Etiopatogenesis Polip Nasi

download Etiopatogenesis Polip Nasi

of 10

Transcript of Etiopatogenesis Polip Nasi

  • 7/23/2019 Etiopatogenesis Polip Nasi

    1/10

    ETIOPATOGENESIS POLIP NASI

    Abstrak

    Polip nasi adalah massa lunak, berwarna merah muda atau putih mutiara yang biasanya

    tersambung dengan mukosa nasal oleh tangkai yang lembek. Gambaran histologi dari polip

    nasi menunjukkan perbedaan signifikan pada kasus tertentu. Dikarenakan banyaknya jenis

    polip nasi, pemilihan dari terapi laringologikal yang tepat merupakan hal yang sulit.

    Kesulitan dalam terapi dikarenakan oleh kurangnya konsensus diantara dokter sehubungan

    dengan etiopatogenesis polip nasi. Etiopatogenesis polip nasi kemungkinan tidak homogen

    dan pembentukan polip dipengaruhi oleh banyak mekanisme yang berdampingan.

    Kata Kunci: Polip Nasi, Histologi, erapi

    Pendahuluan

    Polyposis nasal merupakan kondisi yang mana membawa dokter ke lebih banyak

    pertanyaan daripada jawabannya. ampaknya, sekarang ini hal tersebut sudah seharusnya

    tidak menjadi kendala dikarenakan oleh adanya fakta bahwa polyposis nasal mempengaruhi

    masyarakat selama berabad!abad. Polyposis nasal disebutkan di "atatan Hippo"rates dari

    abad ke # sebelum masehi. Kejadian polyposis nasal dikonfirmasi oleh prasasti di makam

    $aja %abur yang mana lubang hidungnya sudah &dibebaskan' oleh penyembuh (esir

    bernama Ni!)nkh %ekhmed.

    *aringolog memperkirakan polyposis pada saat pemeriksaan rhinoskopi dengan skala

    # derajat, yang diajukan pada tahun +- oleh ohansen/

  • 7/23/2019 Etiopatogenesis Polip Nasi

    2/10

    Polip tidak teridentifikasi

    PolyposisRingan (polip kecil yang

    tidak mencapai tepi atas dari konka

    nasi bawah)

    PolyposisSedang (polip sedang yang

    terlokalisasi diantara tepi atas dan tepi

    bawah konka nasi bawah yang

    mengarah ke gangguan signifikan

    permiabilitas cavitas nasal)

    PolyposisBerat (mengarah ke

    sumbatan total dari jalan nafas, padabagian cavitas nasal tsb)

    *aringolog membagi polip nasi

    ke dalam beberapa tipe/

    0nilateral

    1ilateral

    Polip tanpa tambahan gangguan kronik sistem respirasi

    Polip tanpa tambahan asma dan intoleransi obat anti inflamasi non steroid

    Polip dengan insufisiensi imun lokal atau general

    Perlu disebutkan bahwa gambaran makroskopik semua tipe polip nasi hampir mirip.

    Polip adalah massa lunak, berwarna merah muda atau putih mutiara, biasanya tersambung

    dengan mukosa nasal oleh tangkai yang lembek 2Gambar + dan 34. 1agaimanapun juga,

    gambaran histologi menunjukkan perbedaan signifikan, pada kasus tertentu 2Gambar -4. Hal

    ini menunjukan bahwa polip nasi tertutup epitel respirasi yang ditempatkan pada membran

    basal yang tebal. (ukosa polip nasi tipis. Pada koloid di dalam polip, kita akan mengamati

    sangat sedikit pembuluh darah, kelenjar seromukosa dan infiltrasi seluler. Pada kebanyakan

    polip nasi, tampak granulosit eosinofilik 2eosinofil4. Polip eusinofilik merupakan 56!67 dari

    semua polip. Polip neutrofilik lebih jarang terjadi, dengan infiltrasi granulosit neutrofil.

  • 7/23/2019 Etiopatogenesis Polip Nasi

    3/10

    Gambar +

    Pandangan endoskopik dari polip di kaitas nasal

    (NP).

    Gambar 3

    Polip yang sudah diambil dari kavitas nasal.

    Gambar -

    Gambaran histologi polip nasi.

    Pemeriksaan histopatologi polip nasi menunjukkan banyak

    perbedaan. Gambaran polip nasi terdiri dari oedem, glandular, dan

    fibrosa 2disebut juga bentuk "ampuran4. 1entuk oedem merupakan

    mayoritas dari polip nasi 286!967 dari semua kasus4. Pada tipe

    jaringan ikat polip nasi, edema tampak bersamaan dengan

    "ampuran kelenjar yang tertutup dengan mukosa yang tidak terpengaruh. 1entuk glandular

    dari polip nasi menempati urutan selanjutnya, berdasarkan frekuensi kejadian 235!-674.

    Polip nasi glandular terdiri dari jaringan ikat dengan oedem terletak pada bagian tengah,

    tampak kista besar dan kelenjar. Polip nasi bentuk "ampuran memiliki inti yang terbuat dari

    jaringan ikat fibrosa. Pada inti polip nasi "ampuran, sejumlah besar infiltrasi teramati

    2monosit dan makrofag4. ipe tersebut hanya dikenali sebanyak +6!+-7 dari keseluruhan lesi

    polip.

    Dikarenakan keberagaman polip nasi, pilihan terapi yang tepat sangat sulit. Hanya

    polip eusinofilik yang memberikan reaksi terhadap terapi topikal dengan gluokortikoid. Polip

    neutrofilik biasanya membutuhkan inhalasi dengan antibiotik. %ayangnya, sehubungandengan perubahan tipe, terapi farmakologi hanya menunda pertumbuhan dari polip nasi.

  • 7/23/2019 Etiopatogenesis Polip Nasi

    4/10

    Pembebasan jangka panjang dan lambatnya pertumbuhan kembali hanya dapat di"apai

    dengan polipektomi ekstensif. Kesulitan dalam terapi polip nasi dikarenakan kurangnya

    konsensus diantara dokter sehubungan dengan etiopatogenesis dari polip nasi.

    Etiopatogenesis Polip Nasi

    Para dokter menyetujui bahwa polip nasi merupakan konsekuensi dari rusaknya epitel

    mukosa nasal. :edera epitel dapat dikarenakan infeksi bakteri atau ;irus begitu juga dengan

    inhalasi yang diperlama dari substansi yang mengiritasi. (ukosa yang rusak selalu "enderung

    untuk menyembuhkan "edera melalui migrasi epitel dari tepi kerusakan menuju bagian

    dalamnya. Pada beberapa kasus, regenerasi epitel nasal tidak men"ukupi. Egenerasi epitel

    nasal melepaskan sitokin, yang mana mengakti;asi sel inflamasi, yang mengarah ke

    pembentukan polip nasi 2Gambar #4.

    Gambar #

    Patogenesis Polip Nasi

    Poliposis sebagai penyakit

    alergi

    eori alergi mengenai

    polip nasi sudah disampaikan

    pada tahun +56an. Hal ini juga mun"ul di laporan tahun 36++. Pendukung dari teori alergi

    menyatakan bahwa mukosa yang berasal dari polip pasien mereka menunjukkan "iri dari

    inflamasi alergi. $%4 merupakan

    penge"ualian. Pada )>$%, frekuensi kejadian polip nasi melebihi ?87. >imbriae fungal telahdiamati di sinus paranasal pasien sehat dan pasien dengan sinusitis. >ungaltersebut mungkin

  • 7/23/2019 Etiopatogenesis Polip Nasi

    5/10

    masuk bersamaan dengan udara yang terhirup. 1anyak pengarang menyatakan bahwa reaksi

    alergi pada fimbriae fungal terjadi hanya pada beberapa pasien. )ntigen fungal bertindak

    mirip dengan super antigen dan menstimulasi limfosit untuk memprodksi sejumlah besar

    sitokin, terutama interleukin 3 2=*!34. %itokin diproduksi oleh lmfosit yang menimbulkan

    inflamasi eusinofilik. 1agaimanapun juga, tidak terdapat penjelasan untuk produksi

    berlebihan dari sitokijn oleh limfosit setelah reaksi dengan antigen fungal. Harus di

    sampaikan bahwa pada pasien dengan sinusitis kronik, reaksi untuk antigen fungal adalah =gE

    bebas. >akta tersebut tadi menyangkal teori alergi dari pembentukan polip nasi.

    Polip nasi sebagai tahap dari perkebangan !angka pan!ang dari rhinitis non alergik

    dengan sindro eusino"ilik

    Pada tahun +?6, mun"ul laporan yang menjelaskan mengenai rhinitis non alergi

    dengan sindrom eusinofilik 2N)$E%4. - tahap dibedakan pada rhinitis non alergi. Pada tahap

    pertama, eosinofil migrasi dari pembuluh darah ke muosa nasal. Pada tahap kedua, mereka

    berakumulasi di mukosa yang mengarah ke pembentukan polip nasi pada tahap ketiga. itik

    lemah dari teori N)$E% adalah fakta bahwa polip nasi hanya terdapat pada -6!#67 pasien

    dengan N)$E%.

    Polip nasi sebagai tahap perkebangan sinusitis kronis hiperplastik

    1eberapa pengarang menyatakan bahwa pembentukan dari polip nasi terjadi selama

    sinusitis kronik hiperplasti. %inusitis kronik hiperplasti disertai dengan eosinofilosis banyak

    lokal dan perifer. eori sinusitis hiperplasti sudah dikonfirmasi oleh fakta bahwa di jaringan

    polip, interleukin 8 2=l!84 teramati dapat melakukan migrasi eosinofil ke mukosa nasal dan

    sinus. %ebagai tambahan, =*!8 bertanggung jawab untuk asma bronkial pada pasien dengan

    snusitis kronik hiperplastik sebagaimana =*!8 mengarah ke akumulai eosinofil di jaringan

    pumoner.

    :ontoh penjelasan diatas, sehubungan dengan polip nasi dengan infiltrasi eosinofilik,

    mengarah ke kesimpulan bahwa polip dengan neutrofil bukan merupakan dasar alergi dan

    tidak berkembang dari inflamasi eosinofilik.

    Kim et al mengusulkan bahwa etiopatogenesis dafi polip nasi eosinofilik mungkin

    berbeda dari etiopatogenesis polip nasi non eosinofilik. (ereka melaporkan bahwa polip nasi

    non eosinofilik memiliki membran basal yang lebih tipis daripada yang eosinofilik. Polip nasi

    non eosinofilik mengandung lebih banyak limfosit dengan ekspresi reseptor kemokin ::$8

  • 7/23/2019 Etiopatogenesis Polip Nasi

    6/10

    dan ::$- yang bertanggung jawab untu menurunkan jumlah eosinofil do darah tepi pasien

    dengan polip nasi non eosinofilik yang dibandingkan dengan polip nasi eusinofilik.

    Polip nasi sebagai tahap perkebangan perubahan in"laasi bioelektrik

    ahun +#, 1ernstein mengajukan teori inflamasi bioelektrik dari pembentukan polip

    nasi. Dia menyatakan bahwa perubahan inflamasi terjadi sebagai hasil dari turbulensi aliran

    udara di daerah sekitar dinding lateral dari ka;itas nasi. =nflamasi mukosa yang berlebihan

    oleh infeksi ;irus dan bakteri, yang mana sering mengganggu pasien alergi dan mereka yang

    mengalami insufisiensi kronik sistem respirasi lain. =nflamasi berulang mengarah ke ulserasi

    mukosa dan sebagai konsekuensinya, perubahan elektrik pada saluran membran klorida dan

    sodium, berdasarkan teori. Perubahan elektrik pada saluran membran klorida dan sodium

    mengganggu sekresi ion klorida ke dalam lumen ka;itas nasi dengan akti;asi simutan dari

    sodium 2dan sebagai dampaknya, air4 peresapan kembali ke dalam mukosa sel. Perubahan

    keutuhan saluran sodium dan klorida mengarah ke perubahan komposisi mukus 2menebal4

    dan sebagai konsekuensinya, terdapat kesulitan dalam transportasi mukosilier. %ebagai

    dampak dari gangguan saluran ion, bagian lain dari air masuk ke jaringan intersisial@ ! oedem

    lalu terjadi, dan polip nasi akhirnya terbentuk. Pengarang lain kemudian menyatakan teori

    bioelektrik, menerangkan bahwa epitel polip naso memeiliki kapasitas untuk melebarkan

    penyerapan ion NaA dan kehilangan ion :l! dibandingkan dengan perubahan epitel konkanasi.

    eori 1ernstein dan Bankaskas dikembangkan di artikel mereka lebih lanjut. (ereka

    mengusulkan bahwa gangguan transport elektrolit pada epitel traktus respirasi bertanggung

    jawab terhadap terjadinya polip nasi. 1ernstein dan Bankaskas menerangkan bahwa kelebihan

    "airan dalam polip dikarenakan oleh gangguan fungsi protein :>$ 2:ysti" >ibrosis

    ransmembrane $egulator4 yang mengatur akti;itas saluran sodium. Protein :>$ yang

    terganggu diamati pada pasien dengan fibrosis kistik 2:>4 dimana polip nasi sering terjadi

    2lebih dari 867 kasus4. >ibrosis kistik merupakan penyakit keturunan, gangguan autosomal

    resesif yanng dibawa oleh kedua orang tua yang memiliki mutasi gen pengkode protein

    :>$. Pembawa gen :>$ tidak menunjukkan gejala fibrosis kistik@ bagaimanapun juga,

    terdapat sedikit laporan sehubungan dengan kejadian polip nasi pada pembawa gen :>$.

    Pengaturan abnormal hidrasi jaringan oleh protein :>$ yang terganggu

    berhubungan dengan peningkatan jumlah saluran sodium yang terbuka pada permukaan sel

    epitel. Peningkatan pada permukaan sel epitel mengarah ke air yang melimpah, yang

  • 7/23/2019 Etiopatogenesis Polip Nasi

    7/10

    menyebabkan oedem stroma polip nasi. *eih jauh lagi, major basi" protein 2(1P4 yang

    dilepaskan eosinofil bertanggung jawab terhadap penyerapan kation sodium oleh stroma.

    (1P menurunkan sekresi mukus dengan peningkatan simultan dari penyerapan sodium.

    $etensi air di matriks ekstraseluler disebabkan oleh pompa NaA KA yang mana se"ara aktif

    memompa NaA keluar dari sel dan KA ke dalam sel melawan gradien elektrokimiawi. =on

    sodium merupakan kation ekstraseluler, yang mana mengikat air. )ksi pompa NaA KA yang

    "a"at menahan NaA di dalam sel alih!alih di ruang interseluler. )khirnya, akumulasi N)A dan

    air di matriks ekstraseluler mukosa polip nasi tidak dapat dijelaskan oleh insufisiensi akti;itas

    pompa NaA KA.

    Gangguan keseimbangan air dan mineral dapat dijelaskan oleh fakta bahwa

    predisposisi untuk menyerap ion sodium dan klorida lebih berkembang pada epitel polip

    daripada di epitel konka nasi yang tidak berubah. %ubstansi utama dalam ruang interseluler

    yang bertanggung jawab untuk pengikatan air ialah proteoglikan 2protein dengan rantai

    panjang kondroitin sulfat dan heparan sulfat yang erhubungan dengan rantai polipeptida4 dan

    asam hialorunat. Proteoglikan dan asam hialorunat memiliki ruang anion pekat dari kelompok

    sulfat dan sejumlah besar kelompok hidrofilik C

  • 7/23/2019 Etiopatogenesis Polip Nasi

    8/10

    merupakan lesi inflamasi. Hasil dari :hojnowska et al mendukung teori inflamasi bakteri

    sebagai pembentukan polip nasi.

    %teinke et al per"aya bahwa eosinofil teramati di kebanyakan kasus polip nasi

    yangberhubungan dengan akti;itas sitokin/ =*!3, =*!-, =*!#, =*!8, =*!+- dan :%> yang

    dilepaskan oleh limfosit 3 yang terakti;asi. $ostkowska!Nadolska menerangkan bahwa hal

    terpenting dalam akti;asi eosinofil adalah =*!# yang mmperkuat migrasi neutrofil ke daerah

    inflamasi kronik, men"egah apoptosis dan meningkatkan proliferasi fibroblas dan

    mediatornya. 1a"hert dan >an membuktikan bahwa interleukin 8 sangat penting dalam

    migrasi, akti;asi dan inhibisi eosinofil di jaringan. Pendapat mereka berhubungan dengan

    fakta bahwa granulosit eosinofilik memiliki reseptor spesifik untuk interleukin 8.

    =nflamasi kronik mukosa nasal dengan polip mengarah ke gangguan respon imun.

    Dapat diasumsikan bahwa polip nasi terbentuk dikarenakan gangguan mekanisme imunologi.

    Hipotesis dari gangguan mekanisme imunologi diajukan oleh *ee et al yang menerangkan

    bahwa ekspresi dari ++# gen pada polip nasi berbeda signifikan dengan jaringan sehat.

    1eberapa gen tersebut memiliki ekspresi yang lebih tinggi. (ereka berhubungan dengan/

    )poptosis

    Diferensiasi sel

    )dhesi seluler

    $espon Protein imunologi

    (odifikasi matriks ekstraseluler

    %iklus sel pengatur faktor pertumbuhan

    1erdasarkan *ee et al beberapa gen menunjukkan penurunan ekspresi pada polip nasi

    dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pada polip nasi, gen dengan penurunan ekspresi

    yang mengkode protein yang bertanggung jawab pada/

    ransportasi

    Komunikasi sel

    Pengikatan kalsium

    %intesis protein

    %intesis sitoskeleton

    (etler et al menerangkan bahwa inflamasi merupakan dasar pembentukan polip.

    )kumulasi albumin di lapisan subepital 2dalam bentuk kista4. Dapat diasumsikan bahwa efek

    tersebut diikuti oleh perubahan bioelektrik yang mengarah ke akumulasi lebih lanjut dari

    "airan di matriks ekstraseluler.

  • 7/23/2019 Etiopatogenesis Polip Nasi

    9/10

    %etelah analisis ekspresi dari sitokin #, +- dan + pada epitel polip nasi, $ostkowska!

    Nadolska menyimpulkanm bahwa perubahan patologi pada polip berhubungan dengan

    stroma daripada epitel. Pada mukosa nasl dengan polip, oedem sel tidak teramati yang

    mengarah ke kesimpulan bahwa implikasi patogenesis yang berhubungan dengan oedem

    dapat diabaikan.

    Polip nasi sebagai proli"erasi neoplasa

    Pada 366-, >rit mengajukan teori noplasma pada pembentukan polip nasi. Dasar dari

    teori neoplasma merupakan temuan dari mammoglobin 2glikoprotein dengan berat molekul

    +6 kD4 pada sel nepitel polip. (ammoglobin merupakan reseptor pengikat steorid yang

    mengatur proses inflamasi. Keberadaan mammoglobin di epitel polip dapat dijelaskan senagi

    pengaruh positif dari pemberian glukokortikoid lokal pada penundaan pertumbuhan

    postoperatif dari polip nasi. Keberadaan mammoglobin di bebera aneoplasma 2kanker

    payudara4 menjelaskan teori neoplasma dari pembentukan polip nasi. (ammoglobin diamati

    di jaringan linfatik dari nodus limfe yang mana neoplasma bermetastasis.

    Pada polip nasi, gen menentukan ekspresi dari glutation transferase yang juga

    terdeteksi. Gen glutation transferase diasumsikan sebagai faktor risiko kanker buli!buli. Bang

    juga didapatkan di neoplasma lain, seperti paru!paru, o;arium, dan prostat. eori neoplasma

    polip nasi didukung oleh :astro yang melaporkan bahwa agen kemoterapi, (itomisin :,

    diberikan setempat, memberikan hasil yang baik di terapi polip nasi.

    %atu dari banyak faktor memper"epat perkembangan neoplasma sebagai radikal

    bebas. )ntioksidan barier terdiri dari enim dan substrat, yang mana menghapus radikal

    bebas.

  • 7/23/2019 Etiopatogenesis Polip Nasi

    10/10

    menjelaskan tendensi akti;itas !gala"tosidase, !N!a"etylgala"tosaminidase, !mannosidase

    and !N! a"etylgala"tosaminidase di kanker kolon menurun dibandingkan dengan jaringan

    sehat. :hojnowska et al melaporkan penurunan signifikan dalam akti;itas beberapa lisosomal

    eksoglikosidase pada konka hipertrofi. 1orym!Klu"yk et al melaporkan bahwa akti;itas

    lisosoma eksoglikosidase pada jaringan kanker renal lebih rendah daripada di jaringan renal

    yang sehat. 1agaimanapun juga, jaringan neoplasma dari/