinerja adalah keberhasilan seseorang

dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.Dalam hal ini dapat

kinerja seorang kader dapat diukur berdasarkan uraian tugasnya baik

pada saat pelaksanaan posyandu lansia maupun diluar hari

pelakasanaan posyandu lansia (Depkes,2011).

Kader merupakan motor penggerak posyandu, pengelolaan sebuah

posyandu dikatakan berhasil sangat ditentukan oleh kinerja kader.

Berdasarkan hasil penelitian dari skore tertinggi 50 dan minimum 32

variabel kinerja memperoleh nilai rata-rata 42, hal ini menunjukkan

bahwa nilai mendekati nilai tertinggi. Dari hasil tersebut

menggambarkan bahwa mayoritas lansia menyatakan bahwa kinerja

kader posyandu baik karena nilai rata-rata dari seluruh responden

mendekati nilai tertinggi. Faktor sikap serta pelaksanaan kegiatan

menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja kader

menurut presepsi lansia pengunjung posyandu dengan nilai mean

25,45 untuk sikap dan 16,55 untuk kegiatan serta variasi nilai 3,41

untuk sikap dan 2,24 untuk kegiatan dengan nilai terendah untuk sikap

adalah 18 dan 12 untuk kegiatan dan nilai tertinggi 30 untuk Sikap dan

20 untuk kegiatan.

Sikap menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja,

Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi

Page 88: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

68

terhadap stimulus tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan

atau aktifitas akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau

perilaku (Notoadmodjo,2005). Sikap kader kesehatan merupakan do-

main yang sangat penting sebagai dasar kader kesehatan dalam

melakukan keaktifannya dalam meningkatakan posyandu lansia. Hal

ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa ada hubungan antara sikap

kader dengan kinerja kader dalam melaksanakan posyandu Mragen,

Demak (Djarot,2011).

Salah satu faktor yang menjadi salah satu tolak ukur kinerja kader

dapat dilihat dari usaha yang dilakukan kader (Mathis, 2009) usaha

tersebut dapat meliputi kegiatan yang dilakukan kader dalam

melaksanaan serta meningkatkan pelayanan di posyandu lansia

tersebut. Kegiatan di posyandu merupakan kegiatan nyata dalam upaya

pealayanan kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk

masyarakat, yang dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang telah

mendapatkan pelatihan dari puskesmas (Effendy,1998). Kegiatan

diposyandu menjadi tolak ukur bagaimana para kader dalam

memberikan pelayanan kepada pengunjung sehingga kader merasakan

kepuasan terhadap kinerja yang diberikan, sesuai dengan hasil

penelitian yang mengatakan bahwa kegiatan dan pelayanan kader

merupakan salah satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi

kepuasan ibu di posyandu Wonorejo (Kurniawati,2008).

Kader dalam pelaksanaannya juga memerlukan dukungan dari

berbagai pihak. Hal ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja

Page 89: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

69

kader dalam melaksanakan tugasnya menjadi lebih baik, mengingat

bahwa kader melaksanakan tugasnya secara sukarela. Dukungan tokoh

masyarakat, petugas puskesmas dapat meningkatkan kepercayaan diri

kader dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja kader bisa lebih

baik lagi (Puspasari,2008).

Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja kader sangat

penting dalam pelaksanaan posyandu lansia, sikap serta pelayanan

yang diberikan kader menunjukkan kinerja kader. Dalam penelitian

lansia mengatakan bahwa sikap kader yang ramah serta kegiatan kader

yang aktif membuat lansia merasakan kenyamanan dalam pelaksanaan

posyandu lansia, sehingga kinerja kader dapat dijadikan sebagai tolak

ukur dalam menilai kepuasan pengunjung terutama lansia yang

merasakan jasa/pelayanan posyandu lansia.

3. Gambaran Kepuasan Lansia

Kepuasan adalah hasil penilaian konsumen bahwa pelayanan telah

memberikan tingkat kenikmatan dimana tingkat pemenuhan ini bisa

lebih atau kurang (Irawan,2002). Kepuasan yang dirasakan lansia

terhadap posyandu lansia merupakan suatu bentuk evaluasi terhadap

kinerja suatu posyandu dan sebagai bentuk penilaian lansia terhadap

pelayanan yang dirasakan.

Hasil penelitian kepuasan lansia menunjukkan nilai rata-rata 59,04

dan dengan nilai variasi 5,35. Skor terendah dari kepuasan lansia adalah

49 dan skor tertinggi adalah 74, nilai rata-rata menunjukkan melebihi

Page 90: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

70

nilai terendah dengan variasai nilai mendekati nilai rata-rata ini

menunjukkan lansia cukup puas dengan kinerja kader. Keandalan,

empati dan kenyataan merupakan faktor yang sangat berpengaruh

terhadap tingkat kepuasan lansia.

Keandalan,empati dan kenyataan merupakan aspek dimensi untuk

kepuasan konsumen. Dimensi kehandalan merupakan penilaian

mengenai kemampuan dalam memberikan pelayanan secara tepat dan

terpercaya, dalam dimensi ini dapat dilihat dua aspek yaitu kemampuan

kader memberikan pelayanan seperti yang dijanjikan dan kemampuan

memberikan pelayanan yang akurat atau tidak eror(Irawan, 2002) .

Keandalan dan kenyataan dalam penelitian ini meliputi pernyataan

yang menggambarkan kemampuan kader dalam melakukan pelayanan

serta kegiatan pada saat posyandu lansia serta fasilitas dan kegiatan

yang dirasakan lansia dalam pelaksanaan posyandu. Faktor-faktor

tersebut diintrepetasikan dalam pernyataan kader yang menggambarkan

bagaimana kader dalam melakukan pelayanan, kecepatan kader dalam

menanggapi keluhan lansia, cara kader dalam memprioritaskan lansia

dalam memberikan pelayanan, informasi-informasi yang diberikan

kader terkait kesehatan serta kondisi yang dirasakan lansia terhadap

posyandu lansia seperti kenyamanan, kebersihan posyandu lansia serta

fasilitas yang didapatkan lansia pada saat pelaksanaan posyandu lansia.

Empati merupakan kemampuan seseorang kemampuan seseorang

untuk mengenali, mempersepsi, dan merasakan perasaan orang

lain.Empati meliputi komunikasi serta perhatian yang diberikan kepada

Page 91: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

71

lansia serta kenyataan adalah wujud nyata, bukti langsung yang dilihat

dan dirasakan oleh lansia (Ilyas,2000).Empati dalam penelitian ini

merupakan aspek yang berpengaruh dalam kinerja, empati disini

meliputi pernyataan yang mengambarkan bagaimana kader memberikan

perhatian kepada lansia dalam kegiatan posyandu lansia, sikap ramah

serta cara kader berkomunikasi kepada lansia, serta penyataan kader

yang menggambarkan tentang cara kader dalam memperhatikan

kesehatan lansia sehingga lansia merasakan emapti yang kader berikan

dan lansia pun merasa nyaman dan puas dengan kinerja yang dilakukan

kader

Ketiga faktor dalam penelitian menjadi faktor yang paling

mempengaruhi kinerja kader terhadap kepuasan lansia. Penelitian ini

seseuai dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa variabel empati

dan kenyataan merupakan variabel yang berpengaruh terhadap

kepuasan pasien rawat inap di RSUD. DR.H Soemarno S, Kalimantan

Timur (Hermanto dkk,2010).

Page 92: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

72

B. Analisis Bivariat

1. Hubungan antara Kinerja Kader Posyandu Lansia terhadap

Kepuasan Lansia di Posyandu Lansia binaan Puskesmas Ciputat

Timur, Rempoa Tanggerang Selatan.

Hasil penelitian telah menunjukkan nilai rata-rata skor kinerja kader

posyandu lansia di posyandu lansia binaan Puskesmas Ciputat timur

adalah 42 dengan variasi nilai 4,94. Skor kinerja terendah 32 dan tertinggi

50, penilaian didapatkan dari hasil perhitungan skor pada 2 faktor yaitu

sikap dan kegiatan/pelayanan. Nilai rata-rata skor kepuasan lansia adalah

59,04 dengan variasi nilai 5,35 dan skor terendah adalah 49 dan tertinggi

adalah 74.

Hasil uji statistik antara kinerja kader dengan kepuasan lansia

menggunakan metode Korelasi Pearson Product Moment didapatkan

Pvalue 0,000, dengan demikian hipotesis penelitian ini menunjukkan

bahwa ada hubungan yang bermakna antara kinerja kader dengan dengan

kepuasan lansia di posyandu lansia binaan Puskesmas Ciputat Timur,

Rempoa. Selain itu diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,381. Hal ini

menunjukkan bahwa hubungan yang positif artinya semakin tinggi skor

kinerja semakin tinggi skor kepuasan dan kekuatan korelasi yang rendah.

Tjiptono (2008) menjelaskan bahwa kepuasan pasien ditentukan oleh

beberapa faktor yaitu kinerja, keandalan, kesesuaian, estetika dan kualitas.

Kinerja dalam hal ini adalah karakteristik yang telah diterima yang sangat

berpengaruh pada kepuasan yang dirasakan, wujud dari kinerja adalah

Page 93: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

73

kecepatan, kemudahan dan kenyamanan bagaimana perawat dalam

memberikan jasa pengobatan.

Kinerja sangat mempengaruhi kepuasan lansia, pada saat penelitian

80% lansia mengatakan cukup nyaman serta puas dengan kader dalam

pelaksanaannya, karena kader sangat aktif dalam kegiatan serta bersikap

ramah sehingga lansia sangat puas dengan kerja yang telah kader lakukan.

Hasil penelitian uji statistik pada masing-masing variabel diperoleh bahwa

kinerja yang memiliki dua faktor yaitu sikap dan kegiatan/pelayanan dan

kepuasan memiliki 3 faktor yaitu keandalan, empati, dan kenyataan. Dari

masing-masing faktor dari variabel tersebut mempunyai korelasi yang

berbeda-beda. Antara sikap dan keandalan serta kenyataan menunjukkan

nilai pvalue 0,20 untuk keandalan dan 0.052 untuk kenyataan yang artinya

tidak ada hubungan yang signifikan diantara keduanya. Sikap dan Empati

menunjukkan nilai pvalue 0,0000 ini artinya keduanya mempunyai

hubungan yang signifikan antara keduanya. Empati jadi sangat penting

jika semua aspek sudah terpenuhi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

Suryawati (Parinduri 2009) yang menyebutkan bahwa kepuasan pasien

dipengharuhi oleh perilaku, tanggapan, dan perhatian perawat pada

keluhan pasien.

Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden menyatakan bahwa

kader bersikap baik saat pelaksanaan posyandu, memberikan perhatian

kepada lansia, ramah, dan mengajak lansia berkomunikasi. Hal ini

menunjukkan bahwa lansia merasa puas dengan kinerja kader posyandu

yang lansia dengn baik dan sesuai dengan kebutuhan. Sejalan dengan

Page 94: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

74

pendapat Muninjaya (2004) bahwa informasi yang tepat dan jelas

merupakan faktor yang dominan untuk menentukan seseorang itu puas

atau tidak puas terhadap suatu pelayanan.Betapa pentingnya peran petugas

kesehatan sebagai konsultan yang menjadi sumber informasi (tempat

bertanya) bagi klien dan keluarga tentang sesuatu yang berhubungan

dengan masalah kesehatan.

Peneliti menganalisa bahwa hubungan yang erat terdapat pada sikap

dan empati, hal ini pun dibuktikan pada saat penelitian berlangsung bahwa

sikap yang ramah serta empati kepada lansia menjadi point penting bagi

lansia untuk merasakan kenyamanan pada saat pelaksanaan posyandu.

Empati terhadap kesehatan serta selalu memberikan informasi menjadikan

lansia merasa diberikan perhatian oleh kader. Empati yang dirasakan oleh

lansia diposyandu lansia seperti cara kader bersikap dan berkomunikasi,

tidak membiarkan lansia jenuh dan menunggu terlalu lama, memberi

dukungan kepada lansia tentang kesehatan lansia serta bagaimana kader

menempatkan prioritas pada pelakasanaan posyandu lansia jika ada lansia

yang memerlukan pertolongan yang darurat.

Hubungan antara faktor kegiatan/pelayanan terhadap faktor

keandalan,empati dan kenyataan menunjukkan nilai p-value yaitu 0,000

untuk keandalan dan empati serta 0,014 untuk faktor kenyataan. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan

dengan ketiga faktor tersebut. Pelayanan merupakansuatu kegiatan atau

urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang

dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan

Page 95: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

75

pelanggan (Sampara,1999). Kenyataan, keandalan dan empati merupakan

aspek dimensi kepuasan yang saling terkait yang menjadi tolak ukur dalam

menilai kepuasan seseorang (Muninjaya,2011). Hal ini sejalan dengan

penelitian Mujahidaah (2008) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan

yang bermakna antara program pelayanan posyandu lansia terhadap

kepuasan lansia PuskesmasPangi, Kecamatan Parigi.

Faktor keandalan menyatakan mayoritas responden sangat percaya dan

cepat pada kinerja yang kader lakukan dalam melakukan kegiatan dan

memberikan pelayanan ketika kegiatan posyandu berlangsung sesuai

dengan kebutuhan dan cepat. Bukti nyata dalam posyandu lansia sangat

dirasakan menurut lansia seperti kebersihan tempat, fasilitas yang

diberikan kader dalam segala kegiatan serta kenyamanan. Hal ini sejalan

dengan hasil penelitian Joeharno, dkk (2008) melaporkan bahwa terdapat

hubungan ketanggapan petugas terhadap perwujudan dan mutu pelayanan

yang cukup memberi indikasi bahwa berbagai upaya peninkatan

kemampuan kerja dan respon semangat kerja kepada petugas perlu

mendapat perhatian dengan melakukan pelatihan dalam pelayanan yang

disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Variabel kepuasan yang terbentuk menjadi tiga faktor yaitu keandalan,

empati, kenyataan menunjukkan hubungan terhadap kegiatan/pelayanan.

Ketiganya sangat erat mempengaruhi kegiatan/pelayanan yang diberikan

oleh kader sebab keandalan kader dalam menanggapi keluhan lansia secara

cepat sangat dirasakan oleh lansia pada saat penelitian berlangsung, empati

kader serta kenyataan yang dirasakan terhadap fasilitas dalam kegiatan

Page 96: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

76

yang diberikan kader membuat lansia merasakan kader memberikan

kegiatan/pelayanan yang baik dalam pelaksanaan posyandu lansia.

Tingkat kepuasan lansia dipengaruhi oleh kinerja kader . Menurut

Tjiptono (2008) ada tiga macam kondisi kepuasan yang dirasakan oleh

klien berkaitan dengan perbandingan antara harapan dan kenyataan. Yang

pertama, jika harapan suatu kebutuhan sama dengan layanan yang

diberikan maka klien akan merasa puas. Kedua, jika layanan yang

diberikan kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan atau harapan maka

klien menjadi tidak puas.Ketiga, kepuasan klien merupakan perbandingan

antara harapan yang dimiliki oleh klien dengan kenyataan yang diterima

oleh klien pada saat mengonsumsi produk atau jasa.

Dapat di simpulkan bahwa kinerja dapat menjadikan tolak ukur dalam

menilai kepuasan lansia yang merasakan pelayanan yang kader berikan.

Kepuasan yang dirasakan oleh lansia merupakan suatu harapan dan

kenyataan yang dirasakan terhadap apa yang didapatkannya dalam

kegiatan posyandu lansia yang dilaksanakan oleh kader.

C. Pembahasan Aspek Dimensi Kepuasan

Menilai suatu mutu aspek pelayanan kesehaan dapat dilihat dari proses

serta output yang dirasakan oleh pengguna jasa (Muninjaya, 2011), dalam

hal ini, lansia yang dapat menilai dan merasakan apakah pelayanan yang

diberikan posyandu sesuai dengan harapan atau tidak. Menilai suatu

kepuasan pengguna jasa pada sebagian penelitian meninjau pada aspek

teori lima komponen mutu pelayanan yang disebut juga Service Quality.

Page 97: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

77

Kelima aspek tersebut meliputi aspek Responsivennes (cepat tanggap),

Reliability (Bukti Nyata), Assurance (Jaminan), Empati dan Tangible

(Keandalan) (Tjiptono,1997). Aspek tersebut sering digunakan untuk

menjadika indikator kepuasan disegala jenis pelayanan termasuk

pelayanan kesehatan.

Peneliti pada penelitian ini juga menggunakan aspek service quality

dalam menilai kepuasan lansia terhadap kinerja kader, teori Pasuraman

dkk ini, mengatakan bahwa kelima indikator tersebut merupakan indikator

yang sangat berpengaruh dalam menilai mutu pelayanan serta kepuasan

pengguna jasa pelayanan kesehatan. Hasil pada penelitian ini hanya

indikator empati, tangible dan reliability yang sangat mempengaruhi

kepuasan lansia ini menunjukkan bahwa kompenen tersebut tidak mutlak

mempengaruhi kepuasan di berbagai pelayanan. Teori Service Quality ini

lebih menekankan secara luas kepada kepuasan pelanggan pada mutu

pelayanan yang diberikan sehingga jika penelitian membatasi pada aspek

kepuasan terhadap kinerja hanya beberapa aspek yang sangat

mempengaruhi kepuasan pengguna jasa tersebut.

Aspek assurance (jaminan) dalam penelitian ini tidak mempengaruhi

sebab jaminan ini lebih menekankan kepada bagaimana petugas kesehatan

memberikan kepercayaan kepada pengguna pelayanan dalam melakukan

tindakan agar pengguna jasa merasa ancaman ataupun resiko yang dapt

terjadi pada tindakan yang dilakukan pada penelitian ini kader tidak

memiliki aspek tersebut karena kader lebih banyak melakukan atau

memberikan bantuan kepada petugas kesehatan dan tidak secara langsung

Page 98: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

78

memberikan tindakan. Aspek cepat tanggap juga indikator yang tidak

mempengaruhi karena kader dalam hal ini hanya membantu petugas

kesehatan dalam pemeriksaan kesehatan.

Kepuasan merupakan tanggapan pelanggan terhadap kesesuaian

tingkat kepentingan atau harapan (ekspektasi) sebelum mereka menerima

jasa pelayanan dan sesudah pelayanan yang mereka terima. Kepuasan yang

dirasakan akan berbeda-beda setiap individu bergantung pada aspek apa

yang dinilai sehingga menghasilkan kepuasan(Tjiptono, 2003).

Peneliti menyimpulkan komponen service quality ini tidak efektif pada

semua penelitian karena dalam praktiknya terkadang hanya 2 atau 3

komponen yang mempengaruhi sehingga perlu melakukan pemilahan

terlebih dahulu atau memodifikasi pernyataan sesuai dengan variabel yang

akan diteliti.

Page 99: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

79

D. Keterbatasan Peneliti

Dalam penelitian peneliti ini sadar masih menemukan keterbatasan

keterbatasan, diantaranya yaitu :

1. Keterbatasan dalam pengumpulan data karena di dua posyandu lansia

yang harus dilakukan door to door atau ke rumah-rumah lansia

sehingga proses dalam pengambilan kadang terhambat.

2. Ada lansia yang tidak mau menjadi responden sehingga peneliti perlu

mencari responden yang baru.

3. Ada beberapa responden yang tidak bisa membaca dan menulis

sehingga peneliti harus membacakan pertanyaan kuesioner kepada

semua responden sehingga dikhawatirkan dapat mempengaruhi

responden dalam menjawab pertanyaaan dan bias pada hasil jawaban.

4. Kurangnya literatur serta penelitian yang terkait dengan penelitian

sehingga dalam pembahasan peneliti masih kurang mengeksplor

faktor-faktor yang ada dalam penelitian.

Page 100: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

80

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian penelitian yang telah dikemukakan pada

bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil dari

keseluruhan temuan dan pengujian hasil penelitian sebagai berikut:

1. Pada posyandu lansia di Puskesmas Ciputat Timur, Rempoa

mayoritas anggota lansianya adalah perempuan dengan persentase

65,7%. Untuk usia terendah adalah 60 dan tertinggi adalah 85 tahun,

sedangkan untuk pendidikan mayoritas lansia memiliki pendidikan

pada tingkat sekolah dasar dengan persentase 47,8% lalu diikuti

pendidikan sekolah menengah atas dengan 29,1%.

2. Gambaran Kinerja Kader di Posyandu Lansia binaan Puskesmas

Ciputat Timur,Rempoa

Kinerja Kader di Posyandu Lansia menunjukkan skor nilai rata-rata

42 dari skor terendah 32 dan tertinggi 50, nilai tersebut

menunujukkan kinerja yang baik karena mendekati nilai tertinggi.

Dari kinerja kader terbentuk dua faktor yang mempengaruhi yaitu

sikap kader dan kegiatan/pelayanan kader dalam pelaksanaan

posyandu.

3. Gambaran Kepuasan Lansia di Posyandu Lansia binaan Puskesmas

Ciputat Timur,Rempoa

Page 101: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

81

Kepuasan Lansia di Posyandu Lansia menunjukkan skor rata-rata

59,04 dari nilai skor terendah adalah 49 dan nilai skor tertinggi

adalah 74, kepuasan cukup dirasakan lansia. Dari kepuasan lansia

terbentuk tiga faktor yang mempengaruhi yaitu faktor Keandalan,

Kenyataan dan Empati.

Berdasarkan hasil dari penelitian diperoleh P-value 0.000 atau sig <

0,05 maka Ho ditolak artinya ada Hubungan yang signifikan antara

kinerja kader posyandu lansia terhadap kepuasan lansia dengan kekuatan

korelasi yang rendah dengan r = 0 ,381

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan maka

dapat diberikan beberapa saran kepada berbagai pihak berkenaan dengan

kinerja kader dan kepuasan lansia adalah sebagai berikut:

1. Bagi Kader

Kinerja para kader dalam pelaksanaan posyandu sudah cukup

baik, pada saat pelaksanaan para kader sudah melakukan tugas dan

tanggung jawab dengan baik dan para lansia pun memberikan

tanggapan yang baik dan nyaman dengan kader. Saran peneliti, terus

pertahankan kinerja yang telah dilakukan, serta bisa lebih

ditingkatkan lagi. Perbanyak pelajari hal-hal yang berkaitan dalam

menangani lansia serta ilmu tentang kesehatan lainnya.

2. Bagi Puskesmas

Puskesmas sebagai pembina pelaksana posyandu lansia sudah cukup

baik, setiap pelaksanaan para petugas selalu datang untuk melakukan

Page 102: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

82

pemeriksaan dan membantu para kader dalam melaksanakan tugas

kader. Saran peneliti, supaya puskesmas memberikan pelatihan

secara rutin untuk para kader seperti pelatihan pemeriksaan tekanan

darah karena ini dianggap perlu supaya para kader tidak

membebankan kepada petugas, yang terkadang membuat lansia

harus antri dan menunggu lebih lama. Informasi penyuluhan-

penyuluhan kesehatan terhadap kader dengan cara diskusi sesudah

pelaksanaan posyandu agar kader bisa mandiri dalam memberikan

penyuluhan terkait penyuluhan kesehatan, sosial ataupun agama

yang materinya masih bisa dipahami oleh kader.

3. Bagi Praktik Keperawatan

Bagi perawat sebagai pendidik bisa memberikan informasi-informasi

kepada kader bagaimana sikap dalam menangani lansia, memberikan

pelatihan atau informasi bagaimana tugas dan tanggung jawab

seorang kader yang sesuai dalam pelksanaan posyandu serta

pembekalan promosi kesehatan agar kader dapat mandiri dan

meningkatkan kinerja dalam pelaksanaan posyandu.

4. Bagi Peneliti

Peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan

penelitian terkait faktor-faktor yang mempengaruhi lansia

memanfaatkan posyandu lansia, karena dengan itu informasi yang

didapat lebih variasi dan banyak hal yang dapat dipelajari

Page 103: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

DAFTAR PUSTAKA

Alimul Hidayat, A. Aziz. Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa

Data. Jakarta: Salemba Medika. 2008

Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineke Cipta. 2006

Arminiwati, S. Kinerja Kader Posyandu Anggrek 2 dalam Meningkatkan Strata Posyandu (Studi Kasus di Kelurahan Timbau Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara).Surakarta : Universitas Senelas Maret.2010

Budiarto, Eko. Metodologi Penelitian Kedokteran. EGC 2004

Depdagri. Departemen Dalam Negeri.. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 411.3/1116/SJ tentang Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu. Jakarta : Departemen Dalam Negeri. 2001

Depkes RI. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta. 2001

Depkes RI. Pedoman Pelatihan Kader Kelompok Usia Lanjut bagi Petugas Kesehatan. Jakarta : Direktorat Kesehatan Keluarga. 2005

Depkes RI. Pedoman pelatihan kader kelompok usia lanjut bagi petugaskesehatan. Jakarta: Direktorat kesehatan keluarga. 2006

Depkes RI . Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta: POKJANAL . 2011

Depkes RI. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas

Kesehatan. Jakarta : Depkes RI. 2003

Effendy, Nasrul. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.2000

Ekasari, Mia Fatma dkk. Keperawatan Komunitas: Upaya Memandirikan Masyarakat Untuk Hidup Sehat. Jakarta : Trans Info Media. 2008

Elfindri dkk. Metodologi Penelitian Kesehatan, Cetakan Pertama. Jakarta : Baduose Media Jakarta. 2011

Erfandy. Pengelolaan Posyandu Lansia. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2008

Gerson, R. F.Mengukur Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PPM. 2004

Gibson, J.L Struktur Organisasi dan Manajemen. Jakarta : Erlangga. 2003

Page 104: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

Heru, AS. Kader Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC 1995

Handi, Irawan.10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta : Elex Media Komputindo. 2002

Hermanto, Dadang; Atik M & Lucia R. Presepsi Mutu Pelayanan dalam Kaitannya dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Kebidanan RSUD Dr.H Soemarno Sosroatmodjo Bulungan, Kalimantan Timur. 2010

Http://www.bappenas.go.id/node/142/1277/tahun-2025-angka-harapan-hidup-penduduk-indonesia-737-tahun/.Diakses tgl 23 Desember 2012. Pkl 19.05

Http://tangerangkota.bps.go.id/index.php/penduduk/83-penduduk/97-penduduk-kel umur/ Diakses tgl 23 Desember 2012. Pkl 19.35

Djarot,Herry Suswanti;Rosaliana;Indri Astuti 2011 faktor-faktor yng berhubungan dengan kinerja kader posyandu balita dalam pelaksanaan posyandu di kecamatan mraggen kabupaten demak. UMM Semarang

llias Yaslis, Kinerja teori, penilaian, dan penelitian, Jakarta : FKM UI. 2002

Joeharno ; Burhanudin Gamrin. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mutu Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit. . 2008

Komisi Nasional Lanjut Usia. Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia. Jakarta :PPLU. 2010

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran, Edisi 11 jilid 1 dan 2 PT. Indeks,Jakarta 2008

Kurniawati. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Ibu Pengguna Posyandu di Posyandu Wonorejo kabupaten Bantul. 2008

Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakara. 2010

Mangkuprawira, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta

Maryam, R.Siti .Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika. 2008.

Mathis and Jackson. Human Resource Management.South-Westren Cengage Learning: USA. 2009

Meilani, N dkk. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Fitramaya. 2009

Mujahiddah, Sri Purnawiningsih, Pangabean. Hubungan Pelayanan Posyandu Lansia dengan Tingkat Kepuasan Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Pangi, Kecamatan Parigi. 2008

Page 105: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

Mulyadi, Bagus. (Ed). Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta:Wold Health Organization – Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI. 2001

Muninjaya, A.A. Manajemen Kesehatan. Edisi: 2. Jakarta. EGC. 2004

Muninjaya, A.A.Gde. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta : EGC. 2011

Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. 2007.

Notoatmodjo,S. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. 2002

Notoadmodjo. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Adi Offset. Yogyakarta. 2005

Nugroho. Keperawatan Gerontik. Edisi 2 Penerbit buku Kedokteran. Jakarta : EGC. 2000

Nursalam. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika 2008

Puspasari, A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Posyandu diKota Sabang Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 2008

Parinduri, J.S. Tingkat Kepuasan Pasien Immobilisasi dalam PemenuhanPelaksanaan Personal Higiene oleh Perawat di Rumah Sakit Umum PusatHaji Adam Malik Medan. Medan: Fakultas Keperawatan USU. 2009

Sampara, Lukman. Manajemen Kualitas Pelyanan LAN Press. Jakaarta. 1999

Santoso, Singgih. Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: Menggunakan SPSS untuk Statistik Multivariat. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2006.

Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta:Graha Ilmu. 2007

Siagian, Sondang P.. Manajemen Susmber Daya Manusia.Jakarta : Penerbit PT.Bumi Aksara. 2004

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Jakarta: ALFABETA.2012

Tjiptono Fandy. Service management, mewujudkan layanan prima. Yogyakarta: ANDI. 2008

Tjiptono Fandy. Manajemen Jasa ed.3. Yogyakarta : Andi Offset. 2003

Page 106: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

Tjiptono Fandy. Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: Andi Offset. 1997

Umar Husein. Metode Riset . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2011

Vensi, R. Analisis Pengaruh Kinerja Kader Posyandu Terhadap Tingkat Kemandirian Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kayen Kidul Kabupaten Kediri. Surabaya: UNAIR. 2012

Wibowo. Manajemen Kinerja. Jakarta : Rajawali Pres. 2010

Yulifah, Rita & Yuswanto,Tri Johan Agus. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika. 2009

Page 107: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI
Page 108: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI
Page 109: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI
Page 110: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI
Page 111: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

Lampiran 2

Lembar Pernyataan Persetujuan Responden

Hubungan antara Kinerja Kader Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia

terhadap Kepuasan Lansia di Kelurahan Rempoa Wilayah

Binaan Kerja Puskesmas Ciputat Timur

Assalamualaikum. WR. WB

PerkenalkannamasayaDesi Suci Angraeni (109104000018). Saya mahasiswi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan sedang melaksanakan penelitian untuk

penulisan skripsi sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan sebagai

Sarjana Keperawatan (S.Kep).

Dalam lampiran ini terdapat beberapa pernyataan yang berhubungan dengan

penelitian. Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan dengan segala kerendahan

hati agar kiranya Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi

kuesioner yang telah disediakan secara sukarela tanpa paksaan dari siapapun.

Apabila Bapak/Ibu bersediasayaakanmembagikankuesioner yang harusdi

isidengansejujur-jujurnyadanapaadanya sesuai dengan yang dipertanyakan.

Sehingga hasilnya dapat memberikan gambaran yang baik untuk penelitian ini.

Kerahasiaan jawaban dan identitas Bapak/Ibu akan dijaga dan hanya diketahui oleh

peneliti.

Saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan keikutsertaan Bapak/Ibu dalam

pengisian kuesioner ini.

Apakah Bapak/Ibu bersedia?

YA/TIDAK

Setelahmendapatinformasitentangpenelitianini,

sayamenyetujuiuntukikutsertadalampenelitian.Sayamenyadaribahwakeikutsertaansa

yadalampenelitian inidilakukansecara sukareladantanpadipungutbayaran.

Tertanda

(Responden)

Page 112: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

Lampiran 3 : Instrumen Penelitian

Kode :

Diisi oleh peneliti

KUISONER

Hubungan Kinerja Kader Posyandu Lansia Terhadap Kepuasan Lansia di

Kelurahan Rempoa Wilayah Binaan Kerja Puskesmas Ciputat Timur

1. Nama (Inisial) : ..................................

2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Usia :..................................

4. Pendidikan Terakhir : SD SMP SMA

S1

Petunjuk Pengisian

1. Isilah semua nomor yang berbentuk pernyataan atau pertanyaan dalam

kuesioner ini sesuai dengan yang anda alami atau yang anda lakukan

2. Pilihlah salah satu kolom pada kolom jawaban dengan memberi tanda

checklist (√)sesuai dengan jenis pernyataan yang disediakan.

3. Isilah sesuai dengan nomor pernyataan

4. Bila ada pertanyaan atau pernyataan yang tidak dimengerti silakan

tanyakan langsung pada peneliti

Page 113: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

Kuisoner A Kinerja Kader

No Pernyataan

Jawaban

Selalu Sering Kadang kadang

Jarang Tidak Pernah

Faktor Sikap

1 Kader selalu bersikap ramah dan santun

terhadap saya

2 Kader terlihat melakukan pembagian tugas

kader

3 Kader memberi tahu saya dan lansia lain

untuk berkunjung kembali pada saat posyandu lansia dilaksanakan

4 Kader terlihat melaksanakan tugas secara

sukarela dan ikhlas

5 Kader selalu memperhatikan kenyamanan dan kebersihan ruangan posyandu lansia

6 Kader terlihat merapikan tempat posyandu

Faktor Kegiatan/pelayanan

7 Kader menyiapkan tempat pelaksanaan, sarana & prasarana sebelum posyandu

dilaksanakan

8 Kader melakukan Pendaftaran pada saya dan

lansia lain

9 Kader Melakukan Penimbangan berat badan

dan pengukuran tinggi kepada saya

10 Kader mengatur saya dan lansia lainnya

selama posyandu berlangsung

Page 114: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

Kuisoner BKEPUASAN LANSIA

No Pernyataan

Jawaban

Sangat Setuju

Setuju Netral/Biasa

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Faktor Keandalan

1 Saya percaya semua informasi yang

diberikan kader kepada saya adalah untuk kebaikan saya

2 Kader memberi tahu saya tentang hal yang

dilakukan

3 Kader memberikan pelayanan sesuai

dengan keluhan saya

4 Saya percaya bahwa kader memberikan

pelayanan yang tepat dan menyenangkan untuk saya

5 Saya menyakini pelayanan yang diberikan

kader baik

6 Kader cepat dalam menanggapi keluhan

saya

7 Kader membantu sayadalam menyelesaikan

keluhan saya dan bersikap baik

Faktor Empati

8 Cara kader posyandu berbicara dengan saya

sopan dan ramah

9 Kader berpenampilan bersih dan rapi

10 Kader memberikan perhatian kepada saya

dan lansia lain selama pelaksanaan posyandu

11 Kader memberikan dukungan kepada saya

dalam meningkatkan kesehatan saya

12 Kader terlihat bekerja sesuai dengan

tugasnya

Faktor Kenyataan

13 Kader menjaga agar kondisi tempat

pelaksanaan posyandu lansia selalu bersih

14 Kader mempersiapkan dan menjaga

peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih

15 Kader memberikan penjelasan kepada saya

tentang pelayanan yang ada diposyandu

Page 115: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

Lampiran 4 Hasil uji spss

Validitas dan realibilitas Kuisoner kinerja

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach

's Alpha if

Item

Deleted

Kader menyiapkan tempat pelaksanaan, sarana & prasarana sebelum

posyandu dilaksanakan

37,7910 21,174 ,442 ,791

Kader terlihat melakukan pembagian tugas kader 38,1194 20,843 ,317 ,807

Kader mengatur saya dan lansia lainnya selama posyandu berlangsung 37,6119 20,600 ,511 ,784

Kader melakukan Pendaftaran pada saya dan lansia lain 37,6567 19,490 ,560 ,776

Melakukan Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi kepada saya 37,6940 20,094 ,517 ,782

Kader selalu memperhatikan kenyamanan dan kebersihan ruangan

posyandu lansia

37,7985 20,192 ,435 ,792

Kader selalu bersikap ramah dan santun terhadap saya 37,6269 20,010 ,602 ,774

Kader terlihat melaksanakan tugas secara sukarela dan ikhlas 37,8582 19,867 ,528 ,781

Kader terlihat merapikan tempat posyandu 37,9179 19,956 ,479 ,786

Kader memberi tahu saya dan lansia lain untuk berkunjung kembali pada

saat posyandu lansia dilaksanakan

37,9254 19,904 ,457 ,789

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,803 10

Page 116: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

Analisis factor

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,749

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 378,942

df 45

Sig. ,000

Component

1 2

Kader selalu bersikap ramah dan santun terhadap saya ,778 ,311

Kader melakukan Pendaftaran pada saya dan lansia lain ,714 ,374

Melakukan Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi kepada saya ,705 ,256

Kader terlihat melaksanakan tugas secara sukarela dan ikhlas ,650 ,406

Kader selalu memperhatikan kenyamanan dan kebersihan ruangan posyandu lansia ,639 ,186

Kader terlihat merapikan tempat posyandu ,633 ,304

Kader menyiapkan tempat pelaksanaan, sarana & prasarana sebelum posyandu dilaksanakan ,337 ,767

Kader terlihat melakukan pembagian tugas kader ,171 ,764

Kader memberi tahu saya dan lansia lain untuk berkunjung kembali pada saat posyandu lansia dilaksanakan ,444 ,608

Kader mengatur saya dan lansia lainnya selama posyandu berlangsung ,540 ,583

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotation Method: Promax with Kaiser Normalization.

Page 117: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

Kader selalu bersikap ramah dan santun terhadap saya 21,0746 8,400 ,648 ,719

Kader melakukan Pendaftaran pada saya dan lansia lain 21,1045 8,290 ,535 ,742

Melakukan Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi kepada saya 21,1418 8,423 ,557 ,737

Kader terlihat melaksanakan tugas secara sukarela dan ikhlas 21,3060 8,530 ,504 ,750

Kader selalu memperhatikan kenyamanan dan kebersihan ruangan posyandu lansia 21,2463 8,383 ,484 ,756

Kader terlihat merapikan tempat posyandu 21,3657 8,595 ,449 ,765

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Kader menyiapkan tempat pelaksanaan, sarana & prasarana sebelum posyandu dilaksanakan 12,3433 3,370 ,482 ,519

Kader terlihat melakukan pembagian tugas kader 12,6716 2,929 ,389 ,579

Kader memberi tahu saya dan lansia lain untuk berkunjung kembali pada saat posyandu lansia

dilaksanakan

12,4776 2,973 ,400 ,567

Kader mengatur saya dan lansia lainnya selama posyandu berlangsung 12,1642 3,492 ,391 ,571

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,778 6

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,627 4

Page 118: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

Validitas dan Reabilitas

Kuisoner Kepuasan

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlatio

n

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

Kader memberikan penjelasan kepada saya tentang pelayanan yang ada diposyandu 55,5338 28,811 ,315 ,822

Kader menjaga agar kondisi tempat pelaksanaan posyandu lansia selalu bersih 55,4737 28,751 ,370 ,820

Kader mempersiapkan dan menjaga peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih 55,5414 28,644 ,328 ,821

Saya menyakini pelayanan yang diberikan kader baik 55,3383 27,210 ,526 ,810

Kader memberi tahu saya tentang hal yang dilakukan 55,6541 26,092 ,438 ,816

Saya percaya bahwa kader memberikan pelayanan yang tepat dan menyenangkan untuk saya 55,5639 26,248 ,528 ,809

Saya percaya semua informasi yang diberikan kader kepada saya adalah untuk kebaikan saya 55,6015 26,075 ,571 ,806

Kader cepat dalam menanggapi keluhan saya 55,3158 28,293 ,316 ,822

Kader membantu sayadalam menyelesaikan keluhan saya dan bersikap baik 55,4135 27,350 ,483 ,813

Kader memberikan pelayanan sesuai dengan keluhan saya 55,5789 26,852 ,511 ,810

Kader berpenampilan bersih dan rapi 55,4962 26,949 ,478 ,812

Cara kader posyandu berbicara dengan saya sopan dan ramah 55,5865 25,456 ,608 ,803

Kader terlihat bekerja sesuai dengan tugasnya 55,9098 26,598 ,432 ,816

Kader memberikan perhatian kepada saya dan lansia lain selama pelaksanaan posyandu 55,7970 26,602 ,396 ,819

Kader memberikan dukungan kepada saya dalam meningkatkan kesehatan saya 55,4586 27,311 ,374 ,820

KMO and Bartlett's Test

Page 119: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

Analisis Factor

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,733

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 715,471

Df 105

Sig. ,000

Component

1 2 3

Saya percaya semua informasi yang diberikan kader kepada saya adalah untuk kebaikan saya ,726 ,312 ,350

Kader memberi tahu saya tentang hal yang dilakukan ,712 ,072 ,382

Kader memberikan pelayanan sesuai dengan keluhan saya ,694 ,361 ,137

Saya percaya bahwa kader memberikan pelayanan yang tepat dan menyenangkan untuk saya ,645 ,295 ,421

Saya menyakini pelayanan yang diberikan kader baik ,611 ,218 ,570

Kader cepat dalam menanggapi keluhan saya ,600 ,185 -,098

Kader membantu sayadalam menyelesaikan keluhan saya dan bersikap baik ,600 ,404 ,136

Cara kader posyandu berbicara dengan saya sopan dan ramah ,333 ,881 ,275

Kader berpenampilan bersih dan rapi ,229 ,752 ,291

Kader memberikan perhatian kepada saya dan lansia lain selama pelaksanaan posyandu ,221 ,677 ,118

Kader memberikan dukungan kepada saya dalam meningkatkan kesehatan saya ,292 ,617 ,016

Kader terlihat bekerja sesuai dengan tugasnya ,319 ,610 ,186

Kader menjaga agar kondisi tempat pelaksanaan posyandu lansia selalu bersih ,118 ,297 ,836

Kader mempersiapkan dan menjaga peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih ,283 ,113 ,715

Kader memberikan penjelasan kepada saya tentang pelayanan yang ada diposyandu ,245 ,127 ,699

Page 120: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

Cronbach's

Alpha N of Items

,785 7

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Kader memberi tahu saya tentang hal yang dilakukan 24,3008 6,909 ,567 ,749

Saya percaya semua informasi yang diberikan kader kepada saya adalah untuk kebaikan saya 24,2481 7,430 ,599 ,739

Kader memberikan pelayanan sesuai dengan keluhan saya 24,2256 7,918 ,521 ,756

Saya percaya bahwa kader memberikan pelayanan yang tepat dan menyenangkan untuk saya 24,2105 7,561 ,539 ,752

Saya menyakini pelayanan yang diberikan kader baik 23,9850 8,136 ,539 ,754

Kader cepat dalam menanggapi keluhan saya 23,9624 8,521 ,378 ,781

Kader membantu sayadalam menyelesaikan keluhan saya dan bersikap baik 24,0602 8,345 ,451 ,768

Cronbach's

Alpha N of Items

,755 5

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlatio

n

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

Cara kader posyandu berbicara dengan saya sopan dan ramah 15,4030 4,468 ,753 ,623

Kader berpenampilan bersih dan rapi 15,3134 5,284 ,566 ,699

Kader memberikan perhatian kepada saya dan lansia lain selama pelaksanaan posyandu 15,6194 4,959 ,485 ,727

Kader memberikan dukungan kepada saya dalam meningkatkan kesehatan saya 15,2687 5,506 ,409 ,749

Kader terlihat bekerja sesuai dengan tugasnya 15,7388 5,262 ,431 ,745

Page 121: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,722 3

Hasil uji Instrument variabel kinerja

Variabel Kinerja MSA Reabilitas Cronbach’s

Alpha

Faktor Sikap

Kader selalu bersikap ramah dan santun terhadap saya ,778

0,778

Kader terlihat melakukan pembagian tugas kader ,714

Kader memberi tahu saya dan lansia lain untuk berkunjung kembali pada saat

posyandu lansia dilaksanakan ,705

Kader terlihat melaksanakan tugas secara sukarela dan ikhlas ,650

Kader selalu memperhatikan kenyamanan dan kebersihan ruangan posyandu lansia ,639

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlatio

n

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Kader menjaga agar kondisi tempat pelaksanaan posyandu lansia selalu bersih 7,9478 ,712 ,694 ,461

Kader mempersiapkan dan menjaga peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih 8,0149 ,752 ,472 ,725

Kader memberikan penjelasan kepada saya tentang pelayanan yang ada diposyandu 8,0075 ,774 ,484 ,705

Page 122: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

Kader terlihat merapikan tempat posyandu ,633

Faktor Kegiatan/Pelayanan

Kader menyiapkan tempat pelaksanaan, sarana & prasarana sebelum posyandu

dilaksanakan ,767

0,627 Kader melakukan Pendaftaran pada saya dan lansia lain ,764

Kader Melakukan Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi kepada saya ,608

Kader mengatur saya dan lansia lainnya selama posyandu berlangsung ,583

Kader mempersiapkan dan menjaga peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih ,715

Kader memberikan penjelasan kepada saya tentang pelayanan yang ada diposyandu ,699

Hasil analisis instrument variabel kepuasan

Variabel Kepuasan Lansia MSA Realibilitas Cronbach’s Alpha

Faktor Keandalan

Saya percaya semua informasi yang diberikan kader kepada saya adalah untuk kebaikan saya ,726

0,785

Kader memberi tahu saya tentang hal yang dilakukan ,712

Kader memberikan pelayanan sesuai dengan keluhan saya ,694

Saya percaya bahwa kader memberikan pelayanan yang tepat dan menyenangkan untuk saya ,645

Saya menyakini pelayanan yang diberikan kader baik ,611

Kader cepat dalam menanggapi keluhan saya ,600

Kader membantu sayadalam menyelesaikan keluhan saya dan bersikap baik ,600

Faktor Empati

Page 123: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

Cara kader posyandu berbicara dengan saya sopan dan ramah ,881

0,755

Kader berpenampilan bersih dan rapi ,752

Kader memberikan perhatian kepada saya dan lansia lain selama pelaksanaan posyandu ,677

Kader memberikan dukungan kepada saya dalam meningkatkan kesehatan saya ,617

Kader terlihat bekerja sesuai dengan tugasnya ,610

Faktor Kenyataan

Kader menjaga agar kondisi tempat pelaksanaan posyandu lansia selalu bersih ,836

0,722 Kader mempersiapkan dan menjaga peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih ,715

Kader memberikan penjelasan kepada saya tentang pelayanan yang ada diposyandu ,699

Distribusi Usia, Jenis Kelamin & Pendidikan Responden

umur responden jenis kelamin pendidikan

N Valid 134 134 134

Missing 0 0 0

Mean 65,24 1,66 1,89

Median 63,00 2,00 2,00

Mode 60 2 1

Std. Deviation 5,985 ,477 ,955

Variance 35,822 ,227 ,912

Skewness 1,529 -,668 ,490

Std. Error of Skewness ,209 ,209 ,209

Kurtosis 1,893 -1,578 -1,189

Std. Error of Kurtosis ,416 ,416 ,416

Minimum 60 1 1

Maximum 85 2 4

Percentiles 61,00 1,00 1,00

63,00 2,00 2,00

75 68,00 2,00 3,00

Page 124: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

Distribusi variabel kinerja dan kepuasan

score kinerja score kepuasan

N Valid 134 134

Missing 0 0

Mean 42,00 59,04

Median 42,00 58,00

Mode 39 58

Std. Deviation 4,942 5,353

Variance 24,421 28,660

Skewness ,077 ,554

Std. Error of Skewness ,209 ,209

Kurtosis -1,252 -,070

Std. Error of Kurtosis ,416 ,416

Minimum 32 49

Maximum 50 74

Percentiles 25 38,00 55,00

50 42,00 58,00

75 47,00 62,00

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 46 34,3 34,3 34,3

perempuan 88 65,7 65,7 100,0

Total 134 100,0 100,0

pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

SD 64 47,8 47,8 47,8

SMP 26 19,4 19,4 67,2

SMA 39 29,1 29,1 96,3

S1 5 3,7 3,7 100,0

Total 134 100,0 100,0

Page 125: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

Hasil uji korelasi antara kinerja dan kepuasan

score kinerja score kepuasan

score kinerja Pearson Correlation 1 ,381**

Sig. (2-tailed) ,000

N 134 134

score kepuasan Pearson Correlation ,381** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 134 134

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Uji korelasi masing-masing faktor variabel

faktor sikap faktor keandalan

faktor sikap Pearson Correlation 1 ,201*

Sig. (2-tailed) ,020

N 134 134

faktor keyakinan Pearson Correlation ,201* 1

Sig. (2-tailed) ,020

N 134 134

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 126: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

faktor sikap faktor empati

faktor sikap Pearson Correlation 1 ,404**

Sig. (2-tailed) ,000

N 134 134

faktor empati Pearson Correlation ,404** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 134 134

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

faktor kegiatan faktor keandalan

faktor kegiatan Pearson Correlation 1 ,350**

Sig. (2-tailed) ,000

N 134 134

faktor keyakinan Pearson Correlation ,350** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 134 134

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

faktor sikap faktor kenyataan

faktor sikap Pearson Correlation 1 ,169

Sig. (2-tailed) ,051

N 134 134

faktor

kenyataan

Pearson Correlation ,169 1

Sig. (2-tailed) ,051

N 134 134

Page 127: HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA … › dspace › bitstream › 123456789 › 24101 … · HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA TERHADAP KEPUASAN LANSIA DI

faktor kegiatan faktor kenyataan

faktor kegiatan Pearson Correlation 1 ,213*

Sig. (2-tailed) ,014

N 134 134

faktor kenyataan Pearson Correlation ,213* 1

Sig. (2-tailed) ,014

N 134 134

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

faktor kegiatan faktor empati

faktor kegiatan Pearson Correlation 1 ,433**

Sig. (2-tailed) ,000

N 134 134

faktor empati Pearson Correlation ,433** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 134 134

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).