EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah...

18
EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN 2014 DI DESA LANCANG KUNING KECAMATAN BINTAN UTARA Meiga Saputri, Afrizal, Bismar Arianto Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Maritim Raja Ali Haji E-mail : [email protected] ABSTRAK Alokasi dana desa dimaksudkan untuk membiayai program pemerintahan desa dalam melaksanakan kegiatan pemerintah dan pemberdayaan masyarakat. Pemberian alokasi dana desa merupakan wujud dari pemenuhan hak desa untuk menyelenggarakan otonominya agar tumbuh dan berkembang mengikuti pertumbuhan dari desa itu sendiri berdasarkan keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokrasi dan pemberdayaan masyarakat. Tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah untuk mengetahui alokasi dana desa di Desa Lancang Kuning Kecamatan Bintan Utara. Dalam pembahasan skripsi ini adapun konsep operasional yang digunakan adalah teori Dunn (2003:610). Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dari hasil yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa Mengenai pengelolaan dana desa di Desa Lancang Kuning dasarnya telah berjalan dengan baik. Semua telah melakukan alokasi dana desa menggunakan juklak yang diterbitkan oleh pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana alokasi dana desa, responden menyatakan peruntukan dana alokasi dana desa adalah untuk keperluan desa. Hal ini telah sesuai dengan buku petunjuk yang telah ditetapkan. Agar pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Lancang Kuning berjalan dengan baik, maka dalam penelitian di paparkan beberapa saran yang dapat menjadi acuan oleh pihak Desa Lancang Kuning, adapun saran yang dapat diberikan salah

Transcript of EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah...

Page 1: EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah Meiga.pdf · pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana

EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN 2014

DI DESA LANCANG KUNING KECAMATAN BINTAN UTARA

Meiga Saputri, Afrizal, Bismar Arianto

Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Maritim Raja Ali Haji

E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Alokasi dana desa dimaksudkan untuk membiayai program pemerintahan desa

dalam melaksanakan kegiatan pemerintah dan pemberdayaan masyarakat.

Pemberian alokasi dana desa merupakan wujud dari pemenuhan hak desa untuk

menyelenggarakan otonominya agar tumbuh dan berkembang mengikuti

pertumbuhan dari desa itu sendiri berdasarkan keanekaragaman, partisipasi,

otonomi asli, demokrasi dan pemberdayaan masyarakat.

Tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah untuk mengetahui alokasi dana desa di

Desa Lancang Kuning Kecamatan Bintan Utara. Dalam pembahasan skripsi ini

adapun konsep operasional yang digunakan adalah teori Dunn (2003:610). Dalam

penelitian ini analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

Dari hasil yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa Mengenai pengelolaan

dana desa di Desa Lancang Kuning dasarnya telah berjalan dengan baik. Semua

telah melakukan alokasi dana desa menggunakan juklak yang diterbitkan oleh

pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan

dana alokasi dana desa, responden menyatakan peruntukan dana alokasi dana desa

adalah untuk keperluan desa. Hal ini telah sesuai dengan buku petunjuk yang telah

ditetapkan.

Agar pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Lancang Kuning berjalan dengan

baik, maka dalam penelitian di paparkan beberapa saran yang dapat menjadi

acuan oleh pihak Desa Lancang Kuning, adapun saran yang dapat diberikan salah

Page 2: EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah Meiga.pdf · pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana

satunya alokasi dana desa sebaiknya benar-benar sesuai dengan juklak dan

petunjuk yang ada agar penggunaanya lebih terarah.

Kata Kunci : Evaluasi, kebijakan, Alokasi Dana Desa

ABSTRACT

The allocation of village funds intended to finance the village administration

in carrying out the activities of government and community empowerment. Giving

the village fund allocation is a manifestation of the fulfillment of the right to

organize the village in order to grow and develop its autonomy following the

growth of the village itself is based on diversity, participation, genuine autonomy,

democratization and empowerment.

The purpose of this study is basically to determine the allocation of funds in

the village of Lancang Kuning village District of North Bintan. In the discussion

of this thesis as for the operational concept used is the theory Dunn (2003 : 610 ).

In this study analysis used is descriptive qualitative.

Regarding the fund management in the village of Lancang Kuning village has

essentially been running well. All have done the village fund allocation using

guidelines issued by the government, and also understand the contents of the

book. Regarding the allocation of funds greater use of village funds, respondents

stated that the allocation of funds is a village fund allocation for village use. This

is in accordance with the instruction manual that has been set.

Page 3: EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah Meiga.pdf · pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana

In order for the management of the Village Fund Allocation in the village of

Lancang Kuning goes well, then in research in the mentioned a few suggestions

that can become a reference for the village of Lancang Kuning, while the

suggestions are given one village fund allocation should be completely in

accordance with the guidelines and instructions there is so use is more focused.

Key : Evaluation, policy, allocation of village funds

PENDAHULUAN

ADD adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten untuk Desa,

yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang

diterima oleh kabupaten, maka Desa Lancang Kuning sebagai bagian daerah di

Kabupaten Bintan berkewajiban untuk melaksanakan kebijakan ADD sesuai dasar

hukum yang telah ditetapkan pada Desa Lancang Kuning sudah menerapkannya.

Sejalan dengan pemaparan diatas tentang ADD, Penulis menemukan

kenyataan yang terlihat di Desa Lancang Kuning Kecamatan Bintan Utara, yaitu

sejumlah 70% ADD yang dipergunakan untuk pemberdayaan masyarakat desa

secara keseluruhan hanya mencakup belanja pembangunan fisik, adapun

pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah desa namun tidak

mencakup hinggga 70% dan dapat dikatakan pemberdayaan masyarakat hanya

40% saja. Sedangkan sisanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan pemerintah

desa. Oleh karena itu peneliti ingin mengevaluasi kembali pengelolaan Alokasi

Dana Desa tersebut untuk mengetahui apakah dana tersebut di gunakan secara

semestinya untuk belanja fisik maupun non fisik desa atau tidak. karena begitu

Page 4: EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah Meiga.pdf · pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana

banyak usaha yang dimiliki oleh masyarakat namun tidak adanya bantuan hanya

sosialisasi dari pemerintah desa guna meningkatkan usaha yang di miliki oleh

masyarakat namun tidak ada tindak lanjut dari kegiatan tersebut.

Berdasarkan permasalahan yang terkait dengan penggunaan ADD tersebut,

peneliti menjadi tertarik untuk mengevaluasi kembali kebijakan dalam

penggunaan ADD, Apakah ADD ini hanya diposisikan sebagai dana proyek

pembangunan saja, peneliti akan menggunakan ADD tahun 2014 sebagai salah

satu sumber untuk melihat dampak dari penggunaan kebijakan yang berjalan di

desa Lancang Kuning. Karena hal ini dilihat cenderung seperti transfer keuangan

saja dari Pemerintah Kabupaten ke Pemerintah Desa dan seluruh pembangunan

dikerjakan oleh Tim Pelaksana ADD atau diposisikan sebagai dana untuk

membangun wilayahnya sekaligus untuk meningkatkan kemampuan

masyarakatnya dan karena itu peneliti ingin mengetahui apa yang dirasakan oleh

masyarakat sekitar dengan adanyaa ADD tersebut setelah berjalannya program ini

selama kurang lebih 8 tahun. Peneliti mengetahui dana yang di peroleh oleh desa

Lancang Kuning adalah 357 juta pada tahun 2014 setelah dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan dana walau tidak besar, 307 juta pada tahun 2013, 281

juta pada tahun 2012 dan 220 juta pada tahun 2011. namun pemberdayaan yang

terjadi tidak terlihat begitu nyata. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian di desa tersebut.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: ”EVALUASI KEBIJAKAN

PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN 2014 DI DESA

LANCANG KUNING KECAMATAN BINTAN UTARA “

BAHAN DAN METODE

1. Evaluasi

Banyak sekali pengertian yang membahas tentang kata-kata atau kalimat yang

menjabarkan tentang evaluasi yang dikemukakan oleh para ahli terutama ilmu

sosial.

2. Alokasi Dana Desa (ADD)

Page 5: EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah Meiga.pdf · pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana

Desa secara administratif merupakan bentuk pemerintahan terkecil yang

dipimpin oleh Kepala Desa dari sebuah pemilihan secara langsung. Secara formal

pemerintah telah menerbitkan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 sebagai dasar

hukum yang mengatur segala sesuatu yang dianggap urgen bagi Desa. Secara

definitif, berdasarkan peraturan tersebut Desa atau dengan sebutan lain diartikan

sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,

berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam

sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai bentuk

pemerintahan pada level terbawah, aparatur desa merupakan ujung tombak dalam

pengurusan segala sesuatu yang sifatnya keadministrasian oleh masyarakat,

contohnya untuk keperluan administratif kependudukan (KTP, KK, Akta

Kelahiran, dll) maupun untuk kepentingan administratif lain misalnya untuk

pengurusan Surat keterangan Tidak Mampu, SKCK, SIUP, urusan – urusan

pertanahan ataupun surat keadministrasian lainnya.Untuk melaksanakan tugas dan

urusan tersebut maka diperlukan dukungan sumber daya baik personil, dana,

maupun peralatan/perangkat penunjang lainnya.

Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan ini adalah penelitian Deskriptif.

2. Lokasi penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Lancang Kuning Kecamatan Bintan Utara

3. Sumber Dan Jenis Data

Sehubungan dengan kebutuhan penulisan penelitian ini secara maksimal

diperlukan data-data yang akurat dan aktual. Untuk itu teknik pengumpulan

datanya terdiri dari :

a. Data Primer

b. Data Sekunder

4. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data

Page 6: EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah Meiga.pdf · pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana

Penulis dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut :

a. Wawancara

b. Observasi.

c. Dokumentasi

HASIL

1. Efektifitas

Dari hasil wawancara yang dilakukan maka dapat dianalisis bahwa selama ini

pada Desa Lancang Kuning belum semua hasil sesuai dengan yang diharapkan.

Harusnya dengan adanya ADD dapat dilakukan pemerataan pembangunan

sehingga lebih mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat desa. Namun

pada kenyataanya pembangunan serta pemberdayaan masyarakat masih belum

berjalan dengan baik dengan alasan dana yang belum memcukupi untuk

melakukaan semua program.

Berikut petikan wawancara dengan MJ yang menyatakan “saya lihat adalah

penggunaan ADD ini cukup baik namun masih perlu ditingkatkan apa lagi dalam

pemberdayaan mastarakat, ADD diharapkan juga dapat tersalur baik sesuai

dengan ketentuan yang ada di dalam petunjuk laksana atau juklak”.

Begitu juga ditambahkan dengan KO selaku kepala Desa Lancang Kuning

yang menyatakan “selama ini hasil yang diharapkan memang sudah cukup

optimal, namun tidak dipungkiri masih terdapat bayak kendala. Kadang-kadang

kita perlu mendahulukan apa yang penting, dan konsekuensinya hal ini keluar dari

proporsi yang sebenarnya”.

SR selaku Rukun Tetangga yang mewakili masyarakat juga menyatakan

“bahwa dalam penerapanya atau penyampaian dana tersebut sudah sesuai dengan

peraturan yang ada namun memang masih jauh dari yang diharapkan oleh

masyarakat”.

Page 7: EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah Meiga.pdf · pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana

Dari hasil observasi yang dilakukan ditemukan bahwa untuk hasil selama ini

sudah cukup efektif, karena sebagian komponen yang ada di dalam juklak sudah

dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan. Harusnya Alokasi Dana

Desa untuk biaya pembanguan desa, untuk pemberdayaan masyarakat, untuk

memperkuat pelayanan publik di desa, untuk memperkuat partisipasi dan

demokrasi desa, untuk tujuan aparat desa, untuk tunjangan BPD, untuk

operasional pemerintahan desaa dan tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik

atau kegiatan lainnya yang melawan hukum.

2. Efisiensi

Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa

penggunaan ADD sudah diusahakan sebaik mungkin agar dapat mencapai

tujuannya. Penggunaan dana ini sudah dilaukan untuk memenuhi kebutuhan Desa

baik itu dari segi operasional desa, pemberdayaan masyarakat dan segala

kepentingan yang ada di Desa. Walau dalam penerapannya Desa sudah

mengupayakan perataan penggunaan dana namun memang dana tersebut lebih

banyak digunakan untuk operasional desa. Namun hal ini tentunya dapat

membantu untuk pencapaian tujuan dari ADD sendiri yang mana kebijakan ini

dibuat untuk mengarahkan pembangunan desa yang lebih baik.

3. Kecukupan

Berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa

dalam pasal 72 ayat 1 huruf f, salah satu sumber pendapatan desa adalah berasal

dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima

kabupaten utnuk Desa paling sedikit 10% (sepuluh per seratus), pembagiannya

untuk setiap Desa secara proporsional yang merupakan Alokasi Dana Desa

(ADD). Selanjutnya dalam pengaggarannya setiap tahun ditetapkan dalam

peraturan Daerah Kabupaten Bintan tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD).

Page 8: EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah Meiga.pdf · pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana

4. Responsivitas (responsiveness)

Alokasi Dana Desa di Desa Lancang Kuning sudah merata. Tujuan ADD

adalah untuk memperkuat kemampuan keuangan desa (APBDes), APBDes terdiri

dari dana ADD itu sendiri. Untuk memberi keleluasaan bagi desa dalam

mengelola persoalan pemerintahan, pembangunan serta sosial kemasyarakatan

desa, untuk mendorong terciptanya demokrasi desa, untuk meningkatkan

pendapatan dan pemerataan dalam rangka mencapai kesejahteraan masyarakat

desa. Beberapa manfaat ADD bagii kabupaten/kota, kabupaten/kota dapat

menghemat tenaga untuk memberikan desa mengelola otonominya, tana terus

bergantung kepada kabupaten/kota. Kabupaten/kota bisa lebih berkonsentrasi

meneruskan pembangunan pelayanan publik untuk jangka panjang (tim FPPD,

2005). Manfaat yang dirasakan oleh desa Lancang Kuning adalah desa dapat

menghemat biaya pembangunan, karena desa dapat mengelola sendiri proyek

pembangunanya dan hasil-hasilnya dapat dipelihara secara baik demi

kelanjutannya. Desa Lancang Kuning memeroleh pemerataan pembangunan

sehingga lebih mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat desa. Desa

memperoleh kepastian anggaran untuk belanja operasional peemerintah desa.

Sebelum adanya ADD, belanja operasional pemerintah desa besarnya tidak pasti

desa dapat menangani permasalahan desa secara cepat tanpa harus lama

menunggu datangnya program dari pemerintah Daerah kabupaten/kota.

Dari hasil observasi di temukan bahwa Desa Lancang Kuning tidak lagi hanya

tergantung pada swadaya masyarakat dalam mengelola pesoalan pemerintahan,

pembangunan serta sosial kemasyarakatan desa dapat mendorong terciptanya

demokrasi di desa. ADD dapat melatih masyarakat dan pemerintah desa untuk

bekerja sama, memunculkan kepercayaan antar pemerintah desa dengan

masyarakat desa dan mendorong adanya kesukarelaan masyarakat desa untuk

membangun dan memelihara desanya.

5. Perataan

Page 9: EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah Meiga.pdf · pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana

Dari hasil observasi dapat dianalisa bahwa perataan dalam penggunaan ADD

di Desa Lancang Kuning sudah cukup baik. Hampir semua sudah mencapai

sasaran dengan tepat. Dalam pemanfaatan bantuan dana ADD, kemampuan

administratif atau manajer dalam mengatur instrumental input (komponen didalam

penndidikan) agar proses dapat berjalan sesuian tujuan dan membutuhkan

pemanfaatan ADD yang efektif dan efisien.

6. Ketetapan

Mengenai pengelolaan dana ADD di Desa Lancang Kuning dari hasil

observasi ditemukan bahwa pada dasarnya telah berjalan dengan baik. Semua

telah menerakan ADD menggunakan juklak yang ditertibkan oleh pemerintah dan

juga memahami isi buku tersebut mengenai besar penggunaan dana ADD,

responden menyatakan peruntukan dana. ADD adalah untuk keperluan desa. Hal

ini telah sesuai dengan buku petunjuk yang telah ditetapkan.

PEMBAHASAN

Untuk mendukung pembahasan mengenai pelaksanaan ADD di Desa Lancang

Kuning kabupaten Bintan, sangat membutuhkan kajian teori mengenai konsep –

konsep yang berkenaan dengan pembahasan yang diteliti dengan merujuk oleh

pendapat ahli dan sumber –sumber yang relevan, salah satu teori yang akan

digunakan dalam menjawab permasalahan di atas adalah teori evaluasi di mana

teori tersebut diharapkan dapat melihat kembali kebijakan penggunaan Dana

Alokasi Desa di desa Lancang Kuning.

1. Evaluasi

Banyak sekali pengertian yang membahas tentang kata-kata atau kalimat yang

menjabarkan tentang evaluasi yang dikemukakan oleh para ahli terutama ilmu

sosial.

Evaluasi dapat juga diartikan sebagai review, seperti yang diungkapkan

Page 10: EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah Meiga.pdf · pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana

Menurut John Salindeho, seperti yang dikutip Al-Amin (2006:98) menjelaskan

bahwa :

“Evaluasi merupakan suatu sistem yang mengamati, meninjau kembali perbuatan

atau pelaksanaannya sendiri dan membandingkannya dengan pelaksanaan yang

dikehendaki atau yang sesungguhnya”.

Sebagai proses umpan balik pada saat kegiatan dilaksanakan, evaluasi juga

berarti tidak saja dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan semata, namun juga pada

saat proses kegiatan sedang berlangsung agar kegiatan dapat berjalan lancar dan

mencegah terjadinya penyimpangan atau pelanggaran sedini mungkin dan sekecil

mungkin. Evaluasi seperti ini dimaksudkan sebagai umpan balik dalam suatu

proses kegiatan.

Suatu program yang telah dijalankan perlu dievaluasi untuk melihat sejauh

mana program tersebut mencapai sasaran sesuai dengan tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya. Untuk itu suatu program mempunyai pengaruh yang

sangat besar terhadap keberhasilan suatu evaluasi dan sangat berguna serta

merupakan fungsi manajemen yang menentukan tercapainya tujuan didalam

organisasi secara berdaya guna dan berhasil guna. Evaluasi ini dapat diketahui

keberhasilan dan kekurangnya pada suatu program dalam rangka penyempurnaan

kebijakan yang terlebih dahulu, mempertimbangkan nilai-nilai positif, serta teknik

yang digunakan untuk melakukan penilaian demi tercapainya tujuan di dalam

organisasi tersebut, sehingga suatu kebijakan menimbulkan konsekuensi (hasil

efek atau akibat) dan membagi konsekuensi kebijakan menjadi dua jenis, yaitu ;

output dan outcome.

Suatu evaluasi dalam proses pengembangan dimaksudkan sebagai perbaikan

sistem dengan tujuan, Pertanggung jawaban kepada pemerintah dan masyarakat,

serta Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan. Segala sesuatunya yang dibuat

kemudian dilaksanakan baik itu merupakan Surat Keputusan, Undang-Undang,

Peraturan, Instruksi dan lain sebagainya untuk dapat melihat apakah bisa efektif

dan bermanfaat atau tidak, kesemuanya harus ada analisa melalui evaluasi. Dunn

(2003:610) menggambarkan kriteria-kriteria evaluasi kebijakan bahwa :

Page 11: EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah Meiga.pdf · pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana

1. Efektivitas : berkenaan dengan apakah program/kebijakan tersebut

mencapai hasil (akibat) yang di harapkan, atau mencapai tujuan dari

diadakannya kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Efektivitas, yang secara

dekat berhubungan dengan rasinalitas teknis, selalu diukur dari unit

produk atau layanan atau nilai moneternya.

2. Efisiensi : berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlakukan untuk

menghasilkan tingkat efektifitas tertentu. Efisiensi yang merupakan

sinonim dari rasionalitas ekonomi adalah merupakan hubugnan antara

efektifitas dan usaha, yang terakhir umumnya di ukur dari ongkos

moneter.

3. Kecukupan : berkenaan dengan seberapa jauh suatu tingkat efektifitas

memuaskan kebutuhan, nilai, atau kesempatan menumbuhkan adanya

masalah. Kriteria kecukupan menekankan pada kuatnya hubungan antara

alternatif kebijakan dan hasil yang diharapkan

4. Perataan : kebijakan/program tersebut dilaksanakan merata serta

terpenuhinya seluruh kebutuhan.

5. Responsivitas : berkenaan dengan seberapa jauh suatu kebijakan dapat

memuaskan kebutuhan, preferensi, atau nilai kelompok-kelompok

masyrakat tertentu. Ktiteria responsivitas adalah penting karena analisis

yang dapat memuaskan semua kriteria lainnya. Efektifitas, efisiensi,

kecukupan, kesamaan, masih gagal jika belum menanggapikebutuhan

aktual dari kelompok yang semestinya diuntungkan dari adanya suatu

kebijakan

6. Ketepatan : suatu hasil pelaksanaan yang dilihat dari kesesuaian biaya

dengan standar dan bentuk surat pertanggung jawaban yang sesuai dengan

ketentuan juklak dan juknis.

Berdasarkan sasaran dari evaluasi yang telah disebutkan diatas, sesuai yang

dimaksud dalam rencana penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui

bagaimana proses evaluasi dalam penggunaan dan pemanfaatan ADD di Desa

Page 12: EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah Meiga.pdf · pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana

Lancang Kuning Kecamatan Bintan Utara guna meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

2. Alokasi Dana Desa (ADD)

Desa secara administratif merupakan bentuk pemerintahan terkecil yang

dipimpin oleh Kepala Desa dari sebuah pemilihan secara langsung. Secara formal

pemerintah telah menerbitkan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 sebagai dasar

hukum yang mengatur segala sesuatu yang dianggap urgen bagi Desa. Secara

definitif, berdasarkan peraturan tersebut Desa atau dengan sebutan lain diartikan

sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,

berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam

sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai bentuk

pemerintahan pada level terbawah, aparatur desa merupakan ujung tombak dalam

pengurusan segala sesuatu yang sifatnya keadministrasian oleh masyarakat,

contohnya untuk keperluan administratif kependudukan (KTP, KK, Akta

Kelahiran, dll) maupun untuk kepentingan administratif lain misalnya untuk

pengurusan Surat keterangan Tidak Mampu, SKCK, SIUP, urusan – urusan

pertanahan ataupun surat keadministrasian lainnya.Untuk melaksanakan tugas dan

urusan tersebut maka diperlukan dukungan sumber daya baik personil, dana,

maupun peralatan/perangkat penunjang lainnya.

Untuk itulah dalam Peramendagri 37/2007 pada bab IX tersebut juga

mengatur sumber pembiayaan bagi Desa dalam rangka memberikan pelayanan

pada masyarakat antara lain dari sumber – sumber Pendapatan Asli Desa, adanya

kewajiban bagi Pemerintah dari pusat sampai dengan Kabupaten/Kota untuk

memberikan transfer dana bagi Desa, hibah ataupun donasi. Salah satu bentuk

transfer dana dari pemerintah adalah Alokasi Dana Desa yang telah ditetapkan

sebesar 10% dari dana perimbangan pemerintahan pusat dan daerah yang diterima

masing – masing Pemerintah Kabupaten/Kota.

Dapat dianalogikan bahwa ADD merupakan DAU/DAK bagi Desa, dan bagi

sebagian banyak Desa, ADD adalah sumber pembiayaan utama karena memang

Page 13: EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah Meiga.pdf · pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana

terbatasnya PADes. Untuk itu diharapkan aparatur Desa, utamanya Kepala Desa

lebih memposisikan ADD sebagai stimulan bagi pemberdayaan masyarakat dan

bukan hanya pada pembangunan prasarana fisik yang bermanfaat jangka pendek /

kecil kontribusinya bagi pemberdayaan masyarakat atau lebih – lebih sebagai

sumber penghasilan bagi aparatur desa.

Berdasarkan ketentuan pasal 18 Permendagri Nomor 37 tahun 2007 tentang

pengelolaan keuangan desa salah satu sumber pendapatan desa adalah berasal dari

bagian dana perimbangan keuangan Pusat dan Daerah yang diterima Kabupaten

untuk Desa paling sedikit 10% (sepuluh per seratus), pembagiannya untuk setiap

Desa secara proporsional yang merupakan alokasi dana desa (ADD). Selanjutnya

dalam penganggarannya setiap tahun ditetapkan dalam Peraturan Daerah

Kabupaten tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang

dijabarkan dalam Peraturan Bupati tentang penjabaran APBD.desa juga perlu

diberikan Petunjuk Teknis Pengelolaan Alokasi dana Desa.

a. Maksud dan Tujuan Alokasi Dana Desa (ADD)

1. Maksud

ADD dimaksudkan untuk memberikan stimulan pembiayaan program

Pemerintahan Desa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan dan

pemberdayaan masyarakat.

2. Tujuan

Tujuan pemberian ADD adalah :

a. Meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam melaksanakan

pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai

kewenangannya.

b. Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan secara

partisipasif sesuai dengan potensi desa;

c. Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan bekerja dan

kesempatan berusaha bagi masyarakat desa;

d. Mendorong peningkatan swadaya dan gotong-royong masyarakat di desa.

Page 14: EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah Meiga.pdf · pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana

b. Prinsip Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)

1. Pengelolaan keuangan ADD merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari pengelolaan keuangan desa dalam APB Desa;

2. Seluruh kegiatan yang didanai oleh ADD direncanakan, dilaksanakan dan

dievaluasi secara terbuka dengan melibatkan unsur lembaga

kemasyarakatan di desa.

3. Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi,

teknis dan hukum;

4. ADD dilaksanakan dengan menggunakan prinsip hemat, terarah, dan

terkendali serta harus selesai pada akhir bulan Desember.

5. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai indikator keberhasilan

pelaksanaan ADD antara lain :

a. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang ADD dan penggunaannya;

b. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Musrenbang Desa dan

pelaksanaan pembangunan desa;

c. Terjadi sinergi antara kegiatan yang dibiayai ADD dengan program-

progran pemerintah lainnya yang ada di desa;

d. Tingginya kontribusi masyarakat dalam bentuk swadaya msyarakat

terhadap pembangunan yang dilaksanakan di desa;

e. Tingkat penyerapan tenaga kerja lokal pada kegiatan pembangunan desa;

f. Kegiatan yang didanai sesuai dengan yang telah direncanakan dalam APB

Desa;

g. Terjadinya peningkatan pendapatan asli desa.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa Alokasi

Dana Desa di desa Lancang Kuning selama ini sudah berjalan dengan baik dan

telah mencoba memenuhi kebutuhan desa maupun masyarakat Desa Lancang

Kuning. Hal ini dapat dilihat dari sebagian komponen yang ada di dalam juklak

sudah dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan. Seperti Alokasi

Page 15: EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah Meiga.pdf · pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana

dana desa untuk biaya pembangunan desa, untuk pemberdayaan masyarakat,

untuk memperkuat pelayanan publik desa, untuk memperkuat partisipasi dan

demokrasi desa, untuk tunjangan aparat desa, untuk tunjangan BPD, unutk

operasional pemerintahan desa dan tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik

atau kegiatan lainnya yang melawan hukum.

Penggunaan ADD sudah diusahakan sebaik mungkin agar dapat mencapai

tujuannya. Penggunaan dana bantuan tersebut sudah dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan desa baik itu dari segi operasional desa, pemberdayaan masyarakat dan

segala kepentingan yang ada di desa. Hal ini tentunya dapat membantu untuk

pencapaian tujuan dari ADD sendiri yang mana kebijakan ini dibuat untuk

mengarahkan pembangunan desa yang lebih baik.

Alokasi Dana Desa yang diberikan kepada pihak Desa Lancang Kuning sudah

mencapai hasil yang baik yang mana pihak desa melaporkan penggunaan ADD

kepada pihak terkait. Hal ini tentu saja memberikan dampak baik terhadap

efektifitas penggunaan dana ADD tersebut yang mana Desa merasa terbantu

dengan adanya kebjakan ini sehinggga dapat memberikan hasil yang baik

terhadap kelangsungan pemberdayaan, pemerintahan serta pembangunan di Desa

Lancang Kuning. Hanya saja penggunaan dana ini tidak begitu tampak untuk

pemberdayaan masyarakat tetapi lebih kepada operasional desa namun kebutuhan-

kebutuhan itu telah disesuaikan dengan aturan yang ada.

Alokasi Dana Desa di Desa Lancang Kuning sudah merata guna memenuhi

kegiatan pemerintah desa maupun memenuhi kegiatan masyarakat. Tujuan ADD

adalah untuk memperkuat kemampuan keuangan desa (APBDes) juga sudah

terlihat di Desa Lancang Kuning namun untuk pembagiannya menjadi satu

dengan dana ADD tersebut. Untuk memberikan keleluasaan bagi desa dalam

mengelola persoalan pemerintahan, pembangunan serta sosial kemasyarakatan

desa, untuk mendorong terciptanya demokasi desa. Untuk meningkatkan

pendapatan dan pemerataan dalam rangka mencapai kesejahteraan masyarakat

desa.

Mengenai pengelolaan dana ADD di Desa Lancang Kuning dasarnya telah

diusahakan berjalan dengan baik dan mencukupi kegiatan yang ada. Mengenai

Page 16: EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah Meiga.pdf · pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana

besar penggunaan dana ADD, responden menyatakan peruntukan ADD adalah

untuk keperluan Desa dan masyarakat. Hal ini telah sesuai dengan buku petunjuk

yang telah ditetapkan.

B. Saran

Agar pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Lancang Kuning berjalan

dengan baik, maka dalam penelitian di paparkan beberapa saran yang dapat

menjadi acuan oleh pihak Desa Lancang Kuning, adapun saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut :

1. Alokasi dana desa akan lebih baik jika di posisikan dengan matang dan

sesuai dengan juklak dan petunjuk yang ada sehingga penggunaanya lebih

terarah sehingga tidak adanya tumpang tindih pengeluaran.

2. Penggunaan Alokasi Dana Desa ini diharapkan akan lebih mengarah pada

pembangunan masyarakat dan desa tidak hanya berfokus pada operasional

desa sehingga memproirotaskan kepentingan masyarakat desa.

.

Page 17: EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah Meiga.pdf · pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Awang, azam. 2010. Implementasi Pemberdayaan Pemerintah Desa. Yogyakarta:

penerbit Pustaka Pelajar

Moleong, Lexy J. , 2001, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: Penerbit PT.

Remaja Rosdakarya.

FPPD, tim. 2007, Alokasi Dana Desa, yogyakarta : Penerbit FPPD (Forum

Pengembangan Pembaharuan Desa)

Agustino, Leo. Dasar-dasar kebijakan publik. Bandung: penerbit CV alfabeta.

Bungin, Burhan. 2005, metodologi penelitian kuantitatif : komunikasi, ekonomi, dan

kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya, jakarta : penerbit: kencana,2010

Nugroho D. Riant 2003 Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi dan Evaluasi.

Jakarta : Elex Media komputindo

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kialitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabet

Muhammad Nazir, 2003.Metode Penelitian. Jakarta:ghalia Indonesia.

Sumaryadi, L Nyoman, 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah dan

Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta :Citra Utama

Sudriamunawar, Haryono. 200. inovasi, partisipasi, dan Good Governance, Jakarta:

Yayasan Obor Indinesia.

Sunyoto Usaman, 2008. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Sulistiyani, A.T 2004. Kemitraan dan Model-model Pemberdayaan. Yogyakarta:

Gaya Media.

Sumber Jurnal

Guma, Subhan “Peran Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Pendapatan Di Desa

Bolangitang satu kecamatan Bolangitang Kbupaten Bolang Mongdow Utara”.

Page 18: EVALUASI PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) …repository.umrah.ac.id/567/1/Karya Ilmiah Meiga.pdf · pemerintah, dan juga memahami isi buku tersebut. Mengenai besar penggunaan dana

Tanggal 18 januari 2016, Senin, jam 14.20 wib,

http://www.perpustakaan.kemenkue.go.id

Habibillah Darma, Ahmad “Evaluasi Pelaksanaan”. Tanggal 20 april 2016, Senin,

Jam 10.05 wib, digital_1355544_+27974-evaluasipelaksanaan-tinjauanliteratur.pdf

Mahfudz, “Analisis Dampak Alokasi Dana Desa (ADD) Terhadap Pemberdayaan

Masyarakat Dan Kelembagaan Desa”. Tanggal 1 Maret 2016 senin, jam 14.40 wib,

analisisdampakalokasidanadesa(ADD)terhadap.pdf.

Juliansyah, Datuk “Studi Tentang Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di Desa

Salimbatu Kecamatan Tanjung Palas Tengah Kabupaten Bulungan”. Tanggal 1

Maret 2016 Senin, jam 15.05 wib, http://ejurnaladd(06-22-13-12-48-08).pdf.

Sumber Dokumen

Undang-Undang Republik Indonesia No 23 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Daerah

Undang-Undang Republik Indonesia No 6 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Desa

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 72 Tahun 2005 Tentang Desa

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No 37 tahun 2007 Tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa