Evan point proposal mini, mata kulia seminar

42

Transcript of Evan point proposal mini, mata kulia seminar

A. Latar Belakang

A. LATAR BELAKANG

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendididkanadalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalamproses pembelajaran, anak kurang didorong untukmengembangkan kemampuan berpikir.

Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu,dimaksudkan untuk memperbaiki mutu pendidikan baikdari segi proses maupun dari segi hasil pendidikan

Guru sebagai pendidik dituntut untuk memilikiprofil kualitas tertentu dalam hal pengetahuan akademik, kemampuan berkreasi, sikap dan tatanilai sertakepribadian yang baik agar dalam proses pembelajarandapat berlangsung secara efektif dan efisien

Guru sebagai pendidik dituntut untuk memiliki profil

kualitas tertentu dalam hal pengetahuan akademik,

kemampuan berkreasi, sikap dan tatanilai serta

kepribadian yang baik agar dalam proses pembelajaran

dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Guru adalah komponen yang sangat menentukan

dalam implementasi suatu strategi pembelajaran.

Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran

akan bergantung pada kepiawaian guru dalam

menggunakan metode, teknik, dan taktik pembelajaran

(Wina Sanjaya, 2006: 50).

SMA St. Thomas Aquinas Ruteng merupakansebuah lembaga pendidikan formal yang sementara ini menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan hasilobservasi awal yang diperoleh pada SMA St. Thomas Aquinas Ruteng bahwa KriteriaKetuntasan Minimum (KKM) Ilmu PengetahuanAlam (IPA) kususnya kimia untuk tiap pesertadidik (ketuntasan individu) adalah 7,5

Di samping itu kenyataan yang diperolehselama melaksanakan observasi di SMA St Thomas Aquinas Ruteng bahwa salah satu hambatan yang dihadapi oleh guru mata pelajaran kimia adalahpeserta didik tampak ramai pada saat guru menjelaskan materi.

berdasarkan tanya jawab antara guru danpeneliti, diperoleh gambaran kodisi riil saatpembelajaran kimia berlangsung, antara lain:

Partisipasi peserta didik rendah dalam kegiatanpembelajaran. Ini terlihat dalam kegiatan pembelajarandi kelas, peserta didik tidak mau bertanya apabilatidak mengerti materi yang sedang dipelajari.

Selama proses pembelajaran didominasi oleh pesertadidik tertentu

Peserta didik kurang memperhatikan guru pada saatbelajar kimia. Hal ini terlihat pada saat pembelajaranberlangsung peserta didik tampak ribut.

Peserta didik kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi (metode tidak bervariasi). Dalam hal ini metode yang digunakan guru adalahmetode ceramah.

Guru kurang menggunakan media pembelajaransaat proses pembelajaran berlangsung sehinggapeserta didik sulit memahami materi yang dipelajari.

Para peserta didik kurang dilibatkan dalamdiskusi kelompok-kelompok kecil (misalnya; mengerjakan soal ataupun melakukaneksperimen),

Guru kurang memberikan kuis atau tugas rumahdiakhir pembelajaran sehingga peserta didik sulitmemahami materi yang diajarkan.

Model perbelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yaitu salah satubentuk pembelajaran kooperatif dimanapeserta didik ditempatkan dalam kelompok–kelompok kecil yang heterogen, antara lain dalam hal ini kemampuan akademiknya, danmerupakan penggabungan dari pembelajaranindividu dan kelompok, dimana pembelajaranindividu dibantu oleh tim.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulistertarik melakukan penelitian dengan judul“PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIAMATERI POKOK LARUTAN ASAM BASA SISWA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP SMA St. THOMAS AQUINAS RUTENG TAHUN AJARAN 2012/2013”

B. Rumusan Masalah

Bertolak dari uraian pada latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian iniadalah: “Adakah pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar kimiamateri pokok larutan asam basa siswa kelas XI IPA semester genap SMA St Thomas Aquinas Rutengtahun ajaran 2012/2013.”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atasmaka tujuan yang ingin dicapai dalampenelitian ini adalah untuk mengetahuipengaruh penggunaan modelpembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadaphasil belajar kimia materi pokok larutanasam basa siswa kelas XI IPA semester genap SMA St Thomas Aquinas tahunajaran 2012/2013.”

D. Manfaat penelitianAdapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Jika dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Team assisted individualization (TAI) berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa, maka hal ini mendorong penulis untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam usaha untuk memperbaiki faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya hasil belajar kimia pada pokok bahasan asam basa.

Asumsi dan keterbatasan1. Asumsi

Beberapa asumsi atau anggapan dasar dalam penelitian ini adalah :a. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar telah dijalankan dengan

sungguh-sungguh.b. Pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe TAI dan pembelajaran biasa dalam proses belajar mengajar mempengaruhi hasil belajar siswa.

c. Dalam mengerjakan tes hasil belajar kimia siswa mengerjakan sendiri tanpa kerja sama.

2. KeterbatasanPenelitian ini memiliki keterbatasan yaitu :

a. Penelitian ini hanya terbatas pada pengajaran pokok bahasan Sistem larutan asam basa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan pembelajaran biasa.

b. Kesimpulan yang diperoleh akan diterima sejauh asumsi ini berlaku.

F. Batasan IstilahAgar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan penelitianini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang digunakan antaralain:

Pengaruh adalah daya yang menyebabkan sesuatu (orang, benda) terjadi yang ikut mempengaruhi seseorang

Model artinya pola, contoh, acuan dari suatu yang akan dibuatatau dihasilkan.

Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayananterhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhanpeserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antaraguru dengan peserta didik serta antara peserta didik denganpeserta didik.

Kooperatif artinya kerja sama. Kerja sama yang dimaksudkandalam penelitian ini adalah peserta didik secara kelompok atauberpasangan mengiktisarkan bagian–bagian dari materi yang dipelajari.

Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) adalahpengajaran individual yang dibantu tim(kelompok) atau penggabungan pembelajarankooperatif dengan pengajaran individual.

Pembelajaran kooperatif tipe TAI merancangsebuah bentuk pembelajaran kelompok dengancara menyuruh para peserta didik bekerja dalamkelompok-kelompok belajar kooperatif danbertanggung jawab dalam pengaturan danpengecekan secara rutin, saling membantumemecahkan masalah dan saling mendoronguntuk berprestasi.

Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa kelas XI IPA semester Genap SMA St. Thomas Aquinas Rutengtahun ajaran 2012/2013 pokok bahasan larutanasam basa setelah mengikuti tes.

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

pembelajaran kooperatif adalah peserta didikbelajar bersama dalam kelompok-kelompokkecil yang terdiri dari 4 sampai 6 orang pesertadidik yang sederajat tapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku atau ras dansatu sama lain saling menyumbang pikiran danbertanggung jawab terhadap pencapaian hasilbelajar secara individu maupun kelompok. Setiap kelompok terdiri atas peserta didik yang berkemampuan tinggi, sedang, rendah sertajenis kelamin yang berbeda.

TUJAUN PEM. KOOPERATIF

Hasil BelajarAkademik

Penerimaanterhadap

keragaman

Pengembanganketerampilan

sosial

Fase Tingkah Laku Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai

pada pelajaran tersebut, dan memotivasi peserta didik belajar.

Fase 2

Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada peserta didik dengan jalan

demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

Fase 3

Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada peserta didik bagaimana caranya

membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi secara efisien.

Fase 4

Membimbing kelompok bekerja dan belajar.

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas.

Fase 5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari

atau masing-masing kelompok mempresentasekan hasil kerjanya.

Fase 6

Memberi penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun

hasil belajar individu dan kelompok.

Teori-Teori yang Melandasi

Model Pembelajaran

Kooperatif

TeoriMotivasi

TeoriKonstruktivis

TeoriVygotsky

Teori BelajarKognitif

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted

Individualization (TAI)

Kelompok-kelompok kecil yang heterogen

Penggabungan dari pembelajaran individu

dan kelompok

Pembelajaran dibantu oleh tim

Model pembelajaran kooperatif tipe TAI terdiri dari

8 komponen

8 Komponen

TAI

Placement Tes

Teams

Teaching Group

Student Creative

Team Study

Whole Class Unit

Fact TestTeam, Score and Team

Recognitioan

a. Placement Test

Untuk mengetahui kemampuan awal pesertadidik dan sebagai dasar pertimbanganpengelompokan, maka peserta didik dalamtahap ini diberi tes yang berupa pretest ataubisa berupa hasil tes sebelumnya

b. Team

Peserta didik belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orangyang heterogen.

C. Teaching Group

Guru menjelaskan materi pokok secara klasikalkepada peserta didik yaitu denganmemperkenalkan konsep-konsep utama padapeserta didik sebelum mereka mengejakantugas secara individu.

d. Student Creative

Peserta didik melaksanakan tugas dalamkelompok dengan menciptakan situasi dimanakeberhasilan kelopok ditentukan ataudipengaruhi oleh keberhasilan individunya.

d. Team Study

Para peserta didik diberikan suatu unit perangkat pembelajaran secara individu, unit tersebut berisikan materi kemudian parapeserta didik mengerjakan dan membahasunit-unit tersebut dalam kelompok masing-masing.

e. Whole Class Unit

Pada tahap ini dilakukan diskusi kelas, setiapanggota kelompok mempresentasikan hasilkerja kelompoknya.

f. Fact Test

Guru memberikan tes untuk mengukurkemampuan peserta didik setelah diberikanmeteri.

g. Team, Score and Team Recognitioan

Yaitu pemberian skor terhadap hasil kerjakelompok dan pemberian kriteria penghargaanterhadap kelompok yang berhasil dalammenyelesaikan tugas.

TAHAP-TAHAP DALAM MODEL PEMBELAJARAN TAI ADALAH

1. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akandiselesaikan oleh kelompok peserta didik.

2. Guru memberikan pre-test kepada peserta didik ataumelihat rata-rata nilai harian peserta didik agar guru mengetahui kelemahan peserta didik pada bidangtertentu (Mengadopsi komponen Placement Test).

3. Guru memberikan materi secara singkat (MengadopsikomponenTeaching Group).

4. Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapiharmonis berdasarkan nilai ulangan harian pesertadidik, setiap kelompok 4-5 peserta didik (Mengadopsikomponen Teams).

5. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupaLembar Kerja Peserta Didik yang telah dirancangsendiri sebelumnya, dan guru memberikan bantuansecara individual bagi yang memerlukannya(Mengadopsi komponen Team Study).

6. Ketua kelompok melaporkan keberhasilankelompoknya dengan mempresentasikan hasilkerjanya dan siap untuk diberi ulangan oleh guru (Mengadopsi komponen Whole Class Unit).

7. Guru memberikan post-test untuk dikerjakan secaraindividu (Mengadopsi komponen Fact Test).

8. Guru menetapkan kelompok terbaik sampaikelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi (Mengadopsi komponenTeam Score and Team Recognition).

9. Guru memberikan tes formatif sesuai dengankompetensi yang ditentukan.

Kemampuan Guru dalam Mengelola

Pembelajaran

Meliputi

Tahap Perencanan

Tahap Pelaksanaan

Tahap Evaluasi

Hasil BelajarKegiatan belajar mengajar dikatakan efisien jikahasil belajar yang diinginkan dapat dicapaidengan usaha yang sekecil mungkin. Perwujudan perilaku belajar biasanya dapatdilihat dari adanya perubahan-perubahankebiasaan, keterampilan, dan pengetahuan, sikap dan kemampuan yang biasanya disebutsebagai hasil belajar.

Menurut Sudjana (2005: 22) Dalam system pendidikan nasional rumusan tujuanpendidikan, baik tujuan kurikuler maupuntujuan instruksional, menggunakan klarifikasihasil belajar dari Benyamin Bloom yang secaragaris besar membaginya menjadi 3 ranah, yaitu: ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Hipotesis penelitian Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat

merumuskan hipotesis dalam penelitiansebagai berikut: Model pembelajarankooperatif tipe TAI akan berpengaruh positifterhadap hasil belajar kimia pokok bahasan Asam Basa siswa kelas XI semester genap SMA St. Thomas Aquinas Ruteng Tahun ajaran 2012/2013.

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakanpenelitian eksperimen semu.Menurut Sumadimetode eksperimen semu yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang diperolehdengan eksperimen sebenarnya karena dalamkeadaan yang tidak memugkinkan untukmengontrol dan atau memanipulasikan semuavariabel yang relevan seperti fasilitas, guru, dankeadaan lingkugan sekolah atau fakror-faktorlainnya.

B. Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan di SMA St, Thomas AquinasRuteng, pada semester Genap tahun ajaran 2012/2013.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Pada penelitian ini populasi yang diambil kelas XI IPA SMA St. Thomas Aquinas Ruteng.

2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ada 2 sampel. Sampel yang pertama yaitu seluruh siswakelas XI IPA1 semester II SMA St. Thomas Aquinas Ruteng yang berjumlah 30 orang yang dalamproses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization. Sampel kedua adalah seluruhsiswa kelas XI IPA2 semester II yang berjumlah 35 orang yang dalam proses pembelajarannyamenggunakan pembelajaran biasa (kovensional).

3. Teknik Pengambilan SampelSampel diperoleh dengan melakukan random darisetiap populasi yaitu dengan teknik proporsionalrandom sampling dengan proporsi 80% dari setiappopulasi. Menurut S.Arikunto bahwa penetapansampel dengan proporsi 80% itu dipandang cukupmewakili populasi.Perandoman dilakukan untukmenjamin ketidakberpihakan dalam memilihanggota sampel. Peneliti merandom 80% dari setiappopulasi dan hasil random ternyata sampel I yaitu24 orang yang berasal dari populasi berjumlah 30 orang yang diajarkan dengan pembelajarankooperatif tipe TAI dan sampel II yaitu 28 orangyang berasal dari populasi yang berjumlah 35 orangyang diajarkan dengan pembelajaran biasa(konvensional).

d. Variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah:

Variabel bebas : pembelajaran kooperatiftipe TAI dan pembelajaran biasa

Variabel terikat : hasil belajar siswa

e. Desain Eksperimen

Desain penelitian yang digunakan adalahPretest-Posttest Control Group Design.Dalammodel ini terdapat kelompok eksperimen dankelompok control, dimana pengambilannyadilakukan secara random. Paradigmanyaadalah sebagai berikut:

R Q1 X Q2R Q3 Q4

R=Kelompok eksperimen dan control siswa SMA kelas XI IPAyang diambil secara random

Q1 & Q3 = kedua kelompok tersebut diobservasi denganpretest untuk mengetahui hasil belajar awal Q2 =

hasil belajar kelompok eksperimen setelah mengikuti model pembelajara kooperatif tipe TAIQ4 = hasil belajar kelompok control yang tidak diberiperlakuanX = treatment atau perlakuan.kelompok atas sebagai kelompokeksperimen diberi treatment yaitu pembelajaran kooperatiftipe TAI, sedangkan kelompok bawah yang merupakankelompok control, tidak menggunakan pembelajarankooperatif tipe TAI. Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah Q2-Q4.

Jenis data.

Data sekunder yaitu data nilai rapor kelas XII IPA semester I dari populasi yang akan diteliti

Data primer yaitu data nilai test yang diberikan peneliti

Alat pengumpulan data

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalampenelitian ini adalah tes obyektif berupa soal-soal.

Cara pengumpulan data

Soal-soal tersebut setelah diuji validitasnya, diberikan kepadasiswa sebagai tes akhir hasil belajar. Penulis memperoleh data denga cara:

1. Pada SAMPEL I yaitu kelas XI IPA1 diajarkan dengan

pembelajaran kooperatif tipe TAI, sedangkan pada sampel

II yaitu kelas XI IPA2 diajarkan dengan pembelajaran biasa.

2. Pelaksanaan kedua pengajaran tersebut dalam proses

belajar mengajar dapat dilihat pada desain eksperimen

3. Memberikan tes akhir pada sampel pertama dan sampel

kedua yang dilakukan setelah pelajaran berakhir.

4. Data nilai siswa diperoleh setelah pekerjaan siswa diperiksa

Analisis statistik Pada penelitian ini terdapat dua kali analisis. Analisis yang pertama adalah menguji perbedaan hasil belajar awal siswa antarakelompok eksperimen dan kelompok control (Q1 : Q3). Pengujiannya menggunakan t-test.Hasil yang diharapkan tidakterdapat perbedaan yang signifikansi antara kemampuan awalkelompok eksperimen dengan kelompok control.Analisis yang kedua adalah untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam halini hipotesis yang diajukan adalah :” Pembelajaran kooperatif tipe TAI akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa SMA kelas XI IPA semester Genap SMA St Thomas Aquinas rutengtahun Ajaran 2012/2013 materi pokok larutan asam basa”. Teknikstatistik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalahteknik t-test untuk dua sampel related. Yang diuji adalahperbedaan antara Q2 dan Q4. Kalau terdapat perbedaan dimanaQ2 lebih besar dari Q4 maka pembelajaran kooperatif tipe TAI berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa, danbila Q2 lebih kecil dari Q4 maka berpengaruh negatif. Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan statistikparametris, antara lain dengan menggunakan analisis varian dant-test untuk dua sampel. Sebelum pengujian hipotesisdilakukan, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitasdata.

Dalam pengujian ini penulis menggunakan uji Chi Kuadrat denganrumus sebagai berikut:

Keterangan :x2= Chi Kuadrat.fo = frekuensi yang diperoleh dalam sampelfh = frekuensi yang diharapkan sebagai pencerminan dari f yang

diharapkan daripopulasi

Data yang berdistribusi normalJika dalam perhitungan diperoleh hasil dengan taraf signifikan 5% makadata tersebut berdistribusi normal. Jika dari hasil pengujian menunjukkanbahwa data yang diperoleh berdistribusi normal, maka digunakan statistikuji t-test untuk menguji dua mean sampel. Sebelum digunakan uji t-test terlebih dahulu diuji kesamaan dua varians dengan rumus:

h

hO

f

ff )² (x²hit

Dengan hipotesisnya Ho 1 = 2dan Ha . Dengan kriteria ditolak Ho jika F ≥ F ⅟2 (V1.V2) dan = 0,05, sedangkan trima Ho untuknilai F yang lain. Apabila nilai varians darikedua populasi sama dan sampelnya adalahsampel kecil maka statistik t-test yang digunakan untuk menguji perbedaan duamean adalah:

terendah

tertinggi

farian

farianF