LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

9
BAB III TINJAUAN PUSTAKA I. Definisi Prola psus uteri adalah suatu keadaan pergeser an letak uterus ke bawah sehingg a serv iks ata u sel uru h ute rus ber ada di dal am ori fici um vag ina , atau kel uar hin gga melewat i vagin a.  Tu runnya ut erus melal ui dasar panggul atau hi atus geni talis di sebabkan karena kelemahan ot ot-otot, fas cia , li gament um-ligamentum yang menyokongnya. II. Epidemiologi Frekuensi prolapsus genitalia di beberapa negara berbeda, seperti dilaporkan di klinik d`Gynocologie et bstetri!ue Geneva insidensnya ",#$ dan pada periode yang sama di %amburg ", &$, 'oma (,&$. )i laporkan di *esir , +ndi a, dan ep ang keadiannya lebih tinggi, sedangkan pada orang egro /merika, +ndonesia lebih kecil angka keadian pada kasus ini. Pada suku 0antu di /frika 1elatan arang sekali teradi. Te lah banya k diketa hui bahwa faktor predi sposisi untuk teradi nya prolap sus genitalia terutama adalah persalinan pervaginam lebih dari satu kali dan pekeraan yang menyebabkan tekanan intra abdominal meningkat serta kelemahan dari ligamentum- ligamentum karena hormonal pada usia lanut. Trauma persalinan, beratnya uterus pada trauma persalinan, beratnya uterus pada masa involusi uterus, mungkin uga sebagai  penyebab.Pada suku 0antu in volusi uterus lebih cepat teradi dari pada orang kulit putih dan uga pulihnya otot-otot dasar panggulnya.%ampir tak pernah ditemukan subinvolusi uteri pada suku 0antu tersebut. )i +ndonesia prolapsus genitalis lebih sering diumpai pada wanita yang telah melahirkan, wanita tua yang menopause dan wanita dengan pekeraan yang cukup  berat. )i 'umah 1akit )r. 2ipto *angunkusumo akarta dari tahun 344"-5666 telah dir awat 5&6 kasus prolapsus gen ital ia yan g mempun yai kel uhan dan memerlu kan  penanganan terbanyak dari penderita pada usia (6-#6 tahun dengan paritas lebih dari tiga.

description

LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

Transcript of LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

Page 1: LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

7/17/2019 LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-prolaps-uteri 1/9

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

I. Definisi

Prolapsus uteri adalah suatu keadaan pergeseran letak uterus ke bawah sehingga

serviks atau seluruh uterus berada di dalam orificium vagina, atau keluar hingga

melewati vagina.  Turunnya uterus melalui dasar panggul atau hiatus genitalis

disebabkan karena kelemahan otot-otot, fascia, ligamentum-ligamentum yang

menyokongnya.

II. Epidemiologi

Frekuensi prolapsus genitalia di beberapa negara berbeda, seperti dilaporkan di

klinik d`Gynocologie et bstetri!ue Geneva insidensnya ",#$ dan pada periode yang

sama di %amburg ",&$, 'oma (,&$. )ilaporkan di *esir, +ndia, dan epang

keadiannya lebih tinggi, sedangkan pada orang egro /merika, +ndonesia lebih kecil

angka keadian pada kasus ini. Pada suku 0antu di /frika 1elatan arang sekali teradi.

Telah banyak diketahui bahwa faktor predisposisi untuk teradinya prolapsus

genitalia terutama adalah persalinan pervaginam lebih dari satu kali dan pekeraan yang

menyebabkan tekanan intra abdominal meningkat serta kelemahan dari ligamentum-

ligamentum karena hormonal pada usia lanut. Trauma persalinan, beratnya uterus pada

trauma persalinan, beratnya uterus pada masa involusi uterus, mungkin uga sebagai

 penyebab.Pada suku 0antu involusi uterus lebih cepat teradi dari pada orang kulit putih

dan uga pulihnya otot-otot dasar panggulnya.%ampir tak pernah ditemukan subinvolusi

uteri pada suku 0antu tersebut.

)i +ndonesia prolapsus genitalis lebih sering diumpai pada wanita yang telah

melahirkan, wanita tua yang menopause dan wanita dengan pekeraan yang cukup

 berat. )i 'umah 1akit )r. 2ipto *angunkusumo akarta dari tahun 344"-5666 telah

dirawat 5&6 kasus prolapsus genitalia yang mempunyai keluhan dan memerlukan

 penanganan terbanyak dari penderita pada usia (6-#6 tahun dengan paritas lebih dari

tiga.

Page 2: LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

7/17/2019 LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-prolaps-uteri 2/9

III. Etiologi

Penyebab prolapsus alat genitalia adalah multifaktorial dan semakin berkembang

dari tahun ke tahun. amun pada dasarnya disebabkan oleh kelemahan “pelvic floor”

yang terdiri dari otot-otot, fascia endopelvik, dan ligamentum-ligamentum yangmenyokong organ-organ genitalia tersebut.

Faktor resikonya 7

!ltiparitas

  Persalinan yang sering merupakan faktor resiko terbanyak. 1ampai saat ini

 belum ada penelasan mengenai apakah karena kehamilan atau nifas itu sendiri yangmenadi faktor resiko dari prolapsus uteri. Persalinan pervaginam merupakan faktor 

risiko yang paling sering dikutip. Tidak ada kesepakatan apakah kehamilan atau nifas

itu sendiri yang merupakan predisposisi untuk disfungsi dasar panggul. amun banyak 

 penelitian statistik elas menunukkan bahwa persalinan pervaginam ini meningkatkan

kecenderungan seorang wanita untuk mengalami  Pelvic Organ Prolapse  8PP9.

1ebagai contoh, dalam )ukungan Pelvic rgan 1tudy 8P11T9, peningkatan paritas

dikaitkan dengan peningkatan resiko prolapsus. 1elain itu, risiko PP meningkat 3,5

kali dengan setiap pengiriman vagina. 1tudi :ohort :eluarga 0erencana ;ford dari

3#.666 wanita, menunukkan bahwa dibandingkan dengan wanita nullipara, mereka

dengan dua kali persalinan mengalami peningkatan resiko delapan kali lipat di rumah

sakit untuk PP.

Faktor penyebab lainnya 7

*akrosomia, kala dua memanang akibat peregangan otot-otot alan lahir yang

terlalu lama bisa menadi factor resiko yang dapat menyebabkan PP. 1elain itu

 beberapa ahli ginekologi menganggap trauma alan lahir akibat episiotomi, laserasi

sfingter anal, penggunaan forceps, stimulasi oksitosin berulang, riwayat operasi pelvis

terutama histerektomi uga dapat meningkatkan resiko teradinya PP dikemudian hari

walaupun hal ini masih menadi pertimbangan. /sites dan tumor-tumor di daerah pelvis

Page 3: LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

7/17/2019 LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-prolaps-uteri 3/9

akan mempermudah teradinya prolapsus genitalia. 0ila prolapsus uteri diumpai pada

nullipara, faktor penyebab biasanya disebabkan oleh adanya kelainan bawaan berupa

kelemahan aringan penunang uterus.

Faktor resiko yang disebutkan di atas tidak secara pasti dapat dibuktikan. %al

yang masih menadi kontroversial adalah penanganan kelahiran menggunakan forceps

ntuk mempersingkat kala kedua dan episiotomy. 0eberapa ahli menyatakan

 penggunaan forceps dan episiotomy tidak dianurkan karena terbukti kurang

 bermanfaat dan berpotensi untuk membahayakan ibu dan anin. Pertama, penggunaan

forceps dapat menyebabkan cedera panggul dengan laserasi sfingter anal.:edua, Forcep

tidak terbukti dalam memperpendek kala dua. :arena alasan inilah, pengguanaan

forceps tidak dianurkan. )emikian uga, episiotomi tidak terbukti bermanfaat tetapi

dapat menyebabkan laserasi sfingter anal, inkontinensia urin dan alvi,konstipasi

 postpartum,dan nyeri postpartum. amun hal ini masih meadi hal yang dipertanyakan

karena belum ada panelasan elas mengenai hal tersebut.

Um!r 

<sia lanut uga uga merupakan faktor resiko prolapsus uteri. Pada wanita yang

telah menopause, di samping akibat kurangnya hormon estrogen 8hipoestrogenism9

yang dihasilkan oleh ovarium serta karena faktor umur menyebabkan otot-otot dasar 

 panggul seperti diafragma pelvis, diafragma urogenital dan ligamentum serta fasia akan

mengalami atrofi dan melemah, serta teradi atrofi vagina. :eadaan ini akan

menyebabkan otot-otot dan fascia tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik 

sebagai alat penyokong organ sehingga menyebabkan teradinya prolapsus genitalia.

Penyakit ata! kelainan pada "aringan ikat.

=anita dengan gangguan aringan ikat mungkin akan lebih beresiko untuk 

teradinya prolapsus uteri.

#as

Telah dibuktikan dalam beberapa penelitian bahwa wanita berkulit hitam, dan

wanita /sia menunukkan risiko terendah, sedangkan wanita %ispanik tampaknya

memiliki risiko tertinggi. *eskipun perbedaan dalam komponen kolagen telahdibuktikan antara ras, namun perbedaan tulang panggul dalam settiap ras mungkin uga

 berperan.*isalnya, perempuan kulit hitam, umumnya arcus pubis > 46 deraat dan

umumnya 0entuk panggulnya adalah android atau antropoid.0entuk panggul ini

mengurangi resiko untuk teradinya prolapsus uteri dibandingkan dengan ras 0arat

dimana rata-rata bentuk panggulnya ginekoid.

Peningkatan Tekanan Intraa$dominal

Peningkatan tekanan intra-abdominal yang berlangssung lama diyakini

mempunyai peranan dalam patogenesis Prolapsus uteri.2ontohnya dalam kasus iniadalah pasien yang obesitas, konstipasi yang lama, sering mengangkat berat, batuk 

Page 4: LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

7/17/2019 LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-prolaps-uteri 4/9

kronis, dan berulang.1elain itu, merokok dan penyakit paru obstruktif kronik 8PP:9

 uga telah terlibat dalam pengembangan PP, meskipun sedikit data mendukung hal

tersebut. )emikian pula, meskipun hasil batuk kronis berulang dalam peningkatan

tekanan intra-abdomen, ada mekanisme yang elas telah ditunukkan.

Faktor resiko ter"adinya prolaps!s genitalia antara lain%

Page 5: LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

7/17/2019 LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-prolaps-uteri 5/9

I&. Patofisiologi

Prolapsus uteri terdapat dalam berbagai tingkatan, dari yang paling ringan sampai

 prolapsus uteri totalis. Terutama akibat persalinan, khususnya persalinan pervaginam

yang susah dan terdapatnya kelemahan-kelemahan ligamentum-ligamentum yang

tergolong dalam fascia endopelvis dan otot-otot serta fascia-fascia dasar panggul. uga

dalam keadaan tekanan intraabdominal yang meningkat dan kronis akan memudahkan

teradinya penurunan uterus, terutama apabila tonus otot-otot mengurang seperti pada

 penderita dalam menopause.

1erviks uteri terletak di luar vagina, akan tergeser oleh pakaian wanita tersebut

dan lambat laun akan menimbulkan ulkus yang disebut dengan ulkus dekubitus. ikafascia di bagian depan dinding vagina kendor biasanya akibat trauma obstetrik maka

akan terdorong oleh kandungan kencing sehingga menyebabkan penonolan dinding

depan vagina ke belakang yang di namakan sistokel. 1istokel yang pada mulanya hanya

ringan saa, dapat menadi besar karena persalinan berikutnya yang kurang lancar 

sehingga akan menyebabkan teradinya uretrokel. <retrokel harus dibedakan dari

divertikulum uretra.Pada divertikulum keadaan uretra dan kandung kencing normal,

hanya di belakang uretra ada lubang yang membuat kantong antara uretra dan vagina.

:ekendoran fascia di bagian belakang dinding vagina oleh trauma obstetrik atau

sebab-sebab lain dapat menyebabkan turunnya rectum ke depan dan menyebabkan

dinding belakang vagina menonol ke lumen vagina yang dinamakan rektokel.

?nterokel adalah hernia dari kavum )ouglasi. )inding vagina atas bagian belakang

turun dan menonol ke depan. :antong hernia ini dapat berisi usus dan omentum.

&. Klasifikasi

Terdapat perbedan pendapat antara para ahli ginekologi. Friedman and @ittle

834(39 mengemukakan beberapa macam klasifikasi, tetapi klasifikasi yang dianurkan

adalah sebagai berikut 7

- )esensus uteri, uterus turun, tetapi serviks masih dalam vagina

- Prolaps uteri tingkat +, uterus turun dengan serviks uteri turun paling rendah

sampai introitus vagina

- Prolaps uteri tingkat ++, sebagian besar uterus keluar dari vagina

Page 6: LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

7/17/2019 LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-prolaps-uteri 6/9

- Prolaps uteri tingkat +++ atau prosidensia uteri, uterus keluar seluruhnya dari

vagina, disertai dengan inversion vagina.

&I. 'am$aran Klinik 

2iri yang menonol pada plasenta previa adalah perdarahan uterus keluar melalui

vagina tanpa rasa nyeri. Perdarahan biasanya baru teradi pada akhir trimester kedua ke

atas. Perdarahan pertama berlangsung tidak banyak dan berhenti sendiri. Perdarahan

kembali teradi tanpa suatu sebab yang elas setelah beberapa waktu kemudian, adi

 berulang. Pada setiap pengulangan teradi perdarahan yang lebih banyak bahkan seperti

mengalir.

Geala dan tanda utama, yaitu 7

3. Perdarahan tanpa nyeri, usia gestasi A 55 minggu.

5. )arah segar atau kehitaman dengan bekuan.

B. Perdarahan dapat teradi setelah miksi atau defekasi, aktivitas fisik, kontraksi

 Braxton Hicks, atau koitus.

&II. Diagnosis

Perempuan hamil yang mengalami perdarahan dalam kehamilan lanut biasanya

menderita plasenta previa atau solusio plasenta. Gambaran klinik yang klasik sangat

menolong membedakan antara keduanya.

Pemeriksaan klinis yang didapatkan, yaitu 7

a Perdarahan dari alan lahir berulang tanpa disertai rasa nyeri.

 b )apat disertai atau tanpa adanya kontraksi.

c Pada pemeriksaan luar biasanya bagian terendah anin belum masuk pintu atas

 panggul atau ada kelainan letak.

d Pemeriksaan spekulum darah berasal dari ostium uteri eksternum.

Pemeriksaan penunang yang didapatkan, yaitu 7

Page 7: LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

7/17/2019 LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-prolaps-uteri 7/9

a Pemeriksaan laboratorium 7 golongan darah, kadar hemoglobin, hematokrit,

waktu perdarahan dan waktu pembekuan.

 b Pemeriksaan <1G untuk mengetahui enis plasenta previa dan taksiran berat

 badan anin.

&III. Pentalaksanaan

)ibagi dua yaitu 7

3 ?kspektatif 

a 1yarat 7

- :eadaan umum ibu dan anak baik.

- Perdarahan sedikit.

- <sia kehamilan kurang dari B# minggu atau taksiran berat badan anin

kurang dari 5"66 gr.

- Tidak ada his persalinan

 b Penatalaksanaan 7

- Pasang infus, tirah baring.

- 0ila ada kontraksi prematur bisa diberi tokolitik.

- Pematauan keseahteraan anin dengan <1G da 2TG setiap minggu.

5 /ktif  

a Persalinan pervaginam- )ilakukan pada plasenta letak rendah, plasenta marginalis atau

 plasenta previa lateralis di anterior 8dengan anak letak kepala9.

)iagnosis ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan <1G, perabaan

fornises atau pemeriksaan dalam di kamar operasi tergantung

indikasi.

- )ilakukan oksitosin drip disertai pemecahan ketuban.

 b Persalinan perabdominam)ilakukan pada keadaan 7

- Plasenta previa dengan perdarahan banyak.

- Plasenta previa totalis.

- Plasenta previa lateralis di posterior.

- Plasenta letak rendah dengan anak letak sungsang.

Page 8: LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

7/17/2019 LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-prolaps-uteri 8/9

I(. Komplikasi

/da beberapa komplikasi utama yang bisa teradi pada ibu hamil yang menderita

 plasenta previa, diantaranya ada yang bisa menimbulkan perdarahan yang cukup

 banyak dan fatal.

3. leh karena pembentukan segmen rahim teradi secara ritmik, maka pelepasan

 plasenta dari tempat melekatnya di uterus dapat berulang dan semakin banyak,

dan perdarahan yang teradi itu tidak dpaat dicegah sehingga penderita menadi

anemia bahkan syok.5. leh karena plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dan sifat

segmen ini yang tipis mudahlah aringan trofoblas dengan kemampuan invasinya

menerobos ke dalam myometrium bahkan sampai ke perimetrium dan menadi

sebab keadian plasenta akreta, plaseta inkreta dan bahkan plasenta perkerta.

=alaupun biasanya tidak seluruh permukaan maternal plasenta mengalami akreta

atau inkreta akan tetapi dengan demikian teradi retensio plasenta dan pada

 bagian plasenta yang sudah terlepas timbullah perdarahan dalam kala tiga.

:omplikasi ini lebih sering teradi pada uterus yang pernah seksio sesarea.

)ilaporkan plasenta akreta teradi 36$ sampai B"$ pada pasien yang pernah

seksio sesarea satu kali, naik menadi (6$ sampai ("$ bila telah seksio sesarea B

kali.

B. 1erviks dan segmen bawah rahim yang rapuh dan kaya pembuluh darah sangat

 potensial untuk robek disertai oleh perdarahan yang banyak. leh karena itu,

harus sangat berhati-hati pada semua tindakan manual di tempat ini misalnya

 pada waktu mengeluarkan anak melalui insisi pada segmen bawah rahim ataupun

waktu mengeluarkan plasenta dengan tangan pada retensio plasenta. /pabila oleh

salah satu sebab teradi perarahan banyak yang tidak terkendali dengan cara-cara

yang lebih sederhana seperti penahitan segmen bawah rahim, ligase arteria

Page 9: LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

7/17/2019 LAPORAN KASUS Prolaps Uteri

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-prolaps-uteri 9/9

uterine, ligase arteria ovarika, pemasangan tampon, atau ligase arteria

hipogastrika, maka pada keadaan yang sangat gawat seperti ini alan keluarnya

adalah melakukan histerektomi total. *orbiditas dari semua tindakan ini tentu

merupakan komplikasi tidak langsung dari plasenta previa.

&. :elainan letak anak pada plasenta previa lebih sering teradi. %al ini memaksa

lebih sering diambil tindakan operasi dengan segala konsekuensinya.

". :elahiran premature dan gawat anin sering tidak terhindarkan sebagian oleh

karena tindakan temrinasi kehamilan yang terpaksa dilakukan dalam kehamilan

 belum aterm. Pada kehamilan >B# minggu dapat dilakukan amniosentesis untuk 

mengetahui kematangan paru anin dan pemberian kortikosteroid untuk 

mempercepat pematangan patu anin sebagai upaya antisipiasi.

(. :omplikasi lain dari plasenta previa yang dilaporkan dalam kepustakaan selain

masa rawatan yang lebih lama, adalah berisiko tinggi untuk solusio plasenta

8'isiko 'elatif 3B,C9, seksio sesarea 8'' B,49, kelainan letak anin 8'' 5,C9,

 perdarahan pasca persalinan 8'' 3,#9, kematian maternal akibat perdarahan

8"6$9, dan disseminated intravascular coagulation 8)+29

(. Prognosis

+bu dan anak pada plasenta previa dewasa ini lebih baik ika dibandingkan dengan

masa lalu. %al ini berkat diagnosis yang lebih dini dan tidak invasif dengan <1G di

samping ketersediaan transfusi darah dan infus cairan telah ada di hampir semua rumah

sakit kabupaten.