Epidemiologi Prolaps Uteri

2
Epidemiologi Prolapsus Uteri 2.2.1 Insiden Prolapsus Uteri Insidensi dari prolapsus uterus sulit ditentukan. Kasusnya meningkat seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup wanita (Anhar, 2003). Penelitian selama 5 tahun oleh Anhar di RS. Moh. Hoesin Palembang menunjukkan 43 angka kejadian kasus prolapsus uteri, sedangkan di RSCM Jakarta didapatkan 240 kasus. 2.2.2 Faktor risiko Prolapsus Uteri Umur, pekerjaan, berat badan, peritas, jenis persalinan, jumlah persalinan per vaginam, status kemajuan persalinan sebelum dilakukannya seksio sesarea, persalinan per vaginam menggunakan alat vakum atau forceps, ada tidaknya laserasi jalan lahir atau ada tidaknya dilakukan episiotomi, riwayat operasi, riwayat penyakit medis, status menopause, dan pemakaian terapi sulih hormon merupakan faktor-faktor resiko yang sering dikaitkan dengan kejadian prolapsus organ pelvis(Wahyudi, 2007) 2. 3 Etiologi dan Patofisiologi Prolapsus Uteri 2.3.1 Etiologi prolapsus uteri Prolapsus uteri adalah salah satu bentuk dari prolapsus vagina yang terjadi karena kelemahan ligamen endopelvik terutama ligamentum transversal, dapat dilihat pada nullipara

description

obsgyn

Transcript of Epidemiologi Prolaps Uteri

Epidemiologi Prolapsus Uteri2.2.1 Insiden Prolapsus UteriInsidensi dari prolapsus uterus sulit ditentukan. Kasusnya meningkat seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup wanita (Anhar, 2003). Penelitian selama 5 tahun oleh Anhar di RS. Moh. Hoesin Palembang menunjukkan 43 angka kejadian kasus prolapsus uteri, sedangkan di RSCM Jakarta didapatkan 240 kasus.2.2.2 Faktor risiko Prolapsus UteriUmur, pekerjaan, berat badan, peritas, jenis persalinan, jumlah persalinan per vaginam, status kemajuan persalinan sebelum dilakukannya seksio sesarea, persalinan per vaginam menggunakan alat vakum atau forceps, ada tidaknya laserasi jalan lahir atau ada tidaknya dilakukan episiotomi, riwayat operasi, riwayat penyakit medis, status menopause, dan pemakaian terapi sulih hormon merupakan faktor-faktor resiko yang sering dikaitkan dengan kejadian prolapsus organ pelvis(Wahyudi, 2007)2. 3 Etiologi dan Patofisiologi Prolapsus Uteri2.3.1 Etiologi prolapsus uteriProlapsus uteri adalah salah satu bentuk dari prolapsus vagina yang terjadi karena kelemahan ligamen endopelvik terutama ligamentum transversal, dapat dilihat pada nullipara dimana terjadi elongasio-koli disertai prolapsus uteri tanpa sistokel tetapi ada enterokele. Pada keadaan ini fasia pelvis kurang baik pertumbuhannya dan kurang keregangannya.Faktor penyebab lain yang sering adalah melahirkan dan menopause. Persalinan lama dan sulit, meneran sebelum pembukaan lengkap, laserasi dinding vagina bawah pada kala dua, penatalaksanaan pengeluaran plasenta, reparasi otot-otot dasar panggul yang tak baik. Pada menopause, hormon estrogen telah berkurang, sehingga otot dasar panggul menjadi atrofi dan melemah. Oleh karena itu prolapsus uteri tersebut akan menjadi bertingkat-tingkat(Wiknjosastro, 2007).