Evaluasi Program Posyandu Power Point2
Transcript of Evaluasi Program Posyandu Power Point2
YUANITA RAHARJA11-2007-126
Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu merupakan suatu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola, diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat yang mencakup lima program prioritas, antara lain Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare.
Metoda yang digunakan dalam evaluasi program Posyandu di Puskesmas Kelurahan Grogol II periode November 2008 - Oktober 2009 adalah dengan pendekatan sistem dengan membandingkan antara cakupan dengan tolok ukur yang telah ditetapkan.
Keluaran yang diperoleh dalam evaluasi program ini adalah cakupan pemberian tablet besi pada bumil (F1) 90,12%, (F3) 82,10 %, pada buteki 86,76 %. Cakupan imunisasi TT pada bumil 0%. Cakupan program penimbangan 34,12 %. Cakupan peserta KB 10,56 %. Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada bayi 89,47%, pada balita 96,63 %. Cakupan status gizi baik 84,04 %, gizi kurang 10,06 %, gizi buruk 2,20 %, gizi lebih 23,70%. Cakupan imunisasi BCG 81,58 %, DPT1 98,68 %, DPT2 85,52 %, DPT3 89,47 %, Polio1 94,73 %, Polio2 88,15, Polio3 85,52 %, Polio4 94,73 %, HB1 98,68 %, HB2 86,84 %, HB3 88,15 %, Campak 97,37%. Cakupan pemberian oralit 0%. Cakupan tersedianya Posyandu 75 %. Cakupan kader aktif 146,66 %.
Dalam evaluasi program ini terdapat 5 masalah yang ditemukan, yaitu cakupan tersedianya Posyandu sebesar 3 posyandu dari target 4 posyandu, cakupan pelayanan kontrasepsi sebesar 10,56 % dari tolok ukur 80%, cakupan imunisasi TT1 dan TT2 pada bumil sebesar 0 % dari tolok ukur 80 %, cakupan program penimbangan sebesar 34,12 % dari tolok ukur 60 %, cakupan status gizi kurang pada Balita sebesar 10,06 % dari tolok ukur < 10 %
Dari 5 masalah tersebut ditetapkan dua prioritas masalah, yaitu cakupan status gizi kurang pada Balita sebesar 10,06 % dari tolok ukur < 10 % dan cakupan imunisasi TT1 dan TT2 pada bumil sebesar 0 % dari tolok ukur 80 %.
Berdasarkan masalah-masalah yang telah diuraikan di atas, maka untuk menyelesaikannya disarankan supaya Posyandu lebih aktif lagi mengadakan kerja sama dengan fasilitas kesehatan lainnya yang ada di wilayah kerja Posyandu untuk mencapai target program imunisasi TT dan para kader agar meningkatkan penyuluhan tentang dampak keurangan gizi
PENDAHULUANLATAR BELAKANG
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat ( UKBM ) yang dikelola
dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan dengan dukungan dari petugas kesehatan
dan keluarga, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
Tujuan diadakannya Posyandu :1.Menurunkan angka kematian bayi, Bawah lima
tahun ( Balita ) dan ibu hamil, menurunkan angka kelahiran, membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera ( NKKBS )
2.Menggerakkan masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung kesehatan sesuai kebutuhan dan kemampuan
3.Berfungsi sebagai sarana gerakan reproduksi keluarga sejahtera
4.Gerakan ketahanan keluarga, 5.Gerakan ekonomi keluarga sejahtera.
Lima program pokok pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan di Posyandu yaitu
1. Pelayanan Keluarga Berencana ( KB )
2. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA )
3. Program imunisasi
4. Pelayanan gizi
5. penanggulangan diare
Ketika dicanangkan 1986, posyandu sebagai upaya kesehatan yang dikelola dan
diselenggarakan oleh dan dari masyarakat, berjumlah 25.000 unit. Memang pada
tahun 2003 jumlah itu sudah hampir sepuluh kali lipat, menjadi 245.154 unit. Akan
tetapi, peningkatan jumlah ini tidak diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanan.
Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia ( SDKI ) tahun 2003, Angka Kematian Ibu ( AKI ) adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup dan masih merupakan yang tertinggi di ASEAN, sedangkan Angka Kematian Bayi ( AKB ) berdasarkan SDKI pada tahun 2003 adalah sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup.
Laju pertambahan jumlah penduduk di Indonesia dalam kurun waktu empat tahun ( 2000-2004 ) semakin meningkat menjadi lebih dari 221 juta jiwa atau naik 8% artinya terdapat pertambahan penduduk sekitar 2% tiap tahunnya. Hal ini membuat pemerintah berusaha menekan laju pertambahan jumlah penduduk melalui program Keluarga Berencana ( KB ).
Program untuk penanganan masalah gizi buruk dan gizi kurang sudah sangat
banyak dan beragam, tetapi dilakukan secara sektoral sehingga persoalan gizi
buruk dan gizi kurang itu tak kunjung selesai. Angka prevalensi kasus gizi buruk
pada balita di Indonesia semakin menunjukkan peningkatan, yakni dari 6,3
persen pada tahun 1989 menjadi 8,8 persen pada tahun 2005, atau sekitar 4,5
juta. Bahkan, saat ini data dari Depkes tahun 2007 menujukkan, sekitar 4 juta ibu
hamil dan ibu menyusui menderita gangguan anemia yang sebagian besar
disebabkan oleh kekurangan zat gizi.
Menurut data Departemen Kesehatan ( Depkes ) tahun 1992 menunjukkan
bahwa hampir 10 juta atau sekitar 50 % Balita di Indonesia menderita
kekurangan vitamin A ( serum Retinol < 20 mg/dl ), 60 ribu diantaranya
disertai bercak bitot yang terancam buta.
Diare juga masih membutuhkan perhatian khusus karena mengingat
angka kesakitan diare pada tahun 2000 adalah 301 per 1000
penduduk, dan tahun 2003 meningkat menjadi 374 per 1000
penduduk.5
Berdasarkan data singkat diatas, masih terlihat banyak
permasalahan kesehatan yang dihadapi dan merupakan tanggung
jawab bersama, sehingga perlu dilakukan suatu evaluasi program
Posyandu untuk menilai sejauh mana keberhasilan program
Posyandu sehingga diharapkan kinerja pelayanan kesehatan yang
dilakukan Posyandu akan semakin membaik.
PERMASALAHAN1. Angka Kematian Ibu ( AKI ) adalah 307/100.000 per kelahiran hidup pada tahun 2003 masih tertinggi di
ASEAN.
2. Angka Kematian Bayi ( AKB ) tahun 2003 sebesar 46/1000 kelahiran hidup.
3 Laju pertambahan jumlah penduduk di Indonesia dalam kurun waktu empat tahun ( 2000-2004 ) semakin
meningkat menjadi lebih dari 221 juta jiwa atau naik sekitar 2 % tiap tahunnya.
4. Angka prevalensi kasus gizi buruk pada balita meningkat dari 6,3 persen pada tahun 1989 menjadi 8,8
persen pada tahun 2005.
5. Menurut data Departemen Kesehatan ( Depkes ) tahun 1992 menunjukkan bahwa hampir 10 juta atau sekitar
50 % Balita di Indonesia menderita kekurangan vitamin A
6. Menurut data Depkes 2007, terdapat 4 juta ibu hamil dan ibu menyusui menderita gangguan anemia yang
sebagian besar disebabkan oleh kekurangan zat gizi.
7. Meningkatnya angka kesakitan diare menjadi 374 per 1000 penduduk pada tahun 2003.
TUJUAN Tujuan Umum
Untuk menilai tingkat keberhasilan pelaksanaan program Posyandu dan faktor-faktor yang berhubungan di
wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Grogol II periode November 2008 – Oktober 2009 sehingga pada akhirnya
diharapkan dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Tujuan Khusus
1. Diketahuinya cakupan tersedianya Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Grogol II.
2. Diketahui cakupan kader aktif di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Grogol II.
3. Diketahuinya cakupan pelayanan kontrasepsi KB di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Grogol II.
4. Diketahuinya cakupan pemberian tablet Fe ( besi ) pada bumil dan buteki di Posyandu wilayah kerja
Puskesmas Grogol II.
5. Diketahuinya cakupan pemberian imunisasi Tetanus Toxoid ( TT ) pada bumil di Posyandu wilayah
kerja Puskesmas Grogol II.
6. Diketahuinya cakupan pemberian imunisasi dasar pada bayi di Posyandu
wilayah kerja Puskesmas Grogol II.
7. Diketahuinya cakupan penimbangan berat badan pada balita di Posyandu
wilayah kerja Puskesmas Grogol II.
8. Diketahuinya cakupan status gizi balita yang baik di Posyandu wilayah
kerja Puskesmas Grogol II.
9. Diketahuinya cakupan PMT pada balita gizi kurang dan gizi buruk di
Posyandu wilayah kerja Puskesmas Grogol II.
10. Diketahuinya cakupan pemberian kapsul vitamin A pada bayi dan balita di
Posyandu wilayah kerja Puskesmas Grogol II.
11. Diketahuinya cakupan pemberian oralit pada balita di Posyandu wilayah
kerja Puskesmas Grogol II.
MANFAAT Bagi Evaluator
1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama kuliah.
Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengelola suatu program, khususnya
program-program kesehatan di Puskesmas.
2. Mengetahui masalah-masalah kesehatan yang dihadapi dan dapat mengambil langkah-
langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Bagi Perguruan Tinggi
1. Mengamalkan Tri Darma Perguruan Tinggi.
2. Mewujudkan Universitas Kristen Krida Wacana khususnya Fakultas Kedokteran
sebagai wadah masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang kesehatan.
Bagi Puskesmas
1. Mengetahui masalah-masalah yang ada dalam program Posyandu di
wilayah kerjanya, dan disertai saran-saran sebagai pemecahan
masalahnya.
2. Memperoleh masukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat, khususnya pelayanan kesehatan di Posyandu.
Bagi Masyarakat
1. Dengan mengetahui evaluasi program Posyandu ini, dapat
dilaksanakan peningkatan program – program Posyandu di
masyarakat
SASARANBayi ( 0-12 bulan )
Anak Balita ( 13 – 60 bulan )
Ibu hamil
Ibu menyusui
Wanita Usia Subur
Pasangan Usia Subur
MATERI Materi yang digunakan dalam evaluasi program ini diperoleh dari laporan bulanan hasil kegiatan Posyandu dari Puskesmas Kelurahan Grogol II
periode November 2008 sampai dengan Oktober 2009 yang terdiri dari :
1. Laporan bulanan program KB Puskesmas dan PLKB periode November 2008 - Oktober 2009 yang terdiri dari
Jumlah peserta KB PIL
Jumlah peserta KB Suntik
2. Laporan bulanan Gizi Posyandu yang ada di Kelurahan Grogol II periode November 2008 sampai dengan Oktober 2009 yang berisi :
Ketersediaan Posyandu
Pemberian makanan tambahan (PMT)
Status gizi balita
Program penimbangan
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil dan ibu menyusui
Pemberian vitamin A pada bayi dan anak balita
Pemberian oralit
3. Laporan bulanan hasil imunisasi dasar ( BCG, Polio, Hepatitis B, DPT, Campak ) Posyandu yang ada di Kelurahan Grogol II periode November
2008 – Oktober 2009
METODAEvaluasi dilakukan dengan cara membandingkan antara
cakupan program Posyandu di Puskesmas Kelurahan Grogol
II pada periode November 2008 sampai dengan Oktober 2009
terhadap target yang telah ditetapkan dengan menggunakan
pendekatan sistem. Hasil evaluasi program tersebut disajikan
dalam bentuk tekstular dan tabular.
KERANGKA TEORI
UMPAN BALIK
MASUKAN
KELUARAN
DAMPAKPROSE
S
LINGKUNGAN
PENYAJIAN DATA1. Sumber Data
Data yang dipergunakan dalam evaluasi program ini berasal
dari data sekunder berupa :
• Laporan bulanan program Posyandu di Puskesmas Kelurahan
Grogol II periode November 2008 – Oktober 2009.
• Data geografis dari Puskesmas Kelurahan Grogol II.
• Data demografis dari Kelurahan Grogol II.
DATA DEMOGRAFITotal jumlah penduduk Laki-laki : 3168 jiwa ( 43,65 %)
Total jumlah penduduk Perempuan : 4089 jiwa (56,35 %)
Tabel 1. Distribusi Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Grogol
II Periode November 2008 - Oktober 2009No. RW Jumlah RT Jumlah KK Jumlah PUS Jumlah Penduduk 1. 01 14 538 447
37752. 02 11 351 312
24063. 06 9 345 264 1076
Jumlah 34 1234 1023 7257
Sumber data : Data Monografi Kelurahan Grogol II, 2008
Tabel 2. Distribusi Bumil, Buteki, Bayi dan Balita di Wilayah Kerja
Puskesmas Kelurahan Grogol II Periode November 2008 – Oktober 2009
Sumber data : Laporan Puskesmas Kelurahan Grogol II, 2009
No. RW Jumlah
Posyandu
Bumil Buteki Bayi Anak Balita
1. 01 1 72 38 42 160
2. 02 1 54 19 21 113
3. 06 1 36 11 13 67
Jumlah 3 162 68 76 340
Jumlah penduduk dengan tingkat pendidikan rendah
sebesar 3286 jiwa ( 45,28 % )
Jumlah penduduk dengan tingkat pendidikan sedang
sebesar 3870 jiwa ( 53, 33 % )
Jumlah penduduk dengan tingkat pendidikan tinggi
sebesar 101 jiwa ( 1,39 % )
Mata Pencaharian Penduduk terbanyak adalah buruh
( 35,33 % )
HASIL CAKUPAN1. Cakupan Tersedianya Posyandu : 75 %
2. Cakupan Kader Aktif di Posyandu : 146,66 %
3. Cakupan Peserta KB
Dari pelayanan KB di Posyandu Kelurahan Grogol II didapatkan hasil
data peserta KB pil baru berjumlah 31 orang, peserta KB pil aktif
berjumlah 49 orang, peserta KB kondom berjumlah 28 orang sehingga
cakupan peserta KB didapatkan 10,56%.
Tabel 3. Jumlah Peserta KB di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan
Grogol II Periode November 2008 – Oktober 2009No. Bulan Pil Suntik
Kondom
Baru Aktif Baru Aktif
1. November 2008 4 6 - - 2
2. Desember 2008 4 4 - - 3
3. Januari 2009 3 5 - - 2
4. Februari 2009 3 4 - - 2
5. Maret 2009 4 6 - - 3
6. April 2009 2 3 - - 2
7. Mei 2009 2 5 - - 4
8. Juni 2009 3 5 - - 3
9. Juli 2009 2 4 - - 3
10. Agustus 2009 2 4 - - -
11. September 2009 - - - - 2
12. Oktober 2009 4 3 - - 2
Jumlah 31 49 - - 28
Sumber data : Puskesmas Kelurahan Grogol II
* Bulan September tidak ada kegiatan Posyandu dikarenakan Bulan Puasa
4. Cakupan Pemberian Tablet Besi Pada Bumil dan Buteki
Dari pelayanan pemberian tablet besi pada Bumil didapatkan data rata-rata yang mendapatkan tablet besi Fe1 dan Fe
3 adalah 146 dan 133
Dari pelayanan pemberian tablet besi Buteki didapatkan data rata-rata yang mendapatkan tablet besi adalah 59
Buteki.
Jumlah Bumil yang mendapat tablet besi
Cakupan pemberian tablet besi pada Bumil = --------------------------------------------------- X 100 %
Jumlah seluruh Bumil
Fe 1 = 146
-------- x 100 %
162
= 90,12 %
Fe 3 = 133 -------- x 100 %
162
= 82,10 %
Jumlah Buteki yang mendapatkan tablet besi
Cakupan pemberian tablet besi pada Buteki = -------------------------------------------------------- X 100 %
Jumlah seluruh Buteki
59
= ------ X 100 % = 86,76 %
68
Tabel 3. Jumlah Bumil dan Buteki yang Diberi Tablet Zat Besi di Posyandu Kelurahan Grogol II Periode
November 2008 – Oktober 2009
No. Bulan Bumil Buteki
Fe1 Fe3
1. Nov 08 12 10 10
2. Des 08 12 10 12
3. Jan 09 14 11 14
4. Feb 09 12 8 0
5. Mar 09 4 5 2
6. April 09 4 12 0
7. Mei 09 10 6 5
8. Jun 09 16 11 8
9. Jul 09 18 16 0
10. Agust 09 20 22 0
11. Sept 09 - - -
12. Okt 09 24 22 8
Jumlah 146 133 59
5. Cakupan Pemberian Imunisasi TT1 dan TT2 pada Bumil
Tidak dilakukan di Posyandu Kelurahan Grogol II, sehingga cakupan pemberian imunisasi TT1
dan TT2 pada Bumil di Posyandu Kelurahan Grogol II adalah sebesar 0%.
6. Cakupan Program Penimbangan
Dari program penimbangan dengan sistem SKDN didapatkan data:
K/S = Indikator cakupan program, kemampuan program menjangkau seluruh Balita yang ada,
hasil rata-rata 76,51 % per bulan.
D/K = Indikator untuk tingkat kelangsungan program penimbangan, gambarkan pengertian
dan motivasi orangtua untuk menimbang Balitanya tiap bulan, hasil rata-rata
70,46% per bulan.
N/D = Indikator untuk hasil penimbangan, hasil rata-rata 63,28 % per bulan.
N/S = Indikator untuk tingkat pencapaian program, hasil rata-rata 34,12 % per bulan.
D/S = Indikator untuk cakupan peran serta masyarakat, rata-rata 53,91 % per bulan.
Tabel 4. Program Penimbangan di Wilayah Kerja Posyandu Kelurahan Grogol II Periode November 2008 – Oktober 2009
Bulan S K D N K/S % D/K % N/D % N/S % D/S %
Nov 08 483 462 298 170 95,65 64,50 57,04 35,20 61,69
Des 08 419 289 215 136 68,97 74,39 63,25 32,46 51,31
Jan 09 416 309 248 155 74,28 80,26 62,50 37,26 51,68
Feb 09 416 317 242 154 76,20 76,34 63,64 37,01 58,17
Mar 09 416 325 244 160 78,12 75,08 65,57 38,46 58,65
April 09 416 338 246 163 81,25 72,78 66,26 39,18 59,13
Mei 09 416 348 257 172 83,65 73,85 66,93 41,35 61,78
Juni 09 416 359 260 166 86,30 72,42 63,85 39,90 62,50
Juli 09 416 367 264 170 88,22 71,93 64,39 40,86 63,46
Agust09
Sept 09
416
-
367
-
228
-
168
-
88,22
-
62,12
-
73,68
-
40,38
-
54,80
-
Okt 09 416 392 227 113 94,23 57,90 49,78 27,16 54,56
Jumlah 5062 3873 2729 1727 915,09 781,57 696,89 409,22 637,73
7. Cakupan Pemberian Imunisasi Pada Bayi
Jumlah rata-rata bayi yang mendapat imunisasi dasar periode November 2008 sampai dengan Oktober 2009 adalah BCG 62
jiwa(81,58%), DPT1 75 jiwa (98,68%), DPT2 65 jiwa (85,52%), DPT3 68 jiwa (89,47%), Polio1 72 jiwa (94,73%), Polio2 67
jiwa (88,15%), Polio3 65 jiwa (85,52%), Polio4 72 jiwa (94,73%), HiB1 75 jiwa (98,68%), HiB2 66 jiwa (86,84%), HiB3 67
jiwa (88,15%), dan Campak 74 jiwa (97,37%).
Cakupan Imunisasi = Jumlah bayi yang mendapat imunisasi ( Z )
------------------------------------------------------ x 100 %
Jumlah seluruh bayi ( n )
Cakupan imunisasi dasar
= Cakupan imunisasi BCG + DPT 3 + Polio 4 + Hb 3 + Campak
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- x 100 %
5
= 81,58 + 89,47 + 94,73 + 88,15 + 97,37
------------------------------------------------------------------------- x 100 %
5
= 90,26 %
Tabel 5. Jumlah Bayi yang Mendapat Imunisasi di Posyandu Kelurahan Grogol II Periode November 2008 - Oktober 2009
Bulan BCG DPT Polio Hepatitis B Campak
1 2 3 1 2 3 4 1 2 3
Des 08 6 8 9 7 8 9 7 9 8 9 7 9
Nov 08 6 9 6 7 7 6 7 1 9 7 7 5
Jan09 6 8 5 6 8 6 6 8 8 7 7 6
Feb09 7 6 6 7 7 7 7 8 6 6 7 8
Mar09 6 6 5 6 6 6 6 5 6 5 6 7
April09 4 5 6 6 6 5 6 6 5 3 5 5
Mei09 5 7 5 5 6 5 5 4 7 5 5 9
Jun09 6 7 6 7 6 6 4 7 7 6 7 6
Jul09 5 7 5 6 6 5 6 6 7 6 6 6
Agust09 5 6 6 5 6 6 5 6 6 6 5 6
Sept09 - - - - - - - - - - - -
Okt09 5 6 6 6 6 6 6 7 6 6 6 7
Jumlah 62 75 65 68 72 67 65 72 75 66 67 74
% 81,58 98,68 85,52 89,47 94,73 88,15 85,52 94,73 98,68 86,84 88,15 97,37
Sumber data : Laporan Bulanan Hasil Imunisasi Puskesmas Kelurahan Grogol II
9. Cakupan Status Gizi Balita
Dari hasil penimbangan dan pengisisan KMS ( Kartu Menuju Sehat ) Balita didapatkan data rata-rata Balita
dengan status gizi baik 191 jiwa (84,04 %), status gizi kurang 23 jiwa (10,06%), status gizi buruk 5 jiwa
(2,20 %), status gizi lebih 8 jiwa (3,70 %).
Tabel 6. Status Gizi Balita di Posyandu Kelurahan Grogol II Periode November 2008 – Oktober 2009
Bulan Ditimbang Status Gizi
Baik % Kurang % Buruk % Lebih %
Nov 08 298 256 85,91 29 9,73 7 2,35 6 2,01
Des 08 215 158 73,49 38 17,67 5 2,33 14 6,51
Jan 09 248 188 75,81 43 17,34 5 2,02 12 4,83
Feb 09 242 197 81,40 29 11,98 7 2,89 9 3,73
Mar 09 244 210 86,07 18 7,37 6 2,46 10 4,10
April 09 246 216 87,81 16 6,50 5 2,03 9 3,66
Mei 09 257 225 87,55 21 8,17 4 1,56 7 2,72
Jun 09 260 226 86,92 17 6,54 6 2,31 11 4,23
Jul 09 267 231 86,52 25 9,37 5 1,87 6 2,24
Agust09 228 193 84,65 24 10,53 4 1,75 7 3,07
Sept 09 - - - - - - - - -
Okt 09 227 196 86,35 15 6,60 6 2,65 10 4,40
Jumlah 2732 2296 922,48 275 109,24 60 23,71 101 40,89
10. Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita
Dari pelayanan pemberian vitamin A di Posyandu didapatkan data jumlah bayi yang mendapat vitamin A berjumlah 68 jiwa dan balita sebesar 402 jiwa.
Jumlah bayi yang mendapat Vit A
Cakupan pemberian Vit A pada bayi = ---------------------------------------------- X 100 %
Jumlah seluruh bayi
68
= ------ X 100 % = 89,47 %
76
Jumlah balita yang mendapat Vit A
Cakupan pemberian Vit A pada balita = ---------------------------------------------- X 100 %
Jumlah seluruh balita
402
= ------- X 100 % = 96,63 %
416
Tabel 7. Jumlah Bayi dan Balita yang Diberi Tablet Vitamin A di Posyandu
Kelurahan Grogol II Periode November 2008 - Oktober 2009
No. Bulan Bayi Balita
01 02 06 01 02 06
1. Febuari 2009 21 10 5 82 63 38
2. Agustus 2009 16 10 6 96 80 43
Jumlah 37 20 11 178 143 81
Sumber data : Laporan Bulanan Gizi Puskesmas Kelurahan Grogol II
11. Cakupan Pemberian Oralit di Posyandu
Tidak dilakukan pencatatan terhadap pemberian oralit di Posyandu karena pada saat kegiatan
Posyandu berlangsung menurut data tidak ada kasus diare.
12. Cakupan Ketersediaan Oralit pada Kader
Masing-masing kader mempunyai persediaan oralit minimal 10 bungkusCakupan ketersediaan Oralit
pada kader :
Oralit yang tersedia pada kader
----------------------------------------------------------- ----------- x 100 %
Oralit yang harus tersedia pada kader
10
= -------- x 100 %-
10
= 100 %
PERUMUSAN MASALAHMasalah menurut keluaran ( masalah sesungguhnya ) :
1. Cakupan tersedianya Posyandu sebesar 3 posyandu dari target 4 posyandu
2. Cakupan pelayanan kontrasepsi KB sebesar 10,56 % dari tolok ukur 80 %
3. Cakupan pemberian imunisasi TT 1 dan TT2 pada Bumil sebesar 0% dari tolok ukur 80%
4. Cakupan program penimbangan sebesar 34,12 % dari tolok ukur 60 %
5. Cakupan status gizi Balita kurang sebesar 10,06 % dari tolok ukur < 10 %
Masalah menurut unsur lain (penyebab masalah) :
a. Masukan
Sarana Non medis berupa Posyandu : kurangnya penyediaan posyandu
b. Menurut Proses
Pelaksanaan :
Pelayanan kontrasepsi KB di Posyandu terbatas
Imunisasi TT1 dan TT2 tidak dilakukan di Posyandu
Pemberian makanan tambahan pada kasus gizi buruk hanya sebulan sekali
Lingkungan
Tingkat sosial ekonomi yang terbanyak adalah sosial ekonomi menengah ke bawah yaitu 35,33 % penduduk bekerja sebagai buruh.
PRIORITAS MASALAHA. Cakupan tersedianya Posyandu sebesar 75 % dari tolok ukur 100 %
B. Cakupan pelayanan kontrasepsi KB aktif dan baru sebesar 10,56 % dari tolok
ukur 80 %
C. Cakupan pemberian imunisasi TT 1 dan TT2 pada Bumil sebesar 0% dari tolok
ukur 80%
D. Cakupan program penimbangan sebesar 34,12 % dari tolok ukur 60 %
E. Cakupan status gizi kurang pada Balita sebesar 10, 06 % dari tolok ukur < 10 %
No. Indikator A B C D E
1. Besarnya masalah 4 3 5 4 5
2. Akibat yang ditimbulkan 4 3 5 4 5
3. Keuntungan sosial karena selesainya masalah 3 3 5 4 5
4. Teknologi yang tersedia dan dapat dipakai 2 4 4 5 5
5. Sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan masalah 3 3 4 5 5
Total 16 16 23 22 25
Keterangan derajat masalah :
5 : sangat penting
4 : penting
3 : cukup penting
2 : kurang penting
1 : tidak penting
Prioritas masalah :
I. Cakupan status gizi kurang pada Balita sebesar 10,06 % dari tolok ukur < 10 %
II. Cakupan pemberian imunisasi TT 1 dan TT2 pada Bumil sebesar 0% dari tolok ukur 80%
PENYELESAIAN MASALAHI. Cakupan status gizi Balita yang kurang sebesar 10,06 % dari tolok ukur < 10 %
Penyebab masalah :
1. Kurangnya pendidikan dan pelatihan kader untuk meningkatkan peran serta masyarakat
2. Kurangnya penyuluhan yang diberikan kader kepada masyarakat tentang manfaat dan pentingnya gizi bagi perkembangan dan
pertumbuhan anak3
3.Pemberian makanan tambahan bagi Balita dengan gizi kurang atau gizi buruk tidak berjalan sesuai dengan perencanaan
4. Kurangnya persediaan Posyandu di Kelurahan Grogol II, dimana Posyandu yang tersedia hanya 3 Posyandu, sementara jumlah
Posyanduyang dibutuhkan adalah 4 Posyandu bila dilihat dari jumlah Balita yang ada di kelurahan tersebut
5. Sosial ekonomi rata-rata menengah ke bawah
Penyelesaian masalah :
1. Menjalankan rencana tentang pendidikan dan pelatihan kader untuk meningkatkan peran serta masyarakat
2. Meningkatkan penyuluhan yang lebih informative dan lebih menarik bagi masyarakat mengenai makanan-makanan yang murah
tetapi tetap bergizi serta cara mengolahnya dan dampak yang dapat ditimbulkan bila seorang anak kekurangan gizi
3. Pemberian makanan tambahan kepada Balita dengan status gizi kurang atau buruk dijalankan sesuai rencana
4. Menambah jumlah Posyandu
II. Cakupan pemberian imunisasi TT 1 dan TT2 pada
Bumil sebesar 0% dari target 80 %
Penyebab masalah :
Adanya fasilitas kesehatan lain selain Posyandu, yang memberikan
pelayanan imunisasi Tetanus Toksoid seperti puskesmas, klinik dokter,
klinik bidan
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi TT
Penyelesaian masalah :
Mengadakan kerja sama dengan fasilitas kesehatan lain yang ada di wilayah
kerja Posyandu untuk mencapai target imunisasi TT
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi TT
melalui penyuluhan
KESIMPULANDari hasil evaluasi program Posyandu yang dilakukan dengan cara pendekatan sistem di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Grogol II periode November 2008 sampai dengan Oktober 2009, dapat diambil
kesimpulan bahwa terdapat tujuh masalah yang perlu ditinjau kembali dalam pelaksanaan program
Posyandu yaitu:
1. Cakupan tersedianya Posyandu sebesar 3 posyandu dari target 4 posyandu
2. Cakupan pelayanan kontrasepsi KB sebesar 10,56 % dari tolok ukur 80 %
3. Cakupan pemberian imunisasi TT 1 dan TT2 pada Bumil sebesar 0% dari tolok ukur 80%
4. Cakupan program penimbangan sebesar 34,12 % dari tolok ukur 60 %
5. Cakupan status gizi Balita kurang sebesar 10,06 % dari tolok ukur < 10 %
Dari tujuh masalah tersebut, didapatkan dua hal yang menjadi prioritas masalah yaitu:
I. Cakupan status gizi kurang pada Balita sebesar 10,06 % dari tolok ukur < 10 %
II. Cakupan pemberian imunisasi TT 1 dan TT2 pada Bumil sebesar 0% dari tolok ukur 80%
Masalah - masalah tersebut diatas disebabkan oleh
Adanya fasilitas kesehatan lain selain Posyandu, yang memberikan pelayanan
kontrasepsi seperti puskesmas, klinik dokter, klinik bidan.
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi TT
Kurangnya pendidikan dan pelatihan kader untuk meningkatkan peran serta masyarakat
Kurangnya penyuluhan yang diberikan kader kepada masyarakat tentang manfaat dan
pentingnya gizi bagi perkembangan dan pertumbuhan anak
Pemberian makanan tambahan bagi Balita dengan gizi kurang atau gizi buruk tidak
berjalan sesuai dengan perencanaan
Kurangnya persediaan Posyandu di Kelurahan Grogol II, dimana Posyandu yang
tersedia hanya 3 Posyandu, sementara jumlah Posyandu yang dibutuhkan adalah 4
Posyandu bila dilihat dari jumlah Balita yang ada di kelurahan tersebut
SARANBagi Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa ( LKMD )
Menambah jumlah Posyandu
Bagi Posyandu :
Mengadakan kerja sama dengan fasilitas kesehatan lain yang ada di wilayah kerja Posyandu untuk mencapai target
program imunisasi TT.
Bagi Kader Posyandu :
Meningkatkan penyuluhan yang lebih informatif dan lebih menarik bagi masyarakat.
Meningkatkan penyuluhan tentang bagaimana mengolah makanan yang murah tetapi bergizi
Meningkatkan penyuluhan tentang dampak yang dapat ditimbulkan bila seorang anak kekurangan gizi
Diharapkan dengan dilaksanakannya saran-saran tersebut di atas, permasalahan yang ada dapat terselesaikan,
sehingga cakupan status gizi Balita yang kurang dan cakupan imunisasi Tetanus Toksoid pada bumil di Posyandu
Kelurahan Grogol II dapat mencapai target. Dengan demikian pada evaluasi yang akan datang tidak lagi ditemukan
permasalahan yang sama.